POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
September 2012
APLIKASI KOMPUTER SEBAGAI PENGENDALI SISTEM PARKIR SUSUN Salechan 1), Danang Ady Nugroho2) Teknik Elektronika Politeknik Pratama Mulia Surakarta
ABSTRACT Parking problems are increasingly complex due to space constraints or land followed by the increasing number of vehicles. But with the technology has helped man to resolve the problem so that the problem will be resolved. The definition of structured parking is parking system such as a cupboard or locker-rise flats thus saving land and space, each locker can be shifted either to the main door entrance and exit doors which are all controlled by the computer through the instructions embedded in computer with Borland Delphi and making the easy applicability to match the system's control. When the car came sensor reading being lifted into the car and then the car into the parking lot, when his owners want to take the car owner by the cashier to pay the parking fee. then lifted the car to the front door after the payment in full. Keywords: Car parking, sensor, computer, drive, Parking Spot. 1. Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dihadapi saat sekarang ini khususnya penggunaan sarana transportasi semakin meningkat baik dari segi kuantitas dan kualitas. Karena semakin lama lahan parkir semakin sempit juga semakin banyak pula kendaraan di Indonesia, sehingga diperlukan lahan parkir yang lebih luas. terutama ditempat–tempat aktifitas khususnya perkantoran, dan tidak luput dari industri, pusat pendidikan dan pusat pembelanjaan maupun tempat aktifitas lainnya. Aplikasi Komputer. . .
Kalau diamati secara seksama banyak sekali ditemukan ketidak efisienan dalam menjalankan tempat parkir dengan halaman yang sangat luas, diantaranya : Setiap manusia selalu membutuhkan tenaga, tidak tertatanya tempat parkir sehingga menyebabkan kebingungan, kesulitan mencari tempat parkir kosong, tidak amannya lahan parkir dan manusia sering lupa dalam menempatkan mobil di tempat parkir. Agar parkir tidak sembarangan juga menggangu ketertiban lalu 62
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
lintas. Dalam hal ini dikhususkan pada mobil. Masih banyak sistem parkir yang dikelola secara konvensional baik dalam mengetahui kapasitas mobil yang ditampung pada area parkir meskipun sudah ada yang mengelola secara otomatis dengan berbasis PC (Personel Computer), itupun masih sedikit sekali. Kemajuan teknologi bidang komputer membuat perubahan yang sangat besar dalam sistem pengolahan data. Kemajuan teknologi komputer juga memberikan peningkatan produktifitas dari satu kegiatan. Komputer sebagai salah satu mesin elektronik yang mengambil peranan sangat besar dalam memecahkan suatu permasalahan pengolahan data yang besar dengan jumlah yang banyak dan proses yang berulang-ulang. Mampu diselesaikan dengan mudah, cepat dan akurat. dalam hal ini komputer berperan penting sebagai alat pengontrol jarak jauh dan juga ada pula tambahan rangkaian elektronika yang dihubungkan melalui interface namun diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan dalam rangka komputerisasi sistem kerja. Guna untuk memperkecil faktor kesalahan manusia itu sendiri juga meningkatkan efisiensi kerja dengan memberikan kemudahan bagi manusia dalam kinerja Aplikasi Komputer. . .
