AUTOMATIC ROOF SYSTEM REPLICATION FOR PROTECTING THINGS FROM THE RAIN BASED ON MICROCONTROLLER AT89S52 Muhamad Suleman, Dr. Ing. Farid Thalib Undergraduate Program, Faculty of Computer Science, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords : Light sensor, rain sensor, microcontroller ABSTRACT: Microcontroller is an IC that can be programmed and reprogrammed because it has its own RAM and ROM. Microcontroller can be applied in the form of replica Automatic Roof System For The Protection Against Rain Objects Based Microcontroller AT89S52. Replication of automatic roof system for protecting objects against the rain in this paper uses a light sensor that is LDR (Light Dependent Resistance) is installed to determine the light conditions outside the home and the rain sensor to determine the rain outside the house. Replication of automatic roof system for protecting objects against this rain also use AT89S52 microcontroller IC that serves as a central controller. The output of the simulation for the protective material to the roof rain is automatic. Replication of automatic roof system for the protective material to this work by light rain and rain water on the sensor.
1
Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52 MUHAMAD SULEMAN Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
[email protected] ABSTRAK
Mikrokontroller merupakan IC yang dapat diprogram dan diprogram ulang karena memiliki RAM dan ROM tersendiri. Mikrokontroller dapat diaplikasikan dalam bentuk Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52. Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan dalam makalah ini menggunakan sebuah sensor cahaya yaitu LDR (Light Dependent Resistance) yang dipasang untuk menentukan kondisi cahaya di luar rumah dan sensor hujan untuk menentukan keadaan hujan di luar rumah. Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan ini juga menggunakan IC mikrokontroller AT89S52 yang berfungsi sebagai pusat pengendali. Keluaran dari simulasi untuk pelindung benda terhadap hujan adalah atap otomatis. Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan ini bekerja berdasarkan cahaya dan air hujan yang mengenai sensornya. Kata kunci : Sensor Cahaya, Sensor Hujan, Mikrokontroler
PENDAHULUAN Dalam kegiatan sehari-hari pada zaman yang serba modern ini, setiap orang pada umumnya menginginkan sesuatu yang serba praktis dan effisien. Begitu banyak kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, akan tetapi membuat orang melupakan hal-hal yang dianggap kecil terhadap benda yang dim iliknya sendiri tetapi sebenarnya begitu penting. Salah satu contohnya dalam hal menjemur
pakaian, tempat tidur, sofa dan benda lainnya yang di anggap penting. P a d a sa a t s e le sa i m e n cu ci pakaian, tentunya juga perlu menjemur pakaian agar kering dan bersih. Namun kegiatan sehari-hari di luar rumah dari
3
pagi hingga petang membuat letih dan
kesalahan dan hasil yang diinginkan tidak
tidak dapat mengambil pakaian yang ada
tercapai dapat langsung diubah baik itu
di jemuran pada saat hujan turun.
secara program maupun secara
Hasilnya pakaian yang sudah kering dan
perangkat keras.
bersih menjadi basah dan kotor. Begitu
Manfaat dari penelitian ini adalah
juga saat menjemur tempat tidur dan sofa
alat ini dapat dikembangkan dengan
ketika hujan turun maka tem pat tidur dan sofa akan basah dan kotor.
menambahkan sensor – sensor lain yang lebih kompleks dan diaplikasikan
Dari parmasalahan yang ada
langsung dalam kehidupan sehari – hari.
maka timbul satu ide dari penulis untuk
Sehingga dapat benar – benar
membuat alat yaitu Replika Sistem Atap
menggantikan
Otomatis Untuk Pelindung Benda
melakukan pekerjaan – pekerjaan rumah.
peran
manusia
dalam
Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52, yang dapat mengendalikan
TINJAUAN PUSTAKA
atap agar benda dapat terlindungi pada saat hujan.
