Armaini Lubis Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur E-mail
[email protected] ABSTRACT The development of the promotion is rapidly increasing, it can be seen from the intense competition in the search for consumers, in supporting the success of the promotion of personal selling effort required to market the product. The research objectives to be achieved in this study are: 1. To find out, how the model or approach to personal selling in promoting products Ancient Chinese noodle restaurant Gadjah in Ciledug Tangerang. 2. To find out, how personal selling in approaching the community in promoting the ancient Chinese noodle restaurant Gadjah in Ciledug Tangerang. 3. To find out, how personal selling in cultural approach prospective consumers in promoting the ancient Chinese noodle restaurant Gadjah in Ciledug Tangerang. The method used is Case Studies. The theory used is the control of the organization according Thomkins and Cheney, marketing communication according to Tom Duncam, Personal selling according to Boyd, Walker and Larrche and measures of personal selling According to Kotler and Keller. Face to face Strategy (personal selling) in promoting the ancient Chinese noodle restaurant Gadjah in ciledug. Personal selling is an appropriste communication media in promoting the products. Personal Selling approach through friends, How Personal selling in approaching the community through brochures and steps taken by Personal Selling in approaching cultural potential consumers to promote products, to adapt to the surrounding community, learn cultural values, and respect for diversity of cultural values espoused by the local community and learn the tastes, as well as consumer desires. Suggestions: 1. It should be made of good financial planning for promotion. 2. It needs to make the identity of the restaurant, especially personal selling 3. It is necessary to approach the community leaders (opinion leaders) in convincing prospective customers in marketing their products Keywords :
Strategy, Personal selling,
Promotions, Product
ABSTRAK
Perkembangan dunia promosi yang semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan dalam mencari konsumen, dalam mendukung keberhasilan promosi tersebut diperlukan tenaga personal selling untuk memasarkan produk. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui, Bagaimana model atau pendekatan personal selling dalam mempromosikan produk Restoran Cina Kuno Bakmi Gadjah di Ciledug Tangerang. 2. Untuk mengetahui, Bagaimana personal selling dalam mendekati komunitas dalam mempromosikan produk Restoran Cina Kuno Bakmi Gadjah di Ciledug Tangerang. 3. Untuk mengetahui, Bagaimana personal selling dalam mendekati budaya calon konsumen dalam mempromosikan produk Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug Tangerang. Metode penelitian yang digunakan Studi Kasus. Teori yang digunakan adalah kendali organisasi Menurut Thomkins dan Cheney, komunikasi pemasaran menurut Tom Duncom, Personal selling menurut Boyd, Walker dan Larrche dan langkah-langkah personal selling menurut kotler dan keller. Hasil penelitian Strategi tatap muka (Personal selling) dalam mempromosikan produk Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang. Bahwa strategi Personal selling merupakan media komunikasi yang tepat dalam mempromosikan produk. Pendekatan Personal Selling melalui teman, Cara Personal selling dalam mendekati komunitas melalui brosur dan langkah yang dilakukan Personal Selling dalam mendekati budaya calon Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
108
konsumen untuk mempromosikan produk adalah, beradaptasi dengan masyarakat sekitar, mempelajari nilai-nilai budaya, dan menghargai perbedaan nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat sekitar dan mempelajari selera, juga keinginan konsumen. Saran : 1. Perlu dibuat perencanaan keuangan yang baik untuk promosi. 2. Perlu dibuat identitas restoran, terutama personal selling 3. Perlu mendekati pemuka masyarakat (opinion leader) dalam meyakinkan calon konsumen dalam memasarkan produknya. Kata Kunci :
Strategi , Personal selling, Promosi, Produk
PENDAHULUAN Restoran merupakan kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidup. Makan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan dan minuman yang berkaitan dengan aroma, cita rasa, dan cara penyajiannya. Penampilan yang menarik akan memberikan kepuasan bagi konsumen. Oleh karena itu makanan dan minuman yang disajikan selain harus memenuhi unsur zat gizi, enak, bersih dan bervariasi juga harus disajikan dalam keadaan yang menarik. Makanan dan minuman yang bervariasi akan mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi apabila ditunjang dengan adanya cara penyajian yang menarik sehingga membangkitkan selera makan. Penyajian makanan dan minuman terkait dengan adanya menu yang dihidangkan, peralatan makan dan minum, teknik pelayanan serta etika. Penyajian makanan berkaitan dengan cara penataan, cara menghias makanan, cara menyajikan makanan dengan alat yang tepat serta cara menghidangkan makanan yang baik. Usaha Restoran saat ini semakin banyak baik di pusat kota maupun di daerah pinggiran kota. Adanya perkembangan jaman yang semakin maju, pola kehidupan penduduk mengalami perubahan. Bagi mereka yang sehari-hari sibuk bekerja hampir tidak mempunyai waktu dan tenaga untuk menyiapkan
