Aquatic Plant and Fish Assosiation in the Parit Belanda River, Meranti Pandak Village, Rumbai Pesisir District, Pekanbaru Regency, Riau Province By: Fariza Ulfa1), Efawani2), Windarti2)
[email protected] Abstract There are many types of aquatic plant and fish in the Parit Belanda River, but there is no information on the assosiation of aquatic plant and fish in the river. To understand that assosiation, a research has been conducted in February – March 2016. Sampling were conducted once /week for a month period. Poecilia reticulata, Trichopsis vittata, Aplocheilus pancha and Oreochromis niloticus were found around the community of Paspalum sp. Around the Eichhornia crassipes community, there were T. vittata, Rasbora einthovenii, P. reticulata, Trichogaster trichopterus, and Esomus metallicus present. While T. trichopterus, R. einthovenii, E. metallicus, Oxygaster anomarula, P. reticulata, and T. vittata were found around the Ipomoea aquatica community. There is similarity in fish species present around different aquatic plants. Based on data obtained, it can be concluded that there is no specific association between aquatic plant and fish species in the Parit Belanda River. Keywords: Aquatic plant, fish, assosiation, Parit Belanda River 1) Student of the Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University 2) Lecturers of the Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University Pekanbaru. Pada saat ini kondisi
PENDAHULUAN
lingkungan di Sungai Parit Belanda
DAS merupakan suatu bentuk yang berkaitan dengan ekosistem
mengalami
aquatik
aktifitas yang terdapat pada daerah
yang
mempunyai
peran
perubahan.
penting dan berfungsi sebagai daerah
sungai
tangkapan air (catchment area) bagi
besarnya
daerah sekitar.
dihasilkan oleh aktifitas
Sungai
Parit
tersebut volume
Tingginya
menyebabkan limbah
yang
perkotaan
(domestik), industri, pertanian, dan
Belanda
merupakan salah satu anak Sungai
sebagainya
Siak
organik maupun anorganik yang
yang
terdapat
di
Kota
1
baik
berupa
limbah
terbawa bersama aliran permukaan
Fakultas
(run off).
Kelautan Universitas Riau.
Sungai Parit Belanda banyak ditumbuhi memiliki
tumbuhan peranan
air
dan
Ilmu
Metode penelitian
yang
Metode
yang
digunakan
bagi
dalam penelitian ini adalah metode
organisme perairan, contohnya ikan.
survei, dimana Sungai Parit Belanda
Selama
Parit
dijadikan sebagai lokasi penelitian,
Belanda yang dilakukan hanya jenis
tumbuhan air dan ikan yang berada
dan
air
di sekitar tumbuhan air sebagai objek
jenis-jenis
penelitian. Data yang dikumpulkan
(Efawani, 2015),
berupa data primer. Baik yang diukur
identifikasi ikan (Gusriyeni, 2015),
dan diamati di lapangan ataupun
sistim reproduksi ikan (Verawati,
yang dianalisis di laboratorium.
2015), jenis krustasea (Windarti,
Prosedur Penelitian
ini
penelitian
kerapatan
(Ariyanti,
penting
Perikanan
tumbuhan
2015),
tumbuhan air
di
2015), dan iktiofauna ekosistem
Stasiun
pengamatan
sungai (Efizon, 2015). Tetapi belum
ditentukan
ada penelitian mengenai asosiasi
purposive sampling, yaitu metode
tumbuhan air dengan ikan.
dimana penentuan stasiun dengan
Oleh
menggunakan
metode
karena itu penulis tertarik untuk
memperhatikan
menulis asosiasi tumbuhan air di
pertimbangan
Sungai Parit Belanda Kelurahan
penelitian yang mewakili kondisi
Meranti Pandak Kecamatan Rumbai
perairan (Hadiwigeno, 1990). Stasiun
Pesisir Kotamadya Pekanbaru.
pengambilan sampel dibagi menjadi
METODOLOGI PENELITIAN
tiga stasiun dan mewakili lokasi
Penelitian
ini
dilaksanakan
perairan
berbagai kondisi
penelitian,
di
yaitu:
daerah
pada
pada bulan Februari – Maret 2016 di
bagian hulu, tengah, dan hilir sungai,
Sungai Parit Belanda Kelurahan
Pekanbaru.