LDR ( Light Dependent Resistor)
Tujuan Penelitian ini adalah untuk
Merupakan sensor cahaya yang
membuat alat baru yaitu Replika Sistem
bekerja jika terkena cahaya. LDR memiliki
Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda
hambatan yang sangat tinggi jika tidak
Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler
terkena cahaya dan memiliki hambatan
AT89S52 dan di harapkan dapat
yang sangat kecil mendekati 0 jika
membantu orang-orang yang sibuk
terkena cahaya. [1]
bekerja di luar rumah, contohnya dalam hal mengangkat pakaian, tem pat tidur, sofa dan benda lain yang di jemur agar benda tersebut tetap terlindungi pada saat
Gambar 2.1 Simbol LDR [2]
hujan turun atau hari sudah gelap sehingga atap secara otomatis akan
Sensor Hujan
menutup. Untuk mencapai hasil yang
Merupakan jenis sensor yang
diinginkan harus dilakukan penelitian baik
akan aktif jika sensor terkena air hujan.
itu dengan cara membaca buku teori
Jika sensor terkena air hujan maka jalur
maupun membuat langsung alat dan mengambil data pengamatan langsung pada saat alat dibuat. Sehingga jika ada
4
antara port dan ground akan terhubung. Sehingga nilai tegangan di
a. Saluran masukan/keluaran (I/O) b. 3 buah 16 bit timer/counter
port akan bernilai nol karena terhubung
c. Port serial full duplex
langsung dengan ground.[1]
d. Osilator on-chip dan sirkuit waktu Arsitektur Mikrokontroler AT89S52 Mikrokonroler tipe AT89S52
Gambar 2.2 Simbol Sensor Hujan
Mikrokontroler yang mempunyai arsitektur
Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler
buatan Atmel merupakan salah satu tipe
AT89S52
8052. Mikrokontroler dengan arsitektur 8052 merupakan salah satu jenis
merupakan sebuah Mikrokontroler 8 bit bertenaga rendah dengan teknologi CMOS berkinerja tinggi yang dilengkapi dengan memori flash yang dapat diprogram sebesar 8 Kbyte. Komponen ini dibuat dengan teknologi memori Atmel yang nonvolatile dan berkapasitas tinggi serta kompatibel dengan set intruksi dan kaki out standar industri 80CSI. Flash on-
arsitektur mikrokontroler paling lama dan paling banyak digunakan di dunia karena bersifat low cost dan high performance. Arsitektur ini dikeluarkan pertama kali oleh intel dan kemudian menjadi sangat popular.
Ada
seri-seri
Mikrokontroler
berarsitektur 8052 yang tergabung dalam keluarga Mikrokontroler, yaitu keluarga MCS-51 .[6]
chip memungkinkan memori program dapat diprogram ulang dalam system atau
Diagram Blok AT89S52
dengan pemprograman memori
Diagram blok arsitektur dari
nonvolatile yang konvensinal. Dengan
AT89S52 dapat dilihat dalam gambar 2.15
menggunakan CPU 8 bit dengan flash
AT89S52 dirancang dengan logika statis
yang diprogram dari sistem dalam sebuah
untuk operasi frekuensi menuju nol dan
monolitik chip, Atmel AT89S52 adalah
dapat mendukung mode penyimpanan
sebuah Mikrokontroler yang sangat baik
tenaga yang dapat dipilih dari 2 software.
untuk menyelesaikan solusi yang sangat
Mode iddle menghentikan CPU
fleksibel dan efektif dalam biaya, untuk
sementara
banyak masalah aplikasi serta untuk
memperbolehkan RAM, timer/counter,
mengontrol modul tambahan.[6]
port serial dan sistem interupsi untuk
Dalam spesifikasinya AT89S52 menyediakan fitur-fitur standar antara lain: Flash 8 Kbyte .
256 bytes RAM
program
DAC
5
tetap berfungsi. Mode power down
tersebut ditunjukkkan sebagai berikut ini :
menghemat isi RAM namun membekukan
[3],[6]
osilator, menon-aktifkan fungsi-fungsi chip lainnya sampai intruksieksternal dilakukan atau terjadi reset hardware. Dalam
pengoperasiannya,
AT89S52 cukup memberikan tegangan yang berkisar antara 4 - 5.5 Volt DC pada ka k i VCC d an ka ki GN D d i ber i ka n tegangan 0 Volt. Selain kaki VCC dan GND, kaki-kaki yang dimiliki AT89S52 antara lain : RST, ALE/PROG, PSEN,
Gambar 2.4 Konfigurasi kaki AT89S52.[4],[8]
EA/VPP, XTAL1 dan XTAL2, dan 4 buah port yaitu : port 0, port 1 ,port 2, port 3
Fungsi
yang masing-masing port tersebut terdiri
kaki
Mikrokontroler
AT89S52:
dari 8 bit.
