PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ANNA FISTA NUGRAHENI NIM 11510030 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014 i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ANNA FISTA NUGRAHENI NIM 11510030 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014 iii
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH :
ANNA FISTA NUGRAHENI NIM:
11510030
Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 21 Ferbruari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI Kependidikan Islam.
Susunan Panitian Penguji Ketua Penguji
: Dr. Agus Waluya, M. Ag
__________________________
Sekertaris Penguji
: Dra. Nur Hasanah, M. Pd
__________________________
Penguji I
: Dra. Siti Farikhah, M. Pd
__________________________
Penguji II
: Peni Susapti, M.Si
__________________________
Salitiga, 21 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd NIP. 19670112 199203 1 005
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangandibawahini : Nama
: Anna FistaNugraheni
NIM
: 11510030.
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Menyatakanbahwaskripsi
yang
sayatulisbenar-
benarmerupakanhasilkaryasayasendiri.Bukanjiplakandarikaryatulis lain.
Pendapatatautemuan
orang
lain
terdapatdalamskripsiinidikutipataudirujukberdasarkankodeetikilmiah.
Salatiga, 08 Desember 2014 Yang menyatakan
Anna FistaNugraheni
v
orang yang
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :www.stainsalatiga.ac.id email :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelahdikoreksidandiperbaiki, makaskripsisaudara: Nama
: Anna FistaNugraheni
NIM
: 11510030
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Judul
:PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II
MI
ISLAMIYAH
KARANGPAKEL
KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.
Salatiga, 10 Desember 2014 Pembimbing
Dra.Nur Hasanah, M.Pd NIP. 196901101994 032002
vi
MOTTO
Artinya: “Dan perumpamaan-perumpamaan ini kami buatkan untuk menusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu .”(Depag, Al Qur’an dan terjemah 2008, 29: 401)
"Seorangpemenangadalah orang yang tidakpernahmenyerah, dan orang yang menyerahtidakakanpernahmenang."
vii
PERSEMBAHAN
KaryaSederhanaIniPenulisPersembahkan
Kepada
AlmamaterTercintaPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Program Strata I SekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dan kepada orang tuapenulis:
Ayahanda : Drs. Sulaiman.M.Pd & Ibunda :SitiDawami, S.Pd
Dengankasihsayang, cintadankesabaranmerekaberduadalammendidikdanmembesarkanpenulis, sehinggamenghantarkanpenulissekaranginimenjadisosok yang penuh syukurdanterimakasihkarenajasa-jasanya yang sangatbesar. Dalamdo’adengantetesan air mataselaluterucapampunidosa-dosamerekaberduaya Allah danberikankemuliaankepadamerekaberdua di duniadanakhirat. Amin
viii
KATA PENGANTAR
Pujisyukurpenulishaturkankepada
Allah
SWT
telahmelimpahkanrahmat,
yang hidayah,
daninayahnyakepadapenuliskhususnyasertakepadakitasemuaumumnya, sehinggapenulisdapatmelakukanpenelitianskripsitentangPenelitianTindakanK elas
(PTK)
di
Ibtidaiyah
MI
IslamiyahKarangpakelkecamatanKlegokabupatenBoyolalidenganlancartanpa halangansuatuapapun.
Sholawatsertasalam
selalutercurahkankepadajunjungankitaNabi NabiakhirzamandanNabi
yang
Muhammad
selalukitanantikansyafaatnya
yaumulkiamahdansemogakitasemuatergolongumatnya
yang SAW di yang
mendapatkansyafaatnya. Padakesempatan
kali
ini,
penulisbersyukurtelahmenyelesaikanpenyusunanlaporanskripsiini.Penyusuna nskripsiinimerupakantugas yang tidakringan.Penulissadarbanyakhambatan yang
terjadidalampenyusunanskripsiini,
dikarenakanketerbatasankemampuanpenulis.Walaupunakhirnyapenulisdapat menyelesaikanskripsiinitentunyakarenabeberapapihak
yang
membantupenulisdalammenyelesaikanskripsiini. Berkaitandenganhalini, penulismenyampaikanbanyakterimakasihkepadasemuapihak
ix
yang
membantumenyelesaikandalampembuatanskripsiinidankhususnyaucapanteri makasihpenulisberikankepada : 1. Dr.
RahmatHaryadi,
M.Pdselakuketua
STAIN
Salatiga
yang
banyakberjasadanberkenanmemberikanpengesahanterhadapskripsiini; 2. Suwardi, M.PdselakuKetuaJurusanTarbiyah; 3. PeniSusapti, M.SiselakuKetua Program JurusanPendidikanIbtidaiyah (PGMI); 4. Dra.
Nur
Hasanah,
M.Pdselakudosenpembimbing
yang
telahikhlasmencurahkanpikirandantenagasertaberkenantelahmeluangkanw aktunyadalamupayamembimbingpenulismenyelesaikanskripsiini; 5. Seluruh keluarga besar MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali; 6. Bapak, ibutercintaBapak S.Pddan
Drs. Sulaiman, M.PddanIbuSitiDawami,
BapakMunjamil,S.AgdanIbu
Sri
Maryati,
S.Pd
yang
mendukungpenulisselamapenulisbelajar; 7. SuamitercintaRizaMuttaqin,
M.Pd.I
selalumenemanipenulisdalamkeadaansuka,
yang
dukadanmemberikansuport
yang lebihuntukpenulisselama proses belajar di STAIN Salatiga dan adikkutercintaHimmatul HdanFahmi N (semoga menjadi anak yang membanggakan)
Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaikan karya tulis ilmiah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT, akhir
x
kata semoga karya tulisan ilmiah ini bermanfaat bagi segenap pendidik pada umumnya dan pembaca khususnya.
Salatiga, 10 Desember 2015 Penulis
ANNA FISTA NUGRAHENI NIM. 11510030 ABSTRAK
Anna
Fista N. 2014.PeningkatanPrestasiBelajarBahasaJawaMateriMenulisNarasiMelalui Media GambarBerseripadaSiswa kelas II MI IslamiyahKarangpakelSumberagungKlegoBoyolaliTahunPelajaran 2014/2015. Skripsi.JurusanTarbiyah. Program StudiPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. SekolahTinggi Agama Islam Negeri.Pembimbing: Dra. Nurkhasanah.M.Pd
Kata Kunci: PrestasiBelajardan Media GambarBerseri. Penelitianinidilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa kelas II MI Islamiyah Karangpakel kec. Klego Kab. Boyolali masih tergolong rendah.oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan menggunakan media gambar berseri. Media gambar berseri merupakan media yang memudahkan siswa untuk menuliskan sebuah kata, kalimat, atau narasi. Dengan media gambar siswa akan mudah untuk ceritakan isi gambar tersebut, imajinasi mereka akan mengalir ketika gambar tersebut dapat mereka pahami dan mereka mampu menuangkan buah pikiran kedalam tulisan melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas. Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis narasi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Kec. Klego Kab. Boyolali. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 3 siklus yang
xi
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berdasarkan analisis data maka kesimpulkan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa materi menulis narasi menggunakan media gambar berseri di MI Islamiyah Karangpakel Kec. Klego Kab. Boyolali. Terbukti pada siklus I dari 20 siswa baru 6 (30%) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada siklus II 11 siswa (55%) yang telah mencapai nilai KKM dan siklus III tercatat 17 siswa (85%) siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO............................................................................ .........
ii
JUDUL SKRIPSI .............................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................
vi
MOTTO............................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ix
ABSTRAK .......................................................................................................
xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. .
xii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvi
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
7
C. Tujuan Penelitian.........................................................................
7
D. HipotesisTindakandanIndikatorkeberhasilan...........................
7
E. ManfaatPenelitian.......................................................................
8
F. DefinisiOperasional...................................................................
9
G. MetodePenelitian………………………………………...........
10
H. Sistematika Penulisan ...................................................... ....
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PrestasiBelajar .......................................................................
16
1. Pengertianprestasibelajar.................................................
16
2. FungsiPrestasibelajar.......................................................
17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhiprestasibelajar …......
20
B. BahasaJawa ...........................................................................
23
1. PengertianBahasaJawa ....................................................
23
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran bahasa Jawa di MI ..................................... .........
24
3. Bentuk pengintegtasiaan watak dan karakter dalamPembelajaran bahasa Jawa ................................... .........
25
C. MenulisNarasi………………………………………… ......
25
1. PenegertianMenulis .........................................................
25
2. TujuandanManfaatMenulis .............................................
28
xiii
3. Strategi menulis Karangan .................................... .........
28
4. Tahap- tahap menulis Karangan .....................................
30
D. Hakikat Media .....................................................................
32
1. Pengertian Media ............................................................
32
2. Media sebagaialat bantu .................................................
33
3. Manfaat media pembelajarn………………………… ....
35
E. GambarBerseri 1. Pengertiangambarberseri ................................................
36
2. Syaratgambarberseri .......................................................
37
3. Pemilihangambarberseri ……………………………. ..
38
4. Kelebihandankekurangangambarberseri …………. ......
39
5. Langkah-langkahpenggunaangambarberseri ……… .....
40
F. Hubungan Pembelajaran Bahasa Jawa dan Gambar berseri.
41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
GambaranUmumLokasiPenelitian .....................................
42
1. SejarahSingkatBerdirinya MI Islamiyah ........................
42
2. LetakGeografis ……………………………….. ...........
44
3. Keadaan Pendidik, Karyawan dan Keadaan Siswa .......
44
4. Visi, Misi MI IslamiyahKarangpakel ……………….. .
46
5.WaktuPenelitian …………………………………… .....
46
6.Sarana dan Prasarana Pendidikan ...................................
47
B. DeskripsiPelaksanaanSiklus …………………………. .......
48
1. PelaksanaanSiklus 1………………………………… .....
48
xiv
a.Perencanaan ………………………………………... .....
48
b. Tindakan ……………………………………………....
49
c. Pengamatan ……………………………………………
52
d. Refleksi …………………………………………….. ...
52
2. PelaksanaanSiklus II………………………………… ....
53
a.Perencanaan ………………………………………... .....
53
b. Tindakan ……………………………………………....
54
c. Pengamatan ……………………………………………
57
d. Refleksi …………………………………………….. ..
58
3. PelaksanaanSiklus III………………………………… ........
59
a. Perencanaan ………………………………………... ...
59
b. Tindakan …………………………………………… ...
60
c. Pengamatan ……………………………………………
62
d. Refleksi …………………………………………….. ..
62
C. Langkah-langkah PTK ………………………………….. ..
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian ......................................................................
64
1. PraSiklus .........................................................................
64
2. HasilPenelitianSiklus I ....................................................
66
3. HasilPenelitianSiklus II …………………………..........
69
4. HasilPenelitianSiklus III …………………………. .......
74
B. Pembahasan 1. PeningkatanKeaaktifanSiswamenulisnarasi ....................
xv
78
2. HasilPenilaianSiklus I, II, III ..........................................
79
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................
81
B. Saran ...........................................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
84
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................... ...........
87
DaftarTabel
1.
1.1 SkemaSiklusperencanaanpenelitian........................................... 11
2.
3.1 Tabeldaftar guru danKaryawan MI IslamiyahKarangpakel …...
3.
3.2 Tabeljumlahsiswa MI IslamiyahKarangpakel ............................ 46
4.
3.3 Tabeldaftarnamasiswakelas II MI IslamiyahKarangpakel .....
……
47
5.
4.1 DokumentasinilaihasilPrasiklus ............................................
……
65
6.
4.2 Tabelkeaktifansiswasiklus I .................................….... ..................
66
7.
4.3 Tabelkemampuansiswamenulisnarasisiklus I ......................
…...
68
8.
4.4 Tabelrekapitulasiketuntasansiswasiklus II ..........…..……....
…...
69
9.
4.5 TabelkeaktifansiswapadasiklusII ............................................
70
45
……………
71
11. 4.7 Tabel data perbandingankeaktifansiswasiklus 1 dan II ........
……
72
12. 4.8 Tabel data pebandinganhasilbelajarsiklu I dan II ...................
……
73
……………
74
10. 4.6 TabelhasilkemampuansiswanarasisiklusII ..............
13. 4.9 Tabelkeaktifansiswapadasiklus III ..............................
14. 4.10 TabelhasilkemampuansiswamenulisnarasipadasiklusIII ..
75
15. 4.11 Tabel data perbandingankeaktifansiswasiklus II dansiklusIII ....
76
16. 4.12 Tabel data perbandinganhasilbelajarsiswasiklus II danIII ..............
77
17. 4.13 Tabelpeningkatankeaktifansiswasaatmenulisnarasi .......................
79
18. 4.14 Tabelperolehannilaihasilkemampuanmenulisnarasisiswadalamxvi
Setiapsiklus I, II danIII ..........................................................................
80
19. 5.1 Tabelkeaktifansiswakelas II ..........................................................
81
20. 5.2 Perolehannilaisiswakelas II ..........................................................
82
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) SiklusI ..............
85
2. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus I ......................................
93
3. Lampiran 2 RencanaPelakasanaanPembelajaran (RPP) Siklus II ..........
94
4. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus II ................. ................... 104 5. Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus III ......... 106 6. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus III .................................. 116 7. Lampiran 4 LembarsoalSiklus I ............................................................ 118 8. Lampiran 5 LembarsoalSiklusII ...........................................................120 9. Lampiran 6 LembarsoalSiklus III .......................................................... 121 10. Lampiran 7 Data NilaiSiswadalampembelajaranSiklus I .................. 126 11. Lampiran 8 Data NilaiSiswadalampembelajaranSiklus II ................ 127 12. Lampiran 9 Data NilaiSiswadalampembelajaranSiklus III ................ 128 13. Lampiran 10 Data NilaiSiswasebelumPenelitian ................................129 14. Dokumentasi (foto) ................................................................................. 130 xvii
15. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 135 16. SKK ......................................................................................................... 136 17. Lembar Konsultasi Skripsi...................................................................... 139
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas pada sebuah Negara tidak terlepas dari sebuah pendidikan, oleh karena itu pendidikan di Indonesia dipandang sebagai elemen penting dan utama agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengetahuan tentang budaya-budayadi Indonesia. Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah kegiatan interaktif antara guru dan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Melalui pembelajaran dapat memberikan informasi, pengalaman, dan ketrampilan. E Mulyasa (2007:4) Tujuan pendidikan di Indonesia tercantumkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.
