BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara
paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna dan berbagai bunyi suara (Morissan, 2004: 7). Sikap, perilaku hingga sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat, dapat dipengaruhi oleh televisi.Didukung dengan kecepatan dalam menyebarkan informasi dan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Seperti yang dilansir oleh Tempo, penelitian Nielsen pada sepuluh kota besar di Indonesia menyatakan jumlah populasi TV di Indonesia tahun 2013 sebesar 49.252.104 individu (Sukamto, 2013). Di Indonesia berdiri 12 stasiun TV nasional, 9 stasiun TV jaringan dan banyak lagi tersebar stasiun TV lokal serta satelit.Pembuktian keberhasilan sebuah tayangan televisi, mendapat perhatian dari pemirsa atau tidak bisa dilihat dari rating dan share yang dipasok oleh AGB Nielsen.Para pekerja televisi dituntut kreatif dalam mengemas dan menyajikan program yang sesuai dengan kriteria targetnya, seperti contohnya sinetron, talkshow, vaerity show, drama, infotainment hingga reality show. Di tengah sengitnya perebutan pemirsa layar gelas, seringkali kualitas termasuk di dalamnya estetika, sosial dan psikologis penonton terabaikan oleh para sineas televisi. Iklim industri media, memaksa mereka untuk berlomba mendapatkan rating dan share tertinggi, guna meraup keuntungan dari para pengiklan. Sebuah pernyataan Garin Nugroho yang dikutip dalam buku ‘Matinya Rating Televisi’, rating dan share seolah menjadi alat kontrol juga standarisasi utama, membentuk sebuah pola pikir “yang penting sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya” (Erica, 2006: 23). Metro TV mencoba keluar dari pemikiran tersebut, dengan visinya yaitu menjadi sebuah stasiun televisi yang Indonesia berbeda dengan peringkat nomor satu untuk beritanya, menawarkan kualitas dan program hiburan gaya hidup. Memberikan kesempatan periklanan unik dan mencapai kesetiaan dengan pemirsa dan pengiklan. Didasarkan pada visinya tersebut, Metro TV selalu memberikan program
yang
informatif
dan
mengedepankan 1
kualitas,
dibandingkan
2 kuantitas.Konsep Metro TV sebagai stasiun televisi berita pertama di Indonesia, mengharuskan setiap program di Metro TV mengandung konten berita yang informatif dan berkualitas bagi target pemirsa, walaupun seiring perkembangan dipadukan oleh unsur hiburan. Salah satu program unggulan di Metro TV yang berkualitas dan didukung kuantitas lebih adalah Mata Najwa. Disiarkan pada jam super prime time yaitu pukul 20.05 WIB dengan durasi 90 menit, program ini menyajikan berita dalam sebuah kemasan talkshow yang hangat dan eksklusif dipandu oleh seorang jurnalis senior Najwa Shihab, mengulas berbagai topik secara mendalam untuk mencapai kebenarannya dari berbagai sudut pandangan, dengan menghadirkan para narasumber kelas satu. Mata Najwa menayangkan gambar-gambar eksklusif seperti kehidupan tahanan di sel Lapas Sukamiskin ataupun kejadian menarik lain yang terekam selama talkshow berlangsung, contohnya Tri Rismaharini menangis ketika menceritakan niat pengunduran dirinya sebagai Walikota Surabaya, pertama kali di layar kaca. Mata Najwa berhasil meraih sejumlah penghargaan di dalam dan luar negeri. Yang paling bergengsi adalah masuk dalam The 15th Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affair Program dan terpilih sebagai program talkshow terbaik dalam KPI Awards. Terpilih juga sebagai brand yang paling direkomendasikan oleh majalah SWA dan mendapat penghargaan The World of Mouth Marketing Award 2011 (Savitri, 2013). Hal tersebut diraih karena setiap topik di episode Mata Najwa menjadi trending topic di media sosial yaitu twitter dan menjadi obrolan menarik di beberapa media elektronik maupun cetak. Seperti yang dikutip oleh Majalah Rolling Stone, Mata Najwa pun menjadi referensi bagi banyak penentu kebijakan di negara ini, seperti pembubaran lokalisasi di Surabaya hingga menjadi salah satu media edukatif bagi masyarakat menyambut pemilihan umum tahun 2014 (Gitomartoyo, 2014). Maraknya bermunculan program talkshow di Indonesia, membuat tim Mata Najwa berusaha untuk terus menghadirkan sesuatu yang berbeda dan menarik bagi pemirsanya. Di tahun ke-4 mengudara, Mata Najwa kembali mengemas ulang on air presentation bertujuan untuk meningkatkan kualitas program, tetap menghadirkan narasumber kelas satu yang dilengkapi dengan tata panggung megah di grand studio Mata Najwa dan dihadiri langsung oleh ratusan penonton. Untuk memperluas target pemirsa ke ranah penonton muda,Mata Najwa juga melakukan kegiatan off air yaitu
