APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB PEMETAAN LOKASI PETERNAKAN DI KOTA PANGKALPINANG Desi Ufika Sari Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman, Selindung Lama, Pangkalpinang, Kepulauan Babel
[email protected] Abstract Geographical Information System ( SIG ) there have been many developed Science no exception in breeding by using Application Geographical Information System mapping the location a ranch in city pangkalpinang considered could help the in search of location information the farm. The Application Of Geographical Information System ( SIG) in breeding play an important role important in providing information on to the general public. The Geographical Information System ( SIG ) it will facilitate the community in access to information farm they need .Information on give can be a or information online. Geographical Information System( GIS) Mapping a ranch in city pangkalpinang used as a medium notice location a farm that described In the form of mapping the location. The results of the Application Of Geographical Information System on farms can be store and can be developed. Keywords: ( SIG ) , Farm , Technology informasi. Informasi sangat penting karena dengan adanya 1. Pendahuluan
informasi diharapkan dapat digunakan sebagai alat prediksi
1.1
Latar Belakang
kejadian ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
Kota Pangkalpinang merupakan provinsi dari
teknologi informasi yang setiap hari semakin berkembang
Kepulauan Bangka Belitung. Organisasi atau lembaga
dengan pesat.tetapi tidak menutup kemungkinan mereka
tersebut memang sengaja dibentuk untuk mengurusi segala
tidak mengetahui lokasi peternakan.
macam hal yang berkaitan dengan jalannya sistem
Hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan internet
Instansi pemerintahan berperan sebagai
sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan informasi.
pelaksana sekaligus pengontrol semua kebijakan-kebijakan
Semua masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia bisa
pemerintah. Instansi pemerintahan adalah sebuah kolektif
mengakses informasi yang mereka inginkan, khususnya
dari unit organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas
informasi mengenai tata letak lokasi peternakan. Dengan
dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain
pemanfaatan teknologi informasi yang mengarah kepada
itu, Kota Pangkalpinang juga sangat berkembang dalam
keadaan geografis suatu wilayah, maka akan mengurangi
bidang pertanian, khususnya dalam bidang peternakan.
kesulitan masyarakat dalam pencarian lokasi-lokasi tersebut.
pemerintahan.
Keberadaan peternakan sangat penting bagi kota pangkalpinang. Meskipun masyarakat kota Pangkalpinang
Dengan menggunakan GIS, masyarakat tidak akan kesulitan untuk menemukan letak suatu peternakan.
tinggal di wilayah kota Pangkalpinang dan sangat mudah
Oleh sebab itu, sudah seharusnya pemerintah
mengakses tetapi selalu ada informasi yang tidak banyak
memperhatikan sarana dan prasarana yang mendukung
diketahui oleh masyarakat, terutama oleh masyarakat
kemajuan peternakan di kota Pangkalpinang. Untuk lebih
Pangkalpinang itu sendiri, salah satunya adalah informasi
mengembangkan diperlukan
mengenai peternakan yang ada di Pangkalpinang.
Kemudahan
suatu yang
peternakan informasi didapatkan
di
kota
yang tidak
Pangkalpinang
lebih hanya
informatif. diperoleh
Dalam dunia sistem informasi terdapat banyak modul sistem
pedagang dan masyarakat yang ingin membeli hasil
informasi yang bertujuan akhir memberi berbagai macam
pertanian, tetapi juga dapat membantu pekerjaan pemerintah
yang ingin melakukan pemeriksaan terhadap kinerja
Bagaimana membangun Sistem Informasi Geografis
kelompok ternak. Hal ini juga dapat memberikan manfaat
lokasi peternakan di Kota Pangkalpinang berbasis web untuk
yang sangat besar bagi kelompok ternak, terutama untuk
mempermudah pemerintah dalam melakukan pencarian
memberikan kemudahan dalam melangsungkan kehidupan
lokasi peternakan pada saat akan melakukan survey terhadap
sehari-hari, memberikan kelancaran dalam usaha mereka,
kinerja kelompok ternak dan hasil peternakan, serta
dan mengurangi pengangguran melalui wirausaha. Oleh
membantu pedagang dan masyarakat padaa saat mereka
karena itu, diperlukan sebuah aplikasi guna menunjang
kesulitan dalam mencari lokasi peternakan ketika kehabisan
fasilitas peternakan di Kota Pangkalpinang.
stok pada saat musim tertentu.
Penyajian data yang akurat mengenai keberadaan
Informasi
Geografis
lokasi
Keberadaan Sistem peternakan
di
Kota
lokasi peternakan sangat diperlukan untuk mendukung
Pangkalpinang berbasis Web juga dapat mengurangi impor
pengembangan potensi suatu daerah yang disajikan dalam
dari
bentuk website yang dapat diandalkan untuk menunjang e-
masyarakat yang beroperasi sebagai peternak di Kota
government dan meningkatkan pendapatan disuatu daerah,
Pangkalpinang.
serta memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang
1.3
luar
pulau
Bangka
sehingga
dapat
membantu
Tujuan penelitian
memiliki usaha dalam bidang peternakan. Salah satu bentuk
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan
penyajian informasi adalah penayangan dalam bentuk data
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
dan informasi kondisi geografis yang dikenal sebagai Sistem
membangun Sistem Informasi Geografis berbasis web dan
Informasi Geografis (SIG) atau Geografhic Informations
dapat memberikan informasi secara lengkap tentang lokasi
System (GIS).
peternakan yang ada di Kota Pangkalpinang :
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
a.
Membangun Sistem Informasi Geografis yang dapat
Geografhic Informations System (GIS) telah berkembang
menyampaikan informasi lokasi peternakan di Kota
pesat. SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang
Pangkalpinang untuk mempermudah pemerintah
berasal dari pengolahan sejumlah data, yaitu data geografis
khususnya Penyuluh Peternakan Lapangan (PPL)
atau data yang berkaitan dengan posisi obyek di permukaan
dalam melakukan survey terhadap kinerja kelompok
bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan
ternak dan hasil ternak.
data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan
visualisasi
yang
khas
serta
b.
Membangun Sistem Informasi Georafis yang dapat
berbagai
menyampaikan informasi lokasi peternakan di Kota
keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis
Pangkalpinang untuk mempermudah pedagang dan
melalui gambar-gambar petanya. SIG dapat disajikan dalam
masyarakat dalam pencarian lokasi peternakan pada
bentuk aplikasi desktop maupun aplikasi berbasisweb. SIG
saat mereka kehabisan stok pada musim tertentu.
juga dapat memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa.
c.