1
Pada zaman modern ini sumber daya manusia yang berkulitas hanya diukur dengan adanya kecerdasan kognitif saja akan tetapi kepandaian bersikap dalam mengenali budaya yang kita miliki tidak begitu diperhatikan. Banyak sekali generasi-genarasi yang anak dizaman sekarang ini tidak tahu cara menggunakan dan mengimplementasikan bahasa Jawa, alhasil budaya yang banyak dikenal dimata dunia dan menjadi objek penelitian untuk dipelajari oleh bangsa asing akan tetapi perlahan-lahan ditinggal oleh bangsa Indonesia sendiri. Selanjutnya dijelaskan oleh Sayuti (2007:21)
Pendidikan dapat
diposisikan secara strategis, yakni pendidikan yang berorientasi pada tumbuhkembangnya kesadaran budaya, yang antara lain bisa dilakukan melalui pendidikan muatan lokal dengan semangat multikultural. Melaluinya, pemahaman nilai-nilai bersama dan upaya kolaboratif mengatasi masalahmasalah bersama diupayakan. Pendeknya, upaya membangun kesadaran terhadap adanya kearifan lokal sebagai sebuah realitas dan identitas budaya, pada akhirnya memang tidak boleh diabaikan. Dengan cara demikian, pada akhirnya masyarakat diharapkan memiliki ketahanan budaya yang memadai, dapat diartikan bahawa arifan lokal pada suatu daerah juga meliputi bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa yang kita gunakan untuk komunikasi misalnya bahasa Jawa. Bahasa merupakan sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang- wenang yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. Sebagai suatu sistem , bahasa itu
2
mempunyai aturan-aturan yang saling bergantung dan mengandung stukturstuktur untuk dianalisis secara terpisah-pisah. Orang berbahasa mengeluarkan bunyi –bunyi berurutan membentuk suatu struktur tertentu
(Blommfield
dalam Sumarsono dan Paina Partana, 2004:18). Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat khususnya Jawa Tengah sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang telah ada pada SD/MI yang sudah ditetapkan oleh Dinas, dapat dikatakan bahasa Jawa dikarenakan bahasa ini dahulunya dipakai oleh para orang-orang terdahulu sebagai bahasa nenek moyang yang terus menerus dan menjadi bahasa tradisi di daerah Jawa Tengah. Pada umumnya bahasa Jawa digunakan secara turun temurun dan menjadi bahasa ibu, bahasa yang kita dengar saat kita pertama kali membuka mata kita dan sebagai sarana interaksi dan proses belajar dari lingkungan termasuk lingkungan sekolah. Bahasa Jawa mempunyai kedudukan sebagai bahasa komunitas pada suatu daerah, yang menjadi ciri keluwesan berbahasa. Pengajaran bahasa Jawa pada hakikatnya adalah pengajaran ketrampilan berbahasa dan dapat dikatakan bahasa Jawa merupakan bahasa yang unik. Dikatakan unik dalam Bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan-tingkatan. Lebih jelasnya Bastomi, (1995:65)
mengatakan bahwa tingkatan-tingkatan bahasa jawa digunakan
untuk menunjukan tingkatan masyarakat penuturnya, yaitu: (1)
ngoko,
digunakan masyarakat tingkat bawah, (2), Krama Madya digunakan oleh masyarkat tingkat menengah , dan (3) Krama Inggil, digunakan oleh
3
masyarakat tingkat tinggi. Dari
klasifikasi tersebut bahasa Jawa perlu
pembelajaran aktif pada siswa SD/MI dengan berbicara aktif dalam kehidpuan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sesuai, ketrampilan mendengarkan ketika guru menyampaikan materi pada mata pelajaran bahasa Jawa, berbicara aktif untuk menanggapi dan menulis Slamet (2007:6). Menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulisanagar bisa dipahami oleh pembaca
Rosidi
(2009: 34). Ketrampilan menulis membutuhkan perhatian yang lebih, perhatian yang lebih saja kadang hasilnya kurang memuaskan karena berbedanya tiap-tiap karakter siswa apalagi jika tidak mendapatkan perhatian bisa lebih mengecewakan. Posisi aspek menulis hampir dapat dipastikan diletakkan dalam urutan terakhir. Meskipun aspek menulis diletakkan pada posisi terakhir bukan berarti menulis itu tidak penting. Pentingnya aspek menulis yang harus dikuasai oleh setiap individu siswa, ketrampilan menulis akan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan pada masa sekarang ini. Menulis merupakan suatu kegiatan penting untuk menuangkan pikiran, gagasan atau pendapat, ide maupun perasaan seseorang. Pada pembelajaran menulis di MI/SD pada kelas rendah kurang mendapat fasilitas yang memadai dari pemerintah maupun dari guru sebagai fasilitator. Standar kompetensi yang tercantum dalam KTSP pada aspek bahasa adalah mengungkapkan pendapat dan perasaan dalam bentuk tulisan baik karangan, pantun maupun puisi. Tentu saja penuangan pendapat dan perasaan dalam bentuk karangan (mengarang) memelurkan konsentrasi dan daya kreatif yang
4
tinggi dalam memilih kata dan dalam penyusunan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Jawa yang baik. Namun perlu disadari pula bahwa peserta didik usia MI Kelas bawah tentu mengalami proses belajar menulis karangan dari dongeng-dongeng, bacaan-bacaan cerpen yang merekan dengar dari yang sederhana menuju yangkomplek sesuai dengan perkembangan kognitif individu anak. perlunya belajar dari kebiasaan itu sangat penting untuk anak usia MI kelas rendah, karena mereka terlatih dari pembiasaan yang orang tua, guru dan lingkungan supaya mereka dapat menempatkan kata atau pekerjaan dengan menggunakan bahasa ngoko, krama madya, dan krama inggil. Dewasa ini kegiatan manulis masih sangat dipandang sebagai kegiatan berbahasa yang paling sulit dibandingkan dengan kegiatan berbahasa lainnya. Oleh karena itu, perlu dicari pendekatan, metode, dan teknik yang dapat mempermudah kegiatan menulis Slamet (2007:169). Kenyataan yang ada dilapangan tentang menulis atau menceritakan suatu gambar memang tidak mudah, karena siswa harus mengetahuai kesesuaian bahasa yang digunakan untuk ceritakan gambar. Rendahnya ketrampilan menulis karangan disebabkan oleh kurangnya ketrampilan siswa dalam menuagkan ide dan kesesuai dalam menulis. Selain itu juga disebabkan oleh kurang pahamnya siswa kelas rendah bagaimana tata cara menulis bahasa Jawa dengan membedakan bacaanya, misalnya (Macadibaca moco yang artinya membaca)dan sebagainya. Adapun faktor lain yang mempengaruhi adalah sedikitnya waktu untuk belajar Bahasa Jawa 2 jam setiap 1 minggu sekali, dan faktor yang sangat berpengauh lainnya yaitu
5
kurangnya media yang digunakan dalam belajar , masih digunakan metode belajar yang konvensional dan siswa membutuhkan waktu yang lama untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan menulis karangan. Akibatnya hanya sekitar 20% siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh MI Islamiyah Karangpakel Klego untuk mulok bahasa jawa adalah 65. Peran guru sangatlah penting dalam mengarahkan ketrampilan menulis, guru harus dapat mengajarkan ketrampilan menulis secara efektif dan menarik untuk siswa. Guru dapat menggunakan metode dan media yang kreatif dan inovatif sehingga siswa akan menarik perhatian siswa untuk menulis. (Sarwiji Suwandi, 2009: 4). Pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa mengoptimalkan penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus mampu memilih media yang tepat dan sesuai supaya siswa dapat menuangkan kreativitas mereka dengan menulis. Berdasarkan data dilapangan, maka penulis tertarik untuk menulis penelitian yang berjudul “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI KARANGPAKEL,
PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH
KLEGO,
BOYOLALI
2014/2015”.
6
TAHUN
PELAJARAN
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis narasi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui penggunaan media gambar berseri dengan meningkatkan prestasi siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun 2014/2015 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesisi adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90). Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu: Dengan
menggunakan
media
gambar
seri
dapat
meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas II MI Islamiyah Karang pakel Klego Boyolali tahun 2014/2015. Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu meningkatkan kemampuan menulis karangan pada siswa yang ditunjukkan dengan perolehan nilai tes tertulis pada setiap akhir siklus dan mencapai kriteria tetuntasan minimal 65. Untuk indikator keberhasilan bagi guru apabila guru mampu menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran menulis
7
karangan dengan bahasa Jawa sesuai dengan kesesuaian dalam penggunaan bahasanya dengan baik dan dapat mencapai nilai yang lebih dari KKM. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu: 1. Secara Teoristis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan strategi dalam memperbaiki mutu pembelajaran bahasa Jawa, terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan. 2. Secara Praktis a. Bagi Siswa Dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran bahasa Jawa. b. Bagi Guru Dapat memperoleh strategi pembelajaran yang efektif dan kreatif
dan
dapat
memperbaiki
pembelajaran
yang
telah
dilaksanakan. c. Bagi Sekolah Dapat meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa dan dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatnya hasil prestasi siswa sehingga meningkatkan pula kualitas output sekolah dan nama baik sekolah.
8
F. Defisi Operasional Definisi oprasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman atau pemahaman yang berbeda antara penulis dan pembaca mengenai istilahistilah yang terdapat dalam judul penelitian yaitu: 1. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat potensial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masingmasing ( Arifin, 2009:12) 2. Bahasa Jawa adalah pengajaran ketrampilan berbahasa dan dapat dikatakan bahasa Jawa merupakan bahasa yang unik, dikatakan unik dalam bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan-tingkatan sebagai klasifikasi ngoko, krama madya, krama inggil ( Bastomi, 2000 :65) 3. Menulis Narasi Menulis Narasi adalah melahirkan pikiran dan perasaan dengan cara yang teratur, dan ditulis dalam sebuah tulisan (Purwanto dan Alim, 1997:58) 4. Media gambar seri Media gambar seri adalah alat berupa gambar yang secara berturutturut dan saling berkaitan atau rangkaian cerita yang disajikan secara berurutan Arsyad (2002: 119). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa materi menulis
9
narasi melalui gambar berseri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di MI Islamiyah Karangpakel, Klego, Boyolali.
G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reseach (CAR). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran Basrowi dan Suwandi (2008:28). Penelitian menggunakan PTK guna untuk memecahkan masalah yang terjadi di kelas. PTK dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflekction). 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali yang berjumlah 20 siswa terdiri dari siswa 11 perempuan dan 9 siswa laki-laki. 3. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas 2 MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali pada pada awal semester 1 tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 02 Oktober 2014 sampai dengan 24 Nopember 2014.
10
4. Langkah-langkah Penelitian Skema Siklus Penelitian Perencanaan
Refleksi
SIKLUS 1
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? (Arikunto, 2006: 34) Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah perencanaan tindakan, pengamatan, refleksi.
11
a. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan adalah tahap pertama yang harus dilakukan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah: 1)
Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru kelas untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.
2) Menyiapakan materi yang akan di sampaikan. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4) Menyiapkan media pembelajaran. 5) Menyusun lembaran soal untuk mengetahui hasil belajar siswa. 6) Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru. b. Pelaksanaan Tindakan (action) Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap kedua setelah tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan apa yang telah direncanakan
pada
tahap
sebelumnya.
Guru
melaksanakan
atau
menerapkan media gambar seri. Kegiatan belajar terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup. Kegiatan awal, guru menyiapkan materi tentang menulis karangan. Menjelaskan cara menulis karangan menggunakan bahasa jawa yang sesuai dengan yang terdapat pada gambar seri. Guru memberikan tugas menulis karangan berdasarkan gambar seri. Guru mengumpulkan hasil karangan siswa dan merefleksikan pembelajarab yang telah dilakukan.
12
c. Pengamatan (observasi) Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan digunakan untuk mengetahui penerapan media gambar seri yang dilaksanakan guru. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disusun pada tahap
perencanaan. d. Refleksi (reflection) Reflektion merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan yang telah dilakukan. Data tersebut dikaji dan dipertimbangkan dampak atau hasil tindakannya kemudian dijadikan acuan untuk menentukan tindakan atau perbaikan pada siklus berikutnya. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a). Lembar Observasi Lembar observasi ini berisi tentang aspek-aspek ketrampilan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan gambar seri. Lembar ini digunakan untuk mengamati peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung. b). Soal tes Soal tes ini disusun berdasarkan tujuan yang akan dicapai. Tes ini berisi tentang perintah untuk menulis narasi berdasarkan
13
gambar seri, tes ini digunakan untuk mengukur kemapuan siswa dalam menulis narasi berdasarkan gambar seri. c). RPP RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk memudahkan guru mengajar dan melaksanakan point-point yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
6.
Pengumpulan data Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. a). Observasi Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengamati
keaktifan
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung dan mengamati guru dalam menerapkan penggunaan media gambar seri dalam kegiatan menulis karangan berbahasa jawa. b). Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan data diri siswa, silabus, RPP, dan nilai siswa dalam pembelajaran menulis karangan sebelum menggunakan media gambar seri
14
H. Sistematika Penulisan 1. BAB I PENDAHULUAN Bab I berisi tentang : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan, manfaat
penelitian,
definisi
operasional,
metode
penelitian,
sistematika penulisan. 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab II beisi tentang : Prestasi belajar, bahasa jawa, menulis narasi, hakikat media, gambar berseri. 3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Bab III berisi tentang : gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus. 4. BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV berisi tentang : hasil penelitian, pembahasan. 5. BAB V PENUTUP. Bab V beisi tentang : Kesimpulan, saran. Daftar Pustaka Lampiran
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Arifin (2009:12) prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat potensial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi ini hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya dalam pelajaran bahasa Jawa, untuk mengetahui sejuh mana proses belajar mengajar berhasil dilaksanakan, maka harus diadakan suatu evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai-nilai yang sering dikenal dengan istilah prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan melui pendidikan atau latihan yang sistematis dan terencana sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian kearah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau latihan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan produk dari belajar itu sendiri atau merupakan hasil dari proses belajar. Kehadiran prestasi belajar dalm kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasaan tertentu pada manusia. Bagi
16
mereka yang masih ada dibangku sekolah sangat mengharapkan yang namanya prestasi. 2. Fungsi Prestasi Menurut Arifin (2009: 12) Fungsi prestasi adalah sebagai berikut: a. Prestasi belajar adalah salah satu indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli spikolog biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keinginantahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. c. Prestasi belajar sebgai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsinya bawah prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperansebagai umpan balik dan meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator interen dan eksteren dari suatu institusi pendidikan. e. Indikator interen dalam arti bahwa presrasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahawa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik.
17
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses pembelajaran anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Dengan penjelasan tersebut di atas, bahwa mengetahui dan memahami prestasi peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok sangat penting, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran Menurut Cronbach dalam arifin (2009: 13) Kegunaan Prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli dan versinya masingmasing. Namun diantaranya adalah sebagai berikut: a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar. b. Untuk keperluan diagnostik c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum g. Untuk menentukan kebijakan sekolah. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Prestasi belajar mempunyaiarti sesuatu yang diandalkan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh usaha,
18
yang utama dari prestasi belajar adalah pola tingkah laku yang bulat. Prestasi belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek motorik, aspek kognitif sikap kebiasaan, ketrampilan, maupun pengetahuan, ditandai dengan hafalnya seseorang kepada sesuatu materi yang dipelajari dengan dimanifestikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut : a. Pengetahuan b. Pengertian c. Kebiasaan d. Ketrampilan (Skiil) e. Apresiasi f. Emosional g. Hubungan sosial h. Jasmani i. Etika atau budi pekerti. j. Sikap (attitude) Selanjutnya menurut Moh Surya dan Nana SyadihSukmadinata dalam Arifin (2009: 14) menyatakan bahwa selain aspek–aspek yang telah dibahas di atas, juga terdapat perubahan aspek-aspek : (1) Pengamatan adalah proses penerimaan, penafsiran dan memberi arti dari kesimpulan yang diterimannya melalui alat indra. (2) Berpikir asosiatif daya ingatan adalah suatu proses berfikir dimana terbentuk hubungan antara perangsang-perangsang dan respon, (3) Inhibisi adalah kesanggupan seseorang untuk memilih tindakan yang perlu dilakukan dan meninggalkan
19
tindakan-tindakan yang tidak perlu, dalam rangka interaksinya dengan lingkungan dan dalam rangka proses pembelajaran. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. a. Menurut
Ahmadi dan Supriyono dalam Arifin
(2009 :130-131)
Faktor sosial yang terdiri atas : 1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan Kelompok b.
Faktor Budaya Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
c. Faktor lingkungan Fisik Faktor lingkungan fisik meliputi: Fasilitas rumah dan fasilitas belajar. d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan 1) Faktor dari dalam (internal) Faktor fisiologis yang bersifat bawaan mapun yang diperoleh yang termasuk faktor ini adalah panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sepertinya mangalami solut, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsi sebagai kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.
