1
Proses Penyelesaian Sengketa Dangang Antara Amerika Serikat Dan Cina Melalui WTO (Studi Kasus Pembajakan Hak Cipta Produk Audio Visual Amerika Serikat Di Cina 2005 – 2010) Anik Qomaria1 NIM. 0702045219
Abstract Cina is one country that does hijacking brands with a high degree of similarity. Piracy in China can be said is very worrying, Chinese pirated products ranging from clothing, electronic equipment, mobile phones until the vehicle is similar to mandrol like a camouflaged. Concentrations of Chinese sales of counterfeit goods not only in that country alone but has spread to all corners of the world, including in Indonesia as well. So it's no wonder that we often find pirated goods from Cina were something like the famous brand. Problem may be the same shape, but the quality of Chinese counterfeit goods with the original item is obviously very far behind. Copyright, it contains many of the elements contained in it is good for dealing with the creator, recipient, upload their work and understanding is required solely for the holder so that no other party may exploit such rights without the permission of the holder. With the TRIPs Agreement has been signed (Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights) and the ratification of international conventions in the field of copyright by the Chinese government, the Chinese have committed to enforce and implement the provisions agreed to in TRIPS and conventions in the field of rights copyright. Keywords: sengketa dagang amerika serikat-cina, pembajakan audio visual cina, WTO untuk amerika serikat dan cina
Pendahuluan Latar Belakang Kerjasama antara Cina dan Amerika Serikat yang telah dimulai sejak tahun 1979 hingga terjadinya kesepakatan di antara kedua negara untuk melakukan hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi, dimana Cina memutuskan untuk membeli surat obligasi Amerika Serikat pada tahun 2008-2009. Namun seiring perkembangan zaman, begitu banyak permasalahan terjadi, terutama dalam aspek hubungan 1
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, NIM : 0702045219, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda, Email :
[email protected]
2
kerjasama kedua negara, permasalahannya pun beragam, mulai dari politik dumping yang dilakukan Cina dan mengganggu jalannya aktifitas Amerika Serikat di pasar global, hingga permasalahan pembajakan yang juga mengakibatkan Amerika Serikat menjadi salah satu korban dari aktifitas pembajakan tersebut. Dalam kehidupan masyarakat global dapat dilihat bahwa pelanggaran Hak Cipta telah merembes kesegala bidang kehidupan seperti Hak Cipta Karya Arsitektur, pelanggaran Hak Cipta Buku, Ceramah kuliah, Pidato, program Komputer, hingga musik atau lagu serta film dan lain sebagainya. Mengenai pelanggaran hak cipta lagu, musik atau film yang diedarkan dalam bentuk berbagai macam media audio visual, tercatat banyak sekali pelanggaranpelanggaran terutama terhadap alat-alat dan media yang disebutkan diatas. Alatalat atau media audio visual yang digunakan dalam industri ini biasanya terdapat dalam bentuk-bentuk optik seperti: Compact Disc (CD), Video Compact Disc(VCD), ataupun Digital Video Disc (DVD). Ada Beberapa motivasi dalam melakukan pelanggaran Hak cipta yang dilakukan pihak-pihak yang melakukan pelanggaran ada di Cina, yaitu: 1. Secara Immateril Moral Right pengusaha rekaman sebagai pemegang hak cipta seolah-olah diambil alih, karena pelanggar hak cipta lagu atau music tersebut memalsukan nama si pengusaha pada pada VCD, CD, atau DVD, membajaknya, menggandakan kemudian mengedarkannya. 2. Secara Materil Mengurangi penghasilan dari si pengusaha, karena daya beli masyarakat menjadi menurun, hal ini dikarenakan adanya VCD, CD, atau DVD, bajakan tersebut yang harganya jauh lebih murah, ini dikarenakan pelanggar Hak Cipta tidak mengeluarkan biaya perusahaan, Honorarium, Pajak dan sebagainya. Mereka semata-mata hanya mengeluarkan ongkos produksi. Karena aksi pembajakan yang semakin banyak tersebut imbasnya adalah banyak perusahaan di seluruh dunia, terutama Amerika Serikat yang bergerak di bisnis itu menderita kerugian yang terus meningkat setiap tahunnya. Sebagaimana Diketahui sebagian besar Hak Cipta perangkat teknologi keras dan lunak di Asia lebih banyak dipegang negara-negara besar terutama Amerika Serikat. Sebagai mitra dagang Cina, Amerika Serikat menganggap bahwa aksi ini merupakan masalah serius yang harus diselesaikan. Karena negeri paman Sam merupakan salah satu korban dengan angka kerugian terbesar atas pembajakan Cina. Betapa tidak, sebagai produsen terbesar dari produk-produk tersebut menyebabkan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat menderita kerugian 4,8 Milyar dollar Amerika setiap tahunnya sejak 2004. Hal itu tentu saja membuat pemerintah Amerika Serikat merasa khawatir akan hilangnya neraca perdagangannya di kawasan Asia Timur pada umumnya dan Cina Khususnya. Cina mendapat banyak dakwaan terkait dengan berbagai aksi pelanggaran hak kekayaan intelektual. Mungkin banyak juga kasus yang mungkin terlewatkan. Karena itu, Cina dengan berbagai upaya akhirnya, dalam beberapa tahun belakangan ini, terus meningkatkan perlawanannya untuk memberantas pelanggaran hak kekayaan
