DAFTAR PUSTAKA
1.
Oktaviani WD, Saraswati LD, Rahfiludin MZ. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fastfood, Aktivitas fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) (Studi Kasus Pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2012 [cited 2013 Feb 15]; 1(2):542-553. Available from: http://ejournal-s1.undip.ac.id/ index.php/jkm/article/view/1152
2.
Centers for Disease Control and Prevention. Growth charts for the United States: methods and development. Washington: Department of Health and Human Services, 2000.
3.
Dewi M. Resistensi Insulin terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan [internet]. 2007 [cited 2013 Feb 15]; 2(2): 49-54. Available from: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/ article/viewFile/4423/2975
4.
Sunarsih ES, Hakim L, Sugiyanto, Sumantri. Senyawa Aktif Sayuran Cruciferae dan Perubahan Kadar Kolestrol Serta Vitamin C pada Tikus Hiperkolestrolemia. Media Medika Indonesiana [Internet]. 2011 [cited 2012 Nov
14];
45(3):151-157.
Available
from:
http://ejournal.undip.ac.id/
index.php/mmi/article/view/3235 5.
Muhammad A, Yasir M. Anti-platelet, Anti-hypercholesterolemic and Antioxidant Effects of Ethanolic Extracts of Brassica oleracea in High Fat Diet Provided Rats. World Applied Sciences Journal [Internet]. 2010 [cited 2012 Nov 14]; 8(1):107-12. Available from: idosi
6.
Cartea ME, Fransisco M, Soengas P, Velasco P. Phenolic Compounds in Brassica Vegetables. Molecules [Internet]. 2011 [cited 2012 Nov14]:16: 251280. Available from: http://www.mdpi.com/1420-3049/16/1/251
7.
Third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults
(Adult
Treatment
45
Panel
III).
Executive
46
Summary. 2001 [cited 2013 Jan 17]. Available from: http://www.nhlbi. nih.gov/guidelines/cholesterol/atp3xsum.pdf 8.
Almatsier S. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2006.
9.
Sargowo D, Andarini S. Pengaruh Komposisi Asupan Makan terhadap Komponen Sindrom Metabolik pada Remaja. Jurnal Kardiolologi Indonesia. 2011; 32:14-23.
10. Guyton, Arthur C, Hall JE. Fisiologi Kedokteran Ed. 9. 1997. Jakarta: EGC; 1997. 11. Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008. 12. ATP III, US Department of Health and Human Service Public Health, National Institute of Health, National Health and Blood Institute. PLANTS Profile for Brassica oleracea (cabbage). 2013 [updated 2013 Jan 15; cited 2012
14
November];
Available
from:
http://plants.usda.gov/java/
profile?symbol=BROL. 13. Pilar S, Tamara S, Pablo V, Maria E. Antioxidant Properties of Brassica Vegetables. Functional Plant Science and Biotechnology [Internet]. 2011 [cited 2012 Nov 26]; 5(2):43-55. Available from: http://www.global sciencebooks.info 14. Winarsi H. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius; 2007. 15. Meydani et al. Antioxidants and Immune Response in Aged Persons: Overview of Present Evidence. American Journal of Clinical Nutrition [internet]. 1995 [cited 2013 Jan 17]; 62(6):1462S-1476S. Available from: http://ajcn.nutrition.org 16. Pejic RN, Lee DT. Hypertrigliseridemia. Journal of The American Board of Family Medicine [Internet]. 2006 [cited 2012 Nov 14];
19(3):310-316.
Available from: http://www.jabfm.org/content/19/3/310.full 17. Silalahi, Jansen. Makanan Fungsional. Jakarta: Penerbit Kanisius; 2010. 18. Sherwood L. Human Physiology: From Cells to System. Cetakan I. Jakarta: EGC; 2001.
