Indonesia Kelas X Semester I). Saat ini,
A. PENDAHULUAN
anak usia sekolah masih belum mampu Bahasa sebagai
Indonesia
pelajaran
dikategorikan
yang
sulit
bagi
kebanyakan siswa. Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu berbicara, membaca,
menyimak,
dan
menulis.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Misalnya, agar mampu menulis dengan baik, kita harus banyak membaca dan menyimak. Menurut kebanyakan orang, dari empat keterampilan tersebut, menulis merupakan hal yang paling sulit dilakukan.
untuk menulis dengan baik. Kesulitan ini juga dialami siswa SMA Negeri 1 Kuripan. Menurut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
bahasa
kemampuan
Indonesia
menulis
pada
kelas
X,
siswanya
memang dapat dikatakan rendah. Sering kali,
hanya
mendapatkan
beberapa nilai
di
siswa atas
yang Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Kebanyakan siswa harus puas dengan nilai 65 karena paragraf yang ditulisnya masih belum bisa dikatakan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase ketuntasan
Menurut Taringan, dalam Syarif dkk
dalam pembelajaran menulis paragraf narasi.
(2009:5), menulis berarti mengekspresikan
Dari 31 siswa, hanya 13 orang siswa yang
secara
memiliki
tertulis
sebuah
gagasan,
ide,
nilai
diatas
KKM
yang
pendapat, pikiran, atau perasaan. Oleh
mengakibatkan persentase ketuntasan hanya
karena itu, untuk menghasilkan tulisan yang
41,93%. Jumlah siswa yang memiliki nilai
baik, tentunya harus diimbangi dengan
dibawah KKM adalah 18 orang siswa
banyak membaca dan menyimak. Namun,
dengan persentase 58,07% (Daftar Nilai
banyak guru yang merasa kesulitan dalam
Kelas X-D oleh Baiq Eka Swakaryani).
mengajarkan keterampilan menulis karena kurangnya minat siswa dalam membaca dan menyimak Dalam
Keadaan tersebut disebabkan karena siswa cenderung tidak mendapatkan ide yang harus dituangkan ke dalam tulisan. Hal
pembelajaran
bahasa
ini menimbulkan banyaknya waktu yang
Indonesia, khususnya pada kelas X, siswa
terbuang untuk menemukan hal yang harus
diharuskan
mengungkapkan
dituangkan ke dalam tulisan. Selain itu,
informasi dalam bentuk paragraf narasi,
siswa juga kurang menguasai penggunaan
deskripsi, dan eksposisi (Silabus Bahasa
pedoman
mampu
ejaan
yang
disempurnakan. 1
Kebanyakan siswa menggunakan tanda baca
Kuripan”
titik hanya di akhir paragraf, sedangkan di
tindakan kelas atau yang sering disebut
akhir kalimat siswa tidak mengimbuhkan
PTK.
tanda baca apa pun. Hal ini semakin
2.
merupakan
jenis
penelitian
Setting Penelitian
menyulitkan bagi guru yang memeriksa Penelitian ini dilakukan di SMA
hasil tulisan siswa.
Negeri 1 Kuripan yang bertempat di dusun Untuk
menulis
sebuah
paragraf
narasi bagi siswa yang sulit mendapatkan ide, sebaiknya digunakan media gambar untuk merangsang kemampuan berimajinasi. Salah satu metode pembelajaran yang menggunakan media gambar ialah metode
Tegal, Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan
pada
pembelajaran
semester
ganjil
2016-2017.
tahun
Penelitian
belangsung selama dua minggu, dimulai dari tanggal 1 Agustus sampai 15 Agustus 2016.
picture and picture. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode pembelajaran picture
3.
and picture untuk membantu kemampuan berimajinasi siswa.