20
2) Psikologi Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik maupun non fisik Usman (1993:9-10) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan daya serap bagi anak didik kalu mereka dalam pembelajaran menyerap apa yang mereka perhatikan dari penjelasan guru maka mereka dapat berprestasi dengan nilai maksimal sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dengan
demikian
nilai
maksimal
itu
ditandai
oleh
meningkatnya hasil nilai evaluasi yaitu meningkatkan hasil tes tertulis. Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (Faktor internal) maupun dari luar (Faktor eksternal). Pengertian belajar Pemahaman guru terhadap pengertian belajar mengajar akan mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pengertian belajar mengajar harus dipahami oleh seorang guru agar kegiatan pembelajaran membuahkan hasil yang memuaskan
21
sehingga akan lahir berbagai bentuk kegiatan yang mungkin dilakukan baik oleh siswa maupun oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran. Beberapa pengertian belajar akan dikemukan di bawah ini sebagai salah satu pengertian dasar bagi seorang guru. Ahli belajar medern mengemukanan belajar adalah salah satu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang nyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan Hamalik (2002 :21). Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkat laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Syah. (2000:92) sedangkan menurut Ahmadi (2004:126) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Dari pendapat tersebut diatas dapat simpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik maupun tingkah laku yang buruk, pada kenyataanya belajar akan menghasilkan sesuatu baik dari prilaku, sikap, cara berbicara dan berinteraksi dengan orang lain yang berpengaruh untuk pripadi individu itu sendiri. B. Bahasa Jawa 1. Pengertian Bahasa Jawa Bahasa jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku Bangsa Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, bahasa
22
Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon dan kabupaten Cirebon. Bahasa memiliki peran penting dan sentral dalam perkembangan intlektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan dan ikut berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran
bahasa
Jawa
diarahkan
untuk
meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa kesehariaan atau bahasa daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia yang menjunjung nilai budaya ataupun muatan lokal. 2. Standar Kompetensimata pelajaran Bahasa Jawa MI Standar Kompetensi mata pelajaran bahasa Jawamerupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, ketrampilan bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Jawa.
23
Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik utuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global. Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Jawa ini diharapkan: a. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan,
dan
minatnya,
serta
dapat
menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual muatan lokal pada bahasa Jawa. b. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangkan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan bahasa dan sumber belajar. c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menetukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didikya. d. Sekolah
dapat
menyusun
program
pendidikan
tentang
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia. e. Daerah
dapat
menentukan
bahan
dan
sumber
belajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kebahasaan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah tetap memperhatikan kepentingan nasional.
24
3. Bentuk Pengintregrasian Watakdan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Jawa. Pada dasarnya pembelajaran bahasa jawa pada saat ini diharapkan agar para siswa lebih menyenangi budaya bangsa khususnya budaya Jawa. Dengan menunumbuhkan cipta, rasa, dan karsa siswa diajak untuk mengenal dan lebih mencintai budaya sendiri serta mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Praktik pembelajaran bahasa Jawa memasukkan nilai- nilai kejawaan yang diharapkan siswa mampu belajar dan menggali potensi pribadi serta mengembangkan bakat berbahasa nya. C. Menulis 1. Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang harus dimiliki oleh setiap orang apalagi seorang guru. Menulis dalam arti Komunikasi adalah suatu sarana untuk menyampaikan buah pikiran, gagasan, ide, pengetahuan, harapan, dan pesan.( Kunandar, 2011: 1). Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahana otak kiri (logika) Deporter (2004:179). Menurut Byrne (dalam Slamet, 2007: 141) pada hakikatnya kemampuan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh,
25
lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Menurut Mc Crimon (dalam Slamet, 2007:141) mengatakan bahwa, Menulis merupakan kagiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis , menentukan cara menulis nya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Pada dasarnya menulis itu, bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungapan ide dan gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulisan.Oleh karena itu,menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari , tetapi justru dikuasai. Ketrampilan menulis memang memerlukan penguasaan banyak aspek, namun ketrampilan ini harus tetap diberikan kepada siswa. Ketrampilan menulis memang perlu untuk dipelajari sebab ketrampilan ini merupakan bagian penting dalam pembelajaran bahasa dan akan bermanfaat bagi siswa, karena itulah proses latihan menulis perlu diberikan sejak awal melalui proses yang memerlukan waktu dan kesabaran dari guru. Ketrampilan menulis merupakan ketrampilan menulis yang dianggap sebagai salah satu aspek bahasa yang sulit, sebab menulis melibatkan penguasaan tata bahasa, kosakata, dan ejaan. Selain itu diperlukan kemampuan cara berpikir atau logika untuk menyelesaikan suatu tulisan, serta penyusunan kata perkata menjadi sebuah kalimat yang bermakna,
26
sehingga susunan kalimat tersebut runtut dan isinya jelas untuk dimengerti serta tanda baca yang sesuai mempengaruhi intonasi pembaca itu sendiri. Seperti halnya dengan ketrampilan bahasa lainnya, ketrampilan menulis juga diajarkan secara bertahap, kegiatan menulis dimulai dari yang sederhana dan dilanjutkan dengan kegiatan menulis yang makin lama makin kompleks sesuai perkembangan perbendaharaan bahasa yang dimilki oleh siswa serta kepiawaian seorang siswa untuk memilah milah kata dan menjadikannya sebuah kalimat dan dikumpulkan di satu paragraf. Menurut Slamet (2007:6) Di dalam pembelajaran bahasa Jawa, materi bahasa disajikan secara bermakna sebagai suatu kebutuhan, yaitu dalam konteks penggunaannya dalam komunikasi, bulan sebagai butir yang teropong, melainkan kalimat yang saling berkaitan dan bermakna. Berbagai strategi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa tulis. Proses penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu pramenulis, menulis, merevisi, menyunting, dan mempublikasikan, sementara itu, pengajaran menulis terdiri atas lima tahap, yaitu mencotoh, memproduksi, rekomendasi, dan transformasi, mengarang terpimpin dan mengarang bebas. Keberhasilan
pembelajar
disekolah
banyak
ditentukan
kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis mempunyai kedudukan yang strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Ketrampilan menulis harus di kuasai oleh anak sedini mungkin dalam kehidupannya disekolah. Daya imajinasi anak akan berkembang apabila
27
ada campur tangan dari kedua orang tua siswa, yang berperan aktif ikutandil memberi kosa kata baru dengan menceritakan setiap hal yang baru yang ia temui dan ia tanyakan. Kunanadar (2011:4) Ciptakan suasana yang dapat memicu ide anak, pendek kata , pemicu ide ada dimana-mana. Yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar dan bagi siapa saja yang baru tahap belajar menulis dan mengarang ingatlah tiga N, yakni: Niteni (menandai), Nirokke (meniru), dan nambahi (menambahkan) seperti yang telah ditulis diatas.
2. Tujuan dan Manfaat Menulis Setiap kegiatan menulis harus mempunyai tujuan yang jelas. Menurut Kunandar (2011: 5)Tujuan menulis yang ingin dicapai seorang bermacam-macam yaitu: 1) Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar 2) Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan. 3) Menjadikan pembaca beropini. 4) Menjadikan pembaca mengerti 5) Membuat pembaca terpengaruh oleh isi karangan. 3. Strategi Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Karangan adalah bentuk yang mengungkap pikiran dan perasaan pengarang dalam suatu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
28
tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, artikel, buah pena Nuraini dan Indriyani (2008: 35) Mengarang merupakan bahasa tulisan yang memilki sifat yang tetap, artinya bahwa apa yang dinyatakan dengan lambang bahasa tulisan harus benar-benar mencerminkan maksud penulisnya. Mengarang analog dengan menulis, karenanya kedua istilah tersebut dapat saling mengantikan, (St. Y. Slamet , 2007:96) Membuat cerita bertujuan untuk mendorong siswa untuk menulis tanpa merasa takut berbuat salah, terutama belajar menulis pada tahap awal. Selian itu, juga untuk menggali potensi siswa tentang penglamanpengalaman pribadi dan ide. Kegiatan ini juga untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi sesama teman sebaya dengan memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat atau berbagi pengalaman mereka membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama. Siswa diajak berimajinasi dan membayangkan serta mengingat pengalaman mereka. Dari pengalaman mereka, kemudian siswa diajak untuk menuangkan apa yang mereka miliki ke dalam kalimat-kalimat sederhana sesuai dengan kemampuan mereka. Hal-hal
yang perlu diperhatikan di dalam
pembelajaran
mengarang antara lain : 1) Mengarang merupakan suatu proses dari dua pihak yaitu siswa sebagai penulis dan guru sebagai pembaca sekaligu pembimbing.
29
2) Mengarang harus bertolak dari pengalaman siswa itu sendiri sehingga dengan mudahnya gagasan tersebut mudah untuk dikembangkan. 3) Mengarang itu dapat meningkat apabila latihan-latihan itu berjalan secara terus menerus dan kontinyu. 4) Maksud atau ekspresi pikiran lebih diutamakan dari pada bentuk dan gaya karangan. Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan atau imajinasi lalu menuangkan ke dalam bentuk cerita . Cerita tersebut dapat dituangkan dalam bentuk lisan ataupun tulisan. 4. Tahap-tahap menulis karangan Secara umum, kegiatan menulis cerita atau karangan dapat melalui tahap-tahap berikut : a. Menentukan Tema Karangan. Tema adalah gagasan pokok, pokok pikiran, atau topik yang menjiwai sebuah karangan. Makna umum yang dikandung dalam tema menurut Kref (dalam St. Y Slamet, 2007:144) adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraaan. Sumber tema dapat diambil dari pengalaman, pengamatan, imajinasi/khayalan, pendapat atau sikap. Ciri-ciri karangan yang baik adalah : 1) Sesuai dengan minat penulis 2) Menarik dan bermanfaat 3) Baru, belum banyak dibahas orang lain b. Menentukan Judul Karangan.
30
Judul merupakan kepala karangan. Judul karangan yang baik harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : 1) Singkat dan jelas 2) Menarik 3) Tidak dalam bentuk kalimat 4) Huruf awal tiap kata ditulis menggunakan huruf Kapital, kecuali kata depan dan kata sambung. c. Menyusun Kerangka Karangan. Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan. Menyusun kerangka karangan di lakukan dengan mentukan pokok-pokok pikiran setiap paragraf mengenai siapa, kemana, kapan, bagaimana, dan sebagainya. Manfaat dari suatu kerangka karangan adalah sebagai berikut (Nuraini dan Indriyani, 2006:65). 1) Memudahkan penyusun karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur. 2) Memudahkan penempatan antara bagian karangka yang tindak penting dengan yang tidak penting. 3) Menghindari timbulnya pengulangan bahasa. 4) Membantu
pengumpulan
data
dan
sumber-sumber
diperlukan. d. Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan.
31
yang
Sebelum mengembangkan kerangka paragraf harus mengetahui letak kalimat utamanya terlebih dahulu. Kalimat utama biasanya terletak pada awal paragraf atau akhir paragraf.
D. Hakikat Media 1. Pengertian Media Pengertian Medialatin(medium) yang berarti secara umum adalah alat komunikasi atau antara, yaitu apa saja yang membawa informasi anatara sumber dan penerima Gerlach dan ely (dalam Suyanto, 2008:101) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungansekolah merupakan media, yaitu bahwa media. Romiszowski ( dalam Suyanto, 2008:101) menyatakan hak yang sama Heinich, yaitu media merupakan carriers of the messages, yaitu lata untuk menyampaikan pesan guru kepada siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, media dapat membantuguru dalam menyampaikan materi ajar supaya lebih jelas dan mudah untuk dipahami siswa, berarti ada hubungan antara konsep abstrak dan konkret. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
32
untu menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan (Basri Djamarah dan Zain, 2006:120). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tak terpisah dari proses belajar mengajar demi terciptannya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasaan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melaui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerka bahan dari pada tanpa bantuan media. 2. Media Sebagai Alat Bantuan. Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Setiap materi pelajaran tertentu memiliki tingkat kesukaran yang berbeda. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu.
33
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melincinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa media. Media
memegang
peran
penting
dalam
pembelajaran.
Media
pembelajaran merupakan piranti yang memegang peranan tersendiri dalam proses pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaataan hasilhasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi Arifin (2009:30). a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar. b. Fungsi media dalam rangkan mencapai tujuan pendidikan. c. Seluk beluk proses belajar. d. Hubungan antara metode pengajaran dan media pendidikan. e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
34
f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan. g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan. h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran. i. Usaha inovasi dalam media pendidikan. Indriana (2011: 22) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. 3. Manfaat Media Pembelajaran Secara umum manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar menurut indriana (2011 : 27) adalah sebagai berikut: a. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pengajaran dapat meningkatkanan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkunganya. c. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu d. Media pengarajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman dan persepsi siswa.
35
e. Media pengajaran dapat membuat proses pembelajaran menjiadi lebih menarik dan interaktif. Jadi kesimpulan dari media adalah, media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kagiatan pembelajaran . Media mempunyai karakter yang berbeda-beda untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar tepat sasaran. Ada beberapa dan hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang akan dicapai, ketepatan penggunaan, kondisi siswa, ketersediaan media di sekolah, mutu teknis dan biaya. E. Gambar Berseri 1. Pengertian gambar berseri Menurut Azhar Arsyad (2002:119) gambar seri merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Dengan gambar seri, siswa dilatih mengungkapkan adegan dan kegiatan yang ada dalam gambar. Sedangkan menurut Soeparno, media gambar seri biasa disebut flow cart atau gambar susun. Media gambar merupakan media yang terdiri dari beberapa buah gambar yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang merupakan satu rangkainan. Menurut Purwanto dan Alim (1997:63).Peranan gambar seri dalam pembelajaran menulis adalah membantu siswa dalam memperoleh konsep tentang suatu topik tertentu dengan mengamati gambar berseri yang dibentangkan didepan kelas atau gambar diberikan kepada siswa satu persatu
36
dalam kertas kemudian siswa diminta untuk menuangkan pikirannya tentang gambar tersebut dalam sebuah tulisan. Gambar berseri merupakan sebuah gambar yang dapat menimbulkan suatu ingatan pada suatu rangkaian kejadian tertentu (Indriana 2011:65). Selain itu, gambar seri juga dapat membantu siswa dalam menemukan gagasan atau ide dalam bercerita. Media gambar seri sangat cocok digunakana untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis atau dikertas yang dibagikan kepada siswa sehingga siswa satu kelas dapat melihat gambar secara langsung. Bisa pula gambar disajikan dalam kertas gambar dan dibagikan sesuai jumlah siswa yang ada di kelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar berseri dengan lebih jelas. 2. Syarat gambar berseri yang baik. Indriana (2011:66) menyatakan bahawa media gambar yang baik sebaiknya harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda di sekitarnya. b. Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin gambar. c. Berukuran relatif. d. Mengandung gerak dan perbuatan.
37
e. Gambar yang bagus dan indah belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran Dengan mengamati gambar siswa akan lebih mudah untuk menemukan kosa kata dan mengungkapkan sesuatu yang ada di gambar dalam bentuk tulisan. Siswa dapat membuat kalimat dengan mudah dan merangkai kalimat tersebut menjadi paragraf yang utuh sesuai dengan urutan gambar.
3. Pemilihan gambar pada gambar berseri. Media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat cocok digunakan untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat langsung, bisa juga gambar disajikan dalam kertas gambar dibagikan sesui dengan jumlah siswa yang ada dikelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar seri dengan lebih jelas. Dalam memilih gambar menurut (Indriana, 2011: 67) yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Keaslian gambar, sumberyang digunakan hendaknya menunjukan keaslian atau situasi yang sederhana yang dapat mereka tangkap dengan mudah. b. Kesederhanaan, kesederhanaan dalam gambar dapat mempermudah siswa memahami terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan
38
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. c. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut banyak dikenal oleh anak-anak. d. Gambar yang digunakan hendaknya menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau yang sedang dilakukan. e. Gambar harus dinamis yaitu menunjukan aktivitas tertentu. f. Gambar harus membawa pesan yang cocok dan sesuai dengan materi yang diajarkan. 4. Kelebihan dan kekurangan penggunaan gambar berseri Menurut Dina Indriana (2011:65) media gambar seri mempunyai beberapa kelebihan antara lain: a. Sifatnya konkret dan lebih realistis menunjukan pokok masalah. b. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. c. Memperjelas suatu sajian masalah. d. Mengatasi keterbatasan pengamatan. e. Murah dan mudah didapatkan. Menurut Dina Indriana (2011: 66)Selain kelebihan tersebut media gambar seri juga mempunyai kelemahan, diantaranya : a. Benda terlalu kompleks dan kurang efektif dalam pembelajaran. b. Menekankan persepsi indra mata. c. Ukurannya terbatas untuk kelompok yang besar sehingga kapasitasnya kurang.
