PT Astra International Tbk Annual Report 2003 Laporan Tahunan
PT Astra International Tbk Head Office: Jln. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330 Indonesia Tel: (62-21) 652 2555 Fax: (62-21) 651 2058 / 651 2059 website: www.astra.co.id
Annual Report 2003 Laporan Tahunan
At PT Astra International Tbk (Astra or the Company), we completed our 46th year in a strong position. The Company has delivered record profits, a combination of extraordinary gains from a timely business reorganization designed to enhance medium term prospects and a solid underlying earnings performance. Astra has leadership, competence, ample capacity and growth potential in the businesses in which we have invested. As we look ahead our biggest challenge is to raise the bar again
..but in a new and exciting direction.
Raising the bar PT Astra International Tbk (Astra atau Perseroan) menapaki usia ke 46 tahun dengan posisi keuangan yang mantap, Perseroan mencatat rekor perolehan laba yang merupakan kombinasi dari keuntungan luar biasa yang diperoleh dari reorganisasi usaha tepat waktu yang dirancang untuk meningkatkan prospek jangka menengah dan solidnya kinerja pendapatan dari anak perusahaan. Astra memiliki kepemimpinan, kompetensi, kapasitas dan potensi pertumbuhan dalam bidang usahanya. Tantangan terbesar kami di masa mendatang adalah meningkatkan prestasi berikutnya
namun pada arah yang baru dan menakjubkan.
Our record year
Net income 21.6% higher at Rp 4.4 trillion (US$ 522 million equivalent) Astra parent debt reduced by approximately 60% to Rp 2.7 trillion (US$ 322 million equivalent) Rights issue subscription proceeds of Rp 1.4 trillion (US$ 158 million equivalent) Paid Interim dividend at Rp 50 per share
Rekor kami di tahun ini: Laba bersih 21,6% lebih tinggi menjadi Rp 4,4 triliun (setara US$ 522 juta) Hutang perusahaan induk Astra berkurang sekitar 60% menjadi Rp 2,7 triliun (setara US$ 322 juta) Memperoleh dana sebesar Rp 1,4 triliun (setara US$ 158 juta) yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas II Membagikan dividen interim sebesar Rp 50 per saham
Contents Contents Philosophy & Vision Corporate Profile Board of Directors Financial Highlights Awards Milestones in 2003 Astra International: a closer look Audit Committee Report Message from the President Commissioner President Directors Report Managements Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of Operations Operating Review Automotive Financial Services Heavy Equipment Agribusiness Information Technology Infrastructure Human Resources Environment, Health and Safety Social Responsibility Corporate Governance Board of Commissioners Board of Directors Organization Structure Corporate Information
1 2 3 4 6 8 9 10 11 12
Daftar Isi Catur Dharma & Visi Profil Perseroan Direksi Ringkasan Keuangan Penghargaan Jejak Langkah 2003 Astra International: a closer look Laporan Komite Audit Sambutan Presiden Komisaris
14 20
Laporan Presiden Direktur Pembahasan & Analisa oleh Manajemen Mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil Usaha Perser Tinjauan Usaha Otomotif Jasa Keuangan Alat Berat Agribisnis Teknologi Informasi Infrastruktur Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tanggung Jawab Sosial Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris Direksi Struktur Organisasi Informasi Perseroan
24 26 40 45 50 53 56 58 63 65 70 i v vii ix
Philosophy
Vision
1. To be an asset to the nation
1. To be one of the best managed corporations in the Asia-Pacific region with an emphasis on building competence through human resources development, solid financial structures, customer satisfaction and efficiency
2. To provide only the best service to our customers 3. To respect individuals and promote teamwork 4. To continually strive for excellence
2. To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly
Catur Dharma Visi 1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara 2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan 3. Saling menghargai dan membina kerjasama 4. Berusaha mencapai yang terbaik
1. Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang manajemen di kawasan Asia Pasifik dengan penekanan pada pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi. 2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Corporate Profile Since starting as a trading company in 1957, Astra has continually widened its scope of business and investments and today is a public company with six business divisions: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment, Agribusiness, Information Technology, and Infrastructure. Over the course of its development, the Company has formed strategic alliances with reputable international corporations. Listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) since 1990, the Companys market capitalization as at 31 December 2003 stood at approximately Rp 20.1 trillion (US$ 2.4 billion equivalent) with 4,547 shareholders. The Astra Group employed 95,420 people throughout Indonesia at year-end.
Profil Perseroan Bermula dari sebuah perusahaan dagang pada tahun 1957, Astra secara terus menerus mengembangkan bidang usaha dan investasinya. Kini, sebagai perusahaan publik, Perseroan memiliki enam bidang usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi dan Infrastruktur. Dalam pengembangan usahanya selama ini, Perseroan banyak bermitra usaha dengan perusahaanperusahaan yang memiliki reputasi internasional. Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) sejak tahun 1990, dengan nilai kapitalisasi pasar pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 20,1 triliun (setara US$ 2,4 miliar) dengan 4.547 pemegang saham. Karyawan Grup Astra di seluruh Indonesia pada akhir Desember 2003 berjumlah 95.420 orang.
Board of Directors Direksi
3
1
4 2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kour Nam Tiang (Director) Michael Dharmawan Ruslim (Vice President Director) Gunawan Geniusahardja (Director) Danny Walla (Director) Budi Setiadharma (President Director) John Stuart Anderson Slack (Director) Prijono Sugiarto (Director)
6 5
7
Financial Highlights Ringkasan Keuangan In billion of Rupiah, unless stated otherwise
Total Astra (consolidated)
Dalam miliar Rupiah, kecuali jika disebutkan lain
2003
2002
2001
2000
1999
Total Astra (Konsolidasian) Laporan Laba Rugi
Income Statement 31,513
30,685
30,123
28,404
14,853
Penghasilan Bersih
Gross Profit
7,679
6,625
5,657
5,119
3,298
Laba Kotor
Operating Profit
3,398
2,811
2,624
2,577
1,759
Laba Usaha
EBITDA*
4,294
3,704
3,441
3,340
2,468
*EBITDA
Net Income / (Loss)
4,421
3,637
845
(239)
1,487
Laba Bersih / (Rugi)
Net Revenues
Balance Sheet
Neraca 27,404
26,186
26,574
26,863
22,204
Jumlah Aktiva
Current Assets
9,254
10,469
10,173
8,930
7,577
Aktiva Lancar
Fixed Assets**
6,338
6,680
7,816
7,664
7,431
**Aktiva Tetap
Current Liabilities
7,733
7,983
10,355
10,100
7,396
Kewajiban Jangka Pendek
Total Assets
8,728
11,954
16,506
17,774
15,486
Jumlah Pinjaman
Total Equity
11,711
6,499
2,567
1,705
2,012
Jumlah Ekuitas
Total Equity + Minority Interest
13,506
8,921
4,550
3,455
3,634
Jumlah Ekuitas & Hak Minoritas atas Ekuitas Anak Perusahaan
Total Borrowings
Analisis Rasio & Informasi Lain
Ratio Analysis & Other Information Return on Assets
17%
13%
3%
-1%
6%
Laba terhadap Aktiva
Return on Equity
49%
74%
46%
-18%
147%
Laba terhadap Ekuitas
Gross Profit Margin
24%
22%
19%
18%
22%
Marjin Laba Kotor
Operating Profit Margin
11%
9%
9%
9%
12%
Marjin Laba Usaha
1.2
1.3
1.0
0.9
1.0
Rasio Lancar
Issued Shares (in million)
4,035
2,608
2,538
2,507
2,472
Saham Terdaftar (dalam jutaan)
Net Earnings/(Losses) per share (Rp)***
1,100
1,024
244
(96)
624
***Laba Bersih/(Rugi) per saham (Rp)
Current Ratio
Interim Cash Dividend per share (Rp)
50
0
0
0
0
Dividen tunai interim per saham (Rp)
Net Gearing****
0.1
0.9
4.4
7.1
5.1
****Net Gearing
Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortization
*
EBITDA: Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi
Includes assets not used in operations
**
Termasuk aktiva yang belum digunakan dalam usaha
Net Earnings / (Losses) per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any rights issue
***
Laba Bersih / (Rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu
Net debt to equity
****
Hutang Bersih terhadap Ekuitas
Net Income / Laba Bersih 1999 2000
1,487 (239) 845
2001
3,637
2002
4,421
2003
Divisional Net Revenues / Penghasilan Bersih per Divisi Automotive Financial Services Agribusiness Wood based Information Technology Heavy Equipment Others
14,853
1999 2000
28,404
2001
30,123 30,685
2002
31,513
2003
Rp Share Price Data 2002 and 2003 / Harga Saham 2002 dan 2003 Period
Highest
Lowest
Closing
Average Volume (units)
Periode
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume Rata-Rata (unit)
2002
2003
2002
2003
2002*
2003
2002
2003
1st Quarter / Triwulan I
2,375
2,600
1,425
1,975
1,975
2,500
28,723,720
11,071,533
2nd Quarter / Triwulan II
3,875
3,775
2,000
2,450
3,275
3,575
21,763,023
14,170,508
3rd Quarter / Triwulan III
3,475
4,600
1,825
3,450
2,075
4,525
13,001,780
12,452,445
4th Quarter / Triwulan IV
2,750
5,150
1,100
4,225
2,425
5,000
31,643,821
9,080,254
* The share price is adjusted after Rights Issues / Harga saham disesuaikan setelah Penawaran Umum Terbatas II
Top Ten Shareholders as at 31 December 2003 Sepuluh Besar Pemegang Saham per 31 Desember 2003 1. Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd. 37.17% 2. JPMCB US Resident (Norbax Inc) 4.90% 4.77% 3. Parmix 3.51% 4. HSBC Bank Plc 2.76% 5. JP Morgan BK Luxembourg SA 2.63% 6. Government of Singapore 2.16% 7. PT Mitra Investdana Sekurindo 1.80% 8. Endang Lestari Pujiastuti 1.65% 9. The Northern Trust S/A Avfc 1.64% 10. BBH Boston S/A
Awards
Penghargaan From year to year, Astra has been considered and selected as one of the best corporations in Indonesia by various institutions. As market leader in its industry, Astra always strives to think and act a step ahead. Here are some of these achievements in 2003: Dari tahun ke tahun, Astra selalu masuk dalam perhitungan dan terpilih sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia oleh berbagai institusi. Sebagai pemimpin pasar, Astra senantiasa berupaya untuk selalu berpikir dan bertindak selangkah di depan. Penghargaan yang diperoleh Astra selama tahun 2003 adalah :
SWA Magazine and Markplus & Co ranked the Company in 5th position as the Best Public Company based on the Economic Value Added (EVA) concept. Majalah SWA dan Markplus & Co memilih Astra sebagai Perusahaan Publik Terbaik berdasarkan konsep Economic Value Added (EVA) pada peringkat kelima.
FinanceAsia has chosen Astra as overall Best Managed Company in Indonesia: Best Managed Company Best Investor Relations Most Committed to Shareholder Value Best Corporate Governance Best Financial Management FinanceAsia telah memilih Astra sebagai perusahaan terbaik di Indonesia pada semua kategori: Best Managed Company Best Investor Relations Most Committed to Shareholder Value Best Corporate Governance Best Financial Management
Forbes magazine ranked Astra as 1270th in its survey of the top 2000 worlds biggest and most powerful companies using a composite ranking based on sales, profits, assets and market value Majalah Forbes dalam surveinya terhadap 2000 perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia berdasarkan penjualan, laba, aktiva dan nilai kapitalisasi pasar telah memilih Astra pada peringkat ke 1270.
Warta Ekonomi magazine chose Astra as the Most Highly Regarded Employer in 2003. Majalah Warta Ekonomi memilih Astra sebagai Perusahaan Idaman untuk Bekerja pada peringkat pertama. In its annual Asias Leading Company Awards, the Far Eastern Economic Review, has selected Astra as : 2nd Leading Company overall 2nd for High Quality Services/Products 1st for Long Term Vision Dalam Asias Leading Company Award Far Eastern Economic Review memilih Astra sebagai : Leading Company peringkat dua secara keseluruhan Peringkat Kedua untuk High Quality Services/Products Peringkat Pertama untuk Long Term Vision
Investor Magazine, an Indonesian publication, awarded Astra as best public listed company in the miscellaneous industries category in Indonesia. Majalah Investor memberikan penghargaan Emiten Terbaik di Indonesia untuk kategori aneka industri. Astra was ranked first by the Indonesian Institute for Corporate Governance and SWA magazine in the Corporate Governance Perception Index under categories: Commitment to Good Corporate Governance, Board of Commissioners Governance, Functional Committees, Board of Directors, Transparency, Shareholders Rights and Stakeholder Relations. The Indonesian Institute for Corporate Governance dan majalah SWA memberi penghargaan Corporate Governance Perception Index peringkat pertama pada semua kategori yaitu Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan, Tata Kelola Dewan Komisaris, Komitekomite Fungsional, Direksi, Transparansi, Hak para Pemegang Saham dan Hubungan dengan Stakeholders.
Milestones in 2003 Jejak Langkah 2003 January February-December
- Rights issue II subscription proceeds of Rp 1.4 trillion (US$ 158 million equivalent). Memperoleh dana sebesar Rp 1,4 triliun (setara US$ 158 juta) yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas II - Total Astra parent debt is reduced through a series of regular payments, debt buybacks and prepayments Jumlah hutang perusahaan induk Astra berkurang melalui serangkaian pembayaran sesuai jadwal, pembelian kembali hutang dan percepatan pembayaran
26 May
The 10 millionth motorcycle rolls off the Astra Honda Motor (AHM) production line Astra Honda Motor (AHM) mencapai produksi sepeda motor ke sepuluh juta
30 September
Toyota Astra Motor (TAM) business restructuring completed Restrukturisasi usaha Toyota Astra Motor (TAM) selesai
1 October
The one millionth Toyota Kijang is produced under the current design Produksi Sejuta Toyota Kijang
2 October
The Honda Supra Fit motorcycle is launched Peluncuran sepeda motor Honda Supra Fit
11 December
New MPVs, the Toyota Avanza and Daihatsu Xenia are unveiled Perkenalan MPV baru, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia
Astra International: a closer look PT Astra International Tbk
Automotive Automobile Group
Component Group
Motorcycle Group
Toyota Isuzu Daihatsu BMW Peugeot Nissan Diesel
Honda
PT Astra Otoparts Tbk
Financial Services Automobile Financing
Motorcycle Financing
ACC Subsidiaries: PT Astra Sedaya Finance PT Estika Sedaya Finance PT Stacomitra Sedaya Finance PT Swadharma Bakti Sedaya Finance PT Astra Multi Finance Associate: PT Astra Auto Finance
General Insurance PT Asuransi Astra Buana
PT Federal International Finance
Heavy Equipment Construction Machinery PT United Tractors Tbk (49.1% owned associate)
Life Insurance PT Astra CMG Life
Agribusiness Mining Contractor PT Pamapersada Nusantara
Palm Oil Plantations CPO milling
Coal Mining PT Berau Coal
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Komatsu Indonesia Tbk PT Traktor Nusantara
Information Technology PT Astra Graphia Tbk
Infrastructure PT Astratel Nusantara PT Intertel Nusaperdana
Key: PT Astra International Tbk
: denotes public company
Financial Service
PT Astra Sedaya Finance : denotes Operating Company within a Group
: denotes Key business
Coal Mining
Toyota : Indicates brand name
: denotes business group
Audit Committee Report Laporan Komite Audit The Audit Committee (the Committee) is a committee appointed by the Board of Commissioners (BOC) and is responsible to the BOC. The Committee consists entirely of independent parties with the Chairman of the Committee being an Independent Commissioner. The Board of Directors (BOD), Internal Auditors and External Auditor attend Committee meetings if requested. The Committees primary function is to assist the BOC in fulfilling its oversight responsibilities. In carrying out its responsibilities, the Committee relies on the information provided by the BOD, Management, Internal Auditors, the Risk Management Group, External Auditors and other Committees. The Committees functions are not intended to duplicate the roles and responsibilities of these parties. The BOD and Management bear primary responsibilities for financial reporting, establishing the system of internal control and compliance with laws and regulations, and the Internal and External Auditors bear primary responsibility for the audit functions. Komite Audit (Komite) merupakan Komite yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Keanggotaan Komite seluruhnya berasal dari pihak yang independen, dengan salah satunya yang juga Komisaris Independen sebagai ketua. Direksi, Audit Internal maupun Eksternal menghadiri pertemuan Komite bila diminta. Tugas utama Komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam mejalankan tanggung jawab pengawasannya. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Komite mengacu pada informasi yang diperoleh dari Direksi, jajaran Manajemen, Audit Internal, Risk Management Group, Auditor Eksternal dan komite-komite lain. Oleh sebab itu fungsi dari Komite Audit tidak merupakan duplikasi dari fungsi dan tanggung-jawab pihak-pihak tersebut. Direksi dan Manajemen Perseroan bertanggungjawab atas pelaporan keuangan, pembentukan sistem pengendalian internal serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan Audit Internal maupun Auditor Eksternal merupakan pelaksana utama fungsi-fungsi audit. Adapun peran Komite Audit adalah memantau fungsi pengendalian internal secara
The Committees role is to oversee the adequacy of the overall internal control functions and the adequacy of Internal and External Audit activities. In carrying out its oversight function, the Committee: Reviews financial statements and reports to be issued to external parties; Reviews accounting policies to ensure they are in compliance with current laws, regulations and accounting standards; and Reviews the reports of the Internal Auditors and Risk Management Group. Independent of Management and the External Auditor, the Committee examines the quality of information received and discusses with Management and the External Auditor the conformity of the financial statements with accounting standards, statutory reporting, other mandatory reporting requirements and the quality of the accounting policies applied.
In 2003 the Committee was very active in encouraging and assisting company management in the establishment of a risk management framework, development of internal audit charters and strengthening of internal controls as well as overall corporate governance awareness and implementation. The Committee sees these processes being continuously strengthened throughout the Companys operations during the coming few years. To that end the BOC has adopted a new Audit Committee Charter in 2003 and the Committee meets regularly with Audit Committees of other listed entities within the Astra Group to ensure a uniform approach to issues under review. The Committees review of the implementation of the total compensation packages for the BOD and BOC indicated that payment has been made in accordance with the approved budget and shareholders guideliness.
The Committee reviews the scope of the audit and the audit plan of the External Auditors and the Internal Auditors. menyeluruh serta fungsi Audit Internal dan Auditor Eksternal secara memadai. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Komite bertugas untuk: Menelaah laporan keuangan dan laporan lain yang akan diberikan kepada pihak ketiga. Menelaah kebijakan akuntansi untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan, perundang-undangan serta standar akuntansi yang berlaku. Menelaah laporan Audit Internal dan Risk Management Group. Tanpa kehadiran pihak Manajemen dan Auditor Eksternal, secara berkala Komite menelaah kualitas informasi yang diterima dan selanjutnya membahas informasi tersebut bersama Manajemen dan Auditor Eksternal mengenai kesesuaian laporan keuangan yang akan diterbitkan dengan standar akuntansi dan peraturan yang berlaku. Komite melakukan penelaahan terhadap lingkup kerja serta rencana Audit Internal maupun Auditor Eksternal.
Di tahun 2003 Komite Audit sangat aktif mendorong dan membantu manajemen Perseroan dalam pembentukan kerangka kerja untuk manajemen risiko, pengembangan piagam audit internal (internal audit charter) dan pemantapan pengendalian internal serta peningkatan kesadaran akan tata kelola perusahaan dan penerapannya. Komite melihat bahwa semua proses ini akan secara terus menerus diperkuat dalam kegiatan operasional Perseroan dalam beberapa tahun ke depan. Untuk itu di tahun 2003 Komite telah meminta Dewan Komisaris untuk mengadopsi Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) dan mengadakan pertemuan rutin dengan Komite Audit dari beberapa perusahaan publik lain dalam Grup Astra untuk memastikan pendekatan yang sama dalam menangani permasalahan yang dalam proses penelaahan. Setelah melakukan kajian atas total paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit berpendapat bahwa paket remunerasi tersebut telah dibayarkan sesuai anggaran yang disetujui dan mengikuti petunjuk dari pemegang saham.
Message from the President Commissioner Sambutan Presiden Komisaris
As you will read in the pages that follow, the current performance of the Company owes a great deal to a long term, meticulous planning process much of which was carried out during the financial crisis of the late 1990s. Looking forward the Company is well prepared as it places more emphasis on sales and responsiveness to markets, adding a new layer to a strong manufacturing reputation. Positive consumer sentiment, a stable economic environment with low inflation, steadily falling interest rates and a stronger Rupiah favoured the Company while competition in automotive markets grew tougher. Leading auto manufacturers continue to view Indonesia and South East Asia as markets with significant potential.
Sebagaimana dapat dibaca pada halaman selanjutnya, kinerja Perseroan tahun 2003 merupakan hasil dari proses perencanaan jangka panjang yang sangat teliti yang dimulai pada saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990an. Perseroan telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menyongsong masa depan, dengan memberi penekanan pada penjualan serta lebih tanggap terhadap permintaan pasar, membuka lembaran baru untuk meningkatkan reputasi Perseroan di bidang manufaktur.
An important business reorganization has been completed... positioning the Company for good earnings growth and most significantly, a new sense of purpose Perseroan telah berhasil menyelesaikan reorganisasi usaha dengan sangat memuaskan... untuk menghasilkan laba dan yang paling penting, memberi arti baru bagi tujuan Perseroan
Sentimen konsumen yang positif, kondisi perekonomian yang stabil disertai dengan tingkat inflasi yang relatif rendah, penurunan tingkat suku bunga dan nilai Rupiah yang menguat berdampak positif terhadap Perseroan kendati kompetisi di pasar otomotif semakin ketat. Produsen mobil terkemuka masih memandang Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pasar yang memiliki potensi besar.
I commend the BOD on the performance of the company in 2003. Net operating income increased by 20.9% to Rp 3.4 trillion on revenues that grew by 2.7% to Rp 31.5 trillion. Underlying profitability improved through higher margins in the automotive and financial services businesses and reduced borrowing costs. An important business reorganization has been completed satisfactorily which has already provided Astra with a stronger balance sheet, positioning the Company for good earnings growth and most significantly, a new sense of purpose. During the year we said farewell to two Commissioners, Ibu Sri Mulyani Indrawati and Ms. Vimala Menon and
Saya memberikan penghargaan kepada Direksi atas pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2003. Laba usaha bersih meningkat sebesar 20,9% mencapai Rp 3,4 triliun dimana penghasilan bersih tumbuh sebesar 2,7% mencapai Rp 31,5 triliun. Peningkatan profitabilitas berasal dari marjin bisnis otomotif dan jasa keuangan yang lebih tinggi dan beban bunga yang lebih rendah. Perseroan telah berhasil menyelesaikan reorganisasi usaha dengan memuaskan sehingga Astra memiliki neraca keuangan yang semakin mantap, untuk menghasilkan pertumbuhan laba dan yang paling penting memberi arti baru bagi tujuan Perseroan. Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi kepada dua anggota Komisaris yaitu Ibu Sri Mulyani Indrawati dan Ms. Vimala Menon yang telah mengundurkan diri pada tahun 2003 dan kami mengucapkan selamat jalan kepada mereka. Kami menyambut pengangkatan Mr. Patrick Alexander,
we thank them for their contribution. We welcomed Mr. Patrick Alexander, Bp. Djunaedi Hadisumarto and Ibu Mari Pangestu as Independent Commissioners and Mr. Brian Keelan and Mr. Adam Keswick as Commissioners in 2003. 2003 marked the end of a difficult period in which the Company was constrained by the issue of debt arising from the regional currency crisis. Astra today has a sound financial condition, excellent cash flows and is ably governed, with policies on risk management and corporate governance in line with international standards. As the economic outlook continues to improve, we encourage the management to capitalize on the
Bp. Djunaedi Hadisumarto dan Ibu Mari Pangestu sebagai Komisaris Independen Perseroan dan Mr. Brian Keelan serta Mr. Adam Keswick sebagai Komisaris di tahun 2003. Tahun 2003 merupakan akhir dari suatu periode yang sulit di mana aktivitas Perseroan dibatasi oleh permasalahan hutang sebagai dampak krisis mata uang yang terjadi secara regional. Astra saat ini memiliki kondisi keuangan yang mantap, arus kas yang kuat dan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sesuai dengan standar internasional. Seiring dengan perkiraan ekonomi ke depan yang semakin baik, kami memberikan dukungan kepada manajemen untuk dapat memaksimalkan kemitraan strategis, kekuatan merek dan pasar yang terus berkembang untuk menghasilkan pertumbuhan dan keuntungan yang mantap.
Companys strategic partnerships, excellent brands and expanding markets and to continue to deliver sound growth and profitability. On behalf of the BOC, I would like to thank our shareholders, partners, suppliers and customers for their continued support and I extend my appreciation to the BOD and all Astra employees for their efforts during the year.
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemegang saham, mitra usaha, pemasok dan pelanggan kami atas dukungan yang diberikan secara terus menerus. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Direksi dan semua karyawan Grup Astra untuk semua upaya dan kerja kerasnya sepanjang tahun 2003.
Theodore Permadi Rachmat Presiden Komisaris Jakarta, Maret 2004
President Directors Report Laporan Presiden Direktur
2003: Performance and Progress Striking a balance between performance in the short term and progress towards medium term objectives is always a challenge. I am pleased to report that in 2003 Astra was successful on both fronts. We competed effectively in our markets, delivered record profits and through our business reorganization and successful rights issue, we have raised the bar for the future, towards some new goals and objectives.
2003: Kinerja dan kemajuan
We competed effectively in our markets, delivered record profits and through our business reorganization and successful rights issue, we have raised the bar for the future... Kami bersaing secara efektif di pasar, mencatat rekor perolehan laba dan melalui reorganisasi usaha dan suksesnya penawaran umum terbatas, kami telah meningkatkan target prestasi kami di masa depan...
Salah satu yang selalu menjadi tantangan kita adalah menyeimbangkan antara kinerja jangka pendek dan perkembangan selanjutnya untuk mencapai tujuan jangka menengah. Berkenaan dengan hal tersebut, dengan ucapan syukur, kami sampaikan bahwa pada tahun 2003 Astra berhasil meraih kesuksesan pada kedua aspek tersebut. Kami bersaing secara efektif di pasar, mencatat rekor perolehan laba dan melalui reorganisasi usaha serta suksesnya penawaran umum terbatas, kami telah meningkatkan target prestasi kami di masa depan, menuju beberapa sasaran dan tujuan baru.
Lets first look at the years highlights:
Performance Our income performance of Rp 4.4 trillion or Rp 1,100 earnings per share was a new record, a 21.6% improvement over last year, on revenues of Rp 31.5 trillion; We cut our level of indebtedness by approximately 60% through a combination of stronger cash flows, a business re-organization and a successful rights issue;
Our joint venture, AHM set a new record in motorcycle sales of 1.58 million vehicles and successfully launched the Honda Supra Fit, a new value-priced model; We celebrated completing the 1,000,000th Toyota Kijang under the current design; The Toyota Avanza and Daihatsu Xenia were unveiled at the end of the year, two new MPVs with a big future;
Our Financial Services returned a 37% growth in ACC group financing and a 32% growth in FIF motorcycles financing year on year: over 500,000 motorcycles financed; In Agribusiness we produced over 630,000 tons of crude palm oil (CPO), tripled exports and raised total sales over 25.2% to Rp 2.5 trillion; and PT United Tractors Tbk delivered 11% Komatsu sales volume growth and net revenues of Rp 6.9 trillion.
Mari kita lihat beberapa catatan prestasi tahun 2003 :
Kinerja Laba bersih sebesar Rp 4,4 triliun atau laba per saham sebesar Rp 1.100, suatu rekor baru, meningkat 21,6% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan penghasilan sebesar Rp 31,5 triliun. Kami menurunkan 60% kewajiban hutang melalui kombinasi arus kas yang lebih kuat, reorganisasi usaha dan suksesnya penawaran umum terbatas melalui hak memesan efek terlebih dahulu.
Perusahaan joint venture AHM mencatat rekor baru dalam penjualan sepeda motor sebanyak 1,58 juta unit dan dengan sukses meluncurkan Honda Supra Fit, model baru yang berkualitas dengan harga terjangkau. Toyota Kijang mencapai produksi sebanyak satu juta unit. Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia diperkenalkan kepada masyarakat di akhir tahun 2003, dua Multi Purpose Vehicles (MPV) ini memiliki prospek yang cerah.
Jasa Keuangan mencatat pertumbuhan dalam jumlah pembiayaan sebesar 37% pada grup pembiayaan ACC dan 32% pada pembiayaan sepeda motor FIF dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana lebih dari 500.000 sepeda motor dibiayai. Agribisnis menghasilkan lebih dari 630.000 ton minyak sawit mentah (CPO), ekspor naik tiga kali lipat sehingga meningkatkan nilai penjualan lebih dari 25,2 % mencapai Rp 2,5 triliun. PT United Tractors Tbk membukukan pertumbuhan volume penjualan Komatsu sebesar 11% dan mencapai penghasilan bersih sebesar Rp 6,9 triliun.
Progress Astra today is the realisation of a vision and substantial work started several years ago. We set out to manage the Companys indebtedness, a legacy from the financial crisis that impacted Asia as a whole. We planned a business reorganization, not driven by the debt issue but by the need to stay competitive and relevant as our markets evolved and we looked for efficiency and profitability. Our success in debt management has enabled us, subsequent to the year end, to remove restrictive covenants and has given us the freedom to invest again in new opportunities in our businesses. There are still elements of our financial planning to complete,
Kemajuan Kinerja Astra tahun 2003 merupakan perwujudan dari sebuah visi dan pekerjaan besar yang dimulai beberapa tahun yang lalu. Kami mampu mengelola dengan baik kewajiban hutang Perseroan yang merupakan warisan dari krisis keuangan yang mempengaruhi kawasan Asia secara menyeluruh. Kami melaksanakan suatu reorganisasi usaha, tidak didasarkan oleh masalah hutang namun merupakan kebutuhan agar Perseroan tetap kompetitif dan relevan mengikuti perkembangan pasar. Selain itu, kami terus melakukan efisiensi di berbagai area dan meningkatkan profitabilitas. Keberhasilan Perseroan dalam mengelola pinjaman telah memungkinkan kami lepas dari ketentuan-ketentuan dalam perjanjian dan memberikan kebebasan kembali untuk melakukan investasi baru pada peluang-peluang yang ada dalam bisnis Perseroan. Kami masih akan
namely the restructuring of PT United Tractors Tbk as well as evaluating our options in the Information Technology division.
The sale of our manufacturing plants to Toyota has resulted in a stronger relationship for the future distribution of Toyota vehicles and the development of our own markets.
menyelesaikan beberapa aspek dalam perencanaan keuangan, yakni restrukturisasi PT United Tractors Tbk dan juga mengevaluasi pilihan kami pada Teknologi Informasi.
Apa yang terjadi dalam pasar otomotif?
Penjualan usaha manufaktur Astra kepada Toyota telah menghasilkan suatu hubungan yang semakin kuat antara usaha distribusi kendaraan Toyota dan pengembangan pasar kami. Pada saat ini, Astra mempunyai tim penjualan yang kuat, tercermin dari track record dealer sepeda motor kami dan kegiatan operasional jasa keuangan yang baik di tahun 2003. Untuk mencapai efisiensi dan profitabilitas yang lebih baik, kami menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang perlu ditempuh. Dengan menyelesaikan rencana keuangan di tahun 2004 dan memanfaatkan investasi di bidang teknologi informasi, kami berharap dapat meningkatkan pengembalian investasi pada kegiatan bisnis kami.
Dunia otomotif berubah dengan cepat, secara global maupun lokal. Sementara penjualan otomotif di AS, Eropa dan Amerika Selatan masih kurang berkembang, pasar Asia berkembang paling pesat di dunia. Penjualan kendaraan bermotor roda empat kami hampir mencapai 150.000 unit dan 1,58 juta unit sepeda motor dalam dua belas bulan tahun 2003. Hanya dalam tiga bulan terakhir tahun 2003 penjualan Honda Supra Fit berhasil mencapai jumlah 160.000 unit. Volume penjualan truk Nissan Diesel mengalami pertumbuhan sebesar 19% sepanjang tahun 2003. Industri mobil adalah industri yang mendunia. Saat ini konsumen di Eropa membeli mobil Jerman yang dirancang oleh anak perusahaan Jepang dari produsen mobil Amerika yang terkemuka. Sementara itu, perusahaan Korea, Jepang dan AS bekerja sama di
Astra today has strong sales teams: the track records of our motorcycle dealer and financial services operations were outstanding in 2003. In achieving improved efficiency and profitability we recognize there is still some way to go and in completing our financial plans in 2004 and in utilizing our investment in information technology we expect to improve our returns in our underlying business performance.
motorcycles in 12 months. In just the last three months of the year sales of our new Honda Supra Fit model alone topped 160,000 units. Our Nissan Diesel trucks business enjoyed volume growth of 19% during the year.
The automotive world is changing fast, globally and locally. While sales in the US, Europe and South America are still depressed, Asian markets are the fastest growing in the world: we sold just under 150,000 four wheelers and 1.58 million
The auto industry is a world industry. Todays European consumer is buying German branded cars, designed by a Japanese subsidiary of a major US auto manufacturer. Closer to our own market, Korean, Japanese and US companies are cooperating in Asia to co-design and produce a new range of 4 cylinder engines that will form the power unit for multiple brands in multiple markets all over the world. Astra has the opportunity to be involved in this new scene in the future. Increased regional sales from Toyotas manufacturing base in Indonesia will give us an indirect benefit in lower
Asia untuk bersama-sama merancang dan memproduksi mesin baru 4 silinder yang akan digunakan oleh berbagai merek kendaraan di seluruh dunia. Astra memiliki kesempatan untuk terlibat dalam skema baru ini di masa depan. Meningkatnya penjualan regional yang berasal dari manufaktur Toyota di Indonesia akan memberikan manfaat secara tidak langsung bagi kami untuk menurunkan biaya produksi per unit. Selain itu, kami juga telah ditunjuk oleh Peugeot sebagai basis produksi regional untuk tipe 206.
Merek dan segmentasi pasar adalah aspek penting untuk pertumbuhan. Para pembeli mobil dan sepeda motor di Indonesia belum pernah menikmati lebih banyak pilihan dan model seperti sepeda motor baru yang kami tawarkan saat ini dan MPV kecil yang diluncurkan di tahun 2003 akan dapat membantu kami dalam mempertahankan pangsa pasar kami. Astra menjual enam merek kendaraan bermotor roda empat yang terkemuka, termasuk lebih dari 70% pangsa pasar segmen medium minibus berbahan bakar bensin. Kami memproduksi sepeda motor dengan merek yang terkemuka di pasar. Hal ini merupakan ceritera sukses terbesar kami di sepanjang tahun 2003 dan kunci kesuksesan tersebut adalah model baru yang berkualitas dengan harga yang terjangkau telah berhasil menarik perhatian pasar dalam waktu relatif singkat dan meraih pangsa pasar di atas 5% hanya dalam waktu empat bulan.
Whats happening in automotive markets?
production costs per unit and we are appointed as a regional production base for Peugeots new 206. Brand and market segmentation is the key to growth. Indonesian car and motorcycle buyers have never enjoyed more choice and our new models in motorcycles and small MPVs launched during the year will sustain our leading market share. Astra sells six leading brands of four wheeled vehicles including over 70% share of the medium minibus gasoline segment. We produce the leading brand of motorcycle in the market, our biggest success story during the year, and a key part of that success was a new value priced model that gained an instant following and over 5% market share in just four months.
Keberhasilan di pasar otomotif ditentukan oleh kemampuan untuk menyediakan layanan yang menyeluruh. Sementara persaingan diantara produsen otomotif besar semakin ketat, khususnya diantara mereka yang memiliki kantor pusat di Asia maka tidak dapat dielakkan bahwa kecenderungan harga otomotif akan menurun dan marjinnya akan berkurang. Pengembangan Zona Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) akan memberikan kontribusi lebih jauh terhadap kecenderungan ini. Sebagai kunci penghubung dalam pasar utama yang tumbuh pesat, kami harus mempergunakan kesempatan yang ada untuk menyediakan tidak hanya akses bagi manufaktur dan pelanggan, namun juga pengetahuan pasar lokal serta kemampuan untuk menyediakan layanan menyeluruh yang akan memberikan nilai tambah bagi setiap pelanggan dan meningkatkan profitabilitas dari setiap hubungan kerjasama yang ada. Divisi jasa keuangan, dealer, suku cadang dan
Success in the automotive market is tied to a full service capability. As competition among the major manufacturers grows, particularly those headquartered in Asia, it is inevitable that prices will fall, and margins reduce. The development of ASEAN Free Trade Area (AFTA) will contribute further to this trend. As a key link in a major growth market we must capitalize on providing not only access between manufacturer and customer but local knowledge and a full service capability that will add value to each customer and drive profitability from each relationship. Our financial services division, dealerships, spare parts and service facilities, combined with our investment into relationship management, AstraWorld, are all vital parts of how we will build our future. Recent investment in new IT systems will help us stay closer to
fasilitas layanan, kami gabungkan dengan investasi dalam menata hubungan dengan pelanggan yang disebut AstraWorld, semua hal tersebut merupakan aspek penting dalam mengembangkan masa depan Perseroan. Investasi kami yang baru pada system TI akan membantu kami untuk lebih mendekatkan diri dengan para pelanggan. Konsolidasi kantor administrasi pendukung TI pada kegiatan operasional penjualan kendaraan bermotor roda empat akan dapat meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional. Selain itu, kami perlu meningkatkan referensi silang antara tim penjualan otomotif dan jasa keuangan. Apa yang terjadi di pasar nonotomotif kami ? Astra mempunyai landasan sumber daya yang sangat kuat. Kami memiliki
our customer. Consolidation of back office IT support among our 4 wheeler sales operations will improve both service quality and operational efficiency. We will be encouraging cross referrals between automotive and financial services sales teams. Whats happening in our nonautomotive markets? Astra has a very strong resources base. We have a leading position in the production of crude palm oil which is benefiting from high CPO prices in
keunggulan pada produksi minyak sawit mentah (CPO) yang memperoleh keuntungan dari tingginya harga CPO dalam jangka pendek (karena musim kemarau berlangsung lama pada minyak makan lainnya). Sedangkan dalam jangka panjang, kami mengharapkan adanya permintaan yang berkesinambungan dari pasar India dan Cina yang besar. Kami adalah pemimpin pasar pada industri penambangan batubara serta pada industri penyediaan dan penggunaan alat berat. Pengembangan energi adalah suatu prioritas yang mendesak untuk Indonesia di masa depan dan sektor-sektor pertambangan, konstruksi dan infrastruktur menawarkan peluang yang signifikan di masa depan. Grup bisnis Informasi kami, pada skala yang lebih kecil, mempunyai potensi penting untuk berkembang.
the short term (as drought conditions in other edible oils persist). Over the long term we expect sustained demand from the large markets of India and China. We are a leader in coal mining and in the supply and use of heavy equipment. Energy development is an urgent priority for Indonesia going forward and the mining, construction and infrastructure sectors offer significant opportunities ahead. The Groups Information business, on a smaller scale, has substantial potential to grow.
Membentuk Astra di masa depan Proses mengelola perubahan berlangsung terus menerus. Perseroan senantiasa menekankan pentingnya pelatihan dan melakukan investasi pada karyawan yang menjalankan kegiatan operasional berbagai usaha dimana hal tersebut merupakan bagian penting untuk kelangsungan Grup Astra di masa depan. Besarnya dan anekaragamnya kegiatan operasional telah mendorong kami untuk melakukan investasi guna meningkatkan sistem teknologi informasi dan dalam proses ini kami mempelajari lebih banyak lagi bidang usaha kami. Sebagai sebuah grup yang memiliki berbagai jenis usaha, kami percaya bahwa kami mempunyai landasan bisnis yang terbaik untuk menyongsong masa depan.
Shaping the Astra International of tomorrow The process of managing change is constant. The Company continues to place strong emphasis on the importance of training and investing in the people who operate its many businesses and shape the Astra Groups destiny. Sheer scale and diversity in our operations has required us to invest in upgrading our information technology systems and
in the process we have learned a great deal more about our businesses. As a diversified group we believe we have the best foundation for the future. This lies in our exposure to the rapidly expanding consumer market of Indonesia and the natural resource base in key commodities, tied to population and income growth in the region. A stronger balance sheet and cash flow position us well to carefully
evaluate the many growth opportunities available to us. We are recognized as a thorough and well governed company, established in key business sectors. Our biggest challenge is in adapting ourselves to the exciting changes in the next few years. I take this opportunity to express my thanks to our customers, to our strategic partners and suppliers, to the many hardworking staff in our businesses, to the Boards of Commissioners and Directors and to our shareholders for their continued support. For and on behalf of the Board of Directors,
Kekuatan ini terletak pada kemampuan kami dalam menangani kebutuhan pasar konsumen Indonesia yang berkembang sangat cepat dan juga sumber daya alam pada komoditas utama yang terkait dengan populasi dan pertumbuhan pendapatan di kawasan ini. Neraca keuangan dan arus kas Astra yang semakin mantap telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengevaluasi dengan seksama berbagai peluang pertumbuhan. Astra dikenal sebagai Perseroan yang cermat dan dikelola dengan baik, dan hal ini telah dibuktikan pada sektor-sektor bisnis penting Perseroan. Tantangan
terbesar kami adalah menyesuaikan diri terhadap perubahan yang menggairahkan di masa mendatang. Pada kesempatan ini perkenankan saya mewakili Direksi Perseroan untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pelanggan kami, para mitra strategis dan dealer, serta para karyawan yang telah bekerja keras di sepanjang tahun, juga kepada Dewan Komisaris dan seluruh pemegang saham atas kerja sama dan dukungan yang diberikan selama tahun 2003.
Untuk dan atas nama Direksi,
Budi Setiadharma Presiden Direktur Jakarta, Maret 2004
Managements Discussion & Analysis of Financial Condition and Results of Operations
Pembahasan & Analisa oleh Manajemen Mengenai Kondisi Keuangan dan Hasil Usaha Perseroan Income Statement The revenues and income performance of Astra emanate primarily from the automotive division which contributed 81.1% of total consolidated net revenues in 2003 compared with Financial Services 7.3%, Agribusiness 8.1% and Information Technology 2.3%. Our interests in Heavy Equipment are mainly through an associate company and are therefore not consolidated, but contribute direct to the bottom line net income. Despite the disposal of the wood-based business in 2002 and the deconsolidation of TAM from August 1st, 2003, net
Laba Rugi Penghasilan dan laba Astra terutama berasal dari Divisi Otomotif yang memberikan kontribusi sebesar 81,1% dari total penghasilan bersih konsolidasian di tahun 2003, sedangkan kontribusi Divisi Jasa Keuangan 7,3%, Agribisnis 8,1%, dan Informasi Teknologi 2,3 %. Penyertaan saham kami di Alat Berat dilakukan melalui perusahaan asosiasi sehingga tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Astra, meskipun demikian divisi ini memberikan kontribusi langsung terhadap laba bersih. Meskipun Perseroan melakukan pelepasan investasi pada bisnis perkayuan pada tahun 2002 dan tidak
revenues for Astra still grew by 2.7% to Rp 31.5 trillion, a slight improvement over 2002. The flat net revenues growth for Automotive from Rp 25.4 trillion, to Rp 25.5 trillion in 2003 belies a positive performance from the Motorcycles group which saw net revenues growth of 7.5% and volume growth of 9.7%. A combination of several factors helped boost gross profit 15.9% higher to Rp 7.7 trillion. These included higher unit volumes for motorcycles and lower auto component costs as the Rupiah strengthened against the US Dollar. In addition, increased demand for credit for automotive sales coupled
lagi membukukan TAM secara konsolidasian sejak 1 Agustus 2003, penghasilan bersih Astra terus meningkat, mencapai Rp 31,5 triliun dengan pertumbuhan sebesar 2,7%, suatu peningkatan tipis dibandingkan tahun 2002. Penghasilan bersih otomotif yang mengalami sedikit pertumbuhan dari Rp 25,4 triliun menjadi Rp 25,5 triliun di tahun 2003 diimbangi oleh kinerja positif dari grup sepeda motor dengan penghasilan bersih tumbuh sebesar 7,5% dan volume penjualan meningkat 9,7%. Gabungan sejumlah faktor telah membantu meningkatnya laba kotor sebesar 15,9% mencapai Rp 7,7 triliun. Faktor-faktor tersebut meliputi peningkatan volume unit sepeda motor
25.5
25.4
6.0
5.3
2002
2003
Non Auto
Auto
Net Revenues (Rp trillion) Penghasilan Bersih (Rp triliun)
3.4 2.8
2002 2003 Operating Income (Rp trillion) Laba Usaha (Rp triliun)
1.7
1.8
2002 2003 Equity Income (Rp trillion)
with high CPO prices contributed to improved profitability. Gross margin increased from 21.6% to 24.4%. Operating expenses increased by 12.2% due mainly to an increase in employee compensation and higher promotion expenses in a more competitive market environment. Operating income was 20.9% higher as the strong trading performance by financial services and agribusiness flowed through to the operating result.
The general decline in interest expense as a result of the reduction in total debt, the gain from sale proceeds from the divestment of shares in TAM and the effects of the stronger Rupiah all helped increase other income from Rp 1 trillion to Rp 1.8 trillion in 2003. This in turn contributed to a record bottom line net income which increased by 21.6% to Rp 4.4 trillion (Rp 1,100 per share).
Bgn Laba Prshn Asosiasi (Rp triliun)
1,144.0
162.4 2002
Equity in net income of associates and jointly controlled entities increased by over 9.7% to Rp 1.8 trillion due to the improved performance by AHM, the motorcycle producer and United Tractors, the heavy equipment and mining group.
2003
-656.1 -891.5 Gain on Forex
Interest Expense
Financial Charges (Rp billion) Beban Keuangan (Rp miliar)
dan biaya-biaya komponen mobil yang lebih rendah sejalan dengan menguatnya nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika. Selain itu, meningkatnya permintaan kredit pada penjualan otomotif dibarengi dengan harga CPO yang tinggi telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan profitabilitas. Marjin laba kotor meningkat dari 21,6% menjadi 24,4%. Beban usaha yang meningkat sebesar 12,2%, terutama disebabkan oleh peningkatan kompensasi karyawan dan biaya promosi yang lebih tinggi untuk menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Kenaikan laba usaha sebesar 20,9% berasal dari menguatnya kinerja pada Jasa Keuangan dan Agribisnis. Semua ini pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap laba bersih.
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities meningkat lebih dari 9,7% mencapai Rp 1,8 triliun yang disebabkan oleh peningkatan kinerja AHM, yang memproduksi sepeda motor dan United Tractors, yang bergerak dalam usaha alat berat dan grup penambangan. Penurunan biaya bunga secara umum sebagai akibat menurunnya jumlah pinjaman, keuntungan penjualan investasi pada TAM serta dampak penguatan nilai Rupiah. Semua ini membantu kenaikan penghasilan lain-lain dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,8 triliun di tahun 2003. Dengan demikian maka laba bersih meningkat sebesar 21,6 % menjadi Rp 4,4 triliun (Rp 1.100 per saham).
4,421.6 3,636.6
2002
2003
Net Income (Rp billion) Laba Bersih (Rp miliar)
Balance Sheet
Assets
The Groups balance sheet was considerably strengthened in 2003. Total equity increased from Rp 6.5 trillion to Rp 11.7 trillion reflecting additional paid in capital and retained earnings.
The reduction in current assets at the year end related primarily to a lower level of inventories resulting from the effects of the deconsolidation of TAM after July 2003. In non current assets the increase in financing receivables from Rp 3 trillion to Rp 5.2 trillion reflected the growth of car and motorcycle finance during the year.
The Group adopts a policy that requires hedging in full against any foreign currency liabilities falling due within certain periods of time to ensure any foreign currency payment, whether for debt and interest service or normal trading activities, is sufficiently covered. At the moment the coverage period is at least 6 months.
Neraca Neraca konsolidasian Astra sangat mantap di tahun 2003. Jumlah ekuitas meningkat dari Rp 6,5 triliun menjadi Rp 11,7 triliun yang disebabkan oleh penambahan modal disetor dan laba ditahan. Grup Astra menerapkan kebijakan aktivitas lindung nilai sepenuhnya terhadap kewajiban dalam mata uang asing yang akan jatuh tempo pada suatu periode tertentu untuk memastikan setiap pembayaran dalam mata uang asing tersebut, apakah untuk hutang dan biaya bunga atau aktivitas perdagangan normal, dapat dipenuhi dengan memadai. Pada
Liabilities Debt The equivalent of US$ 463 million in debt was repaid over the course of the year resulting in a parent company net
debt to equity ratio of 0.1 times at reporting date. Several factors contributed to debt reduction including proceeds from the fully subscribed rights issue, the TAM restructuring and strong operational results for the year. By the close of the year, parent company debt reduced to Rp 2.7 trillion (US$ 322 million equivalent). In September 2003, Astra Graphia issued a Rp 150 billion bond and repaid its outstanding US Dollar loan in full. During the year, PT Astra Sedaya Finance and PT Federal International Finance issued bonds of Rp 900 billion and Rp 750 billion respectively in support of their expanding car and motorcycles financing business. PT Serasi Auto Raya also
saat ini aktivitas lindung nilai mencakup periode paling sedikit 6 bulan.
Kewajiban
Aktiva
Pinjaman perusahaan induk Astra setara US$ 463 juta telah dibayar di sepanjang tahun 2003 sehingga rasio hutang bersih terhadap ekuitas menjadi 0,1 kali. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan hutang antara lain melalui dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas II, restrukturisasi TAM dan kinerja operasional yang kuat di tahun 2003. Menjelang akhir tahun 2003, jumlah hutang perusahaan induk telah turun menjadi Rp 2,7 triliun (setara US$ 322 juta).
Penurunan aktiva lancar terutama berkaitan dengan penurunan persediaan sebagai dampak dari tidak dikonsolidasikannya usaha TAM setelah Juli 2003. Pada aktiva tidak lancar, peningkatan piutang pembiayaan dari Rp 3 triliun menjadi Rp 5,2 triliun mencerminkan pertumbuhan pembiayaan mobil dan sepeda motor di sepanjang tahun 2003.
Hutang
issued a bond for Rp 300 billion in support of its expansion in the fleet car rental business Astra Rent a Car (TRAC).
11,954
8,728
Dividend The Company paid an interim dividend of Rp 50 per share in December 2003 distributed from profits earned during the year. This was a welcome return to paying dividends after a number of years of interruption and demonstrates the significant improvement of the Astra Groups financial condition and future prospects.
Di bulan September 2003, Astra Graphia menerbitkan obligasi sebesar Rp 150 miliar dan membayar kembali seluruh pinjaman dalam denominasi Dolar Amerika. Selain itu, di sepanjang tahun 2003 PT Astra Sedaya Finance dan PT Federal International Finance menerbitkan obligasi masing-masing sebesar Rp 900 miliar dan Rp 750 miliar guna mendukung ekspansi bisnis pembiayaan mobil dan sepeda motor. PT Serasi Auto Raya juga menerbitkan obligasi sebesar Rp 300 miliar untuk mendukung ekspansi bisnis penyewaan kendaraan Astra Rent a Car (TRAC).
2002
2003
Total Debt (Rp billion) Total Hutang (Rp miliar)
Dividen Perseroan membagikan dividen interim sebesar Rp 50 per saham di bulan Desember 2003 dari laba yang diperoleh di tahun tersebut. Langkah tersebut disambut gembira mengingat Perseroan sempat mengalami sejumlah hambatan untuk membagikan dividen selama beberapa tahun terakhir. Pembagian dividen ini menunjukkan peningkatan signifikan kondisi keuangan Grup Astra dan prospek masa depan yang cerah yang dimiliki oleh Perseroan.
Operating Review Tinjauan Usaha
PT Astra International Tbk Automotive
The principal business of Astra, namely production and sales of cars, motorcycles and spare parts. Astra holds 41.5% market share in cars and 51.5% market share in motorcycles. Net revenues of Rp 25.5 trillion contributing 81.1% of total consolidated net revenues.
Bisnis utama Astra adalah pabrikan dan penjualan mobil, sepeda motor dan suku cadang. Astra memiliki 41,5% pangsa pasar mobil dan 51,5% pangsa pasar sepeda motor. Penghasilan bersih sebesar Rp 25,5 triliun menyumbang 81,1% dari keseluruhan penghasilan bersih konsolidasian.
Financial Services
Astras car and motorcycle financing business, general insurance and life insurance. Our ACC group of companies finances 26% share of total cars purchased on credit from Astra Dealers. Federal International Finance is the largest motorcycle finance company in Indonesia. Net revenues of Rp 2.3 trillion contributing 7.3% of total consolidated net revenues. Bisnis Astra di bidang jasa keuangan meliputi pembiayaan mobil dan sepeda motor, asuransi umum dan asuransi jiwa. Grup ACC membiayai 26% dari total mobil yang dibeli secara kredit dari Dealer Astra. Federal International Finance merupakan perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terbesar di Indonesia Penghasilan bersih sebesar Rp 2,3 triliun memberikan kontribusi sebesar 7,3% terhadap total penghasilan bersih konsolidasian.
Heavy Equipment
Construction machinery, mining contractor and coal mining. Net revenues of Rp 6.9 trillion. Astra interests are held through an associate company and are therefore not consolidated. Mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara. Penghasilan bersih sebesar Rp 6,9 triliun. Penyertaan saham Astra dilakukan melalui perusahaan asosiasi sehingga penghasilan bersihnya tidak dikonsolidasikan.
Agribusiness
Information Technology
Infrastructure
The export and local sale of Crude Palm Oil (CPO), AAL is one of the largest producers in Indonesia.
Our subsidiary PT Astra Graphia Tbk is one of the leading companies in the fields of Document Solutions and IT Solutions in Indonesia.
PT Astratel Nusantara, a wholly owned subsidiary, is in the final stages of selling its interests in PT Pramindo Ikat Nusantara in telecommunication services.
Net revenues of Rp 2.54 trillion contributing 8.1% of total consolidated net revenues. Penjualan minyak sawit mentah (CPO) ekspor maupun lokal. AAL merupakan salah satu produsen terbesar di Indonesia. Penghasilan bersih sebesar Rp 2,54 triliun memberikan kontribusi sebesar 8,1% terhadap total penghasilan bersih konsolidasian.
Net revenues of Rp 802 billion in 2003 represent about 2% of total consolidated net revenues.
Anak perusahaan PT Astra Graphia Tbk merupakan sebuah perusahaan terkemuka dalam bidang Document Solutions dan IT Solutions di Indonesia. Penghasilan bersih sebesar Rp 802 miliar di tahun 2003 merupakan 2% dari total penghasilan bersih konsolidasian.
PT Astratel Nusantara, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra, sedang berada dalam tahap akhir penjualan sahamnya di PT Pramindo Ikat Nusantara di bidang jasa telekomunikasi.
Automotive Otomotif
Overview Automotive Division comprises the production, distribution and sales of four-wheeled vehicles, two-wheeled vehicles and auto components. The division contributed 81.1% of total Company net revenues in 2003 derived from a combination of domestic exfactory sales to third party dealers as well as direct-to-customer sales. The contribution from export revenues, a mix of completely built up (CBU) units, completely knocked down (CKD) units
Ikhtisar Divisi Otomotif meliputi aktivitas manufaktur, distribusi dan penjualan dari kendaraan bermotor roda empat, roda dua beserta komponennya. Divisi ini memberikan kontribusi sebesar 81,1% terhadap total penghasilan bersih Perseroan di tahun
2003 yang diperoleh dari kombinasi dari penjualan domestik kepada dealer pihak ketiga seperti halnya penjualan langsung kepada pelanggan. Kontribusi dari penghasilan ekspor yang merupakan gabungan dari unit completely built up (CBU), unit completely knocked down (CKD) serta suku cadang mengalami penurunan di tahun 2003. Kondisi ini sejalan dengan
reorganisasi usaha yang kami lakukan dimana kami berharap dapat memanfaatkan kesempatan yang ada pada jaringan penjualan mobil domestik Astra. Kehadiran Astra di pasar domestik mencakup 359 dealer mobil dimana sejumlah 134 dealer dimiliki sepenuhnya oleh Astra dan sejumlah
plus spare parts reduced in 2003. This was in line with our business reorganization as we look to capitalize on the domestic Astra sales network. Astras market representation stood at 359 dealerships for cars, of which 134 were wholly owned and 243 for motorcycles, of which 41 were wholly owned. The Companys Customer Relationship Management (CRM) initiative, known as AstraWorld completed its second year with over 90,000 members. Net revenues for the year were Rp 25.5 trillion, a slight increase over
243 dealer untuk sepeda motor, dimana 41 dealer dimiliki sepenuhnya oleh Astra. Prakarsa Manajemen Hubungan Pelanggan/Customer Relationship Management (CRM) Perseroan, yang dikenal sebagai AstraWorld telah memasuki tahun kedua dengan jumlah keanggotaan lebih dari 90.000.
2002, comprising Rp 19.2 trillion from four wheeled revenues Rp 4.2 trillion from two wheeled revenues and Rp 2.2 trillion from components revenues. From August onwards following the deconsolidation, net revenues no longer reflected the participation of TAM wholesale activities.
Peugeot 1.2 % BMW 1.5 %
Automobile Group
Astras Market Share Overall
Operating Environment
This was a year of contrasts: Toyota sales volumes were up a healthy 19.7%, breaking the 100,000 unit barrier, Nissan Diesel volumes moved up 18.7% and Daihatsu also by 6.9%. Meanwhile, the impact of the unprecedented rise in diesel fuel prices instituted by the Government in 2002 continued to depress sales volumes of Isuzu which declined 24.9%. The downward trend for Isuzu was
The total domestic market for cars increased 11.5% in 2003 to sales of 354,480 units of which Astra sold 147,074 units, an increase of 8.3%. Increased competition impacted Astras overall market share with a slight decline of 1.2% to 41.5%.
Nissan 0.8 % Isuzu 13.4 %
Isuzu 19.4 %
BMW 1.3 %
2002 Daihatsu 15 %
Peugeot 1%
Nissan 0.9 %
2003 Toyota 62.1 %
Daihatsu 14.8 % Toyota 68.6 %
Vehicle Volumes (% contribution) Volume Kendaraan (% kontribusi)
Penghasilan bersih di tahun 2003 adalah sebesar Rp 25,5 triliun, meningkat tipis dibandingkan tahun 2002, terdiri atas Rp 19,2 triliun dari penjualan kendaraan bermotor roda empat, Rp 4,2 triliun dari penjualan kendaraan bermotor roda dua dan Rp 2,2 triliun dari penjualan komponen. Sejak bulan Agustus 2003 setelah melakukan restrukturisasi usaha, aktivitas TAM tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam penghasilan bersih Perseroan.
