ASPEK KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PADA BUKU TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh: NURUL USMAWATI KASANAH A410130154
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
ASPEK KOGNITIF SOAL MATEMATIKA PADA BUKU TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis soal-soal pada buku ajar tematik kelas IV SD yang ditinjau dari aspek kognitif menurut TIMSS 2011. Aspek kognitif menurut TIMSS 2011 antara lain adalah pengetahuan (knowing), menerapkan (applying), dan penalaran (reasoning). Untuk itu dipilih buku tematik kelas IV yang terdiri dari tema 1 sampai tema 9 dan diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis soal-soal yang terdapat pada buku ajar tematik ditinjau dari aspek kognitif TIMSS 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek kognitif pengetahuan (knowing) pada buku yang diteliti terdapat 251 soal dengan persentase 53%, (2) aspek kognitif menerapkan (applying) pada buku yang diteliti terdapat 125 soal dengan persentase 26%, (3) aspek kognitif penalaran (reasoning) pada buku yang diteliti terdapat 98 soal dengan persentase 21%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa buku terlalu menekankan pada aspek pengetahuan (knowing) dan belum sesuai dengan standar TIMSS 2011. Sehingga buku masih perlu direvisi untuk memperoleh kesempurnaan sebagai acuan proses pembelajaran. Kata kunci: butir soal, buku ajar, aspek kognitif Abstract This study aimed to analyze the problems in the textbook thematic fourth grade were observed from the cognitive aspects in TIMSS 2011. The cognitive aspect according to the TIMSS 2011 include knowledge (knowing), applying (applying), and reasoning (reasoning). For the selected books thematic class IV consists of one theme to theme 9 and published by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia Year 2014. The research was conducted by analyzing the questions contained in the textbook thematic review of aspects of cognitive TIMSS 2011. The results shows that: (1) the cognitive aspects of knowledge (knowing) the book that examined contained 251 questions with the percentage of 53%, (2) the cognitive aspects of applying (applying) to books studied contained 125 questions with a percentage of 26%, (3) cognitive aspects reasoning (reasoning) to books studied contained 98 questions with a percentage of 21%. From these results it can be concluded that the book too much emphasis on the aspect of knowledge (knowing) and not in accordance with the standards of TIMSS 2011. Thus, the book still needs to be revised to obtain perfection as a reference for the learning process. Keywods: items, textbooks, cognitive level
1
1. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan. Tujuan pembelajaran matematika menurut Kemendikbud 2013 yaitu (1) meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan tingkat tinggi siswa, (2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, (3) memperoleh hasil belajar yang tinggi, (4) melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, dan (5) mengembangkan karakter siswa. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran matematika, pada saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sebagian telah menerapkan Kurikulum 2013. Berubahnya kurikulum berpengaruh terhadap buku ajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap buku mempunyai susunan materi yang berbeda yang akan menentukan kualitas suatu buku. Buku yang berkualitas baik akan memudahkan kita untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perubahan buku ajar karena pergantian kurikulum dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran matematika serta mempengaruhi kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan. Kemampuan matematika peserta didik Indonesia dalam menyelesaikan soal-soal telah diuji dalam berbagai ajang kompetisi Internasional, salah satunya adalah Trend In Mathemathics and Science Study (TIMSS) namun peringkat Indonesia masih belum sesuai harapan. Berdasarkan hasil TIMSS 2011 Indonesia menduduki peringkat 41 dari 45 negara dalam ujian matematika tingkat internasional. Soal yang disajikan dalam TIMSS tidak hanya soal dalam level kognitif rendah seperti soal-soal yang biasa dihadapi siswa Indonesia. Dalam soal-soal latihan, implementasi aspek kognitif sangatlah penting. Domain kognitif TIMSS 2011 terdiri dari tiga aspek yaitu pengetahuan (knowing), penerapan (applying), dan penalaran (reasoning). Sedangkan menurut Bloom, aspek kognitif terdiri dari ingatan (recall), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi. Namun dari 6 aspek yang telah disebutkan di atas, hanya sebagian yang cocok untuk diterapkan di Sekolah Dasar yaitu, ingatan, pemahaman, dan aplikasi.
