Edisi 168 – 12 Januari 2011
“MENGUBAH POLA DAN GAYA HIDUP” DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS DARI MEDICAL MISSIONARY “Healing Way Indonesia” 09 Januari 2012 Dilaporkan oleh Pdt. Kalvein Mongkau – BAIT Bolmong
D
i dalam 1 Korintus 12:9, karunia menyembuhkan adalah satu manifestasi dari pernyataan karuniakarunia rohani di dalam gereja Kristen di Perjanjian Baru dan juga dalam GMAHK yang eksis di akhir zaman ini. Panggilan kepada pelayanan misionari yang diberikan kepada jemaat yang sisa di akhir zaman melalui pelayanan misionari medis berulang-ulang diberikan sebagai salah satu perwujudan dari karunia penyembuhan di dalam gereja juga telah diberikan secara berulang-ulang melalui hamba Tuhan Ellen G. White. Ia menulis di dalam beberapa karya tulis di antaranya salah sebagai berikut: ―Pekerjaan misionaris medis harus
Bejana Advent Indonesia Timur
dihubungkan dengan pekabaran malaikat ketiga sebagaimana tangan yang terhubung dengan tubuh; dan pendidikan terhadap para pelajar di dalam jalur misionari medis tidak lengkap kecuali mereka dilatih untuk bekerja di dalam hubungannya dengan gereja dan pelayanan,‖ Counsel on Health, hlm. 557, parag. 1}. ―Pelayanan injil adalah satu organisasi bagi proklamasi kebenaran bagi yang sakit dan bagi yang sehat. Itu menggabungkan pekerjaan misionari medis dan pelayanan Firman. Oleh agen-agen yang bergabung ini maka kesempatankesempatan diberikan untuk mengkomunikasikan terang dan untuk memaparkan injil kepada semua kelas manusia dan
Page 11
Edisi 168 – 12 Januari 2011 semua tingkatan masyarakat. Allah menginginkan para pendeta dan anggota-anggota jemaat untuk mengambil satu minat yang menentukan dan aktif di dalam pekerjaan misionaris medis.—Testimonies, vol. 6, hlm. 300, 301. {Pastoral Ministry, hlm. 118, parag. 4}. ―Pekerjaan misionari medis yang benar adalah berasal dari sorga. Itu tidak berasal dari seseorang yang hidup. Tetapi di dalam hubungan dengan pekerjaan ini kita melihat begitu banyak yang tidak menghormati Allah yang diinstruksikan kepada saya untuk dikatakan, pekerjaan misionari medis berasal-usul secara ilahi, dan memiliki satu misi mulia untuk dipenuhi.‖ {Manuscript Release, no. 18, hlm. 108, parag. 3}
Terbukti salah seorang pemudi asal jemaat Nanasi Pioneer bernama Stella Noya yang sudah menemukan karunia penyembuhan sebagai salah satu karunia rohani yang dijanjikan sorga melalui Alkitab Perjanjian Baru dimana ia telah berkomitmen dan berkesempatan menerapkan karunia penyembuhan mendapatkan satu pelatihan khusus di bidang ini. Sebelumnya dia tidak memiliki latar belakang di bidang penyembuhan lewat medis sebab saat berkuliah di Universitas Kejuangan 45 Jakarta dia mengambil jurusan Ekonomi tetapi setelah ia mengikuti program pelatihan selama dua bulan di bidang medical missionary di kampus 1000 misionari Indonesia di Tompaso 2 maka ia telah diterjunkan selama 10 bulan
Bejana Advent Indonesia Timur
gerakan 1000 misionari yang mengikuti ladang penginjilan di satu tempat di kabupaten Malino Sulawesi Selatan dalam pelayanan misionaris selama 1 tahun dari tahun 2009 hingga 2010. Dan setelah itu ia telah mengikuti pelatihan misionaris medis yang diadakan oleh para pelatih dari Pilipina dan Amerika Serikat berlangsung selama 1 bulan di kampus 1000 Misionari lalu ia telah diterjunkan di beberapa tempat penginjilan di bidang medis di beberapa tempat di pulau Jawa. Saat ini akhirnya dia bergabung dengan kampus pelatihan Healing Way Medical Training School di Purwodadi Jawa Timur.