September 2012
sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Dengan adanya permasalahan diatas. maka diharapkan penelitian ini dapat mengatasi permasalahan dalam system parkir. 2. DASAR TEORI 2.1 Pengertian Konveyor Konveyor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan benda dengan cara menggeser, alat ini biasa digunakan pada sistem pengepakan. Konveyor digerakan dengan cara menghubungkan as roda dengan motor DC (Direct Current) atau arus searah, sehingga konveyor dapat distel maju atau mundur. 2.2 Pengertian Gedung Parkir Gedung parkir adalah wujud fisik hasil pekerjaan kontruksi yang dibuat menjadi suatu tempat atau wadah untuk parkir mobil. Pada dasarnya tempat parkir yang akan kami buat berkonsep seperti almari yang mempunyai banyak ruang atau rak. Ruang tersebutlah yang digunakan sebagai tempat parkir, semakin banyak ruang atau rak yang dibuat maka semakin banyak pula daya tampungnya. Pada setiap ruang lantainya berupa konveyor, sehingga gerak mobil diparkir hanya digeser dengan konveyor. Untuk memudahkan cara pemarkiran mobil, konveyor digerakkan hanya satu arah, 63
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
sehingga masuk dan keluar mobil berbeda. Bila mobil masuk dari depan ruang parkir maka mobil akan keluar dari belakang ruang parkir. Untuk proses keluar dan masuk mobil kami menggunakan ruang konveyor tetapi dengan sistem naik turun seperti lift, karena ruangannya bertingkat. 2.3
Pengertian Pengendalian Dengan PC Personal computer (PC) memiliki fungsi lebih dari sekedar pengolah kata atau data seperti anggapan banyak orang. Banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila kita mau dan mampu mengoptimalkan salah satunya memanfaatkan sebagai alat pengontrol. Personal computer (PC) merupakan suatu sistem terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak tanpa mengesampingkan brainware dimana keduanya saling berkaitan dan mendukung satu dengan yang lainnya. Sebuah Personal Computer (PC) tidak akan bekerja tanpa adanya software, sementara software tersebut tidak dapat bekerja tanpa adanya hardware. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi PC harus ada dua komponen tersebut. Hardware sangat diperlukan untuk suatu software yang berupa bahasa pemrograman sebagai satu-satunya yang di mengerti PC. PC juga bisa Aplikasi Komputer. . .
September 2012
menjadi kontrol suatu alat di luar PC yang outputnya dapat menggunakan port printer. 2.4 Sistem Perangkat Keras Input Output Data 1. Konsep Transmisi Parallel adalah data yang disalurkan secara serentak dari semua gerbang sehingga dengan cara ini membutuhkan kabel yang lebih banyak namun disisi lain membuat kecepatan transfer datanya jauh lebih tinggi. Berdasarkan Protocol Komunikasinya, transmisi (pengiriman data) parallel ini dibedakan atas : a. SimpleI/O (Input/Output) yakni sistem komunikasi yang paling sederhana sebab proses transmisi dilakukan secara langsung dan spontan dengan tidak memperhatikan kondisi piranti dari I/O Card. Jadi bila kondisi piranti diluar I/O kurang baik maka dapat dipastikan data yang dikirim menjadi kurang sempurna, bahkan bisa gagal transfer dan hal ini tidak diketahui oleh komputer. b. Simple Strobe I/O yakni sistem komunikasi yang mana transmisinya (pengiriman data) menunggu adanya sinyal informasi (sinyal strobe).
64
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
c. Single Handshake I/O (berjabat tangan ngan sepihak) yakni sistem ini merupakan pengembangan dari sistem simple strobe I/O dimana komputer akan membaca data setelah menerima sinyal strobe dan kemudian mengirimkan sinyal balik (acknowledge signal) bilamana data telah diterima lebih tuntas. d. Doublee Handshake I/O (saling berjabat tangan) yang mana prinsipnya hampir sama dengan single handshake I/O namun isyarat sinyal strobenya dan handshakenya diberikan dua
September 2012
kali yaitu sebelum dan sesudah pengiriman data dengan maksud untuk penegasan terhadap proses transfer data yang telah dilakukan. 3. Perangkat Keras Personal Komputer sebagai pengendali parkir bertingkat menggunakan komputer sebagai pengendali sistem, ditambah rangkaian interface (alat penghubung) sebagai penghubung motor DC dan komputer melalui LPT. Adapun rangkaian interface PC sebagai pengendali parkir bertingkat adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Rangkaian Interface Pengendali Parkir Bertingkat Aplikasi Komputer. . .
