ASPEK PERLINDUNGAN PENGUNGSI DILIHAT DARI HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL ( STUDI KASUS PENANGANAN ROHINGYA DI KOTA MEDAN) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum DISUSUN OLEH: SAMITHA ANDIMAS 110200327 Departemen Hukum Internasional 2015
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
ASPEK PERLINDUNGAN PENGUNGSI DILIHAT DARI HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL (STUDI KASUS PENANGANAN PENGUNGSI ROHINGYA DI KOTA MEDAN) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Oleh: SAMITHA ANDIMAS NIM: 110200327 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL Disetujui Oleh: Ketua Departemen Hukum Internasional
Chairul Bariah, S.H.,M.Hum NIP: 195612101986012001 Pembimbing I
Pembimbing II
Sutiarnoto, S.H., M.Hum.
Chairul Bariah, S.H., M.Hum
NIP: 195610101986031003
NIP: 195612101986012001
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan. Adapun judul yang diangkat penulis adalah “Aspek Perlindungan Pengungsi Dilihat Dari Hukum Nasional Dan Hukum Internasional (Studi Kasus Penanganan Pengungsi Rohingya Di Kota Medan)” Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya banyak tantangan serta hambatan dihadapi, tetapi Alhamdulillah semua itu dapat diatasi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak yang terkait,sehingga skripsi ini pada akhirnya dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Kedua Orangtua Penulis yakni Syamsul Bahri dan Sita Yohana yang telah membesarkan dan membimbing penulis sejak lahir hingga dewasa sekarang serta bersusah payah dalam mendukung penulis, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi in,serta seluruh pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi baik moril maupun materil. Kepada Yang Terhormat: 1. Bapak Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utarra 2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum USU Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum USU Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. O.K. Saidin, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum USU Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen Pembimbing II 6.
Bapak Dr. Jely Leviza, S.H., M.Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Hukum Sumatera Utara.
7. Bapak Dr. Sutiarnoto, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing I 8. Ibu Rafiqoh Lubis, S.H., M.Hum selaku Dosen Penasihat Akademis 9. Ibu Rosmalinda Rohan selaku Supervisor Penulis di Mata Kuliah Klinik Hukum Perlindungan Perempuan Dan Anak 10. Bapak Edy Ikhsan 11. Kawan-kawan penulis dari grup H semester 1 Aan Febriyanto, Arnold Halomoan Sihombing,Ashari Maulana Reza Siregar, Charlene Fortuna Tania, Hadi Astra, Hengky Simajuntak, Jekson Pakpahan, Nurul Bashiroh, Rizky Novia Karolina, Sabrina Amanda, Pranto Situmorang, Rahmad Kharisman Nasution(yang sebenarnya bukan anak grup H tapi keselip), Dedi Syahputra Lubis, Jhony Prabowo. Terimakasih telah menwarnai hari-hari penulis,love you guys 12. Kawan-kawan penulis Nurul Huda Pangaribuan(yang udah temenan sejak SMA) , Debi Agustin,Wirda Lestari, Kak Wanda Rizqina Balqis, Kak Nanda, Kak Dewi, Kak Winda, Kak Sita, Holy,Marshal, Aprini,Rachel, Tita,Rianda, Imam. Terimakasih telah menemani penulis mengulang kelas ,duduk di sekitar koridor dan GC, makan di kantin dan memberi semangat kepada penulis, hehehe
13. Teman-teman Klinik Perlindungan Perempuan dan Anak Saidesi,Ika, Ulun,, Adi, Andri,Gunawan 14. Teman-teman ILSA 2011 15. Teman-teman “ILSA GOES To Beijing” William, Kathy,Mila, Bagus, Isaak, Idho, Gennady,Elisa,Ribka, Dian Ekawati, Dian Julia, Yohana Rosendra, Ray,Upay, Dita, Novi, Fanny dll plus koko steven I’ll never forget those days that we spent together 16. Buat adekku satu-satunya Ghozi Adib Nugraha yang bawel dan sok tua. Nih udah siap mbakmu dek, jangan lama-lama kayak mbak mitha ya good luck anak teknik mesin 17. Kak Ai, kawan naik becak pas ngampus 18. Keluarga Wak Mansur terutama Wak Mansur dan Kak Pia (yang sudah penulis anggap kayak Pembimbing