39
5. Langkah- langkah penggunaan media gambar berseri. Pembelajaran menulis dengan bantuan gambar berseri dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagi berikut : a. Siswa diminta membawa gambar berseri yang diperoleh dari media massa atau biasa disediakan guru. b. Siswa kemudian mengamati gambar berseri tersebut. c. Guru menjelaskan tentang isi cerita dalam gambar tersebut. d. Guru memberikan contoh karangan sesuai dengan gambar berseri. e. Setelah guru selesai kemudian siswa membuat kerangka karangan sesuai dengan gambar. f. Siswa melakukan kegiatan menulis, sedangkan guru melakukan bimbingan. g. Siswa mendiskusikan draf cerita untuk memperoleh masukan dari unsur kronologi cerita, pilihan kata, susunan kalimat, dan yang lainnya yang berhubungandengan unsur kebahasaan. h. Siswa melakukan revisi draf dan menuliskan cerita yang telah jadi.
Media gambar seri bisa dibuat dari kertas yang ukuran lebar seperti kertas manila yang didalamnya terdiri atas beberapa gambar. Gambar-gambar tersebut saling berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan satu kesatuan atau satu rangkaian cerita. Masing-masing gambar diberi nomer sesui urutan jalan ceritannya. Umumnya gambar seri yang digunakan pada
40
pembelajaran bahasa Jawa MI terdiri dari 4-5 gambar yang ceritanya berkaitan dan berangkai. Karakteristik anak usia SD atau MI adalah berada dalam tahap operasional konkret di mana dia dapat memahami suatu konsep apabila dibantu dengan media yang konkret serta pengalaman belajar yang menekankan pada kegiatan aktif yang melibatkan siswa. Anak usia SD atau MI juga memiliki sifat ketertarikan da rasa ingin tahu yang besar. Memalui media gambar seri, perhatian siswa akan terpusat pada segala sesuatu yang ada dalam gambar yang sedang diamatinya. Dengan memanfaatkan media gambar seri, siswa akan terpusat perhatiannya pada segala sesuatu yang ada dalam gambar. Gambar seri juga dapat menjadikan siswa tertarik dalam pembelajaran sehingga minat siswa untuk menuis menjadi meningkat. Dari uraian diatas, hendaknya guru mempertimbangkan penggunaan media
gambar seri
dalam
proses belajar mengajar terutamadalam
pembelajaran menulis karangan. Hal ini berdasarkan alasanbahwadengan gambar seri dapat membuat ide, pikiran dan imajinasi siswa dalam bercerita akan muncul sehingga siswa mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman dan kejadian. F. Kaitan antara pembelajaran bahasa Jawa dengan media gambar berseri Media merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, demi terciptanya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya,
pada intinya media merupakan alat untuk
mempermudah sampainya ilmu dalam suatu pelajaran. Pelajaran mempunyai
41
tingkat kesukaran tersendiri dalam setiap BABnya, tidak jauh berbeda dengan mata pelajaran bahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan bidang studi yang sangat tidak disukai oleh siswa dikarenakan bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat rumit untuk dimengerti dan dikuasai, pelajaran ini tidak akan tersampaikan jika hanya menggunakan metode konvensional atau ceramah. Bahasa jawa akan lebih mengesankan siswa jika disampaikan dengan media yang menarik yaitu salah satunya dengan media gambar berseri, Gambar berseri merupakan sebuah gambar yang dapat menimbulkan suatu ingatan pada suatu rangkaian kejadian tertentu ( Indriana 2011: 65). Selain itu, gambar seri juga dapat membantu siswa dalam menemukan gagasan atau ide dalam bercerita. Media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat cocok digunakan untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat langsung, bisa juga gambar disajikan dalam kertas gambar dibagikan sesui dengan jumlah siswa yang ada dikelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar seri dengan lebih jelas. Dalam memilih gambar menurut (Indriana, 2011: 67) yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Keaslian
gambar,
sumber
yang
digunakan
hendaknya
menunjukan keaslian atau situasi yang sederhana yang dapat mereka tangkap dengan mudah.
42
b. Kesederhanaan,
kesederhanaan
dalam
gambar
dapat
mempermudah siswa memahami terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. c. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut banyak dikenal oleh anak-anak. d. Gambar yang digunakan hendaknya menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau yang sedang dilakukan. e. Gambar harus dinamis yaitu menunjukan aktivitas tertentu. f. Gambar harus membawa pesan yang cocok dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Gambar berseri yang dikemas dengan baik, akan memunculkan ide-ide atau gagasan si anak untuk menceritakan apa yang mereka lihat lewat tulisan atau mengarang,
Maka bahasa jawa akan lebih menyenangkan untuk
dipelajari dan mengena kepada peserta didik jika dibarengi dengan media menarik pula. Dari kesimpulan diatas bahwa media gambar berseri sangat mudah diperoleh, Sehingga guru lebih leluasa untuk menyampaikan materi dan bebas berkreasi supaya siswa lebih bisa berkonsentrasi apa yang disampaikan oleh guru dengan media yang menarik dan sesuai dengan tema pembelajaran.
43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Islamiyah Karangpakel. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali diprakarsai oleh Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo serta beberapa tokoh masyarakat lainnya pada tahun 1967 Pengelola Madrasah ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel mendapat tanah kas desa seluas 700 m2 dengan modal swadaya masyarakat dapat berdiri bangunan seluas 321 m2 untuk proses belajar mengajar. Perubahan status Madrasah Ibtidaiyah adalah atas usul para sesepuh dan umat islam Karangpakel. Usul dan permohonan masyarakat Karangpakel kepada pemerintah itu akhirnya disetujui dengan adanya keputusan tentang:
44
a. Nomor Statistik Madrasah
: 112330915152
b. Status Madrasah
: Disamakan
c. Terhitung mulai tanggal
: 30 N0pember 2001
d. Berdiri tanggal
: 03 januari 1967
e. Badan pendiri
: Umat Islam Karangpakel.
f. Alamat Sekolah
: Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali.
Dalam perkembangannya, Madrasah
telah mengalami perubahan
pengelola atau orang yang menjabat sebagai kepala Madrasah berikut adalah urutan pengelola atau Kepala Madrasah beserta masa baktinya. a. Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo adalah pengagas berdirinya madrasah. b. Bapak Ahmadi tahun 1967- 1991. c. Bapak Gitono tahun 1992-1997. d. Bapak Syamsudin tahun 1998-2000. e. Bapak Nurhadi, S.Ag tahun 2001-2009. f. Bapak M. Agus Luqman tahun 2010- sekarang Demikianlah
sejarah
singkat
madrasah
Ibtidaiyah
Islamiyah
Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali. 2. Letak Geografis Madrasah
Ibtidaiyah
Islamiyah
Karangpakel
terletak didukuh
Karangpakel Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
45
Madrasah Ibtidaiyah Karangpakel terletak disebelah timur jalan masuk desa Karangpakel kurang lebih 250 m dari jalan raya, sehingga sangat representative untuk pelaksanaan pembelajaran, karena terhindar dari bisingnya lalu lalang kendaraan di jalan raya. 3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa Guru merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan kerana gurulah yang banyak berperan dalam mencetak generasi penerus. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidik selalu saja diupayakan oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan akhirnya kualitas out put yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali memiliki tenaga edukatif 11 orang, termasuk kepala sekolah. Untuk mekelancaran administrasi diurus kepala sekolah dibantu beberapa guru yang merangkap sebagai administrasi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Isalamiyah Karangpakel
NO
Nama
L/P
Status Kepegawaian
Tahun lulus
1
M. Agus Luqman. S.Pdi
L
PNS
2005
2
Siti Dawami. S.Pd
P
PNS
2007
3
Zumrotun, A.Ma
P
GTY
2000
4
Muntamah. S.Pdi
P
GTY
2010
5
Suharto, S.Pdi
L
GTY
2010
6
Dwi Puji H,S.Pd
P
GTY
2007
46
7
Siti Mufidah, S.Pdi
P
GTY
2009
8
Basirun
L
PTT
2002
9
Suhardi
L
Penjaga
1975
10
M.Mukorobin, A.Ma
L
GTY
2000
11
Ismawandari, S.Pdi
P
GTY
2012
12
A.Yani,S. Psd
L
GTY
2002
13
Anna Fista N
P
GTY
2014
Siswa Kondisi siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali No
Kelas
Jumlah Siswa
1
I
19
2
II
20
3
III
21
4
IV
13
5
V
21
6
VI
21
JUMLAH
115
4. Visi dan Misi Visi MI Islamiayah Karangpakel. Unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti. Misi MI Islamiyah Karangpakel.
47
a. Disiplin dalam belajar dan kerja, b. Profesional dalam pembelajaran c. Bertanggung jawab atas tugas. d. Dan menjunjung tinggi nilai Ahlakul karimah. 5. Waktu Penelitian Subyek Penelitian Subyek Penelitian adalah siswa-siswi kelas II Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 anak, dengan rincian laki-laki 9 anak dan perempuan 11 anak. Table 3.3 Nama siswa kelas II No 1 2 3 4 5 6
Nama Siswa Ani Widiawati Aulia Natania Anggraini T Fitri Wulandari Hani Mustafidah Izza Fitria Azka Muhammad Nugroho
Jenis Kelamin P P P P P L
Umur 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun
7 8 9 10 11 12
M. Miftakhul Khoiry M. Nailur Autor M. Nizam Tri Utomo NajwaSalsabila M Naufal Ilham Asyarofi Nay Sella Islami Anandita
L L L P L P
8 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun
13 14 15 16 17
Ni’am Ulil Absor Novia Liana Safila Aulia Rechan Fathur R Rian Novi Riyanto Syahril Apriyanto
L P L L L
7 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 7 Tahun 7 Tahun
48
18 19 20
Yulia Fahra Nugraheni Zulfa Roudhotul Ma’wa al Basyari Zulfa Riyadul Ma’wa al Basyari
P P P
8 Tahun 7 Tahun 7 Tahun
6. Sarana dan prasarana Dalam upaya untuk menjunjung tujuan pendidikan pada Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel. Sumberagung, Klego, Boyolali, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatannya secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, antara lain : a. 6 ruang kelas b. 1 ruang guru c. 1 ruang kepala sekolah d. 1 ruang tata usaha e. 2 kamar mandi/ WC guru. f. 4 kamar mandi/ WC siswa. g. 1 ruang perpustakaan. h. 1 ruang tamu. i. 1 ruang gudang j. 1 ruangan UKS. Sarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali, selain ruangan sebagimana tersebut diatas, ditambah peralatan olahraga, sarana ibadah, dan alat administrasi seperti komputer dan lain sebagainnya.
49
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1.
Perencanaan (Planning) Perencanaan
tindakan
dimulai
dengan
mempersiapkan
RPP
disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Perangkat pembelajaran meliputi absensi, lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan menyesuaikan program pembelajaran.
2.
Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus 1, perencanaan pada hari sabtu, tanggal 04 Oktober 2014 pada hari Senin tanggal 06 Oktober 2014. berlangsung selama 1 kali tatap muka (2x 35 menit) yaitu jam 4-5 ( 10.00-11.30). Siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa jawa yaitu mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunakan bahasa sesuai dengan ungah ungguh, dengan menggunakan media kertas kartu bergambar. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran: a. Kegiatan Awal. (10 menit) 1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. 2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
50
3) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang diajarkan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh b. Kegiatan Inti (50 menit) 1) Siswa diajak membaca teks wacana yang guru berikan tentang kegiatan sehari-hari. 2) Tanya jawab dari bacaan yang telah di baca sebelumnya 3) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan menggunakan bahasa Jawa yang sesuai dengan unggah-ungguh dari teks bacaan. 4) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua. 5) Siswa menggolongkan penggunaan bahasa yang tepat dengan media kartu yang guru sediakan dan menempelkan pada kolom yang sesuai, (eksplorasi) 6) Guru dan siswa mengkoreksi penggolongan bahasa yang siswa tempel didepan kelas (elaborasi). 7) Guru mengklasifikasikan tugas anak dan menjelaskan mana yang sesuai dan mana yang tidak (Konfirmasi)
51
8) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi dengan menulis dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh bahasa Jawa sesuai dengan gambar berseri, (elavuasi). 9) Siswa
mendengarkan
kesimpulan
tentang
pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh (evaluasi) c. Penutup (15 menit) 1) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau rangkuman hasil belajar bahasa Jawa hari ini. 2) Bertanya jawab tentang materi yang tes telah dipelajari 3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan semangat. 4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran Guru menyajiakan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mangacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat materi ajar yang disajikan. Dan menyampaikan materi unggah ungguh bahasa jawa ngoko,Krama madya, krama inggil, dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan media gambar serta membimbing siswa dalam memahami keterangan guru. Penialian pada siswa terdiri dari penilaian proses kerja yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar siswa yang dilakukan pada saat kegiatan inti.
52
3. Pengamatan (Observation) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan terhadap siswa. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus 1 adalah hasil observasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukan hasil observasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa selama pembelajaran yang akan diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Penulis sebagai pelaksana penelitian dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan guru yang bernama Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran bahasa jawapada kelas II MI Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali 2014 dan dinilai dengan lembar pengamatan guru dalam Pelaksanaan Penelitian Siklus I (terlampir). 4.
Refleksi (Reflection) Dari hasil observasi, peneliti merefleksikan bahwa ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode membuat narasi menggunakan media gambar berseri pada mata pelajaran bahasa Jawa. Hambatannnya berupa: a. Siswa saling mengejek saat salah menempelkan kata yang tepat untuk gambar yang tepat. b. Saat proses belajar pembelajaran siswa banyak yang berbicara sendiri. c. Minimnya buku ajar dan buku untuk siswa.
53
d. Waktu pembelajaran melebihi batas yang telah direncanakan karena situasi kelas kurang kondusif. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus 1 peneliti melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama . ide perbaikan tersebut adalah memberi variasi pembelajaran dengan bernyanyi, lebih mengkondisikan siswa sebelum memulai pelajaran dan masih memperhatikan siswa secara keseluruhan, khususnya pada siswa-siswa yang kurang aktif dan kurang memperhatikan pembelajaran agar lebih bersungguh-sungguh dan memperhatikan materi pembelajaran tersebut. Dan hasil observasi dilapangan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan. Refleksi ini meliputi: a. Bagaimana agar para siswa pada saat pembelajaran siswa terfokus dan aktif pada pembelajaran. b. Bagaimana agar siswa tidak saling ejek ketika temannya salah saat menjawab dan dapat menumbuhkan sikap saling menghormati. c. Bagaimana agar kebutuhan sumber ajar terpenuhi. d. Bagaimana
agar
waktu
direncanakan. C. SiklusII Pelaksanaan siklus II meliputi: 1. Perencanaan (Planning)
54
pembelajaran
sesuai
dengan
yang
Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan rencana tindakan siklus 1.Penulis sebagai pelaksana penelitian dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan guru yang bernama Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran bahasa jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, BoyolaliPeneliti dibantu oleh guru yang membantu pengamatan
penelitian
siklus
II
dengan
menggunakan
lembar
pengamatan siklus II (terlampir). Dimulai dengan mempersiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta peningkatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran meliputi absensi, lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, dan membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan kelas dengan format terlampir. Sama dengan siklus I tetapi terdapat rencana yang akan direvisi. Antara lain: a. Sebelum pelajaran, guru mengarahkan dan memotivasi agar tidak terjadi saling ejek seperti siklus 1. b. Pada awal pembelajaran guru menjelaskan maksud dan langkahlangkah kegiatan secara lengkap agar siswa mengerti dengan apa yang dikerjakan. c. Mempersiapkan buku ajar sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. 2. Tindakan (Action)
55
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 11Oktober 2014, dan perencanaan siklus II ini dilakukan pada tanggal 13Okbober 2014 siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang diajarkan dalam
pertemuan ini
adalah menulis narasi
dengan
menggunakan media gambar berseri. Pada siklus II ide perbaikan yang akan dilakukan adalah dengan mengajaknya bertepuk kompak salam abita terlebih dahulu agar siswa lebih akitif dan bersemangat dalam pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran: a. Pra pembelajaran Menyiapakan buku rujukan dan menyiapkan alat pembelajaran. 1) Kegiatan awal (5 menit) a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. b) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran. c) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran untuk menumbuhkan semangat. d) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang diajarkan. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh f) Guru memberi pertanyaan sebagai umpan balik tentang materi sebelumnya, supaya memudahkan siswa.
