PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARCODE PADA PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN SISTEM PARKIR BERLANGGANAN
Skripsi
Disusun oleh : Agung Budi Kurniawan 06.12.1828
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARCODE PADA PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN SISTEM PARKIR BERLANGGANAN AGUNG BUDI KURNIAWAN Jurusan Sistem Inforamasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Parking management systems currently available generally only serves to simplify the calculation of parking fees and to support the security aspects. While satisfaction and comfort of park users, such as in terms of service and security queues of vehicles at the parking area not addressed by the park manager. By using the parking management system is used for this, park manager of business interests and the interests of consumers preferred less attention. For that, a parking management system using barcode technology is not only beneficial to the manager but also provides parking user satisfaction. With a barcode that can gain efficiency and minimize the time the data input process and reduce the risk of errors in input data or data entrie. Customers simply show membership card when entering the parking lot entrance and exits to the parking lot without having to pay cash in accordance with the parking fee. Customers simply pay the total cost in one month in accordance with the limits specified payment date.
Keywords: Parking System, Barcode.
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia yang makin meningkat merupakan dua hal yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kebutuhan manusia yang meningkat akan memicu perkembangan teknologi, sedangkan perkembangan teknologi juga akan memacu kebutuhan lain untuk menangani dampak negatif dari adanya teknologi baru. Sebagai salah satu contoh adalah kebutuhan akan tempat parkir. Jumlah kendaraan bermotor yang meningkat memacu tumbuhnya lahan parkir yang luas yang mampu menampung kendaraan yang banyak. Lahan parkir yang luas ini kemudian menimbulkan masalah dalam antrian masuk ke parkir, antrian keluar parkir dan beberapa hal lainnya. Sistem pengelolaan parkir yang tersedia saat ini umumnya hanya berfungsi untuk mempermudah
dalam
penghitungan
biaya
parkir.
Sedangkan
kepuasan
dan
kenyamanan pengguna parkir seperti dalam hal antrian kendaraan pada lahan parkir
tidak diperhatikan oleh pengelola parkir. Dengan menggunakan sistem pengelolaan parkir yang digunakan selama ini, kepentingan bisnis pengelola parkir lebih diutamakan dan kepentingan konsumen kurang diperhatikan. Untuk itu, sistem pengelolaan parkir yang menggunakan teknologi barcode ini tidak hanya menguntungkan bagi pengelola tetapi juga memberikan keuntungan bagi pengguna parkir. Dengan keuntungan barcode yang efektif dan meminimalkan waktu proses input data dan mengurangi resiko kesalahan dalam input data atau entri data. Pelanggan cukup menunjukan member card parkir pada saat memasuki pintu masuk parkir dan pintu keluar parkir tanpa harus membayar uang tunai sesuai dengan biaya parkir. Pelanggan cukup membayar biaya paket yang sudah ditentukan dalam periode tertentu sesuai dengan batas tanggal pembayaran yang ditentukan. 2. Dasar Teori 2.1
Konsep Dasar Teknologi Barcode
2.1.1
Pengertian Barcode
Barcode adalah sebuah simbol yang melambangkan identitas suatu barang. Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital.
2.1.2 2.1.2.1
Jenis-Jenis Barcode Barcode satu dimensi (1D)
Adapun jenis-jenis barcode satu dimensi adalah sebagai berikut. 1. Code 128 2. Code 39 (code 3 of 9) 3. Interleaved 2 of 5 (ITF) 2.1.2.2
Barcode Dua Dimensi (2D)
Adapun jenis-jenis barcode dua dimensi adalah sebagai berikut.
1
1. Array Tag 2. Aztec Kode 3. Codablock
2.2
Konsep Dasar Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan 2 sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada .
1
http://www.adams1.com/stack.html, diakses pada 03.30 21 april 2009
2.2.1
Prinsip-Prinsip Pengembangan Sistem
1.
Sistem dikembangkan untuk pihak manajemen (pengelolaan organisasi).
