ASESMEN DAN INTERVENSI PEDAGOGIK DALAM MEMBANGUN GENERASI EMAS DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA KELAS AWAL SEKOLAH DASAR Mohamad Syarif Sumantri Dosen PGSD, PGPUD FIP UNJ, Magister PAUD-Pendas PPs UNJ
[email protected]
Abstrack : This study intendsto expla in the importance of educating the intervention asesmentand learning in the early grades of primary school, We have to consider the characteristics of the development of elementary schoolage. Intervention can bed one with athemeapproach, this approach is also based on the consideration of developmentally appropriatepractice. Alternative assess mentwould be suitableto monitor the development of students' creativity. Theme as an intervention approach that requiresattention, especially the abilityto educate primary school education for skilled collaborate. Keyword: Intervention, assessment, creativity, early grade of primary education.
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya mendidik asesment intervensi dan belajar di kelas-kelas awal SD. Kita harus mempertimbangkan karakteristik perkembangan usia SD. Intervensi bisa dilakukan dengan pendekatan tema, pendekatan ini juga didasarkan pada pertimbangan praktik sesuai dengan tahapan perkembangan. penilaian alternatif akan cocok untuk memantau perkembangan kreativitas siswa. Tema sebagai pendekatan intervensi yang membutuhkan perhatian, terutama kemampuan untuk mendidik pendidikan sekolah dasar untuk berkolaborasi terampil. Keyword
:
Intervensi,
penilaian,
kreativitas,
kelas
awal
pendidikan
dasar.
Dalam kehidupan ini kreativitas sangat
melakukan pendekatan secara bervariasi
penting,
merupakan
dan memiliki bermacam–macam bentuk
suatu kemampuan yang sangat berarti
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
dalam proses kehidupan manusia.
Nilai
persoalan.
Dari
potensi
penting kreativitas dalam kehidupan secara
seseorang
dapat
menunjukkan
nyata
untuk
perbuatan, kinerja/karya, baik dalam bentuk
melahirkan sesuatu yang baru yang berupa
barang maupun gagasan secara bermakna
pikiran
dan berkualitas.
karena
sebagai
maupun
kreativitas
kemampuan
karya
nyata
dalam
kreatifnya, hasil
mengerjakan persoalan hidup bagi orang
Tingkat kualitas dari kinerja, karya,
kreatif. Dengan kreatifnya seseorang dapat
gagasan, dan perbuatan manusia dapat
74
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal diantisipasi dari sejauh mana seseorang
menunjukkan
memiliki
tertentu.
kreativitas diprioritaskan untuk dikelola
Dengan kreativitas tinggi yang dimiliki
dan dikembangkan secara optimal. Dan hal
seseorang maka seseorang tersebut akan
ini merupakan tantangan kepedulian serius
mempunyai pengembangan diri secara
bagi pihak terkait dalam pengembangan
optimal. Mereka dapat mempergunakan
Sumber
ide-idenya untuk menciptakan kreasi baru
dikalangan pendidikan.
tingkat
kreativitas
demi kelangsungan hidup.
betapa
Daya
Kreativitas
pentingnya
Manusia,
penting
segi
terutama
dalam
proses
Kreativitas penting untuk dipahami
belajar mengajar, terutama bagi guru SD.
bagi para pendidik (guru) terutama dalam
Guru SD diperlukan kemampuan untuk
kaitannya dengan tugas dan tanggung
menciptakan suasana yang menyenangkan
jawabnya sebagai pendidik dan pengajar
dan kondusif agar siswa terangsang untuk
dalam membimbing dan “mengantarkan”
lebih ingin mengetahui materi, senang
anak
menanyakan,
didik
kepada
pertumbuhan
dan
perkembangan prestasinya secara optimal.
dan
berani
mengajukan
pendapat, serta melakukan percobaan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Leyla
menuntut pengalaman baru. Hal ini penting
Ayverdi dkk, (2007).menunjukan bahwa
bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar
kreativitas pada siswa SD terutama siswa
dengan
putra temuannya menunjukan bahwa siswa
kesempatan untuk mengukir prestasi secara
putrid lebih kreatif dari padaa siswa putra
optimal.
:“The mean general creativity score of girls
harapan
Sedemikan
agar
siwa
mendapat
pentingnya
was found to be statistically significantly
pengembangan kreativitas terutama pada
higher than that of boys, whereas there was
jenjang siswa usia muda, yang kita pahami
no significant difference between their
usia kelas awal SD adalah susia emas
mean scientific creativity scores. According
(Golden Ages) dimana semua potensi akan
to the grade level, it was observed that
berkembang sangat pesat pada masa itu
there
terutama perkembangan kognitifnya hampir
was
difference
a
statistically
between
the
significant
general
and
80%. Diasumsikan bahwa masa emas
scientific creativity scores”.
tersebut memerlukan intervensi pedagogic
Peningkatan Sumber Daya Manusia
secara tepat, namum kenyataan dilapangan
dalam era globalisasi dan era reformasi
masih banyak pendidik khususnya di kelas 75
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
awal Sekolah Dasar yang belum menyadari
yang sangat penting bagi kehidupannya.
momen penting
Oleh karena itu, pada masa ini seluruh
secara
dalam mengintervensi
pedagogic.
