KABUPATEN SIAK
Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak
ARTI LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK Bentuk dan Pembagian Lambang Lambang Daerah Kabupaten Siak berbentuk Perisai berwarna hijau lumut didalamnya terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bintang bersegi lima, berwarna kuning keemasan. Istana Siak, berwarna kuning air. Padi, berwarna kuning keemasan. Kapas, berwarna hijau dan putih Roda Pembangunan bersegi dua belas, berwarna hitam. Gelombang dan bertindih, berwarna kuning keemasan dan hitam. Pita, berwarna merah dengan tulisan “SIAK” berwarna putih.
Warna Lambang Warna utama yang dipakai adalah : hijau lumut, merah darah burung dara, kuning keemasan disamping sedikit mempergunakan warna hitam dan putih. Makna Lambang 1. PERISAI, secara keseluruhan bermakna sebagai perlindungan pertahanan dan melindungi masyarakat. 2. BINTANG, melambangkan bahwa masyarakat Siak adalah masyarakat yang religius, berketuhanan Yang Maha Esa dan berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. ISTANA SIAK, berwarna kuning air melambangkan kebesaran dan kejayaan Kabupaten Siak. 4. PADI DAN KAPAS, melambangkan kesejahteraan, meliputi antara lain : sandang, pangan, papan, dll, merupakan standar kesejahteraan. 5. RODA PEMBANGUNAN BERGERIGI DUABELAS BERWARNA HITAM, melambangkan dinamika roda pembangunan disegala bidang dan tanggal 12 Oktober 1999 resminya Siak menjadi Kabupaten. 6. GELOMBANG DUA BERTINDIH, melambangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Siak yaitu : gelombang warna hitam melambangkan minyak bumi sebagai potensi pertambangan. Gelombang berwarna kuning melambangkan minyak sawit sebagai potensi perkebunan dan pertanian. 7. PITA, menyatakan/melambangkan dinamika Kabupaten Siak yang terus giat membangun. 8. TULISAN SIAK DENGAN HURUF KATIN DAN HURUF MELAYU, menyatakan nama Kabupaten Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
i
Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak 9. WARNA HIJAU LUMUT, KUNING KEEMASAN DAN MERAH DARAH BURUNG ADALAH WARNA TRADISIONAL KHAS MELAYU RIAU ; Hijau lumut melambangkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, adat istiadat dan kesuburan. Kuning keemasan perlambang kebesaran/keagungan dan kemuliaan serta keadilan. Merah darah burung, melambangkan keberanian dan semangat di atas kebenaran dan tanggung jawab. Hitam putih dan warna-warni asli yang melambangkan keabadian. 10. TIGA SIMPUL IKATAN PADI DAN KAPAS, melambangkan Kabupaten Siak berangkat dari tiga Kecamatan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
ii
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNya, maka Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini telah dapat disusun sesuai yang diharapkan. Sebagaimana ditegaskan pada Pasal 152 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah haruslah berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menyajikan data statistik yang akurat dan berkualitas mengenai gambaran umum kondisi Kabupaten Siak, potensi sumber daya serta hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai pada berbagai sektor sesuai dengan Visi dan Misi Kabupaten Siak Tahun 2011-2016 yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh penyelenggara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas. Data dan informasi merupakan faktor penting yang saling mendukung agar tercapainya kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan yang dapat dihandalkan. Kami menyadari bahwa Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 masih belum sepenuhnya sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran yang konstruktif serta dukungan data dan informasi dari seluruh pihak untuk kesempurnaan dan keberlanjutan penyusunan buku profil setiap tahunnya. Akhirnya apa yang disajikan dengan segala keterbatasannya diharapkan dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Buku Profil Kabupaten Siak Tahun 2013 kami ucapkan terima kasih. Siak Sri Indrapura,
Desember 2014
KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SIAK
Drs. H. YAN PRANA JAYA, M.Si Pembina Tk. I NIP. 19651018 199503 1 001 Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
iii
Daftar Isi
DAFTAR ISI Halaman Arti Lambang Daerah Kabupaten Siak .................................. i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar Isi ............................................................................. iv Daftar Tabel ......................................................................... vi Daftar Grafik ........................................................................ xi I. KONDISI UMUM DAERAH .................................................. 1.1. Luas dan Batas Wilayah .................................................. 1.2. Letak dan Kondisi Geografis ............................................ 1.3. Topografi ......................................................................... 1.4. Geologi ............................................................................ 1.5. Klimatologi ...................................................................... 1.6. Hidrologi ......................................................................... 1.7. Penggunaan Lahan .......................................................... 1.7.1. Kawasan Lindung ................................................. 1.7.2. Kawasan Budidaya ............................................... 1.7.3. Lahan Persawahan ................................................ 1.7.4. Lahan Kering ........................................................ 1.8. Wilayah Rawan Bencana ................................................. 1.9. Kerusakan Lingkungan ................................................... 1.9.1. Kerusakan Hutan ................................................. 1.9.2. Pencemaran Udara ............................................... 1.9.3. Pencemaran Sungai ..............................................
1 1 2 3 3 3 4 5 6 6 10 12 15 16 16 19 20
II. KONDISI PEMERINTAHAN UMUM ................................... 2.1. Administrasi Pemerintahan ........................................... 2.2. Kewenangan Pemerintahan .......................................... 2.3. Aparatur Pemerintah Daerah ......................................... 2.4. Organisasi Pemerintah Daerah ...................................... 2.5. Pelaksanaan Asas Pemerintahan ................................... 2.6. Peraturan Daerah (Perda) dan Perizinan ........................
21 21 23 24 24 30 33
III. KONDISI SOSIAL BUDAYA .............................................. 3.1. Demografi ...................................................................... 3.2. Tenaga Kerja ................................................................. 3.3. Pendidikan .................................................................... 3.4. Kesehatan ..................................................................... 3.5. Kepemudaan dan Olahraga ........................................... 3.6. Agama ........................................................................... 3.7. Politik, Hukum, dan Keamanan .....................................
37 37 41 43 56 60 62 64
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
iv
Daftar Isi IV. KONDISI SUMBER DAYA ALAM ....................................... 4.1. Pertanian ...................................................................... 4.2. Kehutanan dan Perkebunan .......................................... 4.3. Peternakan .................................................................... 4.4. Perikanan ...................................................................... 4.5. Pertambangan dan Energi .............................................
67 67 69 73 77 79
V. KONDISI INFRASTRUKTUR .............................................. 5.1. Perumahan dan Pemukiman ......................................... 5.2. Pekerjaan Umum ........................................................... 5.3. Listrik ........................................................................... 5.4. Air Bersih ...................................................................... 5.5. Lingkungan Hidup ........................................................ 5.6. Pertanahan ................................................................... 5.7. Pariwisata ..................................................................... 5.8. Perhubungan, Pos, Telekomunikasi dan Informatika .....
81 81 82 87 90 91 92 94 106
VI. KONDISI PEREKONOMIAN .............................................. 6.1. Koperasi, Perdagangan dan Industri ............................. 6.2. Penanaman Modal ........................................................ 6.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ...................... 6.3.1. PDRB Per Kapita ................................................ 6.3.2. Pendapatan Regional Per Kapita ......................... 6.4. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ......................................................................... 6.5. Neraca Daerah .............................................................. 6.6. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ..............................
109 109 113 114 118 120
VII. KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH ............................... 7.1. Pertumbuhan Ekonomi ................................................ 7.2. Laju Inflasi ................................................................... 7.3. Angka Kemiskinan ....................................................... 7.4. Angka Harapan Hidup (AHH) ........................................ 7.5. Angka Melek Huruf (AMH) ............................................ 7.6. Angka Rata-rata Lama Sekolah ..................................... 7.7 Pengeluaran Per Kapita ................................................ 7.8. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ............................ 7.9. Angka Kematian Ibu dan Anak .....................................
141 141 142 143 145 146 147 148 149 150
VIII. PRESTASI DAN PENGHARGAAN ....................................
156
IX.
160
KESIMPULAN ...............................................................
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
121 129 135
v
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6
Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5
Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah (Km2) di Kabupaten Siak Tahun 2014 ................................. Luas Lahan Kabupaten Siak Menurut Penggunaan Tahun 2013 .......................................................... Rencana Pola Ruang Kabupaten Siak Tahun 2013 .................................................................... Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 ............................ Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 ..................................................................... Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak Tahun 2006 – 2013 ...................... Jumlah Desa/Kelurahan, Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Siak Tahun 2013 ............................................................ Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun 2011 – 2013 ............................................... Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .... Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun 2011 – 2013 ........... Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Menerima Bantuan Beasiswa Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun 2011 – 2013 ......................................................... Lama Pengurusan dan Jumlah Persyaratan Dokumen Perizinan ................................................ Jumlah Perizinan yang Dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ....................... Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun 2013 ..................................................................... Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ......................................................... Kondisi Tenaga Kerja Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ......................................................... Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Siak Tahun 2012 - 2013 .......................................................... Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2013 ...
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
2 5 10 11 14 22 23 25 27 27
28 35 36 38 39 41 42 45 vi
Daftar Tabel Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4
Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2013 ... Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......... Jumlah Pembangunan Sekolah di Kabupaten Siak Tahun 2011-2013 ................................................. Jumlah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ....................... Bantuan Peralatan Sekolah Siswa Keluarga Miskin Kabupaten Siak Tahun 2013 – 2014 ....................... Jumlah Sekolah di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .... Jumlah Siswa di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 ............... Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 ............... Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .... Jumlah Rombongan Belajar di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .......................................................... Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 ......................................... Rasio Jumlah Rombongan Belajar Terhadap Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 .... Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Siak Tahun 2013 .................................. Jumlah Organisasi Pemuda Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............................................................ Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Menurut Agama dan Kecamatan per Desember Tahun 2013 ............. Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun 2013 ........................... Kondisi Politik Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Jumlah Kriminalitas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 .......................................................... Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ................................................ Luas Kawasan Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013 ...................................................................... Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ........................................ Realisasi Produksi Hasil Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013 ...........................................................
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
47 48 48 49 49 50 50 51 52 53 54 55 58 61 61 62 63 64 66 68 69 70 70 vii
Daftar Tabel Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10 Tabel 5.11 Tabel 5.12 Tabel 5.13 Tabel 5.14 Tabel 5.15 Tabel 5.16 Tabel 5.17 Tabel 5.18 Tabel 5.19
Perkembangaan Kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten Siak Tahun 2013 ................................................... Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ................................................ Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar di Kabupaten Siak Menurut Jenis Ikan Tahun 2011 – 2013 ........................................................... Kondisi Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ........................................ Pembangunan Rumah Layak Huni Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ................................................ Panjang Jalan Kabupaten Siak Menurut Kondisi dan Jenis Permukaan (km) Tahun 2011 – 2013 ...... Perkembangan Panjang Jalan Kabupaten Siak Menurut Jenis Permukaan Tahun 2011 – 2013 ..... Pembangunan Jembatan Kabupaten Siak Menurut Jenis Jembatan Tahun 2013 ................................. Pembangunan Infrastruktur Irigasi Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............................................... Pembangunan Infrastruktur Pengairan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ......................................... Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............................................................ Jumlah Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik PLN Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ................ Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik Non PLN Kabupaten Siak ....................................... PLTD dan PLTS Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............................................................ Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak yang Telah Dialiri Listrik .......................................................... Jumlah Bantuan PLTS-SHS Melalui APBD Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ..................... Jaringan Listrik yang Telah Dibangun Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Jumlah Proporsi Rumah Tangga yang Mendapatkan Akses Air Bersih Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Jumlah Sambungan Rumah (SR) Penerima Air Bersih Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............ Kondisi Persampahan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Jumlah Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun 2011 – 2013 ................................................ Luas Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun 2011 – 2013 .................................................
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
71 73 75 78 81 82 83 84 85 86 86 87 87 88 88 89 89 90 91 91 92 93 94
viii
Daftar Tabel Tabel 5.20 Tabel 5.21 Tabel 5.22 Tabel 5.23 Tabel 5.24 Tabel 5.25 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6 Tabel 6.7 Tabel 6.8 Tabel 6.9 Tabel 6.10 Tabel 6.11 Tabel 6.12 Tabel 6.13 Tabel 6.14
Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............................................... Jumlah Pembangunan Terminal Bus dan Pelabuhan Sungai Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ...................... Jumlah Cek, Wesel, Surat dan Paket Pos Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012*, 2013 ............ Jumlah Satuan Sambungan Telepon (JSST) di Kabupaten Siak Menurut Sentra Telepon Otomat (STO) Tahun 2011 – 2013 ....................................... Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan Lokal di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Jumlah Koperasi di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ........................................................... Nilai Ekspor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun 2011 – 2013 ............................... Nilai Impor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun 2011 – 2013 ............................... Jumlah Industri Menurut Kelompok Industri Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Nilai Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ................................................. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ...................... Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ................................................ Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ............................................... Perkembangan PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun 2011 2013 (Juta Rupiah) ........................................................ Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 (Juta Rupiah) .......................................................... Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 .......................................................... Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 .................................................................... Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ................................................
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
105 106 107 107 108 108 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 123 126 130 ix
Daftar Tabel Tabel 7.1 Tabel 7.2 Tabel 7.3 Tabel 7.4 Tabel 7.5 Tabel 7.6 Tabel 7.7 Tabel 7.8 Tabel 7.9 Tabel 7.10 Tabel 7.11
Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (%) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014 Serta Andil Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran (2013=100) Angka Kemiskinan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ......................................... Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 ............. Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................................................... Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) yang Dilaporkan Per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 ....................... Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) yang Dilaporkan Per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 .......................
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
142 143 144 146 147 148 149 150 151 153 155
x
Daftar Grafik
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1 Grafik 1.2 Grafik 2.1 Grafik 2.2 Grafik 2.3
Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 ............................. Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 ....................................................................... Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun 2013 ............................................................ Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013 ............................................................ Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 ..........................................
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
12 14 25 26 26
xi
Kondisi Umum Daerah
KONDISI UMUM DAERAH 1.1 Luas dan Batas Wilayah Kabupaten
Siak
secara
geografis memiliki luas 8.556,09 km2 atau 9,74%
dari total luas
wilayah Provinsi Riau, merupakan wilayah terluas ke-6 kabupaten/ kota di Provinsi Riau dengan pusat administrasi Indrapura.
di
Kota
Wilayah
Siak
Sri
Kabupaten
Siak sampai tahun 2014 memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 122 desa dan 9 kelurahan. Selanjutnya data kecamatan dan luasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Secara administratif batas wilayah Kabupaten Siak adalah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti;
Sebelah Selatan
: Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru;
Sebelah Timur
: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan dan Kepulauan Meranti;
Sebelah Barat
: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
1
Kondisi Umum Daerah Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Ibukota, Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah (Km2) Di Kabupaten Siak Tahun 2014
1. Minas
Minas
Jumlah Desa/Kelurahan 5
2. Kandis
Kandis
11
1493,65
3. Siak
Siak Sri Indrapura
8
894,17
4. Sungai Apit
Sungai Apit
15
1.346,33
5. Sungai Mandau
Muara Kelantan
9
1705,00
6. Kerinci Kanan
Kerinci Kanan
12
128,66
7. Lubuk Dalam
Lubuk Dalam
7
155,09
8. Tualang
Tualang
9
343,60
9. Koto Gasib
Pangkalan Pisang
11
704,70
10. Dayun
Dayun
11
232,24
11. Bunga Raya
Bunga Raya
10
151,00
12. Mempura
Benteng Hilir
8
437,45
13. Sabak Auh
Bandar Sungai
8
73,38
14. Pusako
Dusun Pusaka
7
544,47
131
8.556,09
Kecamatan
Ibukota
Jumlah
Luas Wilayah (km2) 346,35
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
1.2 Letak dan Kondisi Geografis Secara
geografis
Kabupaten
Siak
terletak
diantara
1°16’30”LU-0°20’49”LU dan 100°54’21”BT-102°10’59”BT, yang sebagian besar terdiri dari dataran rendah di bagian timur dan sebagian dataran tinggi di sebelah barat. Morfologi wilayah Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran dan sebagian kecil terdiri dari perbukitan yang terletak di bagian barat daya. Morfologi dataran mencakup sekitar 60% Wilayah Kabupaten Siak. Morfologi perbukitan rendah terdapat di bagian utara, timur dan memanjang dari arah barat laut sampai
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
2
Kondisi Umum Daerah tenggara. Morfologi perbukitan tinggi terletak di bagian barat daya wilayah DAS Siak. 1.3 Topografi Kabupaten Siak terdiri dari satuan dataran rendah dan satuan perbukitan. Kabupaten Siak sebagian besar terdiri dari dataran rendah, dengan ketinggian 0-50 m dari permukaaan laut, meliputi dataran banjir
sungai
dan
rawa
serta
terbentuk
endapan
permukaan.
Kemiringan lereng sekitar 0°- 3° atau bisa dikatakan hampir datar. Sedangkan satuan perbukitan mempunyai ketinggian antara 50-150 m dari daerah sekitarnya, dengan kemiringan 3°-15°. 1.4 Geologi Wilayah Kabupaten Siak merupakan bagian dari daerah yang tersusun
dari
batuan
sedimen
tufa
yang
berombak
sampai
bergelombang. Batuan induk didominasi batuan lempung (clay), silika, batu pasir dan batu lapis. Formasi ini terdapat di daerah Minas. Jenis tanah yang dominan adalah tanah tropodulit atau setara dengan tanah pedzolik merah kuning pada perbukitan dan tropaquepst atau setara dengan tanah alluvial yang sudah mulai berkembang pada bagian daratan rendah, terutama di pinggiran sungai. Tekstur tanah galuh lempung pasiran (sandy clay loam) dan galuh lempung yang makin ke dalam makin tinggi kadar lempungnya. Struktur tanah gembur sampai gumpal menyudut untuk horison A dan gumpal menyudut untuk horison B yang umumnya memiliki sifat fermeabilitas yang rendah. Wilayah alluvium merupakan daerah rawa-rawa yang terjadi karena gambut yang mengalami proses sedimentasi dari sungaisungai didekatnya.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
3
Kondisi Umum Daerah 1.5 Klimatologi Berdasarkan letak astronomis, seluruh Kabupaten Siak bila dilihat dari iklim matahari, seluruhnya terletak di daerah tropis, sehingga iklim yang berlaku di daerah ini juga iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 250C sampai dengan 370C dan kelembaban udara 88,9% per bulan. Menurut klasifikasi iklim Koppen, Kabupaten Siak dengan curah hujan yang hampir merata di sepanjang tahun. Jumlah hari hujan pada tahun 2013 mencapai 1.449 hari dan curah hujan sebesar 35.108 mm. Pada tahun 2013 rata–rata curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Minas yakni 403 mm per bulan per tahun. Sementara jumlah hari hujan paling banyak di Kecamatan Lubuk Dalam sejumlah 177 hari. 1.6 Hidrologi Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah yang berawa-rawa, Kabupaten Siak memiliki banyak sungai. Sungai tersebar adalah Sungai Siak, kemudian Sungai Mandau, Sungai Rawa, Sungai Gasib, Sungai Siak Kecil, Sungai Apit dan Sungai Buatan. Selain perairan sungai, Kabupaten Siak juga memiliki beberapa danau/tasik antara lain : Tasik Pulau Besar, Zamrud, Pulau Atas, Pulau Bawah, Tasik Serai, Tasik Air Hitam dan Tasik
Ketilau.
Tasik-tasik
tersebut
berpotensi
untuk
dijadikan
budidaya perikanan air tawar serta pariwisata. Sungai Siak berasal dari dua anak sungai, yaitu Sungai Tapung Kanan dan Tapung Kiri yang anak-anak sungainya berasal dari wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Bengkalis. Sungai Tapung Kanan berasal dari anak-anak sungai Paturuk, Karas Takuana, Suram, Lindai dan Siangkala. Sungai Mandau merupakan sungai yang cukup penting yang di bagian hulunya merupakan rawa dengan fisiografi kubah gambut. Formasi ini memiliki kondisi hidrologi yang dicirikan oleh air tanah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
4
Kondisi Umum Daerah yang dangkal, sehingga dengan evapotranspirasi dari air hujan yang meresap melalui air tanah dari kawasan hutan disekitarnya. Oleh karena itu, hutan memegang peranan penting bagi penyediaan air tanah di daerah ini. Setiap perubahan lingkungan kubah gambut oleh penebangan hutan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi hidrografi di daerah ini. Pelepasan air dari kawasan ini merupakan penyalur utama aliran air yang masuk melalui anak-anak sungai, yang lain masuk ke Sungai Mandau yang airnya berwarna coklat kehitaman. Kondisi aliran air kubah gambut hampir terdapat di sepanjang Sungai Siak yang kesemuanya akan memberikan kontribusi terhadap kualitas perairan di Sungai Siak. 1.7 Penggunaan Lahan Luas lahan Kabupaten Siak menurut penggunaannya pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.2. Penggunaan lahan terluas adalah lahan perkebunan yaitu sebesar 200.603 Ha atau sebesar 23,45%. Tabel 1.2 Luas Lahan Kabupaten Siak Menurut Penggunaan Tahun 2013 Penggunaan Lahan Sawah Perkarangan Tegal/Kebun Ladang/Huma Padang Rumput Hutan Rakyat Hutan Negara Perkebunan Rawa Tambak Kolam Empang Sementara Tidak Diusahakan Rumah Bangunan/Halaman Lain-Lain Jumlah
Luas (Ha) 4.675 30.900 9.353 236 110.702 90.958 200.603 18.479 15.825 2.012 174.922 196.944 855.509
Proporsi (%) 0,55 3,61 1,09 0,03 12,94 10,63 23,45 2,16 1,85 0,24 20,45 23,02 100,00
Sumber: Siak Dalam Angka Tahun 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
5
Kondisi Umum Daerah 1.7.1. Kawasan Lindung Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, yang dimaksud dengan kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan lindung dapat diklasifikasikan menjadi kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan hutan suaka alam, kawasan hutan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Salah satu kawasan lindung yang terkenal di Kabupaten Siak dan merupakan kawasan hutan suaka alam yaitu cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB). Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu untuk wilayah Kabupaten Siak memiliki luas ± 219.929 Ha, terdiri dari 3 zona yaitu zona inti (± 62.470 Ha), zona penyangga (± 55.432 Ha) dan zona transisi (± 102.027 Ha). 1.7.2. Kawasan Budidaya Di
dalam
Undang-undang
Nomor
26
Tahun
2007
disebutkan bahwa Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Adapun yang termasuk dalam kawasan budidaya adalah kawasan peruntukan hutan produksi,
kawasan
peruntukan kawasan
peruntukan
pertanian,
peruntukan
permukiman,
kawasan
hutan
peruntukan
pertambangan,
kawasan
rakyat,
peruntukan
kawasan industri,
kawasan perikanan,
peruntukan kawasan
peruntukan pariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, dan kawasan pertahanan keamanan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
6
Kondisi Umum Daerah Mengacu pada RTRW Kabupaten Siak kawasan budidaya di Kabupaten Siak terdiri dari delapan kawasan, yaitu hutan produksi (hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi), perkebunan, pertanian lahan basah, industri, pertambangan, perikanan air payau (tambak), pariwisata, dan permukiman.
Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Dari
keseluruhan
kawasan
yang
dinyatakan
sesuai/dapat dikembangkan sebagai kawasan hutan produksi tersebut, yang digolongkan menjadi hutan produksi tetap adalah sebesar 195.840,8 Ha. Sementara, yang dikategorikan menjadi hutan produksi terbatas/hutan tanaman industri adalah
sebesar
223.017,59
Ha.
Sedangkan,
yang
dikategorikan menjadi hutan produksi yang dapat dikonversi adalah sebesar 159.261,38 Ha. Kawasan hutan produksi ini banyak tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Siak, antara lain di Kecamatan Sungai Apit, Mempura, Dayun, Minas, Kandis, Tualang, Siak dan Koto Gasib. Namun luasan terbesar kawasan hutan produksi terkonsentrasi di Kecamatan Sungai Apit, yang juga berdekatan dengan pusat kegiatan agroindustri Tanjung Buton. Terkait dengan perkembangan sektor ekonomi yang akan diarahkan untuk mendukung agroindustri dan agrobisnis, maka pemanfaatan kawasan budidaya sebagai kawasan hutan memiliki peran yang sangat penting. Kawasan Peruntukan Pertanian Kawasan peruntukkan pertanian terdiri dari kawasan peruntukkan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Kawasan pertanian adalah kawasan yang fungsi utamanya berupa pengembangan tanaman pangan. Berdasarkan hasil Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
7
Kondisi Umum Daerah pengamatan dan analisis, potensi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Siak adalah sebesar 8.491 Ha atau 1,0% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Pusat-pusat pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan diarahkan di Kecamatan Bunga Raya, Kecamatan Sabak Auh, Sungai Apit dan Kecamatan Sungai Mandau, sedangkan untuk tanaman hortikultura tersebar di wilayah Kabupaten Siak dengan luasan relatif kecil. Kawasan perkebunan di Kabupaten Siak didominasi oleh komoditas kelapa sawit dan karet; tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Siak (bisa dilihat pada peta rencana pola ruang), dengan total luas perkebunan besar sebesar 269.190 Ha atau 31,4% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Kawasan Peruntukan Pariwisata Siak dikenal sebagai sebuah kerajaan besar Melayu yang didirikan pada tahun 1723 oleh Sultan Abdul Jalil Rakmat Syah atau sering di sebut sebagai raja Kecik. Di kabupaten ini banyak terdapat tempat yang menarik untuk dikunjungi dengan
berbagai
keelokan
objek
wisatanya.
Mengingat
banyaknya potensi wisata di Kabupaten Siak, pemerintah daerah selalu berusaha untuk membenahi diri dengan infrastruktur pendukung yang memadai seperti jalan raya, sarana
umum
lengkapnya
dan
lain
fasilitas
sebagainya.
umum,
maka
Dengan
semakin
akses
untuk
mengembangkan potensi pariwisata lebih mudah dilakukan. Adapun
potensi
pariwisata
yang
ada
saat
ini
dapat
digolongkan kedalam tiga kategori sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, antara lain: Keunikan,
keindahan,
dan
nilai
yang
berupa
keanekaragaman kekayaan alam; Budaya; Hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
8
Kondisi Umum Daerah Berdasarkan kategori tersebut, sebagian besar potensi wisata yang ada di Kabupaten Siak berasal dari kekayaan budaya yang terdapat di Kecamatan Siak. Kawasan Peruntukan Industri Berdasarkan hasil analisis, luas kawasan industri di Kabupaten Siak adalah 6.886 Ha atau 0,8% dari luas wilayah Kabupaten Siak yang terdiri dari Industri Perawang dengan luas kurang lebih 1.319 Ha berada di Kecamatan Tualang dan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) dengan luas kurang lebih 5.566 Ha berada di Kecamatan Sungai Apit. Kawasan Peruntukan Pertambangan (Minyak dan Gas Bumi) Kawasan pertambangan minyak di Kabupaten Siak terpusat di Kecamatan Kandis, Minas, dan Sabak Auh, dengan total luas kawasan sebesar 19.758 Ha atau 2,3% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Dengan adanya kebijakan pemusatan kegiatan industri di Tanjung Buton Kecamatan Sungai
Apit,
maka
dalam
perkembangan
selanjutnya
perusahaan industri di wilayah Kandis dan Minas akan diarahkan ke kawasan industri Tanjung Buton tersebut, terutama untuk kegiatan industri hilir. Berbeda dengan perusahaan industri lainnya, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan memiliki keterkaitan dengan lokasi bahan tambang, sehingga sampai akhir tahun perencanaan atau
hingga
akhir
masa
konsesi
kuasa
pertambangan
mendatang kegiatan ini masih akan berkembang di 4 (empat) kecamatan tersebut. Kawasan Peruntukan Permukiman Selain arahan pengembangan kawasan permukiman perkotaan yang sudah ada, juga diarahkan pengembangan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
9
Kondisi Umum Daerah kawasan permukiman baru di wilayah Kabupaten Siak. Dari hasil analisis dan perencanaan, kawasan permukiman di Kabupaten Siak adalah sebesar 76.960 Ha atau 9,00% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Tabel 1.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Siak Tahun 2013 No
Rencana Peruntukan
Luas (Ha)
1
Hutan Produksi Terbatas
2 3 4 5 6 7 8 9
Hutan Produksi Tetap Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi Kawasan Perkebunan Kawasan Tanaman Pangan Kawasan Perikanan Air Payau Kawasan Industri Kawasan Pertambangan (Minyak & Gas Bumi) Kawasan Permukiman Jumlah Kawasan Budidaya Total Luas Kabupaten Siak
Sumber: Hasil Analisis dan Perencanaan
Proporsi (%)
73.127
8,50%
232.994 5.751 269.190 8.491 10.918 6.886 19.758 76.960 704.075 858.092
27,20% 0,70% 31,40% 1,00% 1,30% 0,80% 2,30% 9,00% 82,00% 100,00%
1.7.3. Lahan Persawahan
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetakpetak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan atau menyalurkan
air,
biasanya ditanami
padi
sawah, termasuk lahan rawa tanpa memandang dari mana diperolehnya
atau
status
tanah
tersebut. Berdasarkan
penggunaannya, lahan sawah bisa di bagi menjadi lahan sawah berpengairan, lahan sawah tidak berpengairan dan tidak diusahakan. Lahan sawah berpengairan adalah
lahan
sawah
yang
memperoleh pengairan dari irigasi yang sistem pembagian airnya
belum
teratur
ikut membangun
meskipun pihak
sebagian
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
dari jaringan
pemerintah
sudah
tersebut.
Lahan 10
Kondisi Umum Daerah sawah tidak berpengairan yang diusahakan terdiri atas lahan sawah tadah hujan, pasang surut,
polder,
lebak dan rawa
yang diusahakan. Lahan
sawah
berpengairan merupakan
lahan
sawah
yang banyak dipakai oleh petani di Kabupaten Siak untuk menanam padi. Lahan
sawah
sementara
tidak diusahakan
adalah lahan sawah yang karena alasan, misalnya tidak ada tenaga atau yang dikuasai pihak lain selama lebih
dari
1
tahun dan kurang dari 2 tahun tidak diusahakan. Bila lahan tersebut tidak diusahakan (tidak ditanami tanaman semusim) lebih dari 2 tahun dianggap bukan lahan sawah dan dimasukkan lahan kering. Tabel 1.4 Luas Sawah Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013
No.
Kecamatan
1 Siak 2 Mempura 3 Sabak Auh 4 Sungai Apit 5 Bungaraya 6 Minas 7 Dayun 8 Kandis 9 Tualang 10 Koto Gasib 11 Kerinci Kanan 12 Lubuk Dalam 13 Sungai Mandau 14 Pusako Kabupaten Siak
Lahan Sawah (Ha) Tidak Ditanami Ditanami Jumlah Padi Padi 1.380 1.380 343 30 373 2.202 2.202 82 82 606 606 30 2 32 4.643 32 4.675
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Siak, 2013
Komposisi penggunaan lahan sawah di Kabupaten Siak tahun 2013 yang terdiri dari lahan sawah ditanami padi dan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
11
Kondisi Umum Daerah lahan sawah yang tidak ditanami padi seluas 4.675 Ha. Luas lahan sawah yang ditanami padi seluas 4.643 Ha dan luas lahan sawah yang
tidak ditanami padi seluas 32 Ha
(Tabel 1.4 dan Grafik 1.1). Grafik 1.1 Luas Sawah Kabupaten Siak (Ha) Menurut Penggunaannya Tahun 2013
4.643 6.000 4.000
32
2.000 -
Ditanam Padi Tidak Ditanam Padi
1.7.4. Lahan Kering Lahan bukan sawah (lahan kering) terdiri dari lahan yang
diusahakan untuk
Lahan
bukan
misalnya
sawah
pertanian yang
dan
bukan
pertanian.
diusahakan untuk
pertanian
tegal/kebun, ladang/huma, tambak/tebat/lempang
pengembalaan/padang rumput, lahan yang ditanami kayukayuan/hutan rakyat dan perkebunan. Lahan bukan sawah yang
diusahakan
bukan
pertanian
seperti
perumahan,
pemukiman dan lahan untuk bangunan. Ladang adalah lahan yang ditanami tanaman musiman dan pemakaiannya kemudian
hanya
ditinggalkan
semusim
karena
atau dua
tidak
subur
musim lagi.