Grup Mobil
penurunan tipis sebesar 1,2% menjadi 41,5%.
Lingkungan Usaha
Pangsa Pasar Astra Secara
Di tahun 2003 total pasar domestik mobil meningkat 11,5% dengan volume penjualan keseluruhan sebanyak 354.480 unit, dimana Astra menjual sebanyak 147.074 unit, meningkat sebesar 8,3 %. Kompetisi yang semakin ketat berdampak terhadap pangsa pasar Astra secara keseluruhan dengan
Keseluruhan Tahun 2003 adalah tahun dengan perbedaan yang kontras, ditunjukkan oleh volume penjualan Toyota yang meningkat pesat sebesar 19,7%, melampaui jumlah 100.000 unit, volume penjualan Nissan Diesel
arrested in the second half of the year following a further change of diesel prices back to a level below gasoline prices. A campaign promoting the durability and superior fuel consumption of the diesel engine also helped and a new model, the Isuzu Dmax double cabin was launched mid Astra Market Share: segment by segment Pangsa Pasar Astra: per segmen
year 2003 and was named as The best choice car of the year by a leading auto magazine. Diesel sales for Toyota Kijang were similarly affected by the fuel price increases, declining by 6,405 units but an increase of 14,594 gasoline units more than compensated.
DOMESTIC MARKET
2002 UNITS SOLD
High MPV / SUV
10,565
Truck 2 Ton
46,332
Low Sedan
15,298
Pick Up (4x2)
59,852
Medium Minibus - D
32,226
Medium Minibus - G
75,106
4x2 Low
54,487
New Models from Toyota and Daihatsu More good news came in the form of the launch of the attractively-priced Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. The positioning of these 1,000 cc and 1,300 cc engined models as affordable
ASTRA MARKET SHARE
2003
2002
2003
19,215
0.1%
0.2%
52,358
28.7%
30.3%
Toyota Dyna, Isuzu Elf
27,035
47.9%
44.7%
Toyota Soluna, Toyota Vios, Peugeot 206
65,727
38.2%
37.7%
Toyota Kijang, Isuzu Panther Daihatsu Zebra
17,209
79.1%
76.0%
Toyota Kijang, Isuzu Panther
93,876
71.9%
71.9%
Toyota Kijang, Daihatsu Taruna
53,616
5.1%
8.7%
25,444
41.4%
35.6%
42.7%
41.5%
Daihastu YRV
Daihatsu Ceria, Daihatsu Zebra MB
23,928 Others TOTAL MARKET
317,794 Unit
meningkat 18,7% dan volume penjualan Daihatsu juga meningkat 6,9%. Sementara itu, dampak dari kenaikan harga bahan bakar diesel yang belum pernah terjadi sebelumnya yang ditetapkan oleh Pemerintah di tahun 2002 masih terus menekan volume penjualan Isuzu yang turun sebesar 24,9%. Tren menurunnya penjualan Isuzutertahan pada paruh tahun kedua mengingat harga diesel berubah kembali
354,480 Unit
ke suatu tingkat di bawah harga bensin. Suatu kampanye yang mempromosikan ketahanan dan pemakaian bahan bakar yang superior dari mesin diesel juga telah membantu pulihnya kondisi ini. Isuzu model terbaru, Isuzu D-max double cabin telah diluncurkan pada pertengahan tahun 2003 dan memperoleh penghargaan sebagai The best choice car of the year oleh sebuah majalah mobil terkemuka. Penjualan Toyota Kijang diesel juga terpengaruh oleh peningkatan harga bahan bakar,
Toyota, BMW, Peugeot, Isuzu, Nissan Diesel
merosot sebanyak 6.405 unit namun diimbangi oleh peningkatan penjualan Toyota Kijang bensin sebanyak 14.594 unit. Model Baru Toyota dan Daihatsu Sebuah berita gembira datang dari peluncuran Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menawarkan mobil baru dengan harga menarik. Dengan mengandalkan model mesin 1.000 cc dan 1.300 cc sebagai
minibus multi-purpose vehicles clearly struck a chord in the market for, within a couple of months of launch, advanced orders had risen to 50,000 the bulk of which will be delivered during 2004. Production capacity is already being expanded to cope with demand. The Mid to High-end Market Sales in the medium to large sedan categories were satisfactory. The Toyota Vios replaced the Toyota Soluna.
Daihatsu 6.4%
Peugeot unit sales were 10.5% lower, however Peugeot has appointed Astra as the production base for the South East Asia market for the new CKD Peugeot 206. Astra is still the largest retailer of BMW cars with overall national sales up slightly in a tough, competitive market segment. At the high end of the market, sales of the BMW 5 series and 7 series with the latest technology iDrive system were encouraging.
Others 1.5%
Isuzu 8.3%
Daihatsu 6.1 % Toyota 26.5%
Other Non-Astra 13.6%
Isuzu 5.6 %
Others 1.3 %
Other Non-Astra 16.9 %
2002 Suzuki 20.0 %
During the year we celebrated completion of the one millionth Toyota Kijang to roll off the production
Toyota 28.5 %
2003
Suzuki 19.8 %
Mitsubishi 23.7%
Mitsubishi 21.8 %
Astras Market Share Overall Pangsa Pasar Astra Keseluruhan
kendaraan minibus serba guna dan harga terjangkau yang langsung menarik minat masyarakat luas sekaligus mampu menembus pasar. Hanya dalam beberapa bulan peluncuran, inden pemesanan telah mencapai jumlah 50.000 unit dan mobil-mobil pesanan ini akan diserahkan selama tahun 2004. Kapasitas produksi telah ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi.
Pasar Untuk Kelas Menengah dan Atas Penjualan kendaraan bermotor roda empat pada kategori sedan medium hingga besar cukup memuaskan. Toyota Vios menggantikan Toyota Soluna. Penjualan unit Peugeot turun 10,5%, meskipun demikian Peugeot telah menunjuk Astra sebagai manufaktur CKD Peugeot 206 baru untuk seluruh pasar Asia Tenggara.
Astra masih merupakan pedagang ritel terbesar untuk mobil BMW secara nasional pada segmen pasar yang berat dan kompetitif. Pada pasar high end, penjualan BMW seri 5 dan seri 7 dengan teknologi mutakhir sistem iDrive merupakan harapan masa depan. Pada tahun 2003, kami merayakan produksi sejuta Toyota Kijang, melanjutkan produksi yang telah dimulai sejak 1977. Toyota Kijang
line since 1977, recognized as Best motor car brand in the non-sedan category in the Indonesian Best Brand Awards. The Toyota Vios was another success story named Indonesian Car of the Year by a leading auto magazine. Business Restructuring The activities and results during 2003 represented the changing role of Astra going forward. We divested 46% of our interest in the Toyota manufacturing and assembly plant and established a new 51% owned
dinobatkan sebagai Best motor car brand untuk kategori non-sedan pada penghargaan Indonesian Best Brand Awards. Toyota Vios merupakan ceritera sukses kami lainnya, mobil ini memperoleh penghargaan dari sebuah majalah otomotif terkemuka sebagai Indonesian Car of the Year. Restrukturisasi Usaha Aktivitas dan kinerja Perseroan selama tahun 2003 menunjukkan perubahan peran Astra secara berkelanjutan. Perseroan melepaskan 46% penyertaan sahamnya pada manufaktur dan assembly plant Toyota dan mendirikan sebuah perusahaan distribusi baru dengan kepemilikan saham sebesar
distribution business to focus on expanding our sales and service network as domestic demand increases. At the same time we retained a 5% interest in manufacturing company, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), which we believe will benefit from Toyotas plans for Indonesia as a key supply centre for a much greater regional market. In addition, we increased our share in PT Gaya Motor from 75.92% to 100%. This company, founded back in 1968, is a general assembler for Peugeot, Nissan Diesel, Isuzu, Daihatsu and BMW with a 65,000 unit capacity per year.
51% yang difokuskan untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jaringan layanan sejalan dengan peningkatan permintaan pasar domestik. Pada waktu yang sama, mempertahankan kepemilikan Perseroan sebesar 5% di perusahaan manufaktur, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kami yakin TMMIN ini akan memperoleh manfaat dari rencana
Toyota untuk Indonesia, menjadikannya sebagai pusat pasokan utama bagi pasar regional yang jauh lebih besar. Sebagai tambahan, Astra meningkatkan kepemilikan saham kami di PT Gaya Motor dari 75,92% menjadi 100%. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1968 ini, merupakan general assembler untuk Peugeot, Nissan Diesel, Isuzu, Daihatsu dan BMW dengan kapasitas sebesar 65.000 unit per tahun.
Strategi Salah satu tantangan strategis terbesar kami di tahun 2004 adalah memanfaatkan investasi yang telah kami lakukan pada sistem TI dalam beberapa tahun terakhir ini. Konsolidasi back office sistem TI akan membantu memperkuat dealer ritel. Kami ingin mengembangkan kemampuan data base dengan menggunakan sejumlah prakarsa antara lain AstraWorld, jaringan dealer Astra, dukungan suku cadang dan keahlian jasa keuangan kami, agar dapat memberi nilai tambah dalam hubungan dengan setiap pelanggan. Sebagai tambahan terhadap usaha CRM AstraWorld, kami memelopori pusat penjualan dan
Strategy One of our biggest strategic challenges in 2004 is to capitalize on the investment we have made in recent years in IT systems. Our back office consolidation of IT systems will help strengthen our retail dealerships. We want to develop our data base capability through the combined efforts of AstraWorld, the Astra dealer network, spare parts support and our financial services expertise, to add value to each customer relationship. In addition to the AstraWorld CRM effort, we piloted a one-stop multiple brand sales and service centre near Jakarta under the brand name Car and Care.
layanan untuk berbagai merek di bawah satu-atap yang terletak di kawasan dekat Jakarta, yang dikembangkan dengan nama Car & Care. Di tahun depan estimasi pertumbuhan pasar kendaraan bermotor roda empat adalah sekitar 8% dan kami berharap dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan pangsa pasar kami melalui kehadiran kendaraan-kendaraan model baru.
Looking ahead we estimate growth for the four wheel market of about 8% next year and we expect to maintain or increase our market share with the impact of the new vehicles.
AstraWorld
The Opportunity
The Benefit
AstraWorld is a major customer relationship management (CRM) initiative which has recruited 90,000 members in just 24 months. It represents a fundamental change in the way Astra views its core business.
The deregulation of Indonesias automotive markets, while giving the motorist a better choice, has also left many vulnerable to indifferent service and poor quality products especially buyers of imported vehicles with little or no after sales service or support.
AstraWorld is a comprehensive service designed to provide customers with advice on buying cars, on finance, insurance, vehicle servicing, parts and repairs and emergency recovery. Members can enjoy the benefits of pre-approved credit, their own credit
AstraWorld
Peluang
Manfaat
AstraWorld merupakan prakarsa utama dalam customer relationship management (CRM), dan dalam waktu hanya 24 bulan berhasil merekrut 90.000 anggota. Ini menunjukkan perubahan fundamental dalam cara pandang Astra terhadap bisnis intinya.
Deregulasi yang terjadi di pasar otomotif Indonesia selain memberikan lebih banyak pilihan kepada para konsumen juga memberikan layanan yang biasa-biasa saja dan menghadirkan produk-produk berkualitas rendah khususnya para pembeli kendaraan impor yang tidak memiliki pelayanan atau pendukung penjualan.
AstraWorld adalah suatu layanan komprehensif yang dirancang untuk menyediakan berbagai layanan seperti memberikan saran dalam membeli mobil, pembiayaan, asuransi, pemeliharaan kendaraan, suku cadang dan perbaikan serta layanan keadaan darurat. Para anggota dapat menikmati berbagai keuntungan seperti
35
card and traveling insurance, a 24 hour emergency road-side assistance service, privileges such as airport lounge access and hotel bookings services and discounts on spare parts, service or car hire. A dedicated portal and regular newsletter keeps AstraWorld members updated and informed. As the membership grows so the benefits will grow too.
in our view will be those who understand the customer. AstraWorld is our early initiative to build customer relationships, to provide added value and create new opportunities to sustain and grow earnings.
The Future Indonesias fast growing automotive industry will be no different to any other over the next 10 years as choice and competition expand in step with consumer buying power. The winners
pre-approved kartu kredit dan asuransi perjalanan, layanan siaga 24 jam, akses ke ruang tunggu bandara, layanan pemesanan hotel serta diskon untuk suku cadang, layanan atau sewa mobil. Melalui situs dan newsletter para anggota AstraWorld memperoleh informasi terkini secara teratur. Manfaat yang diberikan akan bertambah seiring dengan semakin banyaknya anggota. Masa Depan Kondisi industri otomotif yang berkembang dengan sangat pesat akan tetap sama dalam 10 tahun mendatang, dimana pilihan dan persaingan akan meningkat sesuai dengan daya beli
konsumen. Menurut kami, yang akan muncul sebagai pemenangnya adalah mereka yang dapat memahami konsumen dengan baik. AstraWorld merupakan prakarsa awal kami untuk membangun hubungan dengan para konsumen. Kami memberikan nilai tambah dan menciptakan kesempatan baru untuk mempertahankan dan meningkatkan laba.
Motorcycle Group Production and distribution of motorcycles is carried out by AHM in which Astra has a 50% stake and retail sales are handled by both Astra-owned dealers and third party dealers.
2002, a number of competitors joined the trend, introducing their own models for the cub segment. The Supra Fit, launched in October 2003 was a successful counter to this move and has given AHM further momentum.
Operating Environment
Strategy
The strong sales growth from 2002 continued with a rise of 22.4% in the market to over 3 million units. Honda continues to lead an increasingly competitive market with a share of 51.5% down from a level of 57.4% in 2002. Through the introduction of Legenda in July 2001, Honda had gained leadership in the value-priced cub market, effectively blocking the threat from cheap imports. By October
Supra Fit has given Honda entry into a fast growth segment. At the same time it provides the market with the quality, reliability and premium after sales associated with Astra and the Honda brand, but at an affordable price. Early indications are that the vehicle retains its price in the second hand market, a key success factor over both local competitors and cheap imports.
Grup Sepeda Motor AHM merupakan perusahaan asosiasi yang memproduksi dan mendistribusi sepeda motor, dimana Astra memiliki penyertaan saham sebesar 50%, sedangkan penjualan dilakukan melalui dealer yang dimiliki oleh Astra maupun oleh dealer pihak ketiga.
dari produk impor yang murah. Pada bulan Oktober 2002, sejumlah pesaing mengikuti langkah ini dengan memperkenalkan model mereka sendiri pada kelas bebek dengan harga terjangkau. Peluncuran Supra Fit pada Oktober 2003 merupakan strategi yang berhasil mengatasi ancaman pesaing dan telah mengembalikan momentum AHM.
Lingkungan Usaha
Strategi
Pertumbuhan penjualan yang kuat di tahun 2002 terus berlanjut di tahun 2003, dimana penjualan tumbuh sebesar 22,4% hingga mencapai 3 juta unit. Honda masih memimpin pasar yang semakin kompetitif dengan pangsa pasar sebesar 51,5% turun dari 57,4% di tahun 2002. Dengan diluncurkannya Legenda pada bulan Juli 2001, Honda mampu memimpin pasar kelas bebek yang berkualitas dengan harga terjangkau dan secara efektif memagari ancaman
Dengan kehadiran Supra Fit, Honda telah berhasil memasuki segmen pasar yang tumbuh dengan cepat, dan pada saat yang sama mampu memberikan kualitas yang diharapkan oleh pasar, didukung oleh kehandalan dan layanan purna jual yang prima berasosiasi dengan Astra dan merek Honda, serta dengan harga terjangkau. Indikasi awal menunjukkan bahwa harga sepeda motor yang bertahan di pasar tangan kedua merupakan faktor kunci keberhasilan
The Honda servicing network comprises 1,095 sales outlets, 2,199 after sales service outlets and 3,616 spare-part shops. Astra is main dealer in seven provinces with a number of outlets equipped with workshops. Our goal for the year ahead is to continue to capture the highest share of all nationwide Honda sales using the Astra network. At current capacity of close to 2 million units per year the division has ample production headroom for the immediate future. Financial services division continues to support sales with over half of all Honda units financed.
bagi pesaing lokal maupun sepeda motor impor dengan harga murah. Honda memiliki jaringan pemeliharaan sebanyak 1.095 gerai penjualan, 2.199 gerai layanan purna jual dan 3.616 gerai suku cadang. Astra adalah dealer utama di tujuh propinsi dengan sejumlah gerai yang dilengkapi dengan bengkel. Target kami di tahun depan adalah terus meraih pangsa pasar tertinggi secara nasional di seluruh penjualan Honda melalui jaringan Astra. Dengan kapasitas yang ada sekarang hampir mencapai 2 juta unit per tahun divisi ini masih dapat mengembangkan kapasitas produksinya di masa mendatang. Divisi jasa keuangan terus mendukung penjualan dengan memberikan pembiayaan bagi lebih dari separuh unit penjualan Honda melalui kredit.
Market Share: segment by segment Pangsa Pasar per segmen DOMESTIC MARKET
2002
Business & Scooter
Sports
Cub - > Rp 10 m
Cub - < Rp 10 m
TOTAL MARKET
ASTRA MARKET SHARE
2003
2002
2003
74,980
72.5%
74.1%
Honda Win
207,994
50.8%
46.9%
Honda Megapro Honda GL Max Honda Tiger
1,695,733
58.7%
61.4%
Honda Supra Fit DB Honda Karisma Honda Supra
1,084,908
54.5%
35.2%
Honda Supra Fit Honda Legenda
3,063,615 Unit
57.4%
51.5%
49,963 188,821
1,652,005
612,565
2,503,354 Unit
Total Market Share Total Pangsa Pasar
Kawasaki 1.8 %
Others 9.1 % Honda 57.4 %
Yamaha 14.1 %
Kawasaki 2.0 % Yamaha 18.6 %
2003
2002
Suzuki 17.6 %
Others 8.8 %
Suzuki 19.1 %
Honda 51.5 %
Motorcycle growth means an extra letter on vehicle registration plates. Jakartas busy streets have almost 1.5 million registered cars, a number that grows by about 8,500 per month. While this is substantial, the number of motorcycles being used in the city is over 3.3 million. To manage the surge in motorcycle sales, Jakarta now has a new number plate with one more letter to help Traffic Division officials cope with 35,000 new registrations every month.
Pertumbuhan sepeda motor berarti penambahan huruf akhir pada nomor plat kendaraan Jalan-jalan di Jakarta yang sibuk dipenuhi oleh hampir 1,5 juta mobil, terus bertambah sekitar 8.500 setiap bulannya. Selain itu, sepeda motor yang beroperasi di Jakarta berjumlah lebih dari 3,3 juta unit. Untuk mengatasi registrasi kendaraan bermotor roda dua sebanyak 35.000 unit setiap bulan, pengelola lalu lintas di Jakarta sekarang mengeluarkan nomor plat baru untuk sepeda motor dimana terdapat penambahan satu huruf di seri akhirnya.
Component Group Operating Environment Listed subsidiary PT Astra Otoparts Tbk faced a challenging environment in 2003 as principals of Component Group sought revised terms and OEM (Original Equipment Market) sales margins were under pressure. Net revenues from Component Group grew over 4.3% to Rp 2.2 trillion and the sales mix was broadly unchanged with 50.9% of revenues derived from the replacement market, 31.9% from OEM sales and 17.2% from exports. Strategy To respond, the Component Group continued to emphasize its retail strategy through its Shop & Drive,
Grup Komponen Lingkungan Usaha PT Astra Otoparts Tbk menghadapi kondisi yang penuh tantangan di tahun 2003 mengingat principal dari Grup Komponen sedang menjajaki perubahan kondisi dan persyaratan dan tekanan marjin penjualan Original Equipment Market (OEM). Penghasilan bersih Grup Komponen tumbuh lebih dari 4,3% mencapai Rp 2,2 triliun. Kombinasi penghasilan bersih secara umum tidak mengalami perubahan, 50,9% dari replacement market, 31,9% dari penjualan OEM dan 17,2% dari ekspor. Strategi Untuk menyikapi kondisi di atas, Grup Komponen terus memfokuskan pada strategi ritelnya melalui gerai
Super Shop & Drive and Shop & Ride outlets. To support the retail presence, the supply depot network was expanded, improving the speed and responsiveness of spare parts distribution. The replacement market is by far the largest source of growth for the future. The Component Group is enhancing its engineering and product development capability, with a view to expanding its product range to serve the after market. In this area, the Component Group is focusing on building the awareness of its Aspira brand. Aspira has a strong sales track record, contributing 15.6% of the Component Group net revenues in 2003. Shop & Drive, Super Shop & Drive dan Shop & Ride. Di tahun 2003, telah didirikan jaringan depot persediaan untuk memberikan dukungan terhadap jaringan ritel yang ada. Dengan kehadiran gerai-gerai ini maka kecepatan dan respon pada distribusi suku cadang mengalami peningkatan. Pasar komponen pengganti merupakan sumber pertumbuhan terbesar di masa depan. Grup Komponen memperkuat engineering dan kemampuan pengembangan produk agar kami dapat memperluas jajaran produk yang ditawarkan. Grup Komponen sedang memusatkan perhatian untuk membangun kesadaran akan merek
The Component Group is also looking for further growth opportunities, drawing on extensive experience in export markets and taking advantage of the trend towards standardization of various components in the industry.
Export
49.3%
OEM
AOP Sales Breakdown Rincian Penjualan AOP
Aspira, yang memiliki track record penjualan yang kuat dan memberikan kontribusi sebesar 15,6% terhadap penghasilan bersih Grup Komponen di tahun 2003. Grup Komponen juga sedang menjajaki peluang pertumbuhan yang lebih tinggi mengingat pengalaman yang luas dalam pasar ekspor dan memanfaatkan kecenderungan di industri ini untuk menstandardisasi beragam jenis komponen.
Financial Services Jasa Keuangan
Right place, right time, right offer. Financial Services revenues up 39.3%
Sales volume and margin growth Astra delivers customer satisfactio
Increased demand Astra offers more choice
Falling interest rates Astras affordable terms
PEMBIAYAAN MOBIL 4.7
2002 2003
55,626
2002 6.4
2003
69,670
Amount Financed (Rp trillion)
Units Financed
Jumlah Pembiayaan (Rp triliun)
Unit Pembiayaan
Overview
Automobile Financing
Net Revenues for the division increased 39.3% to Rp 2.3 trillion (2002 Rp 1.7 trillion) derived from interest, finance charges and insurance premiums. The bulk of the revenues are derived from vehicle and motorcycle financing. Astra Credit Companies (ACC) comprises a number of separate companies, both subsidiaries and associates engaged in automobile finance. Specifically focused on financing Honda motorcycles is subsidiary PT Federal International Finance. PT Asuransi Astra Buana is a general insurer and PT Astra CMG Life is a joint venture in life insurance.
A total of 5 subsidiary companies are active under the banner ACC: PT Astra Sedaya Finance, PT Estika Sedaya Finance, PT Stacomitra Sedaya Finance, PT Swadharma Bakti Sedaya Finance and PT Astra Multi Finance as well as an associate company, PT Astra Auto Finance.
Ikhtisar
PT Astra CMG Life merupakan perusahaan patungan untuk asuransi jiwa.
Penghasilan bersih divisi ini meningkat 39,3% mencapai Rp 2,3 triliun dibandingkan dengan Rp 1,7 triliun di tahun 2002 yang diperoleh dari bunga, beban keuangan dan premi asuransi. Sebagian besar penghasilan bersih diperoleh dari pembiayaan mobil dan sepeda motor. Astra Credit Companies (ACC) mencakup sejumlah perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang terlibat dalam aktivitas pembiayaan kendaraan. Anak perusahaan yang secara khusus memusatkan pada aktivitas pembiayaan sepeda motor Honda adalah PT Federal International Finance. PT Asuransi Astra Buana adalah perusahaan asuransi umum dan
Operating Environment As interest rates continued to fall in a low inflation environment, demand for consumer finance has increased but so too has the level of competition not only from rival consumer credit companies but banks lending direct
Pembiayaan Mobil Sejumlah 5 anak perusahaan aktif di bawah ACC yaitu PT Astra Sedaya Finance, PT Estika Sedaya Finance, PT Stacomitra Sedaya Finance, PT Swadharma Bakti Sedaya Finance dan PT Astra Multi Finance dan sebuah perusahaan asosiasi PT Astra Auto Finance. Lingkungan Usaha Sejalan dengan tingkat suku bunga yang terus turun dalam kondisi tingkat inflasi yang rendah, permintaan pembiayaan
and acquiring finance companies. We operate in 24 major cities through a network of 28 branch offices. We are already present in almost 70% of the Astra car sales network outlets using an automated link capability to complete finance applications in just 6 hours. Strategy Our strategy has three main elements, first, to utilize a variety of instruments including bonds and asset-backed securities to obtain low cost funding in order to stay competitive. During the year we worked closely with a number of banks in supporting this objective. Second, to diversify our range
konsumen meningkat namun kondisi ini diimbangi oleh peningkatan persaingan tidak hanya dari perusahaan kredit konsumen tetapi juga dari bank yang memberikan pinjaman langsung dan perusahaan keuangan. Kami beroperasi di 24 kota besar melalui jaringan 28 kantor cabang. Kami telah hadir di hampir 70% dari gerai jaringan penjualan mobil Astra, yang menggunakan kemampuan sambungan otomatis untuk memproses aplikasi keuangan hanya dalam waktu 6 jam. Strategi Strategi kami di tahun 2003 meliputi tiga tujuan utama. Pertama, memanfaatkan berbagai instrumen termasuk obligasi dan surat berharga
of business, we strengthened our position in the used car market which we believe offers even bigger opportunities than new car financing and we began to finance non-Astra brand vehicles. Third, we focused on raising productivity and lowering costs. Net Revenues and Operating Performance The ACC group achieved net revenues of Rp 1 trillion (out of a total for the division of Rp 2.3 trillion), up 17%.
dengan jaminan aktiva agar dapat memperoleh pembiayaan dengan dana murah agar dapat tetap kompetitif. Untuk mendukung tujuan ini, di sepanjang tahun 2003 kami menjalin kerja sama dengan sejumlah bank. Kedua, mendiversifikasi jajaran bisnis yang sudah ada dengan cara memperkuat posisi di pasar mobil bekas dimana kami percaya pasar ini menawarkan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan mobil baru dan mulai memberikan pembiayaan untuk kendaraan dengan merek non-Astra. Ketiga, memfokuskan perhatian pada peningkatan produktivitas dan menurunkan biaya.
Penghasilan Bersih dan Kinerja Operasi Grup ACC mencapai penghasilan sebesar Rp 1 triliun diluar jumlah penghasilan divisi sebesar Rp 2,3 triliun, tumbuh sebesar 17%. Kami melakukan ekspansi bisnis sebesar 37% di tahun 2003 dengan mengeluarkan Rp 6,4 triliun untuk membiayai 41.305 mobil baru, 28.365 mobil bekas. Pangsa pasar kami adalah sebesar 45,6% dari total jumlah mobil yang dibeli dari Astra dengan menggunakan kredit dan lebih dari 26% dari semua mobil baru yang dibeli dari dealer Astra. Hubungan kami dengan dealer Astra tetap penting mengingat data base kami telah mencapai 500.000
pelanggan. Bisnis dari pelanggan lama tumbuh dari sekitar 20% menjadi 28%, suatu indikator yang menunjukkan aktivitas CRM berjalan dengan baik dan suatu wacana yang membantu kami membangun usaha mobil bekas setelah kami secara terus menerus berhubungan dengan pembeli awal. Sumber pembiayaan kami tumbuh selama 2003 dimana PT Astra Sedaya Finance dengan sukses menerbitkan obligasi korporasi tiga seri berjumlah Rp 900 miliar, diamortisasi selama empat tahun dan memperoleh peringkat Single A plus dari Pefindo, perusahaan pemeringkat. Kami memiliki sejumlah skema pembiayaan gabungan dengan GE Finance Indonesia dan sejumlah bank.
MOTORCYCLE FINANCING PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR 3.6
2002
4.7
2003
424.713
2002 2003
516.259
Amount Financed (Rp trillion)
Units Financed
Jumlah Pembiayaan (Rp triliun)
Unit Pembiayaan
We expanded our business by 37% in 2003, disbursing Rp 6.4 trillion to finance 41,305 new automobiles and 28,365 used automobiles, giving us a share of 45.6% of the total car purchases from Astra using credit and over 26% of all new cars purchased from Astra dealers. Our relationships with Astra dealers remain crucial as does our data base which has grown to 500,000. Repeat business has grown from around 20% to 28%, both an indicator that our CRM activity is working and an avenue that helps us build our used car business as we keep contact through the original purchaser. Our funding sources grew during 2003 with PT Astra Sedaya Finance successfully issuing corporate bonds in three series in the amount of
Pembiayaan Sepeda Motor Lingkungan Usaha PT Federal International Finance (FIF), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan, adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor terbesar di Indonesia dengan jaringan 73 kantor cabang dan 195 poin layanan di seluruh Indonesia. Permintaan untuk sepeda motor terus berlanjut dengan tingkat pertumbuhan dua digit, sementara tingkat pembelian kendaraan dengan menggunakan fasilitas kredit masih belum pulih ke tingkat sebelum terjadinya krisis ekonomi.
Rp 900 billion, amortizing over four years and carrying a Single A plus rating from Pefindo, the ratings agency. We have a number of joint financing schemes in place with GE Finance Indonesia and several banks.
density of motorcycle ownership is lower than comparative economies in the region.
Motorcycle Financing Operating Environment PT Federal International Finance (FIF), a wholly owned subsidiary, is the largest motorcycle financing company in Indonesia with a network of 73 branch offices and 195 points of service throughout the country. Demand for motorcycles continues at a double digit growth rate, while the level of vehicle purchases using credit has still not returned to pre-crisis levels. The
Kepemilikan sepeda motor di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan kondisi perekonomian di kawasan ini. Penghasilan Bersih Di tahun 2003 penghasilan bersih meningkat 58% mencapai Rp 1,1 triliun sementara kredit macet hanya 1,4% dari jumlah pinjaman. Untuk mempertahankan pertumbuhan ini FIF berhasil memperoleh pembiayaan tambahan melalui penerbitan obligasi sebesar Rp 750 miliar yang diamortisasi lebih dari empat tahun dengan peringkat A+ dari Pefindo. Sebagai tambahan sumber dana internal FIF bekerja sama dengan
sejumlah lembaga keuangan dalam suatu skema pembiayaan. Total pembiayaan meningkat 33% dari tahun sebelumnya mencapai Rp 4,7 triliun untuk pembelian 501.420 sepeda motor baru dan 14.839 sepeda motor bekas, mewakili 52,3% jumlah sepeda motor Honda yang dibeli dengan kredit dan 32,3% dari semua sepeda motor Honda yang dibeli di tahun 2003.
Net Revenues
General Insurance
Life Insurance
Net revenues increased 58% in 2003 to Rp 1.1 trillion while loan delinquency is just 1.4% of total loans. To sustain this growth FIF was able to obtain additional funding through a bond issue for Rp 750 billion amortizing over four years with a Pefindo rating of Single A plus. In addition to its own source of funds FIF works with a number of banks in joint financing arrangements.
PT Asuransi Astra Buana (AAB) is the Astra Groups general insurer majority owned by PT Sedaya Multi Investama, itself a direct subsidiary of Astra. AAB posted a 12% growth in gross premiums in 2003 to Rp 763.9 billion largely driven by an 18% growth in individual policies written. Total assets increased 25% to Rp 1 trillion and total investments rose 21% to Rp 723 billion. AAB maintained a risk based capital (RBC) ratio of 148.6%, substantially above the 100% requirement.
PT Astra CMG Life (ACMGL) is a joint venture, 50% owned by PT Sedaya Multi Investama. During 2003 ACMGL posted a 16% increase in gross premium income to Rp 248 billion, total assets were 26% higher at Rp 579 billion and the companys RBC ratio stood at 136% compared with the minimum requirement of 100%.
Total financing increased 33% year on year to Rp 4.7 trillion for the purchase of 501,420 new motorcycles and 14,839 used motorcycles, representing 52.3% of the total Honda motorcycles purchased using credit and 32.3% of all Honda motorcycles purchased in 2003.
Asuransi umum
Asuransi Jiwa
PT Asuransi Astra Buana (AAB) adalah asuransi umum Grup Astra yang secara mayoritas dimiliki oleh PT Sedaya Multi Investama, yang merupakan anak perusahaan Astra. AAB membukukan 12% pertumbuhan dalam jumlah premi kotor di tahun 2003 mencapai Rp 763,9 miliar yang sebagian besar disebabkan oleh 18% pertumbuhan pada polis individu. Total aktiva meningkat 25% mencapai Rp 1 triliun dan total investasi tumbuh 21% mencapai Rp 723 miliar. AAB mempertahankan rasio Risk Base Capital (RBC) 148,6%, jauh di atas persyaratan 100%.
PT Astra CMG Life (ACMGL) adalah sebuah perusahaan patungan, 50% dimiliki oleh PT Sedaya Multi Investama. Di tahun 2003 ACMGL membukukan peningkatan 16% penghasilan premi kotor mencapai Rp 248 miliar, total aktiva 26% lebih tinggi mencapai Rp 579 miliar dan RBC sebesar 136% dibandingkan dengan persyaratan minimum 100 %.
Heavy Equipmentt Alat Berat
Overview For the second successive year the relative strength of the Rupiah against the US Dollar was a major factor impacting the performance of this division with the level of net revenues virtually unchanged from 2002 at Rp 6.9 trillion. Net revenues are derived from the distribution, sales and after sales service relating to
Ikhtisar Memasuki tahun kedua penguatan nilai Rupiah terhadap Dolar Amerika adalah suatu faktor utama yang berdampak terhadap kinerja divisi ini dimana penghasilan bersih tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun
construction, agricultural, mining and logging equipment (contributing 36.9%), coal mine contracting (44.3%) and coal mining (18.8%). Astra holds a 49.12% share in construction machinery distributor PT United Tractors Tbk (UT), and UT holds 100% in PT Pamapersada Nusantara (Pama), the mine contractor and a 60% interest in the
2002 yaitu sebesar Rp 6,9 triliun. Penghasilan bersih berasal dari distribusi, penjualan dan layanan purna jual yang berkaitan dengan peralatan konstruksi, pertanian, pertambangan dan logging (dengan kontribusi 36,9%), kontraktor penambangan batu bara (44,3%) dan pertambangan batubara (18,8%).
Astra memiliki penyertaan 49,12% pada distributor mesin konstruksi PT United Tractors Tbk (UT), dan UT memiliki penyertaan saham 100% pada PT Pamapersada Nusantara (Pama), kontraktor penambangan dan penyertaan saham 60% pada tambang PT Berau Coal (Berau). Prioritas kami untuk divisi ini adalah menyelesaikan rencana retsrukturisasi hutang UT dan menyuntikkan modal baru guna memposisikan UT untuk berkiprah dalam sektor sumber daya Indonesia yang terus berkembang di masa datang.
Strategi Di alat berat kami akan tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dimana kami memiliki
pangsa pasar sebesar 41%. Posisi ini diperoleh dengan memperkuat purna jual dan suku cadang dan menambah layanan baru seperti penyediaan pembiayaan bagi pelanggan utama. Saat ini suku cadang dan pemeliharaan memberikan kontribusi sebesar 40% kepada penghasilan bersih dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap profitabilitas dan kami berusaha untuk lebih meningkatkan kontribusi. Pada kontraktor penambangan, kami sedang berupaya memperoleh kontrak baru untuk menambah jumlah pelanggan, menekankan pada jajaran layanan menyeluruh termasuk pola desain penambangan. Kami sedang menjajaki peluang baru sejalan dengan berkembangnya industri batubara, listrik dan infrastruktur di Indonesia.
Tantangan Dengan gembira kami laporkan bahwa mayoritas pemberi pinjaman sudah menyetujui persyaratan dalam Perjanjian Restrukturisasi II untuk UT. Masa jatuh tempo hutang diperpanjang hingga tahun 2008 dengan opsi untuk memperpanjang kembali hingga tahun 2010. Selain itu, rencana penawaran umum terbatas sedang dipertimbangkan untuk dilaksanakan di tahun 2004 untuk membeli kembali hutang dan meningkatkan modal kerja guna mendukung peningkatan bisnis. Berau telah menyelesaikan persyaratan dan kondisi restrukturisasi hutang sebesar US$ 29 juta dan perpanjangan jatuh tempo pembayaran telah disetujui hingga tahun 2008.
PT Berau Coal (Berau) mine. Our priority for this division is the completion of plans to restructure debt in UT and inject new capital to position UT for future growth in Indonesias resources sector.
Strategy In heavy equipment we will continue to defend our leadership position in a market where we have a 41% share, by strengthening our after sales and spare parts and adding new services such as the provision of financing for major customers. Currently spare parts and maintenance account for around 40% of net revenues but contribute more in terms of profitability and our aim is to increase
Faktor pendorong untuk pengembangan bisnis ini sangat ditentukan oleh tingkat investasi pada sektor pertambangan, kehutanan, konstruksi dan infrastruktur. Perluasan industri pembangkit tenaga listrik di Indonesia merupakan prioritas. Begitu pula permintaan regional di Asia, terutama Cina untuk kebutuhan batubara akan membantu prospek ketiga jenis usaha UT. Pengembangan
the contribution from this activity. In mine contracting, we are pursuing new contracts to broaden our customer base, emphasizing our full service range including mine design. We are considering new opportunities as the coal, power and infrastructure sectors continue to develop in Indonesia.
Challenges We are pleased to report the majori ty of lenders have agreed to the terms of Restructuring Agreement II for UT. Debt has been rescheduled to 2008 with a conditional option to further reschedule to 2010. In addition, plans for a rights issue are being considered for 2004 in order to buy back outstanding debt and raise working
capital to support an increase in business. Berau completed terms for the restructuring of US$ 29 million debt and a payment schedule to 2008 has been agreed. Key drivers for these businesses are the level of investment going into the mining, forestry, construction and infrastructure sectors. Expansion of Indonesias electrical power generation industry is a priority and regional demand in Asia, particularly in China for steam coals will help all three of our businesses. Infrastructure development, primarily new road building and the retail/commercial construction are very active and sectors in which UTs Komatsu equipment has a strong track record.
Net Revenues Net revenues for the division in 2003 totalled Rp 6.9 trillion comprised of Rp 2.5 trillion from UT, Rp 3.1 trillion from Pama and Rp 1.3 trillion from Berau.
Operating Environment The division recorded sales volume growth of 11% for construction machinery. Together the mining and
forestry sectors account for 66% of sales volumes. Mining equipment volumes were up 18%, while demand in the depressed forestry sector was down by 18%. Conditions for the construction and agricultural sectors were good with growth of 45% and 60% respectively. Berau increased volumes by 12% in coal mining, while Pama, the mining contractor, booked just under 5% reduction in coal contracting.
Coal Mining Rp 1.3 trillion 18.8%
Coal Mining Rp 1.2 trillion 18.7%
Mining Contracting Rp 3.1 trillion 44.2%
Mining Contracting Rp 3.1 trillion 44.5% 2002 Construction Machinery Rp 2.6 trillion 36.8%
2003
Construction Machinery Rp 2.5 trillion 37.0%
Heavy Equipment: Net Revenue Analysis Alat Berat: Analisa Penghasilan Bersih
Caterpillar, Hitachi and Others 59 %
Komatsu 41 %
Construction Machinery Sales Volumes Volume Penjualan Mesin Konstruksi 2003 Mining Pertambangan
338
18%
332
269
(18%)
Construction Konstruksi
134
194
45%
Agriculture Pertanian
72
115
60%
825
916
11%
Pangsa Pasar: Mesin Konstruksi
Di tahun 2003 penghasilan bersih divisi ini berjumlah Rp 6,9 triliun yang terdiri atas Rp 2,5 triliun dari UT, Rp 3,1 triliun dari Pama dan Rp 1,3 triliun dari Berau.
Lingkungan Usaha Divisi ini mencatat pertumbuhan volume penjualan sebesar 11% untuk mesin konstruksi. Enam puluh enam persen
Growth
287
Market Share: Construction Machinery
Penghasilan Bersih
2003
Forestry Perhutanan
Overall Keseluruhan
infrastruktur, terutama pembangunan jalan baru dan konstruksi ritel/komersial berkembang pesat dan merupakan sektor di mana peralatan Komatsu memiliki track record yang kuat.
2002
dari volume penjualan berasal dari sektor pertambangan dan kehutanan. Volume peralatan pertambangan meningkat sebesar 18%, permintaan di sektor kehutanan yang masih terus menghadapi kondisi usaha yang cukup berat turun 18%. Sektor konstruksi dan pertaninan mengalami kondisi yang baik dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 45% dan 60%. Berau mencatat peningkatan volume sebesar 12% pada pertambangan batubara, sementara Pama, kontraktor penambangan, mencatat penurunan produksi batubara sedikit di bawah 5%.
Agribusinesss Agribisnis Overview The majority of the Divisions net revenues are derived from the exports and local sales of crude palm oil (CPO) to downstream cooking oil refineries by subsidiary PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) that is 63.26% owned by Astra International. Historically high prices in CPO in the last two years are expected to continue in the near term. This situation results from CPO substituting for a scarcity in soybean oil impacted by poor harvest conditions in North and South America. Rising demand has exceeded supply for the third year running. The
key source of demand is China where rising incomes have prompted higher consumption of meat and foods cooked with oils. Agribusiness net revenues increased 25.2% from Rp 2.03 trillion to Rp 2.54 trillion in 2003, with 94% of the revenues derived from CPO operations. Agribusiness represents 8.1% of total company revenues.
Operating Environment AAL is a leading producer in Indonesias thriving CPO industry, controlling a total planted area of 191,149 hectares, 15 mills with a
capacity of 700 tons Fresh Fruit Bunches (FFB)/hour and a refinery in Medan, North Sumatra which produces the Sendok brand of cooking oil for sale in local markets. Production increased 16.5% to 633,425 tons with extra capacity coming on stream during the year resulting from good harvest conditions and a policy of optimizing purchases of FFB from third parties. Sales volumes grew 20.7% to 561,505 tons and exports more than tripled to 165,248 tons. In 2004 two new CPO mills are due to be commissioned to take up the available crop yield in full.
tahun ketiga. Sumber permintaan utama adalah Cina dimana peningkatan penghasilan telah mendorong peningkatan konsumsi daging dan makanan yang digoreng. Di tahun 2003, divisi ini memberikan kontribusi kepada penghasilan bersih Perseroan sebesar Rp 2,54 triliun, meningkat 25,2% dari Rp 2,03 triliun di tahun 2002, dimana sebesar 94% berasal dari produksi CPO. Penghasilan divisi ini adalah sebesar 8,1% dari jumlah penghasilan Perseroan.
Ikhtisar Mayoritas penghasilan bersih divisi ini berasal dari penjualan ekspor dan penjualan lokal dari minyak sawit mentah (CPO) ke hilir penyulingan minyak goreng oleh PT Astra Agro Lestari Tbk, anak perusahaan Astra dengan penyertaan saham sebesar 63,26%. Harga CPO yang tinggi dalam
dua tahun terakhir diharapkan akan terus berlanjut dalam jangka pendek. Adapun kondisi ini disebabkan oleh terjadinya kelangkaan minyak kacang kedelai yang sampai tingkat tertentu dapat menggantikan CPO mengingat panen kurang berhasil baik di Amerika Utara dan Selatan dan terjadinya peningkatan permintaan melebihi persediaan yang ada telah memasuki
Lingkungan Usaha AAL adalah salah satu produsen terbesar di Indonesia yang mengembangkan CPO industri dengan baik, memiliki area penanaman sebesar 191.149 hektar, mengoperasikan 15 pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 700 ton Tandan Buah Segar (FFB)/jam dan fasilitas penyulingan di
CPO Production (000 tons) Produksi CPO (000 ton)
CPO Sales Volume (000 tons) Volume Penjualan CPO (000 ton) 2002
465
2003
2002 562
2003
Price (Rp/kg) Harga (Rp/kg) 2002 2003
Strategy Organic growth in CPO and the divestment of non-core agricultural activities are the main strategies for developing this business. AALs interests in tea and some rubber plantations were sold, with the agreements signed and legal closure taking place in early 2004. Negotiations over the sale of cocoa estates have been concluded since balance sheet Medan, Sumatra Utara yang menghasilkan minyak goreng dengan merek dagang Sendok yang dijual di pasar lokal. Produksi meningkat 16,5% hingga 633.425 ton dengan kapasitas tambahan yang datang dari hasil panen yang baik dan kebijakan untuk mengoptimalkan pembelian FFB dari pihak ketiga. Volume penjualan tumbuh 20,7% mencapai 561.505 ton dan ekspor meningkat lebih dari tiga kali
3.4 3.0
Yield Rate (tons/ha) Tingkat Produksi (ton/ha) 3,077 3,422
2002 2003
544 633
date. A provision for loss on all these sales of Rp 90 billion was made in 2003. A relatively small cocoa plantation business continues in West Java pending identification of a suitable buyer. We will continue to focus on developing our export sales where we are able to lock in forward supply contracts and stable prices. Our ongoing FFA 25 programme to reduce the free fatty acid level in our production is working well giving us
superior products which command premium prices. Our Super CPO has an FFA content level of less than 3% and Golden CPO has an FFA content level of around 2%. Production of these high quality products grew 15.3% in the year. The investment in recent years in good road infrastructure to help speed crop delivery to the mills is another key success factor in improving yield and keeping FFA levels low.
lipat mencapai 165.248 ton. Di tahun 2004 dua fasilitas pengolahan CPO yang baru akan disiapkan guna mengolah hasil panen yang ada.
perkebunan karet telah dijual, penandatanganan perjanjian dan aspek legal akan diselesaikan di awal tahun 2004. Negosiasi atas penjualan perkebunan karet telah diselesaikan pada awal 2004. Perseroan melakukan penyisihan kerugian atas penjualan sebesar Rp 90 miliar di tahun 2003. Sebuah perusahaan perkebunan kokoa yang relatif kecil di Jawa Barat sedang menjajaki pembeli yang cocok. Kami
Strategi Pertumbuhan CPO dan divestasi usaha yang bukan bisnis inti adalah strategi utama untuk mengembangkan bisnis ini. Kepemilikan saham AAL di
Outlook Looking forward, large export markets, particularly China, represent significant opportunities and we will consider acquiring additional plantation area as and when the right opportunities emerge. Our density of stands per hectare is improving and with current average plant maturity at less than 10 years we are well placed to capitalize on rising demand.
akan terus memusatkan perhatian pada pengembangan ekspor dimana kami mampu mendapatkan kontrak persediaan jangka panjang dan harga yang stabil. Program FFA 25 kami yang bertujuan untuk mengurangi kandungan Free Fatty Acid (FFA) pada CPO yang diproduksi berjalan dengan baik, memberi kami produk prima dengan harga premium. Super CPO memiliki kandungan FFA kurang dari 3% dan Golden CPO memiliki kandungan FFA sekitar 2%. Produksi produk-produk berkualitas tinggi ini tumbuh 15,3% di tahun ini. Investasi yang dilakukan pada beberapa tahun terakhir ini untuk membangun infrastruktur jalan yang baik guna membantu mempercepat pengiriman
hasil panen ke fasilitas pengolahan adalah faktor sukses penting lainnya untuk meningkatkan hasil dan mempertahankan kandungan FFA yang rendah.
yang besar, terutama Cina, merupakan peluang yang signifikan dan kami akan mempertimbangkan untuk menambah area perkebunan bila saatnya tepat. Produksi per hektar kami meningkat
dan dengan rata-rata tanaman produktif kurang dari 10 tahun pada saat ini maka kami siap untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Information Technology Teknologi Informasi
Overview Information Technology comprises two business units under publicly listed subsidiary, PT Astra Graphia Tbk (AG), namely Document Solutions and IT Solutions. Document Solutions is the sole agent and distributor of Fuji Xerox products in Indonesia and provides business solution products and services related to electronic and printed document processing systems. IT Solutions provides integrated system business solutions starting from design, implementation, maintenance and operation of hardware and software. AG is recognized as one of the leading companies in its field of expertise with a network of 19 branches and 53 service points all over Indonesia. To
Ikhtisar Teknologi Informasi yang terdiri atas dua unit bisnis, Document Solutions dan IT Solutions dikelola oleh PT Astra Graphia Tbk (AG). Document Solutions adalah agen dan distribusi tunggal dari produk-produk Fuji Xerox di Indonesia dan menyediakan produk dan layanan untuk solusi bisnis yang berhubungan dengan elektronik dan sistem proses pencetakan dokumen. IT Solutions menyediakan solusi bisnis sistem terintegrasi berawal dari rancangan, implementasi, pemeliharaan dan pengoperasian perangkat keras dan perangkat lunak. AG dikenal sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya dengan
jaringan kerja yang luas meliputi 19 kantor cabang dan 53 service point di seluruh Indonesia. Untuk memperkuat neraca dan memantapkan posisi keuangannya dengan meminimalkan risiko fluktuasi kurs mata uang asing di masa depan, pada bulan Oktober 2003 AG menerbitkan obligasi lima tahun pertamanya untuk membayar kembali semua hutang yang sebagian besar dalam mata uang Dolar Amerika.
Lingkungan Usaha Pertumbuhan pasar TI di Indonesia yang lamban memberikan dampak bagi kinerja bisnis AG secara keseluruhan di tahun 2003. Penghasilan AG menurun tipis dari Rp 829 miliar di
2002 menjadi Rp 802 miliar di 2003, terutama disebabkan oleh turunnya penjualan unit bisnis IT Solutions sebesar 8,2%. Kinerja Document Solutions tetap stabil dan terus melanjutkan penggantian mesin fotocopy model analog lama dengan model-model baru mesin fotocopy digital dan memberikan kontribusi 55,6% terhadap penghasilan bersih AG secara menyeluruh.
Strategi Manajemen AG yakin bahwa keberhasilan transisi teknologi dari analog ke digital dan solusi berbasis jaringan merupakan strategi penting untuk mempertahankan kepemimpinan kami di pasar Document Solutions.
further strengthen its balance sheet and stabilize its financial position by minimizing future risks of exchange rate fluctuation, in October 2003, AG issued its first 5 year Rupiah bond to prepay all of its US Dollar denominated debt.
Operating environment The slowdown of the IT market growth rate in Indonesia has affected
Di tahun 2003 AG berhasil memasang 6.129 mesin baru, tumbuh 30,4% dimana sekitar 85% dari mereka menggunakan teknologi digital. Pada bisnis unit IT Solutions, AG telah menyusun kembali portofolionya dengan memfokuskan pada segmen pasar yang sedang berkembang di luar pasar yang sudah ada. Untuk mendukung strategi ini, AG sedang menjajaki kemungkinan untuk melakukan aliansi dengan mitra strategis internasional yang handal.
AGs overall business performance in 2003. AG revenues slightly declined from Rp 829 billion in 2002 to Rp 802 billion in 2003, primarily due to an 8.2% decrease of revenues from the IT Solutions business unit. Document Solutions performance was stable, continuing to participate in the transition from analog based to digital based technology and contributing 55.6% of total AG net revenues.
Strategy
Untuk melengkapi strategi bisnis unit yang dimiliki, manajemen AG percaya bahwa komitmen Perseroan untuk memberikan keunggulan operasional, efisiensi, dan tata kelola perusahaan yang baik akan memperkuat reputasi AG sebagai perusahaan penyedia solusi bisnis berbasis TI yang terkemuka di Indonesia.
langkah yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas untuk memastikan agar restrukturisasi berjalan dengan sukses.
Sejalan dengan restrukturisasi yang sedang dilaksanakan terdapat kemungkinan untuk melepaskan bisnis IT Solutions dan AG mengambil langkah-
The management of AG believes that the successful technology transition from analog to digital and networked based solutions are key strategies to maintain its leadership position in Indonesia. In 2003, AG successfully installed 6,129 new machines, a growth of 30.4% of which approximately 85% used digital technology.
In the IT Solutions business unit, AG has reshaped its portfolio by focusing on growing market segments beyond its traditional market. To support this strategy, AG is also looking at the possibility to build alliances with compatible international strategic partners. Complimenting its business unit strategies, AGs management believes its commitment to operational excellence, efficiency, and good corporate governance will strengthen its reputation as a leading IT-based business solutions provider in Indonesia. Within the current restructuring is the possibility of spinning off the IT solutions business and AG is taking the necessary steps to increase efficiency and productivity to ensure the restructuring will be successful.
2002
442
2003
446
356
Doc. Solutions
IT Solutions
Net Revenues (Rp Billion) Penghasilan Bersih (Rp Miliar)
387
Infrastructure Infrastruktur Overview The activities of the Infrastructure Division are handled through wholly owned subsidiaries, PT Astratel Nusantara and PT Intertel Nusaperdana.
Ikhtisar Aktivitas Divisi Infrastruktur dikelola oleh PT Astratel Nusantara dan PT Intertel Nusaperdana, keduanya merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Astra.
As reported last year Astratel and the other shareholders in PT Pramindo Ikat Nusantara, the KSO operator for Sumatra, have agreed to sell their shares to PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) for an aggregate consideration of US$ 381 million.
Astratels share is a 35% stake. In accordance with the terms of a sale and purchase agreement, 30% of the shareholding was transferred in 2002, 15% in 2003 and the remaining 55% is due in 2004.
Sebagaimana dilaporkan tahun lalu Astratel bersama pemegang saham lain di PT Pramindo Ikat Nusantara sebagai KSO operator untuk wilayah Sumatra telah menyetujui untuk menjual saham mereka kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan total nilai jual sebesar US$ 381 juta. Astratel
memiliki penyertaan saham sebesar 35% di perusahaan tersebut. Sesuai dengan perjanjian penjualan dan pembelian saham, kepemilikan sebesar 30% telah dialihkan di tahun 2002, 15% di tahun 2003 dan 55% sisanya di tahun 2004.
The Intertel Astratel Consortium (KIA), 100% owned by Intertel and Astratel, continued to receive income from a revenue sharing programme with Telkom for operation of telecommunication facilities in Jakarta, a project known as PBH-2-Package 1. This project will last until 2005 when the facilities will revert to Telkom.
Konsorsium Intertel Astratel (KIA) yang 100% dimiliki oleh Intertel dan Astratel, menerima penghasilan yang tetap dari Kontrak Bagi Hasil dengan Telkom untuk pengoperasian beberapa fasilitas telekomunikasi di Jakarta (proyek PBH-2-Paket 1). Proyek ini akan berakhir di tahun 2005 dan fasilitas-fasilitas tersebut kemudian akan diserahkan kepada Telkom.
Human Resources Sumber Daya Manusia Our people, our future In todays fast-paced world, change is everywhere. Open markets and the onset of the AFTA trading bloc means more competition in a number of our business sectors. Forward planning in recent years has prepared Astra to embark on a new
Karyawan kami, masa depan kami Di jaman serba cepat sekarang ini, perubahan terjadi dimana-mana. Dalam era perekonomian global dan berlakunya AFTA menyebabkan kompetisi yang semakin ketat di sejumlah sektor bisnis kami.
chapter in the Groups development. A crucial part of these plans are the people who represent Astra throughout Indonesia.
Development, has the task of equipping Astra with the right people for the job ahead. Here he addresses the major challenges in human resources.
As the Board of Directors leads the Groups Human Resources Development, Julius Aslan, Chief of Human Resources
Perencanaan ke depan yang dilakukan beberapa tahun terakhir telah mempersiapkan Astra untuk memulai suatu bab baru dalam pengembangan grup Perseroan. Bagian yang sangat penting dari keseluruhan rencana ini adalah sumber daya manusia yang mewakili Astra di seluruh Indonesia.
Sesuai dengan pengarahan Direksi untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Grup Astra, Julius Aslan, Chief Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), mengemban tugas untuk menyediakan orang-orang yang tepat untuk pekerjaan di masa mendatang bagi Grup Astra. Berikut pandangan beliau dalam menghadapi tantangan utama pada sumber daya manusia.
Our people, our future Karyawan kami, masa depan kami
Q. As competition grows, what makes Astra different from other employers? A. We are a very large and diverse employer Astra represents 129 different companies and a total of 95,420 employees as at the end of 2003. We offer a level of training and career mobility that very few companies in Indonesia can match. Q.What does that mean, exactly?
Astra people at the factory Karyawan pabrik Astra
and manage the careers of good performers and there are clear advantages in broadening their experience. Mobility brings benefits from a Group perspective: fresh insight on business matters from within different divisions helps strengthen the overall performance of the Group.
A. Let me give an example: there is no reason why someone who works in Astra Financial Services Division could not transfer to say Automotive Division or vice versa, providing they have the skills and ability. We monitor
Q. What are the main HR challenges?
T. Sejalan dengan kompetisi yang semakin ketat, apa yang menyebabkan Astra berbeda dari perusahaan lainnya?
bila mereka memiliki berbagai ketrampilan dan kemampuan yang diperlukan. Kami memantau dan mengelola karir para karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik dan manfaat yang diperoleh akan terlihat jelas dengan memperluas pengalaman mereka. Perputaran ini akan membawa manfaat dilihat dari sudut pandang Grup, pengembangan karir akan memberikan manfaat yaitu pemahaman baru mengenai berbagai permasalahan bisnis dari divisi yang berbeda yang dapat membantu memperkuat kinerja Grup secara keseluruhan.
