BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Berat Bayi Lahir (BBL) Berat bayi lahir adalah hasil penimbangan bayi dalam 24 jam pertama kehidupan yang dinyatakan dalam gram.4) Seorang bayi mulai menyesuaikan diri terhadap lingkungan sejak dilahirkan. Tahap penyesuaian adalah faktor awal kehidupan yang sangat menentukan, karena banyak bayi baru lahir yang gagal dalam penyesuaian pada lingkungan yang baru sehingga menyebabkan kematian neonatal. Kegagalan ini dapat disebabkan oleh cacat pertumbuhan sejak masih dalam kandungan maupun sebagai akibat adanya komplikasi lain pada saat hamil atau persalinan.7) Perkembangan janin dalam kandungan sejalan dengan umur kehamilan yang mencakup 3 fase, yaitu pembentukan, pematangan, dan pertumbuhan. Hubungan yang imanen yaitu semakin muda umur kehamilan maka semakin kecil berat badan janin . Secara ideal berat janin dalam kandungan yaitu 500 gram pada usia kehamilan 10 minggu, 3000 gram pada usia 30 minggu dan 3300 gram pada usia 40 minggu.7) Ukuran badan seorang bayi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : Ukuran badan ibu, perbedaan gizi dan makanan ibu selama hamil terutama yang berhubungan dengan kecukupan kalori dan protein, adanya penyakit terutama penyakit infeksi selama ibu hamil. Berat bayi lahir digolongkan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Bayi dengan berat lahir < 2500 gram, berat bayi lahir rendah (low birth weight). 2. Bayi dengan berat lahir 2500 – 2999 gram, berat bayi lahir kurang (deficient birth weight) . 3.
Bayi dengan berat lahir 3000 gram dan lebih, berat bayi lahir baik (favorable birth weight).8)
B. Status Obstetrikus (meliputi : paritas ibu dan jarak kelahiran) 1. Paritas Ibu
Paritas secara luas mencakup gravida (jumlah kehamilan), partus (jumlah kelahiran) dan abortus (jumlah keguguran), sedangkan dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak lahir. Paritas dikatakan tinggi jika orang wanita melahirkan anak ke 4 atau lebih.9) Seorang ibu yang sudah mempunyai 3 orang anak dan hamil lagi , keadaan kesehatannya sudah tampak menurun. Sering mengalami kurang darah (anemi). Selama hamil sering terjadi pendarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang atau melintang. Akibat keadaan tersebut maka persalinan menjadi sulit dan lama bahkan mengalami pendarahan dan infeksi. 10) 2. Jarak kelahiran Menurut ketentuan yang dikeluarkan oleh BKKBN bahwa jarak kelahiran ideal adalah 3 tahun atau lebih. Hal tersebut karena setelah melahirkan ibu memerlukan waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya.11) Jarak antara dua persalinan yang terlampau dekat menyebabkan meningkatnya anemia dan komplikasi akibat kehamilan dan persalinan. Keadaan kesehatan ibu yang belum pulih kembali juga akan berpengaruh buruk pada kehamilan selanjutnya.11)
C.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Berat Badan Bayi Lahir 1.
Umur Ibu Dari hasil penelitian di rumah sakit pendidikan tahun 1980/1981 dinyatakan bahwa ibu hamil yang melahirkan di bawah usia 20 tahun dan diatas 35 tahun mempunyai resiko yang tinggi karena kemungkinan persalinan lama, perdarahan pada proses persalinan dan lain-lain bisa membahayakan jiwa. Resiko ini sangat kecil pada mereka yang melahirkan antara umur 20 sampai 30 tahun, oleh karena itu kurun waktu ini disebut kurun waktu reproduksi.9) Secara fisik alat reproduksi kurang dari 20 tahun juga belum berkembang secara sempurna. Pada umumnya rahim masih relatif kecil karena pembentukan belum sempurna dan pembentukan tulang punggung belum cukup lebar. Karena rahim merupakan tempat pertumbuhan bayi, rahim yang masih relatif kecil dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. Sedangkan secara psikologis
wanita yang hamil pada usia muda belum siap untuk menunaikan tugas sebagai seorang ibu dengan baik sehingga sering menimbulkan komplikasi yang tidak diinginkan seperti premature dan BBLR.10) 2.
