Bab VI
Kesimpulan
Berdasarkan analisis stabilitas lereng pada daerah penelitian KM 96+600/B Jalan Tol Cipularang didapatkan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut: (1) Kelongsoran terjadi mulai dari area buangan dan terjadi secara propragatif, dimana kelongsoran di bawah berpengaruh terhadap stabilitas lereng di atasnya. (2) Lapisan tuffaceous silty clay merupakan hasil lapukan clayshale yang disebut weathered clay shale. Kelongsoran pada km 96+600/B jalan tol Cipularang diakibatkan adanya kuat geser yang rendah pada lapisan low shear strength of silty clay atau higly weathered clay shale. Bidang longsor pada timbunan di atas tanah clay shale terjadi pada batas lapisan antara highly weathered clay shale dan low weathered clay shale. (3) Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data berupa: pengamatan lapangan, penelitian sebelumnya, formasi geologi, pengeboran dan hasil tes inclinometer dan unting-unting yang kemudian diolah untuk mendapatkan: •
Prediksi lapisan tanah daerah penelitian
•
Prediksi bidang longsor
•
Bidang geser keruntuhan pada kedalaman sekitar 12 meter.
(4) Pada kondisi eksisting FK=1 dilakukan back analisys (analisis balik) dengan cara mengubah-ubah parameter plastisitas tanah (c dan ø) untuk mendapatkan parameter tanah eksisting menggunakan program komputer Plaxis 7.2 dengan metode elemen hingga (finite element). Didapatkan parameter tanah kondisi eksisting untuk kohesi tanah c = 5 kPa dan sudut geser tanah ø = 120. Selanjutnya dicek menggunakan program komputer
Slope/W
dengan
metode
keseimbangan
batas
(limit
equilibrium), didapatkan parameter tanah kondisi eksisting untuk kohesi tanah c = 7 kPa dan sudut geser tanah ø = 140. Hal ini menunjukkan bahwa parameter tanah eksisting FK=1 antara analisis balik dengan program komputer Plaxis 7.2 dan program komputer Slope/W tidak berbeda jauh. Untuk analisis perkuatan lereng selanjutnya dipergunakan 128
program komputer Plaxis 7.2. Output yang didapatkan dari program komputer Plaxis 7.2 sebagai berikut: •
Faktor keamanan (FK).
•
Deformasi yaitu meliputi deformed mesh, total displacements, total increment, total strain, increment strain.
•
Tegangan yaitu meliputi effective stress, plastic points, active pore water pressure, excess pore water pressure, groundwater head, flow field.
(5) Dikarenakan daerah kelongsoran cukup besar, maka metode perkuatan lereng menggunakan metode geometri unloading, hidrologi/drainase, dan vegetasi tidak dianalisis. Perkuatan lereng untuk stabilisasi dalam penelitian ini yang dianalisis adalah metode geometri buttressing dan metode mekanik dengan reinforcement (sheet pile dan bored pile). (6) Dari hasil analisis perkuatan lereng dengan metode statik menggunakan program komputer Plaxis 7.2 dengan alternatif perkuatan lereng menggunakan buttressing dan sheet pile, lereng tetap mengalami kelongsoran. (7) Dari hasil analisis perkuatan lereng dengan metode statik dan dinamik akibat efek gempa dengan alternatif perkuatan lereng menggunakan bored pile, lereng dapat distabilkan. Maka penanggulangan kelongsoran lereng pada km 96+600/B jalan tol Cipularang menggunakan perkuatan bored pile 2 baris dengan diameter 1 meter, panjang 25 meter dan spasi 2 meter. Baris pertama bored pile dipasang pada jarak 10 meter dari bahu jalan selebar 80 meter. Baris kedua bored pile dipasang pada jarak 40 meter dari baris pertama bored pile selebar 100 meter.
129
DAFTAR PUSTAKA 1.
Abramson, Lee W A et al. (2002), Slope Stability and Stabilization Methods, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc
2.
Balai Geoteknik Puslitbang Jalan dan Jembatan DPU. (Desember 2007), Hasil pengamatan inclinometer dan dokumentasi visual yang tertuang dalam laporan Laporan Akhir Pemasangan Inklinometer dan Pemantauannya, serta Pekerjaan Sondir di Jalan Tol Cipularang
3.
Brinkgreve, Robert B. J and Vermeer, Palmer A. (1998), Plaxis, Finite Element Code for Soil and Rock Analyses Version 7 A.A Balkema/Rotterdam/Brookfield
4.