J. Kami adalah grup perusahaan yang sangat besar yang terdiri dari beragam jenis usaha Astra terdiri dari 129 perusahaan yang berbeda dengan jumlah 95.420 karyawan pada akhir tahun 2003. Kami menawarkan berbagai program pelatihan dan pengembangan karir, sangat sedikit perusahaan di Indonesia yang melakukan hal yang sama. T. Apakah arti sebenarnya ? J. Saya akan memberi sebuah contoh: tidak ada alasan mengapa seseorang yang bekerja di Divisi Jasa Keuangan Astra tidak dapat pindah katakanlah ke Divisi Otomotif ataupun sebaliknya,
A. The need to increase sales skills training as we expand in automotive and in financial services is a challenge.
T. Apakah yang menjadi tantangan utama SDM ? J. Tantangan kami adalah kebutuhan untuk meningkatkan pelatihan kemampuan penjualan mengingat kami mengembangkan bisnis otomotif dan
The development of management skills throughout the Group is another as we grow. We have the methods to cope. In 2003 the Remuneration and Nomination Committee regularly reviewed available resources and skills at senior levels while AMDI, the Astra Management Development Institute conducted internal training seminars for marketing personnel in all the major brands, as well as for a number of dealers. We also launched seven new programmes in 2003 to increase management skills.
menghadapi tantangan di bisnis jasa keuangan. Tantangan lainnya adalah pengembangan kemampuan manajemen di seluruh jajaran grup. Namun kami memiliki metode untuk mengatasinya. Di tahun 2003 Komite Remunerasi dan Nominasi secara berkala mengkaji sumber daya manusia beserta ketrampilan yang mereka miliki pada tingkat manajemen senior, sementara AMDI - Astra Management Development Institute secara teratur menyelenggarakan seminar pelatihan internal bagi karyawan di bidang pemasaran di semua perusahaan yang menjual merek-merek utama kami dan juga di sejumlah dealer. Kami juga meluncurkan tujuh program baru di tahun 2003 untuk meningkatkan ketrampilan manajemen.
Astra Management Training - 7 new programmes launched in 2003 to increase management skills. Pelatihan Manajemen Astra - 7 program baru diluncurkan di tahun 2003 untuk meningkatkan ketrampilan manajemen.
Q. How do you ensure your training is effective? A. We do a lot of benchmarking and evaluation working with business schools in Jakarta such as Prasetya Mulia and overseas institutions, including leading names such as the Asian Institute of Management and Harvard Business School.
to offer positions to the best graduates from Astra Manufacturing Polytechnic each year and 2003 was no exception.
we run weekly IR clinics throughout the year. Our IR society meets every three months.
Q. Industrial relations is an important part of HR, how does Astra approach this issue?
Q. Do you see changes in the role of HR in Astra Group?
A. Naturally the normal training routines go on throughout the group, tailored to each business. We are able
A. We have a thorough and systematic approach on several levels. We have 80 Human Resources Managers within the Group and they work hard to maintain high standards of internal communications and welfare for all employees. They are supported by 146 industrial relations officers and in addition to an annual IR conference
A. To successfully compete in the future we believe we must continually review our performance in HR in light of changes not only in our market but across the region. Increasingly our role is as a consultant to Astra International subsidiaries and associate companies making sure the best practices are adopted and knowledge shared across the Group.
T. Bagaimana Anda memastikan pelatihan yang diberikan adalah efektif?
terbaik dari Polman Astra setiap tahunnya demikian pula pada tahun 2003.
T. Apakah Anda melihat perubahan peran SDM di Grup Astra?
J. Kami melakukan banyak benchmarking dan evaluasi melalui kerjasama dengan beberapa sekolah bisnis di Jakarta seperti Prasetya Mulia dan institusi-institusi terkemuka di luar negeri, seperti Asian Institute of Management dan Harvard Business School.
T. Industrial Relations (IR) adalah bagian penting dari SDM, bagaimana pendekatan Astra terhadap hal ini?
J. Agar dapat sukses bersaing di masa datang kami percaya bahwa kami harus senantiasa menelaah kinerja kami di bidang SDM agar kami dapat mengikuti perubahan yang terjadi tidak hanya di pasar kami tetapi juga di kawasan regional. Meningkatnya tugas kami sebagai konsultan untuk anak perusahaan Astra International dan perusahaan asosiasi membuat kami yakin bahwa praktek-praktek terbaik telah diterapkan dan kami berbagi pengetahuan secara menyeluruh di Grup Astra.
Q.What about those who are not involved in selling?
T. Bagaimana dengan mereka yang tidak terlibat dalam penjualan? J. Sebenarnya program pelatihan biasa yang rutin berjalan terus di seluruh perusahaan dalam Grup Astra, program-program yang diberikan disesuaikan untuk setiap bisnis yang berbeda. Kami menawarkan posisi tertentu di perusahaan untuk lulusan
J. Kami memiliki pendekatan yang menyeluruh dan sistematis pada beberapa tingkatan. Kami memiliki 80 Manager SDM di dalam Grup Astra dan mereka bekerja keras untuk mempertahankan standar yang tinggi pada komunikasi internal dan juga kesejahteraan seluruh karyawan. Para Manager SDM tersebut dibantu oleh 146 industrial relations officer. Selain konferensi IR tahunan, kami juga menyelenggarakan klinik IR mingguan yang berlangsung sepanjang tahun. Kami mengadakan pertemuan perkumpulan IR setiap tiga bulan.
Financial Services 7.39 %
System & Others 1.72 % Resources 19.50 %
Automotive 61.29 %
2003 Heavy Equipment 10.10 %
Automotive
Heavy Eq.
Resources
System & Others
Financial Services
Total
58,483
9,638
18,608
1,642
7,049
95,420
HR Statistic 2003 ASTRA GROUP EMPLOYEES (By Business Unit) Statistik SDM 2003 KARYAWAN GRUP ASTRA (Berdasarkan Unit Usaha)
Elementary/Junior High / SD/SMP
16,3% 58,1%
Senior High / SMU Diploma / Diploma
12,1%
Bachelor / Sarjana Master Degree / Master
13,1% 0.4%
ASTRA GROUP EMPLOYEES (By Education) KARYAWAN GRUP ASTRA (Berdasarkan Pendidikan)
Astra Pension Fund Established in 1989, Astra Pension Fund provides a pension to retired Astra employees or their beneficiaries. Currently with 52,570 members from 111 companies, the fund is supported with fees of 3.2% collected from employee salaries combined with company distributions. In 2003, Rp 884 billion, an increase of 34% over previous year, was raised and reinvested according to Indonesian Finance Ministry guidelines. The Astra Pension Fund portfolio in 2003 consisted of long term deposits (26%), bonds (46%), shares and mutual funds (25%) and direct investment (3%).
Astra International Cooperative The principal function of the cooperative is to provide its 50,313 members with facilities for savings and also borrowing for use in house renovation and for down payments required for housing and motorcycle finance. A total of Rp 53.26 billion was allocated to members for these purposes in 2003, an increase of 75% over the previous year. The cooperative worked closely with a number of housing developers in West Karawang and Cikarang. The cooperative also provided scholarships totalling Rp 251.2 million to the dependents of 322 members, an increase of 115%.
Dana Pensiun Astra (DPA)
Koperasi Astra International
Didirikan tahun 1989, DPA menyediakan dana pensiun bagi karyawan Astra, yang telah habis masa kerjanya, atau kepada ahli warisnya. Sekarang ini dengan 52.570 anggota dari 111 perusahaan, pengumpulan dana didukung oleh pembayaran sebesar 3,2% dari gaji karyawan dikombinasikan dengan sumbangan perusahaan. Pada tahun 2003, jumlah dana DPA Rp 884 miliar, meningkat 34% dari tahun sebelumnya dan diinvestasikan sesuai dengan ketentuan dari Departemen Keuangan Republik Indonesia. Portofolio DPA pada tahun 2003 terdiri dari: deposito jangka panjang (26%), obligasi (46%), saham dan reksadana (25%) serta investasi langsung (3%).
Kegiatan utama Koperasi Astra International adalah menyediakan berbagai fasilitas simpan-pinjam bagi kepentingan karyawan anggota yang berjumlah 50.313 orang yang digunakan untuk merenovasi rumah dan pembayaran awal kredit rumah dan sepeda motor. Di tahun 2003, Koperasi Astra International menyalurkan dana sebesar Rp 53,26 miliar, mengalami peningkatan sebesar 75% dibandingkan tahun 2002. Koperasi bekerjasama dengan sejumlah pengembang perumahan di daerah Karawang Barat dan Cikarang. Koperasi juga memberikan beasiswa sebesar Rp 251,2 juta kepada anak dari 322 anggotanya, suatu peningkatan sebesar 115%.
Mutual Funds 25%
Direct Investment 3%
2003 Deposits 26%
Bonds 46%
Astra Pension Fund Portfolio Portofolio Dana Pensiun Astra
Members Anggota
2002
46,680
2003
50,313
Disbursed Funds (Rp Billion) Penyaluran Dana (Rp Miliar)
2002
30.44 53.26
2003
Astra International Cooperative Koperasi Astra International
Environment, Health and Safety
Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
The focus for 2003 was to extend the implementation of the Companys Environment, Health and Safety (EHS) policy to suppliers and sub-contractors, continuing to build awareness within the Astra Group and to raise performance against targets. We are pleased to report there were fewer accidents and less interruptions to work during the year. Astra Groups EHS policy follows a triple bottom line approach taking account of economic, social and environmental issues. Several years ago a Green Company philosophy was adopted incorporating 4 principles:
Green strategy: the integration of EHS policy into all Astra Group operations;
Fokus utama kegiatan di tahun 2003 adalah memperluas implementasi kebijakan Perseroan terhadap Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LH&K3) ke dalam kegiatan para pemasok dan subkontraktor, membangun kesadaran terhadap LH&K3 secara berkelanjutan ke dalam perusahaan di lingkungan Grup Astra serta meningkatkan kinerja perusahaan atas target yang telah ditetapkan. Dengan rasa syukur kami laporkan bahwa kecelakaan dan gangguan kerja yang terjadi sepanjang tahun 2003 ini lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kebijakan LH&K3 Grup mengacu pada tiga pendekatan dasar utama berdasarkan pada pertimbangan terhadap aspek perekonomian, sosial
dan lingkungan hidup. Beberapa tahun yang lalu Perseroan meluncurkan filosofi Green Company yang diwujudkan melalui empat pilar dasar yaitu :
Green process: to ensure that all processes and procedures are efficient and environmentally sustainable to international standards; Green product: the adoption of measures and practices, such as the use of minimal packaging and non-CFC air conditioners, to minimise waste and environmental degradation; and
Green Strategy berkaitan dengan integrasi kebijakan LH&K3 ke dalam seluruh kegiatan operasional perusahaan di lingkungan kelompok usaha Astra.
Green Process untuk memastikan berbagai proses dan prosedur dapat terselenggara dengan efisien, berkesinambungan dengan memperhatikan lingkungan sesuai dengan standar internasional.
Green employee: the involvement of all our employees in EHS, not just the large team of Environmental Officers, Safety Specialists and Health Officers. The number of companies complying with EHS standards and the performance relative to targets improved during the year. A total of 241 facilities within the group (compared with 191 in 2002) and 52% of all facilities, up from 38% a year earlier, are being regularly monitored. Our target of 90% has yet to be achieved. The internal performance
Green Product menyangkut pembuatan produk-produk yang ramah lingkungan seperti AC non CFC, meminimalkan penggunaan kemasan serta desain produk yang hemat biaya pemeliharaan.
Green Employee bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran serta keterlibatan aktif setiap karyawan Astra dalam kegiatan operasional dan manajemen LH&K3, tujuan ini tidak hanya diemban oleh para Environment Officer, Safety Specialist dan Health Officer.
Sejumlah perusahaan telah mematuhi standar-standar LH&K3 dan kinerja relatif mereka terhadap target
index system was improved by adding tougher compliance procedures and creating a single integrated index. We made good progress in meeting with international standards with 31 companies now accredited under ISO 14001, 8 companies under the Certified Indonesian Health and Safety Management (SMK3) and a further 4 companies achieved the Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18000 standard.
As a result of EHS Corporate Policy implementation in 2003, Astra was able to save 10% energy consumption. The Company also achieved a reduction in natural resources utilization by 4.4% in water consumption, 37.6% in diesel fuel consumption and 14.6% in electricity consumption. A formal Emergency Crisis Centre was established using our existing facilities of fire, rescue and ambulance teams. These professionals continue to carry out
preventative routines as well as surveillance 24 hours a day across the Sunter II Industrial Estate area.
A signing ceremony to implement Green Company at Daihatsu Sales Operation. Penandatanganan komitmen Green Company di Daihatsu Sales Operation.
mengalami peningkatan selama tahun 2003. Adapun penerapan standarstandar tersebut dilakukan di 241 fasilitas dibandingkan dengan 191 fasilitas di tahun 2002 dan 52% dari seluruh fasilitas, meningkat dari 38% pada tahun sebelumnya yang dipantau secara terus menerus. Target Perseroan di bidang LH&K3 yaitu 90% perusahaan di Grup Astra. Internal performance index system ditingkatkan melalui penambahan prosedur kepatuhan yang lebih sulit dan juga
menciptakan single integrated index. Kami berhasil membawa banyak kemajuan dalam memenuhi standar international, ini dapat dilihat dari sebanyak 31 perusahaan telah menerima sertifikasi ISO 14001, 8 perusahaan juga memperoleh Sertifikasi nasional di bidang Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) serta 4 perusahaan menerima sertifikasi standar Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18000.
Hasil dari implementasi kebijakan Perseroan terhadap LH&K3 adalah kemampuan Astra melakukan penghematan konsumsi energi sebanyak 10%. Perseroan berhasil mengurangi penggunaan sumber daya alam sebesar 4,4% dalam konsumsi air, 37,6% dalam konsumsi bahan bakar solar dan 14,6% dalam konsumsi listrik. Sebuah pusat penanganan krisis dan keadaan darurat (Emergency Crisis Centre) telah didirikan oleh Perseroan dengan memanfaatkan fasilitas pemadam kebakaran, regu penyelamat dan ambulans yang sudah ada. Para profesional ini terus melaksanakan tugas-tugas pencegahan rutin seperti pengawasan penuh 24 jam di seluruh area Kawasan Industri Sunter II.
Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Community Development Astra Groups wide ranging business activities bring it into contact with many different communities at all levels of society in Indonesia. Astra Group concentrates its efforts on education, promoting a cleaner living environment and encouraging the preservation and development of local culture and good health. Individual group companies manage their own programmes. AAL, AHM, Pama and Berau all participated actively in supporting their communities during the year. In 2003, Astra granted scholarships to 400 students from the levels of elementary school to high school with a combined value of Rp 300 million. Through the Astra Mosque, the
Amaliah Astra Foundation supported religious activities such as reading of the Quran for children in the community, giving lectures, food for breaking the fast and gifts for the underprivileged during Ramadhan and Idul Adha. In support of a clean and healthy environment Astra continued to sponsor an annual contest to encourage cleanliness among local communities and, working with a Non Government Organization (NGO), the Company provided guidance for recycling waste as fertiliser.
and participated at forum meetings with experts from various Indonesian Universities and NGOs to share knowledge and experience in assisting community development. In promoting the preservation and understanding of local culture Astra sponsored the publishing of a book on ancient Javanese culture. To assist the communities in Bali
Astra is a member of the Corporate Forum for Community Development Aid for natural disaster victims in West Sumatra Bantuan bagi korban bencana alam di Sumatra Barat
Pengembangan Masyarakat Kegiatan bisnis Grup Astra yang sangat luas menyebabkan Perseroan berhubungan dan terlibat dalam berbagai kegiatan dengan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Grup Astra memfokuskan kegiatan pengembangan masyarakat di bidang
pendidikan, meningkatkan kebersihan lingkungan, pelestarian dan pengembangan budaya setempat dan kesehatan. Kelompok usaha dalam Grup Astra menangani program pengembangan masyarakatnya masingmasing. AAL, AHM, Pama dan Berau terlibat secara aktif dalam kegiatan pengembangan masyarakat masing-
masing di tahun 2003. Pada tahun 2003, Perseroan memberikan beasiswa berjumlah Rp 300 juta kepada 400 pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah. Melalui Masjid Astra, Yayasan Amaliah Astra melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan seperti belajar membaca Al Quran bagi anak-anak di komunitas sekitar perusahaan Astra, memberikan ceramah agama, membagikan makanan untuk berbuka puasa dan paket Hari Raya Lebaran dan Idul Adha. Sebagai salah satu upaya Perseroan untuk meningkatkan kebersihan, kesehatan dan keindahan lingkungan, Astra mengembangkan dan mensponsori suatu lomba kebersihan
Astra presented the people of Aceh with an Ambulance Astra memberikan sebuah ambulans kepada Masyarakat Aceh
recover their tourism industry Astra sponsored cultural performances for the Bali for the World programme for US$ 50,000. An ambulance was provided to the troubled community of Aceh, aid was given to the victims of a natural disaster in West Sumatra, and vital medicines helped contain an outbreak of Dengue Fever in greater Jakarta. Work continued to improve conditions in the local community surrounding the Companys facilities at the Sunter II Industrial Estate. This project, mentioned in last years report, includes the provision of adequate street lighting as a means to reduce traffic accidents and street crime. Improvements to drainage
are an essential means toward the prevention of flooding which has plagued the area in the past. Other aspects of this ongoing project include the greening of thoroughfares, the provision and upkeep of places of worship and community development activities.
The Toyota Astra Foundation (YTA)
University aid programmes including technology project research and science events (15 separate events);
Regular, special and top student scholarship to 7,600 students from elementary school to high school including underprivileged students;
YTA continued its commitment during 2003 to support education. The foundation was established by Toyota Motor Corporation and Astra in 1974 and distributed Rp 3.78 billion for education and culture over the year into projects such as:
Community scholarships are a regular part of Astras activities during 2003. Beasiswa untuk masyarakat merupakan bagian dari aktivitas rutin Astra di tahun 2003.
yang diadakan setiap tahun. Selain itu Perseroan melalui kerja sama dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) memberikan penyuluhan dalam pengolahan limbah menjadi pupuk. Astra sebagai anggota Corporate Forum for Community Development ikut serta berpartisipasi dalam forum pertemuan dengan para cendekiawan dari berbagai universitas di Indonesia dan LSM untuk bertukar pikiran dan pengalaman dalam aktivitas pengembangan masyarakat. Dalam rangka mempromosikan pelestarian dan pengertian budaya daerah, Astra memberikan sponsor untuk penerbitan buku budaya Jawa kuno.
Untuk memulihkan kondisi pariwisata di Bali pasca pemboman, Astra mensponsori program pagelaran budaya Bali for the World sebesar US$ 50.000. Sebuah mobil ambulans disumbangkan kepada masyarakat Aceh, bantuan diberikan bagi masyarakat yang tertimpa bencana alam di Sumatra Barat serta pemberian obat-obatan yang berguna untuk mengatasi wabah deman berdarah di kawasan Jabotabek. Berbagai kegiatan pengembangan masyarakat terus dilakukan oleh Perseroan untuk meningkatkan kondisi masyarakat setempat di sekitar lokasi Perseroan di Kawasan Industri Sunter II. Proyek ini, sebagaimana telah disampaikan dalam laporan tahun lalu, meliputi penyediaan penerangan jalan
secara memadai yang bertujuan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kejahatan di jalan. Perbaikan saluran pembuangan air merupakan usaha penting yang dilakukan untuk mencegah banjir yang telah menggenangi area sekitar Perseroan di masa lalu. Aspek-aspek lain dari proyek yang berkelanjutan ini antara lain penghijauan jalan, penyediaan dan pemeliharaan tempat-tempat beribadah dan penyelenggaraan aktivitas pengembangan masyarakat.
Yayasan Toyota Astra (YTA) YTA terus melanjutkan komitmennya untuk memberikan dukungan dalam bidang pendidikan. Yayasan ini didirikan oleh Toyota Motor Corporation dan Astra pada tahun
Vocational school aid programmes eg. technical equipment aid and books; and
Training & Development programmes for Entrepreneurship by giving automotive entrepreneur training and Astra subsidized workshops.
To commemorate 30 years of YTA, in cooperation with Kompas/ Gramedia Group, an educational book will be published in 2004. The foundation also hosted a classical music concert from Sweden in 2003.
1974. Sebanyak Rp 3,78 miliar dana dibagikan untuk berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan kebudayaan antara lain:
Program bantuan dana bagi berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, yang digunakan untuk pembiayaan riset, bantuan bagi proyek riset teknik dan dukungan bagi penyelenggaraan lokakarya, simposium ataupun pameran ilmiah (15 kegiatan). Program pemberian beasiswa biasa, khusus dan siswa teladan kepada 7.600 siswa dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi termasuk juga siswa yang berasal dari keluarga dhuafa.
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) Small and medium enterprises (SME) are an essential part of the development of local economies throughout Indonesia. YDBA continued to provide financial and technical support for SMEs during 2003 working closely with partners including PT Bank Mandiri Tbk, PT Sucofindo (Persero) and PT Surveyor Indonesia (Persero) among others.
banks (BPR). Activities covered nine different locations including Jakarta, Garut, Tegal, Yogyakarta, WaruSidoarjo, Mataram-Nusa Tenggara Barat, Batam, Ubud-Bali and Tabalong in South Kalimantan. Working with Government-owned companies (BUMN), YDBA arranged Rp 8.6 billion in soft loans to SMEs at attractive interest rates.
YDBAs efforts supported a total of 954 SMEs spread across general manufacturing, furnicraft, trading, repair shops, agribusiness and others including cooperation with local rural
Astra conducts a dialogue forum with SMEs regularly. Astra mengadakan forum dialog dengan UKM secara be
Program bantuan dana bagi sekolah kejuruan seperti bantuan peralatan teknis dan buku-buku.
2003.
Program Pelatihan & Pengembangan wirausaha melalui pengadaan program pelatihan di bidang otomotif dan bengkelbengkel Astra yang memperoleh subsidi.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
Dalam rangka memperingati ulang tahun YTA ke tiga puluh, melalui kerjasama dengan Kompas/Grup Gramedia, Yayasan ini akan menerbitkan sebuah buku tentang pendidikan di tahun 2004. Yayasan ini juga telah menyelenggarakan sebuah konser musik klasik dari Swedia pada tahun
Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan bagian penting dalam pengembangan perekonomian lokal daerah di seluruh Indonesia. Pada tahun 2003 YDBA terus memberikan bantuan teknik dan pendanaan untuk mendukung sektor UKM dengan menjalin kerja sama secara erat dengan beberapa mitra antara lain PT Bank Mandiri Tbk, PT Sucofindo (Persero) dan PT Surveyor Indonesia (Persero).
During 2003, YDBA has provided various training to 1,913 SMEs including an SME Green company programme which also receives direct support from the EHS (Environment, Health & Safety) group within Astra. Information services are available on topics such as bookkeeping, SME websites, hardware maintenance and IT training. In Bisnis Indonesia the leading daily finance and business newspaper, the Foundation contributed some 82 topics to a regular column for SMEs. YDBA works closely with the International Finance Corporation (IFC) to develop SMEs in East Indonesia in Bali, Surabaya, East Kalimantan and Makassar. Cooperating with Ghent University and the Paramadina University with
YDBA telah memberikan dukungan kepada sebanyak 954 pengusaha UKM antara lain pengusaha manufaktur umum, kerajinan mebel, perdagangan, bengkel reparasi, agribisnis dan lainlain termasuk kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar di berbagai lokasi antara lain Jakarta, Garut, Tegal, Yogyakarta, WaruSidoarja, Mataram-Nusa Tenggara Barat, Batam, Ubud-Bali dan Tabalong di Kalimantan Selatan. Melalui kemitraan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), YDBA menjembatani penyalurkan dana kepada UKM sebesar Rp 8,6 miliar dalam bentuk pinjaman lunak dengan tingkat suku bunga yang rendah. Pada tahun 2003, YDBA mensponsori dan menyelenggarakan berbagai program pelatihan bagi 1.913
financial support from the European Union, YDBA developed a tutor programme. The Foundation has an established gallery in Jakarta for marketing the products of its SME partners with net revenues of Rp 1.2 billion generated during the year from the sales of furniture and handicrafts.
Astra Mitra Ventura (AMV) AMV is a venture capital company providing start up capital, restructuring and general financial advisory services to a wide variety of businesses. A total of 130 partner companies were financed during the year in an amount of Rp 24 billion. In cooperation with YDBA, AMV
pengusaha UKM termasuk juga program UKM Green Company yang dilaksanakan dengan dukungan dari Grup LH&K3 PT Astra International Tbk. YDBA juga menyediakan layanan informasi bagi para pengusaha UKM seperti tata buku, situs UKM, pemeliharaan perangkat keras dan pelatihan Teknologi Informasi. Yayasan ini juga memberikan kontribusi sebanyak 82 topik di kolom rutin pembahasan mengenai UKM pada harian Bisnis Indonesia, sebuah harian bisnis dan keuangan yang terkemuka di Indonesia. YDBA menjalin kerja sama secara erat dengan International Finance Corporation (IFC) dalam mengembangkan sektor UKM di wilayah Indonesia Timur, Bali, Surabaya, Kalimantan Timur dan Makassar. Bekerja sama dengan Ghent University
assisted partner companies in developing their business and in strengthening capital. It includes advocacy in management, technology, human resources and business development.
Astra Manufacturing Polytechnic (Polman) Established in 1995 this educational institution provides a range of different vocational courses to students in cooperation with a number of leading educational bodies including Bandung Institute of Technology and ATMI Surakarta. In 2003, Polman graduated 404 students from the Manufacture Machine Programme, the Production
dan Universitas Paramadina serta pendanaan dari Uni Eropa, YDBA mengembangkan program belajar mengajar. Yayasan ini telah mendirikan sebuah galeri di Jakarta untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh para mitra UKM. Pada tahun ini penghasilan bersih yang diperoleh dari penjualan furnitur dan kerajinan adalah sebesar Rp 1,2 miliar.
Astra Mitra Ventura (AMV) AMV adalah sebuah perusahaan modal ventura yang menyediakan modal awal, restrukturisasi dan jasa penasihat keuangan secara umum kepada berbagai jenis usaha. Pada tahun 2003 AMV memiliki 130 mitra binaan dengan total dana investasi sebesar Rp 24 miliar. Melalui kerja sama dengan YDBA, AMV
and Manufacturing Process Programme and the Information System Programme and about 60% of them were absorbed by Astra Group. In the same year, together with Astra Automotive Division, Polman established a new programme called Automotive Technique. The purpose of the new course is to provide human resources with automotive knowledge for Astra Group.
Polman as a formal educational institution for Competency Based Training. Polman continuously strives to improve the quality of its programs and to maintain its professional
standards. This reflects Astras commitment to the development of dedicated and skilled professionals and to the future of its workforce as well as to the future of the nation as a whole.
In cooperation with Ministry of National Education, Polman gave assistance to some High Schools as part of its social care activities. In addition, the Government through Ministry of Industry and Trade, Ministry of Labour and Ministry of National Education has appointed Polman Graduation Day / Wisuda Siswa Polman
akan terus mendukung pengembangan mitra binaan melalui pengembangan bisnis dan memperkuat permodalan mereka termasuk memberikan penyuluhan dalam bidang manajemen, teknologi, sumber daya manusia dan pengembangan usaha.
Politeknik Manufaktur Astra (Polman) Didirikan pada tahun 1995, Polman merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang menyediakan kesempatan belajar bagi sejumlah siswa melalui kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan terkemuka seperti Institut Teknologi Bandung dan ATMI Surakarta. Hingga akhir tahun 2003, Polman meluluskan 404 siswa dari Program
pembuatan Peralatan dan Perlengkapan Produksi, Program Teknik Proses Manufaktur dan Program Sistem Informasi, dimana 60% diantara mereka terserap oleh industri Grup Astra. Pada tahun yang sama, melalui kerja sama dengan Divisi Otomotif Astra, Polman mengembangkan sebuah program baru yang disebut Teknik Otomotif. Adapun tujuan dari pengembangan program baru ini adalah membekali sumber daya manusia yang ada dengan pengetahuan tentang otomotif. Polman bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional memberikan dukungan kepada sejumlah Sekolah Lanjutan sebagai bagian dari aktivitas kepedulian sosial yang dilaksanakannya. Selain itu,
Pemerintah Indonesia melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Pendidikan Nasional telah menunjuk Polman sebagai sebuah institusi pendidikan formal untuk Competency Based Training. Institusi ini secara terus menerus berusaha untuk mengembangkan program-program yang ada dan mempertahankan standar profesionalisme. Keberadaan Polman mencerminkan komitmen Perseroan dalam mengembangkan tenaga kerja profesional yang terampil, dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan Astra dan masa depan bangsa dan negara Indonesia.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan Overview From its establishment in 1957, the founders of Astra International have applied various forms of controls, ethical and sustainable business practices much of which today form the core of good corporate governance. These values were to a large extent evident in the Catur Dharma, the Companys original corporate philosophy which is still a part of doing business over forty years later. Astras policy to improve performance and maximize corporate value embraces good corporate governance principles in compliance with current standards and regulations. The BOD and the BOC are expected to perform
Ikhtisar Sejak Perseroan didirikan pada tahun 1957, pendiri Astra sudah menerapkan berbagai bentuk pengendalian, praktek bisnis yang etis dan langgeng dimana sebagian besar merupakan inti dari tata kelola perusahaan yang baik. Nilai-nilai ini merupakan perwujudan nyata dari Catur Dharma, yang merupakan filosofi Perseroan asli yang masih menjadi bagian dari kegiatan bisnis kami lebih dari empat puluh tahun kemudian. Kebijakan formal Perseroan dalam rangka meningkatkan kinerja serta memaksimalkan nilai perusahaan mencakup prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
their duties and functions professionally, transparently and responsibly with due consideration to the interests of the Company, its shareholders and stakeholders. Astra has established several committees and organization functions which are charged with improving the effectiveness of corporate governance activities, including the Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee, the Executive Committee, the Risk Management Group and the Internal Audit Department.
Audit Committee (AC) Established by the BOC, the AC assists the BOC in fulfilling its oversight
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan melakukan tugas dan fungsinya secara profesional, terbuka dan bertanggung jawab, serta memperhatikan kepentingan Perseroan, pemegang saham dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder). Astra telah membentuk beberapa komite dan fungsi dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan aktifitas tata kelola perusahaan seperti Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Eksekutif, Grup Manajemen Risiko dan Departemen Internal Audit.
responsibilities in accordance with prevailing requirements of Bapepam and JSX. The AC is chaired by Mr. Patrick Alexander (appointed in May 2003) and includes Mr. Fred B.G. Tumbuan (appointed in December 2003) and Mr. Kanaka Puradiredja (appointed in March 2004). The activities of the AC are described in the separate report contained within this Annual Report.
Remuneration and Nomination Committee (RNC) Periodic meetings were held in the year to set the remuneration policy, determine the basis for awarding bonus payments and the distribution of duties among the members of the BOD. RNC
Komite Audit Komite Audit yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugas kepengawasan sesuai dengan peraturan Bapepam dan Bursa Efek Jakarta. Komite Audit diketuai oleh Bp. Patrick Alexander (diangkat pada bulan Mei 2003) dengan anggota Bp. Fred B.G Tumbuan (diangkat pada bulan Desember 2003) dan Bp. Kanaka Puradiredja (diangkat pada bulan Maret 2004). Aktivitas dari Komite Audit diuraikan secara terpisah dalam Laporan Tahunan ini.
is charged with reviewing potential executives (excluding Directors) for employment with the Company.
Company and Astra Group in general is reviewed, in particular the annual budget and quarter by quarter outlook.
Executive Committee (EC)
Implementation
Monthly meetings are held to review major business decisions that require approval by BOC. The operational and financial performance of the
A publication, the Guidelines on Business and Work Ethics sets out ethical principles to be followed by the Company and its employees in
performing their duties including dealing with third parties and the general public in a professional and responsible manner. From time to time the Company surveys the effectiveness of controls, the extent of compliance with proper business and work ethics, compliance as to EHS, and the fair treatment of
Astras presentation team at the Indonesian Institute for Corporate Governance Tim Astra dalam presentasi kepada Indonesian Institute for Corporate Governance
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan pertemuan secara berkala untuk menetapkan kebijakan mengenai remunerasi, formulasi bonus dan pembagian tugas di antara anggota Direksi. Komite ini juga mengkaji pejabat eksekutif (selain Direksi) yang memiliki potensi bagi Perseroan.
Komite Eksekutif Komite Eksekutif mengadakan pertemuan bulanan untuk mengkaji
berbagai keputusan bisnis utama yang harus diambil oleh Perseroan dan memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Komite ini juga melakukan pengkajian terhadap kinerja keuangan dan operasional Perseroan dan Grup Astra secara umum, serta memeriksa anggaran tahunan dan rencana usaha triwulanan Perseroan.
Implementasi Buku Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang dikeluarkan oleh Perseroan mengatur prinsip etis bagi Perseroan dan seluruh karyawannya, termasuk
dalam berinteraksi dengan pihak ketiga dan masyarakat secara profesional dan bertanggung jawab. Dari waktu ke waktu Perseroan mengadakan survey untuk menilai efektivitas fungsi pengendalian, kepatuhan terhadap etika bisnis dan etika kerja, kepatuhan terhadap peraturan LH&K3 serta perlakukan wajar terhadap karyawan di Grup Astra. Perseroan juga menerbitkan buku Panduan Pengelolaan Green Companies yang juga tersedia untuk umum.
employees in the Astra Group. A Guide Book on Astra and its approach to the environment entitled The Management of Green Companies is available to the public. During 2003, the BOD held regular weekly meetings, while the BOC met 4 times. On May 22nd the Company conducted an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and an Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) at which the following major resolutions were passed:
Acceptance of the resignation of Ms. Sri Mulyani Indrawati and Ms. Vimala Menon from their posts as Commissioners and approved the appointment of Ms. Mari Elka Pangestu, Mr. Djunaedi Hadisumarto and Mr. Patrick Alexander as Independent Commissioners and Mr. Brian Keelan and Mr. Adam Keswick as Commissioners; and
Approval of the Companys annual report for the book year 2002;
At the EGMS the following resolutions were passed:
Agreed that no dividend would be distributed to shareholders due to restrictions stipulated in the 2002 Debt Restructuring Agreement;
Approval of the establishment of a limited liability company held jointly between the Company and Toyota Motor Corporation for the
Selama tahun 2003, Direksi menyelenggarakan rapat mingguan secara teratur, sementara Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak empat kali. Pada 22 Mei 2003 Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan keputusan Rapat sebagai berikut :
Menerima pengunduran diri Ibu Sri Mulyani Indrawati dan Ibu Vimala Menon dari anggota Dewan Komisaris dan menyetujui pengangkatan Ibu Mari Elka Pangestu, Bp. Djunaedi Hadisumarto dan Bp. Patrick Alexander sebagai Komisaris Independen, dan Bp. Brian Keelan dan Bp. Adam Keswick sebagai Komisaris.
Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2002. Persetujuan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham sesuai dengan pembatasan yang ditetapkan pada Perjanjian Restruturisasi Hutang di tahun 2002.
Authorization of the BOC to determine salaries and/or allowances of the Board of Directors.
Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan gaji dan/atau tunjangan Direksi. Adapun keputusan Rapat RUPSLB adalah : Persetujuan pendirian sebuah perusahaan baru yang dikendalikan bersama Perseroan dan Toyota
purpose of marketing and the distribution of Toyota brand motor vehicles; and Approval of the sale of the Companys 46% interest in PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia amounting to US$ 226 million.
Risk Management Group In the spirit of improving the level of corporate governance in Astra, the Risk Management Group (RMG) carries a coordinating, consulting and advisory role to support management in the process of recognising and mitigating risks and maintaining an ongoing monitoring programme to ensure important tasks are being performed correctly,
Motor Corporation dengan tujuan untuk pemasaran dan distribusi kendaraan Toyota di Indonesia. Persetujuan penjualan pelepasan saham Perseroan sebesar 46% di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dengan harga US$ 226 juta.
Grup Manajemen Resiko (RMG) Dengan tujuan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan di Astra, Perseroan membentuk RMG yang bertugas untuk mengkoordinasi, memberikan konsultasi dan nasihat kepada jajaran manajemen dalam proses mengidentifikasi dan mengurangi risiko dan mempertahankan program pengendalian secara berkelanjutan
efficiently and effectively. RMGs Charter objectives include the promotion of effective risk management and operational efficiency at reasonable cost. The Directors have specifically approved the following activities in the RMG Charter: Develop and implement Control Self Assessment tools for use across the Astra Group. Control Self Assessment (CSA) is an established methodology that enables management to assess the risks that they are facing, and evaluate controls to manage these risks for efficiency and effectiveness. During 2003 RMG developed the tools to support CSA, including pilot projects to test these
untuk memastikan agar tugas-tugas yang penting dilakukan dengan tepat, secara efisien dan efektif. Meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan efisiensi aktivitas operasional Perseroan dengan biaya yang layak merupakan tujuan Anggaran Dasar/Piagam RMG (RMG Charter). Direksi secara khusus telah menyetujui aktivitas dalam Piagam RMG sebagai berikut : Mengembangkan dan mengimplementasikan metodologi Control Self Assessment (CSA) kepada semua jajaran Grup Astra CSA adalah suatu metodologi handal yang digunakan oleh manajemen untuk menilai risiko yang sedang dihadapi dan mengevaluasi
tools. In 2004, a wider programme of Control Self Assessment will be undertaken. The Risk Management Groups role is to guide management and staff on the use of the CSA methodology. CSA offers numerous benefits to the Astra Group. It encourages the involvement and accountability of Astra Group employees, increases awareness of organizational objectives and the role of internal control in achieving goals and objectives. CSA, to be successful, depends on the commitment and support from senior management. The Directors recognize the benefits that can arise from CSA, and are encouraging active involvement from all concerned.
pengendalian yang sudah ada agar dapat mengelola risiko tersebut dengan efisien dan efektif. Selama tahun 2003 RMG telah mengembangkan beberapa metodologi untuk mendukung CSA, termasuk proyek percobaan untuk menguji metodologi ini. Di tahun 2004, Perseroan akan menyelenggarakan sebuah program CSA yang lebih luas. Peran dari RMG adalah memberikan panduan bagi manajemen dan karyawan dalam menggunakan metodologi CSA tersebut. CSA memberikan banyak manfaat bagi Grup Astra, antara lain mendorong keterlibatan dan akuntabilitas karyawan Grup Astra, meningkatkan kesadaran akan tujuan Perseroan dan tugas pengawasan internal dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
Assess the risk profile of the Group, and determine the nature of risk management activities Under the CSA programme, management identify and assess risks that their business unit is facing.The assessments are used to develop risk profiles and identify the controls to manage these risks. Coordinate Internal Audit Activities Internal Audit is required to undertake quality assurance reviews to assess the effectiveness and efficiency of the controls implemented by management. RMG works with Internal Audit across the Group in developing work plans
ditetapkan. Keberhasilan CSA tergantung dari komitmen dan dukungan jajaran manajemen senior. Direksi menyadari manfaat yang akan diperoleh dari CSA, oleh karena itu Direksi mendorong keterlibatan secara aktif dari semua pihak terkait. Menilai profil risiko Grup Astra dan menentukan sifat alami aktivitas manajemen risiko Dalam melaksanakan program CSA, manajemen mengidentifikasi dan menilai berbagai risiko yang sedang dihadapi oleh unit bisnis mereka. Penilaian ini digunakan untuk mengembangkan profil risiko dan mengidentifikasi sistem pengendalian yang ada agar risikorisiko tersebut dapat dikelola dengan seksama.
that focus on the higher risk areas and the controls used to manage these activities. The RMGs role also encompasses the development and monitoring of the use of Internal Audit resources across the Group. During the year the Directors requested RMG to perform specific tasks and the results were reported to them.
Internal Audit Department The Directors have approved a Charter for the Internal Audit function, with a wide ranging authority and the following specific roles:
To provide effective risk-based Internal Audit services in accordance with international standards to Astra International and to Astra group companies that have no or limited Internal Audit functions; To support the policies of the BOD in controlling the achievement of corporate goals with efficiency and effectiveness; and To proactively contribute to and support the activities of the RMG, of which Internal Audit is an integral part.
Employee Communications As a part of the Companys routine implementation of good corporate governance, a President Directors letter is issued annually to all executives and employees in the Astra Group containing the Companys forecast for the macro economy, the business environment, Astras key strategies and business targets. The Board invites management to communicate the contents of the letter to employees and in addition undertakes visits to major cities to communicate directly to middle management and heads of branch distribution wherever the company operates to ensure policies and strategies are fully understood.
Mengkoordinasikan Aktivitas Internal Audit Internal Audit diperlukan dalam melaksanakan kajian quality assurance yang bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pengendalian yang diterapkan oleh manajemen. RMG bekerja sama dengan seluruh Internal Audit yang terdapat di Grup Astra mengembangkan rencana kerja yang difokuskan pada area-area dengan risiko yang lebih tinggi dan pengendalian yang digunakan untuk mengelola aktivitas-aktivitas ini. RMG juga bertugas untuk mengembangkan dan memonitor penggunaan dari sumber daya Internal Audit di seluruh Grup Astra. Di tahun 2003 Direksi meminta RMG untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dan hasilnya telah dilaporkan kembali kepada Direksi.
BOD visits to regional operations management. Secara berkala Direksi bertemu dengan seluruh kepala cabang.
Departemen Internal Audit Direksi telah mengesahkan sebuah Piagam (Charter) yang mengatur fungsi-fungsi Internal Audit, termasuk di dalamnya rentang otoritas yang besar dan tugastugas khusus sebagai berikut : Menyediakan jasa Internal Audit berbasis risiko yang efektif dengan mengacu pada standar
internasional untuk Astra dan perusahaan-perusahaan lain yang tergabung dalam Grup Astra yang tidak memiliki fungsi Internal Audit atau memiliki fungsi Internal Audit secara terbatas. Mendukung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Direksi dalam mengendalikan pencapaian tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.
Shareholder, Investor and Press Communications
BOC and BOD Remuneration
In 2003, the Company held an Analysts Gathering, a Public Expose and a workshop for capital markets and industrialist journalists. The Company also participated in various investor forum events held outside Indonesia. Information on the Company is available at www.astra.co.id. Previous annual reports, press releases and other important information about the Company are available at this site.
In 2003, BOD and the BOC of the Company and its subsidiaries received a total of Rp 198 billion in salaries and other forms of compensation.
by investors regarding the Company, to act as the Companys contact person with Bapepam and the public and to monitor and advise the BOD on compliance with the capital market regulations.
Corporate Secretary To further enhance services to investors and compliance with capital market regulations, the Corporate Secretary is responsible to provide the public with all information needed
Aminuddin Corporate Secretary Sekretaris Perusahaa
www.astra.co.id Secara proaktif memberikan kontribusi dan memberikan dukungan kepada aktivitas-aktivitas Risk Management Group dimana Internal Audit merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan darinya.
langsung kepada jajaran manajemen madya dan kepala cabang distribusi dimanapun perusahaan beroperasi untuk memastikan agar kebijakan yang diterapkan dan strategi yang dilaksanakan dipahami dengan baik.
Komunikasi Karyawan
Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan Pers
Sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan secara teratur oleh Perseroan, setiap tahun surat dari Presiden Direktur (President Letter) dibagikan kepada seluruh jajaran eksekutif dan karyawan Grup Astra International. Adapun isinya mencakup prediksi perusahaan terhadap kondisi ekonomi makro, lingkungan usaha, serta strategi penting dan sasaran bisnis Astra. Direksi mengajak manajemen untuk mengkomunikasikan isi dari surat tersebut kepada seluruh karyawan. Selain itu, manajemen juga melakukan kunjungan ke berbagai kota besar untuk mengkomunikasikannya secara
Di tahun 2003, Perseroan menyelenggarakan pertemuan dengan para Analis, Paparan Publik dan lokakarya untuk para wartawan pasar modal dan industri. Perseroan juga ikut mengambil bagian dalam berbagai forum investor yang diselenggarakan di luar negeri. Informasi tentang Perseroan tersedia pada www.astra.co.id. Laporan tahunan yang sebelumnya, siaran pers dan informasi penting lainnya tentang Perseroan dapat dilihat pada situs ini.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Di tahun 2003, jumlah gaji dan remunerasi lain yang diterima oleh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan anak perusahaan adalah sebesar Rp 198 miliar dalam bentuk gaji dan kompensasi lainnya.
Sekretaris Perusahaan Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal dan mematuhi ketentuan pasar modal, maka Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan Perseroan, bertindak sebagai penghubung dan memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan pasar modal tersebut.
Board of Commissioners / Dewan Komisaris
(President Commissioner/ Presiden Komisaris)
Theodore Permadi Rachmat
(Vice President Commissioner/ Wakil Presiden Komisaris)
Benny Subianto
Benjamin Arman Suriadjaya
An Indonesian citizen, he has been the President Commissioner of PT Astra International Tbk since June 2002. A former President Director of the Company (1984 - 1998) before being appointed as a commissioner of the Company (1998 - 2000), he served as President Director of the Company for the second time from 2000 -2002. He joined the Company in 1969. Mr. Rachmat is also a commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk (1999 - present), and is a former commissioner of PT Bank Universal Tbk (1995 - 2001). He has also served as the President Commissioner (1994 - 1998), Commissioner (1984 - 1991), President Director (1979 - 1983) and Director (1972 - 1978) of PT United Tractors Tbk. He graduated from Bandung Institute of Technology in 1968.
An Indonesian citizen, he has been the Vice President Commissioner of the Company since February 2000 and has been a commissioner since 1998. He started his career at the Company in 1969 and served as the Vice President Director from 1990 -1998. He has served as the President Director of PT United Tractors Tbk (1984 - 1997), President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 -1999), President Commissioner of PT United Tractors Tbk (1997 - 1999), President Commissioner of PT Berau Coal (1995 - 2001) and President Commissioner of PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 - 1999). He graduated from Bandung Institute of Technology in 1969.
An Indonesian citizen, he was re-appointed as a commissioner of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders in 2000. He joined the Company in 1970 and served as Director (1970 - 1973), Vice President Director (1973 - 1979), President Director (1979 - 1984), Vice President Commissioner (1984 - 1993) and various positions in subsidiaries. He has been a commissioner in the Company since 1993. He graduated from Bandung Institute of Technology in 1959.
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Astra International Tbk sejak Juni 2002. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (1984 1998), kemudian diangkat menjadi Komisaris Perseroan (1998 2000) dan untuk kedua kalinya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2000 2002). Bergabung dengan PT Astra International Tbk tahun 1969. Beliau adalah juga Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (1999 sekarang), dan pernah menjabat Komisaris PT Bank Universal Tbk (1995 2001). Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris (1994 1998), Komisaris (1984 1991), Presiden Direktur (1979 1983) dan Direktur (1972 1978) di PT United Tractors Tbk. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1968.
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Astra International Tbk sejak Februari 2000, dan sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan sejak 1998. Memulai karir di PT Astra International Tbk pada tahun 1969 dan menjadi Wakil Presiden Direktur (1990 1998). Pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (1984 1997), Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (1989 1999), Presiden Komisaris PT Berau Coal (1995 2001) dan Presiden Komisaris PT Komatsu Indonesia Tbk (1993 1999). Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1969.
(Commissioner/ Komisaris)
Warga Negara Indonesia. Sejak Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2000 diangkat kembali sebagai Komisaris PT Astra International Tbk. Bergabung dengan PT Astra International Tbk pada tahun 1970 dan pernah menjabat sebagai Direktur (1970 1973), Wakil Presiden Direktur (1973 1979), Presiden Direktur (1979 1984), Wakil Presiden Komisaris (1984 1993) dan berbagai jabatan di anak perusahaan. Komisaris sejak 1993 hingga sekarang. Menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1959.
(Commissioner/ Komisaris)
Juwono Sudarsono
(Commissioner/ Komisaris)
Mari Elka Pangestu
Djunaedi Hadisumarto
An Indonesian citizen, he has been a commissioner of the Company since June 2002 and a commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk since June 2001. He holds degrees from the University of Indonesia, the University of California Berkeley, USA, and the London School of Economics (1978). He was a professor at Georgetown University, Washington DC, and Columbia University, New York from 1986 1987, and Dean of the University of Indonesia from 1988 - 1994. He was Vice Governor of the National Defence Council, and has served as Minister of the Environment, Minister of Education and Culture and Minister of Defence. Currently, he is active as a professor at the University of Indonesia and since 2002, as an International Consortium Advisor for the Reform of the Indonesian House of Representatives.
An Indonesian citizen, she became commissioner of the Company in May 2003. She was head of the Department of Economics and Executive Director of the Centre for Strategic and International Studies, Jakarta, and currently serves as a Director on the Board of Directors. Her main areas of specialization are Indonesian economic policy and international economic issues, and she has published them widely. Her other activities include coordinator of the Trade Forum, Pacific Economic Cooperation Council, member of the Indonesian National WTO Commission, consultant to the World Bank and adviser to the Indonesia China Business Council. She graduated from the Australian National University with a Bachelor and Masters of Economics in 1978 and 1980. Subsequently she received a Ph.D in economics from University of California, Davis in 1986.
Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Juni 2002, dan Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk sejak Juni 2001. Memegang berbagai gelar akademis dari Universitas Indonesia, Universitas California Berkeley, AS, dan London School of Economics (1978). Pernah menjadi dosen di Georgetown University, Washington DC dan di Columbia University, New York (1986 1987) serta Dekan di Universitas Indonesia (1988 1994). Beliau adalah Wakil Gubernur pada Lembaga Pertahanan Nasional, dan pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pertahanan. Saat ini Beliau aktif sebagai Profesor di Universitas Indonesia dan sejak tahun 2002 sebagai penasehat ahli pada Konsorsium Internasional untuk Reformasi Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia.
Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Merupakan Kepala Departemen Ekonomi, Direktur Eksekutif dan salah seorang Direktur di Centre for Strategic and International Studies, Jakarta. Kebijakan ekonomi Indonesia dan permasalahan ekonomi internasional merupakan spesialisasinya, dan banyak penulisan telah dipublikasikan berkaitan dengan hal-hal tersebut. Selain itu, Beliau juga merupakan koordinator Trade Forum dan Pacific Economic Cooperation Council, anggota Indonesian National WTO Commission, konsultan World Bank serta penasihat Indonesia China Business Council. Meraih gelar sarjana bidang Ekonomi pada tahun 1978 dan gelar Master dalam bidang yang sama pada tahun 1980 dari Australian National University. Kemudian memperoleh gelar Ph.D dalam bidang Ekonomi dari University of California, Davis, tahun 1986.
An Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2003. Currently, he is also Advisor to the State Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS, Member of Working Team, Indonesia-Japan Economic Cooperation and Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was Commissioner of BCA Bank (1999-2002), Commissioner on behalf of GOI for PERTAMINA (1999-2001), Chairman of National Development Planning Agency/BAPPENAS (1999-2001), Commissioner of Indonesian Development Bank/BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs to the Coordinator Minister of Economics, Finance and Development Supervision (1983-1998), and Secretary General, Department of Communications (1993-1998). He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia with bachelor degree in 1962, from University of California, Berkeley, USA, with master degree in 1966 and from University of Southern California, Los Angeles, USA with master degree in 1969. Subsequently, he received a Ph.D degree from University of Southern California, Los Angeles, USA, in 1974.
(Commissioner/ Komisaris)
Warga Negara Indonesia, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Saat ini Beliau merupakan Penasihat Menteri Negara Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/Kepala BAPPENAS, anggota Tim Kerja Indonesia-Japan Economic Cooperation dan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero). Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris PERTAMINA mewakili Pemerintah Indonesia (1999-2001), Kepala Badan Perencanaan Pengembangan Nasional/ BAPPENAS (1999-2001), Komisaris Bank Pembangungan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Asisten Menteri Koordinator Pengawasan Ekonomi, Keuangan dan Pengembangan untuk bidang ekonomi serta Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan (1993-1998). Meraih gelar sarjana bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1962, gelar Master dari University of California, Berkeley, USA, tahun 1966 dan dari University of Southern California, Los Angeles, USA, tahun 1969. Kemudian meraih gelar Ph.D dari University of Southern California, Los Angeles, USA, tahun 1974.
Board of Commissioners / Dewan Komisaris
Motonobu Takemoto
Patrick Morris Alexander
Anthony John Liddell Nightingale
A Japanese citizen, he became a commissioner of the Company in May 2001. He joined Toyota Motor Sales Co., Ltd., in 1969. He has been appointed as Managing Director of Toyota Motor Asia Pacific Pte. Ltd. formerly known as Toyota Motor Management Services Singapore., Pte.Ltd.) since 2001, and served as Executive Vice President of Toyota Motor Thailand Co.Ltd. in 1994. He graduated from the Faculty of Business Administration at Kobe University, Japan in 1969.
An Australian citizen, he has been a member of the Companys Audit Committee since January 2002 and prior to that was a member of the Executive Committee from April 2000 until December 2001. Mr. Alexander is Managing Partner of Batavia Investment Management Ltd., a firm which was established in 1993 and which specializes in Indonesian investments. He has had over twenty years experience in finance, including with Chase Manhattan in Jakarta, New York and Hong Kong. He also had five years with the Australian Foreign Service, including with the Australian Embassy in Jakarta. He is also an independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari and Chairman of the Companys Audit Committee. He graduated with honours in Law from the University of Western Australia in 1975.
A British citizen, he has been a commissioner of the Company since 2000. Currently, he serves as Chairman of Jardine Pacific, Jardine Motor Group, Jardine Cycle & Carriage and MCL Land and as a director of public listed companies including Jardine Matheson Holdings, Edaran Otomobil Nasional, and Cycle & Carriage Bintang. He is also Chairman of the Hong Kong General Chamber of Commerce and a member of the Hong Kong Trade Development Council. He is a member of the Economic and Employment Council and the Greater Pearl River Delta Business Council in Hong Kong. He became a Board member of Jardine Matheson Holdings in 1994, after initially joining Jardine Matheson Group in 1969. He obtained an honours degree in classics from Peterhouse, Cambridge, in 1969.
Warga Negara Australia, menjadi anggota Komite Audit sejak Januari 2002 dan sebelumnya merupakan anggota dari Komite Eksekutif dari April 2000 hingga Desember 2001. Beliau merupakan Managing Partner Batavia Investment Management Ltd., sebuah perusahaan pengelolaan investasi di Indoneisa yang didirikan pada tahun 1993. Memiliki pengalaman di bidang keuangan selama lebih dari dua puluh tahun termasuk di Chase Manhattan Jakarta, New York dan Hong Kong. Beliau bergabung dengan Australian Foreign Service selama lima tahun, termasuk dengan Kedutaan Australia di Jakarta. Selain itu, juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk dan Ketua Komite Audit PT Astra International Tbk. Meraih gelar sarjana (Honours) bidang Hukum dari University of Western Australia, tahun 1975.
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Saat ini menjabat juga sebagai Chairman di Jardine Pacific, Jardine Motor Group, Jardine Cycle & Carriage dan MCL Land, serta sebagai Direktur di beberapa perusahaan publik antara lain Jardine Matheson Holdings, Edaran Otomobil Nasional, Hap Seng Consolidated dan Cycle & Carriage Bintang. Beliau adalah juga Deputy Chairman di Hong Kong General Chamber of Commerce dan anggota Hong Kong Trade Development Council. Bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1969 dan menjadi anggota Board di Jardine Matheson Holdings tahun 1994. Meraih gelar sarjana (Kehormatan) di bidang Classics dari Peterhouse, Cambridge, tahun 1969.
(Commissioner/ Komisaris)
Warga Negara Jepang, menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bergabung dengan Toyota Motor Sales Co. Ltd. Pada tahun 1969. Menjabat sebagai Direktur Pelaksana, Toyota Motor Asia Pacific Pte. Ltd. (Toyota Motor Management Service Singapore Pte. Ltd.) sejak tahun 2001, dan sebagai Executive Vice President Toyota Motor Thailand Co.Ltd. pada tahun 1994. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Administrasi Niaga, Universitas Kobe, Jepang, tahun 1969.
(Commissioner/ Komisaris)
(Commissioner/ Komisaris)
(Commissioner / Komisaris)
Philip Eng Heng Nee
(Commissioner / Komisaris)
(Commissioner / Komisaris)
Brian Richard Keelan
Adam Phillip Charles Keswick
A citizen of Singapore, he has been a commissioner of the Company since 2000. He has served with the Jardine Cycle & Carriage Group in various positions since 1982 and is currently the Group Managing Director with overall responsibility for the Groups operations. He sits on the boards of the Jardine Cycle & Carriage Groups major subsidiaries and associates in Malaysia, Australia, New Zealand and Thailand, and is a director of MCL Land and MTQ Corporation Ltd, Singapore, and of Cycle & Carriage Bintang, Malaysia. He is a past president of the Singapore Motor Traders Association (1988 to 1991) and is currently Vice Chairman of Network Indonesia, an initiative by International Enterprise Singapore, a statutory board under the Ministry of Trade & Industry.
A South African citizen, he has been a commissioner of the Company since 2000. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since 1 April 1999 and was last re-elected as a director on 7 May 2002. He was previously the Finance Director of Jardine Pacific in Hong Kong and prior to joining the Jardine Matheson group, he was the Group Financial Director of Rennies group in South Africa. He is a director of Cycle & Carriage Bintang and an alternate director to Mr. Philip Eng on the Board of MCL Land. Mr Venter is a Chartered Accountant of the South African Institute of Chartered Accountants.
A British citizen, he became a commissioner of the Company in May 2003. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and a director of Jardine Cycle & Carriage Limited, MCL Land, Hongkong Land, Dairy Farm, Jardine Strategic and Mandarin Oriental. He is also the Chairman of the City Disputes Panel in London. Prior to joining Jardines, he was Managing Director, Corporate Finance and Board member of UBS Warburg. Mr. Keelan holds a Master of Arts degree from Oxford University where he studied Philosophy with Politics & Economics.
A British citizen, he became a commissioner of the Company in May 2003. He was appointed the Group Strategy Director of the Jardine Cycle & Carriage Group on 31 January 2003. He is also a director of MCL Land, Jardine Matheson and EON Bank. He was previously the Finance Director of Jardine Pacific and has worked in the Group Treasury of the Jardine Matheson Group and NM Rothschild & Sons Ltd where he worked principally in the area of treasury and project finance.
Warga Negara Afrika Selatan, menjabat Komisaris di PT Astra International sejak tahun 2000. Sejak 1 April 1999 menjabat sebagai Group Finance Director di Jardine Cycle & Carriage Group dan dipilih kembali pada 7 Mei 2002. Sebelumnya menjabat Finance Director di Jardine Pacific Hongkong dan sebelum bergabung dengan Jardine Matheson group beliau adalah Group Financial Director dari Rennies Group Limited, Afrika Selatan. Beliau menjabat sebagai Direktur Cycle & Carriage Bintang dan merupakan Direktur pengganti Mr. Philip Eng di MCL Land. Memperoleh gelar Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants, Afrika Selatan.
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Menjabat berbagai posisi di Jardine Group antara lain, sebagai Direktur Strategi Grup di Jardine Matheson, Direktur di Jardine Cycle & Carriage Limited, MCL Land, Hongkong Land, Dairy Farm, Jardine Strategic serta Mandarin Oriental. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chairman City Disputes Panel, London. Sebelum bergabung dengan Jardine Group, Beliau pernah menjabat sebagai Managing Director, Corporate Finance serta anggota Direksi UBS Warburg. Memperoleh gelar Master of Arts bidang Filsafat, Politik & Ekonomi dari Oxford University.
