A. JUDUL PENELITIAN Rancang Bangun Teknologi RFID pada Kartu Pasien Poliklinik UDINUS Sebagai Kartu Rekam Medis Nasional yang dapat digunakan di seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia
B. BIDANG ILMU Rekayasa
C. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan kepercayaan masyarakat dan pemerintah terhadap Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) pertumbuhan kuantitas mahasiswa meningkat pesat dari tahun ke tahun. Peningkatan kuantitas ini diimbangi dengan peningkatan infrastruktur dan kualitas akademik, hal ini terbukti dengan dibangunnya gedung E sebagai aula, internet center dan studio TVKU serta pembanggunan gedung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) beserta seluruh kelengkapannya. Di samping itu, kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri terus dijalin seperti halnya dengan ITB, UI, ITS, Unnes, UNDIP, Multi Media University Malaysia, Universitas Kebangsaan Malaysia, Fu Jian University China dan beberapa perguruan tinggi lainnya baik yang sudah MoU maupun yang masih dalam tahap penjajakan kerja sama. Salah satu layanan yang diberikan UDINUS adalah adanya poliklinik. Poliklinik ini terdiri dari poli umum dan poli gigi. Poliklinik UDINUS melayani seluruh mahasiswa aktif UDINUS, seluruh karyawan UDINUS dan juga sebagai bakti masyarakat, melayani warga sekitar di Kelurahan Pindrikan Kidul. Namun dalam layanannya, kartu pasien masih dicetak manual dan diisi secara manual pula. Serta sistem informasi belum terintegrasi, bahkan masih dikerjakan semi manual. Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yang berkembang pesat pada beberapa tahun terakhir, dapat menyederhanakan berbagai kartu
1
menjadi cukup 1 kartu yang multi fungsi. Termasuk kartu pasien poliklinik UDINUS yang dapat dijadikan kartu pasien yang bisa digunakan di seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia.
D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, ada suatu pemikiran untuk mengimplementasikan teknologi RFID pada Kartu Pasien Poliklinik UDINUS yang juga dapat difungsikan sebagai Kartu Rekam Medis Nasiona,l yang dapat digunakan di seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia
E. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah merancang bangun hardware kartu pasien yang dilengkapi tag RFID termasuk desain reader-nya dan merancang bangun software berbasis database dengan interface RFID.
F. TINJAUAN PUSTAKA Radio Frequency Identification (RFID) RFID adalah teknologi penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag dengan menggunakan gelombang radio (Supriatna, 2007). Menurut Kenzeller dalam Tarigan (2004) RFID adalah sebuah pengembangan teknologi pengambilan data secara otomatik atau pengenalan atau identifikasi obyek. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah perangkat yang disebut tag atau transmitter responder (transponder). Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal. Implementasi RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventori, logistik dan manajemen rantai pasok. Sedangkan Juels (2005) menyatakan bahwa RFID memiliki dua keunggulan pembeda yaitu :
2
1. Identifikasi yang unik Sebuah barcode mengindikasikan tipe obyek tempat labbel dicetak, misalnya “Ini adalah sebatang coklat merek ABC dengan kadar 70% dan berat 100 gram”. Sebuah tag RFID selangkah lebih maju dengan mengemisikan sebuah nomor seri unik di antara jutaan obyek yang identik, sehingga dapat mengindikasikan “Ini adalah sebatang coklat merek ABC dengan kadar 70% dan berat 100 gram, nomor seri 897348738” Identifier yang unik dalam RFID dapat berperan sebagai pointer terhadap database entry yang menyimpan banyak histori transaksi untuk itemitem individu. 2. Otomasi : Barkode di-scan secara optik, memerlukan kontak line-of-sight dengan reader, dan tentu saja peletakan fisik yang tepat dari obyek yang di-scan. Kecuali pada lingkungan yang benar-benar terkontrol, scanning terhadap barcode memerlukan campur tangan manusia, sebaliknya tag-tag RFID dapat dibaca tanpa kontak lineof-sight dan tanpa penempatan yang presisi. Reader RFID dapat melakukan scan terhadap tag-tag sebanyak ratusan perdetik. Teknologi ini terus berkembang hingga pada bebarapa tahun terakhir teknologi RFID ini mampu diimplementasikan pada area bisnis secara luas. Pada periode sebelum tahun 1948, sebenarnya beberapa penelitian sudah mengarah kepada teknologi RFID dalam perspektif yang berbeda. Evaluasi dan koreksi dilakukan pada beberapa protocol RFID dari masing-masing penelitian, identifikasi sifat material dan penyediaan solusi variabel serta menyediakan usulan solusi termasuk di dalamnya analisa keamanan (Piramuthu, 2007). Keamanan yang lebih canggih dan akurasi yang lebih baik, menjadikan teknologi RFID akan mampu menggantikan teknologi barcode (Robert, 2006). RFID dirancang untuk menggantikan peran barcode dimasa yang akan datang. Kapasitas penyimpanan informasi, kemampuan transfer informasi tanpa line-of-sight
translates
merupakan
kelebihan
(Piramuthu, 2007).
