ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH DAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Hamdan 1),Amin Saib,2), Fachruddiasyah Muslim3) FKIP Universitas Jambi
[email protected] ABSTRAK Hasil belajar merupakan suatu hal yang penting dalam pendidikan dan dapat dipandang sebagai salah satu ukuran keberhasilan siswa dalam mengikuti suatu proses belajar. Hasil belajar juga sering dijadikan pedoman atau bahan pertimbangan dalam menetukan pendidikan lanjutan dan profesi yang akan dipilihnya. Hasil belajar Mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi belum sesuai dengan harapan, Salah satu penyebabnya yaitu kurang lengkapnya fasilitas belajar di rumah. Fasilitas belajar yang baik dan lengkap membuat semangat belajar siswa pada saat siswa di rumah. Selain itu, kemandirian dalam belajar juga sangat penting dibutuhkan oleh siswa pada saat belajar, siswa yang memilki kemandirian belajar yang tinggi akan mempengaruhi hasil belajar yang didapatkannya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar di rumah dan kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi sebanyak 57 orang. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket. Setelah itu dianalisis dengan korelasi parsial product moment dan dibantu program SPSS Versi 17.00. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki fasilitas belajar di rumah yang lengkap dan memadai, memiliki kemandirian dalam belajar yang tinggi, dan hasil belajar termasuk dalam kategori cukup. Penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar IPS Terpadu, yaitu sebesar 0,274, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu, yaitu sebesar 0,385. Berdasarkan penelitian ini, maka saran kepada orang tua siswa untuk dapat menyediakan fasilitas belajar di rumah untuk anaknya, dan saran kepada guru agar dapat memotivasi anak didiknya supaya memilki kemandirian yang tinggi saat belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Fasilitas belajar di rumah, Kemandirian dalam belajar Siswa, dan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa 1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, apabila bagi bangsa yang sedang berkembang dan sedang giat membangun negaranya. Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh penduduk bangsa itu sendiri untuk memajukan negaranya, dengan meningkatkan mutu pendidikan. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional, bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Pendidikan merupakan salah satu prioritas sasaran pembangunan nasional, karena melalui pendidikan akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam menghadapi kehidupan nantinya yang penuh persaingan. Menyadari pentingnya peranan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pemerintah telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajar yang baik. Upaya pemerintah dalam mewujudkan dan menciptakan pendidikan yang berkualitas diantaranya mengadakan penataran atau pelatihan bagi guru, workshop, studi banding bagi siswa dan guru, perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, melanjutkan pendidikan bagi tenaga pengajar kejenjang yang lebih tinggi, pemberian buku paket dan penunjang, memperbaiki sarana dan prasarana sekolah. Untuk memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diinginkan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, sebab kemampuan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru berbeda-beda. Rendahnya hasil belajar siswa di atas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan dari luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor internal meliputi kecerdasan, bakat dan motivasi, minat belajar diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal meliputi kemampuan guru dalam menerangkan pelajaran, sumber belajar, media pembelajaran yang mendukung, fasilitas belajar di rumah, lingkungan dan lain-lain (Syah, 2005:146). Masalah pokok yang paling banyak dihadapi oleh siswa adalah masalah belajar. Biasanya siswa memperoleh kesulitan dalam metode yang tepat bagi dirinya, kesulitan dalam mengatur waktu belajar dan sulit dalam
2
membangkitkan minat untuk belajar sendiri atau mandiri yang antara lain disebabkan kurangnya fasilitas belajar di rumah. Dengan demikian Penyediaan fasilitas belajar di rumah oleh orang tua merupakan faktor eksternal yang juga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Fasilitas belajar yang lengkap dan tepat akan memudahkan siswa dalam menerima dan menguasai pelajaran. Siswa yang memiliki fasilitas belajar yang memadai, akan mendukung hasil belajar dan termotivasi serta berminat untuk belajar di rumah, hasil belajar yang diharapkan akan tercapai dengan baik. Belajar membutuhkan fasilitas pendukung, baik di sekolah maupun di rumah dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Ahmadi dan Supriyono (2004: 88), “keadaan peralatan seperti pensil, tinta, penggaris, buku tulis, buku pelajaran, jangka dan lain-lain akan membentuk kelancaran dalam belajar. Jadi, jika siswa dalam belajarnya didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap maka siswa tersebut akan lebih mudah dalam memanfaatkannya. Dengan adanya fasilitas belajar di rumah yang