22
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR GAMBAR TEKNIK DENGAN METODE PROBLEM BASE LEARNING (PBL) SISWA KELAS XI JURUSAN AFP SMK PENERBANGAN AAG ADISUTJIPTO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Andrieka Budi Sulistyoadi*
[email protected] Subagyo**
Abstract Intention of Class Action Research (PTK) to improving ability learn ability the student specially at subject draw the technique. This research executed in SMK Penerbangan AAG Adisutjipto year 2013 / 2014 . Research class Action use Problem Base Learning method (PBL). Problem Base Learning Method (PBL) Research class Action is study process which starting points its study pursuant to internal issue real life, then from this problem is student stimulated to learn the problem pursuant to knowledge and experience which have been owned previously (prior knowledge) so that will be formed by a new experience and knowledge. this Research execution started from idea or literature, seenly is problem that happened the at school later; then determine the research step started from planning, action execution, perception and refleksi Result from this research indicate that the study process by using method of Problem of Base Learning method (PBL) Fox can be behavioral of student so that student more interested, more active and more accurate in course of study and earn increase of average value is overall of student posed at from value result of learning student which go up till 39,73%, interest 65,77%, livelines 55,92% and correctness 59,45
Keywords : Class Action Research ( PTK), Problem Base Learning ( PBL *Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa **Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta Mata pelajaran gambar teknik yang Pendahuluan Dalam kelompok industri dan teknologi merupakan
bahasa
teknik
memerlukan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) siswa pemahaman dan penalaran secara imaginatif. dituntut untuk dapat memahami segala hal Namun, pada objek penelitian yaitu siswayang ada di dalam dunia teknologi dan industri siswi kelas XI Jurusan AFP (Airframe and dengan diberikan beberapa mata pelajaran Power
Plant)
SMK
Penerbangan
AAG
pokok. Dari beberapa mata pelajaran tersebut (Angkasa Ardhya Garini) Adisutjipto masih salah satunya adalah mata pelajaran gambar mengalami kesulitan untuk memahami bahasa teknik.
teknik
khususnya
orthogonal. Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
22
pada
materi
proyeksi
23
Kesulitan yang dialami oleh siswa-siswi yang tidak mampu menerapkan pengetahuan tersebut diharapkan dapat dihilangkan dengan yang mereka pelajari dalam praktek sehariadanya peningkatkan kemampuan belajar pada hari. mata
pelajaran
gambar
teknik
Dewasa ini PBM telah menyebar ke
sehingga banyak bidang seperti hukum, ekonomi,
kemampuan belajar siswa meningkat dan arsitektur, teknik, dan kurikulum sekolah. dapat meningkatkan kompetensi dalam bidang
Menurut Boud dan Felleti (1991, dalam Saptono, 2003) menyatakan bahwa “Problem
teknik.
Based Learning is a way of constructing and teaching course using problem as a stimulus
Problem Base Learning
Problem Based Learning (PBL) atau and focus on student activity”. H.S. Barrows Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah (1982), sebagai pakar PBL menyatakan bahwa metode pengajaran yang bercirikan adanya definisi
PBL
adalah
sebuah
metode
permasalahan nyata sebagai konteks untuk pembelajaran yang didasarkan pada prinsip para peserta didik belajar berfikir kritis dan bahwa masalah (problem) dapat digunakan keterampilan
memecahkan
memperoleh
pengetahuan
masalah, (Duch,
dan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau
1995). mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru. PBL
Finkle dan Torp (1995) menyatakan bahwa adalah metode belajar yang menggunakan PBM merupakan pengembangan kurikulum masalah
sebagai
dan sistem pengajaran yang mengembangkan mengumpulkan
langkah dan
awal
dalam
mengintegrasikan
secara simultan strategi pemecahan masalah pengetahuan baru (Suradijono, 2004) dan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
Berdasarkan
pendapat
pakar-pakar
dengan menempatkan para peserta didik dalam tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peran aktif sebagai pemecah permasalahan Problem Based Learning (PBL) merupakan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik. metode pembelajaran yang mendorong siswa Dua definisi di atas mengandung arti bahwa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama PBL atau PBM merupakan setiap suasana dalam kelompok untuk mencari penyelesaian pembelajaran yang diarahkan oleh suatu masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi permasalahan sehari-hari.
masalah
digunakan
PBM bermula dari suatu program inovatif keingintahuan
siswa
untuk
mengaktifkan
sebelum
mulai
yang dikembangkan di Fakultas Kedokteran mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan Universitas McMaster, Kanada (Neufeld & siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, Barrows, 1974). Program ini dikembangkan serta berdasar kenyataan bahwa banyak lulusannya Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
mampu
untuk
mendapatkan
dan
24
menggunakan secara tepat sumber-sumber PBL.
PBL
merupakan
satu
proses
pembelajaran di mana masalah merupakan
pembelajaran.