III dan Pembimbing IV),Wak Upik,Ucu, Opi,Dini 19. Pak Ngadimun dengan becaknya yang mengantar penulis sedari penulis masih duduk di bangku sekolah hingga kuliah 20. Wulan Mayasari , Riskhany Yuliarti, Fadillah Eka, Punki Dewi dan Nur qistiyah sohib penulis dari jaman masih abg alay pas sekolah di SMP 4 Cirebon, nanti kita ngumpul lagi ya 21. Teman-teman SMA Negeri 8 Cirebon yang walaupun kenal cuma 6 bulan tapi meninggalkan kesan di hati penulis 22. Guru –guru saya Bu Nunik dari SDN 007 Samarinda, Bu Titin wali kelas SMP saya, guru ngaji saya Miss Jannah dan Pak Majid, guru LIA saya Miss rina dan Sir Kembaren,serta guru privat saya Pak Amin, Kak Erni dan Kak Wulan
23. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu-satu. Terimakasih banyak atas dukungan yang diberikan kepada penulis.
Saya menyadari skripsi ini masih jauhdari kesempurnaan, untuk itu saya menerima segala perbaikan sebagai masukan yang membangun.
Dan akhirya saya mengucapkan terimakasih untuk seluruh dukungan dan perhatian yang diterima selama ini, semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan , Oktober 2015
Penulis
ASPEK PERLINDUNGAN PENGUNGSI DILIHAT DARI HUKUM NASIONAL DAN HUKUM INTERNASIONAL (STUDI KASUS PENANGANAN PENGUNGSI ROHINGYA DI KOTA MEDAN) ABSTRAKSI Samitha Andimas* Sutiarnoto, S.H., M.Hum** Chairul Bariah, S.H., M.Hum***
Permasalahan pengungsi merupakan permasalahan klasik yang dihadapi umat manusia sejak zaman dahulu kala Perang Dunia II, isu–isu mengenai hak asasi manusia menjadi sebuah pembahasan yang sangat penting dalam dunia Internasional hingga sekarang. Belakangan ini masyarakat dunia disuguhkan dengan berbagai permasalahan pengungsi,tidak terkecuali Indonesia. Letak geografis Indonesia yang strategis membuat Indonesia seringkali menjadi negara transit bagi pengungsi-pengungsi tersebut. Padahal Indonesia bukanlah negara peserta dari Konvensi 1951 dan Protokol 1967 tentang Penentuan Status Pengungsi. Indonesia juga belum mempunyai peraturan perundang-undangan yang membahas secara khusus tentang penanganan pengungsi. Saat ini salah satu masalah pengungsi yang sedang dihadapi pemerintah Indonesia adalah masalah Pengungsi Rohingya. Rohingnya adalah komunitas muslim yang merupakan kelompok minoritas yang menetap di Arakan, sebelah barat Myammar. Dalam perjalanan waktu sejak Myanmar dikuasai oleh Junta Militer, orang-orang Rohingnya menjadi sasaran dari berbagai bentuk kekerasan dan tindakan lain yang melanggar HAM. Hukum pengungsi telah mengalami perkembangan dalam mengatur mengenai penanganan dan perlindungan pengungsi. Atas permasalahan pengungsi tersebut, timbul pertanyaan bagaimana pengaturan mengenai perlindungan pengungsi di Indonesia? Bagaimana perlindungan terhadap pengungsi menurut hukum Internasional? Dan bagaimana penerapan hukum di Indonesia dan hukum Internasional terhadap penanganan terhadap pengungsi Rohingya yang berada di wilayah Indonesia? Adapun metode penelitian yang dgunakan adalah dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research) atau penelitian normatif dengan upaya penyeleksian dan pengumpulan data-
data dari berbagai macam buku,pendapat sarjana,kamus,ensiklopedia dan literature hukum Internasional yang berkaitan dengan penulisan skripsi Hukum Pengungsi Internasional adalah turunan dan salah satu pengaturan
hukum
Internasional. Hukum pengungsi Internasional lahir demi menjamin keamanan dan keselamatan pengungsi Internasional di negara tujuan mengungsi. Selain memberikan perlindungan di negara tujuan, pengungsi intemasional juga dilindungi oleh negara- negara yang dilewatinya dalam perjalanan ke negara tujuan mengungsi. Dalam dunia intemasional yang mengalami perkembangan baik dari segi informasi, teknologi serta juga dalam bidang hukum Internasional. Sejumlah instrumen Internasional menetapkan dan menjelaskan standar-standar pokok tentang perlakuan terhadap pengungsi.Instrumen yang paling penting adalah Konvensi PBB tentang Kedudukan Pengungsi 1951 dan Protokol tentang Kedudukan Pengungsi 1967. Hukum