hidangan keluarga, apalagi harus menyelenggarakan dan menyiapkan sendiri jamuan makan untuk acara tertentu. Oleh karena itu tidak mengherankan jika bidang usaha restoran mengalami perkembangan yang pesat. Bidang usaha restoran tumbuh bagaikan jamur di musim hujan dengan berbagai macam variasi menu yang ditawarkan. Menu yang sederhana dengan harga yang murah tetapi bervariasi. Pendukung keberhasilan pengelolaan usaha penjualan makanan dari pihak restoran diantaranya ditinjau dari segi manajemen. Manajemen usaha ini sangat berkaitan erat dengan nilai produk makanan yang dijual. Produk makanan yang dijual tersebut berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Dengan kata lain bahwa produsen harus senantiasa menyediakan produk makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen agar hasil makanan tersebut dapat diterima oleh konsumen. Keberhasilan dari usaha yang akan dijalankan dapat berjalan lebih efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Agar tujuan tercapai, setiap individu ataupun kelompok tidak bisa sendiri tanpa adanya ketergantungan dengan individu atau kelompok lain. Oleh karena itu setiap individu atau kelompok membentuk suatu hubungan kerjasama yang serasi atau selaras dengan membentuk kelompok
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
109
tertentu, sesuai tujuan yang hendak dicapainya. Upaya mewujudkan tujuan kelompok tersebut maka diperlukan adanya serangkaian metode, sistem, prosedur, dan sarana yang bergerak secara konsisten dan efektif. Pelayanan merupakan tata cara penyajian makanan dan minuman kepada tamu, sedangkan jasa merupakan produk yang dihasilkan yang berupa makanan dan minuman. Sesuai skala bisnis produk restoran yang meliputi layanan makanan dan minuman, namun hal itu tidak bisa terlepas dari produk-produk yang sifatnya tidak terlihat, seperti: pelayanan para tamu, kebersihan, kesehatan, keramah-tamahan, kenyamanan dan sebagainya. Kegiatan masing-masing bagian yang ada di restoran saling berhubungan. Restoran ibaratnya roda yang terdiri dari banyak ruji-ruji. Salah satu rujinya rusak akan berakibat terhadap jalannya roda tersebut menjadi tidak lancar. Sebagai tenaga personal selling yang kerjanya lebih banyak dihabiskan di lapangan untuk menemui konsumen, penampilan perlu diperhatikan. Karena penampilan adalah hal pertama yang terlihat oleh konsumen, dan merupakan cerminan kepribadian, penampilan yang tidak rapi dan kotor akan mengesankan bahwa tenaga penjual tidak menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Penampilan juga bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap seorang tenaga personal selling. Selain kepribadian, cara berkomunikasi juga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh penjual karena kegiatan menjual sangat erat kaitannya dengan komunikasi mulai dari menawarkan,
presentasi penjualan, melakukan penjualan dan menutup penjualan Teknik penjualan merupakan cara yang dilakukan oleh personal selling dalam rangka meraih konsumen.Tentukan kebutuhan dan keinginan konsumen terlebih dahulu diadakan dengan cara pengamatan sederhana terhadap kebutuhan konsumen, Personal selling memberikan layanan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Pendekatan pendahuluan sebelum melakukan penjualan, Personal selling harus mempelajari semua masalah tentang calon konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan seperti pakaian yang dipakai, make up (untuk wanita), potongan rambut, pemakaian perhiasan, parfum yang tidak berlebihan dan sepatu. Oleh karena itu tenaga personal selling dituntut untuk menguasai model atau pendekatan dalam berkomunikasi yang efektif salah satunya yaitu dengan menguasai lebih banyak kosa kata dengan tujuan mudah memahami pola atau model dalam mendekati calon konsumen. Pengertian model dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) Model adalah “E: contoh ; Pola ; Acuan ; Ragam (macam dan sebagainya) ; misalnya. Dibuat menurut, contoh ; rumah-baru, cara (ragam) ; 2 barang tiruan yang kecil dan tepat seperti yang ditiru ; misalnya, pesawat terbang”. (Susunan, Poerwadarminta, 1982:652-653) sebenarnya model sama dengan pendekatan, atau strategi. Personal selling harus mampu memilih model atau pendekatan yang tepat bagi calon konsumen. Karena itu dalam memilih
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
110
model atau pendekatan, Personal selling harus memperhatikan keadaan atau kondisi calon konsumen, Penggunaan model atau pendekatan dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan personal selling. Keberhasilan personal selling dalam mengadakan pendekatan pada calon konsumen diharapkan akan terbentuk identitas personal selling Identitas berkaitan dengan pemahaman orang memegang tentang siapa mereka dan apa yang bermakna bagi mereka. Identitas dalam masyarakat mengacu pada karakteristik yang dikaitkan dengan individu oleh orang lain dimana hal ini kerap terjadi pada individu dalam komunitas. Ini dapat dilihat sebagai penanda yang menunjukkan siapa, dalam arti dasar, orang itu. Pada saat yang sama, mereka menempatkan orang tersebut dalam kaitannya dengan orang lain yang berbagi atribut yang sama. Identitas dalam masyarakat melibatkan dimensi kolektif. Identitas kolektif atau bersama didasarkan pada seperangkat tujuan bersama, nilainilai atau pengalaman dan dapat membentuk dasar pembentukan komunitas. Jika identitas dalam masyarakat menandai cara di mana individu adalah sama seperti orang lain, identitas diri atau identitas pribadi membedakan seseorang sebagai individu berbeda. Identitas diri mengacu pada proses pengembangan diri melalui mana seseorang merumuskan rasa yang unik dari diri sendiri dan hubungan dengan dunia sekitar. Individu adalah sumber daya terbaik bagi individu itu sendiri dalam mendefinisikan siapa, dari mana berasal, dan kemana ingin menghabiskan waktu