Kemungkinan lahan ini beberapa tahun lagi akan dikerjakan kembali jika subur. Tegal/kebun adalah bukan lahan sawah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
12
Kondisi Umum Daerah yang ditanami tanaman musiman atau tahunan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah serta pemakaiannya tidak berpindah-pindah. Termasuk lahan yang sementara tidak diusahakan kurang dari 1 tahun (untuk menunggu penanaman yang akan datang) dan tegal/kebun milik transmigrasi yang berasal dari hutan negara setelah penempatan transmigrasi 2 (dua) tahun atau lebih. Kolam/tambak adalah lahan yang dipergunakan
untuk
melakukan pemeliharaan ikan, udang
atau fauna/biota air lainnya. Letak tambak biasanya tidak jauh dari laut atau air asin atau payau yang merupakan campuran air laut dan air tawar. Padang
rumput
adalah
pengembalaan ternak. Lahan
lahan yang
yang untuk
dipakai sementara
untuk tidak
diusahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun) tidak dianggap sebagai lahan padang rumput walaupun terdapat hewan yang digembalakan di sana. Lahan ini dimasukkan ke dalam lahan yang sementara tidak diusahakan. Luas padang rumput cukup luas di Kabupaten Siak, dimana pada umumnya digunakan untuk tempat pengembalaan ternak. Namun padang rumput ini dari tahun ke tahun mengalami penyempitan akibat digunakan untuk kawasan perumahan, dan untuk peruntukan lainnya. Pada daerah Kabupaten Siak umumnya, lahan yang dimanfaatkan sebagai lahan pekarangan, lahan
tegal/kebun,
lainnya
dan
kering
ladang/huma.
dimanfaatkan
untuk
berupa
Sedangkan usaha
tambak/tebat/lempang, pengembalaan/padang rumput, lahan yang ditanami kayu-kayuan/hutan rakyat dan perkebunan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
13
Kondisi Umum Daerah Grafik 1.2 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013
Komposisi penggunaan lahan kering di Kabupaten Siak tahun 2013 seluas 40.253 Ha. Luas lahan kering terdiri dari lahan tegal/kebun seluas 30.900 Ha dan lahan ladang/huma seluas 9.353 Ha. Berikut ini merupakan luas lahan kering yang ada pada kecamatan di Kabupaten Siak (Tabel 1.5). Tabel 1.5 Luas Lahan Kering Kabupaten Siak Menurut Kecamatan dan Penggunaannya Tahun 2013 No
Kecamatan
1 Minas 2 Kandis 3 Siak 4 Sungai Apit 5 Sungai Mandau 6 Kerinci Kanan 7 Lubuk Dalam 8 Tualang 9 Koto Gasib 10 Dayun 11 Bunga Raya 12 Mempura 13 Sabak Auh 14 Pusako Kabupaten Siak
Lahan Kering (Ha) Tegal/Kebun Ladang/Huma 129 81 146 139 3.378 80 2.087 36 14.710 6.685 15 217 22 55 16 1.115 158 270 200 228 30 5.850 1.906 29 2.671 30.900 9.353
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab. Siak, 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
Jumlah 210 285 3.458 2.123 21.395 15 239 71 1.273 470 258 7.756 29 2.671 40.253
14
Kondisi Umum Daerah 1.8 Wilayah Rawan Bencana Wilayah rawan bencana di Kabupaten Siak dikelompokkan menjadi 3 kawasan yaitu kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana gempa, dan kawasasan abrasi pantai. 1.
Kawasan Rawan Bencana Banjir Secara umum, Kabupaten Siak tidak memiliki kendala fisik untuk pengembangan wilayah yang cukup berbahaya terutama untuk budidaya perkotan. Dari hasil interpretasi rona fisik, wilayah Kabupaten Siak cenderung memiliki topografi yang landai dengan kemiringan lereng sekitar 0-3% dan ketinggian 0-50 meter dpl serta memiliki sifat batuan pada satuan perbukitan yang stabil sehingga potensi untuk terjadinya gerakan tanah dan erosi yang menyebabkan longsor sangat kecil. Namun, karena sebagian besar wilayahnya relatif datar (14-30mdpl), potensi untuk terjadinya banjir cukup besar di beberapa tempat terutama didaerah sepanjang Sungai Siak. Berdasarkan perhitungan siklus hidrologi dimana terjadi surplus air sekitar 15% manjadi aliran permukaan dari
curah
hujan
rata-rata
bulanan,
maka
kemungkinan
terjadinya banjir musiman pada bulan-bulan basah. Kecamatan yang rawan terjadinya banjir adalah Kecamatan Sungai Mandau, Siak, Sungai Apit, Mempura dan perbatasan Kecamatan Minas dan Sungai Mandau. 2.
Kawasan Rawan Bencana Gempa Pulau Sumatera dilalui oleh sesar Semangka yang apabila terjadi pergerakan mengakibatkan terjadinya gempa. Provinsi Riau terletak di jalur patahan bagian tengah sumatera, sehingga Kabupaten Siak masuk ke dalam jalur tersebut. Di Kabupaten Siak sendiri tidak terdapat patahan. Pada saat terjadi gempa, Kabupaten Siak hanya terkena magnitude atau getaran saja.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
15
Kondisi Umum Daerah
3.
Kawasan Abrasi Pantai Kabupaten Siak berpotensi bahaya erosi atau lebih tepatnya abrasi pantai di sepanjang pesisir Kecamatan Sungai Apit. Karakteristik struktur geologi dan jenis tanah di pesisir pantai Kecamatan Sungai Apit terdiri dari jenis endapan permukaan pantai dan sungai dengan komposisi struktur tanahnya sebagian besar adalah kerikil pasir dan lempung. Jenis tanah ini menjadi faktor
material
yang
berpengaruh
besar
terhadap
proses
pengikisan tanah di pantai dan sempadan sungai. 1.9 Kerusakan Lingkungan Kerusakan lingkungan yang terjadi di Kabupaten Siak meliputi kerusakan hutan, pencemaran udara, dan pencemaran sungai. 1.9.1 Kerusakan Hutan Kebakaran hutan dan lahan merupakan musibah yang terjadi tiap tahun di Kabupaten Siak. Musibah kebakaran hutan ini telah memberikan dampak baik kepada perekonomian, transportasi,
produksi
pertanian
maupun
hubungan
kenegaraan. Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak dipicu oleh tersedianya bekas lahan terutama pada musim kemarau,
umumnya
terjadi
pada
lahan
bekas
tebangan
(HPH/HPHTI), lahan perkebunan, lahan masyarakat dan lahan gambut. Disamping itu kerusakan hutan di Kabupaten Siak bersumber dari penggundulan hutan baik yang dilakukan melalui penebangan hutan secara legal maupun secara illegal dan peruntukkan kawasan hutan untuk erbagai kepentingan. Penggundulan hutan yang terjadi selama ini telah memberikan dampak bagi kerusakan lingkungan dalam bentuk erosi, Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
16
Kondisi Umum Daerah gangguan
terhadap
satwa,
dan
pengurangan
terhadap
keanekaragaman hayati. Banyak Daerah Aliran Sungai yang rusak akibat penggundulan hutan yang tidak terkendali yang meningkatkan debit aliran sungai dan mengurangi kapasitas penyimpanan air dalam tanah serta mengakibatkan variasi aliran air yang lebih besar sepanjang tahun. Secara umumnya penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Kesadaran semua lapisan masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah 2. Belum adanya alternatif penyiapan lahan yang relatif lebih murah dibanding dengan penyiapan lahan dengan cara pembakaran 3. Organisasi Non Struktural Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di tingkat Kabupaten maupun Satlak Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di kecamatan bersifat koordinatif belum bekerja secara maksimal dalam kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan 4. Perambahan hutan yang terjadi di dalam kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, Taman Hutan Raya, Taman Nasional maupun hutan produksi. Berbagai
upaya
telah
dilakukan
oleh
pemerintah
Kabupaten Siak dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan adalah sebagai berikut : (1) Mendayagunakan regu Manggala Agni mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa yang pada intinya membentuk regu-regu pemadam kebakaran di tingkat desa dalam bentuk masyarakat peduli api; (2) Mengintensifkan kegiatan penyuluhan kebakaran hutan dan lahan; (3) Meningkatkan kemapuan SDM pemadam kebakaran, jumlah dana dan sarana prasarana; (4) Mengkoordinasikan instansi
yang
terkait
dengan
kegiatan
penanggulangan
kebakaran dari pusat sampai daerah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
17
Kondisi Umum Daerah Diantara permasalahan yang menonjol dalam urusan lingkungan hidup di Kabupaten Siak antara lain permasalahan bidang kebakaran hutan dan lahan. Hal tersebut terbukti dengan
masih
terpantaunya
titik
api
oleh
Satelit
NOAA
sepanjang Februari 2013 sebanyak 16 titik api (hot spot) dan sepanjang Agustus 2013 sebanyak 1 (satu) titik api (hot spot). Penyebab dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut, antara lain :
Banyaknya lahan-lahan yang terlantar;
Tingginya animo masyarakat untuk berkebun sawit;
Masih minimnya kesadaran masyarakat akan dampak bahaya kebakaran hutan dan lahan;
Masih lemahnya penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ada
beberapa
faktor
yang
mendorong
terjadinya
kebakaran hutan di Kabupaten Siak selama ini, antara lain : (1) Masih lemahnya penegakan hukum (Law Enforcement), (2)
Masih
belum
teranggarkannya
dana
pengendalian
kebakaran hutan dan lahan secara terprogram (political will) Pemerintah Kabupaten Siak, (3) Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemadaman kebakaran hutan dan lahan, (4)
Masih
kurangnya
sarana
dan
prasarana
pemadaman
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak, (5) Masih rendahnya sistem informasi
kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten Siak, (6) Masih kurangnya pengawasan di areal PBS/HPHTI, (7) Masih kurangnya kesadaran pihak pengusaha PBS/HPHTI akan pentingnya kualitas lingkungan hidup dalam pembukaan areal, (8) Pola pikir pengusaha masih bersifat profit oriented sehingga kurang memperhatikan program Zero Burning dalam pembukaan lahan, dan (9) Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
18
Kondisi Umum Daerah Adapun dampak dan kondisi ekosistem lingkungan akibat terjadinya
kebakaran
hutan
dan
lahan
adalah
:
(1) Terganggunya aktivitas perekonomian dan pembangunan, (2) Permasalahan kabut asap yang sampai mengganggu kegiatan penerbangan dan lintas pelayaran bahkan transportasi darat, (3) Penyebaran penyakit ISPA bagi masyarakat, (4) Punahnya keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna di sekitar lokasi kebakaran, (5) Kerugian negara secara finansial atas punahnya fungsi sumber daya alam hayati dan penanggulangan kebakaran
hutan
dan
lahan,
(6)
Terganggunya
aktivitas
pendidikan dan (7) Terganggunya produksi pertanian akibat lemahnya intensitas matahari untuk aktivitas fotosintesa. Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara preventif berupa; pemasangan papan
peringatan,
penyebarluasan
penyuluhan
hot
spot.
dan
Pemasangan
pemantauan papan
dan
peringatan
diwajibkan kepada pimpinan perusahaan dilokasi yang mudah telihat, rawan kebakaran dengan bahasa yang informatif, mudah dimengerti serta dihindari menggunakan kata-kata yang sifatnya melarang dan mengancam. Penyuluhan diberikan melalui pertemuan sekaligus penyebarluasan leaflet/booklet ataupun dalam bentuk pemutaran film. Pemantauan dan penyebarluasan
data
hot
spot
disebarluaskan
kepada
kecamatan dan desa/kelurahan, perusahaan perkebunan dan kehutanan serta kepada instansi terkait untuk dilakukan pengecekan ke lapangan. 1.9.2 Pencemaran Udara Udara adalah salah satu unsur lingkungan yang sangat vital bagi kehidupan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Udara yang dihirup oleh manusia apabila
tidak
memenuhi
syarat
kesehatan
dapat
menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti berbagai Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
19
Kondisi Umum Daerah penyakit saluran pernapasan. Sedangkan pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau ko mponen lainnya ke udara berubahnya
tatanan
udara
oleh
kegiatan
dan
manusia
atau atau
proses alam sehingga kualitas udara turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dap at berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (PP No. 41 tahun 1999). Kadar pencemaran udara ditentukan oleh adanya zat-zat
seperti
karbon monoksida,
debu/partikel,
sulfur dioksida, nitrogen oksida dan hidrokarbon. Sumber
pencemaran
yang
terjadi di Kabupaten Siak
pada umumnya disebabkan oleh jenis kegiatan seperti industri pengolahan,
transportasi dan kegiatan keseharian rumah
tangga. Sumber
pencemaran
udara
lain
yang bahkan
menjadi isu nasional adalah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang sampai
menyebabkan
ke
negara
timbulnya kabut asap bahkan
tetangga
sehingga
mengakibatkan
menurunnya kualitas udara. Upaya pemantauan kualitas udara terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak terutama untuk melihat sejauh mana tingkat
pencemaran udara yang
terjadi di wilayah Kabupaten Siak, terutama pada lokasi pemantauan. Disamping itu, kerja sama dengan lembagalembaga
yang
bergerak
dibidang lingkungan
hidup,
terus
dilakukan baik didalam maupun diluar Kabupaten. 1.9.3 Pencemaran Sungai Pencemaran sungai Siak disebabkan oleh pencemaran yang diakibatkan oleh limbah dari perusahaan industri yang ada di pinggiran sungai maupun dari limbah rumah tangga. Di samping itu disinyalir adanya sebagian masyarakat yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bahan-bahan beracun. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
20
Kondisi Pemerintahan Umum
KONDISI PEMERINTAHAN UMUM 2.1 Administrasi Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Siak merupakan daerah pemerintahan otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis yang saat ini telah berusia 15 tahun semenjak terbentuk pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Rokan
Hulu,
Kabupaten
Siak,
Kabupaten
Karimun,
Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi, dan Kota Batam. Eksistensi
Kabupaten
Siak
didedikasikan
untuk membangun
kompetensi daerah yang berdaya saing dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki meliputi sumber daya alam, khususnya potensi di bidang
pertanian,
perikanan
dibinakembangkan
yang
perkebunan dan sebagai
kehutanan serta acuan
utama
pengembangan kehidupan masyarakat Kabupaten Siak yang berfokus pada kegiatan agribisnis dan agroindustri serta mendorong tumbuhnya Siak menjadi pusat pariwisata budaya sehingga mendorong Kabupaten Siak sebagai pusat budaya melayu. Hal ini menuntut pemerintahan Kabupaten Siak untuk mandiri, inovatif, serta responsif terhadap kepentingan publik sehingga jarak antara pemerintah dan masyarakat menjadi semakin dekat. Hal ini akan dapat diwujudkan melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas perencanaan serta pelaksanaan pembangunan, sehingga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan lebih mudah dicapai. Harapan
di
atas
tentu
membutuhkan
sarana
yang
dapat
memediasi dan menginformasikan kinerja Pemerintah Daerah dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan serta dampak pembangunan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
21
Kondisi Pemerintahan Umum terhadap
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Selain
itu,
pemerintah daerah juga membutuhkan umpan balik dari masyarakat dengan mengembangkan mekanisme check and balancing. Dengan kata lain, kewenangan (authority) yang dimiliki pemerintah daerah, dalam hal ini Kepala Daerah, dalam mengelola kelembagaan pemerintahan dan menjalankan kebijakan pembangunan perlu dibarengi dengan kewajiban
untuk
menginformasikan
apa
yang
telah
dilakukan
(akuntabilitas) kepada publik. Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak Tahun 2006 - 2013 No.
Tahun
Kecamatan
Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
13 14 14 14 14 14 14 14
113 113 113 126 126 129 131 131
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014
Pada tahun 2006, Kabupaten Siak memiliki 13 kecamatan dengan 113 desa/kelurahan. Adanya pemekaran Kecamatan Bunga Raya di Kabupaten Siak berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 maka jumlah Kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2007 bertambah menjadi 14 kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan yang terus
bertambah.
Pada
tahun
2013
jumlah
desa/kelurahan
di
Kabupaten Siak berjumlah 122 desa dan 9 kelurahan (Tabel 2.1). Adanya pertambahan jumlah kecamatan di Kabupaten Siak ini diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang efektif dan juga meningkatkan percepatan dalam pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
22
Kondisi Pemerintahan Umum Luas wilayah Kabupaten Siak pada tahun 2013 yaitu seluas 8.556,09 km2 dengan persentase kecamatan yang paling luas yaitu Kecamatan Sungai Mandau seluas 1.705 km2 atau sebesar 19,93 % (Tabel 2.2). Tabel 2.2 Jumlah Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah di Kabupaten Siak Berdasarkan Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan
Luas Persentase Wilayah Luas (%) (km2) 346,35 4,05
Jumlah Desa/Kelurahan
Ibukota
1. Minas
Minas
5
2. Kandis
11
6. Kerinci Kanan
Kandis Siak Sri Indrapura Sungai Apit Muara Kelantan Kerinci Kanan
7. Lubuk Dalam 8. Tualang
1.493,65
17,46
894,17
10,45
15
1.346,33
15,74
9
1.705,00
19,93
12
128,66
1,50
Lubuk Dalam
6
155,09
1,81
8
343,60
4,02
11
704,70
8,24
10. Dayun
Tualang Pangkalan Pisang Dayun
11
232,24
2,71
11. Bunga Raya
Bunga Raya
10
151,00
1,76
12. Mempura
Benteng Hilir
8
437,45
5,11
13. Sabak Auh
Bandar Sungai
8
73,38
0,86
14. Pusako
Dusun Pusaka
7
544,47
6,36
8.556,09
100,00
3. Siak 4. Sungai Apit 5. Sungai Mandau
9. Koto Gasib
Jumlah
8
129
Sumber : Bagian Administrasi Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014
2.2 Kewenangan Pemerintahan Berdasarkan tentang
Peraturan
Pembagian
Urusan
Pemerintah
Nomor
Pemerintahan
38
Antara
Tahun
2007
Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, maka pemerintah
Kabupaten
Siak
mempunyai
tanggungjawab
untuk
melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
23
Kondisi Pemerintahan Umum kewenangannya. Adapun Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten
Siak
antara
lain
pendidikan,
kesehatan,
pekerjaan umum, perumahan, perencanaan pembangunan, penataan ruang,
pemerintahan
umum,
serta
urusan
wajib
lainnya
yang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk urusan pilihan meliputi pelayanan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, serta perdagangan dan perindustrian. 2.3 Aparatur Pemerintahan Daerah Suksesnya
pembangunan
suatu
daerah
tidak
terlepas
dari
kualitas dan kemampuan aparatur pemerintah daerah. Pendayagunaan aparatur pemerintah daerah ditempatkan sebagai bagian tak terpisah dari keseluruhan strategi pembangunan daerah serta dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Pendayagunaan tersebut dapat
berupa
pendayagunaan kelembagaan
pendayagunaan pegawai
merupakan
dalam
pemerintah usaha
kelembagaan daerah.
penataan
maupun
Pendayagunaan
susunan
organisasi
pemerintahan yang memiliki tujuan agar wewenang tugas, tanggung jawab, fungsi dari setiap unsur lembaga pemerintahan semakin jelas dan tidak tumpang tindih sehingga dapat dilaksanakan secara semakin berdaya guna dan berhasil guna. Pendayagunaan aparatur pemerintah daerah ditujukan untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang memiliki tingkat kemampuan profesional dan kesejahteraan yang memadai, semangat pengabdian dan disiplin yang tinggi dalam mengemban tugas, serta didukung sistem administrasi dan informasi kepegawaian
yang
mantap.
Jumlah
PNS/
aparatur
pemerintah
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
24
Kondisi Pemerintahan Umum Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun 2011 - 2013
Golongan
Tahun 2011
Golongan I
2012
2013
165
151
103
Golongan II
2.053
2.047
1.950
Golongan III
2.894
2.918
2.918
Golongan IV
836
825
854
5.948
5.941
5.825
Jumlah
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014
Jumlah PNS pada tahun 2013 berjumlah 5.825 pegawai dengan jumlah pegawai terbanyak terdapat pada Golongan III yaitu 2.918 pegawai atau 50,09% dari total PNS. Persentase jumlah PNS menurut golongan dapat dilihat pada Diagram 2.1 di bawah ini. Diagram 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Golongan Tahun 2013
Berdasarkan jenis kelamin, persentase pegawai terbanyak berjenis kelamin perempuan, yaitu 56% dari total PNS, sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebesar 44%. Jumlah PNS menurut jenis kelamin tahun 2013 dapat dilihat pada Diagram 2.2 di bawah ini.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
25
Kondisi Pemerintahan Umum Diagram 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
Jenjang pendidikan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak pada tahun 2013, persentase PNS terbanyak berpendidikan S-1 yaitu 57,25% dari total PNS, diikuti SMA yaitu 17,68%, D-III yaitu 8,89% dan seterusnya. Persentase jumlah PNS menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada Diagram 2.3 di bawah ini. Diagram 2.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013
Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak telah dilaksanakan berbagai pendidikan dan pelatihan (Diklat) struktural maupun teknis lainnya. Rincian jenis diklat dan jumlah peserta dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
26
Kondisi Pemerintahan Umum Tabel 2.4 Pendidikan dan Pelatihan Struktural dan Teknis Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Jumlah Peserta (Orang) 2011 2012 2013
No.
Jenis Diklat
1 2 3 4 5
DIKLAT PIM TK. II DIKLAT PIM TK. III DIKLAT PIM TK. IV DIKLAT PRAJABATAN DIKLAT TEKNIS LAINNYA Total
4 10 40 276 88 418
4 9 40 0 200 253
3 6 120 0 104 233
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014
Di samping penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan di atas,
Pemerintah Kabupaten Siak juga memberikan kesempatan serta bantuan beasiswa tugas belajar dan izin belajar bagi aparatur pemerintah yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi. Jumlah PNS yang mengikuti tugas belajar dan izin belajar dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan jumlah PNS yang mendapatkan bantuan beasiswa dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.5 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Mengikuti Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun 2011 – 2013
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Kualifikasi Pendidikan Doktor (S-3) Dokter Spesialis Strata 2 (S-2) Strata 1 (S-1) Diploma Empat (D-IV) Diploma Tiga (D-III) Diploma Dua (D-II) Diploma Satu (D-I) Total
Tahun Pelaksana 2011 2012 2013 TB IB TB IB TB IB 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 93 2 88 0 49 1 347 0 151 0 102 0 0 1 0 0 0 0 24 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 465 5 240 1 153
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014 Keterangan : TB = Tugas Belajar IB = Izin Belajar
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
27
Kondisi Pemerintahan Umum Tabel 2.6 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Siak Menerima Bantuan Beasiswa Tugas Belajar dan Izin Belajar Tahun 2011 – 2013
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Kualifikasi Pendidikan Doktor (S-3) Dokter Spesialis Strata 2 (S-2) Strata 1 (S-1) Diploma Empat (D-IV) Diploma Tiga (D-III) Diploma Dua (D-II) Diploma Satu (D-I) Total
Tahun Pelaksana 2011 2012 2013 TB IB TB IB TB IB 0 2 1 5 1 1 8 0 9 0 7 0 1 49 2 107 2 201 2 151 1 387 2 395 0 0 0 0 0 0 0 15 0 25 0 7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 12 217 13 524 13 604
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak, 2014 Keterangan : TB = Tugas Belajar IB = Izin Belajar
2.4 Organisasi Pemerintahan Daerah Pembentukan organisasi pemerintah daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, yaitu kewenangan pemerintahan yang dimiliki oleh daerah meliputi karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah, kemampuan keuangan daerah, ketersediaan sumber daya aparatur dan pengembangan pola kerjasama antar daerah dan atau pihak ketiga. Kemudian organisasi perangkat daerah tersebut dibentuk dan
ditetapkan
dengan
peraturan
daerah
yang
menetapkan
pembentukan, kedudukan tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi Pemerintahan Daerah. Pembentukan organisasi atau kelembagaan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi perangkat daerah Kabupaten Siak dipimpin oleh seorang Bupati dan dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Di dalam melaksanakan
tugas
penyelenggaraan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
pemerintahannya
untuk 28
Kondisi Pemerintahan Umum mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Siak Tahun 2011-2016, Bupati dan Wakil Bupati dibantu oleh organisasi perangkat daerah yang terdiri dari : Sekretariat Daerah,
Sekretariat
DPRD,
Inspektorat,
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah, 14 Lembaga Teknis Daerah Badan/Kantor, 15 Dinas, 14 Kecamatan dan 9 Kelurahan. Sekretaris
Daerah
membawahi
3
Asisten,
yaitu
:
Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Asisten Administrasi Umum. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat membawahi 3 Bagian, yaitu : Bagian Administrasi Pemerintahan Umum, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat,
dan
Bagian
Pertanahan.
Asisten
Perekonomian
dan
Pembangunan membawahi 2 Bagian, yaitu : Bagian Administrasi Perekonomianm
dan
Bagian
Administrasi
Pembangunan.
Asisten
Administrasi Umum membawahi 4 Bagian, yaitu : Bagian Hukum, Bagian Organisasi, Bagian Humas, dan Bagian Umum. Struktur organisasi Sekretariat Daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) di samping bertugas secara teknis, juga mengkoordinir dan mengintegrasikan usaha, penyusunan rencana program kerja, sedangkan Inspektorat merupakan
unsur
pengawas
dengan
tugas
pokok
melakukan
pengawasan umum atas jalannya roda pemerintahan daerah sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku. Struktur organisasi Bappeda dan Inspektorat Kabupaten Siak ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012. Dinas
Kabupaten
merupakan
unsur
pelaksana
pemerintah
kabupaten dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dimana dinas
kabupaten
mempunyai
tugas
melaksanakan
kewenangan
Desentralisasi dan Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Propinsi. Kemudian
dalam
menyelenggarakan
tugas,
dinas
kabupaten
mempunyai fungsi merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
29
Kondisi Pemerintahan Umum umum, pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi). Struktur organisasi Dinas ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Siak. Pemerintah
Kabupaten
Siak
mempunyai
14
(empat
belas)
Kecamatan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, yang terdiri dari: Kecamatan Siak Kecamatan Mempura Kecamatan Bunga Raya Kecamatan Dayun Kecamatan Sei Apit Kecamatan Sabak Auh Kecamatan Sei Mandau Kecamatan Koto Gasib Kecamatan Lubuk Dalam Kecamatan Kerinci Kanan Kecamatan Tualang Kecamatan Minas Kecamatan Kandis Kecamatan Pusako
2.5 Pelaksanaan Asas Pemerintahan Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah maka Pemerintah Kabupaten Siak dan seluruh Satuan Kerjanya berupaya menciptakan tata pemerintahan yang baik yang
secara
konkrit
dengan membuat komitmen bersama
diwujudkan
melalui
penetapan
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2016.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
30
Kondisi Pemerintahan Umum Pada saat ini, RPJMD memuat seluruh kebijakan, strategi dan program pembangunan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2011-2016 dengan memperhitungkan semua potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul serta akomodatif terhadap tuntutan masyarakat atas pelayanan yang cepat, mudah, transparan, dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. A.
VISI
Visi pembangunan Kabupaten Siak sebagai rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun 2011-2016 dan merupakan bagian dari visi RPJPD Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 dirumuskan sebagai berikut: “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta sebagai kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016.” Secara spesifik, penjabaran dari visi ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Masyarakat dan daerah Kabupaten Siak adalah seluruh lapisan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Siak yang berada di wilayah Kabupaten Siak. 2. Masyarakat Kabupaten Siak yang sehat, ditandai dengan tingginya tingkat
kesehatan
masyarakat
yang
prima
sehingga
menjadi
tingginya
inovasi,
masyarakat yang memiliki daya saing yang tinggi. 3. Masyarakat
yang
cerdas,
ditandai
dengan
kreatifitas dan daya tanggap terhadap situasi yang ditunjang oleh tingginya derajat pendidikan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
31
Kondisi Pemerintahan Umum 4. Masyarakat yang sejahtera ditandai dengan adanya kemajuan, peningkatan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi tersebut diukur berdasarkan peningkatan dalam Pendapatan per Kapita; Angka Kemiskinan dan Indeks Pemenuhan Kebutuhan Dasar. 5. Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu, ditandai dengan adanya kemajuan dan peningkatan dalam kehidupan beragama. Perwujudan
masyarakat
yang
agamis
dilakukan
melalui
implementasi nilai-nilai keislaman (sebagai agama mayoritas) dalam kehidupan
kemasyarakatan
dan
sebagai
landasan
spiritual
pembangunan daerah serta dengan mewujudkan budaya Melayu sebagai sarana kultural kehidupan kemasyarakatan. 6. Mewujudkan
pelayanan
publik
terbaik
dilakukan
dengan
mengimplementasikan standar pelayanan minimal (SPM) bidang pelayanan dasar dan perizinan, serta secara bertahap meningkatkan mutu dan standar pelayanan menjadi pelayanan prima sehingga menjadi yang terbaik di Provinsi Riau.
B.
Misi
Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Siak dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas SDM, beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti
yang
luhur
melalui
pembangunan
sektor
pendidikan,
kesehatan, kebudayaan dan keagamaan. 2. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat melalui pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, ketahanan pangan, perikanan dan peternakan serta sektor-sektor produktif lainnya dan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
32
Kondisi Pemerintahan Umum 3. Menanggulangi
kemiskinan
melalui
pemberdayaan
ekonomi
kerakyatan, pemberdayaan perekonomian perdesaan, pembangunan sektor
ketenagakerjaan
serta
pemerataan
dan
pengendalian
kependudukan. 4. Membangun, infrastruktur
meningkatkan daerah
melalui
dan
memeratakan
peningkatan
pembangunan
prasarana
jalan,
jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan. 5. Mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (clean government and good governance), menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pelayanan dan perizinan dan mengoptimalkan implementasi otonomi kepada desa.
2.6 Peraturan Daerah (Perda) dan Perizinan A.
Peraturan Daerah (Perda) Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan berbagai sektor di Kabupaten Siak sesuai dengan RPJMD Kabupaten Siak Tahun 2011-2016, maka Pemerintah Kabupaten Siak bersama DPRD Kabupaten Siak telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah (Perda) sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Adapun Peraturan Daerah tersebut terdiri dari : 1. Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabuapten Siak Tahun Anggaran 2011-2016 2. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 3. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
33
Kondisi Pemerintahan Umum 4. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan di Kabupaten Siak 5. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa 6. Peraturan
Daerah
Nomor
10
Tahun
2012
tentang
Penanggulangan Kemiskinan 7. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah 8. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Siak 9. Peraturan
Daerah
Nomor
13
Tahun
2012
tentang
Penyelenggaran Kepariwisataan 10. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan 11. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pelaporan
dan
Pertanggungjawaban
Penyelenggaran
Pemerintah Desa 12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awwaliyah 13. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabuapten Siak Nomor 12 Tahun 2006 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak 14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Zakat 15. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Siak Tahun 2005-2025 16. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Bangunan Gedung 17. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
34
Kondisi Pemerintahan Umum 18. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 28 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011-2016 19. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12 Tahun B.