Pada umumnya informasi yang diberikan hanya berupa
alamat
dan
nama
jalan
sehingga
Dapat membantu perekonomian masyarakat kota pangkalpinang yang berpropesi sebagai peternak
akan
dalam melangsungkan hidup sehari-hari, memberikan
membinggungkan bagi masyarakat yang belum pernah
kelancaran dalam usaha agar hasil ternak dapat laku
mengunjungi tempat tersebut. Berdasarkan uraian diatas
dipasaran, dan mengurangi pengangguran melalui
penulis tertarik untuk melakukan penelitian membuat Sistem
wirausaha.
Informasi Geografis dengan judul “ APLIKASI SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS
BERBASIS
d.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh jenjang pendidikan Strata 1 (S1).
WEB
PEMETAAN LOKASI PETERNAKAN DI KOTA PANGKALPINANG”. 1.2
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.4
Batasan Masalah Untuk
memberikan
ketegasan
dalam
cakupan
penelitian ini, perlu ditetapkan batasan penelitian sebagai berikut:
a.
b.
Sumber data peternakan diperoleh dari Dinas
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dan
Pertanian Kota Pangkalpinang.
pihak lain yang masih berhubungan dengan
Pengambilan
koordinat
instansi
pemerintahan
diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan. c.
d.
f.
g.
h.
penelitian. c. Observasi
Peta yang ditampilkan hanya sebatas wilayah Kota
Observasi dilakukan untuk memperoleh data dari
Pangkalpinang.
lapangan berupa titik koordinat peternakan.
Pembuatan peta Kota Pangkalpinang dengan cara
e.
1.5.2
Analisis Sistem
digitasi menggunakan aplikasi Quantum GIS 1.8.0-
a.
Analisa Masalah
Lisboa.
b.
Analisa Sistem yang Berjalan
Untuk pengambilan titik (points) koordinat awal dan
c.
Activity Diagram Proses Bisnis
akhir menggunakan GPS Garmin s60X.
d.
Analisa Masukan
Pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis
e.
Analisa Keluaran
menggunakan aplikasi Quantum GIS 1.8.0-Lisboa,
f.
Analisa Kebutuhan perangkat lunak
Mapserver, Pmapper.
g.
Analisa Kebutuhan Perangkat keras
Bahasa pemrograman UML (Unified Modelling
h.
Use Case Diagram
Language) menggunakan aplikasi Astah Community.
i.
Deskripsi Use Case
Aplikasi Sistem Informasi Geografis ini hanya memberikan
data
Rancangan Proses
kelompok
b.
Rancangan Masukan
peternakan,luas lahan, jenis peternakan dan alamat.
c.
Rancangan Keluaran
i.
Terdapat fasilitas yang dapat mencetak data keluaran.
d.
Rancangan Layar
j.
Visualisasi peta pada webgis dilengkapi dengan
e.
Rancangan Basis data
fasilitas zooming (pembesarangambar) dan search
f.
Rancangan Sequence Diagram
(pencarian).
g.
Desain peta
Pada penelitian ini hanya sampai pada tahap
h.
Desain Framework peta
informasi
berupa
peta
Perancangan Sistem
a.
Pangkalpinang,
keluaran
1.5.3
Kota
k.
nama
pengujian (testing) web gis saja.
1.5.4
Implementasi dan Pengujian Sistem
a.
Instalasi Perangkat Lunak
penulis
b.
Pembuatan Website
menggunakan metode Waterfall dalam pembutan WebGis
c.
Konversi peta ke MapServer
yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
d.
Konversi MapServer ke Website
1.5.1
e.
Pengujian internal
f.
Upload Website ke Hosting
g.
Pengujian oleh user
1.5
Metodelogi Penelitian Dalam
melakukan
penelitian
ini,
Pengumpulan Data
a. Dokumen Analysis 1)
proses
Data diperoleh langsung dari Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang berupa data peternakan yang ada dan informasi yang berhubungan dengan
2)
peternakan tersebut.
2. Landasan Teori
Penulis membaca dan menelaah berbagai data
2.1
baik berupa buku atau literatur yang ada diinternet
yang
berhubungan
dengan
GIS
Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (SIG) Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan
gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan
(Geographic Information System) dan masalah
geografis.
yang akan dibahas.
sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis.
b. Wawancara
Informasi
Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu
geografis
tersebut
mengandung
pengertian
informasi tentang tempat-tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan
bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut)
data, manipulasi data, pemanggilan data, presentasi data,
yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah
dan analisa data.
diketahui.
2.2.3
Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas
Komponen Sistem Informasi Goegrafis (SIG) Menurut Eddy Prahasta (2009), sistem infomasi
terpenting SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai
geografis
dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis
data sistem informasi geografis, dan manusia.
tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna
adalah penjelasan tentang komponen sistem informasi
lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan
geografis, yaitu:
SIG secara manual.
a.
2.2.1
mempunyai
empat
buah
komponen
yaitu
Berikut
Perangkat Keras (Hardware)
Geografis
Perangkat
keras
(Hardware)
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-
Geografis (SIG) adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan
yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta
mendukung analisis geografis dan pemetaan. Perangkat
permasalahannya
keruangan,
keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan
kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program,
citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi, serta
proses, dan keberhasilan pembangunan (Prof. Bintarto).
mendukung operasi basis data dengan volume data yang
2.2.2
besar secara cepat.
pendekatan
Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) SIG
keuntungan
merupakan dalam
sistem
penggunaan
yang data
mengambil spasial
b.
dari
sistem
Informasi
gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun
melalui
bagian
Sistem
komputer
yang
Perangkat Lunak (Software)
dan
Perangkat lunak (Software) membantu perangkat keras
menghubungkannya dalam sebuah relasi dengan isu-isu
untuk memasukan, memproses, menyimpan serta
yang menarik. Sebagai contoh, informasi itu mungkin saja
mengatur data geografis. Data
alamat rumah, yang kemudian dipetakan dalam data spasial
Data sistem informasi geografis adalah salah satu
dengan menggunakan garis lintang dan garis bujur.
komponen krusial dan penting. Di dalam SIG terdapat
Selanjutnya database menyimpan lebih banyak informasi
dua jenis data yaitu:
tentang alamat tersebut (Choimeun et.al,2011).