luangnya. Keputusan yang seseorang ambil dalam kehidupan sehari-hari mengenai apa yang akan dikenalkan, bagaiman membuat identitas seseorang itu sendiri dalam era modern ini. Dunia modern memaksakan kesadaran, kesadaran diri manusia, dan terus-menerus menciptakan dan menciptakan kembali identitas diri dalam kehidupan masyarakat. Menciptakan identitas diri maupun identitas dalam masyarakat, seseorang ataupun komunitas bisa saja menitikberatkan pada pilihan busana dan gaya hidup. Seseorang mampu berbicara lewat apa yang dikenakannya. Memilih apa yang dikenakan merupakan bagian dari gaya hidup seseorang. Sebab, pemilihan busana menyangkut bagaimana seseorang dalam kesehariannya yang pada akhirnya akan membentuk identitas pemakainya. Hal ini juga dikarenakan bahwa pergeseran selara busana yang mencerminkan pribadi seseorang, setiap perilaku baik individu atau kelompok akan membentuk suatu identitas dalam masyarakat. Terlepas apakah identitas tersebut sifatnya positif atau negatif yang ada dalam komunitas. Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia itu sendiri tentang status dan posisi dirinya dalam kehidupan, serta bagaimana tanggung jawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan, dengan adanya esensi tersebut maka terciptalah sebuah komunitas. Komunitas merupakan perkumpulan dari beberapa manusia yang memiliki satu kebutuhan, satu pandangan dan satu tujuan yang sama. Dimasa sekarang ini banyak komunitas, Suatu komunitas dibentuk untuk mencapai tujuan
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
111
yang sama, dalam memanfaatkan komunitas oleh personal selling semakin mudah untuk mempengaruhi komunitas agar mau membeli produk yang ditawarkan. Alasannya komunitas mempunyai selera yang sama dan ini menjadi konsumen yang sangat potensial. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Komunitas saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger) dalam, Rangkuti 2009:44). Nilai-nilai budaya memainkan peran yang signifikan dalam memahami cara berpikir agar mudah menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar karna apabila masyarakat memiliki budaya yang sama, masyarakat tersebut cenderung memiliki kesesuaian perilaku. Budaya penting untuk dipahami agar personal selling mudah memahami perilaku calon konsumen. Seseorang yang memiliki latar belakang yang sama cenderung memiliki
kesamaan dalam banyak hal seperti cara berpikir, perilaku dan perasaan yang sama. Kemampuan personal selling untuk beradaptasi dengan menghadapi perbedaan budaya memiliki dampak yang besar pada personal selling yang tidak dapat diabaikan ketika melakukan promosi pada calon konsumen. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Bahasa, persahabatan, kebiasaan makan, praktik komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi, semua itu berdasarkan pada pola budaya. Menurut Blackwell (2001) Budaya adalah “kesatuan nilai, artefak, ide dan symbol lain yang memiliki arti yang membantu individu dalam mengkomunikasikan, menginterpretasikan, dan mengevaluasi sebagai anggota dari masyarkat. Budaya mempunyai efek yang sangat besar dalam menentukan bagaimana dan kenapa orang membeli dan bagaimana orang mengkonsumsi barang dan jasa” (dalam, Rangkuti 2009:118) Karakteristik tenaga personal selling, Restoran Cina Kuno Bakmi Gadjah yang berada di Ciledug Tangerang, dianggap tempat yang paling sesuai untuk melakukan penelitian, karena restoran ini sudah lebih 30 tahun menggunakan jasa tenaga personal selling sebagai andalan mereka dalam memasarkan produk, jadi tenaga personal selling pada restoran ini dianggap sudah memiliki pengalaman yang cukup memadai.
KERANGKA PEMIKIRAN
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
112
Teori Kendali Organisasi Tomkins dan Cheney (dalam, Little john 2011:378), telah mengembangkan sebuah pendekatan yang baru dan berguna terhadap komunikasi organisasi. Para ahli teori ini tertarik dalam cara-cara komunikasi biasa membentuk kendali atas pegawai. Kendali dinyatakan dalam organisasi dengan empat cara. 1. Kendali sederhana (simple control), atau penggunaan kekuasaan yang langsung dan terbuka. 2. Kendali teknis (technical control), atau penggunaan alat-alat dan teknologi. 3. Birokrasi, yang merupakan penggunaan prosedur organisasi dan aturan-aturan formal. 4. Kendali konsertif (consertive control) penggunaan hubungan interpersonal dan kerjasama tim sebagai sebuah cara kendali. Komunikasi Pemasaran Menurut Tom Duncan dalam buku yang ditulis oleh Philip Kotler dan A.B Susanto (2001: 112), menjelaskan bahwa : Komunikasi pemasaran (marketing communication) sebenarnya berkembang dari salah satu bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran (marketing mix) tersebut terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka (personal selling), publisitas (publicity), penawaran langsung (direct marketing), packaging, events and sponsorship, customer service. Semua komponenkomponen tersebut sekarang
menjadi bagian dari konsep komunikasi pemasaran terpadu. Bentuk-bentuk komunikasi dalam kegiatan akan berbeda satu dengan yang lainnya. Advertising merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan promotion meggunakan berbagai kegiatan lapangan yang berhubungan langsung dengan sasaran. Komunikasi pemasaran merupakan pengembangan dari bauran pemasaran yang merupakan bentuk kegiatan yang berhubungan langsung dengan pihak sasaran untuk dapat mempromosikan produk pada calon pelanggan. Marketing Mix Menurut Kotler (2008:92) Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan kombinasi dari variabelvariabel yang dapat dikontrol oleh organisasi/ perusahaan. Marketing mix adalah perpaduan dari variabel-variabel interen yang dapat dikontrol, dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen) tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam Marketing Mix menurut Smith (dalam, Kotler 2008:94), adalah: 1.
Product (Produk/Jasa), meliputi unsur-unsur jenis-jenis produk, kualitas, desain, features (fasilitas dan kegunaannya), brand-name, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan penggantian jika terjadi kerusakan;
2. Price (Harga), meliputi unsur-unsur daftar harga, potongan, bonus, jangka waktu pembayaran, aturan kredit. Harga biasanya digunakan oleh
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
113
konsumen/pelanggan sebagai indikator kualitas. Artinya kalau harganya mahal seharusnya kualitasnya baik, dan sebaliknya, kalau harganya murah, maka produk/jasa yang dibeli biasanya kualitasnya tidak baik; 3.
