LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
NOMOR & TANGGAL
KETERANGAN
PERJANJIAN
dalam bidang olah raga golf. Jangka waktu sewa adalah sampai dengan di tunjuknya pengelola tetap atau paling lama 1 tahun, mulai tanggal 23 Oktober 2013. Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap bulan yang dibayarkan setiap tanggal 15 pada periode berkenaan. Sumber: Bagian Kerjasama 2013
b. NO 1.
Kerjasama Program Dana Bergulir NOMOR & TANGGAL PERJANJIAN
KETERANGAN Program Pengelolaan Dana Bergulir Syariah Bagi Koperasi
No.050/2910 No.229/BMI/SMG/IX/2013
Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Di Kota Semarang
Tanggal 13 September 2013
Kerjasama Dengan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Semarang. Bagi hasil dan/atau marjin bagi Koperasi dan UMKM penerima Dana Bergulir Syariah dilakukan berdasarkan keuntungan bersih yg diperoleh dari pembiayaan kepada anggotanya.
Keuntungan
bersih
diperoleh
dari
pendapatan Koperasi dan UMKM setelah dikurangi pajak dan biaya paling banyak 20 % dari total pendapatan program. Perhitungan dan distribusi bagi hasil sebagai berikut : -
Pihak I 15 % , Pihak II 20 %, Koperasi & UMKM 65 %
-
Keuntungan Pihak II didistribusikan untuk keperluan adm, pengawasan dan pembinaan Koperasi & UMKM
-
Perhitungan & distribusi dilakukan setiap 3 bln terhitung sejak pencairan dana bergulir syariah dari Pihak II
2.
Program Pengelolaan Modal Bergulir Bagi Koperasi, Usaha
No.510.72/1104 No.17/BPSMG/IV/13
Mikro, Kecil Dan Menengah Kota Semarang kerjasama
Tanggal 19 April 2013
dengan PD.BPR Bank Pasar.
Sasaran : Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) binaan PKK dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM).
Jangka waktu 36 bulan (19/4/2013 - 18/4/2016)
Sumber: Bagian Kerjasama 2013
c.
Selain kerjasama tersebut diatas,Pemerintah Kota Semarang telah melakukan
fasilitasi
optimalisasi
pengembangan
lapangan
golf
Manyaran Indah dengan PT. Mega Kuantum Properti Indonesia yang menghasilkan perjanjian sewa menyewa selama 30 tahun dengan masa grace period diawal untuk pembangunan selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal
31
Desember
2045
dengan
nilai
sewa
sebesar
Rp.
44.270.000.000,- (empat puluh empar milyar dua ratus tujuh puluh juta rupiah) d.
Dalam rangka pengawasan dan pengendalian kerjasama dengan pihak
ketiga,
maka
pelaksanaan
kerjasama
yang
kurang
menguntungkan Pemerintah Kota Semarang dan mempunyai potensi 556
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
konflik / bermasalah selama ini, pada tahun 2013 langkah
tegas penyelesaian
telah dilakukan
dengan melakukan
pemutusan
/
pengakhiran perikatan perjanjian kerjasama yaitu: Penghentian Mugassari
perjanjian
yang
dikarenakan
sewa tanah di Jl. Pandanaran
dipergunakan
adanya
untuk
permasalahan
SPBU hukum
oleh
Kel.
PT.Rabas
terkait
denda
keterlambatan pembayaran uang sewa yang sampai saat ini masih proses
tingkat
kasasi
di
Mahkamah
Agung.
Dalam
rangka
memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau maka saat ini tanah tersebut di fungsikan sebagai taman kota. Pemutusan perikatan perjanjian sewa tanah dan bangunan lapangan golf Gombel Golf Semarang berserta fasilitasnya di Jl. Gombel Lama Nomor 90 Kel. Tinjomoyo Kec. Banyumanik Semarang oleh PT. Damar Djaya Lestari dikarenakan adanya cidera janji pihak PT.Damar Djaya Lestari yaitu: - Tidak membayar bank garansi sebesar Rp. 1.700.000.000,- (satu milyar tujuh ratus juta rupiah) - Tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan selama 2 tahun (tahun
2012
dan
2013)
berserta
dendanya
sebesar
Rp.
767.000.0000 (tujuh ratus enam puluh tujuh juta rupiah) per September 2013. Dasar : - Surat Walikota Semarang Nomor : 030/04175 tanggal 10 Oktober 2013 perihal Pemutusan Perikatan Perjanjian Sewa Menyewa Lapangan Golf “Gombel Golf Semarang”. - Berita Acara Serah Terima Nomor :030/04332 tanggal 22 Oktober 2013 tentang Serah Terima Pengelolaan Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Untuk menghindari kekosongan pengelolaan lapangan golf Gombel Golf Semarang, maka saat ini ditunjuk Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah sebagai pengelola sementara dengan cara sewa sampai ditunjuknya pengelola tetap atau paling lama 1 tahun. Dasar: - Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor : 030/579 tanggal 22 Oktober 2013 tentang Penunjukan Pengelolaan Sementara Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta
557
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang Oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah. - Surat Perjanjian Nomor : 019.6/218/2013 – Nomor : 019/SEK/PGIJTG/XII/2013 tanggal 23 Oktober 2013 tentang Pengelolaan Sementara Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Semarang Oleh Persatuan Golf Indonesia Provinsi Jawa Tengah. - Berita Acara Nomor : 031/04335 tanggal 23 Oktober 2013 tentang Serah Terima Pengelolaan Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Yang Terletak Di Jalan Gombel Lama Nomor 90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. e.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga pada tahun 2013 telah dilakukan kegiatan kajian terhadap beberapa obyek yang di pandang mempunyai potensi untuk di kerjasamakan / dikembangkan yaitu: 1. Kajian Peluang Kerjasama Pengembangan Kawasan Tinjomoyo Kota Semarang. 2. Kajian Potensi Kerjasama Pemanfaatan Pasar Ikan Higienis (PIH) Mina Rejomulyo Kota Semarang. 3. Kajian
Peruntukan
Terbaik
Lapangan
Pancasila
Terhadap
Pengembangan Kawasan Simpanglima Terpadu. 4. Kajian Strategi Pengembangan Goa Kreo Kota Semarang 5. Kajian Strategi Pengembangan Kawasan Kota Lama Di Kota Semarang 6. Kajian Pemanfaatan Kawasan Banjir Kanal Barat Sebagai Wisata Air Kota Semarang (Waterfront City) f.
