Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record Agung Purwo Wicaksonoa*, Kariyamb, Izzati Muhimmahc a
Program Pascasarjana Magister Informatika, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta b Program Studi Statistika, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta c Program Pascasarjana Magister Informatika, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * e-mail:
[email protected] ABSTRACT Electronic Medical Record (EMR) has now become a trend in the world of health care. Lot of obstacles and barriers that interfere implementation of EMR. This paper discussed the eleven factors suspected to affect the implementation of EMR, with a case study hospital in Banyumas. By using logistic regression analysis obtained eight of the eleven factors that significantly affect the implementation of RME. The eight factors are financial factors, Human Resources (HR), the process of changing, psychological factors, legal factors, the time factor, organizational factors, and ICT trends. Technology, infrastructure, and social is a factor that does not significantly affect the implementation of EMR in hospital. ICT trends are new factors that significantly affect the implementation of EMR in hosital. Keywords : EMR, logistic regression, Banyumas, ICT trends, health care
ABSTRAK Salah satu penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam dunia kesehatan yang telah menjadi tren dalam dunia pelayanan kesehatan secara global adalah Rekam Medis Elektronik (RME). Pada bagian lain berbagai macam kendala dan hambatan yang berpotensi untuk dapat mengganggu terwujudnya program tersebut tidaklah sedikit. Pada makalah ini dibahas sebelas faktor yang diduga mempengaruhi implementasi RME, dengan mengambil studi kasus Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Banyumas. Dengan menggunakan analisis regresi logistik didapatkan delapan dari sebelas faktor yang signifikan berpengaruh terhadap implementasi RME. Adapun kedelapan faktor tersebut adalah: faktor finansial, faktor Sumber Daya Manusia (SDM), faktor proses perubahan, faktor psikologi, faktor legal, faktor waktu, faktor organisasi, dan tren TIK. Faktor teknologi, infrastruktur, dan sosial adalah faktor yang tidak signifikan berpengaruh terhadap implementasi RME di RS. Faktor tren TIK merupakan faktor baru yang secara signifikan berpengaruh terhadap implementasi RME di RS. Kata Kunci : RME, regresi logistik, Banyumas, tren TIK, layanan kesehatan
Di Indonesia RME sebenarnya
Pendahuluan Rekam medis adalah kumpulan keterangan
tentang
identitas,
hasil
telah mulai bergema sejak tahun 2005. Pemerintah
sebagai
salah
satu
anamnesis, pemeriksaan, dan catatan
stakeholder yang berperan sangat penting
segala kegiatan para pelayan kesehatan
melalui
atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan
bekerjasama
ini bisa bersifat cetakan ataupun data
Komunikasi dan Informatika sudah sejak
digital (Hanafiah dan Amir, 1999).
awal tahun 2005 mencanangkan program
Kementerian dengan
Kesehatan Kementerian
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
55
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
layanan kesehatan terintegrasi (e-health
psikologis, (7) sosial, (8) legal formal, (9)
Indonesia)
untuk
organisasi, dan (10) proses perubahan
layanan
(Boonstra dan Broekhuis, 2010; Granlien
dengan
mewujudkan kesehatan
tujuan
pemerataan
bagi
di
dan Hertzum, 2012; Handiwidjojo, 2009;
Indonesia khususnya daerah yang selama
Hassan, dkk., 2010; Hasanain dan Cooper,
ini sangat sulit dijangkau oleh treatment
2014; Khalifa, 2013).
kesehatan
seluruh
yang
wilayah
berkualitas
serta
Subkhan
(2011),
teknologi penunjang sarana kesehatan.
bahwa
Program yang dicanangkan oleh dua
mempengaruhi
kementrian tersebut merupakan angin
Demikian pula seperti yang disampaikan
segar bagi perbaikan kualitas layanan
oleh
kesehatan di Indonesia. Akan tetapi
mengatakan
berbagai macam kendala dan hambatan
informasi
tidak
yang berpotensi untuk dapat mengganggu
penunjang
manajemen
terwujudnya program tersebut tidaklah
yang ada, tetapi justru merupakan sebagai
sedikit (Djalil, 2005).
hal yang justru menawarkan terjadinya
Benson
(2011)
dengan
saat
kantor
ini
mengatakan
kominfo bahwa
penelitiannya
penyelenggaraan
faktor finansial, teknologi, psikologis,
telah
pendidikan.