Pada masa cutinya di awal Januari 2012 ke kampung asalnya, desa Nanasi Induk, ia telah menggunakan waktunya untuk mengadakan seminar kesehatan dan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan dari rumah ke rumah dan di Balai Desa Nanasi Induk sebagai desa asalnya sendiri. Misionaris jebolan program Medical Missionary Project of Healing Way angkatan pertama yang diadakan di kampus 1000 Misionaris Tompaso ini telah diterjunkan di dalam beberapa tempat pelayanan misionaris kesehatan di pulau Jawa khususnya di kabupaten Ngawi yang berpenduduk mayoritas muslim. Setelah berkoordinasi dengan pendeta Kalvein Mongkau, sebagai pendeta jemaat Nanasi Pioneer dan beberapa tua-tua jemaat maka dia telah mengadakan seminar kesehatan dan pengobatan serta pemeriksaan kesehagtan gratis di desa Nanasi Induk pada hari Senin sore, tanggal 9 Januari 2012. Seminar kesehatan yang diadakan di jemaat Nanasi Pioneer pada mulanya direncanakan akan dimulaikan pada hari Senin malam tanggal 2 Januari 2012 tetapi telah ditunda sampai hari Rabu malam oleh karena di jemaat ada acara pemakaman salah anggota jemaat yakni pemuda Mario Monigir yang meninggal pada hari Senin dini hari maka setelah disemayamkan di rumah orang tuanya keluarga Monigir Sondakh dan dikebumikan pada hari Selasa sore. Seminar malam pertama diadakan di rumah duka, keluarga Monigir Sondakh dan besoknya hari Kamis malam, tanggal 5 Januari jemaat Nanasi dan para penduduk desa mengadakan malam penghiburan di rumah anggota jemaat yang masih berduka cita. Lalu seminar kesehatan disambung lagi
Page 12
Edisi 168 – 12 Januari 2011 pada hari Jumat malam di Balai Desa Nanasi Induk. Pada malam Sabtu seminar kesehatan dari misionari Stela Noya ini diadakan di gereja MAHK jemaat Nanasi Pioneer hingga hari minggu malam dan pada hari Senin sore sekitar jam 16.15 hingga jam 19.30 WITA telah diadakan pemeriksaan kesehatan gratis mengambil lokasi di balai desa Nanasi Induk dimana pada malam hari sekitar jam 19.40 telah dilanjutkan dengan seminar kesehatan oleh Pdt. Glen Rumalag. Para pasien tidak datang secara serentak di lokasi pemeriksaan kesehatan karena saat itu hujan mengguyur desa Nanasi Induk sepanjang hari.
Sebagai anak perempuan tertua dari keluarga Noya Wokas yang sudah menamatkan pendidikannya Universitas Kejuangan 45 Jakarta Agustus 2007, sebenarnya Stella telah bekerja di kantor Commonwealth Bank di Jakarta hingga pada bulan Juli 2009. Namun panggilan Tuhan telah datang kepadanya untuk bergabung menjadi misionaris. Setelah mengikuti pelatihan angkatan ke-8 selama 2 bulan di kampus 1000 misionaris Tompaso 2, ia telah ditempatkan di ladang misionaris di Malino dari tahun 2009 hingga tahun 2010 di daerah pelayanan GMAHK Konfrens Sulawesi Selatan. Lebih lanjut, Stella telah mengikuti penamatan misionaris angkatan ke-8 pada bulan Juli 2010 dan ia telah mengikuti program misionaris kesehatan yang disebut medical missionary yang diadakan oleh ISMA di bawah koordinasi senior misionari Markus Sulaiman, pada bulan Oktober 2010 yang lalu yang mendatangkan pelatih dari Lay Institute for Global Health (L.I.G.H.) Internasional Affiliation Wildwood Wellness & Lifestyle Center di Georgia Amerika Serikat berpusat di Wildwood, Georgia, Amerika Serikat dan ada juga yang datang dari L.I.G.H. yang berkantor di Pilipina. Sehingga dengan mengikut pelatihan itu maka misionaris medis ini, maka Stella Noya akhirnya bersama-sama dalam satu tim yang ikut pelatihan lanjutan untuk makanan dan juice terapi di Jawa Timur sebelum akhirnya diterjunkan secara berkala setiap tiga bulan dalam pelayanan untuk mempraktekkan ilmu kesehatan yang mereka sudah peroleh di dalam kegiatankegiatan penginjilan lewat pelayanan misionaris dan pola hidup sehat di tengah-tengah masyarakat di beberapa tempat di pulau Jawa yang dimulai di desa Cepoko, Kabupaten Ngawi Jawa
Bejana Advent Indonesia Timur
Timur. Selanjutnya tim ini dipindahkan ke Solo, bekerjasama dengan jemaat Kertasura, Konfrens Jawa Tengah. Dan sesudah itu ia bersama timnya pindah pelayanan ke kota Cianjur, Jawa Barat dan pindah lagi ke DKI Jakarta khususnya di wilayah sekitar pelayanan jemaat Pulomas selama tiga bulan dan pindah lagi ke Madura selama 2 minggu untuk membantu pelayanan misionaris yang lagi bertugas baru 5 bulan di tempat itu.
Lalu pada bulan November tahun 2011, Stela Noya dan temanteman misionari medis lainnya telah mengikut penamatan Medical Missionary of Indonesia Senior Missionary Association (ISMA) di kampus pelatihan Healing Way Medical Training School yang telah diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 31 Juli 2011 yang lalu dengan berkantor sementara di kampus SLA Purwodadi sebagai perpanjangan tangan dari L.I.G.H. Internasional Affiliation Wildwood Wellness & Lifestyle Center di Georgia Amerika Serikat. Maka ia telah bergabung menjadi salah satu staf untuk memperkuat program pelatihan pelayanan misionaris kesehatan untuk melanjutkan komitmen pelayanannya dalam menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit untuk terjangkau di Indonesia. Memang tak dapat disangkal, jemaat Nanasi Pioneer pada khususnyan dan desa Nanasi Induk pada umumnya telah diberkati dengan beberapa pengetahuan kesehatan masyarakat yang dia bagikan di bidang kesehatan yang menekankan pola hidup sehat dengan beberapa topik seminar di antaranya adalah NEWSTART atau sebagai akronim dari Nutrition (gizi), Exercise (gerak badan), Water (air), Sun Shine (sinar matahari), Temperance (pertarakan), Air (udara), Rest (istirahat) dan Trust in God (percaya kepada kuasa Allah). Oleh sebab kedatangan Stella ke jemaat ini di saat yang tepat di mana anggota-anggota gereja dan masyarakat baru saja melewati perayaan tahun baru di mana tak luput dari mengkonsumsi makanan-makanan berlemak dan berkolestrol tinggi dan minuman olahan pabrik yang mengandung zat-zat pengawet sehingga materi-materi seminar kesehatannya ini cocok untuk kondisi yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat dan anggota-anggota jemaat. Adapun selengkapnya topik-topik pembahasan seminar kesehatan yang dibawakan oleh medical missionary Stella Noya yakni, Sistem Kekebalan Tubuh, NEWSTART, Bagaimana Cara Makan Yang Baik Dan Benar, dan pada Sabat Siang, berkhotbah
Page 13
Edisi 168 – 12 Januari 2011 dengan judul ―Amaran Yesaya 58,‖ dan pada hari Sabat sore ada home visitation dan perawatan dari rumah ke rumah hingga pada hari Selasa Sore.