3
intelektual. Fakta selama ini adalah pelanggaran serta kejahatan pembajakan produk audio visual di Cina umumnya jarang diproses ke pengadilan. Kalaupun ada yang dibawa ke pengadilan, sanksinya hanya berupa hukuman percobaan atau beberapa bulan saja. Sehingga mereka tidak jera untuk terus mengulangi pelanggaran tersebut. Selain itu masih banyaknya aparat penegak hukum di Cina yang kurang memahami Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) menyebabkan kelompok-kelompok pembajak di Cina sulit diberantas. Itulah yang memotivasi kepentingan Amerika Serikat untuk melakukan upaya-upaya pemberantasan pembajakan atas produk mereka di ranah Cina.
Pertanyaan Penelitian Bagaimana proses penyelesaian sengketa dagang antara Amerika Serikat dan Cina melalui WTO (World Trade Organizations) dengan studi kasus pembajakan hak cipta produk audio visual AS di Cina Tahun 2005 hingga 2010 ?
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses penyelesaian sengketa dagang antara Amerika Serikat dan Cina melalui WTO (World Trade Organizations) dengan studi kasus pembajakan hak cipta produk audio visual AS di Cina Tahun 2005 hingga 2010.
Kerangka Dasar Teori 1. Konsep Organisasi Internasional Definisi Organisasi Internasional menurut Teuku May Rudy dalam bukunya : “Administrasi dan Organisasi Internasional” menegaskan bahwa : “ Organisasi Internasional adalah pola kajian kerjasama yang melintasi batas – batas Negara dengan didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan –tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antar sesama kelompok non pemerintah pada Negara yang berbeda”. Menurut Teuku May Rudy dalam bukunya : “Administrasi dan Organisasi Internasional” menegaskan bahwa peran Organisasi Internasional adalah sebagai berikut: 1. Wadah atau forum untuk menggalang kerjasama serta untuk mengurangi intensitas konflik antar sesama anggota. 2. Sebagai sarana perundingan untuk menghasilkan keputusan bersama yang saling menguntungkan dan ada kalanya bertindak sebagai 3. Lembaga yang mandiri untuk melaksanakan kegiatan yang diperlukan (antara lain kegiatan social kemanusiaan, bantuan untuk pelestarian lingkungan hidup, pemugaran monumen bersejarah, peace keeping, operation dll).
4
2. World Trade Organization (WTO) WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang berfungsi untuk mengatur dan memfasilitasi perdagangan internasional. Tujuan utama WTO adalah untuk menciptakan persaingan sehat dibidang perdagangan internasional bagi para anggotanya. Sedangkan secara filosofis tujuan WTO adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatan, menjamin terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatkan produksi dan perdagangan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dunia. Fungsi utama WTO adalah sebagai forum bagi para anggotanya untuk melakukan perundingan perdagangan serta mengadministrasikan semua hasil perundingan dan peraturan-peraturan perdagangan internasional. Badan tertinggi dalam struktur WTO adalah Ministerial Conference (MC) yaitu pertemuan tingkat menteri perdagangan negara anggota WTO yang diadakan sekali dalam dua tahun. Ministerial Conference ini mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan atas semua hal-hal yang dirundingkan ditingkat bawah dan menetapkan masalah-masalah yang akan dirundingkan dimasa mendatang. Struktur dibawah Ministerial Conference adalah General Council (GC) yang membawahi 5 badan yaitu : a. Council For Trade in Goods (CTG), b. Textiles Monitoring Body (TMB), c. Council For Trade in Services (CTS), d. Dispute Settlement Body (DSB), e. Trade Policy Review Body (TPRB). Sedangkan dibawah General Council terdapat pula dua buah Komite dan badan internasional yang menangani perjanjian-perjanjian yang sifatnya plurilateral yaitu : (1) Komite Trade in Civil Aircraft ; dan (2) Komite Government Procurement, International Dairy Council dan International Meat Council.
