ARTIKEL ILMIAH PELATIHAN BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ENGLISH DEBATE UNTUK GURU SMKN 1 SINGOSARI MALANG ENGLISH TRAINING PROGRAM THROUH DEBATE METHOD FOR TEACHERS OF SMKN 1 SINGOSARI MALANG Arining Wibowo Universitas Kanjuruhan Malang Pengabdian kepada Masyarakat* E-Mail:
[email protected]
Abstrak Pengabdian ini diadakan dengan tujuan untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada guruguru SMKN 1 Singosari Malang. Peran mutlak bahasa Inggris untuk anak SMK, karena mereka adalah murid sekolah yang berbasis teknik (kejuruan) dimana dengan bekal bahasa Inggris yang mumpuni mereka setelah lulus akan mempunyai bekal yang cukup dalam mencari pekerjaan. Berbagai kendala yang dihadapi oleh guru maupun siswa dalam mempelajari bahasa Inggris merupakan salah satu pendorong untuk mengadakan pengabdian ini. Metode English Debate merupakan metode baru dimana siswa melalui guru mereka akan diperkenalkan berbagai teknik mempelajari bahasa Inggris dengan cara berdebat. Dengan metode tersebut guru akan terlatih untu mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa secara aktif dan inovatif sehingga pembelajaran bahasa Inggris bisa berjalan dengan optimal dan tidak membosankan. Setelah pelatihan ini diadakan untuk para guru SMKN 1 Singosari Malang, ternyata ada hasil yang signifikan yaitu bertambahnya wawasan para guru dalam mengajar bahasa Inggris, khususnya di bidang speaking. Hal tersebut sejalan dengan misi pelatihan ini yaitu English Debate diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru khususnya dalam bidang speaking. Kata Kunci: English Debate, SMKN 1 Singosari Malang, Pelatihan
*
Artikel ilmiah ini dibuat berdasarkan laporan pengabdian pelatihan bahasa Inggris melalui metode English Debate yang dilakukan di SMKN 1 Singosari Malang Tahun 2015.
1
Abstract The aim of this training is to teach English language to the teachers of Vocational High School/SMKN 1 Singosari Malang. The absolute role of English medium of communication and learning for vocational students is undeniable. Vocational High School is dedicated to produce technical worker which they are prepared to be readily available to work after graduation without continuing to study on college degree. With English language as their fluent second language, alumnus will have big weapon to compete in the current bothersome job demand. Problem of teaching-learning English is the one background of this training. English Debate method is a new method in SMKN 1 which they are introduced various techniques to learn English. With the method, teachers will be talented to teach English to students actively and innovatively. The result of this training told us that English Debate is effective method to be applied on teaching-learning English especially on speaking. Key Words: English Debate, SMKN 1 Singosari Malang, Training
A.
