82 B A B HAS IL D AN
5
P EM B AH AS AN D ES AIN
5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font “Castellar” yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai disesuaikan dengan background, namun untuk warna secara umumnya penulis menggunakan warna ungu gelap, dimana memperlihatkan warna dunia malam sang Dewi. Pada bagian bawah title, penulis menambahkan arti bahasa Indonesianya yaitu “Dewi yang Kesepian”. Ukurannya disesuaikan dengan bentuk estetis title tersebut. Penulis ingin memperlihatkan bentuk Title yang sederhana, namun tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.
Gambar 5.1 Title “The Lonely Goddess”
5.2 Visualisasi Karakter Pada visualisasi karakter pertama-tama penulis melakukan sketsa yang dikira cocok untuk menjadi penggambaran karakter. Berikut penjelasan dan pembahasan desain karakter;
83 5.2.1 Dewa Matahari Dewa M atahari merupakan penjaga M atahari. M ereka sendiri merupakan satu kesatuan. Sang Dewa memberikan kekuatan pada M atahari untuk bersinar, dan begitu juga M atahari yang membuat sang Dewa mempunyai kekuatan. Apa yang dirasakan sang Dewa bisa dirasakan juga oleh M atahari. Sang Dewa berkarakteristik jantan, tegas, dan kuat. Tidak seperti karakter kuat pada umumnya yang memiliki bentuk tubuh kekar. Penulis memilih membuat karakter dewa dengan bentuk tubuh kuat secara image Indonesia, bukan bentuk kuat yang sudah digeneralisasikan oleh orang Barat. Pada segi pewarnaan,
Penulis
memberikan
warna yang
diperkirakan akan kontras dengan latar belakang sang Dewa yang terang, dimana warna kulitnya yang gelap, serta pakaiannya yang diinspirasikan oleh pakaian penari Bali yang sudah dimodifikasi.
Gambar 5.2 Konsep Dewa Matahari
84
Gambar 5.3 Dewa Matahari visualiasi 3D
5.2.2 Dewi Bulan Sama halnya dengan Dewa M atahari, Dewi Bulan dan Bulan merupakan satu kesatuan. M ereka saling memberikan kekuatan, dan sang Dewi bertugas menjadi penjaga untuk Bulan. Dewi Bulan mempunyai paras cantik dengan karakteristik feminim, lembut, dan anggun. Dikarenakan oleh kesedihannya untuk bertemu dengan Dewa M atahari, sang Dewi Bulan selalu terlihat sedih.
85
Gambar 5.4 Sketsa Konsep Dewi Bulan
Gambar 5.5 Dewi Bulan visualisasi 3D
86 5.3 Visualisasi Environment Pada film pendek ini terdapat dua desain environment yang bertolak belakang. M emperlihatkan dampak kejadian di bumi dan apa yang sekiranya terjadi di langit. Scene bumi terkesan dunia real dan dunia langit merupakan dunia fantasi, 5.3.1 S cene Bumi Pada scene bumi, untuk mendapatkan kesan real penulis membuat set extention di After Effects, perpaduan antara matte painting dengan 3D render obyek. Diperlukan sekitar 7 set extention didalam film pendek ini. Berikut salah satu contoh shot scene bumi yang dipakai didalam film “The Lonely Goddess”.
Gambar 5.6 Shot Scene Bumi
5.3.2 S cene Langit Scene Langit merupakan perpaduan antara dunia siang dan malam. Kesan pertama yang ingin didapatkan oleh penulis adalah warna dunia fantasi, yang sangat bertolak belakang dengan warna di dunia real. Dunia malam didominasi warna biru keunguan yang agak gelap, dengan gemerlap bintang-bintang, sedangkan dunia siang dipenuhi warna cerah
87 keoranyean yang ditambah sedikit violet. Warna-warna di dunia siang lebih bervariasi, mengingat akan ada perbedaan ketika matahari senja, siang, dan pagi hari. Property didalamnya mempunyai unsur kelangitan dengan corak bersulur. 5.3.2.1 Matahari M atahari sendiri tetap sebagai benda yang mempunyai cahaya benderang di dunia siang. Hanya bentuknya saja yang sedikit terdistorsi jadi tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran, ditambahkan motif bersulur untuk menambahkan kesan seni dan fantasi.
Gambar 5.7 Visualisasi matahari 3D
5.3.2.2 Bulan Pada film ini terdapat 2 fase bulan yaitu bulan sabit dan bulan purnama atau bulan penuh. Kedua bentuk bulan tersebut didesain agak terdistorsi, baik purnama maupun sabit tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran. Pada bulan sabit akan terlihat bentuknya agak melingkar pada ujungnya, dengan lingkaran yang
88 sedikit kotak namun tetap memakai unsur sulur. Begitupula dengan materialnya memakai garis-garis bersulur putih dengan latar belakang biru hijau muda.
Gambar 5.8 Visualisasi Bumi 3D
5.3.2.3 Bumi Berbentuk bulat dengan sedikit distorsi. Untuk warnanya penulis memang tidak terlalu mengubah dari image bumi yang sudah melekat dibenak masyarakat yaitu dengan lautan sebagai warna biru dan pulaunya yang berwarna hijau, untuk membuatnya lebih unik penulis memakai motif-motif melingkar yang melengkapi serta mensemantikan dengan desain-desain lainnya.
Gambar 5.9 Visualisasi Bulan Sabit 3D
89 5.3.2.4 Awan Untuk awan, penulis ingin membuat awan dengan bentuk unik yang berbeda dengan yang lainnya. M emakai referensi desain-desain awan pada wayang. Penulis membuat prakiraan bentuk awan di langit dengan pusat melingkar dan kemudian berombak di akhir layaknya sebuah ekor.
Gambar 5.10 Visualisasi Awan 3D
5.4 Visualiasasi S cene Berikut beberapa potongan shot scene pada film “The Lonely Goddess” ini. Ada beberapa shot yang diambil sebagai adegan di dunia bumi dan ada yang didunia langit (siang dan malam).
90
Gambar 5.11 Visualisasi Scene film
91 5.5 Poster
Untuk poster penulis membagi gambarnya menjadi dua, yaitu dunia siang dan malam. Pembagian antara warna jingga dan ungu gelap akan lebih menarik perhatian, juga ditambahkan dengan bayangan putih pohon-pohon palem pada scene bumi agar title “The Lonely Goddess” lebih mudah terbaca dan terlihat dengan latar belakang berwarna putih.
92 5.6 Cover DVD
Pada cover DVD penulis membuatnya masih mempunyai kesamaan unsur rherotical desain dengan posternya. M asih membagi gambar menjadi dua dunia. Dengan setengah lingkaran matahari yang kemudian disebelah kanan menjadi setengah lingkaran bulan, dengan Dewi Bulan dan Dewa M atahari termenung disetiap sisinya.
93 5.7 Banner
Untuk Banner, penulis membuat 3 potongan. Pada bagian atas merupakan bagian Dewa M atahari yang tampak melihat kebawah, sebagai bagian dari sinkronisasi dengan Dewi Bulan yang menatap keatas dibawahnya. Sedangkan dibagian paling bawah merupakan scene
Bumi
dengan
pohon-pohon,
memperlihatkan dunia nyata di Bumi, dan dunia film fantasi di atas langit.