BAB 2 DATA DAN ANALISA
2. 1
Sumber data Sumber data dan literature yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini didapat dari : • •
2. 2
Wawancara langsung dengan Kepala Sekolah SLB/B-C Flora Indonesia Literatur : Buku dan Artikel
Data Penyelenggara Sekolah SLB/B-C Flora Indonesia Kondisi, situasi, dan kemampuan tiap sekolah tentu berbeda-beda, baik dari segi kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dihadapi. Hal itu dipengaruhi oleh lingkungan dan letak geogafis di mana sekolah itu berada. Sedangkan proses pendidikan harus dilakukan seoptimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu, solusi yang dipandang signifikan untuk dapat terselenggaranya pedidikan yang semakin berkualitas di sekolah kami, maka disusunlah KTSP sebagai hasil pertimbangan-pertimbangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah kami. 2. 2. 1 Visi dan Misi SLB Flora Indonesia o
Visi : Mencapai peserta didik yang bertaqwa, jujur, displin, terampil, mandiri dan peduli
o
Misi : 1. Membiasakan berperilaku dan berpribadian untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME 2. Membiasakan berperilaku jujur 3. Membiasakan berperilaku jujur 4. Meningkatkan kedisplinan 5. Meningkatkan kedisplinan 6. Meningkatkan kedisplinan 7. Meningkatkan kedisplinan
3
4 2. 2. 2 Strategi SLB/B-C Flora Indonesia: 1.
2. 3. 4. 5. 6.
Mendidik dan membiasakan anak dalam kehidupan yang agamis, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kehidupan agamis . Melakukan sosialisasi dan penjaringan anak berkebutuhan khusus. Melakukan sosialisasi dan penjaringan anak berkebutuhan khusus. Menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien. Memberikan pelajaran keterampilan sesuai dengan bakat dan minat siswa. Memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar mengembangkan diri.
2. 2. 3 Tujuan SLB/B-C Flora Indonesia: 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan keamanan dan ketaqwaan peserta didik Memberi keteladaan perilaku jujur dan peserta didik Mewujudkan peserta didik yang taat dan patuh Memberikan bekal ketrampilan untuk kemandirian peserta didik
2. 2. 4 Program Unggulan SLB/B-C Flora Indonesia: 1. 2. 3.
Mengadakan kegiatan Ektrakurikuler Pramuka dan Menari Kegiatan Rohis dan Marawis Budaya tanaman hias
2. 2. 5 Makna Logo SLB/B-C Flora Indonesia:
Gambar 1: Logo Lama Sekolah Flora Indonesia
Logo/lambang Flora Indonesia diciptakan oleh Yayasan Flora Indonesia. Logo ini diciptakan pada bulan Mei 1987 sebelum pendiri sekolah, saat diresmikan pada bulan Mei 1988 penggunaan Sekolah Luar Biasa “Flora Indonesia” beralamat di Jl. Kemandoran VI/I Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta.
5 Tujuan penciptaan logo tersebut adalah merasa ikut bertanggung-jawab terhadap eksistensi/ keberadaan sekolah Flora Indonesia. • •
• •
2. 3
Bentuk Segi Lima : berarti bahwa Sekolah Luar Biasa Flora Indonesia berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati Tiga elemen utama, melambangkan Sekolah Luar Biasa “FLORA INDONESIA” yang terdiri atas : Buku, bunga dan bintang, berkaitan melambangkan wujud kepercayaan diri yang kuat di dalam menggapai prestasi dalam semangat kebersamaan, membaca dan menulis sebagai simbol pendidikan. Artinya Flora Indonesia : Tulisan Sekolah Luar Biasa dan nama Flora Indonesia berwarna biru melambangkan menumbuh harapan masa depan dan cita-cita bangsa Indonesia. Warna dalam gambar adalah: Tulisan dan gambar warna biru berarti Sekolah yang berada di lingkungan dan Memantapkan, mengembangkan ilmu yang tiada batas.
