BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan hidup sehat melalui olahraga semakin meningkat, diciptakan variasi dari olahraga yang sifatnya bukan permainan dan aktifitas ini langsung melatih bagian tubuh tertentu yakni sebuah aktifitas yang dinamakan fitness. Fitness dalam Bahasa Indonesia berarti kebugaran. Aktifitas ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu beban ataupun mesin yang dibuat sedemikian rupa untuk melatih otot tubuh. Alat bantu beban atau mesin ini dapat dijumpai dalam bentuk dan variasi yang bermacammacam sesuai dengan fungsinya masing-masing, serta dalam satuan berat yang berbeda-beda
pula.
Aktifitas
fitness
bertujuan
untuk
melatih
kekuatan,
keseimbangan, dan keindahan fisik yang tentu saja akan berpengaruh pada kesehatan. Aktifitas ini juga harus diseimbangkan dengan mengkonsumsi makanan sehat dan tambahan nutrisi yang berguna untuk tubuh agar mendapatkan hasil yang ideal. Aktifitas fitness dapat dilakukan sendiri di rumah dengan alat bantu yang secukupnya ataupun bisa dengan mendatangi pusatpusat kebugaran terdekat atau yang biasa dikenal dengan istilah fitness center yang biasa dipandu oleh seorang instruktur yang sudah berpengalaman. Tujuan akhir dari fitness ini sendiri sangat beragam sesuai dengan keinginan pribadi masing-masing. Ada yang hanya ingin sekedar membentuk otot tubuh tertentu, dan adapula yang secara bertahap berlatih untuk menjadi seorang binaragawan (bodybuilder).Tetapi apapun yang menjadi motivasi atau tujuan dari aktifitas fitness itu sendiri, minimal dengan melakukan aktifitas fitness, tubuh kita akan semakin sehat dan kuat. Aktifitas fitness yang dilakukan dengan mendatangi fitness center akan mendapatkan hasil yang lebih optimal, karena peserta fitness akan dipandu oleh instruktur-instruktur yang telah berpengalaman di bidang ini dan biasanya juga didampingi oleh dokter ahli untuk memberikan konsultasi lebih lanjut tentang aktifitas fitness. Biasanya, untuk memulai aktifitas fitness, peserta fitness akan terlebih dahulu diukur tinggi badan, berat badan, denyut nadi dan tekanan darahnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal dari peserta fitness
1
agar program latihan bisa disesuaikan dengan kondisi dari peserta tersebut. Selama ini prosedur untuk mengikuti program latihan fitness memang seperti itu, peserta mendaftarkan diri, instruktur mengumpulkan data awal dari peserta fitness, kemudian peserta mengutarakan maksud dan tujuan mengikuti latihan dan akhirnya instruktur memberikan alternatif program latihan sesuai dengan hasil akhir yang diinginkan oleh peserta fitness. Selama melakukan latihan fitness ini, peserta akan selalu dikontrol oleh instruktur dan dokter ahli untuk mencatat dan menganalisis perkembangan dari peserta. Melihat antusiasme dari masyarakat yang semakin menggemari aktiftas fitness ini, penulis bermaksud membuat sebuah program bantu yang berguna bagi masyarakat umum yang ingin atau sedang menjalankan aktifitas fitness agar dapat menentukan program latihan fitness-nya sendiri. Karena program bantu ini dibuat berdasarkan beberapa sumber referensi yang keakuratan informasinya dapat dipertanggungjawabkan, maka program bantu ini juga bisa digunakan oleh para profesional (binaragawan, atlit) untuk dijadikan sebagai pedoman latihan. Program bantu ini juga diharapkan untuk dapat membantu secara teori bagi para instruktur fitness untuk memberikan program latihan bagi peserta didik mereka dan secara praktek bisa dikembangkan oleh para instruktur itu sendiri.
1.2.
Perumusan Masalah Program bantu ini ditantang untuk bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan mendasar tentang aktifitas fitness dan memberikan informasi yang seakurat mungkin kepada pengguna program. Oleh karena itu program bantu harus bisa menjawab beberapa rumusan permasalahan di bawah ini: •
Apakah program bantu dapat memberikan alternatif program latihan yang dibutuhkan oleh pengguna program dan sesuai dengan kondisi pengguna program.
•
Apakah secara teori program bantu mempunyai landasan yang kuat sehingga dapat menghasilkan alternatif program latihan yang akurat dan benar.