2.
Sistem dikembangkan merupakan investasi (cost & benefit).
3.
Sistem dikembangkan memerlukan SDM terdidik.
2.2.2
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
2.2.2.1
Perencanaan
Yang dilakukan pada saat perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi
proyek-proyek
pengembangan
sistem
dilakukan
oleh
staf
perencanaan atau konsultan. 2. Memilih proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan oleh manajemen. 2.2.2.2
Analisis
Yang dilakukan dalam analisis sistem adalah; 1. Pengumuman riset sistem 2. Pemrograman tim proyek 3. Pendefinisian kebutuhan informasi 2.2.2.3
Desain
Yang dilakukan dalam desain system adalah; 1. Persiapan desain sistem 2. Identifikasi alternative konfigurasi terbaik 2.2.2.4
Pemilihan
Pemilihan dalam hal ini meliputi pemilihan hardware dan software serta personil / user yang sesuai dalam pengembangan sistem. 2.2.2.5
Implementasi
Implementasi sistem adalah aktivitas untuk mendapatkan dan mengintegrasikan seluruh sumber daya sehingga dihasilkan suatu kinerja atau tahap meletakkan sistem agar dapat dioperasikan secara semestinya 2.2.2.6
Pemeliharaan
Pemeliharaan sistem merupakan lanjutan dari implementasi untuk masuk kedalam sistem yang baru, guna menyearahkan atau mengatur sistem.
2.3
Konsep Dasar Sistem
2.3.1
Pengertian Sistem
2
Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur, teori, dan praktik aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 1990, halaman 35.
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemenya.. 3 2.3.2
Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu diantaranya adalah sebagai berikut. 4 2.3.2.1
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. 2.3.2.2
Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 2.3.2.3
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 2.3.2.4
Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. 2.3.2.5
Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal ( signal input). 2.3.2.6
Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 2.3.2.7
Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 2.3.2.8
Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. 2.3.3
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini. 2.4
Konsep Dasar Informasi
3
Ibid, halaman 1.
4 5
5
Ibid, halaman 3. Ibid, halaman 6
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. 2.4.1
Kualitas Informasi
Informasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi dan apabila suatu sistem kurang mendapatkan informasi maka sistem tersebut akan sulit untuk berkembang. 2.4.1.1
Akurat
Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Karena informasi yang akurat akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan-pengambilan keputusan. 2.4.1.2
Tepat Waktu
Artinya informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat, harus tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Karena keterlambatan akan mengakibatkan perubahan dalam pengambilan keputusan dalam organisasi. 2.4.1.3
Relevan Artinya informasi tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhannya dan
mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.4.2
Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding biaya mendapatkannya. 2.5
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.5.1
Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. 6 2.5.2
Komponen Sistem Informasi
Suatu sistem informasi mempunyai beberapa komponen diantaranya adalah sebagai berikut: 2.5.2.1
Komponen Masukan
Masukan dari sebuah sistem informasi dapat berupa data-data atau dokumen-dokumen dasar yang kemudian akan diproses lebih lanjut. 2.5.2.2
Komponen Model
Komponen ini terdiri dari prosedur-prosedur, perhitungan matematis, dan Proses logika, yang akan memanipulasi masukan data maupun data yang telah tersimpan pada basis data dengan cara tertentu. 2.5.2.3
6
Komponen Keluaran
Ibid, halaman 11
Komponen keluaran merupakan hasil dari sebuah sistem informasi. Masukan yang telah tersimpan dan diproses sebelumnya, akan menghasilkan sebuah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan berguna untuk pemakai sistem.
2.5.2.4
Komponen Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, mengolah data, dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu user (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 2.5.2.5
Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 2.5.2.6
Komponen Kendali
Sistem informasi yang telah dirancang tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan dan kerusakan baik yang disebabkan oleh lingkungan luar maupun oleh sistem itu sendiri. 2.6
Konsep Dasar Basis Data
2.6.1
Pengertian Basis Data
Basis data (database) adalah data yang saling terintegrasi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada 7 sebuah hardware komputer. .
