BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal yang keberadaannya sangat penting untuk saling berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki komunikasi yang baik, ia akan lebih nyaman dan merasa diterima oleh lawan bicaranya. Bicara soal komunikasi, dalam ilmu komunikasi juga membahas tentang komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarluaskan pesan kepada khalayak banyak. Dalam menyampaikan pesan terhadap
khalayak,
komunikasi
massa
harus
membutuhkan
media
untuk
menyebarluaskannya. Media Massa adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan isi pesan kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Seiring berjalannya waktu, media mampu memberikan informasi-informasi seputar berita yang berkembang di tanah air, berita dari mancanegara, informasi hiburan, olahraga, hobi, dan lain sebagainya. Sebagai sumber informasi, media harus netral dalam menyampaikan sebuah informasi kepada penontonnya. Sebagai salah satu contoh, program yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat adalah program berita. Program berita keberadaannya sangat penting karena masyarakat memiliki kebutuhan untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan dunia sekitarnya. Dalam kesempatan ini, akan dilakukan sebuah penelitian program berita yang disajikan dengan gaya bahasa yang santai oleh pembawa acaranya. Program yang diambil untuk penelitian ini adalah program Indonesia Morning Show yang tayang pada hari Senin – Minggu pada pukul 06.00 – 07.30 Waktu Indonesia Barat. Program Indonesia Morning Show adalah sebuah program gelar wicara dan berita yang menampilkan berbagai paket informasi terkini seperti Hard News, Light News, Entertainment, dan Olahraga. Format dalam program acara “Indonesia Morning Show” yaitu menyamapikan sebuah berita dengan gaya bahasa seperti membawakan acara Talk Show. Dalam sebuah program, tentunya melibatkan pembawa acara. Pembawa acara adalah salah satu bagian dari seluruh kegiatan Protokoler. Menurut Rien Arman Depari (2014: 5-7) Pengertian protokol ada 3, yaitu meliputi tata cara, tata krama, dan penugasannya. Tugas seorang pembawa acara di sini lebih kepada melaksanakan 1
2
tata cara dan tata krama dengan wicaranya, namun tidak tepat benar untuk disebut protokol. Umumnya kegiatan protokol lebih dikenal sebagai sebuah pelaksanaan teknis acara. Menjadi seorang pembawa acara adalah sebuah profesi yang tergolong unik dan memiliki seni tersendiri. Bila dikatakan seseorang mampu menjadi pembawa acara yang baik disebabkan oleh bakat yang dimilikinya, maka anggapan seperti itu ada benarnya Pembawa acara dalam program Indonesia Morning Show pada saat weekdays ada tiga, yaitu Adrian Maulana, Marissa Anita dan Shahnaz Soehartono. Sementara untuk weekend pembawa acara yang mengisi acara Indonesia Morning Show adalah Vannico Soekarno, Masyitha Baziad, dan Ranggani Puspandya. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti pembawa acara yang mengisi acara pada hari Senin sampai Jumat yaitu, Adrian Maulana, Marissa Anita, dan Shahnaz Soehartono. Tentu saja setiap bakat yang dimiliki seseorang untuk menjadi Pembawa Acara / MC tidak lantas serta merta mudah dikembangkan tanpa dibekali ilmu pengetahuan yang memadai. Masing-masing pembawa acara memiliki cara penyampaian dan pengucapan yang berbeda-beda. Beberapa acara yang waktu penayangannya Head To Head dengan program Indonesia Morning Show yaitu “Bincang Pagi” yang disiarkan di Metro TV yaitu pada hari Senin – Minggu pukul 06.00 pagi. Konten dari program Indonesia Morning Show adalah berupa berita Nasional yang meliputi Politik, Hukum dan Kriminal, Bisnis dan Keuangan, Sosial, Budaya, dan pendidikan. Selain menyajikan berita Nasional, program Indonesia Morning Show juga memberikan berita Infotainment, Mancanegara, Surat kabar, Perkiraan cuaca, Today’s History, Laporan Lalu Lintas, Kuliner, dan Kesehatan. Sementara di waktu weekend, program Indonesia Morning Show lebih menampilkan penyajian acara yang santai dan lebih banyak menampilkan pertujukan musik dan kegiatan masak. Program yang berdurasi 90 menit menit ini dibawakan dengan pembawaan yang santai namun isi pesannya cukup mudah diterima oleh penontonnya. Penyajian acara program ini sengaja dibuat santai dan tidak formal, karena perkembangan penyampaian informasi harus dibuats semenarik mungkin, agar penonton tertarik untuk menyimak dan menyaksikan program acara tersebut. Dalam membawakan acara yang santai seperti acara program Talk Show, seorang pembawa acara juga harus menguasai komunikasi yang baik dan memahami semua topik yang menjadi pembahasan.