Kota
Bogor
fungsi
teknologi
sekedar
sebagai
pemerintahan
perubahan-perubahan sehubungan
bahwa
TIK
dunia
menggunakan mix method statistic dalam mengungkapkan
tren
mendasar
dengan
proses pemerintahan
(Pemerintah Kota Bogor, 2013).
dan legal formal adalah faktor yang
Berdasarkan uraian diatas maka
berpengaruh secara signifikan dalam
pada penelitian ini akan diteliti apakah
implementasi RME pada RS. Dengan
faktor
menggunakan
regression
waktu, psikologis, sosial, legal formal,
analysis, Butt dkk (2014) menemukan
organisasi, proses perubahan, dan tren
bahwa faktor finansial, SDM, waktu,
TIK berpengaruh terhadap implementasi
psikologis, sosial, legal formal, organisasi,
RME pada RS dengan menggunakan
dan proses perubahan merupakan faktor
metode
yang signifikan terhadap implementasi
Penelitian ini mengambil studi kasus
RME. Dari penelusuran literatur yang
pada RS di Kabupaten Banyumas.
lain, ditemukan 10 faktor yang memiliki
Tujuan Penelitian/Tujuan Penulisan
multiple
pengaruh dalam implementasi RME pada RS, yaitu (1) finansial, (2) SDM, (3)
finansial,
SDM,
analisis
infrastruktur,
regresi
logistik.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
teknologi, (4) infrastruktur, (5) waktu, (6) Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
56
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang secara statistik berpengaruh terhadap implementasi
RME
pada
Kabupaten
Banyumas
RS
dengan
2. Untuk membuktikan bahwa tren TIK statistik
juga
Keluarga.
di
menggunakan analisis regresi logistik.
secara
Bunda, RSU Sinar Kasih, dan RSU Dadi
Data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah data dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan
berpengaruh
data dimulai dari tanggal 1 November s.d.
terhadap implementasi RME pada RS
10 Desember 2016 di 7 RS yang ada di
di Kabupaten Banyumas.
Kabupaten Banyumas.
Metode Penelitian/Penulisan
Variabel
Penelitian ini dilakukan pada RS
penelitian
dependen
ini
adalah
dalam
kemungkinan
yang berada di wilayah Kabupaten
implementasi rekam medis elektronik
Banyumas, Jawa Tengah. Populasi dari
(RME) pada rumah
penelitian ini adalah pegawai di 7 RS
Kabupaten
yang berada di wilayah Kabupaten
dependen skala biner, yaitu 0 (Y=0)
Banyumas. Pegawai rumah sakit yang
untuk kemungkinan rumah sakit tidak
diobservasi adalah pegawai manajerial
mengimplementasikan RME dan 1 (Y=1)
(pimpinan
untuk
RS/pimpinan
unit
Rekam
Medis), dokter, dan staf unit rekam medis.
Banyumas.
kemungkinan
Variabel
1. Finansial (F)
yaitu
2. SDM (H)
RS
mengimplementasikan kelompok
RS
telah
RME
dan
yang
mengimplementasikan kelompok
yang
RS
belum
RME, yang
dari telah
5. Psikologis (P) 6. Infrastruktur (I)
8. Legal Formal (L)
Soekarjo
9. Waktu (W)
Sedangkan dari belum
kelompok RS yang
mengimplementasikan
RME
10. Organisasi (O) 11. Tren TIK (T)
diambil 5 RS, yaitu RS Militer DKT Wijayakusuma,
RSU
Ananda,
RSU
yang
4. Proses Perubahan (C)
RS, yaitu RSUD Prof. Dr. Margono Banyumas.
sakit
3. Teknologi (E)
7. Sosial (S)
RSUD
rumah
independen
mengimplementasikan RME diambil 2
dan
Variabel
digunakan dalam penelitian ini adalah:
tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok
(RS) di
mengimplementasikan RME.
