90
DAFTAR PUSTAKA Abinawa, G. D. (2014). Daur Ulang Reclaimed Asphalt Pavement Untuk Perkerasan AC Wearing Course Dengan Zeolit Alam Sebagai Aditif Campuran Pada Suhu Pencampuran 130 Derajat Celcius (Tugas Akhir Teknik Sipil dan Lingkungan ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada. Ainurrahman, E. (2014). Penggunaan Limbah Beton Sebagai Agregat Kasar Pengganti Pada Lapis Perkerasan Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC) (Tugas Akhir JTSL ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada. American Association of State Highway and Officals, (M303-89). (1989). Standard Specification for Lime for Asphalt Mixtures. Washington D.C: AASHTO. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO). (1993). Guide for The Design of Pavement Structures. Washington, DC: AASHTO. American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO). (1993). Interim Guide for Design of Pavement Structures. Washington, DC: AASHTO. American Association of State Highway and Transportation Officials. (1995). Standard Specification For Fine Aggregate For Bituminous Paving Mixtures (8th Edition ed.). Washington: AASHTO. Amin, M. B. (2007). Pemanfaatan Kerikil Merapi Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Hot Rolled Sheet Binder Course (HRS-BC) (Tugas Akhir JTS ed.). Yogyakarta: Unpublished. Anggraeni, D. (2013). Pemanfaatan Limbah Baja Sebagai Agregat Pengganti Pada Campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) (Tugas Akhir Teknik Sipil dan Lingkungan ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada. Asphalt Institute. (1983). Asphalt Technology and Construction Practices. The Asphalt Institute, Asphalt Institute Educational Series ES-1, pp.15-17. Asphalt Institute MS-2. (1997). Mix Design Methods For Asphalt Concrete and Other Hot Mix Types (sixth ed.). Kentucky, USA: Asphalt Institute (Manual Series No.2). Asphalt Institute MS-22. (2001). Construction of Hot Mix Asphalt Pavement (second ed.). Kentucky, USA: Asphalt Institute (Manual Series No.22).
91
ASTM D 692-09. (2014). Standard Specification for Coarse Aggregate for Bituminous Paving Mixtures. West Conshohocken, PA: ASTM International. Das, B. M., Tarquin, A. J., & Jones, A. D. (1993). Geotechnical Properties of Copper Slag (Transportation Research Record ed.). Washington, D.C: National Research Board. Departemen Pekerjaan Umum. (1987). Petunjuk Perancangan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit PU. Departemen Pekerjaan Umum. (2005). Pelatihan Road Design Engineer (Ahli Teknik Desain Jalan). Jakarta: Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi (PUSBIN-KPK). Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Bina Marga. (2002). Manual Pekerjaan Campuran Beraspal Panas. Jakarta: Depart. Pemukiman dan Prasarana Wilayah. Djalante, S. (2005). Tinjauan Penggunaan Copper Slag Sebagai Pengganti Agregat Halus Terhadap Karakteristik Mekanis Pada Campuran Beton Aspal. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Fachri. (1998). Pengaruh Penggunaan Batuan Steel Slag (Limbah Industri PT. Krakatau Steel) Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Hot Rolled Asphalt (HRA) Terhadap Sifat-Sifat Marshall (Tugas Akhir ed.). Yogyakarta: Program Sarjana S-1 Ekstensi Jurusan Teknik Sipil Fak.Teknik UGM. Federal Highway Administration. (2006). Geotechnical Aspects of Pavement (Reference Manual/ Participant Workbook ed.). Depart. of Transportation Federal Highway Administration. Hardiyatmo, H. C. (2011). Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah. Yogyakarta: GAMA Press. Hartati, & Yohana, F. (2009). Studi Pengaruh Steel Slag Sebagai Pengganti Agregat Kasar pada Campuran Aspal Beton Terhadap Workabilitas dan Durabilitas (Thesis ed.). Padang: Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. Havanagi, V. G., Sinha, A. K., Arora, V. K., & Mathur, S. (2012). Design and Stability Analysis of Copper Slag Embankment. Journal of Indian Highways, 40(7), 39-48. Havanagi, V. G., Sinha, A. K., Arora, V. K., & Mathur, S. (2012). Waste Materials for Construction of Road Embankment and Pavement Layers. International Journal of Environment Engineering Research, 1(2), 51-59.