a. VCC kaki
40
dihubungkan
dengan
tegangan catu +5 Volt b . Gro und kaki
20
dihubungkan
dengan
tegangan ground c. RST Proses Reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke ko nd isi s emu la dan a kan ti da k Gambar 2.3 Diagram blok Mikrokontroler AT89S52.[7]
mempengaruhi internal program memori. Tingkat kemampuan untuk 2 buah mesin terlihat ketika osilator
Fungsi Kaki-kaki AT89S52
melakukan reset pada device. Reset
IC AT89S52 mempunyai 40
terjadi jika kaki RST berikan logika ’1’
kaki dan dikemas dalam bentuk yang
selama minimal 2 siklus mesin
berbeda, pada dasarnya fungsi kaki yang
selama osilator bekerja, maka akan
ada memiliki persamaan. Konfigurasi kaki mereset AT89S52 beserta penjelasan dari kaki
Mikrokontroler
yang
bersangkutan. Kaki ini akan semakin
6
tinggi untuk 98 periode osilator
e. PSEN
setelah melewati watchdog times out.
Program Store Enable (PSEN) adalah
Bit DISTRO pada SFR AUXR (alamat
pembaca strobe ke program memori
8EH) dapat digunakan untuk
eksternal. PSEN merupakan kontrol
mengabaian feature tersebut. Pada
s i n y al y a n g m e n g i ji n k a n u n t u k
keadaan awal bit DISTRO, keadaan
mengakses program (code) memori
keluaran RESET HIGH berada dalam
eksternal. Kaki ini dihubungkan ke
kondisi enable. f.
d. ALE/PROG
kaki OE (Output Enable) dari PROM. EA/VPP
(ALE)
Eksternal Access Enableee (EA)
untuk
harus terhubung dengan ground
pemasangan byte yang rendah dari
untuk mengaktifkan microcontroller
alamat, selama terjadi pengaksesan
dalam mengambil kode dari lokasi
ke memori eksternal. ALE digunakan
program memori eksternal yang
untuk men-demultiplex address dan
dimulai dari 0000H sampai FFFFH.
data bus. Kaki ini juga merupakan
Perlu diketahui bahwa, bila clock bit 1
PROG (program pulse input) ketika
telah diprogram, EA akan
terjadi pemograma flash. Dalam
dihubungkan dengan reset secara
keadaan normal, ALE menggunakan
internal. EA harus dihubungkan
kecepatan stabil yaitu sekitar 1/6 dari
dengan VCC untuk melakukan
frekuensi osilator dan dapat
eksekusi program secara internal.
dipergunakan untuk external timing
Kaki ini juga menerima programming
atau untuk clocking. Namun perlu
enable voltage (VPP) sebesar 12 volt
diketahui bahwa, satu pulsa ALE
selama pemrograman flash.
Adress
Latch
merupakan
pulsa
Enable keluaran
akan dilewati selama terjadi
g . XTAL1 dan XTAL2
pengaksesan ke memori data
XTAL1 dan XTAL2 adalah masukan
eksternal. Jika diinginkan, operasi
dan keluaran ke dan dari inverting
ALE dapat dinon-aktifkan dengan
oscillator amplifier. XTAL1 dan XTAL2
cara mengatur bit 0 pada SFR di
terdapat pada kaki 18-19, paada
alamat 8EH.
Mi kr o kon t r o le r d i seb ut o n- ch ip oscillator. Pada Mikrokontroler berarsitektur 8052 memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika didrive menggunakan kristal.
7
Tam bahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem.
adanya pull-ups internal. Port 1 dapat melakukan pengalamatan bytes low-
h. Port0
order selama terjadi pemrograman
Port 0 adalah sebuah saluran terbuka
flash dan verifikasi. Port 1 juga dapat
port I/O 8-bit dua arah. Port 0
melakukan beberapa fungsi khusus
merupakan dual-purpose port (port
AT89S52 seperti yang terlihat pada
yang memiliki dua kegunaan).
tabel berikut:
Sebagai port keluaran, setiap kaki dapat mencakup 8 inputan TTL.
