ARTIKEL ILMIAH
PERFORMA TUTOR SEBAGAI EVALUATOR DAN STIMULATOR REFLEKSI DALAM TUTORIAL
disusun oleh: Wahyuni Utami G1A109037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2012/2013 1
Performa Tutor Sebagai Evaluator dan Stimulator Refleksi dalam Tutorial Wahyuni Utami*, Adriani**, Nindya Aryanty***, *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi ** Dosen Universitas Jambi *** Dosen Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa tutor sebagai evaluator dan stimulator refleksi dalam tutorial di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi menurut persepsi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 108 orang mahasiswa Blok 17 (Blok Reproduksi) dan 98 orang mahasiswa Blok 11 (Blok Urogenital dan Cairan Tubuh) pada tahun ajaran 2012/2013 sebagai responden penelitian. Responden penelitian tersebar dalam 20 kelompok tutorial untuk menilai performa tutor pada masing-masing kelompok tutorial sehingga ada 22 orang tutor yang berhasil dinilai oleh jumlah responden yang berbeda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sebanyak 17 orang (77,3%) tutor memiliki performa kategori baik sebagai evaluator dan stimulator refleksi menurut persepsi mahasiswa, sebanyak 5 orang (22,7%) tutor memiliki performa kategori cukup sebagai evaluator dan stimulator refleksi menurut persepsi mahasiswa. Kesimpulannya sebanyak 17 orang (77,3%) tutor memiliki performa kategori baik sebagai evaluator dan stimulator refleksi. Kata Kunci : Evaluator; Performa; Stimulator Refleksi; Tutor; Tutorial
PENDAHULUAN Tutorial
merupakan
metode
melaksanakan rangkaian aktivitas tutorial
pembelajaran secara kontekstual yang
dengan menerapkan tujuh langkah pokok
mengedepankan prinsip partisipasi aktif
tutorial.1-4,6
dan mandiri melalui interaksi sekelompok
Performa seorang tutor dibutuhkan
kecil mahasiswa demi tercapainya suatu
dalam memfasilitasi seluruh rangkaian
tujuan pembelajaran.
1-5
mahasiswa
kesempatan
diberi
Dalam tutorial, untuk
aktivitas tutorial agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.3 Performa itu dinilai dari 2
kemampuannya
menjalankan
peran
ketika memberikan feedback.9 Ketika
sebagai seorang tutor. Tutor merupakan
tutor
dosen
membahas hal-hal yang masih kurang dan
yang
bertanggung
jawab
memberikan
menstimulasi prinsip-prinsip dasar tutorial
perlu
(konstruktif, mandiri, kolaboratif, dan
memberitahukan
kontekstual)
kelebihan
pada
mahasiswa
(ketua,
feedback,
dipelajari.
Selain
tutor
itu,
tutor
kekurangan
kelompok
dan
selama
proses
sekretaris, dan anggota kelompok tutorial)
tutorial berlangsung ataupun kekurangan
melalui tujuh langkah pokok tutorial demi
dan kelebihan setiap anggota kelompok.6
tercapainya tujuan pembelajaran.3,7
Tutor
seharusnya
tidak
hanya
Salah satu performa tutor adalah
memberikan feedback, tapi juga meminta
sebagai evaluator dan stimulator refleksi.7
mahasiswa untuk memberikan feedback
Peforma tutor sebagai evaluator dan
mengenai performanya selama tutorial.2
stimulator refleksi (the tutor as evaluator
Selain itu, peran tutor dalam memberikan
and stimulator of reflection) adalah
feedback adalah memastikan pemahaman
penampilannya dalam menjalankan peran
mahasiswa
untuk melakukan penilaian terhadap sikap
2
dan
kemampuan
dengan
mahasiswa
memberikan
(feedback)
dan
disertai
umpan
refleksi
balik
keefektifan
terhadap
kasus
yang
juga
harus
diberikan.
