145
DAFTAR PUSTAKA [APHA] American Public Health Association. 2005. Standard methods for the examination of water and wastewater 21th edition. American Public Health Association. American Waters Works Association and Water Pollution Control Federation. Washington. Adam. Jaya I, Sondita MF. 2006. Model numerik difusi populasi rajungan di Perairan Selat Makassar. J Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, XII (2):83-88. Fahmi, Adrim M. 2009. Diversitas ikan pada komunitas padang lamun di perairan pesisir Kepulauan Riau. J Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35:7590. Afdal, Riyono SH. 2004. Sebaran klorofil-a kaitannya dengan kondisi hidrologi di Selat Makassar. J. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 36:69-82. Al-Gahwari YAK. 2003. Use of Phytoplankton Abundance and Species Diversity for Monitoring Coastal Water Quality. (Tesis) Malaysia: Universiti Sains Malaysia. Alianto, Adiwilaga EM, Damar A. 2008. Produktivitas primer fitoplankton dan keterkaitannya dengan unsur hara dan cahaya di perairan Teluk Banten. J Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 15(1):21-26. Allam SM, Faltas SN, Ragheb E. 2004. Age and growth of barracudas in the Egyptian Mediterania Waters. Journal of Aquatic Research 30(B):281289. Amiruddin 2006. Interaksi predasi teri (Stolephorus spp) selama proses penangkapan ikan dengan bagan rambo: Hubungannya dengan kelimpahan plankton (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Anakotta ARF. 2002. Studi Kebiasaan Makanan Ikan-Ikan yang Tertangkap di Sekitar Ekosistem Mangrove Pantai Oesapa dan Oebelo Teluk Kupang – Nusa Tenggara Timur (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 121 hal Andriyani 2004. Analisis Hubungan Parameter Fisika-Kimia dan Klorofil-A dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Pantai Kabupaten Luwu (Tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB. 85 hal Arami H. 2006. Seleksi Teknologi Penangkapan Ikan Karang Berwawasan Lingkungan dalam Pengembangan Perikanan Tangkap di Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
146
Aranchibia H, Neira S. 2005. Long-term change in the mean trophic level of Central Chile fisheries landings. J. Marine Sci 69(2): 295-300. Arief D. 1992. A Study on Low Frequency Variability in Current and Sea Level in the Lombok Strait and Adjacent Region. (Dissertation). Lousiana: Lousiana State University: 198 Pp. Arinardi OH. 1989. Zooplankton di perairan sekitar Cilacap (Jawa Tengah) dan hubungannya dengan perikanan. J Penelitian Perikanan Laut 53:97-105. Aryawati R. 2007. Kelimpahan dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Berau Kalimantan Timur (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 81 hal Asriyana 2011. Interaksi Trofik Komunitas Ikan Sebagai Dasar Pengelolaan Sumber Daya Ikan di Perairan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 106 hal. Azis MF. 2007. Tipe estuari Binuangeun (Banten) berdasarkan distribusi suhu dan salinitas perairan. J. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 33:97110. Bengen, DG. 2004. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Boer M, Aziz KA, Widodo J, Djamali A, Ghofar A, Kurnia R. 2001. Potensi Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakarta: Direktorat Riset dan Eksplorasi Sumberdaya Hayati, Direktur Jenderal Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan Bekerjasama-Komisi Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut-Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. 44 hal. Budiman, Supriharyono, Asriyanto. 2006. Analisis sebaran ikan demersal sebagai basis pengelolaan sumberdaya pesisir di Kabupaten Kendal. J Pasir Laut 2 (1):52-63 Chande AL, Mgaya YD. 2003. The Fisheries of Portunus pelagicus and Species Diversity of Portunid Crabs the Coast of Dar es Salaam, Tanzania. Western Indian Ocean. J. Marine Sci II(1):75-84. Chassot E, Gascuel D, & Colomb A. 2005. Impact of trophic interactions on production function and on the ecosystem response to fishing: a simulation approach. Aquatic Living Resources 18: 1–3. Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 412 hal.