Pada hari Senin Sore, sekitar jam 16:15 WITA seperti yang telah dijadwalkan pemeriksaan kesehatan gratis telah dilaksanakan di balai desa Nanasi Induk sekalipun saat itu lokasi di sekitar pelaksanaan kegiatan ini diguyur hujan. Kegiatan pengobatan cuma-cuma ini mendapatkan tanggapan dari warga desa setelah diumumkan oleh ketua jemaat Nanasi Pioneer, Sdr. Max Lanes pada hari Kamis malam tanggal 5 Januari di acara malam penghiburan dan makan bersama yang dihadiri penduduk desa setempat di rumah Sekretaris Desa, bapak Joutje, yakni keluarga Monigir Sondakh yang lagi berduka oleh meninggalnya mendiang anak mereka pada hari Senin yang lalu. Kepala desa sangat mendukung kegiatan ini sehingga dia sudah memerintahkan pengarah acara di malam persatuan desa dan ibadah malam penghiburan bersama untuk keluarga yang lagi berdukacita itu dimana mengumumkan kepada masyarakat untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang diprakarsai oleh misionari medis Stella Noya ini. Terbukti pada hari Senin sore itu kegiatan
Bejana Advent Indonesia Timur
pemeriksaan kesehatan gratis ini benar-benar terjadi dengan diperkuat oleh teman-teman Stella yang turut hadir untuk membantu kegiatan ini yakni pasangan suami-istri pendeta Glen Rumalag (dari Eden Way Team-Warukapas, Tatelu) dan dr. Milda Manuhutu, senior missionary dari Balai Pengobatan dan Klinik Advent Manado, Reinmer, dan misionari medis Juliana Takapente. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat non Advent dengan jumlah pasien sekitar 46 (10 orang anggota jemaat dan selebihnya 36 orang adalah dari berbagai denominasi lain, belum termasuk pasien yang dilayani dari rumah ke rumah. Adapun pelayanan kesehatan lewat perkunjungan pengobatan dan doa dari rumah ke rumah, yakni di rumah keluarga Futunanembun Pangaila, beragama Katholik dan termasuk yang diadakan di rumah keluarga anggota DPRD kabupaten Bolaang Mongondouw yakni bapak Lexi Lengkong, pada pagi hari Senin tanggal 9 yang lalu. Sekalipun hanya satu kali perkunjungan, namun bapak Lexi Lengkong yang beragama Pantekosta merasa turut diberkati dan mengalami urapan kuasa penyembuhan dari para misionaris ini. Bahkan ibu Jultje Tangkere (penatua jemaat GMIBM) juga telah dikunjungi oleh tim medical missionary ini. Bahkan ada pasien yang baru saja pulang dari perawatan nginap di Rumah Sakit Katholik Gunung Maria, Tomohon juga sempat dikunjungi, didoakan dan diberikan konsultasi pola hidup sehat. Pada malamnya setelah selesai kegiatan pengobatan cuma-cuma juga telah disambung dengan acara seminar kesehatan yang dibawakan oleh Pdt. Glen Rumalag, seorang misionaris kesehatan yang sudah mendirikan klinik pelayanan kesehatan bernama ―Eden Way‖ di desa Warukapas, dekat desa Tateli jalan menuju desa Likupang. Kebanyakan warga desa Nanasi Induk yang datang memeriksakan kesehatannya adalah mereka yang menderita penyakit gula, tekanan darah tinggi dan asam urat. Dan setelah mendengarkan keluhan-keluhan pasien maka para tenaga medis misionari ini memberikan arahan-arahan dan pengobatan yang dapat diberikan sesuai kebutuhan dan kondisi penyakita yang ada. Ada beberapa pasien yang sudah lanjut usia dan anakanak turut hadir di kegiatan pengobatan cuma-cuma ini dan ini merupakan pengalaman tersendiri dari para misionaris yang mana di antara mereka ada juga yang berlatar belakang dokter dan perawat. Dan bagi jemaat Nanasi Pioneer bahwa ini adalah satu pekabaran dan terang untuk masyarakat yang bisa menjembatani program jangkauan keluar bagi mereka yang belum mengenal kebenaran. Di akhir kegiatan itu, saudara Jimmy Paslah (mantan sekretaris jemaat Nanasi Pioneer tahun 2011) berkomentar bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan cuma-cuma ini adalah yang pertama kali diadakan di desa Nanasi dan ini adalah satu langkah yang baik bagi jemaat Nanasi Pioneer untuk menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal kebenaran. Bahkan ketua diakon dari jemaat ini yakni saudara Jefri Sarwan berkata, wah seandainya kegiatan ini dilaksanakan di saat ada KKR maka ini akan lebih tepat lagi karena itu bisa dibayangkan dapat menjadi ajang penarikan jiwa secara langsung. Namun
Page 14
Edisi 168 – 12 Januari 2011 pendeta Kalvein Mongkau menjelaskan bahwa tidak mengapa kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis ini sudah dilaksanakan di awal tahun 2012 ini sebagai berkat pelayanan khusus bagi jemaat sebagai langkah awal kegiatan-kegiatan penginjilan jemaat sepanjang tahun 2012, mengingat tantangan yang diberikan oleh pimpinan konfrens Minahasa bahwa pada akhir bulan Agustus maka jemaat-jemaat se-konfrens Minahasa harus giat untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat jangkauan keluar mengingat pada akhir bulan Agustus hingga awal September nanti akan ada KKR dari Konfrens Minahasa dengan pembicara Pdt. Jonathan Kuntaraf di gedung GPA Tompaso II dan KKR di gedung serba guna Hotel Grand Kawanua oleh evangelis Pdt. Mark Finley. Bahkan khusus wilayah Nanasi dan Wineru memiliki tantangan tersendiri karena pada minggu kedua bulan Juli akan ada KKR ―Badai Pasti Berlalu‖ di desa Blongko yang mana pada pertemuan dua wilayah tanggal 21 Januari nanti sudah akan dibentuk panitia KKR tersebut.
