ARCHITECTURE IN MY EYES
Arsitektur Dimata ku sebuah catatan perjalanan tentang arsitektur
Bimo Hernowo
KATA PENGANTAR Refleksi tentang dunia arsitektur sungguh sering mengusik, setiap mengunjungi kota-kota yang baru pertama kali kita kunjungi selalu muncul pertanyaan-pertanyaan menarik. Pada akhirnya terdapat nilai-nilai dasar dalam arsitektur yang sama ataupun yang sungguh unik yang tidak ada duanya di manapun. ARCHITECTURE IN MY EYES, Arsitektur Dimataku adalah sebuah catatan perjalanan tentang arsitektur yang direkam oleh penulis dinegara-negara yang tergolong maju dalam mempertahan arsitektur peningalan sejarah, seperti halnya Austria, Belanda, Jerman dan Jepang. Dalam kumpulan tulisan yang sebagian besar pernah diterbitkan di media ini, penulis mencoba kembali melakukan revisi dan membagikan pengalaman pandangan mata terhadap obyek-obyek arsitektur dan kota yang sekiranya sangat menarik untuk diskusikan. Perjalanan di Eropa merupakan expedisi singkat, penulis mengambil beberapa obyek mengenai kota , arsitektur, keunikan arsitek dan karyanya, pengaruh gaya dan sejarahnnya. Dalam buku ini ditampilkan foto-foto image karya-karya arsitektur dengan cara pandang yang unik dalam mengkritisi karya-karya arsitektur dan kota yang ada. Dalam penyusunan karya ini penulis menerapkan metode yang digunakan layaknya arsitek sejarawan dan “metode ziarah arsitektur”,dengan menjalankan ekspedisi dari kota ke kota dan mendokumentasikan segala yang terkait dengan obyek yang menarik untuk observasi bagi seorang pecinta karya arsitektur. Penulis percaya bahwa in situ, pengalaman ruang dan waktu, dimensi dan jarak, memberi semangat yang unik dalam penulisan karya ini. Karya ini juga diharapkan mendorong arsitek-arsitek sejarawan muda Indonesia untuk lebih aktif melakukan ekspansi dalam pembahasan sejarah serta kritik terhadap karya arsitek di berbagai belahan dunia.
SINOPSIS Tulisan ini dimaulai dengan membahas karya Hundeartwasser seorang seniman yang menjadi Arsitek setelah bergabung dengan arsitek prof. Krawina. Karya –karya semacam Kuntshaus, Spittelau yang menjadi alternatif dari gaya desain, seolah geometri yang menjadi tren saat itu di mentahkan dengan desain gaya alam yang bebas. Selanjutnya membicarakan seorang tokoh gaya fungsionalis Otto Wagner yang berhasil menciptakan alternatif desain yang dikenal dengan gaya Jugendstil, pengaruh gerakan ini cukup meluas di seluruh belahan dunia. Karya desain Art Nouveau, Art Deco layak menjadi pembanding dengan. Ditampilkan juga foto-foto Villa Wagner, Stasiun Kereta, Stadtbahn, Eckhaus, Majolika haus dan Köslergasse haus, Steinhof kirche, St Leopold serta pendapat Otto Wagner sendiri yang nampaknya kontra terhadap gaya Historisme. Kemudian membahas rumah kaca untuk kaisar di wina austria, dibahas Sejarah Schmetterlinghaus , struktur yang digunakan serta percampuran gaya yang diterapkan sebagai fantasi Taman Tropis sang kaisar. Dari austria kita menuju Belanda, dibahas tentang Kota kanal, Delft Belanda menceritakan sejarah kota Delft dan kanal-kanal yang membelah kota seolah menjadi salah satu ciri landscape kota di Belanda. Kemudian membahas tentang desa pinggiran sungai schie desa kecil tak jauh dari Rotterdam. Disitu kita bisa membandingan desa ini dalam wajah dulu dan sekarang. Kemudian dibahas ikon arsitektur Rumah Kubus di Rotterdam dengan konsep “Living under an Urban roof“yang diterapakan oleh sang arsitek, dibahas juga Sejarah Kubus Woning . Setelah itu diangkat juga tulisan tentang, kawasan landmark Kincir Angin Kinderdijk sangatlah terkenal di Belanda, yang lokasinya tak jauh dari kota Rotterdam dalam