65
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Dari rangkaian tersebut dapat diketahui bahwa prinsip kerjanya adalah mengartikan data yang keluar dari LPT sehingga akan terpilih motor DC mana saja yang akan berputar. Sedangkan komponen-komponen yang dipakai oleh interface diantaranya : 1.Dekoder Demultiplekser 74138 Dekoder ini termasuk dekoder 3 ke 8 saluran, karena dengan masukan 3 saluran akan menghasilkan 8 saluran. Dekoder atau demultiplekser merupakan alternatif jika saluran yang dibutuhkan tidak mencukupi maka dengan dekoder dapat digandakan dengan pedoman sistem biner. Keluaran demultiplekser 74138 adalah aktif rendah (Low End) sehingga dalam penerapan pada interface tersebut memerlukan gerbang not untuk membalik keluaran. Dalam penerapan pin gate tidak langsung dihubungkan ke ground tetapi ke pin 5, dengan maksud gate dapat diset tinggi atau rendah sehingga jika dalam posisi tidak digunakan gate diset tinggi, hal ini akan menyebabkan keluaran dari dekoder tidak aktif dan tidak ada motor yang berputar. Akan tetapi jika gate langsung di groundkan akan menyebabkan keluaran Y0 selalu aktif sehingga walaupun tidak digunakan motor
Aplikasi Komputer. . .
September 2012
DC untuk Y0 akan selalu berputar sehingga sistem kacau. GA
INPUT
OUTPUT
TE
C
B
A
Y0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
H
X
X
X
H
H
H
H
H
H
H
H
L
L
L
L
L
H
H
H
H
H
H
H
L
L
L
H
H
L
H
H
H
H
H
H
L
L
H
L
H
H
L
H
H
H
H
H
L
L
H
H
H
H
H
L
H
H
H
H
L
H
L
L
H
H
H
H
L
H
H
H
L
H
L
H
H
H
H
H
H
L
H
H
L
H
H
L
H
H
H
H
H
H
L
H
L
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
L
Tabel 3.. Tabel Kebenaran Demultiplekser 74138 2.
Dekoder/Demultiplekser 74139 Dekoder ini termasuk dekoder 2 ke 4 saluran, karena dengan masukan 2 saluran akan menghasilkan 8 saluran. Dalam satu keping IC tersebut terdapat dua dekoder, untuk penerapannya yang digunakan dalam interface hanya satu saja. Tabel 4. Tabel Kebenaran Demultiplekser 74139 GA INPUT OUTPUT TE B A Y0 Y1 Y2 Y3 H L
X L
X L
H L
H H
H H
H H
L
L
H
H
L
H
H
L L
H H
L H
H H
H H
L H
H L
66
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
September 2012
1. Gerbang NOT Gerbang NOT yang digunakan bertipe 74LS04, gerbang ini digunakan untuk mengubah keluaran demultiplekser 74138 ataupun 74139 menjadi inverter (Membalikkan) sehingga dalam penerapan pin keluaran demultiplekser hanya ada salah satu saja yang tinggi. Tabel 5. Kebenaran Gerbang NOT INPUT
OUTPUT
L H
H L
4. Perangkat Lunak Perangkat Lunak yang digunakan adalah Delphi 5.0, dalam program Delphi yang berperan penting adalah masingmasing komponen dengan Code yang akan digunakan dalam pembuatan program. Langkah-langkah pembuatan program PC Sebagai Pengendali Parkir Bertingkat adalah sebagai berikut : 1. Memanggil program Delphi 5.0 sehingga muncul tampilan.seperti dibawah,
Aplikasi Komputer. . .