Perizinan Dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan kepada masyarakat,
Pemerintah
Kabupaten
Siak
telah
melakukan
berbagai kebijakan, diantaranya : 1. Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak 2. Melimpahkan sebagian kewenangan Bupati kepada BPMP2T 3. Menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan 4. Melaksanakan pelayanan yang cepat, mudah
dan praktis
sesuai SOP Perizinan yang telah ditetapkan. Untuk lama pengurusan dan jumlah persyaratan perizinan dapat dilihat pada Tabel 2.7. Sedangkan untuk Jumlah perizinan yang dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.7 Lama Pengurusan dan Jumlah Persyaratan Dokumen Perizinan Uraian Pengurusan Perijinan 1) Lama Pengurusan Perijinan - SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan - TDP : Tanda Daftar Perusahaan - IUI : Izin Usaha Industri - TDI : Tanda Daftar Industri - IMB : Izin Mendirikan Bangunan - HO : Izin Gangguan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
Satuan
Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Tahun 2011
2012
2013
5 3 14 14 10 3
5 3 14 14 10 3
3 3 14 5 10 7
35
Kondisi Pemerintahan Umum Uraian
Satuan
Tahun 2011
2012
2013
2) Jumlah Persyaratan Dokument Perijinan a. SIUP : Surat Izin Usaha Perdagangan - SIUP PT - SIUP Koperasi - SIUP CV - SIUP PO
Dok Dok Dok Dok
11 9 11 8
11 9 11 8
11 9 9 9
- SIUP Pembuka Cabang/ Perwakilan Perusahaan
Dok
8
8
6
b. TDP : Tanda Daftar Perusahaan - TDP PT - TDP Koperasi - TDP CV - TDP Firma - TDP PO - TDP Perusahaan Lain (BUMD)
Dok Dok Dok Dok Dok Dok
6 5 3 4 3 4
6 5 3 4 3 4
8 8 7 7 6 7
- TDP Pembuka Cabang/ Perwakilan Perusahaan c. IUI : Izin Usaha Industri d. TDI : Tanda Daftar Industri e. IMB : Izin Mendirikan Bangunan f. HO : Izin Gangguan
Dok Dok Dok Dok Dok
4 8 6 17 8
4 8 6 17 8
7 11 7 11 12
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terbadu Kabupaten Siak, 2014
Tabel 2.8 Jumlah Perizinan yang Dikeluarkan oleh BPMP2T Kabupaten Siak Tahun 2011-2013 Uraian
Satuan
Tahun 2011
2012
2013
Jumlah ijin usaha yang dikeluarkan
Unit
43
38
39
Jumlah izin perinsip yang telah dikeluarkan
Dok
1
7
30
Jumlah perizinan investasi PMDN yang dikeluarkan/disetujui
Unit
1
7
30
Jumlah izin Lokasi
Unit
6
1
10
Jumlah permohonan izin lokasi
orang
6
1
9
Jumlah IMB yang dikeluarkan
Dok
248
149
190
Jumlah HO/ Izin Gangguan yang dikeluarkan
Dok
40
26
24
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terbadu Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
36
Kondisi Sosial Budaya
KONDISI SOSIAL BUDAYA 3.1 Demografi Data
kependudukan
memegang
peranan
penting
dalam
menentukan kebijakan perencanaan pembangunan dan evaluasi hasilhasil
pembangunan,
termasuk
dunia
baik
usaha.
bagi Oleh
Pemerintah karena
maupun
itu
pihak
ketersediaan
lain data
perkembangan kependudukan yang akurat, lengkap dan terkini menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan program-program kependudukan. Jumlah penduduk Kabupaten Siak tahun 2013 berjumlah 491.967 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 57,50 jiwa/km2. Jika dibandingkan dengan kondisi pada saat berdirinya Kabupaten Siak pada tahun 2000, artinya terjadi peningkatan jumlah penduduk sebanyak dua kali lipat dari total penduduk tahun 2000 yaitu 238.700 jiwa,
sedangkan
untuk
kepadatan
penduduk
juga
mengalami
peningkatan sebesar dua kali lipat dari kepadatan penduduk tahun 2000 sebesar 27,90 jiwa/km2. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak adalah Kecamatan Tualang yaitu berjumlah 133.532 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 388,63 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduknya paling sedikit adalah Kecamatan Pusako yang berjumlah
6.732 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 12,36
jiwa/km2. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kabupaten Siak menurut kecamatan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
37
Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan
Jumlah (Jiwa)
1. Minas
34.304
2. Kandis
87.080
3. Siak
27.633
4. Sungai Apit
31.524
5. Sungai Mandau
6.732
346,35 1.493,65 894,17 1.346,33 1.705,00 128,66 155,09 343,60 704,70 232,24 151,00 437,45 73,38 544,47
491.967
8.556,09
7.455
6. Kerinci Kanan
27.593
7. Lubuk Dalam
21.383
8. Tualang
133.532
9. Koto Gasib
24.286
10. Dayun
34.271
11. Bunga Raya
26.605
12. Mempura
16.667
13. Sabak Auh
12.902
14. Pusako Kabupaten Siak
Luas Wilayah (km2)
Kepadatan Penduduk (Jiwa /km2) 99,04 58,30 30,90 23,41 4,37 214,46 137,87 388,63 34,46 147,57 176,19 38,10 175,82 12,36 57,50
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Siak tahun 2013 sebanyak 257.282 jiwa dan perempuan sebanyak 234.685 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menghasilkan sex rasio Kabupaten Siak sebesar 109 yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari pada jumlah penduduk perempuan. Jika dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, usia produktif (15-64 tahun) sebesar 331.295 jiwa atau 67,34%. Hal ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Siak memiliki potensi sumberdaya manusia yang dapat dimobilisasi pada berbagai sektor pembangunan daerah. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Siak tahun 2013 sebesar 4,22%, dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat pada Kecamatan Minas yaitu sebesar 8,44% dan laju pertumbuhan penduduk terkecil terdapat pada Kecamatan Kerinci Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
38
Kondisi Sosial Budaya Kanan yaitu sebesar 1,00%. Dilihat dari jenjang pendidikan, jumlah penduduk Kabupaten Siak yang berpendidikan SLTA sederajat sebesar 104.279 jiwa atau 21,20%, dan Diploma/S-1/S-2/S-3 sebesar 18.776 jiwa atau 3,82%. Data keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 No. 1
2
Uraian
Satuan
2011
Nilai 2012
2013
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin jiwa 223.731 246.672 - Laki-laki jiwa 204.160 225.356 - Perempuan Jumlah jiwa 427.891 472.028
257.282 234.685 491.967
Jumlah penduduk berdasarkan usia jiwa 23.447 -0–4 jiwa 50.362 -5–9 jiwa 49.140 - 10 – 14 jiwa 40.840 - 15 – 19 jiwa 36.052 - 20 – 24 jiwa 40.515 - 25 – 29 jiwa 44.378 - 30 – 34 jiwa 40.518 - 35 – 39 jiwa 35.226 - 40 – 44 jiwa 24.257 - 45 – 49 jiwa 16.163 - 50 – 54 jiwa 10.187 - 55 – 59 jiwa 6.797 - 60 – 64 jiwa 10.009 - 65+ Jumlah 427.891
39.220 55.142 51.910 43.002 39.840 45.565 48.584 43.052 36.931 25.127 16.688 10.505 6.992 9.470 472.028
40.052 55.345 54.867 44.669 41.373 46.834 50.180 44.577 38.475 28.058 17.658 11.742 7.729 10.408 491.967
304.942
325.756
341.703
jiwa/km2
50,01
55,17
57,50
%
10,14
10,32
4,22
3
Jumlah penduduk 15 tahun ke atas
4
Kepadatan penduduk
5
Laju pertumbuhan penduduk
6
Jumlah penduduk berdasarkan jenjang pendidikan - Tidak/ Belum Sekolah
jiwa
Jiwa
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
92.559
107.047
118.460
39
Kondisi Sosial Budaya
Jiwa
2011 54.458
Nilai 2012 61.798
2013 64.412
- Tamat SD/ Sederajat
Jiwa
97.489
105.838
107.834
-
SLTP/ Sederajat SLTA/ Sederajat Diploma I/II Akademi/ Diploma III/ Sarjana Muda
Jiwa Jiwa Jiwa jiwa
71.139 95.087 3.674 4.330
77.315 101.925 3.773 4.541
78.206 104.279 3.715 4.716
- Diploma IV/Strata I - Strata II - Strata III
jiwa
8.700
9.324
9.875
jiwa jiwa
377 78
394 73
394 76
jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa jiwa
355.365 61.141 6.197 291 4.574 170 153
387.475 72.163 7.020 295 4.738 197 140
400.039 78.945 7.579 284 4.786 131 203
jiwa
275.304
307.440
321.645
No.
7
Uraian
Satuan
- Belum Tamat SD/ Sederajat
Jumlah penduduk berdasarkan agama -
Islam Kristen Katolik Hindhu Budha Konghuchu Lainnya
8
Jumlah penduduk wajib KTP
9
Jumlah penduduk yang memiliki KTP berdasarkan jenis kelamin - Laki-laki - Perempuan Jumlah
jiwa jiwa jiwa
142.271
82.212 72.125 154.337
22.197 19.410 41.607
10
Jumlah penduduk >= 17 tahun yang ber-KTP
jiwa
304.942
325.756
341.703
11
Jumlah penduduk memiliki KK
jiwa
106.456
120.031
127.012
12
Jumlah penduduk memiliki Akte Kelahiran
jiwa
57.022
64.574
70.384
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
40
Kondisi Sosial Budaya 3.2 Tenaga Kerja Pada tahun 2013 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak mencapai 4.575 orang dan yang telah ditempatkan sebanyak
55 orang. Agar pencari
kerja yang telah ditempatkan dapat meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, Pemerintah Kabupaten Siak telah melaksanakan beberapa kebijakan diantaranya : 1. Adanya link and match antara dunia pendidikan dengan pasar kerja melalui rencana pendirian Politeknik dan Akademi Komunitas. 2. Transparansi penerimaan tenaga kerja melalui kegiatan pameran kesempatan kerja/job fair yang dilaksanakan setiap tahunnya. 3. Pengembangan
kawasan
ekonomi
baru
seperti
pengembangan
Kawasan Industri dan Pelabuhan Tanjung Buton. Kondisi tenaga kerja Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kondisi Tenaga Kerja Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 2011 297.507
Nilai 2012 317.937
2013 184.545
orang
304.942
325.756
192.103
orang
1.149
2.423
4.575
orang
-
26
55
orang
16.459
24.106
16.088
Orang
9.792
9.911
1.211
konflik
25
50
64
No.
Uraian
Satuan
1
Jumlah penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha Angkatan kerja (bekerja dan mencari pekerjaan) Jumlah pencari kerja yang terdaftar Jumlah pencari kerja yang ditempatkan Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada PMDN Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada PMA Jumlah konflik pekerja dengan pengusaha
orang
2 3 4 5 6 7
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
41
Kondisi Sosial Budaya Adapun statistik ketenagakerjaan Kabupaten Siak tahun 2012 dan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Siak Tahun 2012 - 2013 Uraian
2012
2013
TPAK (%) Mencari pekerjaan (%) Bekerja (%)
55,53 2,12 54,15
61,90 5,38 58,57
Bekerja Bekerja Bekerja Bekerja
33,52 20,02 21,25 13,24
38,48 16,90 21,09 13,24
di di di di
sektor sektor sektor sektor
Pertanian (%) Perdagangan (%) Manufaktur (%) Jasa-jasa (%)
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS, 2012 - 2013
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Siak pada tahun 2013 sebesar 61,90%. Hal ini menunjukkan bahwa total penduduk Kabupaten Siak yang termasuk dalam angkatan kerja lebih besar dari pada penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Persentase TPAK penduduk laki–laki di Kabupaten Siak lebih besar dibandingkan dengan persentase TPAK penduduk perempuan, dimana pada tahun 2013 TPAK penduduk laki-laki sebesar 81,16% sedangkan TPAK penduduk perempuan sebesar 34,26%. Berdasarkan perbandingan menurut sektor-sektor utama, pilihan bekerja di sektor Pertanian/Agriculture masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Siak dengan persentase sebesar 38,48% pada tahun 2013, kemudian sektor manufaktur/Manufacturing dengan persentase sebesar 21,09% yang diikuti dengan sektor perdagangan/Trade sebesar 16,90%. Sementara pekerja di sektor-sektor jasa-jasa/Services dengan persentase sebesar 13,24% ada di posisi keempat mengingat sektor ini lebih bersifat padat modal. Meski pertumbuhan sektor pertanian tidak cukup besar setiap tahunnya namun sektor ini mampu menyerap tenaga kerja paling banyak dibandingkan sektor–sektor ekonomi lainnya di Kabupaten Siak. Hal ini antara lain disebabkan karena Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
42
Kondisi Sosial Budaya sektor ini tidak mensyaratkan persyaratan–persyaratan tertentu seperti misalnya pendidikan.
3.3 Pendidikan Undang-undang mengamanatkan
Dasar
bahwa
Negara
tujuan
RI
negara
1945, adalah
salah
satunya
mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya setiap warga negara diberi kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan setingi-tingginya. Dengan pendidikan yang tinggi, diharapkan kualitas sumber daya manusia dapat meningkat sehingga kita siap untuk dapat bersaing menghadapi situasi dan kondisi yang selalu mengalami perubahan. Berbagai permasalahan yang ada pada bidang pendidikan saat ini antara lain masih minimnya prasarana dan sarana pendidikan, rendahnya mutu dan relevansi pendidikan, terdapatnya kesenjangan pemerataan pendidikan, serta masih kurangnya akses pendidikan dikarenakan permasalahan ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut sehingga bidang pendidikan di Kabupaten Siak dapat lebih baik kedepannya dalam rangka mencerdaskan masyarakat sesuai visi jangka menengah 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengambil berbagai kebijakan antara lain : 1.
Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12 Tahun, dimana sekolah gratis dari SD sampai SMA/SMK negeri
2.
Beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Kabupaten Siak
3.
Bantuan peralatan sekolah (baju seragam sekolah, sepatu sekolah, dan tas sekolah) bagi siswa keluarga miskin
4.
Bantuan hibah dana operasional kepada seluruh sekolah swasta berdasarkan rombongan belajar
5.
Pembangunan unit sekolah baru, ruang baru dan laboratorium
6.
Rehabilitasi bangunan sekolah dan ruang kelas belajar
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
43
Kondisi Sosial Budaya 7.
Pengadaan meubelier, alat peraga, praktek sekolah dan buku pelajaran
8.
Workshop
Pendidikan
dan
Pelatihan
(Diklat)
Penguatan
Kompetensi, Sosisalisasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah 9.
Beasiswa bagi guru dan pengawas sekolah untuk melanjutkan pendididkan S1 dan S2
10. Program akreditasi sekolah 11. Workshop Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bidang studi 12. Pemberian insentif bagi guru dan pengawas sekolah 13. Sertifikasi bagi tenaga pendidik 14. Penerimaan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri (AKN) Siak untuk jurusan Teknik mesin dan Teknik Kimia 15. Penerimaan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung pola kerjasama Pendidikan Di luar Domisili (PDD) jurusan Administrasi Bisnis 16. Pengiriman mahasiswa berprestasi ke perguruan tinggi ternama (Beasiswa Pemerintah Daerah). Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan tentunya tidak hanya dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana fisik semata, namun juga harus ditunjang dengan kemauan dan kesadaran penduduk Kabupaten Siak dalam meningkatkan kapasitas sumber dayanya sebagai manusia. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni
(APM)
merupakan
salah
satu
ukuran
untuk
menggambarkan seberapa besar partisipasi penduduk memanfaatkan fasilitas pendidikan yang telah tersedia pada masing-masing jenjang pendidikan (PAUD, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK ). APK didefinisikan
sebagai
perbandingan
antara
jumlah
siswa
yang
bersekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk
kelompok
usia
sekolah.
APK
ini
digunakan
untuk
mengetahui banyaknya siswa yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu di suatu wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak siswa yang bersekolah di wilayah tersebut. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena terdapat siswa yang berusia di luar usia Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
44
Kondisi Sosial Budaya sekolah. APK Kabupaten Siak tiga tahun terakhir pada semua jenjang pendidikan mengalami fluktuasi dalam setiap pencapainnya. Pada tahun 2013 APK tingkat PAUD mencapai 49,67%, tingkat SD/MI mencapai
92,41%,
SMA/MA/SMK
tingkat
mencapai
SMP/MTs
65,01%.
Hal
mencapai ini
80,40%,
menunjukkan
dan
bahwa
partisipasi penduduk Kabupaten Siak untuk bersekolah pada masingmasing
jenjang
pendidikan
masih
rendah.
Dengan
kebijakan
Pemerintah Kabupaten Siak menyelenggarakan Program Wajib Belajar 12 Tahun diharapkan ke depan APK Kabupaten Siak dapat meningkat. Perkembangan APK Kabupaten Siak pada semua jenjang pendidikan selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 - 2013 No. 1
Uraian PAUD - Jumlah Siswa Pada Jenjang TK/RA - Jumlah Penduduk Kelompok Usia 4-6 Tahun - APK PAUD
2
3
Satuan
2011
Nilai 2012
2013
Orang
13.584 13.621 15.530
Orang
27.303 30.952 31.269
%
49,75
44,01
49,67
SD/MI - Jumlah Siswa yang Bersekolah Berjenjang Pendidikan SD/MI
Orang
61.500 62.102 62.273
- Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 Tahun - APK SD/MI
Orang
62.942 66.819 67.390
%
97,71
92,94
92,41
SMP/MTs - Jumlah Siswa yang Bersekolah Berjenjang Pendidikan SMP/MTs
Orang
22.380 22.420 23.846
- Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 Tahun - APK SMP/MTs
Orang
26.966 28.199 29.661
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
%
82,99
79,51
80,40
45
Kondisi Sosial Budaya No. 4
Uraian
Satuan
SMA/MA/SMK - Jumlah Siswa yang Bersekolah Berjenjang Pendidikan SMA/MA/SMK - Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-18 Tahun - APK SMA/MA/SMK
2011
Nilai 2012
2013
Orang
16.021 16.092 17.330
Orang
24.728 25.860 26.658
%
64,79
62,23
65,01
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014
APM didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah yang bersekolah pada masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya siswa usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu di suatu wilayah tertentu. Semakin tinggi APM berarti semakin banyak siswa usia sekolah yang bersekolah di wilayah tersebut. APM Kabupaten Siak tiga tahun terakhir pada semua jenjang pendidikan mengalami fluktuasi dalam setiap pencapainnya. Pada tahun 2013 APM tingkat SD/MI mencapai
89,15%,
tingkat
SMP/MTs
mencapai
74,23%,
dan
SMA/MA/SMK mencapai 65,01%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat
penduduk
usia
sekolah
pada
masing-masing
jenjang
pendidikan yang tidak bersekolah. APM untuk tingkat SD/MI pada tahun 2013 tiga kecamtan terendah terdapat pada Kecamatan Kerinci Kanan yaitu sebesar 79,81%, diikuti Kecamatan Kandis sebesar 82,55% dan Kecamatan Tualang sebesar 84,33%. APM untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2013 tiga kecamatan terendah terdapat pada Kecamatan Mempura yaitu sebesar 28,09%, diikuti Kecamatan Kerinci Kanan sebesar 59,30% dan Kecamatan Lubuk Dalam sebesar 62,69%. APM untuk tingkat SMA/MA/SMK pada tahun 2013 tiga kecamatan terendah terdapat pada Kecamatan Koto Gasib yaitu sebesar 42,58%, diikuti Kecamatan
Kerinci Kanan sebesar 46,35% dan Kecamatan Pusako
sebesar 50,90%. Perkembangan APM Kabupaten Siak menurut jenjang Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
46
Kondisi Sosial Budaya pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 – 2013 No. 1
Satuan
- Jumlah Siswa Kelompok Usia 712 Tahun yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan SD/MI
Orang
60.550 60.860 60.076
- Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 Tahun
Orang
62.942 66.819 67.390
SD/MI
- APM SD/MI 2
%
2011
96,20
91,08
2013
89,15
SMP/MTs - Jumlah Siswa Kelompok Usia 13-15 Tahun yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan SMP/MTs
Orang
21.515 21.972 22.016
- Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 Tahun
Orang
26.966 28.199 29.661
- APM SMP/MTs 3
Nilai 2012
Uraian
%
79,79
77,92
74,23
SMA/MA/SMK - Jumlah Siswa Kelompok Usia 16-18 Tahun yang Bersekolah di Jenjang Pendidikan SMA/MA/SMK - Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-18 Tahun - APM SMA/MA/SMK
Orang
15.925 15.932 17.330
Orang
24.728 25.860 26.658
%
64,40
61,61
65,01
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014
Perkembangan Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) pada masing-masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
47
Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.7 Angka Kelulusan (AL) dan Angka Putus Sekolah (APS) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 No. 1
2
Uraian
Satuan
2011
Angka Kelulusan (AL) % - SD/MI % - SMP/MTs % - SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah (APS) % - SD/MI % - (APS) SMP/MTs % - SMA/SMK/MA
Nilai 2012
2013
100,00 100,00 99,95
99,99 99,97 99,96
99,99 99,99 100,00
0,13 0,45 0,49
0,14 0,41 0,43
0,06 0,23 0,37
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014
Jumlah pembangunan sekolah di Kabupaten Siak pada masingmasing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Jumlah Pembangunan Sekolah di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013
2011 (Unit) 0
Tahun 2012 (Unit) 1
2013 (Unit) 6
SMP/MTs
0
0
3
SMA/SMK/MA
0
2
5
PONDOK PESANTREN
0
0
1
Sekolah SD/MI
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014
Jumlah pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak pada masing-masing jenjang pendidikan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
48
Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.9 Jumlah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Sekolah
Tahun 2011 (Unit) 6
2012 (Unit) 34
2013 (Unit) 27
SMP
3
6
19
SMA/SMK
3
23
12
SD
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014
Banyaknya bantuan peralatan sekolah yang telah diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten
Siak
kepada
siswa
keluarga
miskin
di
Kabupaten Siak yaitu berupa seragam sekolah, sepatu sekolah dan tas sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Bantuan Peralatan Sekolah Siswa Keluarga Miskin Kabupaten Siak Tahun 2013 - 2014 Sekolah
Jumlah Penerima Bantuan (Orang)
SD
10.940
SMP
2.698
SMA
1.524
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, 2014
Jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
49
Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.11 Jumlah Sekolah di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 Jenjang Pendidikan No.
Kecamatan
PAUD TK
SD
SDLB SLB
SLTP/ MTs
SMU/ ALIYAH
SMK
1
Minas
27
16
14
0
0
10
1
2
2
Siak
37
8
11
1
1
8
3
2
3
Sungai Apit
36
17
23
0
0
10
5
1
4
Tualang
68
41
33
0
0
22
5
6
5
Kerinci Kanan
26
13
13
0
0
8
2
2
6
Dayun
34
20
20
0
0
10
6
1
7
Bunga Raya
25
16
15
0
0
8
2
1
8
Sungai Mandau
15
3
8
0
0
6
1
0
9
Kandis
45
27
23
0
0
21
7
5
10
Lubuk Dalam
18
9
8
1
1
5
3
1
11
Koto Gasib
38
16
17
0
0
7
2
1
12
Mempura
22
6
10
0
0
4
3
0
13
Sabak Auh
24
8
10
0
0
5
1
1
14
Pusako
14
7
7
0
0
4
1
0
2
2
128
42
23
Jumlah
429
207 211
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
Jumlah siswa menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Jumlah Siswa di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 Jenjang Pendidikan No. 1 2 3 4 5
Kecamatan Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan
PAUD
TK
SD
27 37 36 68 26
629 753 557 2.752 581
4.370 3.434 4.055 17.904 2.672
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
SDLB SLB 0 35 0 0 0
0 4 0 0 0
SLTP/ MTs
SMU/ ALIYAH
SMK
1.699 1.413 1.546 6.766 1.220
724 922 803 2.871 528
517 131 291 2.195 481
50
Kondisi Sosial Budaya Jenjang Pendidikan No.
Kecamatan
6 7 8 9 10 11 12 13 14
Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah
PAUD 34 25 15 45 18 38 22 24 14 429
TK
SD
SLTP/ MTs
SMU/ ALIYAH
SMK
1.541 1.178 378 3.805 1.021 1.017 681 645 250 23.160
785 623 271 943 373 448 325 331 142 10.089
112 148 0 1538 312 12 665 0 0 6.402
SDLB SLB
907 3.831 602 2.913 88 1.238 1.185 10.988 528 2.337 695 2.972 292 1.720 290 1.182 186 896 10.045 60.512
0 0 0 0 0 0 0 0 0 35
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Jumlah guru menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.13. Tabel 3.13 Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
No.
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah
Jenjang Pendidikan TK
SD
SDLB
SLB
71 62 79 242 41 81 78 10 96 38 48 27 45 24
275 227 376 874 188 330 250 110 484 151 269 162 191 103 3.990
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
942
SLTP/MTs SMU/ALIYAH 170 155 146 411 123 167 118 54 258 81 88 64 81 41 1.957
56 100 106 190 61 101 63 26 90 53 52 33 51 22 1.004
62 65 28 109 53 20 33 0 108 31 7 68 0 0 584
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
SMK
51
Kondisi Sosial Budaya Jumlah ruang kelas menurut jenjang pendidikan pada masingmasing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14 Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
No.
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah
Jenjang Pendidikan TK
SD
SDLB
SLB
SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK
30 36 34 109 33 42 28 4 39 13 37 14 18 13
127 115 177 446 120 160 121 62 279 85 130 67 67 49
0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
68 61 62 206 51 69 53 21 118 42 42 26 32 15
20 27 35 84 21 26 18 10 32 13 13 15 12 5
20 6 16 60 17 6 11 0 44 14 6 31 0 0
450
2.005
3
1
866
331
231
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
Jumlah rombongan belajar menurut jenjang pendidikan pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.15.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
52
Kondisi Sosial Budaya Tabel 3.15 Jumlah Rombongan Belajar di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kecamatan Minas Siak Sungai Apit Tualang Kerinci Kanan Dayun Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Lubuk Dalam Koto Gasib Mempura Sabak Auh Pusako Jumlah
Jenjang Pendidikan TK
SD
SDLB
39 38 34 133 32 45 33 4 58 32 37 17 19 15 536
176 120 184 588 122 180 121 60 374 93 149 88 64 43 2362
0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
SLB SLTP/MTs SMU/ALIYAH SMK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
319 53 63 217 50 66 166 20 129 38 65 27 24 34 1271
22 28 39 83 18 24 18 9 30 13 10 13 12 6 325
20 6 12 68 9 4 10 0 58 14 1 31 0 0 233
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 di Kabupaten/Kota menyatakan bahwa setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 murid dan setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk 36 murid. Jika dilihat dari
rasio
murid
terhadap
guru
menurut
jenjang
pendidikan
sebagaimana terdapat pada Tabel 3.16, seorang guru SD rata-rata mengajar 15 murid, untuk SLTP/MTs seorang guru rata-rata mengajar 12 murid sedangkan untuk SMU/ALIYAH dan SMK masing-masing seorang guru mengajar rata-rata 10 murid dan 11 murid. Hal ini menunjukkan bahwa rasio murid terhadap guru untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP/MTs di Kabupaten Siak telah memenuhi SPM. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
53
Kondisi Sosial Budaya Rasio jumlah murid terhadap jumlah guru menurut jenjang pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.16. Tabel 3.16 Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Guru di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
No.
Kecamatan
Jenjang Pendidikan TK
SD
SDLB
SLB
SLTP/MTs SMU/ALIYAH
SMK
8,86
15,89
-
-
9,99
12,93
8,34
12,15
15,13
35,00
4,00
9,12
9,22
2,02
7,05
10,78
-
-
10,59
7,58
10,39
1
Minas
2
Siak
3
Sungai Apit
4
Tualang
11,37
20,49
-
-
16,46
15,11
20,14
5
Kerinci Kanan
14,17
14,21
-
-
9,92
8,66
9,08
6
Dayun
11,20
11,61
-
-
9,23
7,77
5,60
7
Bunga Raya
7,72
11,65
-
-
9,98
9,89
4,48
8
Sungai Mandau
8,80
11,25
-
-
7,00
10,42
-
9
Kandis
12,34
22,70
-
-
14,75
10,48
14,24
10
Lubuk Dalam
13,89
15,48
-
-
12,60
7,04
10,06
11
Koto Gasib
14,48
11,05
-
-
11,56
8,62
1,71
12
Mempura
10,81
10,62
-
-
10,64
9,85
9,78
13
Sabak Auh
6,44
6,19
-
-
7,96
6,49
-
Pusako
7,75
8,70
-
-
6,10
6,45
-
14
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 di Kabupaten/Kota juga disebutkan bahwa untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis. Jika dilihat dari rasio rombongan belajar terhadap ruang kelas menurut jenjang pendidikan sebagaimana terdapat pada Tabel 3.17, sebuah ruang kelas rata-rata menampung satu rombongan belajar untuk jenjang pendidikan SD, SLTP/MTs, SMU/ALIYAH dan SMK. Hal ini menunjukkan bahwa rasio rombongan belajar terhadap ruang kelas di Kabupaten Siak telah memenuhi SPM. Rasio jumlah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
54
Kondisi Sosial Budaya rombongan belajar terhadap jumlah ruang kelas menurut jenjang pendidikan dan kecamatan di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.17. Tabel 3.17 Rasio Jumlah Rombongan Belajar Terhadap Jumlah Ruang Kelas di Kabupaten Siak Menurut Jenjang Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013
No.
Kecamatan
Jenjang Pendidikan TK
SD
SDLB
SLB
SLTP/MTs SMU/ALIYAH
SMK
1
Minas
1,30
1,39
-
-
4,69
1,10
1,00
2
Siak
1,06
1,04
2,00
-
0,87
1,04
1,00
3
Sungai Apit
1,00
1,04
-
-
1,02
1,11
0,75
4
Tualang
1,22
1,32
-
-
1,05
0,99
1,13
5
Kerinci Kanan
0,97
1,02
-
-
0,98
0,86
0,53
6
Dayun
1,07
1,13
-
-
0,96
0,92
0,67
7
Bunga Raya
1,18
1,00
-
-
3,13
1,00
0,91
8
Sungai Mandau
1,00
0,97
-
-
0,95
0,90
-
9
Kandis
1,49
1,34
-
-
1,09
0,94
1,32
10
Lubuk Dalam
2,46
1,09
-
-
0,90
1,00
1,00
11
Koto Gasib
1,00
1,15
-
-
1,55
0,77
0,17
12
Mempura
1,21
1,31
-
-
1,04
0,87
1,00
13
Sabak Auh
1,06
0,96
-
-
0,75
1,00
-
14
Pusako
1,15
0,88
-
-
2,27
1,20
-
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Selain
pembangunan
pendidikan
umum
yang
menjadi
tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Siak di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah daerah juga berkomitmen dan sangat mendukung pembangunan pendidikan di bidang agama antara lain : 1. Pembangunan Pondok Pesantren Gontor Putra
14 di Kecamatan
Sungai Mandau 2. Pembangunan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN- IC) di Kecamatan Tualang 3. Pengembangan Sekolah Islamic Center Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
55
Kondisi Sosial Budaya 4. Pembangunan Pondok Pesantren Tahfiz Al quran di Kecamatan Sungai Apit 5. Pengiriman santri dan santriwati untuk belajar ilmu agama di Quran Center Batam dan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur 6. Pengiriman santri ke Pondok Pesantren Baitul Hidayah Bandung dan Pondok Pesantren Darul Khufadz di Kecamatan Pusako Dalam rangka mengembangkan kebudayaan melayu di Kabupaten Siak untuk mewujudkan Siak The Truly Malay, Pemerintah daerah melakukan beberapa kebijakan antara lain : 1. Penyusunan Grand Design
pengembangan budaya melayu di
Kabupaten Siak yang terdiri dari : -
Perubahan sikap dan perilaku masyarakat
-
Produk budaya melayu
-
Pengembangan dan pengelolaan cagar budaya
-
Pembentukan Kampung budaya
-
Pembangunan museum
2. Pembangunan gedung LAM di setiap kecamatan
3.4 Kesehatan Salah
satu
mendapatkan
hak
akses
dasar
warga
pelayanan
negara
kesehatan.
Indonesia Dengan
adalah semakin
meningkatnya pelayanan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang pada akhirnya
mendukung
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesehatan merupakan suatu investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta peran penting
dalam
upaya
penanggulangan
kemiskinan.
Human
Developments Indeks (HDI) menetapkan kesehatan sebagai indikator utama selain pendidikan dan pendapatan. Sejalan dengan visi jangka menengah Kabupaten Siak tahun 2011-2016 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera dalam Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
56
Kondisi Sosial Budaya Lingkungan Masyarakat yang Agamis dan Berbudaya Melayu Serta Sebagai Kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik Di Provinsi Riau Tahun 2016”, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengambil berbagai kebijakan antara lain : 1. Menyelenggarakan (JAMKESDA),
Program
dimana
Jaminan
masyarakat
Kesehatan
mendapatkan
Daerah pelayanan
kesehatan gratis di puskesmas dan RSUD Kelas III. Per tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Siak telah mengadakan kerjasama dengan 8 (delapan) rumah sakit rujukan antara lain : RSUD Siak, RS Selasih Pelalawan, RS Arifin Ahmad Pekanbaru, RS Ibnu Sina Pekanbaru, RS Jiwa Tampan Pekanbaru, RS Jantung Harapan Kita Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, serta RS Ortopedi Solo 2. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk anak usia 624 bulan dari keluarga miskin 3. Mewujudkan Puskesmas Santun Usia Lanjut (USILA) 4. Program Kesehatan Ibu dan Anak 5. Program
Pemberantasan
Penyakit
Menular
dan
Kesehatan
Lingkungan 6. Membuat Program Fit For School, yaitu sekolah yang peduli terhadap kesehatan gigi, kesehatan diri dan rutin meminum obat cacing setiap 6 bulan sekali, program ini telah diakui
oleh
Kemenkes RI dan WHO 7. Pengadaan alat-alat kesehatan nonmedis, laboratorium kimia serta alat-alat kedokteran umum 8. Pengadaan Ambulance 9. Pengadaan Obat-obatan 10. Pemberian Insentif bagi kader Posyandu 11. Pembangunan
puskesmas,
pustu,
poskesdes,
polindes
dan
posyandu serta laboratorium 12. Rehab/revitalisasi puskesmas, pustu, poskesdes, polindes dan posyandu 13. Menjadikan RSUD Siak sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan sebagai BLUD 14. Menerapkan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
57
Kondisi Sosial Budaya 15. Memprogramkan Kota Layak Anak (KLA) di Kabupaten Siak 16. Mempersiapkan semua UPTD Puskesmas Kecamatan menjadi BLUD 17. Mempersiapkan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah dengan Peraturan Bupati Nomor 34 tahun 2014. Jumlah sarana dan prasara kesehatan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.18. Tabel 3.18 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013
No. 1
2
Uraian Jumlah sarana kesehatan - Rumah Sakit ( Tipe C ) - Puskesmas - Pustu - Polindes /Poskesdes - Posyandu - Klinik / Praktek Dokter Jumlah Penduduk Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Rasio Puskesmas per Satuan Penduduk Rasio Pustu per Satuan Penduduk Jumlah Tenaga Medis - Dokter Spesialis - Dokter umum - Dokter Gigi - Bidan - Perawat - Apoteker Jumlah Penduduk Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk Rasio Perawat per Satuan Penduduk
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
Satuan Unit Unit Unit Unit Unit Unit Jiwa
Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa
2011
Nilai 2012
2013
1 15 75 98 364 44 427.891 0,000002
1 15 75 100 367 42 472.028 0,000002
1 15 75 108 384 44 491.967 0,000002
0,000035
0,000032
0,000030
0,000175
0,000159
0,000152
11 66 17 266 345 8 427.891 0,000026
11 61 18 213 369 7 472.028 0,000023
8 59 21 326 409 8 491.967 0,000016
0,000154
0,000129
0,000120
0,000806
0,000782
0,000831
58
Kondisi Sosial Budaya No. 3 4 5 6 7
8
Uraian Angka Kematian Bayi (AKB) Dilaporkan per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Balita (AKBA) Dilaporkan per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu (AKI) Dilaporkan per 1.000 Kelahiran Hidup Jumlah balita gizi buruk Jumlah penderita - Demam Berdarah - Malaria Jumlah penerima JAMKESDA/JAMKESMAS
Satuan Jiwa
2011
8
Nilai 2012
6
2013
Jiwa
9
7
6
Jiwa
96
127
84
Jiwa
17
20
22
Jiwa Jiwa Jiwa
246 214 68.836
161 490 129.785
134 361 289.623
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Siak Tahun 2014 dan Hasil Olahan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2013, Kabupaten Siak memiliki satu unit rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan type C dan menjadi rumah sakit rujukan pertama di Kabupaten Siak. Selain itu, sarana pelayanan kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga terdapat pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Pada tahun 2013 jumlah Puskesmas di Kabupaten Siak sebanyak 15 unit yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Siak. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama yang tinggal di pedesaan, Pemerintah Kabupaten Siak pada tahun 2013 juga telah membangun 3 (tiga) unit Puskesmas Pembantu (Pustu) dan merehab 3 (tiga) unit gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) yang rusak. Poliklinik Desa (Polindes) atau Pos Kesehatan Masyarakat (Poskesdes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dari tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Semakin baik sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia maka semakin baik pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat karena cakupan layanan yang semakin besar dan semakin dekat.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
5
59
Kondisi Sosial Budaya Untuk
menunjang
operasional
penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan pada masing-masing sarana kesehatan, maka tenaga medis yang
tersedia
haruslah
mencukupi
sehingga
dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik. Jumlah tenaga medis yang ada pada sarana pelayanan kesehatan Kabupaten Siak tahun 2013 yaitu dokter spesialis sebanyak 8 orang, dokter umum sebanyak 59 orang, dokter gigi sebanyak 21 orang, bidan sebanyak 326 orang, perawat sebanyak 409 orang, dan apoteker sebanyak 8 orang. Angka Kematian Bayi (AKB) didefenisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Balita (AKBA) adalah jumlah kematian per 1.000 kelahiran hidup pada anak sebelum berusia lima tahun. Dilihat dari tabel di atas jumlah AKB dan AKBA Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami penurunan. Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 penduduk. Pada tahun 2013 AKI Kabupaten Siak sebanyak 84 orang. Angka ini lebih kecil dibanding tahun 2012 yaitu sebanyak 127 orang.