Subjek dan Observer Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1
Berdasarkan uraian di atas, maka
Kuripan. Siswa kelas X MIA 1 berjumlah 26
rumusan masalah yang diajukan dalam
orang siswa, 13 siswa laki-laki dan 13 siswa
penelitian ini yaitu, bagaimana peningkatan
perempuan. Kegiatan penelitian ini akan
proses pembelajaran dan peningkatan hasil
dibantu oleh seorang guru dan dua orang
menulis paragraf narasi dengan metode
mahasiswa. Guru bertugas untuk mengamati
picture and picture siswa kelas X MIA 1
proses pembelajaran peneliti, sedangkan
SMA Negeri 1 Kuripan.
mahasiswa
bertugas
untuk
mengamati
proses pembelajaran siswa.
B. RANCANGAN PENELITIAN 4.
1. Jenis Penelitian Penelitian
yang
berjudul
“Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi dengan Metode Picture and Picture pada Siswa Kelas X MIA 1 SMA Negeri 1
Variabel yang Diselidiki Ada dua variabel yang diselidiki dalam
penelitian ini. Variabel harapan dalam penelitian ini ialah peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuripan. Variabel 2
tindakan
dalam
penelitian
ini
ialah
siswa saat berlangsungnya proses
penggunaan metode pembelajaran picture
belajar mengajar tersebut.
and picture. 5.
b. Metode Penugasan
Rancangan Penelitian
Pada
Penelitian ini dirancang atas dua
penelitian
memberikan
tugas
ini,
peneliti
untuk
menulis
siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali
paragraf narasi kepada seluruh siswa
pertemuan tatap muka. Dalam setiap siklus
kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuripan.
tersebut terdapat empat tahapan belajar,
c. Metode Dokumentasi
yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, Metode dokumentasi merupakan
serta evaluasi dan refleksi.
cara pengumpulan data dengan 6.
Data dan Cara Pengumpulan Data
mengamati dokumen-dokumen yang
Penelitian ini menggunakan jenis
berupa foto atau video kegiatan belajar
kualitatif
mengajar.
data
kualitatif
dan
kuantitatif.
diperoleh
dari
Data
kegiatan
7.
Metode Analisis Data
pembelajaran guru dan siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar
Data yang diperoleh melalui metode
siswa. Sumber data dalam penelitian ini
observasi
dianalisis
dengan
melihat
ialah proses pembelajaran guru dan siswa
ketercapaian dalam tindakan pembelajaran,
dalam
pembelajaran
narasi,
disertai
menulis
paragraf
sedangkan data yang diperoleh melalui
belajar
menulis
metode
hasil
penugasan format
akan
dianalisis
paragraf narasi siswa kelas X MIA 1 SMA
menggunakan
penilaian.
Hasil
Negeri 1 Kuripan. Cara yang digunakan
penugasan siswa tersebut akan diberi skor
peneliti untuk mengumpulkan data dalam
sesuai dengan pencapaiannya. Berikut ini
penelitian ini ada tiga, yaitu:
beberapa rumus untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran menulis
a. Metode Observasi Metode observasi digunakan
paragraf
narasi
dengan
menggunakan
metode picture and picture, yaitu:
untuk mengumpulkan data dari proses kegiatan belajar mengajar. Data yang dikumpulkan berupa aktivitas guru dan 3
1. Rumus untuk mengetahui aktivitas guru dalam pembelajaran menulis
SM
: Skor maksimal
SI
: Skor ideal
paragraf narasi 4. Untuk mengetahui nilai rata-rata N=
x SI
siswa dalam pembelajaran menulis paragraf narasi
Keterangan :
Keterangan:
N
: Nilai
SP
: Skor yang diperoleh
NR
: Nilai rata-rata
SM
: Skor maksimal
NS
: Jumlah nilai siswa
SI
: Skor ideal
JS
: Jumlah siswa
5. Untuk mengetahui ketuntasan
2. Rumus untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis
belajar siswa dalam pembelajaran
paragraf narasi
menulis paragraf narasi
N=
PK =
x SI
Qr
x 100%
T
Keterangan : N
: Nilai
SP
: Skor yang diperoleh
SM
: Skor maksimal
PK : Persentase ketuntasan
SI
: Skor ideal
Qr : jumlah siswa yang tuntas
Keterangan :
3. Rumus untuk mengetahui hasil akhir
siswa
dalam
paragraf narasi N=
T
menulis
x SI
8.
