A. JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG ILMU
: Peningkatan Kemampuan Menulis Skripsi Mahasiswa melalui Pengenalan Uslub-uslub Kalimat : Pendidikan
C. PENDAHULUAN Menulis ( Insya ) merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mesti dikuasai oleh setiap pembelajar bahasa.
Menurut ‘Abdul ‘Alim
Ibrahim (1962:145), dari aspek pentahapannya keterampilan ini merupakan keterampilan puncak dari proses pengajaran suatu bahasa. Kemampuan seorang pembelajar untuk menuliskan ide atau pikiran dengan bahasa yang dipelajarinya merupakan prestasi tersendiri dalam proses belajarnya. Bagi mahasiswa di perguruan tinggi keterampilan menulis merupakan keterampilan inti yang merupakan ciri khas yang
membedakannya dari
masyarakat lainnya. Selain itu pula, keterampilan ini dapat dijadikan sebagai modal utama bagi pengembangan diri setelah mereka menyelesaikan perkuliahan. Namun demikian menurut Alwasilah (1997 : 132), kemampuan menulis merupakan kemampuan yang disegani
dibanding dengan kemampuan-
kemampuan lainnya. Kebanyakan mahasiswa tidak menyukai menulis. Di dalam penelitiannya dia menunjukkan bahwa fenomena tersebut terjadi disebabkan oleh dua hal. Pertama, secara kognitif menulis lebih kompleks dari pada membaca dan berbicara. Orang yang banyak menulis karya ilmiah pastilah banyak membaca. Sebaliknya orang yang banyak membaca belum tentu banyak menulis. Kedua, kegiatan menulis memakan banyak waktu dari pada kegiatan berbahasa lainnya. Berdasarkan kurikulum IKIP Bandung
( sekarang UPI ) Tahun 1993
( 1993 : 352 ), mata kuliah yang berfungsi mengembangkan kemampuan menulis adalah mata kuliah
Insya I,II, dan III. Mata kuliah ini dirancang untuk
mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa. Setelah mengikuti perkuliahan diharapkan mereka mampu menulis kalimat, paragraf dengan berbagai jenisnya, dan mampu menulis karangan berbahasa Arab baik ilmiah maupun populer dengan uslub yang baku dan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar. Target dan tujuan kurikulum di atas belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. Para mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab masih mempunyai beberapa
1
kelemahan pada keterampilan tersebut. Hal ini dapat kita lihat dari dua indikasi, yaitu tingkat kesahihan tulisan dan tingkat kecepatan penulisan. Hal ini dapat kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yayan dkk. ( 2001 ) tentang kualitas penulisan skripsi mahasiswa yang mengikuti ujian tahun 2000. Data pada aspek tingkat kesahihan menunjukkan bahwa sebagian besar ( 72 % )
skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa masih banyak
mengandung kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi pada aspek diksi ( pemilihan kosa kata ) ( 61 %), struktur kalimat (35%), uslub ( gaya pengungkapan ) (67%) , dan qawaid ( 26% ). Sedangkan pada aspek tingkat kecepatan dalam menulis skripsi dapat kita lihat data berikut ini : sebagian dari mereka ( 16 % ) menyelesaikan skripsi lebih dari tiga semester, sebagian besar dari mereka ( 56 %) menyelesaikan studi selama tiga semester, ( 22 % ) menyelesaikan skripsi selama dua semester, dan hanya ( 10 % ) yang dapat menyelesaikan penulisan skripsi selama satu semester. Dari data penelitian di atas menunjukkan bahwa perkuliahan Insya ( menulis ) masih harus ditingkatkan. Perbaikan kualitas perkuliahan
terkait
dengan banyak aspek, seperti materi perkuliahan, tingkat penguasaan dosen, sosio kultural siswa, dan aspek-aspek lainnya. Penelitian ini akan berupaya menemukan struktur dan model materi perkuliahan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasilnya berupa meningkatnya kualitas penulisan skripsi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab.
D. PERUMUSAN MASALAH Fokus utama permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana teknik pengenalan uslub-uslub kalimat berkaitan dengan peningkatan kualitas penulisan skripsi mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia ? “. Secara rinci permasalahan di atas tergambar pada aspek-aspek berikut ini : 3.1 Uslub-uslub kalimat manakah yang berkaitan secara signifikan dengan kemampuan menulis skripsi ?