Rencana pembentukan panitia ini sudah dikoordinasikan oleh bapak Daan Tilaar, ketua jemaat Tewasen dengan bapak Tjak Latumahina. Pendeta Kalvein Mongkau dan jemaat Nanasi Pioneer dan Nanasi Timur sudah mengantisipasi beberapa KKR tersebut dengan beberapa langkah strategis yang akan diambil sebagai berikut: Mendaftarkan para peminat di dalam pertemuan-pertemuan kelompok kecil setiap minggu yang diadakan di rumah-rumah bahkan di tempat-tempat rekreasi
Bejana Advent Indonesia Timur
seperti pantai Tiberias, lalu kegiatan perlawatan dari rumah ke rumah oleh anggota-anggota jemaat dan para tua-tua jemaat yang mengunjungi para simpatisan yang sudah beberapa kali mengikuti KKR, program tindak-lanjut belajar Alkitab secara pribadi melalui pendeta jemaat dan para tua-tua gereja sambil membagikan traktat dan lembaran-lembaran ulasan doktrin Alkitab kepada para simpatisan yang dibagikan setiap hari Sabat sore. Dan penginjilan lewat kursus bahasa Inggris sebagaimana yang sudah dirintis oleh pendeta Mongkau sewaktu masih bertugas di desa Ongkaw, ibukota kecamatan Sinonsayang. Kegiatan kursus ini akan diaktifkan kembali pada awal bulan Februari tahun ini dibawah koordinasi dari senior misionaris asal Timor Leste, Pedro Suares da Costa, selaku mahasiswa fakultas pendidikan UNKLAB yang mengambil cuti kuliah dan menjadi tenaga pengajar bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Sinonsayang Poigar Minahasa dan dibantu oleh mahasiswa yang lagi cuti selaku anggota jemaat Nanasi yakni Bobby Karu, Randy Manuhuarapon dan Joice Karu. Direncanakan, materi-materi kursus di bidang reading and listening juga akan akan diintegrasikan dengan materi kesehatan dan materi bacaan Alkitab rohani berbahasa Inggris yang praktis. Lalu pada bulan Maret pendeta ini berencana juga akan mendatangkan misionaris dari kampus 1000 misionaris Tompaso 2 untuk di tempatkan di desa Durian, Poigar Minahasa dan sekitarnya, di dekat pelayanan jemaat Nanasi Pioneer. Dan selama berlangsungnya KKR ―Badai Pasti Berlalu‖ yang akan diadakan di desa Blongko di minggu kedua bulan Juli nanti merupakan minggu penuaian dari jemaat Nanasi Pioneer dan Nanasi Timur di wilayah pelayanan pendeta ini yang akan mendatangkan tim misionaris medis yang akan menjadi satu tim perlawatan penuaian dengan layanan konsultasi pola hidup sehat dan pemeriksaaan kesehatan gratis dari rumah ke rumah untuk masyarakat dan para simpatisan yang hadir di KKR bekerja sama dengan para senior misionaris. Sebab roh nubuat berkata, ―pekerjaan penginjilan yang sukses dapat dilakukan di dalam hubungannya dengan pekerjaan misionaris medis. Adalah jalur-jalur pekerjaan ini disatukan sehingga kita boleh mengharapkan untuk mengumpulkan buah yang paling berharga bagi Tuhan.‖--Medical Ministry, hlm. 26. {A Call to Medical Evangelism and Health Education, hlm. 44, parag. 4}. Dan hanya dengan doa dan puasa setiap Sabat dari pendeta ini maka rencana-rencana strategis ini dapat terlaksana, karena bukan dengan gagah, dan bukan oleh kekuatan sendiri tetapi hanya oleh kekuatan Roh Kudus (Zakharia 4:6). Terima kasih kepada Healing Way Medical Missionary Team yang sudah membantu jemaat Nanasi Pioneer dalam meletakkan landasan penginjilan jemaat di tahun awal ini yang dilakukan baik lewat seminar kesehatan maupun pemeriksaan kesehatan gratis yang terbuka bagi masyarakat umum di Balai Desa maupun yang diadakan dari rumah ke rumah sebagai langkah awal pelayanan penginjilan ini selama tahun 2012.
