Aritmia durante operasi (Intra-operative Arrhythmia)
Cardiac emergency in Anesthesia and surgery
ARRHYTHMIA
ISCHEMIA
INFARCTION
Cardiac Events Extra cardiac causes
Cardiac causes Anestesi trigger
Must be corrected
Need symptomatic RX
Penyebab aritmia selama pemberian anestesi : Gangguan irama karena obat anestesi (contoh halothane) Gangguan oleh karena manipulasi pembedahan maupun faktor yang lainnya ( O2 ,CO2 , CO2 , gangguan elektrolit, dan HT maligna )
Treatment options E-LADA Eliminate Triggers Lidocain Amiodarone DC Shock Atropine / Adrenaline
A NORMAL ECG WAVE
REMEMBER
Normal Sinus Rhythm
ECG rhythm characterized by a usual rate of anywhere between 60-99 bpm, every P wave must be followed by a QRS and every QRS is preceded by P wave. Normal duration of PR interval is 3-5 small squares. The P wave is upright in leads I and II
Sinus Bradycardia
Rate < 60bpm, otherwise normal
Terapi
• Bebaskan jalan nafas • Berikan oksigenasi • Sulfas atropin 0.5 - 1.0 mg iv dapat menolong mengatasi bradycardia. • Minta dokter bedah hentikan operasi sementara
Sinus Tachycardia
Rate >100bpm, otherwise, normal
Terapi Tergantung penyebab • Nyeri ... Diberikan analgetika • Dehidrasi... Diberikan cairan • Hipoksia...Oksigen ditambahkan • Anemia.... Transfusi drah • Pasien bangun... Anestesi didalamkan
PVC (Premature Ventricular Contraction) Disebabkan irritability myocard krena sebab intra cardiac maupun extra cardiac Sebab intracardiac :Myocardiac ischemia, PJK Sebab Ekstracardiac: Hipoksia Hiperkarbia Hiperkalemia Halothan + Hiperkarbia Adrenaline dan Aminophyllin dosis tinggi Peningkatan oksigen demand Nyeri
Terapi PVC harus segera dilakukan terapi segera karena PVC kondisi selangkah dari ventricle fibrilasi Segera diberikan Lidocain 1-2mg/kg/i.v atau Amiodarone 150 – 300 mg iv Jika memakai halothane harus segera dihentikan Berikan oksigen 100 persen dan pastikan bahwa nafas buatan masuk paru dengan baik Pastikan tidk ada adrenalin atau noradrenalin yang sedang disuntikkan atau dipakai Jika ada kecurigaaan nyeri, boleh dipakai fentanyl
AV Block
Apa implikasi AV Block untuk anestesi? Perubahan AV Block sering terjadi pada anestesi halotan yang dalam , apalagi bila disertai hipoksia Jika anestesi dikurangi, oksigenasi diperbaiki dapat kembali normal Penyulit tidak akan terjadi jika kadar dipertahankan tidak lebih dari 1 persendisertai dengan assisted atau controlled ventilation dengan oksigen 100 persen dan narkotik yang cukup Deep Halothane anestesi bisa memicu rangkaian Sinus bradikardia AV Block Idioventrikular rthym Ventrikel fibrilasi Asistol
a state of no cardiac electrical activity, hence no contractions of the myocardium and no cardiac output or blood flow. Rate, rhythm, p and QRS are absent
ASYSTOLE/ PEA/ EMD Intubation (LMA): as soon as possible, without stop compression Cardiac arrest
2 menit
CPR -1 30 : 2 CALL FOR HELP PASANG MONITOR EKG
evaluasi
evaluasi
ASYST
CPR-2 Adrenalin-1
2 menit
CPR-3
Pijat 100x/menit Nafas 10x/menit evaluasi
2 menit
CPR-4 Adrenalin-2
Adrenaline: 1 mg, iv, diulang tiap 3 -5 menit
evaluasi 2 menit
CPR-5
CPR-6 Adrenalin-3
Evaluasi CPR : tiap 2 menit