1. Merancang tampilan form sesuai kebutuhan
Dari rancangan diatas dibentuk dari beberapa komponen delphi diantaranya :
67
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2 NO
KOMPONEN
KETERANGAN
1
Button ’Masuk’
Menentukkan operasinya masuk
2
Button ’Keluar’
Menentukkan operasinya keluar
3
Button ’L 1_0’
Menentukkan posisi yang diinginkan pada lantai 1.0
4
Button ’L 1_1’
Menentukkan posisi yang diinginkan pada lantai 1.1
5
Button ’L 2_0’
Menentukkan posisi yang diinginkan pada lantai 2.0
6
Button ’L 2_1’
Menentukkan posisi yang diinginkan pada lantai 2.1
7
Button ’ 1 ’
Menggerakkan lift kiri ke atas (Masuk)
8
Button ’ 2 ’
Menggerakkan lift kiri ke bawah (Masuk)
9
Button ’ 3 ’
Menggerakkan lift kiri ke depan (Masuk)
10
Button ’ 4 ’
Menggerakkan lift kiri ke belakang (Masuk)
11
Button ’ 5 ’
Menggerakkan lift kanan ke atas (Keluar)
12
Button ’ 6 ’
Menggerakkan lift kanan ke bawah (Keluar)
13
Button ’ 7 ’
Menggerakkan lift kanan ke depan (Keluar)
14
Button ’ 8 ’
Menggerakkan lift kanan ke belakang (Keluar)
15
Button ’ Off ’
Mematikan gerakan lift
16
Edit ’Posisi’
Sebagai indikator posisi yang akan dijalankan sistem, ada dua pilihan Masuk dan Keluar
Aplikasi Komputer. . .
September 2012 17
Image ’L1_0’
Menampilkan / menghilangkan gambar mobil pada lantai 1.0 jika posisi ini dipilih tergantung dari posisi yang dijalankan.
18
Image ’L1_1’
Menampilkan / menghilangkan gambar mobil pada lantai 1.1 jika posisi ini dipilih tergantung dari posisi yang dijalankan.
19
Image ’L2_0’
Menampilkan / menghilangkan gambar mobil pada lantai 2.0 jika posisi ini dipilih tergantung dari posisi yang dijalankan.
20
Image ’L2_1’
Menampilkan / menghilangkan gambar mobil pada lantai 2.1 jika posisi ini dipilih tergantung dari posisi yang dijalankan.
21
Progress Bar
Sebagai indikator visual dari proses yang berlangsung, berdasarkan timer.
Setelah properti (Pendapat) dari masing-masing komponen diset, selanjutnya setiap komponen ditambah dengan kode program, untuk detilnya masing-masing komponen kode programnya sebagai berikut : 1. Kode Program Button ’Masuk’ procedure TForm1.BtnMasukClick(Sender: TObject); begin TblMK:=1; 68
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Posisi:=posisi+1;EditPosisi.Text:= 'Masuk';
September 2012
BtnL1_0.Enabled:=true;BtnL1_1.E nabled:=true;
TmrKlrHbs.Enabled:=tru e; end else begin
BtnL2_0.Enabled:=true;BtnL2_1.E nabled:=true; end;
L1_0:=0;IMAGEL1_0.Pi cture.LoadFromFile('\PA RKIR\NONE.BMP');
pada program diatas yang menjadi kuncinya adalah TblMK:=1, sehingga setiap penekanan tombol, nilai yang ada pada TblMK diset 1. Sedangkan pada komponen Button ’Keluar’ nilai TblMK diset 0, dan nilai ini akan terus dibandingkan dalam program selanjutnya.
gerak1_1;detik:=0;progr essbar1.Max:=10;
1. Kode Program Button ’L 1_0’ procedure TForm1.BtnL1_0Click(Se nder: TObject); begin if TblMK=1 then begin L1_0:=1;IMAGEL1_0.Pi cture.LoadFromFile('\PA RKIR\MOBIL.BMP'); gerak2_0;detik:=0;progr essbar1.Max:=10; Timerjam.Enabled:=true; Aplikasi Komputer. . .