Kabupaten Banyumas saat ini memiliki 23 RS. Dalam penelitian ini 23 RS
sakit
Variabel independen digunakan untuk
mengukur
persepsi
responden
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
57
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
terhadap
faktor
yang
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
mempengaruhi
implementasi RME di RS tempat mereka
ke–r pada p variabel prediktor P(Y > r|xi) (Hosmer dan Lemeshow, 2000).
bekerja. Dengan pengkategorian persepsi sebagai berikut: 1 = tidak setuju, 2 =
Peluang
kumulatif
P(Y ≤ r |xi)
didefinisikan sebagai berikut:
kurang setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju, kecuali untuk variabel psikologis. Persepsi
pada
variabel
....................................... (1)
psikologis
dikategorikan sebagai berikut: 1 = sangat
dimana xi = (xi1, xi2,..., xip) merupakan
setuju, 2 = setuju, 3 = kurang setuju, dan
nilai pengamatan ke-i (i = 1, 2, ..., n) dari
4 = tidak setuju.
setiap variabel p variabel prediktor
Regresi logistik biner adalah uji statistik
yang
digunakan
(Agresti, 1990.). Pendugaan
untuk
parameter
regresi
menjelaskan hubungan antara variabel
dilakukan dengan cara menguraikannya
respon yang berupa data kualitatif (data
menggunakan transformasi logit dari
dengan skala nominal atau ordinal)
P(Y ≤ r|xi).
dimana
variabel
respon
bersifat
dikotomus dan variabel tersebut hanya mempunyai dua kategori saja, yaitu
.....................................(2)
kategori kejadian sukses (Y=1) dan
Persamaan 3 didapatkan dengan
kategori kejadian gagal (Y=0) dengan
mensubsitusikan
variabel bebas yang berupa data berskala
persamaan 2.
persamaan
1
...(3)
interval dan atau kategorik. Model yang dapat digunakan untuk regresi logistik biner adalah model logit, dimana sifat yang tertuang dalam peluang kumulatif sehingga merupakan
cumulative model
logit
models
yang
dapat
dibandingkan dengan peluang kumulatif yaitu peluang kurang dari atau sama dengan kategori respon ke–r pada p variabel prediktor yang dinyatakan dalam vektor xi adalah P(Y ≤ r|xi), dengan peluang lebih besar dari kategori respon
dan
dengan nilai βk untuk setiap k = 1, 2, ..., p pada setiap model regresi logistik ordinal adalah sama. Model
yang
diperoleh
perlu
dilakukan uji signifikansi pada koefisien β terhadap variabel respon, yaitu dengan uji serentak dan uji parsial. Uji serentak dilakukan untuk memeriksa kemaknaan koefisien β terhadap variabel respon secara
bersama-sama
dengan
menggunakan statistik uji.
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
58
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
Hipotesis :
Interpretasi koefisien parameter
H0 : β1 = β2 = … = βk = 0
dari suatu model regresi logistik adalah
H1 : paling sedikit ada satu βk ≠ 0
inferensi dan pengambilan kesimpulan
k = 1, 2, ..., p Statistik
berdasarkan pada koefisien parameter.
uji
yang
digunakan
Koefisien menggambarkan slope atau
adalah statistik uji G atau Likelihood
perubahan pada variabel respon perunit
Ratio Test.
untuk setiap perubahan variabel prediktor. Interpretasi koefisien parameter ini menyangkut dua hal, yaitu : 1. Perkiraan .................................... (4)
dimana,
mengenai
hubungan
fungsional antara variabel respon dengan variabel prediktor. 2. Menentukan pengaruh dari setiap unit perubahan variabel prediktor terhadap
Daerah
penolakan
H0
adalah
jika
dengan derajat bebas v atau nilai p-value < α. Statistik uji G mengikuti distribusi Chi-square dengan derajat bebas p. Uji
Untuk melakukan interprestasi ini maka digunakan odds ratio. Odds sendiri dapat diartikan sebagai rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari peubah respon. Rasio odds
parsial
dilakukan
untuk
memeriksa kemaknaan koefisien β secara parsial dengan menggunakan statistik uji. H0 : βk = 0 uji
mengindikasikan seberapa lebih mungkin munculnya kejadian sukses pada suatu kelompok kelompok
H1 : βk ≠ 0 ; k = 1, 2, ..., p Statistik
variabel respon.
dibandingkan lainnya.
odds
digunakan …………....(6)
......................... (5)
Risiko ψ = 1, X = x1 sama dengan X = x2 untuk
penolakan
Rasio
didefinisikan sebagai:
yang
adalah statistik uji Wald.
