PENGARUH SIMPANAN POKOK, SIMPANAN WAJIB, DAN MODAL PINJAMAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PONDOK PESANTREN FAT-HIYYAH (Studi Kasus Pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Tasikmalaya) ASAD ALHAQ NPM. 073403050 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan Modal Pinjaman secara simultan dan parsial terhadap rentabilitas ekonomis pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis, terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial antara simpanan pokok dan modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis, dan terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara simpanan wajib terhadap rentabilitas ekonomis. Kata kunci:
Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Modal Pinjaman, rentabilitas ekonomis.
ABSTRACT This research objectives were to know how the Main Savings, Compulsory Savings and Loan Capital simultaneously and partially to the economic profitability of the Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Tasikmalaya. The method used in this study is a descriptive analysis. Data was collected through the study documentation. The analytical tool used is multiple regression analysis. The results showed that there were significant effects simultaneously between savings, compulsory savings and loan capital to economic profitability, there is no significant effect partially between principal and loan capital to economic profitability, and there is a significant effect of the partial between compulsory savings economic profitability. Keywords:
Main Savings, Compulsory Savings, Loan Capital, Economic Profitability.
-1-
PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi sebagai badan usaha senantiasa harus diarahkan dan didorong untuk ikut berperan secara nyata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya agar mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga lebih mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat. Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Secara umum yang disebut koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang perekonomian, beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha dibidang ekonomi. Koperasi mempunyai tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya. Akhir-akhir ini, kredit merupakan kebutuhan yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia terutama untuk masyarakat kelas kecil dan kelas menengah. Kebutuhan kredit adalah untuk mendorong kegiatan perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa bahkan untuk konsumsi, yang semua itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, saat ini Koperasi Simpan Pinjam di Indonesia mulai memainkan peranannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan usaha pemberian kredit. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Saat ini telah banyak koperasi simpan pinjam yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, salah satu diantaranya adalah Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya.
-2-
Seiring dengan tuntutan dunia usaha yang semakin kompleks, koperasi harus mampu bangkit dan sejajar dengan BUMN dan BUMS. Sebagaimana tujuan utama perusahaan pada umumnya, yaitu perusahaan akan selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta memaksimumkan laba dan nilai perusahaan. Pencapaian ketiga tujuan utama perusahaaan dapat dilihat dari perkembangan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Begitu pula dengan koperasi, koperasi akan mampu untuk bersaing dalam dunia usaha, jika koperasi dapat meningkatkan kinerjanya. Meningkatnya kinerja koperasi akan memberikan dampak yang sangat baik terutama dalam memperoleh kepercayaan dari anggotanya. Penilaian kinerja perusahaan dilakukan dengan melihat efisiensi dan efektifitas perusahaan tersebut dalam mengelola aktiva yang dimilikinya. Efisiensi perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut yang disebut rentabilitas. Rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Umumnya rentabilitas dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara laba yang diperoleh dalam operasi perusahaan dengan modal. Rentabilitas merupakan pencerminan kemampuan modal perusahaan yang bersangkutan untuk mendapatkan keuntungan. Cara untuk menilai rentabilitas perusahaan adalah bermacam-macam dan tergantung pada laba dan modal mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Pembagian rentabilitas ada yang didasarkan pada komposisi modal yang dijadikan faktor pembanding terhadap laba, yaitu rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah rentabilitas ekonomis. Dalam hal ini rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan. Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara SHU koperasi dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase (%). Dalam menghitung rentabilitas ekonomi ini, modal sendiri dan modal pinjaman tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai satu kesatuan.