Promotion/Communication (Promosi/Komunikasi), didalamnya termasuk promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat (public relation), direct marketing, pembentukan Customer Data base, Dialog, dan Provision of Customer Service;
4. Place (Tempat) meliputi unsur-unsur saluran distribusi, cakupan (coverage),lokasi, pergudangan, transportasi; 5.
People (Pimpinan dan Staf, Pelanggan, Pesaing): Personal Characteristic of the marketing manager and staff;
6. Political Power (kekuatan politik), seperti suara/pendapat/pernyataan para elit politik dalam upaya menggalang kekuatan atau dalam menanggapi suatu masalah dapat mempengaruhi antara lain: opini massa, kondisi/sentimen pasar 7. Public Opinion: sifatnya situasional, kontekstual, dan cepat berubah.
Gambar: 1 Marketing Mix Personal Selling Menurut Boyd, Walker dan Larrche (1997) “Personal Selling (penjualan pribadi) adalah suatu proses membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai ide tertentu dengan menggunakan presentasi oral (komunikasi tatap muka)”(dalam, Tjiptono 2008:37) Personal Selling adalah proses untuk membujuk calon konsumen untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Sedangkan menurut William G. Nickels, “personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain” (dalam, Swasta; 1997:260). personal selling menciptakan interaksi agar terjadi hubungan yang harmonis antara personal selling dengan calon konsumen. Sedangkan menurut Sellars (1997), dengan konsep dan strategi pemasaran aplikatif penjualan personal dapat menjadi salah satu strategi andalan yang memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam beberapa hal ; 1. Memudahkan perusahaan dalam analisis pasar secara akurat. 2. Memudahkan perusahaan dalam memetakan potensi pasar.
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
114
3. Memudahkan perusahaan dalam menjawab secara langsung akan beragamnya keinginan pasar. 4. Memudahkan perusahaan mendapatkan informasi tentang reaksi pasar terhadap produk/layanan dari pesaing. 5. Mendefinisikan masalah di lapangan, sekaligus mencari solusinya secara langsung. 6. Membangun persepsi masyarakat, dengan menciptakan standar pelayanan, misalnya dalam hal keramahan, kedekatan fisik, kepedulian sosial, kinerja, dan penampilan 7. Mempertahankan pelanggan dengan melakukan komunikasi dua arah dengan tujuan awal meningkatkan penjualan. (dalam, Hermawan 2002:114)
Gambar 2 Langkah-langkah Utama dalam Penjualan Efektif Mencari Pelanggan
Sumber : Kotler dan Keller (2009:272)
strategi personal selling harus dapat menganalisis pasar sasaran mana calon konsumen yang punya potensi untuk jadi konsumen dan perusahaan dapat memperhatikan dan menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan pada tenaga penjual dan mengintegrasikannya dengan model komunikasi pemasaran lainnya guna mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan. Langkah-Langkah Personal Selling Langkah-Langkah Personal Selling, Adapun langkah-langkah yang efektif dalam personal selling menurut Kotler dan Keller (2009:272)
Men
Pra
Presen
Men
Penut
Tind
cari
pende
tasi
gatas
upan
ak
Calo
katan
dan
i
Lanj
1. Mencari calon pelanggan (Prospecting and Qualifying) adalah mengidentifikasi calon pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan surat atau telepon untuk menilai tingkat minat dan kapasitas keuangan mereka. 2. Prapendekatan (Pre Approach) adalah wiraniaga harus belajar sebanyak mungkin tentang kebutuhan calon pelanggan, apa yang dibutuhkan pelanggan, karakteristik pelanggan dan gaya pembelian. 3. Presentasi dan Demontrasi (Presentation and Demonstration) adalah wiraniaga menyampaikan informasi mengenai produk kepada konsumen, menggunakan pendekatan fitur, keunggulan (advantage), manfaat (benefit),dan nilai (value). 4. Mengatasi Keberatan (Overcoming Objection), Untuk menangani keberatan, wiraniaga mempertahankan pendekatan positif, meminta pembeli mengklarifikasi keberatan, mengajukan pertanyaan dengan cara dimana pembeli menjawab
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
115
keberatannya sendiri, menyangkal keakuratan hal yang menjadi keberatan tersebut, atau mengubahnya menjadi alasan untuk mebeli. 5. Penutupan (Closing), tanda penutupan dari pembeli meliputi tindakan fisik, pernyataan atau komentar, dan pertanyaan. 6. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan (follow Up and Maintenance), hal ini diperlukan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan terulangnya kerjasama. Mencari Calon Pelanggan Pra pendekatan Presentasi dan Demontrasi Mengatasi Keberatan Penutupan Tindak Lanjut dan Pemeliharaan METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, Studi kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat (Depdikbud, 1982/1983:11). (dalam, Rianto 1996:20) Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 1. Pembatasan masalah, Masalah yang diteliti adalah Personal selling. 2. Tema yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Personal selling mempromosikan produk. 3. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara individu, dan pengamatan lapangan. 4. Interpretasi terhadap makna-makna yang terdapat dalam kasus. Hal ini dapat dilihat pada pembahasan penelitian ini.
Subyek penelitian, Personal selling Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang, dan Obyek penelitian adalah produk Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug Tangerang. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian pada Strategi tatap muka (Personal selling) dalam mempromosikan produk Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang. Bahwa strategi Personal selling merupakan media komunikasi yang tepat dalam mempromosikan produk. Langkah-langkah yang dilakukan Personal Selling untuk mempromosikan produk adalah pendekatan melalui teman, beradaptasi dengan masyarakat sekitar, mempelajari nilai-nilai budaya masyarakat sekitar, dan menghargai perbedaan nilainilai budaya yang dianut. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Personal selling dalam mempromosikan produk Restoran Cina kuno Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang, adalah : 1. Perencanaan Pemasaran dalam Memperkenalkan Produk Pada Konsumen. Melihat situasi disini, sebenarnya dulu belum ada pesaing sehingga saya memberanikan diri untuk membuka restoran Mi Gadjah, sasaran saya tentu anak-anak muda. Memperkenalkan Mi Gadjah ini pertama dulu yang saya lakukan adalah membuat papan dalam ukuran yang lebar dengan tulisan Mi Gadjah, tujuannya adalah agar orangorang disekitar restoran ini tahu kalau saya jualan Mi.