2.6.2
Tujuan Basis Data
Tujuan utama dari pemanfaaatan basis data dalam pengelolaan data adalah 1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy) 4. Ketersediaan (Availability) 5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security) 7. Kebersamaan pemakaian (Sharability) 8. User View
2.6.3 7
ERD (Entity Relationship Diagram)
M.Arief, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Andi Offset, Yogyakarta, 2006, halaman 33.
Entity relationship diagram merupakan suatu teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan sistem data atau suatu teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dan desain sistem database yang memenuhi keperluan-keperluan tadi. Hasilnya adalah suatu ERD, yang menunjukkan suatu entitas data aplikasi dan hubungan diantara beberapa entitas adalah benda dan hubungan adalah aksi. 2.6.4
Data Flow Diagram ( DFD )
Sedangkan data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logika. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data, atau organisasi file. 2.6.5
DBMS (Database Management System)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi di lakukan oleh sebuah perangkat lunak yang khusus kita sebut sebagai DBMS. 2.6.5.1
Bahasa Basis Data (Database Languague)
Bahasa yang digunakan oleh pemakai untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan basis data diatur oleh perusahaan pembuat DBMS. Sebuah bahasa basis data dapat dipilah kedalam dua bentuk yaitu: 1. Data Definiton Languague (DDL) 2. Data Manipulation Languague (DML) 2.6.5.2
Komponen-Komponen DBMS
DBMS terdiri dari beberapa bagian yang sering disebut sebagai objek. Objek-objek tersebut merupakan komponen-komponen pembentuk DBMS. 2.7
Gambaran umum Parkir Berlangganan
Parkir berlangganan adalah parkir yang dikelola dengan sistem retribusi sekali pungut dalam kurung waktu tertentu dan pengguna parkir berhak memarkir kendaraannya pada lokasi yang telah ditetapkan kapan saja tanpa harus membayar lagi saat memparkir kendaraannya. Disatu sisi sistem parkir berlangganan cukup menguntungkan karena dapat mengurangi antrian dan kebocoran-kebocoran pendapatan yang seharusnya tidak terjadi. 2.8
Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.8.1
Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang populer dan banyak digunakan saat ini karena dinilai cukup handal untuk membangun berbagai bentuk aplikasi, khususnya aplikasi berbagai desktop.
2.8.1.1
Teori pemrograman
2.8.1.1.1 2.8.1.1.1.1
Data dan variable Data
2.8.1.1.1.2
Variable
variable adalah suatu tempat dalam memori computer yang diberi nama (sebagai pengenal) dan dialokasikan untuk menampung data. 1. Nama variabel Dalam menggunakan nama variable, sebaiknya menggunakan nama variable yang sesuai dengan data yang dikandungnya dan yang mudah diingat (singkat tapi jelas) 2. Mendeklarasikan variable Ada 2 cara dalam mendeklarasikan variable yaitu secara eksplisit dan implisit. Cara pertama deklarasi eksplisit menggunakan Dim yang dituliskan pada awal procedure. 2.8.1.1.2 2.8.1.1.2.1
Konstanta dan operator Konstanta
konstanta adalah suatu nama yang mempunyai fungsi untuk menyediakan tempat untuk suatu angka atau teks yang tidak dapat diubah-ubah nilainya. 2.8.1.1.2.2 1.
Operator
Operator Aritmatik
Digunakan untuk melakukan operasi aritmatik. Operator aritmatik dengan hierarki paling tinggi ke paling rendah sebagai berikut: 2.