2
Dari uraian di atas, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal dan peringkat Indonesia dalam dunia Internasional dapat meningkat diperlukan analisis lebih lanjut tentang soal-soal matematika yang terdapat pada buku ajar tematik Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif TIMSS tahun 2011. Berdasarkan latar belakang tersebut fokus penelitian ini adalah Bagaimana deskripsi soal-soal matematika yang terdapat pada buku ajar tematik Sekolah Dasar kelas IV Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif TIMSS? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan soal-soal matematika yang terdapat pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum 2013 ditinjau dari aspek kognitif TIMSS. Ciri buku ajar atau buku teks yang baik adalah keruntutan materi di dalamnya. Buku teks atau referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Urutan materi dan struktur buku teks disusun berdasarkan logika bidang ilmu, diterbitkan secara resmi dan dipasarkan (Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, 2013: 217). Ozgeldi (2012) menyatakan bahwa guru sering mrnggunakan buku ajar untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran dan
untuk menjelaskan topik pelajaran. Dengan
menggunakan buku ajar guru dapat mnemiliki gambaran tentang apa yang telah diajarkan kepada siswa dan buku dapat digunakan sebagai media pengalih perhatian dari instruksi lain. Tidak hanya materi saja tetapi kualitas soal-soal juga mempengaruhi baik tidaknya buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), soal adalah apa yang menuntun suatu jawaban, atau suatu hal yang harus dipecahkan. Butir soal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pernyataan tentang suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa. Soal yang kualitasnya baik akan memperhatikan porsi aspek kognitif. Aspek kognitif tidak hanya pada soal tetapi juga pada pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru seperti pada penelitian Pogoy, Balo, Obaob, dan Chiu (2015) menyimpulkan kinerja matematika siswa berdasarkan TIMSS 2011 di 42 negara sangat dipengaruhi oleh domain kognitif dan konten yang dapat dikaitkan dengan
3
persiapan dan konten pengetahuan guru matematika. Dengan demikian, kualitas guru dalam sistem pendidikan perlu perencanaan dan pelaksanaan yang baik. 2. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena analisis datanya non statistik. Penelitian ini dilakukan dalam waktu kurang lebih enam bulan yang dimulai pada bulan September 2016 sampai bulan Februari 2017. Data pada penelitian ini adalah aspek-aspek kognitif TIMSS
yang terdiri dari pengetahuan (knowing),
penerapan (applying), dan penalaran (reasoning). Sumber data dalam penelitian ini adalah soal pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014. Sedangkan untuk sempek sumber datanya penelitian ini menggunakan buku Tematik dari Tema 1 sampai Tema 9. Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara dokumentasi soal-soal matematika pada buku tematik kelas IV Sekolah Dasar. Hasil dokumentasi tesebut kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif karena penelitian ini ingin mengetahui peranan aspek kognitif terhadap buku ajar tersebut. Kemudian diperoleh hasil berupa persentase untuk setiap aspek kognitif TIMSS. Persentase yang telah didapatkan tersebut dikaji kembali untuk mengetahui keseimbangan aspek kognitif dalam buku ajar yang diteliti dan nantinya akan diberikan saran untuk persentase aspek kogitif pada buku tematik Kelas IV agar memenuhi keseimbangan buku ajar. Buku ajar yang seimbang akan memudahkan kita dalam mencapai tujuan pembelajaran. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis deskriptif soal-soal matematika pada buku ajar kelas IV Sekolah Dasar yaitu Buku tematik (Tema 1 sampai Tema 9) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014 disajikan dalam tabel 1. Berdasarkan tabel 1, tampak bahwa soal pada buku ajar tematik yang ditinjau dari aspek kognitif pengetahuan (knowing) sebanyak 256 butir soal, penerapan (applying) sebanyak 123 butir soal, dan penalaran (reasoning) sebanyak 95 butir soal.
4
Tabel 1. Banyak Soal-soal yang Ditinjau dari Aspek Kognitif pada Buku Tema 1 sampai Tema 9 Kelas IV Sekolah Dasar Pengetahuan
Penerapan
Penalaran
Banyak
(Knowing)
(Applying)
(Reasoning)
Soal
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase
Soal
(%)
Soal
(%)
Soal
(%)
251
53%
125
26%
98
21%
Kognitif
474
Soal yang ditinjau dari aspek kognitif haruslah dalam penyajiannya mengandung aspek kognitif. Distribusi soal kognitif dalam buku ajar Tematik Kelas IV Sekolah Dasar disajikan dalam gambar 1 berikut.