3
RFID
dibandingkan
barcode
Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama untuk pelacakan produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID aktif memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif. Selain itu, tag RFID (tag) juga dapat dibaca dari jarak jauh dan melalui berbagai substansi seperti salju, asap, es atau cat di mana barcode telah terbukti tidak dapat digunakan (Juels, 2005). Teknologi RFID berkembang sebagai teknologi fleksibel yang dapat diimplementasikan pada berbagai sektor industri. Antara lain sektor bisnis ritel. Menurut Muflihun (2004), teknologi RFID diperkirakan akan semakin banyak digunakan para peritel. Selain itu, teknologi ini relatif bisa diimplementasikan pada penanganan kargo (muatan). Analisa kepekaan menunjukkan bahwa total manfaat yang diperoleh dengan menerapkan RFID meningkat seperti efisiensi biaya penundaan muatan, terminal yang menangani kapasitas dan biaya penyimpanan (Hsu et. al, 2008). Pada sektor retail, teknologi identifikasi otomatis seperti Auto-Id System dengan menggunakan teknologi RFID digunakan untuk mengurangi kesalahan (Rekik et. al, 2008). Implementasi sistem RFID harus diimbangi dengan informasi yang baik pada user atau pelanggan yang akan menggunakan sistem ini terutama pada produk yang dipasang RFID tag, hal ini dilakukan dalam rangka sebagai upaya atau solusi perhatian kepada keamanan sistem secara penuh (Ayoade, 2007). Menurut Arifin (2005), implementasi teknologi RFID dapat dilakukan pada bidang manufaktur, logistik, pergudangan, pasar swalayan dan pelayanan keamanan. Selain itu RFID berpotensi sangat besar untuk kemajuan perniagaan dimana RFID menggunakan chip yang dapat dideteksi pada range beberapa meter oleh RFID reader (Erwin, 2004). Sebagai contoh salah satu produsen dan eksportir udang terkemuka di Thailand, Charoen Pokphand Foods (CPF) dan Chanthaburi Frozen Food dalam meningkatkan kualitas produk udangnya menerapkan sistem food traceability berbasiskan teknologi RFID (Arief, 2007). Dua eksportir udang terbesar di Thailand tersebut menginvestasikan sekitar 10 (sepuluh) juta baht atau sekitar 2,4 miliar rupiah
4
untuk implementasi teknologi ini. Penerapan teknologi informasi berbasis RFID ini tak terlepas dari tuntutan industri makanan secara global (Arief, 2007). Implementasi teknologi RFID juga dapat diimnplementasikan pada industri galangan kapal. Pada sektor ini, teknologi RFID mampu mereduksi biaya persediaan dan biaya operator tenaga kerja (Hsu et. al, 2008). Pada beberapa tahun yang akan datang, teknologi RFID diharapkan dapat berkembang di berbagai sektor dan ada kemungkinan bahwa aktivitas bisnis akan sangat dipengaruhi oleh inovasi teknologi RFID ini (Domdouzis et. al, 2007). RFID merupakan produk yang dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi yang mampu menyaring informasi spesifik dari user. Dengan konsep ini maka RFID sangat dipertimbangkan untuk mampu meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek bisnis (Adams, 2007). Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan database (Supriatna, 2007).
Gambar 1 Komponen Utama Sistem RFID Sumber : Supriatna, 2007
Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah sistem RFID adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag tersebut.