Page 15
Edisi 168 – 12 Januari 2011
SABAT PERTAMA JEMAAT – JEMAAT DI BALIKPAPAN Dilaporkan oleh Yance Pua – BAIT Balikpapan
K
egiatan Sabat pertama jemaat-jemaat di Balikpapan, kebanyakkan masih mengkhotbahkan tema-tema ucapan syukurdan bagaimana mencapai tujuan dan tantangan di tahun 2012.
Jemaat Martadinata yang masih merasakan suasana tahun baru mendengar khotbah dari Pendeta P. Pasaribu , yang menyemangati anggota jemaatnya untuk tetap setia, bahkan meningkatkan kesetiaan pada tahun 2012. ―Kita akan mencapai target kita di tahun 2012 ini bila kita menyerahkan kehidupan kita sepenuhnya kepada Tuhan‖, kata mantan Dir. Pelayanan SS/PP Daerah Kalimantan Kawasan Timur. Selesai acara Sabat siang, dilanjutkan dengan pembentukan KPA-KPA 2012. Dan rencana Anggaran Jemaat tahun 2012.
Jemaat YPAB yang baru akan serahterima gembala jemaat baru Pdt. A.Abineno dari Pdt T. Surbakti yang melalui konferensi Daerah bulan Desember lalu dimutasikan ke Jemaat Pionir Bontang untuk menggantikan Pendeta U. Malau yang melanjutkan pendidikan ke Philipina, memulai Sabat pertama dengan khotbah yang dibawakan oleh Bapak Osbert Pandeirot.
Bejana Advent Indonesia Timur
Sementara jemaat Galilea, yang terletak di daerah Manggar, memulai dengan suasana duka, dimana ayah tercinta dari Pendeta Rio Sitepu, meninggal dunia di Sumatra, pada keesokan hari 02/01 ibu mertua dari Hengky Rompas, ketua jemaat dari Galilea diijinkan Tuhan beristirahat dengan tenang untuk sementara waktu dan di kebumikan pada 03/01 di pemakaman umum km 15 Balikpapan, belum selesai rasa duka dari jemaat ini, keesokan harinya Tuhan membuat mujizat dengan mengistirahatkan mantan ketua jemaat Galilea, bapak Sormin Archimedes ―, kasihan jemaat ini tiga hari berturutturut menghadapi duka, tapi siapa yang bisa menerka rencana Tuhan bagi masing-masing kita, kapan saja dimana saja kalau Tuhan berkehendak Dia akan mengistirahatkan orang yang Dia cintai, ―demikian drs Alex Kumayas, direktur pendidikan daerah Kalimantan Kawasan Timur, ketika ditanya tentang kedukaan yang menimpa jemaat Galilea.
Jemaat Batu Ampar yang sedang menanti Pendeta baru mereka untuk menggantikan pendeta Sitohang yang di mutasikan ke Kalimantan Tengah, berbakti dengan mengucap syukur karena pimpinan Tuhan pada waktu yang lalu dan menyiapkan diri untuk tantangan-tantangan pada tahun 2012, diantaranya pembangunan gedung gereja yang masih membutuhkan dana yang cukup besar.
Lain lagi dengan jemaat induk Agape yang dalam waktu dekat akan meresmikan pembangunan pastori, mengawali Sabat pertama dengan mengajukan kepada jemaat rencana anggaran
Page 16
Edisi 168 – 12 Januari 2011 gereja di tahun 2012. Dan kalau tidak ada perbincangan, RAG ini akan disahkan pada Sabat(14/01) Pendeta muda Octo Ferdinan, dalam khotbahnya , mengajak anggota jemaat untuk lebih menggunakan waktu untuk Tuhan dengan hal-hal yang lebih baik. ―kadangkala kita habiskan waktu dengan hal-hal yang tidak penting, misalnya: HP, BBM, FB dan lain-lain, sehingga waktu yang sisa baru diberikan kepada Tuhan‖, kata ayah dari dua putra ini.
Pada akhir khotbah mantan gembala jemaat Tenggarong ini, mengajak anggota jemaat untuk berkomitmen pada Tuhan, sepanjang tahun yang baru ini. Pada Sabat pertama ini juga jemaat Agape sudah mulai dengan baptisan satu jiwa, yaitu Opung boru Hutagaol umur 76 tahun, yang di baptiskan oleh gembala jemaat Agape, Pdt. Chandra Sagala.
pertumbuhan keanggotaan di jemaat yang baru diorganisir 2 tahun yang lalu itu dengan susunan officer: Lucky Mangkey dan Bryce Pejoh (ketua), Ketty Anapu (sekretaris) dan Ronny Raranta (bendahara).
―Bersyukur, telah ketambahan pimpinan jemaat oleh karena kondisi gereja dan social di tempat ini yang membutuhkan pemikiran yang mendalam,‖ ungkap Lucky Mangkey seraya menyebutkan secara garis besar beberapa tantangan sosial yang dihadapi jemaat yang berdekatan dengan Airport tersebut dengan masyarakat dan jemaat sekitar. Menurutnya, bertambahnya satu ketua jemaat sangat membantu interaksi gereja dengan masyarakat. ―Mudah-mudahan semakin memudahkan kegiatan penginjilan di wilayah ini,‖ harapnya.