Warga Negara Singapura, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Menjabat berbagai posisi di Jardine Cycle & Carriage Group sejak tahun 1982 dan saat ini adalah Group Managing Director yang bertanggung jawab atas operasional Grup. Anggota Board di berbagai anak perusahaan dan perusahaan afiliasi Jardine Cycle & Carriage Group di Malaysia, Australia, New Zealand, dan Thailand serta Direktur di MCL Land dan MTQ Corporation Ltd. Singapura dan di Cycle & Carriage Bintang, Malaysia. Pernah menjabat Presiden dari Singapore Motor Traders Association (1988 1991) dan saat ini menjabat Wakil Ketua Network Indonesia, suatu prakarsa yang didirikan oleh International Enterprise Singapore, sebuah dewan yang berada di bawah pengawasan Departemen Perdagangan dan Industri Pemerintah Singapura.
Neville Barry Venter
(Commissioner / Komisaris)
Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris PT Astra International Tbk sejak Mei 2003. Diangkat sebagai Direktur Strategi Grup di Jardine Cycle & Carriage Group pada 31 Januari 2003. Beliau juga menjabat sebagai Direktur di MCL Land, di Jardine Matheson dan di EON Bank. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Jardine Pacific dan bekerja dalam bidang treasury dan project finance di Treasury Group Jardine Matheson Group dan NM Rothschild & Sons Ltd.
Board of Directors/Direksi
Michael D. Ruslim
Danny Walla
(President Director/ Presiden Direktur)
(Vice President Director/ Wakil Presiden Direktur)
(Director / Direktur)
An Indonesian citizen, Mr. Setiadharma was appointed President Director of the Company in July 2002. He joined the Company in 1970 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Honda Motor and Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor. He is a former Vice President Director of PT Astra International Tbk (1998 - 2002), and has served as President Director (1978 - 2000) of PT Federal Motor (currently PT Astra Honda Motor), and General Manager of the Honda Division of PT Astra International Tbk (1975 - 1978). He graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970.
An Indonesian citizen, he has been Vice President Director of the Company since 2002. He is responsible for coordinating all of the companys non-automotive businesses and corporate strategy and handles several corporate functions, as well as acting as the Group Director for the Toyota Automotive Division and the Infrastructure Division. He joined the Company in 1983 and was a Director from 1991 to 2002. Prior to joining the company, he was Assistant Vice President of Citibank N.A, Jakarta. He graduated from the University of Wisconsin-Madison, USA, in 1978.
An Indonesian citizen, Director of the Company since 1990 and is responsible for Automotive Division I and IV (motorcycle and component). He joined the Company in 1971 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk and Commissioner of PT Astra Honda Motor. He is a former President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk (May 2000 October 2001), President Commissioner of PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia and PT Denso Indonesia Corp. (1990 - 2000), and President Director of PT Gemala Kempa Daya (1989 - 1999). He graduated from Bandung Institute of Technology in 1971.
Budi Setiadharma
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur di PT Astra International Tbk sejak Juni 2002. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1970 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Honda Motor dan Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor. Sebelumnya pernah menjabat Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (1998 2002), Presiden Direktur (1978 2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Honda Division, PT Astra International Tbk (1975 1978). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1970.
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak Juni 2002. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi seluruh bisnis non-otomotif Perseroan, strategi perusahaan serta beberapa fungsi eksekutif perusahaan lainnya, termasuk sebagai Direktur Group Divisi Toyota Otomotif dan Divisi Infrastruktur. Pernah menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk (1991 2002). Sebelum bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983 menjabat Assistant Vice President di Citibank N.A., Jakarta. Menyelesaikan pendidikan di University of Wisconsin, Madison, AS, tahun 1978.
Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 1990, bertanggung jawab atas Divisi Otomotif I dan IV (sepeda motor dan komponen). Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1971 dan saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk dan Komisaris di PT Astra Honda Motor. Pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk (Mei 2000 Oktober 2001), Presiden Komisaris di PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Denso Indonesia Corp (1990 2000) serta Presiden Direktur PT Gemala Kempa Daya (1989 1999). Menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung tahun 1971.
Kour Nam Tiang (Director / Direktur)
A Malaysian citizen, he has been a Director of the Company since 2000. He is responsible for the Agribusiness Division and Corporate Information Systems and Technology Division. Currently, he also serves as the President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Graphia Tbk and Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. He also serves as President Commissioner and Commissioner in many other unlisted Astra Group companies. He is a former General Manager and Head of Business Development of Cycle & Carriage Limited (1997 - 2000) and has worked in investment banking and consulting in China, Singapore, and Australia. He obtained his CPA from the Australian Society of Certified Practising Accountant (CPA) in 1988, after receiving a Master of Commerce from the University of New South Wales in 1986, and a Bachelor of Economics degree from the University of Sydney in 1984. Warga Negara Malaysia, sebagai Direktur PT Astra International Tbk sejak tahun 2000. Bertanggung jawab atas Divisi Alat Berat dan Agribisnis serta Sistem Informasi Teknologi Perusahaan. Saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Graphia Tbk serta Komisaris di PT Astra Otoparts Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager dan Head of Business Development di Cycle & Carriage Limited (1997 2000) dan pernah bekerja di bidang invesment banking dan konsultan di Cina, Singapura dan Australia. Memperoleh CPA dari Australian Society of Certified Practising Accountant pada tahun 1998, gelar master di bidang Commerce dari University of New South Wales, Australia, tahun 1986 dan gelar bachelor di bidang Ekonomi dari University of Sydney, Australia, tahun 1984.
John S. A. Slack
Prijono Sugiarto
(Director/ Direktur)
(Director/ Direktur)
A British citizen, he has been a Director of the Company since May 2001 and is responsible for Corporate Finance and Corporate Governance. He was previously employed in senior financial positions with a number of multinational corporations in South East Asia and Australia. He currently also serves as Commissioner on the Boards of PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Federal International Finance, and PT Toyota Astra Motor. He graduated from the University of Manchester Institute of Science and Technology in 1972 (BSc Chemical Engineering) and is a Fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales.
An Indonesian citizen, he has been a Director of the Company since May 2001 and is responsible for Automotive Division III (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel and Peugeot) as well as Astra Honda Motorcycle Sales Operation. He joined the company in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT Pantja Motor, PT Astra Nissan Diesel Indonesia, PT Astra France Motor, PT Gaya Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Fuji Technica Indonesia, PT Inti Pantja Press Industry and as the Vice President Commissioner of PT Astra Daihatsu Motor, and Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Serasi Auto Raya and PT Astra Otoparts Tbk. He is also the Vice Chairman of Gaikindo (The Indonesian Automotive Industry Association). Prior to joining the company, he was the Sales Engineering Manager at DaimlerBenz Indonesia. He obtained his Dipl.-Ing. in Automotive Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from the University of A.Sc. Bochum, Germany in 1986.
Warga Negara Inggris, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. dan bertanggung jawab dalam Keuangan Perseroan dan Tata Kelola Perusahaan. Sebelumnya menjabat berbagai posisi senior dalam bidang keuangan di beberapa perusahaan multinasional di Asia Tenggara dan Australia. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris di PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Graphia Tbk, PT Federal International Finance dan PT Toyota Astra Motor. Memperoleh gelar bachelor di bidang Teknik Kimia dari University of Manchester, Institute of Science and Technology tahun 1972 dan terpilih sebagai Fellow of the Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales.
Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bertanggung jawab atas Divisi Otomotif III (BMW, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel dan Peugeot) serta penjualan Astra Honda Motor. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 dan saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris di PT Pantja Motor, PT Astra Nissan Diesel Indonesia, PT Astra France Motor, PT Gaya Motor dan PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Fuji Technica Indonesia, PT Inti Pantja Press Industry dan sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Astra Daihatsu Motor, dan sebagai Komisaris di PT Astra Sedaya Finance dan PT Serasi Auto Raya dan PT Astra Otoparts Tbk. Beliau juga adalah Wakil Ketua Gaikindo. Sebelum bergabung dengan Perseroan menjabat sebagai Sales Engineering dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman, tahun 1984 serta gelar Dipl-Wirtschaftsing bidang Adnimistrasi Niaga di University of A. Sc. Bochum, Jerman, tahun 1986.
Gunawan Geniusahardja (Director/ Direktur)
An Indonesia citizen, he became a Director of the Company in May 2001. He is Group Director for Astra System I Division Information Technology and Financial Service Division. He joined the Company in 1981 and currently serves as President Commissioner of PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance, and PT Astra CMG Life. He is President Director of PT Astra Sedaya Finance (1997 present) and was Chief Executive of PT Astra International Tbk Sales Operations (1990 - 1997). He graduated from Indonesian Christian University, Jakarta, in 1981. Warga Negara Indonesia, menjabat Direktur PT Astra International Tbk sejak Mei 2001. Bertanggung jawab sebagai Direktur Grup untuk Divisi Teknologi Informasi dan Divisi Jasa Keuangan Astra. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1981 dan saat ini menjabat juga sebagai Presiden Komisaris PT Astra Graphia Tbk, PT Astra Multi Finance, PT Federal International Finance dan PT Astra CMG Life, dan sebagai Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Executive Sales Operations di PT Astra International Tbk (1990 1997). Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, tahun 1981.
Organization Structure Struktur Organisasi Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners Mari E. Pangestu* Benjamin A. Suriadjaya* Motonobu Takemoto* Anthony J. L. Nightingale Brian R. Keelan Adam P.C. Keswick
Executive Committee Theodore Permadi Rachmat* Benny Subianto*
Chairman Members
Anthony J. L. Nightingale Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Philip Eng Heng Nee Brian R. Keelan Neville B. Venter Adam P.C. Keswick John S. A. Slack
Chairman Members
Patrick M. Alexander Fred B.G. Tumbuan Kanaka Puradiredja
Djunaedi Hadisumarto* Juwono Sudarsono* Patrick M. Alexander* Philip Eng Heng Nee Neville B. Venter
Audit Committee
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Danny Walla Kour Nam Tiang John S. A. Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja
Remuneration and Nomination Committee Chairman Members
Chief Executive Officer
Anthony J. L. Nightingale Budi Setiadharma Michael D. Ruslim Philip Eng Heng Nee
Budi Setiadharma
Director In Charge
John S. A. Slack
Michael D. Ruslim
Budi Setiadharma Kour Nam Tiang
Corporate Functions Corporate Secretary
Chief
Aminuddin
Corporate Finance
Chief
Endang Indriati
Corporate Governance & Internal Audit
Chief
Kurniawan Tedjo
Corporate Strategic Planning and Business Development
Chief
Endang Indriati
Corporate Environment, Health, Safety, Security and Community Development
Chief
Arief Istanto
Corporate Legal
Chief
Robby Sani
Corporate Human Resources Development
Chief
Julius Aslan
Corporate Communications
Chief
Aminuddin
Corporate Business Process
Chief
Yusnani T. Winarto
Corporate Information System & Technology
Chief
Ganda Kusuma
Multibrand Sales Operation
Chief
Yusnani T. Winarto
Toyota Sales Operation
Chief
M. A. Imanto
AstraWorld
Corporate Operations Budi Setiadharma Michael D. Ruslim
Prijono Sugiarto
Chief
M. A. Imanto
Isuzu Sales Operation
Chief
Suparno Jasmin
Daihatsu Sales Operation
Chief
Johanes Loman
Peugeot Sales Operation
Chief
Wiwiek D. Santoso
BMW Sales Operation
Chief
J. Indratjuatja
Nissan Diesel Sales Operation
Chief
Djony Bunarto
Honda Sales Operation
Chief
Harry Siswanto
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Chief
Krisni Murti
Koperasi Astra International
Chief
Krisni Murti
Dana Pensiun Astra
Chief
Mamat Mamun
Politeknik Manufaktur Astra
Chief
Siswanto P.
Astra Foundations Michael D. Ruslim
Danny Walla * Independent Commissioner
Executive Committee Board of Commissioners Audit Committee Board of Directors Remuneration and Nomination Committee Chief Executive Officer Budi Setiadharma
Coordinating Group Director Automotive Business
Budi Setiadharma
Coordinating Group Director Non Automotive Business
Michael D. Ruslim
Group Director Astra Motor I - Honda
Danny Walla
Group Director Astra Motor II - Toyota
Michael D. Ruslim
Group Director Astra Motor III - Non Toyota
Prijono Sugiarto
Group Director Astra Motor IV - Component
Danny Walla
Group Director Astra Heavy Equipment
Michael D. Ruslim
Group Director Astra Resources - Agribusiness
Kour Nam Tiang
Group Director Astra System I - Information Technology
Kour Nam Tiang
Group Director Astra Finance
Gunawan Geniusahardja
Group Director Astra System II - Infrastructure
Michael D. Ruslim
Corporate Information Informasi Perseroan
Board of Commissioners / Dewan Komisaris President Commissioner / Presiden Komisaris (Independent Commissioner / Komisaris Independen) Theodore Permadi Rachmat
Vice President Commissioner / Wakil Presiden Komisaris (Independent Commissioner / Komisaris Independen) Benny Subianto
Independent Commissioners / Komisaris Independen Benjamin Arman Suriadjaya Juwono Sudarsono Mari Elka Pangestu Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick Morris Alexander Commissioners / Komisaris Anthony John Liddell Nightingale Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Brian Richard Keelan Adam Phillip Charles Keswick
Board of Directors / Direksi President Director / Presiden Direktur Budi Setiadharma Vice President Director / Wakil Presiden Direktur Michael Dharmawan Ruslim Directors / Direktur Danny Walla Kour Nam Tiang John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja
Audit Committee / Komite Audit Patrick Morris Alexander (Chairman / Ketua) Fred B.G. Tumbuan Kanaka Puradiredja Corporate Secretary / Sekretaris Perusahaan Aminuddin E-mail:
[email protected] Investor Relations / Hubungan Perusahaan Gidion Hasan & Rudy Chen E-mail:
[email protected] E-mail:
[email protected] Auditor Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan PricewaterhouseCoopers Building, 6th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3 Kuningan Jakarta Selatan 12920 Tel. (62-21) 521 2901-6 Fax.(62-21) 521 2911/12 Share Registrar / Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Tel. (62-21) 252 5666 Fax.(62-21) 252 5028 Shares Listed / Saham Tercatat Jakarta Stock Exchange Surabaya Stock Exchange Registered Office / Alamat Perusahaan Astra International Building Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330 Tel. (62-21) 652 2555 Fax.(62-21) 651 2058/59 Homepage : www.astra.co.id E-mail :
[email protected]
Corporate Data Data Perseroan
Financial Report Laporan Keuangan
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES / DAN ANAK PERUSAHAAN
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS / LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 December 2003 and 2002 31 Desember 2003 dan 2002
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2003 DAN 2002/ 31 DECEMBER 2003 AND 2002
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) Catatan/ Notes
2003 AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 14.594 pada 31/12/2003 dan Rp 44.780 pada 31/12/2002): Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 17.012 pada 31/12/2003 dan Rp 15.851 pada 31/12/2002) Persediaan Pajak dibayar di muka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aktiva lancar Aktiva tidak lancar Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Piutang pembiayaan (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 355.699 pada 31/12/2003 dan Rp 253.865 pada 31/12/2002) Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 21.410 pada 31/12/2003 dan Rp 29.719 pada 31/12/2002): Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 1.003 pada 31/12/2003 dan Rp 5.667 pada 31/12/2002) Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.176.675 pada 31/12/2003 dan Rp 3.959.299 pada 31/12/2002) Goodwill Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain
4,550,960 768,173
2a,4 2a,2j
2002 4,779,330 485,342
ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Short-term investments
99,376 1,388,850
2c,2d,5,25e 2d,5
203,193 1,278,671
58,347 1,759,560 437,730 191,067
2d,2n,6 2e,7 2s,8a
468,695 2,590,775 436,543 226,067
Trade receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 14,594 at 31/12/2003 and Rp 44,780 at 31/12/2002): Related parties Third parties Other receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 17,012 at 31/12/2003 and Rp 15,851 at 31/12/2002) Inventories Prepaid taxes Other prepayments
10,468,616
Total current assets
9,254,063
992,890 12,933
5,246,714
547,219 578 4,007,843
2a,4 20
2f,2g,9
2c,2d,6,25f 2d,2n,6 2i,10
126,518
6,079,902 270,882 467,749 397,017
Jumlah aktiva tidak lancar
18,150,245
JUMLAH AKTIVA
27,404,308
2j
2l,11 2b 2s,8d 2k,2m,12
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
24
103,680 152,359
2,954,258
Non-current assets Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Financing receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 355,699 at 31/12/2003 and Rp 253,865 at 31/12/2002)
6,420,806 283,618 1,299,681 370,146
Other receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 21,410 at 31/12/2003 and Rp 29,719 at 31/12/2002): Related parties Third parties Investments in associates and jointly controlled entities Other long-term investments (net of provision for decline in value of Rp 1,003 at 31/12/2003 and Rp 5,667 at 31/12/2002) Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 3,176,675 at 31/12/2003 and Rp 3,959,299 at 31/12/2002) Goodwill Deferred tax assets Other assets
15,716,989
Total non-current assets
26,185,605
TOTAL ASSETS
317,523 6,719 3,719,900
88,299
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) Catatan/ Notes
2003 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek Hutang usaha: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Uang jaminan pembelian dari pelanggan dan uang muka penjualan Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Penghasilan tangguhan Kewajiban diestimasi Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang: Hutang bank dan pinjaman lain-lain Obligasi Sewa guna usaha Jumlah kewajiban jangka pendek
1,382,520
13
2002
1,224,584
LIABILITIES AND EQUITY Current liabilities Short-term loans
808,583 743,633 573,336
2c,14,25g 14 2h,2n
967,688 854,686 456,149
298,397 436,495 733,329 585,083 343,044
2r 2s,8b
220,805 670,615 842,455 580,439 -
Trade payables: Related parties Third parties Other payables Purchases guarantee from customers and sales advances Taxes payable Accrued expenses Unearned income Provisions
1,397,442 757,370 11,182
Current portion of long-term debt: Bank and other loans Bonds Finance leases
7,983,415
Total current liabilities
2r 2t,15
932,326 888,822 7,256
16 17
7,732,824
Kewajiban jangka panjang Hutang lain-lain: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Penghasilan tangguhan Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban diestimasi Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek: Hutang bank dan pinjaman lain-lain Obligasi Sewa guna usaha
Non-current liabilities
1,997,818 3,510,846 8,021
Jumlah kewajiban jangka panjang
6,165,477
Hak minoritas atas ekuitas anak perusahaan
1,795,295
26,002 189,145 34,930 231,894 166,821
2c,25h 2k,2n 2r 2s,8d 2t,15
16 17
2b,18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
43,529 31,960 31,047 181,049 429,542
Other payables: Related parties Third parties Unearned income Deferred tax liabilities Provisions
4,901,110 3,657,325 5,318
Long-term debt - net of current portion: Bank and other loans Bonds Finance leases
9,280,880
Total non-current liabilities
2,422,749
Minority interest in equity of subsidiaries
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) Catatan/ Notes
2003 EKUITAS Modal saham: Modal dasar - 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.035.376.460 saham pada 31/12/2003 dan 2.608.088.910 saham pada 31/12/2002 Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Akumulasi penyesuaian nilai wajar investasi Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
2,017,688 1,099,259 430,121
19 2q,20 2l
2002
1,304,044 453,209 430,121
124,361
2u
124,361
1,030,643
2i
1,405,002
(6,576)
2b
(6,576)
(345,457)
2j
(352,411)
44,700
21
4,700
EQUITY Share capital: Authorised - 6,000,000,000 shares with par value of Rp 500 per share Issued and fully paid - 4,035,376,460 shares at 31/12/2003 and 2,608,088,910 shares at 31/12/2002 Additional paid-in capital Fixed assets revaluation reserve Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Difference arising from equity transactions of affiliates Exchange difference due to financial statement translation Investment fair value revaluation reserve
7,315,973
3,136,111
Appropriated retained earnings Unappropriated retained earnings
Jumlah ekuitas
11,710,712
6,498,561
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
27,404,308
26,185,605
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except net earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes
2003
2002
OPERASI YANG DILANJUTKAN Penghasilan bersih Beban pokok penghasilan Laba kotor
CONTINUING OPERATIONS 31,512,954
2r,22,24
30,266,605
(23,833,547)
2r,24
(23,605,009)
7,679,407
6,661,596
Net revenues Cost of revenues Gross profit
Beban usaha
(4,281,613)
2r,23
(3,779,080)
Laba usaha
3,397,794
24
2,882,516
Operating income
184,329 400,324 940,079 64,312 -
Other income/(expenses): Gain on sale of investments Interest income Foreign exchange gain Gain on sale of fixed assets Gain on debt buy backs
Penghasilan/(beban) lain-lain: Keuntungan penjualan investasi Penghasilan bunga Keuntungan selisih kurs Keuntungan dari penjualan aktiva tetap Keuntungan pembelian kembali hutang Selisih lebih biaya pengembangan perkebunan plasma atas nilai konversinya Penyisihan kerugian atas investasi dan opsi Beban bunga Penghasilan lain-lain
1,566,887 392,176 162,424 61,297 25,521
2o 2l,11
(22,309)
2k
(188,669)
(66,357) (656,056) 347,216
24
138,579 (840,366) 203,734
1,810,799
entities Beban pajak penghasilan Laba dari aktivitas normal
Excess plasma development costs over conversion value Provision for loss on investment and option Interest expense Other income
902,322
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled Laba sebelum pajak penghasilan
Operating expenses
Equity in net income of associates and jointly 1,830,657
10
7,039,250 2s,8c
(1,891,568) 5,147,682
1,667,926
controlled entities
5,452,764
Profit before income tax
(1,503,964) 3,948,800
OPERASI DALAM PENGHENTIAN
30a
Income tax expense Profit from ordinary activities DISCONTINUING OPERATION
Penghasilan bersih
-
2r,22,24
418,428
Beban pokok penghasilan
-
2r,24
(454,808)
Cost of revenues
Rugi kotor
-
(36,380)
Gross loss
Beban usaha
-
2r,23
(35,569)
Operating expenses
Rugi usaha
-
24
Penghasilan lain-lain
-
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi
-
Laba sebelum pajak penghasilan
-
10
(71,949)
Operating loss
153,724
Other income
646
Equity in net income of associates
82,421
Profit before income tax
(24,602)
Income tax expense
-
57,819
Profit before minority interest
Kerugian dari penghentian segmen perkayuan
-
(58,795)
Manfaat pajak penghasilan atas penghentian segmen perkayuan
-
Laba dari aktivitas normal
-
Beban pajak penghasilan
-
Laba sebelum hak minoritas
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2s,8c
Net revenues
2s,8c
Loss on disposal of woodbased segment
17,639
Income tax benefit on disposal of wood-based segment
16,663
Profit from ordinary activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 4 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except net earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Catatan/ Notes
2003
2002
SELURUH OPERASI Laba dari aktivitas normal (Kerugian)/keuntungan luar biasa, setelah pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih
TOTAL OPERATIONS 5,147,682 (1,084)
16a
5,146,598 (725,015)
2b,18
4,421,583
3,965,463
Profit from ordinary activities
255,850
Extraordinary (loss)/gain, net of income tax
4,221,313
Income before minority interest
(584,705) 3,636,608
Laba bersih per saham:
Minority interest in net income of subsidiaries Net income Net earnings per share:
Dasar (dalam satuan Rupiah)
1,100
2v,26
1,024
Basic (full Rupiah)
Dilusian (dalam satuan Rupiah)
1,096
2v,26
1,016
Diluted (full Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi Saldo 31 Desember 2002
Saldo dipindahkan/ Carry forward balance
339,113 114,096
430,121 -
-
1,376,832 -
-
-
-
124,361
-
-
-
-
-
28,170
-
-
-
-
-
3,415,156 Balance as at 1 January 2002 Net income 34,954 Shares issued 114,096 Additional paid-in capital Difference arising from restructuring transactions of entities under 124,361 common control Difference arising from equity 28,170 transactions of affiliates Investment fair value revaluation
1,304,044
453,209
430,121
124,361
1,405,002
3,716,737 Balance as at 31December 2002
Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo pindahan/ Carried forward balance
Saldo 1 Januari 2002 Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Difference arising from equity transactions of affiliates
1,269,090 34,954 -
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi Saldo 31 Desember 2002
Selisih transaksi restrukturisasi entitas Selisih sepengendali/ penilaian Difference kembali arising from restructuring aktiva tetap/ Fixed assets transactions of entities under revaluation common control reserve
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Saldo 1 Januari 2002 Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
3,415,156 34,954 114,096
(6,576) -
(Saldo defisit)/ Akumulasi saldo laba yang penyesuaian belum nilai wajar ditentukan investasi/ penggunaannya/ Saldo laba yang Investment telah ditentukan (Accumulated fair value losses)/ penggunaannya/ revaluation unappropriated Appropriated reserve retained earnings retained earnings
(345,957) -
4,700 -
124,361
-
-
-
28,170
-
-
-
-
-
3,716,737
(6,576)
(6,454)
-
(352,411)
4,700
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Jumlah/ Total
(500,497) 2,566,826 Balance as at 1 January 2002 3,636,608 3,636,608 Net income 34,954 Shares issued 114,096 Additional paid-in capital Difference arising from restructuring transactions of entities under 124,361 common control Difference arising from equity 28,170 transactions of affiliates Investment fair value (6,454) revaluation 3,136,111
6,498,561 Balance as at 31 December 2002
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Pembentukan cadangan wajib Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi Saldo 31 Desember 2003
1,304,044 -
453,209 -
430,121 -
124,361 -
713,644 -
646,050
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,017,688
1,099,259
430,121
124,361
Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange difference due to financial statement translation
Saldo pindahan/ Carried forward balance
Saldo 1 Januari 2003 Laba bersih Dividen Pembentukan cadangan wajib Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi Saldo 31 Desember 2003
Selisih transaksi restrukturisasi entitas Selisih sepengendali/ penilaian Difference kembali arising from restructuring aktiva tetap/ Fixed assets transactions of entities under revaluation common control reserve
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Saldo 1 Januari 2003 Laba bersih Dividen
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
3,716,737 -
1,405,002 -
3,716,737 Balance as at 1 January 2003 Net income Dividend Appropriation to statutory reserve 713,644 Shares issued 646,050 Additional paid-in capital Difference arising from equity (374,359) (374,359) transactions of affiliates Investment fair value revaluation
1,030,643
Akumulasi penyesuaian Saldo laba yang nilai wajar belum investasi/ Saldo laba yang ditentukan Investment telah ditentukan fair value penggunaannya/ penggunaannya/ revaluation Unappropriated Appropriated reserve retained earnings retained earnings
Jumlah/ Total
-
-
40,000 -
(374,359)
-
-
-
-
6,954
44,700
7,315,973 11,710,712 Balance as at 31 December 2003
(6,576)
(345,457)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4,700 -
4,702,072 Balance as at 31 December 2003
713,644 646,050
4,702,072
(352,411) -
Saldo dipindahkan/ Carry forward balance
3,136,111 6,498,561 Balance as at 1 January 2003 4,421,583 4,421,583 Net income (201,721) (201,721) Dividend Appropriation to statutory (40,000) reserve 713,644 Shares issued 646,050 Additional paid-in capital Difference arising from equity (374,359) transactions of affiliates Investment fair value 6,954 revaluation
-
(6,576) -
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Difference arising from equity transactions of affiliates
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 7 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2003 OPERASI YANG DILANJUTKAN Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha (Pembayaran kepada)/penerimaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Kenaikan)/penurunan kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan margin deposit atas fasilitas letter of credit Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: (Penambahan)/penurunan investasi jangka pendek Dividen kas yang diterima Penambahan investasi jangka panjang Hasil penjualan investasi jangka panjang Penerimaan dari pengembalian uang muka investasi dalam konsorsium Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Penurunan uang muka investasi saham Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Penambahan biaya tangguhan Hasil bersih penjualan/(pembayaran) untuk pelepasan anak perusahaan Penambahan proyek perkebunan plasma Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi
2002
28,913,417 362,333 (22,640,888) (1,743,448) (2,372,224) (318,953)
30,158,177 322,360 (22,368,867) (1,610,202) (2,370,396) 10,299
CONTINUING OPERATIONS Cash flows from operating activities: Receipts from customers Interest income received Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses (Payments to)/receipts from related parties
(28,647) (1,161,548)
43,912 (642,808)
1,208,869
600,246
(Additions to)/reductions in restricted cash and time deposits in respect of margin deposits for letter of credit facilities Payments of corporate income tax Receipts from other operating activities
2,218,911
4,142,721
Net cash flows provided from operating activities
(1,159,577) (973)
(1,000,248) (17,295)
1,236,385 (10,944)
(1,968) (42,934)
Cash flows from investing activities: (Additions to)/reductions in short-term investments Cash dividends received Additions to long-term investments Proceeds from sale of long-term investments Advances returned from investments in consortium Proceeds from sale of fixed assets and assets not used in operations Reduction in advances provided for the purchase of shares Acquisition of fixed assets and assets not used in operations Additions to deferred charges Net proceeds from/(payments made for) disposal of subsidiaries Additions to plasma projects
(140,782)
Net cash flows provided from/(used in) investing activities
(454,961) 1,211,175 (494,615)
235,279 184,574 (35,657)
506,190
228,570
156,015
163,977
120,032
144,348
-
572
1,108,727
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 8 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2003 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penarikan hutang jangka panjang Penerimaan dari anjak piutang Pembayaran kewajiban anjak piutang Hasil pelaksanaan Opsi Saham Karyawan pada anak perusahaan Penerimaan bersih/(pembayaran) pinjaman jangka pendek Penambahan modal saham Pembayaran kembali, percepatan pembayaran dan pembelian kembali hutang jangka panjang Pembayaran bunga Pembayaran dividen kas (Penambahan)/penurunan kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya Penurunan/(penambahan) dana pelunasan obligasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas OPERASI DALAM PENGHENTIAN Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Penurunan bersih kas dan setara kas SELURUH OPERASI (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas pada akhir tahun
2002
2,388,654 462,070 (91,868) 34,334 137,679 1,371,852 (5,337,827) (642,957) (1,008,006) (932,707)
Cash flows from financing activities: Proceeds from long-term debt Proceeds from factoring of receivables Payment of factoring payables Proceeds from exercise of rights from Employee Stock Option Plans of 59,118 subsidiaries Net proceeds from/(repayment of) (563,509) short-term loans 149,050 Proceeds from issuance of share capital 965,759 -
(7,676)
Repayment, prepayment and buy back of long-term debt Interest paid Payment of cash dividends (Additions to)/reduction in restricted cash and time deposits Reduction in/(additions to) bond sinking funds
(2,575,609)
Net cash flows used in financing activities
(2,077,223) (1,160,089) (142,303) 201,264
140,532 (3,478,244) (150,606)
1,426,330
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
-
51,988
-
(15,580)
-
(39,599)
DISCONTINUING OPERATION Net cash flows provided from operating activities Net cash flows used in investing activities Net cash flows used in financing activities
-
(3,191)
Net decrease in cash and cash equivalents
(150,606) 4,779,330 (77,764) 4,550,960
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1,423,139
TOTAL OPERATION Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
3,552,385
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
(196,194) 4,779,330
Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the end of the year
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 9 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2003 Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi dari hutan tanaman industri dalam pengembangan ke hutan tanaman industri Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual
2002
6,954
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3,109 (6,454)
Activities not affecting cash flows: Reclassification of industrial timber plantations under development to industrial timber plantations Unrealised gain/(loss) on securities available for sale
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 10 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
UMUM
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
1.
GENERAL
PT Astra International Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated, berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
PT Astra International Tbk. (the “Company”) was established in 1957 under the name of PT Astra International Incorporated, based on Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in decision letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan seluruh anggaran dasar agar sesuai dengan Undang Undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995 dilakukan dengan Akta Notaris Benny Kristianto No. 61 tanggal 11 Juni 1997. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C26452HT.01.04.Th.97 tanggal 9 Juli 1997. Perubahan terakhir dilakukan dengan Akta Notaris P.S.A. Tampubolon, S.H. No. 30 tanggal 25 Maret 1999. Perubahan tersebut meliputi pemberian wewenang kepada direksi Perseroan untuk melakukan penerbitan saham dan/atau efek bersifat ekuitas tanpa memberikan hak kepada para pemegang saham untuk memesan terlebih dahulu saham yang diterbitkan menurut peraturan pasar modal yang berlaku saat itu dan dengan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan telah diterima dan dicatat berdasarkan Surat Keputusan No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 tanggal 30 Maret 1999.
The Company's Articles of Association have been amended several times. Amendments to the Articles of Association to conform with Company Law No. 1 of 1995 were effected by Notarial Deed No. 61 of Benny Kristianto dated 11 June 1997. The amendment was approved by the Minister of Justice in decision letter No. C2-6452HT.01.04.Th.97 dated 9 July 1997. The latest amendment was through Notarial Deed No. 30 of P.S.A. Tampubolon, S.H. dated 25 March 1999. This amendment included the authority granted to the Company’s directors to conduct rights issues without pre-emptive rights to existing shareholders under the existing regulations of the capital market, subject to shareholders’ approval at a General Shareholders’ Meeting. The amendment was reported to the Minister of Justice of the Republic of Indonesia and was received and noted in decision letter No. C2-5625.HT.01.04.Th.99 dated 30 March 1999.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1957.
The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia with its head office located at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. The Company commenced commercial operations in 1957.
Pada tahun 1990, Perseroan melalui penawaran umum perdana menawarkan kepada masyarakat sejumlah 30 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Pada tahun 1994, Perseroan melalui penawaran umum terbatas dengan hak memesan saham terlebih dahulu menawarkan 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Pada tahun yang sama, Perseroan membagikan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 871,91 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
In 1990, the Company through an initial public offering offered 30 million of its shares with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share at the offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share. In 1994, the Company through a limited public offering with a rights issue offered 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share. In the same year, the Company distributed bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 871.91 billion, or equivalent to 871,912,800 shares.
Halaman - 11 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
UMUM (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 1.
GENERAL (continued)
Pada tahun 1997, sebagian pemegang obligasi konversi mengkonversikan obligasinya menjadi 280.837 saham Perseroan. Pada tahun yang sama, Perseroan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham yang mengakibatkan peningkatan dalam jumlah saham yang beredar sebanyak 1.162.831.237 saham.
In 1997, certain convertible bondholders converted their bonds into 280,837 shares of the Company. In the same year, the Company conducted a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, resulting in an increase in the number of shares outstanding of 1,162,831,237 shares.
Pada tahun 1999, sehubungan dengan restrukturisasi hutangnya, Perseroan menerbitkan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi Seri III, dimana setiap pemegang satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Rights ini dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 hingga tanggal 7 Januari 2004 (diperdagangkan sejak tanggal 1 Juli 1999 hingga tanggal 31 Desember 2003). Pada tanggal 31 Desember 2003, sejumlah 242.609.311 (2002: 226.056.436) saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini.
In 1999, in relation to its debt restructuring, the Company issued 258,398,155 rights to its Series III creditors and bondholders, which allowed holders to purchase one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. The rights were exercisable from 1 July 1999 until 7 January 2004 (traded from 1 July 1999 until 31 December 2003). As at 31 December 2003, 242,609,311 (2002: 226,056,436) shares had been issued as a result of the rights exercised.
Pada bulan Mei 1999, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk memberikan 70 juta saham Perseroan sebagai kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan melalui program Opsi Saham Karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2003, sejumlah 62.324.500 (2002: 56.370.000) saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut (lihat Catatan 28 untuk informasi rinci mengenai Opsi Saham Karyawan ini).
In May 1999, the shareholders agreed to grant 70 million shares of the Company as stock-based compensation to the Company's employees and executives through its Employee Stock Option Plans. As at 31 December 2003, 62,324,500 (2003: 56,370,000) shares had been issued as a result of the rights exercised (refer to Note 28 for details of Employee Stock Option Plans).
Pada tanggal 20 Desember 2002, Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan “Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” (HMETD) yang disampaikan oleh Perseroan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) dinyatakan efektif. Setiap pemegang 13 saham Perseroan berhak atas 7 HMETD untuk membeli 7 saham baru dengan harga penawaran Rp 1,000 (dalam satuan Rupiah) per saham. PUT II tersebut diselesaikan pada tanggal 5 Februari 2003 dengan menerbitkan 1.404.780.175 lembar saham.
On 20 December 2002, the Company’s Registration Statement in connection with Limited Public Offering II (“LPO II”) to the shareholders in respect of a rights issue submitted to the Capital Markets Supervisory Board (“Bapepam”) became effective. For every 13 existing shares, the holder was entitled to buy 7 rights to buy 7 new shares at a subscription price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share. LPO II was completed on 5 February 2003, resulting in the issue of 1,404,780,175 shares.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
All of the Company's issued shares are listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, pertambangan, pengembangan perkebunan, perkayuan dan produkproduknya, jasa keuangan, dan teknologi informasi. Pada tanggal 19 Agustus 2002 usaha perkayuan dan produk-produknya dilepaskan (lihat Catatan 3b).
The Company’s and subsidiaries’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and their related spare parts, mining, the development of plantations, logging and woodbased products, financial and information technology services. On 19 August 2002, the logging and wood-based product business was disposed of (refer to Note 3b).
Halaman - 12 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
Dengan mengacu kepada Catatan 2b Perseroan mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut ini:
Operasi komersial/ Commencement of commercial operations
GENERAL (continued) Refering to Note 2b, the Company consolidates the following entities:
Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership %
Jumlah aktiva (sebelum dieliminasi)/ Total assets (before eliminations) 2003 2002
OTOMOTIF
AUTOMOTIVE
PT Aryaloka Sentana dan anak perusahaan (i)
1988
-
-
1,386,377
PT Aryaloka Sentana and subsidiary (i)
PT Arya Kharisma dan anak perusahaan (i)
1988
100.00
1,185,444
17,111
PT Arya Kharisma and subsidiary (i)
PT Astra France Motor
1972
100.00
144,305
136,937
PT Astra France Motor
PT Astra Isuzu Casting Company
2001
51.00
287,376
317,001
PT Astra Isuzu Casting Company
PT Astra Nissan Diesel Indonesia
1984
75.00
310,956
261,696
PT Astra Nissan Diesel Indonesia
PT Astra Otoparts Tbk. dan anak perusahaan (iii)
1991
86.69
1,957,303
1,831,508
PT Astra Otoparts Tbk. and subsidiaries (iii)
PT Astra Persada Dinamika
1996
100.00
7,370
7,585
PT Astra Persada Dinamika
PT Gaya Motor
1968
100.00
172,242
158,696
PT Gaya Motor
PT Inti Pantja Press Industri
1990
89.36
220,954
260,908
PT Inti Pantja Press Industri
PT Pulogadung Pawitra Laksana
1980
100.00
78,047
87,688
PT Pulogadung Pawitra Laksana
PT Serasi Autoraya dan anak perusahaan
1990
100.00
999,939
677,169
PT Serasi Autoraya and subsidiary
PT Suryanusa Sepeda Motor Indonesia
1996
100.00
16,367
19,235
PT Suryanusa Sepeda Motor Indonesia
PT Sinar Inti Telaga
1984
100.00
3,548
3,499
PT Sinar Inti Telaga
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
1962
100.00
614,533
828,418
PT Tjahja Sakti Motor Corporation
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (dahulu PT Toyota Astra Motor/ TAM lama) (ii)
1972
5.00
-
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (formerly PT Toyota Astra Motor/ 2,875,662 Old TAM) (ii)
JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
Astra Overseas Finance BV
1994
100.00
1,357,302
2,758,112
Astra Overseas Finance BV
PT Astra Mitra Ventura
1991
99.74
27,677
26,394
PT Astra Mitra Ventura
PT Federal International Finance
1989
100.00
2,015,361
1,175,158
PT Federal International Finance
PT Sedaya Multi Investama dan anak perusahaan
1989
100.00
1,422,752
1,138,233
PT Sedaya Multi Investama and subsidiaries
Halaman - 13 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
Operasi komersial/ Commencement of commercial operations
JASA KEUANGAN PT Astra Multi Finance PT Astra Sedaya Finance PT Sedaya Pratama PT Estika Sedaya Finance PT Stacomitra Sedaya Finance PT Swadharma Bakti Sedaya Finance PERKEBUNAN PT Astra Agro Lestari Tbk. dan anak perusahaan (iii) TEKNOLOGI INFORMASI PT Astra Graphia Tbk. dan anak perusahaan (iii) ALAT-ALAT BERAT PT Traktor Nusantara dan anak perusahaan LAIN-LAIN PT Astratel Nusantara dan anak perusahaan PT Astra Persada Raya PT Brahmayasa Bahtera PT Intertel Nusaperdana PT Suryaraya Prawira
GENERAL (continued)
Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership %
Jumlah aktiva (sebelum dieliminasi)/ Total assets (before eliminations) 2003 2002
1991 1982 1993 1989 1990
54.00 53.00 53.00 27.03 31.80
309,831 3,291,165 169,505 89,733 187,715
1986
29.15
107,255
FINANCIAL SERVICES 335,568 PT Astra Multi Finance 1,893,302 PT Astra Sedaya Finance 128,132 PT Sedaya Pratama 90,686 PT Estika Sedaya Finance 117,187 PT Stacomitra Sedaya Finance PT Swadharma Bakti Sedaya 141,171 Finance
2,843,823
2,611,048
AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk. and subsidiaries(iii)
722,881
INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk. and subsidiaries (iii)
205,586
HEAVY EQUIPMENT PT Traktor Nusantara and subsidiary
867,138 12,257 102,013 231,864 146,877
OTHERS PT Astratel Nusantara and subsidiaries PT Astra Persada Raya PT Brahmayasa Bahtera PT Intertel Nusaperdana PT Suryaraya Prawira
1995
63.26
1975
76.95
1974
1992 1996 1970 1989 1994
704,664
75.48
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
233,480
1,008,221 11,212 101,934 351,321 93,250
(i)
Pada tahun 2003, PT Aryaloka Sentana telah digabungkan dengan PT Arya Kharisma (lihat Catatan 3c). (ii) Tidak dikonsolidasi sejak tanggal 1 Agustus 2003 (lihat Catatan 3c). (iii) Terdilusi sebagai akibat adanya saham baru sehubungan dengan opsi pemilikan saham karyawan.
In 2003, PT Aryaloka Sentana merged with PT Arya Kharisma (refer to Note 3c). (ii) No longer consolidated since 1 August 2003 (refer to Note 3c). (iii) Diluted as a result of additional new shares issued in respect of employee stock options.
Seluruh anak perusahaan berdomisili di Indonesia kecuali Astra Overseas Finance BV yang berdomisili di Belanda.
All subsidiaries are domiciled in Indonesia except for Astra Overseas Finance BV, which is domiciled in the Netherlands.
Terdapat anak perusahaan langsung dan tidak langsung dikontrol yang tidak dikonsolidasi karena anak perusahaan tersebut dalam proses likuidasi dan/atau tidak material. Anak perusahaan yang dimaksudkan adalah Cambodia Astra Motor Ltd, Myanmar Astra Chinte Motor Ltd, Astra International (HK) Ltd, Eutas Investment Pte Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik Pratama, dan PT Suryaraya Persada.
There are subsidiaries directly and indirectly controlled, which are not consolidated as these subsidiaries are in the process of liquidation and/or are not material. These subsidiaries are Cambodia Astra Motor Ltd, Myanmar Astra Chinte Motor Ltd, Astra International (HK) Ltd, Eutas Investment Pte Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik Pratama, and PT Suryaraya Persada.
(i)
Halaman - 14 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
UMUM (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
1.
GENERAL (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2003, Cambodia Astra Motor Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik Pratama, dan PT Suryaraya Persada telah dilikuidasi.
As at 31 December 2003, Cambodia Astra Motor Ltd, Sunray Pte Ltd, PT Kanko Seiki Teknik Pratama, and PT Suryaraya Persada have been liquidated.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:
Komisaris Kehormatan
31/12/2003
31/12/2002
Abdul Rachman Ramly
Abdul Rachman Ramly
Board of Commissioners
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Theodore Permadi Rachmat Wakil Presiden Komisaris Benny Subianto Komisaris Independen: Benjamin Arman Suriadjaya Juwono Sudarsono Mari Elka Pangestu Djunaedi Hadisumarto Motonobu Takemoto Patrick Morris Alexander Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter Brian Richard Keelan Adam Phillip Charles Keswick
Theodore Permadi Rachmat Benny Subianto Sri Mulyani Indrawati Benjamin Arman Suriadjaya Juwono Sudarsono Motonobu Takemoto
Anthony John Liddell Nightingale Vimala Menon Philip Eng Heng Nee Neville Barry Venter
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur:
Budi Setiadharma Michael Dharmawan Ruslim Danny Bonifasius Walla Kour Nam Tiang John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja
Budi Setiadharma Michael Dharmawan Ruslim Danny Bonifasius Walla Kour Nam Tiang John Stuart Anderson Slack Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja
Commissioners:
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan anak perusahaan telah disusun oleh direksi dan selesai pada tanggal 17 Maret 2004.
President Director Vice President Director Directors:
As at 31 December 2003, the Company and subsidiaries had approximately 50,500 permanent employees (2002: 51,100) with total employee costs for the year ended 31 December 2003 of approximately Rp 1.90 trillion (2002: Rp 1.58 trillion).
Pada tanggal 31 Desember 2003, Perseroan dan anak perusahaan mempunyai karyawan tetap kurang lebih 50.500 orang (2002: 51.100) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 adalah kurang lebih Rp 1,90 triliun (2002: Rp 1,58 triliun).
IKHTISAR PENTING
President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioners:
Board of Directors
Direksi
2.
Honorary Chairman
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The consolidated financial statements of the Company and subsidiaries were prepared by the directors and completed on 17 March 2004.
Halaman - 15 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk investasi efek yang diklasifikasi sebagai “untuk diperdagangkan” dan “tersedia untuk dijual” dan instrumen derivatif yang seluruhnya disajikan sebesar nilai wajarnya serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah (lihat Catatan 2j, 2l dan 2n).
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for investments in securities classified as “trading” and “available for sale” and derivative financial instruments, which are all valued at fair value, and certain fixed assets which are stated at revalued amounts in accordance with government regulations (refer to Notes 2j, 2l and 2n).
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have also been prepared on the basis of the accruals concept, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank, and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya baik untuk melunasi pokok pinjaman dan biaya bunga, maupun yang ditempatkan sebagai margin deposits untuk fasilitas letter of credit, guarantee deposits atau untuk menampung dana hasil penerbitan saham baru serta dana hasil penjualan aktiva Perseroan disajikan sebagai “Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya”.
Cash and time deposits which are either restricted for loan principal repayments and interest payments and placed as margin deposits for letter of credit facilities, guarantee deposits, or resulted from the net proceeds of any share issuance, and the net proceeds of assets sales of the Company, are classified as “Restricted cash and time deposits”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu penempatan lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai “Investasi jangka pendek”.
Time deposits with a maturity of more than three months but not more than one year are classified as “Short-term investments”.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Halaman - 16 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana:
The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2003 and 2002 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which:
-
Perseroan memiliki penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung dan Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut; atau
-
the Company has direct or indirect ownership of more than 50% of the voting rights and the Company has the ability to control; or
-
Perseroan memiliki penyertaan sebesar atau kurang dari 50% tetapi dapat dibuktikan adanya kemampuan untuk mengendalikan.
-
the Company has equal or less than 50% but the Company has the ability to control.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan Perseroan disajikan terpisah pada laporan laba rugi dan neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets respectively.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during a financial year, its results are included in the consolidated statement of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial year, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the year during which control existed.
Aktiva dan kewajiban anak perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada akhir tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs transaksi atau kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan jika pendapatan dan beban diperoleh atau terjadi secara merata sepanjang tahun itu. Selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan anak perusahaan yang berkedudukan di luar Indonesia disajikan dalam akun “Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” dalam kelompok ekuitas pada neraca konsolidasian.
The assets and liabilities of foreign subsidiaries, based outside of Indonesia, are translated into Rupiah amounts based on middle rates published by Bank Indonesia as at year-end. Revenue and expenses have been translated using the rate on the date of the transaction, or an average rate when revenues and expenses are earned and incurred uniformly throughout the year. The resulting differences arising from translation of foreign subsidiaries’ financial statements are presented as "Exchange difference due to financial statement translation" under the equity section in the consolidated balance sheets.
Halaman - 17 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUNTANSI
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
c.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak-anak perusahaan kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries unless otherwise stated.
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi dengan nilai wajar aktiva bersih pada saat perolehan investasi. Goodwill diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus, dengan pertimbangan bahwa taksiran masa manfaat ekonomis aktiva utama yang diakuisisi adalah 20 tahun.
Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets at the date of acquisition. Goodwill is amortised over a period of 20 years using the straight-line method, with consideration that the estimated useful lives of the main assets acquired through the investments is 20 years.
Lihat Catatan 2i untuk kebijakan akuntansi transaksi ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (“perusahaan afiliasi”).
Refer to Note 2i for the accounting policy related to equity transactions of subsidiaries, associates and jointly controlled entities (“affiliates”).
Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa
yang
c.
Transactions with related parties
Perseroan dan anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and subsidiaries have transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang material dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
d. Piutang usaha dan lain-lain
d.
Piutang usaha dan lain-lain dinyatakan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Halaman - 18 - Page
Trade and other receivables Trade and other receivables are stated net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be not collectible.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
Persediaan
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam proses dan suku cadang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode ‘masuk pertama, keluar pertama’; dan metode ‘identifikasi khusus’ untuk unit Completely-Knocked-Down (“CKD”) dan Completely-Built-Up (“CBU”). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, work-in-process and spare parts, except for certain subsidiaries for which, cost is determined by the first-in, first-out method; and by the specific identification method for Completely-Knocked-Down (“CKD”) and Completely-Built-Up (“CBU”) units. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the cost of completion and selling expenses.
Pada tahun 2002, harga perolehan persediaan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” untuk barang jadi dan barang dalam proses. Dengan penerapan system komputerisasi yang baru Perseroan dan anak perusahaan tertentu telah merubah metode penilaian persediaannya menjadi metode rata-rata.
In 2002, the cost of inventory was generally determined by the first-in, first-out method for finished goods and work-in process. With the implementation of the new computer system, the Company and certain subsidiaries have changed their method to weighted average.
Dampak dari perubahan metode tersebut terhadap laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002 adalah tidak material. Sehingga, untuk tujuan komparatif laporan keuangan untuk tahun 2002 tidak disajikan ulang.
The impact of the change in method on the financial statements for the years ended 31 December 2002 is not considered to be material. Accordingly, for comparative purposes the financial statements for 2002 have not been restated.
Dampak dari perubahan tersebut terhadap laporan keuangan 2003 juga tidak material.
The impact of the change on the 2003 financial statements is also not considered to be material.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan dari masing-masing jenis persediaan di masa yang akan datang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Piutang pembiayaan konsumen
f.
Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah yang telah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama (baik untuk yang dengan recourse maupun yang tanpa recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Halaman - 19 - Page
Consumer financing receivables Consumer financing receivables are stated net of joint financing (both with and without recourse), unearned consumer finance income, and allowance for doubtful accounts. Recoveries from written off receivables are recognised as other income upon receipt.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.
g.
AKUNTANSI
Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Consumer financing receivables (continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dengan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan tangguhan ini akan diakui sebagai penghasilan selama jangka waktu kontrak berdasarkan suatu tarif pengembalian yang dihitung secara berkala atas nilai investasi bersih terhitung sejak pembiayaan konsumen dimulai.
Unearned consumer finance income is the difference between total instalments to be received from consumers and total financing. This is recognised as earned income over the term of the contract based on a constant rate of return on the net investment commencing at the time the consumer finance contract is executed.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recorded in the consolidated statements of income.
Dalam pembiayaan bersama, anak perusahaan berhak untuk menetapkan tingkat bunga yang lebih tinggi yang akan dibebankan kepada konsumen daripada tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dari transaksi pembiayaan bersama.
For joint financing arrangements, the subsidiary has the right to set higher interest rates to customers than that stated in the joint financing agreement. The difference is recognised as revenue from joint financing transactions.
Investasi bersih dalam sewa guna usaha
g.
Net investment in direct financing leases
Investasi bersih dalam sewa guna usaha dinyatakan sebesar jumlah piutang sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi dengan pendapatan sewa guna usaha yang ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Selisih antara nilai piutang sewa guna usaha dan nilai tunainya diakui sebagai pendapatan sewa guna usaha yang ditangguhkan.
Net investment in direct financing leases is stated at the leases receivable plus the residual value at the end of the leasing period, net of unearned lease income, security deposits, and allowance for doubtful accounts. The difference between the lease receivable and its present value is recognised as unearned lease income.
Pendapatan sewa guna usaha yang ditangguhkan dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala atas investasi bersih.
Unearned lease income is allocated consistently as current year income based on a constant rate of return on the net investment.
h. Kewajiban anjak piutang
h. Factoring liability
Dana yang diterima dari anjak piutang dengan recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara jumlah piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi, jika ada, diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang.
Halaman - 20 - Page
Funds received from factoring with recourse transactions are recognised as a factoring liability in the amount of the transferred receivable. The difference between the amount of the transferred receivables and the funds received plus the retention, if any, is recognised as interest expense over the factoring period.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i.
AKUNTANSI
Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Investments in associates and jointly controlled entities
Investasi pada perusahaan dimana Perseroan dan anak perusahaan memiliki antara 20% hingga 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi) dan perusahaan dimana Perseroan memiliki 50% atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara bersama dengan pemegang saham lain (jointly controlled entities), dibukukan dengan menggunakan metode ekuitas (equity method).
Investments in companies in which the Company and subsidiaries have 20% to 50% of the voting rights, and over which the Company and subsidiaries exert significant influence, but which it does not control (associates), and entities in which the Company has 50% or more of the voting rights but are controlled jointly with another shareholder (jointly controlled entities), are accounted for by the equity method.
Berdasarkan metode ini biaya perolehan investasi akan ditambahkan atau dikurangi dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities sejak tanggal perolehannya dan perolehan dividen. Kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi diakui bila Perseroan atau anak perusahaan mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Based on this method, the cost of investment is increased/(decreased) by the Company's and subsidiaries' share in the net income/(losses) of the associate and jointly controlled entities from the date of acquisition and dividends distribution. Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Company or subsidiaries have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of, the associates and jointly controlled entities.
Bagian atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities disajikan setelah dikurangi dengan amortisasi selisih antara harga perolehan investasi dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh pada saat perolehan (goodwill). Amortisasi dihitung dengan metode garis lurus, pada umumnya untuk jangka waktu 20 tahun.
Equity in the net income/(losses) of associates and jointly controlled entities is adjusted for the difference between the cost of the investment and the Company’s or subsidiaries’ proportionate share in the underlying fair value of the net assets at the date of acquisition (“goodwill”) using straight-line amortisation, generally over 20 years.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Perseroan dan anak perusahaan dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aktiva yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Company and its subsidiaries with its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.
Transaksi ekuitas yang mempengaruhi persentase pemilikan dan ekuitas perusahaan afiliasi dicatat sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi” dalam kelompok ekuitas pada neraca konsolidasian.
Equity transactions affecting the percentage of ownership and equity of affiliates are shown as "Difference arising from equity transactions of affiliates" under the equity section in the consolidated balance sheets.
Halaman - 21 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i.
j.
AKUNTANSI
Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Investments in associates and jointly controlled entities (continued)
Penyisihan dilakukan apabila terjadi penurunan nilai jangka panjang.
Provisions are made for long-term impairment in value.
Investasi pada Konsorsium Intertel-Astratel dibukukan dengan menggunakan metode ekuitas (lihat Catatan 27f).
Investment in Intertel-Astratel Consortium is accounted for by the equity method (refer to Note 27f).
Investasi pada efek hutang dan ekuitas
j.
Investments in debt and equity securities
Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia, diakui dengan harga perolehannya dan penyisihan penurunan nilai investasi dilakukan apabila manajemen menyimpulkan bahwa nilai investasi telah mengalami penurunan yang signifikan atau permanen.
Investments in debt and equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost and a provision is only made where, in the opinion of management, there has been a significant reduction or a permanent decline in the value of the investment.
Untuk investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tersedia, manajemen menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada setiap tanggal neraca.
For investments in debt and equity securities that have readily determinable fair values, management determines the appropriate classification of its investments at the time of purchase and re-evaluates such determinations at each balance sheet date.
Efek hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila Perseroan dan anak perusahaan bermaksud dan mampu untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui pada harga perolehan setelah dikurangi dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
Debt securities are classified as held to maturity when the Company and subsidiaries have the intent and ability to hold the securities to maturity. Held to maturity securities are stated at cost net of unamortised discount or premium.
Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui dengan nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
Debt and equity securities that are purchased and held principally for the purpose of selling them in the near future are classified as trading securities and carried at fair value, with unrealised gains and losses recognised in the consolidated statements of income.
Efek hutang yang tidak diklasifikasikan baik sebagai dimiliki hingga jatuh tempo maupun yang diperdagangkan, dan efek ekuitas yang tidak diklasifikasikan sebagai diperdagangkan, diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan sebagai komponen terpisah “Akumulasi penyesuaian nilai wajar investasi” di bagian ekuitas.
Debt securities not classified as either held to maturity securities or trading securities, and equity securities not classified as trading are classified as available for sale securities and carried at fair value, with unrealised gains and losses reported as a separate component of equity, “Investment fair value revaluation reserve”.
Halaman - 22 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
k.
l.
AKUNTANSI
Investasi pada efek hutang dan ekuitas (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Investments in debt and equity securities (continued)
Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined on the weighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.
Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.
Proyek perkebunan plasma
k.
Plasma projects
Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan tersebut siap dikonversi dikapitalisasi ke akun perkebunan plasma. Pengembangan perkebunan ini dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma yang diperoleh dari bank atau pembiayaan sendiri. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan kredit investasi perkebunan plasma yang diterima, dicatat sebagai akun “Proyek perkebunan plasma bersih”.
Costs incurred during the development phase up to conversion of plasma plantations (hand over of the plantation to plasma farmers) are capitalised to the plasma plantation account. Development of the plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from banks or are self-financed. The accumulated development costs are presented net of investment credit receipts, as “Plasma projects - net”.
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (nilai yang disepakati oleh bank, anak perusahaan dan petani) perkebunan plasma dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian.
