Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Ana Habibah dan Nunik Puspitasari Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Alamat Korespondensi: Ana Habibah E-mail:
[email protected] Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
ABSTRACT Life table can use to measure the chronicle disease patient’s live expectancy level. The research goal was to measure the stadium III cancer mamae patient’s live expectancy level who take medicine at the province hospital Dr. Soetomo Surabaya from Januari 2008 until Desember 2010. Research location was in the Oncology’s Department at the province hospital Dr. Soetomo Surabaya. This research was retrospective cohort. The number of sampel in this research was 50 patient. Data was analyzed by descriptive statictics and life table. This research showed that all the Respondents were death. There were no patient drop out in this research. Descriptive median survival of patient was 74.56 weeks and cumulative probability was 0.4 at 72 weeks. In this case the Respondent had expectancy to survive 74.56 weeks again since the first day diagnostic of stadium III cancer mamae to take medicine at the Dr. Soetomo Surabaya hospital. Based on cumulative probability, 40.0% the Respondents had expectancy to live until 74.56 week since the first day they diagnostic of stadium III cancer mamae. To know about life expectancy level of patient in future, another research which have the same characteristics with this research are needed, because the result of this research with life table can’t be compare. Keywords: life table, life expecrancy, ca mamae ABSTRAK Tabel kematian merupakan sarana demografi yang serbaguna dan bermanfaat. Tabel kematian juga diterapkan pada masalah penyakit kronis yang sifatnya lebih kompleks yaitu mengukur harapan hidup penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur harapan hidup penderita Ca Mamae stadium III yang tinggal di Surabaya yang berobat di RSUD Dr. Soetomo pada bulan Januari 2008 sampai Desember 2010. Penelitian ini mengambil lokasi di bagian Onkologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan bersifat analitik dam kohor retrospektif. Analisis datanya menggunakan 2 cara yaitu analisa deskriptif dan analisa tabel kematian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 50 Responden (100%) meninggal dunia dan tidak didapatkan Responden yang hilang atau mengundurkan diri selama penelitian. Secara deskriptif median survival sebesar 74,56 minggu dan probabilitas kumulatif kehidupan sebesar 0,4000 pada minggu ke 72. Hal ini berarti Responden bertahan hidup 74,56 minggu lagi sejak permulaan didiagnosa Ca Mamae stadium III yang berobat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan berdasarkan probabilitas kumulatif kehidupannya, maka Responden mempunyai harapan hidup sebesar 40,0% untuk hidup sampai 74,56 minggu lagi sejak Responden pertama kali didiagnosa Ca Mamae stadium III. Untuk mengetahui tingkat harapan hidup penderita pada tahun berikutnya, sebaiknya dilakukan penelitian lagi, karena hasil perhitungan dengan menggunakan tabel kematian tidak dapat disamakan begitu saja. Kata kunci: life Table, harapan hidup, ca mamae
PENDAHULUAN
sederhana disusun berdasarkan tingkat kematian menurut umur (age specifics death rate) (Barclay, 1990). Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaan dan penarikan
Tabel kematian memberikan gambaran tentang sejarah kehidupan suatu kohor hipotesis yang berangsur-angsur berkurang jumlahnya karena ini mempunyai bentuk yang sangat
108
Ana, dkk., Aplikasi Life Table untuk…