-3-
Data awal yang diperoleh dari lapangan, yang merupakan data rentabilitas KSP Pondok Pesantren Fat-hiyyah tiga tahun terakhir yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, menunjukkan rentabilitas KSP Pondok Pessantren Fat-hiyyah mengalami fluktuasi, sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel 1 Rentabilitas KSP Pondok Pesantren Fat-hiyyah tahun 2008-2010 Tahun
Rentabilitas Ekonomis (%)
2008
57,86
2009
49,04
2010
48,85
Dari tabel di atas terlihat bahwa tahun 2008, rentabilitas ekonomis KSP Pondok Pesantren Fat-hiyyah mencapai 57,86%, namun pada tahun 2009 KSP Pondok Pesantren Fat-hiyyah mengalami penurunan sebesar 15,24%, pada tahun 2010 KSP Pondok Pesantren Fat-hiyyah juga mengalami penurunan mencapai 0,38%, artinya rentabilitas yang di capai KSP Pondok Pesantren Fat-hiyyah masih tidak mengalami peningkatan. Kondisi ini diduga terjadi karena masalah permodalan dalam koperasi. Untuk melaksanakan aktivitas dan pengembangan usaha koperasi tidak terlepas dari masalah yang menyangkut modal, karena modal merupakan sarana bagi suatu koperasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Meskipun koperasi bukan merupakan kumpulan modal tetapi adanya modal yang tidak cukup akan sulit untuk berkembang bahkan maju. Faktor penting dalam sebuah badan usaha adalah modal. Modal merupakan sumber dana pembelanjaan untuk membiayai aktivitas-aktivitas usaha. Sumber modal dalam koperasi adalah modal sendiri dan modal pinjaman. Penggunaan modal sendiri dirasa lebih baik dibandingkan modal pinjaman, karena penggunaan modal sendiri tidak akan menimbulkan beban bunga yang sangat besar. Adapun yang menjadi sumber utama modal sendiri dalam koperasi adalah simpanan anggota yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib.
-4-
Dengan melihat usaha yang dijalankan oleh Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah, yaitu usaha simpan pinjam, tentunya Koperasi Pondok Pesantren Fathiyyah, membutuhkan banyak modal untuk menjalankan usahanya. Modal tersebut harus dapat dialokasikan secara optimal dan efisien untuk dapat menghasilkan keuntungan, artinya jika simpanan pokok dan simpanan wajib yang menjadi sumber modal dalam koperasi mengalami peningkatan, hal ini akan diiringi oleh peningkatan keuntungan sehingga rentabilitasnyapun meningkat dan jika sebaliknya modal turun berarti keuntungan atau SHU juga akan mengalami penurunan. Mengingat fenomena diatas cukup menarik untuk dibahas, maka penulis mengambil judul: Pengaruh Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan Modal Pinajaman Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Koperasi Simpan Pinjam Pondok
Pesantren
Fat-hiyyah
Kecamatan
Cisayong
Kabupaten
Tasikmalaya.
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27: 2007) “secara formal anggota dapat diakui sebagai anggota koperasi jika ia telah menyetor uang sejumlah tertentu sebagai simpanan pokok”. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002: 213), disebutkan bahwa: Modal pokok koperasi adalah simpanan pokok anggota, mirip saham atas nama, tidak dapat dipindahtangankan dan dapat diambil kembali bila anggota keluar dari keanggotaan koperasi. Ekuitas koperasi atau kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok, simpanan lain, pinjamanpinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk cadangan. Dari kutipan diatas, terlihat bahwa simpanan pokok merupakan salah satu sumber modal yang tidak dapat terlepas dari kopersi. “Simpanan pokok yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota” (Subandi, 2008:82). Penjelasan UU No.25 tahun 1992 Pasal 41 ayat 2a menyebutkan bahwa “Simpanan pokok adalah sejumlah uang
yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota
-5-
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi ”. Menurut Hadiwidjaja (2001:9) “Simpanan pokok selama seseorang atau badan hukum koperasi menjadi anggota koperasi yang bersangkutan tidak boleh diambil, maka simpanan pokok tergolong kepada kelompok modal pemilik koperasi atau modal sendiri koperasi”. Jumlah simpanan pokok sama untuk semua anggota yang telah ditentukan oleh AD/ART. Balas jasa atas simpanan pokok akan diberikan berupa pembagian keuntungan yang disesuaikan dengan besarnya simpanan pokok.
Keberadaan simpanan pokok akan diikuti oleh simpanan
wajib, karena setiap orang yang masuk menjadi anggota koperasi harus membayar simpanan pokok, selanjutnya anggota harus membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang berlaku. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 27 : 2007) “Simpanan anggota adalah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayar anggota kepada koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi. “Simpanan wajib yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu” (Subandi, 2008:82). Definisi di atas sesuai dengan Penjelasan UU No.25 tahun 1992 Pasal 41 ayat 2b yang menyebutkan bahwa, “simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu”. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya pada koperasi sebagaimana ditetapkan dalam AD/ART. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi. Simpanan wajib menjadi sumber modal kedua selain simpanan pokok, yang besarnya mungkin saja melebihi simpanan pokok karena intensitas pembayaran simpanan wajib lebih sering dibandingkan simpanan pokok yang hanya dibayar satu kali.