The difference between accumulated development costs and conversion value (agreed amount between banks, subsidiaries and farmers) of plasma plantations is charged to the consolidated statements of income.
Aktiva tetap dan penyusutan
l.
Fixed assets and depreciation
Pemilikan langsung
Direct ownership
Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan Pemerintah yang berlaku yang dinyatakan dengan nilai revaluasi, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Selisih yang timbul dari penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun “Selisih penilaian kembali aktiva tetap” yang disajikan pada bagian ekuitas.
Fixed assets are stated at cost, except for certain fixed assets which are stated at revalued amounts in accordance with Government regulations, less accumulated depreciation. The difference resulting from the revaluation of such fixed assets is credited to the “Fixed assets revaluation reserve” account presented in the equity section.
Biaya-biaya piranti lunak komputer yang terjadi selama tahap awal proyek dan setelah tahap implementasi dibebankan pada tahun berjalan. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan aplikasi dikapitalisasi.
Computer software costs that are incurred during the preliminary project and post implementation stages are expensed. Costs incurred during the application development stage are capitalised.
Halaman - 23 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUNTANSI
Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed assets and depreciation (continued)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Direct ownership (continued)
Penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang dimiliki oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (“TMMIN”), yang adalah anak perusahaan hingga terjadinya dekonsolidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 3c). TMMIN menghitung penyusutan seluruh aktiva tetapnya dengan menggunakan metode saldo menurun ganda kecuali untuk bangunan dan fasilitasnya, dimana bangunan dan fasilitasnya disusutkan dengan metode garis lurus. Penyusutan tersebut dihitung berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun/Years
Depreciation is generally calculated on the straight-line method, except for certain fixed assets of PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (“TMMIN”), a subsidiary until deconsolidation in 2003 (refer to Note 3c). TMMIN calculated depreciation using the double declining method for all fixed assets except for buildings and improvements, which used the straight line method. Depreciation is calculated based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Perseroan/ Company
Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Alat-alat berat yang disewakan
Anak perusahaan/ Subsidiaries
4 - 30 4-5 5 4-5 -
4 - 25 2 - 20 4-8 2 - 10 20 5
Buildings and building improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations Heavy equipment for lease
Hak atas tanah tidak diamortisasi.
Land rights are not amortised.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva atau yang memberikan manfaat ekonomis berupa peningkatan kapasitas atau mutu produksi, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarif penyusutan yang sesuai.
The cost of repairs and maintenance is charged as an expense as incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits by increasing capacity or quality of production are capitalised and depreciated based on applicable depreciation rates.
Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva akan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yaitu nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as being the higher of net selling price or value in use.
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated statements of income.
Halaman - 24 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed assets and depreciation (continued)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Direct ownership (continued)
Akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan biaya tidak langsung lainnya dikapitalisasi sebagai “Aktiva dalam penyelesaian - tanaman belum menghasilkan”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun “Tanaman menghasilkan” pada saat tanaman yang bersangkutan siap menghasilkan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat tanaman siap untuk menghasilkan.
The accumulated costs of field preparation, planting, fertilisers, maintenance and overheads are capitalised as “Assets under construction immature plantations”. These costs are reclassified to “Mature plantations” when the plantations becomes productive and are ready for use. Depreciation is charged from the date when a plantation is mature.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik, dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “Aktiva dalam penyelesaian - bangunan dan mesin”. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant and the installation of machinery are capitalised as “Assets under construction – buildings and machinery”. These costs are reclassified to the fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date when assets are brought into use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti diskonto dan keuntungan atau kerugian selisih kurs, baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses pembangunan qualifying asset, dikapitalisasi hingga saat proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi dengan pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees, and foreign exchange gains or losses on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings.
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk qualifying asset tersebut.
For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman terhadap seluruh saldo pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan qualifying asset tertentu.
The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to finance certain qualifying assets.
Halaman - 25 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
AKUNTANSI
Aktiva tetap dan penyusutan (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Fixed assets and depreciation (continued)
Aktiva sewa guna usaha
Fixed assets under finance leases
Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan disajikan sebesar nilai tunai dari jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah harga opsi pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan kewajiban atau hutang dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan menggunakan metode yang sama dengan aktiva yang dimiliki secara langsung.
Fixed assets acquired by means of finance leases are presented at the present value of the minimum lease payments plus purchase option at the end of the lease term. A corresponding liability is also established and each lease payment is allocated between the liability and finance charges. The assets are depreciated similarly to owned assets.
Keuntungan atau kerugian atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali dimana penyewaan kembali tersebut merupakan sewa guna usaha pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Gains or losses on sale-and-leaseback transactions, in which the leaseback is a finance lease, are deferred and amortised over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.
m. Biaya tangguhan Biaya tangguhan terdiri dari biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah dan biaya tangguhan lainnya dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya. n. Instrumen keuangan derivatif
m. Deferred charges Deferred charges consist of costs associated with the acquisition or renewal of legal titles and other deferred charges and are amortised over the expected beneficial period.
n. Derivative financial instruments
Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko, Perseroan dan anak perusahaan secara berkala melakukan kontrak berjangka valuta asing dan kontrak swap valuta asing dengan pihak lain.
In implementing their risk management policies, the Company and certain subsidiaries periodically enter into forward foreign currency contracts and foreign currency swap contracts with external counterparties.
Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung nilai, PSAK 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” mengharuskan beberapa persyaratan tertentu untuk dipenuhi antara lain mengenai dokumentasi sejak tanggal dimulainya lindung nilai.
To qualify for hedge accounting, PSAK 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities” requires certain criteria to be met, including documentation required to have been in place at the inception of the hedge.
Changes in the fair value of derivatives that do Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak not meet the criteria of a hedge are recorded in memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada the consolidated statements of income. Changes laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan in the fair value in respect of hedges are perubahan nilai wajar yang berhubungan dengan principally treated in accordance with the lindung nilai pada dasarnya diperlakukan sesuai treatment of the hedged item. dengan perlakuan terhadap unsur yang dilindungnilaikan. Halaman - 26 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUNTANSI
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Kurs utama berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia yang digunakan adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):
The major exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (in full Rupiah):
2003 Pounds Sterling Inggris (“GBP”) Dolar Amerika Serikat (“US$”) Euro Eropa (“EUR”) Yen Jepang (“JPY”)
2002
15,076 8,465 10,643 79
14,335 Great Britain Pounds Sterling (“GBP”) 8,940 United States Dollars (“US$”) 9,370 European Euros (“EUR”) 75 Japanese Yen (“JPY”) Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statements of income.
Keuntungan dan kerugian selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi atau penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian.
p.
q.
Kompensasi berbasis saham
p.
Stock-based compensation
Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan opsi saham kepada para karyawan. Beban kompensasi ditentukan pada tanggal pemberian kompensasi berdasarkan nilai wajar dari seluruh opsi saham yang diberikan dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian selama periode jasa diberikan atau periode vesting.
The Company and certain subsidiaries provide stock options to employees. Compensation cost is measured at grant date based on the fair value of the stock options and is recognised in the consolidated statements of income over the service or vesting period.
Nilai wajar opsi yang diberikan dihitung dengan menggunakan metode penentuan harga opsi “Black-Scholes”.
The fair value of options granted is estimated using the “Black-Scholes” option pricing model.
Rights
q.
Sehubungan dengan penerbitan Pinjaman dan Obligasi Seri III dalam rangka restrukturisasi pinjaman dan obligasi Perseroan pada tahun 1999, Perseroan menerbitkan detachable rights. Rights ini dapat diperdagangkan secara terpisah dari pinjaman dan obligasi tersebut.
Halaman - 27 - Page
Rights Detachable rights were issued in relation to the issuance of Series III Loans and Bonds under the debt restructuring of the Company’s loans and bonds in 1999 and can be traded separately from the loans and bonds.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) q.
AKUNTANSI
Rights (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Rights ini dicatat sebesar nilai wajar dan diakui sebagai bagian dari ekuitas “Tambahan modal disetor”. Jumlah yang sama diakui sebagai diskonto. Diskonto yang belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai pokok pinjaman dan obligasi, dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu pinjaman dan obligasi tersebut. Dana yang diperoleh pada saat eksekusi rights dan jumlah yang dialokasikan sebagai nilai wajar rights yang bersangkutan akan dicatat sebagai modal saham dan tambahan modal disetor. r.
Pengakuan penghasilan dan beban
Rights (continued) The rights are recorded at fair value and recognised as part of equity as “Additional paid-in capital” with the corresponding balance recorded as discount. Unamortised discount is presented as a deduction from the loans and bonds and amortised over the period of the loans and bonds. The funds received upon the exercise of the rights and the amount allocated as the fair value of such rights is recorded as share capital and additional paid-in capital.
r.
Revenue and expense recognition
Penghasilan bersih adalah penghasilan Perseroan dan anak perusahaan yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa, setelah dikurangi diskon, retur, potongan penjualan, pajak penjualan barang mewah dan pajak pertambahan nilai.
Net revenues represent revenue earned from the sale of the Company’s and subsidiaries’ products and services, net of discounts, returns, trade allowances, luxury sales and value added taxes.
Penghasilan dari penjualan domestik diakui pada saat barang ditagih dan siap untuk dikirimkan. Penghasilan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal pelabuhan pengiriman. Penghasilan jasa diakui pada saat jasa telah dilaksanakan.
Revenue from domestic sales of goods is recognised when goods are billed and ready for delivery. Revenue from export sales is recognised upon shipment of the goods to the customers. Revenue from rendering of services is recognised when services are rendered.
Penghasilan dari penjualan real estate diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian sepanjang memenuhi kriteria tertentu.
Revenue from real estate sales is recognised based on the percentage-of-completion method, provided certain criteria are met.
Penghasilan dari piutang pembiayaan yang merupakan selisih antara seluruh pembayaran angsuran yang akan diterima dengan biaya perolehan aktiva yang dibiayai, dicatat sebagai penghasilan tangguhan dan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan. Penghasilan tersebut tidak diakui apabila kolektibilitasnya diragukan.
Income from financing receivables, which is the excess of aggregate instalment payments collectible over the cost of financed assets, is recorded as unearned income and subsequently recognised as income over the term of the respective financing contracts. Income is not recognised when there is an indication that collectibility is doubtful.
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
Halaman - 28 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s.
t.
u.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUNTANSI
Perpajakan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Taxation
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Deferred income tax is provided using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objection/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.
Manfaat karyawan
t.
Employee benefits
Manfaat karyawan sehubungan dengan pensiun, uang pisah, uang jasa, uang kompensasi hak dan hak-hak lainnya diakui sesuai dengan masa kerja karyawan yang bersangkutan.
Employee benefits related to retirement, severance, service compensation payments and other benefits are recognised when they accrue to the employee.
Sehubungan dengan program pensiun manfaat pasti, biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan. Metode penilaian aktuarial yang digunakan oleh aktuaris independen adalah metode projected benefit dengan “attained-age-normal” dan dilakukan minimal setiap tiga tahun sekali.
In respect of defined benefit retirement plans, current service cost is expensed in the prevailing period. Past service costs are amortised over the average expected remaining working lives of existing employees. The valuation method used by the independent actuaries is the projected benefit method with “attained-age-normal” and is performed at least once every three years.
Transaksi restrukturisasi sepengendali
antara
entitas
u. Restructuring transactions of entities under common control
Dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, selisih antara harga pengalihan dengan nilai bukunya dicatat dalam akun “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”. Akun tersebut disajikan sebagai salah satu unsur ekuitas.
In restructuring transactions of entities under common control, any difference between the transfer price and the book value is recorded under the account “Difference arising from restructuring transactions of entities under common control” and presented under the equity section.
Halaman - 29 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u.
v.
Transaksi restrukturisasi sepengendali (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUNTANSI
antara
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
entitas
u. Restructuring transactions of entities under common control (continued)
Saldo akun tersebut tidak berubah akibat pengalihan lebih lanjut aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya tersebut kepada entitas lain.
The balance of this account does not change as a result of a further transfer of assets, liabilities, equity or other ownership instruments to another entity.
Laba per saham
v.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang disesuaikan dengan mengasumsikan konversi efek berpotensi saham yang sifatnya dilutif. Laba bersih disesuaikan untuk menghilangkan pengaruh beban bunga dari efek berpotensi saham yang sifatnya dilutif selama tahun bersangkutan.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year adjusted to assume conversion of all dilutive potential ordinary shares. Net income is adjusted to eliminate the interest expense of the dilutive potential ordinary shares during the year.
w. Penggunaan estimasi
w. Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3.
Earnings per share
AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI USAHA, DAN RENCANA PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI Akuisisi dan pelepasan perusahaan afiliasi, restrukturisasi usaha dan rencana pelepasan signifikan sepanjang tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
3.
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS, BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
Significant acquisitions and disposals of affiliates, business restructurings, and disposal plans in 2003 and 2002 are as follows:
Halaman - 30 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI USAHA, DAN RENCANA PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) a.
3.
Akuisisi signifikan
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS, BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued) a.
Major acquisitions
PT Gaya Motor
PT Gaya Motor
Pada tanggal 15 April 2003, Perseroan dan salah satu anak perusahaan, PT Aryaloka Sentana (“ALS”) (lihat Catatan 3c) mengakuisisi 1.500 saham prioritas dan 42.735 saham biasa PT Gaya Motor yang dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia, sehingga kepemilikan efektif Perseroan di PT Gaya Motor meningkat dari 75,92% menjadi 100%.
On 15 April 2003, the Company and PT Aryaloka Sentana (“ALS”), a subsidiary, (refer to Note 3c) acquired 1,500 shares of preferred stocks and 42,735 shares of common stocks of PT Gaya Motor from PT Rajawali Nusantara Indonesia. As a result, the Company’s effective ownership in PT Gaya Motor increased from 75.92% to 100%.
Rincian aktiva bersih yang diakuisisi dan goodwill adalah sebagai berikut:
Details of net assets acquired and goodwill for the restructuring are as follows:
Jumlah aktiva
164,543
Total assets
Jumlah kewajiban
(48,370)
Nilai wajar aktiva bersih (100%)
116,173
Fair value of net assets (100%)
Total liabilities
Harga perolehan Nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi (24,08%)
41,500
Purchase consideration
27,974
Fair value of net assets acquired (24.08%)
Goodwill
13,526
Goodwill
Goodwill diamortisasi selama 20 tahun.
Goodwill is being amortised over 20 years.
b. Pelepasan signifikan
Perusahaan induk/ Holding Company
b.
Pelepasan/ Disposal
Tanggal/ Date
Pelepasan tahun 2003/2003 disposals PT Astra International Tbk. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia * 04/07/2003 PT Astratel Nusantara PT Pramindo Ikat Nusantara ** 30/09/2003 Pelepasan tahun 2002/2002 disposals PT Astra International Tbk. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. PT Astra Otoparts Tbk. PT Adiwira Presisi Industri PT Astratel Nusantara PT Pramindo Ikat Nusantara **
Major disposals
% % kepemilikan kepemilikan sebelum setelah pelepasan/ pelepasan/ % interest % interest before after disposal disposal
51.00
5.00
24.50
19.25
19/08/2002 28/08/2002
74.56 51.00
17/09/2002
35.00
* Efektif sejak 30 September 2003 (Lihat Catatan 3c) ** Lihat Catatan 10 dan 27i. *** Termasuk efek dari selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.
Halaman - 31 - Page
* ** ***
Aktiva bersih yang dijual/ Net assets sold Rp miliar/ Rp billion
403.50***
Laba/(rugi) pelepasan/ Harga jual/ Profit/(loss) Consideration on disposal Rp miliar/ Rp miliar/ Rp billion Rp billion
1,895.91
1,492.41
80.11
152.14
72.03
-
23.79 16.48
13.98 15.54
(9.81) (0.94)
24.50
127.01
338.36
211.35
Effective on 30 September 2003 (Refer to Note 3c) Refer to Notes 10 and 27i. Includes the effect of equity transaction of subsidiaries.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI USAHA, DAN RENCANA PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) b.
c.
Pelepasan yang signifikan (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
3.
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS, BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued) b.
Major disposals (continued)
Pelepasan investasi pada PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
Disposal of investment in PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
Pada tanggal 19 Agustus 2002, Perseroan menandatangani Akta Pengalihan Saham dengan PT Sumber Graha Sejahtera untuk menyelesaikan penjualan 74,56% investasinya di PT Sumalindo Lestari Jaya (“SLJ”) dengan harga Rp 13,98 miliar. Pada tanggal yang sama Perseroan menandatangani Perjanjian Pengalihan Piutang untuk menjual tagihannya dari SLJ sejumlah US$ 10,45 juta berikut bunganya sejumlah US$ 1,53 juta dari SLJ kepada PT Rifan Financindo Asset Management dengan harga US$ 1 juta.
On 19 August 2002, the Company signed the Share Transfer Deed with PT Sumber Graha Sejahtera to finalise the disposal of its 74.56% investment in PT Sumalindo Lestari Jaya (“SLJ”) for Rp 13.98 billion. On the same date, the Company signed on Assignment of Receivable Agreement to dispose of its receivable from SLJ of US$ 10.45 million, together with interest of US$ 1.53 million to PT Rifan Financindo Asset Management for US$ 1 million.
Restrukturisasi usaha
c.
Business restructuring
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Daihatsu Motor
Pada tanggal 30 Agustus 2002, sebagai pelaksanaan dari kesepakatan antara para pemegang saham PT Astra Daihatsu Motor (“ADM”), Daihatsu Motor Corporation (“DMC”) menyetorkan modal sejumlah kurang lebih Rp 427,5 miliar kepada ADM untuk meningkatkan kinerja produksi dan distribusi ADM.
On 30 August 2002, Daihatsu Motor Corporation (“DMC”) contributed capital of approximately Rp 427.5 billion to PT Astra Daihatsu Motor (“ADM”) to improve ADM’s performance in production and distribution as part of an agreement between the shareholders of ADM.
Dengan setoran modal tersebut, kepemilikan DMC atas saham ADM meningkat dari 40% menjadi 61,75%, dan kepemilikan Perseroan atas saham ADM berkurang dari 50% menjadi 31,87%.
As a result of the capital contribution, DMC’s ownership in ADM increased from 40% to 61.75%, and the Company’s ownership decreased from 50% to 31.87%.
Perseroan tetap berperan sebagai distributor mobil Daihatsu di Indonesia dan didukung dengan kerja sama yang lebih kuat dari DMC.
The Company continues to play its role as the distributor of Daihatsu vehicles in Indonesia and is supported by stronger collaboration with DMC.
Halaman - 32 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI USAHA, DAN RENCANA PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) c.
Restrukturisasi usaha (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
3.
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS, BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued) c.
Business restructuring (continued)
PT Toyota Astra Motor
PT Toyota Astra Motor
Pada tanggal 20 Februari 2003, Perseroan dan Toyota Motor Corporation (“TMC”), sebagai pemegang saham PT Toyota Astra Motor (“TAM Lama”), menandatangani Nota Kesepahaman untuk melakukan reorganisasi usaha Toyota di Indonesia dengan memisahkan aktivitas bidang manufaktur dan distribusi dalam dua entitas yang berbeda.
On 20 February 2003, the Company and Toyota Motor Corporation (“TMC”), as the shareholders of PT Toyota Astra Motor (“Old TAM”), entered into a Memorandum of Understanding in respect of the reorganisation of the Toyota business in Indonesia by splitting the manufacturing and distribution activities into two separate entities.
Pada tanggal 6 Juni 2003, TAM Lama secara resmi berubah namanya menjadi TMMIN.
On 6 June 2003, Old TAM legally changed its name to TMMIN.
Pada bulan Juli 2003, Perseroan dan TMC mendirikan sebuah perusahaan baru yang dikendalikan bersama (jointly controlled entity), PT Toyota Astra Motor (“TAM Baru”). Perseroan mempunyai 51% kepemilikan saham pada TAM Baru yang bertanggung jawab atas distribusi kendaraan Toyota di Indonesia serta impor kendaraan CBU berikut suku cadang dan asesorisnya.
In July 2003, the Company and TMC established a new jointly controlled entity, PT Toyota Astra Motor (“New TAM”). The Company has a 51% interest in New TAM, which is responsible for the distribution of Toyota vehicles in Indonesia, and also importing CBU vehicles, spare parts and accessories.
Pada tanggal 30 September 2003, Perseroan menandatangani Akta Jual Beli Saham untuk pelepasan 46% dari 51% kepemilikannya di TMMIN kepada TMC dengan harga US$ 226 juta. Dengan demikian TMC menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 95%, sedangkan kepemilikan Perseroan di TMMIN turun menjadi 5%. TMMIN merupakan perusahaan manufaktur yang akan dikembangkan menjadi salah satu pusat produksi dan pemasok kendaraan dan produk Toyota di Indonesia.
On 30 September 2003, the Company signed a Shares Purchase Deed for the disposal of 46% of its 51% investment in TMMIN to TMC for US$ 226 million. As a result, TMC holds a majority interest of 95%, while the Company’s ownership in TMMIN decreased to 5%. TMMIN is the manufacturing entity that will be developed as a production and supply centre for Toyota vehicles and products in Indonesia.
Transaksi pelepasan tersebut merupakan transaksi yang mengandung unsur benturan kepentingan karena salah seorang dari komisaris Perseroan juga menjabat sebagai General Manager di TMC. Transaksi tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham didalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 22 Mei 2003.
The disposal transaction was considered to be a conflict of interest transaction, as one of the Company’s commissioners was also the General Manager of TMC. The transaction was approved by the shareholders in the General Shareholders’ meeting on 22 May 2003.
Halaman - 33 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
AKUISISI, PELEPASAN, RESTRUKTURISASI USAHA, DAN RENCANA PELEPASAN SIGNIFIKAN ATAS ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) c.
d.
Restrukturisasi usaha (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
3.
MAJOR ACQUISITIONS AND DISPOSALS, BUSINESS RESTRUCTURING, AND DISPOSAL PLANS OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES (continued) c.
Business restructuring (continued)
PT Aryaloka Sentana dan PT Arya Kharisma
PT Aryaloka Sentana and PT Arya Kharisma
Pada tanggal 16 Desember 2003, para pemegang saham PT Arya Kharisma (“AK”) dan ALS menyetujui penggabungan usaha antara AK dan ALS. Penggabungan usaha tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 24 Desember 2003. Dalam penggabungan usaha ini, AK menjadi perusahaan yang menerima penggabungan. Penggabungan usaha tersebut dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan, dengan demikian seluruh aktiva and kewajiban ALS dialihkan kepada AK dengan nilai buku pada tanggal efektifnya penggabungan usaha tersebut.
On 16 December 2003, the shareholders of PT Arya Kharisma (“AK”) and ALS approved the merger of AK and ALS. The merger was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia on 24 December 2003. As a result of the merger, AK became the surviving company. The merger was accounted for under the pooling of interests method, therefore all assets and liabilities of ALS were transferred to AK at book value on the effective date of the merger.
Rencana pelepasan
d.
Disposal plans
Perseroan
The Company
Perseroan berencana untuk menjual 51% investasi di PT Astra Isuzu Casting Company (“AICC”). Sehubungan dengan rencana penjualan tersebut Perseroan telah membukukan penyisihan kerugian sejumlah Rp 24,1 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 (lihat Catatan 15a).
The Company plans to dispose of its 51% interest in PT Astra Isuzu Casting Company (“AICC”). In relation to the planned disposal, the Company has recorded a provision for losses of Rp 24.1 billion as at 31 December 2003 (refer to Note 15a).
PT Astra Agro Lestari Tbk.
PT Astra Agro Lestari Tbk.
PT Astra Agro Lestari Tbk. (“AAL”), merencanakan untuk melakukan divestasi usaha perkebunan non-kelapa sawitnya (karet, teh dan kakao). Hingga tanggal laporan ini, rencana divestasi tersebut masih dalam proses. Penyisihan kerugian sehubungan dengan rencana divestasi tersebut sebesar Rp 90,3 miliar telah dibukukan pada 31 Desember 2003 (lihat Catatan 15a).
PT Astra Agro Lestari Tbk. (“AAL”) plans to divest of its non-palm plantation businesses (rubber, tea and cocoa). As of the date of this report, the divestment plan is in progress. A provision for losses of Rp 90.3 billion in relation to the planned disposal has been recorded as at 31 December 2003 (refer to Note 15a).
PT Astra Graphia Tbk.
PT Astra Graphia Tbk.
PT Astra Graphia Tbk. (“AG”) mempertimbangkan dan menjajaki untuk melakukan restrukturisasi usaha, termasuk adanya kemungkinan pemisahan divisi IT Solution dan dijalankannya langkah-langkah efisiensi dan peningkatan produktivitas yang dianggap perlu, guna berhasilnya restrukturisasi tersebut.
PT Astra Graphia Tbk. (“AG”) is in the process of restructuring its business including the possibility of spinning off IT Solutions and is taking all necessary steps to increase efficiency and productivity, and to ensure that the restructuring will be completed successfully.
Halaman - 34 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2003
Kas Bank Deposito berjangka dan call deposits Sertifikat Bank Indonesia
Dikurangi: Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya
37,212 1,696,837
Cash on hand Cash in bank
3,437,291 506,834
3,087,898 61,063
Time and call deposits Certificates of Bank Indonesia
5,543,850
4,883,010
(992,890)
Tidak ada saldo bank atau deposito yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Bank
Mata uang asing: Rabobank International Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
(103,680)
Less: Restricted cash and time deposits
4,779,330
No bank balances or time deposits were placed with related parties. a. Cash in bank
2003 Rupiah: ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
2002
39,494 1,560,231
4,550,960
a.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2002
394,112 387,079
279,711 526,567
154,926 94,625
101,209 109,459
88,636
128,041
138,092
163,558
1,257,470
1,308,545
74,271
36,136
51,464 23,063 18,178 14,714
44,589 51,579 115,263 50,037
121,071
90,688
302,761
388,292
1,560,231
1,696,837
Halaman - 35 - Page
Rupiah: ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other (below Rp 50 billion each)
Foreign currencies: Rabobank International Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Other (below Rp 50 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b.
4.
Deposito berjangka dan call deposits
b. Time and call deposits 2003
Rupiah: PT Bank Permata Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Asiatic PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Bukopin PT Bank Niaga Tbk. PT Sanwa Indonesia Bank The Sumitomo Bank Ltd Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
Mata uang asing: ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Sanwa Indonesia Bank The Sumitomo Bank Ltd The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd PT Bank Resona Perdania (dahulu PT Bank Daiwa Perdania) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2002
508,638 203,972
234,142 18,612
164,684
115,744
97,162 75,302 71,707 70,000
314,977 159,951 -
60,342
82,003
44,875
69,485
43,823 23,100 18,000 1,700 -
126,976 50,100 109,250 95,800 68,720
385,852
178,551
1,769,157
1,624,311
781,294 219,659 175,673 136,259
53,102 42,869 30,017 201,585
114,119
58,569
38,774 423 -
431,265 194,981 179,032
-
79,619
-
53,640
201,933
138,908
1,668,134
1,463,587
3,437,291
3,087,898
Halaman - 36 - Page
Rupiah: PT Bank Permata Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Asiatic PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Bukopin PT Bank Niaga Tbk. PT Sanwa Indonesia Bank The Sumitomo Bank Ltd Other (below Rp 50 billion each)
Foreign currencies: ABN AMRO Bank N.V. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Sanwa Indonesia Bank The Sumitomo Bank Ltd The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd PT Bank Resona Perdania (formerly PT Bank Daiwa Perdania) Other (below Rp 50 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits serta Sertifikat Bank Indonesia adalah:
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Time and call deposits, including the Certificates of Bank Indonesia, attracted annual interest at the following rates:
2003 Rupiah Mata uang asing
2002
1.12% - 14.53% 0.05% - 6.65%
3.00% - 20.62% 0.60% - 6.69%
Rupiah Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2003, kas dan setara kas Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dalam perjalanan dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 791,45 miliar, US$ 634.000 dan SGD 2.000 yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2003, cash and cash equivalents of the Company and subsidiaries are covered by insurance against losses during transit for Rp 791.45 billion, US$ 634,000 and SGD 2,000, which management believes is adequate to cover possible losses.
Rincian kas dan setara kas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Details of cash and cash equivalents in foreign currencies are as follows:
2003 Mata uang asli/ Original currency
JPY US$ EUR GBP Lain-lain (dalam US$ ekuivalen) * Jumlah
*
2002
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
Mata uang asli/ Original currency
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
569,882,654 225,018,417 1,923,486 3,525
45,116 1,904,781 20,472 53
399,520,517 201,646,285 1,963,613 25,130
30,123 1,802,718 18,397 360
274,626
2,325
257,636
Kas dan setara kas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Rincian kas dan setara kas dalam mata uang asing tersebut di atas termasuk kas dalam mata uang asing sejumlah Rp 1,85 miliar (2002: Rp 2,02 miliar).
2,303 Other (in US$ equivalent) * 1,853,901
1,972,747
*
JPY US$ EUR GBP
Total
Cash and cash equvalents denominated in other foreign currencies are presented as US$ equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
Cash and cash equivalents in foreign currencies above include cash on hand amounting to Rp 1.85 billion (2002: Rp 2.02 billion).
Halaman - 37 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) c.
4.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
c. Restricted cash and time deposits
Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya merupakan kas dan deposito yang berasal dari:
Restricted cash and time deposits represent cash and time deposits from:
•
•
Charged accounts as part of the cash monitoring and control mechanism in respect of debt restructuring agreements of the Company and certain subsidiaries for loan and interest payments;
•
Supplementary accounts established in relation to the 2002 Debt Restructuring of the Company, which are used for collecting the net proceeds of rights issues and asset sales;
•
Margin deposits for letter of credit facilities obtained by certain subsidiaries; and Guarantee deposits to other parties to support the Company’s activities.
•
• •
Charged accounts yang merupakan dana untuk pembayaran pinjaman dan bunga sebagai bagian dari mekanisme pengendalian dan pengawasan kas sehubungan dengan perjanjian restrukturisasi hutang Perseroan dan anak perusahaan tertentu; Supplementary accounts yang dibentuk sehubungan dengan perjanjian Restrukturisasi Hutang Perseroan 2002, yang dipergunakan untuk menampung dana dari hasil rights issue serta dana dari penjualan aktiva Perseroan; Margin deposits untuk fasilitas letter of credit yang diperoleh anak perusahaan tertentu; dan Guarantee deposits kepada pihak lain yang digunakan untuk mendukung aktivitas Perseroan.
•
Lihat Catatan 13 dan 16a.
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Also refer to Notes 13 and 16a.
PIUTANG USAHA
5. 2003
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 25e) Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
TRADE RECEIVABLES 2002
101,032
213,073
(1,656)
(9,880)
99,376
203,193
1,202,461 199,327
1,156,528 157,043
1,401,788
1,313,571
(12,938)
(34,900)
1,388,850
1,278,671
1,488,226
1,481,864
Halaman - 38 - Page
Related parties (refer to Note 25e) Less: Provision for doubtful accounts
Third parties: Rupiah Foreign currencies
Less: Provision for doubtful accounts
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES (continued) The ageing of trade receivables is as follows:
2003 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
2002
1,076,397
911,734
256,325 83,329 47,976 38,793 1,502,820
408,941 100,625 45,579 59,765 1,526,644
(14,594)
(44,780)
1,488,226
The movement in the provision for doubtful accounts is as follows:
2003
2002
44,780 3,094 (26,725)
44,104 24,129 (23,453) -
Beginning balance Increase in provision Write offs Effect of deconsolidated subsidiaries
44,780
Ending balance
(6,555)
Saldo akhir
Less: Provision for doubtful accounts
1,481,864
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal Tambahan penyisihan Penghapusan Efek dari anak perusahaan yang didekonsolidasi
Current Overdue: 1- 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days over 90 days
14,594
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on non-collection of receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2003, piutang usaha sejumlah Rp 218,53 miliar (2002: Rp 190,7 milliar) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 13 dan 16).
As at 31 December 2003, trade receivables amounting to Rp 218.53 billion (2002: Rp 190.7 billion) are used as collateral for certain loans (refer to Notes 13 and 16).
Rincian piutang usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables in foreign currency are as follows:
2003
JPY US$ EUR GBP Lain-lain (dalam US$ ekuivalen) * Jumlah *
2002
Mata uang asli/ Original currency
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
Mata uang asli/ Original currency
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
113,852,401 24,959,123 34,323 -
9,013 211,279 365 -
187,668,422 30,277,764 263,052 229,238
14,149 270,683 2,465 3,286
151,025
1,279
298,938
221,936
Piutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
2,673 Other (in US$ equivalent) * 293,256
*
Halaman - 39 - Page
JPY US$ EUR GBP
Total
Trade receivables denominated in other foreign currencies are presented as US$ equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Details of trade receivables classified as automotive and non-automotive are as follows:
Rincian piutang usaha yang dikelompokkan ke dalam kelompok otomotif dan kelompok non-otomotif adalah sebagai berikut: 2003 Otomotif Non-otomotif
6.
970,786 511,078
1,488,226
1,481,864
6. 2003
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
2002
1,161,239 326,987
PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang derivatif Piutang karyawan Lain-lain
TRADE RECEIVABLES (continued)
OTHER RECEIVABLES 2002
6,675 165,249 472,642
308,827 223,443 306,237
644,566
838,507
(38,422)
(45,570)
606,144
792,937
Dikurangi: Bagian lancar
(58,347)
(468,695)
Bagian tidak lancar
547,797
324,242
Terdiri dari: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 25f) Pihak ketiga
Automotive Non-automotive
Derivative receivables Loans to officers and employees Other
Less: Provision for doubtful accounts
Less: Current portion Non-current portion Consisting of:
547,219 578
317,523 6,719
547,797
324,242
Halaman - 40 - Page
Related parties (refer to Note 25f) Third parties
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
6.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) a.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
6.
Piutang dan hutang derivatif
OTHER RECEIVABLES (continued) a.
Derivative receivables and payables 2003
Rincian/Details Kontrak dalam EUR/Contracts in EUR Kontrak dalam JPY/Contracts in JPY Kontrak dalam US$/Contracts in US$
Jumlah Nosional/ Aggregate Notional amount
Piutang derivatif/ Derivative receivables
Hutang derivatif */ Derivative payables *
EUR 9,530,000 JPY 3,525,240,000 US$ 38,258,305
3,998 1,997 680
18,621
6,675
18,621
(6,675)
(18,580)
Dikurangi/Less: Jangka pendek/Current portion Jangka panjang/Non-current portion
-
41
Piutang derivatif/ Derivative receivables
Hutang derivatif */ Derivative payables *
308,449 378
27,269 -
308,827
27,269
(308,027)
(19,254)
2002 Jumlah Nosional/ Aggregate Notional amount
Rincian/Details Kontrak dalam US$/Contracts in US$ Kontrak dalam JPY/Contracts in JPY
US$ JPY
77,957,265 100,000,000
Dikurangi/Less: Jangka pendek/Current portion Jangka panjang/Non-current portion *
800
8,015
Hutang derivatif disajikan sebagai bagian dari hutang lain-lain./Derivative payables are presented under other payables.
Pihak lawan dalam kontrak tersebut diatas meliputi HSBC, Mizuho Corporate Bank, Citibank N.A., Sumitomo Bank, dan JP Morgan Chase.
Counterparties for the above contracts include HSBC, Mizuho Corporate Bank, Citibank N.A., Sumitomo Bank, and JP Morgan Chase.
Perseroan dan anak perusahaan tertentu melakukan transaksi derivatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dengan tujuan untuk lindung nilai. Akan tetapi karena dokumentasi yang ada tidak dapat memenuhi kriteria sebagaimana yang diatur dalam PSAK 55 maka perubahan nilai wajar dari semua instrumen derivatif ini telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The Company and certain subsidiaries entered into derivative transactions during the years ended 31 December 2003 and 2002, for the purpose of hedging. However, the existing documentation does not fulfil the criteria contained in PSAK 55 to qualify as hedges. Therefore, changes in the fair values of the derivative financial instruments are recognised in the consolidated statements of income.
Halaman - 41 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 6.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
6.
b. Piutang karyawan
OTHER RECEIVABLES (continued) b.
Loans to officers and employees The Company and certain subsidiaries granted vehicle loans to their officers and employees, which are generally non-interest bearing. As at 31 December 2003 and 2002, outstanding balances of these loans amounted to Rp 165.25 billion and Rp 223.44 billion respectively. These loans will be repaid in instalments through the withholding of monthly salaries.
Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman, yang pada umumnya tidak dikenakan bunga, untuk pembelian kendaraan bermotor kepada karyawannya. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, saldo pinjaman tersebut masing-masing berjumlah Rp 165,25 miliar dan Rp 223,44 miliar. Pinjaman ini akan dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan. 7.
PERSEDIAAN
7. 2003
Barang jadi termasuk CBU Barang dalam proses Bahan baku dan unit CKD Suku cadang Barang dalam perjalanan Lain-lain Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
1,042,546 88,679 225,329 179,467 70,124 181,056 1,787,201 (27,641) 1,759,560
INVENTORIES 2002 1,190,713 Finished goods, including CBU units 174,493 Work in process 599,352 Raw materials and CKD units 287,675 Spare parts 125,039 Goods in transit 259,947 Other 2,637,219 Less: Provision for obsolete (46,444) and slow moving inventory 2,590,775
Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan sejumlah Rp 335,66 miliar (2002: Rp 395,3 milliar) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 13 dan 16).
As at 31 December 2003, inventories amounting to Rp 335.66 billion (2002: Rp 395.3 billion) are used as collateral for certain loans (refer to Notes 13 and 16).
Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang timbul dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 2,17 triliun, US$ 40,48 juta, dan JPY 7,60 miliar, yang mana menurut pendapat manajemen akan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2003, inventories of the Company and subsidiaries are covered by insurance against losses by fire and other risks for Rp 2.17 trillion, US$ 40.48 million, and JPY 7.60 billion, which management believes is adequate to cover possible losses.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for obsolete and slow moving inventory is as follows:
2003 Saldo awal (Pengurangan)/penambahan penyisihan Penghapusan Efek dari anak perusahaan yang didekonsolidasi Saldo akhir
2002
46,444
49,949
(2,132) (4,654)
11,784 (15,289)
(12,017) 27,641 Halaman - 42 - Page
46,444
Beginning balance (Decrease)/increase in provision Write offs Effect of deconsolidated subsidiaries Ending balance
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN a.
8.
Pajak dibayar dimuka
TAXATION a.
2003 Perseroan Pajak Penghasilan Badan: 2002 2001 2000 Tagihan Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai Pajak atas withholding tax dan Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Tahun 2000
Anak perusahaan Pajak Penghasilan Badan Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai
b.
24,156 776
22,309 28,719 776
54,896 43,922
32,091 24,469
Claimable Luxury Sales Tax Value Added Tax
106,350
82,240
Various tax assessments on 2000 withholding tax and Value Added Tax
230,100
190,604
167,131 2,095 38,404
141,212 104,727
207,630
245,939
437,730
436,543 b.
2003
Anak perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Penjualan Barang Mewah Pajak Pertambahan Nilai
2002 The Company Corporate Income Tax: 2002 2001 2000
Hutang pajak
Perseroan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Penjualan Barang Mewah
Prepaid taxes
Subsidiaries Corporate Income Tax Luxury Sales Tax Value Added Tax
Taxes payable 2002
12,982 8,608 25,735 16,457 404
23,638 6,911 10,058 268
64,186
40,875
49,751 562 10,243 17,563 3,147 217,319 20,899 52,825
55,309 534 6,652 45,940 6,259 335,976 122,204 56,866
372,309
629,740
436,495
670,615
Halaman - 43 - Page
The Company Income taxes: Article 21 Article 23 Article 26 Article 29 Luxury Sales Tax Subsidiaries Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Luxury Sales Tax Value Added Tax
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan
c. 2003
Operasi yang dilanjutkan Perseroan: Kini Tangguhan
Anak Perusahaan: Kini Tangguhan
Konsolidasian: Kini Tangguhan
TAXATION (continued) Income tax (expense)/benefit 2002
(85,908) (746,222)
(647,625)
(832,130)
(647,625)
(998,040) (61,398)
(826,907) (29,432)
(1,059,438)
(856,339)
(1,083,948) (807,620)
(826,907) (677,057)
(1,891,568)
(1,503,964)
Operasi dalam penghentian Perseroan: Kini Tangguhan
Anak Perusahaan: Kini Tangguhan
-
17,639
-
17,639
-
(24,602)
-
(24,602)
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan: - operasi yang dilanjutkan - operasi dalam penghentian Ditambahkan kembali dengan eliminasi konsolidasi Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan eliminasi (saldo dipindahkan)
Subsidiaries: Current Deferred
Consolidated: Current Deferred
Discontinuing operation The Company: Current Deferred
Subsidiaries: Current Deferred
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2003
Continuing operations The Company: Current Deferred
2002
7,039,250 -
5,452,764 82,421
1,799,603
1,970,915
8,838,853
7,506,100
Halaman - 44 - Page
Consolidated profit before income tax: continuing operations discontinuing operation Add back consolidation eliminations Consolidated profit before income tax and eliminations (carried forward balance)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan) Saldo pindahan (Dikurangi)/ditambahkan kembali: Laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan: - operasi yang dilanjutkan - operasi dalam penghentian Pendapatan bunga intercompany operasi dalam penghentian Pembatalan kerugian melebihi nilai investasi pada anak perusahaan Jumlah laba sebelum pajak penghasilan Perseroan Pajak dihitung pada tarif pajak 30% Penghasilan tidak kena pajak Penghasilan/(beban) kena pajak final (Beban)/penghasilan yang tidak dapat dikurangkan Penyesuaian akumulasi kerugian pajak karena pembetulan SPT dan pemeriksaan pajak tahun-tahun sebelumnya Aktiva pajak tangguhan yang tidak dapat digunakan Penggunaan aktiva pajak tangguhan yang dahulu tidak diakui
TAXATION (continued) c.
2003 8,838,853
(3,587,333) -
Income tax (expense)/benefit (continued) 2002 7,506,100
(3,160,266) (82,421)
-
3,181
-
(14,330)
5,251,520
4,252,264
(1,575,456) 982,163
(1,275,679) 961,586
21,408
(121,362)
(173,105)
67,759
(82,161)
68,255
-
(330,545)
(4,979)
-
Brought forward balance (Deduct)/add back: Profit before income tax of subsidiaries: continuing operations discontinuing operation Intercompany interest from discontinuing operation Reversal of losses in excess of investments in subsidiaries Total profit before income tax attributable to the Company Tax calculated at the rate of 30% Income not subject to tax Income/(expenses) subject to final tax Non-deductible (expenses)/ income Adjustment to accumulated tax losses from amendment to prior years’ tax returns and tax assessments Deferred tax assets that can not be utilised Utilisation of previously unrecognised deferred tax assets
Jumlah beban pajak penghasilan Perseroan Jumlah beban pajak penghasilan anak perusahaan
(832,130)
(629,986)
(1,059,438)
(887,682)
Total income tax expense of the Company Total income tax expense of subsidiaries
Jumlah beban pajak penghasilan konsolidasian
(1,891,568)
(1,517,668)
Total consolidated income tax expense
Jumlah beban pajak penghasilan Perseroan dari aktivitas normal Dikurangi: Manfaat pajak penghasilan Perseroan dari aktivitas normal - operasi dalam penghentian Beban pajak penghasilan Perseroan dari aktivitas normal – operasi yang dilanjutkan
(832,130)
-
(832,130)
Halaman - 45 - Page
(629,986)
17,639
(647,625)
Total income tax expense of the Company from ordinary activities Less: Income tax benefit of the Company from ordinary activities - discontinuing operation Income tax expense of the Company from ordinary activities – continuing operations
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2003 Jumlah beban pajak penghasilan anak perusahaan Dikurangi: Beban pajak penghasilan dari pendapatan luar biasa Jumlah beban pajak penghasilan anak perusahaan dari aktivitas normal
Income tax (expense)/benefit (continued) 2002
(1,059,438)
(1,059,438)
-
(1,059,438)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dan (rugi)/ laba luar biasa menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Koreksi positif: Beban bunga Rugi atas penjualan saham yang diperdagangkan yang telah dikenakan pajak final Selisih keuntungan penjualan penyertaan antara metode biaya dengan metode ekuitas Penyelesaian penjaminan perusahaan Penyisihan manfaat karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
(880,941)
Total income tax expense of subsidiaries from ordinary activities
(24,602)
Less: Income tax expense of subsidiary from ordinary activities - discontinuing operation
(856,339)
Income tax expense of subsidiaries from ordinary activities – continuing operations
The reconciliation between profit before income tax and extraordinary (loss)/gain shown in the consolidated statements of income, and the Company’s taxable income for the years ended 31 December 2003 and 2002 is as follows:
2003 Jumlah laba sebelum pajak Perseroan
(6,741)
Total income tax expense of subsidiaries Less: Income tax expense from extraordinary income
(887,682)
-
Dikurangi: Beban pajak penghasilan anak perusahaan dari aktivitas normal - operasi dalam penghentian Beban pajak penghasilan anak perusahaan dari aktivitas normal – operasi yang dilanjutkan
TAXATION (continued)
2002
5,251,520
4,252,264
Total profit before income tax attributable to the Company
83,735
-
Positive corrections: Interest expense
-
485,249
363,687
-
-
67,663
42,741
55,652
Loss on sale of marketable securities already subjected to final tax Difference in gain on sale of investments between cost and equity method Settlement of corporate guarantee Provision for employee benefits
74,572
70,463
Other (below Rp 50 billion each)
564,735
679,027
Halaman - 46 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2003 Koreksi negatif: Bagian atas laba bersih anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan jointly controlled entities, setelah amortisasi goodwill Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final Penyisihan kerugian Selisih kerugian penjualan penyertaan antara metode biaya dengan metode ekuitas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar) Penghasilan kena pajak Perseroan tahun berjalan Akumulasi kerugian pajak tahun sebelumnya Penyesuaian akumulasi kerugian pajak karena pembetulan SPT tahun-tahun sebelumnya dan SKP
TAXATION (continued) Income tax (expense)/benefit (continued) 2002 Negative corrections:
(3,273,878)
(3,205,288)
(71,539) (23,942)
(78,357) (138,578)
-
(407,956)
(91,678)
(82,559)
(3,461,037)
(3,912,738)
2,355,218
1,018,553
(2,326,582)
(3,117,619)
Penghasilan kena pajak/ (akumulasi kerugian pajak) – Perseroan
257,724
(227,516)
Taxable income of the Company for the current year Accumulated tax losses from previous years Adjustment to accumulated tax losses from amendment to prior years’ tax returns and tax assessments
286,360
(2,326,582)
Taxable income/(accumulated tax losses) of the Company
Beban pajak penghasilan kini terdiri dari:
Current income tax expense consists of:
2003 Perseroan Anak perusahaan – operasi yang dilanjutkan Jumlah beban pajak penghasilan kini
Equity in net income of subsidiaries, associates, and jointly controlled entities, net of goodwill amortisation Interest income subject to final tax Provision for loss Difference in loss on sale of investments between cost and equity method Other (below Rp 50 billion each)
2002
(85,908)
-
The Company
(998,040)
(826,907)
Subsidiaries – continuing operations
(1,083,948)
(826,907)
Total current income tax expense
Halaman - 47 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
8.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax (expense)/benefit (continued)
Hutang pajak penghasilan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Income tax payable consists of :
2003 Perseroan: Jumlah beban pajak penghasilan kini Pembayaran pajak dimuka Anak perusahaan: Jumlah beban pajak penghasilan kini Pembayaran pajak di muka
2002
85,908 (69,451)
-
16,457
-
998,040 (780,721)
826,907 (490,931)
217,319
335,976
31/12/2002 Aktiva pajak tangguhan Perseroan: Akumulasi kerugian fiskal Penyertaan Penghasilan tangguhan Biaya masih harus dibayar Penyisihan atas piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai atas investasi jangka pendek Penyisihan atas persediaan usang dan tidak lancar Biaya tangguhan Perbedaan antara nilai buku bersih aktiva tetap komersial dan fiskal Kewajiban diestimasi untuk manfaat karyawan Aktiva pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
d.
Dibebankan ke laporan laba rugi/ Charged to statements of income
Subsidiaries: Total current income tax expense Prepayment of income taxes
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income for 2003 is based on a preliminary calculation. Therefore, this amount may differ from taxable income to be reported in the 2003 tax return.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun 2003 didasarkan atas perhitungan sementara. Oleh karena itu, jumlah tersebut mungkin berbeda dari jumlah penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak tahunan 2003. d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
The Company: Total current income tax expense Prepayment of income taxes
Deferred tax assets and liabilities
Lain-lain */ Other *
31/12/2003 Deferred tax assets The Company: Accumulated tax losses Investments Deferred income Accrued expenses
697,975 37,919 126,000 57,623
(697,975) 2,198 (21,000) (8,664)
-
40,117 105,000 48,959
25,391
(12,847)
-
1,026
(1,018)
-
2,295 194
(1,974) (387)
-
(38,766)
(6,648)
-
13,362
2,093
-
12,544 Provision for doubtful accounts Provision for decline in the value 8 of short-term investments Provision for slow moving and 321 obsolete inventory (193) Deferred charges Difference between commercial and tax fixed assets’ net (45,414) book value Provision for employee 15,455 benefits
-
176,797
923,019
(746,222)
376,662
(10,553)
(75,157)
290,952
1,299,681
(756,775)
(75,157)
467,749
(181,049)
(50,845)
* Lain-lain adalah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan.
Halaman - 48 - Page
*
(231,894)
Deferred tax assets of subsidiaries, net Deferred tax liabilities of subsidiaries, net
Other represents deferred tax assets and liabilities of subsidiaries which have been acquired or disposed of during the year.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
d. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan (lanjutan)
31/12/2001 Aktiva pajak tangguhan Perseroan: Akumulasi kerugian fiskal Penyertaan Penghasilan tangguhan Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Penyisihan atas piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai atas investasi jangka pendek Penyisihan atas persediaan usang dan tidak lancar Biaya tangguhan Perbedaan antara nilai buku bersih aktiva tetap komersial dan fiskal Kewajiban diestimasi untuk uang jasa karyawan
Aktiva pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih
TAXATION (continued) d.
Dibebankan ke laporan laba rugi/ Charged to statements of income
Lain-lain */ Other *
31/12/2002
935,286 368,755 147,000 74,908 12,480
(237,311) (330,836) (21,000) (17,285) (12,480)
-
697,975 37,919 126,000 57,623 -
28,712
(3,321)
-
13,704
(12,678)
-
2,229 344
66 (150)
-
Deferred tax assets The Company: Accumulated tax losses Investments Deferred income Accrued expenses Other payables
(40,614)
1,848
-
10,201
3,161
-
25,391 Provision for doubtful accounts Provision for decline in the value 1,026 of short-term investments Provision for slow moving and 2,295 obsolete inventory 194 Deferred charges Difference between commercial and tax fixed assets’ net (38,766) book value Provision for employee 13,362 entitlements
1,553,005
(629,986)
-
923,019
406,399
(39,145)
9,408
376,662
1,959,404
(669,131)
9,408
1,299,681
(14,889)
(8,566)
(157,594)
* Lain-lain adalah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan.
e.
Deferred tax assets and liabilities (continued)
Surat ketetapan pajak
*
e.
(181,049)
Deferred tax assets of subsidiaries, net
Deferred tax liabilities of subsidiaries, net
Other represents deferred tax assets and liabilities of subsidiaries which have been acquired or disposed of during the year.
Tax assessments
Pajak penghasilan badan – tahun pajak 2000
Corporate income tax – 2000 fiscal year
Pada bulan Maret 2002, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) sehubungan dengan pajak penghasilan badan Perseroan tahun 2000. Dalam SKP tersebut, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) menetapkan penghasilan kena pajak sebesar Rp 1,45 triliun, sedangkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) 2000, Perseroan melaporkan kerugian pajak sebesar Rp 124 miliar. Perseroan tidak setuju dengan sebagian besar koreksi yang terdapat dalam SKP dan mengajukan surat keberatan kepada DJP pada bulan Juni 2002.
In March 2002, the Company received a tax assessment in respect of 2000 corporate income tax. In the tax assessment, the Directorate General of Taxation (the “DGT”) assessed taxable income of Rp 1.45 trillion, as opposed to a tax loss of Rp 124 billion reported in the tax return. The Company disagreed with most of the adjustments in the tax assessment and lodged an objection with the DGT in June 2002.
Halaman - 49 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
8.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
Tax assessments (continued)
Pajak penghasilan badan – tahun pajak 2000 (lanjutan)
Corporate income tax – 2000 fiscal year (continued)
Pada bulan Mei 2003, Perseroan menerima surat keputusan sehubungan dengan keberatan tersebut, dimana penghasilan kena pajak Perseroan tahun 2000 berkurang dari Rp 1,45 triliun menjadi Rp 116 miliar. Perseroan tidak setuju dengan keputusan tersebut dan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2003.
In May 2003, the Company received the 2000 corporate tax objection decision confirming a reduction in taxable income from Rp 1.45 trillion to Rp 116 billion. The Company disagreed with the decision and lodged an appeal with the Tax Court in August 2003.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, banding tersebut sedang dalam proses.
As at the date of these consolidated financial statements the appeal is being processed.
Pajak-pajak lainnya – tahun pajak 2000
Other taxes – 2000 fiscal year
Pada bulan Maret 2002, Perseroan menerima SKP sehubungan dengan pajak-pajak lainnya untuk tahun fiskal 2000 sebesar Rp 82,2 miliar. Perseroan mengajukan keberatan atas keputusan tersebut kepada DJP pada bulan Juni 2002.
In March 2002, the Company received a tax assessment in respect of 2000 other taxes amounting to Rp 82.2 billion. The Company lodged an objection on this assessments with the DGT in June 2002.
Pada bulan Mei 2003, Perseroan menerima beberapa keputusan dari DJP sehubungan dengan keberatan tersebut di atas, dimana sejumlah Rp 5 miliar dari Rp 82,2 miliar keberatan yang diajukan sebelumnya diterima oleh DJP. Selama proses keberatan, terdapat temuan-temuan lain yang menyebabkan tambahan kewajiban pajak dan denda sebesar Rp 85 miliar. Dengan demikian SKP-SKP tahun 2000 setelah keberatan menjadi sebesar Rp 162,2 miliar. Perseroan tidak dapat menerima keputusan keberatan tersebut dan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2003.
In May 2003, the Company received various decision letters from the DGT in relation to its objection, whereby Rp 5 billion out of the Rp 82.2 billion was accepted. However, during the tax objection process the DGT identified new findings, resulting in additional tax liabilities and penalties of Rp 85 billion. As a result, the Company’s amended 2000 assessment became Rp 162.2 billion. The Company disagreed with the objection assessments and lodged an appeal with the Tax Court in August 2003.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, banding tersebut sedang dalam proses.
As at the date of these consolidated financial statements the appeal is being processed.
Halaman - 50 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan) e.
f.
8.
Surat ketetapan pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) e.
Tax assessments (continued)
Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya – tahun pajak 2001
Corporate income and other taxes – 2001 fiscal year
Pada bulan Juni 2003, DJP menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) untuk pajak penghasilan badan tahun 2001 sebesar Rp 28,6 miliar dari Rp 28,7 miliar yang dilaporkan dalam SPT. Pada tanggal yang sama, DJP juga menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk pajak-pajak lainnya sebesar Rp 0,9 miliar (termasuk denda bunga). Perseroan menyetujui ketetapan tersebut dan telah membukukan seluruh ketetapan pajak tersebut. Seluruh pengembalian kelebihan pajak penghasilan badan diatas dikompensasi dengan SKPKB pajak lainnya tahun 2000.
In June 2003, the DGT issued a tax assessment for 2001 corporate income tax confirming an overpayment of corporate income tax of Rp 28.6 billion out of Rp 28.7 billion reported in the 2001 tax return. At the same time, the DGT also issued a tax assessment confirming an underpayment of other taxes amounting to Rp 0.9 billion (including penalties). The Company agreed with the above assessments and recorded the assessments accordingly. The above tax refunds were offset against 2000 tax assessments for other taxes.
Administrasi
f.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit their tax returns on the basis of self assessment. The Company and subsidiaries calculate and submit their annual tax calculations and returns. Consolidated tax returns are prohibited under the taxation laws of Indonesia. The tax authorities may assess or amend taxes within ten years from the date the tax became due.
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perseroan dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Perseroan dan anak perusahaan melakukan perhitungan dan melaporkan SPT sendiri. SPT konsolidasian tidak diperkenankan dalam peraturan perpajakan Indonesia. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
9.
PIUTANG PEMBIAYAAN
9.
Akun ini terdiri dari piutang pembiayaan anak perusahaan dari segmen jasa keuangan dengan rincian sebagai berikut: 2003 Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa guna usaha
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
FINANCING RECEIVABLES This account consists of financing receivables of subsidiaries engaged in financial services, with details as follows: 2002
5,558,273
3,203,874
44,140
4,249
5,602,413
3,208,123
(355,699) 5,246,714
(253,865) 2,954,258
Halaman - 51 - Page
Consumer financing receivables Net investment in direct financing leases
Less: Provision for doubtful accounts
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) a.
9.
Piutang pembiayaan konsumen
FINANCING RECEIVABLES (continued) a.
Consumer financing receivables
Rincian piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Piutang pembiayaan konsumen Pembiayaan bersama Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
Details of consumer financing receivables are as follows:
2003
2002
16,203,599 (8,022,841)
12,361,406 (7,517,352)
(2,622,485)
(1,640,180)
5,558,273
3,203,874
(354,376)
(250,399)
5,203,897
A schedule of consumer financing receivables, classified according to year of maturity, is as follows:
2003
2002
9,218,509 6,985,090
7,354,403 5,007,003
16,203,599
12,361,406
Within 1 year More than 1 year
As at 31 December 2003, consumer financing receivables amounting to Rp 2.6 trillion (2002: Rp 1.48 trillion) are used as collateral for loans obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 13, 16b, 16c and 17b).
Pada tanggal 31 Desember 2003, piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp 2,6 triliun (2002: Rp 1,48 triliun) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 13, 16b, 16c dan 17b). b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha
Less: Provision for doubtful accounts
2,953,475
Rincian piutang pembiayaan konsumen yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun
Consumer financing receivables Joint financing Unearned consumer financing income
b.
Kegiatan sewa guna usaha terutama mencakup sewa guna usaha kendaraan bermotor dengan masa sewa berkisar antara 2 hingga 4 tahun.