147
Dangnga S, Tenriware, Nur M. 2009. Karakteristik Parameter Lingkungan Kaitannya Pengembangan Alat Tangkap Sero di Perairan Teluk Bone Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. J. Agribisnis I:1-10. Djokosetiyanto D, Rahardjo S. 2006. Kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di perairan pantai Dadap Teluk Jakarta. J Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 13(2):135-141. Douglas RM. 2001. Physical Oceanography. Illinois: Department of Geophysical Science, University of Chicago. 157 pp. Duxburry AB 2002. Fundamental of Oceanography-4th eds. New York: McGrawHill Companies. 344 pp. Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. 163 hal. Ernawati T, Sumiono B. 2006. Sebaran dan kelimpahan ikan kuniran (Mullidae) di perairan selat Makassar. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV, Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006. Hal 95-104. Fachrul MF. 2007. Metode sampling bioekologi. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara. 198 hal. FAO. 1999. Regional guildelines for responsible fisheries in Southeast Asia. Bangkok: South Asian Fisheries Development Centre. 71 p. Fortes MD. 1989. Seagrass: A Resources Unknown in the ASEAN Region. ICLARM Education Series 5. Manila: ICLARM, Philippines. 46 pp. Fridman AL. 1986. Perhitungan dalam Merancang Alat Penangkap Ikan. Revisi dan diedit dan dikembangkan oleh PJG Carrothers. Team Penterjemah BPPI. Semarang. 300 hal. Genisa AS. 1999. Pengenalan jenis-jenis ikan laut ekonomis penting di Indonesia. Oseana 24(1):17-38. Gilanders BM. 2006. Seagrasses, Fish, and Fisheries. In Larkum AWD, Orth RJ. Duarte CM (Eds), Seagrasses: Biology, Ecology, and Conservation, Springer, The Netherland. 503-536pp Gulland JA. 1974. Fish Stock Assessment. A Manual of Basic Methods. Wiley Series on Food Agriculture FAO. Volume 1: 241p. Gunarso W. 1996. Tingkah laku ikan dan set net. Diktat kuliah [tidak dipublikasikan]. Bogor: Departemen PSP Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. IPB. 64 hal.
148
Hadikusumah, Nurhayati, Wenno LF. 2001. Variasi Suhu dan Salinitas di Perairan Mamberamo Irian Jaya, Agustus 2000. Dalam: Aziz, dan Muchtar (eds). Perairan Indonesia: Oseanografi, Biologi dan Lingkungan. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. 9-19. Hasanuddin M. 2007. Kondisi oseanografi perairan Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Profil sumberdaya laut di perairan laut Cina Selatan dan sekitarnya. J Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 33:111-125. Hatta M. 2009. Pemangsaan zooplankton terhadap fitoplankton di perairan Kabupaten Barru, Selat Makassar. J Omni Akuatika V(9): 1-13. Hatta M. 2010. Hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan parameter lingkungan di Perairan Kabupaten Barru, Selat Makassar. J Ilmiah Forum Pascasarjana IPB 33(1):1-11. Hatta M. 2010. Struktur dan Dinamika Trofik Level di Daerah Penangkapan Perikanan Bagan Rambo Kabupaten Barru Sulawesi Selatan (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 268 hal Hutagalung H, Setiapermana D, Riyono SH, (eds). 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota, Buku 2. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hutomo M, Burhanuddin, Martosewojo S. 1987. Sumberdaya Ikan Teri di Indonesia. Seri Sumberdaya Alam. Jakarta: 80 hal Imron M. 2008. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Demersal yang Berkelanjutan di Perairan Tegal Jawa Tengah (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 226 hal Jalil, Mallawa A, Ali SA. 2003. Biologi populasi ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus) di perairan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu. J Sains dan Teknologi 3:8-14. Jaureguizar AJ & Milessi AC. 2008. Assessing the sources of the fishing down marine food web process in the Argentinean-Uruguayan common fishing zone. J Scientia Marina 72(1): 25–36. Jazayeri A, Papan F, Savari A, Nejad TS. 2011. Biological investigation of Persian Gulf blue swimmer crab (Portunnus pelagicus) in Khuzestan coast. J American Sci. VII(2): 7-13. Jones R. 1976. Mesh regulation in the demersal fisheries of the South China Sea area. Manila: South China Sea Fisheries Development and Coordinating Programme. SCS/76/WP/34 : 75pp.