1) Data spasial
Menurut Eddy Prahasta (2009), sistem informasi
Data spasial merupakan data yang menggambarkan
geografis adalah gabungan dari tiga unsur pokok yaitu
suatu dimensi ruang.
sistem, informasi dan geografis. Dengan memperhatikan
gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di
pengertian sistem informasi,
permukaan bumi.
maka
sistem informasi
Data spasial adalah
Umumnya direpresentasikan
geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari
berupa grafik, peta, gambar dengan format digital
berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan
dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor)
dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG
atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki
juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat
nilai tertentu.
digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi,
Beberapa tipe data spasial antara lain :
menampilkan dan keluaran informasi geografis berikut
1.
atribut-atributnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Titik Titik merupakan representasi grafis yang
Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah sistem komputer
paling sederhana.
yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem
memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di
ini
atas peta dan dapat ditampilkan pada layar
diimplementasikan
dengan
perangkat
keras
dan
Representasi ini tidak
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan
monitor.
verifikasi
daya,
digunakan untuk menggambarkan letak suatu
perubahan dan updating data, manajemen dan pertukaran
kota, letak suatu bangunan atau ojek-objek
data,
kompilasi
data,
penyimpanan
Pada skala tertentu biasanya titik
lainnya. Format titik memiliki ciri-ciri yaitu
koordinat tunggal, tanpa panjang, tanpa luasan.
2.
3.
Contoh dari format titik: letak pohon, lokasi
Data atribut adalah data yang mendeskripsikan data
gedung.
spasial.
Garis
berbentuk teks. Data atribut dapat dideskripsikan
Garis merupakan bentuk linier yang akan
dengan dua cara, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
menghubungkan beberapa titik atau paling
Dalam deskripsi kualitatif maka data atribut akan
sedikit dua titik. Biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan tipe atau klasifikasi suatu objek.
menggambarkan suatu objek berdimensi satu.
Sedangkan secara kuantitatif, data atribut akan
Contoh penggunaan garis pada SIG adalah
dideskripsikan berdasarkan tingkatan.
jaringan jalan, jaringan saluran air, jaringan
spasial berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi
telepon dan lain sebagainya.
Format garis
informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek
memiliki ciri-ciri yaitu koordinat titik awal dan
dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data
akhir, mempunyai panjang, tanpa luasan.
tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial
Contoh dari format garis: jalan, sungai.
yang ada.
Poligon
c.
Data non
Manusia Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena
mempresentasikan suatu objek berdimensi dua.
manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG.
Suatu wilayah penggunaan lahan suatu tempat
Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem
adalah entitas yang umumnya digambarkan
informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang
dengan bentuk poligon.
Format poligon
mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna
memiliki ciri-ciri yaitu koordinat dengan titik
yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya
akhir sama dengan titik awal, mempunyai
sehari-hari. Manusia selaku pembuat dan pemakai dari SIG
panjang, mempunyai luasan.
dapat memanipulasi SIG tersebut sehingga dapat membantu
Contoh dari
format poligon: persil tanah, wilayah, tutupan
menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari.
lahan dan lain-lain.
menentukan akan seperti apa sistem informasi yang ada
bentuk, yaitu:
2.
Biasanya data atribut adalah data
Bentuk poligon biasanya digunakan untuk
Penyajian data spasial dapat dilakukan dalam dua
1.
2) Data Non Spasial (Atribut)
Manusia juga
akan dikembangkan. 2.2.4
Model Raster
Manfaat Sistem Informasi Geografis (GIS) Manfaat
SIG
adalah
untuk
meningkatkan
Model ini menampilkan, menempatkan dan
kemampuan menganalisis informasi spasial secara terpadu
menyimpan data spasial dalam bentuk matriks
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. SIG dapat
atau piksel-piksel yang membentuk bidang
memberikan informasi kepada pengambil keputusan untuk
referensi horizontal dan vertikal. Setiap piksel
analisis dan penerapan database keruangan. SIG mampu
memiliki atribut masing-masing dan bersifat
memberikan
unik.
Dengan SIG kita akan dimudahkan dalam melihat fenomena
Model Vektor
kebumian dengan perspektif yang lebih baik. SIG mampu
Model ini menampilkan, menempatkan dan
mengakomodasi
menyimpan data spasial dalam bentuk garis,
penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang
titik dan atau poligon yang didefinisikan oleh
beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan
koordinat kartesian dua dimensi (X,Y).
data statistik.
Di
dalam model ini sebuah garis merupakan
kemudahan-kemudahan
penyimpanan,
yang
diinginkan.
pemrosesan,
dan
SIG juga mengakomodasi dinamika data,
pemutakhiran data yang akan menjadi lebih mudah.
kumpulan titik yang terurut dan berhubungan. Sedangkan
sebuah
poligon
merupakan
kumpulan titik yang memiliki titik awal dan titik akhir dengan koordinat yang sama.
2.2.6
Kemampuan Sistem Informasi Geografis Menurut Eddy Prahasta Sistem informasi geografis
mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai
data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya,
kemudian diedit dan dicetak sebagai sebuah peta yang
menganalisis
lengkap. Pengguna dapat menggabungkan data yang
dan
akhirnya
memetakan
hasilnya.
Kemampuan yang ada pada SIG antara lain: a.
Memasukkan
dan
mengumpulkan
dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai dengan data
geografis
apa yang diinginkan.
(spasial dan atribut). b.
Mengintegrasikan data geografis.
c.
Memeriksa, meng-update (mengedit) data geografis.
d.
Menyimpan atau memanggil kembali data geografis.
pengembangan perangkat lunak open source yang dapat
e.
Mempresentasikan atau menampilkan data geografis.
digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi internet-
2.7
2.8.2 MS4W (Mapserver For Windows) MapServer
merupakan
salah
satu
lingkungan
Aplikasi
based yang melibatkan tampilan data spasial peta digital.
Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak
MapServer memiliki cukup fungsionalitas inti SIG yang
komputer
yang
kemampuan komputer
dapat mendukung berbagai aplikasi web yang terkait spasial.
langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan
Selain itu, MapServer juga sangat unggul di dalam me-
pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak
render data spasial (citra, data vektor, dan peta digital
sistem
yang
komputer,
memanfaatkan
mengintegrasikan
tapi
tidak
secara
berbagai
kemampuan
lainnya) untuk aplikasi web. MapServer sendiri merupakan
langsung
menerapkan
sebuah service untuk memproses dan menampilkan data
kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang
spasial,
lengkap
menguntungkan pengguna.
koordinatnya.