Target Audience a) Demografi o Umur : 9 – 16 Tahun o Jenis Kelamin : Wanita dan Pria o Golongan : B - C b) Geografi o Domisi : Wilayah Perkotaan o Wilayah : Jakarta Selatan dan sekitarnya Jabotabek o Kepadatan : Wilayah rumah c) Psikografis o Aktivitas : Bersekolah, eskul dan olahraga o Ciri – ciri : Bermain bersama teman o Minat : Olah raga, computer, dll
6 2. 4
Kompetitor 2. 4. 1
Al Azhar
Gambar 2 : Logo Sekolah Al-Azhar
Memantapkan perkembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan menyongsong Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka mulai tahun pelajaran 2006-2007, Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya memulai dengan mendesain pembelajaran dengan arah membangun karakter (Character Building). Untuk itu, langkah yang dilakukan adalah menyusun buku pelajaran sendiri, khususnya untuk Kelompok Bermain, TK, dan SD kelas 1 dan 2 berdasarkan materi esensial yang dikembangkan melalui “Joyfull Learning” dengan berbagai pendekatan pembelajaran sesuai dengan karakter anak. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah diberlakukan mulai tahun pelajaran 2007/2008. Kurikulum ini lebih mengembangkan potensi sekolah. Kurikulum yang berpijak pada visi, misi, serta tujuan pendidikan di sekolah masing-masing. Hal ini kami sambut dengan senang, karena sejak awal, pembelajaran di Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya selalu berangkat dari visi, misi, serta tujuan pendidikan sekolah. o Visi : Pendidikan berwawasan masa depan yang diselenggarakan secara professional dengan mengintegrasikan IPTEK dan IMTAQ dalam mempersiapkan cendekiawan muslim o Misi : Pelaksanaan da’wah Islamiyah sebagai amanah Allah SWT dengan menyelenggarakan pendidikan akhlaq mulia dan penguasaan dasardasar ilmu pengetahuan serta penanaman semangat pembaharuan dalam rangka mempersiapkan cendekiawan yang menguasai pengetahuan dan teknologi.
7
o Tujuan : Mewujudkan cendekiawan muslim yang taqwa dan berakhlaq mulia, sehat jasmani dan rohani, cerdas, cakap, dan terampil, penuh percaya diri, memiliki kepribadian yang kuat, berwatak pejuang dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan keluarganya serta bertanggung jawab atas pembangunan ummat dan bangsa berdasarkan iman dan taqwa serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berangkat dari visi, misi, dan tujuan, maka ada rencana strategi (renstra) untuk mewujudkan itu semua. Pertama, menyusun sebuah target khusus (special goal) setiap jenjang pada setiap unit. Special goal yang disusun mengacu pada kualitas output, yang meliputi: kualitas agama, akademik, Bahasa Inggris, kebangsaan, dan keterampilan. Semua dijabarkan dalam program khusus secara berkelanjutan. Kedua, menyusun perangkat yang berupa buku panduan belajar, yang disebut “Study Guide” dan pendukung lainnya. Ketiga, menyusun kerangka alur pembangunan karakter (character building) melalui langkah yang terukur. 2. 4. 2
Pangudi Luhur
Gambar 3 : Logo Sekolah Pangudi Luhur
Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta merupakan salah satu bentuk pilihan Yayasan Pangudi Luhur dalam perhatian dan kepeduliannya terhadap orang yang lemah, agar mereka mengalami pendidikan sebagaimana mestinya seperti yang dialami oleh teman-teman mereka yang mendengar. Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur didirikan pada tahun 1983, dan dalam tahun-tahun berikutnya Lembaga Pendidikan Anak
8 Tunarungu Pangudi Luhur ini mengalami perkembangan yang pesat karena diminati oleh masyarakat, baik Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi tetapi juga dari daerah-daerah lain di Indonesia, seperti Pangkal Pinang, Pontianak, Banjarmasin, Bali, Kupang, Batam, dll. Di samping menyelenggarakan pendidikan anak tunarungu yang profesional, lembaga ini juga memberikan pelayanan konsultasi dan therapy pendidikan bagi anak-anak yang bermasalah dalam perkembangan pendidikannya. Dalam perkembangannya saat ini, Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta ditunjuk oleh Pemerintah sebagai “Sekolah Sumber” (Centered School) bagi sekolah-sekolah lain dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Dasar nomor : 727/2004. Cita-cita ini sesuai dengan visi lembaga ini sejak awal berdirinya yaitu menjadi “center of excellent”. Dalam fungsinya sebagai center, Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur sebagai tempat untuk belajar, penelitian, dan pengembangan bagi para dosen, guru, orangtua, dan masyarakat pemerhati tunarungu (anak cacat). Sekaligus staff ahli dan para guru memberikan penataran-penataran bagi mereka tentang ketunarunguan yang diselenggarakan oleh pemerintah baik di daerah-daerah ataupun di Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur sendiri.