3. Konsep Sengketa Dagang Dalam arti kata sehari-hari “sengketa” dimaksudkan sebagai kedudukan dimana pihak- pihak yang melakukan upaya perniagaan mempunyai masalah, yaitu menghendaki pihak lain untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu tetapi pihak lainnya menolak untuk berbuat demikian. Dalam penelitian kali ini, dapat dilihat bagaimana proses HaKI atau Hak Cipta atau dalam bahasa asing juga disebut sebagai copyright, secara umum dipahami sebagai hak yang dimiliki oleh sesorang atau suatu pihak untuk menciptakan, memproduksi, memperbanyak, mengedarkan, menjual, dan menyalin ulang untuk keperluan yang digunakan dimasa yang akan datang. Kasus HaKI seringkali menjadi suatu permasalahan yang cukup kompleks. Apalagi biasanya HaKI lebih menyangkut kepada barang perindustrian maupun perdagangan. Penelitian kali ini merupakan gambaran dari sengketa dagang dengan permasalahan pelanggaran
5
HaKI. Pelanggaran HaKI merupakan satu hal fatal yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan terutama perusahaan dengan bentuk Multi National Corporations (MNC).
Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Deskriptif analisis, dimana akan memberikan gambaran mengenai Peran WTO Dalam Mengatasi Pembajakan Hak Cipta Produk Audio Visual Amerika Serikat di Cina (2005-2010). 2. Jenis Data Data sekunder, data yang diperoleh langsung dari studi telaah pustaka dan browsing internet. 3. Teknik Pengumpulan Data Melalui telaah pustaka. Telaah pustaka yaitu, pengumpulan data dengan studi literatur baik dengan buku, jurnal, surat kabar serta artikel yang mempunyai hubungan dengan permasalahan-permasalahan tentang penelitian yang dilakukan. 4. Teknik Analisa Data Teknik Content Analysis yang diperoleh dari data sekunder. Dalam penelitian ini data tersebut tergolong sebagai data kualitatif sehingga penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.
Hasil Penelitian Pembajakan yang terjadi telah mencatat banyak kerugian yang dialami oleh salah satu dari kedua aktor tersebut. Namun hadirnya WTO membuat kedua aktor tersebut memiliki titik terang dalam penyelesaian sengketa mengenai permasalahan pembajakan yang terjadi di Cina. Langkah-langkah yang ditempuh oleh Cina dan Amerika dalam menyelesaikan permasalahan pembajakan berdasarkan WTO. Status Priority Watch List (PWL) adalah daftar negara yang dinilai memiliki banyak kasus pemalsuan, Salah satunya terhadap Cina. Pembajakan dan pelanggaran HaKI atas produk industri AS di Negara tersebut. Pemerintah di negara itu pun dianggap tidak banyak melakukan program edukasi dan tindakan hukum untuk memberantas kasus-kasus pelanggaran HaKI di wilayahnya. USTR juga menilai berbagai peringatan dan bantuan yang sudah dilakukan pemerintah AS tidak banyak dimanfaatkan untuk mengurangi pelanggaran HaKI. Amerika Serikat akan mengajukan beberapa kasus World Trade Organzations terhadap Cina ditujukan untuk menghentikan pembajakan luas film Amerika, musik, buku dan software, Financial Times melaporkan Senin. Sean Spicer, juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS itu, menolak untuk mengomentari laporan,
6
yang didasarkan pada sumber-sumber tak dikenal. Namun, mempertinggi harapan dia akan mengumumkan tindakan. Sengketa dapat muncul ketika suatu negara menetapkan suatu kebijakan perdagangan tertentu yang bertentangan dengan komitmennya di WTO atau mengambil kebijakan kemudian merugikan negara lain. Selain negara yang paling dirugikan oleh kebijakan tersebut, negara ketiga yang tertarik pada kasus tersebut dapat mengemukakan keinginannya untuk menjadi pihak ketiga dan mendapatkan hak-hak tertentu selama berlangsungnya proses penyelesaian sengketa. Selama