-6-
Simpanan wajib sama halnya dengan simpanan pokok yang akan diberikan balas jasa berupa pembagian keuntungan dari laba atau SHU yang besarnya disesuaikan dengan jumlah simpanan yang disetorkan kepada koperasi. Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba dengan total modal usaha (aktiva) yaitu modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase. Dalam hal ini rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan. Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara SHU koperasi dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam prosentase (%). Dalam menghitung rentabilitas ekonomi ini, modal sendiri dan modal pinjaman tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai satu kesatuan. Rumus rentabilitas ekonomis adalah: SHU + Bunga Bank Modal Sendiri + Modal Luar
x 100%
HIPOTESIS Dalam suatu penelitian diperlukan suatu hipotesis yang merupakan jawaban sementara yang dapat dijadikan pegangan dalam melakukan penelitian. Menurut Arikunto ( 2004:66), Hipotesis adalah “ alternatif jawaban yang dibuat peneliti bagi problematika yang diajukan penelitiannya”. Jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan yang diungkapkan penulis sebelumnya maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Simpanan pokok berpengaruh terhadap rentabilitas. 2. Simpanan wajib berpengaruh terhadap rentabilitas. 3. Modal Pinjaman berpengaruh terhadap rentabilitas. 4. Simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal pinjaman secara simultan berpengaruh terhadap rentabilitas.
-7-
OBJEK PENELITIAN Pada Penelitian ini yang menjadi Objek Penelitiannya adalah Koperasi Simpan Pinjam, pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Raya Ciawi KM. 8 No. 79 Pagendingan Cisayong Tasikmalaya Post : 46153. Penelitian pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Daerah Kabupaten Tasikmalaya ini di lakukan karena pada koperasi tersebut membutuhkan banyak modal untuk menjalankan usahanya, serta harus di alokasikan secara optimal dan efisien untuk mendapatkan keuntungan.
METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu dengan cara-cara yang masuk akal, empiris (cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia), dan sistematis (proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan data yang sifatnya aktual. Menurut Moh. Nazir (2005:63) : Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki. Sementara metode analisis digunakan untuk menguji hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan antar variabel melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan statistik. Berdasarkan
uraian
tersebut,maka
dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan metode deskriptif analisis, karena penelitiannya mengarah pada
-8-
pemecahan analisis hubungan serta besarnya pengaruh antar variable. Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh simpanan pokok dan simpanan wajib terhadap rentabilitas pada koperasi Simpan Pinjam Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui seberapa pengaruh Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Modal Pinjaman Terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, penulis menyajikan data Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Modal Pinjaman dan Rentabilitas Ekonomis pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya periode 2008-2012, dapat dilihat pada Tabel: Tabel 2 Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Modal Pinjaman dan Rentabilitas Ekonomis pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya (Dalam Rupiah)
Tahun
Simpanan
Simpanan
Modal
Rentabilitas
Pokok
Wajib
Pinjaman
Ekonomis
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(%)
2008
13.191.000
73.101.660
26.219.430
57,86
2009
16.489.000
121.836.100
27.599.400
49,04
2010
19.614.000
132.323.300
47.960.249
48,85
2011
32.500.000
270.533.031
443.433.300
19,22
2012
45.670.000
361.291.517
1.407.934.011
12,07
Sumber: Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Setelah diuji dan diolah dengan mengunakan program SPSS 16.0 for windows. Untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel tidak bebas dikaitkan dengan perubahan dalam tiga variabel bebas dalam hal ini pengaruh Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Modal Pinjaman Terhadap Rentabilitas
-9-
Ekonomis pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya maka dilakukan analisis Regresi Linier Berganda. Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Coefficients
Std. Error 68.776
11.323
SimpananPokok
9.527E-7
.000
SimpananWajib
-3.018E-7
ModalPinjaman
4.741E-9
Beta
t
Sig. 6.074
.104
.619
.578
.666
.000
-1.748
-2.024
.042
.000
.154
.552
.679
a. Dependent Variable: Rentabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel coefficients, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = 68,776 + 95.270.000 X1 – 30.180.000 X2 + 4.741.000.000 X3 Keterangan: Y = Rentabilitas Ekonomis X1 = Simpanan Pokok X2 = Simpanan Wajib X3 = Modal Pinjaman a = konstanta = 68,776 b1 = Koefisien arah garis yang menunjukkan besarnya variabel terikat Y setiap variabel X1 berubah satu konstanta = 95.270.000 b2 = Koefisien arah garis yang menunjukkan besarnya variabel terikat Y setiap variabel X2 berubah satu konstanta = (30.180.000) b3 = Koefisien arah garis yang menunjukkan besarnya variabel terikat Y setiap variabel X3 berubah satu konstanta = 4.741.000.000 Dari persamaan regresi tersebut diketahui simpanan pokok dan modal pinjaman menunjukkan arah yang positif, artinya simpanan pokok dan modal pinjaman memberikan pengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomis Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan simpanan wajib menunjukkan arah negatif, artinya jika simpanan - 10 -