2
3.2 Kosa kata – kosa kata
manakah
yang berkaitan secara signifikan dengan
kemampuan menulis skripsi ? 3.3 Bagaimana implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat kepada para mahasiswa ? 3.4 Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap implementasi teknik pengenalan uslub-uslub
kalimat
yang
berorientasi
peningkatan
menulis
skripsi
mahasiswa ? 3.5 Apakah implementasi teknik pengenalan uslub-uslub kalimat mempunyai hubungan yang signifikan dengan peningkatan kemampuan menulis skripsi mahasiswa ?
E. KAJIAN PUSTAKA a. Kedudukan Menulis dalam Pengajaran Bahasa Menulis ( Insya ) mempunyai tempat tersendiri dalam kegiatan berbahasa. Dengan gaya bahasa yang berlebihan Abdul ‘Alim Ibrahim ( 1962 : 145 ) mengatakan, bahwa menulis ( Insya ) merupakan ghayatul lughah ( tujuan akhir dari pengajaran bahasa ). Bidang-bidang kebahasaan lainnya merupakan media atau sarana untuk sampai ke puncak tersebut. Membaca membekali kita dengan berbagai pengetahuan. Qawa’id ( Sintaksis dan Morfologi ) membekali kita agar tidak salah dalam pengucapannya. Imla membekali kita pengetahuan agar kita bisa menulis dengan tulisan yang baik dan benar. Demikian juga dengan pengetahuan sastra dapat membekali kita agar bisa menyampaikan ide dengan bahasa yang baik dan tinggi nilainya. b. Konsep Menulis ( Insya ) Dalam pengajaran bahasa Arab terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan keterampilan menulis. Beberapa pengajar bahasa Arab kadang-kadang tidak pernah membedakan di antara istilah-istilah tersebut. Istilah-istilah tersebut yaitu Khat, Naskh, Imla, Kitabah, dan Insya. Menurut Al Khuly ( 1986 : 110 ) keempat istilah tersebut saling terkait dan menunjukkan
jenjang
keterampilan
dalam
menjelaskan keempat istilah tersebut sbb :
3
pengajaran
menulis.
Beliau
1. Khat Khat adalah pengajaran menulis pada tahap pertama. Menulis jenis ini melatih para pembelajar
menulis huruf dengan benar. Pada tahap ini diajarkan
kepada mereka teknik-teknik penulisan dan aturan-aturannya. Dalam teknik penulisan di dalamnya tercakup : Bagaimana cara memegang pena yang benar, bagaimana menggaris, bagaimana memulai menulis dan mengakhirinya. Sedangkan pada aspek aturan-aturannya kepada para pembelajar
dibekali
pengetahuan tentang aturan-aturan dalam penulisan Arab. Kepada mereka diajarkan bentuk-bentuk huruf, mana huruf yang bisa disambung dan mana yang tidak, dan aturan-aturan lainnya. 2. Nasakh ( Menyalin ) Nasakh adalah keterampilan menulis yang berupa menyalin suatu tulisan atau teks bacaan. Setelah para pembelajar selesai berlatih menulis huruf, baik yang bersambung maupun yang terpisah, sebaiknya mereka diminta untuk menyalin pelajaran membaca yang mereka pelajari ( buku pelajaran yang menjadi pegangan ). Menulis jenis ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu : 2.1 Menyalin merupakan latihan tambahan bagi para pembelajar dalam menulis huruf-huruf dengan tangan. Menyalin merupakan latihan untuk menulis indah. 2.2 Menyalin dapat menumbuhkan ketrampilan menggunakan
ejaan yang
benar. 2.3 Menyalin dapat melatih para pembelajar menggunakan tanda baca, seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda kutip, dan tanda-tanda baca lainnya. 2.4 Menyalin dapat memantapkan penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajarinya berupa kosa kata dan pola-pola kalimat. 3. Imla ( Dikte ) Setelah para pembelajar dilatih menyalin tulisan dengan waktu yang cukup, mulailah mereka dilatih Imla ( dikte ). Latihan ini dilakukan untuk menguji kemampuan mereka menulis apa yang mereka dengar. Dengan