lengkap akan sangat penting dan membantu bagi anak dalam proses belajar. Fasilitas tersebut dapat berupa alat tulis, tempat belajar maupun fasilitas belajar lainnya. Selain fasilitas belajar yang mempengaruhi hasil belajar Kemandirian dalam belajar merupakan syarat mutlak bagi siswa guna mencapai hasil yang memuaskan, hal ini dapat dimengerti karena kegiatan belajar merupakan tanggung jawab dari siswa itu sendiri. Menurut Haris Mujiman (2005: 1) belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Pencapaian kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara penyampaiannya baik penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi belajar dilakukan oleh siswa sendiri. Disini belajar mandiri lebih dimaknai sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang didasari niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala yang menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. (Arikunto,2002:234). Dalam penelitian ini penulis tujuannya yaitu ingin mengetahui tentang 3
Hubungan Fasilitas belajar di rumah dan Kemandirian dalam belajar dengan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII di SMP PGRI 4 Kota Jambi. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar di rumah (X1), kemandirian dalam belajar (X2) dan hasil belajar IPS terpadu siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi sebanyak 57 siswa. Menurut Sugiyono (2012:148) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Untuk pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 30 orang siswa. Berdasarkan hasil uji coba angket yang dianalisis dengan bantuan program Microsoft Office EXEL 2007 maka dari 15 butir soal mengenai fasilitas belajar di rumah diperoleh sebanyak 15 butir angket yang dinyatakan valid. Sementara untuk angket kemandirian dalam belajar siswa yang berjumlah 20 butir angket diperoleh 18 butir angket yang dinyatakan valid dan 2 butir angket tidak valid. Adapun untuk angket yang tidak valid berdasarkan hasil konsultasi dengan tim TPSM maka soal tersebut diganti karena masih ada soal yang valid yang dapat digunakan untuk mengukur indikator yang sama dengan butir angket yang tidak valid tersebut. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka pengertian reliabilitas tes menurut Arikunto (2012:100) berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha diperoleh koefisien reliabilitas fasilitas belajar di rumah sebesar 0,77, kemandirian dalam belajar sebesar 0,90 pada taraf 0,5 dengan n = 30 dengan rkritis sebesar 0,30. Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai rkritis, maka dapat dinyatakan bahwa angket tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. Uji normalitas yaitu uji yang digunakan untuk menguji sekelompok data yang berasal dari populasi yang berada di bawah frekuensi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2010:107) untuk melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dengan taraf kesalahan 5%. 4
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varian yang homogeny atau tidak. Mencari varian masing-masing data kemudian dihitung nilai F, jika Harga F sudah ditetapkan maka harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F yang terdapat dalam distribusi F dengan taraf kepercayaan 95%, jika harga Fhitung < Ftabel, maka kedua kelompok data varians yang homogen dan sebaliknya. Uji hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dalam proses pengolahan data dilakukan dengan program SPSS, digunakan rumus regresi sederhana untuk mencari hubungan antar variabel jika salah satu variabel bebas dianggap sama dan kemudian untuk mencari hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan rumus Korelasi Berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Fasilitas Belajar di rumah (X1) Berdasarkan data yang diolah dari angket, dapat menunjukkan bahwa fasilitas belajar di rumah termasuk dalam kategori lengkap dengan rentang interval antara 52,5≤67,4. Fasilitas belajar di rumah sangat lengkap sebanyak 23 orang siswa (40,61%), pada kategori lengkap sebanyak 26 siswa (45,36%), dan pada kategori cukup baik sebanyak 8 siswa (14,03%). Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa Kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi memiliki fasilitas belajar di rumah yang lengkap, memadai dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik saat belajar di rumah. 2. Deskripsi Data Kemandirian Dalam Belajar (X2) Berdasarkan data yang diolah dari angket, dapat
menunjukkan bahwa kemandirian
dalam belajar siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rentang interval 70≤89. Dengan rincian, jumlah siswa yang paling banyak terdapat pada kategori tinggi sebanyak 50 orang atau dengan persentase 87,71%, pada kategori sangat tinggi ada 1 siswa dengan persentase 1,75%. Dan pada kategori cukup ada 6 orang siswa dengan persentase 10,52%. Tingginya kemandirian dalam belajar siswa dapat di ketahui dengan bagaimana cara siswa tersebut selama proses pembelajaran. Jadi sebagian besar responden (siswa) kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi yaitu
5
50 siswa dari 57 siswa (87%) memiliki kemandirian dalam belajar yang baik pada saat proses pembelajar di sekolah. .