Chodhury, Richard N. (1978), Slope Analysis, Elsevier, Amsterdam
5.
Cruden, Dimitri M. and Varnes, Daniel J. (1992), Landslide Types and Processes, Landslides: Investigation and Mitigation. Washington, DC : Transportation Research Board, National Academy of Sciences, Chapter 3
6.
Duncan, Michael J. (1998), State Of the Art Limit Equilibrium And Finite Element Analysis of Slopes, Journal of Geotechnical Engineering Division, ASCE, 122 No. 7, 577-596
7.
Erick Malvick E. (2000), Evaluation of Slope Stability using the Finite Element Methode: University of California, Davis for ECI 212a. Finite Element Analysis
8.
Gartung, Erwin (1986). Excavation in hard clays of the Keuper Formation, Proceedings of Symposium, Geotechnical Engineering Division, Seattle, Washington.
9.
Griffith, Daniel V and Lane Peter A. (1999), Slope Stability Analysis by Finite Element Geotechnique, 49 No. 3387-4-3
10. Higway Research Board. (1987), Landslides and engineering practice, Committee on Landslide Investigation, Special Report No.29, E. B. Eckel, Ed, Washington, DC 11. Houston, Steven L. et. al. (1987), Microcomputer-Aided Evalution of Earthquake-Induced Permanent Slope Displacement, Microcomputer in Civil Engineering, Vol. 2. Amsterdam : Elsevier, pp. 207-222 130
12. Kramer, Steve L. (1998), Geotechnical Earthquake Engineering, Prentice Hall Upper Saddle River, New Jersey 13. KSO Waskita-Yasa. (2005), Asbuilt Drawing Proyek Tol Cipularang Tahap II Paket 3.1 Ruas Plered – Cikalong Wetan 14. Lambe, William T and Whitman Robert V. (1969), Soil Mechanics, John Wiley & Sons, Inc 15. LAPI ITB. (April 2008), Final Report Perkuatan Lereng KM 96+600 B dan KM 92+400B Jalan Tol Cipularang 16. LPPM-ITB (2006), Laporan Kunjungan Lapangan LPPM-ITB 17. LPPM-ITB. (2006), Data tanah dari Laporan Review Geoteknik Terhadap Pekerjaan Galian dan Timbunan 18. Mcmaster, Henry M. (1990), Documentation for Computer Program PILEGP, Elastic Analysis for Distribution of Vertical Load and Settlement of Pile in a Group, Ensoft Inc. Austin, Texas 19. Mitchell, James K. and Soga, Kenichi. (1993), Fundamentals of Soil Behavior, John Wiley & Sons, Inc 20. Munfakh, Gamal A. (1990), Innovative Earth Retaining Structures : Selection, Design and Performance, Proceedings, ASCE Specialty Conference on Design and Performance of Earth Retaining Structures, Cornell University, Itacha, New York 21. PT. Adhi Karya (Persero). (2005), Asbuilt Drawing Proyek Tol Cipularang Tahap II Paket 2 Ruas Purwakarta Selatan-Plered 22. PT. Cipta Strada, PT Indra Karya (Persero), dan PT Saka Adhiprada. (2004), Laporan Analisis Geoteknik Rencana Akhir Jalan Tol CikampekPadalarang Paket II: Ruas Purwakarta Selatan-Plered 23. PT. Multi Phi Beta, Indec & Associates Ltd., dan PT. Wiratman & Associates. (2004), Laporan Proyek Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Cikampek-Padalarang Paket III: Ruas Plered-Cikalong Wetan 24. Rodriguez et al. (1988), Soil Mechanics in Highway Engineering, London: Trans Tech Publication 131
25. Schulter, Robert L. and Fleming, Robert W. (1982), Geologic Aspect of Landslide Control Using Walls, Proceedings of the Application of Walls to Landslide Control Problems, R. B. Reeves, Ed., Asc National Convention, Las Vegas, Nevada 26. Skempton, Alec. W. (1997). Slope Stability of Cuttings in Brown Clay, Tokyo 27. SNI 03-1726-2002. (2002), Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional 28. Soewartojo dan Sutarto, Nandang R.(1973), Laporan Penyelidikan Gerakan Tanah Menyangkut Jalan Kereta Api Jakarta-Bandung Km 107-112 Sekitar Ciganea, Purwakarta, Jawa Barat, Direktorat Dinas Geologi Teknik Hidrogeologi 29. Stark, Theodore D. and Duncan, James M. (1991). Mechanism of strength loss in stiff clays, Journal of Geotechnical Engineering, Vol. 117, No. 1
132