Pengambilan Sampel Tumbuhan Air, Ikan, Kerapatan Tumbuhan Air dan Parameter Kualitas Air Pengambilan sampel tumbuhan
Kegiatan penelitian dibagi dalam dua
air, kerapatan tumbuhan air dan
tahap, yaitu: kegiatan di lapangan
pengukuran kualitas air di lapangan
dan di Laboratorium Biologi Perairan
dilakukan
Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir
Kotamadya
2
sebanyak
1
kali
pengambilan.
Sedangkan
pengambilan
sampel
berasosiasi
di
ikan
tumbuhan
Dari ketiga stasiun di Sungai
yang
Parit
Belanda,
diperoleh
jumlah
air
tumbuhan air 3 jenis dan ikan
dilakukan seminggu sekali selama
berjumlah 8 jenis. Untuk lebih
satu bulan.
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Perolehan Sampel Tabel 1. Hasil Perolehan Sampel Tumbuhan Air dan Ikan Stasiun Habitat Tumbuhan Air Ikan I Tempat pengambilan sampel Tumbuhan Cupang (Trichopsis vittata) tumbuhan air berbentuk kolam kecil, rumput papaitan Gupi (Poecilia reticulata) dengan sumber air berasal dari mata (Paspalum sp.) Kepala timah (Aplocheilus air yang dibendung dalam selokan dan pancha) waduk kecil. sehingga air memenuhi kolam tersebut. Air relatif dalam, ditemukan tumbuhan rumput papaitan yang hidup di tepi sungai sedangkan akarnya menancap di pinggir sungai dan daunnya menutupi pinggir permukaan air kolam tersebut. II Tempat pengambilan sampel berupa Tumbuhan Gupi (Poecilia reticulata) anak sungai yang dangkal, terdapat rumput papaitan Cupang (Trichopsis vittata) beberapa vegetasi tumbuhan rumput (Paspalum sp.) Nila (Orechromis niloticus) papaitan yang akarnya menancap dipinggir sungai sedangkan daunnya Kangkung air Sepat rawa (Trichogaster menutupi permukaan air sehingga di (Ipomoea trichopterus) bawahnya ada ikan yang hidup di aquatica) Pantau (Rasbora einthovenni) bawahnya, eceng gondok hidupnya Pantau janggut (Essomus mengapung kemudian di bawahnya di metallicus) temukan ikan sedangkan kangkung air Sepimping (Oxygaster akarnya menancap di substrat anomarula) sedangkan daunya mencuat ke atas Eceng gondok Cupang (Trichopsis vittata) permukaan sungai. (Eichhornia Pantau (Rasbora einthovenni) crassipes) III Tempat pengambilan sampel berupa Eceng gondok Gupi (Poecilia reticulata) anak sungai besar dimana air relatif (Eichhornia Cupang (Trichopsis vittata) dalam dan arusnya tidak terlalu deras crassipes) Sepat rawa (Trichogaster karena terdapat banyak tumbuhan air trichopterus) eceng gondok yang hidupnya Pantau janggut (Esomus mengapung dipermukaan perairan metalicus) sungai dan kangkung air akarnya Pantau (Rasbora einthovenni) menancap di substrat. Kangkung air Gupi (Poecilia reticulata) (Ipomoea Sepat rawa (Trichogaster aquatica) trichopterus) 3
Cupang (Trichopsis vittata) II jenis tumbuhan air diperoleh 3 Berdasarkan Tabel 2 diatas
jenis dan 7 jenis ikan.
dapat dilihat bahwa jumlah jenis
Berdasarkan hasil penelitian
tumbuhan air dan ikan lebih banyak
yang dilakukan di tiga stasiun yaitu
diperoleh pada Stasiun II (tengah
hulu, tengah dan hilir Sungai Parit
sungai) sedangkan jumlah sampel
belanda terdapat 3 jenis tumbuhan
terendah diperoleh pada Stasiun I
air. Jenis tumbuhan yang termasuk
(hulu sungai).
tipe
Pada Stasiun I jenis tumbuhan
floating
adalah
Eichhornia
crassipes dan jenis tumbuhan yang
air yang diperoleh hanya 1 jenis dan
termasuk
ikan yang beriterasksi dibawahnya
Paspalum sp. dan Ipomoea aquatic.
