APLIKASI SISTEM WIRELESS INFRARED UNTUK IDENTITAS PARKIR BERLANGGANAN Bambang Sarwono, Akhmad Hendriawan S.T,M.T , Reesa Akbar, S.T,M.T
Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya
[email protected] [email protected] [email protected]
Abstrak Banyak sekali kita jumpai penerapan sistem parkir kendaraan bermotor di masyarakat luas. Sistem parkir tersebut masih menggunakan metode konvesional, yaitu petugas parkir harus memasukkan data kendaraan secara manual, baik pada sistem pencatatan tangan maupun komputer. Hal ini sering kali menyebabkan antrian kendaraan yang cukup panjang, waktu yang lama dan ketidaknyamanan apabila dalam keadaan mendesak. Akan tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan teknologi pengiriman data infra merah berbasis mikrokontroller untuk identitas parkir berlangganan. Pengiriman data infra merah yang dilakukan menggunakan aturan SIRC (Sony Infrared Remote Control). Aturan SIRC adalah metode pengolahan modulasi sinyal setiap bit data yang mendefinisikan logika ‘low’ dan logika ‘high’ saat pengkondisian sinyal yang diolah secara digital. Selain itu, untuk pengolahan identitas parkir berlangganan menggunakan aplikasi basis data yaitu MySQL, yang diintegrasikan oleh perangkat keras dari sistem wireless infrared dengan menggunakan komunikasi serial pada komputer. Dari hasil sistem wireless infrared untuk parkir berlangganan menggunakan ATMega328 sebagai pengatur modulasi sinyal yang dikirimkan, media pengirim infra merah menggunakan TSAL6100, dan media penerima infra merah menggunakan TSOP4838. Data infra merah dalam mikrokontroller ATMega328 tersimpan di EEPROM dan mengirimkan data infra merah dalam jarak sekitar 1 meter sampai 1.5 meter dengan pencahayaan normal. Sehingga sistem wireless infrared ini dapat digunakan identitas dalam proses parkir berlangganan. Kata kunci : Infra Merah, Sistem Parkir, SIRC, Transmitter Infrared, Receiver Infrared, TSOP4838, Arduino
1.
barcode secara online tidak berhasil, dikarenakan noise tangkapan objek barcode oleh kamera yang tidak sempurna dan kalibrasi kamera.
PENDAHULUAN
Sudah banyak sekali kita jumpai penerapan sistem parkir kendaraan bermotor di masyarakat luas. Sistem parkir tersebut masih menggunakan metode konvesional, yaitu petugas parkir harus memasukkan data kendaraan secara manual, baik pada sistem pencatatan tangan maupun komputer. Proses memasukkan data kendaraan secara manual sering kali membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan antrian kendaraan yang cukup panjang. Beberapa penelitian untuk memperbaiki sistem konvesional sudah mulai dilakukan, diantaranya dilakukan oleh peneliti Fuad Effendi[5] yang cara kerjanya melakukan pengenalan plat nomor kendaraan dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan. Kelemahan dari peneliti ini yaitu jarak antar karakter plat nomor kendaraan mempengaruhi proses segmentasi, sehingga sulit dicari batas kanan dan batas kiri dari masing-masing karakter. Penelitian yang lain dilakukan oleh Nardiyanto[7] yang cara kerjanya mengubah angka pada nomor STNK dalam bentuk barcode selanjutnya dengan image processing barcode kembali diubah ke bentuk angka nomor STNK seperti semula. Kelemahan dari peneliti ini yaitu pembacaan
Namun demikian, dari beberapa penelitian yang dilakukan sampai saat ini belum dijumpai adanya alat parkir yang dapat memasukkan data kendaraan secara otomatis saat ingin masuk area parkir. Padahal dengan memasukkan data secara otomatis dapat memperkecil waktu yang diperlukan untuk masuk dalam area parkir maupun saat keluar area parkir. Sehingga timbulnya antrian kendaraan saat akan masuk parkir dapat di minimalis. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan dibuat sistem parkir yang dapat memasukkan data kendaraan parkir berlangganan secara otomatis, yaitu menggunakan sistem wireless infrared. Pada sistem ini, pelanggan akan memiliki sebuah remote wireless infrared. Saat ingin memasuki area parkir, pelanggan akan menggunakannya untuk membuka dan menutup pintu parkir secara otomatis. Sistem parkir ini menggunakan remote transmitter infrared yang mengirimkan data pelanggan pada palang pintu parkir yang dilengkapi dengan receiver infrared. Data infrared kemudian diterima oleh mikrokontroler dan diteruskan pada sistem basis data yang ada di personal computer. Apabila
1
data pelanggan sesuai, maka sistem basis data akan memperintahkan palang pintu parkir terbuka, begitu pula sebaliknya.