wajib meningkat maka akan mengurangi rentabilitas ekonomis Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa semakin meningkat simpanan pokok dan modal pinjaman pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya maka rentabilitas ekonomis yang dicapai pun akan semakin meningkat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya ditentukan oleh simpanan pokok, simpanan wajib dan modal pinjaman. Untuk mengetahui pengaruh simpanan pokok terhadap rentabilitas ekonomis signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,666 (Tabel Coefficients) dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata sig > α atau 0,666 > 0,05, maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Ditolaknya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial antara simpanan pokok terhadap rentabilitas ekonomis. Untuk mengetahui pengaruh simpanan wajib terhadap rentabilitas ekonomis signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,042 (Tabel Coefficients) dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata sig < α atau 0,042 < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara simpanan wajib terhadap rentabilitas ekonomis. Untuk mengetahui pengaruh modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,679 (Tabel Coefficients) dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata sig > α atau 0,679 > 0,05, maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Ditolaknya hipotesis alternatif
- 11 -
menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial antara modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis. Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi dan koefisien determinasi dapat dilihat dari Output program SPSS 16.0 for windows pada Tabel Model Summary. Model Summary Std. Error of the Model 1
R
R Square .998
a
Adjusted R Square
.996
.986
Estimate 2.45539
a. Predictors: (Constant), ModalPinjaman, SimpananWajib, SimpananPokok
Dari Tabel Model Summary, diketahui koefisien korelasi r yang menunjukkan derajat hubungan antara simpanan pokok, simpanan wajib, modal pinjaman dan rentabilitas ekonomis. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel Model Summary tersebut dapat diketahui bahwa besarnya R atau Koefisien korelasi sebesar 0.998. Kriteria keeratan hubungan antara simpanan pokok, simpanan wajib, modal pinjaman dan rentabilitas ekonomis termasuk kriteria yang sangat kuat. Adapun hasil koefisien determinasi atau R Square (R2) yaitu sebesar 0.996 atau sebesar 99,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh variabel simpanan pokok, simpanan wajib, modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis sebesar 99,6%. Besar koefisien determinasi tersebut diperoleh dari (r2) x 100% atau (0,998) 2 x 100% = 99,6%. Semakin tinggi Koperasi Pondok Pesantren Fathiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya meraih simpanan pokok dan mengatur besarnya modal pinjaman dan simpanan wajib, maka rentabilitas ekonomis pun cenderung akan semakin meningkat. Sisanya sebesar 0,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti selain simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal pinjaman. Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya memiliki modal usaha yang terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Pengelolaan modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib sangat berpengaruh terhadap laba atau SHU yang dihasilkan - 12 -
dan hal ini akan berpengaruh terhadap besarnya nilai rentabilitas. Dalam penelitian ini, diketahui bahwa pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya, modal pinjaman memberikan kontribusi yang tinggi pada kenaikan rentabilitas ekonomis. Hal tersebut disebabkan ekspansi usaha yang dilakukan yang membutuhkan dana tambahan pada periode tersebut. Simpanan pokok dan simpanan wajib dengan rentabilitas memiliki hubungan korelasional. Besar kecilnya peningkatan simpanan pokok dan simpanan wajib, serta modal pinjaman akan menentukan besar kecilnya kenaikan atau penurunan SHU, dimana SHU dan modal sendiri merupakan komponen utama dalam perhitungan rentabilitas. b
ANOVA Model
Sum of Squares
1 Regression Residual Total
df
Mean Square
1705.911
3
568.637
6.029
1
6.029
1711.940
4
F 94.318
Sig. .046
a
a. Predictors: (Constant), ModalPinjaman, SimpananWajib, SimpananPokok b. Dependent Variable: Rentabilitas
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis penelitian teruji, artinya variabel simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal pinjaman berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomis. Adapun untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan perbandingan nilai perhitungan signifikansi sebesar 0,046 (Tabel Anova) dengan tingkat keyakinan yang ditentukan yaitu sebesar 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata sig < α atau 0,046 < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis.