tulisan ini ditampilkan foto-foto kincir angin yang unik. Dari Belanda bagian Selatan kita menuju Friesland Belanda bagian Rumah Kecil Dari Hindeloopen, di bahasa mengenai rumah-rumah nelayan di wilayah ini dengan rumah-rumah yang kecil, kawasan ini merupakan salah satu konsumen pembali barang-barang dagangan VOC. Dari Belanda menuju ke Jerman dibahas tentang Image Arsitektur Weisis-Ossis “Kota Berlin” dimana diceritakan karakter Kota Timur dan Kota Barat Berlin, juga monumen yang dipertahankan disana dipilahkan “Denkmal” Weisis di bagian barat dan ”Denkmal” Ossis dibagian timur tembok Berlin angin perubahan seiring rubuhnya tembok berlin menunjukan kekontrasan Arsitektur dan Tata kota ini. Dibahas juga tentang Pesona Struktur stasiun Frankfurt Am Main yang termasuk mega proyek saat itu dengan Struktur Karya Schwedler yang berentang besar dengan atap Satteldäch. Satsiun ini juga memwakili wujud Simbolistik yang tampak pada ornamentnya. Bahasan ini juga mendiskusikan stasiun ini dalam kurun waktu dahulu dan sekarang. Dari Eropa kita menuju Jepang di Asia, dibahasa tentang desa kuno pada zaman Edo dimana di desa Tsumago masih terdapat rumah-rumah kuno yang menarik, jika dibandingkan dengan desa-desa di eropa pada kurun waktu yang sama akan menjadi pelajaran yang besar bagi para sritek tentang kesamaan dan perbedaan yang ada. Ganbaran tentang desa kuno ini bertujuan untuk menunjukan kekontrasan perjalanan desa-desa di Barat di Eropa dan di Asia. Kemudian sebagai penutup dibahas tentang konsep “Machizukuri“ di Jepang dimana penataan kota yang melibatkan kalangan masyarakat umum. Konsep ini dirasa menarik untuk dipelajari dan diterapkan untuk pembangunan kawasan kota bersejarah.
DAFTAR ISI BAGIAN I Austria Rumah Ekologi, Hundeartwasser - Seniman dan Arsitek - Hundertwasser-Krawinahaus - Kuntshaus - Spittelau - Eco-Ar(t)chitecture Otto Wagner Dan Jugendstil - Jugendstil, Art Nouveau, Art Deco - Villa Wagner - Stasiun Kereta, Stadtbahn (1893-1902) - Eckhaus, Majolika haus dan Köslergasse haus - Steinhof kirche, St Leopold - Otto Wagner vs Historismus Tropis Di Rumah Kaca , Schmetterlinghaus,Vienna - Sejarah Schmetterlinghaus - Baja, Gelas dan Percampuran Gaya - Fantasi Taman Tropis
BAGIAN II Belanda Kota Kanal, Delft Belanda Overschie , Desa Pingiran Sungai Schie - Landmark Kawasan - Overschie, dahulu dan sekarang Rumah Kubus, Rotterdam - Living under an Urban roof - Sejarah Kubus Woning Rumah Kecil Dari Hindeloopen Kincir Angin dari Kinderdijk
BAGIAN III Jerman Image Arsitektur Weisis-Ossis “Kota Berlin” - Kota Timur dan Kota Barat - Denkmal Weisis - Denkmal Ossis
- Wind of Change, Arsitektur dan Tata kota Pesona Struktur Frankfurt Am Main Hauptbahnhof - Struktur Karya Schwedler - Atap Satteldäch - Wujud Simbolistik - Früher und Jetzt (dahulu dan sekarang)
BAGIAN IV Jepang Tsumago, Desa Kuno Zaman Edo Machizukuri di Jepang
DAFTAR PUSTAKA Buku: Adams, S., The Arts and Crafts Movement, Tiger Books International London, 1987. Bussagli, M., Was Ist Architekture, Epochen, Stile, Techniken, Von der atike Bis zur Moderne, Kaiser VerlagGmbH, Jerman, 2003. Filipek, G.E., Freundenthaler, O. F., Wien Statfürhrer mit stadt und u-bahn-plan, Verlag C. Bauer, Wien, Austria Fergusson, J., History of Architecture In All Countries From The Earliest Times To The Present Day, John Murray, London 1865. Hinderks, S., Frecot, J., Winter, M., Berlin, Bucher´s staädereisen, verlag C.J. Bucher, Jerman, 1992. Hay, K. M.