tipe
emergent
adalah
ada 3 jenis. Sedangkan pada Stasiun famili, 7 genus, dan 8 spesies ikan,
Identifikasi Ikan Berdasarkan penelitian yang
seperti
telah dilakukan maka didapatkan 5
yang
tertera
pada
tabel
berikut ini:
Tabel 1. Jenis-Jenis Ikan yang Tertangkap di Sungai Parit Belanda No 1 2 3
Famili Aplocheilidae Cichlidae Cyprinidae
4
Osphronemidae
5
Poeciliidae
Genus Aplocheilus Oreochromis Rasbora Oxygaster Trichogaster Trichopsis Poecilia
Spesies Aplocheilus pancha Oreochromis nilloticus Rasbora einthovenii Esomus metalicus Oxygaster anomarula Trichogaster trichopterus Trichopsis vittata Poecilia reticulata
Nama Daerah Kepala Timah Nila Pantau Pantau Janggut Sepimping Sepat Rawa Cupang Gupi
Sumber: Data Primer 2016 Pada Tabel Pada bagian hulu Sungai
pantau, pantau janggut, nila, dan
Parit Belanda ditemukan 3 jenis ikan
sepimping. Sedangkan pada bagian
yaitu ikan kepala timah, gupi, dan
hilir ikan yang ditemukan adalah
cupang. Pada bagian tengah paling
ikan cupang, gupi, sepat rawa,
banyak ditemukan jenis ikannya
pantau, dan pantau janggut.
yaitu ikan cupang, gupi, sepat rawa,
4
Parit Belanda dapat dilihat pada tabel
Asosiasi Tumbuhan Air dengan Ikan Hasil pengambilan sampel
di bawah ini:
tumbuhan air dan ikan di Sungai Tabel 9. Asosiasi Tumbuhan Air dan Ikan di Sungai Parit Belanda Jenis Tumbuhan Air
Keterangan Rumput papaitan (Paspalum sp.) Gupi (Poecilia reticulata), cupang (Trichopsis vittata), kepala timah (Aplocheilus pancha), dan nila (Oreochromis niloticus) Eceng gondok (Eichhornia crassipes) Cupang (Trichopsis vittata), pantau (Rasbora einthovenii.), gupi (Poecilia reticulata), sepat rawa (Trichogaster trichopterus), dan pantau janggut (Esomus metallicus). Kangkung air (Ipomoea aquatica) Sepat rawa (Trichogaster trichopterus), pantau (Rasbora einthovenii), pantau janggut (Esomus metallicus), sepimping (Oxygaster anomarula), gupi (Poecilia reticulata), dan cupang (Trichopsis vittata).
Sumber: Data primer 2016 Dapat dilihat pada Tabel 9
Pada
bagian
hulu
bahwa tumbuhan air yang ditemukan
tumbuhan
di Sungai Parit Belanda ada 3 jenis
ditemukan, tumbuhan Paspalum sp.
yaitu
Berdasarkan tabel di atas tumbuhan
Paspalum
sp.,
Eichhornia
Paspalum
di
yang
crassipes, dan Ipomoea aquatica.
Paspalum
Indrawati (2008) menyatakan bahwa
ditemukan ikan gupi (P. reticulata),
tumbuhan air merupakan salah satu
cupang (T. vittata), kepala timah (A.
komponen
ekosistem
pancha) dan ikan nila (O. niloticus).
perairan. Beberapa spesies tumbuhan
Paspalum sp. Ikan yang ditemukan
dapat ditemukan di perairan mengalir
di sekitar Paspalum sp. adalah ikan
(sungai) maupun tenang (rawa).
gupi, cupang, kepala timah, dan
penyusun
sp.
sp.
hanya
sekitarnya
anakan ikan nila. Ikan-ikan ini
5
ditemukan di sekitar Paspalum sp.