5
Sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber-tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain. Penggunaan RFID dalam aplikasiaplikasi pelacakan dan akses pertama kali muncul pada tahun 1980an. RFID segera mendapat perhatian karena kemampuannya untuk melacak obyek-obyek bergerak (Supriatna, 2007). Menurut Erwin (2004) tag merupakan jantung teknologi RFID. Dimana tag merupakan sebuah label identifikasi berisi microchips (chips) yang dapat diprogram, dilengkapi dengan sebuah antena mini. Tag bisa dibaca dengan sebuah reader yang dikendalikan komputer tanpa harus membutuhkan direct line-of-sight seperti halnya pembaca barcode. Jangkauan reader ini bisa mencapai satu meter. Sebuah tag, terdiri atas sebuah chips dan sebuah antena.
Gambar 2 Tag RFID Sumber : Supriatna, 2007
Chips berukuran sekecil butiran pasir, seukuran 0.4 mm (Juels, 2005). Chips tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write atau writeonceread-many. Antena yang terpasang pada chips mengirimkan informasi dari chips ke reader. Biasanya rentang pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat discan dengan reader bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.
6
Tag ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag dapat membawa informasi yang unik, di antaranya : serial number, model, warna, tempat perakitan dan data lain dari objek tersebut (Erwin, 2004). Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh reader yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada reader, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Supaya informasi yang tersimpan di chips bisa dibaca, reader memancarkan medan frekuensi elektromagnetik yang diterima oleh antena mini di tag. Melalui hubungan elektronis ini, data yang tersimpan bisa dibaca, diproses dan diedit. Tenaga chips terintegrasi ini dipasok melalui medan frekuensi radio yang dipancarkan oleh reader, sehingga RFID tidak membutuhkan sumber tenaga yang terpisah.
Gambar 3 Digital Signature Tag Sumber : Erwin, 2004
Tag pada dasarnya sebuah chips berantena, yang disertakan pada suatu unit produk. Dengan device ini, perusahaan bisa mengidentifikasi dan melacak keberadaan suatu produk. Seperti halnya barcode yang memiliki universal product code (UPC), sebuah tag memiliki electronic product code (EPC) berisi identitas produk tersebut, mulai dari nomor seri, tanggal produksi, lokasi manufaktur bahkan sampai tanggal kadaluarsa. Tag diletakkan pada bagian luar box atau kemasan produk sehingga setiap perpindahan produk dapat dimonitor melalui RFID. Apabila pengiriman produk dilakukan maka dengan mudah diketahui produk mana yang dimuati terlebih dahulu sehingga dapat diterapkan FIFO produk dari kiriman sinyal kode pada tag. Sinyal yang dikirim transponder akan dibaca RFID dan dicocokkan dengan data yang tersimpan dalam media rekam yakni hardisk yang terinstal pada komputer (Tarigan, 2004).
7
G. KONTRIBUSI PENELITIAN Rancang Bangun teknologi RFID pada Kartu Pasien Poliklinik UDINUS ini diharapkan dapat berfungsi sebagai Kartu Rekam Medis Nasional yang dapat digunakan di seluruh Rumah Sakit dan puskesmas di Indonesia. Implementasi software dan hardware di Rumah Sakit dan puskesmas disesuaikan dengan hasil rancang bangun teknologi RFID pada penelitian ini.
H. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan menerapkan
perancangan
sistem
melalui
tahap-tahap
Siklus
Hidup
Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle). 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Alur Penelitian Penelitian ini mengikuti kerangka kerja Siklus Hidup Pengembangan Sistem, yaitu : a. Tahap I : Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek Ruang lingkup penelitian ini adalah kartu pasien yang digunakan di Poliklinik UDINUS. b. Tahap II : Analisis sistem yang ada Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan, sehingga diketahui kekurangan yang ada, masalah yang sedang terjadi dan peluang perbaikan yang mungkin dilakukan. c. Tahap III : Pendefinisian kebutuhan user Pada tahap ini dilakukan pendefinisian kebutuhan. Sistem yang dibutuhkan dalam pengembangan hardware dan software kartu pasien berbasis RFID.