Penambahan berat badan selama masa kehamilan Kenaikan berat badan lahir yang baik pada ibu hamil berkisar antara 1012,5 kg untuk negara yang maju. Ibu hamil yang cukup makannya akan mendapatkan kenaikan berat badan yang cukup baik, seorang wanita hamil yang berstatus gizi baik naik sebanyak 9 kg atau lebih. Hasil penelitian menyatakan bahwa semakin besar penambahan berat badan ibu selama hamil, maka makin besar pula berat bayi lahir.13)
3.
Masukan makanan ibu selama kehamilan Kebutuhan biologis sewaktu hamil adalah jumlah energi, protein dan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu serta cadangan untuk menyusui. Di negara dimana kurang gizi merupakan masalah yang umum, ibu hamil dan bayi merupakan kelompok – kelompok rawan dengan kematian yang tinggi. Gizi buruk pada ibu akan meningkatkan resiko untuk kematian ibu, lahir mati dan bayi dengan berat badan rendah.14) Makanan yang dikonsumsi ibu hamil harus mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat. Kalori hendaknya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan anabolik ibu dan janin, kebutuhan vitamin juga harus dipenuhi dengan memilih makanan secara bijaksana atau mengkonsumsi kapsul multivitamin setiap hari.15)
4.
Penyakit Herediter : Diabetes Mellitus Penyakit gula dapat menyebabkan kelainan herediter
dengan ciri
insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi berkurangnya glikogenesis. 16) Penyakit herediter khususnya diabetes mellitus yang sering terjadi pada wanita hamil disebut diabetes mellitus gestasional. Meliputi 2-5 % dari seluruh diabetes mellitus. Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin yang kurang baik. Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin atau keduanya.17) Adapun pengaruh diabetes mellitus terhadap janin atau bayi yaitu sering terjadi abortus, kematian janin dalam kandungan setelah 36 minggu, cacat bawaan, dismaturitas, janin besar karena terjadi acidosis atau makrosomia, kematian neonatal tinggi, serta dapat terjadi kelainan neurologik dan psikologik. Gejala klasik diabetes mellitus adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama dimalam hari dan berat badan yang turun dengan cepat. Disamping itu kondisi badan lemah, sering terjadi kesemutan pada jari tangan dan kaki, cepat merasa lapar, gatal – gatal pada kulit, gangguan penglihatan, gairah sek menurun, luka sukar sembuh dan pada ibu sering melahirkan bayi dengan berat badan diatas 4 kg. 16)
D.
Perawatan Kehamilan Perawatan kehamilan (Antenatal Care= ANC) adalah perawatan yang diberikan kepada ibu hamil selama masa kehamilannya secara berkala dan diikuti dengan upaya koreksi terhadap kelainan yang di temukan sesuai dengan pedoman pelaksanaan ANC yang ditentukan.18) Perawatan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan mengidentifikasi
masalah -
masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga kesehatan selama hamil dapat terpelihara dan yang terpenting ibu dan anak dalam keadaan sebaik mungkin pada saat persalinan. 1. Pengertian Pelayanan Antenatal. Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala selama kehamilannya. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan kehamilan dan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, pemberian intervensi dasar (misalnya pemberian imunisasi tetanus toksoid dan tablet Fe), serta mendidik dan memotivasi ibu agar dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya.6) Dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 5 T untuk pelayanan antenatal yang terjadi : Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
ukur tekanan darah, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) lengkap, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.9) 2. Tujuan Pelayanan Antenatal Tujuan Umum : Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilanya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat. Tujuan Khusus : a. Mendeteksi ibu hamil dengan resiko tinggi dan menanggulanginya sedini mungkin b. Merujuk kasus resiko tinggi ke tingkat pelayanan yang sesuai. c. Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga terjadi peningkatan cakupan. d. Merencanakan dan mempersiapkan persalinan sesuai resiko.6) 3. Sasaran Sasaran Pelayanan Antenatal adalah jumlah semua ibu hamil disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Angka ini dapat diperoleh dengan berbagai cara : 19) a. Angka Sebenarnya, yang diperoleh berdasarkan cacah jiwa. b. Angka Perkiraan, yaitu memakai rumus. c. Angka Kelahiran Kasar ( CBR ) x 1,1 x Jumlah penduduk setempat dengan pengambilan angka CBR dari propinsi, atau bila ada dari kabupaten setempat atau 3 % dari jumlah penduduk setempat. 4. Cakupan Akses (K1) Adalah presentase ibu hamil disuatu wilayah, dalam kurun waktu tertentu yang pernah mendapat pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit satu kali selama kehamilan. Cakupan ini digunakan untuk melihat seberapa besar ibu hamil
terjangkau
pelayanan
antenatal
oleh
tenaga
kesehatan.