Sedangkan dalam rangka evaluasi perjanjian kerjasama maka telah diadakan kajian yaitu: 1. Kajian Evaluasi Perjanjian Kerjasama Tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha Dalam Rangka Peningkatan Daya Guna Tanah Di Sekitar Tugu Tabanas Gombel Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang. 2. Kajian Evaluasi Perjanjian Kerjasama Tentang Sewa Menyewa Tanah Dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Golf Semarang Berserta Fasilitasnya Milik Pemerintah Kota Semarang Yang Terletak
558
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Di Jalan Gombel Lama No.90 Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
6.3
KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
6.3.1
Koordinasi Musyawarah Pimpinan Daerah Menurut
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah Bupati/Walikota tidak lagi berkedudukan sebagai kepala wilayah, di dalam pasal 25 mengatur mengenai tugas dan wewenang Kepala Daerah sama sekali tidak disinggung kewenangan mengenai
melakukan
koordinasi
pemerintahan.
Dengan
demikian
Bupati/Walikota tidak lagi memiliki kewajiban secara hukum untuk melakukan koordinasi instansi vertikal di daerah. Koordinasi yang dijalankan saat
ini,
termasuk
forum
MUSPIDA
hanyalah
meneruskan
praktik
pemerintahan yg selama ada tetapi tanpa dasar hukum yang jelas. Walaupun demikian pelaksanaan koordinasi dengan instansi vertikal di Kota Semarang tetap dilaksanakan oleh Walikota mengingat menjadi hal ini tetap menjadi keputusan yang strategis untuk dilakukan demi kestabilan bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Keamanan di wilayah Kota Semarang. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1986 bahwa Pimpinan Muspida Kabupaten/Kota secara ex-officio dijabat oleh Kepala wilayah (Walikota) dengan keanggotaan pimpinan unsur pertahanan (Dandim), pimpinan unsur kepolisian (Kapolres), dan pimpinan unsur kejaksaan (Kajari). Namun untuk menjaga hubungan baik dan untuk mempermudah pelaksanaan tugas umum pemerintahan maka unsur MUSPIDA ditambahkan beberapa Instansi Vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang. Penambahan tersebut ditetapkan dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor 130/1/2010 tentang Pembentukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Semarang dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Ketua
: Walikota Semarang
Wakil Ketua : Wakil Walikota Semarang Sekretaris
: Sekretaris Daerah Kota Semarang
Anggota
: 1. Ketua DPRD Kota Semarang 2. Kapolrestabes Semarang 3. Komandan Kodim 0733/BS Semarang 4. Kepala Kejaksaan Negeri Semarang 5. Ketua Pengadilan Negeri Semarang 559
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
6. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang 7. Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang 8. Ketua Pengadilan Agama Semarang 9. Komandan Lanal Semarang 10. Kepala Satuan Brimob Daerah Jawa Tengah 11. Komandan Yon Arhanudse 15 Semarang 12. Komandan Denpom IV/5 Semarang 13. Komandan Yonif 400/Raider Semarang 14. Kepala Detasemen TNI AU Semarang 15. Kepala Kantor Imigrasi Semarang 16. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang. Pelaksanaan koordinasi yang bersifat pokok dan strategis dilakukan oleh Walikota Semarang bersama-sama dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Semarang serta Perangkat Daerah yang ada. Bersama dengan para Pimpinan Wilayah, Walikota Semarang melakukan rapat-rapat atau menyelenggarakan Musyawarah Pimpinan Daerah Plus (Muspida Plus), sedangkan dengan Perangkat Daerah dilakukan dalam bentuk rapat-rapat koordinasi yang sifatnya koordinasi teknis. Rapat atau forum koordinasi dimaksudkan dalam rangka konsultasi dan
koordinasi
untuk mewujudkan dan memelihara stabilitas dan situasi kondisi daerah yang kondusif. Dalam prakteknya Walikota Semarang selaku Ketua, sedapat mungkin langsung memimpin rapat-rapat koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, untuk dapat merumuskan berbagai alternatif kebijakan berdasarkan permufakatan dan kesamaan pendapat di antara seluruh anggota. Selama tahun 2013 pelaksanaan rapat-rapat koordinasi di tingkat Muspida Plus selalu efektif dalam membantu memperlancar proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota, termasuk memelihara kehidupan sosial dan politik yang sehat serta kesatuan dan persatuan bangsa yang kokoh. Di samping fungsi tersebut peran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ini juga sangat sentral dan strategis guna memadukan berbagai kegiatan pemerintahan, pembangunan kota dan pelayanan umum, sehingga sangat membantu dalam pelaksanaan tugastugas Kepala Daerah. Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang dilakukan memiliki beberapa tujuan antara lain : 1)
Membangun pemahaman dan persepsi yang sama terhadap kebijakan- kebijakan yang ditempuh dalam rangka mengefektifkan
560
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
program-program pembangunan kota yang dilaksanakan, seperti pembebasan
tanah
untuk
pembangunan
infrastruktur
kota,
keamanan wilayah dan lain-lain. 2)
Mengkoordinasikan,
mengintegrasikan
dan
mensinkronisasikan
penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang secara berdaya guna dan berhasil guna. 3)
Mengevaluasi dan melakukan penilaian atas intensitas, ekstensitas, situasi dan kondisi ketentraman, keamanan dan ketertiban dalam masyarakat serta merumuskan langkah-langkah strategis, teknis dan taktis yang diperlukan dalam rangka pengendalian, pencegahan maupun penanggulangan ketentraman dan ketertiban umum.