56
2) Kegiatan Inti (55 menit) a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi penggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua. b) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dengan kegiatan saat di sekolah, kelompok 2 kegiatan seharihari yang dilakukan di rumah. c) Masing-masing kelompok mendapatkan 4 gambar berseri dan selanjutnya masing-masing kelompok berkumpul
disisi
kanan dan kiri dengan duduk secara berututan dengan gambar yang berbeda antara kelompok kanan dan kiri. d) kelompok pertama mendapatkan bagian menulis narasi menggunakan gambar berseri dengan gambar kegiatan disekolah, dan kelompok kedua mendapatkan bagian menulis narasi menggunakan gambar berseri dengan gambar kegiatan sehari-hari di rumah. e) Waktu menulis dibatasi 25menit. f) setelah selesai kelompok kegiatan disekolah dan kegiatan sehari-hari dirumah menukarkan hasil tulisannya dengan kelompok lawannya untuk dikoreksi penggunaan bahasa yang sesuai. g) Guru meminta salah satu siswa dengan acak membacakan hasil tulisan temannya didepan kelas.
57
h) Guru memberi penjelasan kepada siswa jika ada pemahaman siswa yang keliru. i) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik yang mampu menulis narasi sesuai dengan unggah ungguh bahasa Jawa. j) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang
pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh (evaluasi) 3) Penutup (15 menit) a) Bersama-sama
siswa
menentukan
kesimpulan
atau
rangkuman hasil belajar bahasa Jawa hari ini. b) Bertanya jawab tentang materiyang telah dipelajari c) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan menerapakan berbahasa yang baik kepada kedua orang tuanya. d) Membaca hamdallah dan salam untuk menutup pelajaran. 3. Pengamatan (Observation) Hasil observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan terhadapat keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Aspek yang diamati sama pada siklus I. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya. Setelah data terkumpul
58
menujukkan hasil evaluasi dan hasil pengamatan selama pembelajaran yang akan diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. 4. Refleksi (Reflection) Dari hasil observasi masih ditentukan hambatan pada siklus II, peneliti merefleksikan hasil observasi yang harus diperbaiki pada siklus II yaitu: a. Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa tersebut masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri. b. Ada beberapa siswa yang kurang mengerti perbedaan bahasa yang digunakan yang akan disesuaikan dengan gambar. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus II penelitian melakkukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut adalah peneliti mengubah posisi individu duduk menjadi formasi kelompok pada siklus II. Memberi variasi dalam pembelajaran salam abiita untuk menambah semangat antar kelompok. Diharapkan siklus II melalui metode kerja kelompok hasil belajarnya akan lebih meningkat dari siklus sebelumnya dan hasil observasi saat tindakan berlangsung dijadikan dasar untuk melakukan refleksi untuk siklus II. Refleksi ini meliputi: a. Bagaimana siswa-siswa yang belum aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.
59
b. Bagaiman caranya, beberapa siswa yang belum mengerti perbedaan bahasa yang sesuai uanggah ungguh bahasa Jawa pada gambar berseri. D. Siklus III 1. Perencanaan (Planning) Perencana tindakan yang dilakukan pada
siklus III merupakan
perbaiki rencana tindakan dari siklus-siklus sebelumnya.Penulis sebagai pelaksana penelitian dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan guru yang bernama Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata pelajaran bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali. Dimulai mempersiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sarta perangkat pemebelajaran. Perangkat pembelajaran meliputi absensi, lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan menyesuaikan program belajar. Tahap perencanaan siklus III meliputi: a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 18Oktober 2014. b. Menyiapakan alat pemebelajaran c. Menemukan indikator yang hendak dicapai setelah pembelajaran. d. Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan kelas dengan format terlampir. Perencanaan tindakan siklus
60
III hampir sama dengan tahapan pada siklus II. Tetapi mendapat rencana yang akan direvisi, yaitu: 1) Setelah ditemukan kesalahan yang paling sedikit pada penulisan narasi dengan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan unggah ungguh bahasa Jawa sesuai dengan gambar berseri siswa menyebutkan bahasa-bahasa benar sesuai dengan Individu. 2) Disediakan hadiah untuk kelompok terbaik. 2. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus III dilakukan pada tanggal 18Oktober 2014, dan pembuatan perencanaan pembelajaran dilakukan pada tanggal 20Oktober 2014, pada sikulus ini peneliti di bantu oleh rekan guru Siti Dawami S. Pd dan dinilai dengan lembar pengamatan guru dalam Pelaksanaan Penelitian Siklus I (terlampir).Siklus III dilaksanakan jam ke 5-6 (10.00-11.30). siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah menulis narasi menggunakan media gambar berseri. Pada sisklus III ide perbaikan yang digunakan adalah menggunakan tepuk kompak salam abita untuk menambah semangat belajar antar kelompok dan mengubah formasi temapt duduk kelompok. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran: a. Pra pembelajaran Menyiapakan buku rujukan dan menyiapkan alat pembelajaran. b. Kegiatan awal (5 menit) 1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
61
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran. 3) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran untuk menumbuhkan semangat. 4) Guru menanyakan kepada siswa tugas untuk menggunakan bahasa jawa yang baik kepada kedua orang tua. c. Kegiatan Inti (55 menit) 1) Guru mengubah formasi kelompok menjadi individual 2) Guru memberikan kertas yang isinya gambar berseri dengan 4 macam soal dengan gambar yang berbeda dan diacak. 3) Guru memberi penjelasan kepada siswa hal apa yang harus mereka lakukan. 4) siswa mengkaji dan mengumpulkan informasi tentang gambar tersebut sesuai dengan pemikiran individul. 5) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang gambar yang belum dipahami. 6) Siswa diberi waktu selama25 menit untuk menulis narasi dengan media gambar berseri yang sudah guru bagikan. 7) Guru sebagai fasilitator mengamati proses anak menulis narasi. 8) Siswa diminta membacakan narasi yang telah ia tulis dengan satu tema gambar yang ada pada soal gambar berseri. Penutup (15 menit)
62
1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atau keaktifan dalam mengikuti. 2) Guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana 3) Guru memberi reaward dengan memberi hadiah. 4) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran. Pada siklus III peneliti menyajikan materi pelajaran sudah sesuai dengan skenario pembelajaran. Peniliaan pada siswa terdiri dari penilaian unjuk kerja yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pada saat kegiatan inti. Pelaksanaan kegiatan pada siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka (2x 35 menit). 3. Pengamatan (Observation) Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil observasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Aspek yang diamati sama dengan siklus-silkus sebelumnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hampir semua siswa telah ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Adanya hadiah membuat siswa lebih bersemangat untuk berkompetensi secara sehat. 4. Refleksi (Reflection) Refleksi pada siklus III yaitu pengamatan dikumpulkan dari dianalisis. Setelah data terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan lebih mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Maka penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan
63
keaktifan dan hasil belajar siswa dengan media gambar berseri memudahkan siswa untuk berfikir dan meningkatkan hasil belajar. E. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Mengidentifikasi dan menganalisis Masalah yang dapat dijadikan garapan PTK antara lain: 1. Ruang Lingkup 2. Identifikasi Masalah 3. Analisis Masalah 4. Teknik mecari permasalahan 5. Beberapa permasalahan yang bisa dijadikan PTK 6. Sumber Masalah PTK.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Media yang digunakan untuk pembelajaran bahasa Jawa untuk pra siklus tidak jauh beda dengan pelajaran lain, yaitu dengan buku pelajaran
64
ataupun LKS. Dari dokumentasi pra siklus diperoleh nilai sebagai pembanding sebelum dan sesudah menggunakan media gambar berseri sangat berbeda, antusias siswa terlihat dari nilai yang mereka peroleh. Nilai hasil belajar merupakan indikator adanya peningkatan penguasaan konsep pada pokok materi menulis narasi menggunakan media gambar berseri pada pelajaran bahasa jawa. Rasionalnya jika siswa telah menguasai konsep sebuah materi, maka siswa tersebut mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru sebagai evaluasi pembelajaran. Dokumen nilai ini diambil pada akhir pembelajaran sebelum diadakan mastery learning oleh guru, artinya nilai tersebut murni hasil pembelajaran dan belum diadakan pembelajaran tingkat lanjut seperti pengayaan maupun remidi. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kelas II MI Islamiyah Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali mata pelajaran bahasa Jawa, yaitu 65.
Tabel 4.1 Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus seperti pada
65
No
Nama Siswa
Nilai
1
Ani Widiawati
39
2
Aulia Natania Angraini T
54
3
Fitri Wulandari
48
4
Hani Mustafidah
70
5
Izza Fitria Azka
30
6
M. Agung Nugroho
56
7
Muhammad Miftakhul Khoiry
36
8
Muhammad Nailur Author
58
9
Muhammad Nizam Tri Utomo
34
10
Najwa Salsabila Musyarofah TN
31
11
Naufal Ilham Asyarofi
55
12
Nay Sella Islami Anandita
56
13
Ni’am Ulil Absor
38
14
Novi Liana Safila Aulia
67
15
Rechan Fathur Rohman
40
16
Rian Novi Riyanto
50
17
Syahri Apriyanto
54
18
Yulia Fahra Nugraheni
59
19
Zulfa Roudhotul Ma’wa Al Basyari
64
20
Zulfa Riyadhul Ma’wa Al Basyari
65
Keterangan : Nilai 30-40 = 7 siswa
Nilai 60-69 = 3 siswa
Nilai 40-59 = 9 siswa
Nilai 70-79 = 1 siswa
66
Dari data di atas dijelaskan bahwa siswa yang telah tuntas dengan KKM 65 sebanyak 3 siswa atau sebesar 15% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 85%. Dengan nilai rata-rata kelas 50.2.
1. Hasil Penelitian Siklus I Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi
membuat
narasi
dengan
media
gambar
berseri
dengan
menggunakan metode individu dengan card shot. Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Keaktifan dan perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran. Melalui pengamatan selama proses pembelajaran tersebut. Pada pelaksanaan siklus ini semua siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Pada tahap Kegiatan pembelajaran mengaju pada rencana pembelajaran yang telah di rencanakan. Adapun data hasil pengamatan yang telah diperoleh dalam siklus I, yaitu: a. Keaktifan siswa b. Hasil belajar Berikut adalah hasil pengamatan terhadap siswa: Tabel 4.2. Keaktifan Siswa pada Siklus I No
Keaktifan siswa
Jumlah siswa
Prosentase (%)
1
Kurang
10
50%
2
Cukup
5
20%
3
Baik
4
20%
4
Amat baik
1
5%
20
100
Jumlah
67
Keterangan : K
:Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C
: Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B
: Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh, paham materi
AB
: Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Data di atas menunjukan bahwa dengan menggunakan metode individu cardshot dalam pembelajaran bahasa Jawa, dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan siswa masih rendah dan tidak kondusifnya peserta didik saat proses pembelajaran. Perlu adanya peningkatan dari aspek keaktifan tersebut pada siklus selanjutnya. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan penerapan menggnakan media kartu dan gambar berseri, kesiapan siswa dalam pembelajaran juga masih kurang. Mereka juga belum berani untuk menjawab dan masih malu-malu untuk maju kedepan kelas. Penelitian juga memberikan tes formatif
berupa nilai proses
sebagai pengurukan hasil belajar siswa. Adapun dari hasil tes formatif berupa nilai proses pada siklus 1 ini didapat hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini
68
Tabel 4.3 Hasil kemampuan Siswa Menulis Narasi pada siklus I Aspek penilaian
No
Nama Siswa
Isi Narasi
Ejaan
Kesesuai an Kata
Nilai
KKM
Keterangan
1
Ani Widiawati
23
15
17
55
65
Tidak Tuntas
2
Aulia Natania A
26
19
19
64
65
Tidak Tuntas
3
Fitri Wulandari
25
19
20
64
65
Tidak Tuntas
4
Hani Mustafidah
30
19
25
74
65
Tuntas
5
Izza Fitria Azka
21
17
18
56
65
Tidak Tuntas
6
Muhammad Nugroho
20
15
20
55
65
Tidak Tuntas
7
M. Miftakhul Khoiry
20
18
18
55
65
Tidak Tuntas
8
M. Nailur Autor
19
24
25
68
65
Tuntas
9
M. Nizam Tri Utomo
25
15
15
55
65
Tidak Tuntas
10
Najwa Salsabila M
23
15
17
55
65
Tidak Tuntas
11
Naufal Ilham Asyarofi
25
18
22
65
65
Tidak Tuntas
12
Nay Sella Islami A
15
20
23
58
65
Tidak Tuntas
13
Ni’am Ulil Absor
12
20
24
56
65
Tidak Tuntas
14
Novia Liana Safila A
30
22
24
76
65
Tuntas
15
Rechan Fathur R
23
18
16
59
65
Tidak Tuntas
16
Rian Novi Riyanto
25
16
21
64
65
Tidak Tuntas
17
Syahril Apriyanto
20
20
18
58
65
Tidak Tuntas
18
Yulia Fahra N
29
18
26
73
65
Tuntas
19
Zulfa Roudhotul M
23
32
20
75
65
Tuntas
20
Zulfa Riyadul M
22
30
18
70
65
Tuntas
456
390
406
1255
Jumlah Rata-rata Keterangan :
62.75
Tuntas : 6 siswa ( 30 %) Tidak Tuntas : 14 siswa (70 %)
69
Data tersebut dapat dilihat bahwa ketuntasan individu itu masih rendah. Hanya 6 siswa atau 30 % yang sudah tuntas sedangkan sisanya masih mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rata-rata ketuntasan klasikal siswa 62.75
yang berarti bahwa secara
klasikal pembelajaran bahasa Jawa belum tuntas atau belum mencapai KKM. Berikut adalah data rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus I. Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketentusaan Siswa pada Siklus I No
Uraian
Hasil
1
Rata-rata nilai kelas
62.75
2
Prosentase kelulusan
30 %
2. Hasil Penelitian Siklus II Pada tahap ini, peneliti bertidak sebagai guru. Pelaksanaan siklus II dilaksankan dalam satu kali pertemuan. Peneliti dilakukan pada siswa kelas II dengan jumlah siswa 20. Peneliti menyajikan materi membuat narasi dengan menggunakan media gambar berseri dengan menggunakan metode kerja kelompok, kelompok 1 dan kelompok 2. Dengan menerapkan ide perbaikan pada siklus yaitu mengajak siswa bertepuk abiita untuk memberi semangat pada proses pembelajaran. Peneliti melakukan
pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran,
melalui
pengamatan selama proses pembelajaran tersebut, observasi terhadap siswa dilakukan pengamatan terhadap dua aspek, yaitu:
70
a. Keaktifan siswa b. Hasil belajar Berikut adalah tabel pengamatan terhadap siswa : Tabel 4.5 keaktifan Siswa pada Siklus II : No
Keaktifan Siswa
Jumlah Siswa
Prosentase (%)
1
Kurang
3
15.%
2
Cukup
7
35 %
3
Baik
8
40 %
4
Amat baik
3
15 %
20
100%
Jumlah
Keterangan : K
:Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C
: Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B
: Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- ungguh, paham materi
AB
: Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan siswa cukup baik dan meningkat daripada siklus sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui metode kerja kelompok mampu membuat siswa aktif dan memperhatikan materi yang sedang dipelajari serta mampu menulis lebih baik. Pembelajaran juga lebih kondusif dikarenakan tidak ada lagi sikap saling mengejek antar siswa. Walaupun masih ada beberapa
71
siswa saja yang kurang bisa konsentrasi dan aktif dalam menulis narasi. Diharapkan pada siklus selanjutnya lebih baik dan lebih meningkat. Seperti pada tindakan siklus I peneliti juga memberikan tes formatif sebagai pengukuran hasil belajar siswa berupa menulis narasi. Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini didapatkan hasil sebagaimana terhadap pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus II.