2.7.1 WebGIS
2.8.3 Pmapper
dengan
proyeksi-proyeksi
dan
WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information
Framework ini didasarkan pada MapServer dan PHP
System (GIS) yang dapat diakses secara online melalui
/ MapScriptdan digunakan untuk membuat antarmuka
internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang
pengguna grafis (GUI) dari aplikasi.
berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses
fungsionalitas
permintaan peta dari client dan kemudian mengirimkannya
mengidentifikasi, pencarian, pilih, pengukuran jarak / daerah
kembali ke client. Dalam hal ini pengguna/client tidak perlu
dan
mempunyai software GIS, hanya menggunakan internet
Menggunakan HTML, CSS, Javascript, PHP dan XML.
browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau
a.
Google Chrome untuk mengakses informasi GIS yang ada di server.
yang
berbagai
siap
luas
Ia menawarkan
seperti
untuk
pan,
menggunakan
zoom,
plugin.
2.10.1 Pengumpulan Data Dalam
penelitian,
teknik
pengumpulan
data
merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,
Software Pembangun Sistem
siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Software pembangun sistem adalah perangkat
sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh.
lunak yang digunakan dalam merancang suatu aplikasi.
Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer)
Software yang digunakan dalam pembangunan SIG adalah:
atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data
2.8.1 Quantum GIS
sekunder).
2.8
Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi
a.
Jenis
Dokumen Analysis
Geographical Information System (GIS) sumber terbuka dan
1) Mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku,
lintas platform yang dapat dijalankan disejumlah sistem
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
operasi.
agenda dan sebagainya.
QGIS
juga
memiliki
kemampuan
untuk
bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS
b.
Studi literatur
menyediakan semua fungsionalitas dan fitur-fitur yang
Dalam sebuah penelitian untuk
dibutuhkan
gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah
oleh
pengguna
GIS
pada
umumnya.
orang
lain
dan
mendapatkan
Menggunakan plugins dan fitur inti (core features)
dikerjakan
bagaimana
orang
dimungkinkan untuk meragakan pemetaan (maps) untuk
mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian
c.
yang akan kita lakukan. Penting karena untuk
a.
menghindari usaha yang sebenarnya sudah pernah
mengetahui letak dan alamat lokasi peternakan khususnya di
dilakukan orang lain dan bisa digunakan pada penelitian
wilayah Kota Pangkalpinang.
kita untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya
b.
Wawancara
peternakan yang ada di Wilayah Kota Pangkalpinang.
Wawancara
d.
4. 2
adalah
cara
menghimpun
bahan
Banyaknya
masyarakat
setempat
yang
kurang
Belum adanya aplikasi untuk mencari informasi lokasi
4.2.2
Uraian Prosedur
keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara
Sistem informasi geografis lokasi peternakan di
lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan
Kota Pangkalpiang pada saat ini belum tersedia. Hal ini
arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudijono
akan menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengakses
menyatakan ada beberapa kelebihan pengumpulan data
informasi mengenai peternakan di Kota Pangkalpinang.
melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat
Dengan adanya sistem informasi geografis berbasis web,
melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan
masyarakat akan semakin mudah mengakses informasi
dinilai,
yang
lokasi peternakan karena akan terhubung langsung ke
diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara
internet. Selain itu, masih terdapat kekurangan pada Sistem
lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan
Informasi Geografis karena tidak tersedianya data geografis
diarahkan yang lebih bermakna.
yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang,
Observasi
sehingga menjadikan informasi yang disajikan di website
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan
belum lengkap, oleh karena itu masih perlu dilakukan
data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden
penambahan informasi.
namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
Informasi Geografis yang dapat menampilkan data lengkap
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini
lokasi peternakan tersebut.
digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
aplikasi tersebut adalah dengan dibuatnya aplikasi Sistem
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
Informasi Geografis berbasis web lokasi peternakan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
khususnya di wilayah Kota Pangkalpinang.
data
diperoleh
secara
mendalam,
Untuk itu diperlukan Sistem
Maka
penyelesaian
dari
Analisa dan
Analisa Sistem
Perancangan sistem ini dilakukan dengan menggunakan
Analisa sistem adalah metode untuk menemukan
model Waterfall, dan UML (Unified Modelling Language)
kelemahan-kelemahan sistem guna memperoleh gambaran
sebagai bahasa yg telah menjadi standar dalam industri
terhadap sistem yang akan dikembangkan sehingga dapat
untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan
diusulkan perbaikannya. Tahapan dalam menganalisa
sistem piranti lunak.
sistem diawali dengan mempelajari bagaimana
untuk merancang model sebuah sistem.
mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi,
4.2.3
mengidentifikasi pengguna (user) sistem serta spesifikasi
UML menawarkan sebuah standar
Analisa Sistem Yang Berjalan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
perangkat lunak yang akan di kembangkan. Analisis
yang
kebutuhan sistem dimaksudkan untuk mengetahui faktor-
Pangkalpinang, setiap masyarakat maupun lembaga yang
faktor apa saja yang mempengaruhi sistem. Faktor-faktor
datang ke Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang dan ingin
tersebut akan menjadi tolak ukur dalam proses
mencari
pengembangan sistem selanjutnya.
Pangkalpinang, masyarakat tersebut harus meminta surat
4.3.1
Analisa Masalah
rekomendasi terlebih dahulu ke Badan Kesatuan Bangsa dan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan
Politik (KESBANGPOL) Kota Pangkalpinang. Hal ini
penulis, analisis masalah yang dapat didapat dalam mencari
dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan
informasi lokasi peternakan di Kota Pangkalpinang adalah
terhadap informasi yang diberikan.
sebagai berikut :
telah
dilakukan
informasi
Setelah
di
Dinas
mengenai
mendapatkan
Pertanian
peternakan
surat
di
izin
Kota
Kota
dari
KESBANGPOL kota Pangkalpinang, masyarakat datang kembali ke Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang untuk
menyerahkan surat izin tersebut kepada Kepala Dinas dan
a.
Activity
Diagram
Kepala Dinas menyerahkan kepada Kasubag Umum dan
Masyarakat/lembaga
mencari
Informasi Peternakan.
Kepegawaian untuk memberikan dokumen yang diperlukan oleh masyarakat tersebut. Untuk mengetahui keberadaan Lokasi Peternakan Di Kota Pangkalpinang, masyarakat tidak bisa mendatangi sendiri lokasi tersebut, karena Dinas Pertanian hanya mencantumkan nama peternakan, kelurahan dan kecamatan tanpa mencantumkan alamat jelas. Dan untuk
mendatangi
lokasi
tersebut
masyarakat
harus
didampingi oleh Penyuluh Peternakan Lapangan (PPL). Selain itu informasi yang diperlukan tidak bisa diberikan 24 jam oleh Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang, hal ini tergantung dari jam kerja dan kesibukan dari Kasubag Umum dan Kepegawaian dan Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang.
a.