47
19. Sya’bani M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi ketiga. Balai Jakarta: Penerbit FK UI; 2001. 20. Hesse A, Goran H, Jahnen A. Urinary Stone Diagnosis, Treatment and Prevention of Recurrence: 2nd edition. 2002. 21. Menon M, Resnick, Martin I. Urinary Lithiasis: Etiologi and Endourologi, in: Chambell’s Urology, 8th ed, Vol 14, W.B. Philadelphia: Saunder Company; 2002 22. Soepriatno AT, Rifki M. Pola Penderita Batu Saluran Kencing di RSUP Dr.Kariadi Tahun 1996-1998 Naskah lengkap MABI XII. Jakarta: 1999. 23. Drach, George W. Urinary lithiasis, in Chambell’s Urology, 5th ed.W.B. Philadelphia: Saunders Co; 1996. 24. Maragela M, Vitale C, Petrulo M. Et al. Renal Stone: from Metabolic to Physicochemical Abnormalisies. How useful are Inhibitor. Journal of Nephrology. 2000;13(Suppl 3):S51-S60. 25. Kajander OE, Ciftcioglu N. Nanobacteria: An alternative mechanism for pathogenic intra-and extracellular calcfication and Stone Formation. Proceedings of the National Academy Science of USA, Vol 95:14 (1998), 8274-8279. 26. Ciftcioglu N, Bjorklund M, Bergsom K, Kajander OE. Nanobacteria: an infections
causes
kidney
stone
formation.
Http://www.nanobac.com/
klin%20lab/. 27. Stoler M, Maxwell VM, Harrison AM, Kane JP. The Primary Stone Event: A New Hypotesis Involving a Vasculer Etiology. Journal of Urology. 2004. 171(5):1920-1924. 28. Kim SC, Coe FL, Tinmouth W et al. Stone Formatioan Proortion to Papier Surface Coverage by Randall’s Plaque. Journal of Urology. 2005, 173(1): 117. 29. John JP, Amir AR, Nepholitiasis: Clinical Manual of Urology MC. GrawHill; 2001; 9:231-252. 30. Organization WH. General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation of Traditional Medicine. Geneva: WHO; 2001.
48
31. Maliya A. Perbedaan Profil Lipid Serum dan Perkembangan Lesi Aterosklerotik Aorta Abdominalis Antara Kelompok yang Diberi Perasan Pare (Momordica charantia) dan Kontrol. Semarang: Universitas Diponegoro; 2006. 32. Yuniastuti A, Purwaningsih E. Pengaruh pemberian susu fermentasi lactobacillus casei galur shirota terhadap kadar fraksi lipid serum dan jumlah coliform serta lactobacili pada feses tikus hiperkolesterolemi. Media Medika Indonesiana [Internet]. 2004 [cited 2013 Feb 2]; 39(4) 33. Nurrochmad A, Nugroho AE, Hakim L, Donatus IA, Sugiyanto, Wahyono D, Nurlaila. Petunjuk Praktikum Farmakologi ed.7. Yogyakarta: Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada; 2006. 34. Lamarche J, Nair R, Peguero A, Courville C. Case Report: Vitamin C – Induced Oxalate Nefropathy. International Journal of Nephrology [Internet]. 2011
[cited
2013
Jul
31].
Available
from:
http://www.hindawi.com/journals/ijn/2011/146927/ 35. Direktorat Gizi Depkes R.I 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara. 36. Life Sciences Research Office: Third Report on Nutrition Monitoring in the United States.Washington, DC: US Government Printing Office;1995 37. Gerster H. No contribution of ascorbic acid to renal calcium oxalate stones. Annals of Nutrition & Metabolism [Internet]. 1997 [cited 2013 Jul 31]; 41(5). Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9429689 38. Saleem U et al. Nephro-protective effect of vitamin C and Nigella sativa oil on gentamicin associated nephrotoxicity in rabbits. Pakistasn Journal of Pharmaceutical Sciences [Internet]. 2012 [cited 2013 Jul 31]; 25(4). Avaiable from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23009987
LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearane
49
50
Lampiran 2. Hasil analisis mikroskopik organ ginjal
51
Lampiran 3. Metode baku histologik pemeriksaan jaringan A. Cara pengambilan dan fiksasi jaringan 1) Mengambil jaringan hepar sesegera mungkin setelah tikus didekapitasi (kurang dari 2 jam) dengan ukuran 1x1x1 cm3. 2) Memasukkan jaringan ke dalam larutan fiksasi dengan urutan sebagai berikut: a. Fiksasi dalam larutan buffer formalin 10%. b. Dehidrasi dengan larutan alkohol 30% selama 20 menit I, 20 menit II, dan 20 menit III. Lalu dilanjutkan alkohol 40%
1 jam
alkohol 50%
1 jam
alkohol 60%
1 jam
alkohol 70%
1 jam
alkohol 80%
1 jam
alkohol 90%
1 jam
alkohol 96%
1 jam
c. Larutan xylol alkohol 1:1 dengan waktu ± 24 jam. d. Clearing dengan larutan xylol 1, 2, 3 dengan waktu masing-masing 20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang. e. Xylol parafin
1:1 selama 20 menit/24jam dengan
dipanaskan dalam oven 60oC.