sungai dengan suhu ini dapat hidup
karena daun-daunnya yang menutupi
di permukaan, tengah maupun dasar
permukaan
perairan dengan suhu 27-28
pinggiran
sungai
o
C
membuat perairan menjadi teduh dan
dengan pH 6. Hal ini sesuai dengan
kaya
Keberadaan
pernyataan Guther (1961) bahwa
tumbuhan Paspalum sp. ditempat
ikan kepala timah hidup pada suhu
tersebut sebagai tempat ikan hidup
20- 35 °C dengan pH 6,0-8,0 namun
dan mencari makan karena daun
ikan ini lebih sering berada di
Paspalum sp. yang terkena air akan
perairan bagian atas dan makanan
ditumbuhi
lumut
ikan ini seperti jentik nyamuk, cacing
merupakan salah satu makanan ikan.
darah, udang kecil, dan hewan kecil
Daun Paspalum sp. yang menutupi
lainnya, sehingga Paspalum sp. yang
perairan merupakan tempat jentik
hidup
nyamuk dijumpai pada perairan yang
merupakan
memiliki arus yang tenang atau
mencari makan ikan kepala timah
tergenang,
dan ikan gupi.
akan
oksigen.
lumut
dan
sehingga
ikan
di
Sungai
Parit
habitat
Belanda
dan
tempat
memanfaatkan Paspalum sp. untuk
Ikan yang juga ditemukan di
tempat mencari makan dan bertahan
sekitar Paspalum sp. yaitu ikan
hidup.
cupang (T. vittata), dimana ikan ini
Ikan kepala timah ditemukan di
memiliki
habitat
yang
banyak
sekitar Paspalum sp. habitat dan
dinaungi pepohonan dan ditumbuhi
makanan ikan kepala timah sama
tumbuhan
dengan
bersembunyi
ditempat
ikan yang
gupi
yaitu
berarus
hidup tenang,
air
untuk dari
tempat predator.
Umumnya perairan yang mempunyai
memiliki air yang bersih dengan
pH 6-7 dan suhu air 24-30
vegetasi
Perairan
tumbuhan.
Ikan
kepala
Sungai
Parit
o
C.
Belanda
timah banyak ditemukan mulai dari
memiliki pH 6 dan suhu 27-28 oC
muara sungai, di persawahan dan
sehingga
selokan yang berhubungan langsung
Belanda layak menjadi habitat bagi
dengan sungai yang memiliki air
ikan
yang bersih dengan vegetasi yang
ditemukan di sekitar Paspalum sp.
ditumbuhi tanaman, ditemukan pada
ikan nila yang ditemukan merupakan
6
perairan
cupang.
Sungai
Ikan
nila
Parit
juga
anakan. Diduga
Paspalum sp.
yang banyak tumbuh Ikan sepat
merupakan tempat asuhan bagi ikan
rawa,
nila. Ikan yang ditemukan disekitar
tumbuhan kangkung air merupakan
eceng gondok adalah ikan cupang,
ikan yang habitat hidupnya berada
pantau, gupi, sepat rawa, dan pantau
dibawah
janggut. Ikan cupang Umumnya
sedangkan ikan gupi, pantau, pantau
termasuk
janggut, dan sepimping merupakan
kelompok
ikan
yang
yang
ditemukan
tumbuhan
ikan
ingin kawin. Ikan
perairan yang berarus tenang dan
janggut,
gupi
di
memanfaatkan tumbuhan air untuk
yang menyukai
berlindung dan mecari makan salah
tempat teduh sehingga eceng gondok
satunya adalah tumbuhan kangkung
merupakan salah satu tumbuhan air
air
yang disukai jenis ikan ini untuk
permukaan perairan. Ikan cupang
habitat dan mencari makan. Ikan
juga di temukan di sekitar kangkung
sepat rawa menyukai rawa-rawa,
air dimana ikan ini memiliki habitat
danau, sungai dan parit-parit yang
yang banyak dinaungi pepohonan
berair tenang, terutama yang banyak
dan ditumbuhi tumbuhan air untuk
ditumbuhi tumbuhan air. Sebagian
tempat bersembunyi dari predator
besar makanan sepat rawa adalah
diduga
plankton, tumbuh-tumbuhan air, dan
merupakan tempat berlindung dari
lumut. Tumbuhan kangkung air (I.
predator.
aquatica) merupakan jenis tumbuhan
Pengukuran Kualitas Air
ikan
sepat
habitat
rawa
merupakan
dan
memiliki
rindang
membuat gelembung udara pada saat pantau, pantau
yang
dibawah
yang hidup mengapung di perairan.