Daerah
dengan
H0
atau
menghasilkan
Y
=
q.
Bila
adalah
1 < ψ < ∞ maka X = x1 memiliki risiko
dengan
lebih tinggi ψ kali dibandingkan X = x2
derajat bebas v atau nilai p-value < α.
untuk
(Hosmer dan Lemeshow, 2000).
sebaliknya 0 < ψ < 1, X = x1 memiliki
menghasilkan
Y
=
q,
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
dan
59
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
risiko lebih tinggi 1/ψ kali dibandingkan
Hipotesis:
X = x2 untuk menghasilkan Y= q.
H0 : β1 = β2 = … = β11 = 0 (tidak ada pengaruh antara finansial, SDM,
Pembahasan
teknologi,
Kabupaten banyumas saat ini
proses
perubahan,
memiliki 23 Rumah Sakit dengan rincian
psikologi, infrastruktur, sosial, legal,
3 RSUD, 1 RSU Militer, 6 RS Khusus,
waktu, organisasi, dan tren TIK
dan 13 RSU Swasta. Dari hasil survey
terhadap implementasi RME di RS)
awal yang telah dilakukan pada bulan
H1 : paling sedikit ada satu βk ≠ 0 ; (ada
Februari 2016 dengan cara wawancara
pengaruh antara finansial, SDM,
singkat dengan bagian administrasi dan
teknologi,
bagian rekam medis diperoleh informasi
psikologi, infrastruktur, sosial, legal,
bahwa terdapat 4 RS (2 RSUD, 1 RSK, 1
waktu, organisasi, dan tren TIK
RSU Swasta) yang telah menggunakan
terhadap implementasi RME pada
RME dalam setahun terakhir.
di RS)
Berdasarkan populasi yang ada, didapatkan
sampel
sebanyak
proses
perubahan,
dengan k = 1, 2, ..., 11 Berdasarkan
146
hasil
pengolahan
melakukan
data, ketika variabel independen tidak
pengambilan data terhadap sampel, maka
dimasukkan kedalam model diperoleh
langkah selanjutnya adalah melakukan
nilai Chi-Square (χ2) = 174,10 dengan
analisis regresi logistik yang dimulai dari
probabilitas 0,05 dan degree of freedom
melakukan uji serentak.
(df)
Pengujian Serentak
pengolahan data tersebut juga diperoleh
responden.
Setelah
Pengujian
serentak
dilakukan
df=n-1=145,
Karena
dari
menunjukan
sebelas
variabel
dari
proses
nilai -2 Log likelihood (-2LL) = 202,372.
dengan metode backward, yaitu dimulai memasukkan
serta
nilai
bahwa
χ2 ,
>
-2LL
model
maka sebelum
terlebih dahulu, kemudian dengan tingkat
memasukkan variabel independen adalah
signifikansi α = 10% secara bertahap
tidak fit dengan data. Oleh sebab itu
dikurangi/dieliminasi
satu
analisis
variabelnya
tersisa
hingga
per
satu
variabel
independen yang signifikan saja. Metode backward
digunakan
karena
diduga
dapat
memasukkan
dilanjutkan
dengan
variabel
independen
variabel
independen
kedalam model. Saat
semua variabel independen yang ada
dimasukkan kedalam model diperoleh
mempengaruhi variabel dependen.
nilai -2LL = 146,570 serta nilai chisquare (χ2) = 163,12, dengan probabilitas
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
60
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
0,05 dan df = 146-11-1=134. Karena nilai
perbedaan
signifikan
-2LL < χ2, maka menunjukkan bahwa
dengan nilai observasinya
antara
model
model dengan memasukkan variabel independen adalah fit dengan data. Tabel 1. Tabel Omnimbus Test Coeficients Chi-square df Step -0,709 1 Block 55,801 8 Model 55,801 8
of Model Sig. 0,400 0,000 0,000
Dari tabel omnimbus test seperti pada
Tabel
1
didapatkan
nilai
2
Tabel 2. Tabel Hosmer Test Step Chi-Square 1 8,793 2 9,372 3 10,155 4 8,257 Analisis Parsial
and Lemeshow Df 8 8 8 7
Sig. 0,360 0,312 0,254 0,311
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa
kemaknaan
variabel
independen (koefisien β) secara parsial
sig of χ = 0,000 < 0,1 maka H0 ditolak.