Seorang memberitahu
tutor mahasiswa
pentingnya
feedback dalam proses tutorial. Tutor
pembelajaran.2,4,6,7 Seorang tutor tidak
menjelaskan
boleh menghakimi mahasiswa dalam
feedback adalah agar komunikasi antara
menjalankan perannya sebagai evaluator
tutor dan kelompok tutorial berjalan dua
dan stimulator refleksi.2
arah. Selain itu, feedback bisa digunakan
Dalam
menjalankan
perannya
bahwa
tujuan
adanya
untuk mengevaluasi hal-hal yang telah
sebagai evaluator dan stimulator refleksi,
dicapai
tutor harus mampu memberikan feedback
dipelajari. Dari feedback, tutor juga bisa
secara
merupakan
memberitahu mahasiswa kemajuan dari
teknik komunikasi yang digunakan oleh
proses tutorial di kelompok mereka
seorang
apakah membaik atau memburuk.2,8
efektif.
Feedback
tutor
dalam
memberikan
informasi tentang kemajuan dan tujuan pembelajaran capai.
2,8
yang
telah
mahasiswa
Tutor harus menjadi pendengar
dan
hal
yang
masih
perlu
Sebagai evaluator dan stimulator refleksi tutor juga harus melakukan perannya
dalam
menstimulasi
proses
aktif selama proses tutorial agar tutor
refleksi. Tutor bersama-sama dengan
mengetahui hal-hal yang perlu dikatakan
kelompok
tutorial
mengingat
atau 3
membayangkan
kembali
(reflection)
Populasi responden penelitian ini adalah
seluruh proses tutorial yang telah dilalui
seluruh
oleh kelompok tutorial. Selain itu, tutor
pendidikan dokter. Cara pengambilan
memberikan kesempatan kepada setiap
sampel penelitian ini dengan teknik
mahasiswa untuk merefleksikan proses
purposive sampling. Sampel penelitian
pembelajaran yang telah mahasiswa lalui
adalah
dan
Reproduksi) yang berjumlah 108 orang
capai
selama
proses
tutorial
mahasiswa
mahasiswa
program
Blok
17
studi
(Sistem
berlangsung.6 Dengan proses refleksi ini,
dan
mahasiswa diharapkan dapat memaknai
Urogenital dan Cairan Tubuh) yang
tujuan
secara
berjumlah 98 orang. Responden yang
keseluruhan (knowledge, attitude, dan
tidak mengembalikan kuesioner diekslusi
skill)
dari penelitian.
pembelajaran
sehingga
tutorial
mahasiswa
dapat
menerapkan perilaku belajar yang baik (professional
behaviour)
dalam
pertemuan tutorial selanjutnya.
7
mahasiswa
Blok
11
(Sistem
Responden penelitian ini menilai performa 22 orang tutor yang berasal dari tiap-tiap kelompok tutorial pada Blok 17
Metode pembelajaran tutorial telah
dan Blok
11. Akan tetapi, jumlah
diterapkan di Program Studi Pendidikan
responden yang menilai masing-masing
Dokter Universitas Jambi sejak tahun
tutor berbeda sesuai dengan perpindahan
2007. Namun, performa tutor sebagai
tutor setiap pertemuan tutorial.
evaluator dan stimulator refleksi belum pernah
diteliti.
tersebut,
Berdasarkan
peneliti
ingin
Pengumpulan data diperoleh dengan
kondisi
menggunakan instrumen berupa kuesioner
mengetahui
rating scale yang terdiri atas empat
performa tutor sebagai evaluator dan
pernyataan
stimulator
metode
stimulator refleksi yang dibagi menjadi
pembelajaran tutorial di Program Studi
pernyataan positif dan negatif. Pernyataan
Pendidikan Dokter Universitas Jambi
ini
menurut persepsi mahasiswa.
performa tutor sebagai evaluator dan
refleksi
dalam
disusun
indikator
evaluator
berdasarkan
dan
teori-teori
stimulator refleksi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan
Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan
pada
kuesioner
dalam penelitian ini adalah penelitian
digunakan.
Derajat
kuantitatif dengan rancangan deskriptif.
digunakan dalam uji ini adalah 28 dengan
Penelitian ini dilakukan di Program Studi
tingkat signifikasi α adalah 5% sehingga
Pendidikan Dokter Universitas Jambi.