3.5 Kepemudaan dan Olahraga Untuk
mengurus
dan
mengelola
kegiatan
atau
iven-iven
kepemudaan dalam bentuk pertandingan, perlombaan dan acara kepemudaan
lainnya
yang
diadakan
oleh
organisasi
pemuda,
Pemerintah Kabupaten Siak telah menyediakan gelanggang/balai remaja. Di samping itu, dalam rangka pembinaan olahraga di Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak juga membangun fasilitas sarana olahraga berupa lapangan, gedung dan venue olahraga untuk meningkatkan
kesadaran
masyarakat
dalam
berolahraga
guna
menciptakan masyarakat yang sehat baik jasmani maupun rohani Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
60
Kondisi Sosial Budaya serta untuk meningkatkan prestasi olahraga. Adapun jumlah sarana kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Siak pada tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.19 di bawah ini. Tabel 3.19 Jumlah Sarana Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Siak Tahun 2013 No. 1 2 3 4
5
Uraian Jumlah Gelanggang/Balai Remaja Jumlah Penduduk Rasio Jumlah Gelanggang/Balai Remaja dan Jumlah Penduduk Jumlah Lapangan Olahraga - Lapangan Sepakbola - Lapangan Basket - Lapangan Volley - Lapangan Bulu Tangkis - Kolam Renang - Lapangan Takraw - Lapangan Tenis - Arena BMX - Gedung Sport Hall - Arena Sepatu Roda Rasio Jumlah Lapangan Olahraga dan Jumlah Penduduk
Satuan
Jumlah
Buah Jiwa %
16 491.967 0,003%
Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan Lapangan Venue Gedung Venue %
159 43 20 47 27 3 14 2 1 1 1 0,03%
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, 2014
Jumlah organisasi pemuda di Kabupaten Siak pada tahun 20112013 dapat dilihat pada Tabel 3.20 di bawah ini. Tabel 3.20 Jumlah Organisasi Pemuda Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 No.
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siak Minas Tualang Dayun Kerinci Kanan Bunga Raya Sungai Mandau Kandis Mempura Lubuk Dalam
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
2011
2012
2013
30 95 -
196 54 50 23 279 -
18 10 30 61
Kondisi Sosial Budaya No. 11 12 13 14
Kecamatan Sabak Auh Koto Gasib Sungai Apit Pusako Jumlah
2011
2012
2013
316 -
240 -
-
441
842
52
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak, 2014
3.6 Agama Kabupaten Siak didiami oleh sejumlah penduduk dengan berbagai latar belakang agama dan kepercayaan. Namun demikian struktur penduduk Kabupaten Siak menurut agama menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di kabupaten ini merupakan penganut agama islam yaitu sebanyak 400.039 jiwa (81,31%). Hanya sebagian kecil penduduk yang beragama Hindu dan Konghucu yaitu masing-masing sebanyak 284 jiwa (0,06%) dan 131 jiwa (0,03%). Di Kabupaten Siak toleransi antar agama cukup baik dan saling menghormati dilihat dari tidak adanya pertikaian yang timbul antar umat beragama dari tahun ke tahun. Jumlah Penduduk menurut agama dan kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.21 di bawah ini. Tabel 3.21 Jumlah Penduduk di Kabupaten Siak Menurut Agama dan Kecamatan Per Desember Tahun 2013 No. Kecamatan
Jenjang Pendidikan Islam
Kristen
Katholik Hindu
Budha
Konghucu Lainnya
1
Siak
25.419
993
68
1
1.152
-
129
2
Sungai Apit
29.222
762
18
7
1.261
125
20
3
Minas
24.102
9.585
586
1
10
-
36
4
Tualang
103.520
25.493
2.745
32
1.706
-
-
5
Sungai Mandau
7.343
94
18
-
-
-
-
6
Dayun
28.165
5.569
522
5
-
-
10
7
Kerinci Kanan
24.725
2.539
296
30
3
-
-
8
Bunga Raya
25.976
477
98
3
51
-
-
9
Koto Gasib
21.690
2.390
170
-
36
-
-
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
62
Kondisi Sosial Budaya Jenjang Pendidikan
No. Kecamatan
Islam
Kristen
Katholik Hindu
Budha
Konghucu Lainnya
10
Kandis
58.132
26.028
2.470
204
234
6
6
11
Lubuk Dalam
16.772
4.143
464
-
2
-
2
12
Sabak Auh
12.524
88
21
-
269
-
-
13
Mempura
16.034
538
49
1
45
-
-
14
Pusako
6.415
246
54
-
17
-
-
400.039
78.945
7.579
284
4.786
131
203
Jumlah
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Siak, 2014
Sarana peribadatan di Kabupaten Siak baik yang dibangun oleh pemerintah maupun masyarakat terdiri dari mesjid, mushalla/langgar, gereja, church, vihara, pura, dan kelenteng. Sebagai agama mayoritas yang
dianut
oleh
masyarakat
Kabupaten
Siak,
fasilitas
sarana
peribadatan agama islam seperti mesjid dan mushalla/langgar lebih banyak daripada fasilitas sarana peribadatan agama lainnya. Secara keseluruhan jumlah mesjid di Kabupaten Siak yang tersebar pada masing-masing kecamatan untuk tahun 2013 sebanyak 434 buah dan mushalla/langgar sebanyak 522 buah. Jumlah sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Siak untuk tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.22 di bawah ini. Tabel 3.22 Jumlah Sarana Peribadatan di Kabupaten Siak Menurut Kecamatan Tahun 2013 No.
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Minas Kandis Siak Sungai Apit Sungai Mandau Kerinci Kanan Lubuk Dalam Tualang Koto Gasib Dayun
Sarana Peribadatan
Mesjid 22 47 18 36 20 34 14 77 42 36
Mushalla/ Gereja Church Langgar 32 20 27 25 3 103 59 40 28 78
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
1 5 0 0 0 2 3 2 1 1
11 57 3 1 0 11 14 29 5 11
Vihara
Pura
Kelenteng
0 0 1 0 0 0 0 2 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 2 0 0 0 1 0 0
63
Kondisi Sosial Budaya No. 11 12 13 14
Kecamatan Bunga Raya Mempura Sabak Auh Pusako
Sarana Peribadatan
Mesjid 29 23 22 14
Jumlah
434
Mushalla/ Gereja Church Langgar
Vihara
Pura
Kelenteng
52 19 25 11
0 0 0 0
0 0 1 3
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 1 0
522
15
146
3
2
4
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
3.7 Politik, Hukum, dan Keamanan A. Politik Partai politik yang ada di Kabupaten Siak untuk tahun 2013 sebanyak 10 partai politik. Peta perpolitikan Kabupaten Siak cenderung seimbang. Dari hasil pemilu legislatif tahun 2009, dari 35 kursi yang ada di DPRD partai Golongan Karya Plus mendapat jumlah kursi terbanyak yaitu 6 kursi diikuti oleh Partai Amanat Nasional, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat Plus yang masingmasing partai sebanyak 5 kursi. DPRD Kabupaten Siak periode 2009-2014 terdiri dari 8 fraksi dengan 3 komisi. Kondisi politik yang ada di Kabupaten Siak tahun 2011-2013 dapat dilihat pada Tabel 3.23. Tabel 3.23 Kondisi Politik Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013
2011 13 35
Nilai 2012 13 35
2013 10 35
Kursi
5
5
5
Kursi
5
5
5
Kursi
6
6
6
Kursi
4
4
4
No.
Uraian
Satuan
1 2
Jumlah Partai Politik Jumlah Kursi DPRD Per Faksi - Fraksi Partai Amanat Naional - Fraksi PDI Perjuangan - Fraksi Golongan Karya Plus - Fraksi Bintang Kebangkitan
Partai Kursi
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
64
Kondisi Sosial Budaya No.
3 4
B.
Kursi
2011 3
Nilai 2012 3
2013 3
Kursi
3
3
3
Kursi
5
5
5
Kursi
4
4
4
Fraksi Komisi
8 3
8 3
8 3
Uraian
Satuan
- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan - Fraksi Demokrat Plus - Fraksi Garuda Rakyat Jumlah Fraksi DPRD Jumlah Komisi DPRD
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
Hukum Dalam rangka penegakan hukum khususnya penegakan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah (PERDA), Pemerintah Kabupaten
Siak
telah
membentuk
Satuan
Pamong
Praja
(SATPOL-PP) dengan jumlah anggota pamong praja untuk tahun 2013 sebanyak 289 orang yang bertugas melakukan pengawasan dan penertiban terhadap pelanggaran PERDA yang terjadi. Untuk tahun 2013 dari jumlah pelanggaran PERDA yaitu sebanyak 28 kasus telah diselesaikan sebanyak 26 kasus. C.
Keamanan Keamanan suatu daerah ditandai dengan semakin rendahnya tingkat kriminalitas yang terjadi. Suatu kondisi yang aman memberikan daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi sehingga
dapat
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
suatu
daerah. Selain itu kondisi yang aman juga dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Untuk menciptakan keamanan suatu daerah sangat diperlukan peran serta semua pihak baik pemerintah, aparat keamanan maupun masyarakat.
Adapun
jumlah
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
kriminalitas
yang
terjadi
di
65
Kondisi Sosial Budaya Kabupaten Siak selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.24. Tabel 3.24 Jumlah Kriminalitas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 No 1 2 3 4
5
6
7
M3 Kasus
2011 27.5 13
Nilai 2012 60 24
2013 9.5 5
Lokasi
13
24
5
Perkara Perkara Perkara Perkara
643 277
892 268
843 251
Jumlah Tindak Kriminal Jumlah kasus Narkoba Jumlah kasus Pembunuhan Jumlah kasus Seksual Jumlah kasus Penganiayaan Jumlah kasus Pencurian Jumlah kasus Penipuan Jumlah kasus Pemalsuan Uang
Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
30 3 20 85 257 30 -
39 4 42 85 414 37 -
47 5 42 77 386 30 -
Jumlah Tindak Kriminal yang ditangani Jumlah kasus Narkoba Jumlah kasus Pembunuhan Jumlah kasus Seksual Jumlah kasus Penganiayaan Jumlah kasus Pencurian Jumlah kasus Penipuan Jumlah kasus Pemalsuan Uang
Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
30 2 16 59 93 12 -
39 3 33 61 194 18 -
47 2 28 59 171 22 -
Aparat dan Sarana Keamanan Jumlah aparat keamanan (Polisi) Jumlah Pos Keamanan (Polisi)
Orang Unit
600
585 27
562 27
Uraian Volume kayu yang dicuri Jumlah kayu yang dicuri Jumlah lokasi pencurian dan penyelundupan Jumlah perkara yang dilaporkan Pidana Perdata Politik dan HAM Lalu Lintas
Sumber : Kepolisian Resor Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
Satuan
66
Kondisi Sumber Daya Alam
KONDISI SUMBER DAYA ALAM 4.1 Pertanian Struktur didominasi
ekonomi
oleh
perkebunan,
tiga
dengan
migas
menurut
sektor
terbesar
yaitu
peternakan,
kehutanan
dan
lapangan sektor
usaha
pertanian,
perikanan,
sektor
pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan. Sektor yang memiliki sumbangan terbesar terhadap total PDRB dengan migas adalah pertambangan dan penggalian, dan sektor yang memiliki sumbangan terkecil adalah sektor listrik, gas dan air minum. Namun apabila unsur migas dikeluarkan dari perhitungan perekonomian Kabupaten Siak maka sektor pertanian menjadi salah satu motor penggerak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Siak selain sektor industri tanpa migas dan sektor perdagangan. Komoditi unggulan Kabupaten Siak untuk sektor pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Kabupaten Siak memiliki luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) mencapai 4.675 hektar (lahan sawah produktif) dan cadangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (cadangan LP2B) seluas 2.610 hektar, sehingga luas total potensi lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 7.285 hektar. Potensi lahan sawah terbesar terdapat di 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Bunga Raya, Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Sabak Auh, dan Kecamatan Sungai Mandau. Tanaman padi dibandingkan dengan tanaman lainnya pada tahun 2013 memiliki jumlah produksi yang paling banyak yaitu sebesar 36.978 ton dan memiliki luas panen yang paling luas yaitu seluas Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
67
Kondisi Sumber Daya Alam 8.359 hektar. Selain itu juga diikuti oleh tanaman jagung dengan jumlah produksi sebesar 474 ton dan memiliki luas panen seluas 207 hektar serta diikuti oleh komoditi unggulan lainnya. Data ini memberikan gambaran bahwa tanaman padi masih mendominasi sektor pertanian di Kabupaten Siak. Peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat di lihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Jenis Tanaman
2011 Produksi (Ton)
Padi Jagung Kedelai Kacang tanah Kacang hijau Ubi Kayu Ubi Jalar
27.446 491 15 94 13 4.676 523
2012
Luas Produksi Panen (Ton) (Ha) 6.639 32.298 223 681 14 28 100 98 13 17 217 5.930 64 600
2013
Luas Produksi Panen (Ton) (Ha) 7.982 36.978 296 474 26 9 105 70 17 3 228 5.846 72 442
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak, 2014
Luas Panen (Ha) 8.359 207 9 75 3 218 55
Beberapa kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pertanian antara lain : 1. Perluasan dan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura (intensifikasi dan ekstensifikasi) 2. Pengembangan bibit unggul melalui kerjasama dengan bidang penelitian dan pengembangan instansi terkait 3. Pengadaan
sarana
dan
prasarana
pendukung
seperti
irigasi,
mekanisasi dan saptotan 4. Pemberian modal untuk petani tanaman pangan dan hortikultura 5. Menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang salah satu intinya untuk menghindari alih fungsi lahan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
68
Kondisi Sumber Daya Alam 4.2 Kehutanan dan Perkebunan A.
Kehutanan Hampir seluruh bagian di Kabupaten Siak ditutupi oleh hutan, yang terdiri dari hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Luas kawasan hutan Kabupaten Siak tahun 2013 sebesar 660.927,09 hektar yang meliputi luas kawasan hutan produksi sebesar 578.122,26 hektar (87,47%), luas kawasan konservasi sebesar 69.880,83 hektar (10,57%), dan luas kawasan lindung sebesar 12.924 hektar (1,96%). Sementara itu, dari total luas kawasan hutan produksi, terdapat hutan produksi tetap sebesar 195.840,79 hektar (29,63%), sebesar
223.018,04
konservasi/areal
hektar
hutan produksi terbatas
(33,74%),
pengembangan
lainnya
dan
hutan
sebesar
produksi
159.263,43
hektar (24,10%). Luas kawasan hutan Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Luas Kawasan Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013 No.
Kawasan Hutan
1
Kawasan Konservasi a. Hutan Suaka Margasatwa b. Taman Hutan Raya Kawasan Lindung a. Hutan Lindung b. Hutan Mangrove Kawasan Hutan Produksi a. Hutan Produksi Tetap b. Hutan Produksi Terbatas c. Hutan Produksi Konservasi/ Areal Pengembangan Lainnya
69.880,83 65.145,24 4.735,59 12.924,00 6.103,48 6.820,53 578.122,26 195.840,79 223.018,04 159.263,43
Persentase (%) 10,57% 9,86% 0,72% 1,96% 0,92% 1,03% 87,47% 29,63% 33,74% 24,10%
TOTAL
660.927,09
100,00%
2 3
Luas (Ha)
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
69
Kondisi Sumber Daya Alam Produksi hasil hutan berupa kayu bulat, kayu bulat kecil, dan acasia. Realisasi produksi hasil hutan kayu di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Jenis Tanaman
Satuan
2011
2012
2013
Acacia sp Kayu Bulat Kecil Kayu Bulat Sedang Kayu Bulat
m3 m3 m3 m3
1.483.548,72 1.122.196,35 248.933,37 13.985,00
2.704.635,66 53.579,02 12.878,78 5.511,86
2.882.786,07 54.395,08 18.319,57 9.129,87
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014
Produksi hasil hutan tersebut dapat diolah menjadi kayu lapis (plywood), kayu gergajian, moulding, block board, fancy wood, furniture, plystrip, dan lain-lain yang diolah oleh industri yang berada di wilayah Kabupaten Siak. Realisasi produksi hasil hutan Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Realisasi Produksi Hasil Hutan Kabupaten Siak Tahun 2013 Jenis Olahan Plywood Pulp Paper Kayu Gergajian
Julah Produksi (Ton) 17.366,1081 1.542.133,7600 157.379,2900 25.930,0061
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014
Terdapat 2 (dua) jenis usaha industri pengolahan hasil hutan kayu yang masih aktif di Kabupaten Siak yaitu jenis industri kayu lapis yang dikelola oleh PT. Panca Eka Bina Plywood Industry dan PT. Siak Raya Timber, serta jenis industri pulp and paper yang dikelola oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
70
Kondisi Sumber Daya Alam Produksi industri hasil hutan ini diekspor ke beberapa negara di Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea Selatan, Filipina, India, dan negara lainnya. Ekspor terbesar komoditas kertas dan barang dari kertas, kayu lapis, dan kayu olahan lain. Ekspor dilakukan dari 3 (tiga) pelabuhan di Kabupaten Siak, yakni Pelabuhan Buatan, Pelabuhan Perawang, dan Pelabuhan Siak Sri Indrapura. Ke depan, Pemerintah Daerah Kabupaten Siak akan membangun pelabuhan dan Kawasan Industri Buton (KIB) dengan memanfaatkan
lokasi
Tanjung
Buton
yang
strategis
bagi
pengembangan pelabuhan. Pada tahun 2013 jumlah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri
(IUPHHK-HTI) di
Kabupaten Siak sebanyak 8 (delapan) perusahaan dengan luas hutan
sebesar
68.034,53
hektar.
Perkembangaan
kegiatan
UPHHK-HTI Kabupaten Siak tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Perkembangaan Kegiatan UPHHK-HTI Kabupaten Siak Tahun 2013 No. 1
2
3 4 5 6 7 8
Nama Perusahaan PT. RAPP - Blok Mandau - Blok Tasik Belat PT. Arara Abadi - Distrik Berbari - Distrik Pusako - Distrik Gelombang - Distrik Melibur - Distrik Rasau Kuning PT. Ekawana Lestari Dharma PT. Riau Abadi Lestari PT. Bina Daya Bintara PT. Seraya Sumber PT. Balai Kayang Mandiri PT. Rimba Mandau Lestari
Luas (Ha) 7.788,00
17.889,53
0,000 0,000 763,00 19.450,00 16.514,00 5.630,00
Lokasi/ Kecamatan - Sungai Mandau - Sungai Apit - Sungai Apit - Pusako - Minas - Tualang - Tualang Mempura Minas Minas Siak Sungai Mandau Siak
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
71
Kondisi Sumber Daya Alam Beberapa kebijakan pemerintah daerah bidang kehutanan antara lain : 1. Penanaman serentak gerakan menanam pohon nasional (OBIT) 2. Rehabilitasi hutan dan lahan 3. Peberantasan pembalakan liar dan perambahan hutan 4. Pemeliharaan hutan industri B.
Perkebunan Komoditi
tanaman
perkebunan
yang
dikembangkan
di
Kabupaten Siak antara lain kelapa sawit, karet, sagu, kelapa, dan kakao. Sentra produksi kelapa sawit terdapat di Kecamatan Minas, Kecamatan Tualang dan Kecamatan Dayun, Karet terdapat di Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Dayun dan Siak Sri Indrapura. Sedangkan kelapa terdapat di Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Bunga Raya dan Kecamatan Tualang. Dari data luas lahan
dan
produksi
perkebunan
memperlihatkan
bahwa
komoditas kelapa sawit memiliki nilai produksi dan luas lahan terbesar bila dibandingkan dengan komoditas lainnya dari lahan perkebunan, disusul dengan komoditas karet. Selama tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2011 sampai dengan
2013
luas
lahan
perkebunan
kelapa
sawit
selalu
mengalami peningkatan dan memiliki luas lahan perkebunan yang paling luas. Pada tahun 2013 luas lahan perkebunan kelapa sawit yaitu 16.129
seluas hektar,
287.782 sagu
hektar, seluas
diikuti
11.557
oleh
karet
seluas
hektar,
kelapa
seluas
1.657 hektar, dan kakao seluas 66 hektar. Selain memiliki luas lahan perkebunan yang paling luas, kelapa sawit juga mempunyai jumlah produksi yang paling banyak, yaitu sebesar 925.010 ton, diikuti karet sebesar 7.039 ton, sagu sebesar 19.904 ton, kelapa sebesar 894 ton dan kakao sebesar 21 ton. Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.6. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
72
Kondisi Sumber Daya Alam Tabel 4.6 Peningkatan Produksi Perkebunan Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 2011
Jenis Tanaman Kelapa Sawit Karet Sagu Kelapa Kakao
Luas Lahan (Ha) 237.043,00
2012
Produksi Luas (Ton) Lahan (Ha) 738.879,00 287.065,00
13.851,00 11.758,00 1.605,00 61,00
10.628,00 25.358,00 1.634,00 19,00
15.011,00 11.557,00 1.667,00 67,00
2013
Produksi Luas (Ton) Lahan (Ha) 857.777,00 287.782,00 8.731,00 20.779,00 1.554,00 25,00
16.129,00 11.557,00 1.657,00 66,00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, 2014
Produksi (Ton) 925.010,00 7.039,00 19.904,00 894,00 21,00
Beberapa kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi perkebunan antara lain : 1. Melakukan peremajaan (replanting) kelapa sawit seluas 15,000 hektar/7.500 KK dengan umur tanaman besar dari 25 tahun dan produktifitas kecil dari 15 ton/ hektar /tahun. 2. Peremajaan kebun kelapa sawit dimulai pada tahun 2014 dengan prioritas kebun tahun tanah 1982/1983 dan 1983/1984, untuk tahun anggaran 2014 akan dimulai pelaksanaanya dengan luas 1.102 hektar untuk Kecamatan Koto Gasib Desa Keranji Guguh seluas 654 hektar dan Desa Tasik Seminai seluas 448 hektar. 3. Pembagian kebun Pola KKPA pada petani Kecamatan Koto Gasib seluas 2.650 hektar.
4.3
Peternakan Perkembangan rangkaian
proses
berkelanjutan. berorientasi
populasi
pembangunan
Pembangunan
pada
dan
produksi peternakan
peternakan
pengembangan
ternak
kawasan
di
yang
merupakan sinergis
Kabupaten dengan
dan Siak
komoditas
unggulan dengan mempertimbangkan dukungan sumber daya alam setempat. Peningkatan populasi dan produksi ternak merupakan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
73
Kondisi Sumber Daya Alam salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan peternakan, khususnya dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan bahan makanan sumber protein asal ternak. Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berwawasan lingkungan dengan berbasis pada sumber daya alam, pemakaian teknologi terapan, khususnya pada bidang peternakan. Konsep pembangunan tersebut bertujuan agar pembangunan peternakan sesuai dengan konsep
pemanfaatan
sumber
daya
alam
yang
berbasis
pada
pelestarian alam dan keseimbangan hayati, penerapan teknologi ramah lingkungan, mudah diserap oleh masyarakat, seiring dengan kondisi
sosial
budaya
tempatan
dan
dapat
meningkatkan
kesejahteraan rakyat dengan prinsip penumbuhan kemandirian masyarakat. Komoditas unggulan sektor peternakan yang dikembangkan di Kabupaten Siak antara lain, sapi, kerbau, kambing, ayam buras dan itik. Kecamatan yang memiliki sentral pengembangan ternak tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Lubuk Dalam, Kerinci Kanan dan Bunga Raya. Pengembangan lokasi/kawasan penyebaran dan pengembangan ternak berpedoman pada kriteria antara lain :
Adanya potensi sumber daya alam pendukung pengembangan peternakan
Lokasi/daerah
tersebut
merupakan
daerah
rencana
pengembangan ternak baik ternak besar/kecil dan unggas
Minat dan animo masyarakatnya tinggi untuk beternak
Pakan dan HMT unggul mencukupi dan bisa dikembangkan HMT unggulan daerah tersebut
Sarana transportasi baik dan dapat dijangkau jalan darat
Serta ketentuan lain yang sifatnya mendesak dan perlu pembinaan khusus
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
74
Kondisi Sumber Daya Alam Peningkatan populasi ternak dan produksi ternak Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 JenisTernak Ternak Besar - Sapi - Kerbau Ternak Kecil - Kambing Unggas - Ayam Buras - Itik Produksi Hasil Peternakan - Produksi Daging - Produksi Telur
Satuan
2011
2012
2013
Ekor Ekor
15.728 454
16.022 466
17.533 479
Ekor
16.247
16.893
17.464
Ekor Ekor
97.237 12.211
99.029 13.215
243.071 28.047
Ton Ton
2.025 175
2.291,4 192
2.362,14 400
Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Siak, 2014
Dari berbagai jenis populasi hewan ternak yang ada di Kabupaten Siak pada tahun 2013, populasi ayam buras mempunyai jumlah populasi yang paling banyak yaitu sebanyak 243.071 ekor, diikuti populasi itik yaitu sebanyak 28.047 ekor, sapi sebanyak 17.533 ekor, kambing sebanyak 17.464 ekor, dan kerbau sebanyak 479 ekor. Berbicara masalah populasi ternak tidak terlepas dari jumlah produksi daging yang dihasilkan. Selain produksi daging dari hewan ternak juga menghasilkan telor. Untuk tahun 2013 produksi daging ternak mencapai 2.362,14 ton dan produksi telor mencapai 400 ton. Saat ini Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak
sedang melakukan penataan kawasan pengembangan ternak.
Penataan kawasan pengembangan ternak tersebut berpedoman antara lain pada :
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
75
Kondisi Sumber Daya Alam
Rencana Induk Koridor Ekonomi Indonesia
Koridor Ekonomi Sumatera, dimana Sumatera merupakan Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional
Perspektif pengembangan peternakan Sumatera
Skenario spasial kluster peternakan dalam konteks Pembangunan Daerah Provinsi Riau, dimana wilayah Kabupaten Siak merupakan Koridor I yang merupakan kawasan pengembangan sapi potong dengan dukungan pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai sumber bahan pakan
Penetapan kawasan pengembangan ternak komoditas strategis dan komoditas unggulan; saat ini telah ditetapkan kawasan dan penyanggah kawasan pengembangan integrasi ternak sapi dan tanaman kelapa sawit untuk 4 (empat) kecamatan sebagai pilot project yaitu Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto Gasib dan Kecamatan Dayun
Penerapan sistem integrasi ternak dengan tanaman; saat ini telah diterapkan pola Sistem Integrasi Sapi dengan Kelapa Sawit (SISKA) dan Sistem Integrasi Sapi dengan Padi (SISPA)
Konsep pengembangan agribisnis berbasis peternakan
Dalam kerangka induk (master plan) pengembangan komoditas ternak regional Sumatera, telah ditetapkan bahwa komoditas ternak strategis untuk Kabupaten Siak adalah sapi potong sedangkan komoditas ternak unggulan adalah kambing. Sementara itu, rincian penjabaran perwilayahan komoditas ternak di Kabupaten Siak sedang dalam proses pelaksanaan. Hasil akhir dari proses tersebut adalah kawasan pengembangan ternak sampai pada tingkat kecamatan dan desa. Sejalan dengan komitmen Pemerintah Pusat dalam hal program pengembangan
ternak
melalui
program
integrasi,
Kementerian
Pertanian RI telah menetapkan Kabupaten Siak sebagai Proyek Percontohan Nasional (Pilot Project) Pengembangan Ternak Sapi Potong Terintegrasi dengan Tanaman Kelapa Sawit. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
76
Kondisi Sumber Daya Alam Selain produksi daging dari ternak sapi, kotoran sapi juga dapat diolah menjadi pupuk padat dan urine sapi diolah menjadi pupuk cair. Di Kabupaten Siak terdapat kelompok ternak yaitu kelompok Karya Tunggal Desa Rawang Kao Kecamatan Lubuk Dalam yang telah berhasil memproduksi pupuk cair atau urine sapi serta telah mendapatkan izin merek dari Dirjen HAKI dengan produksi pupuk cair per bulan sebesar 8.300 liter dan produksi pupuk padat per bulan sebesar
5.000 kilogram.
4.4 Perikanan Pengembangan produksi perikanan di Kabupaten Siak meliputi perikanan budidaya dan perikanan tangkap. A. Perikanan Budidaya Pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Siak adalah perikanan budidaya air tawar yang menjadi sangat penting dan sangat menjanjikan terutama untuk memenuhi kebutuhan protein yang berasal dari ikan serta untuk meningkatkan ekonomi rakyat. Pengembangan perikanan budidaya
air tawar menjadi
sangat
strategis dilakukan karena mempunyai keunggulan diantaranya :
Syarat lokasi tidak terlalu sulit
Usaha ini dapat dilakukan dengan skala kecil
Tidak membutuhkan keahlian khusus
Manajemen pemeliharaan tidak serumit pada usaha budidaya tambak
Resiko kegagalan usaha ini rendah
Akses permodalan dari perbankan tersedia Komoditas
unggulan
sektor
perikanan
air
tawar
yang
dikembangkan di Kabupaten Siak antara lain ikan nila, lele, patin, gurami, bawal, dan ikan mas. Dalam pengembangan perikanan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
77
Kondisi Sumber Daya Alam budidaya air tawar di Kabupaten Siak potensi lahan tersedia cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari luasnya perairan umum yang dimiliki seperti Sungai Siak beserta anak sungainya, rawa-rawa dan danau. Pada tahun 2011 luas kolam masyarakat sebanyak 64,52 hektar, pada tahun 2012 sebanyak 61,05 hektar dan tahun 2013 sebesar 66,14 hektar. Produksi perikanan budidaya air tawar menurut jenis ikan Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar di Kabupaten Siak Menurut Jenis Ikan Tahun 2011 – 2013
2011 (Ton) 43.238 135.666 33.728 405.149 47.373 37.406
Produksi 2012 (Ton) 18.647 161.756 51.025 518.612 71.896 32.193
2013 (Ton) 33.665 156.075 77.329 566.916 72.596 24.391
702.560
854.129
930.972
Jenis Ikan Ikan Ikan Ikan Ikan Ikan
Mas Nila Gurami Lele Dumbo Patin/Jambal Siam Bawal Jumlah
Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, 2014
B. Perikanan Tangkap Usaha perikanan tangkap merupakan usaha awal dari kegiatan perikanan sebelum berkembangnya usaha perikanan budidaya. Hal ini disebabkan para nelayan melakukan penangkapan ikan yang ada di alam terutama di perairan umum seperti sungai-sungai, rawarawa dan danau. Usaha ini pada awalnya mengalami perkembangan yang sangat berarti, sehingga kalau dilihat produksinya juga semakin meningkat. Namun akhir-akhir ini banyak mengalami penurunan produksi terutama hasil tangkapan di Sungai Siak karena sungai ini telah tercemar
oleh
limbah
industri
perusahaan-perusahaan
yang
beroperasi sepanjang pinggiran Sungai Siak dan bahkan pencemaran Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
78
Kondisi Sumber Daya Alam tersebut berdasarkan hasil penelitian beberapa pakar dan perguruan tinggi ada beberapa spesies ikan di Sungai Siak telah punah. Untuk usaha perikanan tangkap masih didominasi oleh Kecamatan Sungai Apit
dan
dalam
melakukan
usaha
perikanan
ini,
nelayan
menggunakan armada perikanan berupa perahu motor dan perahu tanpa motor yang ukurannya dibawah 5 GT. C. Pengolahan Hasil Perikanan Kegiatan pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Siak telah berjalan dan terus mengalami perubahan, meskipun sebagian besar pelaku usaha pengolahan masih menerapkan teknologi sederhana yang menghasilkan produk primer sehingga mutu dan nilai tambah ekonomi yang didapat sangat kecil. Ditinjau dari prosesnya, maka kegiatan pengolahan hasil perikanan yang ada saat ini adalah penggaraman/pengeringan
(bilis
asam,
ikan
asin),
pengasapan/pemindangan (ikan salai), dan pengolahan
lainnya.