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
116
2.
3.
4.
5.
6.
Analisis Pasar Agar Produk dapat Diterima oleh Konsumen. Analisis pasar yang dilakukan oleh Restoran agar produk restoran dapat diterima oleh konsumen. Saya hanya modal nekad saja, pikiran saya dilingkungan ini orangnya banyak dan lokasi ini merupakan jalan besar tidak mungkin tidak ada yang selera dengan makanan dan minuman yang kami tawarka dan orang yang punya uang pasti senang ke restoran, ini kan gaya hidup juga ” Peluang Usaha Agar Dapat Menghasilkan Keuntungan Peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan, di lokasi ini, tidak ada pesaing. Cara Agar Konsumen Menjadi Loyal Mempersiapkan makanan dan minuman yang bervariasi dan memberikan layanan secara maksimal dan Menuruti selera konsumen. Cara Memaknai Pelayanan Agar Dapat Mengikat Konsumen Makna pelayanan adalah suatu bentuk layanan yang memberikan kepuasan bagi konsumen, selalu dekat dengan konsumennya, dan kesan yang menyenangkan senantiasa diingat oleh para konsumennya. kesungguhan sudah bisa mengikat konsumen, supaya konsumen secara terusmenerus makan dan minum pada restoran ini. Membuat makanan menjadi enak, yang pasti memasak dengan kesungguhan hati. Etika Personal Selling
Nilai etika personal selling merupakan nilai yang timbul dari pengalaman pribadi seseorang, nilai etika tersebut membentuk dasar prilaku seseorang yang nyata melalui pola prilaku yang konsisten dan menjadi kontrol internal. jujur, sopan dan punya sikap yang baik. Hal ini sudah cukup karna tidak mudah untuk menjadi orang jujur 7. Membuat Personal Selling Jujur Kejujuran merupakan pangkal dari kepercayaan, kepercayaan merupakan hasil dari penilaian terhadap sikap kita. Taat pada agamanya, kalau orang sudah bisa taat pada agamanya pasti ia takut untuk melakukan hal-hal seperti mencuri, berbohong atau curang. Kalau sudah taat pada agamanya akan mudah ia melaksanakan kejujuran dan karyawan perlu juga diberikan insentif agar mereka semangat dalam 8. Menambah Nilai Personal Selling Nilai luhur bukan hanya diterapkan pada konsumen saja, tetapi juga pada rekan–rekan seprofesi, jadi orang baik tidak mudah, lagi-lagi untuk menjadi orang baik tidak mudah karna terkait dengan hati nurani 9. Cara Pelayanan Personal Selling Agar Bisa Memberikan Kepuasan Pada Konsumen Kepuasan merupakan hasil dari adanya perbedaan–perbedaan antara harapan konsumen dengan apa yang dirasakan oleh konsumen. Melayani memang tidak mudah, tapi saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik 10. Sikap Personal Selling Pada Saat Melayani Konsumen
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
117
Sangat melayani dengan baik, ramah, perhatian, dan membantu menerangkan menu yang enak atau yang pas, artinya ditanya sesuai dengan selera. 11. Mutu Pelayanan Personal Selling Pelayanan Baik, sampai sekarang tidak ada masalah. Baik saja, dan tradisional seperti penyajian minuman jus jeruk. Jus jeruk ini diperas artinya tidak menggunakan mixer. Jadi masih tradisional 12. Rasa Perduli Personal Selling pada Saat Melayani Konsumen Dari segi sambutan ketika saya datang, tidak ada ucapan selamat siang atau selamat sore. Setelah saya duduk baru personal selling datang dan membawa daftar menu makanan dan menawarkan menu yang ada 13. Menghadapi Masalah dalam Perbedaan Budaya di Sekitar Restoran Masalah budaya buat, sesuatu yang sulit untuk dimasuki, tapi saya beradaptasi, mempelajari nilai-nilai dan perbedaan budaya yang berlaku dalam masyarakat agar bisa diterima oleh masyarakat sekitar 14. Cara Menghadapi Perbedaan Budaya di Sekitar Restoran Apa yang dilakukan dalam menghadapi perbedaan budaya di sekitar restoran ini. Sederhanya saja, baikbaik dengan masyarakat sekitar, artinya tidak meremehkan orang lain dan berusaha untuk belajar dan menghargai orang lain dan seterusnya beradaptasi 15, Menganalisis Kebutuhan Konsumen
Memperhatikan selera masyarakat, perhatikan dan layanan juga kualitas makanan diperhatikan 16. Mempersiapkan Mutu Produk Minuman yang disajikan dibuat secara tradisional contohnya, Seperti minuman jus jeruk. Jus jeruk disini diperas dan tidak menggunakan mixer 17. Menentukan Harga Makanan dan Minuman Memperhatikan masyarakat sekitar, masyarakatnya sederhana ini dilihat dari pakaian yang mereka pakai setiap hari. Ini sudah cukup buat saya dalam memberikan gambaran berapa pendapatan mereka atau berapa uang mereka. Jadi harga yang saya tawarkan tidak mahal artinya sesuai dengan permintaan mereka dan masih terjangkau 18. Strategi dalam Memasarkan Makanan dan Minuman. Tidak punya staretgi khusus untuk memasarkan Mi Gadjah ini kepada konsumen, tapi yang dilakukan adalah melihat prospek. Prospeknya anakanak muda karna jumlah anak muda ini banyak 19. Menentukan Konsumen Restoran ini Soal konsumen siapa saja dan tempat ini kan dipinggir jalan, harapan saya ya konsumenya banyak. Tapi yang menjadi sasaran atau konsumen yang potensial adalah anak-anak muda dan makan atau minum di restoran merupakan gaya hidup 20. Penawaran Harga Spesial Pada Calon Konsumen Tidak punya penawaran harga yang spesial pada konsumen, semuanya dianggap sama
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
118
21. Cara Personal Selling dalam Mendistribusikan Pesanan Makanan atau Minuman Pada Konsumen yang sudah dilakukan selama ini adalah mengantarnya langsung ke konsumen, artinya kalau masih disekitar restoran ini kami jalan kaki tapi kalau sudah jauh makanan dan minuman yang dipesan kami antar dengan menggunakan motor ke konsumen 22. Media yang Digunakan Personal Selling dalam Memasarkan Makanan atau Minuman Menggunakan brosur, dalam brosur tersedia daftar makanan dan minuman juga harganya sudah tertera 23. Cara Memproleh Konsumen Baru Berteman baik kepada siapa saja dan harapan saya mereka bisa menjadi konsumen restoran ini. 24. Mendekati Komunitas yang ada di sekitar Restoran Melalui komunikasi, bagi-bagi brosur dan kalau sudah ada pesanan dikirim pada komunitas tersebut dan komunitas tersebut sangat loyal 25. Perencanaan Keuangan Biaya Promosi Tidak ada, Tidak punya perencanaan keuangan untuk biaya promosi untuk restoran ini. 26. Sikap Konsumen yang Pernah Makan atau Minum Biasa saja, Tidak ada keluhan pada restoran ini 27. Loyalitas Konsumen Berbicara mengenai loyalitas, Konsumen sangat loyal pada restoran ini.