4)
Menentukan
sistem,
prosedur
dan
mekanisme
operasional
pengamanan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan kota guna mewujudkan stabilitas nasional dan daerah yang mantap dan terkendali serta kondusif. Secara
keseluruhan
pelaksanaan
tugas
umum
pemerintahan
koordinasi Muspida dilaksanakan dalam bentuk pelaporan, konsultasi dan rapat-rapat
koordinasi
dalam
berbagai
aspek
penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Hasil pokok yang dicapai selama tahun 2013 adalah meningkatnya manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota yang lebih efektif dan terpadu. Pada tahun 2013 Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Semarang telah beberapa kali melaksanakan pertemuan formal maupun informal untuk membahas dan mencari formula yang tepat untuk menyelesaikan masalah atau menghadapi kondisi ideologi, sosial politik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan dengan data sebagai berikut : DATA KEGIATAN FORUM KOMUNIKASI PIMPINAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013 NO
HARI / TANGGAL
1
Rabu
Rapat FKPD tentang Koordinasi Persiapan Kunjungan Wakil
16 januari 2013
Presiden RI di Kota Semarang
Senin
Rakor FKPD tentang Antisipasi Menghadapi Rob, Banjir,
21 januari 2013
Puting Beliung dan Longsor
Kamis
Rakor FKPD dalam rangka Meninjaklanjuti Inpres No.2
7 februari 2013
Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan
2 3
MATERI
Dalam Negeri 4 5
Selasa
Rakor FKPD tentang Mengurai Titik-titik Keramaian di Kota
19 Februari 2013
Semarang
Senin
Rapat FKPD tentang koordinasi persiapan penilaian tahap
25 Februari 2013
kedua terkait Adipura
561
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
HARI / TANGGAL
6
Rabu
Pengarahan Forum koordinasi pimpinan Daerah dalam
6 Maret 2013
rangka pengamanan Wilayah
Kamis
Rakor FKPD tentang Rencana Pelaksanaan kegiatan
14 Maret 2013
memperingati Hari Air Sedunia tingka Kota Semarang
Kamis
Rakor FKPD tentang sosialisasi persiapan Semarang Great
28 Maret 2013
Sale 2013
Senin
Rakor FKPD tentang Rangkaian kegiatan Hari Jadi Kota
1 April 2013
Semarang ke-466
Selasa
Pengarahan FKPD tentang terkait pemeliharaan
9 April 2013
Kamtibmas di Kota Semarang
Selasa
Rakor FKPD tentang upaya meminimalisir kejahatan
16 April 2013
jalanan
Kamis
Rapat FKPD Mengenai koordinasi Pelaksana Festival
25 April 2013
“Semarang Night Carnival”
Rabu
Rakor FKPD tentang Antisipasi Kenaikan BBM dan Hari
1 Mei 2013
Buruh Nasional
Rabu
Rapat koordinasi FKPD mengenai persiapan pelaksanaan
9 Mei 2013
TMMD Sengkuyung Tahap 1 Tahun 2013
Senin
Rakor FKPD tentang Persiapan Pelaksanaan Pilgub Jateng
7 8 9 10 11 12 13 14 15
MATERI
13 Mei 2013 16 17 18 19
Kamis
Rakor FKPD tentang Pemantapan Persiapan Pengamanan
30 Mei 2013
Laga Sepakbola di Wilayah Kota Semarang
Selasa
Rakor FKPD tentang persiapan Gerakan Program
4 Juni 2013
Semarang Bersih di16 Kecamatan Secara Serentak
Kamis
Rapat FKPD mengenai koordinasi Pelaksanaan Launching
13 Juni 2013
Car Free Night and Day
Selasa
Rakor FKPD tentang Antisipasi Kenaikan BBM
18 Juni 2013 20 21
Selasa
Rapat FKPD mengenai Sosialisasi Kenaikan Tarif Angkutan
25 Juni 2013
Umum
Kamis
Rakor FKPD mengenai Jelang Bulan Ramadhan
4 Juli 2013 22 23
Selasa
Rakor FKPD tenang Persiapan Tinjauan Lapangan
9 Juli 2013
Menghadapi Bulan Ramadhan
Selasa
Rakor FKPD tentang Menjelang Lebaran 2013
23 Juli 2013 24
Rabu
Rakor FKPD mengenai Pemantauan Kesiapan Fasilitas
31 Juli 2013
Umum (seperti Pasar, Stasiun) dan Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Jelang Hari Raya Idul Fitri dilanjutkan Tinjauan Lapangan
25
Jumat
Rakor FKPD mengenai Pemantauan Arus Lalu Lintas Jelang
2 Agustus 2013
Lebaran dilanjutkan Pemantauan dari Udara
562
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
HARI / TANGGAL
MATERI
26
Senin
Rakor FKPD mengenai Obyek Vital dan Kesiapan Posko-
5 Agustus 2013
posko Lebaran dilanjutkan Tinjauan Tinjauan Lapangan ke Balaikota,Taman lele, Gudang Bulog, Bonbin Mangkang, Terminal Mangkang dan Posko Lebaran
27 28
Selasa
Rakor FKPD tentang Persiapan Rangkaian Kegiatan HUT RI
13 Agustus 2013
ke-68 Tingkat Kota Semarang
Selasa
Rakor FKPD tentang Pelaksanaan Festival Banjir Kanal
3 September
Barat
2013 29
Selasa
Rapat FKPD tentang Sosialisasi Penyelenggaraan Festival
10 September
Kota Lama dan Shympony Kota Lama
2013 30
Selasa
Rapat FKPD tentang persiapan kegiatan Peringatan
16 September
Haornas Tingkat Semarang
2013 31
Selasa
Rakor FKPD mengenai upaya percepatan penyelesaian
24 September
perekaman E-KTP
2013 32
Senin
Rapat FKPD tentang Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan
30 September
Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang
2013 33 34 35 36
Rabu
Rakor FKPD tentang Kesiapsiagaan Pengamanan Situasi
16 Oktober 2013
kamtibmas dan kontijensi Jelang Pileg 2014
Selasa
Rapat FKPD mengenai checking pelaksanaan Gelar
22 Oktober 2013
Pasukan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Senin
Rapat FKPD tentang koordinasi Kegiatan Kerja Bakti
28 Oktober 2013
terpadu TNI, Polri dan PNS
Senin
Rakor FKPD tentang Rencana Kunjungan Kerja Walikota
11 November
Jungu Korea Selatan ke Kota Semarang
2013 37
Senin
Rapat FKPD tentang Antisipasi Aksi Unjuk Rasa Menuntut
18 November
Kenaikan UMK Buruh
2013 38
Senin
Rakor FKPD mengenai Memungkinan Bahaya Bencana
25 November
selama Musim Penghujan dan Paparan Jalan satu arah
2013 39
Senin
Rapat FKPD tentang Persiapan Penyelenggaraan FFI 2013
2 Desember
di Kota Semarang
2013 40
Selasa
Rakor FKPD mengenai Rangkaian Kegiatan Hari Nusantara
10 Desember
ke-14 Tingkat Kota Semarang
2013
563
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
HARI / TANGGAL
MATERI
41
Senin
Rakor FKPD tentang Pengamanan Natal dan Tahun Baru
16 Desember
2014
2013 42
43
Jumat
Rakor FKPD mengenai Pengamanan Perayaan Natal dan
20 Desember
Persiapan Pemantauan Natal di Gereja-gereja di Kota
2013
Semarang
Selasa
Rakor FKPD mengenai Kesiapan Pengamaan Kegiatan
31 Desember
Semarak Akhir Tahun 2013
2013
Sumber Data : Badan Kesbangpol Kota Semarang Tahun 2013 6.3.2
KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN Prinsip dasar pembangunan adalah untuk mewujudkan masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera. Agar pembangunan untuk kepentingan umum dapat terselenggara dengan baik, maka diperlukan ketersediaan tanah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan, Demokratis dan Berkeadilan. Pengadaan menyediakan
tanah
tanah
bagi
untuk
kepentingan
pelaksanaan
umum
bertujuan
pembangunan
guna
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, negara dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hokum pihak yang berhak. Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan tuntutan kebutuhan masyarakat, sehingga dilakukan penyempurnaan dengan terbitnya regulasi yang mengatur antara lain : 1.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
2.