52
f. Embeding dan blocking: parafin 1, 2, 3 selama 20 menit, lalu jaringan dicetak blok parafin, kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat dibuka. g. Trimming:
memotong
balok-balok
parafin
sehingga
jaringan mudah dipotong. B. Cara pemotongan blok 1) Menyiapkan kaca objek bersih. 2) Kaca objek diberi albumin di tengahnya. 3) Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu dimasukkan air panas ±60oC. Setelah jaringan mengembang, jaringan diambil menggunakan kaca objek yang sudah diberi albumin. 4) Keringkan. 5) Paraffin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan dipanaskan dalam oven ± 60oC atau dengan tungku. C. Pewarnaan Slide jaringan dimasukkan dalam: 1) Xylol 1, xylol 2, dan xylol 3 masing-masing 10 menit. 2) Rehidrasi dengan alkohol xylol selama 5 menit. 3) Bilas dengan alkohol 30%-96%, masing-masing ±30 menit. 4) Bilas aquadest 1x ± 10 menit. 5) Rendam dalam hematoksilin ± 10 menit. 6) Bilas dengan air mengalir sampai bersih.
53
7) Bilas dengan aquadest lalu alkohol asam (alkohol+NaCl 0,9%) 8) Bilas alkohol 50%-96%. 9) Eosin ±2-5 menit. 10) Bilas alkohol 96% dua kali. 11) Bilas alkohol xylol. 12) Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotorankotoran yang ada di sekitar jaringan. 13) Xylol 1 (5 menit), xylol 2 (5 menit), tetesi basam Canada, langsung ditutup kaca penutup. 14) Maka jadilah preparat.
Lampiran 4. Hasil analisis
1.
Uji normalitas data Shapiro-wilk gambaran mikrokopis ginjal Tests of Normality Kelompok
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic
Skor Rerata
Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur) Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari) Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari) Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)
df
Shapiro-Wilk Sig.
Statistic
df
Sig.
,334
5
,071
,884
5
,329
,147
5
,200(*)
,995
5
,994
,159
5
,200(*)
,990
5
,980
,222
5
,200(*)
,923
5
,553
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
54
Descriptives
Skor Rerata
Kelompok Kelompok Kontrol (tikus+pakan Mean standar dan minum ad libitum+diet kuning telur) 95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Kelompok Perlakuan 1 Mean (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari) 95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound 5% Trimmed Mean Median
Statistic 5,9200
Std. Error ,42237
4,7473 7,0927 5,9444 6,0000 ,892 ,94446 4,40 7,00 2,60 1,40 -1,102 2,533
,913 2,000
3,8800
,30067
3,0452 4,7148 3,8778 3,8000
55
Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Kelompok Perlakuan 2 Mean (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari) 95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound
,452 ,67231 3,00 4,80 1,80 1,20 ,147 ,154
,913 2,000
3,5200
,24166
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Kelompok Perlakuan 3 Mean (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)
3,5222 3,6000 ,292 ,54037 2,80 4,20 1,40 1,00 -,183 -,681
,913 2,000
4,6800
,68877
2,8490 4,1910
56
95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound
2,7677 6,5923
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
2.
4,7000 4,2000 2,372 1,54013 2,60 6,40 3,80 2,80 -,209 -1,199
,913 2,000
Uji homogenitas varian Levene test gambaran mikrokopis ginjal Test of Homogeneity of Variance
Skor Rerata
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 2,249 1,140
df1
df2
Sig.
3 3
16 16
,122 ,363
1,140
3
9,407
,382
2,266
3
16
,120
57
3.