28. Makanan atau Minuman yang Tersedia Sudah Sesuai dengan Keinginan Konsumen Konsumen sudah tau kalau datang ke restoran tersebut, menu apa yang tersedia, tinggal mencari variasi dari makanan tersebut 29. Pendapat Konsumen pada Personal Selling Personal selling restoran ini sederhana, belum punya seragam bahkan pakai sandal, tapi dalam pelayanan setelah kita duduk personal selling baru membawa daftar harga dan menanyakan mau makan atau minum 30. Keluhan Konsumen Pernah ada, dari segi rasa makanan terasa sangat asin 31. Tanggapan Personal Selling pada Keluhan Konsumen Kalau ada keluhan atau permintaan dari konsumen langsung kami turuti seperti ada konsumen yang merasa makanannya kurang asin langsung kami layani dan begitu juga sebaliknya kalau ada pesanan atau permintaan misalnya garamnya jangan banyak. Permintaan ini langsung kami turuti 32. Hubungan Personal Selling dengan Konsumen Baik-baik saja, Semua konsumen dilayani dengan baik dan tidak ada hubungan yang istimewa 33. Sikap yang Tidak Menyenangkan dari Personal Selling Sikap yang saya rasakan oleh konsumen dari perlakuan personal selling pada restoran ini baik-baik saja 34. Rasa Nyaman Konsumen dengan Ruangan Restoran
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
119
Dari segi rasa nyaman kurang dan dari segi disain ruangan kurang bagus, karna masih terlihat dapur dan peralatan masak, lantai juga belum bersih. 35. Saran Konsumen pada Makanan atau Minuman yang Ditawarkan Dari segi makanan sudah pas, mungkin yang perlu diperhatikan adalah minuman. Minuman ini gelasnya kecil ini perlu mendapat perhatian dari pengelola restoran ini 36. Pemasaran Dimulai dengan Teman Dekat Pertama kali membuka restoran ini dulu dengan mengajak teman untuk makan dan minum pada restoran ini. Harapan saya mereka bisa bercerita kepada temannya dan tentu menambah konsumen restoran ini 37. Cara Mendekati Teman dalam Memasarkan Produk Teman-teman diajak untuk mencoba makanan atau minuman yang ditawarkan restoran ini, Hal ini tentu bagian dari memperkenalkan makanan atau minuman yang ada pada restoran ini. Hal ini dilakukan secara terusmenerus dan pada akhirnya mereka menjadi konsumen restoran. 38. Kekuatan Opinion Leader atau Tokoh Masyarakat Dalam Memasarkan Produk Tidak melibatkan tokoh masyarakat dalam memasarkan makanan atau minuman restoran. 39. Kesesuaian Harga Makanan atau Minuman yang Ditawarkan dengan Nilai yang Diperoleh Harga masih sesuai dengan nilai produk yang diperoleh
40. Rekomendasi Konsumen pada Orang Lain. Pernah untuk teman-teman yang tinggalnya disekitar restoran tersebut PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan wawancara pada Personal Selling Restoran Cina Kuno Bakmi Gadjah di Ciledug, Tangerang, hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Model Personal selling dalam mempromosikan produk restoran Cina kuno Ciledug Tangerang a. Bagi-bagi brosur, untuk memperoleh konsumen baru merupakan bagian penting dalam strategi pemasaran. Dibagian ini pemilik restoran dituntut untuk menjelaskan secara rinci tentang cara pemilik restoran untuk memperoleh konsumen baru. Sebenarnya banyak cara untuk mempromosikan atau memproleh konsumen baru, salah satunya yang dilakukan adalah bagi-bagi brosur pada calon konsumen. b. Pendekatan melalui teman, Teman menjadi konsumen baru. Konsumen ini mempunyai ikatan emosional dan mereka cenderung menjadi konsumen yang loyal. c. Pembelian produk, Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi loyalitas konsumen seperti, Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara harapan dan kenyataan yang dirasakan. Ikatan emosional, Dimana konsumen dapat terpengaruh oleh sebuah restoran yang memiliki daya tarik
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
120
d.