Halaman - 52 - Page
Net investment in direct financing leases Leasing operations consist principally of leasing motor vehicles, with lease terms ranging from 2 to 4 years.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
9.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)
9.
b. Investasi bersih dalam sewa guna usaha (lanjutan)
FINANCING RECEIVABLES (continued) b.
Rincian investasi bersih dalam sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
Details of net investment in direct financing leases are as follows:
2003 Piutang sewa guna usaha Nilai sisa yang terjamin Setoran jaminan Penghasilan sewa guna usaha yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
Net investment in direct financing leases (continued)
2002
53,673 22,512 (22,512)
4,682 2,307 (2,307)
Lease receivables Guaranteed residual values Security deposits
(9,533)
(433)
Unearned lease income
44,140
4,249
(1,323)
(3,466) 783
42,817 Setoran jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual dari aktiva yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aktiva yang bersangkutan. Uang jaminan akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the leased asset. The deposit will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised.
Rincian piutang sewa guna usaha yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
A schedule of lease receivables classified according to year of maturity is as follows:
2003 Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun
2002
31,232 22,441
2,531 2,151
53,673
4,682
Pada tanggal 31 Desember 2003, investasi bersih dalam sewa guna usaha sejumlah Rp 188,23 juta (dalam satuan Rupiah) (2002: Rp 678,2 juta (dalam satuan Rupiah)) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diterima oleh PT Surya Artha Nusantara Finance (“SANF”), sebuah anak perusahaan tidak langsung (lihat Catatan 16b dan 16c). c.
Less: Provision for doubtful accounts
Rincian piutang pembiayaan menurut umur
Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa guna usaha
Within 1 year More than 1 year
As at 31 December 2003, net investment in direct financing leases amounting to Rp 188.23 million (full Rupiah) (2002: Rp 678.2 million (full Rupiah)) is used as collateral for the loans obtained by PT Surya Artha Nusantara Finance (“SANF”), an indirect subsidiary (refer to Notes 16b and 16c). c.
Ageing schedule of financing receivables
2003
2002
16,203,599 53,673
12,361,406 4,682
12,366,088 16,257,272 Halaman - 53 - Page
Consumer financing receivables Lease receivables
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 9.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) c.
9.
Rincian piutang pembiayaan menurut umur (lanjutan) Rincian piutang pembiayaan menurut umur adalah sebagai berikut: 2003 Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
FINANCING RECEIVABLES (continued) c.
Ageing schedule of financing receivables (continued) The ageing of financing receivables is as follows: 2002
16,067,430
12,234,071
123,710 28,048 38,084
88,362 18,100 25,555
16,257,272
12,366,088
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2003 Saldo awal Tambahan penyisihan Penghapusan Saldo akhir
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days
The movement in the provision for doubtful accounts is as follows: 2002
253,865 280,034 (178,200)
202,828 107,073 (56,036)
355,699
253,865
Beginning balance Increase in provision Write offs Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan.
Management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on non-collection of financing receivables.
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES 2003
Investee Otomotif/Automotive PT Toyota Astra Motor (TAM Baru/New TAM) * PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Honda Motor PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia Corporation PT GS Battery Inc Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Other (below Rp 50 billion each) Jasa keuangan/Financial services PT Astra Auto Finance Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Other (below Rp 50 billion each) Alat-alat berat/Heavy equipment PT United Tractor Tbk. Lain-lain/Others PT Pramindo Ikat Nusantara Konsorsium Intertel Astratel Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Other (below Rp 50 billion each)
% pemilikan/ % of ownership 31/12/2003
31/12/2002
Laba bersih/ Net income
51.00 31.87 50.00 43.35 22.24 43.35
318,254 1,886,366 124,860 94,036 125,050
17,555 50,223 1,279,326 36,609 24,917 27,204
Dividen/ Dividends
Penjualan/ Disposals
(1,155,159) (23,666) (6,612) (10,276)
-
Lain-lain/ Other (85,179) (65,138) -
31/12/2003 (67,624) 303,339 2,010,533 137,803 112,341 141,978
135,802
17,462
(4,267)
(538,304)
534,004
144,697
2,684,368
1,453,296
(1,199,980)
(538,304)
383,687
2,783,067
25,320
8,622
(2,230)
-
20,922
52,634
19,278 44,598
1,879 10,501
(2,230)
-
18,425 39,347
39,582 92,216
49.12
544,305
168,290
-
-
14,301
726,896
19.25 100.00
296,717 143,288
77,385 121,185
-
(164,264)
293,937 100,209
44.86
6,624
-
-
446,629
198,570
-
3,719,900
1,830,657
* Lihat Catatan 3c/Refer to Note 3c
Halaman - 54 - Page
(1,202,210)
(80,165) -
4,894
(80,165)
(159,370)
(618,469)
277,965
11,518 405,664 4,007,843
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI, DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES, AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued) 2002
Investee Otomotif/Automotive PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Honda Motor PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia Corporation PT GS Battery Inc Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Other (below Rp 50 billion each)
Jasa keuangan/Financial services PT Astra Auto Finance Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Other (below Rp 50 billion each)
% pemilikan/ % of ownership 31/12/2002
31/12/2001
Laba bersih/ Net income
31.87 50.00 43.66 22.40 43.66
267,234 889,235 94,638 75,948 108,176
24,392 1,140,496 38,677 24,911 29,360
(143,365) (8,455) (6,823) (7,500)
-
26,628 (4,986)
103,451
31,981
(2,750)
-
3,120
135,802
1,538,682
1,289,817
(168,893)
-
24,762
2,684,368
21,571
4,667
(918)
-
-
25,320
19,047 40,618
231 4,898
(918)
-
-
19,278 44,598
6,478
646
-
-
(7,124)
-
50.00
398,807
150,308
-
-
(4,810)
544,305
24.50 100.00
321,517 232,088
102,208 120,695
-
(209,495)
296,717 143,288
4,725
-
-
558,330
222,903
-
2,542,915
1,668,572
39.57
Perkayuan/Wood-based Alat-alat berat/Heavy equipment PT United Tractors Tbk. Lain-lain/Other PT Pramindo Ikat Nusantara Konsorsium Intertel Astratel Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Other (below Rp 50 billion each)
Laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities sejumlah Rp 1,83 triliun (2002: Rp 1,67 triliun) telah dicatat Perseroan dan anak perusahaan dan dialokasikan sebagai berikut: 2003 Operasi dalam penghentian Operasi yang dilanjutkan
Dividen/ Dividends
(169,811)
(127,008) -
Lain-lain/ Other
1,899
31/12/2002 318,254 1,886,366 124,860 94,036 125,050
6,624
(127,008)
(207,596)
446,629
(127,008)
(194,768)
3,719,900
Equity in net income of associates and jointly controlled entities of Rp 1.83 trillion (2002: Rp 1.67 trillion) was recorded by the Company and subsidiaries and allocated as follows: 2002
1,830,657
646 1,667,926
1,830,657
1,668,572
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang, penyertaan Perseroan pada PT Astra Honda Motor dan PT United Tractors Tbk. dengan nilai buku sebesar Rp 2,74 triliun (2002: Rp 2,43 triliun) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dan obligasi Perseroan yang telah direstrukturisasi (lihat Catatan 16a dan 17a).
Penjualan/ Disposals
Discontinuing operation Continuing operations
Based on the Debt Restructuring Agreement, investments in PT Astra Honda Motor and PT United Tractors Tbk. with a net book value of Rp 2.74 trillion (2002: Rp 2.43 trillion) are used as collateral for the Company's restructured debt (refer to Notes 16a and 17a).
Halaman - 55 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI, DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES, AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
PT Pramindo Ikat Nusantara (“PIN”) mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (“Telkom”) untuk wilayah Sumatra. Pada tanggal 19 April 2002 PT Astratel Nusantara (“Astratel’), anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan dan Telkom menandatangani Perjanjian Pembelian dan Penjualan Bersyarat sehubungan dengan rencana akuisisi seluruh saham PIN oleh Telkom. Pada tanggal 17 September 2002, Astratel telah mentransfer 30% dari 35% saham PIN yang dimilikinya ke Telkom sehingga kepemilikan Astratel pada PIN turun menjadi 24,5%. Pada tanggal 30 September 2003, Astratel kembali mentransfer 15% dari 35% saham PIN yang mengakibatkan kepemilikannya turun menjadi 19,25% (lihat Catatan 3b dan 27i).
PT Pramindo Ikat Nusantara (“PIN”) has a Joint Operating Scheme Agreement with PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (“Telkom”) covering Sumatra. On 19 April 2002, PT Astratel Nusantara (“Astratel”) a wholly owned subsidiary, and Telkom entered into a Conditional Sale and Purchase Agreement in respect of the proposed acquisition of all of PIN’s shares by Telkom. On 17 September 2002, Astratel sold 30% of its 35% interest in PIN to Telkom, which resulted in a decrease in Astratel’s ownership in PIN to 24.5%. On 30 September 2003, Astratel sold a further 15% of its original 35% interest in PIN, which decreased Astratel’s ownership in PIN to 19.25% (refer to Notes 3b and 27i).
Pada tanggal 19 Agustus 2002, Perseroan melepas kepemilikannya pada SLJ, yang memiliki investasi pada perusahaan asosiasi untuk bisnis perkayuan (lihat Catatan 3b).
On 19 August 2002, the Company disposed of its investment in SLJ, which held the investments in associates for the wood-based business (refer to Note 3b).
11. AKTIVA TETAP
11. FIXED ASSETS 2003 Saldo awal/ Beginning balance
Harga Perolehan/ Nilai Revaluasi Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Alat-alat berat yang disewakan Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam penyelesaian: Tanaman belum menghasilkan Bangunan dan mesin
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassifications
Pengurangan dan reklasifikasi/ Disposals and reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
1,582,575
58,249
(385,380)
1,255,444
2,101,800 3,162,925 975,810
218,103 569,709 354,460
(268,735) (1,331,429) (126,692)
2,051,168 2,401,205 1,203,578
744,821 1,337,538
158,180 28,775
(184,856) -
718,145 1,366,313
11,275 77,890
10,807 14,934
(12,514) (30,239)
9,568 62,585
42,400 343,071
4,791 378,427
(46,680) (533,438)
511 188,060
10,380,105
1,796,435
(2,919,963)
9,256,577
Halaman - 56 - Page
Acquisition Cost/ Revalued Amount Land Buildings and building improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations Heavy equipment for lease Assets under finance leases Assets under construction: Immature plantations Buildings and machinery
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
11. AKTIVA TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) 2003
Saldo awal/ Beginning balance
Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Alat-alat berat yang disewakan Aktiva sewa guna usaha
Nilai Buku Bersih
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassifications
Pengurangan dan reklasifikasi/ Disposals and reclassifications
-
382
(270)
Saldo akhir/ Ending balance
(735,190) (2,117,426) (320,000)
(121,304) (295,213) (164,582)
126,206 1,194,377 87,037
(730,288) (1,218,262) (397,545)
(451,913) (300,120)
(112,408) (65,890)
125,361 -
(438,960) (366,010)
Accumulated Depreciation Land Buildings and building improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations
(5,792) (28,206)
(1,115) (11,788)
1,171 20,390
(5,736) (19,604)
Heavy equipment for lease Assets under finance leases
(3,959,299)
(772,300)
1,554,924
(3,176,675)
(652)
6,420,806
6,079,902
Net Book Value
2002 Saldo awal/ Beginning balance
Harga Perolehan / Nilai Revaluasi Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Alat-alat berat yang disewakan Aktiva sewa guna usaha Aktiva dalam penyelesaian: Tanaman belum menghasilkan Bangunan dan mesin Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Tanaman menghasilkan Alat-alat berat yang disewakan Aktiva sewa guna usaha
Nilai Buku Bersih
Penambahan dan reklasifikasi/ Additions and reclassifications
346,391
(246,105)
1,582,575
2,268,402 4,138,686 769,695
391,316 261,169 278,391
(557,918) (1,236,930) (72,276)
2,101,800 3,162,925 975,810
504,895 1,288,640
314,716 62,160
(74,790) (13,262)
744,821 1,337,538
10,097 57,777
6,004 20,984
(4,826) (871)
11,275 77,890
87,862 296,233
8,732 253,686
(54,194) (206,848)
42,400 343,071
10,904,576
1,943,549
(2,468,020)
10,380,105
Acquisition Cost/ Revalued Amount Land Buildings and building improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations Heavy equipment for lease Assets under finance leases Assets under construction: Immature plantations Buildings and machinery
(10,024)
(639)
10,011
(652)
(700,413) (2,331,779) (243,765)
(194,819) (301,560) (130,301)
160,042 515,913 54,066
(735,190) (2,117,426) (320,000)
(306,525) (236,339)
(206,673) (66,949)
61,285 3,168
(451,913) (300,120)
Accumulated Depreciation Land Buildings and building improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Mature plantations
(7,149) (15,988)
(1,442) (12,316)
2,799 98
(5,792) (28,206)
Heavy equipment for lease Assets under finance leases
(3,851,982)
(914,699)
807,382
(3,959,299)
7,052,594
6,420,806
2003
Keuntungan
Saldo akhir/ Ending balance
1,482,289
Rincian keuntungan penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku
Pengurangan dan reklasifikasi/ Disposals and reclassifications
Net Book Value
Details of the gain from disposal of fixed assets are as follows: 2002
119,859 (58,562)
136,893 (72,581)
61,297
64,312
Halaman - 57 - Page
Proceeds Net book value Gain
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
11. AKTIVA TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan sejumlah Rp 756,25 miliar (2002: Rp 760,23 miliar) telah dibebankan dan dialokasikan sebagai berikut: 2003 Beban pokok penghasilan Beban usaha
Depreciation of Rp 756.25 billion (2002: Rp 760.23 billion) was charged to operations and allocated as follows: 2002
518,736 237,513
561,490 198,742
756,249
760,232
Cost of revenues Operating expenses
Pengurangan dan reklasifikasi termasuk aktiva tetap dari anak perusahaan yang didekonsolidasi sejumlah Rp 743,59 miliar pada tahun 2003 dan Rp 853,88 miliar pada tahun 2002.
Disposals and reclassifications includes fixed assets of deconsolidated subsidiaries amounting to Rp 743.59 billion in 2003 and Rp 853.88 billion in 2002.
Sebagian hak atas tanah sedang dalam proses perpanjangan/pembaruan dan pengurusan balik nama menjadi atas nama Perseroan dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries are in the process of transferring to their name and extending/renewing the title of certain land rights.
Hak atas tanah Perseroan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku antara tahun 2004 – 2033.
The Company’s land has “Hak Guna Bangunan” titles which expire between 2004 – 2033.
Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap tertentu dengan nilai buku sejumlah Rp 3,9 triliun (2002: Rp 3,6 triliun) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek, hutang bank dan pinjaman jangka panjang lainnya, dan obligasi (lihat Catatan 13, 16, dan 17).
As at 31 December 2003, certain fixed assets with a net book value of Rp 3.9 trillion (2002: Rp 3.6 trillion) are used as collateral for short-term loans, long-term bank and other loans and bonds (refer to Notes 13, 16, and 17).
Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap Perseroan dan anak perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 4,72 triliun, US$ 66,47 juta dan JPY 2,8 miliar, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari terjadinya kebakaran dan risiko-risiko lainnya.
As at 31 December 2003, certain fixed assets of the Company and subsidiaries are covered by insurance against losses by fire and other risks for Rp 4.72 trillion, US$ 66.47 million and JPY 2.8 billion, which management believes is adequate to cover possible losses.
12. AKTIVA LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS 2003
Uang muka proyek perkebunan plasma, bersih Biaya tangguhan Aktiva yang belum digunakan dalam usaha Lain-lain
2002
17,816 17,315
38,712
Advances for plasma projects, net Deferred charges
258,577 103,309
258,970 72,464
Assets not used in operations Other
397,017
370,146
Halaman - 58 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
12. AKTIVA LAIN-LAIN (lanjutan)
12. OTHER ASSETS (continued) Assets not used in operations represent land rights for land not yet used in operations.
Aktiva yang belum digunakan dalam usaha merupakan hak atas tanah yang belum digunakan dalam aktivitas usaha. 13. PINJAMAN JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM LOANS 2003
Pinjaman bank US$ The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Asahi Bank Ltd Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A. JP Morgan Chase Bank Mizuho Corporate Bank HSBC PT Bank NISP Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Lain-lain JPY Mizuho Corporate Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
EUR PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk.
2002
47,587
53,640
4,233
26,798 4,470
51,820
84,908
308,055 205,347 150,000 75,000 67,000 65,000 50,000
151,050 134,299 8,000 20,000 20,000 100,000
5,000
50,000 49,758
925,402
533,107
237,503
452,372
114,053 19,904
51,738 59,535
-
18,359
371,460
582,004
33,838 -
23,992 573
33,838
24,565
1,382,520
1,224,584
Pinjaman jangka pendek di atas dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut: 2003 US$ Rupiah JPY
2.11% - 2.72% 9.92% - 21.04% 1.10% - 1.55%
Bank loans US$ The Bank of Tokyo Mitsubishi Ltd PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The Asahi Bank Ltd Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A. JP Morgan Chase Bank Mizuho Corporate Bank HSBC PT Bank NISP Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Other JPY Mizuho Corporate Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
EUR PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Permata Tbk.
The above short-term loans attracted interest at the following annual rates: 2002 2.75% - 3.22% 14.56% - 22.15% 0.84% - 3.38%
Halaman - 59 - Page
US$ Rupiah JPY
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pinjaman jangka pendek sejumlah EUR 3,18 juta, JPY 1,69 miliar dan Rp 881,19 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan dan aktiva tetap yang dimiliki anak perusahaan serta jaminan para pemegang saham asing dari anak perusahaan tersebut (lihat Catatan 4, 5, 7, 9, dan 11).
Short-term loans amounting to EUR 3.18 million, JPY 1.69 billion, and Rp 881.19 billion as at 31 December 2003 are secured by time deposits, trade receivables, inventories, financing receivables, fixed assets of subsidiaries, and guarantees issued by the foreign shareholders of those subsidiaries (refer to Notes 4, 5, 7, 9, and 11).
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank diatas disajikan sebagai “Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya” pada neraca konsolidasian (lihat Catatan 4c).
Time deposits which are security for the above loans are presented as “Restricted cash and time deposits” in the consolidated balance sheets (refer to Note 4c).
PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”), anak perusahaan dari PT Astra Otoparts Tbk ( “AOP”), belum membayar pokok pinjaman dari “revolving credit” dan pinjaman modal kerja yang jatuh tempo pada tahun 2002 sejumlah US$ 6,1 juta. FIM juga belum memenuhi rasio keuangan seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian restrukturisasi hutang. Pada tanggal laporan ini, FIM masih bernegosiasi untuk merestrukturisasi hutang kepada bank.
PT Federal Izumi Manufacturing (“FIM”), a subsidiary of PT Astra Otoparts Tbk (“AOP”), has not paid the principal of revolving credit and working capital loans which were due in 2002 amounting to US$ 6.1 million. Further, FIM has not complied with the financial ratios as stipulated in the loan restructuring agreement. At the date of this report, FIM is still negotiating with the bank for a rescheduling of the loans.
14. HUTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 2003
2002
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 25g)
808,583
967,688
Related parties (refer to Note 25g)
Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing
531,491 212,142
756,364 98,322
Third parties: Rupiah Foreign currencies
743,633
854,686
Rincian hutang usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Details of trade payables in foreign currencies are as follows:
2003
JPY US$ EUR GBP Lain-lain (dalam US$ ekuivalen) * Jumlah *
2002
Mata uang asli/ Original currency
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
Mata uang asli/ Original currency
Ekuivalen Rp/ Rp equivalent
2,888,218,240 19,961,334 955,456
337,771
228,654 168,973 10,169 5,092
1,678,476,061 50,296,245 500,085 -
126,549 449,648 4,685 -
194,763
1,648
2,355,772
21,062
JPY US$ EUR GBP Other (in US$ equivalent) *
601,944
Total
414,536
Hutang usaha dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*
Halaman - 60 - Page
Trade payables denominated in other foreign currencies are presented as US$ equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
15. KEWAJIBAN DIESTIMASI
15. PROVISIONS 2003
Penyisihan untuk kerugian sehubungan dengan rencana divestasi anak perusahaan Penyisihan untuk kerugian atas perjanjian pembelian dan penjualan saham (lihat Catatan 27b) Manfaat karyawan
114,377
-
218,799 176,689 509,865
266,818 162,724 429,542
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(343,044)
Bagian jangka panjang
166,821
a.
2002
Penyisihan untuk kerugian sehubungan dengan rencana divestasi anak perusahaan
a.
2003 Anak perusahaan dari PT Astra Agro Lestari Tbk. yang mengoperasikan kebun karet, teh dan kakao PT Astra Isuzu Casting Company
-
Less: Current portion
429,542
Non–current portion
Provision in relation to planned divestment of subsidiaries 2002
90,299
-
24,078
-
114,377
-
Lihat Catatan 3d untuk penjelasan lebih lanjut sehubungan dengan penyisihan ini b.
Manfaat karyawan
Provision in relation to planned divestment of subsidiaries Provision for loss on agreement to sell and purchase shares (refer to Note 27b) Employee benefits
Subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk. which operate rubber, tea and cocoa plantations PT Astra Isuzu Casting Company
Refer to note 3d for further explanation in relation to this provision. b.
Employees benefits
Penyisihan atas manfaat karyawan pada tanggal 31 Desember 2003 dihitung sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris dengan menggunakan pendekatan kewajiban mana yang lebih besar antara manfaat yang diberikan oleh program pensiun yang ada dengan manfaat yang diberikan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.
The provision for employee benefits as at 31 December 2003 is calculated based on Manpower Law No. 13/2003. The calculation of the benefit obligation was performed by an actuary using an approach based on the higher of benefit obligations under the Company’s existing pension program and the Manpower Law.
Pada tanggal 31 Desember 2002, Perseroan mengakui manfaat sehubungan dengan manfaat karyawan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kep.Men.150).
As at 31 December 2002, the Company recognised the benefit relating to employees benefits based on the Minister of Manpower regulation (Kep.Men.150).
2003 Saldo awal Tambahan penyisihan Pembayaran Efek dari anak perusahaan yang didekonsolidasi Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
2002
162,724 77,366 (19,713)
119,605 65,644 (14,372)
(43,688) 176,689
(8,153) 162,724
(9,868) 166,821 Halaman - 61 - Page
Beginning balance Increase in provision Payments Effect of deconsolidated subsidiaries
-
Less: Current portion
162,724
Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS
2003 Pinjaman hasil restrukturisasi Pinjaman bank lainnya Pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Dikurangi: Bagian jangka pendek
1,580,468 746,359
4,733,740 792,447
Restructured loans Other bank loans
603,317
772,365
Related party loans
2,930,144
6,298,552
(932,326)
Bagian jangka panjang a.
2002
(1,397,442) 4,901,110
1,997,818
Pinjaman hasil restrukturisasi
a. 2003
Perseroan Anak perusahaan
Less: Current portion Non-current portion
Restructured loans 2002
1,147,034 433,434
3,766,734 967,006
1,580,468
4,733,740
The Company Subsidiaries
Perseroan
The Company
Pada tanggal 30 Juni 1999, Perseroan berhasil merestrukturisasi hutangnya (tidak termasuk hutang usaha) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 1999. Pada Tanggal Penutupan (30 Juni 1999), perjanjian pinjaman baru yang disetujui dengan para kreditur terkait sebagai berikut:
On 30 June 1999, the Company concluded a restructuring of non-trade related debts effective on 1 January 1999. On the Closing Date (30 June 1999), a new financing agreement was concluded with all of the affected creditors as follows:
Seri I/ Series I
Seri II/ Series II
Seri III/ Series III
Tranche A (dalam ribuan US$): Pinjaman Obligasi
Tranche A (in thousands of US$): 118,930 81,070
413,269 281,779
17,853 82,147
200,000
695,048
100,000
Tranche B (dalam jutaan Rupiah): Pinjaman Obligasi
Loans Bonds
Tranche B (in millions of Rupiah): 104,760 94,100
434,698 384,583
27,680 71,790
198,860
819,281
99,470
Halaman - 62 - Page
Loans Bonds
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Obligasi Tranche A dikeluarkan oleh Astra Overseas Finance B.V., anak perusahaan yang 100% dimiliki oleh Perseroan, dan dijamin oleh Perseroan. Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Luxembourg. Obligasi Seri III Tranche A merupakan obligasi zero coupon dengan nilai nominal sebesar US$ 131,68 juta.
Tranche A bonds are issued by Astra Overseas Finance B.V., a wholly owned subsidiary of the Company, and guaranteed by the Company. The bonds are listed on the Luxembourg Stock Exchange. Series III Tranche A Bonds represent zero coupon bonds with a face value of US$ 131.68 million.
Obligasi Tranche B adalah obligasi PT Astra International Tbk. III yang dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya.
Tranche B bonds, namely PT Astra International Tbk Bonds III, are listed on the Surabaya Stock Exchange.
Meskipun kinerja Perseroan sangat baik, jadwal pembayaran hutang yang telah disepakati dalam Restrukturisasi Hutang 1999 telah memberikan beban yang signifikan kepada Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan memperoleh persetujuan dari para kreditur dan pemegang obligasi untuk merestrukturisasi kembali hutangnya (“Restrukturisasi Hutang 2002”). Pada tanggal 12 Desember 2002, semua prasyarat Restrukturisasi Hutang 2002 telah dipenuhi.
Despite its strong trading performance, the debt repayment schedule under the agreed terms of the 1999 Debt Restructuring placed a significant burden on the Company. As a result, the Company obtained creditors and bond holders’ approval to again restructure its debts (the “2002 Debt Restructuring”). On 12 December 2002, all conditions precedent for the 2002 Debt Restructuring were achieved.
Syarat-syarat dan ketentuan dalam Restrukturisasi Hutang 2002 mencakup penerbitan saham baru dengan jumlah minimum sebesar ekuivalen US$ 100 juta. Dengan telah dilaksanakannya PUT II (lihat Catatan 1), maka syarat-syarat dan ketentuan Restrukturisasi Hutang 2002 yang berlaku adalah sebagai berikut:
Terms and conditions contained in the 2002 Debt Restructuring included an equity issue to raise a minimum of the equivalent of US$ 100 million. Following the completion of the LPOII equity issue (refer to Note 1), the applicable terms and conditions of the 2002 Debt Restructuring are as follows:
Keterangan/ Description
Seri II/ Series II
Seri III/ Series III
Jangka waktu/ Term
Diperpanjang dari 30 Juni 2005 menjadi 30 Juni 2006 dengan opsi apabila Perseroan tidak dapat memperoleh pembiayaan pengganti maka jangka waktu dapat diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2009. Jika jatuh tempo diperpanjang maka akan diberlakukan extention fee./ Extended initially from 30 June 2005 to 30 June 2006. If the Company does not refinance its debt in 2006, the Company has the option to extend the final maturity date to 30 June 2009. If the maturity is extended, an extension fee will apply.
Tetap sampai dengan 30 Juni 2006 dengan opsi apabila Perseroan tidak dapat memperoleh pembiayaan pengganti maka jangka waktu dapat diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2009. Jika jatuh tempo diperpanjang maka akan diberlakukan extention fee./
Halaman - 63 - Page
Unchanged (i.e. 30 June 2006). If the Company does not refinance its debt in 2006, the Company has the option to extend the final maturity date to 30 June 2009. If the maturity is extended, an extension fee will apply.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
a.
Perseroan (lanjutan)
Restructured loans (continued) The Company (continued)
Keterangan/ Description
Seri II/ Series II
Seri III/ Series III
Tingkat bunga/ Interest rate
US$ SIBOR + margin, atau Reference Rate Rupiah + margin/
6,5% untuk Tranche A dan 15% untuk Tranche B. Apabila tanggal jatuh tempo terakhir diperpanjang menjadi 30 Juni 2009, maka sejak tanggal 30 Juni 2006 tingkat bunga yang berlaku sama dengan tingkat bunga yang berlaku untuk Seri II./ 6.5% on Tranche A and 15% on Tranche B. If the final maturity date is extended to 30 June 2009, from 30 June 2006 interest will accrue at the same rate as Series II debt.
US$ SIBOR + margin, or Rupiah Reference Rate + margin Margin/ Margin
2003 - 3,25% 2004 - 3,50% 2005 - 3,75% 2006 - 4,00% 2007 - 4,25% 2008 - 4,50% 2009 - 4,75%
Berlaku sejak 30 Juni 2006/ Effective from 30 June 2006: 2006 - 4,00% 2007 - 4,25% 2008 - 4,50% 2009 - 4,75%
Penyesuaian margin/ Margin adjustment
Penyesuaian secara terbatas bagi penurunan margin yang memungkinkan pemotongan pajak penghasilan dan gross-up bunga Tranche A, yang dibayar penuh berdasarkan margin yang lebih rendah tersebut. Dikompensasi dengan penyesuaian kenaikan margin pada saat Tranche A jatuh tempo atau sebelum Release Date./ Limited downward adjustment to margin to allow withholding tax and gross-up on Tranche A interest to be paid in full on the basis of the lower margin. Compensated by upward adjustment in margin either at maturity of Tranche A or before Release Date.
Tidak ada/
Setiap tiga bulan/
Pada saat jatuh tempo tanggal 30 Juni 2006. Apabila tanggal jatuh tempo diperpanjang menjadi 30 Juni 2009, maka bunga sampai 30 Juni 2006 akan dikapitalisasi ke pokok pinjaman dan mulai 30 September 2006, bunga akan dibayar setiap tiga bulan./ At maturity on 30 June 2006. If the final maturity date is extended to 30 June 2009, all interest accrued as at 30 June 2006 will be capitalised to the principal, and from 30 September 2006 interest will be paid on a quarterly basis.
Pembayaran bunga/ Interest payment
Quarterly basis
Pembayaran kembali pokok pinjaman/
Pembayaran kembali pokok pinjaman adalah sebagai berikut (dalam ribuan US Dolar dan jutaan Rupiah) : Sebelum dilaksanakannya Extension Option: 31 Desember 2002 – US$ 66.493 dan Rp 82.724 2003 - US$ 86.974 dan Rp 108.203 2004 - US$ 86.974 dan Rp 108.203 2005 - US$ 86.974 dan Rp 108.203 Maret 2006 – US$ 21.743 dan Rp 27.051 30 Juni 2006 – sisa jumlah pokok terhutang.
None
Terhutang pada tanggal 30 Juni 2006. Apabila tanggal jatuh tempo terakhir diperpanjang menjadi 30 Juni 2009 maka pembayaran kembali adalah sebagai berikut (dalam ribuan US Dolar dan jutaan Rupiah): Pada saat dan dengan terjadinya Reset Date: 2006 - US$ 18.574 dan Rp 34.815 2007 - US$ 43.869 dan Rp 82.231 2008 - US$ 43.869 dan Rp 82.231 Maret 2009 – US$ 22.716 dan Rp 42.580 30 Juni 2009 – sisa jumlah pokok terhutang.
Pada saat dan dengan terjadinya Reset Date: 2006 - US$ 53.661 dan Rp 66.758 2007 - US$ 75.404 dan Rp 93.809 2008 - US$ 75.404 dan Rp 93.809 Maret 2009 – US$ 39.032 dan Rp 48.559 30 Juni 2009 – sisa jumlah pokok terhutang. Total pembayaran kembali pokok pinjaman tersebut di atas adalah total seluruh jumlah pinjaman seri II per 1 Januari 1999 ditambah dengan pinjaman yang terjadi kemudian dan dikurangi dengan pembatalan pinjaman seri II, hingga akhir tahun 2002.
Total pembayaran kembali pokok pinjaman tersebut di atas adalah total seluruh jumlah pinjaman seri III yang tercatat pada tanggal 30 Juni 2006 ditambah dengan kapitalisasi bunga hingga tanggal tersebut.
Pembayaran dilakukan setiap tiga bulan secara proporsional.
Pembayaran dilakukan setiap tiga bulan secara proporsional, dimulai pada 30 September 2006.
Halaman - 64 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
a.
Perseroan (lanjutan)
Restructured loans (continued) The Company (continued)
Keterangan/ Description
Seri II/ Series II
Seri III/ Series III
Principal repayment
Principal repayment (in thousands of US$ and millions of Rupiah) Before the Extension Option is taken: 31 December 2002 – US$ 66,493 and Rp 82,724 2003 - US$ 86,974 and Rp 108,203 2004 - US$ 86,974 and Rp 108,203 2005 - US$ 86,974 and Rp 108,203 March 2006 – US$ 21,743 and Rp 27,051 30 June 2006 – the balance outstanding.
Payable on 30 June 2006. If the Final Maturity Date is extended to 30 June 2009, the amortisation schedule will be as follows (in thousands of US$ and millions of Rupiah): On and in the event of Reset Date: 2006 - US$ 18,574 and Rp 34,815 2007 - US$ 43,869 and Rp 82,231 2008 - US$ 43,869 and Rp 82,231 March 2009 – US$ 22,716 and Rp 42,580 30 June 2009 – the balance outstanding.
On and in the event of Reset Date: 2006 - US$ 53,661 and Rp 66,758 2007 - US$ 75,404 and Rp 93,809 2008 - US$ 75,404 and Rp 93,809 March 2009 – US$ 39,032 and Rp 48,559 30 June 2009 – the balance outstanding. The above mentioned accumulated principal repayment is the total aggregate amounts outstanding under Series II on 1 January 1999 as adjusted to reflect the addition of any subsequent Series II debt, and the cancellation of any Series II debt.
The above mentioned accumulated principal repayment is the total aggregate amount outstanding under Series III on 30 June 2006, as adjusted to reflect capitalised interest up to that date.
Payments will be executed proportionally on a quarterly basis.
Payments will be executed proportionally on a quarterly basis from 30 September 2006.
Pembayaran dengan sukarela/ Voluntary prepayment
Diperkenankan secara pro rata untuk semua Tranche./ Allowed and will be pro rated across Tranches.
Diperhitungkan (saat Seri II telah dilunasi) secara pro rata untuk semua Tranche./ Allowed (once Series II is repaid) and will be pro rated across Tranches.
Alokasi Rights/ Rights allocation
Tidak ada/
Tidak ada tambahan rights, selain dari 258.398.155 rights yang telah diperjanjikan sebelumnya./ No addition of rights other than 258,398,155 rights which was agreed previously.
None Jenis Rights/ Rights characteristics
Tidak ada/
Dapat diperdagangkan setelah Tanggal Penutupan restrukturisasi hutang tahun 1999 dan dapat dieksekusi dengan harga sebesar Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per right pada setiap saat setelah Tanggal Penutupan restrukturisasi hutang tahun 1999 dan sebelum 7 Januari 2004 (diperdagangkan hingga tanggal 31 Desember 2003) dan tidak berlaku apabila rights telah kadaluarsa. Dana pelunasan yang diperoleh dari penerimaan pelaksanaan rights dapat digunakan sebagai jaminan dan untuk pembelian kembali pinjaman Seri III./ Can be traded after the Closing Date of debt restructuring 1999 and exercisable at Rp 500 (full Rupiah) per right at any time after the Closing Date of debt restructuring 1999 and prior to 7 January 2004 (traded up to 31 December 2003) and will no longer be valid when the rights expire. A sinking fund established from the proceeds of the rights exercised will stand as security for, and a partial payment of Series III debt.
None
Halaman - 65 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Restrukturisasi Hutang 2002 juga mencakup persyaratan berikut ini:
The 2002 Debt Restructuring also includes the following terms and conditions:
•
Pembayaran dimuka restructuring fee pada Tanggal Restrukturisasi kepada “Secured Creditors” sebesar 0,25% dari total Seri II Tranche A dan Tranche B yang terhutang pada tanggal restrukturisasi dan total Seri III Tranche A dan Tranche B yang akan terhutang per tanggal 30 Juni 2006. Fee ini dibayarkan secara pro rata kepada seluruh kreditur.
• An upfront restructuring fee paid on the Restructuring Date to the “Secured Creditors” equal to 0.25% of the total Series II Tranche A and Tranche B outstanding debt as at the Restructuring Date and the total Series III Tranche A and Tranche B outstanding debt anticipated as at 30 June 2006. The fee paid was distributed pro rata among the holders of such Series.
•
Jika Perseroan tidak dapat me-refinance hutangnya pada tahun 2006, Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo terakhir hutang Seri II dan Seri III menjadi 30 Juni 2009, dengan ketentuan bahwa fee perpanjangan sebesar 1,125% dari jumlah yang terhutang untuk Seri II dan Seri III pada tanggal 30 Juni 2006 akan dibayarkan secara pro rata kepada seluruh kreditur.
• If the Company is not able to refinance its debt in 2006, the Company has the option to extend the final maturity date for Series II debt and Series III debt to 30 June 2009, provided that an extension fee of 1.125% of the total outstanding debt under Series II and Series III as at 30 June 2006 is paid to all creditors on a pro rata basis.
•
Pembentukan Supplementary accounts, yang terdiri dari: Equity account yang digunakan untuk menampung dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru; dan
• Establishment of Supplementary accounts, which consist of: An Equity account, which can only be funded from the net proceeds of any equity issue; and
Asset Sales account yang digunakan untuk menampung dana yang diperoleh dari penjualan aktiva Perseroan.
An Asset Sales account, which can only be funded from the net proceeds of assets sales.
Cash sweep mechanism tidak diberlakukan terhadap dana-dana dalam Supplementary accounts.
The cash sweep mechanism will not apply to the Supplementary accounts.
Pembentukan Mandatory Prepayment account yang digunakan untuk menampung dana yang diperoleh dari penjualan aktiva Perseroan dengan pembagian sebagai berikut: Sebelum Release Date: 75% dari penerimaan bersih hasil penjualan aktiva; dan Setelah Release Date: 60% dari penerimaan bersih hasil penjualan aktiva.
• Establishment of a Mandatory Prepayment account which will be funded from the net proceeds of asset sales in the following proportions: Prior to Release Date: 75% of such asset sales proceeds; and
•
Halaman - 66 - Page
After Release Date: 60% of such asset sales proceeds.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
•
Amortisasi hutang dalam Restrukturisasi Hutang 2002 telah menghilangkan keharusan bagi Perseroan untuk menjual aktivanya. Apabila Perseroan melakukan penjualan aktiva, maka hasil dari penjualan tersebut akan dialokasikan sebagai berikut:
• The 2002 Debt Restructuring amortisation has removed the Company’s obligation to sell assets. If the Company sells assets, net proceeds from asset sales will be applied as follows:
Sebelum Release Date: 75% wajib digunakan untuk membayar pokok pinjaman dan sisanya ditransfer ke Asset Sales account; dan Setelah Release Date: 60% wajib digunakan untuk membayar pokok pinjaman dan sisanya ditransfer ke Asset Sales account.
Before Release Date: 75% for voluntary repayment of loan principal and the remaining balance will be transferred to the Asset Sales account; and After Release Date: 60% for voluntary repayment of loan principal and the remaining balance will be transferred to the Asset Sales account.
Pembayaran yang berasal dari penerimaan bersih penjualan aktiva akan dialokasikan sebagai berikut:
• Any repayments derived from net proceeds of asset sales will be applied as follows:
•
(i) Prior to 30 June 2006:
(i) Sebelum 30 Juni 2006: 50% akan dipakai untuk melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran Seri II untuk 2003, dan apabila sudah nihil, akan dipakai untuk melakukan pembayaran sesuai dengan urutan jatuh temponya; dan
a) 50% will be applied against 2003 Series II repayments and, if reduced to zero, against subsequent repayments in chronological order of maturity; and
b) 50% akan dipakai untuk melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran Seri II dan jadwal amortisasi Seri III pada tanggal 30 Juni 2006, secara pro rata terhadap jumlah agregat Seri II yang terhutang pada saat itu dan jumlah agregat dari Nilai Awal Seri III, dan apabila jumlahnya sudah nihil, dipakai untuk melakukan pembayaran sesuai dengan urutan terbalik dari urutan jatuh temponya.
b) 50% will be applied against Series II repayments and the Series III repayment scheduled for 30 June 2006, prorated to the aggregate amounts outstanding under Series II at that time and the aggregate Initial Value of Series III, and, if reduced to zero, against subsequent repayments in inverse order of maturity.
a)
Halaman - 67 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan) (ii) Setelah 30 Juni 2006, apabila tanggal jatuh tempo terakhir untuk Seri II dan III diperpanjang menjadi 30 Juni 2009 maka:
The Company (continued) (ii) After 30 June 2006, if the Final Maturity Dates for Series II and III are extended to 30 June 2009:
50% akan dipakai untuk melunasi pembayaran Seri II dan III sesuai dengan jadwal pembayaran tahun 2006 prorata terhadap Seri II dan III dan, apabila jumlahnya sudah nihil, akan dipakai untuk melakukan pembayaran sesuai dengan urutan jatuh temponya; dan
a) 50% will be applied against 2006 Series II and III repayments, prorated to Series II and III and, if reduced to zero, against subsequent repayments in chronological order of maturity; and
b) 50% akan dipakai untuk melunasi pembayaran Seri II dan III sesuai dengan jadwal pembayaran tahun 2009, secara pro rata untuk Seri II dan III dan, apabila jumlahnya sudah nihil, dipakai untuk melakukan pembayaran sesuai dengan urutan terbalik dari urutan jatuh temponya.
b) 50% will be applied against 2009 Series II and III repayments, prorated to Series II and III and, if reduced to zero, against subsequent repayments in inverse order of maturity.
a)
•
Sebelum Release Date, Perseroan diperkenankan untuk membayar dividen setinggi-tingginya 10% dari laba setelah pajak, tetapi tidak termasuk pendapatan luar biasa. Setelah Release Date, Perseroan diperkenankan untuk membayar dividen setinggi-tingginya 50% dari laba setelah pajak, tetapi tidak termasuk pendapatan luar biasa, dengan syarat bahwa tidak pernah terjadi defaults.
•
Prior to Release Date, the Company was entitled to pay dividends of up to 10% of net profit after tax, excluding extraordinary items. After Release Date, the Company is entitled to pay dividends up to 50% of net profit after tax, excluding extraordinary items, provided there have been no defaults.
•
Jumlah maksimum per tahun yang diperbolehkan untuk pembelian barang modal akan ditingkatkan dari US$ 15 juta per tahun menjadi US$ 20 juta per tahun, kecuali untuk tahun 2003 dimana pengeluaran barang modal yang diperbolehkan adalah US$ 42 juta. Perseroan dapat menggunakan jumlah yang diperbolehkan untuk pembelian barang modal yang tidak terpakai untuk tahun berikutnya.
•
The maximum annual amount permitted for capital expenditure is increased from US$ 15 million per year to US$ 20 million per year, except in 2003, when permitted capital expenditure was US$ 42 million. The Company may use unutilised permitted capital expenditure in subsequent years.
Halaman - 68 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
•
•
Pembayaran atas kewajiban yang timbul dari Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham AAL (lihat Catatan 27b) yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2004 akan dibiayai (jika perlu) dengan penerbitan pinjaman Seri II yang baru. Perseroan diwajibkan untuk melakukan amortisasi pembayaran tambahan kepada seluruh kreditur, sebesar persentase dari pinjaman Seri II baru yang diterbitkan, sebagai berikut: 2004 – 41% 2005 – 13% 2006 – 11,3% 2007 – 11,3% 2008 – 11,3% 2009 – sisanya.
•
Payments in respect of the Agreement to Sell and Purchase Shares of AAL (refer to Note 27b) due on 15 June 2004 shall be financed (if required) by issuing new Series II debt. The Company is required to make an additional amortisation payment to all creditors equivalent to a percentage of the new Series II debt issued, as follows:
2004 – 41% 2005 – 13% 2006 – 11.3% 2007 – 11.3% 2008 – 11.3% 2009 – the balance outstanding. •
Perseroan diperbolehkan untuk melakukan pembelian kembali hutang Seri II dan Seri III dengan diskon terhadap nilai nominalnya. Sumber pendanaan untuk pembelian kembali tersebut akan diambil dari Supplementary accounts (yang diperoleh dari hasil penerbitan saham baru dan penjualan aktiva), dan dari Series III Sinking Fund untuk hutang Seri III.
The Company may conduct debt buybacks of both Series II and Series III debt at a discount to their face value. The funding of such debt buybacks will be from amounts credited to the Supplementary accounts (generated from equity raising and proceeds from asset sales), and in respect of Series III debt only, the Series III Sinking Fund.
Berikut ini adalah kondisi dan persyaratan dari Restrukturisasi Hutang 1999 yang masih berlaku:
The terms and conditions of the 1999 Debt Restructuring which are still applicable are as follows:
•
Penjaminan seluruh penyertaan saham milik Perseroan;
•
A pledge of the Company's shareholdings;
•
Penjaminan secara hipotik atas seluruh tanah dan bangunan material milik Perseroan;
•
A fully registered mortgage over all of the Company's material land and buildings;
•
Pembatasan perolehan pinjaman baru; dan
•
Limited amounts of new debt; and
•
Tidak menjaminkan seluruh aktiva, kecuali aktiva baru yang dibiayai dengan pinjaman baru dan sebagai jaminan untuk fasilitas trade finance.
•
A negative pledge on all assets, except for new assets purchased with new money and security for trade finance facilities.
Halaman - 69 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
Rincian pinjaman hasil restrukturisasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Tranche A: Seri II 815,796 Seri III (termasuk bunga yang harus dibayar) 143,060
Details of the Company’s restructured loans as at 31 December 2003 and 2002 are as follows:
Tranche B: Seri II Seri III (termasuk bunga yang harus dibayar) Diskonto yang belum diamortisasi
2002 3,140,427 210,408
142,308
377,282
51,480 1,152,644
48,412 3,776,529
(5,610) 1,147,034
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(163,022)
Bagian jangka panjang
984,012
(9,795)
Tranche A: Series II Series III (including accrued interest) Tranche B: Series II Series III (including accrued interest)
Unamortised discount
3,766,734 Less: Current portion
(541,159) 3,225,575
Non-current portion
Kas yang diperuntukkan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjaman ditempatkan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., JP Morgan Chase Bank, Hong Kong dan ABN AMRO Bank N.V. berjumlah masing-masing Rp 151,69 miliar dan US$ 86,18 juta pada tanggal 31 Desember 2003 (2002 : Rp 30,43 miliar dan US$ 18 ribu). Jumlah tersebut disajikan dalam akun "Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya" dalam neraca konsolidasian (lihat Catatan 4c).
Cash designated for interest payments and principal repayments placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., JP Morgan Chase Bank, Hong Kong, and ABN AMRO Bank N.V. as at 31 December 2003 amounted to Rp 151.69 billion and US$ 86.18 million (2002: Rp 30.43 billion and US$ 18 thousand). These amounts are classified as "Restricted cash and time deposits" in the consolidated balance sheets (refer to Note 4c).
Selama tahun 2003, Perseroan telah melakukan:
During 2003, the Company:
•
•
Pembayaran kembali sesuai dengan jadwal pembayaran Seri II dari pinjaman dan obligasi hasil restrukturisasi sebesar US$ 65,2 juta dan Rp 81,2 miliar;
Halaman - 70 - Page
In accordance with the amortisation schedules of Series II restructured loans and bonds, made repayments amounting to US$ 65.2 million and Rp 81.2 billion;
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
a.
Restructured loans (continued)
Perseroan (lanjutan)
The Company (continued)
•
•
Prepaid restructured series II and III loans and bonds amounting to US$ 227.8 million and Rp 343.9 billion; and
•
Bought back series II and III loans and bonds with a face value amounting to US$ 127.3 million and Rp 34.3 billion.
•
Pembayaran lebih awal untuk pinjaman dan obligasi hasil restrukturisasi Seri II dan Seri III sebesar US$ 227,8 juta dan Rp 343,9 miliar; dan Pembelian kembali pinjaman dan obligasi hasil restrukturisasi Seri II dan Seri III dengan face value sebesar US$ 127,3 juta dan Rp 34,3 miliar.
Included in the Company's debt restructuring are liabilities to related parties, details of which as at 31 December 2003 are as follows:
Termasuk dalam restrukturisasi hutang Perseroan adalah hutang-hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang saldonya per tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut: Obligasi Tranche A (dalam ribuan US$): PT Federal International Finance PT Astra Graphia Tbk. PT United Tractors Tbk. PT Surya Artha Nusantara Finance PT Fuji Technica Indonesia
Tranche B (dalam jutaan Rupiah): PT Tjahja Sakti Motor Corporation PT Astra Honda Motor PT Astra Otoparts Tbk.
Seri II/ Series II
Seri III/ Series III
Jumlah/ Total
Bonds
1,701 120
9,338 4,883 344
9,338 6,584 464
120 70
344 201
464 271
2,011
15,110
17,121
7,436 2,742 130
2,740 120
7,436 5,482 250
10,308
2,860
13,168
Kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang telah direstrukturisasi tersebut telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali PT United Tractors Tbk., PT Fuji Technica Indonesia, dan PT Astra Honda Motor yang termasuk dalam akun “Obligasi” (lihat Catatan 17a).
Halaman - 71 - Page
Tranche A (in thousands of US$): PT Federal International Finance PT Astra Graphia Tbk. PT United Tractors Tbk. PT Surya Artha Nusantara Finance PT Fuji Technica Indonesia
Tranche B (in millions of Rupiah): PT Tjahja Sakti Motor Corporation PT Astra Honda Motor PT Astra Otoparts Tbk.
The restructured liabilities to related parties above have been eliminated in the consolidated financial statements, except for PT United Tractors Tbk., PT Fuji Technica Indonesia, and PT Astra Honda Motor which are included under the "Bonds" account (refer to Note 17a).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
a.
Restructured loans (continued)
Anak perusahaan
Subsidiaries
Rincian pinjaman hasil restrukturisasi anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Details of restructured loans of subsidiaries are as follows:
Debitur/ Borrowers
2003 Jangka pendek/ Current
Jumlah/ Total
Jangka panjang/ Non-current
Jumlah/ Total
2002 Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
US Dolar/US Dollars PT Tjahja Sakti Motor Corporation (2003: US$ 26.2 million, 2002: US$ 46.2 million)
221,577
-
221,577
413,028
37,548
375,480
PT Astra Otoparts Tbk. (2003: US$ 8.6 million, 2002: US$ 13.6 million)
72,827
25,395
47,432
121,667
44,754
76,913
PT Federal Superior Chain Manufacturing (2003: US$ 7.8 million, 2002: US$ 8.2 million)
65,815
65,815
-
73,085
3,576
69,509
PT Astra Graphia Tbk. (2003: US$ Nil, 2002: US$ 27.1 million)
-
-
-
242,677
-
242,677
PT Traktor Nusantara (2003: US$ Nil, 2002: US$ 3.7 million)
-
-
-
33,413
33,413
-
360,219
91,210
269,009
883,870
119,291
764,579
-
-
-
65,729
65,729
-
-
-
-
65,729
65,729
-
PT Surya Artha Nusantara Finance
71,095
13,735
57,360
15,235
15,235
-
PT Federal Superior Chain Manufacturing
2,120
2,120
-
2,172
52
2,120
73,215
15,855
57,360
17,407
15,287
2,120
433,434
107,065
326,369
967,006
200,307
766,699
Yen Jepang/Japanese Yen PT Surya Artha Nusantara Finance (2003: US$ Nil, 2002: JPY 0.9 billion)
Rupiah/Rupiah
Jumlah/Total
Halaman - 72 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman hasil restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Other information relating to restructured loans is as follows:
Debitur/ Borrowers
Restrukturisasi pada/ Restructured in
Jadwal pengembalian/ Repayment schedule
Tingkat bunga/ Interest rates
US Dolar/US Dollars PT Tjahja Sakti Motor Corporation
2000
8 cicilan/instalments (2002 - 2005)
SIBOR + 1.8%
PT Astra Graphia Tbk.
1999
10 cicilan (2000 - 2004) dapat diperpanjang 1,5 tahun/ 10 instalments (2000 - 2004) renewable for 1.5 years
SIBOR + 2%
PT Astra Otoparts Tbk.
2000
8 cicilan/instalments (2002 - 2005)
SIBOR + (2.5% up to 3%)
PT Federal Superior Chain Manufacturing (“FSCM”)
2001
7 cicilan/instalments (2001 - 2004)
SIBOR + (1.25% up to 3%)
PT Traktor Nusantara (“TN”)
1999
8 cicilan/instalments (2000- 2003)
SIBOR + (1.5% up to 2.5%)
2000
Cicilan bulanan, setiap cicilan minimum 0,5% dari jumlah pinjaman hasil restrukturisasi (2000 - 2005)/ Monthly instalments, with each instalment being a minimum of 0.5% of the restructured loan (2000 - 2005)
Tingkat bunga jangka pendek Jepang + 2,25%/
Yen Jepang/Japanese Yen PT Surya Artha Nusantara Finance
Japanese short-term prime rate + 2.25%
Rupiah/Rupiah PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Federal Superior Chain Manufacturing
2000
2001
Cicilan bulanan, setiap cicilan minimum 0,5% dari jumlah pinjaman hasil restrukturisasi (2000 - 2007)/ Monthly instalments, with each instalment being a minimum of 0.5% of the restructured loan (2000 - 2007) 7 cicilan/instalments (2001 - 2004) Rupiah 3 bulanan (maks. 35%)/ Average Rupiah three-month deposit rate (max. 35%)
Halaman - 73 - Page
Sertifikat Bank Indonesia + 2,25% dan tingkat bunga tetap 15% - 15,5%/ Bank Indonesia certificate + 2.25% and fixed rate 15% up to 15.5%
Suku bunga rata-rata deposito dengan bunga maksimum 36%/ Average monthly deposit rate with a maximum rate 36%
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) a.
Restructured loans (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Perjanjian restrukturisasi hutang mengharuskan anak perusahaan tersebut di atas untuk mengikuti mekanisme cash monitoring. AOP, FSCM dan TN telah mencapai Release Date, sehingga mekanisme tersebut tidak berlaku bagi mereka.
The above companies are subject to certain cash monitoring requirements under the restructuring agreements. AOP, FSCM and TN have reached the Release Date, and as such are no longer subject to cash monitoring.
Aktiva dari anak perusahaan tersebut di atas telah digunakan sebagai jaminan. Anak perusahaan ini juga tidak diijinkan untuk melakukan tindakantindakan tertentu tanpa persetujuan dari para kreditur dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu (lihat Catatan 16d untuk rincian jumlah jaminan).
The assets of the above subsidiaries have been used as collateral. The subsidiaries are also prohibited from taking certain corporate actions without written approval from the lenders and must maintain certain financial ratios (refer to Note 16d for details of loan security).
Pada tanggal 19 Maret 2002, FSCM, anak perusahaan AOP, melunasi 50% dari total pinjaman hasil restrukturisasinya melalui skema Penawaran Umum Pelunasan dimana FSCM melunasi pinjamannya dari Peak Securities, PT United Capital Indonesia dan PT Madani Securities dengan mendapatkan potongan sebesar 52%. Keuntungan sejumlah Rp 36,95 miliar setelah pajak dari pelunasan ini disajikan sebagai keuntungan luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasian.
On 19 March 2002, FSCM, a subsidiary of AOP, settled 50% of its restructured loans under a General Buyback Offer whereby it redeemed loans from Peak Securities, PT United Capital Indonesia and PT Madani Securities at a 52% discount. The resulting gain of Rp 36.95 billion, net of tax is presented as an extraordinary gain in the consolidated statements of income.
Pada Desember 2002, SANF dengan para krediturnya yang mewakili 75% dari total pinjaman bersepakat untuk membeli kembali pinjamannya sejumlah Rp 265 miliar pada harga 19% dari pokok pinjaman dan membebaskan bunga yang terutang. Keuntungan sejumlah Rp 218,90 miliar dari transaksi ini setelah pajak telah diakui sebagai keuntungan luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2002.
In December 2002, SANF agreed with creditors, representing 75% of its total outstanding loans, to buy back debt amounting to Rp 265 billion at 19% of the outstanding amount and to waive accrued interest as at that date. The resulting gain of Rp 218.90 billion, net of tax, is presented as an extraordinary gain in the consolidated statements of income for the year ended 31 December 2002.
Pada bulan Desember 2002, AG melunasi pinjaman hasil restrukturisasinya sejumlah US$ 7,77 juta yang seharusnya baru akan jatuh tempo pada bulan Juni dan Desember 2003 dan FIF melunasi seluruh pinjaman hasil restrukturisasinya.
In December 2002, AG repaid restructured loans amounting to US$ 7.77 million, which were not due until June and December 2003, and FIF repaid, in full, its restructured loans.
Halaman - 74 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
b.
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman hasil restrukturisasi (lanjutan)
a.
Restructured loans (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Pada bulan Maret 2003, SANF dan para kreditur lainnya yang mewakili saldo pinjaman sebesar Rp 81 miliar pada tanggal 31 Desember 2002 sepakat untuk mengubah jadwal pelunasannya dengan cara mencicil dari tahun 2005 sampai 2008. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, bunga terhutang sebesar lebih kurang Rp 1 miliar dihapuskan dan seluruh hutang dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah. Kerugian sejumlah Rp 1,084 miliar dari transaksi ini setelah pajak diakui sebagai kerugian luar biasa pada laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003.
In March 2003, SANF agreed with its remaining creditors, representing loans amounting to Rp 81 billion as at 31 December 2002, to extend the repayment schedule to various instalments commencing from 2005 to 2008. As part of the agreement, SANF’s accrued interest of approximately Rp 1 billion has been forgiven and all foreign currency debt has been converted into Rupiah. The resulting loss of Rp 1.084 billion, net of tax, is presented as an extraordinary loss in the consolidated statements of income for the year ended 31 December 2003.
Pada bulan September 2003, TN melunasi sisa hutang restrukturisasinya sebesar US$ 3,74 juta.
In September 2003, TN repaid in full its outstanding restructured loan amounting to US$ 3.74 million.
Pada bulan September 2003, AG melunasi sisa hutang restrukturisasinya sebesar US$ 27,14 juta.
In September 2003, AG repaid in full its outstanding restructured loan amounting to US$ 27.14 million.
Pinjaman bank lainnya
Kreditur/ Lenders
b. 2003 Jangka pendek/ Current
Jumlah/ Total
Other bank loans
Jangka panjang/ Non-current
Jumlah/ Total
2002 Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
Kredit investasi Rupiah/ Rupiah investment credit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
178,687
69,268
109,419
251,097
65,104
185,993
PT Bank Central Asia Tbk.
136,723
66,359
70,364
113,546
34,572
78,974
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
124,123
22,525
101,598
88,032
13,910
74,122
Standard Chartered Bank
100,000
50,000
50,000
12,500
12,500
-
PT Bank Niaga Tbk.