mulainya
mereka berlatih Imla tidak berarti mereka berhenti berlatih Nasakh
4
( menyalin ). Kedua ketrampilan tersebut sebaiknya dikerjakan secara bersamasama. Imla biasanya diberikan pada materi pelajaran yang sudah dikenal, baik cara membacanya, menyalinnya, dan kosa katanya. Lebih utama lagi apabila guru terlebih dahulu menentukan materi bacaan yang akan dilatihkannya pada Imla, sehingga para pembelajar dapat mempersiapkannya terlebih dahulu dengan membaca. Hal ini lebih baik dari pada Imla yang diberikan secara tibatiba. Imla yang diumumkan sebelumnya dapat memberikan kesempatan kepada para pembelajar untuk mempersiapkan terlebih dahulu dengan berlatih. Sedangkan Imla yang diberikan secara tiba-tiba akan didahului dengan persiapan yang tidak memadai. 4. Insya ( Mengarang ) Setelah para pembelajar mempelajari menulis huruf-huruf, menyalin, dan dikte mulailah mereka dilatih menulis ( Insya ). Pengembangan keterampilan ini meliputi dua tahapan. Pertama kali para pembelajar diajarkan kitabah muqayyadah ( menulis
terstruktur ) yang dinamai juga dengan kitabah
muwajjahah. Jenis menulis ini diberikan terlebih dahulu sebelum kitabah hurriyyah ( menulis bebas ). Konsep menulis yang keempat inilah, yakni menulis yang dalam bahasa Arabnya dinamai Insya yang dijadikan salah satu variabel dalam penelitian ini. Keempat istilah di atas, yaitu Khat, Nasakh, Imla, dan Insya biasanya disebut dengan keterampilan Kitabah ( menulis ).
b. Kompetensi Menulis dal am Kurikulum Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia Program Pendidikan Bahasa Arab merupakan salah satu program studi di Universitas Pendidikan Indonesia yang mempunyai misi dan tujuan yang luhur, yaitu mencetak sarjana-sarjana di bidang pengajaran bahasa Arab. Untuk bisa mencapai atribut tersebut diperlukan minimal dua kompetensi, yaitu kompetensi kependidikan dan kompetensi kebahasaaraban.
5
Dalam kurikulum Program Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia kedua kompetensi tersebut merupakan acuan dan tujuan dari setiap mata kuliah yang diberikan kepada para mahasiswa. Mata kuliah-mata kuliah
yang
berkaitan
dengan
pembentukan
profesi
kependidikan
dan
kebahasaaraban merupakan mata kuliah utama. Di samping itu juga terdapat mata kuliah tambahan yang sifatnya penujang dan pedalaman. Rumpun mata kuliah pada Program Pendidikan Bahasa Arab adalah : MKBS ( Mata Kuliah Bidang Studi), MKPBM ( Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar ), MKDK ( Mata Kuliah Dasar Kependidikan ), MKDU ( Mata Kuliah Dasar Umum ), MKPP ( Mata Kuliah Pendalaman dan Perluasan ), dan MKM ( Mata Kuliah Minor ). Dari rumpun mata kuliah di atas yang termasuk rumpun mata kuliah inti pada setiap program studi adalah MKBS. Pada Program Pendidikan Bahasa Arab MKBS dirancang untuk membekali para mahasiswa berupa keterampilan berbahasa Arab baik teoritik maupun praktik. Mahasiswa diharapkan mempunyai keterampilan dalam aspek Menyimak, Membaca, Berbicara, dan Menulis sesuai dengan target yang ditetapkan kurikulum. Pada kelompok MKBS keterampilan menulis ( Insya ) dikembangkan pada mata kuliah Insya I, Isya II, dan Insya III. Masing-masing mata kuliah dua sks sehingga seluruhnya berjumlah 6 sks. Deskripsi mata kuliah-mata kuliah tersebut adalah sbb : 1. Mata
kuliah
Insya I
membekali
para mahasiswa dengan beberapa
kemampuan, yaitu : 1) menyusun kamilat Nominal ( jumlah ismiyyah ) dan kalimat Verbal ( jumlah fi’liyyah ); 2) menyusun kalimat yang mengandung unsur mashdar; 3) menyusun kalimat manfy dan mujab serta perubahan di antara keduanya; 4) menyusun kalimat khobariyyah, istifham, dan ta’ajjubiyyah; 5) menyusun kalimat ma’lum dan majhul. 2. Mata