149
King CAM. 1963. An Introduction to Oceanography. New York: McGraw Hill Book Company. KKP Wajo. 2010. Data Statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wajo Tahun 2002-2008. Kleimbaum DG, Kupper LL, Muller KE. 1988. Applied Regression Analysis and Other Multivariable Methods. 2nd Edition. Boston: PWS-KENT Publishing Company. Krajangdara T. 2004. Reproductive of pinkear emperor, Lethrinus lentjan (Lacepede, 1802) in Phang-nga Bay and Adjacent Water. Abstract. http://www.gbrmpa.gov.au (diakses 17 Nopember 2011). Kurnia M. 2003. Perbandingan hasil tangkapan bubu pada jenis terumbu buatan bambu dan ban di perairan teluk Bone. J Sains dan Teknologi 3:57-64. Laevastu T, Hela I. 1981. Fisheries Oceanography. London: New Ocean Environmental Services, Fishing News (Books) Ltd. 145p. Lai JCY, Peter KL, Davie PJF. 2010. A Revision of the Portunnus pelagicus (Linnaeus, 1758) Species Complex (Crustacea: Brachyura: Portunidae), with the Recognition of Four Species. The Raffles Bulletin of Zoology, 58 (2):199-237 Legendre L, Legendre P. 1983. Numerical Ecology. Elsevier Scientific Publishing Company. Levinton JS. 1982. Marine Ecology. Englewood Cliffs.
New Jersey:
Prentice-Hall, Inc.
Losanes LP, Koike T, Machii, Matsuda K. 1990. Selectivity of semi trammel net to gizzard shad Konosirus punctatus. Proceedings of the Second Asian Fisheries Forum. Manila: Asian Fisheries Society. Pp 825-828. Ludiro D, Supriatna, Dame A. 1999. Studi Konservasi dan Konservasi Lahan Mangrove. Makalah disampaikan pada Workshop Penelitian Lintas Disiplin Pesisir Timur Sulawesi Selatan. Sengkang, Nopember 1999. 15 hal Machado IF, Dumont LPC, D’incao F. 2009. Stage of Gonadal Development and Mean Length at First Maturity of Wild Females of White Shrimp (Liptopenaeus schmitti – Decapoda, Penaeidae) in Southern Brazil. Atlantica. J Rio Grande, 31 (2): 169-175. Mackentum, K. M. 1969. The Practice of Water Pollution Biology. United State Department of Interior. Federal Water Pollution Control. Administration Division of Technical Support.
150
Mann KH, Lazier JRN. 1991. Dynamics of Marine Ecosystems, BiologicalPhysical Interactions in the Ocean. Boston: Blackwell Scientific Publications. Manoppo L 1999. Selektivitas Jaring Insang Hanyut Terhadap Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Lepas Pantai Selatan Jawa Barat (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 101 hal Marasabessy MD. 2010. Keanekaragaman jenis ikan karang di perairan Pesisir Biak Timur. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 36(1):63-84. Marasabessy MD, Edward. 2002. Kondisi oseanografi dan keanekaragaman jenis ikan di Perairan Raha, Pulau Una, Sulawesi Tenggara. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia, Jakarta 27-28 Agustus 2002. Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan. Mardjudo A. 2002. Studi tentang Selektivitas Pukat Pantai yang Digunakan oleh Nelayan di Pesisir Teluk Palu-Donggala Sulawesi Tengah (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Martasuganda S, Purwanto J, Husein S. 1991. Fluktuasi stok ikan kuniran (Upeneus sulphureus) di perairan Semarang Jawa Tengah. Bulletin Maritek ITK:hal 68 - 81. Marwoto, Mahdiana A, Anggoro S, Sukardi. 