•
Apakah program bantu menyediakan visualisasi dari alat bantu dan teknik penggunaan alat bantu sehingga mudah dipelajari oleh umum.
2
•
Apakah
program
bantu
melibatkan
pengguna
program
dalam
menentukan program latihan yang dikehendaki. •
Apakah program bantu user-friendly atau mudah dioperasikan sehingga mudah untuk dipelajari dan digunakan oleh umum.
•
Apakah program bantu juga menawarkan program latihan tertentu bagi atlet atau peminat olahraga tertentu, misalnya olahraga basket, bulutangkis, dan lain sebagainya.
•
Apakah program bantu memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan tinggi dan berat badan, tekanan darah, usia dan faktor-faktor lain yang turut menentukan jenis latihan.
•
Apakah program bantu memberikan informasi (general facts) tentang aktifitas fitness.
•
Apakah program bantu menyediakan visualisasi diagram otot untuk mempermudah pengguna program memilih otot yang akan dilatih.
•
Apakah program bantu menyediakan opsi untuk latihan otot jantung (cardio) dengan beberapa alat bantu.
•
Apakah program bantu menyediakan fitur untuk mengukur body mass index calculator yang digunakan untuk mengecek kondisi fisik tubuh dan target heart rate calculator yang digunakan untuk menentukan denyut nadi/ jantung optimal pada waktu menjalani program latihan.
1.3.
Batasan Sistem Beberapa kelebihan serta kekurangan program bantu yang dibatasi adalah sebagai berikut: •
Program bantu hanya mengolah data dan informasi yang ada berdasarkan teori yang berhasil dikumpulkan oleh penulis. Praktek dan keadaan sebenarnya bisa saja berbeda dengan apa yang ada pada program bantu.
•
Program bantu hanya mengatur tentang latihan beban atau fisik saja, tidak memberikan penjelasan tentang nutrisi yang diperlukan.
•
Penulis menganggap bahwa pengguna program sudah siap atau sedang
menjalani
aktifitas
fitness,
artinya
sudah
mempunyai
pengertian dasar tentang fitness dan mengetahui tujuan dari aktifitas
3
fitness itu sendiri serta konsekuensinya. Sehingga program bantu tidak membatasi usia dari pengguna program maupun penyakit tertentu
yang
diderita
oleh
pengguna
program
yang
tidak
memperbolehkan pengguna program melakukan aktifitas fitness. •
Parameter input berupa tinggi badan dan berat badan hanya akan berpengaruh pada tujuan dari program latihan, tidak membatasi pengguna program untuk menggunakan alat bantu tertentu maupun melarang pengguna program untuk melakukan aktifitas fitness. Hasil dari kalkulasi dari body mass index pengguna program yang disediakan oleh program bantu akan menunjukkan bahwa apakah berat badan dari pengguna program sudah ideal atau belum. Jika belum, maka program bantu akan menyesuaikan program latihan dengan tujuan akhir mengidealkan berat badan dari pengguna program.
•
Output dari program bantu adalah program latihan fitness yang berisikan visualisasi alat bantu fitness, instruksi tentang cara penggunaan alat bantu, durasi penggunaan alat bantu, keterangan tentang bagian tubuh yang diolah atau dilatih oleh alat bantu tersebut, jumlah set dan repetisi yang harus ditempuh. Sedangkan untuk printable version output adalah visualisasi penggunaan alat bantu, durasi, set dan repetisi serta kolom-kolom kosong yang disediakan untuk mencatat progress log per sesi latihan. Kolom-kolom kosong ini nantinya diisi oleh instruktur atau peserta fitness sendiri untuk mencatat perkembangan setiap sesi latihan, misalnya penambahan atau pengurangan berat badan, denyut nadi, penambahan berat beban, set, repetisi dan sebagainya.
•
Karena keterbatasan referensi dan pengetahuan, alat-alat bantu yang ditampilkan dalam program bantu terbatas, akan tetapi sudah memadai untuk kategori sebuah fitness center yang lengkap.
•
Ada 2 macam batasan kategori dalam memilih jenis otot yakni otot utama yang berjumlah 9 buah dan otot spesifik yang berjumlah 29 buah. Hal ini untuk membedakan dan mempermudah bagi peserta fitness pemula dan yang sudah profesional untuk memilih otot yang akan dilatih.