menghadapi kasus pembajakan yang terjadi di Cina, pemerintahan Amerika Serikat menyatakan bahwa AS telah mengajukan dua kasus perdagangan terhadap Cina atas pembajakan hak cipta dan pembatasan atas penjualan film-film Amerika, musik dan buku di Cina. Hal tersebut dianggap tidak memberikan pemecahan masalah terhadap kasus pembajakan di Cina yang merugikan AS. Amerika Serikat mengajukan kasus tersebut kepada WTO terkait kasus yang akan menantang penegakan hukum lebih baik lagi di Beijing, terutama permasalahan pelanggaran hak cipta dan merek dagang di berbagai produk perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) melihat beberapa pertimbangan dalam kasus ini, karena kasus pembajakan yang terjadi di Cina benar-benar telah diluar toleransi. Pada akhirnya pada 4 September 2010 WTO memenangkan AS atas kasus-kasus tersebut. Sikap WTO itu merupakan reaksi terhadap argumen Beijing, yang berdalih bahwa pembatasan tersebut diperlukan demi perlindungan lingkungan. WTO menganggap Cina melanggar aturan perdagangan terlebih dengan menutup mata terhadap kasus pembajakan CD dan DVD yang sangat besar. Dengan kekalahan tersebut WTO memberikan kekuatan kepada AS untuk memberi sanksi kepada Cina, antara lain : 1. Pemerintah mengumumkan mengenakan tarif penalti kepada Cina atas impor kertas gloossy, dalam kasus tersebut perusahaan-perusahaan AS berusaha mencari perlindungan dari subsidi silang (dumping) yang tidak adil yang diberikan oleh pemerintah Cina. 2. AS diizinkan untuk menjatuhkan sanksi hukuman ekonomi terhadap produkproduk Cina.
Proses penyelesaian sengketa oleh Amerika Serikat atas Cina sampai pada 2010 telah menyatakan Amerika Serikat memenangkan kasus tersebut, walaupun pada kondisinya WTO sendiri masih belum menemukan banyak bukti yang menyatakan bahwa hukum di Cina terlalu longgar untuk kasus pemalsuan atau pembajakan hak kekayaan intelektual. Walau demikian Pemerintahan Cina tetap menindak lanjuti secara tegas perusahaan-perusahaan yang melakukan pembajakan audio visual dengan menutup perusahaan tersebut dan mencabut
7
legalitas perusahaannya. Namun pada Oktober 2012 telah dibuat kerjasama antara perusahaan rekaman internasional di Amerika Serikat dengan situs musik Cina melalui layanan Web, hal ini untuk menciptakan sebuah sistem pembiayaan untuk mendownload musik.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Proses penyelesaian sengketa dagang antara Amerika Seikat dan Cina melalui WTO dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu : 1. Menentukan Cina sebagai negara Priority Watch List Status Priority Watch List (PWL) adalah daftar negara yang dinilai memiliki banyak kasus pemalsuan, salah satunya terhadap Cina yang melakukan pembajakan dan pelanggaran HaKI atas produk industri Amerika Serikat di negara tersebut. 2. Melaporkan Cina ke WTO atas kasus pembajakan hak cipta Amerika Serikat mengajukan kasus ini kepada World Trade Organizations (WTO) terhadap Cina ditujukan untuk menghentikan pembajakan luas film Amerika, musik, buku dan software. 3. Berdasarkan ketentuan WTO mengenai penyelesaian sengketa menekankan nilai atau pentingnya konsultasi di antara pihak yang bersengketa. Konsultasi adalah tahap pertama penyelesaian sengketa dan biasanya berlangsung dalam bentuk yang informal atau negosiasi formal, seperti melalui cara diplomatik.
Saran Pembajakan merupakan hal yang sangat merugikan, terutama bagi pelaku industri. Oleh Karena itu perlu kesadaran dari tiap oknum yang memiliki kepentingan. Pembajakan di Cina telah berkembang sangat pesat. Oleh karena itu perlu penanganan yang serius. Hukum yang ketat adalah jawaban dari seluruh permasalahan yang ada di Cina.