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
3.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
4.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
564
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
5.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
6.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Selanjutnya dijelaskan dalam Undang-undang tersebut mengenai
proses/ tahapan dalam pengadaan tanah sebagai berikut : a.
Perencanaan, yang disusun dalam sebuah dokumen perencanaan pengadaan tanah.
b.
Persiapan,
meliputi
pemberitahuan
rencana
pembangunan;
pendataan awal lokasi rencana pembangunan; dan konsultasi publik rencana pembangunan. c.
Pelaksanaan, meliputi inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah; penilaian ganti kerugian; musyawarah penetapan ganti kerugian; pemberian ganti kerugian; dan pelepasan tanah instansi.
d.
Penyerahan hasil. Pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan
umum
memerlukan
kerjasama
dan
koordinasi
antara
Pemerintah Daerah dengan Badan Pertanahan Nasional. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2013 antara lain: 1.
PENGADAAN TANAH UNTUK WADUK JATIBARANG Pada Tahun 2013 proses pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk
Jatibarang
telah
mencapai
tahap
akhir
dengan
dilaksanakannya pembayaran ganti rugi tanah yang terletak di Kelurahan Kedungpane, Kandri dan Jatirejo dengan perincian sebagai berikut : LETAK TANAH NO
KELURAHAN
KECAMATAN
TARGET
REALISASI
JML
LUAS
JML
LUAS
BID.
( M ²)
BID.
( M ²)
KETERANGAN / PROGRES Tdk diketahui pemiliknya (NN) =
1
Kedungpane
Mijen
227
1,026,464
224
1,020,408 1 bidang, sepakat /ada sengketa = 2 bidang
2
Jatibarang
Mijen
8
23.115
8
23.115
Selesai
3
Kandri
Gunungpati
196
730.055
196
730.055
Selesai
4
Jatirejo
Gunungpati
139
462.172
139
462.172
Selesai
570
1.050.771
567
1,021,623
JUMLAH TOTAL
PROSENTASE = 99 %
Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013.
565
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
a. Permasalahan / Hambatan: 1) Ada pemilik bidang tanah an. Irwan Apriyanto yang belum sepakat dengan harga ganti rugi yang ditawarkan; 2) Terdapat 1 (satu) bidang tanah seluas ± 500 M2 yang belum diketahui pemiliknya; 3) Penetapan lokasi akan berakhir Juni 2014. b. Upaya Penyelesaian 1) P2T perlu melakukan klarifikasi dengan pihak irwan apriyanto, apakah dapat segera dibayarkan ganti ruginya atau dilakukan konsinyasi oleh Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang; 2) Menyiapkan surat perintah konsinyasi dari P2T kepada SATKER serta dokumen pendukungnya; 3) Mengingat penetapan lokasi sudah merupakan perpanjangan, sehingga sebelum bulan juni pengadaan tanah waduk jatibarang harus selesai (termasuk apabila harus dikonsinyasi). 2.
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI KALI TENGGANG Proses pengadaan tanah untuk pembangunan/ normalisasi Kali Tenggan pada Tahun 2013 secara administrasi vakum. Hal ini disebabkan karena permintaan harga warga masyarakat yang terlalu tinggi dibandingkan dengan harga yang dihitung oleh Appraisal. Di Kelurahan Tambakrejo, harga Appraisal Rp. 580.000,sedangkan permintaan warga Rp. 1.900.000,-. Adapun di Kelurahan Terboyo Kulon harga Appraisal Rp. 70.000,- sedangkan permintaan warga Rp. 500.000,-. Sebagai
upaya
penyelesaian
akan
dijadwalkan
musyawarah
dengan warga dengan difasilitasi P2T membahas permasalahan harga tanah, nilai bangunan dan tanaman. Selanjutnya terhadap sisa tanah yang tidak efektif dipertimbangkan untuk dibeli semua oleh Satker setelah dilakukan verifikasi oleh Tim. Demikian halnya terhadap
sisa
bangunan
yang
tidak
efektif
akan
dilakukan
pengecekan oleh Dinas terkait. 3.
PENGADAAN
TANAH
UNTUK
PEMBANGUNAN
KOLAM
RETENSI
(RETARDING POND) Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk pembangunan kolam retensi terus dilakukan, antara lain koordinasi 566
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
dengan pihak-pihak terkait (Kementerian BUMN, PT. Pelindo III, PT. TMB, Kejaksanaan, BPKRI, Pemprov Jateng). Selanjutnya PT. Pelindo
III (Persero) selaku pemegang HPL melalui
suratnya kepada Walikota Semarang yakni Nomor PJ.06/25.1/PIII-2013 Tanggal 31 Januari 2013 tentang Pembayaran ganti rugi pelepasan tanah HPL Pelabuhan menyatakan bahwa pada prinsipnya telah menyepakati / mau menerima ganti rugi pada Nilai Appraisal independen
dengan mendasarkan
dan setelah adanya pendapat
resmi dari BPKP. Namun belum ada kejelasan tentang mekanisme pembayarannya. 4.
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL BATANG – SEMARANG. Proses pengadaan tanah guna pembangunan jalan tol Semarang – Batang sampai dengan Tahun 2013 sementara vakum, menunggu kejelasan dari Kementrian Pekerjaan Umum.
5.
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS PEKALONGAN-SEMARANG. Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian memiliki program pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang menghubungkan Jakarta- Surabaya termasuk di dalamnya melewati wilayah Kota Semarang, yaitu jalur Pekalongan – Semarang dan Semarang Bojonegoro. Selanjutnya pada pada tanggal 9 November 2011, telah dilakukan penetapan lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah. Adapun realisasi kegiatan pengadaan tanah yang dilaksanakan pada Tahun 2013 sejumlah 289 bidang tanah seluas 51.033 M2 senilai Rp. 37.767.303.966,- atau sebesar 59% dengan perincian sebagai berikut:
NO.
TARGET
LETAK TANAH (KELURAHAN)
BID
REALISASI
LUAS
BID
LUAS
KETERANGAN
GANTI RUGI
PEMBER
BELUM
KASAN
SEPAKAT
Kec. Tugu 1
Mangkang Kulon
91
8.802
84
7.292
7.459.073.018
2
Mangunharjo
10
1.686
10
1.686
1.794.149.114
20
1.290
15
838
897.939.671
3
Mangkang Wetan
4
Randugarut
5
Karanganyar
7
-
-
5
-
7
315
4
242
266.837.917
3
52
14.696
41
10.848
5.334.409.299
10
1
567
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO.