pengungsi lahir bersamaan dengan disahkannya Konvensi 1951. Konvensi 1951 dan Protokol 1967 bisa dikatakan sebagai fondasi dari hukum pengungsi Internasional. Masalah pengungsi Rohingya sebenarnya sudah terjadi sekian lama. Namun keadaan semakin parah dengan dikeluarkannya Undang-Undang diskriminatif “Burma Citizenship Law 1982) yang menganggap kaum Rohingya sebagai orang asing serta tidak diperbolehkan melakukan kegiatan perdagangan. Tidak hanya itu saja, beredar propaganda berbau Islamophobia yang membuat pengungsi Rohingya diperlakukan secara semena-mena. Mengenai pengungsi diatur di dalam Konvensi 1951 dan Protokol 1967 mengenai Penentuan Status Pengungsi Konvensi ini dianggap sebagai pembuka jalan, terutama karena pertama kali dalam sejarah sebuah konvensi telah memberikan definisi umum seorang pengungsi. Secara garis besar konvensi 1951 terdiri dari 64 pasal dan 7 bab, merupakan perjanjian Internasional bersifat multilateral yang memuat tentang prinsip-prinsip penting hukum
Internasional. Konvensi tersebut merupakan instrumen yang bertujuan melindungi orangperorangan berkaitan dengan keadaannya di dalam masyarakat. * Mahasiswi Fakultas Hukum USU Medan ** Dosen Pembimbing I *** Dosen Pembimbing II
DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................
i
Abstrak............................................................................................................
iv
Daftar Isi...........................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1
A. Latar Belakang...........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah......................................................................................
8
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan..................................................................
8
D. Keaslian Penulisan....................................................................................
9
E. Tinjauan Kepustakaan...............................................................................
9
F. Metode Penelitian....................................................................................
21
G. Sistematika Penulisan…………………………………………………..
23
BAB II PERLINDUNGAN PENGUNGSI DILIHAT DARI HUKUM NASIONAL....................................................................................
25
A. Instrumen Hukum Nasional Terkait Dengan Masalah Pengungsi………….........................................................................
25
B. Kendala Yang Dihadapi Dalam Menghadapi Permasalahan Pengungsi Di Indonesia……................................................................................... C. Perlunya Indonesia Meratifikasi Konvensi 1951 ...............................
32 42
BAB III PERLINDUNGAN PENGUNGSI DILIHAT DARI HUKUM INTERNASIONAL ……………………….........................................
54
A.Sejarah Hukum Pengungsi……………………….....................................
54
B.Peranan Organisasi Internasional Dalam Menangani pengungsi................................................................
69
C. Konvensi Internasional Tekait Dengan Pengungsi………........................
92
BAB IV PENANGANAN PENGUNGSI ROHINGYA DI KOTA MEDAN..........................................................................................................
105
A. Sejarah Pengungsi Rohingya…………................................................
105
B. Penanganan Pengungsi Rohingya Oleh Pihak Imigrasi Di Kota Medan……………………...……….................................................................
135
C. Penanganan Pengungsi Rohingya Di Kota Medan Oleh UNHCR…………………….........................................................................
137
BAB V PENUTUP....................................................................................
139
A. Kesimpulan............................................................................................
139
B. Saran................................................................................
141
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
142