Hasil uji normalitas data penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (uji K-S) berdasarkan taraf signifikan variabel fasilitas belajar di rumah sebesar 0,628, kemandirian dalam belajar sebesar 0,095 dan hasil belajar siswa sebesar 0,100. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel fasilitas belajar di rumah (X1), kemandirian dalam belajar (X2) dan hasil belajar siswa (Y) berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas data penelitian dilakukan dengan bantuan program SPSS menggunakan nilai F berdasarkan taraf signifikan alpha 0,05. Hasil pengujian homogenitas diperoleh koefisien homogenitas variable fasilitas bealajar di rumah sebesar 0,783, kemandirian dalam belajar sebesar 0,517 maka varibel homogeny. Uji hipotesis diperoleh koefisien korelasi fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar siswa, yaitu R sebesar 0,274 dan berdasarkan uji-t pada taraf signifikan alpha 0,05 diperoleh hasil 2,114. Sehingga thitung ≥ ttabel atau 2,114 ≥ 2,004, maka dapat dinyatakan signifikan maka Ha dapat diterima. Hubungan kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar siswa yaitu sebesar 0,314 dan berdasarkan uji-t pada taraf signifikan alpha 0,05 diperoleh hasil 2.455. Sehingga thitung ≥ ttabel atau 2,455 ≥ 2,004, maka dapat dinyatakan signifikan maka Ha dapat diterima, dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar di rumah dan kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu. Pembahasan Hubungan fasilitas belajar di rumah dan kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi, dalam penelitian ini terdapat dua (2) rumusan masalah yaitu: (1) Apakah terdapat hubungan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi; (2) Apakah terdapat hubungan antara kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi.
6
Dalam rumusan masalah pertama yaitu, Apakah terdapat hubungan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi, berdasarkan analisis dengan menggunakan korelasi parsial diperoleh r hitung 0,274 nilai r tabel 0,266 nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan/korelasi yang signifikan antara antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS release 17.0 diperoleh thitung = 2,114 untuk taraf kesalahan 5 % dengan n = 57 di peroleh r
tabel
sebesar =
2.004 ternyata r hitung > r tabel, atau 2,114 > 2.004 koefisien determinannya r2 = 0.0992 = 0.099 hal ini berarti nilai ditentukan oleh fasilitas belajar di rumah yang diberikan melalui persamaan regresi Y = (41,625) + 0,402 X1. Sisanya ditentukan oleh faktor lain. Hal ini berarti Ho ditolak Ha diterima, atau terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi. Dalam rumusan masalah ke dua yaitu apakah terdapat hubungan antara kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi, berdasarkan analisis korelasi parsial diperoleh rhitung sebesar 0,314 sedangkan nilai r table 0,266 nilai tersebut menunjukkan adanya hubungan/korelasi yang signifikan antara kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar di SMP PGRI 4 Kota Jambi. Jika nilai korelasi tersebut diinterprestasikan maka tergolong dalam korelasi sedang. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS release 17.0 diperoleh thitung = 2,455 untuk taraf kesalahan 5 % dengan n = 57 di peroleh r 2
tabel
sebesar =
2
2.004 ternyata r hitung > r tabel, atau 2,455 > 2.004 koefisien determinannya r = 0.099 = 0.099 hal ini berarti nilai ditentukan oleh kemandirian dalam belajar yang diberikan melalui persamaan regresi Y = (36,047) + 0,385 X2. Sisanya ditentukan oleh faktor lain. Hal ini berarti Ho ditolak Ha diterima, atau terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP PGRI 4 Kota Jambi.