yang
daunya
tumbuhan
Hasil
menutupi
kangkung
pengukuran
air
kualitas
Ikan yang ditemukan di sekitar
perairan yang dilakukan dua kali
kangkung air adalah sepat rawa,
selama penelitian di Sungai Parit
pantau, pantau janggut, sepimping,
Belanda adalah sebagai berikut :
gupi, dan cupang. Kangkung air di Sungai Parit Belanda merupakan tumbuhan air
7
Tabel 10. Hasil Pengukuran Kualitas Air di Sungai Parit Belanda No. Parameter Satuan I. II. -
Fisika Suhu Kecerahan Kedalaman Kimia pH DO CO2 Bebas
I
Stasiun II
III
Baku Mutu*
ºC cm cm
28 73 132
27 41 44
28 55 138
Deviasi 3* # #
mg/L mg/L
6 4,7 8,1
6 4,0 8,5
6 4,2 9,0
6-9* 4* #
Sumber: Data Primer 2016 Keterangan : *PP No. 82 Tahun 2001 (Kelas II) #Tidak dipersyaratkan Berdasarkan hasil penelitian,
Sungai Parit Belanda didapatkan
suhu perairan Sungai Parit Belanda
nilai kecerahan 41-73 cm.Hal ini
berkisar 27-28 ºC. Suhu terendah
menunjukan
terdapat pada Stasiun II yaitu 27ºC,
kecerahan
sedangkan suhu tertinggi terdapat
Belanda sangat tinggi.
pada Stasiun I dan III yaitu 28ºC.
Derajat
Hasil
pengukuran
bahwa perairan
tingkat
Sungai
keasaman
Parit
(pH)
rata-rata suhu
selama penelitian di Sungai Parit
perairan di Sungai Parit Belanda
Belanda relatif homogen yaitu 6.
pada setiap stasiun tidak terlalu jauh
Nilai
berbeda. Suhu perairan Sungai Parit
menunjukkan bahwa perairan Sungai
Belanda
27-28
0
pH
yang
didapatkan
C. Dari hasil
Parit Belanda bersifat asam, tetapi
tersebut dapat dilihat bahwa perairan
masih dapat mendukung kehidupan
Sungai Parit Belanda masih mampu
organisme
mendukung kehidupan
tumbuhan dan ikan. Hal ini sesuai
organisme
dengan
air dan ikan. Nilai kecerahan diukur
dipersyaratkan oleh PP No. 82 Tahun
menggunakan
disk.
2001 (Kelas II) bahwa pH yang
Kecerahan yang produktif adalah
optimal untuk perairan adalah 6-9,
apabila pinggan secchi kecerahan
digunakan sebagai indikator untuk
diatas 40 cm dari permukaan. Dari
menyatakan baik buruknya kondisi
hasil
perairan sebagai lingkungan hidup.
pengukuran
kecerahan
di 8
baku
terutama
yang ada didalamnya yaitu tumbuhan
Secchi
batas
akuatik
mutu
yang
Kebanyakan
perairan
alami
masih dapat mendukung kehidupan
mempunyai pH berkisar 5-9 dan
organisme air seperti
sebagian besar biota perairan sensitif
tumbuhan air. nilai pH yang sesuai
terhadap perubahan pH. Sungai parit
untuk pertumbuhan organisme air
Belanda memiliki pH 6 sehingga
salah
satunya
ikan dan
ikan
5-8,5.
Oksigen terlarut (DO) yang
mg/L dan kandungan terendah adalah
selama penelitian berkisar
2 mg/L. Berdasarkan baku mutu air
antara 4,0-4,7 mg/L. Nilai oksigen
Peraturan Pemerintah No.82 Tahun
terlarut di Sungai Parit Belanda
2001 Kelas II tentang pengelolaan
tergolong baik untuk mendukung
kualitas
pertumbuhan ikan dan tumbuhan air.
pencemaran air, keadaan suhu, pH
Hal ini sesuai dengan batas baku
dan oksigen terlarut perairan Sungai
mutu yang dipersyaratkan oleh PP
Parit Belanda Kota Pekanbaru masih
No. 82 Tahun 2001 (Kelas II) bahwa
berada dalam ambang baku mutu
DO yang optimal untuk perairan
sehingga masih mampu mendukung
adalah 4. Hal ini sesuai dengan
kehidupan organisme di dalamnya.