A.1 Teori Infra Merah Infra merah (InfraRed) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu diantara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni :
1.1. Tujuan Proyek akhir ini bertujuan untuk membuat sistem wirelesss infrared berbasis mikrokontroler sebagai identitas parkir berlangganan yang digunakan oleh pelanggan berupa sebuah remote control. Remote control infrared ini terdapat sebuah identitas data yang berupa nomor kendaraan yang akan dikirimkan ke dalam sistem wireless infrared.
Near Infra Merah ................... 0,75 – 1,5 µm Mid Infra Merah ...................... 1,50 – 10 µm Far Infra Merah....................... 10 – 100 µm
1.2. Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara berkomunikasi data dari pengirim infra merah ke penerima infra merah pada jarak tertentu. 2. Bagaimana membuat sistem wireless infra merah sebagai komunikasi data pada mikrokontroler yang dikirimkan ke perangkat computer sebagai basis data. 3. Bagaimana data infra merah dapat berkomunikasi serial ke dalam basis data. 4. Bagaimana memasukkan data pada pengirim infra merah dengan menggunakan komunikasi secara serial.
Contoh aplikasi sederhana untuk far Infra Merah adalah terdapat pada alat – alat kesehatan. Sedangkan untuk mid Infra Merah ada pada alat ini untuk pengirim sinyal modulasi, sedangkan near Infra Merah digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai peralatan seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC. Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk kontrol aplikasi lain maupun transmisi data. Sifat-sifat cahaya infra merah : 1. 2.
1.3. Batasan Masalah Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan proyek akhir ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut : 1. Jarak transmisi data dari transmitter infrared (Tx) ke receiver infrared yang akan digunakan dalam jarak sekitar 1m-1.5m. 2. Tidak ada penghalang dalam transmisi data infra merah sehingga komunikasi infra merah dapat diterima oleh penerima infra merah.
3.
Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran data infra merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakan data akibat noise. Untuk transmisi data yang menggunakan media udara sebagai media perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30KHz sampai dengan 40KHz. Infra merah yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi diatas. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada gambar 1, menunjukkan sinyal transmisi infra merah.
2. METODOLOGI Metode dalam pengerjaan proyek akhir ini agar mendapatkan hasil maksimal melalui beberapa tahap sebagai berikut: A.
Tidak tampak manusia. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas.
Studi literatur
Pada tahap ini dilakukan upaya memahami materi dari beberapa literatur yang digunakan untuk mendapatkan parameter-parameter perancangan dan pengujian sistem dari buku, website atau jurnal ilmiah tentang remote infrared, komunikasi serial, bahasa pemograman Arduino, aplikasi Qt Creator¸dan lain-lain yang dapat membantu penyelesaian proyek akhir ini.
2
Gambar 1 Sinyal Transmisi Infra Merah Gambar 3 Aturan Pendefinisian Data Bit pada SIRC Pada komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah merupakan logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data. Pada transmisi infra merah terdapat dua terminology yang sangat yaitu ‘space’ yang menyatakan tidak ada sinyal carrier dan ‘pulse’ yang menyatakan ada sinyal carrier.