7
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan di SMP PGRI 4 Kota Jambi, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar di rumah dengan hasil belajar siswa di SMP PGRI 4 Kota Jambi yaitu sebesar rhitung 0,274. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik dan lengkapnya fasilitas belajar di rumah, maka semakin baik hasil belajar siswa. 2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dalam belajar dengan hasil belajar siswa di SMP PGRI 4 Kota Jambi yaitu sebesar rhitung 0,385. Jadi dapat dikatakan, semakin tinggi kemandirian dalam belajar yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi hasil belajar siswa. Saran 1. Bagi guru, diharapkan dapat digunakan sebagai informasi sebagai bahan acuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi siswa, sebaiknya dapat digunakan sebagai acuan untuk lebih meningkatkan kemandirian dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah dan memanfaatkan bukubuku referensi yang berhubungan dengan mata pelajaran demi peningkatan hasil belajar. 3. Bagi orang tua, hendaknya dapat digunakan sebagai informasi untuk lebih memperhatikan kelengkapan dan menyediakan fasilitas belajar di rumah yang memadai bagi anaknya. 4. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar.
8
DAFTAR RUJUKAN Abdulsayani. 2001, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara Ahmadi, A. Dan Supriyono, W. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Aldita, 2004, Hubungan status ekonomi orang tua dan kemandirian dengan hasil belajar siswa Smp 3 Kota Malang. Malang (Sksipsi UMM) Arikunto, S. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: PT. Arikunto, A. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Yogyakarta : PT.Rineka Cipta. Artien Krisyanti. 1996. Hubungan antara Sifat Mandiri dalam Proses Belajar Akutansi dengan Hasil Belajar Akutansi Siswa kelas I SMK Negeri 1 Kabupaten Bungo tahun ajaran 1994/1995. Aunurrahman. 2009. Belajar dan pembelajaran. Alfabeta, Bandung Budi , S. 2010. Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung : PT Refika Aditama Damin, 2003. Inovasi Pendidikan dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandumg: Pustaka Setia Darsono 2004. Pengantar ilmu pendidikan. Usaha nasional. Surabaya Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Riena Cipta Djamarah, 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Riena Cipta Djamrah .2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, S. B dan Zaini, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Riena Cipta Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Efendi, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Roasdakarya Endang Listyanidi http://staff.uny.ac.id yang diakses tanggal 10 Januari 2012 Fitriani, Vivie. 2011. Hubungan Motivasi Berprestasi dan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Muara Jambi. Skripsi PIPS FKIP UNJA Gagne, 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Riena Cipta Hakim, Thursan. 2004. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Hamalik, Oemar. 2003. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Transito Hamalik, Oemar. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara Hasan, Iqbal. 2009. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press. Kunandar, 2008. Pendekatan Penelitian. Jakarta: Riena Cipta Lee J. Croubach. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Riena Cipta Mc Gooch. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Riena Cipta Nasution. 1992. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran.Bandung. Sinar Baru Algesindo. 9
Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Akasara Priyatno, Dwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offeset. Riduwan dan Sunarto. 2007.Pengantar Statistika untuk Penelitian : Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis.Bandung: Alfabeta Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Cipta Sntrock dan Yussen. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Slameto. 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Slameto, 2002. Hasil belajar dan yang mempengaruhinya. Gramedia, Jakarta. Slameto. 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2008.Statistic Untuk Penelitian .Bandung:Alfabeta. ------------. 2010. Statistic Untuk Penelitian .Bandung:Alfabeta. Syah, M. 2007. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sudjana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI OFFSET Witherington. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Riena Cipta Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
10