TARGET
LETAK TANAH (KELURAHAN)
6
Tugurejo
7
Jrakah
BID
REALISASI
LUAS
BID
LUAS
KETERANGAN
GANTI RUGI
PEMBER
BELUM
KASAN
SEPAKAT
87
19.199
54
9.598
4.500.989.043
8
6.697
7
2.907
2.803.757.255
-
19
14
6
5.157
2
2.907
3.926.686.345
-
2
8
418
-
-
8
3
1.613
-
Kec. Smg Barat 8
9
Krapyak Kalibanteng Kulon
-
3
1.613
-
-
-
6
5.855
-
10
Tawangsari
6
5.855
-
-
11
Karangayu
136
4.411
-
-
-
-
136
12
Krobokan
140
5.383
-
-
-
-
140
13
Tambakharjo
16
1.682
12
644
1.233.574.425
3
14
Gisikdrono
9
360
7
185
532.555.359
2
-
17
1.107
-
17
-
3
-
1
Kec. Smg Utara -
-
15
Bulu Lor
62
3.071
-
16
Plombokan
22
1.753
21
1.380
6.885.253.060
17
Dadapsari
18
859
17
532
1.058.672.292
18
Bandarharjo
8
2.557
4
850
1.073.407.168
4
JUMLAH
726
86.911
289
51.033
37.767.303.966
73
-
-
-
62
-
364
Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013.
a.
Permasalahan / Hambatan 1) Terdapat 350 bidang yang merupakan tanah Negara yang tidak memiliki bukti kepemilikan P.II dan belum ada payung hukum untuk penyelesaiannya; 2) Sebagian warga masih belum sepakat dengan harga yang ditawarkan oleh SATKER (permintaan warga terlalu tingggi).
b.
Upaya Penyelesaian 1) SATKER dan P2T terus melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga termasuk mekanisme akhir apabila tidak tercapai kesepakatan akan ditempuh upaya penitipan ganti rugi di Pengadilan (Konsinyasi); 2) Satgas melakukan upaya jemput bola atas kendala kelengkapan dokumen dalam pemberkasan (Waris, Pembuktian Alas Hak, Wakaf); 3) P2T Kota Semarang telah berkonsultasi baik secara tertulis maupun audiensi dengan BPNRI terkait persoalan payung hukum tanah negara yang terkena jalur ganda, namun belum ada jawaban/ petunjuk lebih lanjut;
568
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
4) Melalui fasilitasi DPRD Kota Semarang dilaksanakan audiensi dengan warga penghuni tanah Negara di Kelurahan Karangayu, Krobokan dan Bulu Lor dengan kesimpulan akan dilakukan audiensi
dengan
Kementrian
Keuangan
dan
Kementrian
Perhubungan. 6.
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO. Pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang selanjutnya adalah Jalur Ganda Lintas Semarang – Bojonegoro. Adapun perkembangan proses pengadaan tanah yang dilaksanakan selama Tahun 2013 sebagai berikut: LETAK TANAH
No.
(KELURAHAN)
TARGET BIDANG
1
Kemijen
14
2
Tambakrejo
25
3
Tlogomulyo JUMLAH
REALISASI
LUAS (M2)
BIDANG
LUAS (M2)
KETERANGAN
GANTI RUGI
6
369
319.385.679
1.671
16
981
2.570.106.226
16
154
-
55
2.553
707,5
22
-
1.350
2.917.407.558
2 bidang yang belum sepakat adalah tanah P.II 6 bidang yang belum sepakat adalah tanah P.II Tanah PT.Pertamina meminta ganti lahan 57%
Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013
a.
Permasalahan / Hambatan: 1) Terdapat 6 bidang tanah di Kelurahan Tambakrejo dan 2 bidang tanah di Kelurahan Kemijen dengan status tanah P.II (tanah negara) sehingga belum dapat dilakukan proses pembayaran; 2) Di Kelurahan Tlogomulyo, PT. Pertamina selaku pemilik tanah meminta ganti rugi dapat diberikan dalam bentuk ganti lahan.
b.
Upaya Penyelesaian 1)
Terhadap tanah dengan status P.II (tanah negara), meskipun telah ada pendapat hukum (legal opinion) dari KEJATI Jateng Nomor B.3194/0.3/Gp.2/07/2013 Tanggal 29 Juli 2013, namun belum dapat dilaksanakan pembayaran ganti rugi karena menunggu petunjuk dari BPNRI/ Pemerintah Pusat;
2)
Terhadap tanah milik PT. Pertamina akan diselesaikan dengan mekanisme tukar guling secara langsung antara SATKER dengan PT. Pertamina (di luar mekanisme P2T).
569
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
7.
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) Pada Tahun 2013 telah dilakukan realisasi pembayaran tanah untuk pembangunan tempat pemakaman umum yang berada di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik sejumlah 1 (satu) bidang tanah seluas 2.321 M2 senilai Rp. 1.377.975.000,-. a. Permasalahan / Hambatan 1) Sebagian lahan merupakan tanah P.II / Tanah Negara; 2) Terdapat beberapa bidang tanah yang belum sepakat; 3) Ketersediaan Anggaran dari SATKER yang terbatas; 4) Biaya operasional P2T belum terakomodir sesuai Permenkeu Nomor 58. b. Upaya Penyelesaian 1) Terhadap bidang tanah yang merupakan tanah P.II / Tanah negara
dikonsultasikan
dan
dikoordinasikan
payung
hukumnya; 2) Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat setempat; 3) Dilakukan
penjelasan
penganggaran
agar
biaya-biaya
pemahaman yang
diperlukan
tentang dalam
pengadaan tanah sesuai ketentuan. 8.
PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN KARTINI – JOLOTUNDO – GAJAH Pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan Kartini – Jolotundo
–
Gajah
terletak
di
wilayah
Kelurahan
Sambirejo
Kecamatan Gayamsari. Jalan ini merupakan penghubung antara Jalan Kartini dengan Jalan Gajah dengan target bidang tanah seluas ± 14.000 M2 yang terdiri dari 100 bidang tanah. Adapun realisasi pembayaran ganti rugi pada Tahun 2013 sebagai berikut: No. 1
LETAK TANAH
TARGET
REALISASI
KELURAHAN KECAMATAN BIDANG LUAS BIDANG LUAS
BESAR GANTI RUGI
SAMBIREJO GAYAMSARI
100
14.000
82
7.640
22.730.811.963
JUMLAH TOTAL
100
14.000
82
7.640
22.730.811.963
Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013
570
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
a. Permasalahan / Hambatan 1) Terdapat 3 bidang tanah yang belum diketahui pemiliknya (NN); 2) Terdapat 5 pemilik bidang tanah yang belum sepakat; 3) Terdapat 7 bidang tanah yang terindikasi sengketa kepemilikan tanah; 4) Terdapat 1 bidang A.n Laila Rohmah yang keberatan atas kelas/zona nilai tanah; 5) Terdapat perbedaan hasil ukur dan data yuridis tanah BKM. b. Upaya Penyelesaian 1) Terhadap bidang tanah yang belum diketahui pemiliknya (NN) telah dipublikasikan / diumumkan melalui media koran Tanggal 23 Desember 2013; 2) Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung; 3) SATKER perlu koordinasi dengan Lembaga Penilai Tanah untuk peninjauan kembali atas Zona/Kelas tanah; 4) Akan dilaksanakan ploting dan sinkronisasi data yuridis dan lapangan. 9.