Dari data yang ada usaha pengolahan perikanan yang ada saat ini berasal dari Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Kerinci Kanan, Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Dayun dan Kecamatan Bunga Raya. Sedangkan untuk pemasaran produk olahan
sebagian besar dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan lokal dan sebagian kecil yang dipasarkan di luar Kabupaten Siak.
4.5 Pertambangan dan Energi
Kabupaten Siak adalah penghasil minyak utama dan berkualitas di Provinsi Riau dan Indonesia yang berada di Kecamatan Minas dan Kecamatan Sungai Apit. Setelah ditandatanganinya serah terima CPP Blok dari pihak Caltex Pacific Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Siak, maka sejak 8 Agustus 2002 pengolahan CPP Blok resmi Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
79
Kondisi Sumber Daya Alam dilakukan oleh konsorsium PT. Bumi Siak Pusako (BSP) dan Pertamina Hulu Energi dengan membentuk Badan Operasi Bersama (BOB). Keberadaan perusahaan minyak ini telah membawa Multiplier Effect yang besar bagi penduduk Riau melalui penciptaan lapangan kerja sekunder yang terkait ke belakang dan ke depan (backward and fordward linkages). Saat ini total produksi minyak yang dihasilkan oleh BOB PT. BSP – PHE mencapai 15.000 barrel per hari. Di samping sebagai penghasil minyak, Kabupaten Siak juga memiliki potensi gas yang cukup besar, dimana menurut hasil kajian PT. Kondur Petroleum SA, jumlah cadangan gas bumi di Kecamatan Sungai Apit sebesar 22,5 BCF dengan kemampuan produksi 8 MMSCF/Day. Selain itu juga terdapat potensi gas di kawasan Selat Petro (Blok Rawa Minyak) sebesar 20 MMSCF/Day. Pada tanggal 31 Januari 2008 lalu pemerintah telah mendirikan satu lagi BUMD yang bernama PT. Siak Pertambangan dan Energi (SPE).
Perusahaan
ini
terbagi
dalam
dua
divisi,
yaitu
Divisi
Pertambangan dan Divisi Energi. Divisi Pertambangan nantinya akan bergerak di bidang jasa driling over (perawata sumur minyak). PT. SPE akan menjadi rekanan BOB PT. BSP-Pertamina Hulu dalam menangani perawatan sumur-sumur minyak yang akan dikelola. Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Siak melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Siak telah mengeluarkan 1 (satu) izin usaha untuk hak pengusahaan pertambangan kepada perusahaan dalam hal pengelolaan dan penguasaan pertambangan di Kabupaten Siak.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
80
Kondisi Infrastruktur
KONDISI INFRASTRUKTUR 5.1 Perumahan dan Pemukiman Dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Siak, pada tahun 2013 terdapat 612,15 km2 luas lingkungan pemukiman kumuh atau sebesar 7,15% dari luas wilayah Kabupaten Siak. Untuk kondisi perumahan di Kabupaten Siak, pada tahun 2013 terdapat 76.994 unit rumah layak huni atau 81,66% dari total rumah di Kabupaten Siak. Selain itu Jumlah rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Siak sebanyak 52.044 rumah tangga atau sebesar 55%. Kondisi perumahan dan pemukiman di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Kondisi Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Uraian
Satuan
2011
Tahun 2012
2013
Luas Lingkungan Permukiman Kumuh Luas Wilayah Kabupaten Siak Persentase Lingkungan Permukiman Kumuh
km2 km2 %
8.556,09
Jumlah Rumah Layak Huni
Unit
45.897
45.897
76.994
Jumlah Seluruh Rumah di Wilayah Kabupaten Siak
Unit
79.181
79.181
94.284
%
57,96
57,96
81,66
Unit
4.145
4.145
52.044
5,23
5,23
55
Persentase Rumah Layak Huni Jumlah rumah tangga bersanitasi Persentase rumah tangga bersanitasi
%
1,05
0,01
1,05 8.556,09
612,15 8.556,09
0,01
7,15
Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
81
Kondisi Infrastruktur
Untuk meningkatkan jumlah rumah layak huni di Kabupaten Siak khususnya untuk masyarakat miskin, Pemerintah Kabupaten Siak mempunyai Program Pembangunan Rumah Layak Huni sebanyak minimal 140 unit per tahun. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Siak telah membangun rumah layak huni untuk masyarakat miskin dengan total sebanyak 318 unit. Selain melalui APBD Kabupaten Siak, Kabupaten Siak juga mendapatkan bantuan rumah layak huni dari tahun 2011 sampai dengan 2013 sebanyak
69
unit
yang
bersumber
dari
APBD
Provinsi
Riau.
Pembangunan rumah layak huni di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Pembangunan Rumah Layak Huni Kabupaten Siak Tahun 2011-2013 Sumber Dana
Tahun
Satuan
2011
2012
2013
Jumlah
APBD Kabupaten Siak
unit
0
140
178
318
APBD Provinsi Riau
unit
0
30
39
69
Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Siak, 2014
5.2 Pekerjaan Umum Ruang
lingkup
pembangunan
pekerjaan
infrastruktur
umum jalan,
Kabupaten
jembatan,
Siak
dan
meliputi
pengairan.
Infrastruktur jalan sangat penting karena merupakan salah satu urat nadi kelancaran lalu lintas untuk pergerakan barang maupun orang dalam rangka menunjang perkembangan perekonomian suatu daerah. Menurut status jalan, panjang jalan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terdiri dari jalan nasional dengan panjang jalan 94,08 km, jalan Provinsi Riau dengan panjang jalan 243,37
km,
dan
jalan
Kabupaten
Siak
dengan
panjang
jalan
2.880,19 km. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
82
Kondisi Infrastruktur
Pada tahun 2013, panjang jalan Kabupaten Siak menurut jenis permukaan jalan dari total panjang jalan yaitu sepanjang 2.880,19 km, terdapat jalan aspal dengan panjang 839,97 km dengan kondisi baik sepanjang 570,84 km atau 19,82%, jalan kerikil dengan panjang 923,75 km dengan kondisi baik sepanjang 175,05 km atau 6,08%, jalan tanah dengan panjang 799,47 km dengan kondisi baik sepanjang 83,69 km atau 2,91%, dan jalan beton dengan panjang 317,01 km dengan kondisi baik 130,54 km atau 4,53%. Panjang jalan menurut kondisi dan jenis permukaan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Panjang Jalan di Kabupaten Siak Menurut Kondisi dan Jenis Permukaan (Km) Tahun 2011 - 2013 Jenis Permukaan
Aspal
Kerikil
Tanah
Beton
Kondisi Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah
Tahun 2011 419,84 188,83 80,03 0,64 689,34 127,05 795,63 85,41 8,42 1.016,51 28,06 413,92 311,58 108,74 862,30 123,54 124,50 62,06 1,95 312,05
2012 484,84 233,83 45,30 763,97 145,05 763,77 67,41 3,42 979,65 28,690 473,921 276,379 41,190 820,18 125,54 124,50 63,42 2,95 316,41
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
2013 570,84 243,83 25,30 839,97 175,05 693,77 48,52 6,42 923,75 83,69 478,21 196,38 41,19 799,47 130,54 122,50 58,42 5,55 317,01
83
Kondisi Infrastruktur
Dari
total
panjang
jalan
Kabupaten
Siak
2.880,19
km,
pembangunan jalan aspal dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan sepanjang 150,626 km atau sebesar 21,85%, jalan kerikil/base mengalami penurunan sepanjang 92,76 km atau sebesar 9,13%, jalan beton mengalami peningkatan sepanjang 4,97 km atau sebesar 1,59%, dan jalan tanah mengalami penurunan sepanjang 62,83 km atau sebesar 7,29%. Perkembangan panjang jalan menurut jenis permukaan jalan di Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Siak Menurut Jenis Permukaan Tahun 2011 – 2013
No
Jenis Permukaan
1
Aspal
2
Kerikil/Base
3
Beton
4
Tanah Jumlah
Akhir Tahun 2011 (Km)
Akhir Tahun 2012 (Km)
Rencana Akhir Tahun 2013 (Km)
689,34 23,93% 1.016,51 35,29% 312,05 10,83% 862,30 29,94%
763,97 26,52% 979,65 34,01% 316,41 10,99% 820,18 28,48%
839,97 29,16% 923,75 32,07% 317,01 11,01% 799,47 27,76%
2.880,19
2.880,19
2.880,19
Peningkatan/Penurunan s.d Tahun 2013 (Km) 150,63 21,85% -92,76 -9,13% 4,97 1,59% -62,83 -7,29%
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014
Untuk meningkatkan kemudahan akses darat antar daerah di wilayah Kabupaten Siak yang dipisah oleh sungai telah dibangun beberapa jembatan, antara lain : Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah di kota Siak Sri Indrapura - Mempura Jembatan Sultan Syarif khasim di Kecamatan Tualang Jembatan Raja Kecik di Kecamatan Sungai Apit – Sauh Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
84
Kondisi Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur jembatan di Kabupaten Siak hingga tahun 2013 sepanjang 8.637,50 meter atau meningkat sepanjang 285,05 meter dibanding tahun 2011 yaitu sepanjang 8.352,45 meter. Perkembangan
panjang
jembatan
menurut
jenis
jembatan
di
Kabupaten Siak sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Pembangunan Jembatan di Kabupaten Siak Menurut Jenis Jembatan Sampai Dengan Tahun 2013 No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Jembatan
Data Awal s.d Tahun 2011
Cable Stayed Balance Cantilever Arch Truss Box Culvert Rangka Baja Beton Besi Lantai Kayu Kayu Jumlah
1.196,00 1.404,00 1.650,00 415,90 280,00 901,35 933,20 1.572,00 8.352,45
Tahun 2012 110,55 40,00 150,55
Tahun 2013 80,50 40,00 14,00 134,50
s.d Tahun 2013 1.196,00 1.404,00 1.650,00 606,95 360,00 915,35 933,20 1.572,00 8.637,50
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014
Pembangunan infrastruktur pengairan/irigasi untuk penunjang sektor pertanian yang menjadi prioritas utama dari visi dan misi Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat sampai dengan tahun 2013 terdiri dari bangunan pintu air sebanyak 168 unit, jaringan irigasi primer sepanjang 97.008 meter, jaringan irigasi sekunder sepanjang 270.348 meter dan jaringan irigasi tersier sepanjang 282.374 meter. Pembangunan infrastruktur irigasi di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
85
Kondisi Infrastruktur
Tabel 5.6 Pembangunan Infrastruktur Irigasi Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Jenis Konstruksi Bangunan pintu air Jaringan Primer Jaringan Sekunder Jaringan Tersier
Satuan unit meter meter meter unit meter
Total
2011 148 97,008 259,124 267,886 148 624.018
Tahun 2012 160 97,008 259,124 267,886 160 624.018
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014
2013 168 97,008 270,348 282,374 168 649.730
Selanjutnya dalam rangka mengurangi abrasi di Kabupaten Siak, hingga tahun 2013 telah dibangun turap sepanjang 9.039 meter dan bronjong sepanjang 8.592 meter. Untuk pengendalian banjir hingga tahun
2013
telah
dibangun
leoning
sepanjang
58.786
meter.
Pembangunan infrastruktur pengairan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Pembangunan Infrastruktur Pengairan Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Jenis Konstruksi Turap konstruksi Beton (Sheet Pile dan Tiang Pancang) Turap konstruksi Amour Rock (struktur pemecah gelombang) Turap konstruksi Concrete Revetment (CRM) Leoning konstruksi matras Konstruksi Batu Bronjong Leoning konstruksi Beton Bertulang Total
Satuan
2011
Tahun 2012
2013
meter
6.407
6.719
6.919
meter
1.500
1.500
1.500
meter
620
620
620
meter
566
566
566
meter
5.975
7.692
8.592
meter
51.312
54.769
58.220
meter
66.380
71.866
76.417
Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
86
Kondisi Infrastruktur
5.3 Listrik Ketersediaan listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik kegiatan rumah tangga, perkantoran, maupun usaha. Ketersediaan listrik juga merupakan faktor penggerak kemajuan perekonomian suatu daerah untuk menarik investor yang akan melakukan investasi di daerah tersebut. Pada tahun 2013 ketersediaan listrik di Kabupaten Siak dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN telah mencapai 41,74% atau meningkat sebesar 7,81% jika dibandingkan pada atahu 2011 yaitu 33,93%. Perkembangan Rasio Elektrifikasi di Kabupaten Siak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Sedangkan untuk jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik PLN dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Non PLN dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.8 Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
PLN Non PLN Total
2011 33,93 16,63 50,56
% % %
Tahun 2012 39,71 22,65 62,36
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
2013 41,74 21,11 62,85
Tabel 5.9 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Siak yang Menggunakan Listrik PLN Tahun 2011 – 2013 Uraian
RT
2011 35.585
Tahun 2012 38.000
2013 43.717
RT %
104.872 34
101.321 38
125.184 35
Satuan
Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik PLN Jumlah Rumah Tangga Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik PLN Rasio Elektrifikasi
%
33,93
39,71
41,74
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
87
Kondisi Infrastruktur
Tabel 5.10 Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik Non PLN di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
RT
2011 17.437
Tahun 2012 18.774
2013 17.704
RT %
104.872 17
101.321 19
125.184 14
Satuan
Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik Non PLN Jumlah Rumah Tangga Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik Non PLN Rasio Elektrifikasi
%
16,63
22,65
21,11
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
Pembangkit listrik di Kabupaten Siak terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada tahun 2013 jumlah PLTD di Kabupaten Siak berjumlah 131 unit dengan kapasitas daya PLTD sebesar 19.020 KVA, sedangkan untuk PLTS berjumlah 317 unit dengan kapasitas daya PLTS sebesar 130 WP. Jumlah PLTD dan PLTS di Kabupaten Siak pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11 PLTD dan PLTS di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Uraian
Satuan
Jumlah PLTD Kapasitas PLTD Jumlah PLTS Kapasitas PLTS
Unit KVA Unit WP (Watt Peak)
2011 131 19.020 492 130
Tahun 2012 131 19.020 365 130
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
2013 131 19.020 317 130
Secara umum pelayanan ketersediaan listrik di Kabupaten Siak pada tahun 2013 sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan telah terjangkaunya listrik PLN di seluruh kelurahan dan lebih dari separuh jumlah desa di Kabupaten Siak. Untuk desa yang belum teraliri listrik PLN sebanyak 59 desa, Pemerintah Kabupaten Siak telah memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Solar Home System (PLTSSHS) untuk memenuhi kebutuhan listrik pada desa tersebut. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
88
Kondisi Infrastruktur
Hingga tahun 2013 melalui APBD Kabupaten Siak telah diberikan bantuan PLTS-SHS sebanyak 1.174 unit atau meningkat 682 unit jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 492 unit. Tabel 5.12 Desa/Kelurahan di Kabupaten Siak yang Telah Dialiri Listrik Uraian
Satuan
Jumlah Desa Berlistrik PLN Jumlah Kelurahan Berlistrik PLN Jumlah Desa/Kelurahan Berlistrik Non PLN/Genset/PLTS-SHS
Desa Kelurahan Desa/Kelurahan
Tahun 2011 2012 2013 46 50 63 9 9 9 74 72 59
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
Tabel 5.13 Jumlah Bantuan PLTS-SHS Melalui APBD Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Tahun Sampai dengan 2011 2012 2013
PLTS-SHS (unit) 492 365 317
Total
1.174
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
Untuk
memenuhi
kebutuhan
listrik
bagi
masyarakat
di
kecamatan, kelurahan maupun desa, Pemerintah Kabupaten Siak telah membangun jaringan listrik baik Jaringan Tegangan Menengah (JTM) maupun Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Hingga tahun 2013 telah dibangun jaringan listrik untuk JTM sepanjang 249,87 Kms atau bertambah 80,52 Kms jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 169,35 Kms. Sedangkan untuk JTR hingga tahun 2013 telah dibangun sepanjang 414,19 Kms atau bertambah 126,57 Kms jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 287,62 Kms. Sampai saat ini Kabupaten Siak masih defisit energi listrik, untuk memenuhi kebutuhan kekurangan daya listrik tersebut akan dilakukan berbagai upaya salah satunya pembangunan PLTMG Rawa Minyak berkapasitas 25 MW di Desa Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit serta direncanakan akan dibangun Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
89
Kondisi Infrastruktur
pembangkit listrik kapasitas 15 MW memanfaatkan panas buangan dari power plant BOB PT. BSP-Pertamina Hulu Energi. Tabel 5.14 Jaringan Listrik yang Telah Dibangun Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Uraian
Tahun Sampai 2011
2012
2013
JTM (Kms)
169,35
35,13
45,39
JTR (Kms)
287,62
74,62
51,95
0
24
19
TRAFO (Unit)
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak, 2014
5.4 Air Bersih Ketersediaan air bersih di Kabupaten Siak merupakan kebutuhan masyarakat yang sama pentingnya dengan ketersediaan listrik. Hal ini juga menjadi salah satu faktor pendukung minat investor untuk berinvestasi di daerah Kabupaten Siak. Saat ini ketersediaan air bersih di Kabupaten Siak masih rendah, hanya 59% dari total rumah tangga yang telah mendapatkan akses air bersih baik memanfaatkan air sungai, sumur bor maupun mata air. Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk memenuhi ketersediaan air bersih bagi rumah tangga antara lain pembangunan sarana air bersih berupa
Instalasi
Pengolahan
Air
(IPA)
di
setiap
kecamatan,
memperbanyak jumlah sambungan rumah (SR) serta membangun sumur bor di desa. Hingga tahun 2013 telah dibangun IPA di 7(tujuh) kecamatan yang ada di Kabupaten Siak yakni Kecamatan Siak, Kecamatan Mempura, Kecamatan Sungai Apit, Kecamatan Minas, Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, dan Kecamatan Kandis. Pada tahun 2014 direncanakan akan dibangun IPA untuk 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Mandau, Dayun dan Bunga Raya melalui Sharing Budget APBD Kabupaten Siak dengan APBN. Total Sambungan Rumah (SR) penerima air bersih hingga tahun 2013 berjumlah 6.030 sambungan atau bertambah 1.246 sambungan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
90
Kondisi Infrastruktur
dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 4.784 sambungan. Jumlah proporsi rumah tangga yang telah mendapatkan akses air bersih di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.15 dan jumlah sambungan rumah tangga penerima air bersih di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.15 Jumlah Proporsi Rumah Tangga di Kabupaten Siak yang Mendapatkan Akses Air Bersih Tahun 2011 – 2013 Uraian
Satuan
Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih Jumlah Rumah Tangga Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih
2011
Tahun 2012
2013
unit
4.803
4.803
55.532
unit
79.181
79.181
94.284
%
6,07
6
59
Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013
Tabel 5.16 Jumlah Sambungan Rumah (SR) Penerima Air Bersih Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Tahun
Jumlah SR
2011
4.784
2012
5.712
2013
6.030
Sumber : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Siak, 2014
5.5 Lingkungan Hidup
Sumber utama timbunan sampah yaitu sampah domestik (rumah tangga) dan sampah non domestik yang meliputi sampah institusional (sekolah, kantor, dan lain-lain), sampah komersial (pasar, toko, dan lain-lain), sampah aktifitas perkotaan (penyapuan jalan, lapangan, dan lain-lain), sampah klinik, sampah industri, sampah konstruksi dan lain sebagainya.
Pengelolaan sampah di Kabupaten Siak dilakukan oleh
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
91
Kondisi Infrastruktur
masyarakat baik perorangan maupun kelompok dan pemerintah daerah. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara membakar, menimbun dan membuang sampah secara langsung ke tempat pembuangan sampah. Sedangkan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah melalui penyediaan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kondisi persampahan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17 Kondisi Persampahan Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Uraian
Satuan
Jumlah daya tampung TPS Jumlah penduduk Rasio daya tapung TPS terhadap jumlah penduduk
m3 jiwa
2011 94.735 427.891
Tahun 2012 1.724 472.028
22,14%
0,37%
2013 240 491.967 0,05%
Volume Sampah yang ditangani
m3
94.735
312,39
30.800
Volume Produksi Sampah Yang Dihasilkan Per Tahun
m3
134.221
798,95
504.467
Persentase Penanganan Sampah
%
70,58
39,10
6,11
Sumber : LPPD Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012 dan 2013
5.6 Pertanahan Hak atas tanah ialah hak yang memberi wewenang kepada pemiliknya untuk mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang menjadi haknya. Hak-hak atas tanah dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Hak Milik/HM; merupakan hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak ini dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain, dan jangka waktu hak milik tidak terbatas.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
92
Kondisi Infrastruktur
2. Hak Guna Bangunan/HGB; merupakan hak untuk mengusahakan (mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah) tanah yang dikuasai langsung oleh negara untuk jangka waktu tertentu. 3. Hak Guna Usaha /HGU; merupakan hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara selama jangka waktu tertentu, dan tujuan penggunaannya terbatas. HGU juga tidak dapat dibebankan pada tanah hak milik dan hanya dapat diberikan oleh negara. 4. Hak Pakai/HP; merupakan hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang langsung dikuasai oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memmberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan undang-undang. Jumlah hak atas tanah di Kabupaten Siak yang telah bersertifikat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.18 dan luas hak atas tanah di Kabupaten Siak yang telah bersertifikat dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.18 Jumlah Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
Tahun 2011
2012
2013
Hak Milik
buah
820
2.868
2.039
Hak Guna Bangunan
buah
-
63
331
Hak Guna Usaha
buah
-
-
3
Hak Pakai
buah
-
8
33
Total
buah
820
2.939
2.406
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
93
Kondisi Infrastruktur
Tabel 5.19 Luas Tanah di Kabupaten Siak yang Bersertifikat Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
Tahun 2011
2012
2013
1.640,0
5.736,0
4.078,0 8.275,0
Hak Milik
ha
Hak Guna Bangunan
ha
-
126,0
Hak Guna Usaha
ha
-
-
Hak Pakai
ha
-
Total
ha
1.640,0
70.931,0 15,2
16,5
5.877,2
83.300,5
Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Siak, 2014
Beberapa kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka menyelesaikan konflik-konflik lahan antara perusahaan pemegang HGU/HPHTI dengan masyarakat antara lain : Melaksanakan informasi tanah desa dimana sampai dengan tahun 2014 direncanakan sebanyak 22 (dua puluh dua) desa telah dilakukan inventarisasi Program sertifikasi tanah masyarakat miskin untuk tahun 2013 sebanyak 120 persil lahan dan tahun 2014 direncanakan sebanyak 100 persil lahan Pembangunan kebun kelapa sawit untuk masyarakat miskin Kemitraan
antara
perusahaan
dengan
masyarakat
tempatan
melalui program community development.
5.7 Pariwisata Pembangunan pariwisata merupakan kegiatan dan usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua sarana dan
prasarana
serta
fasilitas
yang
diperlukan
dalam
melayani
permintaan wisatawan. Tujuan utama pembangunan sektor pariwisata adalah untuk menggaet penerimaan devisa dari pengeluaran wisatawan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
94
Kondisi Infrastruktur
yang mengunjungi suatu daerah. Agar devisa sektor pariwisata lebih banyak diterima maka perlu diupayakan agar wisatawan yang datang lebih banyak dan lebih lama tinggal serta lebih banyak membelanjakan uangnya di daerah tujuan wisata sehingga semakin banyak uang yang dibelanjakan di daerah tersebut yang akhirnya akan semakin banyak devisa
yang
meningkatkan perekonomian
diperoleh.
Devisa
perekonomian daerah.
ini
secara
masyarakat
Pengembangan
langsung
akan
setempat
wisata
dengan
bisa
maupun sasaran
wisatawan domestik maupun mancanegara juga akan memacu lajunya pertumbuhan ekonomi daerah, karena pariwisata tidak berdiri sendiri. Pengembangan pariwisata juga akan membuka berbagai lapangan kerja seperti perhotelan, restoran, biro atau travel perjalanan wisata, industri kerajinan, pramuwisata. Sektor pariwisata di Kabupaten Siak, terbagi dalam empat kelompok objek wisata diantaranya : Objek Wisata Sejarah : meliputi Istana Asserayah el Hasyimiyah atau Istana Siak, Balai Kerapatan Tinggi, Mesjid Sultan Sultan Syarif Kasim XII, Makam Sultan Syarif Kasim XII, Makam Koto Tinggi, Tangsi Belanda, Klenteng, Monumen Pompa Angguk; Objek Wisata Alam : meliputi Taman Nasional Zamrud, Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Ekowisata Mempura, Tasik Betung, Kolam Hijau, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu; Objek Wisata Budaya : meliputi Kesenian Tradisional Siak seperti Silat, Tari Zapin, Olang-olang, Upacara Adat, Kerajinan Tenun Siak; Objek Wisata Buatan : meliputi Jembatan Sultan Syarif Hasyim, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa, dan Jembatan Sultan Abdul Djalil Rahmadsyah.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
95
Kondisi Infrastruktur
Objek Wisata Sejarah Istana Asserayah el bukti Hasyimiyah atau Istana Siak Istana Siak adalah sejarah kebesaran Kerajaan Melayu Islam berawal dari abad ke-16 sampai abad ke-20, dan silsilah Sultansultan
Kerajaan
Siak
dimulai
pada tahun 1723 M dengan 12 Sultan
yang
pernah
bertahta.
Kita dapat melihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Istana Asseraiyah Al Hasyimiah. Balai Kerapatan Tinggi Gedung ini terletak di pinggir Sungai
Siak
dan
berhadapan
dengan muara Sungai Mempura. Gedung Balai Kerapatan Tinggi memiliki arsitektur khas dengan 2 arah
pintu
masuk,
yaitu
dari
sungai dan dari darat (jalan raya). Gedung ini dibangun pada tahun 1886 dan dipergunakan untuk sidang perkara juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan. Mesjid Sultan Sultan Syarif Kasim XII Mesjid Sultan ini dibangun pada masa Sultan Siak XII (Sultan Syarif Kasim II) pada tahun 1927 dan selesai tahun 1935 dengan arsitektur bercirikan Eropa dan Timur Tengah (Turki). Letaknya sekitar 500 meter di depan Istana Siak dengan bentuk yang khas dan unik , di dalamnya terdapat Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
96
Kondisi Infrastruktur
sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir dari Jepang dan bermotifkan sulur, daun dan bunga. Juga menggunakan pilar yang berlapiskan kuningan. Pada masa Kerajaan, mesjid ini memiliki nama Mesjid Sultan. Makam Sultan Syarif Kasim XII Makam Sultan ini terletak disamping sisi dari Mesjid Sultan (Mesjid
Raya
Syahbuddin).
Komplek pemakaman ini terdiri makam Sultan Syarif Kasim II, beserta Agung
Permaisuri Sultanah
Tengku
Latifah,
dan
Tengku Maharatu serta Panglima Sultan yang selalu diziarahi oleh pengagumnya. Pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie, Sultan Syarif Kasim II diberi tanda kehormatan “Bintang Maha Putra Adi Pradana” pada tanggal 6 November 1998. Makam Koto Tinggi Komplek makam Koto Tinggi terletak di Pusat Kota Siak. Di komplek pemakaman ini terdapat makam Raja-raja Siak seperti Sultan
Syarif
Ali
Abdul
Jalil
Syaifuddin, Sultan Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin, Sultan Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin, Sultan Syarif Kasim I, Sultan Syarif Hasyim serta makam keluarga kerabat kerajaan lainnya. Komplek pemakaman ini berukuran 15 m X 15 m. Nisan dari makam yang terdapat disini semuanya berukiran sangat rumit, terbuat dari kayu dan marmer. Disini juga terdapat makam Pahlawan Siak (Taman Bahagia Siak).
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
97
Kondisi Infrastruktur
Tangsi Belanda Tangsi
Belanda
ini
merupakan benteng peninggalan Belanda
yang
terletak
disisi
Sungai Siak di Desa benteng Hilir
Kecamatan
Mempura.
Dahulunya digunakan sebagai kantor
Residen,
Rumah
Tahanan, Gudang Peluru, serta Barak Pasukan Belanda, dan dahulunya anak Sultan pernah ditahan di Tangsi Belanda ini. Klenteng Kelenteng ini terletak di tengah-tengah
Kota
Siak
Sri
Indrapura yang dibangun pada tahun
1871
bangunan
dan tertua
merupakan di
Siak.
Klenteng ini mempunyai bentuk arsitektur yang unik dan juga merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa di Siak. Monumen Pompa Angguk Monumen terletak yang
di
Pompa
Angguk
Kecamatan
terkenal
dengan
Minas hasil
buminya yaitu minyak bumi dan menjadi standar terbaik dunia. Pompa pengeboran minyak milik PT. Caltex Pacific Indonesia (CPI) yang berbentuk angguk ini merupakan pompa pengeboran minyak pertama untuk daerah Riau. Penetapan lokasi sumur minyak pertama yaitu pada bula Maret 1941, dan pengeboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Sultan Syarif Kasim II pada tanggal Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
98
Kondisi Infrastruktur
10 Desember 1944. Pompa ini kini telah dijadikan Monumen Sejarah Perminyakan di Kota Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Objek Wisata Alam Taman Nasional Zamrud Terletak di Desa Kecamatan
Dayun
Dayun,
Kabupaten
Siak dengan luas sekitar 28.000 Ha.
Disekitar
danau
masih
ditemukan hutan rawa primer diatas lahan gambut yang masih asli.
Kondisi
danau
maupun
hutan di sekitar danau berstatus suaka
margasatwa,
masih
terdapat
berbagai
aneka
satwa
dan
Sumberdaya
jenis
tumbuhan yang
langka.
terdapat
di
danau ini seperti pinang merah, harimau sumatera, ular, beruang merah, ikan arwana, dan ikan balido yang dilindungi. Kawasan Danau Zamrud dan sekitarnya telah menjadi taman nasional. Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim merupakan
(TAHURA SSH)
hutan
konservasi
dengan keasrian hutan yang juga dijadikan Pusat Latihan Gajah (PLG)
dan
Bumi
Perkemahan
TAHURA. Taman Hutan Raya ini terletak di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, 100 Km dari pusat Kota Siak dan banyak memiliki keanekaragaman satwa. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
99
Kondisi Infrastruktur
Ekowisata Mempura Suatu perkampungan yang teduh terletak di Desa Kampung Tengah
Kecamatan
Mempura
dimana terdapat berbagai jenis pepohonan yang usianya sudah puluhan bahkan ratusan tahun. Desa Mempura pernah menjadi pusat Kerajaan Siak di zaman kepemimpinan Sultan Abdul Djalil Muzaffar Syah (Sultan Siak ke-2) pada tahun 1746-1765 M yang lebih dikenal dengan sebutan Sultan Buang Asmara . Pada musim tertentu
kita dapat menikmati buah durian sambil menikmati
musik gambus yang mengiringi penari membawakan tarian zapin oleh penduduk setempat dengan fasihnya. Sungai Mempura memiliki alur yang meliuk-liuk dengan panorama yang indah kiri dan kanan sungai. Program pengembangan Kawasan Ekowisata Mempura ini dimulai sejak tanggal 14 Februari 2009 silam. Tasik Betung Tasik
Betung
berada
Kecamatan
Sungai
Mandau
di .
Keunikan tasik ini apabila airnya sedang surut maka kita dapat melihat panoraman alam dengan hamparan
pasir
daratan
yang
membentang luas. Selain itu Tasik betung ini termasuk dalam kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
100
Kondisi Infrastruktur
Kolam Hijau Kolam
Hijau
Kecamatan Kabupaten kolam
terletak
Bunga Siak.
buatan
yang
di
Raya
Merupakan dibangun
pada zaman Kerajaan Siak. Pada zaman
dahulu
difungsikan
sebagai tempat pemandian para jawara-jawara yang kalah dalam suak gelanggang atau pertarungan bebas. Disebut Kolam Hijau karena menurut cerita, kolam tersebut dipenuhi oleh darah-darah para jawara yang kalah yang lamakelamaan air kolam tersebut berubah menjadi hijau. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil- Bukit Batu Inisiatif pembangunan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu ini berawal pada tahun 2004 lalu. Kawasan ini diubah menjadi koridor
ekologi
yang
menggabungkan dua SM Giam Siak Kecil dan Bukit Batu. Luas Suaka
Margasatwa
Giam
Siak
Kecil mencapai 84.967 Ha dan Bukit Batu yang mencapai 21.500 Ha. Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu ini dibagi menjadi 3 zonasi, yaitu zona Inti 178.722 Ha, zona Penyangga 222.426 Ha, dan zona Transisi 304.123 Ha. Cagar Biosfer ini sangat langka, hanya ada di Brazil dan Indonesia.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
101
Kondisi Infrastruktur
Objek Wisata Budaya Kesenian Tradisional Siak seperti Silat Silat merupakan salah satu kesenian
tradisional
budaya
melayu yang ada di Kabupaten Siak. Silat juga disebut dengan sebutan Pencak Silat. Pencak Silat
menggunakan
gerakan
tangan, kaki dan keris yang biasa ditampilkan pada acara pernikahan, acara penyambutan tamu dan hari besar budaya di Kabupaten Siak. Tari Zapin Kabupaten Siak menyimpan berbagai
bentuk
Seni
Budaya
Melayu baik berupa seni tari, musik, teater, sastra, kerajinan, dan lain sebagainya, diantaranya : tari berupa Tari Zapin, Olangolang, Joget Mak Inang, dan lainlain, musik berupa Musik Nafiri, Kompang, Berdah, Gambus, dan lain-lain, teater berupa Sandiwara, Tonil berupa
dan
Bangsawan,
Syair,
Pantun,
sastra Bidal,
Seloka, dan Gurindam.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
102
Kondisi Infrastruktur
Upacara Adat Upacara adat yang terkenal di Kabupaten
Siak
adalah
Adat
Perkawinan yang dimulai dari : Merisik, Tanda
Meminang, Antar
Berandam,
Menghantar
Belanja,
Berinai
Berinai,
Lebai/Akad
Nikah, Hari Langsung (Bersanding), Mandi Taman, dan kemudian Menyembah Mertua. Kerajinan Tenun Siak Kerajinan tangan yang sangat terkenal dari Siak sejak dahulu adalah kerajinan industri rumah tangga yaitu kerajinan tenun, yang dinamakan Semasa
kain
Tenun
dahulu
menenun
hanya
Siak.
pekerjaan
dikenal
dalam
lingkungan istana saja sebagai pekerjaan sambilan. Tenun Siak adalah tenunan
yang dibuat (ditenun) dengan menggunakan
benang katun atau benang sutera yang diberi motif benang emas dengan berbagai motof seperti pucuk rebung, siku keluang, tampuk manggis, dan lain-lain. Objek Wisata Buatan Jembatan Sultan Syarif Hasyim Diresmikan pada 17 Februari 2011 oleh Gubernur Provinsi Riau H.M Rusli Zainal, SE., MP, proyek pembangunan Jembatan Perawang ini merupakan proyek Multi Years yang
berlokasi
Kecamatan
di
Tualang
Maredan, Kabupaten
Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
103
Kondisi Infrastruktur
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa Jembatan ini terletak di Siak Sri Indrapura yang menjembatani antara
Kota
Kecamatan
Siak
dengan
Mempura.