92
Huang, Y. H. (1993). Pavement Analysis Design. Engelwood Cliff, NJ: PrenticeHall. Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. (Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan 2010 Rev.2 Divisi 6). 2012. Jakarta. Kerbs, R. D., & Walker, R. D. (1971). Higway Material. New York: Mc.Graw Hill Book Company. Laboratorium Transportasi. (2014). Buku Panduan Praktikum Bahan Lapis Keras. Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Melinda, & Joesoef, F. (2000). Pengunaan Steel Slag Sebagai Bahan Pengganti Agregat Base Course Pada Perkerasan Jalan (Bachelor Thesis ed.). Surabaya: Bachelor Program Scientific Repository Petra Kristen University. Mursito, W. (2006). Pengaruh Penggunaan Kuarsa Sebagai Filler Pada Campuran HRS-BC Ditinjau Dari Karakteristik Marshall (Tugas Akhir JTS ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada. Musti, H. P., & Utomo, P. (2012). Pemanfaatan Limbah Copper Slag sebagai Pengganti Agregat Halus dengan Penambahan Bahan Additif Polypropilen Fiber dan Epoxy untuk Perbaikan SIfat Fisik-Mekanik Aspal Beton (National Asphalt Concrete Competition ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada. NAVAC DM-5.4,. (1979; 1985). Civil Engineering Pavement, Design Manual 5.4. 200 Stovall Street, Alexandria, VA: Depart. of The Navy Naval Facilities Engineering Command. Pariartha, I. P. (2005). Pengaruh Penggunaan Gypsum Plaster Sebagai Filler Pada Campuran HRS-Base Ditinjau Dari Karakteristik Marshall (Tugas Akhir ed.). Yogyakarta: Jurusan T.Sipil FT UGM. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 18. (1999). Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jakarta. PT.Smelting. (2005). Process Smelter. Retrieved March 20, 2014, from http://www.ptsmelting.com PT.Smelting. (2005). Product Copper Slag MSDS. Retrieved October 17, 2014, from http://www.ptsmelting.com Purnomo, W. (2012). Perencanaan Laboratorium Campuran Perkerasan Hot Rolled Sheet-Wearing Course Dengan Crumb Rubber Sebagai Filler (Thesis Magister Sistem dan Teknik Transportasi ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada.
93
Ramadhani, T. P. (2003). Pengraruh Agregat Kasar Berabrasu Tinggi ( Lebih Kurang 50%) Pada Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course (Thesis ed.). Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Roberts, F. L., Kandhal, P. S., Brown, E. R., Lee, D. Y., & Kennedy, T. W. (1991). Hot Aphalt Material, Mixture Design and Contruction (3rd ed.). Lanham, Maryland: NAPA Education Foundation. RSNI. (2003). Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall RSNI M-01-2003. Jakarta: Pusjata-Balitbang Pu, pp.1-18. Sari, A. P. (2014). Pemanfaatan Limbah Tembaga (Copper Slag) Sebagai Material Pengganti Agregat Halus Lapis Perkerasan Asphaltic ConcreteBinder Course (AC-BC) (Tugas Akhir Teknik Sipil dan Lingkungan ed.). Yogyakarta: Unpublished. Sartono, W. (1996). Jalan Raya III Lapis Keras (Bahan Kuliah JTS FT UGM ed.). Yogyakarta. Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung. Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: NOVA. Sukirman, S. (2007). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Yayasan Obor. Suparma, L. B. (2001). The Use of Recycled Waste Plastics in Bituminous Composite (Dessertation ed.). Leeds: Unpublished, The University of Leeds. Suparma, L. B. (2002). Bahan Konstruksi Perkerasan (Bahan Kuliah ed.). Yogyakarya: MSTT UGM. Suparma, L. B., & Mulyono, A. T. (2001). Perancangan Bahan Perkerasan (Bahan Kuliah JTS ed.). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Tajudin, A. N. (2013). Pemanfaatan Limbah Plastik HDPE sebagai Agregat Kasar Pengganti Pada Campuran Asphalt Concrete Binder Course (ACBC) (Tugas Akhir Teknik Sipil dan Lingkungan ed.). Yogyakarta: Unpublished, Universitas Gadjah Mada. Tenriajeng, A. T. (2012). Rekayasa Jalan 2 (Diktat Kuliah ed.). Jakarta: Gunadarma. Totomiharjo, S. (2002). Perancangan Bahan Perkerasan. Yogyakarta: KMTS FT UGM. Totomiharjo, S. (2004). Bahan dan Struktur Jalan Raya. Yogyakarta. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32. (2009). Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.
94
Whiteoak, D. (1991). The Shell Bitumen Handbook. Surrey, UK: Shell Bitumen. Yasra, S. (2014). Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Pengganti pada Campuran Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) (Tugas Akhir Teknik Sipil dan Lingkungan ed.). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Yoder, E. J., & Witczak, M. W. (1975). Principles of Pavement Design (second ed.). New York: John Willey & Son, Inc.