8
d. Tahap IV : Memilih solusi yang layak Pada tahap ini dilakukan pemilihan dari berbagai alternatif tag RFID, reader RFID dan software yang memungkinkan sampai dengan alternatif database yang akan digunakan. e. Tahap V : Perancangan sistem Pada tahap perancangan sistem, langkah-langkah yang dilakukan adalah mendesain sistem secara keseluruhan. f. Tahap VI : Pengadaan hardware Pada tahap ini dilakukan pembelian hardware berupa tag RFID dan reader RFID. g. Tahap VII : Pembangunan sistem baru Pembangunan sistem baru dilakukan sesuai dengan perancangan sistem. Pembangunan sistem baru ini berupa pembuatan software aplikasi berbasis RFID. h. Tahap VIII: Penerapan sistem baru Penerapan atau implementasi sistem baru dilakukan secara total pada saat sistem
baru
dan
infrastruktur
hardware
sudah
siap
diimplementasikan. Termasuk di dalam tahap ini adalah simulasi.
9
untuk
4. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : KERANGKA PEMIKIRAN Kartu Pasien Poliklinik UDINUS yang masih manual
Kebutuhan Rekam Medis Nasional baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas
Potensi Teknologi RFID
Potensi pengembangan Kartu Pasien berbasis RFID yang dapat digunakan secara nasional di Rumah Sakit dan Puskesmas di seluruh Indonesia
Rancang Bangun Teknologi RFID pada Kartu Pasien Poliklinik UDINUS Sebagai Kartu Rekam Medis Nasional yang dapat digunakan di seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Indonesia
Outcome : - Kartu Pasien Poliklinik UDINUS yang dapat digunakan sebagai Kartu Rekam Medis Nasional
10
I. JADWAL PENELITIAN Lama waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama : 5 (lima) bulan, dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut : No
Nama Kegiatan
1
Persiapan
2
Pelaksanaan
Bulan ke 1
2
3
4
- Survey Ruang Lingkup Kelayakan - Analisis Sistem - Pendefinisian Kebutuhan Pemakai - Pemilihan Solusi yang Layak - Perancangan Sistem - Pembangunan Sistem 3
Penyusunan Laporan Penelitian
J. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap
: Jaka Prasetya, S.Kep
b. NPP
: 0686.11.2005.328
c. Golongan Pangkat
: Penata Muda Tk 1/IIIA
d. Jabatan Struktural
:-
e. Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
f. Fakultas/Program Studi
: Kesehatan/Rekam Medis
g. Bidang Keahlian
: Rekam Medis dan Keperawatan
h. Tempat Penelitian
: Universitas Dian Nuswantoro Semarang
i. Waktu Penelitian
: 8 jam/minggu
11
5
2. Anggota Peneliti a. Nama Lengkap
: Rindra Yusianto, S.Kom, MT
b. NPP
: 0686.11.1999.183
c. Golongan Pangkat
: Penata Tk 1/IIID
d. Jabatan Struktural
: Kabid Layanan Karir
e. Jabatan Fungsional
: Lektor
f. Fakultas/Program Studi
: Teknik / Teknik Industri
g. Bidang Keahlian
: Teknik Industri Terapan
h. Tempat Penelitian
: Universitas Dian Nuswantoro Semarang
i. Waktu Penelitian
: 8 jam/minggu
K. ANGGARAN BIAYA PENELITIAN 1. Honorarium a. Ketua Peneliti b. Anggota Peneliti 2. Bahan dan Peralatan Penelitian a. Kertas HVS : 4 rim x Rp. 40.000
: Rp. : Rp.
600.000,550.000,-
: Rp.
160.000,-
b. Biaya Fotokopi : Dokumen, Modul c. Pembelian buku referensi d. RFID Reader e. Tag RFID : 15 buah x Rp. 20.000 3. Perjalanan 4. Biaya Lain-lain a. Pelatihan - Pengadaan Modul : 10 org x 100 hal x Rp. 150 - Biaya Operasional Pelaksanaan Pelatihan b. Laporan
: Rp. : Rp. : Rp. : Rp. : Rp.
350.000,600.000,1.760.000,300.000,0,-
: Rp. : Rp.
150.000,300.000,-
- Pengadaan Laporan : 5 eks x 200 hal x Rp. 100
: Rp.
100.000,-
- Jilid Laporan Hardcover : 5 eks x Rp. 20.000
: Rp.
100.000,-
: Rp.