terhadap
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan
menggunakan statistik uji Wald.
variabel independen dapat memberikan
Hipotesis
variabel
dependen
dengan
pengaruh nyata terhadap model, atau
H0 : βk = 0
dengan kata lain model dinyatakan FIT,
H1 : βk ≠ 0 ; k = 1, 2, ..., 11
atau
dapat
ada
Pada uji parsial diharapkan Ho akan
pengaruh antara faktor finansial, SDM,
ditolak sehingga variabel yang sedang
teknologi, proses perubahan, psikologi,
diuji masuk ke dalam model.
infrastruktur, organisasi,
disimpulkan
sosial, dan
tren
bahwa
legal, TIK
waktu,
Berdasarkan data pada Tabel 3
terhadap
dengan signifikansi α = 0,1 diketahui
implementasi RME pada suatu RS.
bahwa
Uji Kesesuaian Model
independen yang signifikan berpengaruh
terdapat
delapan
variabel
Untuk menentukan apakah model
terhadap implementasi RME pada RS
yang dibentuk sudah tepat atau tidak
yaitu finansial, SDM, proses perubahan,
digunakan tabel Hosmer and Lemeshow
psikologi, legal, waktu, organisasi, dan
Test seperti pada tabel 2. Dikatakan tepat
tren TIK. Kedelapan variabel independen
apabila tidak ada perbedaan signifikan
tersebut memiliki nilai signifikasi yang
antara model dengan nilai observasinya.
lebih kecil dari α. Hasil perhitungan
Dari Tabel 2 didapatkan nilai
tersebut menunjukkan bahwa variabel
signifikansi 0,311 > 0,1 maka model
teknologi, sosial, dan infrastruktur tidak
dapat diterima dan pengujian hipotesis
signifikan
dapat
implementasi RME di RS.
dilakukan
sebab
tidak
ada
berpengaruh
terhadap
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
61
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
Tabel 3. Tabel “Variables in The Equation” B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
F
0,729
0.410
3,154
1
0,076
H
-1,046
0,490
4,562
1
C
-1,055
0,540
3,821
P
1,122
0,496
L
-1,160
W
90.0% C.I.for Exp(B) Lower
Upper
2,072
1,055
4,069
0,033
0,351
0,157
0,786
1
0,051
0,348
0,143
0,846
5,106
1
0,024
3,070
1,357
6,948
0,574
4,086
1
0,043
0,313
0,122
0,806
-1,246
0.409
9,258
1
0,002
0,288
0,147
0,564
O
1,145
0,337
11,566
1
0,001
3,142
1,806
5,466
T
2,222
0,547
16,513
1
0,000
9,229
3,754
22,688
Constant
-1,625
2,425
0,449
1
0,503
0,197
Berdasarkan uji parsial tersebut maka model yang terbentuk adalah :
waktu yang lama (W=2). Misalkan pula, sambil menunggu waktu, manajemen
…………..(7)
mempersiapkan
berbagai
macam
prosedur dan pelatihan agar implementasi Dengan
RME dapat berjalan dengan lancar (C=3), termasuk didalamnya antisipasi dari legal
Contoh
penggunaan
persamaan
(7)
adalah sebagai berikut. Misalkan sebuah RS kelas B (O=3) yang selalu mengikuti perkembangan dipersepsikan
jaman/TIK memiliki
(T=3)
kemampuan
finansial yang baik (F=3), memiliki SDM yang mampu mengoperasikan komputer dengan
baik
dan
sudah
memiliki
pengetahuan tentang RME yang baik (H=3). Pada RS tersebut juga diketahui hanya sebagian kecil SDM yang menolak untuk mengimplementasikan RME (P=3). Manajemen menyadari
bahwa
untuk
hukum yang ada (L=3). Berdasarkan contoh
tersebut,
jika
dimasukkan
kedalam persamaan (7) didapat nilai π(x) = 0,852. Oleh karena π(x) > 0,5 maka
nilai Predicted Group Membership dari contoh masuk dalam kategori RS yang telah mengimplementasikan RME. Persentase ketepatan persamaan (7) dalam memprediksi adalah 77,4 % seperti yang terlihat pada Tabel 4. Karena penelitian ini merupakan penelitian sosial maka ketepatan prediksi model sebesar 77,4% masih dianggap baik.