GRITMA TRIPLE 7 PLUS DI AWAL TAHUN 2012 Dilaporkan Oleh Dept. Komunikasi Jemaat Gritma
MANADO - Sabat pertama tahun 2012 disambut jemaat Griya Tugu Mapanget Asri (GRITMA) dengan gembira. Di Sabat bertanggal 7 tersebut, jemaat dengan antusias menjalankan program Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh se dunia, yaitu melakukan doa dan puasa melengkapi program Triple 7 yang digalakkan jemaat mulai tahun sebelumnya. Dapat dikatakan, di hari yang istimewa itu, jemaat menjalankan program Triple 7 plus. Ibadah terasa istimewa, karena sejak pagi, jemaat telah dikuatkan dengan diskusi Sekolah Sabat yang dipimpin Pdt. Warrauw Polii, Direktur Pendidikan GMAHK Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur yang juga anggota jemaat Gritma. Di tengah kesibukannya, Polii hadir bersama ibunda yang telah berusia lanjut dan isteri tercinta, Lorsye Muntuan serta putera tercinta, Terry. ―Rencana akan (masuk gereja) ke Ratahan, tetapi tertunda,‖ selanya. Hal lain yang terasa istimewa, yaitu di Sabat pertama 2012 ini jemaat melakukan penerimaan pegawai jemaat tahun 2012, di mana terjadi penambahan personil oleh karena sudah ada
Bejana Advent Indonesia Timur
Selain telah memiliki tambahan ketua jemaat yakni saudara Bryce Pejoh, jemaat juga menyambut pendeta yang baru, pendeta Juan Carlos Sampow bersama keluarga, yaitu keluarga Sampouw Bataren yang mulai 1 Januari ini bertugas melayani jemaat Gritma dan Tamara. Pendeta sebelumnya, Pdt. Marthin Zacharias telah berpindah tugas ke jemaat Kairagi dan sekitarnya. Berbagai kegiatan yang dibuat pada Sabat puasa itu semakin melengkapi keistimewaan Sabat pertama di tahun 2012 di jemaat Gritma. Dengan bertambahnya ketua jemaat maka pengurapan ketua pun dilakukan. Dipimpin Pdt. Warauw Polii, saudara Bryce
Page 17
Edisi 168 – 12 Januari 2011 Pejoh diurapi sebagai ketua jemaat sekaligus mengurapi Saudara Abram Lumowa dan Herol Loho sebagai diakon. Tak ketinggalan, diakones yang bertugas untuk tahun 2012 yaitu Joice Ante Kumajas, Lisa Sakul Tappy, Lorsye Polii Muntuan, Eunice Pejoh Pesik, Kerol Anapu, Melisa Haryanto, Agustin Lumowa Moa dan Ketty Anapu Mangkey juga didoakan.
informasi yang kami dapat dari Dr. Pintoko Tedjokusumo, Sp, JP, alat ini akurasinya mendekati 100 % dengan Standard Gold.
Usai acara khotbah dengan pembicara Pdt. Juan Sampow, kegiatan dilanjutkan dengan sharing bersama pengurus jemaat yang baru. Tepat pukul empat sore, doa yang mengakhiri sharing usai. Jemaatpun leluasa berinteraksi, menunggu tibanya waktu tutup sabat dan mengakhiri puasa. Penghafalan ayat-ayat hapalan oleh seluruh anggota disertai penjelasan singkat menjadi renungan tutup sabat yang ditutup dengan doa oleh pendeta Warauw Polii. Bersama pendeta dan pengurus yang baru, Jemaat Gritma merencanakan kegiatan di tahun 2012 dengan program utama pentahbisan gereja di akhir tahun nanti. Kegiatan jemaat akan diawali dengan Konferensi Jemaat di pantai Bulo pada tanggal 15 mendatang. Kita doakan.
PEMBUKAAN PENGOPERASIAAN UNIT KATERISASI JANTUNG DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG Dilaporkan Oleh Bredly Sampouw – BAIT RSA Bandung
S
ejalan dengan perkembangan teknologi dibidang medis sekarang ini, maka jasa pelayanan di Rumah Sakit sudah tentu memerlukan nilai tambah di masyarakat dengan jalan menyediakan alat medis yang canggih, sesuai tuntutan jaman dan disampoing itu untuk dapat menang dalam persaingan yang cukup ketat khususnya di kota Bandung. Satu Rumah Sakit akan dikenal oleh masyarakat pemakai jasa apabila rumah sakit itu memiliki alat medis yang lengkap dan canggih. Untuk itu RS Advent Bandung telah menambah satu alat medis yang baru yaitu Mini Cathlab GE OEC 9900 Elite, menurut
Bejana Advent Indonesia Timur
Bertempat di ruang lantai 2 gedung baru RS Advent pada hari Senin, 9 Januari telah diadakan acara pembukaan pengoperasian unit katerisasi jantung. Acara dihadiri oleh tamu-tamu dari Uni, staf medis, staf direksi serta tamu undangan lainnya. Gagasan pengadaan alat Cathlab ini bermula dari Dr. Pintoko Tejokusumo Sp. J bersama tim ahli jantung di Kota Bandung, rencana pengadaan Cathlab mendapat support penuh dari dokter konsulen dan telah dibahas bersama Yayasan dan Direksi. Acara dibuka dengan doa oleh
Page 18
Edisi 168 – 12 Januari 2011 Thomas Trisno, SH, MBA, selaku Ketua Pengurus Yayasan RSA Bandung, diselingi lagu spesial dari OR Crew, kemudian renungan singkat dibawakan oleh Pdt. DR. J.S. Peranginangin selaku pembina Yayasan RSAB dan ketuaGMAHK UIKB, setelah renungan ada doa khusus dibawakan oleh Pdt. DR. J. Rantung selaku Sekretaris UIKB. Kata-kata sambutan dibawakan oleh Dr. Jay. M. Tombokan, MBA, Direktur RSA Bandung, dan sebagai doa tutup dibawakan oleh B.F. Sihotang, selaku Ketua Yayasan RSAB dan Bendahara UIKB.