: jumlah seluruh siswa
Metode Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menjelaskan proses dan hasil penelitian. Data tersebut ditampilkan
Keterangan :
dengan menggunakan tabel dan deskripsi N
: Nilai
SP
: Skor yang diperoleh
hasil analisis data. Data yang disajikan berupa skor aktivitas guru, skor aktivitas 4
siswa, dan nilai kemampuan siswa. Selain
belas indikator yang terlaksana. Jumlah
itu, data yang disajikan memuat hasil karya
indikator
tulis siswa dalam pembelajaran menulis
pertemuan pertama siklus II menjadi empat
paragraf narasi dengan metode picture and
belas indikator. Peningkatan tersebut terjadi
picture.
karena guru melaksanakan indikator yang
9.
tersebut
meningkat
pada
menanyakan kesiapa belajar siswa.
Indikator Ketercapaian
Pada pertemuan kedua siklus I
Dalam penelitian ini, yang menjadi
jumlah indikator yang terlaksana adalah tiga
tolak ukur keberhasilan adalah meningkatnya kemampuan menulis paragraf narasi pada siswa kelas X MIA 1 SMA
belas indikator. Jumlah indikator tersebut meningkat menjadi empat belas indikator pada siklus II. Peningkatan tersebut terjadi
Negeri 1 Kuripan.
karena pada siklus II guru menyimpulkan Penelitian
ini
dianggap
berhasil
hasil pembelajaran.
apabila aktivitas guru dan aktivitas siswa Nilai
dalam pembelajaran menulis paragraf narasi mencapai skor minimal 80. Sedangkan hasil belajar siswa dalam menulis paragraf narasi harus mencapai nilai di atas KKM sekolah, yaitu 75. Persentase ketuntasan yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah 80% siswa dinyatakan tuntas.
siklus
mengalami peningkatan. Pada siklus I, nilai rata-rata aktivitas guru adalah 89. Pada siklus II, nilai tersebut meningkat menjadi 96,5.
Hal
ini
membuktikan
adanya
peningkatan dalam aktivitas guru.
Terlihat adanya peningkatan pada aktivitas
1. Peningkatan Aktivitas Guru penelitian
setiap
2. Peningkatan Aktivitas Siswa
C. PEMBAHASAN
Dalam
rata-rata
ini,
terdapat
beberapa peningkatan aktivitas guru saat mengajarkan materi pembelajaran menulis paragraf narasi. Peningkatan ini dapat dilihat berdasarkan jumlah indikator yang terlaksana pertemuan pertama siklus I. Pada pertemuan pertama siklus I terdapat tiga
siswa dalam belajar menulis paragraf narasi. Pada pertemuan pertama siklus I hanya sembilan indikator yang dapat terlaksana dengan semua siswa. Sembilan indikator tersebut adalah siswa menjawab salam guru,siswa menanggapi guru saat mengabsen kehadiran, siswa mendengarkan contoh paragaf narasi yang dibacakan guru, siswa
memperhatikan
guru
saat 5
menyampaikan materi pelajaran, siswa
mengalami penurunan jumlah pada siklus II.
memperhatikan gambar yang diperlihatkan
Jumlah indikator yang terlaksana dengan
guru, siswa membuat paragraf narasi
sebagian besar siswa pada siklus I sebanyak
bersama guru, siswa menyimpulkan hasil
empat indikator dan menurun menjadi tiga
pembelajaran
siswa
indikator. Jumlah indikator yang terlaksana
mendengarkan kesimpulan pembelajaran,
dengan sebagian kecil siswa pada pertemuan
dan siswa menjawab salam penutup guru.
kedua siklus pertama hanya satu indikator.