Pendahuluan Merespon peran bahasa Inggris di dunia modern akhir-akhir ini telah menimbulkan
kecenderungan yang semakin luas untuk mengajarkan atau mengenalkan bahasa Inggris di berbagai kalangan dan level pendidian. Sekolah Menengah Kejuruan (Vocational High School) dikenal sebagai institusi pendidikan menengah pencetak praktisi kerja. SMK mempunyai beberapa jurusan (program pendidikan) yang disesuaikan dengan lapangan kerja dimana para siswa bisa langsung terjun ke lapangan pekerjaan setelah menempuh pendidikan selama tiga tahun. Hal ini berbeda dengan Sekolah Menengah tingkat Atas (Senior High School) yang mengedepankan mata pelajaran eksak, non-eksak dan bahasa dan tidak membekali siswa dengan keahlian kerja khusus. Untuk para lulusan SMK, bahasa Inggris mutlak diperlukan atau bahkan bersifat wajib untuk dikuasai mengingat mereka akan langsung berkecimpung dalam dunia kerja yang sekarang ini syarat dengan bahasa Inggris. Untuk itu pembelajaran bahasa Inggris di SMK menjadi salah satu prioritas yang harus dikedepankan. Setelah diadakan wawancara dengan beberapa guru kelas dan kepala sekolah SMKN 1 Singosari Malang diperoleh penjelasan bahwa ternyata masih adanya kesulitan-kesulitan tentang proses pembelajaran bahasa Inggris terutama yang menyangkut dengan speaking skill. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pelatihan bahasa Inggris untuk guru perlu diadakan guna membekali para guru supaya bisa membekali murid dengan kemampuan bahasa Inggris yang memang dibutuhkan di lapangan kerja. 2
Tujuan pengabdian ini untuk membekali para guru bahasa Inggris di SMKN 1 Singosari dalam meningkatkan kemampuan dan keahlian mengajar bahasa Inggris dan sekaligus dapat digunakan sebagai salah satu metode pembelajaran bahasa Inggris di SMKN 1 Singosari Malang. Setelah pelatihan ini diadakan untuk para guru SMKN 1 Singosari Malang, ternyata ada hasil yang signifikan yaitu bertambahnya wawasan para guru dalam mengajar bahasa Inggris, khususnya di bidang speaking. Hal tersebut sejalan dengan misi pelatihan ini yaitu English Debate diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru khususnya dalam bidang speaking.
1. English Debate English Debate merupakan salah satu alternatif yang sangat brilian untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Ketika kita berdebat kita tidak hanya memakai speaking skill, karena pada saat yang bersamaan,kita juga menggunakan listening skill (karena harus mendengarkan semua detail argument team lawan). Sebelum berdebat kita juga harus mempersiapkan materi debat, dimana ketika melakukan itu, kita harus mencari informasi terkait topik yang diberikan di internet atau sumber-sumber yang lain, dimana hal ini akan secara otomatis melatih reading skill karena kita diwajibkan untuk membaca materi tersebut. Setelah itu kita juga harus menulis informasi tersebut dan menyusunnya dengan cara yang sepersuasif dan semeyakinkan mungkin untuk dapat membuat juri dan audiens memahami dan mendukung argument kita, disinilah keahlian writing skill dilatih. Jadi, pada dasarnya dengan mengikuti kompetisi debat bahasa Inggris, kita akan dihadapkan pada situasi dan kondisi dimana kita harus menggunakan dan melatih semua skill bahasa ingris (Speaking, Listening, Reading, Writing) pada saat yang bersamaan. Hal ini tentu saja, merupakan cara yang paling sesuai untuk meningkatkan English skill kita. Dan bukan hanya English skill, pada saat yang bersamaan kita juga dapat meningkatkan rasa percaya diri ketika berbicara di depan publik dan kita juga akan meningkatkan analytic thinking (pemikiran analisis), dimana kita akan dilatih untuk menganalisa setiap topik hangat national dan international di seluruh dunia dengan cara pemikiran yang kritis, dan logis (seperti dalam hal politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum, perang, timur tengah, pemanasan global, dll). Hal ini tentu saja akan mengubah kita menjadi orang yang lebih berwawasan dan peduli dengan segala macam kejadian (masalah/konflik) di sekitar kita baik yang terjadi di wilayah nasional maupun internasional. 3
B.
Metode Pelaksanaan Ada enam langkah kegiatan untuk mewujudkan pelatihan bisa berjalan maksimal.
Keenam langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1.
Penyusunan rencana kegiatan pelatihan bersama para guru dan kepala sekolah
2.
Mendesain materi
3.
Pembuatan materi bahasa Inggris dan menggambar
4.
Pelatihan bahasa Inggris dasar
5.
Praktek berbicara bahasa Inggris dan menggambar
6.
Evaluasi
C.