95,027
70,288
24,739
94,164
21,156
73,008
PT Bank NISP Tbk.
34,033
11,689
22,344
25,200
9,067
16,133
PT Bank Bumiputera Tbk.
28,417
5,980
22,437
33,978
5,979
27,999
PT Bank Mega Tbk.
25,000
12,500
12,500
37,500
12,500
25,000
1,160
763
397
52,445
21,981
30,464
-
-
-
46,625
46,625
-
23,189
6,624
16,565
37,360
14,171
23,189
746,359
315,996
430,363
792,447
257,565
534,882
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Panin Tbk. Lain-lain/Other Jumlah/Total
Halaman - 75 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued)
Pinjaman bank lainnya (lanjutan)
b.
Informasi lain mengenai pinjaman bank lainnya adalah sebagai berikut: Kreditur/ Lenders
Other bank loans (continued) Further information relating to loans is as follows:
Jadwal pengembalian/ Repayment schedule
other bank
Tingkat bunga/ Interest rates
Kredit investasi Rupiah/ Rupiah investment credit PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Panin Tbk. PT Bank Mega Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Bumiputera Tbk. PT Bank NISP Tbk.
c.
cicilan bulanan/monthly instalments (2002 - 2010) 2 - 10 cicilan/instalments (2004 - 2007) beberapa cicilan/several instalments (2005 - 2007) cicilan bulanan/monthly instalments (2006) beberapa cicilan/several instalments (2004 - 2005) beberapa cicilan/several instalments (2002 - 2003) beberapa cicilan/several instalments (2003 - 2005) beberapa cicilan/several instalments (2004 - 2005) beberapa cicilan/several instalments (2003 - 2006) beberapa cicilan/several instalments (2003 - 2006)
12% - 17.25% 14% - 18% 11.49% - 16.58% 12% - 19.50% 15% - 18% 16% - 19.18% 16% - 19.5% 12.65% 16% - 20% 14.75% - 20%
Lihat Catatan 16d untuk jaminan atas pinjamanpinjaman ini.
Refer to Note 16d for details of security for the loans.
Pada bulan Juli 2003, PT Serasi Autoraya (“SAR”) telah melunasi sisa hutangnya pada PT Bank Panin Tbk.
In July 2003, PT Serasi Autoraya (“SAR”) repaid in full its outstanding loan to PT Bank Panin Tbk.
Pinjaman dari pihak hubungan istimewa
Kreditur/ Lenders
yang
mempunyai
Jumlah/ Total
c.
2003 Jangka pendek/ Current
Related party loans
Jangka panjang/ Non-current
Jumlah/ Total
2002 Jangka pendek/ Current
Jangka panjang/ Non-current
Marubeni Corporation (2003: US$ 12 million and JPY 1.7 billion 2002: US$ 18 million and JPY 1.7 billion)
232,919
50,790
182,129
286,001
53,640
232,361
Isuzu Motors Asia Pte Ltd (2003: US$ 27.5 million, 2002: US$ 29.3 million)
232,788
232,788
-
261,942
261,942
-
Itochu Corporation (2003: US$ 12 million, 2002: US$ 20 million)
101,580
50,790
50,790
178,800
71,520
107,280
36,030
11,875
24,155
45,622
11,309
34,313
603,317
346,243
257,074
772,365
398,411
373,954
Nissan Diesel Motor Co Ltd (2003 : JPY 455 million, 2002 : JPY 605 million)
Halaman - 76 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
16. HUTANG BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) c.
Pinjaman dari pihak yang hubungan istimewa (lanjutan)
mempunyai
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Kreditur/ Lenders
d.
16. LONG-TERM BANK AND OTHER LOANS (continued) c.
Related party loans (continued)
Other information on related party loans is as follows:
Jadwal pengembalian/ Repayment schedule
Tingkat bunga/ Interest rates
Isuzu Motors Asia Ltd
3 cicilan/instalments (2004 – 2005)
LIBOR + 1%
Marubeni Corporation
4 cicilan/instalments (2004 – 2005)
LIBOR + 1% Japanese LTPR + 2%
Itochu Corporation
4 cicilan/instalments (2001 – 2005)
LIBOR + 1%
Nissan Diesel Motor Co Ltd
3 cicilan/instalments (2004 – 2006)
2.8%
Pada bulan September 2002, AICC, anak perusahaan mengalami default atas pinjamannya kepada Isuzu Motor Asia Ltd, karena tidak dapat membayar cicilan pokok hutangnya. Sesuai dengan perjanjian pinjaman maka seluruh pinjaman tersebut diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.
In September 2002, AICC, a subsidiary, defaulted on a loan from Isuzu Motor Asia Ltd, due to non-repayment of the principal. In accordance with the terms and conditions of the loan agreement, the loan is due and payable, and classified as current as at 31 December 2003 and 2002.
Pada saat ini AICC sedang dalam proses negosiasi untuk merestrukturisasi hutangnya. Pada tahun 2003, Perseroan memutuskan untuk melepaskan kepemilikannya pada AICC (lihat Catatan 3d).
Currently, AICC is in the process of negotiating the restructuring of the loan. In 2003, the Company resolved to dispose of its investment in AICC (refer to Note 3d).
Lihat Catatan 16d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini.
Refer to Note 16d for details of loan security.
Jaminan pinjaman anak perusahaan
d.
Pada tanggal 31 Desember 2003, pinjaman tertentu sejumlah US$ 94,05 juta, JPY 2,11 miliar dan Rp 817,45 miliar (2002: US$ 120 juta, JPY 3,14 miliar dan Rp 809,9 miliar) yang diperoleh anak perusahaan tertentu dijamin dengan piutang usaha, persediaan, piutang pembiayaan dan aktiva tetap anak perusahaan yang bersangkutan, dan corporate guarantee dari pemegang saham asing anak perusahaan tersebut (lihat Catatan 5, 7, 9, dan 11).
Halaman - 77 - Page
Loan security – subsidiaries As at 31 December 2003, loans amounting to US$ 94.05 million, JPY 2.11 billion, and Rp 817.45 billion (2002: US$ 120 million, JPY 3.14 billion, and Rp 809.9 billion) obtained by certain subsidiaries are secured by trade receivables, inventories, financing receivables and fixed assets, and corporate guarantees from foreign shareholders of subsidiaries (refer to Notes 5, 7, 9, and 11).
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
17. OBLIGASI
17. BONDS 2003
Obligasi hasil restrukturisasi Perseroan Obligasi PT Astra Sedaya Finance Obligasi PT Federal International Finance Obligasi PT Astra Agro Lestari Tbk. Obligasi PT Serasi Autoraya Obligasi PT Astra Graphia Tbk. Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang a.
1,344,914 1,112,980
2,947,573 684,978
1,008,213 496,669 294,355 142,537 4,399,668
288,231 493,913 4,414,695
(888,822)
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Bersih Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
3,657,325 a.
2003
Tranche B (dalam Rupiah): Seri II Seri III (termasuk bunga yang harus dibayar)
(757,370)
3,510,846
Obligasi hasil restrukturisasi Perseroan
Tranche A (dalam US$): Seri II Seri III (termasuk bunga yang harus dibayar)
2002
The Company’s restructured bonds PT Astra Sedaya Finance bonds PT Federal International Finance bonds PT Astra Agro Lestari Tbk. bonds PT Serasi Autoraya bonds PT Astra Graphia Tbk. bonds Less: Current portion Non-current portion
The Company’s restructured bonds 2002
576,366
1,796,383
754,098
950,768
120,743
307,607
26,930
118,011
1,478,137
3,172,769
Tranche A (in US$): Series II Series III (including accrued interest) Tranche B (in Rupiah): Series II Series III (including accrued interest)
Less: (133,223) 1,344,914
(225,196) 2,947,573
(61,367) 1,283,547
(323,766) 2,623,807
Lihat Catatan 16a mengenai restrukturisasi hutang Perseroan yang juga berlaku untuk obligasi Perseroan tersebut di atas. Berdasarkan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 046/PEFDir/II/2004 tanggal 5 Februari 2004, obligasi Rupiah Tranche B Perseroan yang telah direstrukturisasi mendapat peringkat idA-.
Halaman - 78 - Page
Unamortised discount Net Less: Current portion Non-current portion
Refer to Note 16a in respect of the Company’s debt restructuring which is also applicable for the Company’s bonds mentioned above. According to a letter from PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 046/PEF-Dir/II/2004 dated 5 February 2004, the credit rating of the Company's Tranche B restructured Rupiah bonds is idA-.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
17. OBLIGASI (lanjutan) a.
Obligasi hasil (lanjutan)
17. BONDS (continued) restrukturisasi
Perseroan
a.
The Company’s restructured bonds (continued)
Lihat Catatan 16a sehubungan dengan pembayaran kembali, pembayaran lebih awal dan pembelian kembali hutang.
Refer to Note 16a in respect of repayments, prepayments and buy backs of debt.
b. Obligasi lain
b.
Other bonds
Berikut ini disajikan rincian obligasi lain:
Obligasi/ Bonds
Pefindo peringkat/ Rating
Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance I Tahun 2002 idA+ Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance II Tahun 2002 idA+ Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance III Tahun 2003 idA+ Obligasi amortisasi Federal International Finance I Tahun 2002 idA+ Obligasi amortisasi Federal International Finance II Tahun 2003 idA+ Obligasi PT Astra Agro Lestari Tbk. I Tahun 2002 idA Obligasi amortisasi Serasi Autoraya I Tahun 2003 idBBB+ Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003 idA-
Obligasi/ Bonds
Details of other bonds are presented below: 2003 Jangka pendek/ Current
Jumlah/ Total
Jangka panjang/ Non-current
2002 Jangka pendek/ Current
Jumlah/ Total
Jangka panjang/ Non-current
-
-
-
299,171
299,171
-
249,519
176,131
73,388
385,807
125,058
260,749
863,461
379,711
483,750
-
-
-
286,395
112,500
173,895
288,231
9,375
278,856
721,818
150,000
571,818
-
-
-
496,669
-
496,669
493,913
-
493,913
294,355
9,113
285,242
-
-
-
142,537
-
142,537
-
-
-
3,054,754
827,455
2,227,299
1,467,122
433,604
1,033,518
Jatuh tempo/ Maturity
Tingkat bunga/ Interest rates
Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance I Tahun 2002
29 Maret/March 2003
17.68%
Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang pembiayaan konsumen sampai 60% dari total pokok obligasi./ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total principal of the bonds.
Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance II Tahun 2002
24 Mei/May 2005
18.75%
Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang pembiayaan konsumen sampai 60% dari total pokok obligasi./ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total principal of the bonds.
Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance III Tahun 2003
20 Mei/May 2007
12.5% - 13.5%
Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang pembiayaan konsumen sampai 60% dari total pokok obligasi./ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total principal of the bonds.
Halaman - 79 - Page
Jaminan/ Security
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
17. OBLIGASI (lanjutan)
17. BONDS (continued)
b. Obligasi lain (lanjutan) Obligasi/ Bonds
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
b. Jatuh tempo/ Maturity
Obligasi amortisasi Federal International Finance I Tahun 2002
6 September 2005
Obligasi amortisasi Federal International Finance II Tahun 2003
Obligasi PT Astra Agro Lestari Tbk. I Tahun 2002
Other bonds (continued)
Tingkat bunga/ Interest rates
Jaminan/ Security
18.5%
Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang pembiayaan konsumen sampai 110% dari total pokok obligasi./ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 110% of the total principal of the bonds.
5 Agustus/ August 2007
12.38% - 13.50%
Dijamin dengan jaminan fiducia dari piutang pembiayaan konsumen sampai 80% dari total pokok obligasi./ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 80% of the total principal of the bonds.
15 Maret/ March 2005
17.7%
Tanpa jaminan. Dana pelunasan obligasi perlu disiapkan./ Unsecured, a sinking fund required to be set up.
Obligasi amortisasi Serasi Autoraya I Tahun 2003
11 Juli/ July 2008
13.88%
Dijamin dengan jaminan fiducia berupa kendaraan bermotor./ Secured by fiduciary guarantee over transportation equipment
Obligasi Astra Graphia I Tahun 2003
27 Oktober/ October 2008
13.38%
Dijamin dengan agunan khusus yang jumlahnya setara dengan 75% dari jumlah pokok obligasi yang berupa fidusia atas piutang usaha dan hak tanggungan atas tanah dan bangunan perusahaan./ Secured by specific collateral equal to 75% of nominal value in the form of trade receivable, land and building.
Pada bulan Maret 2003, ASF melunasi Obligasi amortisasi Astra Sedaya Finance I Tahun 2002 dengan nilai nominal Rp 300 miliar.
In March 2003, ASF repaid in full its “Astra Sedaya Finance I Tahun 2002 bonds” with a nominal amount of Rp 300 billion.
Anak perusahaan tersebut di atas juga tidak diijinkan untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu tanpa persetujuan dari para kreditur dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu.
The subsidiaries are also prohibited from taking certain corporate actions without written approval from the lenders, and must maintain certain financial ratios.
Halaman - 80 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
18. HAK MINORITAS ATAS EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
18. MINORITY INTEREST SUBSIDIARIES
Rincian proporsi pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba/(rugi) bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkan segmen industri adalah sebagai berikut: 2003
31/12/2002 Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain
Laba/(rugi) bersih/ Net income/ (loss)
Dividen/ Dividends
IN
EQUITY
OF
Details of minority interest in the equity and net income/(loss) of consolidated subsidiaries, by industry segment, are as follows:
Lain-lain/ Other
31/12/2003
1,335,910 483,024 513,229 66,775 23,117 694
462,285 141,325 113,841 5,907 1,876 (219)
(697,342) (66,617) (38,010) (3,070) (1,246) -
(568,717) (239) 15,731 7,041 -
532,136 557,493 604,791 76,653 23,747 475
2,422,749
725,015
(806,285)
(546,184)
1,795,295
Automotive Financial services Agribusiness Information technology Heavy equipment Other
2002
31/12/2001 Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain
Laba/(rugi) bersih/ Net income/ (loss)
Dividen/ Dividends
Lain-lain/ Other
31/12/2002
1,040,893 421,895 449,389 7 49,594 21,071 703
374,071 130,569 48,573 11,465 15,764 4,272 (9)
(70,142) (62,458) (7,473) (2,230) -
(8,912) (6,982) 22,740 (11,472) 1,417 4 -
1,335,910 483,024 513,229 66,775 23,117 694
1,983,552
584,705
(142,303)
(3,205)
2,422,749
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut: 2003 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd Brian Richard Keelan (Komisaris) Benjamin Arman Suriadjaya (Komisaris) Lain-lain (masing-masing kepemilikan di bawah 5%)
Automotive Financial services Agribusiness Wood-based Information technology Heavy equipment Other
Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, as at 31 December 2003 and 2002, are as follows:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
1,499,823,504 3,384,615
37.17% 0.08%
535,000
0.01%
2,531,633,341
62.74%
4,035,376,460
100%
Halaman - 81 - Page
Jumlah/ Amount
749,912 Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd 1,692 Brian Richard Keelan (Commissioner) Benjamin Arman Suriadjaya 268 (Commissioner) Other (each 1,265,816 ownership less than 5%) 2,017,688
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued) 2002 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd Norbax Inc Toyota Motor Corporation GSIC C Neville Barry Venter (Komisaris) Lain-lain (masing-masing kepemilikan di bawah 5%)
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
812,386,875 210,147,940 192,000,000 137,987,933 309,692
31.15% 8.06% 7.36% 5.29% 0.01%
1,255,256,470
48.13%
2,608,088,910
100%
406,193 Cycle & Carriage (Mauritius) Ltd 105,074 Norbax Inc 96,000 Toyota Motor Corporation 68,994 GSIC C 155 Neville Barry Venter (Commissioner) Other (each 627,628 ownership less than 5%) 1,304,044
Penambahan saham yang beredar berasal dari:
The increase in issued share capital is from:
•
Eksekusi rights dan opsi saham oleh karyawan (lihat Catatan 20); dan
• The exercise of rights and employee stock options (refer to Note 20); and
•
PUT II, sehubungan dengan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 1).
• LPO II, in respect of the Rights Issue (refer to Note 1).
Pada tanggal 3 November 2003, Direksi menyetujui pembagian dividen kas interim sejumlah Rp 201,72 miliar atau Rp 50 per lembar saham. Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 18 Desember 2003.
On 3 November 2003, the Board of Directors approved the declaration of an interim cash dividend of Rp 201.72 billion, or Rp 50 per share. The dividend was paid on 18 December 2003.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2003
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal - bersih Rights yang belum dieksekusi Opsi saham karyawan yang belum dieksekusi
2002
1,084,892 6,315
425,511 12,937
8,052
14,761
1,099,259
453,209
Perseroan telah menerbitkan rights sejumlah 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi Seri III dengan nilai wajar sebesar Rp 400 (dalam satuan Rupiah) per right dimana setiap pemegang satu right berhak untuk membeli satu saham dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Rights ini dapat dieksekusi sejak tanggal 1 Juli 1999 sampai dengan 7 Januari 2004 (lihat Catatan 16a). Jumlah rights yang telah dieksekusi hingga tanggal 31 Desember 2003 adalah sejumlah 242.609.311 saham (2002: 226.056.436).
Excess of proceeds over par value - net Rights not yet exercised Employee stock options not yet exercised
The Company has issued 258,398,155 rights to Series III creditors and bondholders at the fair value of Rp 400 (full Rupiah) per right, which allow the right’s holder to purchase one share at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share for each right. The rights were exercisable commencing 1 July 1999 and expired on 7 January 2004 (refer to Note 16a). Rights exercised up to 31 December 2003 were 242,609,311 shares (2002: 226,056,436).
Halaman - 82 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang Perseroan, dana yang diterima dari eksekusi rights harus ditempatkan pada dana pelunasan obligasi. Saldo dana pelunasan obligasi pada tanggal 31 Desember 2003 adalah Rp 9,1 miliar dan US$ 0,45 juta (setara dengan Rp 12,9 miliar). Jumlah dana tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 adalah Rp 112,13 miliar dan US$ 4,5 juta (setara dengan Rp 152,4 miliar).
Based on the Company’s Debt Restructuring Agreement, funds received from the rights exercised are deposited into a bond sinking fund. The balance of the bond sinking funds as at 31 December 2003 amounted to Rp 9.1 billion and US$ 0.45 million (total equivalent of Rp 12.9 billion). The balance as at 31 December 2002 amounted to Rp 112.13 billion and US$ 4.5 million (total equivalent of Rp 152.4 billion).
Sehubungan dengan opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan eksekutif Perseroan dan anak perusahaan sebanyak 5.954.500 opsi telah dieksekusi selama tahun 2003 dan sisanya sebanyak 7.143.500 opsi masih beredar (lihat Catatan 28).
In respect of stock options granted to the Company's and subsidiaries' employees and executives, 5,954,500 options have been exercised during 2003. The remaining 7,143,500 options are still outstanding (refer to Note 28).
21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-Undang No. 1/1995 mengenai Perusahaan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law No. 1/1995, Indonesian companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the issued and paid up company share capital.
Pada tanggal 11 Juni 1997, para pemegang saham Perseroan menyetujui pembentukan cadangan wajib sebesar Rp 4,7 miliar.
On 11 June 1997, the shareholders approved the establishment of a statutory reserve with an appropriation amounting to Rp 4.7 billion.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 22 Mei 2003, para pemegang saham menyetujui pembentukan cadangan wajib sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari laba bersih tahun 2002.
At the Annual Shareholders’ Meeting held on 22 May 2003, shareholders approved an appropriation to the statutory reserve amounting to Rp 40 billion from 2002 net income.
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya per 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 44,7 miliar (2002: Rp 4,7 miliar).
The balance of appropriated retained earnings as at 31 December 2003 is Rp 44.7 billion (2002: Rp 4.7 billion).
22. PENGHASILAN BERSIH
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 25b) Pihak ketiga Dikurangi: Penghasilan bersih - operasi dalam penghentian Penghasilan bersih - operasi yang dilanjutkan
22. NET REVENUES 2003
2002
2,147,412 29,365,542 31,512,954
2,367,093 28,317,940 30,685,033
31,512,954
(418,428) 30,266,605
Halaman - 83 - Page
Related parties (refer to Note 25b) Third parties Less: Net revenues - discontinuing operation Net revenues - continuing operations
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
22. PENGHASILAN BERSIH (lanjutan)
22. NET REVENUES (continued)
Tidak ada penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi 10% dari total penjualan.
No sales to third parties exceed 10% of total sales.
Lihat Catatan 24 untuk penghasilan bersih berdasarkan segmen industri.
Refer to Note 24 for net revenues by industry segment.
23. BEBAN USAHA
23. OPERATING EXPENSES 2003
Beban penjualan Iklan dan promosi Beban karyawan Komisi penjualan Beban gudang dan pengepakan Penyusutan dan amortisasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
Beban umum dan administrasi Beban karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan dan amortisasi Pajak dan perizinan Honorarium tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Alat tulis dan beban kantor lainnya Perjalanan dan transportasi Sumbangan dan representasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)
Dikurangi: Beban usaha - operasi dalam penghentian Beban usaha - operasi yang dilanjutkan
2002 Selling expenses Advertising and promotion Employee costs Sales commission Warehousing and packaging Depreciation and amortisation Other (below Rp 50 billion each)
532,493 372,568 484,340 235,391 19,172
476,366 317,100 385,775 194,160 17,552
209,880
217,808
1,853,844
1,608,761
1,131,612 300,617 225,561 101,378 100,407 92,793 88,849 79,649 58,696 31,122
1,019,426 131,202 187,375 64,961 173,673 100,185 75,126 86,506 60,263 51,413
General and administrative expenses Employee costs Provision for doubtful accounts Depreciation and amortisation Taxes and licenses Professional fees Repairs and maintenance Communication Supplies and other office expenses Travelling and transportation Donations and representations
217,085
255,758
Other (below Rp 50 billion each)
2,427,769
2,205,888
4,281,613
3,814,649
-
4,281,613
(35,569)
3,779,080
Halaman - 84 - Page
Less: Operating expenses - discontinuing operation Operating expenses - continuing operations
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
24. INFORMASI SEGMEN USAHA
24. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: Penghasilan bersih/ Net revenues 2003 2002
Details of the Company's and subsidiaries’ industry segments are as follows:
Laba/(rugi) usaha/ Operating income/(loss) 2003 2002
Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain
25,596,640 2,286,968 2,543,157 -
25,451,245 1,651,295 2,031,478 418,428
802,169 378,624 19,532
829,488 299,461 19,622
Jumlah Eliminasi*
31,627,090 (114,136)
30,701,017 (15,984)
3,352,869 44,925
Konsolidasian
31,512,954
30,685,033
3,397,794
Dikurangi: Operasi dalam penghentian Operasi yang dilanjutkan
31,512,954
1,923,737 626,007 753,640 54,188 17,415 (22,118)
Beban pokok penghasilan/ Cost of revenues 2003 2002
1,758,253 467,138 587,806 (71,949)
19,475,488 7,322,521 2,843,823 -
20,516,163 4,858,319 2,611,048 -
Automotive Financial services Agribusiness Wood-based Information technology Heavy equipment Other
62,271 24,447 (64,034)
704,664 233,480 1,560,248
722,881 205,586 1,383,143
2,763,932 46,635
32,140,224 (4,735,916)
30,297,140 (4,111,535)
Total Eliminations*
2,810,567
27,404,308
26,185,605
Consolidated
-
71,949
-
-
Less: Discontinuing operation
3,397,794
2,882,516
27,404,308
26,185,605
Continuing operations
(418,428) 30,266,605
Jumlah aktiva/ Total assets 2003 2002
Beban bunga/ Interest expense 2003 2002
Jumlah kewajiban/ Total liabilities 2003 2002
Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain
21,011,628 520,024 1,548,702 -
21,161,660 450,388 1,224,723 454,808
517,679 133,080 -
673,564 157,621 53,678
7,216,344 5,166,570 1,279,485 -
12,561,472 3,179,849 1,262,760 -
555,775 318,059 5,530
572,663 235,901 6,310
13,486 6,586 -
18,954 2,681 243
372,112 136,689 178,875
403,423 111,367 219,604
Jumlah Eliminasi*
23,959,718 (126,171)
24,106,453 (46,636)
670,831 (14,775)
906,741 (15,878)
14,350,075 (451,774)
17,738,475 (474,180)
Total Eliminations*
Konsolidasian
23,833,547
24,059,817
656,056
890,863
13,898,301
17,264,295
Consolidated
-
-
Less: Discontinuing operation
13,898,301
17,264,295
Continuing operations
Dikurangi: Operasi dalam penghentian Operasi yang dilanjutkan
23,833,547
(454,808)
-
23,605,009
656,056
(50,497) 840,366
* Eliminasi antar segmen industri
Automotive Financial services Agribusiness Wood-based Information technology Heavy equipment Other
* Elimination between industry segments
Depresiasi/ Depreciation 2003
2002
Pengeluaran modal/ Capital expenditure 2003 2002
Otomotif Jasa keuangan Perkebunan Perkayuan Teknologi informasi Alat-alat berat Lain-lain
461,773 54,936 151,479 -
464,828 39,272 131,014 41,744
778,967 122,543 152,070 -
598,719 101,585 159,953 15,315
79,694 6,989 1,378
76,398 4,268 2,708
85,527 13,768 407
99,759 16,544 32,878
Automotive Financial services Agribusiness Wood-based Information technology Heavy equipment Other
Konsolidasian
756,249
760,232
1,153,282
1,024,753
Consolidated
Dikurangi: Operasi dalam penghentian Operasi yang dilanjutkan
756,249
(41,744) 718,488
1,153,282
Halaman - 85 - Page
(15,315) 1,009,438
Less: Discontinuing operation Continuing operations
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
25. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan dan anak perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama meliputi transaksi-transakti penjualan, pembelian, uang muka dan transaksi keuangan lainnya. a. Sifat hubungan dan transaksi:
The Company and subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases, advances and other financial transactions. a. Nature of relationship and transactions:
Rincian dari sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows:
i.
i.
Anak perusahaan langsung dan tidak langsung Lihat Catatan 1 untuk perusahaan langsung.
daftar
anak
Direct and indirect subsidiaries
Refer to Note 1 for the list of the Company’s direct subsidiaries. ii.
ii. Perusahaan terasosiasi secara langsung dan tidak langsung
Direct and indirect associates
Lihat Catatan 10 untuk perusahaan asosiasi langsung Perseroan dan anak perusahaan.
Refer to Note 10 for the Company’s and subsidiaries’ direct associates.
Di bawah ini adalah perusahaan asosiasi tidak langsung:
Indirect associates are presented below:
• • • • • • • • • •
PT Aisin Takaoka Indonesia PT Astra CMG Life PT Berau Coal PT Bina Pertiwi PT Century Batteries Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Gemala Kempa Daya PT Inti Ganda Perdana PT Kokusai Godo Denso Indonesia PT Mesin Isuzu Indonesia
iii. Perusahaan yang hak suaranya dimiliki secara substansial, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh anggota manajemen kunci (termasuk anggota keluarga dekat) dan/atau perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama:
• • • • • •
PT NHK Gasket Indonesia PT Pamapersada Nusantara PT Pandu Dayatama Patria PT Showa Indonesia Mfg PT Suryaraya Rubberindo Industries PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia • PT Tri Dharma Wisesa • PT Wahana Eka Paramitra
iii.
Halaman - 86 - Page
Companies for which a substantial portion of the voting power is owned, directly or indirectly, by key management personnel (including close members of family) and/or companies which have common key management personnel are as follows:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a.
Sifat hubungan dan transaksi: (lanjutan)
(iii) (lanjutan) • • • • • • • • • • • • • • *
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a. Nature of relationship and transactions: (continued) (iii) (continued)
Aisin Chemical Co Ltd, Japan Aisin Seiki Co Ltd, Japan Daido Kogyo Co Ltd, Japan Daido Steel Co Ltd, Japan Isuzu Motors Asia Pte Ltd, Singapore Isuzu Motors Ltd, Japan Itochu Corporation, Japan Izumi Industries Ltd, Japan Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd, Japan Marubeni Corporation, Japan PT Abadi Berindo Autotech PT Adira Dwi Mobilindo PT Adira Dinamika Mobilindo PT Badhra Primasatya
• PT Chuhatsu Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Satria Utama) • PT Daya Adira Mustika • PT Daikin Clutch Indonesia • PT GE Finance • PT Inkoasku • PT Komatsu Indonesia Tbk. • PT Nusa Toyotetsu Corporation • PT Palingda Nasional • PT SKF Indonesia • PT Sugity Creatives • PT Toyota Tsusho Export Import* • Toyota Tsusho Corporation, Japan* • Toyota Motor Corporation, Japan • Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd, Singapore
Bukan pihak hubungan istimewa sejak Agustus 2003
iv. Dimiliki oleh karyawan Perseroan dan anak perusahaan: •
*
Not a related party since August 2003
iv. Owned by Astra Company and subsidiaries’ employees:
Koperasi Karyawan Astra
Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan 2002, terdapat satu transaksi yang termasuk dalam definisi benturan kepentingan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1. Lihat Catatan 3c untuk penjelasan lebih rinci mengenai restrukturisasi usaha TAM Lama.
During the years ended 31 December 2003 and 2002, there was one transaction that meets the definition of a conflict of interest pursuant to Bapepam Regulation No. IX.E.1. Refer to Note 3c for further details of the business restructuring of Old TAM.
Halaman - 87 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Penjualan
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Sales
Rincian penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of sales to related parties are as follows:
2003 %* Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd PT Adira Dinamika Mobilindo Isuzu Motors Asia Ltd PT Astra Honda Motor Toyota Motor Corporation PT Astra Daihatsu Motor PT Pamapersada Nusantara PT Showa Indonesia Mfg PT Mesin Isuzu Indonesia PT United Tractors Tbk. PT Toyota Astra Motor/TAM Baru PT Denso Indonesia Corporation Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia Aisin Seiki Co Ltd PT Pramindo Ikat Nusantara PT Inti Ganda Perdana PT Wahana Eka Paramitra PT Berau Coal PT Astra Auto Finance PT GS Battery Inc Isuzu Motors Ltd PT GE Finance Indonesia PT Tri Dharma Wisesa PT Fuji Technica Indonesia PT Komatsu Indonesia Tbk. PT Kokusai Godo Denso Indonesia PT Adira Dwi Mobilindo PT Kayaba Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Total Penjualan
*
2002 Rp
%*
Rp
2.27
714,253
3.59
1,102,262
1.08 1.08 1.07 0.64 0.24 0.10 0.09 0.06 0.04 0.04
341,481 341,392 337,389 201,374 74,382 30,095 28,987 19,443 11,151 11,135
1.08 0.05 0.95 1.04 0.23 0.09 0.08 0.19 0.03 -
332,031 16,502 292,807 320,642 69,296 27,716 23,719 57,882 7,982 -
0.01
3,743
0.01
4,012
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3,009 2,782 2,519 2,330 2,254 2,178 1,752 1,483 1,159 1,113 1,073 896 734
0.00 0.07 0.01 0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.01 0.01
267 21,111 2,126 2,529 932 1,561 1,013 999 833 2,639 2,848
0.00 -
442 -
0.01 0.19 0.03
3,856 58,282 8,120
0.03
8,863
0.02
5,126
Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd PT Adira Dinamika Mobilindo Isuzu Motors Asia Ltd PT Astra Honda Motor Toyota Motor Corporation PT Astra Daihatsu Motor PT Pamapersada Nusantara PT Showa Indonesia Mfg PT Mesin Isuzu Indonesia PT United Tractors Tbk. PT Toyota Astra Motor/New TAM PT Denso Indonesia Corporation Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia Aisin Seiki Co Ltd PT Pramindo Ikat Nusantara PT Inti Ganda Perdana PT Wahana Eka Paramitra PT Berau Coal PT Astra Auto Finance PT GS Battery Inc Isuzu Motors Ltd PT GE Finance Indonesia PT Tri Dharma Wisesa PT Fuji Technica Indonesia PT Komatsu Indonesia Tbk. PT Kokusai Godo Denso Indonesia PT Adira Dwi Mobilindo PT Kayaba Indonesia Other (below Rp 1 billion each)
6.82
2,147,412
7.71
2,367,093
Total Sales
% terhadap jumlah penghasilan bersih.
*
Penjualan barang ke pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis).
Halaman - 88 - Page
% of total net revenues.
Sales of goods to related parties are on an arm’s length basis.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c.
Pembelian
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c.
Purchases
Rincian pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of purchases from related parties are as follows:
2003 %* PT Toyota Astra Motor/TAM Baru 17.60 PT Astra Honda Motor 15.71 Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd 11.21 PT Astra Daihatsu Motor 5.14 PT Mesin Isuzu Indonesia 1.83 PT GS Battery Inc 1.63 PT Denso Indonesia Corporation 1.62 Toyota Motor Corporation 1.49 PT Abadi Berindo Autotech 1.18 PT Sugity Creatives 0.86 Century Batteries Indonesia Ltd 0.80 Aisin Seiki Co Ltd 0.44 PT Pandu Dayatama Patria 0.43 PT Nusa Toyotetsu Corporation 0.39 PT Tri Dharma Wisesa 0.22 PT Aisin Takaoka Indonesia 0.18 PT Inti Ganda Perdana 0.16 PT Chuhatsu Indonesia 0.12 PT Daikin Clutch Indonesia 0.11 PT Gemala Kempa Daya 0.10 PT United Tractors Tbk. 0.09 PT Palingda Nasional 0.09 PT Daya Adira Mustika 0.08 PT Wahana Eka Paramitra 0.06 Marubeni Corporation 0.05 PT SKF Indonesia 0.05 Daido Kogyo Co Ltd 0.05 PT NHK Gasket Indonesia 0.04 PT Inkoasku 0.04 Aisin Chemical Co Ltd 0.03 Izumi Industries Ltd 0.03 PT Fuji Technica Indonesia 0.03 Itochu Corporation 0.03 Daido Steel Co Ltd 0.03 PT Suryaraya Rubberindo Industries 0.02 PT Federal Nittan Industries 0.01 Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd 0.01 PT Showa Indonesia Mfg 0.00 Toyota Tsusho Corporation** PT Kayaba Indonesia PT Toyota Tsusho Export Import ** Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) 0.00 Total Pembelian * **
61.96
2002 Rp
%*
Rp
4,194,109 3,744,061
15.14
3,641,864
2,670,724 1,224,568 436,272 388,646 384,999 355,090 282,309 204,989 190,991 105,236 102,938 92,944 51,685 42,241 37,667 27,667 25,812 23,597 22,574 21,245 19,328 14,743 12,894 11,599 11,399 10,109 9,715 8,331 7,947 7,590 7,361 6,211
3.24 6.67 2.25 1.68 2.04 14.16 1.37 0.55 0.77 0.41 0.34 0.26 0.25 0.22 0.44 0.02 0.04 0.06 0.05 0.08 0.27 0.05 0.03 0.05 0.06 0.03 0.04 0.02 0.12 0.03
778,540 1,604,122 541,489 405,319 490,389 3,406,408 329,983 132,618 184,666 98,885 82,449 61,879 59,746 52,287 105,405 5,730 8,473 14,444 12,171 20,229 64,224 11,635 7,083 11,667 13,907 8,181 9,737 4,870 28,105 8,329
5,546 2,930
0.03 0.01
7,060 1,575
2,911 522 -
0.01 0.01 0.49 0.41 0.40
2,981 3,330 117,077 99,400 95,339
909
0.01
1,208
PT Toyota Astra Motor/New TAM PT Astra Honda Motor Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd PT Astra Daihatsu Motor PT Mesin Isuzu Indonesia PT GS Battery Inc PT Denso Indonesia Corporation Toyota Motor Corporation PT Abadi Berindo Autotech PT Sugity Creatives Century Batteries Indonesia Ltd Aisin Seiki Co Ltd PT Pandu Dayatama Patria PT Nusa Toyotetsu Corporation PT Tri Dharma Wisesa PT Aisin Takaoka Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT Chuhatsu Indonesia PT Daikin Clutch Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT United Tractors Tbk. PT Palingda Nasional PT Daya Adira Mustika PT Wahana Eka Paramitra Marubeni Corporation PT SKF Indonesia Daido Kogyo Co Ltd PT NHK Gasket Indonesia PT Inkoasku Aisin Chemical Co Ltd Izumi Industries Ltd PT Fuji Technica Indonesia Itochu Corporation Daido Steel Co Ltd PT Suryaraya Rubberindo Industries PT Federal Nittan Industries Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd PT Showa Indonesia Mfg Toyota Tsusho Corporation** PT Kayaba Indonesia PT Toyota Tsusho Export Import** Other (below Rp 1 billion each)
14,770,409
52.11
12,532,804
Total Purchases
% terhadap jumlah beban pokok penghasilan Bukan pihak hubungan istimewa sejak Agustus 2003
Halaman - 89 - Page
* **
% of total cost of revenues Not a related party since August 2003
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c.
Pembelian (lanjutan)
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c.
Purchases (lanjutan) Purchases of goods from related parties are on an arm’s length basis.
Pembelian barang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis). d. Pendapatan dan beban lain-lain
e.
d.
Other income and charges
Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan merek dagang dengan berbagai perusahaan asing yang mempunyai hubungan istimewa. Jumlah biaya royalti yang dibebankan ke dalam usaha berjumlah Rp 159,84 miliar pada tahun 2003 dan Rp 190,38 miliar pada tahun 2002 (lihat Catatan 27d).
Certain subsidiaries have various licensing, technical assistance, royalty and trade mark agreements with various related foreign companies. Royalty expenses charged to operations amounted to Rp 159.84 billion in 2003 and Rp 190.38 billion in 2002 (refer to Note 27d).
Sesuai dengan perjanjian yang dirinci dalam Catatan 27b, Perseroan membayar kepada PT Pandu Dian Pertiwi (“PDP”) US$ 5 juta/tahun, yang tidak lagi merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sejak tanggal 25 Juni 2002.
Pursuant to the agreement detailed in Note 27b, the Company pays US$ 5 million annually to PT Pandu Dian Pertiwi (“PDP”), which ceased to be a related party on 25 June 2002.
Piutang usaha
e.
Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Mesin Isuzu Indonesia PT Showa Indonesia Mfg PT United Tractors Tbk. PT Pamapersada Nusantara Myanmar Astra Chinte Motor Ltd PT Denso Indonesia Corp PT Adira Dinamika Mobilindo Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Trade receivables from related parties are as follows: 2002
42,577 16,940 3,442 3,075 2,034 1,789
44,515 7,435 2,896 1,748 329 946
1,656 1,038 846
572 8,533
5,026
3,436
78,423
70,410
Halaman - 90 - Page
Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Mesin Isuzu Indonesia PT Showa Indonesia Mfg PT United Tractors Tbk. PT Pamapersada Nusantara Myanmar Astra Chinte Motor Ltd PT Denso Indonesia Corp. PT Adira Dinamika Mobilindo Other (below Rp 1 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) e.
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Piutang usaha (lanjutan)
e. 2003
Mata uang asing: Isuzu Motor Asia Ltd PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Honda Motor Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd Toyota Motor Corporation Cambodia Astra Motor Ltd * Myanmar Astra Chinte Motor Ltd Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
Trade receivables (continued) 2002
20,205 1,578 65
23,105 493 5,652
-
86,589 18,206 4,795
-
1,656
761
2,167
22,609
142,663
101,032
213,073
(1,656)
(9,880)
99,376 *
f.
*
f.
Piutang lain-lain dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah: Piutang karyawan 165,249 PT GE Finance Indonesia 18,805 PT Badhra Primasatya 5,602 PT Astra Honda Motor 5,244 PT Bina Pertiwi 3,400 PT Toyota Astra Motor/ TAM Baru 1,734 PT Astra Daihatsu Motor 1,308 PT Denso Indonesia Corporation 28 PT Astra CMG Life 8 PT Aisin Takaoka Indonesia 2 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 850
Total Less: Provision for doubtful accounts
203,193
Dilikuidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 1)
Piutang lain-lain
Foreign currencies: Isuzu Motor Asia Ltd PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Honda Motor Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd Toyota Motor Corporation Cambodia Astra Motor Ltd * Myanmar Astra Chinte Motor Ltd Other (below Rp 1 billion each)
Liquidated in 2003 (refer to Note 1)
Other receivables Other receivables from related parties are as follows: 2002
202,230 Halaman - 91 - Page
223,443 4,944 4,407 7,183 4,016 6,385 1,128 9,193 1,064 1,785 263,548
Rupiah: Loans to officers and employees PT GE Finance Indonesia PT Badhra Primasatya PT Astra Honda Motor PT Bina Pertiwi PT Toyota Astra Motor/ New TAM PT Astra Daihatsu Motor PT Denso Indonesia Corporation PT Astra CMG Life PT Aisin Takaoka Indonesia Other (below Rp 1 billion each)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
Piutang lain-lain (lanjutan)
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
f. 2003
Mata uang asing: PT Toyota Astra Motor/ TAM Baru PT Fuji Technica Indonesia Myanmar Astra Chinte Motor Ltd PT United Tractors Tbk. Sunray Pte Ltd * Cambodia Astra Motor Ltd.* Toyota Motor Corporation Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
2002
306,725 51,937
59,321
4,810 1,780 -
5,080 326 9,933 7,325 382
1,147
1,327
366,399
83,694
Jumlah
568,629
347,242
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu
(21,410)
(29,719)
547,219
317,523
*
g.
Other receivables (continued)
Dilikuidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 1)
*
Foreign currencies: PT Toyota Astra Motor/ New TAM PT Fuji Technica Indonesia Myanmar Astra Chinte Motor Ltd PT United Tractors Tbk. Sunray Pte Ltd * Cambodia Astra Motor Ltd * Toyota Motor Corporation Other (below Rp 1 billion each)
Total Less: Provision for doubtful accounts
Liquidated in 2003 (Refer to Note 1)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Management believes that the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collection of receivables from related parties.
Semua piutang lain-lain tidak dibebankan bunga, kecuali piutang dalam Rupiah kepada PT Bina Pertiwi yang dibebani bunga sebesar 13,5% per tahun, dan piutang dalam US Dolar dari TAM Baru dan PT Fuji Technica Indonesia yang dibebani bunga berkisar antara 1,2% - 1,5% per tahun.
All other receivables are non-interest bearing, except for the Rupiah receivable from PT Bina Pertiwi that earns interest at 13.5% per annum, and the US Dollar receivables from New TAM and PT Fuji Technica Indonesia that earn interest at rates ranging from 1.2% to 1.5% per annum.
Hutang usaha
g.
Trade payables
Hutang usaha pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Toyota Astra Motor/ TAM Baru PT GS Battery Inc Century Batteries Indonesia Ltd Saldo dipindahkan
Trade payables to related party are as follows: 2002
343,938
210,557
99,116 67,643
64,395
23,246
21,729
Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Toyota Astra Motor/ New TAM PT GS Battery Inc Century Batteries Indonesia Ltd
533,943
296,681
Carried forward balance
Halaman - 92 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
\
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) g.
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Hutang usaha (lanjutan)
g. 2003
Saldo pindahan PT Astra Daihatsu Motor PT Denso Indonesia Corporation PT Kayaba Indonesia PT Aisin Takaoka Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Tri Dharma Wisesa PT NHK Gasket Indonesia PT Daikin Clutch Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT SKF Indonesia PT Palingda Nasional PT Suryaraya Rubberindo Industries PT United Tractors Tbk. PT Wahana Eka Paramitra PT Chuhatsu Indonesia PT Sugity Creatives PT Abadi Berindo Autotech PT Nusa Toyotetsu Corporation PT Inkoasku Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Mata uang asing: PT Mesin Isuzu Indonesia Aisin Seiki Co Ltd PT GS Battery Inc Century Batteries Indonesia Ltd Isuzu Motors Asia Ltd Daido Kogyo Co Ltd Izumi Industries Ltd Daido Steel Co Ltd Aisin Chemical Co Ltd Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd Isuzu Motors Ltd Itochu Corporation Toyota Motor Corporation Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd Toyota Tsusho Corporation* Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
*
Trade payables (continued) 2002
533,943 22,449
296,681 27,581
15,152 14,789 3,540 2,284 2,036 1,850 1,751 1,738 1,402 964
39,208 14,595 5,376 3,184 5,038 1,886 1,166 1,803 1,736
770 656 375 242 204 -
1,027 2,282 1,232 2,233 20,740 27,375 7,002 1,496
2,044
2,425
606,189
464,066
79,947 48,678 19,290
37,089 40,642 20,911
18,480 17,486 6,518 3,665 2,907 2,335 1,922 840 135 -
18,414 8,901 2,801 4,302 9,608 1,540 1,221 1,326 1,523 270,675
-
68,085 15,595
191
989
202,394
503,622
808,583
967,688
Bukan pihak hubungan istimewa sejak Agustus 2003
Halaman - 93 - Page
*
Brought forward balance PT Astra Daihatsu Motor PT Denso Indonesia Corporation PT Kayaba Indonesia PT Aisin Takaoka Indonesia PT Gemala Kempa Daya PT Tri Dharma Wisesa PT NHK Gasket Indonesia PT Daikin Clutch Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT SKF Indonesia PT Palingda Nasional PT Suryaraya Rubberindo Industries PT United Tractors Tbk. PT Wahana Eka Paramitra PT Chuhatsu Indonesia PT Sugity Creatives PT Abadi Berindo Autotech PT Nusa Toyotetsu Corporation PT Inkoasku Other (below Rp 1 billion each) Foreign currencies: PT Mesin Isuzu Indonesia Aisin Seiki Co Ltd PT GS Battery Inc Century Batteries Indonesia Ltd Isuzu Motors Asia Ltd Daido Kogyo Co Ltd Izumi Industries Ltd Daido Steel Co Ltd Aisin Chemical Co Ltd Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd Isuzu Motors Ltd Itochu Corporation Toyota Motor Corporation Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd Toyota Tsusho Corporation* Other (below Rp 1 billion each)
Not a related party since August 2003
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
25. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) h.
Hutang lain-lain
25. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h.
Other payables
Hutang lain-lain pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Other payables to related parties are as follows:
2003 Rupiah: PT Toyota Astra Motor/ TAM Baru PT GE Finance Indonesia PT Astra Auto Finance Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Mata uang asing: Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd Izumi Industries Ltd PT Fuji Technica Indonesia Sunray Pte Ltd *
*
2002
5,820 4,450 1,628
16,380 2,791
1,074
803
12,972
19,974
8,622 3,203 1,205 -
9,105 2,426 12,024
13,030
23,555
26,002
43,529
Dilikuidasi pada tahun 2003 (lihat Catatan 1)
*
Hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dikenakan bunga. i.
Hutang bank dan lain-lain jangka panjang
Foreign currencies: Keihin Seimitsu Kogyo Co Ltd Izumi Industries Ltd PT Fuji Technica Indonesia Sunray Pte Ltd *
Liquidated in 2003 (Refer to Note 1)
Other payables to non-interest bearing. i.
Lihat Catatan 16c mengenai pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
26. LABA BERSIH PER SAHAM
Rupiah: PT Toyota Astra Motor/ New TAM PT GE Finance Indonesia PT Astra Auto Finance Other (below Rp 1 billion each)
related
parties
are
Long-term bank and other loans Refer to Note 16c for loans from related parties.
26. NET EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 disesuaikan dengan jumlah hak memesan efek terlebih dahulu yang diterbitkan setelah tanggal neraca (lihat Catatan 1).
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year. Basic earnings per share for the year ended 31 December 2002 was adjusted for the rights issue subsequent to balance sheet date (refer to Note 1).
Halaman - 94 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
26. LABA BERSIH PER SAHAM (lanjutan)
26. NET EARNINGS PER SHARE (continued) 2003
Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan)
2002 3,636,608
Net income attributable to shareholders
4,021,284
3,552,496
Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousands)
1,100
1,024
Basic earnings per share (full Rupiah)
4,421,583
Laba per saham dasar (dalam satuan Rupiah)
Dalam perhitungan laba bersih per saham dilusian, rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah disesuaikan dengan hak memesan efek terlebih dahulu yang diterbitkan, disesuaikan dengan konversi seluruh potensi saham yang bersifat dilutif. Perseroan memiliki dua jenis potensi saham yang bersifat dilutif yaitu: rights dan opsi saham.
In the diluted earnings per share calculation, the weighted average number of shares outstanding after adjustment for the rights issue, is adjusted to assume conversion of all dilutive potential shares. The Company has two categories of dilutive potential shares, which are: rights and stock options.
Perhitungan yang dilakukan untuk rights dan opsi saham adalah untuk menentukan berapa jumlah saham yang dapat diperoleh dengan harga pasar (ditentukan sebagai harga rata-rata saham Perseroan selama setahun) berdasarkan nilai uang atas hak yang melekat pada rights dan opsi saham untuk menentukan unsur bonusnya. Penyesuaian terhadap laba bersih dan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar adalah sebagai berikut:
A calculation is performed for rights and stock options to determine the number of shares that could have been acquired at market price (determined as the average share price of the Company for one year) based on the monetary value of the subscription rights attached to outstanding rights and stock options to determine the bonus element. The adjustment to net income and the weighted average number of ordinary shares outstanding is as follows:
Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (dalam ribuan) Penyesuaian untuk rights dan opsi saham (dalam ribuan) Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian (dalam ribuan) Laba per saham dilusian (dalam satuan Rupiah)
2003
2002
4,421,583
3,636,608
Net income attributable to shareholders
4,021,284
3,552,496
Weighted average number of ordinary shares outstanding (in thousands)
14,006
26,989
Adjustment for rights and stock options (in thousands)
4,035,290
3,579,485
Weighted average number of ordinary shares for diluted earnings per share (in thousands)
1,096
1,016
Diluted earnings per share (full Rupiah)
Halaman - 95 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES
AND
Perseroan dan anak perusahaan memiliki perjanjian, ikatan dan kewajiban kontinjensi penting per tanggal 31 Desember 2003 sebagai berikut:
The Company and subsidiaries have the following significant outstanding agreements, commitments and contingencies as at 31 December 2003:
a.
a.
Perjanjian penjaminan perusahaan 1.
2.
Penjaminan Perusahaan - PT Astra Multi Finance (“AMF”)
Corporate guarantee agreements 1.
Corporate Guarantees - PT Astra Multi Finance (“AMF”)
Marubeni Corporation dan Itochu Corporation (“Penjamin”) adalah pihak-pihak yang menjamin pinjaman AMF, anak perusahaan, pada tahun 1991. Pada tahun 1998, Perseroan menandatangani perjanjian dengan para Penjamin dimana dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa Perseroan akan bertanggung jawab secara proporsional atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh para Penjamin.
Marubeni Corporation and Itochu Corporation (the “Guarantors”) are parties to a guarantee for loans taken out by AMF, a subsidiary, in 1991. In 1998, the Company entered into an agreement with the Guarantors under which the Company will share proportionally with the Guarantors any payments called on them.
Pada tahun 1999, pinjaman ini di refinance, dengan sebuah perjanjian lanjutan, yang ditandatangani oleh Perseroan dan para Penjamin dimana syarat-syarat dari perjanjian tahun 1998 masih tetap diberlakukan. Saldo pinjaman yang terkait pada tanggal 31 Desember 2003 adalah US$ 24 juta (2002: US$ 30 juta) (lihat Catatan 16c).
In 1999, these loans were refinanced, with a further agreement executed between the Company and the Guarantors so that the terms and conditions of the 1998 agreement remain unchanged. The balance of the underlying loans as at 31 December 2003 is US$ 24 million (2002: US$ 30 million) (refer to Note 16c).
Fasilitas kredit
2.
Credit facilities
Anak perusahaan tertentu telah menerbitkan jaminan perusahaan untuk fasilitas kredit yang diperoleh anak perusahaan lainnya dan perusahaan asosiasi tertentu. Jumlah pinjaman yang terkait dengan jaminan tersebut adalah Rp 178,69 miliar per tanggal 31 Desember 2003 (2002: Rp 318,4 miliar).
Certain subsidiaries have issued corporate guarantees for credit facilities obtained by other subsidiaries and certain associated companies involving outstanding loans amounting to Rp 178.69 billion as at 31 December 2003 (2002: Rp 318.4 billion).
Perseroan dan anak perusahaan tertentu juga mengeluarkan Letter of Comfort dan Letter of Awareness untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh perusahaan afiliasi. Pada tanggal 16 Oktober 2003, Perseroan menerbitkan Letter of Awareness kepada PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. dan PT Bank Bukopin sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh Koperasi Karyawan Astra sebesar Rp 26,5 miliar.
The Company and certain subsidiaries also issue Letters of Comfort and Letters of Awareness for credit facilities obtained by affiliates. On 16 October 2003, the Company issued a Letter of Awareness to PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. and PT Bank Bukopin in respect of the credit facilities obtained by Koperasi Karyawan Astra amounting to Rp 26.5 billion.
Halaman - 96 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) b.
AND
Agreement to sell and purchase shares
Pada tanggal 22 Desember 1995, Perseroan menandatangani Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham (“PPPS”) dengan PDP dimana PDP diberi opsi untuk menjual sahamnya di PT Astra Agro Niaga (sekarang AAL), anak perusahaan, kepada Perseroan dengan harga sebesar US$ 50 juta (“Harga”). Periode opsi tersebut adalah 15 Nopember 2000 hingga 15 Desember 2000.
On 22 December 1995, the Company entered into an Agreement to Sell and Purchase Shares (“ASPS”) with PDP, whereby PDP was granted the option to sell its shares in PT Astra Agro Niaga (now AAL), a subsidiary of the Company, to the Company at a price of US$ 50 million (“Price”). The option exercise period was 15 November 2000 up to 15 December 2000.
Pada tanggal 5 Desember 2000, PDP memilih untuk menggunakan hak opsinya untuk menjual saham dimaksud. Pada tanggal 15 Desember 2000, Perseroan dan PDP sepakat untuk menangguhkan pelaksanaan opsi jual tersebut untuk periode sampai dengan tanggal 15 Juni 2004, dengan cara yang sesuai dengan perjanjian Penyelesaian PPPS (”Penyelesaian”), dimana selama periode tersebut Perseroan mempunyai hak untuk melakukan pembelian atas saham tersebut. Sebagai kompensasi untuk persetujuan untuk penangguhan pelaksanaan opsi jual, Perseroan setuju untuk membayar denda tahunan kepada PDP sebesar 10% dari Harga.
On 5 December 2000, PDP elected to exercise its option to sell the shares. On 15 December 2000, the Company and PDP agreed to defer the implementation of the exercised option to 15 June 2004 in the manner stipulated in the Settlement to ASPS agreement (the “Settlement”), with the Company having the right to purchase the shares at any time during this period. As compensation for agreeing to defer the implementation of the exercised option, the Company agreed to pay an annual penalty to PDP amounting to 10% of the Price.
Berdasarkan Penyelesaian, jika harga pasar dari saham tersebut sebelum tanggal 15 Juni 2004 mencapai US$ 52,5 juta, PDP berhak untuk menjual sahamnya kepada pihak ketiga setelah terlebih dahulu memberikan prioritas kepada Perseroan untuk membelinya. Selain itu, Perseroan dan PDP juga menandatangani Surat Tambahan dimana kedua belah pihak setuju untuk mengurangi jumlah saham dan Harga jika PDP mengurangi nilai pokok pinjamannya yang terutang dalam perjanjian pinjaman PDP dengan pihak ketiga. Opsi terkait dengan PPPS saat ini digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman tersebut.
Under the Settlement, if the market value of the shares, at any time before 15 June 2004, reaches US$ 52.5 million, PDP has the right to sell the shares to a third party after first giving priority to the Company. In addition, the Company and PDP also signed a Side Letter whereby both parties agreed to reduce the number of shares and the Price if PDP reduces the principal amount outstanding under a PDP loan agreement with a third party. The option subject to the ASPS is currently used as collateral for this loan.
PDP dan anak perusahaannya, PT Artimas Kencana Murni (“AKM”), juga menerbitkan "Letter of Undertaking" pada tanggal 19 Desember 2000, dimana PDP dan AKM sepakat bahwa jika PDP memiliki kelebihan dana, setelah membayar kewajibannya kepada pihak ketiga, maka PDP akan:
PDP and its subsidiary, PT Artimas Kencana Murni (“AKM”), also issued a “Letter of Undertaking” on 19 December 2000 whereby PDP and AKM undertake that should PDP have excess funds after repaying its loans to a third party, PDP will:
Halaman - 97 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) b.
AND
Agreement to sell and purchase shares (continued)
•
Membayar kembali kepada Perseroan seluruh denda yang telah dibayarkan kepada PDP; dan
•
Repay to the Company all penalty amounts paid to PDP; and
•
Atas permintaan Perseroan, akan segera membeli kembali seluruh saham yang telah dibeli oleh Perseroan dengan harga yang sama dengan yang telah dibayarkan oleh Perseroan.
•
Upon the Company's request, immediately buy back the shares purchased by the Company at the same price paid by the Company.
Sebelumnya, pada tanggal 21 Desember 1995, Perseroan menandatangani Perjanjian Pembelian Saham (“PPS”) dengan Giraffe International Limited (“Giraffe”) dimana Perseroan setuju untuk bertindak sebagai perantara bagi Giraffe untuk mengakuisisi AAL dari PDP. Berdasarkan PPS tersebut, Giraffe memiliki komitmen untuk menyediakan dana kepada Perseroan sebesar US$ 50 juta kepada Perseroan untuk membeli saham dari PDP. Giraffe juga setuju untuk membayar jasa perantara sejumlah US$ 500.000 kepada Perseroan, yang terhutang pada saat pembelian saham, dan mengganti semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pembelian saham tersebut.
Previously, on 21 December 1995, the Company entered into an Agreement to Purchase Shares (“APS”) with Giraffe International Limited (“Giraffe”). Under the APS, the Company agreed to act as a "Commissionaire" for Giraffe to acquire shares in subsidiary AAL from PDP. Pursuant to the APS, Giraffe has irrevocably committed itself to provide the Company with US$ 50 million to fund the purchase of the shares. In addition, Giraffe also agreed to pay the Company, for acting as Commissionaire, a fee of US$ 500,000, payable upon the purchase of the shares, and to reimburse the Company for all other expenses incurred in connection with the purchase of the shares.
Sehubungan dengan ikatan ini, Perseroan berusaha untuk menghubungi Giraffe. Akan tetapi usaha tersebut gagal dan Perseroan diberitahukan oleh pihak yang berwenang bahwa Giraffe sudah tidak lagi tercatat sebagai perusahaan di British Virgin Islands.
In relation to this commitment, the Company attempted to contact Giraffe. However, it was unsuccessful and has been advised by the regulator that Giraffe is no longer a registered company in the British Virgin Islands.