Visi dan Misi SLB/B Pangudi Luhur Kebun Jeruk Jakarta o Visi SLB/B Pangudi Luhur Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta merupakan lembaga pendidikan dan pendampingan bagi siswa tunarungu agar berkembang menjadi PRIBADI yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak, dan berbudi pekerti yang luhur, sehingga mampu berintegrasi dalam masyarakatnya. o Misi SLB/B Pangudi Luhur Lembaga Pendidikan Anak Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta mengupayakan karya pendampingan dan pendidikan siswa tunarungu untuk berkembang menjadi PRIBADI yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak, dan berbudi pekerti yang luhur dengan terlaksananya kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu, terencana, tertib, disiplin, dan konsisten.
9 2. 5
Pembanding 2. 5. 1. Bandung Green School
Gambar 4: Logo Bandung Green School
Setelah Program Bandung Green and Clean (BGG), Kota Bandung akan didukung oleh program baru, Bandung Green School (BGS). BGS akan diterapkan di SD dan SMP untuk mendukung program berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kota Bandung. Menurut Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung Ahmad Rekotomo, selama ini sekolah sudah menerapkan pola kebersihan yang baik. Selain untuk mengikuti berbagai lomba kebersihan, sekolah juga berkomitmen untuk pelestarian lingkungan. “Hanya, biasanya kebersihan masih dilakukan oleh petugas sekolah ataupun guru dan kepala sekolah. Sementara pelajar masih harus ditumbuhkan rasa inisiatif dalam mengelola lingkungannya,” ujarnya, saat sosialisasi BGS, di Aula Mang Ohle, Bandung, Rabu(4/5). Pada Sosialisasl tersebut hadir pula Manager Community and Consumer Relations Pikiran Rakyat Refa Riana, serta Kepala Lembaga Penerapan Telmologi Tepat (LPTT) Rohadjie Tri W. Program BGS merupakan hasil kemitraan antara Pikiran Rakyat bersama BPLH Kota Bandung, LPTT, Unilever, dan Rase FM. Rekntomo menuturkan, penerapan BGS tidak dijadikan mata pelajaran khusus. ”Soal Cara menjaga kebersihan yang benar, dipraktikkan dan dicontohkan langsung oleh guru kepada siswa,” tuturnya. Peserta sosialisasi itu, adalah sekolah agar dapat mentransformasikam pendidikan pengelolaan linkungan hidup yang baik kepada para siswa. Imbasnya, diharapkan pola hidup sehat dan bersih akan memengaruhi warga lingkungan sekitar sekolah. “Kegiatan BGS ini nantinya akan menunjang suksas kegiatan BGC, dalam upaya mangubah perilaku menjadi cinta akan kebarsihan, panghijauan dan barsahabat dangan sampah,” tutur Rekotomo.