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Knowing
77%
39%
63%
51%
48%
59%
21%
33%
52%
Applying
13%
35%
35%
32%
23%
24%
25%
29%
35%
Reasoning
10%
26%
3%
17%
28%
18%
54%
38%
13%
Gambar 1. Persentase Soal Latihan yang Ditinjau dari Aspek Kognitif pada Buku Ajar Tema 1 sampai Tema 9 Kelas IV Sekolah Dasar Dari gambar 1 diatas dapat terlihat bahwa aspek kognitif pengetahuan (knowing) paling banyak terdapat pada buku Tema 1 yang berjudul Indahnya Kebersamaan dengan persentase 77% dan paling sedikit pada buku Tema 7 yang berjudul Citacitaku dengan persentase 21%, aspek kognitif penerapan (applying) paling banyak
5
terdapat pada buku Tema 2 yang berjudul Selalu Berhemat Energi, Tema 3 yang berjudul Pedulu Terhadap Makhluk Hidup dan Tema 9 yang berjudul Makananku Sehat dan Bergizi dengan persentase yang sama yaitu 35% dan paling sedikit pada buku Tema 1 yang berjudul Indahnya Kebersamaan dengan persentase 13%, aspek kognitif penalaran (reasoning) paling banyak terdapat pada buku Tema 7 yang berjudul Cita-citaku dengan persentase 54% dan paling sedikit pada buku Tema 3 yang berjudul Peduli terhadap Makhluk Hidup dengan persentase 2%. Setelah diperoleh informasi banyaknya persentase soal latihan yang ditinjau dari Aspek Kognitif pada Buku Ajar Tematik Kelas IV Sekolah Dasar, selanjutnya data akan disajikan dalam diagram batang di bawah ini. 60% P 50% e 40% r a 30% s s 20% e e 10% n 0% t
Knowing
Applying
Reasoning
Aspek Kognitif
Gambar 2. Persentase Soal Latihan yang Ditinjau dari Aspek Kognitif pada Buku Ajar Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Dari gambar 2 di atas dapat diketahui bahwa persentase soal latihan pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar yang ditinjau dari aspek kognitif TIMSS aspek pengetahuan (knowing) paling dominan diantara aspek penerapan (applying) dan penalaran (reasonig). Adapun contoh soal yang merupakan aspek kognitif pengetahuan (knowing) terdapat pada buku Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup.
Gambar 3 Soal Pengetahuan pada Buku Tema 3
6
Soal pada gambar 3 meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah disediakan dengan cara menyamakan dua penyebut dengan menggunakan KPK dari kedua bilangan penyebut tersebut. Dari deskripsi tersebut, soal di atas termasuk dalam kategori menghitung dan menentukan hasil perhitungan, sehingga soal di atas lebih dominan pada aspek pengetahuan (knowng) Contoh soal yang merupakan aspek kognitif penerapan (applying) pada buku Tema 5 Pahlawanku.
Gambar 4 Soal Penerapan pada Buku Tema 5 Soal pada gambar 4meminta siswa untuk membentu seorang pedagang menghitung jumlah kotak kecil yang diperlukan untuk menampung buah melon dagangannya yang hanya mampu menampung buah melon sebanyak 8 buah. Dari deskripsi tersebut, soal di atas termasuk dalam kategori menyelesaikan masalah rutin, sehingga soal di atas lebih dominan pada aspek penerapan (appying) Sedangkan contoh soal yang merupakan aspek kognitif penalaran (reasoning) pada buku Tema 9 Makananku Sehat dan Bergizi.
Gambar 5 Soal Pengetahuan pada Buku Tema 9
7
Soal pada gambar 5 meminta siswa untuk menemukan makanan yang paling disukai oleh siswa SD Nusantara dari grafik batang yang tersedia di atas. Dari deskripsi tersebut, soal di atas termasuk dalam kategori menganalisis dengan menentukan dan menjelaskan cara menemukannya, sehingga soal di atas lebih dominan pada aspek penalaran (reasoing) Aspek kognitif yang terdapat pada soal latihan terdiri dari aspek kognitif pengetahuan (knowing) dengan karakteristik Recall, Recognize, Compute, Retrieve, Measure, dan Classify / Order. Aspek kognitif penerapan (applying) dengan karakteristik Select, Represent, Model, Implement dan Solve Routine Problems. Aspek
kognitif
penalaran
(reasoning)
dengan
karakteristik
Analyze,
