BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.
Latar belakang masalah Anjungan lepas pantai
Maleo (Offshore) yang terletak di perairan
Indonesia sekitar 40 km selatan timur Pulau Madura dan sekitar 25 km sebelah selatan dari Pulau Puteran (Gambar 1.1). dan kedalaman air di lokasi kira-kira 60m.
Gambar 1.0 Lokasi Anjungan Lepas Pantai Maleo, Madura (Sumber: Basis Design of Maleo project, PT. Synergy Engineering)
Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/
1
Anjungan lepas pantai ini dibangun oleh investor asal Dubai, Uni Emirat Arab dan investor dari Australia bekerja sama dengan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BPMIGAS) Indonesia. MOPU (Mobile Offshore Production Unit) atau fasilitas unit produksi bergerak lepas pantai Maleo dapat memproduksi gas sejumlah rata-rata 120 mmscfd yang di serap oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk dimanfaatkan berbagai industri di Jawa Timur. Saat ini fasilitas lepas pantai ini di kelola oleh Santos, perusahaan Australia dan pada bulan oktober 2011 mengalami penghentian sementara untuk memperbaiki beberapa fasilitas produksi (Jakarta, Kompas 15 Agustus 2011) dan merencanakan akan menambah jumlah produksi pada tahun 2012. Untuk memenuhi akan hal itu pihak operasional anjungan lepas pantai Maleo
mengadakan Maleo
Development - Booster Compressor Project. Untuk keperluan tersebut maka pihak kontraktor melakukan verifikasi data-data enginering, hasilnya perlu adanya penambahan beberapa equipment
diantaranya adalah Booster
Compressor, Vessel Suction Scubber, Booster Compressor After Cooler, Raw Gas Cooler dan peralatan pendukung lainnya. Selain itu perlu adanya site visit untuk
memverifikasi
data-data
terakhir
dilapangan
sebagai
bahan
pertimbangan desain baru. Dengan adanya teknologi aplikasi komputer saat ini dunia industri pengilangan minyak dan gas (migas) saat ini sangat pesat perkembangannya. Perencanaan sistem
perpipaan memegang peranan penting yang cukup
dominan dalam instalasi kilang minyak dan gas. Perencanaan yang matang sangat diperlukan guna mendapatkan jalur perpipaan yang aman dan terhindar
Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
dari keretakan maupun kebocoran pada saat sistem beroperasi. sehingga mendapatkan hasil jalur perpipaan yang fleksibel sesuai batas aman yang disepakati secara internasional. Konsep desain yang tepat dan benar pada tahap awal menjadi sangat penting demi mencapai nilai ekonomis suatu sistem instalasi jalur perpipaan, perhitungan untuk mendapatkan karakteristik pipa yang meliputi perhitungan gaya, momen, tegangan dan defleksi yang terjadi akibat fungsi-fungsi berat, temperatur, tekanan dan pengaruh tata letak penyangga pipa (pipe support). Sehingga mendapatkan hasil jalur perpipaan yang fleksibel dan aman sesuai standard batas aman yang disepakati secara internasional dalam hal ini yaitu ASME B31.3. Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis mengambil line 20”-RG3103-3C1R Perhitungan gaya, tegangan dan fleksibilitas dalam proses perencanaan jalur perpipaan ini dilakukan dengan menggunakan program komputer Caesar II, sehingga didapat hasil perhitungan gaya, momen, tegangan dan panjang ekspansi pipa pada jalur perpipaan dalam bentuk angka yang dapat ditabelkan.
1.2.
Rumusan Masalah Hal-hal yang telah diuraikan di atas merupakan sedikit gambaran dalam
Analisa Tegangan Sistem Pipa Gas dari vessel suction scrubber ke booster compressor. Setelah meninjau uraian di atas maka dapat dirumuskan : •
Apakah hasil perhitungan analisa tegangan (stress analysis) menggunakan program Caesar II memenuhi kriteria fleksibilitas sesuai batas aman yang
Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
disepakati secara internasional sehingga dapat dilakukan penambahan pembangunan (modifikasi) fasilitas pada Maleo Development Booster Compressor Project ?
1.3.
Batasan Masalah Pokok bahasan dalam Analisa Tegangan Sistem Pipa Gas dari vessel
suction scrubber ke booster compressor adalah : 1. Proses pembuatan desain routing perpipaan dan equipment layout. 2. Analisis tegangan dan fleksibilitas, dengan menggunakan program Caesar II 3. Perhitungan mengacu kepada ASME B31.3
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk : 1. Merencanakan desain yang tepat dan benar guna mendapatkan jalur perpipaan yang ekonomis, aman dan terhindar dari keretakan maupun kebocoran pada saat sistem beroperasi. sehingga mendapatkan hasil jalur perpipaan yang fleksibel sesuai batas aman yang disepakati secara internasional. 2. Menganalisa tegangan dan fleksibilitas jalur pipa line number 20”-RG-31033C1R agar tidak terjadi tegangan berlebih (overstress) dan beban berlebih (overload)
Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
1.5.
Sistematika Penulisan Penyusunan penulisan dalam tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab
dengan sistematika penulisan sebagai berikut : a. BAB. I
PENDAHULUAN Menguraikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan perancangan, batasan masalah, metodologi penelitian, diagram alir (flow chart) dan sistematika penulisan.
b. BAB. II
LANDASAN TEORI Berisikan teori dasar dan konsep yang menjadi dasar tugas akhir ini. Bab ini meliputi referensi data serta rumus-rumus, untuk menganalisis dan fleksibilitas dan tegangan-tegangan yang terjadi pada sistem perpipaan.
c. BAB. III METODOLOGI PENELITIAN Berisikan lokasi penelitian, obyek yang di teliti, metode pengumpulan data dan metode analisa. d. BAB. IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN Berisikan data-data input perancangan sistem perpipaan dan evaluasi hasil perhitungan menggunakan program Caesar II. Sehingga didapatkan perancangan jalur perpipaan tersebut dalam batas aman yang disepakati secara internasional sesuai dengan kode ASME B31.3
e. BAB. V
KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dan saran yang didasarkan pada hasil analisis.
Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana http://digilib.mercubuana.ac.id/
5