Richard Nainggolan, pengoperasian perdana oleh Dr. Chairul Ahmad, Sp, JP sedangkan pasien kedua dan ketiga oleh Dr. Pintoko Tedjokusumo.
Itulah rangkaian acara pembukaan pengoperasian Unit katerisasi di RSA Bandung. Dengan adanya alat medis yang canggih di RSA Bandung, maka akan dapat menaikkan citra RSAB di mata masyarakat kota Bandung dan terlebih bagi anggota SDA dimana saja berada. Bilamana ada anggota keluarga, saudara, atau kenalan, yang mengalami problema dengan jantung dan memerlukan Catherisasi maka RSA Bandung sekarang telah siap melayani. Info selengkapnya pelayanan, hubungi bagian kamar operasi RSA Bandung atau dibagian Humas dengan nomor Tel : 022-2034386. Ext : 7200 Kami siap membantu anda.
SAMBUT TAHUN BARU DI AIIAS Dilaporkan Oleh Tim Bait Pilipina
Setelah acara kebaktian dilanjutkan dengan peninjauan ke ruang Cathlab di ruangan OR dengan diikuti diikuti oleh semua haridirin serta tamu undangan lainnya. Selesai peninjauan dilanjutkan dengan acara ramah tamah, doa untuk makan dibawakan oleh Pdt. DR. S. Tjakrapawira selaku anggota pembina Yayasan RAB dan Ketua Konfrense Jawa Barat. Ada acara spesial juga yaitu pemotongan tumpeng dipandu oleh Pdt. JS. Peranginangin didampingi ketua yayasan dan direksi bersama staf. Untuk meriahkan acara ramah tamah maka telah diselingi juga lagu-lagu spesial yang dibawakan oleh Crew OR, selaku tuan rumah, dimana alat Cahtlab akan ditempatkan dan diperasikan. Diakhir seluruh rangkaian acara, teleh diadakan demo penggunaan alat Cahtlab jantung dengan tiga pasien perdana yaitu pertama Ny. Rita Istiawaty, kedua Ny. Eliana dan ketiga
Bejana Advent Indonesia Timur
P
enerimaan Tahun Baru 1 January 2012 di AIIAS Philippines diadakan di outdoor Ampi-Theater yang dihadiri oleh seluriuh Anggota Jemaat yang tidak pulang ke province maupun ke kampung halaman. Acara mulai berlangsung pada pukul 5 sore.
Page 19
Edisi 168 – 12 Januari 2011 dimasukkan didalam kotak dan dibakar dengan harapan kiranya semangat mencapai resolusi itu bagai api yang berkobar. Menyambut tahun baru kemudian dilepaskan 30 Lampion yang dipasang menggunakan spiritus, dibakar lalu ketika api menyala maka panas yang dihasilkan akan mendorong lampion naik keangkasa yang disambut dengan tepukan tangan hadirin. Dr Steve Guptill mengharapkan agar kita memasuki tahun yang baru ini bersama Tuhan.
PEMUDA ADVENT JEMAAT INAUGA SIAP UNTUK MELAYANI YESUS DENGAN “KESEDERHANAAN DALAM KASIH” Dilaporkan Oleh Herold Somba – BAIT Timika
B
iasanya banyak orang bilang bahwa langkah awal adalah penentu dari langkah-langkah berikutnya apakah itu akan sukses ataupun gagal. Pemuda Advent Jemaat Inauga – Timika, Papua sudah melakukannya dengan baik. Memulai tahun 2012 dengan penuh kesederhanaan namun penuh kasih.
Setelah ibadah sabat selesai, seluruh pemuda berkumpul di pimpin oleh ketua Pemuda Jemaat Inauga 2012, Sdr. Karel Takapente, langsung membicarakan apa yang akan dibuat di sabat pertama di tahun yang baru ini. Akhirnya dalam pembicaraan disetujui untuk melakukan perlawatan, dimana ada salah satu teman kerja dari pemudi jemaat Inauga yang bukan anggota menderita sakit dan dirawat di rumah sakit yang ternyata sangat membutuhkan darah ―O minus‖. Beberapa Pemuda pemudi Inauga langsung secara spontan mengatakan kami ini darah ―O‖ namun tidak tahu apakah plus atau minus. Akhirnya semua pemuda yang masih tinggal di gereja langsung mencari kendaraan dan bergegas menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika. "Resolusi utama dunia adalah menurunkan berat badan, Apakah resolusi anda ditahun yang baru ini?" tanya pembicara Pst. Florida. Selanjutnya beliau menerangkan tiga hal yang perlu dibuat pada tahun yang baru yaitu: Tinggalkan hari kemarin, rebut hari ini dan bersukacita dengan Tuhan. Acara kemudian adalah setiap hadirin menulis Resolusi yang akan diambil untuk tahun yang baru kemudian
Bejana Advent Indonesia Timur
Pada saat tiba di RSUD, pemuda langsung mencari tempat dari yang sakit dan bertemu dengan dia. Ternyata orang yang sakit ini adalah seorang pemeluk agama muslim, dan menurut cerita bahwa orang ini sakit karena ―diguna-guna‖ oleh teman kerja karena pernah terjadi perselisihan. Kami melihat kondisinya yang sangat memprihatinkan. Teman-teman yang lain yang
Page 20
Edisi 168 – 12 Januari 2011 mempunyai darah ―O‖ langsung menuju keruang lab untuk memeriksa darah, namun ternyata semua teman-teman pemuda yang siap untuk mendonorkan darah mereka tidak cocok dengan darah yang dimiliki oleh orang yang sedang sakit ini.