2006. Analisis Struktur Komunitas Ikan Hasil Tangkapan Jaring Arad di Perairan Pantai Cilacap. J Sains Akuatik 10(1): 43-53. Masrikat JAN. 2009. Kajian Standing Stock Ikan Pelagis Kecil dan Demersal serta Hubungannya dengan Kondisi Oseanografi di Laut Cina Selatan, Perairan Indonesia (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Mathew S. 2001. Small-scale fisheries perspective on an ecosystem-based approach to fisheries management. Reykjavik Conference on Responsible Fisheries in the Marine Ecosystem, Reykjavik, Iceland, 1-4 October 2001. Matsuoka T. 1995. A Method to Calculate Selectivity of Gillnets with a Probality Mode based on Variations of Body Girth. Kagoshima: Faculty Fisheries Kagoshima University. 15 p. Monintja DR, Sondita MFA, Nasution C, Barus HR, Mawardi W, Zulkarnaim. 1999. Studi Alat Tangkap Berwawasan Lingkungan. Bogor: Lembaga Penelitian IPB (tidak dipublikasikan). 61 hal
151
Moustaka-Gouni M, Vardaka E, Michaloudi E, Kormas KAR, Tryfon E, Mihalatou H, Gkelis S, Lanaras T. 2006. Plankton food web structure in a eutrophic polymictic lake with a history of toxic cyanobacterial blooms. Limnology and Oceanography 51(1): 715–727. Muchlisin ZA, Azizah MNS. 2010. Diversity and distribution of freshwater fishes in Aceh Water, Northern-Sumatra, Indonesia. International Journal of Zoological Research 6(2):166-183. Murifto I. 2000. Analisis Pengaruh Faktor Oseanografi terhadap Sebaran Spasial dan Temporal Sumberdaya Ikan di Selat Sunda (disertasi) Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Nielsen LA, Lampton DJ. 1983. Fisheries techniques. Bethesda Maryland: The American Fisheries Society. 468 pp. Nienhuis PHJ, Coosen, Kiswara W. 1989. Cummunity structure and biomassa distribution of seagrass and macrofauna in the Flores Sea, Indonesia. Netherland Journal of Sea Research 23(2):197-214 Nikolsky GW. 1963. The Ecology of fishes. London: Academic Press. 352 pp. Nikoronov IV. 1975. Interaction of Fishing Gear with Fish Aggregations. Jerussalem: Keter Publishing House. 216 pp. Nontji A. 1984. Biomassa dan Produktivitas Fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta serta Kaitannya dengan Faktor-Faktor Lingkungan (disertasi). Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Nontji A. 1993. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan. Nontji A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan. Novitriana R, Ernawati Y, Rahardjo MF. 2004. Aspek pemijahan ikan petek, Leiognathus equulus,Forskall 1775 (Fam. Leiognathidae) di pesisir Mayangan Subang, Jawa Barat. J Iktiologi Indonesia 4:7-13. Nurhayati 2002. Karakteristik hidrografi dan arus di Perairan Selat Malaka. Dalam: Ruyitno, M.Muchtar dan I.Supangat (Eds.). J Perairan Indonesia: Oseanografi, Biologi dan Lingkungan. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Hal 1-8. Nurhayati 2007. Pola arus permukaan laut di sekitar perairan Teluk Klabat dan Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Laporan sumberdaya laut dan lingkungan Bangka Belitung 2003-2007. (www.oseanografi.lipi.go.id) : 77-86.