Tabel 2.1 Fungsi Alternatif Port 1.[4]
Ketika logika ‘1’ diberikan pada kaki-
Port kaki
Fungsi Alternatif
kaki port 0, kaki tersebut dapat
P 1.5
MOSI (Master keluara/Slave
digunakan sebagai inputan impedansi tinggi. Port 0 juga dapat
masukan) P 1.6
MISO (Master masukan/Slave
dikonfigurasikan sebagai multiplexed low-order alamat/data bus, selama
keluaran) P 1.7
SCK (Serial waktu)
terjadinya pengaksesan ke program eksternal dan memori data. Port 0
j. Port2
juga dapat menerima kode byte selama
pemrograman
flash
dan
menghasilkan keluaran kode byte selama verifikasi program. Selama verifikasi program dibutuhkan eksternal pull-ups. i.
yang memilki pull-ups internal. Keluaran dari port 2 dapat mencakup 4 masukan TTL. Ketika logika ‘1’ diberikan pada kaki-kaki port 2, maka kaki tersebut akan dipengaruhi oleh
Port1
pull-ups internal dan dapat digunakan
Port 1 adalah port I/O 8 bit dua arah yang memiliki pull-ups internal. Keluaran dari port 1 dapat mencakup 4 masukan TTL. Ketika logika ‘1’ diberikam pada kaki port1, maka kaki tersebut akan dipengaruhi oleh pullups internal dan dapat digunakan sebagai masukan (input). Sebagai masukan, kaki port 1 akan menghasilkan
Port 2 adalah port I/O 8 bit dua arah
arus
dikarenakan
sebagai masukan (input). Sebagai masukan, kaki –kaki port 2 akan menghasilkan arus yang disebabkan oleh adanya pull-ups internal. Port 2 akan melakukan pengalamatan byte high-order selama menerima dari memori program eksternal dan selama pengaksesan ke memori data eksternal yang menggunakan
8
pengalamatan 16-bit
(MOV @
DPTR). Pada keadaan ini port 2 akan menggunakan pull-ups internal yang
Tabel 2.2 Fungsi Alternatif Port 3.[4] Port Fungsi Alternatif Kaki P3.0
RXD (serial masukan port)
pengaksesan ke memori data
P3.1 P3.2
TXD (serial keluaran port) INT0 (external interrupt 0)
eksternal
menggunakan
P3.3
INT1 (external interrupt 1)
pengalamatan 8-bit (MOVX @ R1),
P3.4
T0 (Timer 0 external input)
port2 akan mengeluarkan isi dari
P3.5 P3.6
T1 (Timer 1 external input) WR (external data Memori write
sangat besar ketika menmgeluarkan logika ‘1’. Selama melakukan dengan
fungsi register khusus P2. Port 2 juga dapat melakukan pengalamatan bit high-order
dan
beberapa
pengendalian sinyal selama terjadi
strobe) P3.7
RD (external data Memori read strobe)
pemrograman flash dan verifikasi. k. Port3 Port 3 adalah port I/O 8 bit dua arah
PERANCANGAN SISTEM
yang memiliki pull-ups internal. Keluaran dari port 3 dapat mencakup 4 masukan TTL. Ketika logika ‘1’ diberikan pada kaki-kaki port 3, maka
Analisis Rangkaian Secara Diagram Blok Berdasarkan
fungsinya
kaki tersebut akan dipengaruhi oleh
Pembuatan Replika Sistem Atap Otomatis
pull-ups internal dan dapat digunakan
Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan
sebagai masukan( input). Sebagai masukan, kaki port 3 akan menghasilkan arus yang disebabkan oleh adanya internal pull-ups. Port 3 dapat melakukan beberapa pengendalian sinyal untuk pemrograman flash dan verifikasi. Port 3 juga dapat melakukan beberapa fungsi khusus AT89S52 seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Berbasis Mikrokontroler AT89S52 dapat di bagi menjadi beberapa blok. Masingmasing blok tampak pada gambar 3.1.
9
Gam bar 3.1 Diagram Blok Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan
Gambar 3.3 Rangkaian Elektrik Sensor Cahaya (LDR) Sensor
yang
digunakan
pada
rangkaian ini adalah sebuah LDR ( Light Analisis Rangkaian Per Blok
Dependent Resistor) sebagai pendeteksi
Analisis Masukkan
cahaya pada saat alat ini dijalankan. Cara
Untuk alat replika sistem atap
kerja LDR sendiri adalah jika kondisi
otomatis untuk pelindung benda terhadap
cahaya terang maka nilai hambatannya
hujan menggunakan dua buah masukan
menjadi kecil bahkan dapat menyentuh
dimana terdapat sensor cahaya, dan
angka nol tergantung intensitas cahaya
sensor hujan.