kuliah
Insya II
membekali
para
mahasiswa dengan beberapa
kemampuan, yaitu : 1) menyusun kalimat kompleks dalam bentuk paragraf;
6
2) menyusun pokok-pokok pikiran dan mngembangkannya dalam bentuk tulisan bebas; 3) menyusun kalimat dengan uslub-uslub baku; 3. Mata
kuliah
Insya
III
membekali
para mahasiswa dengan beberapa
kemampuan, yaitu : 1) menyusun berbagai jenis surat, seperti : surat pribadi, surat resmi, dan sebagainya; 2) menyusun suatu karangan bebas dalam bentuk cerita; 3) menyusun suatu karangan bebas dengan model lmiah
c. Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Kurikulum dirancang untuk mencapai target yang sebaik mungkin sesuai dengan visi dan misi lembaganya. Akan tetapi hasil dari suatu proses pegajaran tidak selamanya sesuai dengan harapan kurikulum. Ketidaktercapaian sasaran yang ditetapkan kurikulum disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dalam proses pencapaian tersebut, seperti metode, materi, media, dosen, dan mahasiswa itu sendiri. Berkaitan dengan kompetensi menulis mahasiswa setelahnya mereka mengikuti perkuliahan Insya dapat kita lihat dari prestasi mereka serta hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Prestasi rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada mata kuliah Insya I, II, dan III adalah nilai B ( 48 %), nilai C ( 33 % ), nilai A ( 13 %), dan nilai D ( 6 % ). Sedangkan hasil penelitian lain yang juga terkait dengan tingkat kemampuan menulis adalah yang dilakukan oleh Yayan Nurbayan dkk pada tulisan skripsi mahasiswa yang mengikuti ujian tahun 2000. Penelitian ini terfokus pada dua aspek, yaitu tingkat kesahihan dan tingkat kecepatan menulis. Data pada aspek tingkat kesahihan menunjukkan bahwa sebagian besar ( 72 % )
skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa masih banyak mengandung
kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi pada aspek pemilihan kosa kata ( diksi ) ( 61 %), struktur kalimat (35%), uslub ( gaya pengungkapan ) (67%) , dan qawaid ( 26% ). Sedangkan pada aspek tingkat kecepatan dalam menulis skripsi
7
dapat kita lihat data berikut ini : sebagian dari mereka ( 16 % ) menyelesaikan skripsi lebih dari tiga semester,
sebagian besar dari mereka ( 56 %)
menyelesaikan studi selama tiga semester, ( 22 % ) menyelesaikan skripsi selama dua semester, dan hanya ( 10 % ) yang dapat menyelesaikan penulisan skripsi selama satu semester. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa masukan dari para mahasiswa. Masukan-masukan tersebut antara lain : 1 Sebagian mahasiswa ( 50% ) menyatakan bahwa faqroh-faqroh, contoh-contoh, dan tadribat-tadribat pada materi Insya
kurang berkontribusi pada tugas
mereka dalam menulis skripsi; 2 Latihan-latihan yang dianggap membantu para mahasiswa dalam menulis skripsi adalah : 1) menulis uslub dalam bentuk kalimat; 2) latihan langsung penulisan skripsi; 3) menulis wacana ilmiah aktual; 4) membuat ceritera; 5) penggunaan teks-teks berbahasa Arab asli dan penggunaan teks-teks berbahasa Indonesia. 3. Sebagian besar mahasiswa ( 90 % ) mengharapkan agar dosen mata kuliah Insya III lincah dan pandai berimprovisasi dalam memilih metode pengajaran. Mereka juga berharap agar lebih bervariasi dalam metode pengajarannya. Dan metode yang tepat untuk pengajaran uslub menurut mereka adalah metode langsung dan demonstrasi. 4. Para mahasiswa mengharapkan agar dalam perkuliahan Insya III diberikan buku suplemen.