Intervensi
dengan
potensi yang dimiliki anak perlu didorong
langkah asesmen yang diharapkan dapat
sehingga akan berkembang secara optimal.
mencetak generasi emas yang berkualitas
Menurut Jalaludin dan Abdulah (2007)
ketika mereka berangkat dewasa. Asesmen
karakteristik perkembangan anak pada
merupakan
proses
kelas satu, dua dan tiga SD biasanya
sistematika dalam mengumpulkan data
pertumbuhan
fisiknya
seseorang anak yang berfungsi untuk
kematangan,
mereka
melihat kemampuan dan kesulitan yang
mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan
Mereka telah dapat melompat dengan kaki
untuk menentukan apa yang sesungguhnya
secara
dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut
sepeda roda dua, dapat menangkap bola
guru
program
dan telah berkembang koordinasi tangan
yang bersifat realitas sesuai
dan mata untuk dapat memegang pensil
dengan kenyataan objektif. Jadi betapa
maupun memegang gunting. Selain itu,
pentingnya peran asesmen yang sangat
perkembangan
terkait erat dengan aktivitas atau intervensi.
terutama anak yang berada pada usia kelas
akan
intervensi
dapat
Selanjutnya masalahnya
adalah
menyusun
dapat
dirumuskan
“Bagaimana
bergantian,
telah telah
dapat
anak
mencapai mampu
mengendarai
dari
sisi
sosial,
awal SD antara lain mereka telah dapat
peran
menunjukkan keakuannya tentang jenis
asesmen dan intervensi pedagogic dalam
kelaminnya,
mengembangkan kreativitas siswa kelas
dengan teman sebaya, mempunyai sahabat,
awal SD sebagai generasi emas”?
telah mampu berbagi, dan mandiri.
PEMBAHASAN
telah
mulai
berkompetisi
Perkembangan anak usia 6-8 tahun
1. Usia keemasan (Golden Ages) siswa
dari sisi emosi antara lain anak telah dapat
kelas awal SD
mengekspresikan reaksi terhadap orang
Menurut Santrok (2007) anak yang
lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah
berada di kelas awal SD adalah anak yang
mampu berpisah dengan orang tua dan
berada pada rentangan usia dini. Masa usia
telah mulai belajar tentang konsep nilai
dini ini merupakan masa perkembangan
misalnya
anak yang pendek tetapi merupakan masa
perkembangan kecerdasannya anak usia 76
benar
dan
salah.
Untuk
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal kelas
awal
SD
dengan
keuntungan, di antaranya: (1) Peserta didik
kemampuannya dalam melakukan seriasi,
mudah memusatkan perhatian pada suatu
mengelompokkan obyek, berminat terhadap
tema tertentu; (2) Peserta didik mampu
angka
mempelajari
pengetahuan
mengembangkan
berbagai
dan
ditunjukkan
tulisan,
meningkatnya
perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami
sebab
berkembangnya
akibat
pemahaman
dan
kompetensi
dasar antar matapelajaran dalam tema yang
dan
sama; (3) Pemahaman terhadap materi
terhadap
pelajaran lebih mendalam dan berkesan; (4)
ruang dan waktu.
Kompetensi dasar dapat dikembangkan
Paparan di atas menunjukan bahwa
lebih
usia kelas awal dianggap sebagai usia
baik
dengan
mengkaitkan
matapelajaran lain dengan pengalaman
keemasan karena pada tahap usia ini
pribadi peserta didik; (5) Peserta didik
seluruh potensinya sedang dalam keadaan
mampu lebih merasakan manfaat dan
berkembang
artinya
makna belajar karena materi disajikan
memerlukan intervensi tepat, serius dan
dalam konteks tema yang jelas; (6) Peserta
hati-hati.
didik lebih bergairah belajar karena dapat
2. Pembelajaran Tematik
berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk
demikian
pesat
Menurut Sholeh Hidayat (2013) sesuai
dengan
tahapan
mengembangkan suatu kemampuan dalam
karakteristik
satu mata pelajaran sekaligus mempelajari
perkembangan anak, karakteristik cara
matapelajaran
anak belajar, konsep belajar dan belajar
menghemat waktu karena beberapa mata
bermakna, maka kegiatan pembelajaran
pelajaran yang disajikan secara tematik
bagi anak kelas awal SD sebaiknya
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan
dilakukan dengan pembelajaran tematik.
dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan
tepadu yang menggunakan tema untuk
remedial, pemantapan, atau pengayaan.
mengaitkan
beberapa
mata
pelajaran
lain;
(7)
Guru
dapat
Paparan di atas menunjukan bahwa
sehingga dapat memberikan pengalaman
intervensi
belajar bermakna kepada peserta didik.
merupakan pendekatan yang berlandaskan
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pertimbangan potensi karakteristik siswa
pokok yang menjadi pokok pembicaraan
kelas awal SD. Siswa usia ini dalam
(Ratna Megawangi 2008), Dengan tema
pandangan
diharapkan
mepersepsikan
akan
memberikan
banyak 77
pedagogic
gestalis
berbasis
(global) objek,
tematik
selalu konsep,
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
fenomenanya secara menyeluruh maka
menyusun suatu program pembelajaran
diperlukan ikatan melalui “tema-tema”.