Didesain
untuk ketahanan lebih dari 100 tahun dengan sistem konstruksi modern Cable Stayed. Jembatan ini dirancang sejak tahun 2001, memiliki panjang 1.196 meter dan lebar 16.95 meter ditambah 2 buah trotoar selebar 2.25 meter yang mengapit sisi kiri dan kanan jembatan.
Ketinggian
mencapai
23
Jembatan
meter
diatas
permukaan air Sungai Siak yang lebarnya sekitar 300 meter. Diatas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan 2 buah lift untuk menuju puncak menara. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Agustus 2007. Jembatan Sultan Abdul Djalil Rahmadsyah Diresmikan pada 17 Februari 2011 oleh Gubernur Provinsi Riau H.M
Rusli
bersama
Zainal,
Bupati
SE.,
Siak
Drs.
MP H.
Syamsuar, M.Si, pada tanggal 14 Desember 2012, yang berlokasi di Desa
Teluk
Mesjid
Kecamatan
Sungai Apit Kabupaten Siak. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Istana Siak pada tahun 2013 berjumlah 45.976 wisatawan, yang terdiri dari 45.794 wisatawan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
104
Kondisi Infrastruktur
domestik dan
182 wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan
domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.20. Tabel 5.20 Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Berkunjung ke Istana Siak di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Negara Asal Domestik Mancanegara Jumlah
2011
2012
2013
41.470
53.143
45.794
139
151
182
41.609
53.294
45.976
Sumber : Siak Dalam Angka Tahun 2012, 2013 dan 2014
Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk meningkatkan sektor pariwisata antara lain :
Penyusunan Grand Design Pengembangan Budaya Melayu
Tuan rumah acara temu redaktur PWI Bidang Kebudayaan se-Indonesia dan Jelajah Sejarah Nasional yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI.
Napak Tilas Jelajah Sejarah Bersepeda yang dilaksanakan oleh Kemendikbud RI.
Festival Siak Bermadah, Pawai Budaya Melayu dan Festival Kuliner.
Pembangunan museum Suku Sakai.
Pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) di setiap kecamatan.
Pencanangan pembangunan kampung budaya sebagai kampung adat.
Mengikuti pameran dan pawai seni budaya nusantara.
Tour de Siak.
Tuan rumah Asian BMX Championship 2014.
Tuan rumah kejuaraan nasional sepatu roda.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
105
Kondisi Infrastruktur
5.8 Perhubungan, Pos, Telekomunikasi dan Informatika A. Perhubungan Untuk meningkatkan akses trasportasi darat dan sungai dalam rangka mempermudah mobilitas baik orang maupun barang di Kabupaten Siak, Pemerintah Kabupaten Siak melakukan berbagai kegiatan
pengembangan
pembangunan
sarana
di dan
sektor
perhubungan
prasarana
melalui
transportasi
seperti
pembangungan terminal dan pelabuhan. Pada tahun 2013 telah dibangun terminal bus sebanyak 2 (dua) terminal dan pelabuhan sungai sebanyak 2 (dua) pelabuhan. Jumlah pembangunan terminal bus dan pelabuhan sungai di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21 Jumlah Pembangunan Terminal Bus dan Pelabuhan Sungai Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
Jumlah Terminal Bus Jumlah Pelabuhan Sungai
Terminal Pelabuhan
Tahun 2012 2 1
2011 2 0
2013 2 2
Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak, 2014
Adapun
jumlah
izin
trayek
yang
dikeluarkan
oleh
Dinas
Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak untuk tahun 2013 sebanyak
13
izin
yang
keseluruhannya
merupakan
izin
trayek
pedesaan. Dalam rangka menekan lajunya angka kecelakaan lalu lintas, Pemerintah Kabupaten Siak dari tahun ke tahun mengadaan pemasangan rambu-rambu lalu lintas dengan jumlah yang terus meningkat. Untuk tahun 2013 jumlah rambu-rambu lalu lintas yang dipasang sebanyak 1.000 unit. Jumlah pemasangan rambu-rambu lalu lintas di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.22. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
106
Kondisi Infrastruktur
Tabel 5.22 Jumlah Pemasangan Rambu-rambu Lalu Lintas di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
Jumlah Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas
unit
2011
Tahun 2012
2013
155
318
1000
Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Siak, 2014
B. Pos, Telekomunikasi dan Informatika Jumlah transaksi uang, surat menyurat dan paket barang menggunakan jasa pos dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.23. Pada tahun 2013 jumlah transaksi setoran uang dengan cek dan wesel pos mencapai 8.485 transaksi, jumlah pembayaran
uang
dengan cek dan wesel pos mencapai 33.215 transaksi, jumlah surat kilat khusus yang dikirim sebanyak 20.894 surat, dan jumlah paket pos yang dikirim sebanyak 885 paket. Tabel 5.23 Jumlah Cek, Wesel, Surat dan Paket Pos Kabupaten Siak Tahun 2011, 2012*, 2013 Uraian Jumlah Setoran Uang dengan Cek dan Wesel Pos Jumlah Pembayaran Uang dengan Cek dan Wesel Pos Jumlah Surat Kilat Khusus yang Dikirim Jumlah Paket Pos yang Dikirim
2011 5.801
Tahun 2012* 5.801
2013 8.485
1.172
1.172
33.215
16.283
16.283
20.894
188
188
885
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013 dan 2014 Keterangan : *) Data tahun 2012 tidak tersedia
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
107
Kondisi Infrastruktur
Di sektor komunikasi secara umum terdapat perkembangan positif khususnya akses penduduk terhadap layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti penggunaan jasa telepon. Pada tahun 2013 jumlah Sentra Telepon Otomat (STO) di Kabupaten Siak mencapai 2.743 STO, hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24 Jumlah Satuan Sambungan Telepon (JSST) di Kabupaten Siak Menurut Sentra Telepon Otomat (STO) Tahun 2011 – 2013 Uraian Jumlah Sentra Telepon Otomat (STO)
2011 2.816
Tahun 2012 2.738
2013 2.743
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013 dan 2014
Adapun untuk kemudahan memperoleh informasi melalui media cetak seperti surat kabar, telah terbit beberapa surat kabar terbitan lokal baik harian maupun mingguan di Kabupaten Siak. Jumlah jenis surat kabar lokal baik harian maupun mingguan dalam rentang 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 jumlah jenis surat kabar terbitan lokal harian sebanyak 13 jenis dan mingguan sebanyak 34 jenis. Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.25 Jumlah Jenis Surat Kabar Terbitan Lokal di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal
Jenis
Jenis
2011 Harian = 12
Nilai 2012 Harian = 12
2013 Harian = 13
Mingguan = 26
Mingguan = 32
Mingguan = 34
Sumber : Bagian Hubungan masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Siak, 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
108
Kondisi Perekonomian
KONDISI PEREKONOMIAN 6.1. Koperasi, Perdagangan dan Industri A. Koperasi Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya
berdasarkan
prinsip-prinsip
koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Jika dilihat pada data perkembangan jumlah koperasi di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6.1, jumlah dan anggota koperasi terus meningkat namun jumlah koperasi aktif dari tahun ke tahun semakin menurun.
Untuk
dapat
meningkatkan
jumlah
koperasi
aktif,
Pemerintah Kabupaten Siak melakukan berbagai kegiatan antara lain : 1. Pemberian penghargaan terhadap koperasi berprestasi 2. Pembinaan dan pengawasan koperasi 3. Pelatihan akuntasi koperasi bagi pengurus/pengelola koperasi 4. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD 5. Pemetaan kelembagaan dan kinerja koperasi
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
109
Kondisi Perekonomian Tabel 6.1 Jumlah Koperasi di Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
2011
2012
2013
201
195
137
59
79
154
260
274
291
Persentase Koperasi Aktif
77,31%
71,17%
47,08%
Jumlah Anggota Koperasi
40.771
41.212
46.446
34
34
34
226
240
257
Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Koperasi Tidak Aktif Jumlah Seluruh Koperasi
Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) Jumlah Non Koperasi Unit Desa (Non KUD)
Sumber : Siak Dalam Angka 2014
B. Perdagangan Sektor perdagangan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Apabila dikelola dengan baik hasil kekayaan alam yang melimpah tersebut dapat dijadikan komoditas
ekspor
ke
luar
daerah
yang
dapat
memajukan
perekonomian daerah. Ekspor dan Impor merupakan salah satu indikator makro dalam perekonomian suatu daerah. Kemampuan ekspor suatu daerah menunjukkan tingkat kemajuan dalam daya saing produk daerah tersebut terhadap pasar internasional. Impor menunjukkan beberapa hal, salah satunya adalah tidak tersedianya suatu komoditi di daerah tersebut atau dapat dikatakan bahwa daerah tersebut belum mampu memproduksi ataupun mencukupi kebutuhan terhadap jenis-jenis barang tertentu. Ekspor Kabupaten Siak pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 2.633,75 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 7,92 persen terhadap total ekspor Kabupaten Siak tahun 2012. Komoditas ekspor terbesar Kabupaten Siak pada tahun 2013 adalah kelompok komoditas non migas hasil industri
seperti
bubur
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
kayu
(pulp)
dengan
nilai
sebesar 110
Kondisi Perekonomian US$ 1.463,14 juta. Di tempat kedua yaitu kertas dan karton sebesar US$ 1.419,56 juta, dan di urutan ketiga yaitu ampas dan sisa industri makanan. Perkembangan nilai ekspor menurut kelompok komoditas Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Nilai Ekspor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun 2011 - 2013 No. 1
2
Kelompok Komoditas Migas - Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Alam Non Migas - Hasil Pertanian - Hasil Industri - Hasil Tambang dan Lainnya TOTAL
Tahun (US $) 2011
-
2012
-
2013
-
-
-
-
2.492.029.506
2.440.578.085
2.633.752.330
-
461.173
-
2.492.029.506
2.440.116.912
2.633.752.330
-
-
-
2.492.029.506 2.440.578.085 2.633.752.330
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013, dan 2014
Untuk total impor Kabupaten Siak baik migas maupun non migas pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 680,14 juta. Komoditas impor terbesar Siak tahun 2013 adalah komoditas non migas seperti mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 300,35 juta. Di tempat kedua dan ketiga adalah bubur kayu (pulp) dan bahan bakar mineral.
Perkembangan nilai impor menurut
kelompok
komoditas Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
111
Kondisi Perekonomian Tabel 6.3 Nilai Impor Kabupaten Siak Menurut Kelompok Komoditas Tahun 2011 – 2013 No.
Kelompok Komoditas
1
Migas
2
- Minyak Mentah - Hasil Minyak - Gas Alam - Bahan Bakar Mineral Non Migas TOTAL
2011 -
Tahun (US $) 2012 50.827.309
2013 53.690.170
-
50.827.309 -
-
-
-
53.690.170
668.853.146
796.186.530
626.452.345
668.853.146
847.013.839
680.142.515
Sumber : Siak Dalam Angka 2012, 2013, dan 2014
C. Industri Untuk menunjang sektor perdagangan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, diperlukan dukungan dari sektor industri dan kerajinan. Dengan adanya sektor tersebut, maka nilai ekonomi suatu barang akan meningkat sehingga akan semakin menambah daya jual suatu barang. Potensi sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Siak dapat dijadikan sebagai bahan mentah untuk mengembangkan sektor industri dan kerajinan sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta menciptakan lapangan kerja. Jumlah industri di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun 2013 jumlah industri di Kabupaten Siak
sebanyak 977 industri atau meningkat sebanyak
40 industri jika dibandingkan tahun 2012. Perkembangan jumlah industri menurut kelompok industri dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
112
Kondisi Perekonomian Tabel 6.4 Jumlah Industri di Kabupaten Siak Menurut Kelompok Industri Tahun 2011 - 2013 No.
Kelompok Industri
1
Industri Pangan dan Agro Industri Sandang dan Kulit Industri Kimia dan Bahan Bangunan Industri Kerajinan Industri Hogen Hasil Hutan dan Elektronik Jumlah
2 3 4 5
2011 124
2012 268
2013
59
112
112
334
369
401
40
65
68
91
123
125
648
937
977
271
Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Siak, 2014
6.2. Penanaman Modal Untuk
meningkatkan
perekonomian
suatu
daerah
sangat
diperlukan peran serta para investor untuk berinvestasi di daerah tersebut sehingga dapat menciptakan lapangan dan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Beberapa kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak untuk menarik minat investor baik lokal maupun asing agar berinvestasi serta turut berperan serta dalam pembangunan pada berbagai sektor di Kabupaten Siak antara lain : Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan terpadu (BPMP2T). Melimpahkan sebagian kewenangan Bupati kepada camat, melalui Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dan pelimpahan kewenangan Bupati kepada BPMP2T. Menciptakan keamanan yang kondusif, penegakan dan kepastian hukum bersama FORKOMPINDA Kabupaten Siak. Menyiapkan perangkat peraturan daerah yang mendukung investasi. Melakukan kegiatan promosi investasi daerah. Melaksankan pelayanan yang cepat, mudah dan praktis. Menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan perizinan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
113
Kondisi Perekonomian Membangun infrastruktur yang mendukung investasi. Melakukan pengendalian pengawasan penanaman modal. Berdasarkan
Laporan
Kegiatan
Penanaman
Modal
(LKPM),
realisasi nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir meningkat 4 (empat) kali lipat sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat 8 (delapan) kali lipat. Pertumbuhan nilai investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Nilai Investasi PMDN dan PMA Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 No.
Uraian
1
PMDN
2
PMA
Satuan
2011
2012
2013
Rupiah 410.719.900.000 1.195.675.400.000 1.876.848.200.000 US $
102.350.564
754.859.650
847.940.850
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak, 2014
6.3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) sektor atau lapangan usaha, yaitu: 1. Pertanian, Perternakan, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air 5. Bangunan/Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa
Perusahaan
9. Jasa-jasa Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
114
Kondisi Perekonomian PDRB dengan migas Kabupaten Siak atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 berjumlah Rp.13.464.261,95 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Pertambangan & Penggalian yaitu sebesar 65,25% dan terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 17,88% dari total PDRB. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,03%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga konstan tahun 2000 Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 2011
No
Sektor
1
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air Bersih Bangunan/Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
2 3 4 5 6 7 8 9
(Juta Rp)
Jumlah
2012 %
2013
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
1.257.975,94
9,22
1.332.181,67
9,59
1.412.816,31
10,49
9.563.363,70
70,11
9.513.394,30
68,46
8.785.893,96
65,25
2.118.446,63
15,53
2.266.949,73
16,31
2.407.299,07
17,88
3.566,95
0,03
3.887,48
0,03
4.225,41
0,03
127.756,19
0,94
153.524,61
1,10
161.337,19
1,20
262.820,40
1,93
293.084,62
2,11
327.497,65
2,43
74.916,63
0,55
84.382,97
0,61
94.689,91
0,70
38.529,83
0,28
41.769,73
0,30
45.246,24
0,34
192.449,57
1,41
207.969,94
1,50
225.256,21
1,67
13.639.825,84
100,00
13.897.145,05
100,00
13.464.261,95
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013
PDRB dengan migas Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku tahun 2013 berjumlah Rp.57.515.706,73 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Pertambangan & Penggalian yaitu sebesar 39,88% dan terbesar kedua adalah sektor
Industri Pengolahan sebesar 32,15% dari total
PDRB. Sektor Listrik,Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap
%
PDRB
yaitu
sebesar
0,04%.
Perkembangan
nilai
dan
kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
115
100,00
Kondisi Perekonomian Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 No
Sektor
1
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, & Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah
2011 (Juta Rp) 8.216.076,96
% 16,83
2012 (Juta Rp) 9.370.576,62
% 17,78
2013 (Juta Rp) 10.570.411,75
% 18,38
22.988.435,92
47,08
22.735.589,85
43,13
22.935.980,50
39,88
14.213.332,74
29,11
16.218.833,99
30,77
18.489.699,97
32,15
13.413,10
0,03
16.717,25
0,03
20.811,93
0,04
1.229.991,62
2,52
1.523.221,63
2,89
1.836.926,01
3,19
962.155,41
1,97
1.288.264,23
2,44
1.639.778,06
2,85
150.878,56
0,31
178.455,16
0,34
212.617,13
0,37
218.228,27
0,45
284.373,79
0,54
366.038,86
0,64
839.938,58
1,72
1.099.773,50
2,09
1.443.442,52
2,51
48.832.451,16
100,00
52.715.806,02
100,00
57.515.706,73
100,00
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013
PDRB tanpa migas Kabupaten Siak atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 berjumlah Rp.4.703.265,10 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 51,18% dan terbesar kedua adalah sektor Pertanian sebesar 30,04% dari total PDRB. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,09%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB tanpa migas atas dasar harga konstan tahun 2000 Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.8.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
116
Kondisi Perekonomian Tabel 6.8 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 No 1
Sektor
3
Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan
4
Listrik,Gas & Air Bersih
5
Bangunan/Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
2
6 7 8 9
2011
2012
2013
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
%
(Juta Rp)
%
1.257.975,94
9,22
1.332.181,67
30,23
1.412.816,31
30,04
21.868,42
70,11
23429,83
2.118.446,63
15,53
2.266.949,73
0,53 51,44
24897,11 2.407.299,07
0,53 51,18
3.566,95
0,03
3.887,48
0,09
4.225,41
0,09
127.756,19
0,94
153.524,61
3,48
161.337,19
3,43
262.820,40
1,93
293.084,62
6,65
327.497,65
6,96
74.916,63
0,55
84.382,97
1,91
94.689,91
2,01
38.529,83
0,28
41.769,73
0,95
45.246,24
0,96
192.449,57
1,41
207.969,94
Jumlah 4.098.330,56 100,00 4.407.180,58 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013
4,72 100,00
225.256,21 4.703.265,10
PDRB tanpa migas Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku tahun 2013 berjumlah Rp.34.802.480,62 juta. Kontribusi terbesar pada sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 53,13% dan terbesar kedua adalah sektor Pertanian sebesar 30,37% dari total PDRB. Sektor Listrik,Gas & Air Bersih memberikan kontribusi terkecil terhadap PDRB yaitu sebesar 0,06%. Perkembangan nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB dengan migas atas dasar harga berlaku Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.9.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
117
4,79 100,00
Kondisi Perekonomian Tabel 6.9 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sektor
2011 (Juta Rp) 8.216.076,96
2012 (Juta Rp) 9.370.576,62
% Pertanian 31,64 Pertambangan & 121910,03 0,47 164042,15 Penggalian Industri Pengolahan 14.213.332,74 54,74 16.218.833,99 Listrik, Gas, & Air 13.413,10 0,05 16.717,25 Bersih Konstruksi 1.229.991,62 4,74 1.523.221,63 Perdagangan, Hotel, 962.155,41 3,71 1.288.264,23 & Restoran Pengangkutan & 150.878,56 0,58 178.455,16 Komunikasi Keuangan, Sewa, & 218.228,27 0,84 284.373,79 Jasa Perusahaan Jasa-Jasa 839.938,58 3,23 1.099.773,50 Jumlah 25.965.925,27 100,00 30.144.258,32 Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013
2013 (Juta Rp) 10.570.411,75
% 30,37
222754,39
0,64
18.489.699,97
53,13
0,06
20.811,93
0,06
5,05
1.836.926,01
5,28
4,27
1.639.778,06
4,71
0,59
212.617,13
0,61
0,94
366.038,86
1,05
1.443.442,52 34.802.480,62
4,15 100,00
% 31,09 0,54 53,80
3,65 100,00
6.3.1 PDRB Per kapita Tujuan
pembangunan
ekonomi
dan
sosial
adalah
meningkatkan pendapatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya daya beli masyarakat tersebut, dan dengan disertai pengurangan masyarakat miskin, yang antara lain dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan perbaikan
derajat
kesehatan
yang
pada
akhirnya
akan
membawa kepada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Peningkatan PDRB per kapita menjadi salah satu tolok ukur terhadap pencapaian kemakmuran suatu masyarakat dalam satu daerah. PDRB per kapita adalah salah satu indikator ekonomi yang cukup penting, yang dapat digunakan untuk melihat tingkat kemakmuran yang telah dicapai penduduk pada suatu daerah. PDRB per kapita dapat dibahasakan sebagai ratarata nilai tambah yang dihasilkan oleh satu orang penduduk pada suatu daerah. Bila disajikan secara berkala, data tersebut akan dapat menunjukkan adanya perubahan kemakmuran yang Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
118
Kondisi Perekonomian terjadi di daerah tersebut, sehingga dapat diinterpretasikan apakah perubahannya menunjukkan ke arah yang semakin membaik atau sebaliknya. Angka PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB suatu daerah dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di suatu daerah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai PDRB per kapita. Pada tahun 2013, PDRB per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 83,60 juta rupiah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2013, setiap penduduk Kabupaten Siak dapat menciptakan nilai tambah (value added) sebesar
83,60
juta
rupiah
dalam
setahun.
Tabel
6.10
menunjukkan bahwa angka PDRB per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku selama kurun waktu 2011-2013 terus mengalami peningkatan; yaitu dari 66,28 juta rupiah pada tahun 2011, naik menjadi 74,20 juta rupiah di tahun 2012, kemudian menjadi 83,60 juta rupiah pada tahun 2013. Dalam periode yang sama secara riil PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 juga menunjukkan tren yang meningkat yakni 10,46 juta rupiah di tahun 2011, kemudian di tahun 2012 menjadi 10,91 juta rupiah dan 11,30 juta rupiah di tahun 2013. Tabel 6.10 Perkembangan PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 (Juta Rupiah) Uraian
2011
2012
2013
Harga Berlaku
66,28
74,60
83,60
Harga Konstan Tahun 2000
10,46
10,91
11,30
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 - 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
119
Kondisi Perekonomian 6.3.2 Pendapatan Regional Per Kapita Pendapatan
Regional
Per
Kapita
adalah
rata-rata
pendapatan yang diterima oleh satu orang penduduk pada suatu daerah. Angka pendapatan regional per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai pendapatan suatu daerah dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian jumlah penduduk yang ada di suatu daerah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai Pendapatan regional Per Kapita. Pada tahun 2013 pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 76,43 juta rupiah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2013, setiap penduduk Kabupaten Siak mempunyai pendapatan sebesar 76,43 juta rupiah dalam setahun. Tabel
6.11
menunjukkan
bahwa
angka
pendapatan
regional per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku selama kurun waktu 2011-2013 terus mengalami peningkatan; yaitu dari 60,81 juta rupiah pada tahun 2011, naik menjadi 67,90 juta rupiah di tahun 2012, kemudian menjadi 76,43 juta rupiah pada tahun 2013. Dalam periode yang sama secara riil pendapatan regional per
kapita
atas
dasar
harga
konstan
tahun
2000
juga
menunjukkan tren yang meningkat yakni 9,60 juta rupiah di tahun 2011, kemudian di tahun 2012 menjadi 9,93 juta rupiah dan 10,33 juta rupiah di tahun 2013. Tabel 6.11 Perkembangan Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Migas Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 (Juta Rupiah) Uraian Harga Berlaku Harga Konstan Tahun 2000
2011
2012
2013
60,81
67,90
76,43
9,60
9,93
10,33
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau 2011 – 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
120
Kondisi Perekonomian 6.4. Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Siak berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Daerah Kabupaten
Siak
Nomor
25
Tahun
2007
tentang
Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan peraturan perundangundangan tersebut, maka struktur APBD Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 terdiri dari : 1. Pendapat Daerah, terdiri dari : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, dan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, (2) Dana Perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), (3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah meliputi Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi dan dari Pemerintah Daerah Lainnya. 2. Belanja Daerah, terdiri dari : (1) Belanja Tidak Langsung meliputi Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga, (2) Belanja Langsung terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang Jasa dan Belanja Modal. 3. Pembiayaan Daerah, terdiri dari : (1) Pembiayaan penerimaan meliputi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SILPA), hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, (2) Pembiayaan pengeluaran meliputi Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (investasi) daerah, Pembayaran pokok utang. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
121
Kondisi Perekonomian A. Pendapatan Berikut disajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan untuk pendapatan daerah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 setelah
dikonversi
sesuai
dengan
Lampiran
II
Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2013 dianggarkan sebesar Rp.1.872.988.596.490,13 dengan realisasi Tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.2.273.786.289.905,72 atau 121,40%
dari
anggaran
yang
ditetapkan
dan
Rp.2.248.768.141.337,25. Pada Tahun 2013 terjadi peningkatan realisasi pendapatan daerah sebesar Rp.25.018.148.568,47 atau 1,11% dibandingkan Tahun 2012. Jika dibandingkan dengan kondisi
pada
saat
setelah
terbentuknya
Kabupaten
Siak,
pendapatan daerah Kabupaten Siak untuk tahun 2013 telah meningkat sebesar 28 kali lipat dari pendapatan daerah tahun 2000
yaitu
sebesar
Rp.63.170.596.934.
Pendapatan
Daerah
Kabupaten Siak terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-Lain Pendapatan yang sah.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
122
Kondisi Perekonomian
Tabel 6.12 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 No. 4 4.1 4.1.1 4.1.2 4.1.3
Uraian
Anggaran
Realisasi TA 2013
%
Realisasi TA 2012
1.872.988.596.490,13 232.490.249.203,00 37.735.000.000,00 10.203.680.000,00
2.273.806.072.650,72 348.638.385.027,72 82.022.220.860,00 12.579.214.640,40
121,4 149,96 217,36 123,28
2.248.768.141.337,25 346.604.319.540,25 32.489.186.468,00 8.784.705.214,00
134.920.473.928,00
179.291.486.767,00
132,89
239.318.358.826,00
49.631.095.275,00
74.745.462.760,32
1.640.498.347.287,13
1.925.167.687.623,00
117,35
1.902.163.821.797,00
1.511.796.970.501,13
1.768.816.719.820,00
117
1.768.144.667.481,00
4.2.1.1
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak
242.435.590.039,00
311.035.148.534,00
4.2.1.2
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
979.104.534.462,13
1.167.524.725.286,00
4.2.1.3 4.2.1.4 4.2.2
Dana Alokasi Umum (DAU) 272.530.626.000,00 Dana Alokasi Khusus (DAK) 17.726.220.000,00 Transfer Pemerintah Pusat – 62.788.674.172,00 lainnya Dana Otonomi Khusus 0 Dana penyesuaian 62.788.674.172,00 Transfer Pemerintah Provinsi 65.912.702.614,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 50.139.862.614,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 15.772.841.000,00 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG 0 SAH Pendapatan Hibah 0 Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan Daerah Kabupaten
4.1.4 4.2 4.2.1
4.2.2.1 4.2.2.2 4.2.3 4.2.3.1 4.2.3.2 4.3 4.3.1
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
150,6
128,3 119,24
66.012.069.031,25
236.494.129.678,00 1.348.624.421.803,00
272.530.626.000,00 17.726.220.000,00
100 100
167.312.486.000,00 15.713.630.000,00
61.409.943.000,00
97,8
48.202.403.000,00
0 61.409.943.000,00 94.941.024.803,00 80.154.184.803,00 14,786,840.000,00
0 97,8 144,04 159,86 93,75
0 48.202.403.000,00 85.816.751.316,00 81.728.851.316,00 4.087.900.000,00
Siak Tahun 2013
123
0
0
0
0
0
0
Kondisi Perekonomian 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Siak Tahun
Anggaran
2013
dianggarkan
sebesar
R p . 232.490.249.203,00 dengan realisasi Tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 348.618.602.282,72 atau 149,95% dari anggaran yang ditetapkan 346.604.319.540,25. peningkatan
sebesar
Pada
Tahun
2013,
2.014.282.742,47
dan terjadi
atau 0,58%
dari realisasi PAD tahun lalu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Lain-lain PAD yang Sah. 2. Pendapatan transfer Pendapatan Anggaran
Transfer Kabupaten
2013
R p . 1.640.498.347.287,13 2013
dan
2012
Rp.1.925.167.687.623,00
Siak Tahun
dianggarkan dengan
sebesar
realisasi Tahun
masing-masing atau
sebesar
117,35%
Rp.1.902.163.821.797,00. Pendapatan Tahun
dan 2013
meningkat sebesar R p . 23.003.865.826,00 atau 1,21% dari realisasi tahun lalu. 3. Lain-lain pendapatan yang sah Tahun Anggaran 2013 Pemerintah
Kabupaten
Siak tidak memperoleh Lain - Lain Pendapatan yang Sah.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
124
Kondisi Perekonomian B. Belanja Daerah Berikut
disajikan realisasi
target
kinerja
belanja
Pemerintah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 setelah dikonversi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD dan Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
125
Kondisi Perekonomian
Tabel 6.13 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 No.
Uraian
Anggaran
Realisasi TA 2013
%
Realisasi TA 2013
2. 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7
BELANJA BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Bunga Hibah Bantuan Sosial Subsidi Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab./Kota, Pemerintah Desa dan Partai Politik BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
2.682.367.987.279,39 1.786.872.230.318,39 866.097.099.889,05 578.458.221.177,00 0 196.801.655.300,00 20.454.300.000,00 10.996.560.000,00
2.285.374.036.987,60 1.481.991.580.663,60 712.557.110.786,00 466.026.639.368,60 0 173.494.679.402,00 11.720.200.000,00 6.915.692.070,00
85,2 82,94 82,27 80,56 0 88,16 57,3 62,89
2.071.317.017.756,00 1.328.166.757.673,00 657.322.029.558,00 446.606.903.931,00 0 122.805.520.799,00 6.220.320.000,00 7.368.994.160,00
114.064.393.952,34
111.277.259.037,00
97,56
87.842.989.225,00
889.795.756.961,00 13.054.849.000,00 146.658.391.544,00 171.580.336.719,00
803.328.618.824,00 3.861.891.259,00 135.738.214.224,00 137.795.383.039,00
90,28 29,58 92,55 80,31
743.038.842.083,00 16.589.058.063,00 91.553.409.713,00 115.381.489.886,00
554.095.201.698,00
521.617.295.202,00
94,14
511.590.069.555,00
2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.3 2.3.1 2.4 2.4.1 2.4.2 2.4.3
Belanja Aset Tetap Lainnya 4.406.978.000,00 4.315.835.100,00 Belanja Aset Lainnya 0 0 BELANJA TAK TERDUGA 5.700.000.000,00 53.837.500,00 Belanja Tak Terduga 5.700.000.000,00 53.837.500,00 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA 0 0 Bagi Hasil Pajak 0 0 Bagi Hasil Retribusi 0 0 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0 0 Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pendapatan Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
126
97,93 0 0,94 0,94 0 0 0 0
7.924.814.866,00 0 111.418.000,00 111.418.000,00 0 0 0 0
Kondisi Perekonomian Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 tercatat sebesar 2.682.367.987.279,39 dengan realisasi belanja sebesar 2.285.374.036.987,60 atau sebesar 85,20%. 1. Belanja Operasi Realisasi
Belanja
Operasi
secara
keseluruhan
sebesar Rp.1.481.991.580.663,60 atau 82,94% dari yang dianggarkan,
terdiri
dari
Belanja
Pegawai
sebesar
Rp.712.557.110.786,00 atau 82,27% dari anggaran, Belanja Barang sebesar Rp.466.026.639.368,60 atau 80,56%
dari
anggaran,
Hibah
sebesar
Rp.173.494.679.402,00 atau 88,16% dari anggaran, Bantuan
Sosial
sebesar
57,30%
dari
anggaran,
Rp.11.720.200.000,00 dan
Subsidi
atau
sebesar
Rp.6.915.692.070,00 atau 62,89% dari anggaran dan Bantuan Keuangan Rp.111.277.259.037,00 atau 97,56% dari anggaran. 2. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal secara keseluruhan sebesar Rp.803.328.618.824,00 atau 90,28% dari anggaran yang ditetapkan,
terdiri
Rp.3.861.891.259,00 Belanja
dari
Belanja
Tanah
atau
29,58%
dari
Peralatan
dan
Mesin
sebesar anggaran, sebesar
Rp.135.738.214.224,00 atau 92,55% dari anggaran, Belanja
Gedung
dan
Bangunan
sebesar
Rp.137.795.383.039,00 atau 80,31% dari anggaran, Belanja
Jalan,
Irigasi
dan
Jaringan
sebesar
Rp.521.617.295.202,00 atau 94,14% dari anggaran, dan
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
127
Kondisi Perekonomian Belanja Aset Tetap lainnya sebesar Rp.4.315.835.100,00 atau 97,93% dari alokasi anggaran. 3. Belanja Tidak Terduga Realisasi
Belanja
Tidak
Terduga
sebesar
Rp.53.837.500,00 atau 0,94% dari anggayaran yang ditetapkan. C.Pembiayaan Realisasi
Pembiayaan
Daerah
Neto
Tahun
2013
sebesar R p . 923.457.582.685,10 sedangkan Tahun 2012 sebesar
Rp.745.685.301.633,85
atau
mengalami
kenaikan sebesar Rp.177.772.281.051,25 atau 23,84% dari
tahun sebelumnya.