Timerjam.Enabled:=true; TmrKlrHbs.Enabled:=tru e; end; end; Pertama kali prosedur ini membandingkan TblMK, jika 1 maka yang akan digerakkan lift kiri tetapi bila nilainya 0 maka yang akan digerakkan lift kanan. Nilainilai tersebut ditentukan oleh penekanan tombol masuk atau tombol keluar. 1. Kode Program Button ’1’ procedure TForm1.Button3Click(Se nder: TObject); begin gerak1; end; Prosedur tersebut hanya menjalankan satu perintah saja, yaitu memanggil prosedur gerak 69
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
Tujuannya untuk menggerakkan lift kiri ke arah atas, sedangkan prosedur gerak 1 sebagai berikut : procedure gerak1; begin asm push dx mov dx,$378 mov al,$1 out dx,al pop dx end; end; Dikarenakan delphi tidak bisa langsung mengakses alamat LPT, maka harus melalui program tambahan seperti Asembler. Pemanggilannya dengan menuliskan sintak asm dan diakhiri dengan end seperti pada listing program diatas. ’push dx’ digunakan untuk menyimpan nilai register dx ke memori. ’mov dx,$378’ digunakan untuk memberikan nilai dx menjadi 378, nilai ini merupakan nilai alamat LPT1 yang diset menjadi port data. ’mov al,$1’ digunakan untuk memberikan nilai pada register al menjadi 1, setelah register dx dan al diset selanjutkan dikeluarkan dengan perintah ’out dx al’ dengan demikian LPT1 pada port data bernilai 1. Hal ini bisa dites dengan multimeter untuk pin 3 (port data 1) akan mengeluarkan tegangan sebesar 3,8 volt, sedangkan port
Aplikasi Komputer. . .
September 2012
data 0,2–7 jika dites akan menunjukkan tegangan 0 volt. Selanjutnya untuk mendapatkan gerakkan yang lainnya hanya tinggal merubah nilai register al sesuai dengan yang dikehendaki.
Flowchart Program utama 5. Kesimpulan 1. Dengan sistem parkir susun ini dapat menjawab permasalahan saat ini dan yang akan datang. 2. Dengan menerapkan sistem kendali kmputer dapat dengan 70
POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 2
mudah berinteraksi dengan Data base. 3. Dengan kendali Komputer dapat dengan mudah diterapkan sistem kendali close loop. 6. Daftar Pustaka Al-Musawi, Khalil. 2006. Surga Kalbu. Jakarta: Lentera. Aziz, Abdul. 2002. Mutiara Pilihan Riyadush Shalihin. Solo: At-Tibyan. Daqiqiel ‘Ied, Ibnu. 2007. Syarah Hadits Arba’in. Solo: AtTibyan. Husni.2004. Pemrograman Database dengan Delphi. Malang: Graha ILmu. Iswanto. 2008. Antarmuka Port Paralel dan Port Serial. Yogyakarta: Gava Media. Iswanto. 2008. Antarmuka Port Paralel dan Port Serial. Yogyakarta: Gava Media. Madcoms. 2002. Seri Panduan Pemrograman Borland Delphi 7. Yogyakarta: Andi. Marcus, Zakaria dan Josef W. 2006. Aplikasi SMS untuk Berbagai Keperluan membuat Aplikasi SMS Menggunakan Delphi dan OxygenSMS. Bandung: Innnformatika. M. Al-Hazanadar, Mahmud. 2006. The Most Perfect Habit. Jakarta: Dar Thayyiban.
Aplikasi Komputer. . .
September 2012
M. Al-Hazanadar, Mahmud. 2006. The Most Perfect Habit. Jakarta: Dar Thayyiban. Muzakki. 2003. Elektonika Buku IIA. Surabaya: UNAIR Press. Pujianto. 2007. Borland Delphi 8. baturaja: Graha Ilmu. Punomo, Adi. 2007. Pemrograman Java Membangun Beragam Aplikasi Layanan SMS 2. Semarang: Salemba Infotek. Sudono, Agus. 2004. Memanfaatkan Port Printer Komputer Menggunakan Delphi. Yogyakarta: Presisi Offset. Wahana Komputer. 2006. Teknik Antarmuka Mikrokontroler Dengan Komputer Berbasis Delphi. Jakarta: Salemba Infotek
71