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,3061.
kebebasan
yang yang
4
Hasil uji validitas menunjukkan ke empat
Selain itu, Nilai alfa cronbach kuesioner
pernyataan yang diigunakan memperoleh
adalah 0,9093 sehingga kuesioner ini
angka lebih dari nilai r tabel (0,3061)
dapat dikatakan memiliki reliabilitas.
sehingga
pernyataan
dianggap
valid.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kuesioner
yang
digunakan
masuk dalam kriteria ekslusi. Lalu, data
disebarkan pada setiap pertemuan tutorial.
dari kuesioner ini dianalisis dengan
Mahasiswa yang mengikuti Blok 17
program komputer.
diberikan kuesioner sebanyak empat kali tutorial
sedangkan
mahasiswa
yang
mengikuti Blok 11 hanya diberikan kuesioner sebanyak dua kali tutorial. Hal ini dikarenakan perubahan tutor setiap kelompok tutorial pada Blok 11 dari skenario satu sampai skenario empat tidak terlalu bervariasi sehingga peneliti merasa kuesioner cukup diberikan dua kali pada skenario tiga dan empat saja. Selanjutnya, responden di setiap kelompok tutorial menilai tutor yang menjadi tutor mereka dengan menggunakan kuesioner tersebut. Ada 628 kuesioner yang digunakan untuk empat kali pemberian kuesioner pada mahasiswa Blok 17 dan dua kali pemberian kuesioner pada Blok 11. Dari 628 kuesioner yang diberikan ada 567 kuesioner yang masuk dalam kriteria inklusi sedangkan 61 kuesioner lainnya
Penelitian keterbatasan
ini dalam
memiliki pengembalian
kuesioner, subyektifitas responden, dan perbedaan
jumlah
responden
yang
menilai setiap tutor. Dalam penelitian ini, responden yang kurang kooperatif menyebabkan ada 61 kuesioner yang tidak dikembalikan sehingga data tidak dapat
diolah
secara
optimal.
Selanjutnya, subyektifitas yang dimiliki oleh
masing-masing
responden
mempengaruhi motivasi dan akurasi dalam pengisian kuesioner. Selain itu, kondisi tutor tidak bisa diatur untuk tetap melaksanakan tutorial di setiap skenario dan tidak bisa diatur hadir dalam kelompok tutorial yang berbeda. Oleh
karena
itu,
terdapat
keanekaragaman
jumlah
mahasiswa
yang menilai setiap tutor.
5
Tabel 1 Performa Tutor Sebagai Evaluator dan Stimulator Refleksi (The Tutor Tutor As Evaluator of Reflection) Menurut Persepsi Mahasiswa Interval
Kategori Interpretasi Skor Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk
37-45 28-36 19-27 10-18 0-9 Total
Jumlah (n) 17 5 -
Persentase (%) 77,3 22,7 -
22
100
Dari Tabel 1 diketahui bahwa
sudah benar-benar paham atau masih ada
performa 17 orang (77,3%) tutor sebagai
hal yang perlu ditanyakan dan tutor baru
evaluator dan stimulator refleksi menurut
meninggalkan
persepsi mahasiswa masuk dalam kategori
seluruh mahasiswa dipastikan memahami
baik. Penyebab performa tutor sebagai
skenario yang diberikan.
ruang
tutorial
apabila
evaluator dan stimulator refleksi dalam
Walaupun 77,3% performa tutor
penelitian ini masuk dalam kategori baik
masuk dalam kategori baik, analisis
adalah tutor memberikan kesempatan
performa tutor per indikator evaluator dan
kepada
menilai
stimulator refleksi perlu dijelaskan secara
mahasiswa
performanya
untuk
dan
memastikan
bahwa
rinci. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
telah
memahami
materi
indikator evaluator dan stimulator refleksi
tutorial. Hal ini terlihat dari Tabel 2 yang
yang masih kurang dilakukan oleh tutor di
menunjukkan 17 orang (77,3%) tutor
Program
sering memberikan kesempatan kepada
Universitas Jambi. Oleh karena itu,
mahasiswa untuk menilai performa tutor
performa tutor berdasarkan skor per
selama proses tutorial. Hasil penelitian ini
indikator evaluator dan stimulator refleksi
juga menunjukkan 16 orang (72,7%0 tutor
akan dijelaskan secara rinci dalam Tabel
sering memastikan apakah mahasiswa
2.
mahasiswa
Studi
Pendidikan
Dokter
6
Tabel 2 Performa Tutor Per Indikator Evaluator dan Stimulator Refleksi Menurut Persepsi Mahasiswa Indikator Jarang % 1.