1. Penerimaan Pembiayaan Penerimaan sebesar
Daerah
Rp.923.457.582.685,10
penggunaan dan
Pembiayaan
SiLPA sebesar
penerimaan
terdiri
2013 dari
Rp.923.136.425.215,10
piutang
Rp.321.157.470,00.
Tahun
daerah
sebesar
Penggunaan SiLPA Tahun 2013
sebesar R p . 923.136.425.215,10 atau 100,00% dari yang dianggarkan. Apabila dibandingkan Tahun 2012, penggunaan kenaikan
SiLPA sebesar
Tahun
2013
mengalami
R p . 178.196.854.078,25
atau
23,92% dibandingkan realisasi tahun lalu. Penerimaan Piutang
Daerah
R p . 321.157.470,00
Tahun merupakan
2013 angsuran
sebesar piutang
yang diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM sebesar R p . 18.443.500,00, Dinas Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
128
Kondisi Perekonomian Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura
sebesar
R p . 25.426.620,00, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
sebesar
R p . 254.287.350,00 dan
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa berupa
angsuran
Kredit
UED-SP
sebesar
Rp.23.000.000,00. 2. Pengeluaran Pembiayaan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2013 dan 2012 sebesar 0,00.
6.5. Neraca Daerah Neraca Daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi masing masing pemerintah. Neraca daerah memberikan informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama yang masih dapat dirinci lagi menjadi sub rekening sampai level rincian obyek. Neraca daerah sangat penting dalam pengelolaan pemerintahan daerah karena:
memberikan informasi kepada manajemen Pemerintahan daerah mengenai likuiditas keuangan daerah; memberikan informasi kepada manajemen Pemerintah Daerah tentang fleksibilitas keuangan (financial flexibility); mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik (good governance).
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
129
Kondisi Perekonomian Neraca daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Laporan ini sangat panting bagi pimpinan, tidak hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumbersumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan
efektif.
Perkembangan
neraca
daerah
Pemerintah
Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6.14 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.14 Perkembangan Neraca Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 No.
Uraian
1. 1.1. 1.1.1. 1.1.2. 1.1.3.
ASET ASET LANCAR Kas Piutang Persediaan
1.2
INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Investasi Permanen
1.2.1 1.2.2 1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.4 1.4.1 1.4.2
Per 31 Desember 2011 1,013,706,373,429.18 745,268,932,903.76 255,586,513,116.75 12,850,927,408.67 1,013,706,373,429.18
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013
1,298,037,253,559.42 923,217,491,494.10 361,973,254,585.19 12,846,507,480.13 1,298,037,253,559.42
10.575.452.718.595,20 1.023.737.848.613,79 912.023.183.676,22 96.758.350.738,68 14.956.314.198,89
955,274,742,580.43
999,834,211,940.69
1.039.845.410.826,73
22,401,767,572.93
40,021,741,667.93
13.729.719.132,93
932,872,975,007.50
959,812,470,272.76
1.026.115.691.693,80
ASET TETAP Tanah Peralatan dan mesin Gedung dan bangunan Jalan, irigasi, dan jaringan Aset tetap lainnya Konstruksi dalam pengerjaan
6,975,220,791,520.14 808,117,191,588.99
7,708,408,124,184.95 823,749,561,251.99
8.451.943.759.101,05 853.867.562.671,57
464,075,895,314.87
544,482,138,348.78
633.825.446.263,23
1,375,743,169,902.06
1,494,141,893,642.55
1.652.999.543.853,17
4,150,356,245,931.69
4,689,437,747,000.21
5.220.767.425.348,30
32,195,147,505.65
34,380,834,975.08
37.348.468.372,03
144,733,141,276.88
122,215,948,966.34
53.135.312.592,75
ASET LAINNYA Tagihan penjualan angsuran Tagihan tuntutan ganti kerugian
64,647,812,622.50
45,442,210,992.06
59.925.700.053,65
0.00
0.00
-
0.00
0.00
-
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
130
Kondisi Perekonomian No.
1.4.3 1.4.4 1.4.5
Uraian daerah Kemitraan dengan pihak kedua Aset tak berwujud Aset Lain-Lain JUMLAH ASET DAERAH
2. 2.1. 2.1.1. 2.1.2. 2.1.3. 3. 3.1. 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang perhitungan pihak ketiga Uang muka dari kas daerah Pendapatan diterima dimuka EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR SiLPA Pendapatan Yang Ditangguhkan Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana Yang Harus disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Per 31 Desember 2011
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013
0.00
0.00
-
2,999,836,003.75 61,647,976,618.75
3,701,125,916.24 41,741,085,075.82
5.626.802.649,55 54.298.897.404,10
9,008,849,720,152.25
10,051,721,800,677.10
4,108,285,233.85
7,885,864,923.33
498.581.773,00
4,108,285,233.85
7,885,864,923.33
498.581.773,00
314,873,334.91
76,350,279.00
153.348.073,00
0.00
0.00
-
3,793,411,898.94
7,809,514,644.33
345.233.700,00
9,004,741,434,918.40
10,043,835,935,753.80
10.574.954.136.822,20
1,009,598,088,195.33
1,290,151,388,636.09
1.023.239.266.840,79
744,939,571,136.85
923,136,425,215.10
911.869.835.603,22
14,488,432.00
4,716,000.00
-
255,586,513,116.75
361,973,254,585.19
96.758.350.738,68
12,850,927,408.67
12,846,507,480.13
14.956.314.198,89
-3,793,411,898.94
-7,809,514,644.33
-345.233.700,00
EKUITAS DANA 7,995,143,346,723.07 8,753,684,547,117.70 9.551.714.869.981,43 INVESTASI 3.2.1 Diinvestasikan Dalam Investasi 955,274,742,580.43 999,834,211,940.69 1.039.845.410.826,73 Jangka Panjang 3.2.2 Diinvestasikan 6,975,220,791,520.14 7,708,408,124,184.95 8.451.943.759.101,05 Dalam Aset Tetap 3.2.3 Diinvestasikan Dalam Aset 64,647,812,622.50 45,442,210,992.06 59.925.700.053,65 Lainnya Jumlah Kewajiban Dan 9,008,849,720,152.25 10,051,721,800,677.10 10.575.452.718.595,20 Ekuitas Dana Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak, 2013 3.2.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
131
Kondisi Perekonomian A.
Aset Aset
daerah
merupakan
aset
yang
memberikan
informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai
Pemerintah
Kabupaten
Siak,
memberikan
manfaat ekonomi dan sosial bagi Pemerintah Kabupaten Siak maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang.
Saldo
aset
Pemerintah
Kabupaten
Siak
per
31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.10.575.452.718.595,20 dan Rp. 10.051.721.800.677,10 atau
meningkat
R p . 523.730.917.918,10 dibandingkan
Tahun 2012. Aset daerah terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya. 1. Aset Lancar Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember sebesar
2013 dan 2012 masing-masing
Rp.1.023.737.848.613,79
dan
Rp.1.298.037.253.559,42. 2. Investasi Jangka Panjang Saldo Desember sebesar
Investasi 2013
Jangka dan
Panjang
2012
31
masing-masing
Rp.1.039.845.410.826,73
Rp.999.834.211.940,69,
per
dan
terdiri dari Investasi Non
Permanen dan Investasi Permanen.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
132
Kondisi Perekonomian 3. Aset Tetap Saldo dan
aset
tetap
2012
per
31
desember
masing-masing
2013
sebesar
R p . 8.451.943.759.101,05
dan
Rp.7.708.408.124.184,95. Saldo aset tetap tahun 2013
mengalami
peningkatan
sebesar
R p . 743.535.634.916,10 atau 9,65%
dibanding
aset tetap tahun 2012. 4. Aset Lainnya Saldo aset lainnya
yang dimiliki
Pemerintah
Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.59.925.700.053,65 dan Rp.45.442.210.992,06. B.
Kewajiban Kewajiban
memberikan
informasi
tentang
utang
Pemerintah Kabupaten Siak kepada pihak ketiga atau klaim
pihak
ketiga
terhadap
arus
kas
Pemerintah
Kabupaten Siak. Saldo kewajiban yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing terdiri
sebesar
498.581.773,00
dari kewajiban
jangka
dan
pendek
76.350.279,00, dan
kewajiban
jangka panjang. 1. Kewajiban Jangka Pendek Saldo
kewajiban
jangka
pendek
yang
dimiliki
Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.498.581.773,00 dan Rp.76.350.279,00. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
133
Kondisi Perekonomian 2. Kewajiban Jangka Panjang Saldo kewajiban
jangka panjang yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,00 dan 0,00
C.
Ekuitas Dana Ekuitas
dana
yang
meliputi
dana
lancar,
dana
investasi dan dana cadangan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban Pemerintah Kabupaten Siak. Saldo Ekuitas Dana yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.10.574.954.136.822,20 dan Rp.10.043.835.935.753,80 yang terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan. 1. Ekuitas Dana Lancar Saldo
ekuitas
Pemerintah 2013
dan
dana
Kabupaten 2012
lancar
Siak
yang dimiliki
per 31
Desember
masing-masing
sebesar
R p . 1.023.239.266.840,79
dan
R p . 1.290.151.388.636,09 atau mengalami kenaikan sebesar
-266.912.121.795,30
atau
-20,69%
dibandingkan tahun 2012.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
134
Kondisi Perekonomian 2. Ekuitas Dana Investasi Saldo
ekuitas
dana
investasi
yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan
2012
masing-masing
sebesar
Rp.9.551.714.869.981,43 dan Rp.8.753.684.547.117,70 3. Ekuitas Dana Cadangan Saldo
ekuitas dana cadangan yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Siak per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,00 dan 0,00.
6.6. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang
dipisahkan, Pemerintah Kabupaten Siak
telah membentuk
BUMD yang bergerak dalam berbagai sektor usaha. Beberapa BUMD di Kabupaten Siak, antara lain : A.
PT. Bumi Siak Pusako (PT. BSP) PT. Bumi Siak Pusako adalah salah satu perusahaan daerah Kabupaten Siak, Provinsi Riau bergerak dalam bidang
Pertambangan
Minyak
dan
Gas
Bumi
yang
didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 9 tahun 2007 dan Akte Notaris Nomor 41 tanggal 17 Oktober 2001, sebagaimana terakhir dirubah dengan Akte Notaris Nomor 32 tanggal 24 Oktober 2008. Sesuai dengan bidang usahanya, PT Bumi Siak Pusako dan Pertamina diberi kewenangan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Pelaksana Kegiatan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
135
Kondisi Perekonomian Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas), selaku Badan resmi Pemerintah dalam pengawasan usaha hulu Migas di Indonesia, untuk mengelola Wilayah Kerja Coastal Plains and Pekanbaru Block (Blok CPP) dengan luas sebesar 9.135,06 kilometer persegi. Blok CPP terletak di Propinsi Riau – Sumatera yang tercakup dalam beberapa Kabupaten yakni Siak, Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan dan Kota Dumai. Pada tanggal 29 Desember 2001 ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Tim
CPP Blok Riau yang
dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Siak dengan persetujuan Gubernur Riau dan Tim Pertamina tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Blok CPP. Pola kerjasama yang disepakati adalah kerjasama Konsorsium Manajemen dan Konsorsium Operasi, dengan Participating Interest sama besar masing-masing 50%, yang selanjutnya membentuk perusahaan patungan (joint venture company) yang akan bertindak sebagai pelaksana operasi atau operator. Sebagai perwujudan kerjasama konsorsium antara PT Bumi Siak Pusako dan Pertamina Hulu pada tanggal 04 Juni 2002 dibentuk Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu yang dituangkan dalam Joint Management
Agreement
(JMA)
dan
Joint
Operating
Agreement (JOA). Production
Sharing
Contract
(PSC)
antara
Badan
Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dengan PT. Bumi Siak Pusako dan Pertamina untuk wilayah kerja Blok CPP ditandatangani pada tanggal 06 Agustus 2002. Sejak tanggal 09 Agustus 2002 secara resmi BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu mengambil alih pengelolaan Blok CPP dari PT. CPI.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
136
Kondisi Perekonomian Badan
Operasi
Bersama
yang
dibentuk
sifatnya
sementara karena bukan merupakan legal entity. Sesuai kesepakatan, pembentukan joint venture company paling cepat
dalam
2
(dua)
tahun
terhitung
sejak
ditandatanganinya Production Sharing Contract. Selanjutnya
PT.
Bumi
Siak
Pusako
akan
dikembangkan menjadi industri yang memberikan nilai tambah (Oil Related Business), baik pengembangan usaha di bidang Jasa Penunjang Pertambangan Migas, maupun kegiatan Hulu Migas. Saat ini terdapat 255 orang pegawai yang
tergabung
di
PT.
Bumi
Siak
Pusako
dengan
penempatan di Kantor Pusat, BOB PT. Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu dan Unit Bisnis Rig. B.
PT. Permodalan Siak (PT.Persi) PT. Permodalan Siak didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan BUMD PT. Permodalan Siak. Secara resmi PT. Permodalan Siak berdiri pada tanggal 12 Januari 2007, dengan Akte Notaris Nomor 54 yang dibuat oleh
Tito
Utoyo,SH dan mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor W4-00289 HT.01.01-TH. 2007 Tentang Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas. Sesuai
dengan
Perda
Nomor
11
tahun
2007,
dijelaskan bahwa ruang lingkup usaha PT. Permodalan Siak adalah : Melakukan penyediaan modal, penyertaan modal, jasa manajemen,
jasa
pemasaran,
pendampingan
dan
kegiatan lainnya untuk pengembangan usaha mikro.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
137
Kondisi Perekonomian Pengelolaan dana-dana pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, baik yang berasal dari pemerintah
maupun
swasta
termasuk
kegiatan
pelatihan, penelitian dan sebagainya. Kegiatan usaha lainnya guna menunjang pelaksanaan kegiatan diatas. Berdasarkan Perda tersebut, sejak berdiri sampai dengan saat ini PT. Permodalan Siak telah menjalankan usaha penyediaan modal dalam bentuk penyaluran kredit dan penyertaan modal ke sejumlah badan usaha. Produk kredit yang dikeluarkan oleh PT. Permodalan Siak antara lain : Kredit Perorangan Modal Kerja, Kredit Perorangan Investasi, Kredit Pertanian, Kredit Candak Kulak, Kredit Sawit Rakyat, Kredit Masyarakat Miskin, Kredit Koperasi dan Kredit PNS dan Karyawan BUMD. C.
PD. Sarana Pembangunan Siak (PD. SPS) Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Siak (PD. SPS) didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 07 tahun 2001 (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Nomor 7 Seri D). Maksud dan Tujuan didirikan PD. SPS yaitu : Meningkatkan pendapatan Asli Daerah Turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja Perusahaan
Daerah
Sarana
Pembangunan
Siak
bergerak dibidang usaha yang beragam diantaranya : industri,
jasa,
perhotelan,
angkutan,
agribisnis,
agroindustri, pertambangan dan kehutanan.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
138
Kondisi Perekonomian D.
PT. Siak Pertambangan dan Energi (PT. SPE) PT. SPE didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan BUMD PT. SPE. PT. SPE merupakan perusahaan daerah terkemuka yang bergerak dibidang Jasa penunjang minyak dan gas bumi.
E.
PT. Siak Prima Nusalima (PT.SPN) PT. Siak Prima Nusalima didirikan berdasarkan Akte Notaris Melly Try Yenny Alidin,SH Nomor 14 tanggal 04 Desember 2008 yang disahkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-66781.AH.01.01 tanggal 10 Maret 2009. PT. Siak Prima Nusalima (PT.SPN) adalah
perusahaan
patungan
antara
Pemerintah
Kabupaten Siak melalui perusahaan BUMD PT. Sarana Pembangunan Siak, PT. Perkebunan Nusantara-V dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui perusahaannya PT.
Prima
Kelola
Agribisnis
Agroindustri.
Tujuan
dibentuknya PT. Siak Prima Nusalima adalah untuk mengelola kebun kelapa sawit bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Siak yang dibangun untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Siak, yang terdiri dari : Kebun Siak I : yang dibangun sejak tahun 2003/2004, meliputi 7 desa dan 2 kecamatan seluas + 3.500 Ha. Kebun Siak II : seluas + 5.127 Ha dengan lokasi di 10 blok terpisah di 5 kecamatan. (saat ini sedang dalam proses untuk serah terima dari PT. Persi).
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
139
Kondisi Perekonomian F.
PT. Kawasan Industri Tanjung Buton (PT.KITB) PT. KITB dibentuk sebagai pengelola kawasan industri Tanjung Buton sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 7 Tahun 2004 tentang PT. KITB. Kawasan industri Tanjung Buton memiliki lahan seluas 5.192,292 Ha (sudah dibebaskan), dimana 600 Ha telah bersertifikat HPL. Jenis industri yang dikembangkan : Industri Perkebunan (Agro Industri) Industri Pengolahan Kayu Industri Barang Turunan Kertas Industri Barang Dari Logam Industri Makanan Industri Perikanan Industri Petrokimia
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
140
Kinerja Pembangunan Daerah
KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Pertumbuhan Ekonomi Kebijakan pemerintah yang menurunkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) telah membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian nasional maupun daerah. Akibatnya inflasi dan suku bunga melambung tinggi. Sektor-sektor ekonomi juga tidak terlepas terkena dampaknya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak, baik langsung
maupun
tidak
langsung
saling
mempengaruhi
dan
dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi regional maupun daerah disekitarnya. Sehingga secara tidak langsung kondisi makro ekonomi sedikit banyaknya juga mempengaruhi perekonomian Kabupaten Siak. Pertumbuhan ekonomi diukur dari pergerakan PDRB tanpa migas Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak tumbuh rata–rata sebesar 7,24 persen selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pada tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak mencapai sebesar 6,72% mengalami sedikit perlambatan bila dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 7,54%. Hal ini dikarenakan oleh terjadinya pertumbuhan
yang
melambat
dari
sektor
Bangunan
dimana
sebelumnya pada tahun 2012 sektor Bangunan tumbuh sebesar 20,17%, kemudian pada tahun 2013 tumbuh melambat sebesar 5,09%. Jika kita lihat pada Tabel 7.1, sektor Angkutan dan Komunikasi mempunyai pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 12,21%, kemudian pada urutan kedua pada sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran tercatat 11,74% dan pada urutan ketiga yaitu sektor Listrik dan Air Bersih yakni sebesar 8,69%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas menurut lapangan usaha Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.1. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
141
Kinerja Pembangunan Daerah Tabel 7.1 Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas menurut Lapangan Usaha (%) Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Lapangan Usaha
2011
2012
2013
1. Pertanian
5,89
5,9
6,05
2. Pertambangan dan Penggalian
6,95
7,14
6,26
7
7,01
6,19
8,73
8,99
8,69
5. Bangunan
20,23
20,17
5,09
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
11,64
11,52
11,74
7. Angkutan dan Komunikasi
12,17
12,64
12,21
8. Keuangan
7,74
8,41
8,32
9. Jasa-jasa
8,1
8,06
8,31
7,46
7,54
6,72
3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih
KABUPATEN SIAK
Sumber: Data Olahan
7.2 Laju Inflasi Inflasi merupakan indikator yang menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi di suatu wilayah. Inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan terhadap bulan sebelumnya. Laju inflasi Kabupaten Siak sangat dipengaruhi oleh inflasi dari kota terdekat dalam hal ini Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Pada Triwulan III 2014, secara umum Kota Siak Sri Indrapura mengalami inflasi sebesar 2,06%, atau terjadi peningkatan IHK dari 105,75 pada bulan Triwulan II 2014 menjadi 107,92
pada
Triwulan
III
2014.
Semua
kelompok
pengeluaran
mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 5,30 persen dengan andil/share 1,40 persen, diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 2,22 persen dengan andil/share 0,44 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,73 persen dengan andil/share 0,06 persen, kelompok sandang 0,81 persen dengan andil/share 0,05 persen, dan sebagainya. Inflasi Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
142
Kinerja Pembangunan Daerah Triwulan III ini jauh lebih tinggi dibanding Triwulan II yang hanya 0,74 persen, antara lain disebabkan oleh momen hari besar keagamaan (Ramadhan dan Idul Fitri), tahun ajaran baru, kenaikan tarif tenaga listrik dan bahan bakar rumah tangga. Perkembangan inflasi Kota Siak Sri Indrapura dari Januari sampai dengan September 2014 (inflasi kumulatif hingga Triwulan III 2014) mencapai 3,88 persen, dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 5,92 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 5,19 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 4,70 persen, kelompok bahan
makanan
4,55
persen,
kelompok
sandang
1,81
persen,
kelompok transpor 1,13 persen da kelompok pendidikan 1,11 persen. Inflasi Kota Siak Sri Indrapura menurut kelompok pengeluaran dapat dilihat pada Tabel 7.2. Tabel 7.2 Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014, Serta Andil Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran (2013=100)
Kelompok Pengeluaran
IHK Triwulan II 2014
IHK Triwulan III 2014
Inflasi Triwulan III 2014
UMUM / TOTAL 105,75 107,92 2.06 Bahan Makanan 106,13 111,75 5.30 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & 105,94 106,17 0.22 Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & 107,61 109,99 2.22 Bahan Bakar Sandang 102,50 103,33 0.81 Kesehatan 105,32 107,14 1.73 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 102,53 102,62 0.09 Transpor, Komunikasi dan Jasa 105,51 105,86 0.33 Keuangan Sumber : Tingkat Inflasi Kota Siak Sri Indrapura Triwulan III Tahun 2014
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
Inflasi Kumulatif s/d Tri III 2014 3.88 4.55
Andil / Share 3.88 1.40
4.70
0.05
5.92
0.44
1.81 5.19 1.11
0.05 0.06 0.01
1.13
0.05
143
Kinerja Pembangunan Daerah 7.3 Angka Kemiskinan Angka Kemiskinan.
Kemiskinan Garis
dihitung
Kemiskinan
berdasarkan
adalah
Standar
pengeluaran
Garis
kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilo kalori per kapita per hari ditambah kebutuhan minimum non makanan yang mencakup
perumahan,
sandang,
pendidikan
dan
kesehatan.
Persentase jumlah penduduk miskin di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun meskipun naik namun masih di bawah angka kemiskinan Provinsi Riau dan Nasional. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Perkembangan kemiskinan di Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.3. Tabel 7.3 Angka Kemiskinan Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 No. Uraian 1 Garis Kemiskinan (Rp) 2 Persentase Penduduk Miskin Tahun 2011-2013 (%) 3 Jumlah Penduduk Miskin (000) Tahun 2011-2013 (%)
2011 299.609,00
2012 2013 316.774,00 336.671,00
5,29
5,17
5,54
20,83
21,20
23,21
Sumber : BPS Kabupaten Siak, 2014
Untuk menekan lajunya angka kemiskinan di Kabupaten Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk
Siak,
Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Siak serta telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2012 tentang penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Siak. Berdasarkan basis data terpadu yang telah dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2012 sampai dengan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
144
Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2013, jumlah rumah tangga miskin berjumlah 17.300 rumah tangga (KK) dengan total penduduk miskin sebanyak 73.369 individu. Komitmen Pemerintah Kabupaten Siak dalam mengurangi tingkat kemiskinan telah diupayakan, hal ini sejalan dengan adanya program MDGs
(Millennium
Development
Goals)
dalam
menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan. Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah kemiskinan
Kabupaten di
Siak
Kabupaten
dalam
rangka
Siak
melalui
menurunkan beberapa
angka
program
penanggulangan kemiskinan diantaranya : 1. Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga: subsidi Raskin, sembako murah 2 (dua ) kali dalam setahun, rumah layak huni 140 unit per tahun, beasiswa dan bantuan peralatan sekolah keluarga miskin (pakaian, sepatu dan tas sekolah), bantuan sosial fakir miskin, yatim piatu dan penyandang cacat serta bantuan rumah tangga miskin lansia terlantar per bulan Rp.200.000. 2. Program berbasis pemberdayaan masyarakat : pelatihan otomotif, menjahit, bordir, pengelasan dan manajemen kewirausahaan. 3. Program berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil : penyediaan permodalan UED-SP dan KUR, penyelenggaraan promosi produk, peningkatan kemitraan usaha. 4. Program-program lain yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin : bantuan alat dan bibit pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, bantuan KUBE, bantuan zakat produktif dan konsumtif dari BAZ serta bantuan CSR.
7.4 Angka Harapan Hidup (AHH) Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka harapan hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu dalam situasi
mortalitas
yang
berlaku
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
di
lingkungan
masyarakatnya. 145
Kinerja Pembangunan Daerah Tinggi
rendahnya
angka
harapan
hidup
menggambarkan
tinggi
rendahnya taraf hidup suatu daerah, semakin tinggi angka harapan hidup suatu daerah maka kondisi kesehatan di daerah tersebut semakin baik pula. Angka harapan hidup juga dapat digunakan sebagai
alat
meningkatkan
untuk
mengevaluasi
kesejahteraan
kinerja
penduduk
pemerintah
pada
umumnya
dalam dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Berdasarkan data pada Tabel 7.4 dapat dilihat bahwa angka harapan hidup di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 angka harapan hidup Kabupaten Siak sebesar 72,07 tahun atau meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Tabel 7.4 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Tahun
Angka Harapan Hidup (Tahun)
2011
71,86
2012
72,03
2013
72,07
Rata-rata
71,99
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014
7.5 Angka Melek Huruf (AMH) Angka Melek Huruf (AMH) menggambarkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang diukur dari aspek pendidikan. Indikator AMH diambil dari penduduk dewasa (umur 15 tahun ke atas) yang dapat membaca dan menulis minimal kata-kata atau kalimat sederhana aksara tertentu, baik huruf latin atau lainnya. Angka melek huruf Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 AMH Kabupaten Siak mencapai 98,69% atau sebesar 1,31% penduduk Kabupaten Siak masih berada dalam Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
146
Kinerja Pembangunan Daerah kategori tidak melek huruf. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia Kabupaten Siak sangat baik jika diukur dari aspek pendidikan. Perkembangan AMH Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.5. Tabel 7.5 Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013
2011
Angka Melek Huruf (%) 98,65
2012
98,68
2013
98,69
Rata-rata
98,67
Tahun
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014
7.6 Angka Rata-rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. bersekolah
merupakan
ukuran
akumulasi
investasi
Lamanya pendidikan
individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu meningkatkan
pendapatan
individu
tersebut.
Rata-rata
lama
bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah. Angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Siak selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 lama rata-rata sekolah mencapai 9,16 tahun dibandingkan tahun 2012 dan 2011 yang tidak mengalami perubahan, tetap pada angka 9,14 tahun. Artinya rata-rata penduduk di Kabupaten Siak untuk umur 15 tahun ke atas telah pernah mengenyam pendidikan formal minimal SMP. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Siak untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah yaitu dengan menjalankan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
147
Kinerja Pembangunan Daerah Program Wajib Belajar 12 tahun sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Wajib Belajar 12 Tahun. Perkembangan Angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.6.
Tabel 7.6 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013
2011
Angka Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 9,14
2012
9,14
2013
9,16
Tahun
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014
7.7 Pengeluaran Per Kapita
Pengeluaran per kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk. Perkembangan kesejahteraan penduduk salah satunya dapat diukur melalui perkembangan tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan penduduk Kabupaten Siak yang didekati dengan ukuran pengeluaran
menunjukkan
adanya
peningkatan
seperti
yang
ditunjukkan oleh semakin meningkatnya tingkat pengeluaran per kapita sebagai proxy pendapatan. Secara umum, selama periode 2011–2013 mengalami
tingkat
kesejahteraan
peningkatan
meningkatnya
tingkat
seperti
penduduk
yang
pengeluaran
Kabupaten
ditunjukkan per
kapita
oleh
Siak
semakin
sebagai
proxy
pendapatan. Pada Tabel 7.7 dapat dilihat bahwa pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2012. Pada tahun 2013 pengeluaran per kapita penduduk di Kabupaten Siak untuk sebulan sebesar Rp.652.960,00. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
148
Kinerja Pembangunan Daerah Tabel 7.7 Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Tahun
Pengeluaran Per Kapita (Ribu Rupiah)
2011
648,16
2012
651,35
2013
652,96
Rata-rata
650,82
Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014
7.8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan indeks pencapaian kemampuan
dasar
pembangunan
manusia
yang
dibangun
melalui
pendekatan tiga dimensi/komponen dasar yaitu meliputi (1) peluang hidup (longevity), (2) pengetahuan (knowledge) dan (3) standar hidup layak (decent). Dalam pembangunan suatu daerah, IPM dapat digunakan untuk mengukur pengaruh kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. Ada 4(empat) indikator untuk mengukur IPM antara lain,
(1) angka harapan
hidup, (2) angka melek huruf, (3) rata-rata lama sekolah, (4) pengeluaran per kapita disesuaikan. Berdasarkan Tabel 7.8, IPM Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami peningkatan, dimana IPM Kabupaten Siak berada di atas IPM Provinsi Riau dan Nasional. Pada tahun 2013 IPM kabupaten siak mencapai 77,44% lebih tinggi jika dibandingkan IPM tahun 2012 yakni sebesar 77,27%. IPM Kabupaten Siak menempati posisi ketiga untuk kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Perkembangan IPM Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.8.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
149
Kinerja Pembangunan Daerah Tabel 7.8 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Siak Tahun 2011 - 2013 Uraian
Satuan
2011
2012
2013
Angka Harapan Hidup (AHH) Nasional Provinsi Riau Kabupaten Siak
Tahun Tahun Tahun
69,65 71,55 71,86
69,87 71,69 72,03
70,07 71,73 72,07
% % %
92,99 98,42 98,65
93,25 98,45 98,68
94,14 98,48 98,69
Tahun Tahun Tahun
7,94 8,63 9,14
8,08 8,64 9,14
8,14 8,78 9,16
72,77 76,53 76,92
73,29 76,9 77,27
73,81 77,25 77,44
Angka Melek Huruf (AMH) Nasional Provinsi Riau Kabupaten Siak Rata-rata Lama Sekolah Nasional Provinsi Riau Kabupaten Siak
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nasional % Provinsi Riau % Kabupaten Siak % Sumber: BPS Provinsi Riau, 2014
7.9 Angka Kematian Ibu dan Anak A. Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan
jumlah
wanita
yang
meninggal
dari
suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insindentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 penduduk. Salah satu target MDGs adalah menurunkan Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
150
Kinerja Pembangunan Daerah AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKI pada tahun 2013 kurang dari 120 per 100.000 kelahiran. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan bahwa AKI Indonesia tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil SDKI tahun 2012 ternyata AKI di Indonesia meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu yang dilaporkan pada tahun 2013 di Kabupaten Siak sebanyak 8 (delapan) orang dari 9.553 kelahiran hidup.
Berdasarkan
laporan
tersebut
dapat
dihitung
angka
kematian ibu tahun 2013 sebesar 84 per 100.000 kelahiran hidup. AKI tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan AKI tahun 2012 yang mencapai 127 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu yang dilaporkan sebanyak 11 orang dari 8.633 kelahiran hidup. Berdasarkan waktu kematian ibu, diketahui bahwa 4 (empat) orang ibu meninggal pada masa kehamilan, 1 (satu) orang pada saat persaliann dan 3 (tiga) orang pada masa nifas. Berdasarkan usia diketahui bahwa 1 (satu) orang berusia kurang dari 20 tahun, 5 (lima) orang berusia 20-34 tahun dan 1 (satu) orang berusia lebih dari 35 tahun. Perkembangan AKI Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.9. Tabel 7.9 Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Tahun 2011 2012 2013
Angka Kematian Ibu (AKI) (Jiwa) 96 127 84
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
151
Kinerja Pembangunan Daerah Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa AKI di Kabupaten Siak pada tahun 2013 menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun 2012 dan berada di bawah AKI Provinsi Riau yang mencapai 281 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKI Nasional yang mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Target AKI Kabupaten Siak tahun 2013 kurang dari 120 per 100.000 kelahiran hidup sudah tercapai. Beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu adalah peningkatan kompetensi petugas kesehatan khususnya
bidan
melalui
Workshop
Kajian
Standar
Kinerja
Pelayanan Bidan. Sebanyak 146 orang bidan di Kabupaten Siak sudah
mengikuti
workshop
tersebut.