Generaize/Specialize, Integrate/Synthesis, Justify, dan Solve Non Routine. Dari hasil penelitian diketahui aspek kognitif pengetahuan (knowing) dan penerapan (applying) lebih dominan pada buku ajar tematik kelas IV Sekolah Dasar karena sesuai dengan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun soal-soal latihan yang didasarkan pada kata kunci mengenal, memahami, dan menyatakan ukuran untuk aspek pengetahuan (knowing) sedangkan untuk aspek penerapan (applying) yaitu menerapkan, menentukan, menunjukkan, menyajikan, dan merepresentasikan. Komposisi aspek kognitif yang terdapat pada buku ajar tematik tema 1 sampai tema 9 untuk Kelas IV Sekolah Dasar belum seimbang dikarenakan aspek yang dimunculkan pada soal-soal latihan hanya pengetahuan (knowing) sedangkan untuk aspk penerapan (applying) dan penalaran (reasoning) persentasenya masih sangat rendah. Hasil penelitian yang diperoleh menonjolkan aspek pengetahuan (knowing) dan penerapan (applying) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Hidayat (2016) yang menyimpulkan bahwa level kognitif pengetahuan dan pemahaman pada buku yang diteliti terdapat 103 butir soal dengan persentase 45,7%, level kognitif aplikasi pada buku yang diteliti terdapat 50 soal dengan persentase 32,1%, dan aspek kognitif penlalaran pada buku yang diteliti terdapat 52 soal dengan persentase 22,2%. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Sari Rufiana (2015) juga memperkuat penelitian ini yang telah menyimpulkan soal-soal pada buku yang sudah diteliti
8
sebagian besar terdiri dari soal pemahaman atau pengetahuan sebanyak 68.01%. Proporsi soal penyajian dan penafsiran atau penerapan sebesar 23,67% lebih besar dibandingkan dengan soal penalaran dan pembuktian dengan persentase 1,45%. Penelitian Masduki, Marlina Ratna Subandriah, Dhiki Yudha Irawan, dan Agus Prihantoro (2013) juga mendapatkan hasil yang sejalan dengan penelitian ini. Dari soal uji kompetensi buku yang mereka teliti mendapatkan hasil aspek penerapan yang menjadi aspek paling dominan dengan persentase 66% - 92%. Sedangkan aspek penalaran hanya mendapatkan porsi yang paling kecil dengan persentase 0,39% 11,63%. Penelitian yang sejalan lainnya juga telah dilakukan oleh Edy Suyatno (2016) yang meneliti buku ajar matematika menyimpulkan bahwa sebaran soal-soal pada buku yang telah diteliti kurang memenuhi keseimbangan pada ketiga aspek kognitif. Aspek pengetahuan (knowing) lebih dominan pada konten bilangan. Aspek penerapan (applying) lebih dominan pada konten aljabar. Sedangkan aspek penalaran (reasoning) lebih dominan pada konten geometri serta data dan peluang. Penelitian Hery Riskiawan (2014) yang meyimpulkan bahwa aspek kognitif pengetahuan (knowing) pada buku ajar yang diteliti sebesar 48% teerdiri dari 167 butir soal, aspek kognitif penerapan (applying) sebesar 37,9% terdiri dari 129 butir soal dan aspek kognitif penalaran sebesar 12,3% terdiri dari 42 butir soal. Serta mengakatan bahwa buku yang diteliti kurang layak untuk digunakan, sehingga masih diperlukan revisi. Penelitian Hester (2013) juga menekankan pada aspek pengetahuan. Berdasarkan persentase untuk setiap aspek kognitifnya penelitian ini bertolak belakang dengan hasil TIMSS 2011 dengan porsi aspek pengetahuan (knowing) sebanyak 35%, aspek penerapan (applying) sebanyak 40%, dan aspek penalaran (reasoning) sebanyak 25%. Dari perbedaan porsi aspek kognitif pada buku ajar dengan porsi kognitif dari TIMSS 2011 ini dapat disimpulkan bahwa porsi buku yang diteliti belum sesuai dengan target yang akan dicapai TIMSS. Dapat dikatakan bahwa porsi aspek kognitif pada masing-masing soal latihan masih kurang seimbang sehingga aspek penerapan (applying) serta penalaran (reasoning) perlu ditingkatkan lagi. Agar peserta didik Indonesia sukses dalam mengikuti ajang TIMSS mereka
9
perlu memanfaatkan keterampilan konseptialiasasi abstrak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kablan (2013). Selain berbeda dengan porsi TIMSS hasil penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sidenval Johan (2014) yang menyatakan bahwa buku yang digunakan di Swedia telah 80% berusaha memberikan soal-soal penalaran. Hal tersebut karena penalaran sangat diperlukan, digunakan dalam menyelesaikan tugas pemecahan masalah. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa soal latihan pada buku ajar kelas IV Sekolah Dasar didominasi oleh aspek kognitif pengetahuan (knowing) sedangkan aspek penerapan (applying) dan penalaran (reasoning) tingkatannya masih rendah mengakibatkan siswa hanya dapat menghitung tanpa bisa memecahkan soal-soal yang rumit. Persebaran soal kurang memenuhi keseimbangan menurut Taksonomi TIMSS menyebabkan ringking Indonesia dalam ajang TIMSS belum sesuai harapan. Bagi seorang guru, penyajian soal yang sesuai dengan materi dan memperhatikan aspek yang terkandung di dalamnya perlu dilakukan dan pengembang kurilulum agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal dan layak untuk dijadikan acuan proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA ____ . 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama Hester, Susan, Sanlyn Buxner, Lisa Elfiring dan Lisa Nagy. 2013. “Integrating Quantitative Thinking into an Introductory Biology Course Improves Students Mathematical Reasoning in Biological Contextss.” Lifo Science Education 13: 54-64. Diakses pada 1 Februari 2017 (http://www.lifescied.org/content/13/1/54.full.pdf+html) Hidayat, Rahmat. 2016. “ANALISIS LEVEL KOGNITIF SOAL-SOAL PEMECAHAN MASALAH PADA BUKU SISWA MATEMATIKA KELAS VIII KURIKULUM 2013.” Eprints.ums. Diakses pada 2 Januari 2017 (eprints.ums.ac.id/47833/27/NASKAH%20edit.pdf)
10
Kablan, Zaynal dan Sibel Kaya. 2013. “Science Achievement in TIMSS Cognitive Domains Based on Learning Styles.” Eurasian Journal of Education Research 53: 97-114. Diakses pada 25 Januari 2017 (http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1060365.pdf) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan. 2013. :Kurikulum 2013.” Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakases pada 9 Oktober 2016 (http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/bsnp/14sekretariat/26-kurikulum-2013) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011. Diakses pada 4 Oktober 2016 (http://litbang.kemdikbud.go.id/data/puspendik/HASIL%20RISET/TIMSS/LAP ORAN%20TIMSS%202011%20%20Kemampuan%20Matematika%20Siswa%20SMP%20Indonesia%20berdasa rkan%20Benchmark%20TIMSS%202011.pdf) Masduki, Marlina Ratna Subandriah, Dhiki Yudha Irawan, dan Agus Prihantoro. 2013. “Level Kognitif Soal-soal Buku Pelajaran Matematika SMP.” PROSIDING. Diakses pada 31 Desember 2016 (eprints.uny.ac.id/10776/1/P%20-%2053.pdf) Ozgeldi, Meric. 2012. “Explaining Dimensions of Middle School Mathematics Teacher’ Use of Textbooks.” Mersin University Journal OF THE Faculty of Education 8(3): 24-36. Diakses pada 30 September 2016 (http://dergipart.ulagbim.gof.tr/mersinefd/article/view/1002000331/1002000209) Poerwati, Loeloek Endah dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Pogoy, Angeline, dkk. 2015. “Fractical Correlations on Content and Cognitive Domains and Mathematics Performance Across Countries.” European Scientific Journal 11(16): 344-352. Diakses pada 4 Oktober 2016 (search.proquest.com/openview/31648d26777e809de5a716f40dc19a9c/1?pqorigsite=gscholar) Riskiawan, Hari. 2014. “Analisis Aspek Kognitif pada Soal-soal Buku Ajar Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013.” Eprint.ums. Diakses pada 9 Oktober 2016 (http://eprints.ums.ac.id/27953/26/NASKAH_PUBLIKASI.pdf) Rufiana, Intan Sari. 2015. “ Level Kognitif Soal pada Buku Teks Matematika Kurikulum 2013 Kelas VII untuk Pendidikan Menengah.” Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran 3(2): 13-22. Diakses pada 2 Januari 2017 (journal.umpo.ac.id/index.php/dimensi/article/view/153/140)
11
Salam Edukasi. 2014. “Download Buku Kurikulum 2013 SD Kelas 4 Edisi Revisi Terbaru 2014 untuk Pegangan Guru dan Pembelajaran Siswa”. Diakses pada 22 September 2016 (http://www.salamedukasi.com/2014/08/download-bukukurikulum-2013-sd-kelas-4.html) Sidenval, Johan. 2014. “ Students reasoning in mathematics textbook taks solving.” International Journal of Mathematical Education in Science and Technology 4(46):533-552. Diakses pada 29 Januari 2017 (http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0020739X.2014.992986) Suyatno, Edy. 2016. “TINGKAT KOGNITIF SOAL LATIHAN BERDASARKAN TAKSONOMI TIMSS PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP/MTs KELAS VIII KURIKULUM 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.” Eprints.ums. Diakses pada 31 Desember 2016 (eprints.ums.ac.id/47135/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf)
12