d. Pengenalan Uslub dalam Pengajaran Menulis ( Insya ) Kemampuan menulis seseorang sangat tergantung kepada tiga kemampuan utama : 1) penguasaan kosa kata yang memadai, terutama yang berkaitan dengan istilah-istilah yang terkait dengan tema; 2) pengetahuan struktur bahasa; 3) malakah ( kepandaian yang dihasilkan oleh pembawaan alami ). Dalam prakteknya, ketiga kemampuan tersebut tidak bisa dipisahpisahkan. Masing-masing dari ketiga kemampuan tersebut saling terkait dan harus
8
dimiliki oleh seorang pembelajar secara simultan. Kemampuan hanya pada satu aspek saja tidak akan menghasilkan ketrampilan menulis yang diharapkan. Dari pengalaman pembelajaran Insya ( menulis ) selama ini banyak mahasiswa yang hanya menguasai salah satu saja dari ketiga aspek tersebut. Mahasiswa yang merupakan alumni dari Pesantren Gontor atau pesantrenpesantren yang sejenis yang memaksakan para santrinya untuk berbicara bahasa Arab biasanya mereka menguasai banyak kosa kata. Akan tetapi mereka mempunyai kelemahan, yaitu pada penguasaan Qawaid, sehingga tidak jarang ungkapan-ungkapan dan tulisan-tulisan mereka menyalahi kaidah-kaidah baku tata bahasa Arab. Sedangkan para mahasiswa yang merupakan alumni dari pesantrenpesantren tradisional biasanya mereka menguasai ilmu Qawaid
(ilmu tata
bahasa ). Mereka telah menguasai aturan-aturan I’rab, bentuk-bentuk kata, macam-macam kalimat, dan bidang-bidang Qawaid lainnya. Bahkan mereka telah menghafal Alfiah sebuah kitab yang memuat lengkap aturan-aturan bahasa Arab. Penguasaan aspek
tersebut ternyata belum signifikan dengan kemampuan
menulis mereka. Mereka masih sulit mengungkapkan ide dan fikirannya ke dalam bentuk lisan dan tulisan. Aspek ketiga yang merupakan bekal untuk memperoleh kemampuan menulis yang ideal adalah malakah ( bakat ). Seorang mahasiswa yang mempunyai malakah yang baik dalam menulis akan terlihat berbeda dari mahasiswa lainnya. Aristoteles secara ekstrim berpendapat bahwa yang menentukan kualitas seseorang adalah bakat pembawaan. Jika dua orang dilatih suatu keterampilan oleh guru yang sama dan waktu yang sama, maka hasilnya akan berbeda jika malakah ( bakat bawaannya ) berbeda. Proses pendidikan dan pelatihan merupakan upaya optimalisasi dari bakat yang telah dimilikinya. Salah satu bentuk latihan yang dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut secara simultan adalah melalui pengenalan uslub-uslub. Di dalam bahasa Arab terdapat banyak uslub-uslub yang dapat merangsang para mahasiswa untuk trampil mengeluarkan ide-idenya dalam tulisan bahasa Arab.
9
Secara leksikal uslub berarti model, cara, jalan atau gaya berbicara. ( Munawwir, 1986 : 691 ) Dalam penelitian ini uslub diartikan sebagai modelmodel ungkapan yang biasa digunakan pada awal, tengah atau akhir dari sebuah kalimat atau alinea. Di dalam bahasa Arab terdapat banyak uslub-uslub yang sering digunakan baik dalam bahasa ujaran maupun dalam bahasa tulisan. Uslubuslub tersebut bermacam-macam sesuai dengan situasi dan konteks yang dimasukinya. Dalam penelitian akan dikenalkan kepada para mahasiswa berupa uslub-uslub yang diprediksikan dapat membantu mereka dalam penulisan skripsi. Uslub-uslub yang akan dikenalkan kepada mereka sebanyak 15 uslub.
F. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : 1. Meminimalkan kesalahan mahasiswa dalam penulisan
skripsi pada
aspek penggunaan gaya pengungkapan kalimat melalui pengenalan uslubuslub yang berorientasi peningkatan menulis skripsi. 2. Meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab dalam menulis skripsi sehingga mereka bisa menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat mungkin.
G. KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Bagi dosen : dengan penelitian
ini
dosen dapat mengetahui strategi
pembelajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga permasalahan-permasalahan
yang dihadapi
baik
oleh
mahasiswa maupun dosen dapat diminimalisir. 2. Bagi mahasiswa : hasil penelitian akan sangat bermanfaat bagi mereka yang merasakan adanya kesulitan dalam penulisan skripsi. Dengan penelitian tindakan ini mereka bisa terbantu dalam penyelesaian tugas akhirnya.
Tulisan
mereka
diharapkan
lebih
baik
menyelesaikannya dalam waktu yang sesingkat mungkin.
10
dan
dapat
3. Bagi Program Pendidikan Bahasa Arab : Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada program dalam bentuk masukan-masukan bagi perbaikan pembelajaran menulis ( Insya ) pada masa-masa yang akan datang.
H. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab yang sudah mengajukan proposal penulisan skripsi. Jumlah mereka sebanyak sepuluh orang.
2. Prosedur Penelitian Secara umum, penelitian ini mengikuti prosedur kerja berikut : (1) Persiapan Tindakan yang mencakup identifikasi masalah di lapangan, (2) Pengembangan rancangan perbaikan, (3) Ujicoba pembelajaran yang disertai oleh monitoring proses, (4) Refleksi dan perbaikan rancangan, (5) Ujicoba rancangan yang sudah diperbaiki, dan (6) Penyempurnaan model pembelajaran yang didasarkan pada hasil ujicoba rancangan terakhir. Gambaran yang lebih menyeluruh tentang seluruh proses yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat melalui prosedur penelitian yang disajikan secara diagram seperti di bawah ini.
11
12
2.1 Persiapan Tindakan Langkah pertama berupa identifikasi masalah di lapangan, berupa berbagai hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kemampuan menulis mahasiswa melalui pengenalan uslub-uslub kalimat. Langkah ini dilakukan melalui diskusi yang melibatkan seluruh tim peneliti. Dari tim peneliti yang semuanya merupakan dosen Insya digali berbagai pengalaman dan temuan mereka selama ini. Kesalahan-kesalahan apa yang sering terjadi pada mahasiswa serta model pembelajaran bagaimana yang lebih tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan dari para mahasiswa digali berbagai berbagai hal yang selama ini menjadi kesulitan mereka dalam menulis skripsi. 2.2 Pengembangan rancangan perbaikan Pengembangan rancangan pembelajaran ini didasarkan atas berbagai temuan pada tahap identifikasi masalah, kemudian diramu dengan hasil revieu dari berbagai penelitian yang berkaitan dengan pengajaran menulis ( Insya ). Rancangan ini berupa pengembangan model pembelajaran yang akan diimplementasikan dalam tindakan. Rancangan tersebut mencakup beberapa aspek antara lain bahan ajar yang akan disajikan, model penataan kelas, proses pembelajaran, serta model evaluasi yang akan digunakan. 2.3 Ujicoba pembelajaran yang disertai oleh monitoring proses Setelah rancangan pembelajaran selesai, selanjutnya dilakukan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah disiapkan. Peneliti menentukan tindakan pengajaran selama 9
( sembilan ) kali pertemuan / 2 sks ( 100 menit ).
Peneliti menjelaskan tujuan pengajaran Insya dan merumuskan tindakan pengajaran di kelas melalui bagan dan penjelasan secara detail. Setiap kali pertemuan diberikan kepada mereka 3 jenis uslub. Kemudian mereka dilatih mengaplikasikannya dalam kalimat, lima dalam bentuk kalimat sederhana dan satu dalam karangan bebas. Setelah selesai mereka diminta untuk mengumpulkan tugasnya. Peneliti memeriksa hasil-hasil latihan tersebut dan merevieu kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa. Setiap tindakan pada siklus tertentu diikuti oleh kegiatan observasi dan refleksi. Fokus observasi meliputi : prilaku dosen dan mahasiswa di dalam kelas,
13
interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas, struktur pengajaran, kegiatan belajar mengajar dan interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa. Metode observasi yang digunakan adalah metode onservasi terbuka dan terfokus.
Observasi terbuka meliputi : 1) interaksi dosen-mahasiswa, 2)
interaksi mahasiswa-mahasiswa, 3) kegiatan belajar-mengajar. 2.4 Refleksi dan perbaikan rancangan Hasil monitoring yang diperoleh saat melakukan ujicoba model dianalisis kembali untuk mengetahui beberapa kelemahan serta kelebihan yang ada. Berdasarkan analisis tersebut dilakukan penyempurnaan terhadap model pembelajaran yang sedang dikembangkan untuk kemudian diujicobakan kembali. Untuk proses penyempurnaan model selanjutnya, maka pada ujicoba kedua juga dilakukan monitoring. Berdasarkan hasil monitoring ini diharapkan dapat dilakukan proses penyempurnaan model sehingga berbagai kelemahan yang masih nampak bisa diperbaiki. 2.5 Ujicoba rancangan yang sudah diperbaiki Setelah tahap pertama selesai dilakukan peneliti mencoba kembali model rancangan pembelajaran yang sudah disempurnakan. Seperti pada tahap pertama, pada tahap kedua ini juga dilakukan melalui langkah-langkah seperti pada tahap pertama, yaitu melalui uji coba pertama, observasi, dan refleksi. 2.6 Penyempurnaan model pembelajaran yang didasarkan pada hasil ujicoba rancangan terakhir. Setelah uji coba dilakukan berulang-ulang akan tampak hasil berupa model pembelajaran Menulis ( Insya ) yang berorientasi meningkatkan kemampuan menulis skripsi. Model ini akan berisi bahan ajar, model penataan kelas, proses pembelajaran, serta model evaluasinya.