- 13 -
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya periode 20082012
cenderung
mengalami
peningkatan
yang
disebabkan
oleh
peningkatan jumlah orang yang masuk menjadi anggota koperasi. Adapun Modal Pinjaman pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong
Kabupaten
Tasikmalaya
periode
2008-2012
mengalami
peningkatan setiap tahunnya yang disebabkan oleh tujuan pengembangan yang ingin dilakukan Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan Rentabilitas ekonomis pada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya periode 2008-2012 mengalami penurunan setiap tahunnya yang disebabkan oleh peningkatan jumlah pinjaman yang dilakukan Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya kepada pihak bank yang tidak diimbangi dengan peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang signifikan. 2. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara parsial antara simpanan pokok dan modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis. Dan terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara simpanan wajib terhadap rentabilitas ekonomis. 3. Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal pinjaman terhadap rentabilitas ekonomis. SARAN Berdasarkan simpulan yang dikemukan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Koperasi Pondok Pesantren Fat-hiyyah Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya yaitu agar pihak koperasi meningkatkan penawaran pinjaman kepada anggota koperasi agar menaikkan rentabilitas ekonomis.
- 14 -
Bagi peneliti selanjutnya hendaknya meneliti lebih dari satu koperasi atau menambah periode tahun yang diteliti agar hasil penelitian lebih baik serta diharapkan mempertimbangkan juga faktor–faktor lain yang dapat mempengaruhi rentabilitas ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku: Anggraeni Dian, 2004, Pengaruh Pinjaman Jangka Panjang Terhadap Rentabilitas. Unsil. Tasikmalaya: Skripsi Alex S. Nitisemito. (2001). Marketing. Jakarta: Ghalia Ilmu. Bambang Riyanto. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan edisi 4. Yogyakarta: BPFE Dwi Imas, 2005, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Rentabilitas. unsil. Tasikmalaya: Skripsi Gilarso. (1993). Pengelolaan Koperasi, Yogyakarta: Kanisius.
Hadiwijdaja. (2001). Modal Koperasi. Bandung: CV Pionir Jaya. Harnanto. (2003). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP YKPN.. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Iqbal Hasan. (2009). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Aksara.
Bumi
Iskandar Susilo. (2006). Dinamika Gerakan Koperasi Indonesia. Jakarta: Erlangga. Martono, dan D. Harjito. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia UII. Moh. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Netti
Budiwati dan Lizza Suzzanti.(2007). Manajemen Keuangan Koperasi,Konsep Dasar dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
- 15 -
Nur Indrianto dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Riduwan. (2009). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. (2008). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur. Bandung : Alfabeta. Subandi. (2009). Ekonomi ALFABETA.
Koperasi
(Teori
dan
Praktik).
Bandung:
Sugiarto Ginanjar, 2006, Pengaruh Struktur Pendanaan Terhadap Tingkat Rentabilitas. Unsil. Tasikmalaya: Skripsi Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. S. Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Tatik Suryani, Sri Lestari, dan Wiwik Lestari. (2008). Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumber Dokumen:. Kopontren Fat-hiyyah. (2008). Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tasikmalaya: Kopontren Fat-hiyyah ---------------- (2009). Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tasikmalaya: Kopontren Fat-hiyyah ---------------(2010). Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tasikmalaya: Kopontren Fat-hiyyah --------------- (2011). Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tasikmalaya: Kopontren Fat-hiyyah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992, tentang Perkoperasian. Sumber Internet: http/www.depkop.go.id
- 16 -