Pada gambar 3 dijelaskan bahwa logika 1 diwakili oleh pulsa high dengan lebar pulsa 1200 us dan logika 0 diwakili oleh pulsa high dengan lebar pulsa 600 us dengan pemisah antar bitnya terdapat pulsa low dengan lebar 600 us. 3.
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
Pembahasan materi dalam perencanaan dan pembuatan diarahkan pada langkah perencanaan proyek akhir yang meliputi perencanaan perangkat lunak secara keseluruhan, yang meliputi pokok bahasan utama proyek akhir.
A.2 Aturan Pengiriman Data Menggunakan SIRC SIRC atau Sony Infrared Remote Control merupakan suatu bentuk aturan pengiriman data yang biasa digunakan pada remote control merk SONY. Pada aturan SIRC ini model pengiriman datanya dibagi menjadi 3, yakni pengiriman data 12 bit, 15 bit, dan 20 bit. Secara umum yang telah beredar di pasaran yaitu remote control Sony dengan model pengiriman data 12 bit. Pada gambar 2.4 merupakan satu rentetan data 12 bit ini terdiri dari start bit (tidak termasuk data 12 bit), 7 bit awal merupakan data command dan 5 bit sisanya merupakan data address pada aturan SIRC.
3.1
Gambar 2 Rentetan Data 12 Bit pada Aturan SIRC Aturan pengiriman data SIRC ini memiliki suatu ketentuan yang membuatnya berbeda dengan aturan pengiriman Infra Merah lainnya. Ketentuan yang berlaku pada aturan SIRC ini adalah :
Perancangan Sistem (Hardware Dan Software) Perancangan sistem ini secara keseluruhan terdiri dari dua bagian dasar, yaitu bagian perangkat keras (hardware) dan bagian perangkat lunak (software). Untuk perangkat keras terdiri dari mikrokontroler ATmega328, rangkaian penerima infra merah, rangkaian driver motor, rangkaian notifikasi buzzer. Sedangkan untuk perangkat lunak terdiri dari Qt Creator dengan menggunakan bahasa pemograman C++ dan MySQL (Structured Query Language ) sebagai penggolah data dari perangkat lunak. Berikut merupakan blok diagram keseluruhan yang ada dalam sistem : Receiver
Motor
1. Start bit memiliki lebar pulsa high sebesar 2400 us.
Limit
2. Setelah start bit diikuti oleh data command bit dan data address bit. 3. Bit yang bernilai high (1) diwakilkan pada pulsa high dengan lebar 1200 us. 4. Bit yang bernilai low (0) diwakilkan pada pulsa high dengan lebar 600 us. 5. Antara start bit dan setiap bit datanya dipisahkan oleh pulsa low dengan lebar 600 us.
Buzzer 5V
Transmitter
MIKROKONTR OLLER ARDUINO DUEMILANOV E
Database
Gambar 4. Blok diagram sistem keseluruhan 3.2
Mekanisme Sistem Mekanisme sistem dari keseluruhan sistem yang berkerja, ditunjukkan dalam flowchart berikut:
Untuk lebih jelasnya, pada gambar 3, akan dijelaskan mengenai aturan untuk pendefinisian data bit pada SIRC.
3
Start
user remote
Penekanan tombol untuk mengirimkan ‘nomor stnk’ dan ‘kombinasi nomor’
Gambar 6. Arduino Duemilanove ATmega168
Pengiriman data infra merah ke penerima infra merah
Pembacaan data yang diterima
Tidak dapat ditampilkan ke aplikasi Qt Creator
Berikut ini merupakan gambar rangkaian minimum sistem mikrokontroller Arduino Duemilanove pada gambar 7 dan perangkat penerima infra merah dengan ATMega168 pada gambar 88, yaitu
Data infra merah dan kombinasi nomor yang diterima, ditampilkan Qt Creator Data infra merah dan kombinasi nomor diterima, disimpan dalam database Menggerakkan portal parkir dan notifikasi buzzer, led
Stop
Gambar 5. Flow Chart Mekanisme Kerja
3.3
Perancangan Hardware Perancangan hardware memiliki peranan yang amat sangat penting. Kinerja sistem akan ditentukan melalui bagaimana hardware sistem tersebut. Agar sistem dapat bekerja dengan baik, hardware harus direncanakan dengan baik pula.