4.970.000,-
Jumlah Biaya
12
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. DAFTAR PUSTAKA Adams, George. 2007. Pharmaceutical manufacturing : RFID – reducing errors and effort. Filtration & Separation, Volume 44, No.6, July-August 2007.17-19. Ayoade, Jhon. 2007. Roadmap to solving security and privacy concerns in RFID systems. Computer Law & Security Report, Volume 23, No 6, September 2007. 555 – 561. Chaug-Ing Hsu. Hsien-Hung Shih. et al, 2008. Applying RFID to reduce delay in import cargo customs clearance process. Computer & Industrial Engineering Journal. Article in Press. Domdouzis, Konstantinos. Bimal Kumar. et al. 2007 Radio-Frequency Identification (RFID) applications: A brief introduction. Advanced Engineering Informatics, Volume 21, No. 4, October 2007. 350 – 355. Erwin. 2004. Radio Frequency Identification. Bandung. Paper Mata Kuliah Keamanan Sistem Informasi Departemen Teknik Elektro ITB. Juels,
Ari. 2005, RFID Security and Privacy: A Research Survey, http://www.rsasecurity.com/rsalabs/staff/bios/ajuels/publications/pdfs/rfid_s urvey_28_09_05.pdf (14 Maret 2009).
Miqdad, Abu. 2006. Teknologi RFID (Radio Frequency Identification). Klasmaya. Muflihun. 2004. Radio Frequency Identification (RFID). EBizzAsia Magazine, 20 September : Vol II : 20. Piramuthu, Selwyn. 2007. Protocols for RFID tag/reader authentication. Decision Support Systems, Volume 43, No. 3, April 2007. 897 – 914. Rekik, Yacine. Sahin, Evren. et al. 2008. Analysis of the impact of the RFID technology on reducing product misplacement errors at retail stores. International Journal of Production Economics, Volume 112, No. 2, March 2008. 264 – 278. Supriatna, Dedi. 2007. Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID. (skripsi) Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika Institut Teknologi Bandung. Tarigan, Zaplin Jiwa Husada. 2004. Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP Untuk Otomatisasi Data. Jurnal Teknik Industri. 6 : No.2. 134-141.
13
2. RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI a. RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI a. Nama Lengkap
:
Jaka Prasetya, S.Kep
b. Jenis Kelamin
:
L
c. NPP
:
0686.11.2005.328
d. Disiplin Ilmu
:
Rekam Medis dan Keperawatan
e. Pangkat/Golongan
:
Penata Muda Tk I/IIIA
f. Jabatan
:
Asisten Ahli
g. Fakultas / Program Studi
:
Kesehatan/Rekam Medis
h. Riwayat Pendidikan - S1 Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran (lulus tahun 2004) i. Riwayat Pekerjaan -
Staff Dosen Tetap Fakultas Kesehatan UDINUS Semarang (2005sekarang) Semarang, 15 Maret 2010 Ketua Peneliti,
Jaka Prasetya, S.Kep NPP: 0686.11.2005.328
14
b. RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI a. Nama Lengkap
:
Rindra Yusianto, S.Kom, MT
b. Jenis Kelamin
:
L
c. NPP
:
0686.11.1999.183
d. Disiplin Ilmu
:
Teknik Industri Terapan
e. Pangkat/Golongan
:
Penata Tk I/IIID
f. Jabatan
:
Lektor
g. Fakultas / Program Studi
:
Teknik / Teknik Industri
h. Riwayat Pendidikan - S1 Sistem Informasi UDINUS Semarang (1999-2001) - S2 Teknik Industri UII Yogyakarta i. Publikasi Ilmiah -
(2007-2009)
:
Penelitian : Rancang Bangun Jaringan Internet Murah untuk Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Sekolah Menengah Kejuruan di Pedesaan (Penelitian Dosen Muda, DIPA Kopertis Wilayah VI, Nopember 2008, Ketua)
Jurnal Ilmiah : - Integrasi Teknologi RFID dalam Pengendalian Inventory di Supermarket (Jurnal Ilmiah Techno Science ISSN : 1978-9793 Vol 1, No 2 Oktober 2008, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang) - Rancang Bangun Teknologi RFID untuk Sinkronisasi Database dalam Supply Chain di Supermarket (disampaikan dalam Forum Rispescia III National Seminar Logistics and Supply Chain Management, 28 Januari 2009, UGM Yogyakarta) Semarang, 15 Maret 2010 Anggota Peneliti,
Rindra Yusianto, S.Kom, MT NPP: 0686.11.1999.183
15