Karena adanya ketidakpastian atas kemampuan Giraffe untuk membeli saham, manajemen Perseroan membuat penyisihan atas kerugian yang mungkin timbul dari transaksi ini sejak tahun 1999. Penyisihan tersebut dihitung berdasarkan harga pasar saham dan kurs US$ pada tanggal neraca. Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah penyisihan ini sebesar Rp 218,8 miliar (31 Desember 2002: Rp 266,8 miliar) (lihat Catatan 15).
Due to the uncertainty of the ability of Giraffe to purchase the shares, management has been providing for the potential loss arising from this transaction since 1999. The provision is based on the market price of the shares and the US$ exchange rate prevailing on the balance sheet date. The amount of the provision as at 31 December 2003 is Rp 218.8 billion (31 December 2002: Rp 266.8 billion) (refer to Note 15).
Halaman - 98 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Perjanjian penjualan dan pembelian saham (lanjutan)
c.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) b.
AND
Agreement to sell and purchase shares (continued)
Dengan diangkatnya Edwin Soeryadjaya (“ES”) sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 30 Mei 2000 maka PDP dan AKM, yang dikelola dan dimiliki oleh ES, merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
With the appointment of Edwin Soeryadjaya (“ES”) as a Commissioner of the Company on 30 May 2000, PDP and AKM, of which ES is a director and majority shareholder, became related parties.
Pada RUPS tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2002, terjadi perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, dimana ES tidak lagi menjabat sebagai komisaris Perseroan efektif sejak berakhirnya RUPS tersebut.
Changes in the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners approved by the Annual General Meeting of Shareholders on 25 June 2002 resulted in ES no longer being a Commissioner of the Company, with immediate effect.
Lihat Catatan 16a sehubungan dengan kemungkinan penerbitan hutang baru untuk penyelesaian kewajiban tersebut diatas sebagaimana telah disepakati dalam Restrukturisasi Hutang 2002.
Refer to Note 16a in relation to new debt arrangements to fund the above mentioned obligation as part of the 2002 Debt Restructuring.
Program penjaminan dan rekapitalisasi
c.
Guarantee and recapitalisation program
Sehubungan dengan Program Penjaminan dan Rekapitalisasi Bank yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia, Perseroan, sebagai pemegang saham kendali pada PT Bank Universal Tbk. (“BU”) pada saat itu:
In connection with the Indonesian Government's Guarantee Program and Bank Recapitalisation Program, when it was the majority shareholder of PT Bank Universal Tbk. (“BU”), the Company:
1.
1.
Menyerahkan Surat Pernyataan yang ditujukan kepada Bank Indonesia pada tahun 1998 yang menyatakan bahwa:
Submitted a Letter to Bank Indonesia in 1998, which indicated that:
•
Perseroan bersedia memberikan kontra jaminan (cross guarantee) apabila diperlukan atau diminta oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”); dan
•
The Company would grant a cross guarantee when it is requested to by The Indonesian Banking Restructuring Agency (“IBRA”); and
•
Perseroan bertanggung jawab terhadap setiap kelalaian dan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan BU.
•
The Company would be responsible for any negligence and breach of laws that it commits in relation to BU.
Halaman - 99 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) c.
Program (lanjutan) 2.
penjaminan
dan
rekapitalisasi
Berpartisipasi dalam Program Rekapitalisasi BU dan menyediakan dana sebesar Rp 489,79 miliar atau setara dengan 3.599.830.494 saham. Pemerintah Indonesia dan pemegang saham lainnya menyediakan Rp 4,57 triliun atau setara dengan 33.612.150.312 saham untuk meningkatkan modal BU. Persyaratan mengenai rekapitalisasi BU dituangkan dalam Perjanjian Investasi, Manajemen dan Kinerja Usaha (“PIMKU”) antara Perseroan, BU dan BPPN pada tahun 1999. Isi perjanjian tersebut menetapkan antara lain untuk menerbitkan saham tambahan, menciptakan manajemen yang terpercaya, pengalihan dan pemulihan aktiva, menjual saham yang dimiliki oleh pemegang saham kendali dan Pemerintah, serta menetapkan persyaratan dan jangka waktu atas obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) c.
Guarantee and (continued) 2.
recapitalisation
AND program
Participated in the recapitalisation program for BU and contributed Rp 489.79 billion or the equivalent of 3,599,830,494 shares. The Indonesian Government and other shareholders contributed Rp 4.57 trillion or the equivalent of 33,612,150,312 shares to increase BU's capital. The recapitalisation arrangements of BU are covered under the Investments, Management and Performance Agreement (“IMPA”) entered into between the Company, BU and IBRA in 1999. The agreement includes provisions related to the issuance of additional shares, corporate governance, transfer and recovery of assets, divestment of shares held by majority shareholders and the Government, and terms and conditions of the bonds issued by the Government.
Perseroan juga menjadi bagian dari perjanjian mengenai pelunasan pinjaman pihak terafiliasi dan perjanjian mengenai pelunasan tagihan antar bank, keduanya ditandatangani sebagai bagian dari dokumen dalam Program Rekapitalisasi. Dalam perjanjian-perjanjian ini, Perseroan wajib untuk:
The Company is also party to agreements relating to the settlement of affiliated loans and the settlement of interbank claims, which were entered into as part of the Recapitalisation Program. Under these agreements, the Company agreed to:
1.
Membayar kembali pelunasan pinjaman pihak terafiliasi tertentu yang diberikan oleh BU sejalan dengan rencana kinerja usaha BU yang telah dilaporkan sebagai bagian dari Program Rekapitalisasi;
1.
Ensure that certain affiliated loans made by BU are settled in accordance with the performance plan of BU submitted as part of the Recapitalisation Program;
2.
Membayar kembali seluruh keringanankeringanan dalam penyelesaian kredit, yang diberikan oleh BU dalam kurun waktu 12 bulan sebelum tanggal review atas rekapitalisasi bank, kepada pihak-pihak terafiliasi dan pihak tidak terafiliasi yang menurut penilaian BPPN telah diberikan dengan cara yang tidak berdasarkan prinsip-prinsip yang wajar; dan
2.
Settle any “concessions” (i.e. discounts, etc.) given by BU to related parties and to non-related parties that are deemed unacceptable by IBRA where any such concessions were given within 12 months preceding the date of the bank recapitalisation reviews; and
3.
Membayar kembali kepada Pemerintah tagihan antar bank yang ditagih kepada BU, yang timbul dari transaksi-transaksi yang melibatkan pihak terkait BU dan transaksi-transaksi yang melibatkan pihak lainnya yang melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku dan transaksi-transaksi tersebut disetujui oleh Pemegang Saham Pengendali atau pihak-pihak yang terkait dengan BU.
3.
Repay to the Government any inter-bank amounts claimed to BU which arise from transactions involving related parties of BU or transactions involving other parties that were entered into on other than arm's length terms and which were approved by the Company or their related parties.
Halaman - 100 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) c.
Program (lanjutan)
penjaminan
dan
rekapitalisasi
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) c.
Guarantee and (continued)
recapitalisation
AND program
Pada tanggal 27 September 2002, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BU, sebagaimana yang tertuang dalam Akta No. 68 dari Notaris Benny Kristianto, para pemegang saham menyetujui merger BU dengan PT Bank Bali Tbk., PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia dan PT Bank Patriot dan berganti nama menjadi PT Bank Permata Tbk. (“BP”). Setelah merger, kepemilikan Perseroan pada BP terdilusi menjadi 0,72%.
On 27 September 2002, in an Extraordinary General Meeting of Shareholders of BU, as notarised in Notarial Deed No. 68 of Benny Kristianto, the shareholders agreed to the merger of BU with PT Bank Bali Tbk., PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, and PT Bank Patriot under the new name of PT Bank Permata Tbk. (“BP”). After the merger, the Company’s investment in BP was diluted to 0.72%.
Bank Indonesia (“BI”), dalam suratnya kepada BP tertanggal 18 Februari 2003, menyatakan bahwa Perseroan bukan merupakan pihak terkait dengan BP sebagaimana yang diatur dalam peraturan perbankan, karena persentase kepemilikan Perseroan atas saham BP di bawah 10%.
Bank Indonesia (“BI”), in its letter to BP dated 18 February 2003, stated that the Company is not a related party of BP as prescribed by the banking regulations, as the Company’s investment in BP is below 10%.
Berdasarkan surat dari BPPN tertanggal 28 Maret 2003, Perseroan dipertimbangkan tidak lagi terikat dengan klausula kewajiban dalam PIMKU dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Based on a letter from IBRA dated 28 March 2003, the Company is considered to no longer be bound by the provisions of IMPA as:
-
Pada saat PIMKU dilaksanakan, Perseroan memiliki 94,99% saham BU sehingga Perseroan saat itu adalah pihak terafiliasi dan kewajibannya selaku pemegang saham pengendali diberlakukan. Sedangkan berdasarkan kondisi kepemilikannya yang sekarang, BI telah menyatakan bahwa Perseroan bukan lagi merupakan pihak terafiliasi dari BP karena kepemilikan Perseroan pada BP berada dibawah 10%, dan
- When IMPA was executed, the Company had a 94.99% interest in BU, therefore the Company was an affiliate of BU and its obligations as the controlling shareholder applied. Based on the Company’s current shareholding of less than 10%, BI has stated that the Company is not an affiliate of BP; and
-
Hutang Perseroan dan anak perusahaannya kepada BP tidak termasuk dalam kategori yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit.
- The Company and subsidiaries’ debt to BP does not exceed the legal lending limit.
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa berdasarkan informasi yang ada pada tanggal laporan ini, tidak terdapat keadaan yang dapat menimbulkan kewajiban sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas.
The Company's management believe that based on information available as at the date of this report, there are no circumstances that could give rise to any liability under the above mentioned agreements and undertakings.
Halaman - 101 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) d.
Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan merek dagang
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) d.
Metalart Corporation, Japan Aisin Seiki Co Ltd, Japan Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan Daido Kogyo Co Ltd, Japan Isuzu Motors Ltd, Japan Automobiles Peugeot, France BMW AG, Germany
• • • • • •
Lihat Catatan 25d untuk jumlah royalti yang dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian.
e.
Perjanjian distributor, reseller dan system integrator Berdasarkan perjanjian distribusi, reseller, service provider dan system integrator, anak perusahaan tertentu ditunjuk sebagai distributor, reseller, service provider, dan system integrator di Indonesia atas produk-produk dari pemberi lisensi. Berikut ini adalah pemberi lisensi utama:
• Fuji Xerox Co Ltd, Japan
(Distributor Tunggal/Exclusive Distributor) • PT IBM Indonesia (Rekanan Reseller/Reseller Partner) • Hewlett Packard Far East Pte Ltd, Singapore (Rekanan Reseller/Reseller Partner) • Marconi Communications International Ltd, Singapore (Rekanan Reseller/Reseller Partner)
Licensing, technical assistance, royalty and trademark agreements Certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty and trademark agreements with the following licensors:
Anak perusahaan tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti dan merek dagang dengan para pemberi lisensi berikut:
• • • • • • •
AND
Daido Amistar Co Ltd, Japan Aisin Chemical Co Ltd, Japan Kyoto Tools Co Ltd, Japan Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan Toyoda Gosei, Japan Izumi Industries Ltd, Japan
Refer to Note 25d for the amount of royalty fees charged to the consolidated statements of income. e.
Distributorship, reseller and system integrator agreements Under their existing distributorship, reseller, service provider and system integrator agreements, certain subsidiaries have been appointed distributors, resellers, service providers and system integrators in Indonesia for the products of the licensors. Below are the main licensors:
• Microsoft Regional Sales Corp, Singapore (Rekanan Reseller/Reseller Partner) • Cisco System Inc, USA (System Integrator)
• SAP Aktiengesellschaft, Germany (Service
Halaman - 102 - Page
Provider)
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) f.
g.
Perjanjian usaha bersama (joint operations)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) f.
AND
Joint operation agreements
PT Intertel Nusaperdana dan Astratel (keduanya merupakan anak perusahaan) mempunyai kepemilikan 100% pada sebuah konsorsium yang dikenal sebagai Konsorsium Intertel Astratel (“Konsorsium”) yang membangun fasilitas telekomunikasi (paket I PBH-2) berdasarkan Pola Bagi Hasil dengan Telkom.
PT Intertel Nusaperdana and Astratel (both subsidiaries of the Company) have a 100% equity interest in a consortium known as Konsorsium Intertel Astratel (“Konsorsium”), which constructs telecommunication facilities (known as PBH-2 Package I) under a Revenue Sharing Program with Telkom.
Berdasarkan Perjanjian Pola Bagi Hasil antara Konsorsium dan Telkom, Telkom akan mengoperasikan fasilitas telekomunikasi tersebut selama 11 tahun dan akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2005. Setelah periode ini berakhir, kepemilikan atas fasilitas tersebut secara otomatis akan beralih kepada Telkom.
Based on the Revenue Sharing Program Agreement, Telkom will operate the facility over a period of 11 years, which expires on 28 February 2005. Upon the expiration of the revenue sharing period, ownership of the facilities will automatically be transferred to Telkom.
Konsorsium akan menerima penghasilan tetap sebesar persentase tertentu seperti yang tertera pada amandemen Perjanjian Pola Bagi Hasil.
The revenue of the Konsorsium is fixed at a rate specified in the amendment to the Revenue Sharing Program Agreement.
Proyek plasma
g.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, disamping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan kredit investasi dari bank, yang disalurkan kepada pengembang pada masa penanaman (termasuk masa persiapan sampai periode sebelum tanaman menghasilkan). Perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma pada saat perkebunan mulai menghasilkan, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada pengembang (anak perusahaan) dan mencicil kredit investasi tersebut dengan cara pemotongan dari hasil penjualannya. Sehubungan dengan hal tersebut, anak perusahaan tertentu dari AAL sebagai perusahaan inti dalam pengembangan proyek perkebunan plasma menjamin pembayaran kembali pinjaman petani plasma ke bank.
Plasma projects In accordance with Indonesian Government policy, land rights for plantations are granted upon the grower's agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to developing their own plantations. Plasma development is funded by bank loans (investment credit facilities), which are granted to the grower at the cultivation stage (inclusive of preparatory stage and the growing period of the crops). Upon maturity of the plantations, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to the grower (subsidiaries) and repay the investment credit loans via deductions from sales proceeds. In this respect, certain subsidiaries of AAL, as growers in development of plasma plantation projects, guarantee the repayment of plasma farmers’ loans to the banks.
Halaman - 103 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) g.
h.
Proyek plasma (lanjutan)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) g.
AND
Plasma projects (continued)
Fasilitas kredit investasi dijamin dengan perkebunan plasma dan aktiva lain yang terkait, jaminan dari perusahaan afiliasi, jaminan pribadi dari komisaris dan direktur anak perusahaan serta penyertaan saham anak perusahaan. Anak perusahaan juga menyatakan kesanggupannya untuk ikut serta mengadministrasikan pengembalian kredit yang diperoleh dari para petani plasma.
The investment credit facilities are secured by the plasma plantations and all the related assets, corporate guarantees from affiliates, personal guarantees from the subsidiaries' commissioners and directors, and the subsidiaries' investments in shares of stock. The subsidiaries also commit to administer loan repayments obtained from plasma farmers.
Akumulasi nilai konversi proyek perkebunan plasma sampai dengan tanggal 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 193,42 miliar (2002: Rp 179,87 miliar). Jumlah ini merupakan pinjaman petani plasma dari bank pada saat konversi kebun plasma. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, sebagian dari pinjaman ini telah dilunasi oleh petani plasma secara angsuran melalui pemotongan dari hasil penjualan buah kebun plasma ke perusahaan inti.
The accumulated conversion value of converted plasma plantation projects as at 31 December 2003 amounted to Rp 193.42 billion (2002: Rp 179.87 billion). This amount represents plasma farmers’ loans from the banks at the time when plasma plantations are converted. As at 31 December 2003 and 2002, these loans are being repaid by the plasma farmers on an instalment basis through a withholding mechanism on sales of the plasma crops to the growers.
Sebagai perusahaan inti, anak perusahaan juga bertanggung jawab terhadap pembinaan petani plasma dalam hal pengelolaan kebun plasma setelah serah terima ke petani plasma.
As the growers, the subsidiaries are also responsible for educating the plasma farmers on the maintenance of plasma plantations after conversion.
Perjanjian pembiayaan bersama
h.
Joint financing agreements
Beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan tertentu menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa bank, dimana pihak bank akan:
Certain financial services subsidiaries entered into cooperation agreements with banks, whereby the banks will:
1.
1.
Menyalurkan Kredit Usaha Kecil (“KUK”) melalui anak perusahaan. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut, anak perusahaan bertindak sebagai pelaksana dan melakukan pengurusan administrasi untuk setiap pelanggan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, anak perusahaan tidak menyalurkan fasilitas KUK.
Halaman - 104 - Page
Provide funds for Small Scale Business Loans (“KUK”) through the subsidiaries. Under the agreements, the subsidiaries maintain the documentation for the loan transactions and render administration services for each customer. For the years ended 31 December 2003 and 2002, the subsidiaries have not administered the distribution of any KUK facilities.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) h.
Perjanjian pembiayaan bersama (lanjutan) 2.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) h.
Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara Pada tanggal 19 April 2002, Telkom, PIN dan para pemegang saham PIN (termasuk didalamnya Astratel, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan) menandatangani Perjanjian Pembelian dan Penjualan Bersyarat (“P3B”) sehubungan dengan rencana untuk mengakuisisi seluruh saham PIN oleh Telkom. Dalam P3B tersebut disepakati bahwa Telkom akan membeli seluruh saham PIN dari para pemegang sahamnya dengan harga sekitar US$ 381 juta. Penjualan saham akan dilakukan dalam tiga transaksi penjualan saham yaitu: 30% pada tangal 1 Agustus 2002 (Tanggal Penutupan Pertama), 15% paling lambat tanggal 30 September 2003 (Tanggal Penutupan Interim), dan 55% paling lambat tanggal 31 Desember 2004 (Tanggal Penutupan Lanjutan).
Provide joint consumer financing facilities together with the subsidiaries. Under the agreements, the amount of funds to be financed by each party represents a minimum of 10% from the subsidiaries and a maximum of 90% from the banks. Under this scheme, the subsidiaries can charge higher interest rates to their customers. The excess of the interest received from the customers over the interest paid to the banks is recorded as revenue. The balance of these credit facilities as at 31 December 2003 amounted to Rp 17.18 trillion (2002: Rp 12.17 trillion).
For KUK transactions, the subsidiaries assume all risks. While for joint financing, the risks assumed by the subsidiaries arising from these transactions depends on the terms stated in the joint financing agreements.
Atas transaksi KUK, anak perusahaan menanggung semua risiko yang ada. Sedangkan atas transaksi pembiayaan bersama, risiko yang ditanggung oleh anak perusahaan tergantung pada syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam perjanjian pembiayaan bersama. i.
Joint financing agreements (continued) 2.
Menyalurkan fasilitas kredit untuk pembiayaan konsumen bersama dengan anak perusahaan. Sesuai dengan perjanjian, jumlah dana yang akan disediakan oleh masingmasing pihak adalah minimum 10% berasal dari anak perusahaan dan maksimum 90% dari pihak bank. Dalam hal ini, anak perusahaan diberikan hak untuk menetapkan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan. Selisih antara bunga yang diterima dari pelanggan dengan bunga yang dibayarkan ke bank dicatat sebagai penghasilan. Jumlah total maksimum pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp 17,18 triliun (2002: Rp 12,17 triliun).
AND
i.
Disposal of PT Pramindo Ikat Nusantara On 19 April 2002, Telkom, PIN and the shareholders of PIN (including Astratel, a wholly owned subsidiary) entered into a Conditional Sale and Purchase Agreement (“CSPA”) in respect of the proposed acquisition of all of PIN’s shares by Telkom. In the CSPA it is agreed that Telkom will acquire all of PIN’s shares from the shareholders of PIN for a total price of approximately US$ 381 million. The shares shall be disposed of in three share purchase transactions which are 30% on 1 August 2002 (the Initial Closing Date), 15% no later than 30 September 2003 (the Interim Closing Date), and 55% no later than 31 December 2004 (the Subsequent Closing Date).
Halaman - 105 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara (lanjutan)
i. Disposal of PT Pramindo Ikat Nusantara (continued)
Pada tanggal penutupan/pelepasan tersebut terdapat kondisi tertentu yang harus dipenuhi oleh para pemegang saham.
Specific conditions are to be fulfilled by the selling shareholders prior to the above mentioned closing dates/disposals.
Pada tanggal 1 Agustus 2002, Telkom dan pemegang saham PIN menandatangani Perubahan Perjanjian Pembelian dan Penjualan Bersyarat (“P4B”), yang merubah Tanggal Penutupan Pertama, menjadi 15 Agustus 2002.
On 1 August 2002, Telkom and the shareholders of PIN entered into an Amendment to the Conditional Sale and Purchase Agreement (“ACSPA”), which amended the Initial Closing Date to 15 August 2002.
Pada tanggal 15 Agustus 2002, (Tanggal Penutupan Pertama yang telah diubah), Telkom dan Astratel menandatangani Instrumen Transfer Hak Awal Kepemilikan Saham (“Instrument of Transfer of Initial Rights to Shares”) pada PIN, dimana Astratel akan mentransfer 30% dari 35% saham PIN yang dimilikinya ke Telkom pada Tanggal Pelepasan Jaminan Saham (tanggal pembebasan jaminan saham sehubungan dengan hutang PIN pada International Finance Corporation).
On 15 August 2002, (the amended Initial Closing Date), Telkom and Astratel entered into an Instrument of Transfer of Initial Rights to Shares in PIN, for Astratel to transfer 30% of its 35% interest in PIN to Telkom upon the Share Pledge Release Date (date of releasing the share pledged in connection with PIN’s loan to International Finance Corporation).
Pada tanggal 17 September 2002 (Tanggal Pelepasan Jaminan Saham), Telkom melakukan pembayaran pertama kepada pemegang saham PIN sejumlah US$ 9,3 juta (untuk Astratel US$ 3,2 juta). Selanjutnya surat sanggup sejumlah US$130,2 juta diterbitkan untuk Astratel atas sisa kepemilikan mereka yang terdiri dari:
On 17 September 2002 (Shares Pledged Release Date), Telkom paid approximately US$ 9.3 million to the shareholders’ of PIN as an initial payment (US$ 3.2 million for Astratel). Promissory notes were then issued to Astratel for the remaining consideration of US$ 130.2 million as follows:
-
sejumlah US$ 36,8 juta untuk Penjualan Saham Pertama yang terdiri dari surat sanggup yang jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2002, 15 Maret 2003 dan 15 Juni 2003.
-
an amount of US$ 36.8 million for the Initial Sale of Shares that consisted of promissory notes due on 15 December 2002, 15 March 2003 and 15 June 2003.
-
sejumlah US$ 20 juta untuk Penjualan Saham Interim yang terdiri dari surat sanggup yang jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2003, 15 September 2003 dan 15 Desember 2003.
-
an amount of US$ 20 million for the Interim Sale of Shares that consisted of promissory notes due on 15 June 2003, 15 September 2003 and 15 December 2003
-
sejumlah US$ 73,4 juta untuk Penjualan Saham Lanjutan yang terdiri dari surat sanggup yang jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2003, 15 Maret 2004, 15 Juni 2004, 15 September 2004, dan 15 Desember 2004.
-
an amount of US$ 73.4 million for the Subsequent Sale of Shares that consisted of promissory notes due on 15 December 2003, 15 March 2004, 15 June 2004, 15 September 2004, and 15 December 2004.
Halaman - 106 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
27. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
Penjualan PT Pramindo Ikat Nusantara (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2003 (Tanggal Penutupan Interim), Astratel kembali mentransfer 15% dari 35% sahamnya di PIN kepada Telkom.
28. OPSI SAHAM KARYAWAN
Pemberian tahap I
Pemberian tahap II
27. AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCIES (continued) i.
AND
Disposal of PT Pramindo Ikat Nusantara (continued) On 30 September 2003 (the Interim Closing Date), Astratel transferred 15% of its original 35% interest in PIN to Telkom.
28. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS
Perseroan memiliki program Opsi Saham Karyawan (“opsi saham”) untuk para karyawan, eksekutif dan direksinya dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah rights/ Total rights
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
Tanggal pemberian opsi/ Grant date
The Company has Employee Stock Option Plans (“stock options”) for its employees, executives and directors as follows:
Periode eksekusi/ Exercise period
32,420,500 19 Mei/May 1999 19 Mei/May 2000 sampai /to 19 Mei/ May 2002 37,579,500 19 Mei/May 2000 19 Mei/May 2001 sampai/to19 Mei/ May 2003 (telah diperpanjang menjadi/extended to 19 Mei/May 2004
Harga eksekusi per saham (dalam satuan Rupiah)/ Beban Exercise price per share kompensasi/ (full Rupiah) Compensation cost
Grant I 1,800
25,550 Grant II
3,325
42,349
67,899
Opsi tersebut diberikan kepada direksi, eksekutif, dan karyawan Grup Astra yang pada tanggal pemberian opsi telah bekerja di Grup Astra sekurang-kurangnya 1 tahun pada posisi manager ke atas.
The options were granted to the directors, executives, and employees of the Company and its subsidiaries (together the “Group”) who have worked for the Group for at least 1 year at the manager level or above.
Karyawan Grup Astra mencakup karyawan anak perusahaan (tidak termasuk anak perusahaan yang telah mempunyai program opsi saham sendiri) dan karyawan yang memperoleh penugasan langsung dari Perseroan untuk ditempatkan di perusahaan afiliasi yang sahamnya baik langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Perseroan sebanyak 50% atau kurang dan Perseroan berhak untuk melakukan rotasi terhadap karyawan tersebut.
Employees of the Group include employees of the Company’s subsidiaries (excluding subsidiaries which already have their own stock option plans) and employees assigned to work in affiliates in which 50% or less of the shares, directly and indirectly, are owned by the Company for which the Company has authorised the assignment of such employees.
Sehubungan dengan opsi saham Tahap I, 532.000 rights sudah habis masa berlakunya pada tanggal 19 Mei 2002.
In relation to stock option Grant I, 532,000 rights expired on 19 May 2002.
Halaman - 107 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
28. OPSI SAHAM KARYAWAN (lanjutan)
28. EMPLOYEE STOCK OPTION PLANS (continued)
Manajemen Perseroan memutuskan untuk memperpanjang jangka waktu pelaksanaan opsi saham Tahap II dengan pertimbangan bahwa jumlah dan harga pelaksanaan opsi saham tidak mengalami penyesuaian meskipun Perseroan melakukan rights issue pada awal tahun 2003 serta adanya beberapa periode selama masa eksekusi dari Mei 2001 hingga Mei 2003 dimana harga eksekusi opsi lebih tinggi daripada harga pasar saham Perseroan. Pada bulan Mei 2003, Komisaris Perseroan memberikan persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pelaksanaan opsi saham Tahap II, dari tanggal 19 Mei 2003 menjadi tanggal 19 Mei 2004.
The Company’s management decided to extend the exercise period of option Grant II, with consideration that the number and exercise price of the stock options were not adjusted, even though the Company completed a rights issue at the beginning of 2003, and during the exercise period from May 2001 until May 2003 the exercise price was higher than the market price of the Company’s shares. In May 2003, the Company’s commissioners approved the extension of the exercise period from 19 May 2003 to 19 May 2004.
Beban kompensasi tersebut ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal pemberian opsi. Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi "Black-Scholes" dengan asumsi sebagai berikut:
The compensation costs were determined based on the fair value at grant date. The fair value of each option granted is estimated using the "Black-Scholes" option pricing model, with the following assumptions:
Pemberian TahapI/ Grant I
Prakiraan dividen Ketidakstabilan harga yang diharapkan Suku bunga bebas risiko yang diharapkan Periode opsi yang diharapkan
Pemberian Tahap II/ Grant II
0.00%
0.00%
Dividend yield
54.97%
49.62%
Expected price volatility
12.00%
12.00%
Expected risk free interest rate
1.5 tahun/years
2.5 tahun/years
Expected lives
Informasi lain sehubungan dengan program Opsi Saham Karyawan adalah sebagai berikut:
Other relevant information under the plans is as follows:
Jumlah saham/ Total shares Opsi saham yang beredar pada 1 Januari 2003 Opsi saham yang dieksekusi Opsi saham yang beredar pada 31 Desember 2003
13,098,000 Stock options outstanding as at 1 January 2003 (5,954,500) Stock options exercised
7,143,500
Halaman - 108 - Page
Stock options outstanding as at 31 December 2003
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
29. DANA PENSIUN
29. RETIREMENT BENEFITS
Perseroan dan anak perusahaan tertentu menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Jumlah kontribusi yang berasal dari kontribusi karyawan dihitung sebesar 3,2% dari gaji tahunan karyawan (dengan jumlah maksimum Rp 10 juta (dalam satuan Rupiah) per bulan untuk karyawan yang bergabung dengan Perseroan setelah tahun 1992) sedangkan kontribusi Perseroan dan anak perusahaan dihitung berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali kontribusi TAM Lama (lihat Catatan 3c). Kontribusi atas Dana Pensiun TAM Lama dihitung sebesar 11% dari gaji dasar tahunan karyawan yang diikutsertakan dalam program pensiun. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Astra, dan Dana Pensiun Toyota Astra Motor untuk TAM Lama.
The Company and certain domestic subsidiaries have defined benefit retirement plans covering all of their permanent employees. Contributions are funded and consist of employees' contributions computed at 3.2% of employees’ basic annual salaries (to a maximum of Rp 10 million (full Rupiah) per month for employees joining after 1992) and actuarially computed contributions from the Company and subsidiaries, except for Old TAM (refer to Note 3c). Contributions to Old TAM’s retirement plan were computed at 11% of eligible employees’ basic annual salaries. The pension funds are managed by Dana Pensiun Astra, and Dana Pensiun Toyota Astra Motor for Old TAM.
Perhitungan aktuaria terakhir atas dana pensiun dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, sebagai aktuaris independen tertanggal 31 Desember 2002, dengan menggunakan metode "Attained-Age-Normal" dan dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The latest actuarial valuation of the retirement plan dated 31 December 2002, prepared by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the “Attained-Age-Normal” method uses the following assumptions:
Per tahun/ Per annum Tingkat diskonto Tingkat kenaikan kompensasi tahunan
13% 10%
Hasil penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Nilai wajar aktiva Kewajiban aktuaria
Discount rate Annual rate of increase in compensation The result of the actuarial valuation as at 31 December 2002 is as follows:
343,308 (267,271)
Kelebihan nilai wajar aktiva atas kewajiban aktuaria
76,037
Biaya pensiun yang dibebankan adalah berjumlah Rp 49 miliar pada tahun 2003 dan Rp 38,35 miliar pada tahun 2002 dan disajikan dalam akun "Beban usaha" dan "Beban pokok penghasilan".
Plan assets at fair value Accumulated benefit obligations Excess of plan assets over accumulated benefit obligations
Retirement benefits charged to operations amounted to Rp 49 billion in 2003 and Rp 38.35 billion in 2002 and are included in “Operating expenses” and “Cost of revenues” accounts.
Halaman - 109 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
30. OPERASI DALAM PENGHENTIAN
30. DISCONTINUING OPERATION
Pada tanggal 30 Agustus 2002, Perseroan menyelesaikan penjualan kepemilikan 74.56% sahamnya di SLJ dan pengalihan piutangnya di SLJ (lihat Catatan 3b).
On 30 August 2002, the Company finalised the disposal of its 74.56% investment in SLJ and an associated receivable (refer to Note 3b).
SLJ merupakan segmen perkayuan dari Perseroan dan oleh karenanya informasi keuangan SLJ diungkapkan sebagai operasi dalam penghentian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002. Untuk tujuan dekonsolidasi, dibawah ini disajikan jumlah penjualan, hasil usaha dan arus kas SLJ untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2002 (karena penjualan, hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir tanggal 30 Agustus 2002 tidak tersedia):
SLJ represented the Company’s wood-based business segment and as such was considered to be a discontinuing operation for the year ended 31 December 2002. For deconsolidation purposes, stated below are the revenue, results and cash flows of SLJ for the period ended 30 June 2002 (as the revenue, results and cash flows for the period ended 30 August 2002 were not available):
a.
a.
Penjualan dan hasil usaha Lihat Laporan Laba Rugi Konsolidasian pada halaman 4.
Revenue and results Refer to Consolidated Statements of Income on page 4.
b. Arus kas bersih
b.
Net cash flows
2002 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran kepada pemasok Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Penambahan hutan tanaman industri dalam pengembangan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
37,376
Cash flows from operating activities Receipts from customers Interest income received Payments to suppliers Payments for operating expenses Payment of corporate income tax Receipts from other operating activities
51,988
Net cash flows provided from operating activities
423,772 612 (363,438) (46,165) (169)
Cash flows from investing activities
(794)
Acquisition of fixed assets and assets not used in operations Additions to industrial timber plantations under development
(15,580)
Net cash flows used in investing activities
(14,786)
Halaman - 110 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
30. OPERASI DALAM PENGHENTIAN (lanjutan)
30. DISCONTINUING OPERATION (continued)
b. Arus kas bersih (lanjutan)
b.
Net cash flows (continued)
2002 Arus kas dari aktivitas pendanaan Penambahan dari pengembalian uang muka kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran bunga
Cash flows from financing activities
(851) (38,748)
Additions to advances to related parties Interest paid
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(39,599)
Net cash flows used in financing activities
(3,191)
Net decrease in cash and cash equivalents
Penurunan bersih kas dan setara kas
31. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING
31. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Perseroan dan anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan terdekat):
The Company and its subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts): 2003
JPY Aktiva Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Pembayaran dimuka lainnya Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Aktiva lain-lain Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Uang jaminan pembelian dari pelanggan dan uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang Kewajiban lain-lain
(Kewajiban)/aktiva bersih
US$
EUR
GBP
Other* Assets 274,626 Cash and cash equivalents Short-term investments 151,025 Trade receivables 1,164 Other receivables Other prepayments
513,208,698 113,852,401 11,041,693 233,752
130,646,856 36,747,310 24,959,123 43,520,563 240,253
109,245 34,323 615,496 -
3,525 200
56,673,956 -
94,371,561 451,702 3,428,253
1,814,241 -
-
-
695,010,500
334,365,621
2,573,305
3,725
426,815
(6,121,577) (19,961,334) (4,911,698)
(3,179,395) (955,456) (35,515)
Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Other assets
(480,362)
-
-
Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Purchases guarantee from customers and sales advances
(140,322,150) (2,114,107,469) -
(7,076,017) (356,959,264) (6,569,934)
-
-
-
(9,835,607,004)
(402,080,186)
(4,170,366)
(337,753)
(251,761)
(4,692,059,621) (2,888,218,240) (899,524) -
(337,771) 18
(194,763) (56,998)
Accrued expenses Long-term debt Other liabilities
(9,140,596,504)
(67,714,565)
(1,597,061)
(334,028)
175,054
Net (liabilities)/assets
Dalam ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)
(723,640)
(573,204)
(16,998)
(5,036)
1,482
Rupiah equivalent (in millions)
Jumlah dalam Rupiah - bersih (dalam jutaan)
(1,317,396)
*
Total in Rupiah – net (in millions)
Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
*
Halaman - 111 - Page
Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as US$ equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
31. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
31. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) 2002
JPY Aktiva Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Pembayaran dimuka lainnya Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Piutang pembiayaan Aktiva lain-lain
US$
EUR
GBP
Other* Assets 257,636 Cash and cash equivalents Short-term investments 298,938 Trade receivables 17,297 Other receivables 7,668 Other prepayments
399,520,517 187,668,422 180,152,776 96,752,772
194,540,984 32,816,828 30,277,764 9,858,883 2,893,383
1,963,586 263,052 143,054 -
25,130 229,238 100
-
7,105,301 4,500,405 2,920,877 3,953,616
27 -
-
-
864,094,487
288,868,041
2,369,719
254,468
581,539
(7,719,360,510) (1,678,476,061) (107,861,899)
(9,497,556) (50,296,245) (4,467,956)
(2,621,792) (500,085) (14,302)
(71,925,000)
(712,568)
-
(271,523,003) (3,140,498,090)
(18,116,077) (827,763,423)
-
(12,989,644,563)
(910,853,825)
(3,136,179)
(12,125,550,076)
(621,985,784)
(766,460)
254,185
(657,162,171)
Net (liabilities)/assets
Dalam ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)
(914,211)
(5,560,553)
(7,181)
3,644
(5,875,030)
Rupiah equivalent (in millions)
Jumlah dalam Rupiah - bersih (dalam jutaan)
(12,353,331)
Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Uang jaminan pembelian dari pelanggan dan uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang
(Kewajiban)/aktiva bersih
*
18 -
Restricted cash and time deposits Bond sinking funds Financing receivables Other assets
Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Purchases guarantee from customers and sales advances
(2,355,772) (655,382,893)
(301) -
(5,045) -
(283)
(657,743,710)
Accrued expenses Long-term debt
Total in Rupiah – net (in millions)
Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan US$ dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Apabila aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2003 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah valuta asing pada tanggal laporan ini 17 Maret 2004, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perseroan dan anak perusahaan tersebut akan naik sebesar Rp 5,08 miliar, tidak termasuk keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari nilai wajar instrumen keuangan derivatif apabila instrument tersebut dinilai dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini.
*
Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as US$ equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheet date.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2003 are translated using the middle rates as at 17 March 2004, being the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Company and subsidiaries will increase by approximately Rp 5.08 billion, excluding any foreign exchange gains or losses for derivative financial instruments if the fair values as at the date of this report were used.
Halaman - 112 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 32. SUBSEQUENT EVENTS
Release Date setelah tanggal neraca
Subsequent Release Date
Pada tanggal 15 Maret 2004, Perseroan mengeluarkan sertifikat yang menyatakan bahwa peristiwa Release Date telah terjadi. Dalam sertifikat ini, Perseroan menyatakan, antara lain: • Saldo hutang Seri I dan Seri II telah berkurang sebesar 50% dari jumlah yang dimaksud pada Tanggal Penutupan; dan
On 15 March 2004, the Company issued a certificate declaring the occurrence of Release Date in which the Company certified, that:
•
Reference Account terakhir dari Perseroan tertanggal 31 Desember 2002 dan 30 September 2003 yang telah diberikan kepada Security Trustee menunjukan bahwa rasio dari Hutang Bersih terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Penyusutan dan Amortisasi tidak melebihi 3,5 banding 1.
•
the aggregate of Series I and Series II debt had been reduced by in excess of 50% from such amounts of the Closing Date; and
•
the latest Reference Accounts of the Company delivered to the Security Trustee, being the accounts dated 31 December 2002 and accounts dated 30 September 2003 showed that the ratio of Net Debt to Earnings Before Income Tax, Depreciation and Amortisation did not exceed a ratio of 3.5 to 1.
Dengan adanya pernyataan tersebut maka beberapa persyaratan dalam Restrukturisasi Hutang 2002 dan 1999 akan menjadi tidak berlaku, termasuk mekanisme pengendalian dan pengawasan kas yang mencakup beberapa akun bank. Peristiwa Release Date ini juga mencabut beberapa batasan seperti batasan untuk perolehan pinjaman baru, pengeluaran modal, dan investasi. Selanjutnya, setelah Release Date, Perseroan diperbolehkan untuk mengumumkan dividen sampai dengan 50% dari laba bersih setelah pajak, tetapi tidak termasuk pos luar biasa.
Following such declaration, certain conditions in the 2002 and 1999 Debt Restructurings will cease, including the cash monitoring and control mechanism covering certain bank accounts. The occurrence of Release Date also means the lifting of certain restrictions such as restriction on incurring new debt, capital expenditure, and investment. Further, since the Release Date, the Company is able to declare dividends of up to 50% of the net profit after tax, excluding any extraordinary items.
Restrukturisasi hutang PT United Tractors Tbk.
Debt restructuring of PT United Tractors Tbk.
PT United Tractors Tbk. (“UT”) gagal untuk membayar kembali hutang Fasilitas Satu dari hutang jangka panjangnya pada tanggal 15 Desember 2002 dan sebagai akibatnya menjadi default berdasarkan Debt Restructuring Agreement (“DRA”). Setelah melakukan negosiasi, UT mencapai kesepakatan dengan 96,2% krediturnya (berdasarkan nilai pinjaman) untuk melakukan restrukturisasi hutang untuk kedua kalinya (“Restrukturisasi Hutang 2004”).
UT was not able to repay Facility One of its longterm debt in full on 15 December 2002, and as a result, went into default under the Debt Restructuring Agreement (“DRA”). After extensive negotiation, UT was able to reach agreement with 96.2% of its creditors (by value) on a second restructuring of its debt obligation (“The 2004 Debt Restructuring”).
Dikarenakan adanya pembaharuan atas ketentuanketentuan tertentu (seperti jatuh tempo pinjaman) dalam DRA yang mewajibkan persetujuan dari semua kreditur dan keyakinan UT bahwa tidak semua kreditur setuju dengan proposal Restrukturisasi Pinjaman 2004, maka unsur penting dalam restrukturisasi tersebut diatur dalam Creditors’ Agreement antara Perusahaan dan kreditur-kreditur yang ingin turut berpartisipasi dalam Restrukturisasi Hutang 2004. Creditors’ Agreement ini mengatur hak dan kewajiban antara UT dengan kreditur yang menandatangani Restrukturisasi Pinjaman 2004 yang mengacu pada DRA, tetapi sebenarnya tidak memperbaharui DRA (meskipun beberapa ketentuan yang mewajibkan persetujuan dari
Because amending certain provisions (such as maturity of the debt) of the DRA require the consent of all creditors under that agreement and UT believed that not all of such creditors would agree to the 2004 Debt Restructuring proposals, the major elements of the restructuring were effected by a “Creditors’ Agreement” between UT and only those creditors wished to participate in the 2004 Debt Restructuring. This Creditors’ Agreement established rights and obligations between UT and the creditors who signed it with respect to the DRA as per the 2004 Debt Restructuring but did not actually amend the DRA (although some provisions which required only majority lender consent were amended).
Halaman - 113 - Page
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
kreditur utama telah diubah). 32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) Pada tanggal 8 Januari 2004, 96,2% kreditur (berdasarkan nilai pinjaman) dalam DRA menandatangani Creditors’ Agreement. Penyelesaian Restrukturisasi Pinjaman 2004 tergantung pada kondisi-kondisi preseden, yang terpenuhi pada dan sebelum tanggal 27 Februari 2004. Perusahaan tetap melanjutkan negosiasi dengan kreditur lainnya untuk turut berpartisipasi dalam Creditors’ Agreement.
33. REKLASIFIKASI AKUN a.
32. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
On 8 January 2004, 96.2% of its creditors (by value) under the DRA signed the Creditors’ Agreement. The completion the 2004 Debt Restructuring was subject to various conditions precedent, which were met on and before 27 February 2004. UT continues negotiations with the remaining creditor to participate in the Creditors’ Agreement.
33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Piutang lain-lain lancar
a. Other receivables - current
Sejumlah Rp 83 miliar dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2002 telah direklasifikasi dari piutang lain-lain lancar menjadi pajak dibayar dimuka agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian 2003.
b. Hutang usaha – pihak ketiga
An amount of Rp 83 billion included in the 2002 consolidated financial statements has been reclassified from other receivables-current to prepaid taxes to be consistent with the presentation of the 2003 consolidated financial statements. b. Trade payables – third parties
Sejumlah Rp 101.33 miliar dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2002 telah direklasifikasi dari hutang usaha – pihak ketiga menjadi hutang lain-lain lancar agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian 2003.
34. INFORMASI TAMBAHAN
An amount of Rp 101.33 billion included in the 2002 consolidated financial statements has been reclassified from trade payables – third parties to other payables - current to be consistent with the presentation of the 2003 consolidated financial statements.
34. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 115 sampai dengan halaman 123 adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk. (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra International Tbk. (parent company only) on pages 115 to 123, presents the Company’s investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method.
Halaman - 114 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY NERACA 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share) 2003
2002
AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.974 pada 31/12/2003 dan Rp 7.333 pada 31/12/2002): Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 15.429 pada 31/12/2003 dan Rp 8.111 pada 31/12/2002) Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aktiva lancar Aktiva tidak lancar Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Dana pelunasan obligasi Piutang lain-lain – pihak yang mempunyai hubungan istimewa (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 21.410 pada 31/12/2003 dan Rp 29.395 pada 31/12/2002) Investasi pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan jointly controlled entities Investasi jangka panjang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 993 pada 31/12/2003 dan Rp 5.657 pada 31/12/2002) Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 526.159 pada 31/12/2003 dan Rp 456.798 pada 31/12/2002) Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain
ASSETS 1,082,649 -
655,368 1,179
Current assets Cash and cash equivalents Short-term investments
28,227 678,062 9,926
41,506 583,542 27,758
587,571 230,100 74,945
762,628 190,604 95,541
Trade receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 2,974 at 31/12/2003 and Rp 7,333 at 31/12/2002): Related parties Third parties Other receivables (net of provision for doubtful accounts of Rp 15,429 at 31/12/2003 and Rp 8,111 at 31/12/2002) Inventories Prepaid taxes Other prepayments
2,691,480
2,358,126
Total current assets
910,894 12,933
30,463 152,359
Non-current assets Restricted cash and time deposits Bond sinking funds
622,286
Other receivables – related parties (net of provision for doubtful accounts of Rp 21,410 at 31/12/2003 and 412,478 Rp 29,395 at 31/12/2002)
9,850,198
9,378,463
Investments in subsidiaries, associates, and jointly controlled entities
100,158
34,779
1,467,398 176,797 231,287
1,424,181 923,019 258,030
Other long-term investments (net of provision for decline in value of Rp 993 at 31/12/2003and Rp 5,657 at 31/12/2002) Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 526,159 at 31/12/2003 and Rp 456,798 at 31/12/2002) Deferred tax assets Other assets
Jumlah aktiva tidak lancar
13,371,951
12,613,772
Total non-current assets
JUMLAH AKTIVA
16,063,431
14,971,898
TOTAL ASSETS
Halaman - 115 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY NERACA 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share)
2003
2002
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban jangka pendek Hutang usaha: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Uang jaminan pembelian dari pelanggan Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban diestimasi Penghasilan tangguhan Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang: Hutang bank Obligasi Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY Current liabilities
559,098 91,494 80,559 177,885 64,186 334,017 224,798 18,373
374,204 107,840 84,170 106,526 40,875 377,769 15,567
163,022 63,123
541,159 344,593
Trade payables: Related parties Third parties Other payables Purchases guarantee from customers Taxes payable Accrued expenses Provisions Unearned income Current portion of long-term debt: Bank loans Bonds
1,776,555
1,992,703
Total current liabilities
Kewajiban jangka panjang Hutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penghasilan tangguhan Kewajiban diestimasi Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek: Hutang bank Obligasi
Non-current liabilities 11,756 19,817 45,517
31,454 24,610 311,358
984,012 1,513,322
3,225,575 2,883,704
Other payables - related parties Unearned income Provisions Long-term debt - net of current portion: Bank loans Bonds
Jumlah kewajiban jangka panjang
2,574,424
6,476,701
Total non-current liabilities
Halaman - 116 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY NERACA 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per saham)
BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except par value per share)
2003 EKUITAS Modal saham: Modal dasar - 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.035.376.460 saham pada 31/12/2003 dan 2.608.088.910 saham pada 31/12/2002 Tambahan modal disetor Selisih penilaian kembali aktiva tetap Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Akumulasi penyesuaian nilai wajar investasi Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
2,017,688 1,099,259 430,121
124,361 1,030,643 (6,576) (345,457)
2002 EQUITY Share capital: Authorised - 6,000,000,000 shares with par value of Rp 500 per share Issued and fully paid - 4,035,376,460 shares at 31/12/2003 and 2,608,088,910 shares at 1,304,044 31/12/2002 453,209 Additional paid-in capital 430,121 Fixed assets revaluation reserve Difference arising from restructuring transactions of entities under 124,361 common control Difference arising from equity 1,405,002 transactions of affiliates Exchange differences due to (6,576) financial statement translation Investment fair value (352,411) revalution reserve
44,700
4,700
7,317,713
3,140,044
Appropriated retained earnings Unappropriated retained earnings
Jumlah ekuitas
11,712,452
6,502,494
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
16,063,431
14,971,898
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Halaman - 117 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah, except earnings per share)
2003 Penghasilan bersih Beban pokok penghasilan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Penghasilan/(beban) lain-lain: Keuntungan/(kerugian) penjualan investasi Keuntungan selisih kurs Penghasilan bunga Keuntungan pembelian kembali hutang Penyisihan kerugian atas investasi dan opsi Keuntungan dari penjualan aktiva tetap Beban bunga Penghasilan/(beban) lain-lain
2002
20,214,824
19,145,548
(17,855,990)
(16,982,594)
2,358,834
2,162,954
(1,989,450)
(1,740,535)
369,384
422,419
Net revenues Cost of revenues Gross profit Operating expenses Operating income Other income/(expenses):
1,492,414 233,538 126,244 25,910 23,941 1,293 (405,483) 110,401 1,608,258
(36,626) 933,677 155,207 138,579 499 (528,737) (38,042)
Gain on sale of investments Foreign exchange gain Interest income Gain on debt buy backs Provision for loss on investment and option Gain on sale of fixed assets Interest expense Other income/(expenses)
624,557
Bagian atas laba bersih anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
3,273,878
3,205,288
Equity in net income of subsidiaries, associates, and jointly controlled entities
Laba sebelum pajak penghasilan
5,251,520
4,252,264
Profit before income tax
Beban pajak penghasilan
(832,130)
(629,986)
Income tax expense
4,419,390
3,622,278
Net income
Laba bersih per saham: Dasar (dalam satuan Rupiah)
1,099
1,020
Net earnings per share: Basic (full Rupiah)
Dilusian (dalam satuan Rupiah)
1,095
1,012
Diluted (full Rupiah)
Laba bersih
Halaman - 118 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas Selisih sepengendali/ penilaian Difference kembali arising from restructuring aktiva tetap/ Fixed assets transactions of entities under revaluation common control reserve
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Difference arising from equity transactions of affiliates
Saldo dipindahkan/ Carry forward balance
Saldo 1 Januari 2002 Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi
1,269,090 34,954 -
339,113 114,096
430,121 -
124,361 -
1,376,832 -
-
-
-
-
28,170
-
-
-
-
-
Saldo 31 Desember 2002
1,304,044
453,209
430,121
124,361
1,405,002
Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange differences due to financial statement translation
Saldo pindahan/ Carried forward balance
Saldo 1 Januari 2002 Laba bersih Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi
3,539,517 34,954 114,096
Saldo 31 Desember 2002
3,716,737
(Saldo defisit)/ Akumulasi saldo laba penyesuaian yang belum nilai wajar ditentukan investasi/ Saldo laba yang penggunaannya/ Investment telah ditentukan (Accumulated fair value losses)/ penggunaannya/ revaluation Unappropriated Appropriated reserve retained earnings retained earnings
(6,576) -
28,170
-
-
-
(6,576)
(345,957) -
4,700 -
(6,454)
-
(352,411)
4,700
Halaman - 119 - Page
3,539,517 Balance as at 1 January 2002 Net income 34,954 Shares issued 114,096 Additional paid-in capital Difference arising from equity 28,170 transactions of affiliates Investment fair value revaluation
3,716,737
Balance as at 31 December 2002
Jumlah/ Total
(482,234) 2,709,450 Balance as at 1 January 2002 3,622,278 3,622,278 Net income 34,954 Shares issued 114,096 Additional paid-in capital Difference arising from equity 28,170 transactions of affiliates Investment fair value (6,454) revaluation
3,140,044
6,502,494
Balance as at 31 December 2002
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
Selisih transaksi restrukturisasi entitas Selisih sepengendali/ penilaian Difference kembali arising from restructuring aktiva tetap/ Fixed assets transactions of entities under revaluation common control reserve
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Saldo 1 Januari 2003 Laba bersih Dividen Pembentukan cadangan wajib Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi
1,304,044 -
453,209 -
430,121 -
124,361 -
713,644 -
646,050
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Saldo 31 Desember 2003
2,017,688
1,099,259
430,121
124,361
Akumulasi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange differences due to financial statement translation
Saldo pindahan/ Carried forward balance
Saldo 1 Januari 2003 Laba bersih Dividen Pembentukan cadangan wajib Penerbitan saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi Penyesuaian nilai wajar investasi
3,716,737 -
Saldo 31 Desember 2003
4,702,072
(6,576) -
(352,411) -
4,700 -
-
-
40,000 -
(374,359)
-
-
-
-
6,954
-
(6,576)
(345,457)
44,700
Halaman - 120 - Page
Saldo dipindahkan/ Carry forward balance
1,405,002 -
3,716,737 Balance as at 1 January 2003 Net income Dividend Appropriation to statutory reserve 713,644 Shares issued 646,050 Additional paid-in capital Difference arising from equity (374,359) (374,359) transactions of affiliates Investment fair value revaluation
1,030,643
Akumulasi penyesuaian Saldo laba nilai wajar yang belum investasi/ Saldo laba yang ditentukan Investment telah ditentukan fair value penggunaannya/ penggunaannya/ revaluation Unappropriated Appropriated reserve retained earnings retained earnings
713,644 646,050
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan afiliasi/ Difference arising from equity transactions of affiliates
4,702,072
Balance as at 31 December 2003
Jumlah/ Total
3,140,044 6,502,494 Balance as at 1 January 2003 4,419,390 4,419,390 Net income (201,721) (201,721) Dividend Appropriation to statutory (40,000) reserve 713,644 Shares issued 646,050 Additional paid-in capital Difference arising from equity (374,359) transactions of affiliates Investment fair value 6,954 revaluation
7,317,713 11,712,452
Balance as at 31 December 2003
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 2003
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penerimaan dari/(pembayaran untuk) aktivitas operasi lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
2002
20,280,100 121,886 (17,512,419) (654,213) (1,295,268) (130,212)
19,550,123 139,101 (17,352,282) (537,293) (1,064,260) (14,007)
(263,381)
(13,215)
93,884
(358,304)
640,377
349,863
2,124,043 1,127
383,675 5,137
59,058
572
3,782
11,664
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Interest income received Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses Payment of corporate income tax Payments to related parties Receipts from/(payments for) other operating activities Net cash flows provided from operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Dividen kas yang diterima Penurunan penempatan jangka pendek Penerimaan dari pengembalian uang muka penyertaan saham Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Perolehan aktiva tetap dan aktiva yang belum digunakan dalam usaha Penambahan biaya tangguhan Penerimaan dari penjualan investasi jangka panjang Penambahan investasi
(114,897) -
(113,806) (15,709)
1,895,914 (247,905)
39,302 -
Cash flows from investing activities: Cash dividends received Reduction in short-term investments Reductions in advances provided for the purchase of shares Proceeds from sale of fixed assets and assets not yet used in operations Acquisition of fixed assets and assets not yet used in operations Additions to deferred charges Proceeds from sale of long-term investments Additions to investments
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi
3,721,122
310,835
Net cash flows provided from investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penambahan modal saham Pembayaran beban bunga Pembayaran hutang jangka panjang Pengembalian dana dari pihak ketiga (Kenaikan)/penurunan kas dan deposito berjangka yang dibatasi Pengurangan/(penambahan) dana pelunasan obligasi Dividen kas yang dibayarkan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
140,532 (201,721)
(7,676) -
Cash flows from financing activities: Proceeds from issuance of share capital Interest paid Repayment of long-term loans Refund of funds held in escrow (Additions to)/reduction in restricted cash and time deposits Reduction in/(additions to) bond sinking funds Cash dividends paid
(3,931,130)
(788,254)
Net cash flows used in financing activities
1,371,852 (354,606) (3,934,612) (952,575)
149,050 (463,444) (675,015) 22,430 186,401
Halaman - 121 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah) 2003
2002
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
430,369
(127,556)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
655,368
795,963
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas pada akhir tahun
(3,088)
1,082,649
(13,039)
655,368
Kegiatan yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual
Effects of exchange rate changes on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the end of the year
Activity not affecting cash flows:
6,954
(6,454)
Halaman - 122 - Page
Unrealised gain/(loss) on securities available for sale
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY RECONCILIATION OF NET INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2003 AND 2002 (Expressed in millions of Rupiah)
REKONSILIASI LABA BERSIH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Rekonsiliasi antara laba bersih pada laporan laba rugi konsolidasian dan laba bersih pada laporan laba rugi Perseroan adalah sebagai berikut:
Laba bersih pada laporan laba rugi konsolidasian Rekonsiliasi: Pembatalan kerugian yang melebihi nilai investasi pada anak perusahaan Laba bersih Perseroan (induk perusahaan saja)
A reconciliation between net income in the consolidated statements of income and net income in the statements of income of the Company is as follows:
2003
2002
4,421,583
3,636,608
(2,193) 4,419,390
(14,330) 3,622,278
Halaman - 123 - Page
Net income in the consolidated statements of income Reconciliation: Reversal of loss in excess of the investments in subsidiaries Net income of the Company (parent company only)
This Annual Report has been signed by the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Astra International Tbk in April 2004 Laporan Tahunan ini telah ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk pada bulan April 2004
Board of Commissioners Dewan Komisaris
Theodore Permadi Rachmat
Benny Subianto
(President Commissioner / Presiden Komisaris)
Benjamin Arman suriadjaya (Commissioner / Komisaris)
Djunaedi Hadisumarto
(Commissioner / Komisaris)
Anthony John Liddell Nightingale (Commissioner / Komisaris)
(Vice President Commissioner / Wakil Presiden Komisaris)
Juwono Sudarsono
(Commissioner / Komisaris)
Motonobu Takemoto
(Commissioner / Komisaris)
Philip Eng Heng Nee (Commissioner / Komisaris)
Brian Richard Keelan
Mari Elka Pangestu
(Commissioner / Komisaris)
Patrick Morris Alexander (Commissioner / Komisaris)
Neville Barry Venter
(Commissioner / Komisaris)
Adam Phillip Charles Keswick
(Commissioner / Komisaris)
(Commissioner / Komisaris)
Board of Director Direksi
Budi Setiadharma
Michael Dharmawan Ruslim
(President Director / Presiden Direktur)
Danny Walla
(Director / Direktur)
Prijono Sugiarto
(Director / Direktur)
(Vice President Director/ Wakil Presiden Direktur)
Kour Nam Tiang
(Director / Direktur)
John S. A. Slack
(Director / Direktur)
Gunawan Geniusahardja (Director/ Direktur)