UN-shockable Asystole EKC = Flat
Tidak ada gelombang
ROSC < 10% ( Recovery of Spontaneous Circulation )
P-ulseless E-lectrical A-ctivity E-lectro M-echanical D-issociation
VF / VT pulseless = ada gelombang khas ◦ shockable rhythm, harus segera DC-shock
Asystole = ECG flat, tak ada gelombang ◦ UN-shockable
PEA = EMD = ada gelombang mirip ECG normal ◦ UN-shockable
SHOCKABLE RHYTHMS 1. Ventriculer Fibrilation - VF
Coarse Ventricular Fibrillation
Fine Ventricular Fibrillation
2. Ventriculer tachycardia ( VT –pulseless )
VT / Ventricular Tachycardia | |
|
carotis (+)
carotis (-)
Amiodaron 300 mg bolus atau Lidocain 1 mg/kg iv cepat
a single shock 360 Joules
CPR 30:2 2 menit Managemen VT/ VF
Coarse Ventricle Fibrillation (VF Kasar) IRAMA yang perlu DC Shock
Ventrikel Tachycardia no pulse (VT tanpa nadi)
VF/ VT-pulseless Intubation/ LMA : as soon as possible, without stop compression Cardiac arrest
adrenalin
CALL FOR HELP PASANG MONITOR
adrenalin
3’
2010
a single shock-I CPR-2
adrenalin
3’
X
VF / VT 2 menit
CPR -1 30 : 2
Pijat 100x/menit Nafas 10x/menit
2 menit
a single shock-II CPR-3
2 menit
2 menit
a single shock-III - AMIODARON a single shock-V - a single shock-IV CPR-4
Adrenaline: 1 mg, iv, repeated every 3-5 minutes
Evaluasi CPR : tiap 2 menit
CPR-5
CPR-6
Amiodaron is the first choice 300 mg, bolus. Repeated 150 mg for reccurrent VT/VF. Followed by 900 mg infusion over 24 hours Or LIDOCAIN 1mg/kg. Can be repeated. Do not exceed a total dose of 3 mg/kg,during the first hour.
CPR dilakukan sambil menunggu datangnya DC shock De-FIBRILLATION / DC shock ◦ DC shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit) ◦ Mono phasic 360 Joules 1x (Jika DC shock biphasic 150-200 Joules)
Setelah a single shock, segera CPR lagi 2 menit tanpa check ECG sudah ROSC atau belum Baru setelah 2 menit CPR, berhenti sebentar untuk check ECG apakah sudah ROSC (Return of
Spontaneous Circulation)
29
Defibrilator
Paddles
Pengatur dosis Joules
1. Sumber listrik 2. Kapasitor 3. 2 Paddle - Sternum - Apex 4. Tombol On/Of-Energy selektor 5. Tombol Synchronize 6. ECG/Lead selector
1. Oles dulu paddles dengan jelly ECG tipis rata, baru kemudian : 2. Switch ON/Nyalakan Pasang paddles pada posisi apex dan parasternal (boleh terbalik) sternum apex
DC shock • 3. Tempelkan di dada, baru : • Charge 360 Joules • (Non-synchronized) sternum • Ucapkan dengan keras : • Awas semua lepas dari pasien! – nafas buatan berhenti dulu – bawah bebas, apex – samping bebas, – atas bebas, – saya bebas! • 4. Shock!! • (tekan dua tombol paddles bersama) • Lepas paddles dari dada, lanjutkan chest compression.
apex
Electrode Positions
First Paddle/electrode
: The right upper sternum below clavicle
Second Paddle/electrode: on the fifth left intercostals space anterior axillary line (V5 – V6) Each paddle can be placed in either position ignoring the positive or negative mark
Potential reversible causes 4H 4T
Hypoxia Hypovolemia Hyper/Hypokalemia&metab.disor der Hypotermia Tamponade Tension pneumothorax Thrombo-embolic Toxic overdose B-blocker, Ca-blocker Digitalis, Tricyclic AD
Treat the patient, not the monitor . . . . . . . . . .!!!
SELESAI
Terima kasih