4
•
Program bantu tidak mengajarkan teknik pemanasan sebelum melakukan aktifitas fitness dan pendinginan sesudah melakukan aktifitas.
•
Program bantu tidak melakukan kontrol terhadap hasil latihan.
•
Program bantu tidak menyediakan fasilitas untuk menambah jenis aktifitas latihan ataupun alat bantu latihan karena jenis latihan ataupun alat bantu latihan yang disediakan oleh program bantu sudah cukup banyak.
.
1.4.
Metodologi Penelitian Penulis menggunakan beberapa metode dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Adapun metode-metode yang digunakan antara lain: •
Metode observasi dan wawancara, metode ini dilakukan dengan mengadakan survey dan wawancara dengan instruktur fitness center, pengelola fitness center, dan beberapa peserta fitness. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan pandangan, saran, dan informasi yang berharga untuk mengembangkan program bantu yang akan dibuat.
•
Metode pengalaman, penulis ikut melakukan aktifitas fitness pada sebuah fitness center. Metode ini dilakukan untuk dapat melihat dan merasakan sendiri apa yang dibutuhkan oleh program bantu, menginventarisasi alat-alat bantu fitness.
•
Metode
konsultasi,
untuk
mendapatkan
hasil
yang
maksimal
berkenaan dengan penulisan makalah dan penulisan program bantu informasi, penulis harus banyak melakukan konsultasi dengan dosendosen pembimbing. •
Metode studi pustaka, penulis menggunakan beberapa buku referensi untuk menunjang penulisan program bantu. Buku referensi di bidang fitness berguna bagi penulis untuk bisa menyajikan informasi dengan seakurat mungkin dan secara teori dapat dipertanggungjawabkan. Buku referensi lain penulis gunakan untuk menunjang penulisan makalah dan buku pemrograman berfungsi untuk membantu penulis dalam menulis kode-kode program bantu.
5
1.5.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan S1 pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana. Selain itu program bantu ini diharapkan untuk dapat membantu peminat di bidang aktifitas fitness agar dapat memiliki informasi yang akurat tentang aktifitas fitness dan mendapatkan pedoman latihan kebugaran yang lebih terstruktur dan mendetil. Sehingga diharapkan hasil dari latihan fitness yang dicapai akan lebih optimal dan memuaskan.
1.6.
Cara Evaluasi Tugas akhir ini dinilai telah berhasil apabila program bantu dapat memberikan keluaran (output) berupa program latihan fitness yang sesuai dengan parameter inputan dari pengguna program. Program bantu harus dapat memberikan informasi tentang masing-masing alat bantu dan bagian tubuh yang dilatih. Program bantu juga harus bisa memvisualisasikan dengan baik teknik atau cara menggunakan masing-masing alat bantu sehingga pengguna program bisa lebih mengerti tentang cara penggunaan alat bantu. Program bantu wajib melibatkan pengguna program dalam mengambil keputusan dengan menawarkan beberapa parameter kendali yang berguna untuk menghasilkan sebuah program latihan fitness yang benar-benar sesuai dengan kondisi pengguna program dan kondisi lapangan di mana aktifitas fitness ini dilakukan.
1.7.
Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini dibagi dalam beberapa bab dan terstruktur. Bab I yang berjudul ‘Pendahuluan’ berisikan dan menjelaskan latar belakang masalah, rumusan permasalahan, batasan masalah, metodologi penulisan, tujuan penulisan, cara evaluasi dan sistematika penulisan. Bab II berjudul ‘Landasan Teori’. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dari teori yang melandasi penulisan makalah dan pembuatan program bantu. Juga akan diberikan teori dasar tentang apa dan bagaimana fitness itu sendiri.
6
Bab III yaitu ‘Perancangan Sistem’ berisi perancangan program bantu yang akan dibuat, termasuk perancangan input, perancangan proses, dan perancangan input dan output (I/O) program bantu. Bab IV yang berjudul ‘Implementasi Sistem’. Bab ini mengintegrasikan analisis dan perancangan program bantu, landasan teori dan pemikiran ke dalam bentuk program. Bab ini juga berisikan analisis tentang program, kelebihan dan kekurangan program tersebut. Bab V yakni bab ‘Penutup’, berisikan kesimpulan terhadap hasil penelitian serta saran terhadap pengembangan program bantu.
7