2.
3.
4.
Memberitahukan kekurangan dan kelebihan setiap anggota kelompok selama proses tutorial dengan cara yang baik (feedback). Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menilai performa tutor selama proses tutorial. Memastikan apakah mahasiswa sudah benar-benar paham atau masih ada hal yang perlu ditanyakan dan tutor baru meninggalkan ruang tutorial apabila seluruh mahasiswa dipastikan memahami skenario yang diberikan . Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengingat atau membayangkan kembali (reflection) pelajaran yang didapatkan dari seluruh proses tutorial yang telah mereka laksanakan.
tutor
menurut
Selalu %
3 (13,6)
13 (59,1)
6 (27,3)
-
-
5 (22,7)
17 (77,3)
-
2 (9,1)
4 (18,2)
16 (72,7)
-
3 (13,6)
11 (50)
8 (36,4)
-
Dari Tabel 2 diketahui bahwa performa
Jawaban Kadang Sering Kadang % %
persepsi
memberitahukan
kekurangan
kelebihan
anggota
setiap
dan
kelompok
mahasiswa memiliki kekurangan dalam
selama proses tutorial dengan cara yang
indikator
baik atau dapat disebut juga sebagai
memberitahukan
kekurangan
dan kelebihan setiap anggota kelompok
kurang
selama proses tutorial dengan cara yang
(feedback).
baik. Hal ini terlihat dari data yang
memberikan
Feedback
umpan
merupakan
balik
teknik
menunjukkan 16 orang (72,7%) tutor
komunikasi yang digunakan oleh seorang
masih
tutor
memiliki
kekurangan
dalam
dalam
memberikan
informasi
7
tentang
kemajuan
tujuan
setelah Barrofio melakukan reformulasi
mahasiswa
kuesioner, nilai performa tutor sebagai
capai.2,8 Tujuan feedback adalah untuk
pemberi feedback tetap rendah. Hanya
mencegah terjadinya kesenjangan antara
saja
apa yang terjadi saat ini dengan tujuan
feedback mengalami perbaikan.11
pembelajaran
yang
yang
diharapkan.
dan telah
Hal
ini
pemahaman
mahasiswa
tentang
penting
Untuk meningkatkan performa tutor
dilakukan karena penilaian terhadap diri
dalam memberikan feedback, maka semua
sendiri (self assesment) biasanya tidak
penyebab seperti yang ditemukan oleh
akurat sehingga dibutuhkan penilaian
Barrofio yang mungkin dapat terjadi di
yang dilakukan oleh orang lain.