3 dengan mendatangi beberapa kampus di Indonesia, biasa disebut dengan Mata Najwa on Stage. Keberhasilan program Mata Najwa tidak terlepas dari peranan seorang host sebagai gelandang terdepan ataupun icon program acara tersebut. Pembawa acara (host) adalah orang yang bekerja dengan mengandalkan suara dan kemampuan bahasa dilengkapi dengan ketrampilan dalam membawakan suatu acara (Morisan, 2008: 112). Untuk itu seorang host selain memiliki kredibilitas, integritas, keunggulan fisik, popularitas, juga harus memiliki karakter untuk menjadi daya tarik acaranya. Menurut Goffman (1959) Untuk membentuk kredibilitas tersebut ketika membawakan acara di atas panggung seorang performer cenderung merubah identitasnya lewat gaya dan penampilannya. Najwa Shihab sebagai host Mata Najwa membawakan program dengan baik dari awal hingga akhir, dengan karakternnya juga ia berhasil menjadi icon untuk program talkshow Mata Najwa. Ia masuk dalam nominasi Panasonic Awards sebagai presenter berita/ talk show terfavorit sebanyak 4 kali di tahun 2010 sampai 2014. Seperti yang ditulis oleh tabloid Zoom (2014) kecantikan dan kesantunan dipadu dengan kecerdasannya dalam menganalisa membuat ia mampu memetakan masalah secara mendalam dan seakan “menggigit” narasumber dengan pertanyaan juga bukti-bukti dokumentasi yang disajikan menusuk hingga ke jantung permasalahan. Hadir tidak hanya sebagai host di depan layar tetapi juga ikut dalam peranan di belakang layar, seperti perancangan awal hingga proses editing setiap episode Mata Najwa, membuat peranannya menjadi unik dan berbeda dari host lain.
1.2
Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah bagaimana peran host dalam program talkshow
Mata Najwa?
1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut: 1. Apa peranan Najwa Shihab sebagai host dalam program talkshow Mata Najwa? 2. Bagaimana pengelolaan kesan yang dilakukan Najwa Shihab sebagai host dalam program talkshow Mata Najwa?
4 1.4
Tujuan dan Manfaat Berdasarkan ruang lingkup di atas dengan demikian penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut: 1.
Mengetahui Najwa Shihab sebagai host dalam program talkshow Mata Najwa.
2.
Untuk mengetahui pengelolaan kesan yang dilakukan oleh Najwa Shihab sebagai host dalam program talkshow Mata Najwa.
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat Teoritis dan manfaat Praktis, yaitu :
A.
Manfaat Akademis 1. Memberikan suatu kontribusi dalam perkembangan ilmu media massa khususnya di bidang broadcasting pada mata kuliah “Keproduseran dan Program Acara” 2. Membantu mahasiswa dalam memahami peran seorang host dalam sebuah program talkshow di televisi.
B.
Manfaat Praktis 1. Sebagai bahan evaluasi Metro TV untuk memperkuat peranan Najwa Shihab sebagai host dalam program talkshow Mata Najwa. 2. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan referensi kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam program Mata Najwa.
C.
Manfaat Sosial Memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum mengenai program
acara televisi yang berkualitas dan baik untuk ditonton.
1.5
Sistematika Penelitian Skripsi ini terbagi dalam lima bab, untuk mempermudah penyusunan skripsi,
dibuatlah kerangka sistematika penulisan, sebagai berikut:
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan serta manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
5 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan digunakan sebagai dasar pemikiran, pedoman dalam melakukan penelitian dan pendefinisian konsep.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai pendekatan penelitian, tipe dari penelitian, metodologi yang dipakai dalam melakukan penelitian serta teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data, mengalisis data serta mengecek keabsahan data.
BAB 4 HASIL PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai gambaran objek penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi uraian mengenai simpulan dari penelitian dan saran dari peneliti berdasarkan apa yang telah diteliti.