Kegiatan pelayanan diawal tahun 2012 sangat mengembirakan untuk semua orang muda jemaat Inauga. Sehabis melakukan pelayanan, orang – orang muda langsung menuju ke satu taman yang indah untuk melakukan ibadah Pemuda Advent dan Tutup Sabat. Tempat tersebut namanya ―Batu 3‖ karena tempat itu mempunyai 3 batu yang bersama-sama. Ibadah pemuda dipimpin oleh Sdr. Jimmy Tafar dan renungan tutup sabat dibawahkan oleh Sdr. Aldy Mirah, Missionaris asal desa Ongkau yang melayani di Sekolah Sabat Cabang Kilo 5, jemaat Inauga. Awal yang baik di tahun 2012 untuk pemuda Advent Jemaat Inauga menentukan pelayanan yang sukses untuk Yesus di seluruh tahun 2012, sampai Yesus datang.
Pemuda – Pemudi jemaat Inauga memberikan dukungan lewat doa kepada orang ini, yang dipimpin oleh Sdr. Herold Somba. Pemuda jemaat Inauga berharap dengan persahabatan yang dijalin dengan orang ini, dia akan mengenal Yesus.
Permohonan Doa
Pada saat Pemuda-Pemudi ini hendak kembali ke gereja, tibatiba ada seorang pemuda berkata bahwa ada lagi orang yang sakit yang juga membutuhkan doa, dan pemuda-pemudi ini langsung bergegas mengunjungi dan mendoakan.
Kepada semua pembaca Majalah BAIT, Kami mohon dukung dalam doa bagi teman pendeta kami Pdt. Guntur Yandeday (direktur Pendidikan Daerah Misi Papua) yang sudah sakit 2 minggu dan rencana pada tanggal 10 Januari di rujuk di RSA Bandung untuk menjalani pengobatan yang lebih lanjut oleh karena penyempitan pada jantung. Dari Pdt. Ted Windewani. Tolong Doakan agar kesembuhan yang berangsur-angsung akan dialami oleh Bpk. Yance Pua yang ada di Balikpapan setelah menjalani operasi. Redaksi Bait
HUT Kami menyampaik selamat ulang Tahun untuk Tim Redaksi BAIT diantaranya : Sist. Janice Losung tanggal 10 Januari 2012 Bro. Osvald Taroreh tanggal 13 Januari 2012
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 21
Edisi 168 – 12 Januari 2011 Semoga sukses selalu dalam segala aktifitas dan terus diberkati oleh Tuhan terlebih terus giat dalam pekerjaan Tuhan Penginjilan. Amin Salam, Redaksi BAIT YAYASAN PIONEER MANADO ANNIVERSARY 35 Kami dari BAIT ministry mengucapkan selamat hari ulang tahun (happy Anniversary) untuk Yayasan Pioneer Manado (Prisma) yang ke 35 Tahun. Semoga semakin jaya membawa, membangun, mendidik, merangkul, menyayangi, dan menciptakan masa depan anak-anak Didik yang cemerlang. Tuhan akan terus memimpin Yayasan Pioneer menjadi berkat, ladang pengijilan dan ladang pendidikan bagi generasi muda masa depan yang berhasil, dan sukses berkarya di Dunia sampai di Surga.
KAMI TOFOR KOTE (Dangkal Rupanya)
P
ada suatu hari ada seorang yang berlari kencang di gunung. Tiba-tiba, ia terjatuh ke dalam lobang yang dalam. Reflex, ia pegang akar pohon. Setelah 4 jam, ia tak kuat lagi. Ia harus lepaskan akar itu. Sebelum dia melepaskan, dia berdoa: "Oh Yg Maha Kuasa, aku akan lepaskan akar ini, tapi jika Engkau selamatkan aku, aku akan setia kepadaMu, amin." Kemudian, ia lepaskan akar itu. Plak.... Ia pun terjatuh. Ia kaget, ternyata jatuhnya dangkal karena ujung lobang hanya 2 jengkal dari kakinya. Lalu katanya: "Tofor kote" (oh dangkal rupanya). Ia selamat karena memang dangkal lobang itu, bukan karena Tuhan, katanya. Kadang kita seperti itu: "Oh Tuhan tolong sembuhkan anakku." Setelah sembuh: "Oh memang dokter anak itu jago kote. "Tofor kote". Setelah diterima kerja, "Oh memang saya mantap waktu di interview". "Tofor kote." Stlah naik pangkat: Oh memang saya mantap kerja." Tofor kote.. Semoga bisa merubah daya pikir kita, yang ternyata semua adalah kasih karunia Tuhan. Redaksi
SELAMAT MENYAMBUT HARI SABAT YANG KUDUS DAN TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 22