mempersiapkan aplikasi RME hingga dapat diimplementasikan membutuhkan
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
62
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
Tabel 4. Classification Table Predicted Y
Observed Tidak Pakai RME Y
Pakai RME
Percentage Correct
Tidak Pakai RME
53
19
73,6
Pakai RME
14
60
81,1
Overall Percentage
77,4 operasional
Interpretasi Odds Ratio
komputer
dan
Besarnya pengaruh setiap variabel
pengetahuan tentang RME selain baik.
yang signifikan ditunjukkan dengan nilai
3. RS yang dalam implementasi RME
EXP (B) atau disebut juga ODDS RATIO
haruslah terlebih dahulu melakukan
(OR) seperti yang tedapat pada tabel 3.
sebuah perencanaan, salah satunya
Nilai odds ratio dapat diinterpretasikan
adalah bagaimana cara melakukan
sebagai berikut.
proses perubahan. Proses perubahan
1. Faktor finansial memiliki OR sebesar
merupakan salah satu faktor yang
2,072, artinya RS yang dipersepsikan
dipersepsikan
memiliki kemampuan finansial yang
menghambat implementasi RME pada
baik, memiliki peluang untuk dapat
RS. RS yang merencanakan proses
mengimplementasikan RME di RS
perubahan
sebanyak 2,072 kali daripada RS yang
peluang sedikit lebih baik (OR=0,348)
dipersepsikan
untuk
memiliki
finansial
selain baik.
RS
memiliki
dengan
dapat
responden
baik
memiliki
mengimplementasikan
RME di RS daripada RS yang tidak
2. Faktor SDM memiliki OR 0,351, artinya
oleh
yang
sedikit
dipersepsikan SDM
memiliki rencana proses perubahan. 4. Faktor psikologis dalam hal ini adalah
yang
resistensi pengguna RME. RS yang
kemampuan operasional komputer dan
dipersepsi dapat mengatasi faktor
pengetahuan tentang RME tidak baik,
psikologis pengguna RME dengan
memiliki peluang sedikit lebih baik
baik memiliki peluang 3,070 kali
untuk
untuk
mengimplementasikan
RME
daripada RS yang masih memiliki banyak SDM dengan kemampuan
mengimplementasikan
RME
pada RS. 5. Regulasi dan legalitas tentang RME memiliki
pengaruh
yang
Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
kecil
63
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
(OR=0,313) terhadap implementasi
faktor finansial, faktor SDM, faktor
RME di RS.
proses perubahan, faktor psikologi, faktor
6. Waktu dipersepsikan oleh responden
legal, faktor waktu, faktor organisasi, dan
merupakan salah satu faktor yang
tren TIK. Faktor teknologi, infrastruktur,
mempengaruhi
RME
dan sosial adalah faktor yang tidak
pada RS. Waktu dipersepsikan oleh
berpengaruh terhadap implementasi RME
para
pada RS.
implementasi
responden
sebagai
faktor
penghambat implementasi RME. RS
Dalam penelitian ini juga dapat
yang dipersepsikan dapat mengatasi
dibuktikan
faktor waktu memiliki peluang sedikit
merupakan variabel baru yang secara
lebih baik (OR=0,288) untuk dapat
statistik
mengimplementasikan RME pada RS.
implementasi RME pada RS.