No
Nama Siswa
1 Ani Widiawati 2 Aulia Natania A 3 Fitri Wulandari 4 Hani Mustafidah 5 Izza Fitria Azka 6 Muhammad Nugroho 7 M.Miftakhul Khoiry 8 M. Nailur Autor 9 M. Nizam Tri Utomo 10 Najwa Salsabila M 11 Naufal Ilham Asyarofi 12 Nay Sella Islami A 13 Ni’am Ulil Absor 14 Novia Liana Safila A 15 Rechan Fathur R 16 Rian Novi Riyanto 17 Syahril Apriyanto 18 Yulia Fahra N 19 Zulfa Roudhotul M 20 Zulfa Riyadul M Jumlah Rata-rata
aspek yang dinilai Kesesua Isi narasi Ejaan ian Kata 25 18 23 30 14 25 24 24 20 28 25 25 23 22 20 23 20 21 23 21 19 31 20 22 23 17 17 26 17 19 23 18 22 20 23 20 15 23 23 31 23 21 23 12 19 25 20 21 20 21 22 29 21 25 25 31 21 24 30 21 491 420 426
Keterangan : Tuntas
: 11 siswa ( 55 %)
Tidak Tuntas : 9 siswa (45 %)
72
Nilai
KKM
66 69 68 78 65 64 63 73 57 62 63 63 61 75 54 66 63 75 77 75 1337 66.85
65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Data tersebut dapat dilihat bahwa ketuntasan individu meningkat, terdapat 11 siswa atau 55 % yang sudah tuntas sedangkan sisanya masih mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rata-rata ketuntasan klasikal siswa 66.85 yang berarti bahwa secara klasikal pembelajaran bahasa Jawa telah melebihi dari KKM atau tuntas. Akan tetapi peneliti maih perlu melanjutkan penelitian pada tindakan kelas pada siklus III atau silus selanjutnya untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus I dan II, pada aspek keaktifan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu: Tabel 4.7 Data Pembanding Keaktifan Siswa siklus I dan II. Sesudah Tindakan No
Kemampuan Siswa Siklus I
Siklus II
1
Kurang
50%
15.%
2
Cukup
20%
35 %
3
Baik
20%
40 %
4
Amat baik
5%
15 %
Keterangan : K
:Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C
: Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B
: Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh, paham materi
AB
: Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
73
Bedasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa menggunakan metode kerja kelompok. Dilihat dari siklus I siswa yang kurang aktif (50 %) pada siklus II menjadi (15 %), siswa yang cukup aktif pada siklus I sebanyak (20 %) dan pada siklus II menjadi (35 %), siswa yang memiliki nilai keaktifan baik pada siklus I (20 %)pada siklus selanjutnya atau siklus II sebanyak (40 %), dan siklus I mempunyai keaktifan amat baik (5 %) pada siklus II menjadi (15 %). Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus I dan II, pada aspek hasil belajar mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu : Tabel 4.8 Data Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan siklus II. Indikator Pencapaian
Siklus I
Siklus II
Kurang dari KKM <65
14 siswa (70 %) 9 siswa (45 %)
Mencapai KKM >65
6 siswa ( 30 %)
11 siswa ( 55 %)
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Jawa materi menulis narasi dengan menggunakan media berseri pada siklus 1 siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 14 siswa (70 %) pada siklus II menjadi 9 siswa (45 %). Siswa yang sudah mencapai KKM pada siklus I sebanyak 6 siswa ( 30 %) dan pada siklus II menjadi 11 siswa (55%).
3. Hasil Penelitian Siklus III
74
Pada tahap ini, penelitian bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi menulis narasi dengan media gambar berseri dan menggunakan metode acak gambar (individu). Pada siklus III menerapkan ide perbaikan berupa mengubah formasi kelompok menjadi individu dengan menggunakan media gambar yang berbeda-beda, terdapat 4 formasi gambar yang akan dibagikan secara acak kepada siswa. Peneliti melakukan
pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran.
Melalui
pengamatan selama proses pembelajaran tersebut, observasi terhadap siswa dilakukan pengamatan terhadap dua aspek yaitu: a. Keaktifan siswa b. Hasil belajar. Berikut adalah tebel pengamatan terhadap siswa: Tabel 4.9 Keaktifan Siswa pada Siklus III No 1 2 3 4
Keaktifan Siswa Kurang Cukup Baik Amat Baik Jumlah
Jumlah Siswa 1 2 13 3 20
Prosentase (%) 5% 15% 65% 15% 100%
Keterangan : K
:Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C
: Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B
: Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh, paham materi
AB
: Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
75
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan tingkat keaktifan siswa meningkatkan lebih baik. Hal tersebut menunjukan bahwa melalui metode individual menggunakan media gambar berseri secara acak kerja individu mampu membuat siswa aktif dan tidak bergantung dengan teman dan menimbulkan sikap tanggung jawab tinggi dengan nilai yang akan diperoleh siswa secara individu. Seperti pada tindakan siklus I dan II peneliti memberikan tes berupa nulis narasi seperti penjabaran penulis diatas. Adapun dari tes menulis narasi pada siklus III ini didapatkan hasil sebagaimana terhadap pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus III. No
Nama Siswa
1 Ani Widiawati 2 Aulia Natania A 3 Fitri Wulandari 4 Hani Mustafidah 5 Izza Fitria Azka 6 Muhammad Nugroho 7 M.Miftakhul Khoiry 8 M. Nailur Autor 9 M. Nizam Tri Utomo 10 Najwa Salsabila M 11 Naufal Ilham Asyarofi 12 Nay Sella Islami A 13 Ni’am Ulil Absor 14 Novia Liana Safila A 15 Rechan Fathur R 16 Rian Novi Riyanto 17 Syahril Apriyanto 18 Yulia Fahra N 19 Zulfa Roudhotul M 20 Zulfa Riyadul M Jumlah Rata-rata
Keterangan : Tuntas Tidak tuntas
aspek yang dinilai Kesesuaian Isi narasi Ejaan Kata 25 20 25 30 20 25 24 24 25 30 26 26 23 25 25 27 24 26 23 21 19 31 20 27 25 23 27 26 22 24 23 26 26 24 26 26 17 23 23 31 29 25 23 20 19 25 27 24 20 23 28 29 26 30 30 31 26 27 28 28 513 484 504 (55) KKM
: 17 siswa (85%) : 3 siswa (15%
76
Nilai 70 75 73 82 73 77 63 78 75 72 75 76 63 85 62 76 71 85 87 83 1501 (75.05)
KKM 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 TUNTAS
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilhat bahwa ketuntasan individu tinggi, terdapat 17 siswa atau (85%), yang sudah tuntas sedangkan siswanya masih mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 75.05 yang berarti bahwa secara klasikal pembelajaran bahasa Jawa tuntas. Peneliti merasa tidak perlu untuk melanjutkan ke tindak selanjutnya. Berdasarkan data yang diperoleh data yang diperoleh pada siklus II dan III, Pada aspek keaktifan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu : Tabel 4.11. Data Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus II dan Siklus III : No
Kemampuan Siswa
Sesudah Tindakan Siklus II
Siklus III
1
Kurang
15.%
5%
2
Cukup
35 %
15%
3
Baik
40 %
65%
4
Amat Baik
15 %
15%
Keterangan : K
:Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C
: Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B
: Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh, paham materi
AB
: Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan keaktifan siswa pada pembelajaran bahasa Jawa menggunakan media
77
gambar berseri dengan menggunakan model individu secara acak. Di lihat dari siklus II siswa yang kurang aktif untuk menulis yaitu 15% menjadi 5%, siswa yang cukup aktif pada siklus II (35%) menjadi (15%), siswa yang memiliki nilai keaktifan baik pada siklus II (40%) menjadi (65%) pada siklus III dan siswa yang memilik i nilai keaktifan amat baik (15%) tidak berbeda dengan siklus III nilai keaktifannya amat baik yaitu (15%). Data yang telah diperoleh pada siklus II dan III, pada aspek hasil belajar mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu : Tabel 4.12 Data Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus II dan Siklus III: Indikator Pencapaian
Siklus II
Siklus III
Kurang dari KKM < 65
9 siswa (45 %)
3 siswa (15%)
Mencapai KKM yaitu > 65
11 siswa ( 55 %)
17 siswa (85%)
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa jawa materi menulis narasi menggunakan media gambar berseri. Dilihat dari siklus II siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 9 siswa (45%) menjadi 3 siswa (15%). Siswa yang telah mencapai KKM pada siklus II sebanyak 11 siswa (55%) pada siklus III meningkat menjadi 17 siswa (85%).
78
B. Pembahasan 1. Peningkatan Keaktifan Siswa Dari data-data yang diperoleh menunjukan bahwa penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan siswa alam menulis karangan bahasa jawa. Penggunaan media gambar berseri dpat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pembelajaran menulis narasi pada mata pelajaran bahasa jawa. Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, dari 20 siswa diperoleh nilai rata-rata 62.75. Siswa yang memperoleh ketuntasan dalam pembelajaran hanya 6 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas cukup banyak yaitu 14 siswa. Artinya pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I ini yang memperoleh ketuntasan sebesar 30%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan 70%. Artinya pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I ini belum memperoleh hasil yang optimal. Perolehan hasil ini kemampuan hasil siswa dalam siklus I, dalam siklus ini siswa mengalami kesulitan dalam penulisan ejaan, pemilihan kata (kesesuaian kata), isi narasi sehingga siswa perlu diberikan tambahan pengetahuan tentang penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan unggah ungguh bahasa Jawa. Siswa yang kurang tertarik dengan kegiatan menulis karangan sehingga siswa perlu diberi motivasi dan metode yang berbeda sehingga lebih menarik.
79
Untuk hasil pengamatan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri diperoleh nilai keaktifan siswa dalam pembel ajaran. Tabel 4.13 Data peningkatan Keaktifan Siswa saat Menulis Narasi No
Kemampuan Siswa
Sesudah Tindakan Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Kurang
50%
15.%
5%
2
Cukup
20%
35 %
15%
3
Baik
20%
40 %
65%
4
Amat Baik
5%
15 %
15%
Keterangan : K
:Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C
: Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B
: Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh, paham materi
AB
: Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi.
2. Hasil Nilai Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Berdasarkan tabel peningkatan observasi siswa di atas dapat kita lihat bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran materi menulis narasi menggunakan media gambar berseri, dari setiap siklus mengalami peningkatan. Data yang diperoleh menunjukan bahwa indikator keaktifan siswa dari setiap putaran mengalami peningkatan secara bertahap dan cukup baik, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel diatas tingkat keaktifan dan nilai setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan.
80
Adapun hasil data yang berkenaan dengan hasil kemampuan hasil kemampuan menulis narasi menggunakan media gambar berseri yang diperoleh siswa dalam akhir proses pembelajaran yang dilakukan dalam setiap siklus dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.14. Data Perolehan Nilai Hasil Kemampuan Menulis Narasi Siswa dalam Setiap Siklus. No
Pembelajaran
Nilai Ratarata
Siswa Tuntas
Siswa Tidak Tuntas
Prosentae Ketuntasan
1
Siklus I
62.75
6
14
30%
2
Siklus II
66.85
11
9
55%
3
Siklus III
75.05
17
3
85%
Dari data diatas menunjukan bahwa aktivitas pembelajaran menulis narasi dalam penerapan media gambar berseri mengalami peningkatan yang signifikan dalam siklusnya.
81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan. Dari hasil analisis
BAB IV maka peneliti yang berjudul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS II
PADA
MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO,
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015, disimpulkan sebagai berikut : Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II materi membuat narasi menggunakan media gambar berseri, menunjukan bahwa ada peningkatan yag signifikan pada hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran siswa terlihat sangat progres. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi perbandingan antara siklus I pada tingkat keaktifan siswa sebagai berikut: tingkat keaktifan Kurang 50%, Cukup 20%, Baik 20%, dan Amat Baik 5%. dan siklus II tingkat keaktifannya siswa untuk menulis narasi sebagai berikut : tingkat keaktifan Kurang 15%, Cukup 35%, Baik 40% dan tingkat keaktifan Amat Baik 15%. Tidak berbeda jauh dengan hasil pembelajaran pada materi menulis narasi pada siklus I dengan nilai rata-rata 62.75 dengan kategori rendah atau belum mencapai KKM dan siklus II 66.85 sudah mencapai KKM akan tetapi masih dalam kategori sedang. Hasil penelitian pada siklus III , strategi secara individul ( perorangan)
82
yang diterapkan oleh guru pada
siklusini sangat menarik minat siswa karena mereka berkompetisi secara sehat dan berlomba-lomba supaya mendapatkan hasil yang paling baik. nilai hasil siswa sebagai berikut yaitu: siklus I nilai rata-ratanya 62.75 dengan kategori rendah atau belum mencapai KKM, pad siklus II 66.85 telah mencapai KKM dengan kategori sedang, dan pada siklus III 75.05 melebihi KKM dengan kategori Baik.
Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini, bahwa penggunaan media gmabr berseri dapat meningkatkan hasil dan keaktifan siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa, maka peneliti menyarankan pada guru sebagai berikut : 1. Guru perlu memakai media gambar sebagai alat untuk memudahkan siswa mengerti, memahami atau sebagai alternafif stategi dalm pembelajaran bahasa Jawa dan dapat meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Guru sebaiknya melakukan penelitian seperti yang peneliti lakukan di kelas lain dan pada materi menulis agar mendapatkan hasil yang lebih akurat, sehingga dapat dengan cepat menangani masalah kelas pada materi menulis apabila ada kekurangan dalam pembelajaran.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arifin, Zaenal.2009. Evaluasi Instruksional. Bandung :PT. Remaja Rosda Karya. Arsyad. Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Basrowi dan Suwandi.2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Deporter, Bobby. 2004. Quantum Learning Membiasakan Belajar nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa Hamalik, Oemar. 2002. Metode Belajar dan kesulitan belajar. Bandung: Tarsito Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran. Jakarta : Diva Press. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Peneletian Tindakan kelas pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.
sebagai
Mulyasa, E 2007. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa. 2011. Pelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Nuraini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius Sam’s. Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras. Sayuti, Suminto A. 2007 Yang Lokal dan Nasional di Tengah Budaya Global. Yogyakarta. PT Press
84
Slamet, St. Y.2007. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. Suyanto, Kasihani. 2008. Melejitkan Potensi Anak Melalui English Class yang Fun, Asyik, dan menarik. Jakarta :Bumi Aksara Syah, Muhibin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatau Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remadja Rosada Karya Usman, Basyirudin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press. http://ragambahasa.doc//klasifikasi berbahasa jawa .pdf. diakses 4 Juli 2014 pukul 21:07 wib http://eprint.uny.ac.id/id/eprint/9902/upayameningkatkan ketrampilan menulis karangan narasi dengan penggunaan media gambar seri.pdf diakses 5 Juli 2014 pukul 19:36 wib. http://Radikurniawan763.blogspot.com/2013/12pengertian-bahasa-jawa.html?=l tanggal 30 september 2014 pukul 18:08 Hipni.blogspot.com/2011/10/ptasi-belajar-definisi.htlm?m=1 senin, 03Nopember 2014 pukul 6.48WIB www.Pengertianahli.com/2014/01/pengertianmenulisdantujuanmenulis.html?m=i, 27Februari2015 pukul 12:34 1d.m.wikiipedia.org/wiki/prestasi-, 27 Februari 2015 15:49
85
SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: MI Islamiyah Karangpakel, Klego Boyolali
Mata Pelajaran
: Bahasa Jawa
Kelas/Semeter
: II/Ganjil
Alokasi Waktu
: 2x35
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa jawa. B. Kompetensi Dasar Mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunakan gambar sesuai dengan unggah ungguh. C. Indikator Menulis hal-hal yang berkaiatan dengan gambar berseri kegiatan sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa jawa sesui unggahungguh Membedakan berbagai ragam bahasa jawa yang berkiatan dengan gambar berseri sesuai dengan umur dan tempat.