Gambar 7. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroller Arduino Duemilanove
3.2.1. Penerima Infra Merah (Receiver) Untuk perancangan pada bagian penerima infra merah menggunakan Arduino Duemilanove yang terdapat ATMega168 terdapat memory flash sebesar 16KB, memiliki EEPROM sebesar 512 Byte. Gambar 6 merupakan Arduino Duemilanove dengan Atmega168.
Gambar 8. Perangkat Penerima Infra Merah dengan ATMega168
4
3.2.2. Pengirim Infra Merah (Transmitter) Pada bagian pengirim infra merah (transmitter) menggunakan Arduino Duemilanove yang terdapat ATmega328 sebagai menyimpan data pada EEPROM serta memodulasi sinyal data infra merah. Led Infra Merah menggunakan komponen TSAL6200 sebagai media pengirim data infra merah. Juga terdapat empat buah push button untuk mengirim data infra merah di dalam Atmega328, yang masing-masing masing push pu button memiliki fungsi tersendiri. Push Button 1 digunakan untuk mengirimkan data berupa nomor stnk kendaraan, sedangkan push button 2,3 dan 4 digunakan untuk mengirimkan data berupa kombinasi nomor yakni pada push button 2 untuk nomor 1, push button 3 untuk nomor 2 dan push button 4 untuk nomor 3. Didalam minimum sistem Arduino Duemilanove ada 2 pin interrupt yang dapat digunakan yaitu interrupt 0 dan interrupt 1. Masing-masing masing interrupt terletak pada pin I/O Arduino Duemilanove, yang dipasang pulldown agar selalu berlogika low, lalu masing-masing masing pin dipasang secara paralel dengan push button yang telah terhubung dengan tegangan +5volt. Pada gambar 9 merupakan perangkat pengirim infra merah, sebagai berikut :
Gambar 10 Halaman Pendaftaran Identitas Data Parkir Gambar 10 menampilkan data parkir berlangganan yang nantinya dapat di simpan, ubah, hapus pada halaman pendaftaran parkir di basis data. Selanjutnya dari pendaftaran parkir tersebut, identitas re remote didaftarkan pada gambar 11.
Gambar 11 Halaman Pendaftaran Identitas Remote Parkir
Gambar 9. Perangkat Pengirim Infra Merah dengan ATMega328 3.4
Perancangan Software Pada bagian pengolah data yang masuk pada sistem parkir berlangganan menggunakan infra merah digunakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Structured Query Language)) atau DBMS (Database Management System) yang multithread, multimulti user yang disebut MySQL. Basis data diakses menggunakan SQL sebagai pengoperasian basis data, pemasukan dan seleksi data. Aplikasi yang digunakan untuk mengakses basis data MySQL adalah Qt Creator yang merupakan bahasa pemograman raman yang menggunakan bahasa C++. Pada gambar berikut merupakan tampilan dari aplikasi Qt sebagai halaman parkir berlangganan menggunakan infra merah.
Gambar 12 Halaman Menampilkan Identitas Data Pada gambar 11 merupakan halaman mendaftarkan identitas remote parkir. Basis data berasal dari halaman pendaftaran parkir, apabila bila tombol Lihat ditekan maka data parkir akan telihat pada kolom “Nama, NRP, No. STNK”. Untuk tombol Send digunakan untuk mengirimkan kode No Stnk ke dalam remote infrared yang disimpan kedalam EEPROM. Tombol Send berfungsi bila pada No Stnk terdapat identitas parkir di
5
halaman pendaftaran parkir. Untuk halaman menampilkan identitas data parkir berlangganan dari remote infra merah dapat dilihat pada gambar 12. Ketika data remote infra merah terdeteksi dan mengirimkan kode id saat masuk sesuai keinginan pelanggan, maka akan ditampilkan data tersebut pada halaman monitor parking, kemudian kolom ‘petugas’ di isi oleh petugas yang menjaganya dan terdapat kolom ‘Waktu’ yang sudah otomatis mengikuti clock personal computer. Tombol ‘Open’ digunakan untuk membuka portal parkir bila kolom ‘No Stnk, Id Masuk, Jenis Motor’ sudah terlengkapi.