10 Menurut Kapala LPTT Rohadjie Tri W., penekanan BGS ditujukan bagi siswa agar dapat diterapkan secara tepat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, siswa juga nantinya akan menjadi agen parubahan di lingkungan tempat tinggalnya. “Pelajar SD dan SMP ini merupakan generasi penting dalam usaha menjaga lingkungan. Ketika program ini diterapkan, diharapkan para pelajar akan menjadi kader yang ikut mengampanyekan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekitar meraka,” ucapnya. Sementara itu, Community & Consumer Relation Manager Pikiran Rakyat Rofa Riana menuturkan, program pelestarian lingkungan hidup akan terus didukung oleh Pikiran Rakyat. Kemitraan BGS merupakan lanjutan komitmen Pikiran Rakyat terhadap program peningkatan kualitas lingkungan hidup sebelumnya yakni BGC, serta program lainnya. “Kami siap memfasilitasi pihak-pihak yang ingin menunjang program pengelolaan lingkungan hidup,” ujarnya. Labih lanjut Refa mengatakan, Pikiran Rakyat juga barkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang tepat dan lebih baik. 2. 5. 2. Yayasan Sehjira
Gambar 5 : Logo Yayasan Sehjira Yayasan Tunarungu Sehjira (Sehat Jiwa Raga) adalah lembaga swadaya social yang didirikan tanggal 5 Desember 2001 oleh sekumpulan relawan yang memiliki hambatan pendengaran sebagai upaya menggalang dana dan menyediakan informasi seputar pendidikan dan lapangan kerja bagi penyandang hambatan pendengaran (tuli). Sehjira juga memberikan dukungan kepada keluarga penyandang tuli untuk mendapatkan kesetaraan. Sebagai lembaga non-profit dengan anggota yang semakin banyak, Sehjira dihadapkan pada suatu tantangan untuk mengembangkan organisasi agar
11 eksistensinya dapat membantu pengembangan potensi para anggota untuk mendapatkan hak dan kehidupan yang layak di masyarakat. Semenjak berdiri pada tahun 2001, Sehjira telah beranggotakan sekitar 780 orang yang terdiri dari para penyandang tuli dan keluarganya serta beberapa pemerhati/volunter. Untuk mencapai hal tersebut, kami menyadari pentingnya suatu tujuan dan kerangka kerja Yayasan Sehjira yang sesuai dengan visi, misi serta ciri khas dan keadaan saat ini. o Visi : 1. Mencapai pemberdayaan dalam segala bidang 2. Meningkatkan Sumber Daya Tuli melalui pendidikan dan ketrampilan baik di lingkungan keluarga maupun individu 3. Menciptakan Sumber Daya Manusia Tuli yang trampil, cerdas dan mandiri o Misi : 1. Berusaha membantu keluarga Tuli dengan pemberian advokasi/ perlindungan terutama menjembatani penyandang disabilitas dengan organisasi kemitraan; 2. Menjalin kerjasama sama antar lembaga misalnya lembaga kesehatan, tenaga kerja, Olah Raga, organisasi, hubungan masyarakat, pendidikan, kesenian; dan 3. Pemberdayaan Tuli agar turut serta berpatisipasi dalam pembangunan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat umum mengenai ketulian. 2. 5. 3.
Kidea Preschool and Kindergarten
Gambar 6 : Logo Sekolah Kidea
Kidea Preschool Kindergarten, yang bernaung dibawah Yayasan Kasih Kibar Kreasi Indonesia, adalah tempat bermain dan belajar bagi anak-anak usia 6 bulan sampai usia 6 tahun dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Dengan semangat Nurturing Bright Children for a Brighter Tomorrow, diyakini bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan potensi yang
12 luar biasa, tinggal bagaimana orang tua dan pengajar di sekolah menggali potensi masing-masing anak tersebut. o Visi Kidea : Memberikan pendidikan yang terbaik bagi semua anak di usia dini, dimana usia tersebut merupakan masa penting dalam pembentukan kecerdasan anak. o Misi Kidea : Membantu anak-anak menggunakan bakat mereka dan meningkatkan potensi mereka sebagai fondasi pendidikan mereka di masa depan. 2. 6
Analisa SWOT 1.
Strength ( Kekuatan ) o Media komunikasi aplikasi media untuk mengetahui sekolah luar biasa “FLORA INDONESIA” yang sudah bekerja seperti Koran, iklan dan brosur o Sekolah yang tidak memiliki fasilitas sebaik FLORA INDONESIA o Sekolah yang mampu bekerja sama dengan orang normal
2.
Weakness ( Kelemahan ) o Belum memiliki identitas visual yang memadai dan kuat untuk bersaing o Sekolah belum lama berdiri, cenderung dianggap belum perpengalaman o Kurang dapat menjalin hubungan sosialisasi dengan pemerintah dan orang lain o Memiliki kepercayaan diri yang rendah terhadap kemampuan yang dimilikinya
3.
Opportunity ( Peluang ) o Belum ada sekolah LB lain yang mendukung system pembelajaraan seperti FLORA INDONESIA o Sekolah yang kedisiplinan dalam pelajaran dengan tekun o Asal Tunarungu dan Tunagrahita disiplin bisa karier meningkatkan prestasi
4.
Threat ( Ancaman ) o Banyak ortu malu untuk menyekolahkan anak LBnya ini dari Ortu o Kurang dapat berkembang pendukung sekolah seperti fasilitas dan sarana o Tidak memperhatikan Sekolah Luar Biasa “FLORA INDONESIA” karena jarang di publikasikan