Uji beda Oneway ANOVA gambaran mikrokopis ginjal ANOVA Skor Rerata Sum of Squares 16,968
Between Groups Within Groups Total
4.
df
16,032 33,000
Mean Square
F
3
5,656
16 19
1,002
Sig. 5,645
,008
Uji Post Hoc-LSD gambaran mikrokopis ginjal Multiple Comparisons Dependent Variable: Skor Rerata LSD
(I) Kelompok
Kelompok (tikus+pakan minum ad kuning telur)
(J) Kelompok
Kontrol Kelompok Perlakuan 1 standar dan (tikus+pakan standar dan libitum+diet minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)
Mean Difference (IJ)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
Lower Bound
2,04000(*)
,63309
95% Confidence Interval
,005
Upper Bound
,6979
Lower Bound
3,3821
58
Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)
Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari)
Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari) Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari) Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur) Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari) Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari) Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)
2,40000(*)
,63309
,002
1,0579
3,7421
1,24000
,63309
,068
-,1021
2,5821
-2,04000(*)
,63309
,005
-3,3821
-,6979
,36000
,63309
,577
-,9821
1,7021
-,80000
,63309
,224
-2,1421
,5421
-2,40000(*)
,63309
,002
-3,7421
-1,0579
59
Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)
Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari) Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari) Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)
Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari) Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari) * The mean difference is significant at the .05 level.
-,36000
,63309
,577
-1,7021
,9821
-1,16000
,63309
,086
-2,5021
,1821
-1,24000
,63309
,068
-2,5821
,1021
,80000
,63309
,224
-,5421
2,1421
1,16000
,63309
,086
-,1821
2,5021
60
5.
Uji normalitas data pada semua kelompok kolesterol total dan trigliserida sebelum dan sesudah perlakuan Tests of Normality a
PreKolesterolTotal
PreTrigliserida
PostKolesterolTotal
PostTrigliserida
Kelompok Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. ,318 5 ,109 ,376 5 ,020 ,212 5 ,200* ,327 5 ,086 ,291 5 ,193 ,164 5 ,200* ,275 5 ,200* ,275 5 ,200* ,226 5 ,200* ,294 5 ,181 ,218 5 ,200* ,344 5 ,054 ,275 5 ,200* ,165 5 ,200* ,296 5 ,175 ,220 5 ,200*
Statistic ,776 ,815 ,905 ,779 ,841 ,991 ,825 ,921 ,858 ,881 ,963 ,753 ,869 ,972 ,764 ,874
Shapiro-Wilk df 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Sig. ,051 ,107 ,439 ,054 ,169 ,982 ,128 ,533 ,221 ,315 ,832 ,032 ,261 ,886 ,040 ,285
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
61
6.
Uji homogenitas data kolesterol total dan trigliserida sebelum dan sesudah perlakuan Test of Homogeneity of Variance
PreKolesterolTotal
PreTrigliserida
PostKolesterolTotal
PostTrigliserida
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 12,149 1,189
df1 3 3
df2 16 16
Sig. ,000 ,345
1,189
3
8,102
,373
10,712 2,736 1,518
3 3 3
16 16 16
,000 ,078 ,248
1,518
3
9,908
,270
2,666 3,190 ,923
3 3 3
16 16 16
,083 ,052 ,452
,923
3
11,315
,461
3,052 1,525 ,783
3 3 3
16 16 16
,059 ,246 ,521
,783
3
10,040
,530
1,421
3
16
,273
62
7.
Uji normalitas data post kolesterol total setelah transformasi data Tests of Normality a
postkoltrans
Kelompok Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. ,232 5 ,200* ,286 5 ,200* ,248 5 ,200* ,336 5 ,067
Statistic ,859 ,890 ,905 ,757
Shapiro-Wilk df 5 5 5 5
Sig. ,224 ,355 ,440 ,034
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
63
8.
Paired t test kelompok kontrol prepost kolesterol total dan trigliserida Paired Samples Statistics
Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal PreTrigliserida PostTrigliserida
Mean 36,9100 55,7980 98,6800 77,7200
N
Std. Deviation 8,19799 16,82419 20,70633 15,45322
5 5 5 5
Std. Error Mean 3,66625 7,52401 9,26015 6,91089
Paired Samples Correlations N Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal & PostKolesterolTotal PreTrigliserida & PostTrigliserida
Correlation
Sig.
5
-,090
,885
5
,060
,924
Paired Samples Test Paired Differences
Std. Deviation
Std. Error Mean
-18,88800
19,36923
8,66218
-42,93807
5,16207
-2,181
4
,095
20,96000
25,08302
11,21747
-10,18469
52,10469
1,869
4
,135
Mean Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal PreTrigliserida PostTrigliserida
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
64
9.