152
Nybakken JW. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia. Odum, EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Parson TR, Takahashi M, Hargrave B. 1984. Biological Oceanographic Processes. Third Edition. Pergamon Press. UK. 330 p. Pasquier GA, Pẻrez EPE. 2004. Age and growth of the white shrimp Litopenaeus schmitti in Western Venezuela. Journal Interciencia 29(4):212-218. Pauly D. 1977. The Leiognathidae (Teleostei) : their species, stock, and fishery in Indonesia, with notes on the biology of Leiognathus splendens (Cuvier). Marine Research Indonesia 19:73-93. Pauly D, Christensen V, Froese R, Palomares ML. 2000. Fishing down aquatic food webs. American Scientific 88(1):46-51. Pauly D, Christensen V. 2002. Ecosystem model. In: Handbook of fish biology and fisheries Volume II. Fisheries, Hart, P.J.B. and J.D. Reynolds (Eds). Blackwell Publishing. United Kingdom. p: 210-277 Petersen RG. 1985. Design and analysis of experiments. New York: Marcel Dekker, Inc.. Phillips RC, Menez EG. 1988. Seagrasses. Smithsonian Contribution to the Marine Science No. 34. Washington DC: Smithsonian Institution Press. Pope JA. 1975. Manual of methods for fish stock assesment. Part III. Selectivity of fishing gear. Rome: FAO Fisheries 41:1-36. Pope JA, Margetts AR, Hamley JM, Akyuz EF. 1975. Manual of methods for fish stock assessment. Pt 3. Selectivity of fishing gear. FAO Fisheries Techical Paper 41 (Rev.1):1-65. Poppo A, Mahendra MS, Sundra IK. 2009. Studi kualitas perairan pantai di kawasan industri perikanan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Jurnal Ecotrophic 3(2):98-103. Pramonowibowo, Hartoko A, Ghofar A. 2007. Kepadatan udang putih (Penaeus merguiensis De Man) di sekitar perairan Semarang. J Pasir Laut II(2):1829. Prescod MB. 1973. Investigation of national effluent and streams standars for tropical countries. Bangkok: Asian Institute of Technology.
153
Priharyono JE, Boedihartono, Purwanto, Cohesin EM. 2003. Management of Coastal Area: Community Empowerment and the Replating of Mangrove on the Coast Paojepe, South Sulawesi. Annual Report of First, Second and Third Phase Inter-Disciplinary Research. Departemen of Antropology Faculty of Sosial and Political Sciences University of Indonesia . 78 hal Pritchard DW. 1967. Descriptive Physican Oceanography. Second Edition. Massachussets : Jones and Bartelett Publisher. Pujiyati S. 2008. Pendekatan Metode Hidroakustik untuk Analisis Keterkaitan antara Tipe Substrat Dasar Perairan dengan Komunitas Ikan Demersal (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Rachmansyah. 2004. Analisis Daya Dukung Lingkungan Perairan Teluk Awarange, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan bagi Pengembangan Budidaya Bandeng dalam Keramba Jaring Apung (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Rahardjo P. 1997. Some aspect of the biology and population dynamic of goatfish, Upeneus spp. In Terengganu Water, Peninsular Malaysia. (tesis): Universiti Putra Malaysia. Rappe RA. 2010. Struktur komunitas ikan pada padang lamun yang berbeda di Pulau Barrang Lompo. J Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 2 (2):62-73 Regier HA, Robson DS. 1966. Selectivity of gill nets, especially to lake whitefish. Journal of Fisheries Board of Canada 23(3):423-454. Rengi P. 2002. Pengaruh Hanging Ratio Terhadap Selektivitas Drift Gillnet: Experimental Fishing di Perairan Kabupaten Bengkalis Riau (tesis) Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Reuben S, Vijayakumaran K, Kchittibabu. 1992. Growth, Maturity and Mortality of Upeneus Sulphureus from Andhra-Orissa Coast. Visakhapatnam Research Center. Central Marine Fisheries Research Institute Ardhra University. Ridho MR. 1999. Distribusi, Biomassa dan Struktur Komunitas Sumberdaya Ikan Demersal di Perairan Pantai Sumatera (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 88 hal Ridho MR. 2004. Distribusi, Kepadatan Biomassa dan Struktur Komunitas Ikan Demersal di Perairan Laut Cina Selatan (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 147 hal Romimohtarto R, Juwana S. 2001. Buku Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan tentang Biologi Laut. Jakarta: Penerbit Djambatan. 210 hal