8
Daftar Pustaka 1. BUKU Astuti Dwi. 2008. “Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta terhadap Pembajakan Hak Cipta Lagu dan Film. Endang Purwaningsih.2005. “Perkembangan Hukum Intellectual and Property Rights”. Jakarta. Ghalia Indonesia. Francisca Wijauanti Kusuma Wardhani, FISIP UI, 2010 Huala Adolf. 2005. “Penyelesaian Sengketa Dagang dalam WTO”. Bandung. Insan Budi maulana, Ridwan Khairandy, Nurjihad. 2000. “Kapita Selekta Hak kekayaan Intelektulual I”. Jogjakarta-Jakarta,. Pusat Studi Hukum VII Jogjakarta Bekerja sama dengan yayasan Klinik Haki Jakarta 2000. John H. Jackson, et.al., Jackson, John H., William J. Davey and Alan O. Sykes, Legal Problems of International Economic Relations (St. Paul Publ., 3rd ed., 1995) M. Sornarajah, supra, note 4, (menyatakan bahwa 'there is guaranteed access to a panel and the language under pasal 6 (1) that gives this guarantee is mandatory'). Pembajakan Produk, Problema dan Strategi: Anas Hidayat, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. 2002. Robert E. Hudec, Enforcing International Trade Law: The Evolution of the Modern GATT Legal System (USA: Butterworths, 1991). Karya komprehensif mengenai penyelesaian sengketa berdasarkan GATT (antara tahun 1958 – 1989) Runtung, Diktat Kuliah HAki 1 tahun 2007. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.2007. Hal 8 T. May. Rudy. 2003. “Hubungan Internasional Kontemporer dan MasalahMasalah Global”. Bandung : Refika Aditama.
9
2.
MEDIA ELEKTRONIK
AS adukan Cina ke WTO tersedia dalam Republikaonline.co.id diakses tanggal 4 Februari 2012. Barang yang ditiru oleh China Tersedia dalam http://www.diptara.com/2011/02/benarkah-pembajakan-itu-salah-dan.html Berdasarkan aturan yang berlaku di WTO tersedia http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=VF5RVApWXQQH tanggal 31 Maret 2012
dalam diakses
Cina tak hanya tinggal diam tersedia dalam http://m.tribunnews.com/2011/11/11/china-berperang-lawan-pembajakan400-ribu-link-web-dihapus diakses tanggal 24 Maret 2012 China mengklaim Tersedia dalam http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/04/08570688/Produk.Palsu. China.Marak diakses tanggal 10 April 2010 Definisi Audio Visual Tersedia dalam http://www.definisi.info/definisi-audiovisual.html diakses tanggal 10 April 2012. Foto Barang-Barang Bajakan Asal China, Mirip Asli!!! Tersedia dalam http://www.unikpedia.com/foto-barang-barang-bajakan-asal-china-miripasli.html diakses tanggal 10 April 2012. Laporan pengiriman produk rekaman tersedia dalam http://www.musikator.com/laporan-statistik-pengiriman-produk-riaa/ diakses tanggal 10 April 2012. Mesin Pencari Top China Jadi Sumber Pembajakan” Tersedia dalam http://techno.okezone.com/read/2011/03/01/55/430092/mesin-pencari-topchina-jadi-sumber-pembajakan diakses tanggal 10 April 2012. MPAA Tersedia dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Motion_Picture_Association_of_America diakses tanggal 10 April 2012 Organisasi perdagangan dunia tersedia dalam http://www.usatoday.com/news/washington/2007-04-09-3753917633_xn diakses pada tanggal 31 Juli 2012 Pengadilan wilayah Suzhou, China Tersedia dalam http://valensikautsar.blogspot.com/2009/08/pembajak-microsoft-terbesar-dichina.html diakses tanggal 10 April 2012. Pemakaian “merek” tersedia dalam www.wikipedia.co.id diakses tanggal 02 Januari 2012
10
Penjualan produk bajakan tersedia dalam http://id.berita.yahoo.com/penjualandvd-film-box-office-bajakan-meningkat-092411336.html diakses tanggal 12 April 2012 Realiti HAKI di ASIA Berdasarkan review “Callan” tahun 2008 terdapat di http://www.kompascybermedia.com diakses tanggal 28 Desember 2011 R IAA tersedia dalam http://id.wikipedia.org/wiki/RIAA diakses tanggal 10 April 2012 RIAA dan MPA tersedia dalam http://www.musikator.com/laporan-statistikpengiriman-produk-riaa/ diakses tanggal 10 April 2012. RIAA Tersedia dalam http://id.wikipedia.org/wiki/RIAA diakses tanggal 10 April 2012 Situs berbagi file seperti The Pirate Bay,Terdapat dalam http://techno.okezone.com/read/2012/02/17/55/577414/pendiri-pirate-baycurhat-soal-pembajakan diakses tanggal 10 April 2010 Urusan Lisensi Tersedia dalam http://www.diptara.com/2011/02/benarkahpembajakan-itu-salah-dan.html diakses tanggal 10 April 2012. World trade organizations terdapat dalam Wikipedia Indonesia diakses tanggal 05 Januari 2012 WTO, dan system perdagangan dunia tersedia dalam http://www.depdag.go.id/files/publikasi/djkipi/WTO.htm diakses tanggal 02 Januari 2012.