Terjadi
pertemuan
Kemudian, pada siklus kedua tidak terdapat
pertama siklus kedua. Peningkatan ini
indikator yang terlaksana dengan sebagian
terjadi karena semua siswa menanggapi
kecil siswa.
bersama
peningkatan
guru,
pada
pertanyaan guru tentang jenis-jenis tulisan yang pernah dibaca.
Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada siklus
pertama
dan
kedua,
terdapat
Pada pertemuan pertama siklus I,
peningkatan aktivitas siswa dalam belajar
jumlah indikator yang terlaksana dengan
menulis paragraf narasi. Hal ini dapat dilihat
sebagian besar siswa
empat
berdasarkan jumlah nilai rata-rata, skor
indikator, sedangkan jumlah indikator yang
perolehan, dan nilai aktivitas siswa. Jumlah
terlaksana dengan sebagian kecil siswa
nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I
sebanyak 1. Pada pertemuan pertama siklus
adalah 89, kemudian meningkat menjadi
kedua, jumlah indikator yang terlaksana
92,5 pada siklus II.
sebanyak
dengan sebagian siswa tersebut berkurang
3. Peningkatan Hasil Belajar
menjadi tiga indikator. Sedangkan jumlah indikator yang terlaksana dengan sebagian
Berdasarkan hasil belajar siswa, nilai
kecil siswa pada kedua siklus penelitian
tertinggi pada siklus I adalah 81. Nilai
adalah satu indikator.
tersebut meningkat menjadi 93 pada siklus II. Peningkatan tersebut juga terjadi pada
Pada pertemuan kedua dalam siklus I, indikator yang terlaksana dengan semua siswa sebanyak sembilan indikator. Jumlah tersebut meningkat pada pertemuan kedua siklus II menjadi sebelas indikator. Indikator yang terlaksana dengan sebagian besar siswa
nilai terendah. Pada siklus I, nilai terendah adalah 50, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 68. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 10 orang, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 22 orang. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa adalah 6
67,92. Nilai rata-rata tersebut meningkat
terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa.
menjadi 77,28 pada siklus II. Persentase
Pada siklus I, nilai rata-rata aktivitas guru
ketuntasan pada siklus pertama hanya
adalah 89 kemudian meningkat menjadi 96,5
mencapai 40%. Dalam siklus II, persentase
pada siklus II. Dari segi aktivitas siswa,
ketuntasan siswa mencapai 88%. Hal ini
terjadi peningkatan dari nilai rata-rata 89
membuktikan
pada siklus I menjadi 92,5 pada siklus II.
bahwa
belajar
menulis
paragraf narasi dengan metode picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 67,92 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 77,28. Pada siklus I,
D. PENUTUP
persentase ketuntasan belajar siswa adalah 1. Kesimpulan
40%, kemudian meningkat menjadi 88%
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
pada siklus II. 2. Saran
dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Setiap
a. Guru
sebaiknya
menggunakan
siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap
metode picture and picture sebagai
pelaksanaan, tahap observasi, serta tahap
salah satu metode pilihan dalam
evaluasi dan refleksi. Hasil belajar siswa
mengajar materi pelajaran paragraf
dalam menulis paragraf narasi dengan
narasi.
metode picture and picture siswa kelas X
b. Guru
sebaiknya
menggunakan
SMAN 1 Kuripan tahun pembelajaran 2016-
metode pembelajaran yang bervariasi
2017 dapat disimpulkan sebagai berikut.
dalam mengajar. c. Pada
Jadi,
penggunaan
metode
pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuripan. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui
pelaksanaan
Bahasa
pembelajaran
Indonesia
dengan
menggunakan media gambar, guru sebaiknya
memberikan
perhatian
penuh dan perencanaan yang matang dalam alokasi waktu.
aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran. Dari segi aktivitas guru,
7