yang tepat sehingga dapat melakukan
3. Kedudukan asesmen dan intervensi
layanan
pembelajaran
Pedagogik
Berdasarkan
Menurut Gullo (2005) dalam asesmen
(1997)
secara
temuanpenelitian
menunjukan
Bernauer
bahwa
asesmen
adalah suatu asesmen yang komprehensif
merupakan
dan
pendidik yang dapat mendorong tingkat
melibatkan
anggota
tim
untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan yang
bentuk
tepat.
pertanggungjawban
keberhasilan pendidikan :
mana hasil keputusannya dapat digunakan
“………that
untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan
accountability are congruent with
anak sebagai dasar untuk menyusun suatu
our goals and aspirations for
rancangan pembelajaran.
students and with what we know to
Menurut Mindes dkk (1996) asesmen adalah
proses
sistematika
assessments
for
be critical components of successful
dalam
change and meaningful educational
mengumpulkan data seseorang anak yang
improvement
berfungsi untuk melihat kemampuan dan
recognition that teachers are at the
kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
center
sebagai bahan untuk menentukan apa yang
improvement.
sesungguhnya informasi
dibutuhkan.
tersebut
guru
Berdasarkan akan
of
Menurut
dapat
--
berfungsi
such Robb
untuk
especially
the
change (1996)
and asesmen
menyaring
dan
menyusun program pembelajaran yang
mengidentifikasi anak, 2) untuk membuat
bersifat realitas sesuai dengan kenyataan
keputusan tentang penempatan anak 3)
objektif. Hal lebih operasional dikemukan
untuk
oleh Bomstein dan Kazdin (1985) dikutip
pendidikan, 4) untuk memonitor kemajuan
Gullo (2005) asesmen berupaya untu
anak
1)
merancang secara
individu,
5)
untuk
mengidentifikasi masalah dan menyeleksi
mengevaluasi
target intervensi, 2) memilih dan mendesain
Sedangkan Menurut Sumardi & Sunaryo
program treatmen, 3) mengukur dampak
(2006) memperoleh data yang relevan,
treatmen
objektif, akurat dan komprehensif tentang
yang diberikan secara terus
menerus dan 4) mengevaluasi hasil-hasil
kefektifan
individualisasi
program.
kondisi anak saat ini :
umum dan ketepatan dari terapi.
1)
Mengetahui profil anak secara utuh
Tujuan asesmen adalah untuk melihat
terutama permasalahan dan hambatan
kondisi anak saat itu. Dalam rangka
belajar yang dihadapi, potensi yang 78
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal dimiliki,
kebutuhan-kebutuhan
khususnya, 2)
serta
daya
itu, kegiatan asesmen dilakukan untuk
dukung
mengukur dan menilai tingkat pencapaian
lingkungan yang dibutuhkan anak
Kompetensi
Dasar.
Asesmen
juga
Menentukan layanan yang dibutuhkan
digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
dalam rangka memenuhi kebutuhan-
kelemahan dalam proses pembelajaran,
kebutuhan khususnya dan memonitor
sehingga dapat dijadikan dasar untuk
kemampuannya.
pengambilan keputusan, dan perbaikan
Berdasarkan hasil kajian di atas
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
menunjukan bahwa asesmen dilakukan
Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan
dalam memahami anak pada saat tertentu
proses pembelajaran yang benar perlu di
baik
dukung oleh sistem asesmen yang baik,
potensi-potensinya
maupun
kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak
terencana dan berkesinambungan.
sebagai bahan untuk menyusun program
Menurut Ibrahim Bafadal (2013)
intervensi secara tepat.
asesmen merupakan serangkaian kegiatan
4. Tinjauan Asesmen kelas awal SD
untuk
memperoleh,
menganalisis,
dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil
pada kurikulum 2013 Pemerintah telah memberlakukan
belajar peserta didik yang dilakukan secara
kurikulum baru yang disebut dengan
sistematis dan berkesinambungan, sehingga
Kurikulum
menjadi informasi yang bermakna dalam
2013.
Kurikulum,
proses
pembelajaran, dan asesmen proses dan hasil
pengambilan
belajar
penting
diberlakukannya kurikulum 2013 yang
dalam kegiatan pembelajaran disamping
menekankan pada pembelajaran berbasis
komponen-komponen
aktivitas,
merupakan
komponen yang
lain.
keputusan.
maka
Dengan
penilainnya
lebih
Komponen tersebut saling terkait antara
menekankan pada asesmen proses baik
satu dengan yang lain. Kurikulum adalah
pada
seperangkat
keterampilan.
rencana
dan
pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
aspek
pengetahuan,
dan
Asesmen pada siswa kelas awal SD
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
menfokuskan
penyelenggaraan
sebagai berikut.
kegiatan
sikap,
pembelajaran
perhatian
pada
hal-hal
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
1) Asesmen diarahkan untuk mengukur
Proses pembelajaran merupakan upaya
pencapaian kompetensi dasar pada KI-
untuk mencapai Kompetensi Dasar yang
3 dan KI-4.