Kelemahan Sistem Lama 1) Sebelum masyarakat/lembaga mendapatkan data yang
diinginkan
di
Dinas
Pertanian
Gambar 4.2
Kota
Masyarakat Mencari Informasi Peternakan
Pangkalpinang, masyarakat harus datang dan meminta izin kepada KESBANGPOL terlebih dahulu,
setelah
KESBANGPOL, mendapatkan
data
mendapatkan barulah dari
izin
dari
masyarakat
bisa
Kasub
Umum
dan
Kepegawaian Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang,
b.
hal ini tentunya akan menyita banyak waktu karena
Activity
Diagram
Masyarakat/Lembaga
Mencari
Lokasi Peternakan
memerlukan proses yang panjang. 2) Informasi yang ingin di cari tidak dapat di peroleh secara 24 jam, karena keterbatasan dari jam kerja dan kesibukan Kasubag Umum dan Kepegawaian, serta Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Kota Pangkalpinang. 3) Gambaran informasi lokasi dari peternakan tersebut belum tentu di ketahui oleh masyarakat/lembaga tersebut karena keterbatasan dari informasi lokasi yang tersedia. 4.2.4
Activity Diagram Proses Bisnis Analisa proses menggambarkan proses bisnis dan
urutan aktivitas dalam sebuah proses, yang mana dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan
Gambar 4.3 Activity Diagram
aktifitas proses bisnis karena bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan dalam memodelkan sebuah proses.
Masyarakat Mencari Lokasi Peternakan c.
Activity Diagram Pendataan Peternakan
c.
Tampilan nama peternak, alamat peternakan, jenis ternak dan fasilitas pendukung lainnya.
d.
Tersedia fasilitas pengisian form buku tamu.
4.3.3
Analisa Kebutuhan Admin Kebutuhan yang dibutuhkan oleh admin pada sistem
informasi geografis pemetaan lokasi peternakan berbasis web ini meliputi : a.
Melakukan proses login terhadap sistem.
b.
Mengolah data admin.
c.
Mengolah buku tamu.
4.3.4
Analisa Kebutuhan Data
Gambar 4.5 Activity Diagram
Dalam sistem informasi geografis terdapat dua
Permintaan Data
macam data, antara lain adalah data spasial dan data atribut. Data spasial dapat berupa data mengenai lokasi peternakan,
4.3
Analisa Kebutuhan
sedangkan atribut merupakan data yang berupa informasi
Analisa Kebutuhan dalam Aplikasi Sistem Informasi
yang menjelaskan isi dari data spasial tersebut. Berikut ini
Geografis peternakan meliputi analisis kebutuhan Sistem,
adalah data yang diperlukan oleh sistem ini:
analisis kebutuhan user, dan analisa kebutuhan admin.
a.
4.3.1 Analisa Kebutuhan Sistem
Data Spasial Data spasial merupakan data yang berupa jalan yang
Analisis kebutuhan sistem dalam pembangunan
terdiri dari tipe data point, polygon, dan line. Peta
aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasi Web
merupakan data utama pada sistem informasi geografis
menyangkup beberapa hal:
yang menggambarkan peta jalan serta lokasi
a.
peternakan. Adapun data spasial yang dimaksud
Sistem dapat memberikan profil dari Dinas Pertanian
Kota Pangkalpinang. b.
Sistem
dapat
adalah sebagai berikut : memberikan
informasi
pemetaan
1)
Data
spasial peternakan
peternakan di Kota Pangkalpinang.
Pangkalpinang.
c.
Sistem dapat memberikan layanan Contact.
2)
d.
Sistem dapat memberikan layanan buku tamu.
point.
e.
Sistem dapat memberikan statistik dari jumlah
4.3.5
penggunjung yang mencari informasi peternakan. f.
di
wilayah Kota
Layer titik koordinat peternakan yang berupa
Analisis Kebutuhan Proses Kebutuhan proses adalah kebutuhan pengolahan
Sistem dapat memberikan informasi selama 24 Jam.
data dari input data yang diberikan kepada sistem sehingga
Dari hasil analisis kebutuhan sistem diatas, dibutuhkan
menghasikan output. Kebutuhan proses tersebut antara lain
suatu sistem informasi yang bermanfaat bagi Dinas
:
Pertanian Kota Pangkalpinang dan masyarakat / lembaga
a.
Proses penentuan objek pada peta
dimana informasi yang ada dan disajikan, dapat diakses
b.
Proses edit data spasial peta geografis
dengan menggunakan media internet.
c.
Proses edit data atribut peta geografis
4.3.2
d.
Proses pengolahan aplikasi web
Analisa Kebutuhan User Kebutuhan yang dibutuhkan oleh user pada sistem
4.3.6
Analisis Kebutuhan Output SIG
informasi geografis pemetaan lokasi peternakan berbasis
a.
Informasi wilayah kota Pangkalpinang
web ini adalah :
b.
Informasi mengenai letak lokasi tiap-tiap peternakan
c.
Informasi tentang peternakan
d.
Informasi tentang nama peternak, alamat peternak,
a.
Tampilan informasi mengenai Profil Dinas Pertanian
Kota Pangkalpinang. b.
Tampilan
Pangkalpinang.
tentang
peta
peternakan
di
Kota
jenis ternak dan informasi pendukung lainnya.
4.3.7
Analisis Kebutuhan Hardware
lokasi peternakan di kota pangkalpinang terdiri atas 2 actor,
Untuk membuat aplikasi Sistem Informasi Geografis
yaitu: Admin dan User (masyarakat/lembaga).
berbasis web dibutuhkan perangkat keras komputer agar program aplikasi yang dibuat dapat bekerja dengan baik. Adapun spesifikasi hardware yang diusulkan untuk mengelola sistem informasi geografis ini adalah : Tabel 4.4 Spesifikasi Hardware No
Kebutuhan
Spesifikasi
1
Processor
Intel(R) coreTM i3 CPU
2
Memory (RAM)
DDR3 1GB
3
VGA card
4
Hard Disk Drive
5
Monitor
Generic Pnp Monitor
6
GPS
GPSmap GARMIN 60CSx Gambar 4.6 Use Case Diagram
4.3.8
Analisis Kebutuhan Software Software yang digunakan untuk mendukung dan
merancang pembuatan aplikasi sistem informasi geografis
4.5 Perancangan Sistem Tujuan
utama
dari
perancangan
sistem
adalah
berbasis web harus sesuai dengan kebutuhan. Perangkat
memberikan gambaran perancangan sistem yang akan
lunak yang digunakan adalah :
dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor
Tabel 4.5 Spesifikasi Software
permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem. Upaya
No
Kebutuhan
Spesifikasi
yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi
1
Sistem Operasi
Microsoft Windows 7
penggunaan teknologi dan perangkat lunak yang tepat
2
Desain Peta
Quantum GIS 1.8.0-Lisboa
sehingga
3
MapServerfor Windows
Bundle MS4W version 3.0.6
diperoleh
hasil
optimal
mudah
diimplementasikan. 4.5.1 Rancangan Proses
4
Framework Peta
Pmapper 4.3.2
5
Web Browser
Mozilla Firefox
pembuatan
6
Web Editor
Macromedia Dreamweaver
menggunakan flowchart.