yang mengenai LDR tersebut dan bila kondisi gelap maka hambatannya menjadi
Sensor Cahaya
semakin besar. Selain terdapat LDR, pada blok sensor cahaya terdapat pula pembanding. Sesuai namanya pembanding berfungsi membandingkan tegangan hasil pembagi tegangan dengan tegangan referensi yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
Gambar 3.2 Rangkaian LDR dan pembanding
Disamping itu pula pembanding pada rangkaian ini juga untuk menentukan keluaran agar keluaran yang dihasilkan hanya mempunyai logika 0 dan logika 1. Keluaran dari pembanding ini dihubungkan dengan kaki port 0.6 mikrokontroler AT89S52.
10
Sensor Hujan
Analisis proses
Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Hujan
Gambar 3.4 Mikrokontroler AT89S52 Sebagai Pengendali Proses pada Gam bar 3.5 Rangkaian Elektrik Sensor H uj an Sensor yang digunakan pada rangkaian ini merupakan sensor yang dibuat dari potongan PCB yang disolder
rangkaian
ini
dilakukan oleh mikrokontroler AT89S52 , Blok inilah yang memproses hasil dari blok masukan (sensor cahaya, sensor hujan) untuk diteruskan ke blok selanjutnya. Keluaran dari blok
sedemikan rupa seperti gambar di atas
mikrokontroler ini ditentukan dari program
dimana terdapat dua buah jalur tembaga.
yang telah dibuat. Port yang digunakan
Jalur yang satu merupakan jalur yang
sebagai masukan adalah port 0.6 yang
berhubungan
0.7
telah dihubungkan dengan sensor
mikrokontroler AT89S52. Sedangkan jalur
cahaya, dan port 0.7 yang telah
yang satu lagi dihubungkan dengan
dihubungkan dengan sensor hujan untuk
ground. Ketika ada hujan maka sensor
pendeteksi hujan. Port yang digunakan
hujan ini akan basah sehingga antara
sebagai keluaran adalah port 3.1 dan
jalur yang ke ground dan jalur yang ke
port 3.6 yang telah dihubungkan dengan
kaki port 0.7 akan terhubung singkat.
penggerak motor untuk melindungi
Sehingga ketika sensor hujan basah
sebuah benda.
dengan
kaki
port
maka kaki port 0.7 mendapat logika 0.
11
Analisis Keluaran Keluaran pada rangkaian ini yaitu dan sebuah motor DC yang dianggap sebagai atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan. Penggerak Motor
Gambar 3.5 Rangkaian Blok Penggerak Motor Penggerak motor pada rangkaian
Gambar 3.6 Diagram Alur program
ini dihubungkan dengan sebuah motor DC
Dalam penulisan ini digunakan
yang dimisalkan sebagai atap otomatis
bahasa assembler sebagai basic program
dimana atap otomatis akan masuk jika
yang nantinya akan di flash ke dalam IC
sensor hujan kering dan keadaan terang.
mikrokontroler type AT89S52. Begitu alat
Jika keadaan gelap maka atap otomatis
dinyalakan program akan memeriksa
akan keluar.
ko nd i si- kon disi di l in g kun gan d an
Perancangan Perangkat Lunak
dicocokkan dengan data yang ada. Bila ter da pa t ke sam aan ko nd isi, maka
Pada sub-bab ini akan dibahas
program akan mengeksekusi kondisi
mengenai proses pembuatan pelindung
tersebut sesuai dengan proses yang telah
benda terhadap hujan secara perangkat
ditentukan sebelumnya dan alat akan
lunak dengan menggunakan penjelasan
menampilkan keluaran sesuai hasil
secara Diagram Alur. Perangkat lunak
proses. Dan bila tidak terdapat
yang digunakan untuk pembuatan listing program dan mengkompile file asm menjadi hex digunakan READS 51.
kesesuaian kondisi, program akan terus looping secara terus menerus sampai ditemukan kondisi yang sesuai. Selama proses looping, alat tidak akan menampilkan keluaran atau kondisi diam.