Paired t test kelompok perlakuan 1 prepost kolesterol total dan trigliserida Paired Samples Statistics
Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal PreTrigliserida PostTrigliserida
Mean 30,0080 39,7120 93,5200 74,8800
N
Std. Deviation 5,43752 5,43791 37,30539 9,92809
5 5 5 5
Std. Error Mean 2,43173 2,43191 16,68348 4,43998
Paired Samples Correlations N Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal & PostKolesterolTotal PreTrigliserida & PostTrigliserida
Correlation
Sig.
5
-,547
,340
5
,184
,766
Paired Samples Test Paired Differences
Std. Deviation
Std. Error Mean
-9,70400
9,56479
4,27750
-21,58026
2,17226
-2,269
4
,086
18,64000
36,79121
16,45353
-27,04232
64,32232
1,133
4
,321
Mean Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal PreTrigliserida PostTrigliserida
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
65
10.
Paired t test kelompok perlakuan 2 prepost kolesterol total dan trigliserida Paired Samples Statistics
Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal PreTrigliserida PostTrigliserida
Mean 38,9800 39,8480 105,1800 88,2200
N
Std. Deviation 2,91297 12,68609 12,37122 8,05090
5 5 5 5
Std. Error Mean 1,30272 5,67339 5,53258 3,60047
Paired Samples Correlations N Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal & PostKolesterolTotal PreTrigliserida & PostTrigliserida
Correlation
Sig.
5
,096
,878
5
-,175
,779
Paired Samples Test Paired Differences
Std. Deviation
Std. Error Mean
-,86800
12,74118
5,69803
-16,68827
14,95227
-,152
4
,886
16,96000
15,89475
7,10835
-2,77594
36,69594
2,386
4
,076
Mean Pair 1 Pair 2
PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal PreTrigliserida PostTrigliserida
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
t
df
Sig. (2-tailed)
66
11.
Uji Wilcoxon pada kelompok perlakuan 3 kolesterol total Test Statisticsb Ranks N PostKolesterolTotal PreKolesterolTotal
1a 4b 0c 5
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Mean Rank 5,00 2,50
Sum of Ranks 5,00 10,00 Z Asymp. Sig. (2-tailed)
a. PostKolesterolTotal < PreKolesterolTotal b. PostKolesterolTotal > PreKolesterolTotal
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
c. PostKolesterolTotal = PreKolesterolTotal
12.
Post Kolesterol Total Pre Kolesterol Total -,674a ,500
Paired t test kelompok perlakuan 3 prepost trigliserida Paired Samples Statistics
Pair 1
PreTrigliserida PostTrigliserida
Mean 112,7000 96,6000
N 5 5
Std. Deviation 11,03540 22,88613
Std. Error Mean 4,93518 10,23499
67
68
Lampiran 5. Dokumentasi penelitian
Gambar a. Makroskopis kelompok kontrol. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata
Gambar b. Makroskopis kelompok perlakuan 1. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata
Gambar c. Makroskopis kelompok perlakuan 2. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata
Gambar d. Makroskopis kelompok perlakuan 3. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata
69
Gambar e. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Glomerulus ( ). Tubulus proximal ( ).
Gambar g. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Lumen menyempit ( ). Fokus radang ( ).
Gambar f. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Lumen menutup ( ). Brush border (-) ( ).
Gambar h. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Perdarahan ( ). Fokus radang ( ).
70
Lampiran 6. Biodata mahasiswa
Identitas Nama
: Yurisal Akhmad Damy
NIM
: G2A009137
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 23 Juli 1992 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Jln. Pamularsih Raya No. 56, Kec. Semarang Barat, Kel. Salamanmloyo, Rt 02 / Rw 05. Kode Pos 50143
Nomor telpun
: (024) 762 16 14
Nomor HP
: 085 641 248 555
e-mail
:
[email protected] /
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal 1.
SD
: SD. Hj. Isriati
Tahun lulus : 2004
2.
SMP
: SMP Semesta
Tahun lulus : 2007
3.
SMA
: SMA Negeri 1 Semarang
Tahun lulus : 2009
4.
FK UNDIP : Masuk tahun 2009
Keanggotaan Organisasi 1.
Koor Humas Diponegoro Care Center
Tahun : 2012 s/d 2014
2.
Ketua BEM FK KM UNDIP
Tahun : 2011 s/d 2012
Pengalaman penelitian Belum ada