Operator logika
Digunakan untuk mengekspresikan satu atau lebih data (ekspresi) logika (boolean) menghasilkan data logika (boolean) baru. Tabel operator logika dari atas ke bawah: 2.8.1.1.2.3
Struktur Kendali (Control)
1. Percabangan a. Percabangan Go Sub...Return b. Percabangan Go TO... Return c. Percabangan On Error Digunakan untuk penanganan kesalahan (error) dalam program. Penulisannya ada 3 bentuk yaitu sebagai berikut: 1) On Error Go To 2) On Error Resume Next 3) On Error Go To 0 d. Percabangan On...Go Sub dan On...Go To e. Percadangan bersyarat If...Then...Else f. Percabangan bersyarat Select Case 2. Perulangan a. Perulangan Do...Loop b. Perulangan For...Next
2.8.2
Microsoft SQL Server 2000 Dalam pemrograman database, salah satu bahasa yang harus kita kuasai adalah
SQL. SQL merupakan bahasa komputer standar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS). 2.8.2.1
Fitur–Fitur Microsoft SQL Server 2000
SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur didalam mengelola database yang terdapat dalam SQL Server 2000. Ada beberapa fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000 antara lain: 1. Enterprise Manager 2. SQL Query Analyzer 3. SQL Server Service Manager
2.8.2.2
Objek – Objek Microsoft SQL Server 2000
1. Diagrams 2. Tables 3. Views 4. Strored Procedures 5. Users 6. Function 2.8.2.3
SQL Query Microsoft SQL Server 2000
SQL merupakan bahasa komputer standar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem manajemen basis data relasional. 2.8.2.4
Tipe Data Microsoft SQL Server 2000
Berikut ini adalah tabel perintah yang sering digunakan di dalam Transact SQL Server 2000. Tipe data yang didukung Microsoft SQL Server 2000 ada beberapa jenis yaitu numeric, numeric precission, string, money, datetime, unicode character string, binary string, dan beberapa tipe data lainnya.
3. Analisis & Perancangan 3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap awal dari pengembangan sistem yang menjadi dasar dalam menentukan keberhasilan sistem informasi yang akan dihasilkan.
3.2 Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan sistem yang akan dibangun telah dinyatakan layak untuk diterapkan, maka langkah selanjutnya adalah tahap perancangan sistem.
3.2.1
Perancangan Basis Data
3.2.1.1 ERD
Gambar 3.5 ERD Sistem Parkir
3.2.1.2 Relasi Antar Tabel
Tabel-tabel yang telah disusun diatas memiliki relasi antar tabel yang ditunjukan pada diagram berikut:
Gambar 3.6 Relasi Antar Table
3.2.2 Perancangan Antarmuka (Interface)
Rancangan antarmuka untuk aplikasi sistem parkir ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu halaman administrasi, antarmuka pada gerbang masuk, dan antarmuka pada gerbang keluar, serta antarmuka tambahan untuk tampilan log-in dan pengaturan jalur gerbang yang akan ditampilkan sebelum halaman utama ditampilkan.