12
PERCOBAAN Tujuan Percobaan
berhubungan dengan kaki port 0.7 mikrokontroler AT89S52. Sedangkan jalur yang satu lagi dihubungkan dengan
Pada bab ini menguji fungsi dan kinerja dari alat replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan yaitu sensor yang digunakan adalah sensor cahaya (LDR) sebagai pendeteksi cahaya pada saat alat ini dijalankan. Cara
ground. Ketika ada hujan maka sensor hujan ini akan basah sehingga antara jalur yang ke ground dan jalur yang ke kaki port 0.7 akan terhubung singkat. Sehingga ketika sensor hujan basah maka kaki port 0.7 mendapat logika 0.
kerja LDR sendiri adalah jika kondisi cahaya terang maka nilai hambatannya menjadi kecil bahkan dapat menyentuh angka nol tergantung intensitas cahaya yang mengenai LDR tersebut dan bila kondisi gelap maka hambatannya menjadi semakin besar. Selain terdapat LDR, pada blok sensor cahaya terdapat pula
Kemudian dari kedua sensor tersebut akan di proses oleh mikrokontroler AT89S52. Seteleh di p r o se s m a k a m ik r o ko n t r o le r a k a n mengeluarkan keluaran, tetapi keluaran dari mikrokontroler ini ditentukan dari program yang telah di buat. Keluarannya
pembanding. Sesuai namanya
tersebut berupa penggerak motor yang di
pembanding berfungsi membandingkan
hubungkan dengan sebuah motor DC
tegangan hasil pembagi tegangan dengan
yang dimisalkan sebagai atap otomatis
tegangan referensi yang dapat diatur
dimana atap otomatis akan masuk jika
sesuai kebutuhan. Disamping itu pula
sensor hujan kering dan keadaan terang.
pembanding pada rangkaian ini juga
Jika keadaan gelap maka atap otomatis
untuk menentukan keluaran agar keluaran
akan keluar.
yang dihasilkan hanya mempunyai logika 0 dan logika 1. Keluaran dari pembanding ini dihubungkan dengan kaki port 0.6 mikrokontroler AT89S52. Selain menggunakan sensor cahaya alat ini menggunakan sensor hujan. Sensor ini dibuat dari potongan PCB yang disolder sedemikan rupa seperti gambar di atas dimana terdapat dua buah jalur tembaga. Jalur yang satu merupakan jalur yang
13
benar, karena apabila tidak sesuai dengan keluaran yang diinginkan mungkin terdapat suatu kesalahan pada
rangkaian
atau
komponen
pendukung yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.
> Melakukan
pengujian
untuk
mengetahui apakah atap otomatis akan berjalan sesuai dengan yang
Gambar 4.1 Gambar Rangkaian Replika
ditentukan dan mengetahui tegangan
Sistem Atap Otomatis Untuk
yang dihasilkan pada setiap bagian
Pelindung Benda Terhadap Hujan
blok rangkaian dengan menggunakan multitester.
>
Dan hal lain yang mungkin belum diketahui sebelumnya. Adapun
alat-alat
yang
dipergunakan untuk membantu pengujian alat adalah:
Gambar 4.2 Tam pilan Fisik Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Pengujian Susunan Sistem Pengujian Konsep dasar susunan sistem yang akan diuji pada alat ini meliputi:
>
Memastikan bahwa alat (Rangkaian Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52) dapat mengeluarkan keluaran yang
• Sumber tegangan (Adaptor 12 V atau catu daya 9V sampai dengan 1 2V) • Beberapa kabel penghubung. Cara Percobaan Alat Cara percobaan alat pada Rangkaian Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52 meliputi: 1. Hubungkan kabel adaptor dengan rang kaian.
14
b. Pengujian alat pada saat sensor cahaya terang dan sensor hujan basah
Gambar 4.3 Bentuk fisik Adaptor 2. Setelah kabel adaptor terhubung dengan rangkaian, kemudian tekan saklar pada rangkaian pastikan atap dalam keadaan tertutup.