154
Rudi E, Iskandar T, Fadli, Hidayati. 2011. Komposisi ikan karang hasil tangkapan nelayan kota Sabang sebelum dan sesudah peristiwa coral bleaching. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Kebencanaan. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh, 13-19 April 2011:17-20. Sachlan M. 1982. Planktonologi. Fakultas Petemakan. Semarang: Universitas Diponegoro. Sadarun B. 2011. Proses Tertangkapnya Ikan Karang dengan Small Bottom Setnet (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 128 hal. Safruddin. 2007. Hubungan perubahan suhu dan salinitas dengan fluktuasi hasil tangkapan purse seine di perairan Kabupaten Jeneponto. J Sains & Teknologi 7(1):37-44. Salmin 2005. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. J Oseana 30(3):21-26. Saputra SW, Soedarsono P, Sulistyawati GA. 2009. Beberapa aspek biologi ikan kuniran (Upeneus spp) di perairan Demak. J Saintek Perikanan 5:1-6. Saputra SW, Subiyanto. 2007. Dinamika Populasi Udang Jerbung (Penaeus merguiensis De Man 1907) di Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. J Ilmu Kelautan UNDIP XII (3):157-166. Shahab AZ. 1986. Telaah Perbandingan Sebaran Burayak Plankton Terutama Avertebrata Benthik dari Goba-Goba Pulau Pari pada Bulan September – Desember 1982. Jakarta. PT Waca Utama Pramesti. Situ YY, Sadovy YJ. 2004. A Preliminary study on local species diversity and seasonal composition in a Hongkong wet market. Asian Fisheries Science 17:235-248. Sjafei DS, Robiyani. 2001. Kebiasaan makanan dan faktor kondisi ikan kurisi, Nemipterus tumbuloides Blkr. di perairan Teluk Labuan, Banten. J lktiologi Indonesia 1(1): 7–11. Sjafei DS, Susilawati R. 2001. Beberapa aspek biologi ikan biji nangka Upeneus moluccensis Blkr. di perairan Teluk Labuan, Banten. J Iktiologi Indonesia 1(1):35-39 Sjafei DS, Syaputra D. 2009. Aspek reproduksi ikan kapasan (Gerres kapas Blkr, 1851, Fam. Gerreidae) di perairan pantai Mayangan, Jawa Barat. J Iktiologi Indonesia 9:75-84.
155
Sjafei DS, Saadah. 2001. Beberapa aspek biologi ikan petek, Leiognathus splendens Cuvier di perairan Teluk Labuan, Banten. J Iktiologi Indonesia 1(1):13-17. Soadiq S. 2010. Eksperimenpenangkapan Ikan Karang dengan Menggunakan Fyke Net Modifikasi di Kabupaten Selayar (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor: 71 hal. Sparre P, Venema SC. 1999. Introduksi pengkajian stok ikan tropis. Part I. Manual. Rome : FAO Fisheries Technical Paper 306/I (Revisi 2): 1-438 hal [terjemahan]. Subani W. 1990. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut (JenisJenis Ikan Ekonomis Penting). Jakarta: Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian. 170 hal. Subani W, Barus RH. 1989. Alat Tangkap Ikan dan Udang Laut Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut BPPL. 248 hal. Sudirman 2003. Analisis Tingkah Laku Ikan Untuk Mewujudkan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Proses Penangkapan pada Bagan Rambo (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 307 hal. Suharyanto, Tjaronge M. 2009. Pertumbuhan dan sintasan krablet Rajungan (Portunnus pelagicus) pada salintas yang berbeda. J Ichthyos VIII(1):7-12. Supriyadi IH 2009. Pemetaan lamun dan biota asosiasi untuk identifikasi daerah perlindungan lamun di Teluk Kotania dan Pelitajaya. J Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35(2):161-178. Sutomo AB, Riyono SH, Santoso. 1989. Kandungan klorofil fitoplankton di Ujung Watu, Jepara, Jawa Tengah. Dalam; Penelitian Oseanologi Perairan Indonesia, Buku I (Biologi, Geologi, Lingkungan dan Oseanografi). P3OLIPI. Jakarta. Sutomo, Juwana S. 1990. Pengamatan pendahuluan perkembangan gonad betina ikan baronang (Siganus guttatus) di perairan Pulau Pari, wilayah PulauPulau Seribu. J Oseanologi Indonesia 23:1-12. Sverdrup HU, Johnson MW, Fleming RH. 1961. The Ocean, Their Physics, Chemistry and General Biology. Englewood Cliffs, New Jersey: PrenticeHall. Swingle HS. 1968. Standarization of chemical analysis for water pond muds. FAO Fisheries 44(4) Szedlmayer ST & Lee JD. 2004. Diet shifts of juvenile red snapper with changes in habitat and fish size. J of Fish Biology: 53:58–65.