7
Localhost
Xampp 1.7.2
4.5.1.1 Flowchart Proses Pembuatan Peta
Tahap ini akan membahas bagaimana proses dalam
a. 4.3.9
dan
Analisis Kebutuhan Fungsional
aplikasi
yang
digambarkan
dengan
Flowchart proses pembuatan peta terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
Kebutuhan fungsional berisikan proses- proses yang Start
diberikan oleh sistem. Kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran aliran data yang meliputi
Data ke lokasi peternakan
Flowchart Proses Pembuatan Peta, Use Case Diagram Sistem Usulan, Perancangan Basis Data, dan Rancangan
Mengambil titik koordinat dengan menggunakan GPS
Layar. 4.3.10
Use Case Diagram Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas
Periksa kebenaran titik koordinat (Ya/Tidak)
Simpan titik koordinat lokasi peternakan
yang diharapkan dari sebuah sistem. Use Case Diagram End
aplikasi sistem informasi geografis berbasis web pemetaan Gambar 4.7 Flowchart pengambilan titik koordinat
b.
Flowchart menginput titik koordinat d.
Flowchart konversi .shp menjadi .map
Start
Start
Ceklis layer yang akan di Eksport
Membuka Program MS. Excel
Input titik koordinat dari GPS
Mengubah layer menjadi simbologi baru
Menyimpan titik koordinat dalam bentuk .csv
Convert file .shp menjadi .map
End
End
Gambar 4.10 Flowchart konversi .shp menjadi .map Gambar 4.8 Flowchart menginput titik koordinat c.
Flowchart desain peta dari Quantum GIS
e.
Flowchart membuat website
Start
Start Membuka program Quantum GIS
Add layer untuk membuat peta Pulau Bangka
Membuat program Adobe Dreamweaver
Add layer untuk membuat peta batas wilayah Pangkalpinang
Membuat coding untuk website Add layer untuk membuat peta kecamatan
Add layer untuk membuat peta sungai
End
Add layer untuk membuat peta jalan
Gambar 4.11 Flowchart membuat websie Add file titik koordinat .csv menjadi .shp
Simpan Peta
End
Gambar 4.9 Flowchart desain peta dari Quantum GIS
f.
Flowchart membuat database website
a. I
t_menu
Start
#idmenu Menu link_admin link_public
Entity Relationship Diagram (ERD) M
buat #idmenu #idsub
I
I
t_submenu
h_submenu #id judul isi
#idsub #id
#idsub Submenu Link_admin Link_public
Membuat Web Browser
M
punya
isi #idmenu #id_hal
I
Masuk ke localhost/ phpmyadmin
h_menu
isi
#id_hal judul isi
I
isi
#idkonten konten
Membuat tabel
#id username password nama
#Id Hal #Id
t_konten
Membuat database baru
t_user
M
#idkonten idsubkon
t_bener
t_subkonten
t_buku
#id tema gambar
M
M
punya
#idsubkon subkonten link_admin link_public
h_konten #idhalkon tema informasi
#idsubkon idhalkon
h_news
#idbuku nama email pesan tgl kode
#idnews tema news
Membuat field-field setiap tabel
Gambar 4.25 Entity Relationship Diagram
b.
Transformasi ERD ke LRS
Menyimpan database
Transformasi diagram hubungan entitas ke dalam Logical Record Structure merupakan kegiatan untuk membentuk data-data ER diagram ke dalam LRS. Pada
End
Gambar 4.12 Flowchart membuat database website
sebuah ER diagram nama field ditulis di luar kotak (diluar entity), sedangkan pada sebuah LRS nama field ditulis di
g.
Flowchart menampilkan peta ke Website Start
dalam kotak dan memiliki sebuah nama unit. Aturan di atas berlaku, saat dipengaruhi elemen yang menjadi titik pehatian.
Aktifkan MS4W
Berikut ini adalah transformasi ERD ke LRS : t_menu
Pindahkan peta .shp dan .map pada folder MS4W
#idmenu Menu link_admin link_public
I
M
buat #idmenu #idsub
I
t_submenu #idsub Submenu Link_admin Link_public
I
M
punya
h_submenu #id judul isi
#idsub #id
isi #idmenu #id_hal
Editing konfigurasi Pmapper
I
h_menu
isi
#id_hal judul isi
t_user #id username password nama
#id_hal #id
Tambahkan Link Pmapper pada website t_konten #idkonten konten
I
isi #idkonten idsubkon
M
t_subkonten #idsubkon subkonten link_admin link_public
M
punya #idsubkon #idhalkon
M
h_konten #idhalkon tema informasi
End
t_bener
Gambar 4.13 Flowchart menampilkan peta ke website 4.5.4
Rancangan Basis Data Rancangan basis data merupakan proses
menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi suatu tujuan.
#id tema gambar
t_buku #idbuku nama email pesan tgl kode
h_news #idnews tema news
Gambar 4.26 Transformasi ERD ke LRS
c.
LRS (Logical Record Structure)
2.