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara 79
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
2) Asesmen menggunakan acuan kriteria; yaitu
berdasarkan
dilakukan
apa
peserta
yang
didik
bisa
a) Karakteristik Asesmen
setelah
Sesuai dengan Pedoman Penilaian
mengikuti proses pembelajaran, dan
yang
bukan
bahwa
untuk
menentukan
posisi
seseorang terhadap kelompoknya. yang
Berkelanjutan
4)
karakteristik
Asumsi yang digunakan dalam belajar
semua
tuntas adalah peserta didik dapat
indikator ditagih, kemudian hasilnya
mencapai kompetensi yang ditentukan,
dianalisis untuk menentukan KD yang
asalkan
telah dimiliki dan yang belum, serta
bantuan yang tepat dan diberi waktu
untuk mengetahui kesulitan peserta
sesuai
didik.
Peserta didik yang belajar lambat perlu
Hasil
asesmen
menentukan lanjut
dengan
didik yang
mendapat dibutuhkan.
untuk
diberi waktu lebih lama untuk materi
lanjut.
Tindak
yang sama, dibandingkan peserta didik
perbaikan
proses
pada umumnya.
pembelajaran
berikutnya,
remedi
peserta
bagi
peserta
dianalisis
tindak
berupa
arti
memiliki
(2013)
1. Belajar Tuntas
berkelanjutan.
dalam
asesmen
Kemendiknas
sebagai berikut:
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem asesmen
diterbitkan
program
didik
Untuk
yang
kompetensi
pada
kategori
pengetahuan dan keterampilan (KI-3
pencapaian kompetensinya di bawah
dan
ketuntasan, dan program pengayaan
diperkenankan mengerjakan pekerjaan
bagi
atau kompetensi berikutnya, sebelum
peserta
didik
yang
telah
memenuhi ketuntasan.
mampu
5) Sistem asesmen harus disesuaikan
pembelajaran
menyelesaikan
didik
tidak
pekerjaan
yang baik.
didik yang ditempuh dalam proses Misalnya,
peserta
dengan prosedur yang benar dan hasil
dengan pengalaman belajar peserta pembelajaran.
KI-4),
2. Otentik
jika
Memandang
asesmen
dan
menggunakan
pembelajaran adalah merupakan dua
pendekatan tugas observasi lapangan
hal yang saling berkaitan.Asesmen
maka evaluasi harus diberikan baik
otentik harus mencerminkan masalah
pada
dunia nyata, bukan dunia sekolah.
proses
misalnya
teknik
wawancara, maupun produk berupa
Menggunakan
hasil melakukan observasi lapangan.
kriteria 80
berbagai
holistik
cara
dan
(kompetensi
utuh
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal merefleksikan
pengetahuan,
b) Jenis Asesmen
keterampilan, dan sikap). Asesmen
Asesmen pendidikan sebagai proses
otentik tidak hanya mengukur apa yang
pengumpulan dan pengolahan informasi
diketahui oleh peserta didik, tetapi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar
lebih menekankan mengukur apa yang
peserta didik mencakup asesmen otentik,
dapat dilakukan oleh peserta didik.
asesmen diri, asesmen berbasis portofolio,
3. Berkesinambungan Asesmen
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah berkesinambungan
semester, dan ulangan akhir semester yang
dimaksudkan sebagai asesmen yang
diuraikan sebagai berikut.
dilakukan secara terus menerus dan
1. Asesmen otentik merupakan asesmen
berkelanjutan
selama
pembelajaran
yang dilakukan secara komprehensif
berlangsung. Tujuannya adalah untuk
untuk menilai aspek sikap, pengetahuan,
mendapatkan gambaran yang utuh
keterampilan
mengenai perkembangan hasil belajar
(input),proses, sampai keluaran (output)
peserta
proses,
pembelajaran. Asesmen otentik bersifat
kemajuan, dan perbaikan hasil terus
alami, apa adanya, tidak dalam suasana
menerus dalam bentuk asesmen proses,
tertekan.
didik,
memantau
dan berbagai jenis ulangan secara
mulai
dari
masukan
2. Asesmen diri merupakan asesmen yang
berkelanjutan.
dilakukan sendiri oleh peserta didik
4. Menggunakan teknik asesmen yang
secara reflektif untuk membandingkan
bervariasi
posisi relatifnya dengan kriteria yang
Teknik asesmen yang dipilih dapat
telah ditetapkan.
berupa
tertulis,
portofolio,
lisan,
unjuk
kerja,
produk,
3. Asesmen berbasis portofolio merupakan
projek,
asesmen
pengamatan, dan asesmen diri. 5. Berdasarkan acuan kriteria Kemampuan
peserta
didik
tidak
yang
dilaksanakan
menilai
keseluruhan
belajar
peserta
penugasan
untuk
entitas
proses
didik
termasuk
perseorangan
dan/atau
dibandingkan terhadap kelompoknya,
kelompok di dalam dan/atau di luar
tetapi dibandingkan terhadap kriteria
kelas dalam kurun waktu tertentu.
yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
4. Ulangan
merupakan
proses
yang
minimal, yang ditetapkan oleh satuan
dilakukan untuk mengukur pencapaian
pendidikan masing-masing.
kompetensi berkelanjutan 81
peserta
didik
dalam
secara proses
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
pembelajaran,
untuk
memantau
belajar. Belajar merupakan suatu bentuk
kemajuan dan perbaikan hasil belajar
pertumbuhan
atau
perubahan
diri
peserta didik.
seseorang yang dinyatakan dalam cara-
5. Ulangan harian merupakan kegiatan
cara bertingkah laku yang baru, berkat
yang dilakukan secara periodik untuk
pengalaman dan latihan. Pengertian lain
menilai kompetensi peserta didik setelah
belajar yaitu suatu proses usaha yang
menyelesaikan satu sub-tema. Ulangan
dilakukan seseorang untuk memperoleh
harian
suatu perubahan tingkah laku yang baru
terintegrasi
dengan
proses
pembelajaran lebih untuk mengukur
secara
aspek pengetahuan, dalam bentuk tes
pengalamannya sendiri dalam interaksi
tulis, tes lisan, dan penugasan.
dengan
6. Ulangan tengah semester merupakan
keseluruhan,
sebagai
lingkungannya.
hasil
Slameto,
(2003:2).