3.2.2.1
Rancangan Antarmuka pada Halaman Administrasi
Gambar 3.7 Rancan ngan antarm muka pada ha alaman adm ministrasi
3.2.2.2
R Rancangan A Antarmuka ang Masuk pada Gerba
n antarmuka a pada halam man gerbang masuk Gambar 3.12 Rancangan
3.2.2.3
Rancangan Antarmuka pada Gerba ang Keluar
n antarmuka a pada halam man gerbang Keluar Gambar 3.13 Rancangan
hasan 4. Pembah
m 4.1 Strukttur Program Struktur pro ogram aplika asi pengelola aan sistem pa arkir adalah sebagai beriikut :
P Program Aplikasi PSP
Admin
Petugas gerbang
Pilihan gerrbang
Gerbang masuk m
Gerbang keluar
Data pelanggan
Dataa petugas
Pengaturan
Laporan
Preeview kartu member
Dataa gerbang
Data jenis kenndaraan
Daftar prefix no poolisi
Lapporan arus kendaraan parkir
Laaporan pendapatan parkir
L Laporan pendapatan member
Nama perusahaan
Catatan login petugas
Gambar 4.1 Struktur Program
4.2 Pengetesan Program Sebelum program diterapkan, maka terlebih dahulu program harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Untuk menemukan kesalahan-kesalahan program maka program harus di tes. Pengetesan dilakukan untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai atau pengetesan unit. 4.2.1
Pengetesan Modul Pengetesan untuk tiap-tiap modul program juga disebut stub testing. pengetesan
suatu modul dapat saja dilakukan walaupun modul-modul lain yang berhubungan dengannya belum ditulis. Hal ini mudah saja dilakukan yaitu dengan cara mensimulasi modul yang dipanggil yang tidak berisi logika-logika program atau bisa saja diisi dengan instruksi sederhana yang menampilkan pesan. Modul yang dipanggil dalam simulasi ini disebut stub. 4.2.2
Pengetesan Unit Setelah semua modul selesai ditulis dan dites secara independen sampai bebas
dari kesalahan dan telah dirangkai menjadi satu unit program. Maka unit program ini perlu di tes kembali. Pengetesan level ini disebut Unit Testing, yang bertujuan untuk meyakinkan semua modul yang telah bekerja terintegrasi tanpa mengalami kesalahan.
4.3
Pengujian Sistem Pengujian sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan unit. Pengujian ini
dilakukan
untuk
memeriksa
kekompakan
antar
komponen
sistem
yang
diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi. 4.5 Manual Program Manual program merupakan penjelasan tentang petunjuk penggunaan aplikasi. Berikut adalah gambaran umum cara penggunaan aplikasi “Easy Parking”.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem yang dirancang adalah berupa aplikasi pengelolaan sistem parkir berlangganan berbasis komputer yang dapat mencatat setiap transaksi parkir. 2. Pengelolaan sistem parkir berlanggannan dilakukan dengan
memanfaatkan
perangkat barcode, dan dilakukan pada saat kendaraan akan memasuki area parkir atau di gerbang parkir masuk dan di gerbang keluar. 3. Penggunaan kartu member yang dilengkapi dengan teknologi barcode memberi kemudahan pada proses input data terutama untuk sistem parkir berlangganan. Pemanfaatan barcode mempercepat input data dibanding dengan keyboard. Untuk barcode membutuhkan waktu 1 detik, sedangkan penggunaan keyboard membutuhkan waktu 3 detik sehingga barcode menghemat waktu dan lebih cepat dalam penginputan data. 4. Laporan dari proses transaksi dapat dilihat secara langsung, untuk dapat melihat laporan-laporan pengguna harus masuk lewat login sebagai administrator. Laporan dapat dilihat atau di cetak berdasarkan tanggal atau bulan serta jenis kendaraan. 5. Aplikasi ini ditujukan untuk area parkir tetap,yaitu pusat perbelanjaan, ruang publik, kantor atau instansi swasta. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan pengembangan aplikasi ini adalah : 1. Pengujian sistem yang dilakukan masih menggunakan sistem komputer lokal dimana database server diakses oleh dua client, dalam hal ini client pada gerbang masuk dan client pada gerbang keluar, dilakukan pada satu komputer saja. Diharapkan sistem ini dapat dilakukan dan dijalankan pada komputer yang terhubung dengan jaringan. 2. Penggunaan
perangkat
lain
seperti
perangkat
pembaca
RFID,
masih
dimungkinkan untuk diterapkan pada sistem ini. Diharapkan perangkat-perangkat tersebut dapat ditambahkan seperti untuk pembaca pada kartu member sehingga pada kendaraan member tidak perlu dilakukan pencatatan nomor polisi menggunakan keyboard.
DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset. Rudiyanto, M.Arief. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan TransactSQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta:Andi Offset. Sunyoto Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta:Andi Offset. Utami, Ema.2008. RDBMS menggunakan MS SQL Server 2000. Yogyakarta:Andi Offset. http://www.adams1.com/stack.html, (diakses pada 03.30 21 april 2009)