I. JADWAL KEGIATAN Kegiatan Mar 1. Identifikasi
Jun
B
u
Jul
Agst
X
14
l
a Sept
n Okt
Nov
a. Observasi Kelas
X
b. Diskusi dan Wawan-
X
cara
dengan
Team
dan Mahasiswa 2. Pengembangan Ran-
X
cangan a. Analisis hasil Identifi-
X
kasi b. Pengembangan Ranca-
X
ngan Perbaikan model Pembelajaran 3. Pelaksanaan Tindakan
X
X
4. Perbaikan Model Pem-
X
X
belajaran a. Analisis hasil moni-
X
toring b. Perbaikan Model Pem-
X
belajaran 5. Ujicoba Model Pem-
X
X
belajaran 6. Penyempurnaan Model
X
7. Inventarisasi hasil
X
X
Monitoring dan Analisa Data 8. Penyusunan draf hasil
X
penelitian 9. Seminar draf hasil
X
penelitian 10. Pembuatan Laporan
X
15
11. Pengumpulan Lapo-
X
ran akhir penelitian
J. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti
:
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag.
b. Golongan Pangkat/NIP
: III-d/131874191
c. Jabatan Fungsional
: Lektor
d. Fakultas/Program Studi
: FPBS/Pendidikan Bahasa Arab
e. Perguruan Tinggi
: Universitas Pendidikan Indonesia
f. Bidang Keahlian
: Pendidikan Bahasa Arab
g. Waktu untuk Penelitian
: 10 jam / minggu
2. Susunan Tim Peneliti
: Drs.H.Agus Salam Rahmat, M.Pd.
3. Tenaga Laboran/teknisi
:-
K. Rincian Usulan Biaya Penelitian I. Biaya Persiapan 1. Pengurusan ijin
Rp.
100.000,-
@ Rp. 20.000,-
Rp.
40.000,-
3. Konsumsi rapat
Rp.
30.000,-
Rp.
170.000,-
- transport 2 peneliti @ Rp.20.000,-
Rp.
40.000,-
- penyediaan alat-alat observasi
Rp.
50.000,-
- transport @ Rp.20.000,-
Rp.
40.000,-
- konsumsi @ Rp.10.000,-
Rp.
20.000,-
2. Transport rapat persiapan, penentuan jadwal,dll.
Jumlah II. Biaya Oprasional Perincian berikut berlaku untuk setiap siklus 1.
Perencanaan dan tindakan a. Observasi awal
b. Rapat tim peneliti 2 orang
16
c. Pembuatan alat-alat penelitian - transport pembuatan skenario pembelajaran
Rp.
100.000,-
- transport pembuatan alat-alat observasi
Rp.
100.000,-
- trasport pembuatan alat-alat evaluasi
Rp.
100.000,-
- biaya pembuatan media pengajaran
Rp.
100.000,-
Rp.
100.000,-
d. ATK ( Kertas, spidol, dan lain-lain ) Jumlah
2.
Rp.
630.000,-
Rp.
100.000,-
Biaya Implementasi Tindakan Pelaksanaannya sebanyak tiga kali oleh dosen - honor dosen 2 @ Rp. 50.000,-
_________________ Rp. 3.
100.000,-
Biaya observasi dan evaluasi Dilakukan oleh tim peneliti - transport dan konsumsi 2 orang observer dalam 3 kali tindakan @ Rp. 50.000,-
Rp.
300.000,-
Rp.
300.000,-
- transport dan konsumsi 2 orang evaluator 3 kali tindakan @ Rp. 50.000,-
_________________ Jumlah 4.
Rp.
600.000,-
Rp.
300.000,-
Rp.
300.000,-
Rp.