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
Ciri–ciri dari intervensi menurut Sugandi,
untuk mengukur pencapaian kompetensi
dkk (2000:25) antara lain:
peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9
1. Intervensi dilakukan secara sadar dan
minggu kegiatan pembelajaran. 7. Ulangan
akhir
semester
direncanakan secara sistematis;
merupakan
2. Intervensi
dapat
menumbuhkan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
perhatian dan motivasi siswa dalam
untuk mengukur pencapaian kompetensi
belajar;
peserta didik di akhir semester.
3. Intervensi dapat menyediakan bahan
c) Pengertian intervensi Pedagogik
belajar yang menarik dan menantang
Intervensisering dikatkan dengan istilah
lain
dengan
bagi siswa;
kegiatan
4. Intervensi dapat menggunakan alat
pembelajaran yang dilakukan pada siswa berkebutukan
khusus
(ABK)
selanjutnya
intervensipun
bantu belajar yang tepat dan menarik;
maka
5. Intervensi dapat menciptakan suasana
dapat
belajar yang aman dan menyenangkan
dimaknai sebagai perpaduan dari dua
bagi siswa;
aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan
6. Intervensi dapat membuat siswa siap
aktivitas belajar. Aktivitas mengajar
menerima pelajaran baik secara fisik
menyangkut
maupun psikologis.
dalam
peranan
konteks
seorang
guru
mengupayakan
Pengertian pedagogik adalah berupa
terciptanya jalinan komunikasi harmonis
bimbingan yang diberikan dengan sengaja
antara pengajar itu sendiri dengan si
oleh orang dewasa kepada anak atau orang 82
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal lain
yang
belum
pendidikan
dewasa,
(pedagogik).
pedagogik
berarti
disebut
Setelah
suatu
usaha
3. Berbasis nilai (value based)
itu
4. Menantang (challenging)
yang
5. Aktif (Active)
dijalankan oleh seseorang atau sekelompok
6. Pengembangan berbagai potensi dasar
orang untuk mempengaruhi seseorang atau
siswa kelas awal SD
sekelompopk orang lain menjadi dewasa
a) Dorongan ingin tahu (sense of
atau tingkat hidup dan penghidupan yang
curiosity)
lebih tinggi.
b) Minat-perhatian (sense of ineterst)
Dalam bentuk lain, pedagogik itu dipandang
sebagai
suatu
proses
c) Dorongan membuktikan kenyataan
atau
(sense of reality)
aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia
mengalami
mendapat
proses
perubahan.
d) Dorongan menemukan sendiri
tersebut
Tingkah
(sense of discovery)
laku
e) Dorongan bertualang (sense of
seseorang adalah setiap respons yang dapat
adventure)
dilihat atau diperlihatkan oleh orang lain. Disamping
itu
pedagogik
f) Dorongan menghadapi tantangan
juga
(sense of challenge)
merupakan suatu ilmu, sehingga orang menyebutnya
ilmu
pedagogik.
7. Keberagaman latar belakang
Ilmu
lingkungan sosial siswa
pedagogik adalah ilmu yang membicarakan
8. Kesinambungan dan tahapan
masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan mendidik,
dan antara
perkembangan sosial siswa
kegiatan-kegiatan lain
Sesuai
dengan
seperti
tujuan
pendidikan,
cara
Keenan dan Even (2009) karakteristik cara
didik,
anak belajar, konsep belajar dan belajar
pendidikan,
alat
melaksanakan
pendidikan,
anak
karakteristikperkembangan
tahapan
pendidik dan sebagainya.
anak,menurut
bermakna, maka kegiatan intervensi bagi
Selanjutnya menurut Megawangi
anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan
(2008) prinsip intervensi pedagogic siswa
dengan intervensi tematik. Pembelajaan
kelas
tematik adalah intervensi tepadu yang
awal
SD
perlu
memperhatikan
beberapa hal yang berhubungan dengan
menggunakan
usia
beberapa mata pelajaran sehingga dapat
perkembangan
meraka
adalah
tema
untuk
mengaitkan
intervensi yang:
memberikan pengalaman belajar bermakna
1. Bermakna (meaningful)
kepada peserta didik. Tema adalah pokok
2. Integratif (integrative)
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi 83
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
pokok pembicaraan (Keanen dan Evan,
siswa kelas awal mengalami proses untuk
2009).
mendapat perubahan. Tingkah laku siswa
Dengan tema diharapkan akan
memberikan
di
kelas awal adalah setiap respons yang dapat
mudah
dilihat atau diperlihatkan oleh orang lain.