Program pendukung yang digunakan diantaranya Quantum
t_menu
t_submenu
idmenu menu link_admin link_public
idsub submenu link_admin link_public idmenu
idsub
1.8.0-Lisboa,
MS4W,
Dreamweaver, XAMPP
h_submenu id judul isi idsub
3. Text editor yang digunakan Notepad++ 4. Browser internet: Mozilla Firefox
idmenu
idmenu
GIS
4.6.3 Desain Peta Dengan Quantum GIS t_user
h_menu id_hal judul Isi idmenu
id_hal
t_konten idkonten konten
Proses pembuatan peta menggunakan Software
Id Username Password Nama Id_hal
Quantum GIS 1.8.0-Lisboa. Peta Polygon dan Line yang dibuat merupakan hasil digitasi dari plugins Quantum GIS
t_subkonten idsubkon subkonten link_admin link_public idkonten
idkonten
1.8.0-Lisboa yang berupa Google Street Layer, sedangkan
h_konten idsubkon
idhalkon tema informasi idsubkon
peta Point yang merupakan titik koordinat untuk peternakan diambil dari lokasi peternakan yang diambil dengan menggunakan GPS. Dibawah ini merupakan tahapan dalam
t_bener id tema gambar
t_buku Idbuku Nama Email Pesan Tgl kode
h_news
pembuatan Peta lokasi peternakan di kota pangkalpiang.
Idnews Tema news
a.
Tampilan awal Quantum GIS
Gambar 4.27 LRS (Logical Record Structure)
4.6
Implementasi Implementasi
merupakan
tahapan
pengembangan
perencanaan menjadi kode program, dimana pada tahap ini akan menunjukan suatu program siap dioperasikan. Pada
Gambar 4.43 Tampilan awal Quantum GIS
awal bagian akan dijabarkan spesifikasi hardware dan
Lisboa-1.8.0
software pada program yang diimplementasikan. Kemudian akan ditunjukan proses-proses yang dilakukan dalam
b.
instalasi perangkat lunak dan pada akhirnya akan disajikan
Proses pembuatan pulau Bangka dilakukan dengan cara
tampilan Sistem Informasi Geografis lokasi peternakan di
menggambar pulau Bangka yang ada pada layar Google
Kota
Street layer dengan layer baru bertipe polygon dengan
Pangkalpinang
setelah
diimplementasikan
pada
Digitasi Peta Pulau Bangka
website.
menggunakan perangkat lunak Quantum GIS Lisboa 1.8.0,
4.6.1 Spesifikasi Hardware & Software
sehingga akan dihasilkan suatu file gambar dengan format
Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan hardware dan software yang akan digunakan
shapfile.
Kemudian tambahkan layer vector untuk
menampilkan peta yang sudah didigitasi.
untuk membuat dan menyajikan aplikasi sistem informasi geografis pemetaan lokasi peternakan di kota Pangkalpiang. a.
Hardware Hardware yang dbutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini diantaranya adalah GPS dan Komputer/Laptop.
a.
Software Software yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi
ini adalah: 1. Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows 7
Gambar 4.44 Proses Digitasi Peta Pulau Bangka
c.
Tampilan Peta Pulau Bangka ditambahkan vektor Atribut pada layer pulau Bangka dapat diisi sesuai kebutuhan.
Gambar 4.48 Digitasi Sungai di Pangkalpinang
c. Digitasi Jalan di Pangkalpinang Gambar 4.45 Tampilan Digitasi Peta Pulau Bangka d.
Digitasi Batas Wilayah Pangkalpinang Proses Pembuatan layer batas wilayah pangkalpinang hampir sama dengan membuat layer pulau Bangka,
Proses pembuatan jalan di Pangkalpinang juga sama dengan proses pembuatan sungai, tetapi layer yang digunakan bertipe line/garis. Untuk atribut bisa diisi sesuai kebutuhan.
hanya saja untuk batas-batas wilayah pangkalpinang dibutuhkan referensi dari google map.
Gambar 4.49 Digitasi Jalan di Pangkalpinang
d. Proses Input Nama Jalan
Gambar 4.46 Digitasi Batas Wilayah Pangkalpinang
e. Digitasi Batas Kecamatan Di Pangkalpinang Proses pembuatan layer Kecamatan sama dengan membuat layer batas wilayah pangkalpinang. Untuk atribut bisa diisi sesuai kebutuhan.
Gambar 4.50 Input Nama Jalan
e. Pemasukan Titik Koordinat Ternak Proses pemasukan titik koordinat lokasi peternakan menggunakan data dari Excel bertipe CSV. Data titik koordinat diketik di Excel kemudian disimpan kedalam bentuk CSV. Kemudian dari Quantum GIS, Gambar 4.47 Digitasi Batas Kecamatan di Pangkalpinang
file tersebut diinput dengan memilih add delimited text layer. Untuk atribut bisa diisi dengan data ternak yang
b. Digitasi Sungai di Pangkalpinang Proses pembuatan layer sungai di pangkalpinang juga sama dengan membuat layer batas wilayah pangkalpinang. untuk atribut juga bisa diisi sesuai dengan kebutuhan.
sudah tersedia. 1)
Menambahkan Lapisa Add Delimited Layer
i. Titik Lokasi Ayam
Gambar 4.51 Menambahkan Lapisan Add Delimited Layer 1) Konversi file koordinat CSV menjadi shapefile Gambar 4.56 Titik Lokasi Ayam
j.
Hasil akhir peta dari Quantum GIS Peta yang sudah dibuat, kemudian bisa di edit kembali
sesuai
dengan
kebutuhan,
seperti
mengubah warna pulau Bangka, Pangkalpinang,
Gambar 4.52 Konversi file koordinat CSV menjadi shapefile
kecamatan dan sebagainya.
f. Titik Lokasi peternak
Untuk layer bertipe
point bisa dirubah menjadi bentuk kotak, bulat atau pilihan bentuk lainnya sesuai dengan kebutuhan. Untuk jalan bertipe line bisa diubah sesuai kebutuhan. Jalan Propinsi bisa dibuat garis yang lebih tebal dari jalan biasa.
Gambar 4.53 Titik Lokasi peternak
g. Titik Lokasi Sapi
Gambar 4.57 Hasil akhir peta dari Quantum GIS 4.6.4
Konversi Peta ke Pmapper (MS4W) Pmapper
merupakan
aplikasi
maptools yang berbasis open source.
bawahan
dari
Adapun untuk
menjalankan aplikasi Pmapper membutuhkan ms4w untuk menjalankannya. Gambar 4.54 Titik Lokasi Sapi
Pmapper digunakan untuk membangun
peta berbasis web. Rancangan dari pengolahan pmapper ini adalah mengedit file yang berbentuk .map yang digunakan
h. Titik Lokasi Kambing
sebagai pemanggilan peta pada browser.
Fungsi file ini
adalah menampilkan semua data-data yang berbentuk .shp dari Quantum Gis. Berikut ini merupakan tahapan konversi Peta ke Pmapper: a.
Buka project, konfigurasi lapisan semua layer menjadi New Symbologi
Gambar 4.55 Titik Lokasi Kambing
e. Gambar Tampilan Peta dari Quantum GIS yang telah dikonversi ke Pmapper.