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan (Widyantini, 2004). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua terhadap wanita pada semua kejadian kanker. Penegakan diagnosis kanker baru dilakukan setelah melihat hasil mammogram. Kanker adalah terjadinya pembelahan sel yang tidak terkendali. Sel tersebut kemudian menyerang dan merusak jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastatis) (Ghofar, 2009). Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) RSUD Dr. Soetomo 2007, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,85% dari total pasien, kanker leher rahim 5.786 kasus atau 11,78% dari total pasien. Data Riskesdas 2007 menyebutkan prevalensi kejadian tumor atau kanker di Indonesia sebesar 4,3 per 1000 penduduk dengan angka harapan hidupnya (life expectancy) adalah 85%–95% jika penyakit ini ditemukan sendiri oleh penderita (Bambang, 2010). Angka kelangsungan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang sesuai dengan standar sebesar mendekati 95% (untuk stadium I), 88% (untuk stadium II), 36% (untuk stadium III) dan 7% (untuk stadium IV). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran angka harapan hidup pasien Ca Mamae di bagian onkologi RSUD Dr. Doetomo Surabaya. METODE PENELITIAN Rancang bangun penelitian ini adalah retrospektif kohor dengan menganalisis kelangsungan hidup penderita Ca Mamae yang telah menjalani pengobatan di masa lampau atau jika paparan telah terjadi sebelum penelitian dimulai dan diikuti sampai jangka waktu penelitian selesai. Penelitian ini tidak melakukan pengambilan sampel atau meneliti seluruh anggota populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Ca Mamae stadium III yang tinggal di Surabaya dan berobat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Januari sampai
109
Desember 2010 sebanyak 50 pasien. Variabel dalam penelitian ini adalah status Responden (meninggal/tidak meninggal), usia, pendidikan, pekerjaan dan tingkat harapan hidup. HASIL PENELITIAN Pasien yang menjalani pengobatan Ca Mamae sebanyak 645 pasien mulai dari stadium I, II, IIIA, IIIB sampai stadium IV. Kondisi pasien yang masuk kategori stadium III sebanyak 102 pasien. Dari 645 pasien tersebut, sebesar 49% atau 50 pasien bertempat tinggal di Surabaya dan sebesar 51% atau 52 pasien bertempat tinggal di luar Surabaya. Responden dalam penelitian ini adalah pasien yang bertempat tinggal di Surabaya. Status semua Responden meninggal dunia, sehingga tidak ada pasien yang mengundurkan diri, sembuh atau belum sembuh. Sebagian besar Responden berusia lebih dari sama dengan 45 tahun yaitu sebanyak 34 Responden (68%). Pendidikan Responden mayoritas adalah SMU sebanyak 24 Responden (48%). Tabel 1 juga menguraikan bahwa mayoritas Responden tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebesar 74%. Responden yang bekerja mayoritas berprofesi sebagai PNS, TNI, pekerja swasta dan wiraswasta. Tabel 2 menunjukkan bahwa sebanyak 16 Responden (32%) berumur < 45 tahun mempunyai harapan hidup lebih baik yaitu 15,19 minggu dengan median survival 74,35 minggu dibandingkan dengan Responden dengan kelompok umur ≥ 45 tahun. Kelompok Responden ≥ 45 tahun mempunyai harapan hidup 12,97 minggu dengan median survival 63,31 minggu. Harapan hidup Responden pada kelompok pendidikan (PT/Akademi) sebesar 17,2 minggu dengan median survival 76 minggu. Angka ini menunjukkan tingkat harapan hidup yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendidikan lainnya. Sedangkan harapan hidup terendah terjadi pada kelompok pendidikan (SD, SMP) yaitu sebesar 11,4 minggu dengan median survival 62,04 minggu. Tabel 2 menunjukkan bahwa kelompok Responden yang bekerja mempunyai nilai
110
Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 2 Desember 2013: 108–112
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Variabel < 45 tahun ≥ 45 tahun PT/Akademi SMU SD, SMP Bekerja Tidak bekerja
Umur Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah 16 34 5 24 21 13 37 50
Jumlah
Tabel 2.
Harapan Hidup Respoden yang Dikelompokkan berdasarkan Usia, Pendidikan dan Pekerjaan
Kategori Pengelompokan Umur Pendidikan
Pekerjaan
% 32 68 10 48 42 26 74 100
< 45 tahun ≥ 45 tahun PT/Akademi SMU SD, SMP Bekerja Tidak bekerja
Jumlah
%
16 34 5 24 21 13 37
32 68 10 48 42 26 74
Harapan Hidup (minggu) 15,19 12,97 17,20 14,94 11,40 18,54 11,97
Median Survival 74,35 63,31 76,00 74,82 62,04 87,67 62,57
harapan hidup lebih tinggi daripada kelompok Responden yang bekerja yaitu dengan angka harapan hidup sebesar 18,54 minggu dengan median survival 87,67 minggu.
negara maju. Para peneliti meyakini bahwa keadilan sosial ekonomi, perubahan gaya hidup, pola menstruasi, dan keadaan geografis serta lingkungan sangat berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.