2.
a.
b.
tersendiri sehingga konsumen dapat menjadi loyal pada restoran ini. Kepercayaan konsumen pada restoran. Kemudahan, Jika konsumen merasa nyaman dengan sebuah restoran ketika situasi mereka melakukan transaksi memberikan kemudahan. Pengiriman produk Secara umum pengiriman makanan atau minuman adalah segala upaya yang dapat memberikan pelayanan pada konsumen berupa pengiriman pesanan makanan atau minuman. Pelayanan seperti ini untuk menghasilkan suatu pelayanan fasilitas tambahan. Fasilitas tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau membedakan dengan pelayanan pesaing. Model Personal Selling dalam mendekati komunitas dalam mempromosikan produk restoran Cina kuno Ciledug Tangerang Melalui komunikasi, Keterampilan berkomunikasi melalui personal selling mengisyaratkan kesadaran diri pada level paling tinggi. Memahami komunikasi maka setiap orang harus berusaha menciptakan dan mempertahankan komunikasi personal sebagai ciri khas personal selling. Personal selling itu sendiri merupakan suatu kepribadian yang terdapat pada personal selling itu sendiri. Bagi-bagi brosur, Media pemasaran adalah alat yang digunakan untuk mempromosikan
produk restoran kepada para calon konsumen. Media tersebut seperti brosur dan katalog. Media pemasaran ini perlu diperhatikan kembali agar media pemasaran yang telah digunakan atau yang mungkin harus di desain ulang sebagai bagian dari strategi pemasaran restoran. c. Pembelian atau pengiriman produk, Pendistribusian yang baik tentang bagaimana cara pelanggan membeli produk. Konsumen menginginkan pelayanan yang baik dan konsumen ingin semua serba cepat dan terlayani dengan baik 3. Model Personal Selling dalam mendekati budaya calon konsumen dalam mempromosikan produk restoran Cina kuno Ciledug Tangerang a. Adaptasi Masalah budaya sulit untuk dimasuki dan salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Masalahmasalah yang sering terjadi pada kebudayaan, Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan. Penyebab dari masalah kebudayaan : 1. Faktor kemiskinan 2. Perbedaan suku , ras , agama dan adat istiadat
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
121
3. Teknologi yang semakin canggih 4. Masuknya budaya asing yang dapat mempengaruhi budaya dalam negeri Solusi dari masalah tersebut : 1. Masyarakat harus lebih bijaksana dalam menghadapi masalah. 2. Dengan adanya perbedaan kebudayaan kita seharusnya saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut. 3. Bertingkahlaku yang baik antar manusia itu yang dapat menjadikan lingkungan lebih nyaman dan tentram. b. Mempelajari nilai-nilai budaya, Nilai-nilai budaya memainkan peran yang signifikan dalam memahami cara berpikir agar mudah menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar karna apabila masyarakat memiliki budaya yang sama, masyarakat tersebut cenderung memiliki kesesuaian perilaku. Budaya penting untuk dipahami agar personal selling mudah memahami perilaku calon konsumen. Seseorang yang memiliki latar belakang yang sama cenderung memiliki kesamaan dalam banyak hal seperti cara berpikir, perilaku dan perasaan yang sama. e. Pengiriman produk konsumen menginginkan pelayanan yang baik dan konsumen ingin semua serba cepat dan terlayani dengan baik Distribusi Pesanan Secara umum pengiriman makanan atau minuman adalah segala upaya yang dapat memberikan pelayanan
pada konsumen berupa pengiriman pesanan makanan atau minuman. Pelayanan seperti ini untuk menghasilkan suatu pelayanan fasilitas tambahan. Fasilitas tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau membedakan dengan pelayanan pesaing. Janji pelayanan merupakan suatu proses yaitu interaksi antara pembeli dengan konsumen. Pelayanan meliputi berbagai bentuk. Pelayanan prima perlu ditawarkan agar dikenal dan menarik perhatian konsumen dan konsumen puas. Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan konsumen serta memberikan fokus pelayanan kepada konsumen. Perbaikan pelayanan merupakan kebutuhan yang mendesak sebagai kunci keberhasilan. Pelayanan prima bertujuan memberdayakan personal selling, sehingga akan meningkatkan kepercayaan pada restoran Cina kuno Ciledug ini melalui personal selling. Kepercayaan adalah modal bagi restoran Cina kuno ini sehingga konsumen menjadi loyal. Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan personal selling kepada konsumen. Mutu Pelayanan Pendekatan bersifat dialogis antara personal selling dengan konsumen akan sangat membantu proses pelayanan agar berjalan efektif, dan dengan cara ini diharapkan dapat menghasilkan mutu pelayanan yang baik. Hubungan antara personal selling dengan konsumen merupakan hubungan yang bersifat mutualisme, salah satu cara mengharmonisasikan hubungan tersebut dengan berusaha memahami kebutuhan konsumen,
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
122
dari mulai fasilitas sampai pada kebutuhan konsumen dalam mendapatkan pelayanan yang bermutu melalui hubungan yang harmonis. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan menjadi perhatian personal selling. Hal ini, dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan, harga, dan promosi diantara restoran. Pelayanan yang baik bisa diungkapkan dengan berbagai fasilitas yang tersedia dan memadai, dari pihak restoran, mereka berusaha memberikan pelayanan terbaik pada konsumen untuk memberikan pelayanan yang bermutu. Dalam kondisi persaingan yang ketat tersebut hal utama yang harus diprioritaskan oleh restoran adalah kepuasan konsumen agar dapat bertahan dalam arti konsumen tidak pindah ke restoran lainnya. Personal selling harus tahu hal-hal apa saja yang dianggp penting oleh konsumen untuk memenuhi kepuasan pelayanan pada konsumen. Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, pelayanan sering kali digunakan sebagai indikator nilai atau mutu restoran dihubungkan dengan manfaat atau fasilitas yang tersedia seperti keramahan personal selling, pelayanan yang baik, dan tepat waktu dalam memesan makanan atau minuman. Adaptasi Budaya Budaya merupakan pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikasi konsumen. Unsur-unsur budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan konsumen. Budaya merupakan perangkat