8
Universitas Jambi harus diatasi secara
Dalam penelitian ini, kurangnya performa
tutor
dalam
feedback
sejalan
memberikan
dengan
dini. Feedback yang konstruktif
dapat
dicapai
pada
dengan
didasarkan
penelitian
pengamatan, tidak membuat kesimpulan
Aryanty10 yang menyatakan masih ada
sendiri, deskriptif dan tidak menghakimi,
tutor yang tidak memberikan umpan balik
berhubungan dengan tujuan pembelajaran,
sehingga menurunkan motivasi individu
serta memberikan feedback pada waktu
mahasiswa
dalam
yang tepat. Pemberian feedback pada
pembelajaran. Selain itu, penelitian yang
waktu yang tepat harus benar-benar
et al.11 juga
diperhatikan karena pemberian feedback
menyatakan bahwa masih ada kekurangan
pada waktu yang tidak tepat akan lebih
performa
berdampak
dan
kelompok
dilakukan oleh Barrofio
tutor
dalam
memberikan
buruk
daripada
tidak
feedback. Menurut Barrofio penyebab hal
memberikan feedback.8
ini terjadi adalah kurangnya kesadaran
Performa tutor sebagai evaluator dan
tutor akan pentingnya feedback dalam
stimulator
tutorial, tutor tidak memahami strategi
kekurangan dalam indikator memberikan
untuk
serta
kesempatan kepada mahasiswa untuk
mahasiswa kurang menyadari adanya
melakukan refleksi. Hal ini terlihat dari
feedback yang diberikan oleh tutor.11
data yang menunjukkan 14 orang (63,6%)
Selain
tutor masih memiliki kekurangan dalam
memberikan
itu,
feedback,
formulasi
yang
tepat
refleksi
dibutuhkan dalam membuat pertanyaan
memberikan
kuesioner agar mahasiswa memahami,
mahasiswa
mengerti
membayangkan
dan
menyadari
apa
yang
juga
memiliki
kesempatan untuk
kepada
mengingat
kembali
atau
(reflection)
dimaksud dengan performa tutor dalam
pelajaran yang didapatkan dari seluruh
memberikan
proses
feedback.
Akan
tetapi,
tutorial
yang
telah
mereka 8
laksanakan. Refleksi atau perenungan dilakukan agar mahasiswa menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri sehingga
kompetensi
yang
dikuasai
SARAN Program Studi Pendidikan Dokter,
semakin meningkat dan mahasiswa tidak
Fakultas
Kedokteran
melakukan kesalahan yang sama pada
Kesesahatan
pertemuan selanjutnya.12
mengkaji lebih lanjut penyebab dua
Universitas
dan
Ilmu
Jambi
perlu
Hasil penelitian ini sejalan dengan
indikator evaluator dan stimulator refleksi
penelitian Muir yang menunjukkan bahwa
masih kurang dilakukan oleh tutor. Hasil
tutor dan mahasiswa belum sepenuhnya
kajian
memahami proses refleksi.13 Menurut
meningkatkan
Muir13 penyebab hal ini terjadi karena
metode
peran
Selanjutnya, institusi perlu memberikan
tutor
yang
rendah
dalam
ini
dapat
digunakan
performa
tutor
pembelajaran
dalam tutorial.
menggunakan strategi untuk menstimulasi
pelatihan
proses refleksi mahasiswa. Selain itu,
meningkatkan perannya sebagai fasilitator
diperlukan standar dan kriteria yang baku
dalam
dari institusi pendidikan tentang penilaian
Kemudian, institusi perlu membuat suatu
proses refleksi.
sistem
Sementara
itu,
dua
indikator
kepada
untuk
metode
pembelajaran
penilaian,
menggunakan
tutor
baik
itu
checklist
untuk
tutorial.
dengan ataupun
evaluator dan stimulator refleksi lainnya
menggunakan alat penilaian lainnya yang
sudah sering dan selalu dilakukan oleh
komprehensif terhadap performa tutor
tutor di Program Studi Pendidikan Dokter
sebagai evaluator dan stimulator refleksi
Universitas Jambi. Oleh karena itu,
dalam metode pembelajaran tutorial.
mayoritas
performa
tutor
sebagai
evaluator dan stimulator refleksi telah masuk dalam kategori baik.
Tutor di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas
Jambi
perlu
melakukan evaluasi diri. Tutor perlu KESIMPULAN Sebanyak 77,3% tutor di Program Studi
Pendidikan
Dokter
Universitas
Jambi
menurut
persepsi
mahasiswa
memiliki performa kategori baik sebagai evaluator dan stimulator refleksi.
membahas permasalahan yang tutor alami selama proses tutorial dan mencari solusi untuk mengoptimalkan perannya sebagai evaluator dan stimulator refleksi dalam tutorial.