PENGADAAN TANAH NORMALISASI KALI BERINGIN Sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi permasalahan banjir yang terjadi di Kota Semarang khususnya di wilayah Kecamatan Tugu, maka dilaksanakan kegiatan normalisasi Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo Kecamatan Tugu. Adapun target pelaksanaan sejumlah 153 bidang dengan luas
±
67.446 M2, dengan realisasi pembayaran ganti rugi pada Tahun 2013 sebesar Rp.5.931.757.041, - dengan perincian sebagai berikut: No.
LETAK TANAH
TARGET
REALISASI
KELURAHAN
KECAMATAN
BIDANG
LUAS
BIDANG
LUAS
BESAR GANTI RUGI
1
MANGKANG WETAN
TUGU
146
51.315
48
14.806
Rp.5.931.757.041
2
MANGUNHARJO
TUGU
7
16.131
0
0
0
153
67.446
48
14.806
Rp.5.931.757.041
JUMLAH TOTAL
Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2013
571
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
a. Permasalahan / Hambatan 1) Terdapat beberapa bidang tanah yang belum sepakat; 2) Terdapat beberapa bidang tanah yang belum terdata dalam inventarisasi tanah; 3) Terdapat
beberapa
pemilik
tanah
yang
komplain
atas
tanah/bangunan. b. Upaya Penyelesaian 1) Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat setempat; 2) Akan dilakukan pengecekan ulang atas tanah/bangunan. 10. PENGADAAN TANAH EMBUNG HULU KALI BERINGIN Selanjutnya kegiatan yang terkait dengan normalisasi Kali Beringin adalah pembuatan Embung Hulu Kali Beringin yang terletak di Kelurahan
Ngadirgo
Kecamatan
Mijen
dan
Kelurahan
Wates
Kecamatan Ngaliyan, dengan target pelaksanaan sejumlah 29 bidang dengan luas ± 48.111 M2. Pada Tahun 2013 belum dilaksanakan realisasi pembayaran ganti rugi, pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah masih dalam proses sosialisasi atas
hasil inventarisasi atas tanah/ tanaman/ bangunan
yang terkena pengadaan tanah.
6.3.3 1.
KOORDINASI BIDANG STATISTIK Kebijakan dan Kegiatan a.
Forum Koordinasi Koordinasi
di
meningkatkan
bidang
Statistik
efektivitas
diperlukan
perencanaan
dalam
dan
rangka
pelaksanaan
program pembangunan. Data statistik yang obyektif dan dapat dipercaya
menunjang
keberhasilan
perencanaan
pembangunan. b.
Materi Koordinasi Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang statistik dalam rangka akurasi dan validitas data : a) Penerbitan buku-buku yang berisi analisis, kajian dan paparan data statistik;
572
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
b) Survei dan sensus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat (terutama yang dilaksanakan oleh BPS) dengan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang. c.
Instansi Vertikal yang Terlibat Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, khususnya pada Pasal 17 yang menyebutkan bahwa Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh BPS dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
2.
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan a.
Sumber dan Jumlah Anggaran 1) Penerbitan buku-buku Anggaran berasal dari APBD Kota Semarang dengan jumlah anggaran untuk tahun 2013 sejumlah Rp. 638.500.000,- dan terserap sejumlah Rp. 582.985.030,2) Survei dan Sensus Anggaran berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)
b.
SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah 1) Penerbitan buku-buku Bappeda Kota Semarang 2) Survei dan Sensus Kecamatan dan Kelurahan sebagai petugas lapangan dan kontributor data serta SKPD lain yang secara teknis terkait langsung dengan survei dan sensus yang dilaksanakan
c.
Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan 1) Penerbitan buku-buku 2) Survei dan Sensus
d.
Survey PPLS (Program Perlindungan Sosial)
Survey Industri
Susenas
Hasil dan Manfaat Koordinasi 1) Penerbitan buku-buku Kerjasama diperlukan
dalam dalam
penyusunan
Buku-buku
perencanaan
dan
Statistik
yang
pengendalian
573
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
pembangunan di Kota Semarang sudah dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan berlangsung lama. Pada tahun 2013, buku-buku yang diterbitkan adalah sebagai berikut : 1.
Buku Kota Semarang Dalam Angka tahun 2012
2.
Buku Profil Kependudukan Kota Semarang tahun 2012
3.
Buku Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota Semarang tahun 2011/2012.
4.
Buku Kecamatan Dalam Angka tahun 2012
5.
Buku Domestik Regional Bruto Kota Semarang tahun 2012
6.
Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Semarang tahun 2012
7.
Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang tahun 2012
8.
Buku Saku Kota Semarang tahun 2012
9.
Buku Indikator Ekonomi Kota Semarang tahun 2012
10. Buku PDRB Menurut Penggunaan Kota Semarang tahun 2012 11. Buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang Tahun 2012 12. Buku
Pemerataan
Pendapatan
dan
Pola
Konsumsi
Penduduk Kota Semarang tahun 2012. 2) Survei dan Sensus
SURVEY PPLS (Program Perlindungan Sosial), up-dating data kemiskinan Kegiatan ini lebih mendasarkan pada pemahaman bahwa penanggulangan kemiskinan dibutuhkan suatu sinergitas dan
keterpaduan
secara
berkelanjutan
sehingga
dibutuhkan adanya up-dating data kemiskinan sebagai bahan dasar perumusan kebijakan selanjutnya. Koordinasi tersebut
dalam
rangka
mendukung
pelaksanaan
pendataan dilapangan dengan melibatkan petugas dari Kelurahan dan Kecamatan dalam hal : -
Rekruitmen petugas penjaringan yang berasal dari masyarakat secara langsung ( Karang Taruna, Ketua RT/RW dll ).
-
Koordinasi pendataan dan sosialisasi.
Survey PPLS ini bersifat insidentil dan tergantung kebutuhan Pusat, selama ini sudah dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.