yang rumit dari nilai-nilai yang dicitrakan oleh konsumen. Citra yang mengandung pandangan dari konsumen. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Kebudayaan mengandung nilai sosial dan menjadi ciri dari masyarakat itu sendiri. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran konsumen, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah bendabenda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam beradaptasi dan pada akhirnya akan melangsungkan kehidupan bermasyarakat Peradaban merupakan tata krama, perilaku atau sopan santun. dan prilaku sopan santun dan tata krama yang diwujudkan oleh konsumen dalam kehidupan sehari-hari dan sudah mencapai perkembangan misalnya dalam teknologi yang sudah lebih tinggi. Bagaimana seorang personal selling dari restoran melakukan adaptasi. Adaptasi ini dapat diartikan sebagai penyesuaian terhadap lingkungan sekitar. Sementara adaptasi kebudayaan dapat diartikan sebagai perubahan di dalam unsur-unsur kebudayaan yang menyebabkan unsur-unsur ini dapat berfungsi lebih
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
123
baik bagi pengelola restoran, dalam hal ini restoran Cina kuno Ciledug, Tangerang. Kebudayaan mempunyai fungsi, artinya pola-pola kebudayaan menyediakan model-model yang berguna bagi orang untuk berbuat apa yang dianggap perlu diperbuat. Sementara kebudayaan sebagai mekanisme yang adaptif juga mencakup pengertian bahwa keanekaragaman dalam tingkah laku manusia merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan atau mengadaptasikan diri terhadap keadaan tempat restoran membuka usahanya. Ada hubungan yang erat antara budaya dan lingkungan restoran. Lingkungan itu sendiri dapat dikategorikan menjadi lingkungan fisik, dan lingkungan masyarakat. Agar restoran dapat mempertahankan hidup, perlu adaptasi dengan konsumen di sekitar restoran tersebut. Adapun adaptasi itu dapat diartikan sebagai penyesuaian hidup dengan masyarakat sekitar restoran. Pemasaran dimulai dari teman Teman adalah orang yang sudah sering bertemu dengan kita dan pada akhirnya kita bergaul dengannya dan terjadi interaksi dengan teman tersebut. Jika dikiaskan dengan pemakaian kata ‘teman’ seperti sendok adalah temannya Dalam konteks pergaulan, kita bisa memahaminya dengan orang yang hampir selalu bersama kita. Namun, ada beberapa masalah. Pertama, kita bisa mempunyai teman yang jauh dan hampir tidak pernah bersama atau berkomunikasi dengannya, teman saat SD misalnya. Selanjutnya, orang yang tidak selalu bersama bisa juga dianggap teman, teman se-jurusan misalnya. Terakhir, kata teman ini bermakna sangat luas dan bisa
ditempel-tempelkan dengan kata keterangan macam-macam, seperti teman dekat, teman kantor. Dalam tingkatan pertemanan, cakupan teman sangatlah luas. Orang yang sekedar bertemu setiap hari dalam masyarakat bisa kita anggap teman meskipun hanya bertatap muka atau mengobrol pun tak pernah. Kadang-kadang bahkan cuma tahu muka saja asal satu lembaga bisa dianggap teman. Orang yang bergaul dengan kita sekedarnya, orang yang sering bergaul dengan kita, dan orang yang tahu kita luar-dalam juga merupakan teman. Jadi teman itu orang yang pernah bersama dengan kita pada suatu hal, bisa dalam hal apa pun. Bisa waktu, tempat, kejadian, atau aktivitas. Dalam pergaulannya, teman adalah orang yang bisa kita ajak bicara dengan mudah walaupun hal itu sedikit sensitif. Teman selalu saling menghargai dan berupaya supaya tidak menyakiti satu sama lain. Kenalan bisa kita ajak datang ke rumah, tetapi mungkin teman bisa masuk sampai dapur dan kamar. Teman tahu gaya, kebiasaan, dan identitas kita. Ia cukup peduli jika kita terjadi apa-apa dan membantu jika ia bisa. Setidaknya, seorang teman tahu dan peduli kalau kita itu ada. Implementasi Teori yang digunakan. Penelitian ini menggunakan teori kendali organisasi konsertif, karena peraturan yang ada tidak tertulis dan peraturan yang ada berjalan normal dan alami. Penerapan Komunikasi Pemasaran oleh personal selling, publicity melalui brosur dan melakukan pelayanan pada konsumen. Hal-hal yang dilakukan dalam
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
124
Marketing Mix adalah : Adanya produk yang bervariasi seperti makanan dan minuman untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Adanya harga yang bervariasi, hal ini dibuat berdasarkan kemampuan ekonomi atau daya beli
konsumen. Adanya promosi lewat brosur. Tempat yang digunakan adalah di Ciledug, Tangerang. Pelaksana dari promosi produk adalah Personal Selling.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Agus. 2002. Komunikasi Pemasaran. Bandung. Erlangga Kotler, Philip dan A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jilid 2 Salemba Empat dan Pearson Education Indonesia, Jakarta Kotler,
Philip. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke 12 Jilid 1 dan 2 Terjemahan, Erlangga, Jakarta
Kotler, Philip dan Keller. 2009. Marketing Management, Milenium Edition, Inc Prentice Hall Littlejohn, W. Stephen. 2011. Teori Komunikasi, Theories of Human Communication, Salemba Humanika.
Poerwadarminta, 1982. Susunan, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan Ke 5, Balai Pustaka, Jakarta Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis kasus Integrated marketing Communication, Gramedia Pustaka Utama Rianto,
Yatim. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar, SIC, Surabaya Swastha, Basu. dan Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, Andi, Yogyakarta
Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 |
125