(ed) , Architecture Theory since 1968, Columbia of Architecture, The MIT Press, Cambrigde , Massachusetts, London, Inggris, 1998. Hernowo, B., Tsumago, Desa Kuno Zaman Edo, Kompas Jalan Sutra, 13 Februari 2005. Hernowo,B., Kota Kanal, Delft Belanda, Leaning Environment , Edisi ke 6 ,I-ARCH Indonesia Architecture Magazine, 2007, (pg57-60) Hernowo, B., Otto Wagner dan Jugendstil, Vienna Austria, Special Interior, Edisi ke 13, I-ARCH Indonesia Architecture Magazine, 2007, (pg. 56-59). Hernowo, B., Arsitektur Kota Berlin , Landmarks , Edisi ke 14 , I-ARCH Indonesia Architecture Magazine, 2007, (pg. 70-75). Hernowo, B., Waktu Seakan Terhenti di Overschie, Healing Environment Edisi ke 18, I-ARCH Indonesia Architecture Magazine , 2008, (pg. 46-49). Hernowo, B., Menghadirkan suasana Tropis di Eropa, Schmmetterlinghaus, Vienna, Good Renovation, Edisi ke 19, I-ARCH Indonesia Architecture Magazine, 2008 (pg. 50-55) Hernowo, B., Eco-Ar(t)chitecture Hundertwasser, Under 40 Young architects Edisi ke 21, I-ARCH Indonesia Architecture Magazine, 2008, (pg. 52-57). Hernowo, B., Cube House, Rumah Kubus, Rotterdam, Beautiful Landscape, Edisi ke 15 Edition I-ARCH Indonesia Architecture Magazine 2007, (pg. 70-75). Hernowo, B., Pesona Struktur Franfurt am Main Haupbahnhof, Media Arsitektur, 8 Juni 2009. Jöckle, C. , Kerstjens, C. Altman, L. , Baustile der Weltarchitecture,Das Standartwerk der Baukunts von der antike zur Gegenwart,Gondrom Verlag GmbH, Bindlach, Jerman, 2001. Karasek,H., Merbold, U., 1000 Fragen und Antworen Kunst und Architektur, Wissen Media Verlag Gmbh, Hamburg, Jerman, 2006. Kato, S., Geheimnis Japan, Orbis Verlag, Jerman, 1992. Kawabata, Y., Tamburello,A., Monumente Grosser Kulturen Japan, Ebeling Verlag, Wiesbaden ,Luxemburg, 1975. Nishi, K.,Hozumi, K., What is Japanese Architecture, A survey of traditional Japanese Architecture, Kodansha International , Jepang, 1985. Morse,E. S., Japanese Homes and Their Surroundings, Dover Pubications, New York, 1961. Recklam, P. , Kleines Wörterbuch der architektur, Recklam verlag, Jerman, 1995. Snitily, B., Scholz, S., Ausflugs-Atlas, Freytag-Bernt, Wien, Austria 2007. Stern, S., These Strange German Ways, A cultural Guide to the germans and their Customs, Transcontinental Printing, Quebec, Kanada, 2000. Vogt, S. Toshikeikaku to Machizukuri - Urban Planning In Tokyo With Special Reference To The Participation Of The Residents , Department Of Geography, University Of Bonn, Jerman Woflgang, K. , Deutchland so schon ist unser land, Buch und Zeit, Jerman, 2003. ---------, Grote Kerk van Overschie, 2000 ------, Oud en niew overschie, 2000
Internet: Frankfurt Am Main: http://www.maiv-darmstadt.de/mod.php?mod=userpage&menu=90106&page_id=28 http://www.german-architecture.info/GERMANY/G-FRA/FRA-001.htm Museum Schmettaling haus: www.schmettalinghaus.at Vienna reisen book: www.istc.org/sisp/?fx=event&event_id33694 The palmery at the burggarten in Vienna: http://www.bmwa.gv.at/EN/topic/tourism/building/the_palmery_atthe_burggarten_invienna_eb.htm
PROFILE PENULIS BIMO HERNOWO-Menyelesaikan studi kesarjanaan bidang arsitektur di UNS (Universitas Sebelas Maret) surakarta tahun 2000, kemudian mendapatkan gelar master bidang teori dan sejarah arsitektur dari Toyohashi University of Technology tahun 2003 , Jepang. Melanjutkan studi bidang planning dan management dan mendapat gelar Post Graduate Diploma dari Technical University Dortmund (Universität Dortmund) tahun 2006 di Jerman. Tahun 20082009 sempat mempelajari Ekonomi Kebudayaan kaitanya dengan bangunan sejarah pada fakulteit kunts en gechiedenis, Erasmus Universiteit Rotterdam, Belanda.
-------------------------------------------------------------------©Hak Cipta Oleh Penulis Bimo Hernowo, ST, MEng, PGD. Email:
[email protected]