Effendi (2003) menyatakan bahwa
KESIMPULAN DAN SARAN
Perairan yang ideal untuk kehidupan
Kesimpulan
diukur
air
dan
pengendalian
organisme akuatik seperti tumbuhan
Berdasarkan hasil penelitian di
air sebaiknya memiliki kadar oksigen
Sungai Parit Belanda Kelurahan
tidak kurang dari 5 mg/L.
Meranti Pandak Kecamatan Rumbai
yang
Karbondioksida (CO2) bebas
Pesisir Kotamadya Pekanbaru, jenis
diukur
tumbuhan
berkisar
selama
8,1-9,0
penelitian
yang
ditemukan
Nilai
meliputi 2 kelas, 3 famili, dan 3 jenis
karbondioksida bebas di Sungai Parit
tumbuhan air. Sedangkan jenis ikan
Belanda
yang ditemukan meliputi 5 famili, 7
tergolong
mg/L.
air
baik
untuk
kehidupan organisme aquatic salah
genus, dan 8 spesies.
satunya tumbuhan air dan ikan Hal
Kerapatan total tumbuhan air
ini sesuai dengan pendapat Kasry
di Sungai Parit Belanda berkisar
(2002), nilai karbondioksida bebas
4-32 individu/m2. Kerapatan tertinggi
yang
terdapat
mendukung
kehidupan
pada
stasiun
II
yaitu
32 individu/m2. Sedangkan kerapatan
tumbuhan air tidak lebih dari 12
9
terendah terdapat pada stasiun I yaitu
kedalaman, kecerahan, pH, oksigen
17 individu/m2.
terlarut, dan karbondioksida bebas
Berdasarkan
asosiasi
masih dapat mendukung kehidupan
tumbuhan air dengan ikan di Sungai
organisme akuatik seperti tumbuhan
Parit Belanda diketahui bahwa pada
air dan ikan.
Tumbuhan Paspalum sp. merupakan
Saran
salah satu habitat ikan kepala timah
Penelitian ini merupakan data awal
(A. pancha) tempat mencari makan
dalam asosiasi tumbuhan air dengan
ikan gupi (P. reticulata) dan cupang
ikan di Sungai Parit Belanda anak
(T. vittata) dan berlindung dari
Sungai Siak Kota Pekanbaru. Oleh
predator bagi anakan ikan nila
karena
(O. niloticus). Sedangkan tumbuhan
untuk
eceng
crassipes)
tentang keterkaitan tumbuhan air
merupakan makanan bagi ikan sepat
dengan reproduksi ikan di Sungai
rawa (T. trichopterus), ikan pantau
Parit Belanda anak Sungai Siak Kota
janggut (E. metallicus), pantau (R.
Pekanbaru .
einthovenii)
DAFTAR PUSTAKA
gondok
(E.
sepimping
(O.
bagi ikan gupi (P. reticulata), tempat menempelkan telur ikan cupang (T. Tumbuhan
I.
aquatica
merupakan tempat habitat ikan sepat rawa (T. trichopterus), pantau (R. einthovenii),
pantau
janggut
(E.
metallicus),
dan
sepimping
(O.
dilakukannya
menyarankan penelitian
Hadiwigeno, C. 1990. Hubungan Kandungan Nitrat dan Fosfat dengan Kelimpahan Fitoplankton di Danau Baru Desa Mentulik Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. (tidak diterbitkan).
anomarula) tempat mencari makan ikan dan habitat ikan (P. reticulata) dan bersembunyi dari predator ikan cupang (T. vittata). Berdasarkan
penulis
Indrawati. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan Air pada Perairan Sungai dan Rawa Dikabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggarawarta. WartaWiptek. 13 (2): 14-20.
anomarula) dan tempat berlindung
vittata).
itu
hasil
pengukuran parameter kualitas air di Sungai Parit Belanda seperti suhu,
10
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Kasry, A. dan N.E. Fajri. 2012. Diktat Kuliah Manajemen Sumberdaya Perairan. Laboratorium Ekologi dan Manajemen Lingkungan Perairan. Jurusan
Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. (tidak diterbitkan).
11