86
D. Tujuan Pembelajaran. 1. Dengan penjelasan dari guru tentang ketentuan penggunaan ragam bahasa jawa, siswa dapat menggunakan dengan unggah-ungguh dengan baik. 2. Dengan demontrasi dari guru tentang pembagian ragam bahasa jawa, siswa dapat membedakan tata bahasa sesuai dengan unggahungguh dengan baik. 3. Dengan demontras dari guru tentang gambar suatu kegiatan melalui gambar berseri, siswa dapat lebih memahami penerapan penggunaan bahasa jawa yang sesuai. 4. Siswa dapat menulis kegiatan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sesuai. F.
Kararter Siswa yang diharapkan : Rasa hormat, tekun, perhatian, tanggung jawab, dan berani.
G. Materi ajar : Penggunaaan Bahasa yang sesuia dengan unggah ungguh Bahasa Jawa dan Ceritakan gambar NO 1 2 3 4 5 6 7
Bahasa Indonesia
Ngoko
Makan Pergi Pulang Bangun tidur Membawa Mandi Tidur
Mangan Lunga Muleh Tangi turu Ngawa Adus Turu
87
Krama Inggil Dhahar Tindhak Kundhur Wungu Ngasta Siram Sare
H. Metode dan Pendekatan pembelajaran : Metode
: Demontrasi, tanya jawab, card short, ceramah dan
penugasan. Pendekatan
: Stientifice
Strategi
: Cooperatife Learning
Teknik
: Example non example
I. Media dan Sumber ajar: Media
: kertas karton, gambar berseri,
kertas kartu,
spidol, lem Sumber
: Buku Bahasa Jawa Erlangga kelas 2, Internet dan buku latihan.
J. Langkah-langkah pembelajaran. a.Kegiatan Awal. (10 menit) 1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. 2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran. 3) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang diajarkan. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh
88
b. Kegiatan Inti (50 menit) 1) Siswa diajak membaca teks wacana yang guru berikan tentang kegiatan sehari-hari. 2) Tanya jawab dari bacaan yang telah di baca sebelumnya 3) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan menggunakan bahasa jawa yang sesuai dengan unggahungguh dari teks bacaan. 4) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua. 5) Siswa menggolongkan penggunaan bahasa yang tepat dengan media kartu yang guru sediakan dan menempelkan pada kolom yang sesuai, (eksplorasi) 6) Guru dan siswa mengkoreksi penggolongan bahasa yang siswa tempel didepan kelas (elaborasi). 7) Guru mengklasifikasikan tugas anak dan menjelaskan mana yang sesuai dan mana yang tidak (Konfirmasi) 8) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi dengan menulis dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggahungguh bahasa jawa sesuai dengan gambar berseri, (elavuasi). 9) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang
pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh (evaluasi)
89
c. Penutup (15 menit) 1) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau rangkuman hasil belajar bahasa jawa hari ini. 2) Bertanya jawab tentang materi yang tes lah dipelajari 3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan semangat. 4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran. K. Penelaian Hasil Belajar (Nilai Proses) 1). Instrument penilaiaan. a. Penilaian Keaktifan No
Nama
Nilai Keaktifan Amat
Baik
Cukup
Kurang
Baik 1
A
2
B
3
C
Keterangan : K : Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggahuangguh, paham materi AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi.
90
b. Penilaiaan Evaluasi akhir (test menulis narasi) No
Nama
Aspek yang dinilai Isi narasi
1
A
2
B
3
C
Ejaan
NILAI
Kesesuaian Kata
Keteranagan : a. Isi Narasi skor maksimal 32 b. Ejaan skor maksimal 35 c. kesesuai kata skor maksimal 33. SIKLUS I soal evalusi Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. . 2.
3.
....
4.
91
lampiran-lampiran Teks Wacana Jam lima esuk, aku wis tangi. Bapak wungu jam 4 esuk. Aku karo kakangku nata piranti sekolah. Buku lan alat tulis dak lebokake tas. Sak wise kuwi aku adus, sakwise nenggo bapak siram. Bubar adus, aku nganggo sragam sekolah. Sakwise kuwi, aku nganggo sepatu banjur sarapan. Bapak uga dhahar. Bubar sarapan, aku budhal menyang sekolah karo kakangku. Lan bapak tindak kantor nitih sepeda motor.
Tabel ditempel menggunakan metode card short No 1
Gambar
Bahasa indonesia Bangun tidur
2
Mandi
3
Makan
4
Berangkat sekolah
92
Ngoko
Kromo
Guru Penilai Penelitia Guru kelas 2
Anna Fista Nugraheni.
Siti Dawami. S.Pd _____________________
Nip: -
Nip. 196908112006042006
Boyolali. 06 Oktober 2014 Mengetahui Kepala Madrasah
Muhammad Agus Luqman ______________________ Nip .-
93
LEMBAR PENGAMATAN GURU Pelaksanaan Penelitian Siklus 1
Berikan tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini! No
Aspek yang dinilai
Penilaian 1
1
Ketrampilan membuka pelajaran : a. Menarik perhatian siswa b. Menyiapkan absensi c. Membuat apersepsi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran e. Memberi pre test
2
Ketrampilan menjelaskan materi: a. Kejelasan b. Penekanan hal penting c. Penggunaan media dan metode secara tepat d. Penggunaan sumber belajar secara tepat
3
Interaksi pembelajaran: a.
Mendorong siswa aktif
b.
Kemampuan mengelola kelas
c.
Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan
4
Kemampuan guru dalm kegiatan konfirmasi : a. Mengoreksi kegiatan siswa b. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya c. Menyimpulkan materi
94
2
3
4
5
Ketrampilan menggunakan waktu: a. Menggunakan waktu secara proposional b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal c. Memanfaatkan waktu secara efektif.
6
Ketanpilan menutup pembelajaran : a. Meninjau kembali isi materi b. Melakukan post test c. Memberi motifasi untuk selalu belajar d. Salam penutup
Keterangan :
1 = Kurang
3 = Baik
2 = Cukup
4 = Baik Sekali
Karangpakel, 06 Oktober 2014
Siti Dawami. S.Pd NIP. 196908112006042006
95
SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: MI Islamiyah Karangpakel, Klego Boyolali
Mata Pelajaran
: Bahasa Jawa
Kelas/Semeter
: II/Ganjil
Alokasi Waktu
: 2x35
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa jawa. B. Kompetensi Dasar Mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunakan gambar sesuai dengan unggah ungguh. C. Indikator Menulis hal-hal yang berkaiatan dengan gambar berseri kegiatan sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa jawa sesui unggahungguh D. Membedakan berbagai ragam bahasa jawa yang berkiatan dengan gambar berseri sesuai dengan umur dan tempat.
96
E. Tujuan Pembelajaran. 1. Dengan penjelasan dari guru tentang ketentuan penggunaan ragam bahasa jawa, siswa dapat menggunakan dengan unggah-ungguh dengan baik. 2. Dengan demontrasi dari guru tentang pembagian ragam bahasa jawa, siswa dapat membedakan tata bahasa sesuai dengan unggahungguh dengan baik. 3. Dengan demontras dari guru tentang gambar suatu kegiatan melalui gambar berseri, siswa dapat lebih memahami penerapan penggunaan bahasa jawa yang sesuai. 4. Siswa dapat menulis kegiatan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sesuai. E.
Kararter Siswa yang diharapkan : Rasa hormat, tekun, perhatian, tanggung jawab, dan berani.
F. Materi ajar : Penggunaaan Bahasa yang sesuia dengan unggah ungguh Bahasa Jawa dan Ceritakan gambar NO 1 2 3 4 5
Bahasa Indonesia Makan Pergi Bangun tidur Mandi Tidur
Ngoko Mangan Lunga Tangi turu Adus Turu
Krama Inggil Dhahar Tindhak Wungu Siram Sare
H. Metode dan Pendekatan pembelajaran : Metode : Demontrasi, tanya jawab, pengelompokan , ceramah dan penugasan.
97
Pendekatan
: Stientifice
Strategi
: Cooperatife Learning
I. Media dan Sumber ajar: Media
: gambar berseri, spidol, buku, lem
Sumber
: Buku Bahasa Jawa Erlangga kelas 2, Internet dan buku latihan
J. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan awal (5 menit) 1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. 2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran. 3) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran untuk menumbuhkan semangat. 4) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang diajarkan. 5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh 6) Guru memberi pertanyaan sebagai umpan balik tentang materi sebelumnya, supaya memudahkan siswa.
98
b.
Kegiatan Inti (55 menit) 1) Siswa
mendengarkan
penjelasan
dari
guru
tentang
klasifikasi pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anakanak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua. 2) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok, kelompok 1 dengan kegiatan saat di sekolah, kelompok 2 kegiatan sehari-hari yang dilakukan di rumah. 3) Masing-masing kelompok mendapatkan 4 gambar berseri dan selanjutnya masing-masing kelompok berkumpul disisi kanan dan kiri dengan duduk secara berututan dengan gambar yang berbeda antara kelompok kanan dan kiri. 4) kelompok pertama mendapatkan bagian menulis narasi menggunakan gambar berseri dengan gambar kegiatan disekolah, dan kelompok kedua mendapatkan bagian menulis narasi menggunakan gambar berseri dengan gambar kegiatan sehari-hari di rumah. 5) Waktu menulis dibatasi 25menit. 6) setelah selesai kelompok kegiatan disekolah dan kegiatan sehari-hari dirumah menukarkan hasil tulisannya dengan kelompok lawannya untuk dikoreksi penggunaan bahasa yang sesuai. 7) Guru meminta salah satu siswa dengan acak membacakan hasil tulisan temannya didepan kelas.
99
8) Guru
memberi
penjelasan
kepada
siswa
jika
ada
pemahaman siswa yang keliru. 9) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik yang mampu menulis narasi sesuai dengan unggah ungguh bahasa jawa dengan petuk tangan. 10) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang
pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh (evaluasi) c. Penutup (15 menit) 1) Bersama-sama
siswa
menentukan
kesimpulan
atau
rangkuman hasil belajar bahasa jawa hari ini. 2) Bertanya jawab tentang materiyang telah dipelajari 3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan menerapakan berbahasa yang baik kepada kedua orang tuanya. 4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran.
Penelaian Hasil Belajar (Nilai Proses) K. Instrument penilaiaan. a. Penilaian Keaktifan No
Nama Amat Baik
1 2 3
A B C
100
Nilai Keaktifan Baik Cukup
Kurang
Keterangan : K : Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggahuangguh, paham materi AB :
Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh,
paham materi
b. Penilaiaan Evaluasi akhir (test menulis narasi) No
Nama
1 2 3
A B C
Aspek yang dinilai Kesesuaian Isi narasi Ejaan Kata
Keteranagan : a. Isi Narasi skor maksimal 32 b. Ejaan skor maksimal 35 c. kesesuai kata skor maksimal 33.
101
NILAI
Guru Penilai Penelitia Guru kelas 2
Anna Fista Nugraheni.
Siti Dawami. S.Pd _____________________
Nip: -
Nip. 196908112006042006
Boyolali. 13 Oktober 2014 Mengetahui Kepala Madrasah
Muhammad Agus Luqman. S.Pdi _____________________ NIP.-
102
LEMBAR PENGAMATAN GURU Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Berikan tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini! No
Aspek yang dinilai
Penilaian 1
1
Ketrampilan membuka pelajaran : a. Menarik perhatian siswa b. Menyiapkan absensi c. Membuat apersepsi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran e. Memberi pre test
2
Ketrampilan menjelaskan materi: a. Kejelasan b. Penekanan hal penting c. Penggunaan media dan metode secara tepat d. Penggunaan sumber belajar secara tepat
3
Interaksi pembelajaran: a. Mendorong siswa aktif b. Kemampuan mengelola kelas c. Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan
4
Kemampuan guru dalm kegiatan konfirmasi : a. Mengoreksi kegiatan siswa b. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya c. Menyimpulkan materi
103
2
3
4
5
Ketrampilan menggunakan waktu: a. Menggunakan waktu secara proposional b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal c. Memanfaatkan waktu secara efektif.
6
Ketanpilan menutup pembelajaran : a. Meninjau kembali isi materi b. Melakukan post test c. Memberi motifasi untuk selalu belajar d. Salam penutup
Keterangan :
1 = Kurang
3 = Baik
2 = Cukup
4 = Baik Sekali
Karangpakel, 13 Oktober 2014
Siti Dawami. S.Pd NIP. 196908112006042006
104
SIKLUS II . SOAL gambar dalam kehidupan sehari-hari Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1.…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 2. ………………………………………………………………………………….. ……………………………..……………………………………………………… … 3………………………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 4.………………………………………………………………………………… b)
………………………………………………………………
…………………..……………………………..……………………….. 5. ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….. ……………………………..……………………………………………
105
SIKLUS II
SOAL gambar dalam kehidupan sekolah Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. ……………………………………………………………………………… …..……………………………..…………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. …………………………………………………………………………….. e. 2.…………………………………………………………… ……………………..……………………………..………… f. 3. 3.…………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………………………………….. 4. ……………………………..……………………………………………… ………………………………………………………………………….. ………………………………………………………….. ……………………………………………………………… …………………………………………………………………… 5. ………………………………………………………………………………
106
SIKLUS III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan pendidikan
: MI Islamiyah Karangpakel, Klego Boyolali
Mata Pelajaran
: Bahasa Jawa
Kelas/Semeter
: II/Ganjil
Alokasi Waktu
: 2x35
A. Standar Kompetensi Mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa jawa. B. Kompetensi Dasar Mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunakan gambar sesuai dengan unggah ungguh. C. Indikator Menulis hal-hal yang berkaiatan dengan gambar berseri kegiatan sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa jawa sesui unggahungguh Membedakan berbagai ragam bahasa jawa yang berkiatan dengan gamabr berseri sesuai dengan umur dan tempat.
107
D. Tujuan Pembelajaran. 1. Dengan penjelasan dari guru tentang ketentuan penggunaan ragam bahasa jawa, siswa dapat menggunakan dengan unggah-ungguh dengan baik. 2. Dengan demontrasi dari guru tentang pembagian ragam bahasa jawa, siswa dapat membedakan tata bahasa sesuai dengan unggahungguh dengan baik. 3. Dengan demontras dari guru tentang gambar suatu kegiatan melalui gambar berseri, siswa dapat lebih memahami penerapan penggunaan bahasa jawa yang sesuai. 4. Siswa dapat menulis kegiatan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sesuai. E.
Kararter Siswa yang diharapkan : Rasa hormat, tekun, perhatian,
tanggung jawab, dan berani. F. Materi ajar : Penggunaaan Bahasa yang sesuia dengan unggah ungguh Bahasa Jawa dan Ceritakan gambar NO 1 2 3 4 5 6 7
Bahasa Indonesia Makan Pergi Pulang Bangun tidur Membawa Mandi Tidur
Ngoko Mangan Lunga Muleh Tangi turu Ngawa Adus Turu
G. Metode dan Pendekatan pembelajaran :
108
Krama Inggil Dhahar Tindhak Kundhur Wungu Ngasta Siram Sare
Metode
: Demontrasi, tanya jawab, pengelompokan , ceramah dan
penugasan. Pendekatan : Stientifice Strategi
: Cooperatife Learning
I. Media dan Sumber ajar: Media
: gambar berseri, spidol, buku, lem
Sumber
: Buku Bahasa Jawa Erlangga kelas 2, Internet dan buku Latihan
J. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan awal (5 menit) 1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama. 2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran. 3) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran untuk menumbuhkan semangat. 4) Guru menanyakan kepada siswa tugas untuk menggunakan bahasa jawa yang baik kepada kedua orang tua. b. Kegiatan Inti (55 menit) 1) Guru mengubah formasi kelompok menjadi individual 2) Guru memberikan kertas yang isinya gambar berseri dengan 4 macam soal dengan gambar yang berbeda dan diacak.