Gambar 4.58 konfigurasi lapisan semua layer menjadi New
Gambar 4.62 Peta Quantum GIS yang telah
Symbologi
b.
Konfigurasi sistem referensi Koordinat (CRS)
dikonversi ke Pmapper.
4.7 Pembahasan Pembahsan dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun telah berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Pada bagian ini akan dibahas mengenai tahapan perancangan antarmuka aplikasi. Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis web, oleh karena itu antarmuka yang dibangun adalah
Gambar 4.59 Konfigurasi CRS
antarmuka
dibangun,dirancang
web.
Antarmuka
sesederhana
yang
mungkin
akan
sehingga
memudahkan user dalam menggunakannya. c.
Konfigurasi ows server 4.7.1 Tampilan Hasil Muka Pada Pmapper Halaman ini merupakan halaman yang menampilkan visualisasi peta Pangkalpinang yang dilengkapi dengan kemampuan navigasi peta seperti show all, zoom in, zoom out, recenter, informasi, reference map, scalebar dan legend dari semua bidang. a.
Gambar Tampilan Peta dari Semua Legenda yang
diaktifkan Gambar 4.60 Konfigurasi ows server
d.
Konversi project qgs menjadi file MAP
Gambar 4.63 Tampilan Peta dari Semua Legenda yang diaktifkan Gambar 4.61 Konversi project qgs menjadi MAP
4.7.2 Pengujian peta Pada Pmapper Pengujian peta yang dapat dilakukan pada pmapper diantaranya
a.
Penggunaan Tool Search for Tool Search for digunakan untuk mencari lokasi peternakan berdasarkan nama dari nama peternakan yang ada. Tool ini digunakan untuk mempercepat pencarian.
Gambar 4.68 Penggunaan Tool Download e.
Peta dapat di zooming
Gambar 4.65 Penggunaan Tool Search for b.
Hasil penggunaan tool ini merupakan informasi dari kelompok tani yang dipilih.
Gambar 4.69 zooming Peta f.
Menampilkan Informasi yang terdapat pada peta
Gambar 4.66 Hasil dari penggunaan Tool Search for c.
Penggunaan Tools Print
Tools Print digunakan untuk mencetak dokumen keluaran peta. Peta dapat di print dengan kualitas yang
Gambar 4.70 Menampilkan Informasi Peta
diinginkan sesuai settingan g.
Gambar 4.67 Penggunaan Tools Print d.
Mengukur jarak antar titik
Gambar 4.71 Mengukur jarak antar titik
Penggunaan Tool Download Tools Download digunakan untuk menyimpan dokumen keluaran peta. Peta dapat di download dengan kualitas yang diinginkan sesuai settingan. Setelah disetting peta dapat langsung didownload
4.7.3 Tampilan Website Tampilan Website memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan bentuk sarana informasi kepada
penyampaian
pengguna aplikasi WebGIS.
tampilan printscreen dari halama website.
Berikut
a.
Tampilan Login Admin
Gambar 4.76 Tampilan Peta Gambar 4.72 Tampilan Login Admin d. b.
Tampilan Contac Website
Tampilan Admin Website
Gambar 4.77 Tampilan Kontak Website
e.
Tampilan Buku Tamu
Gambar 4.73 Tampilan Admin Website
a.
Tampilan Home Website
Gambar 4.78 Tampilan Buku Tamu f.
Tampilan News Website
Gambar 4.74 Tampilan Home Website
b.
Tampilan Menu Profile Gambar 4.79 Tampilan Berita
g.
Tampilan Galeri Website
Gambar 4.75 Tampilan Menu Profile
c.
Tampilan PETA
Gambar 4.80 Tampilan Galeri Website
5.1
c.
Kesimpulan Dengan
Geografis
dibuatnya
Pemetaan
Aplikasi
Lokasi
Sistem
Peternakan
Aplikasi ini menggunakan media Website dalam
Informasi
menampilkan informasi untuk mempercantik tampilan,
di
sehingga template bisa diganti menjadi lebih menarik
Kota
Pangkalpinang ini, dapat diambil kesimpulan sebagai
dan lebih mudah digunakan.
berikut: a.
b.
Informasi yang diperoleh didapat langsung dari Dinas
DAFTAR PUSTAKA
Pertanian Kota Pangkalpinang, sehingga data yang
Bannett, Simon. et al. 2002.Object-Oriented Systems
diperoleh merupakan data resmi.
Analysis And Desain Using UML. The McGraw-
Informasi Peternakan yang dicari dapat diakses melalui
Hill Companies,
WebGIS selama 24 jam. c.
d.
Bruegge, Bernd. H. Dutoit, Allen. 2010.Object-Oriented
Pada peta Peternakan, terdapat keterangan mengenai
Software Engineering Using UML, Patterns And
informasi nama peternakan, alamat, nama pemilik, dan
Java.
jenis hewan ternak.
Prahasta, Eddy. 2007 . Membangun Aplikasi Web-based GIS
Terdapat fasilitas untuk print dan download pada
dengan MapServer.
aplikasinya, sehingga dapat menyimpan informasi dan peta dari peternakan tersebut.
Bandung: Informatika, Prahasta, Eddy. (2009). Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. CV.Informatika, Bandung.
5.2
Saran Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi
Peternakan di Kota Pangkalpinang ini masih belum sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.
Adapun saran agar aplikasi ini dapat berfungsi
dengan lebih optimal adalah sebagai berikut: a.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Peternakan Berbasis Web di Kota Pangkalpinang ini bersifat opensource, sehingga masih bisa ditambahkan
b.
Weng, Qihao.2010.Remote Sensing and GIS Integration Theories,
Methods,
and
Applications.
The
McGraw-Hill Companies http://www.raharja.ac.id/karyailmiah/TugasAkhir/Detail/NI M/SI1022464960 , (Diakses, 25 Maret 2015) https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-101198-IF%20Bab2001.pdf , (Diakses 3 April 2015) http://manual.linfiniti.com/LinfinitiQGISTrainingManualid.pdf, (Diakses, 15 April 2015) http://www.scribd.com/doc/95629070/Cara-memasukan-
fitur-fitur baru yang belum terdapat pada aplikasi ini.
file-shp-kedalam-mapserver, (Diakses, 25 April
Fasilitas pencarian lokasi bisa dikembangkan lagi tidak
2015)
hanya terbatas pada pencarian lokasi peternakan saja.
http://www.scribd.com/doc/147367584/Tutorial-MS4WDan-Pmapper , (Diakses, 9 Mei 2015)