7. RS dengan organisasi yang lebih baik memiliki peluang 3,142 kali lebih
bahwa
faktor
tren
berpengaruh
TIK
terhadap
Saran Pada
penelitian
selanjutnya
mudah untuk mengimplementasikan
disarankan untuk dapat dilakukan kajian
RME pada RS
lebih mendalam terhadap faktor teknologi,
8. RS
yang
selalu
mengikuti
infrastruktur, dan sosial. Pada penelitian
perkembangan tren TIK memiliki
ini ketiga faktor tersebut dipersepsikan
peluang 9,229 kali lebih mudah untuk
oleh para responden tidak memiliki
mengimplementasikan RME pada RS.
pengaruh
Berdasarkan
uraian
diatas
yang
implementasi
signifikan
RME
RS
Kabupaten
tren TIK, organisasi, faktor psikologis,
penelitian terdahulu ketiga faktor tersebut
dan faktor finansial merupakan faktor
berpengaruh. Pada penelitian ini, faktor
yang memiliki pengaruh paling besar
tren TIK merupakan variabel baru yang
dengan OR berturut-turut 9,229, 3,124,
secara statistik berpengaruh terhadap
3,070, dan 2,072.
implementasi RME pada RS. Oleh sebab
Kesimpulan
itu, disarankan untuk dapat melakukan hasil
analisis
penelitian
lebih
padahal
di
diketahui bahwa secara statistik faktor
Berdasarkan
Banyumas,
pada
terhadap
mendalam
pada
terhadap
menggunakan regresi logistik didapatkan
variabel tren TIK.
delapan faktor yang secara statistik
Pustaka
berpengaruh terhadap implementasi RME
Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons, Inc.
pada
RS
di
Kabupaten
Banyumas.
Adapun kedelapan faktor tersebut adalah Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
64
Eksakta: Jurnal Imu-Ilmu MIPA
Benson, A. C., 2011, Assessing Barriers to Adoption of Hospital Information Systems in Nigeria. Journal Of Global Health Care Systems, 1(3), 1–33. Boonstra, A., & Broekhuis, M., 2010, Barriers to the acceptance of electronic medical records by physicians from systematic review to taxonomy and interventions. BioMed Central (BMC), 10:231. Butt, F. S., Mahum, R., Zia, A., Nawab, S., & Shad, S. A., 2014, Barriers in implementation of electronic medical records in pakistan. Science International - Lahore, 26(4), 1681– 1686. Djalil, S. A., 2005, Teknologi Informasi Untuk Kesehatan Sebagai Komunikasi Informasi Efektif Bagi Daerah. Simposium Nasional “Membangun Era Informasi melalui Sistem Rekam Elektronik (RKE) dalam Manajemen Informasi Kesehatan di Indonesia”; diselenggarakan oleh Ditjen Pelayanan Medik – Departemen Kesehatan Jakarta pada 23 Agustus 2005 Granlien, M. S., & Hertzum, M., 2012, Barriers to the Adoption and Use of an Electronic Medication Record. Electronic Journal Information System Evaluation, 15(2), 216–227.
p. ISSN: 1411-1047 e. ISSN: 2503-2364
Hassan, N. H., Rahim, F. A., & Ismail, Z., 2010, A Review of Barriers in Adopting Healthcare Information System. Electronic Journal of Computer Science and Information Technology (ejCSiT), 2, 1–5. Hosmer, DW., Lemeshow, S., 2000. Applied Logistic Regression. New York: John Wiley & Sons, Inc. Khalifa, M., 2013, Barriers to Health Information Systems and Electronic Medical Records Implementation. A Field Study of Saudi Arabian Hospitals. Procedia - Procedia Computer Science, 21, 335–342. Pemerintah Kota Bogor, 2013, Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Mendukung Pengembangan e-Goverment Pemerintah Kota Bogor 2014 – 2018. http://kominfo.kotabogor.go.id/asset /file/sop/penerapan-tik-20142018.pdf. Diakses pada tanggal 19 Januari 2017. Subkhan, Edi., 2011, Reposisi Tren ICT dalam Bidang Kajian Teknologi Pendidikan. Masyarakat Telematika dan Informasi: Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2, 89-113
Hanafiah, J. M., & Amir, A., 1999, Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan (3rd ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Handiwidjojo, W., 2009, Rekam medis elektronik. EKSIS, 2, 36–41. Hasanain, R. A., & Cooper, H., 2014, Solutions to Overcome Technical and Social Barriers to Electronic Health Records Implementation in Saudi Public and Private Hospitals. Journal of Health Informatics in Developing Countries, 8(1), 46–63. Application Of Logistic Regression In Analysis Of Factors That Affect Implementation Of Electronic Medical Record (Agung Purwo Wicaksono, Kariyam, Izzati Muhimmah)
65