Dari tabel 1 terlihat bahwa masih terdapat error antara frekuensi yang didapatkan dengan frekuensi yang diharapkan semakin besar. Hal ini karena nilai prescaller semakin besar, sehingga nilai timer yang didapatkan sesuai perhitungan akan menghasilkan error yang besar. 2. Pengujian Penerima Infra Merah Pada pengujian perangkat penerima infra merah (receiver) dengan menggunakan remote SONY. Dilakukan agar mengetahui pengiriman data menggunakan aturan SIRC (Sony Infrared Remote Control), serta menguji pada perangkat penerima yang sesuai aturan SIRC. Data yang didapat dari pengujian perangkat penerima dapat dilihat pada tabel 2. Metode pengujian perangkat penerima dengan aturan SIRC mengirimkan data pada tiap-tiap tombol remote contol televisi SONY dan mencatat nilai yang terbaca pada perangkat penerima melalui software HTERM.
4.
PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian ini berdasarkan bab perencanaan yang meliputi, yaitu : 1.
Pengujian Awal Pengujian awal ini melakukan pembangkitan sinyal gelombang dengan frekuensi sebesar 40kHz melalui pengiriman dengan infra merah. Pada gambar 13 merupakan sinyal gelombang yang didapatkan dari hasil pengujian dengan frekuensi sebesar mendekati 40kHz.
Tabel 2 Data Pengujian Perangkat Penerima Infra merah dari remote SONY
Gambar 13. Sinyal Gelombang Frekuensi 40kHz Frekuensi yang dihasilkan bergantung pada nilai OCR. Sedangkan nilai OCR dihasilkan dari perumusan berikut, ݈݇ܿܨ ܱ× ݎ݁ ݉݅ܶ = ܴܥ ܲܵ Dimana, Timer
Fclk PS
= nilai periode sinyal digunakan = nilai dari frekuensi digunakan = nilai prescaler
yang
clock
Berikut merupakan hasil dari perhitungan sinyal gelombang pada timer 2, dapat dilihat pada tabel Tabel 1. Perhitungan frekuensi sinyal gelombang Tick=Fclk/PS
Frekuensi(kHz)
OCR2
Error
11059200 1382400 345600 172800 86400
39,8 38,4 34,6 28,8 21,6
8A 11 4 2 1
0,5% 4% 13,5% 28% 46%
3.
Tombol
Nilai (Hex)
Power
A90
Display
5D0
Mute
290
A/B
E90
1
10
2
810
3
410
4
C10
5
210
6
A10
7
610
8
E10
9
110
0
910
(-/--)
B90
Vol +
490
Vol-
C90
Prog+
90
Prog-
890
Menu
70
Pengujian Pengirim Infra Merah Pengiriman data infra merah ini menggunakan aturan SIRC, karena pada perangkat penerima menggunakan aturan SIRC. Pengujiannya akan dilakukan pengamatan sinyal gelombang yang telah termodulasi.
6
Pengujian perangkat pengirim dengan mengamati karakteristik sinyal yang termodulasi menggunakan oscilloscope pada pin OC2B. Pada gambar 14, Hasil gelombang yang didapatkan saat pengujian. Sedangkan untuk pengujian jarak pengiriman data infra merah dapat dilihat pada tabel 3.
5.
Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap kinerja sistem dari proyek akhir yang berjudul “Aplikasi Sistem Wireless Infrared untuk Identitas Parkir Berlangganan”, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengiriman data infra merah dengan menggunakan aturan protokol SIRC dapat diterima oleh penerima infra merah dengan baik pada prosentase 80% pada jarak 1 meter sampai 1.5 meter. 2. Respon dari perangkat penerima infra merah terhadap pengirim infra merah membutuhkan waktu sekitar 6 second. 3. Pengiriman data infra merah berupa nomor kendaraan berjalan pada prosentase 86,7% dan kombinasi nomor dengan prosentase 80% ke penerima infra merah kemudian diteruskan secara komunikasi serial pada aplikasi basis data. 4. Pencacahan data dilakukan hanya sebagian data yang diperlukan, sehingga data yang diterima dapat terbaca oleh perangkat penerima infra merah dan dicocokkan dalam basis data.
Tabel 3 Pengujian Jarak Pengiriman Data Infra Merah Jarak antara pengirim dan penerima infra merah 2 cm 5 cm 10 cm 15 cm 20 cm 25 cm 30 cm 60 cm 90 cm 120 cm 150 cm 180 cm 210 cm 240 cm 270 cm
Data yang tersimpan dalam EEPROM Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Tidak Berhasil Tidak Berhasil
PENUTUP
Data remote yang berupa kombinasi nomor Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Berhasil Terkirim Tidak Berhasil Tidak Berhasil Tidak Berhasil
DAFTAR PUSTAKA [1] Arif, Ridla Rizalani,2009, Rancang Bangun Prototype Node Jaringan Sensor Nirkabel dengan Media Komunikasi Infra Merah untuk Akuisisi Data pada Sistem Informasi Parkir Lantai Banyak,Surabaya:PENS¬-ITS. [2] All Data sheet, website http://www.alldatasheet.com [3] Aditya N., Pugeh, 2011, Rancang Bangun Perangkat Sistem Presensi dengan Menerapkan Sistem Nirkabel Infra Merah Berbasis Mikrokontroler,Surabaya:PENS-ITS [4] Drs.Sumanta,MA.”Mesin Arus Searah”.Penerbit Andi Offset Yogyakarta, hal 90 [5] Effendi, Fuad,2009,Sistem Identifikasi Plat Nomor Kendaraan Untuk Aplikasi Sistem Karcis Parkir berdasarkan Nomor Kendaraan Menggunakan Kamera,Surabaya:PENSITS. [6] Hendriawan, Akhmad, Infrared Remote Control,.Surabaya:PENS-ITS [7] Nardiyanto, Pengenalan Plat Nomor Kendaraan untuk Membuka Pintu Parkir secara otomatis, Surabaya:PENSITS [8] Sangadi, Hariski Priyo. Algoritma Multihop dan Pencarian Rute Otomatis untuk SistemKomunikasi pada Monitoring Daya listrik Secara Wireless, Tugas Akhir: T. Elektronika PENS-ITS:2008. [9] Yuanto, Nur Fatkan, 2009, Akuisisi Jarak Antar Node Pada Jaringan Sensor Lokal Berdasarkan Perbedaan Waktu Tiba Sinyal Infra Merah dan Ultrasonik yang termodulasi secara Pseudorandom, Surabaya:PENS-ITS [10] Zuhal,"Dasar Tenaga Listrik".Penerbit Erlangga, hal 138 [11] http://arduino.cc/en/Guide/Environment [12] http://arduino.cc/en/Main/ArduinoDuemilanove [13] http://blog.indorobotika.com/arduino/apa-itu-arduino.html [14] http://blog.narenda.com/index.php/archives/838 [15] http://sbprojects.com/knowledge/ir/sirc.php
Gambar 14. Sinyal Gelombang yang termodulasi Dari hasil pengujian jarak pengiriman data infra merah pada tabel 3 didapatkan bahwa perangkat pengirim infra merah hanya dapat mengirimkan semua data pada jarak maksimal 200 cm ke penerima infra merah. Media penerima infra merah menggunakan TSOP4838 tanpa ada penghalang saat pengiriman data infra merah, kemudian diteruskan dalam sistem basis data pada komputer.
7