memusatkan perhatian pada suatu tema
Selanjutnya pelaksanaan Intervensi adalah
tertentu;
antaranya:
banyak (1)
keuntungan,
Peserta
(2)
didik
mampu
proses yang memberikan kepastian bahwa
mempelajari
pengetahuan
dan
proses belajar mengajar telah memiliki
mengembangkan
berbagai
kompetensi
guru dan sarana prasarana yang diperlukan,
dasar antar matapelajaran dalam tema yang
sehingga dapat membentuk kompetensi dan
sama; (3) Pemahaman terhadap materi
mencapai tujuan yang diinginkan melalui
pelajaran lebih mendalam dan berkesan; (4)
rangkaian asesmen Identifikasi kesenjangan
Kompetensi dasar dapat dikembangkan
antara apa yang seharusnya dengan kondisi
lebih
yang sebenarnya.
baik
Peserta
didik
dengan
mengkaitkan
matapelajaran lain dengan pengalaman
Pada tahap dimana guru dan siswa
pribadi peserta didik; (5) Peserta didik
untuk
mengenali,
menyatakan
dan
mampu lebih merasakan manfaat dan
merumuskan kebutuhan belajar, sumber-
makna belajar karena materi disajikan
sumber yang tersedia dan hambatan yang
dalam konteks tema yang jelas; (6) Peserta
mungkin
dihadapi
didik lebih bergairah belajar karena dapat
intervensi
untuk
berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk
belajar.
dalam
kegiatan
memenuhi
kebutuhan
mengembangkan suatu kemampuan dalam
Identifikasi kebutuhan bertujuan antara
satu mata pelajaran sekaligus mempelajari
lain untuk melibatkan dan memotivasi
matapelajaran
dapat
siswa agar intervensi dirasakan sebagai
menghemat waktu karena beberapa mata
bagian dari kehidupan dan mereka merasa
pelajaran yang disajikan secara tematik
memilikinya.
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan
Apa dan mengapa kreativitas di kelas
dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
awal SD?
lain;
(7)
Guru
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan
Kreativitas merupakan suatu bidang
remedial, pemantapan, atau pengayaan.
kajian yang kompleks, yang menimbulkan
Berdasarkan paparan di atas maka dapat
berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan
disintesakan bahwa asesmen intervensi
definisi kreativitas yang dikemukakan oleh
pedagogic merupakan suatu proses atau
banyak ahli merupakan definisi yang saling
aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku
melengkapi. Sudut pandang para ahli 84
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal terhadap
kreativitas
menjadi
dasar
Dimensi Press, pendekatan kreativitas yang
perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi
menekankan faktor press atau dorongan,
kreativitas
segi
baik dorongan internal diri sendiri berupa
dapat
keinginan dan hasrat untuk mencipta atau
tergantung
penekanannya,
pada
kreativitas
didefinisikan kedalam empat jenis dimensi
bersibuk
sebagai Four P‟s Creativity, yaitu dimensi
dorongan eksternal dari lingkungan sosial
Person,Proses, Press dan Product.
dan psikologis. Mengenai “press” dari
Dimensi
person
adalah
upaya
diri
lingkungan,
secara
ada
kreatif,
maupun
lingkungan
yang
mendefinisikan kreativitas yang berfokus
menghargai imajinasi dan fantasi, dan
pada individu atau person dari individu
menekankan
yang dapat disebut kreatif.
Kreativitas juga kurang berkembang dalam
Conny (2008) menerangkan bahwa
kebudayaan
kreativitas yang
serta
terlalu
inovasi.
menekankan
kreativitas merupakan kemampuan atau
tradisi, dan kurang terbukanya terhadap
kecakapan yang ada dalam diri seseorang,
perubahan atau perkembangan baru.
hal ini erat kaitannya dengan bakat.
Dimensi
Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa
mendefinisikan kreativitas yang berfokus
tindakan kreatif muncul dari keunikan
pada produk atau apa yang dihasilkan oleh
keseluruhan kepribadian dalam interaksi
individu baik sesuatu yang baru/original
dengan
atau sebuah elaborasi/penggabungan yang
lingkungannya.Dimensi
upaya mendefinisikan kreativitas
proses yang
upaya
Definisi yang berfokus pada produk
memunculkan ide-ide unik atau kreatif. (1999)
merupakan
inovatif.
berfokus pada proses berpikir sehingga Munandar
Product
kreatif
menekankan
pada
orisinalitas,
menerangkan
seperti yang dikemukakan oleh Conny
bahwa kreativitas adalah sebuah proses
(2008) yang menyatakan bahwa kreatifitas
atau
adalah
kemampuan
yang
mencerminkan
kemampuan
untuk
kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan
menghasilkan/menciptakan sesuatu yang
orisinalitas
serta
baru. Begitu pula menurut Haefele (1962)
mengelaborasi
dalam Munandar, 1999; yang menyatakan
kemampuan
dalam untuk
(mengembangkan,
berpikir,
memperkaya,
kreativitas
adalah
kemampuan
untuk
memperinci), suatu gagasan. Pada definisi
membuat kombinasi-kombinasi baru yang
ini lebih menekankan pada aspek proses
mempunyai makna sosial. Dari dua definisi
perubahan (inovasi dan variasi).
ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja 85
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
kombinasi dari sesuatu yang sudah ada
pertanyaan tertutup, dimana siswa
sebelumnya.
tinggal menjawab ya atau tidak.
Dari
beberapa
uraian
mengenai
Selain itu juga bisa mendorong
kreativitas yang dikemukakan diatas dapat
siswa
disimpulkan bahwa : “Kreativitas adalah
sendiri terhadap suatu masalah.
proses konstruksi ide yang orisinil (asli),
mengajukan
pertanyaan
b) Pengaturan fisik
bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan
Pengaturan fisik atau ruang kelas
inovatif (berbeda/lebih baik)”.
saat
belajar
juga
dapat
Keterkaitan asesmen dan intevensi
mempengaruhi suatu proses belajar
pedagogic dengan profil siswa SD kelas
kreatif. Pengaturan fisik di kelas
awal
harus
sebagai
usia
emas
mengembangkan
dalam
kreativitasnya,
bisa
kebutuhan
berdasarkan paparan di atas maka dapat
disesuaikan dalam
dengan
menunjang
intervensi jadi lebih efektif.
dikemukakan hubungan antara asesmen dan
c) Kesibukan di dalam kelas
intervensi serta kreativitas siswa kelas awal
Umumnya situasi belajar kreatif
SD;
dalam
lebih banyak menuntut siswa untuk
meningkatkan kompetensi kreatif siswa
aktif melakukan kegiatan fisik dan
kelas awal SD diperlukan suatu langkah
diskusi. Maka dari itu guru harus
awal
dapat
Menurut
yaitu
Conny
(2008)
memahami
karakteristik
membedakan
antara
perkembangan siswa, dilanjutkan dengan
kesibukan yang aktif dan diskusi
melakukan asesmen awal sebagai bahan
yang produktif dengan kesibukan
dasar dalam mengembangkan program
dan
intervensi
„mengobrol‟.
pedagogic
yang
diperlukan
secara tepat baik secara individu maupun secara
klasikal
yang
jelah
diskusi
yang
sekedar
d) Guru sebagai fasilitator
dalam
Peran
guru
harus
terbuka,
mengembangkan kreativitas memerlukan
mendorong siswa untuk aktif belajar
prasyarat yaitu:
dapat menerima gagasan siswa,
1. Menciptakan Lingkungan di dalam
memupuk siswa untuk member
kelas yang Mmrangsang belajar keatif
kritik
a) Memberikan pemanasan
memberikan asesmen terhadap diri
Pemberian
pemanasan
membangun
dan
mampu
dapat
sendiri, menghindari hukuman atau
dilakukan
dengan
memberikan
celaan terhadap ide yang tidak
pertanyaan
terbuka,
dan
biasa, dan menerima perbedaan
bukan 86
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal menurut waktu dan kecepatan setiap
melihat kesalahan atau kejanggalan dari
siswa dalam menuangkan ide-ide
suatu objek, (2) keterampilan berpikir
barunya.
luwes
2. Mengajukan
dan
Mengundang
(member
berbagai
Pertanyaan
perimbangan
situasi,
atas
pemberian
penjelasan/interpretasi yang berbeda atas
Pertanyaan
yang
merangsang
suatu
masalah,
menerapkan
suatu
pemikiran kreatif adalah pertanyaan
konsep dengan cara yang berbeda), (3)
divergen (terbuka), karena memiliki
keterampilan berpikir orisinal (mampu
banyak
memikirkan
kemungkinan
Pertanyaan semacam siswa
ini
mengembangkan
mengumpulkan
jawaban.
fakta,
membantu
mereka.
keterampilan
atau
merumuskan
baru),(4)
Agar
yang
tidak
terpikirkan orang lain, cara pendekatan
hipotesis, dan menguji atau menilai informasi
masalah
pemikiran
melalui
keterampilan
pendekatan merinci,
(5)
keterampilan menilai.
tampak
Berdasarkan paparan di atas jelas
manfaatnya, pertanyaan terbuka harus
bahwa peran asesmen dan intervensi
mencakup bahan yang cukup dikenal
pedagogic dalam upaya meningkatkan
siswa. Oleh karena itu, guru pun
kreativitas siswa kelas awal SD sangan
disarankan untuk tetap berada dalam
berkaitan; jenis asesmen apa yang tepat
jalur tujuan instruksional dari suatu
untuk memahami perkembangan mereka
pokok pembahasan.
dan intervensi apa yang cocok dalam
Dilain pihak peran guru juga
mengemnbagkan potensi kreatifnya. Hal
sangat penting karena ia harus sebagai
tersebut dimungkinkan akan mendorong
fasilitator
generasi emas dimasa datang.
yang
dapat
mengenalkan
masalah dan memberikan informasi SIMPULAN
yang diperlukan siswa untuk membahas
Asesmen intervensi pedagogik di SD
masalah. Selain itu guru juga harus tahu pada
saat
kapan
peran
kelas awal sebagai bagian dari sistem
sertanya
pembelajaran
diperlukan.
pendekatan intervensi yang menekankan
Ciri ini adalah (1) keterampilan lancar
(lancar
mengembangkan
potensi kreativitas siswa dan melalui
3. Ciri kemampuan berpikir kreatif berpikir
dapat
proses belajar, asesmen dan intervensi
mengajukan
pedagogik juga sebagai komponen strategi
pertanyaan dan gagasan, banyak gagasan atau satu masalah, dapat dengan cepat 87
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 1 Mei 2016
deengan mempertimbangkan pemahaman
memupuk siswa untuk memberi kritik
terhadap karakteristik siswa kelas awal SD.