109
3) Guru memberi penjelasan kepada siswa hal apa yang harus mereka lakukan. 4) siswa mengkaji dan mengumpulkan informasi tentang gambar tersebut sesuai dengan pemikiran individul. 5) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang gambar yang belum dipahami. 6) Siswa diberi waktu selama25 menit untuk menulis narasi dengan media gambar berseri yang sudah guru bagikan. 7) Guru sebagai fasilitator mengamati proses anak menulis narasi. 8) Siswa diminta membacakan narasi yang telah ia tulis dengan satu tema gambar yang ada pada soal gambar berseri. c.Penutup (15 menit) 1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atau keaktifan dalam mengikuti. 2) Guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana 3) Guru memberi reaward dengan memberi hadiah. 4) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
K. Instrument penilaiaan. a. Penilaian Keaktifan No
1 2 3
Nama
Nilai Keaktifan Amat Baik Baik
A B C
110
Cukup
Kurang
Keterangan : K : Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggahuangguh, paham materi AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
b. Penilaiaan Evaluasi akhir (test menulis narasi) No
Nama
Aspek yang dinilai
NILAI Kesesuaian
Isi narasi
Ejaan Kata
1
A
2
B
3
C
111
Keteranagan : a. Isi Narasi skor maksimal 32 b. Ejaan skor maksimal 35 c. kesesuai kata skor maksimal 33.
Guru Penilai Penelitia Guru kelas 2
Anna Fista Nugraheni.
Siti Dawami. S.Pd _____________________
Nip: -
Nip. 196908112006042006
Boyolali. 18 Oktober 2014 Mengetahui Kepala Madrasah Islamiyah.
Muhammad Agus Luqman. S.Pdi _____________________________ NIP.
112
LEMBAR PENGAMATAN GURU Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Berikan tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini! No
Aspek yang dinilai
Penilaian 1
1
Ketrampilan membuka pelajaran : a. Menarik perhatian siswa b. Menyiapkan absensi c. Membuat apersepsi d. Menyampaikan tujuan pembelajaran e. Memberi pre test
2
Ketrampilan menjelaskan materi: a. Kejelasan b. Penekanan hal penting c. Penggunaan media dan metode secara tepat d. Penggunaan sumber belajar secara tepat
3
Interaksi pembelajaran: a. Mendorong siswa aktif b. Kemampuan mengelola kelas c. Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan
4
Kemampuan guru dalm kegiatan konfirmasi : a.
Mengoreksi kegiatan siswa
b.
Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
c.
Menyimpulkan materi
113
2
3
4
5
Ketrampilan menggunakan waktu: a. Menggunakan waktu secara proposional b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai jadwal c. Memanfaatkan waktu secara efektif.
6
Ketanpilan menutup pembelajaran : a. Meninjau kembali isi materi b. Melakukan post test c. Memberi motifasi untuk selalu belajar d. Salam penutup
Keterangan :
1 = Kurang
3 = Baik
2 = Cukup
4 = Baik Sekali
Karangpakel, 18 Oktober 2014
Siti Dawami. S.Pd NIP. 196908112006042006
114
Soal 4 gambar yang berbeda dengan acak apada siklus III Asma : Nomer : Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. ……………………………………………………………… …………………………………………………………… 2…………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. 3…………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 4…………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 5. ………………………………………………………………………. 5………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………………
115
Asma
:
Nomer
:
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. b) 1.…………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… .. ……………………………..…………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………… ………………………………..…………………………………… 3.…………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… …………………………………………………………………… 4……………………………………………………………………………… …..……………………………..……………………………………………… ………………………………………………………………………………
5.
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………. ……………………………..…………………………………………… ………………………………………………………………………. 116
Asma
:
Nomer
:
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae!
1. .................... ...................................................................................................... ……........................................................................................ ..........……..…………………………………………………… 2.
........……………\………………………………………………… …………………………................................................................................ ....................
3. …….................................................................................................. ……..……………………………………………………… ………………………………………………………………….. 4. …………………............................................................................................ ....................................................……............................................................ ...................................………….……..…………………………………… 5. ........................................................................................................................ .
117
……........................................................................................ .......................................................................................... Asma
:
Nomer
:
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. .................... ...................................................................................................... ……........................................................................................ ..........……..………………………………………………………… 2.
........…................................................................................................ ...... …….................................................................................................. ……..………………………………………………………………..
3. …………………............................................................................................ ....................................................……............................................................ ...................................………….……..……………………………… 4. ........................................................................................................................ . ……........................................................................................ ..........
118
5. ……..…………………………………………………………………. …………………………………………………………. …………………………………………………………..
SIKLUS I soal evalusi Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………..
3.
............................................................................................................ ....................................................................................................................... .................................................................................................
4. …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………..
119
SIKLUS II . SOAL gambar dalam kehidupan sehari-hari Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1.…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 2. ………………………………………………………………………………….. ……………………………..……………………………………………………… …………………………………………………………………………………. 3………………………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 4.………………………………………………………………………………… c)
………………………………………………………………
…………………..……………………………..……………………….. 5. ………………………….………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………..……………………………..…………………………… 120
SIKLUS II SOAL gambar dalam kehidupan sekolah Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae!
1.………………………………………………………………………………….. ……………………………..……………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………..……………… …………………………………………..…………………………………………. ………………………………………..……………………………..………… 3.…………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….. 4……………………………..……………………………………………………… ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………..
121
……………………………………………………………… …………………………………………………………………… 5. ………………………………………………………………………………
Soal 4 gambar yang berbeda dengan acak apada siklus III Asma : Nomer : Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. ……………………………………………………………… …………………………………………………………… 2…………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. 3…………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 4…………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 5. ……………………………………………………………………….
122
5………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………………
Asma
:
Nomer
:
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1. …………………………………………………….. c) 1……………………………….………………………………………………………………….. ………………………………………………………………….. ……………………………..…………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………. ……………………………………………………………… ………………………………..…………………………………… 3.…………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… …………………………………………………………………… 4……………………………………………………………………………… …..……………………………..……………………………………………… ………………………………………………………………………………
123
5…………………………………………………………………………….. …………………………………………………………….. ……………….…………………………………………………… ………………………………………………………………. Asma
:
Nomer
:
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1..................... ...................................................................................................... ……........................................................................................ ..........……..…………………………………………………… 2. ........ ……………\…………………………………………………………………… ……….................................................................................................... 3…….................................................................................................. ……..……………………………………………………… ………………………………………………………………….. 4…………………................................................................................................ ................................................……...................................................................... .........................………….……..…………………………………… 5 .... .....................................................................................................................
124
……........................................................................................ ..........................................................................................
Asma
:
Nomer
:
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep lan sae! 1........................................................................................................ ...................................................................................................... ……........................................................................................ ..........……..………………………………………………………… 2. ........ …...................................................................................................... …….................................................................................................. ……..……………………………………………………………….. 3…………………................................................................................................ ................................................……...................................................................... .........................………….……..……………………………… 4. .... ..................................................................................................................... ……........................................................................................ .......... 5……..…………………………………………………………………. 125
…………………………………………………………. …………………………………………………………..
Tabel 4.3 Hasil kemampuan Siswa Menulis Narasi pada siklus I
No
Aspek penilaian Nama Siswa
Isi Narasi
Ejaan
Kesesuai an Kata
Nilai
KKM
Keterangan
1
Ani Widiawati
23
15
17
55
65
Tidak Tuntas
2
Aulia Natania A
26
19
19
64
65
Tidak Tuntas
3
Fitri Wulandari
25
19
20
64
65
Tidak Tuntas
4
Hani Mustafidah
30
19
25
74
65
Tuntas
5
Izza Fitria Azka
21
17
18
56
65
Tidak Tuntas
6
Muhammad Nugroho
20
15
20
55
65
Tidak Tuntas
7
M. Miftakhul Khoiry
20
18
18
55
65
Tidak Tuntas
8
M. Nailur Autor
19
24
25
68
65
Tuntas
9
M. Nizam Tri Utomo
25
15
15
55
65
Tidak Tuntas
10
Najwa Salsabila M
23
15
17
55
65
Tidak Tuntas
11
Naufal Ilham Asyarofi
25
18
22
65
65
Tidak Tuntas
12
Nay Sella Islami A
15
20
23
58
65
Tidak Tuntas
13
Ni’am Ulil Absor
12
20
24
56
65
Tidak Tuntas
14
Novia Liana Safila A
30
22
24
76
65
Tuntas
15
Rechan Fathur R
23
18
16
59
65
Tidak Tuntas
16
Rian Novi Riyanto
25
16
21
64
65
Tidak Tuntas
17
Syahril Apriyanto
20
20
18
58
65
Tidak Tuntas
18
Yulia Fahra N
29
18
26
73
65
Tuntas
19
Zulfa Roudhotul M
23
32
20
75
65
Tuntas
20
Zulfa Riyadul M
22
30
18
70
65
Tuntas
126
Jumlah
456
390
406
Rata-rata Keterangan :
1255 62.75
Tuntas : 6 siswa ( 30 %) Tidak Tuntas : 14 siswa (70 %) Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus II. aspek yang dinilai No
Nama Siswa
Isi narasi
Ejaan
Kesesua
Nilai
KKM
keterangan
ian Kata
1
Ani Widiawati
25
18
23
66
65
Tuntas
2
Aulia Natania A
30
14
25
69
65
Tuntas
3
Fitri Wulandari
24
24
20
68
65
Tuntas
4
Hani Mustafidah
28
25
25
78
65
Tuntas
5
Izza Fitria Azka
23
22
20
65
65
Tuntas
6
Muhammad Nugroho
23
20
21
64
65
Tidak Tuntas
7
M.Miftakhul Khoiry
23
21
19
63
65
Tidak Tuntas
8
M. Nailur Autor
31
20
22
73
65
Tuntas
9
M. Nizam Tri Utomo
23
17
17
57
65
Tidak Tuntas
10
Najwa Salsabila M
26
17
19
62
65
Tidak Tuntas
11
Naufal Ilham Asyarofi
23
18
22
63
65
Tidak Tuntas
12
Nay Sella Islami A
20
23
20
63
65
Tidak Tuntas
13
Ni’am Ulil Absor
15
23
23
61
65
Tidak Tuntas
14
Novia Liana Safila A
31
23
21
75
65
Tuntas
15
Rechan Fathur R
23
12
19
54
65
Tidak Tuntas
16
Rian Novi Riyanto
25
20
21
66
65
Tuntas
17
Syahril Apriyanto
20
21
22
63
65
Tidak Tuntas
18
Yulia Fahra N
29
21
25
75
65
Tuntas
19
Zulfa Roudhotul M
25
31
21
77
65
Tuntas
20
Zulfa Riyadul M
24
30
21
75
65
Tuntas
491
420
426
1337
Jumlah Rata-rata
66.85
Keterangan : 127
Tuntas
: 11 siswa ( 55 %)
Tidak Tuntas : 9 siswa (45 %)
Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus III. aspek yang dinilai No
Nama Siswa
Isi
Ejaan
narasi
Kesesuaia
Nilai
KKM
Keterangan
n Kata
1
Ani Widiawati
25
20
25
70
65
Tuntas
2
Aulia Natania A
30
20
25
75
65
Tuntas
3
Fitri Wulandari
24
24
25
73
65
Tuntas
4
Hani Mustafidah
30
26
26
82
65
Tuntas
5
Izza Fitria Azka
23
25
25
73
65
Tuntas
6
Muhammad Nugroho
27
24
26
77
65
Tuntas
7
M.Miftakhul Khoiry
23
21
19
63
65
Tidak Tuntas
8
M. Nailur Autor
31
20
27
78
65
Tuntas
9
M. Nizam Tri Utomo
25
23
27
75
65
Tuntas
10
Najwa Salsabila M
26
22
24
72
65
Tuntas
11
Naufal Ilham Asyarofi
23
26
26
75
65
Tuntas
12
Nay Sella Islami A
24
26
26
76
65
Tuntas
13
Ni’am Ulil Absor
17
23
23
63
65
Tidak Tuntas
14
Novia Liana Safila A
31
29
25
85
65
Tuntas
15
Rechan Fathur R
23
20
19
62
65
Tidak Tuntas
16
Rian Novi Riyanto
25
27
24
76
65
Tuntas
17
Syahril Apriyanto
20
23
28
71
65
Tuntas
18
Yulia Fahra N
29
26
30
85
65
Tuntas
19
Zulfa Roudhotul M
30
31
26
87
65
Tuntas
20
Zulfa Riyadul M
27
28
28
83
65
Tuntas
Jumlah
513
484
504
1501
Rata-rata
(55) KKM
Keterangan :
128
(75.05) TUNTAS
Tuntas
: 17 siswa (85%)
Tidak tuntas
: 3 siswa (15%
Tabel 4.1 Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus seperti pada
129
No
Nama Siswa
Nilai
1
Ani Widiawati
39
2
Aulia Natania Angraini T
54
3
Fitri Wulandari
48
4
Hani Mustafidah
70
5
Izza Fitria Azka
30
6
M. Agung Nugroho
56
7
Muhammad Miftakhul Khoiry
36
8
Muhammad Nailur Author
58
9
Muhammad Nizam Tri Utomo
34
10
Najwa Salsabila Musyarofah TN
31
11
Naufal Ilham Asyarofi
55
12
Nay Sella Islami Anandita
56
13
Ni’am Ulil Absor
38
14
Novi Liana Safila Aulia
67
15
Rechan Fathur Rohman
40
16
Rian Novi Riyanto
50
17
Syahri Apriyanto
54
18
Yulia Fahra Nugraheni
59
19
Zulfa Roudhotul Ma’wa Al Basyari
64
20
Zulfa Riyadhul Ma’wa Al Basyari
65
Keterangan : Nilai 30-40 = 7 siswa
Nilai 70-79 = 1 siswa
Nilai 40-59 = 9 siswa Nilai 60-69 = 3 siswa
130
DOKUMENTASI Siklus I
Guru memberikan penjelasan kepada siswa penejelasan dari guru
siswa mendengarkan
Guru menjadi fasilitator siswa untuk mengerjakan evaluasi
SIKLUS II
Guru menerangkan klasifikasi bahasa jawa berlangsung
kondisi saat pembelajaran
siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan soal yang berbeda 1 dan kelompok 2
Siklus III
Guru menerangkan
siswa mengerjakan evaluasi
Siswa mengerjakan evaluasi dengan 4 soal yang berbeda dan diacak
evaluasi dan guru perputar menjadi fasilitator
Siswa mengerjakan evaluasi dan
Daftar Riwayat Hidup
Nama lengkap
: Anna Fista Nugraheni
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 30 Agustus 1992 Agama
: Islam
Nama Ayah
: Drs. Sulaiman, M.Pd
Nama Ibu
: Siti Dawami, S.Pd
Nama Adik
: Himmatul Hasanah Fahmi Nurul Aziza
Alamat
Jenjang Pendidikan
: Ngijo Rt. 02 Rw. 01 Kel. Banyuurip, Kec. Klego, Kab. Boyolali, Prov. Jawa Tengah, Warga Negara Indonesia 57385 :
1. TK Bustanulattfal Karangpakel, Sumberagung, Kec.Klego, Kab. Boyolali. 2. MIN Banyuurip, Kel. Banyuurip, Kec. Klego. Kab. Boyolali. 3. Madrasah Tsnawiyah Muhammadiyah 07 Klego, Boyolali. 4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Andong, Kec.Andong, Kab. Boyolali. 5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Fakultas Tarbiyah Salatiga Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Salatiga, Desember 2014 Penulis
Anna Fista Nugraheni NIM. 11510030