9
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber informasi mengenai performa tutor dalam metode pembelajaran tutorial. Peneliti lain perlu melakukan penelitian yang sama di institusi masing-masing sehingga diperoleh informasi yang lebih luas mengenai performa tutor sebagai evaluator dan stimulator refleksi dalam tutorial. Selanjuntya, peneliti lain perlu melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan
dengan
penelitian
Misalnya,
faktor-faktor
mempengaruhi
performa
tutorial
dan
(pelatihan, lokakarya,
yang
tutor
efektivitas
ini.
dalam
intervensi
workshop, dan
sebagainya) dalam peningkatan performa tutor sebagai evaluator dan stimulator refleksi
telah diberikan selama penyusunan skripsi ini. 5. Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi dr. H. Armaidi Darmawan, M.Epid 6. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi dr. Nyimas Natasha M. Pd, Ked 7. dr. Amelia Dwi Fitri M.Med.ed, sebagai pembimbing akademik penulis. 8. Staf dosen, staf akademik, dan staf bagian Tata Usaha Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi. 9. Sahabat-sahabat saya Novvi Fitria Ayu, Arindia Wulandari, Ratih Suci Wijaya, Yoshanda Krisna Paddiansyah, dan Wely Wahyura. 10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009, kakak-kakak senior dan adikadik junior atas kerja sama yang baik dan kekompakkan selama ini. 11. Seluruh mahasiswa yang mengikuti metode pembelajaran Blok 17 dan Blok 11 yang telah bersedia menjadi responden penelitian.
DAFTAR PUSTAKA UCAPAN TERIMAKASIH 1. Kedua orangtua saya Bapak Syukurman S.pd dan Ibu Yulianita SE, adik saya M. Wiguna Saputra, kakak saya Anita Lestari Indah S.pd atas doa, cinta, kasih sayang dan dukungannya. 2. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Dr. dr. H. Yuwono M.Biomed. 3. Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi dr. Irawan Anasta Putra, Sp.A 4. Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi dr. Nindya Aryanty M.Med.Edu sebagai dosen pembimbing substansi atas segala bimbingan, saran, dan motivasi yang
1. Cantillon P, Diana W, editors. ABC of learning and teaching in medicine. 2nd ed. Singapore: Blackwell; 2010. p. 3, 10-4, 23-8. 2. Amin Z, Hoon KE. Basic in medical education. Singapore: World Scientific; 2006. p. 75-88, 115-30, 141-59, 219-33. 3. Harsono. Pengantar problem-based learning. Edisi ke-dua. Yogyakarta: Medika Fakultas Kedokteran UGM; 2008. hal.1-13, 28-44. 4. Harsono, H.C.Yohannes, Sudjarwadi. Tutorial. Yogyakarta: Pusat pengembangan pendidikan Universitas Gadjah Mada; hal. 6-34. 5. Dolmans DHJ, William D, Ineke HAPW, Cees P M. Problem-based learning: future challenges for 10
educational practice and research. Medical Education. 2005;39:731-41. 6. Walsh A. The tutor in problem based learning. Hamilton, Canada: McMaster University; 2005. p. 1, 4-7, 14-15, 2432. 7. Grave WD, Jos M, Jeannette H. The role of the tutor in a problem based learning curriculum. Maastricth: Universitaire Pers Maastricht; 2003. p. 7, 10, 20-55. 8. Dornan T, Karen M, Albert S, John S. Medical education theory and practice. England: Elsevier; 2011.p. 23, 120, 131-5, 340-1. 9. Lee G, Yua-Hua L, Kuoo-inn T, Shujen S, Chaou-shune L. When a problem based learning tutor decides to intervene. Acad med. 2009; 84:140611. 10. Aryanty N. Pengalaman belajar mahasiswa tahun pertama fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada menggunakan problem based learning: Studi kualitatif dengan rancangan
fenomenologi (Tesis Magister). Yogyakarta: FK UGM; 2010. hal. 156. 11. Baroffio A, Mathieu R, Nendaz, Arnaud P. Tutor training, evaluatin criteria and teaching environment influence students’ rating of tutor feedback in problem-based learning. Advance in health sciences education. 2007;12:427-39. 12. Barnawi, Arifin M. Etika dan profesi kependidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz media; 2012. hal. 74-5. 13. Muir F. The understanding and experience of students, tutors and educators regarding reflection in medical education: a qualitative study. International Journal of Medical Education. 2010; 1:61-67.
11