PEMBAHASAN
Tingkat Harapan Hidup Menurut Usia
Tingkat Harapan Hidup Menurut Asal Penderita
Responden terbanyak yang berusia lebih dari sama dengan 45 tahun sebesar 68%. Hasil ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Martin dan Djoux, umur Responden antara 30–60 tahun dan terbanyak 45–50 tahun. Berdasarkan program SEER (Surveillance, Epidemiology, and Results 2007) yang dilakukan NCL (National Cancer Institue), insiden Ca Mamae meningkat seiring dengan pertambahan usia, diperkirakan 1 dari 8 wanita mengalami perkembangan penyakit kanker payudara sepanjang hidupnya. Kemungkinan terbesar perkembangan penyakit kanker payudara mulai terjadi pada wanita dengan kisaran umur ≥ 45 tahun. Hal ini juga sama yang dikemukakan oleh Hudoro (1991) bahwa mortalitas lebih
Selama berlangsungnya penelitian terdapat 50 orang Responden meninggal. Dari jumlah tersebut, berangsur-angsur Responden berkurang/ meninggal dan waktu kelangsungan hidupnya juga bervariasi dimulai dari minggu ke-24 hingga minggu ke-154. Hal ini sesuai dengan asumsi life table bahwa setiap anggota kelompok kemudian berangsur menyusut karena kematian sehingga tidak ada satu anggota yang bersangkutan yang tertinggal (Rusli, 1985). Asal penderita sangat berpengaruh dengan harapan hidup penderita Ca Mamae stadium III. Sesuai angka kejadian kanker payudara di negara berkembang lebih rendah dibandingkan dengan
Ana, dkk., Aplikasi Life Table untuk…
tinggi pada Responden kelompok umur 51 tahun ke atas dan peningkatan umur sejalan dengan peningkatan kematian. Ti n g k a t H a r a p a n Pendidikan
Hidup
Menurut
Responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi maka harapan hidupnya lebih baik, yaitu dengan median survival 76,00 minggu dan Responden dengan tingkat pendidikan sedang (SMU) dengan median survivalnya 74,82 minggu. Sedangkan reponden dengan tingkat pendidikan dasar (SD, SMP) median survivalnya 62,04 minggu. Sehingga hal ini sesuai dengan teori Nursalam (2001) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap terhadap nilai yang baru diperkenalkan. Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan dapat mempengaruhi bagaimana seseorang bisa mendeteksi penyakit kanker payudara sejak dini dan melakukan pengobatan secara cepat dan tepat untuk meningkatkan harapan hidup penderita Ca Mamae. Tingkat Harapan Hidup Menurut Pekerjaan Menurut Notoadmodjo (2003) dengan bekerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat, dan memperoleh berbagai pengalaman. Seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada seseorang yang tidak bekerja karena pekerja akan memiliki banyak informasi. Pengalaman yang cukup banyak akan mempengaruhi pengetahuan Responden sehingga angka harapan hidup penderita Ca Mamae semakin meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Responden penderita kanker payudara (ca mamae) stadium III yang bertempat tinggal di Surabaya periode Januari 2008–Desember 2010 sebagian besar (68%) berumur ≥ 45 tahun. Responden penderita kanker payudara (ca mamae) stadium III yang bertempat tinggal
111
di Surabaya periode Januari 2008–Desember 2010 sebagian besar (48%) mempunyai tingkat pendidikan sedang (SMU). Responden penderita kanker payudara (ca mamae) stadium III yang bertempat tinggal di Surabaya periode Januari 2008–Desember 2010 sebagian besar (74%) statusnya tidak bekerja. Seluruh Responden pada akhir perhitungan life table mengalami kematian dan tidak ada Responden yang hilang atau mengundurkan diri. Kematian berdistribusi secara merata pada tiap interval minggu kecuali minggu pertama sampai minggu ke-23. Tingkat harapan hidup Responden sebesar 74,56 minggu, probabilitas kumulatif kehidupannya sebesar 40% untuk hidup 74,56 minggu lagi sejak pertama kali Responden didiagnosa menderita Ca Mamae stadium III. Angka harapan hidup Responden tertinggi pada interval 0-< 12 dengan 13,67 minggu, kemudian dengan mendapatkan pengobatan maka akan mempengaruhi pandangan hidup penderita Ca Mamae stadium III menjadi 144,5 minggu setelah 144 minggu menjalani pengobatan dan sejak pertama kali didiagnosa menderita Ca Mamae stadium III. Saran Setelah diteliti bahwa seluruh Responden penderita Ca Mamae stadium III meninggal, oleh karena itu diharapkan kepada semua wanita maupun laki-laki dapat melakukan deteksi dini kanker payudara agar tidak terjadi peningkatan stadium yang lebih lanjut. Setiap penderita harus tetap dimotivasi untuk melakukan pengobatan meskipun harapan hidupnya pendek, karena pengobatan terbukti dapat memperpanjang harapan hidup hingga 10,75 kali. Penelitian ini hanya dapat meramalkan tingkat harapan hidup Responden setelah pertama kali didiagnosa Ca Mamae stadium III sampai penelitian berakhir, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut bila ingin menentukan tingkat harapan hidup penderita Ca Mamae yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Bambang, E. 2010. Kejadian Kanker Payudara Masih Tertinggi. http://www.antaranews.com. (21 Desember 2011).
112
Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 2, No. 2 Desember 2013: 108–112
Barclay, G. 1983. Teknik Analisa Kependudukan. Jakarta: PT Bina Aksara. Ghofar, A. 2009. Cara Mudah Mengenali & Mengobati Kanker. Yogyakarta: Flamingo. Hudoro, W. 1991. Pengalaman di Pusat Hemodialisis Rumah Sakit Pertamina. Simposium beberapa aspek penatalaksanaan penyakit ginjal. Desember 1991. UI. Jakarta
Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam & Pariani, S. 2001. Metode Riset Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rusli, S. 1985. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Widyantini. 2004. Statistika. Yogyakarta: Widyaiswara PPPG.