Hasil dan Pembahasan
Sesi 1: Pengenalan Teori Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Orang Dewasa Sesi ini dilaksanakan setelah pembukaan. Pada sesi ini pembicara mengupas berbagai hal seputar teori pembelajaran bahasa Inggris. Hal yang paling ditekankan dalam sesi ini adalah perbedaan mendasar tentang metode pembelajaran bahasa untuk dewasa dan anakanak. Secara singkat pembicara juga berbicara secara singkat tentang perbedaan karakteristik anak, bagaimana mencapai situasi pembelajaran yang menyenangkan, memilihkan metode yang sesuai untuk beberapa anak yang mempunyai karakter unik, dan lain sebagainya. Sesi 2: Pengenalan Metode English Debate Pada sesi ini para peserta diklat (pelatihan) di perkenalkan tentang berdebat yang baik dan cara strategi berdebat menggunakan bahasa Inggris. Sesi 4: Cara Mencari Sumber Materi Di jaman teknologi seperti sekarang ini, penggunaan Internet bisa sangat membantu dalam mencari referensi bahan ajar. Banyak sumber-sumber yang menyediakan materi pembelajaran untuk anak. Untuk itu para guru dan kepala sekolah juga dibekali tentang cara-cara mendapatkan berbagai sumber tersebut baik melalui situs berbayar maupun yang gratis sama sekali. Sesi 5: Performance Pada sesi ini para peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan performance dengan mempraktekkan metode debate.
4
Sesi 6: Evaluasi Sesuai dengan rancangan evaluasi yang terdapat pada pengajuan pengabdian ini, panitia pelaksana juga menetapkan evaluasi akhir. Standard yang diberlakukan adalah sekurang-kurangnya peserta diklat dapat dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya mencapai skor belajar 75%. Diklat dikatakan berhasil jika sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta berhasil. Tingkat keberhasilan ini bisa dilihat dari respon peserta diklat dalam melaksanakan pelatihan melalui pemahaman terhadap materi yang sudah disampaikan termasuk keaktifan peserta dalam menanggapi dan bertanya tentang materi terkait.
D.
Kesimpulan Berdasarkan hasil umpan balik yang didapatkan dari para peserta didapatkan
informasi bahwa kegiatan pelatihan (diklat) ini sangat relevan dengan kebutuhan para peserta untuk diajarkan kembali kepada murid-mudir SMKN 1 Singosari Malang. Mereka merasa mendapat wawasan dan skill baru yang aplikatif dan bermanfaat. Selain itu mereka juga merasa senang dengan teknik dan metode pelatihan yang diterapkan.
E.
Ucapan Terimakasih Banyak pihak yang telah membantu dalam mensukseskan pelatihan ini dari awal
sampai akhir penyusunan laporan ini. Maka dari itu saya selaku ketua peneliti mengucapkan beribu terimakasih kepada: 1.
Bapak Dr. Mujiono, M.Pd., selaku dekan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Kanjuruhan Malang yang telah memberikan wewenang dan izin untuk mengadakan pengabdian berupa pelatihan di SMKN 1 Singosari Malang.
2.
Bapak Drs. Sudiyono, selaku Ketua LPPM Unikama yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu proses pengabdian ini.
3.
Bapak Trisno Tunggal, RW, SS., M.Pd. selaku wakil dari pengabdi ini.
4.
Kepala Sekolah SMKN 1 Singosari Malang yang telah memberikan kami ruang gerak yang sangat luas untuk mengadakan pelatihan.
5.
Guru-guru SMKN 1 Singosari Malang yang telah merespon baik dan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini.
6.
Para mahasiswa Unikama yang telah ikut dalam membantu proses pelatihan.
7.
Dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per-satu yang telah membantu pelatihan dan pengabdian ini. 5
F.
Daftar Pustaka
Brewster, J., Ellis, G., & Girard, D.,(2002). The primary English teacher’s guide. England: Pearson plc. Claire Hewlett, Hellen Ward, Judith Roden & Julie Foreman. 1988. Teaching Science in the Primary Classroom: A Practical Guide (Paperback). Paul Chapman Publishing A SAGE Publications. Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung, Rosdakarya. Sugiyono.2002. Teori Pendidikan Praktis Bandung: Alfabeta
6