3
Sebagai pembawa acara Indonesia Morning Show bukan saja harus menguasai komunikasi yang baik, tetapi ia juga harus memiliki pengetahuan yang luas agar pada saat dihadirkan bintang tamu baik yang datang dari ranah politik, ekonomi, dan sebagainya, pembawa acara mampu memahami dan menguasai pertanyaanpertanyaan yang akan diberikan kepada bintang tamu. Suatu acara yang disiarkan dengan berbagai macam konten, akan membuat ketertarikan minat penonton. Minat yaitu kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (Ginting: 2005). Indonesia Morning Show merupakan sebuah program yang rating dan share nya sangat rendah. Posisi ranking Indonesia Morning Show selalu menduduki posisi 20 terbawah dari keseluruhan program NET. yang disiarkan. Sementara untuk posisi pertama selalu diperebutkan oleh program 86 dan Ini Talk show. Maka dari itu, karena rating dan share program Indonesia Morning Show rendah, penulis ingin melakukan penelitian pada program ini. Penulis ingin meneliti apakah pembawa acara Indonesia Morning Show memiliki pengaruh terhadap minat penonton.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Apakah pembawa acara Indonesia Morning Show dapat menarik minat penonton melalui cara penyampaian yang mereka bawakan?
1.3 Identifikasi Masalah Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalahnya adalah: 1.
Apakah pembawa acara Indonesia Morning Show memiliki pengaruh terhadap minat penonton untuk menyaksikan program Indonesia Morning Show?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Melihat pembahasan rumusan masalah diatas, maka dari itu tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
4
1. Untuk mengetahui penyampaian informasi yang disampaikan oleh ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show dapat menarik minat penonton untuk terus menyaksikan dan menerima informasi yang dibawakan setiap harinya. Sedangkan manfaat dari dilakukan penelitian ini adalah agar mendapatkan 3 manfaat dibawah ini, yaitu: 1. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi tentang kebutuhan informasi seperti apa yang diharapkan penonton, menurut hasil penelitian yang dilakukan kepada warga Cikini Jalan Cilosari RT 007 / RW 04 dalam menonton Indonesia Morning Show di NET.
2. Manfaat Teoritis a. Untuk mendalami pengetahuan khususnya yang tertarik dengan teori Uses and Effect.
3. Manfaat Akademis a. Melalui kajian ini diharapkan para warga daerah Cikini Jalan Cilosari RT 007 / RW 04 selalu mendapatkan kebutuhan informasi yang aktual.
1.5 Sistematika Penulisan Pada bagian sistematika penulisan, terdiri dari beberapa unsur yaitu:
BAB I: PENDAHULUAN Pada bab I penulis menjelaskan latar belakang masalah dilakukannya kegiatan penelitian. Setelah itu dilanjutkan dengan rumusan masalah yang nantinya akan diteliti oleh penulis. Tahap selanjutnya yaitu penulis menuliskan identifikasi masalah, penulis akan benar-benar mengidentifikasi masalah yang terjadi. Selanjutnya adalah memberikan tujuan dan manfaat penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui harapan seperti apa yang diinginkan sang penulis. Setelah tujuan dan manfaat, tahap selanjutnya adalah penulis menuliskan hipotesis, hipotesis yaitu jawaban sementara dari subjek yang sedang diteliti.
5
BAB II: KAJIAN PUSTAKA Pada bab II, penulis akan mencoba menjelaskan penelitian sebelumnya, apakah terjadi perbedaan antara perencanaan peneletian dan setelah dilakukan penelitian. Selanjutnya adalah menjelaskan landasan teori, penulis akan menjabarkan teori apa yang akan digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian. Terakhir yaitu membuat kerangka pemikiran, penulis akan menjelaskan alur pemikiran yang digunakan dalam peneltian tersebut.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III, akan dijelaskan juga paradigma apa yang akan dikemukakan dalam penelitian tersebut. Setelah itu menjelaskan metode penelitian apa yang akan dipakai selama proses penelitian. Setelah metode penelitian, dilanjutkan dengan variabel penelitian. Kemudian selanjutnya adalah menjelaskan populasi dan sampel dari penelitian. Tahap selanjutnya adalah teknik pengumpulan data, jenis, dan sumber data. Dalam tahap ini akan dijelaskan pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Setelah itu, dilanjutkan dengan analisis data, dalam tahap ini akan menjelaskan alasan mengapa menggunakan teknik analisis data tersebut.
BAB IV: HASIL PENELITIAN Pada bab IV berisikan deskripsi obyek penelitian, gambaran umum responden, deskripsi variabel penelitian, analisis data dan pembahasan.
BAB V: PENUTUP Pada bab V berisikan simpulan dan saran setelah dilakukan peneliian. Bagian penutup merupakan ringkasan dari keseluruhan pembahasan sekaligus menjawab pertanyaan
penelitian
dari
bab
I
sampai
dengan
bab
IV.
6
7