Cara
menghitungnya adalah sebagai berikut : Jumlah kunjungan baru ibu hamil dibagi dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun dikalikan 100 %.19)
5. Cakupan Ibu Hamil (K4) Adalah presentase ibu hamil disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga. Cakupan ini merupakan indikator tingkat perlindungan ibu hamil. Upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan dapat dilakukan bila ibu melakukan kunjungan secara teratur minimal 4 kali. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut : Jumlah ibu hamil yang telah menerima K4 dibagi jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun dikalikan 100%.19 6. Kunjungan Ibu Hamil Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak berarti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi dapat pula sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi oleh petugas kesehatan dirumahnya atau di Posyandu. Kunjungan ibu hamil meliputi kunjungan pertama dan kunjungan ulang yang salah satunya adalah kunjungan K4. 6) a. Kunjungan baru ibu hamil (K1) Kunjungan baru ibu hamil adalah kontak yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. b. Kunjungan baru ibu hamil yang keempat (K4) Dalam pengelolaan KIA disepakai bahwa kunjungan ibu hamil yang keempat adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dengan distribusi kontak seperti tersebut di atas. 7. Kendala Pelaksanaan Perawatan Kehamilan Tingkat pendidikan ibu hamil yang bersangkutan diduga merupakan salah satu kendala dalam memasyarakatkan pelayanan antenatal. Makin tinggi jenjang pendidikan ibu makin meningkat pula kesadaran terhadap pentingnya kunjungan antenatal yang teratur dan sesuai dengan prosedur, karena berharap bilamana
sampai terjadi kelainan dalam kehamilannya akan dapat segera diketahui sedini mungkin.20) Disamping itu alasan lain yang sering kita dengar adalah fasilitas kesehatan yang diperlukan sangat jauh letaknya, para petugas kesehatan tidak simpatik, judes, tidak responsif dan sebagainya. 21) E.
Pengetahuan Tentang Perawatan Kehamilan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.21) Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru , didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu. b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus. c. Trial, yakni orang telah mulai mencoba perilaku baru. d. Adoption, subject telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.21) 2. Perawatan Kehamilan Perawatan kehamilan adalah perawatan yang diberikan kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Perawatan kehamilan dimulai pada saat ibu hamil memeriksakan diri untuk pertama kali pada petugas kesehatan yang disebut kunjungan baru ibu hamil (K1). Selain K1, selama perawatan kehamilan diharapkan ibu hamil melakukan pemeriksaan dengan memeriksakan diri secara berkala dan teratur agar bila timbul kelainan kehamilan atau gangguan kesehatan selama hamil sedini mungkin dikenal, sehingga dapat dilakukan perawatan yang cepat dan tepat. Jumlah kunjungan yang diharapkan dilakukan oleh ibu hamil secara ideal yaitu seorang ibu hamil sampai 7 bulan sebaiknya memeriksakan
diri setiap 4 minggu sekali, dan 7 bulan sampai 9 bulan tiap 2 minggu sekali, dan 9 sampai 10 bulan tiap seminggu sekali.22) Sedangkan dalam kunjungan ibu hamil yang keempat (K4) diharapkan ibu mendapatkan pemeriksaan kehamilan dengan ditribusi kontak sebagai berikut : a.
Minimal 1 kali pada trimester I
b.
Minimal 1 kali pada trimester II
c.
Minimal 2 kali pada trimester III.6)
Adapan manfaat dari ANC itu sendiri yaitu : 1.
Untuk mengenal atau mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul selama kehamilan dan menanggulangi sedini mungkin.
2.
Mempengaruhi ibu untuk hamil tidak beresiko dengan : a.