156
Tenriware 2005. Hubungan antara Mesh Size Bagian Bunuhan (Crib) dengan Selektivitas Alat Tangkap Sero di Perairan Pantai Pitumpanua Teluk Bone (tesis). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 105 hal. Tenriware 2009. Keanekaragaman sumberdaya ikan yang tertangkap dengan alat tangkap sero di Perairan Pitumpanua – Kab. Wajo, Teluk Bone. J Perikanan & Kelautan IV:1 -12. Tharwat AA, Rahman AA. 2006. Fishery traps (gargours) in Saudi Territorial Water of the Arabian Gulf. JKU: Marine Science 17:13-31. Thoha H. 2007. Kelimpahan plankton di ekosistem perairan Teluk Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat. J Makara, Sains 11 (1) : 44-48. Tomascik T, Mah AJ, Nontji A, Mousa MK. 1997. The ecology of the Indonesia Seas. Series Vol. 8. Ssingapore: Periplus Edition (Hk) Ltd. Tuwo A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Cetakan I. Surabaya: Brilian Internasional. 412 hal. Umar NA. 2009. Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener di Perairan Pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (disertasi). Bogor. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. UNESCO. 1983. Coral reef, seagrass and mangrove ecosystem. Coral reefs, seagrass bads and mangroves, their interaction in the coastal zones of the Carribean. UNESCO Report on Marine Science 23:6-16. Valiela I. 1984. Marine Ecological Processes. New York: Springer-Verlag. Wahyudewantoro G. 2009. Komposisi jenis ikan perairan mangrove pada beberapa muara sungai di Taman Nasional Ujung Kulon, PandeglangBanten. J Zoo Indonesia 18(2):89-98 Wardjan Y. 2005. Seleksi Lokasi dan Estimasi Daya Dukung Lingkungan Perairan untuk Budidaya Ikan Kerapu Teknik Keramba Jaring Apung di Perairan Pulau Panikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan (Tesis). Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 161 hal Wassef EA, Hady HAA. 1997. Breeding biology of rabbitfish Siganus canaliculatus (Siganidae) in Mid Arabian Gulf. J Fisheries Research 3:159-166. Wattayakorn. 1988. Nutrient Cycling in Estuarine. Paper presented in the Project on Research and its application to management of the mangrove of Asia and Pasific, Rayong, Thailand. 13 p.
157
Weatherley AH dan Gill HS. 1987. The Biology of Fish Growth. London: Academic Press. 443 hal. Wenno LK. 2003. Studi dinamika Selat Makassar serta interaksinya dengan daratan Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Laporan Akhir Pengembangan Riset Unggulan Kompetitif Tahun Anggaran 2003. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI. 96 hal. Widodo J, Aziz KA, Priyono BE, Tampubolon GH, Naamin N, Djamali A. 1998. Potensi dan Penyebaran Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Jakarta: Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut. Jakarta, LIPI. 251 halaman. Widodo J, Suadi. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Cetakan ke II. 252 hal. Wudianto. 2007. Set Net sebagai Alternatif Alat Tangkap Ikan Hemat Energi. Artikel. Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan. Yusfiandani R. 2004. Studi tentang Mekanisme Berkumpulnya Ikan Pelagis Kecil di Sekitar Rumpon dan Pengembangan Perikanan di Perairan Pasauran Propinsi Banten (disertasi). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Yusof S. 2002. Demersal fish stock assessment in the inshore of the east coast of Peninsular Malaysia. Thirteenth trawl survey of the coastal waters of east coast of Peninsular Malaysia (April-June 2001). Ministry of Agriculture Malaysia. 138p. Zainuddin M. 2011. Skipjack tuna in relation to sea surface temperatur and clorophyll-a concentration of Bone Bay using remotely sensed satellite data. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 3(1):82-90. Zar JH. 1984. Biostatistical Analysis. 2nd Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hal International, Inc.