Gambar 4.6 Atap otomatis keluar c. Pengujian alat pada saat sensor cahaya gelap dan sensor hujan basah
Gambar 4.4 Atap masuk ketika alat dinyalakan pertama kali 3. Cek Aktivitas keadaan alat apakah sesuai dengan keadaan yang diinginkan berdasarkan kondisi pada saat itu. a. Pengujian alat pada saat sensor cahaya terang dan sensor hujan
kering
Gambar 4.7 Atap otomatis keluar d. Pengujian alat pada saat sensor cahaya gelap dan sensor hujan kering
15
Gam bar 4.8 Atap otomatis keluar Gam bar 4.5 Atap otomatis masuk
1 6
Hasil Pengujian Alat Untuk hasil Pengujian alat yang lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah
Tabel 4.2 Data Pengamatan Tegangan IC LM339 Kaki Kondisi Tegangan Kaki LM 339
ini. Berikut adalah tabel pengujian yang
Sensor
Sensor Cahaya
telah dilakukan pada setiap sensor dan
Cahaya
Dalam
dalam keadaan atau kondisi tertentu:
Dalam
Keadaan Terang
Keadaan Tabel 4.1. Hasil Pengujian Alat Sensor Sensor Atap Cahaya Hujan Otomatis KON Terang Kering Keluar
(Volt)
Gelap (Volt) 2
4,85 Volt
0,07 Volt
4 5
3,09 Volt 2,83 Volt
3,09 Volt 4,38 Volt
DISI
Terang
Basah
Keluar
Gelap
Basah
Keluar
Gelap
Kering
Masuk Tabel 4.3 Data Pengamatan Tegangan Pada Kaki Port Mikrokontroler AT89S52
Setelah
dilakukan
beberapa
Port
Kondisi Tegangan Pada Kaki
pengujian pada alat serta rangkaian yang
Port
telah dibuat maka diperoleh data-data
Mikrokontroler AT89S52
pengamatan berupa tegangan yang
Sensor
diukur dengan menggunakan multitester
Hujan
Keadaan Kering
Dalam
(Volt)
pada masing-masing kaki atau pin pada IC LM339 sebagai pembanding yang
Keadaan
berfungsi sebagai pembanding keadaan
Basah
masukkan pada sensor cahaya. Berikut ini adalah tabel pengamatan untuk tegangan pada masing-masing kaki IC LM339:
Sensor Hujan Dalam
(Volt) P0.7
0,47 Volt
4,83 Volt
1 7
PENUTUP
b. Pada pembuatan sensor hujan diharapkan untuk membuat jalur pcb
Kesimpulan
yang sangat berdekatan tetapi jangan Dari hasil uji coba dan analisa yang telah dilakukan terhadap alat Replika sistem atap otomatis untuk pelindung benda terhadap hujan ini, maka dapat diambil simpulan bahwa kinerja sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung
sampai terhubung satu sama lain. Selain itu, lapisi jalur PCB menggunakan timah agar tembaga jalur PCB tidak terkorosi oleh air hujan.
Benda Terhadap Hujan bekerja dengan baik. Dimana ketika alat ini dinyalakan
DAFTAR PUSTAKA
maka langsung mengecek kondisi sensor cahaya dan sensor air. Jika kondisi sensor cahaya gelap maka rangkaian pembanding akan mengirimkan logika satu ke mikrokontroler, jika kondisi sensor air
basah
maka
mendapatkan
mikrokontroler
logika
nol.
akan
[1] Anonim, Modul Panduan Elektronika Dasar, Laboratorium Elektronika dan Komputer Universitas Gunadarma, Depok, 2005 [2] URL: http//www.google.com, September 2009
Kemudian
mikrokontroler akan mengirim data ke
[3] URL: http://www.masternusa.com, Juli 2009
kaki-kaki AT89S52 yang bertindak sebagai keluaran. Kelemahan dari alat ini adalah sensor air yang digunakan merupakan buatan sendiri sehingga keluaran yang dihasilkan tidak maksimal. 1. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diatas, maka didapatkan beberapa saran untuk penyempurnaan alat ini, yaitu: a. Mengganti komparator dengan ADC agar
sensor tidak hanya
menilai
berdasarkan terang dan gelapnya saja tetapi lebih berdasarkan intensitas cahaya yang diterima.
[4] Anonim, Modul Panduan Praktikum Mikrokontroller D3, Laboratorium Menengah Universitas Gunadarma, Depok, 2004 [5] URL: http://pdf.alldatasheet.com, September 2009 [6] Moh.Ibnu Malik, Belajar Mikrokontroller A TMEL A T89S52, Gaya Media, Yogyakarta, 2003. [7] U R L : http://en.wikipedia.org/wiki/Mikrokontr oler, Juli 2009 [8] URL: http://atmel.com/dyn, Juli 2009
16
[9] Anonim, Modul Panduan Praktikum Embeded System, Laboratorium Lanjut Universitas Gunadarma, Depok, 2004
[10] Data Sheet Stratix EP1 S80 DSP Development Bo