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan Berat badan ibu selama hamil terus bertambah. Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3 - 0,5 kg per minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda kurang lebih 1 kg. Bila terdapat kenaikan berat badan yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya resiko (bengkak, kehamilan kembar, anak besar). Tinggi badan yang kurang dari 145 cm, mungkin panggulnya sempit, sehingga mempengaruhi proses persalinan.6
b.
Mengukur tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh. Tekanan darah normal 110/80 – 140/90 mmHg. Bila lebih dari 140/90 mmHg mencurigakan adanya preeklamsia. Nadi yang normal sekitar 80 per menit. Bila lebih dari 120 per menit maka hal ini menunjukkan adanya kelainan. Sesak nafas ditandai frekuensi pernafasan yang meningkat,
kesulitan bernafas, dan rasa lelah. Bila hal ini timbul
setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung. Suhu tubuh normal 36-37o C. Bila suhu ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.6,22) c.
Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
Tujuan pemberian Imunisasi TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus
neonatorum,
Pemberian
TT
baru
menimbulkan
efek
perlindungan bila diberikan sekurang – kurangnya 2 kali, dengan interval minimal empat minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2 kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan satu kali saja .6) d.
Pemberian Tablet Besi (Fe) Tablet besi diberikan pada setiap hamil sampai bayinya lahir. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas agar tidak mengalami anemia. Untuk mencegah anemia untuk antenatal, pada tiap ibu secara rutin diberi tablet besi SULFAS FEROSUS 3 x1 mg / hari dan asam FOLIK 3x 1 mg/hari.7) Perlu diketahui
ibu bahwa keadaan normal bila warna tinja mungkin
menjadi hitam setelah makan obat ini. 6) e.
Pemberian tablet multivitamin yang mengandung mineral. Tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan akan berbagai vitamin dan mineral bagi ibu dan janin selama hamil dan nifas, seperti kalsium dan fosfor untuk pertumbuhan tulang. 6)
g. Makan makanan yang bergizi tinggi kalori dan tinggi protein. h. Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik berat i. Minum air lebih banyak dari biasa ( kurang lebih 10 gelas perhari )
j. Menjaga kebersihan diri. Selama hamil ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya perubahan hormonal maka rongga mulut dan jalan lahir lebih peka terhadap infeksi. k. Perawatan payudara. l. Senam hamil Senam hamil yang baik sangat berguna dalam menghadapi persalinan: Manfaat senam hamil adalah : 1. Melatih pernafasan 2. Melatih otot panggul dan vagina agar lentur atau tidak kaku 3. Melancarkan peredaran darah, yang pada kehamilan relatif lamban 4. Melatih mengejan.6)
F.
Pelaksana ANC Adapun tenaga pelaksana dalam pelayanaan ANC yaitu : 1. Tenaga Medis : Dokter 2. Tenaga Paramedis : Perawat, bidan, kader, dukun.23)
G.
Lokasi Pelaksanaan Pelayanan ANC Pelaksanaan pelayanan ANC dilakukan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Bersalin, Tempat praktek swasta (bidan, dokter), Rumah Sakit Pemerintah /swasta, rumah penduduk.6)
H. Kerangka Teori Berdasarakan teori yang sudah dipaparkan di atas, maka kerangka sebagai berikut :
teori
Pengetahuan Ibu Status Obstetrikus
Frekuensi Perawatan Kehamilan (ANC)
a. Pendidikan b. Sosial ekonomi c. Jarak Rumah ke yankes d.. Petugas Kesehatan
Berat Bayi Lahir (BBL)
a. Umur ibu b .Kenaikan berat badan selama masa kehamilan c. Masukan makan ibu selama kehamilan d .Penyakit Herediter : Diabetes Mellitus
Sumber : 1.) Pedoman Pelayanan Antenatal Di Tingkat Dasar 2.) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan 3.) Sinopsis Obstetri
I.
Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Pengetahuan Ibu Status Obstetrikus
Frekuensi Perawatan Kehamilan (ANC)
J.
Hipotesis
Berat Bayi Lahir (BBL)
1.
Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan berat bayi lahir (BBL)
2.
Ada hubungan antara status obstetrikus (meliputi : paritas ibu dan jarak kelahiran) dengan berat bayi lahir (BBL)
3.
Ada hubungan antara frekuensi perawatan kehamilan ( Antenatal Care=ANC) dengan berat bayi lahir (BBL)