BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Jual beli handphone adalah salah satu kegiatan transaksi yang dilakukan
oleh toko handphone atau toko seluler. Kegiatan jual beli ini meliputi pembelian dan penjualan handphone baru dan handphone bekas. Pada transaksi pembelian handphone bekas,
untuk dapat menentukan harga beli, pemilik toko harus
mengetahui kondisi handphone yang akan dibeli. Hal lain harus dipertimbangkan adalah pasaran harga beli dan pasaran harga jual. Selain itu data-data dari transaksi pembelian dan penjualan juga dapat digunakan sebagai pertimbangan lain dalam menentukan harga beli. Informasi pasaran harga beli dan harga jual biasanya didapat dari observasi pasar secara langsung, atau juga bisa didapat dari tabloid / majalah-majalah ponsel. Sedangkan untuk menjaga agar stok handphone tidak menumpuk, maka ada batasan stok untuk tiap tipe handphone. Jika stok maksimal untuk tipe handphone tersebut telah terpenuhi, maka pemilik toko biasanya tidak melakukan pembelian lagi untuk tipe handphone tersebut. Logika samar (fuzzy) adalah suatu cara untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Konsepnya mudah dipahami dan penerapannya sangat luas di berbagai bidang, termasuk juga bidang ekonomi. Pada penelitian ini, penulis ingin mencoba menerapkan logika samar untuk membantu menentukan harga beli handphone bekas, metode yang akan digunakan yaitu penarikan kesimpulan samar (fuzzy inference system) Tsukamoto.
1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, didapat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah metode penarikan kesimpulan samar (Fuzzy Inference System) Tsukamoto dapat digunakan dalam menentukan harga beli handphone bekas ? 2. Apakah dengan menggunakan data transaksi pembelian dan penjualan, metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto dapat menghasilkan rekomendasi harga beli yang sesuai untuk sebuah handphone bekas ? 1.3
Batasan Masalah Penelitian yang dilakukan memiliki batasan masalah sebagai berikut: 1. Sistem yang dibuat digunakan oleh toko seluler untuk membantu menentukan harga beli handphone bekas. 2. Handphone yang dibeli adalah handphone yang layak jual, bukan handphone yang rusak, dan dibeli langsung dari pemakai, bukan dari toko seluler lain. 3. Penentuan harga beli didasarkan pada unsur peramalan, dengan menggunakan data transaksi pembelian dan penjualan, atau data eksternal seperti pasaran harga beli dan pasaran harga jual. Selain itu, kondisi handphone juga menjadi salah satu faktor yang menentukan harga beli. 4. Metode yang digunakan untuk menentukan harga beli adalah metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto. 5. Variabel yang digunakan untuk menentukan harga beli adalah kondisi handphone, harga beli, dan harga jual. Yang digunakan sebagai variabel masukkan / variabel input adalah kondisi handphone, harga beli , dan harga jual. Sedangkan variabel hasil / variabel output adalah harga beli. 6. Variabel kondisi barang hanya terdiri dari lima himpunan, yaitu: bagus, agak bagus, sedang, agak jelek, jelek. 7. Variabel harga beli dan harga jual hanya terdiri dari lima himpunan, yaitu: tinggi, agak tinggi, sedang, agak rendah, rendah. 8. Pembentukan default rule dengan cara pembobotan sederhana.
2
9. Sistem yang dibuat lebih menitik-beratkan pada penggunaan metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto untuk menghasilkan harga beli handphone bekas. 10. Program bantu ini dibuat menggunakan Visual FoxPro 9.0 11. Hasil perhitungan ditampilkan dilayar (on-screen).
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan utama yang melandasi penelitian ini adalah: 1. Mengimplementasikan metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto dengan menggunakan berberapa variabel input --kondisi barang, harga beli, dan harga jual-- agar dapat menghasilkan sebuah output berupa harga beli handphone bekas. 2. Mengimplementasikan sebuah sistem fuzzy kedalam program bantu penentuan harga beli handphone bekas. 3. Sebagai syarat menyelesaikan studi Teknik Informatika di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
1.5
Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini
adalah: Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori dan literatur-literatur yang mendukung penyelesaian dalam penelitian ini, terutama yang berhubungan dengan logika samar, teori basis data dan pembangunan sistem. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data / informasi, dilakukan dengan dua macam cara, yaitu:
3
o Interview (wawancara) Interview dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan orang-orang yang bersangkutan, seperti pemilik atau pengelola toko handphone. o Observasi (pengamatan) Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap transaksi pembelian handphone bekas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi agar dapat memudahkan dalam pembangunan sistem. Konsultasi Dengan Dosen Pembimbing Konsultasi dilakukan dengan cara mengkonsultasikan segala hal yang berhubungan dengan penelitian ini kepada dosen pembimbing, dan meminta pendapat dan saran untuk setiap masalah yang dihadapi dalam perancangan dan pembangunan sistem ini.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika laporan tugas akhir ini secara garis besar dapat dituliskan
sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka terdiri dari dua bagian utama, yaitu Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Tinjauan Pustaka menguraikan berbagai teori yang didapatkan dari berbagai sumber pustaka yang digunakan untuk penelitian. Landasan Teori memuat penjelasan tentang konsep dan prinsip utama yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam penelitian.
4
BAB 3: PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem membahas tentang perancangan, penyajian, dan algoritma-algoritma yang akan digunakan dalam proses perhitungan. BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat hasil riset atau implementasi, dan pembahasan atau analisis dari penelitian yang dikerjakan. BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN Berisi
kesimpulan
tentang
sistem
yang
dihasilkan
serta
saran
pengembangan.
5