300.000,-
Rp.
300.000,-
Biaya analisis dan refleksi - Transport & konsumsi tabulasi data 2 orang X 3 tindakan @ Rp. 50.000,- Transport dan konsumsi analisis data 2 X 3 X Rp. 50.000,- Transport dan konsumsi analisis data 2 X 3 X Rp. 50.000,- Transport dan konsumsi analisis data 2 X 3 X Rp. 50.000,-
_________________
17
Rp.
1.200.000,-
Biaya pelaksanaan satu siklus
Rp.
2.530.000,-
Biaya tiga kali siklus ( oprasional )
Rp.
7.590.000,-
Rp.
700.000,-
Rp.
250.000,-
III. Biaya Pelaporan 1.
Biaya penulisan draf laporan 4 bab 7 hari x 2 orang @ Rp. 50.000,-
2.
Penggandaan naskah laporan untuk seminar Lokal 25 eks @ Rp. 10.000,3. Konsumsi seminar 25 orang @ Rp. 15.000,4. Transport peserta seminar 25 orang @ Rp.10.000 5. Pembelian alat-alat seminar
1.
Rp.
375.000,-
Rp. Rp.
250.000,100.000,-
6. Penyebaran undangan dan surat-surat lainnya
Rp.
50.000,-
7. Transport 2 orang panitia @ Rp. 25.000
Rp.
50.000,-
8. Perbaikan draf laporan 2 hari @ Rp. 50.000
Rp.
200.000,-
Rp.
375.000,-
Rp.
100.000,-
Penggandaan, penjilidan, dan pengiriman laporan 25 exs @ Rp. 15.000 10. Pembuatan artikel hasil penelitian
__________________ Rp. Jumlah Biaya Penelitian seluruhnya : I. Biaya persiapan
Rp.
170.000,-
II. Biaya oprasional
Rp. 7.590.000,-
III. Biaya pelaporan
Rp. 2. 450.000,--------------------------Rp. 10.310.000,-
Tertulis
: Sepuluh juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah
18
2.450.000,-
DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, Chaedar ( 2002 ) dalam Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Vol.2 No.2. FPBS : UPI. Abdul ‘Alim Ibrahim ( 1973 ) Fi Thuruqit- Tadris, Al-Muwajjahul-Fanny li Mudarrisil- Lughatil ‘Arabiyyah. Mesir : Darul-Ma’arif. Wafy, Abdul Wahid ( 1945 ) Fiqhul- Lughah, Kairo : Darun- andwah Ahmad Warson Munawwir ( 1986 ) Kamus Arab - Indonesia, Yogyakarta : Pesantren Krapyak. Khuly, Muhammad Ali ( 1986 ) Asalibut- Tadrisil- Lughah al-’Arabiyyah, AlMamlakah al-’Arabiyyah as-Sa’udiyyah. Luis Ma’luf ( t.t ) Mu’jamul- Lughah wal-’A’lam, Beirut : Darul-Fikri. Mc Keachie, Wilbert ( 1986 ) Teaching Tips, D.C Health and Company : Toronto. Rosyid Labib ( 1978 ) Asasul- ‘Ammah lit-Tadris, Darul-Fikr :Beirut. Yayan Nurbayan ( 2001 ) Pengembangan Materi Insya III yang berorientasi Peningkatan menulis Skripsi, Lemlit UPI.
19
CURRICULUM VITAE KETUA PELAKSANA Nama Lengkap dan gelar : Drs. Yayan Nurbayan, M.Ag. Jenis Kelamin : Laki-laki Fakultas / Jurusan : FPBS / Bahasa Asing-Arab NIP : 131874191 Jabatan Sekarang : Lektor Pangkat / Golongan : Penata Tk.I/ III-d Bidang Keahlian : Pengajaran Bahasa Arab Pengalaman dalam bidang penelitian : 1.
Perbedaan Penentuan Kinayah dalam Al-Quran dan Implikasi Hermeneutiknya ( Dikti, 2002 : Ketua)
2.
Kesalahan-kesalahan dalam Menulis Skripsi Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab (OPF UPI, 1998 : Anggota)
3.
Pengembangan Materi Kuliah Tafsir melalui Pengenalan Ayat-ayat Kinayah ( OPF UPI, anggota )
4.
Analisis Semantis Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan Penciptaan Manusia ( Mandiri, 1997 )
20
21