membangun dan siswa perlu berlatih
Pemantauan proses perkembangan
melakukan asesmen terhadap diri sendiri
kreatifitas siswa kelas awal SD dapat
(self assessment), menghindari hukuman
dilakukan dengan aneka bentukasesmen
atau celaan terhadap ide yang tidak biasa,
otentik, asesmen diri, dan asesmen berbasis
dan menerima perbedaan menurut waktu
portofolio serta ulangan yang selanjutnya
dan
menjadi bahan refleksi untuk mwelakukan
menuangkan ide-ide barunya. Mengajukan
intervensi pedagogic pada siswa baik
dan
secara klasiskal maupun personal.
merangsang pemikiran aktif kreatif dengan
Kreativitas siswa kelas awal dapat
kecepatan
merangsang
keterampilan guru melalui
pertanyaan
yang
Intervensi pedagogik di kelas awal
yang
SD dapat dilakukan melalui pendekatan
kreatif,dukungan
tematik (terpadu) karena cocok sebagai
dalam berkomunikasi
andasan pertimbangan kegiatan yang sesuai
belajar
pertanyaan
kelas
dalam
kemungkinan jawaban.
ragam lingkungan yang kondusif melalui menciptakan
mengundang
siswa
pertanyaan terbuka karena memiliki banyak
berkembang optimal dengan menyediakan prinsip
setiap
terbuka
serta
dengan perkembangan usia emas siswa
mendorong siswa mengajukan pertanyaan
(Development
sendiri (reflektif) terhadap suatu masalah.
namum guru SD membutuhkan komitmen
Pengaturan fisik atau ruang kelas saat
dan pemikiran strategis bahwa pendekatan
belajar juga dapat mempengaruhi suatu
intervensi pedagogic berbasis tematik ini
proses belajar kreatif. Pengaturan fisik di
terimplementasi secara efektif yang pada
kelas perlu disesuaikan dengan kebutuhan
gilirannya
siswa dalam yang menunjang intervensi
penyiapan generasi emas Indonesia dimasa
jadi lebih efektif sehingga pada gilirannya
datang.
kreatifitas
DAFTAR RUJUKAN
siswa
menjadi
optimal.
Kesibukan siswa di kelas dalam situasi
Appropriate
dapat
Practices)
memacu-memicu
Borich D. Garry (1996). Effective Teaching
belajar kreatif lebih banyak menuntut siswa
Method.
Columbus:
untuk aktif melakukan kegiatan mental dan
imprint of Prentice Hall.
Merrill
an
fisik dapat melalui interaksi diskusi. Peran
Conny R.Semiawan (2008). Penerapan
guru sebagai fasilitator yang mendorong
Pembelajaran Pada Anak. Jakarta:
siswa untuk aktif kreatif, guru dapat
PT Indek.
menerima
gagasan
siswa,
guru
perlu 88
Asesmen Dan Intervensi Pedagogik Dalam Membangun Generasi Emas Ditinjau Dari Perspektif Pengembangan Kreativitas Siswa Kelas Awal Gullo F.Dominic (2005). Understanding
Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. http://unsilster.com. pengertian-asesmen. diakses 8 April 2014 http://search.ebscohost.com. Leyla Ayverdi dkk, (2007) Journal : Determination
Assessment and Evaluation in Early Childhood Education. New York: Teacher College Press Jalaludin dan Abdullah (2007). Filsafat Pendidikan. Jogyakarta: Arr Ruzz Media Group Ibrahim
Bafadal
(2013).
Panduan
of the Relationship between Elementary Students’ Scientific Creativity and Academic Achievement in Science and Technology Courses. http://search.ebscohost.com. Title: Teaching Improvisation in Elementary General Music: Facing Fears and Fostering Creativity. By: Whitcomb, Rachel, Music Educators Journal, 00274321, Mar2013, Vol. 99, Issue 3 http://search.ebscohost.com. Title: How school communities can help redefine accountability assessment. By: Bernauer, James A., Cress, Katherine, Phi Delta Kappan, 00317217, Sep 97, Vol. 79, Issue 1 http://search.ebscohost.com. Andrej Šorgo
Penilaian Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendiknas Keenan Thomas dan Subhadra Evans (2009). An Introduction to Child Development.
London:
Sage
Foundation of Psychology. Mindes Gayle dkk (1996). Assessing Young Children.
Washington:
Delmar
Publisher Utami
Munandar
(1999).
Keberbakatan.
Kerativitas
Jakarta:
Rosda
karya Ratna
Megawangi (2008). Pendidikan Holistik. Indonesia Cisalak: Herritage Foundation -----------dkk (2004). Pendidikan yang patut dan menyenangkan. Indonesia Cisalak: Herritage Foundation
dkk, a cross-national study of
Sholeh Hidayat. (2013) Pengembangan Kurikulum Baru. Jakarta. Rosda Suryabrata Sumardi (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Santrock John (2007). Psikologi Pendidikan. Dalllas: Kencana
prospective elementary and science teachers' creativitystyles. Journal of baltic science education, vol. 11, no. 3, 201
89