Melalui
dana
Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) juga dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain :
Deteksi Dini dan Pemantauan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil Kurang Energi Kalori (KEK)
Kelas Ibu Hamil
Pelacakan Kasus Ibu Hamil
Otopsi Verbal
Pendampingan P4K
Posyandu (Pemeriksaan Kehamilan, Imunisasi, Pemberian tablet Fe, Konsultasi Kehamilan dan Persalinan, dan lain sebagainya)
Kemitraan Bidan dan Dukun dalam menolong persalinan
Sweeping Ibu Hamil yang tidak terdata
B. Angka Kematian Anak Angka kematian anak terbagi 2 (dua), yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBA).
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
152
Kinerja Pembangunan Daerah 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefenisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup. Salah satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKB Tahun 2013 kurang dari 7 (tujuh) per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah bayi yang meninggal yang dilaporkan tahun 2013 sebanyak 50 orang dari 9.553 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan tersebut dapat dihitung angka kematian bayi sebesar 5 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menglami penurunan dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 6 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah bayi meninggal yang dilaporkan sebanyak 56 orang dari 8.633 kelahiran hidup. Target AKB tahun 2013 kurang dari 7 per 1.000 kelahiran hidup sudah tercapai. Perkembangan angka kematian bayi yang dilaporkan per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.10. Tabel 7.10 Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) yang Dilaporkan Per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Tahun 2011 2012 2013
Angka Kematian Bayi (Jiwa) 8 6 5
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
153
Kinerja Pembangunan Daerah Dari tabel di atas terlihat bahwa AKB di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan. AKB di Kabupaten Siak jauh lebih rendah dibandingkan dengan AKB di Provinsi Riau yang mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKB Nasional yang mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Beberapa upaya yang dilakukan terkait penurunan AKB tersebut melalui dana APBD Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2013 adalah Pelatihan Peningkatan Kapasitas Dokter di Puskesmas dalam Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Bayi Madu (MTBM). Sebanyak 15 orang Dokter Puskesmas selama 5 (lima) hari telah mengikuti pelatihan tersebut. Di samping itu juga dilaksanakan penelusuran sebab kematian bayi oleh Tim dari Kabupaten Siak untuk mengevaluasi faktor penyebab terjadinya kematian pada bayi. Melalui dana BOK Tahun Anggaran 2013 juga dilaksanakan beberapa kegiatan untuk menurunkan angka kematian bayi, antara lain : Kunjungan Neonatus, Pemantauan Neonatus Resiko Tinggi, Deteksi Dini Bayi Resiko Tinggi, Pemantauan Bayi Resiko Tinggi, Imunisasi dan Sweeping Bayi yang tidak terdata. 2. Angka Kematian Balita (AKBA) Angka Kematian Balita (AKBA) adalah jumlah kematian per 1.000 kelahiran hidup pada anak sebelum berusia 5 (lima) tahun. Salh satu target MDGs adalah menurunkan angka kematian balita menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menargetkan AKBA tahun 2013 kurang dari 9 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah balita meninggla yang dilaporkan pada tahun 2013 sebanyak 56 orang atau 6 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran sebanyak 9.553 orang, sedangkan pada tahun 2012 jumlah balita meninggal sebanyak 63 orang atau 7 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 8.633 orang. Terjadi penurunan jumlah balita yang meninggal Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
154
Kinerja Pembangunan Daerah pada tahun 2013 ini jika dibandingkan dengan tahun 2012. Target MDGs tahun 2015 AKBA ≤ 32 sudah tercapai. Di samping itu juga dilaksanakan penelusuran sebab kematian balita oleh Tim dari Kabupaten Siak untuk mengevaluasi faktor penyebab terjadinya kematian pada balita. Perkembangan angka kematian balita yang dilaporkan per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7.11. Tabel 7.11 Perkembangan Angka Kematian Balita (AKBA) yang Dilaporkan Per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Siak Tahun 2011 – 2013 Tahun 2011 2012 2013 Rata-rata
Angka Kematian Balita (Jiwa) 9 7 6 7,33
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Siak 2013
Dari tabel di atas terlihat bahwa AKBA di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami penurunan. AKB di Kabupaten Siak jauh lebih rendah dibandingkan dengan AKBA di Provinsi Riau yang mencapai 28 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan AKBA Nasional yang mencapai 40 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
155
Prestasi Dan Penghargaan
PRESTASI DAN PENGHARGAAN Selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Pemerintah Kabupaten
Siak
telah
memperoleh
berbagai
macam
prestasi
dan
penghargaan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau dan pihak lain atas keberhasilan capaian pembangunan dalam berbagai sektor. Adapun prestasi dan penghargaan yang diraih dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian melalui Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) yang diberikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 19 Agustus 2011. Juara I Tingkat Nasional Kelompok Tani Sawit Karya Sakti Desa Sialang Sakti Kecamatan Dayun yang diberikan oleh Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudoyono di Istana Negara Jakarta tanggal 06 Desember 2011. Penghargaan Bina Keluarga Balita (BKB) yang diberikan olen Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, tanggal 20 Desember 2011. Penghargaan sebagai Kota terbersih se-Provinsi Riau yang diberikan oleh Bapak Gubernur Riau, tanggal 21 Desember 2011. Juara I Pelaksanaan Terbaik Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Tingkat Provinsi Riau Tahun 2011. Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturutturut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2011 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Penghargaan atas keberhasilan program PATEN yang diberikan oleh Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI melalui Direktorat Jenderal Pemerintah Umum (PUM) Tanggal 28 Februari 2012. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
156
Prestasi Dan Penghargaan
Penghargaan K3 pada peringatan Bulan Bhakti K3 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 26 April 2012. Piagam Adipura Kebersihan Kota Siak Sri Indrapura yang diberikan oleh Bapak Menteri Negara Lingkungan Hidup pada tanggal 05 Juni 2012. Juara I Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan pada Lomba Desa Tingkat Provinsi Riau Tahun 2012, dan Sepuluh Besar Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2012 Tanggal 20 Juni 2012. Penghargaan atas komitmen dan keberhasilan dalam penyelenggaraan pelayanan penerapan e-KTP yang diberikan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 22 Juni 2012. Penghargaan Kecamatan Siak sebagai Kecamatan terbaik pertama di Propinsi Riau atas keberhasilan tata kelola sistem pemerintahan yang baik. Diberikan oleh Bapak Gubernur Riau di Pekanbaru Tanggal 09 Agustus 2012. Penghargaan atas penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dengan capaian Stándar tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Menteri Keuangan RI yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI Dr.H.Boediono bersama 67 Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota tanggal 11 September 2012 di Jakarta. Penghargaan Riau Invesment Award 2012 untuk kategori Percepatan Infrastruktur Investasi 2012, Tanggal 05 Desember 2012 di Pekanbaru. Juara Harapan I Lomba Lokasi PNPM Terbaik Tingkat Provinsi Riau Tanggal 25 Oktober 2012. Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturutturut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2012 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Juara III Perlombaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Tingkat Nasional tahun 2012. Penghargaan atas Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2012, KUD. Karya Tani Desa seminai Kecamatan Kerinci Kanan yang diberikan oleh Wakil Presiden RI Dr. H. Boediono. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
157
Prestasi Dan Penghargaan
Juara I tingkat Propinsi tahun 2012 tingkat SD (SD 001 Lubuk Dalam) Duta Sanitasi Berbasis Masyarakat. Mewakili Provinsi Riau pada tingkat Nasional. Tepat waktu penyampaian Laporan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) tahun 2012 yang diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Juara II Desa Dayun Kecamatan Dayun pada Lomba Ekonomi Desa– Simpan Pinjam Tingkat Provinsi Riau Tanggal 15 Maret 2013. Penghargaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap PBB tahun 2012 Kabupaten Siak yang melampaui target pada tanggal 21 Maret 2013 di Pekanbaru. Penghargaan peringatan
Anugerah Bulan
Keselamatan
Bhakti
K3
dari
dan
Kesehatan Kerja
Menteri
Tenaga
pada
Kerja
dan
Transmigrasi RI pada tanggal 30 April 2013 di Jakarta. Juara II Desa Seminai Kecamatan Kerinci Kanan pada Lomba Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Tingkat Provinsi Riau Tanggal 27 Mei 2013, yang diserahkan oleh Bapak Gubernur Riau di Pekanbaru. Perolehan Piala Adipura atas Keberhasilan Kota Kecil Terbersih Tingkat Nasional yang di Serahkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juni 2013 di Jakarta. Juara I KB Lestari 10 Tahun Tingkat Provinsi Riau Tahun 2013. Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II Keluarga Harmonis Tingkat Provinsi Riau pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke 20 Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II Lomba Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera tingkat Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara III Kader Bina Keluarga Balita tingkat Provinsi Riau diserahkan Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II Pusat Informasi Konseling Remaja tingkat Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Juara II PKK KB KES tingkat Provinsi Riau diserahkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau Tanggal 04 Juli 2013 di Pekanbaru. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
158
Prestasi Dan Penghargaan
Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Koperasi dan UMKM RI pada Puncak Peringatan Hari Koperasi ke 66 pada Tanggal 12 Juli 2013 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penghargaan
Kota
Layak
Anak
dengan
Kategori
Pratama
yang
diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Linda Gumelar pada tanggal 23 Juli 2013 di Jakarta. Penghargaan kepada Kecamatan Siak sebagai Kecamatan Percontohan Pelaksanaan PATEN di Provinsi Riau tahun 2013 pada tanggal 21 Agustus 2013 di Pekanbaru. Penghargaan kepada Kecamatan Tualang sebagai Kecamatan Terbaik dalam Penyelenggaraan Kinerja di Provinsi Riau tahun 2013 pada tanggal 21 Agustus 2013 di Pekanbaru. Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha kategori kota kecil tertib lalu lintas dari Kementerian Perhubungan RI 2013 tanggal 03 Oktober 2013 di Surabaya Juara I tingkat Propinsi Riau tahun 2013 lomba desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa Banjar Seminai Kecamatan Dayun. Juara II Dokter teladan tingkat propinsi Riau tahun 2013. Juara II desa PHBS tingkat Propinsi Riau tahun 2013 Penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan RI kategori kota kecil tertib lalu lintas tahun 2013. Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturutturut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2013 yang diberikan oleh Menteri Keuangan RI. Prestasi dan penghargaan di atas yang telah diraih, tidak terlepas dari peran berbagai pihak/pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Siak baik Pemerintah Daerah, DPRD, dunia usaha dan masyarakat Kabupaten Siak.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
159
Kesimpulan
KESIMPULAN Tujuan penyusunan Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 adalah untuk menyajikan data dan informasi terkini, valid dan akurat tentang gambaran umum dan hasil pembangunan Kabupaten Siak dari berbagai sektor terhitung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Pembangunan Kabupaten Siak jika mengacu pada RPJMD Kabupaten Siak Tahun 2011-2016, saat ini telah berjalan 3 (tiga) tahun. Tentunya banyak sekali hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Siak dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat Kabupaten Siak yang sehat, cerdas dan sejahtera sebagaimana yang menjadi visi jangka menengah Kabupaten Siak. Dalam mewujudkan visi Kabupaten Siak yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Siak
yang Sehat, Cerdas,
dan
Sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya Melayu serta sebagai kabupaten dengan Pelayanan Publik Terbaik di Provinsi Riau Tahun 2016”, Pemerintah Kabupaten Siak telah menetapkan 6 (enam) prioritas pembangunan antara lain : 1. Peningkatan status kesehatan masyarakat 2. Peningkatan status kecerdasan masyarakat 3. Pengembangan perekonomian daerah dan peningkatan ekonomi kerakyatan 4. Pengembangan pariwisata dan kebudayaan 5. Pembangunan infrastruktur dasar daerah 6. Reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
160
Kesimpulan
Prioritas-prioritas pembangunan tersebut diwujudkan melalui berbagai kebijakan-kebijakan pembangunan dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan prioritas yang menjadi tanggung jawab SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak. Dengan terlaksananya program dan kegiatan, tentunya hasil pembangunan yang menjadi prioritas tadi dapat tercapai sesuai yang direncanakan baik pada dokumen RPJMD Kabupaten Siak tahun 2011-2016 maupun Rencana Strategi (Renstra) SKPD
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
pemerintah
terhadap
masyarakat. Berbagai capaian hasil pembangunan tentunya tidak hanya peran dari Pemerintah Daerah Kabupaten Siak namun juga didukung oleh berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Riau, DPRD Kabupaten
Siak,
swasta
dan
masyarakat.
Adapun
capaian
hasil
pembangunan yang telah dicapai selama kurun waktu 2011 sampai dengan 2013 antara lain : 1. Peningkatan
status
kesehatan
masyarakat
ditandai
dengan
meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Siak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dimana pada tahun 2013 angka harapan hidup Kabupaten Siak sebesar 72,07 tahun atau meningkat sebesar 0,21 tahun dari tahun 2011 yaitu sebesar 71,86 tahun. 2. Peningkatan
status
kecerdasan
masyarakat
ditandai
dengan
meningkatnya Angka Melek Huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Pada tahun 2013 angka melek huruf Kabupaten Siak mencapai 98,69% atau meningkat sebesar 0,04% jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 98,65% dan rata-rata
lama
sekolah
mencapai
9,16
tahun
atau
meningkat
0,02 tahun jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 9,14 tahun. 3. Pengembangan
perekonomian
daerah
dan
peningkatan
ekonomi
kerakyatan ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan dan pendapatan per kapita. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak tumbuh rata–rata sebesar 7,24 persen selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pada tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak mencapai sebesar 6,72% mengalami sedikit perlambatan bila dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 7,54%. Persentase jumlah Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
161
Kesimpulan
penduduk miskin di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun meskipun naik namun masih di bawah angka kemiskinan Provinsi Riau dan Nasional. Pada tahun 2013 Persentase jumlah penduduk miskin sebesar 5,54%. Adapun pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku dan pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000 selama 3 (tiga) tahun terakhir
mengalami
peningkatan.
Pada
tahun
2013 pendapatan
regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga berlaku sebesar 76,43 juta rupiah atau meningkat sebesar 15,62 juta rupiah jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya 60,81 juta rupiah. Sedangkan pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Siak atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2013 sebesar 10,33 juta rupiah atau meningkat sebesar 0,73 juta rupiah jika dibandingkan tahun 2011 yang hanya 9,60 juta rupiah. 4. Pengembangan pariwisata dan kebudayaan ditandai dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Siak. Adapun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Istana Siak baik domestik maupun mancanegara berjumlah 45.976 wisatawan. 5. Pembangunan
infrastruktur
dasar
daerah
ditandai
dengan
meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan ketersediaan listrik di Kabupaten Siak dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN. Pada tahun 2013, panjang jalan Kabupaten Siak menurut jenis permukaan jalan dari total panjang jalan yaitu sepanjang 2.880,19 km, terdapat jalan aspal dengan panjang 839,97 km dengan kondisi baik sepanjang 570,84 km atau 19,82%, jalan kerikil dengan panjang 923,75 km dengan kondisi baik sepanjang 175,05 km atau 6,08%, jalan tanah dengan panjang 799,47 km dengan kondisi baik sepanjang 83,69 km atau 2,91%, dan jalan beton dengan panjang 317,01 km dengan kondisi baik 130,54 km atau 4,53%. Adapun ketersediaan listrik di Kabupaten Siak selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 dilihat dari Rasio Elektrifikasi (RE) PLN telah mencapai 41,74% atau meningkat sebesar 7,81% jika dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 33,93%. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
162
Kesimpulan
6. Reformasi birokrasi dan inisiasi pelayanan publik ditandai dengan capaian opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Siak, dimana untuk LKPD tahun 2011, 2012 dan 2013 Pemerintah Kabupaten Siak mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut dari BPK. Demikian
beberapa
capain
hasil
pembangunan
sesuai
prioritas
Pemerintah Kabupaten Siak. Untuk ketersediaan data dan informasi pembangunan per sektor secara lengkap telah tersajikan dalam buku profil ini. Akhir kata kiranya Buku Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013 ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) baik oleh penyelenggara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat luas.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
163
SEKILAS INFO KECAMATAN
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Minas Camat
: Drs. Afrizal
Sekcam : Said Irwan, SE
Kecamatan
Minas
dimekarkan
menjadi
2
(dua)
kecamatan
yaitu
Kecamatan Minas dan Kecamatan Sungai Mandau berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Kecamatan Minas yang pusat pemerintahannya berada di Desa Minas Timur memiliki luas wilayah sebesar 770 km2 dengan jarak ±100 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Minas memiliki 5 (lima) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 36,45 jiwa/km2. Adapun jumlah penduduk Kecamatan Minas berjumlah 28.070 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 14.308 jiwa dan perempuan 13.762 jiwa. Kecamatan Minas berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Kandis
Selatan
: Kota Pekanbaru
Barat
: Kecamatan Kandis, Kabupaten Kampar
Timur
: Kecamatan Tualang, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Sungai Mandau
Kecamatan Minas sangat diuntungkan dari segi strateegis, merupakan jalur ramai kota penghubung antara Pekanbaru dengan Dumai. Dengan topografi yang berbukit dan berlembah ternyata dibawah tanah wilayah Kecamatan Minas memiliki cadangan minyak mentah yang cukup besar dan hingga saat ini masih berproduksi. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
164
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Kandis Camat : Indra Atmaja, S.Sos, M.Si Sekcam : Turyono, S.Sos
Kecamatan Kandis merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Minas pada akhir tahun 2002. Kecamatan Kandis yang pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Telaga Sam Sam memiliki 104.645 ha dengan jarak ±145
km
dari
pusat
pemerintahan
Kabupaten
Siak
dan
d apat
ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Kandis memiliki 10 (sepuluh) desa/kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 58.746 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 30.617 jiwa dan perempuan berjumlah 28.129 jiwa. Kecamatan Kandis berbatasan dengan : Utara
: Kabupaten Bengkalis
Selatan
: Kabupaten Kampar
Barat
: Kabupaten Rokan Hulu
Timur
: Kecamatan Minas, Kecamatan Sungai Mandau
Dengan topografi yang berbukit dan berlembah Kecamatan Kandis merupakan daerah lintas Sumatera yang ramai dilalui kendaraan. Selain itu di daerah ini juga banyak terdapat perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh swasta.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
165
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Siak Camat
: Dra. Hj. Rahmawita Q.
Sekcam : OK.M. Rendra DP, S.STP
Pemerintah
Kecamatan
Siak
sebelumnya
merupakan
bagian
dari
Kabupaten Bengkalis kemudian terpisah menjadi wilayah kecamatan di Kabupaten Siak berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999. Kecamatan Siak yang pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Kampung Dalam. Kecamatan Siak juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Siak dengan luas daerah sebesar 398,38 km2. Kecamatan Siak memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 0,25 jiwa/Km2. Jumlah penduduk Kecamatan Siak berjumlah 22.725 jiwa yang terdiri dari laki-laki 11.573 jiwa dan perempuan 11.152 jiwa. Kecamatan Siak berbatasan dengan lima kecamatan : Utara
: Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Bunga Raya
Selatan : Kecamatan Mempura Barat
: Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Mempura
Timur : Kecamatan Sungai Apit Hampir seluruh desa di Kecamatan Siak berada di daerah aliran Sungai Siak sehingga keseharian penduduk wilayah ini banyak pula yang menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan Sungai Siak. Kecamatan Siak merupakan kota peninggalan dari Kerajaan Siak yang padanya terdapat Istana Siak dan pusat pemerintahan kerajaan pada waktu itu. Pada tahun 1999 bersamaan dengan terbentuknya kabupaten Siak, Kota Siak Sri Indrapura menjadi Ibukota Kabupaten Siak.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
166
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Sungai Apit Camat
: Djoko E, S. Sos.Msi
Sekcam : Suparni, S.Sos
Kecamatan
Sungai
Apit
yang
sebelumnya
merupakan
bagian
dari
Kabupaten Bengkalis terpisah menjadi wilayah kecamatan di Kabupaten Siak berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999. Kecamatan Sungai Apit sudah ada sebelum terbentuknya Kabupaten Siak. Kecamatan Sungai Apit yang pusat pemerintahnnya berada di Kelurahan Sungai Apit dengan jarak ±60 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak memiliki luas wilayah sebesar
219.995 ha yang dapat ditempuh melalui jalan darat maupun
sungai. Kecamatan Sungai Apit memiliki 1 (satu) kelurahan dan 14 desa dengan kepadatan penduduk sebesar 0,12 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Sungai Apit berjumlah 27.688 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 13.906 jiwa dan perempuan berjumlah 13.782 jiwa. Kecamatan Sungai Apit berbatasan dengan : Utara
: Kabupaten Bengkalis
Selatan
: Kabupaten Pelalawan
Barat
: Kecamatan Siak, Kecamatan Bunga Raya
Timur
: Kabupaten Bengkalis
Sebagai kecamatan yang terletak di muara Sungai Siak dan di tepian Selat Panjang, Sungai Apit merupakan jalur ramai penghubung antara Bengkalis Pekanbaru dan Batam serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari atau ke Selat Melaka. Daerah ini juga merupakan sentra pengembangan tanaman pangan seperti padi, sayur mayur, dan buah-buahan. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
167
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Sei Mandau Camat : IRWAN K, S.sos, MM Sekcam : T. MUCHTAR, S.sos, M.SII
Kecamatan Sungai Mandau merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Minas berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Kecamatan Sungai Mandau yang pusat pemerintahannya berada di Desa Muara Kelantan memiliki luas wilayah 1.704,92 km2 dengan jarak ±80 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan
darat dan sungai. Kecamatan Sungai Mandau memiliki
9 (sembilan) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 3,89 jiwa/km2. Adapun jumlah penduduknya berjumlah 6.628 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 3.426 jiwa dan perempuan sebanyak 3.202 jiwa. Kecamatan Sungai Mandau berbatasan dengan : Utara
: Kabupaten Bengkalis
Selatan
: Kecamatan Siak, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Minas
Barat
: Kecamatan Minas, Kecamatan Kandis
Timur
: Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Bengkalis
Kecamatan Sungai Mandau secara umum berada pada daerah aliran Sungai Mandau dengan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan rawa-rawa, umumnya hubungan transportasi antar daerah melalui jalan sungai sehingga perkembangan ekonomi berjalan lambat akibat sulit dan mahalnya transportasi. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
168
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Kerinci Kanan Camat
: Zainal Abidin, S.STP
Sekcam : Hendra Adi N, S.STP, M.Si
Kecamatan Kerinci Kanan merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Pusat pemerintahan Kecamatan Kerinci Kanan berada di Desa Kerinci Kanan dengan luas wilayah sebesar 306,30 km2 yang jaraknya ±80 km dari pusat pemerintahan
Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalur darat.
Kecamatan Kerinci Kanan memiliki 12 desa dengan kepadatan penduduk sebesar 78,20 jiwa/km2. Adapun jumlah penduduknya berjumlah 23.952 jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah 12.409 jiwa dan perempuan berjumlah 11.543 jiwa. Kecamatan Kerinci Kanan berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Tualang, Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Dayun
Selatan : Kabupaten Pelalawan Barat
: Pekanbaru
Timur
: Kabupaten Pelalawan
Kecamatan Kerinci Kanan secara umum berada pada daerah perbukitan dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit, sebagian wilayah kecamatan ini juga dilalui jalan lintas timur Sumatera yang selalu ramai.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
169
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Lubuk Dalam Camat : Adyta Chitra Smara, S.STP Sekcam : Turyono S.Sos., M.Si.
Kecamatan Lubuk Dalam merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kerinci Kanan. Kecamatan Lubuk Dalam dengan pusat pemerintahannya berada di Desa Lubuk Dalam memiliki luas daerah sebesar 229,93 km2 yang jaraknya ±50 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Lubuk Dalam memiliki 7 (tujuh) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 83,53 jiwa/km2. Jumlah penduduknya berjumlah 20.359 jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan jumlah 10.378 jiwa dan perempuan berjumlah 9.981 jiwa. Kecamatan Lubuk Dalam berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Dayun
Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan Barat
: Kecamatan Tualang
Timur : Kecamatan Dayun Secara garis besar wilayah Kecamatan Lubuk Dalam terdapat banyak lahan perkebunan yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit yang sebagian besar dimiliki oleh Perusahaan swasta dan masyarakat sekitar.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
170
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Tualang Camat
: Zulkifli, S.Sos
Sekcam : Zalik Efendi, S.Sos
Kecamatan Tualang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Kecamatan Tualang yang pusat pemerintahannya berada di Desa Perawang Barat memiliki luas wilayah sebesar 382,97 km2 dengan jarak 49 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak
yang dapat ditempuh melalui darat
maupun sungai. Kecamatan Tualang memiliki 9 (sembilan) desa/kelurahan dengan
kepadatan
penduduk
sebesar
283,51
jiwa/km2.
Kecamatan
Tualang merupakan kecamatan yang terbanyak jumlah penduduknya di wilayah Kabupaten Siak dengan jumlah 108.575 jiwa yang terdiri dari lakilaki berjumlah 56.734 jiwa dan perempuan berjumlah 51.841 jiwa. Kecamatan Tualang berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Minas
Selatan
: Kecamatan Kerinci Kanan
Barat
: Kecamatan Minas, Kota Pekanbaru
Timur
: Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Lubuk Dalam
Kecamatan Tualang secara umum berada pada daerah dataran dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet serta kecamatan ini merupakan salah satu sentra industri di Kabupaten Siak.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
171
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Koto Gasib Camat
: Arlisman, S.Sos
Sekcam
: Ari Darmawan
Kecamatan Koto Gasib merupakan pemekaran dari Kecamatan Tualang. Kecamatan Koto Gasib yang pusat pemerintahannya berada di Desa Pangkalan Pisang memiliki luas daerah 703,7 km2 dengan jarak ±45 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan
darat
maupun
sungai.
Kecamatan
Koto
Gasib
memiliki
11 desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 28,97 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Koto Gasib berjumlah 20.359 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 10.378 jiwa dan perempuan berjumlah 9.981 jiwa. Kecamatan Koto Gasib berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Siak,
Selatan
: Kecamatan Lubuk Dalam
Barat
: Kecamatan Tualang
Timur
: Kecamatan Dayun, Kecamatan Mempura
Kecamatan Koto Gasib secara umum berada pada daerah dataran dengan mayoritas sektor pertanian didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan karet selain itu kecamatan ini terdapat pelabuhan yang melakukan kegiatan ekspor impor sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat sekitarnya.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
172
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Dayun Camat
: Drs. Marwoto
Sekcam : Hendy Derhavin, SE, MM
Kecamatan Dayun merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak yang dilaksanakan pada tahun 2001 berdasarkan pada Perda Nomor 13 Tahun 2001 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak. Kecamatan Dayun yang pusat pemerintahannya berada di Desa Dayun memiliki luas daerah sebesar 1.373,52 Km2 dengan jarak ±21 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Dayun memiliki 11 desa dengan kepadatan penduduk sebesar
20,45
jiwa/km2.
Jumlah
penduduk
Kecamatan
Dayun
berjumlah 28.083 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 14.710 jiwa dan perempuan berjumlah 13.373 jiwa. Kecamatan Dayun berbatasan dengan lima kecamatan :
Utara
: Kecamatan Mempura
Selatan : Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Pelalawan
Barat
: Kecamatan Lubuk Dalam, Kecamatan Koto Gasib, Kecamatan Kerinci Kanan
Timur : Kecamatan Sungai Apit
Desa-desa di sekitarnya berasal dari Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dari PTPN V yang mengembangkan komoditas kelapa sawit.
Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
173
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Bunga Raya Camat
: Dicky Syofian, S.STP
Sekcam : Indra Maryanto, S.Kom
Kecamatan Bunga Raya merupakan pemekaran dari Kecamatan Sungai Apit berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 13 Tahun 2001. Pusat pemerintahan Kecamatan Bunga Raya berada di Desa Bunga Raya memiliki jarak ±20 km dari pusat pemerintah Kabupaten Siak yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Bunga Raya memiliki luas daerah sebesar 195,49 km2. Kecamatan Bunga Raya memiliki 10 (sepuluh) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 1,15 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Bunga Raya berjumlah 22.454 jiwa yang terdiri dari laki-laki 11.867 jiwa dan perempuan 10.587 jiwa. Kecamatan Bunga Raya berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Bengkalis
Selatan
: Kecamatan Siak
Barat
: Kecamatan Sungai Mandau, Kecamatan Siak
Timur
: Kecamatan Sungai Apit
Penduduk
Kecamatan
Bunga
Raya
pada
umumnya
adalah
para
transmigran yang terbiasa dengan pengolahan pertanian teknis. Daerah Bunga Raya merupakan kawasan pertanian, pengembangan tanaman pangan dan holtikultura. Daerah ini merupakan penghasil padi. Di samping itu juga terdapat ternak atau potensi hewan peliharaan masyarakat,
seperti
sapi,
kambing,
dan
unggas
khususnya
ayam
pedaging. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
174
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Mempura Camat : Hendy Derhavin, SE, MM Sekcam : Sri Rahayu Fitri, S.STP
Kecamatan Mempura merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Siak berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2006. Kecamatan Mempura yang pusat pemerintahannya berada di Benteng Hilir memiliki luas wilayah sebesar 1.113,38 km2. Kecamatan Mempura memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 11,3 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Mempura yaitu sebanyak 12.576 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 6.233 jiwa dan perempuan berjumlah 6.341 jiwa. Kecamatan Mempura berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Siak
Selatan
: Kecamatan Dayun, Kecamatan Bunga Raya
Barat
: Kecamatan Siak, Kecamatan Dayun
Timur
: Kecamatan Bunga Raya
Hampir seluruh desa di Kecamatan Mempura berada di daerah aliran sungai yaitu Sungai Mempura, sehingga dengan demikian sebagian besar wilayahnya
merupakan
dataran
rendah.
Demikian
pula
dengan
keseharian penduduk wilayah ini banyak pula yang menggantungkan kehidupan mereka dengan memanfaatkan keberadaan Sungai Mempura. Wilayah Kecamatan Mempura terdiri dari dataran rendah dan berbukitbukit dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan dan aluvial serta tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
175
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Sabak Auh Camat : Wan Saiful Effendi, AP, MSi Sekcam : M. Hasanal Lutfi, S.STP
Kecamatan Sabak Auh merupakan pemekaran dari Kecamatan Sungai Apit berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2007. Kecamatan Sabak Auh yang beribukota di Kelurahan Bandar Sungai berjarak 47 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dengan luas wilayah sebesar 105,1 km2. Kecamatan Sabak Auh memiliki 8 (delapan) desa/kelurahan dengan
kepadatan
penduduk
104,88
jiwa/km2.
Jumlah
penduduk
Kecamatan Sabak Auh berjumlah 11.023 jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 5.626 jiwa dan perempuan berjumlah 5.397 jiwa. Kecamatan Sabak Auh berbatasan dengan : Utara
: Kabupaten Bengkalis
Selatan
: Kecamatan Sungai Apit
Barat
: Kecamatan Bunga Raya
Timur
: Kabupaten Bengkalis
secara umum berada pada daerah aliran Sungai Siak serta di sebagian tempat merupakan pantai landai yang berhadapan dengan Pulau Tebing Tinggi
dan
Pulau
Padang
wilayah
Kabupaten
Bengkalis.
Wilayah
Kecamatan Sabak Auh memiliki posisi yang sangat strategis karena merupakan pintu gerbang wilayah Kabupaten Siak dari arah timur yang berbatas langsung dengan Kabupaten Bengkalis. Berada di jalan lintas Provinsi Pekanbaru – Sungai Pakning dan di alur pelayaran sungai Siak. Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
176
Sekilas Info Kecamatan
Kecamatan Pusako Camat : Drs. Kharial A, M.Si Sekcam : Yufrinur, S.Sos
Kecamatan Pusako merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Bunga Raya berdasarkan pada Peraturan Daerah
Nomor
8 Tahun 2007.
Kecamatan Pusako yang pusat pemerintahannya berada di Desa Dusun Pusaka memiliki luas wilayah sebesar 224,22 km2 dengan jarak ±54 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Siak dan dapat ditempuh melalui jalan darat. Kecamatan Pusako memiliki 7 (tujuh) desa dengan kepadatan penduduk sebesar 25,62 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kecamatan Pusako sebanyak 5.744 jiwa yang terdiri laki-laki bejumlah 2.935 jiwa dan perempuan berjumlah 2.809 jiwa. Kecamatan Pusako berbatasan dengan : Utara
: Kecamatan Sabak Auh
Selatan
: Kecamatan Mempura
Barat
: Kecamatan Bunga Raya
Timur
: Kecamatan Sungai Apit
Mayoritas penduduk Kecamatan Pusako terlibat dalam kegiatan sektor pertanian yang meliputi sektor perkebunan dan kehutanan. Adapun komoditi yang dapat dijadikan unggulan adalah kelapa sawit, karet dan kayu sedangkan produksi hasil hutan berupa kayu akasia. Potensi bahan tambang yang ada dikecamatan pusako yaitu minyak bumi dimana bahan-bahan tambang ini sudah dikelola dan dieksplorasi oleh BOB (Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu). Profil Daerah Kabupaten Siak Tahun 2013
177