574
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
SURVEY INDUSTRI Kegiatan ini diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan
khususnya
disektor
investasi
industri,
yang
di
Kota
Semarang,
diharapkan
dapat
digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi para pelaku usaha untuk berinvestasi sekaligus dalam rangka penyusunan kebijakan di bidang ketenagakerjaan.
SUSENAS Kegiatan ini merupakan upaya identifikasi kemandirian masyarakat dilihat dari kemampuan sektor ekonominya. Dalam upaya validasinya, telah dilaksanakan pendataan oleh Tim dengan metode terjun langsung ke masyarakat. Dengan data ini diharapkan dapat dirumuskan kebijakankebijakan dibidang perekonomian yang lebih mengarah kepada penguatan program ekonomi kerakyatan.
e.
Tindak Lanjut Hasil Koordinasi 1) Penerbitan buku-buku Buku-buku yang diterbitkan telah dikirimkan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Perguruan Tinggi, Instansi Vertikal di Kota Semarang serta berbagai instansi yang membutuhkan, baik pemerintah maupun nonpemerintah. 2) Survei dan Sensus Data hasil survei dan sensus dikirimkan oleh BPS Kota Semarang kepada
Pemerintah
Pusat
untuk
dilaksanakan
kompilasi
dengan data dari daerah lain. Setelah itu, dilakukan analisis atas data yang telah dikompilasi sebagai bahan penyusunan berbagai kebijakan. Selain itu, sebagian data hasil survei dan sensus juga digunakan sebagai bahan kajian dan analisis mengenai kondisi di Kota Semarang yang disajikan dalam bentuk buku statistik yang diterbitkan oleh Bappeda Kota Semarang 3.
Permasalahan dan Solusi Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam koordinasi bidang Statistik adalah :
575
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
a.
Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap BPS dalam hal pengumpulan data potensi daerah, karena secara Undangundang otoritas kewenangan penyediaan data ada pada BPS.
b.
Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki penjenjangan organisasi sampai
ke
tingkat
pusat,
sehingga
beberapa
keputusan
membutuhkan waktu yang cukup lama, karena menunggu adanya keputusan resmi dari BPS Pusat. Untuk mengatasi permasalahan pada koordinasi bidang statistik, solusi yang ditempuh adalah :
Mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
6.4
PENEGASAN BATAS WILAYAH Penegasan batas wilayah merupakan suatu kegiatan yang penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota. Melalui penegasan batas ditetapkan batas otorita dari masing-masing daerah. Sehingga tercipta stabilitas dan sinergitas hubungan antara dua wilayah yang berbatasan. Penetapan batas wilayah dalam hal ini diartikan sebagai upaya penetapan dan penegasan batas baik antara kelurahan, kecamatan maupun dengan Kabupaten/Kota tetangga. Penegasan batas juga bermanfaat guna meminimalisir kemungkinan munculnya permasalahan di wilayah perbatasan. 6.4.1
Penegasan Batas Antar Daerah Secara geografis, Kota Semarang berbatasan dengan 3 (tiga)
daerah, yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kendal. Adapun panjang garis batas Kota Semarang dengan daerah yang berbatasan sebagai berikut: -
Dengan Kabupaten Semarang ± 18,05 Km
-
Dengan Kabupaten Demak ± 34,63 Km
-
Dengan Kabupaten Kendal ± 44,61 Km Kegiatan
penegasan
batas
daerah
Kota
Semarang
dengan
Kabupaten berbatasan pada Tahun 2013 ini adalah perapatan pilar batas Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang (segmen Kecamatan Banyumanik dan Tembalang – Kecamatan Ungaran Timur) dengan pemasangan sejumlah 27 pilar perapat. Kegiatan ini dibiayai melalui APBD Kota Semarang. Selain itu dilaksanakan juga kegiatan perapatan pilar batas Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal (segmen Kecamatan Ngaliyan dan 576
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Tugu
–
Kecamatan
Kaliwungu
Selatan
dan
Kaliwungu)
dengan
pemasangan sejumlah 10 pilar perapat. Adapun kegiatan tersebut dibiayai melalui APBD Kabupaten Kendal. 6.4.2 Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Semarang Pelaksanaan penegasan batas wilayah dimulai tahun 2010 berjumlah 40 buah dengan rincian Pilar Batas Utama (PBU), 1 (satu) buah, Pilar Acuan Batas Utama (PABU) berjumlah 22 buah,dan Pilar Acuan Batas Antara (PABA) sejumlah 17 buah, pada tahun 2012 berjumlah 27 buah pilar pembatas ( Kecamatan Tugu, Ngaliyan dan Mijen) dan pada tahun 2013 sejumlah 27 buah pilar pembatas (Kecamatan Gunungpati, Banyumanik, Gajahmungkur & Semarang Barat). Di 16 Kecamatan Kota Semarang yang sudah dilaksanakan Pemasangan Pilar adalah sebagai berikut : NO
KECAMATAN
KELURAHAN
1
Genuk
Bangetayu Wetan, Muktiharjo Lor, Terboyo Kulon
2
Pedrungan
Tlogomulyo, Muktiharjo Kidul, Gemah, Pedurungan Kidul
3
Gayamsari
Kaligawe, Tambakrejo, Pandean Lamper, Gayamsari
4
Semarang Timur
Kemijen, Rejomulyo, Karangturi, Karang Tempel
5
Semarang Utara
Tanjung Mas, Bandarharjo, Bulu Lor, Panggung Kidul, Panggung Lor
6
Semarang Tengah
Purwodinatan, karang Kidul, Lamper Tengah, Pendrikan Lor
7
Semarang Selatan
Pleburan, Peterongan, Lamper Tengah, Wonodri, Burusari, Bulu
8
Tembalang
Sendangguwo, Sendang Mulyo, Kramas, Tembalang, Jangli
9
Banyumanik
Jabungan, Pedalangan, Sumurboto, Ngesrep, Tinjomoyo, Pudak
Stalan, Mugasari, Randusari
Payung, Padangsari, Sumurboto, Srodol Kulon 10
Candisari
11
Gajahmungkur
Karang Anyar Gunung, Jatingaleh, Kaliwiru, Tegalsari, Candi, Jomblang, Wonotingal Karangrejo, Lempongsari, Bendungan, Sampangan, Bendan Duwur, Petompon, Gajahmungkur
12
Semarang Barat
Bongsari, Cabean, Krobokan, Krapyak, Kembang Arum, Manyaran, Tambakharjo, Ngemplak Simongan, Bojong Salaman, Tawang Mas, Tawang Sari
13
Tugu
14
Ngaliyan
Jrakah, Tugurejo, Karang Anyar, Randugarut, Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, Mangunharjo Purwoyoso,
Kalipancur,
Bamban
Kerep,
Wates,
Podorejo,
Tambakaji, Wonosari, Ngaliyan 15
Gunungpati
16
Mijen
Sukorejo, Sumurejo, Cepoko, Sadeng, Jatirejo, Kandri, Sekaran, Patemon, Pakintelan Purwosari,
Kedungpane,
Pesantren,
Ngadirgo,
Wonoplumbon,
Jatibarang
Rencana Tindak Lanjut Rencana Perapatan pilar batas wilayah administrasi kecamatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 adalah Kecamatan Semarang Utara ( Utama), Semarang Tengah (Utama), Semarang Timur (Utama)Semarang
577
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Selatan
(Pendukung),
Gayamsari
(pendukung).
Kegiatan
ini
akan
dianggarkan lagi pada tahun anggaran 2014.
6.5
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Pencegahan dan penanggulangan bencana yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Kota Semarang berpedoman kepada Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah
Nomor
21
Tahun
Penanggulangan Bencana.
2008
tentang
Penyelenggaraan
Pembentukan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) adalah salah satu amanat dalam UndangUndang
tersebut,
sebagai
institusi
teknis
dalam
penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan serangkaian upaya meliputi, kegiatan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rehabilitasi. 1) Mitigasi bencana, yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,
melalui
penyadaran
dan
peningkatan
kemampuan
menghadapi ancaman bencana. 2) Kesiapsiagaan bencana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. 3) Tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana, yang meliputi kegiatan
penyelamatan
dan
evakuasi
korban,
harta
benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi dan penyelamatan. 4) Rehabilitasi bencana, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan pemulihan aspek kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar aspek kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana. Kondisi geografis Kota Semarang yang diantaranya terdiri dari wilayah pesisir, dataran rendah, perbukitan serta secara geologis memiliki daerah patahan, rentan terhadap bencana alam terutama banjir dan tanah longsor. Banjir di wilayah Kota Semarang dapat disebabkan oleh hujan lokal, banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Semarang/Kendal dan rob air laut. Secara keseluruhan kejadian-kejadian bencana selama tahun 2013 masih didominasi dalam bentuk bencana kebakaran disusul kemudian 578
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
banjir, pohon tumbang, tanah longsor dan angin puting beliung, seluruh kejadian bencana tercatat sebanyak 155 kejadian. Dari sekian banyak kejadian
tersebut,
Walikota Semarang
selama tahun 2013
pernah
mengeluarkan surat pernyataan status bencana sebagai prasyarat dalam menggunakan dana Bantuan Sosial Kejadian Tidak Terencana dan Dana Kedaruratan. Akibat kejadian tersebut tercatat 2 orang meninggal dunia dan 9 orang luka ringan/berat dengan taksiran kerugian materi sebesar Rp.4.417.000.000,Dalam
rangka
penanggulangan
bencana
Pemerintah
Kota
mengalokasikan bantuan sosial dan dana siap pakai dalam APBD Tahun Anggaran 2013. Dengan memberikan bantuan sosial kepada para korban bencana, masyarakat korban bencana telah mampu bangkit untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan diharapkan secara bertahap mampu untuk kembali hidup secara wajar dalam segala aspek kehidupannya. Sedangkan dana siap pakai hanya dapat dipergunakan setelah ada penetapan bencana daerah oleh Walikota Semarang, selama tahun 2013 tidak ada penetapan status bencana sehingga dana siap pakai belum dipergunakan. Adapun dana bantuan sosial yang telah sebesar Rp. 248.000.000,- (dua ratus empat puluh delapan juta rupiah) diperuntukan kepada 80 orang kepala keluarga korban bencana. 6.6
PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis
yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum merupakan bagian dari tugas-tugas umum pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
pembangunan
kota
dan
pelayanan
umum
yang
dilaksanakan. Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum yang efektif juga sangat terkait dengan penegakan hukum yang tegas dan konsisten. Dengan demikian terkait dengan kesadaran hukum dan disiplin masyarakat serta seluruh aparat penegak hukum dan penyelenggara negara secara keseluruhan. Upaya-upaya konsepsional, teknis operasional dan taktis bersamasama unsur lainnya yang terkait untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum antara lain : 1) Penetapan kebijakan taktis operasional pembinaan ketenteraman dan ketertiban umum melalui penerapan sistem dan prosedur tetap pengamanan daerah-daerah dan obyek vital. 579
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2) Peningkatan pengamanan swakarsa masyarakat di masing-masing lingkungannya,
khususnya
lingkungan
permukiman
melalui
pemberdayaan Linmas. 3) Peningkatan
intensitas
pelanggaraan
penegakan
peraturan
daerah,
hukum operasi
khususnya
terhadap
penertiban
khususnya
pelanggaran peraturan daerah yang dapat merusak wajah kota seperti pedagang kaki lima (PKL), pengemis gelandangan orang terlantar (PGOT), wanita tuna susila (WTS) dan sejenisnya. 4) Pembinaan
masyarakat
pemantauan
aksi-aksi
melalui
pengawasan,
pengamanan,
unjuk rasa, serta tindakan
kriminal
yang
mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat. 5) Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik
Indonesia
dan
lembaga
negara
lainnya,
kerjasama
sebagaimana dimaksud didasarkan atas hubungan fungsional, saling membantu
dan
saling
menghormati
dengan
mengutamakan
kepentingan umum dan memperhatikan hirarki dan kode etik profesi dan birokrasi. Walaupun upaya-upaya tersebut telah dilakukan harus diakui hasil yang dicapai belum sepenuhnya optimal, namun tindakan-tindakan operasional yang telah dilakukan mampu secara relatif lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Semarang. Hal ini dapat dilihat bahwa
pada
tahun
2013
gangguan
kemanan,
ketentraman
dan
ketertiban umum di wilayah Kota Semarang tidak menjurus kepada anarkhis, separatis dan tidak berlatar belakang SARA. Gangguan yang terjadi meliputi pelanggaran Perda sebanyak 589 kasus, unjuk rasa sebanyak 36 kali. Sedangkan untuk kriminalitas yang tercatat di Polrestabes Semarang pada tahun 2013 sejumlah 3.232 kasus yang terdiri atas 2.797 kasus pidana umum dan 435 kasus pidana khusus. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yang mencapai 3.909 kasus. Di samping itu, motivasi tindakan pelanggaran dan kejahatan sering terkait dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, upayaupaya pencegahan dan penanggulangan tindakan kriminalitas juga harus dilakukan dengan mengupayakan partisipasi aktif masyarakat. Bersamasama
dengan
berbagai
komponen
masyarakat,
Pemerintah
Kota
Semarang maupun pihak Polrestabes Semarang juga melakukan berbagai kegiatan pembinaan, santiaji, dialog dan sebagainya dalam rangka menurunkan tingkat kriminalitas di Kota Semarang.
580