Sehingga dapat diartikan bahwa PBL pemandu utama ke arah pembelajaran tersebut. adalah proses pembelajaran yang titik awal Dengan
demikian,
masalah
yang
ada
pembelajaran berdasarkan masalah dalam digunakan sebagai sarana agar anak didik kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong dirangsang
untuk
mempelajari
masalah keilmuannya.
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Hasil dan Pembahasan yang telah mereka miliki sebelumnya (prior
Berdasarkan hasil observasi dari jumlah
knowledge) sehingga dari prior knowledge ini siswa 37 siswa dengan proses pembelajaran akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman menggunakan metode Problem Base Learning baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok (PBL) diperoleh data dengan tabel sebagai kecil merupakan point utama dalam penerapan berikut: Tabel 4.7 Hasil Obsevasi Pembelajaran Dengan Metode PBL NO.
Instrument
1.
Ketertarika n
2.
Keaktifan
3.
Ketelitian
4.
Hasil Belajar
Siklus I 29,73 % 25,16 % 27,03 % 51,62
Siklus II
Siklus III
75,68%
95,50%
62,16%
81,08%
57,66%
86,49%
77,16
91,35
Selisih 65,77 % 55.92 % 59,46 % 39,73 %
faktor ketertarikan adalah adanya tingkat
1. Ketertarikan siswa
Dari data tersebut diatas, pada siklus I minat belajar, rasa ingin tahu dan merasa hingga siklus III jumlah siswa yang tertarik senangnya siswa yang meningkat. Berikut pada
pembelajaran
outdoor
semakin kami sajikan grafik peningkatan ketertarikan
meningkat. Hal ini disebabkan lebih senang siswa terhadap proses pembelajaran dengan dan
merasa
nyaman
belajar
dengan menggunakan metode PBL (Problem Base
menggunakan metode PBL (Problem Base Learning). Learning). Aspek- aspek yang mempengaruhi
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
25
Grafik 4.1 Peningkatan Ketertarikan Siswa Terhadap Terhadap Proses Pembelajaran dengan Metode PBL (Problem Base Learning)
Siklus III 95,50%
Prosentase (%)
100 80 60
Siklus II 75,68% Siklus I 29,73%
40 20 0
2.
Kondisi seperti ini terjadi akibat adanya
Keaktifan siswa
Berdasarkan data yang telah didapatkan, rasa malu dari siswa untuk bertanya di tingkat keaktifan siswa yang menjadi objek hadapan teman-temannya temannya dan kurang paham penelitian tampak meningkat. Tetapi pada tentang apa yang akan ditanyakan oleh siswa aspek yang dinilai yaitu berani bertanya nilai kepada guru. Berikut kami sajikan grafik yang didapatkan rendah (hanya 2 siswa). Ini peningkatan keaktifan siswa terhadap proses terjadi mulai pada siklus I hingga siklus II (13 pembelajaran dengan menggunakan metode siswa).
PBL (Problem Base Learning). Grafik 4.2 Peningkatan Keaktifan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran dengan Metode PBL (Problem Base Learning)
Prosentase (%)
100
Siklus II 62,16%
80 60 40
Siklus III 81,08%
Siklus I 25,23%
20 0
3.
Ketelitian Siswa
disebabkan
karena
siswa
tidak
dapat
Pada observasi ketelitian ini, salah satu mengidentifikasi ciri-ciri ciri dari benda yang akan aspek yang dinilai yaitu “Membuat Sketsa” dikerjakan. Namun, pada akhir siklus kedua siswa
masih
merasa kesulitan.
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
Hal ini tingkat ketelitian siswa meningkat. Bahkan
26
peningkatannya menjadi 94,59% pada aspek pembelajaran dengan menggunakan metode “Pengukuran.” Berikut kami sajikan grafik PBL (Problem Base Learning). peningkatan ketelitian siswa terhadap proses Grafik 4.3 Peningkatan Ketelitian Siswa Terhadap Proses Pembelajaran dengan Metode PBL (Problem Base Learning) Siklus III 86,49%
Prosentase (%)
100
Siklus II 57,66% Siklus I 27,03%
80 60 40 20 0
4.
Hasil Belajar SiswaDari Dari pembelajaran
data tentang hasil belajar siswa melalui
siklus I, siklus II dan siklus III diperoleh
tabel sebagai berikut:
Tabel 4.8 Prosentase hasil belajar Siswa Hasil Belajar Siswa
Kriteria Siklus I Siklus II Siklus III
Untuk lebih memperjelas
Belum Memenuhi KKM Memenuhi KKM 37 Siswa 0 Siswa (100%) (0 %) 8 Siswa 29 Siswa (21,62%) (78,38%) 0 Siswa 37 Siswa (28,58 %) (100 %) maka kami
sajikan data dalam bentuk grafik berikut ini: Grafik 4.4 Prosentase Pencapaian KKM
40
37
37
Jumlah Siswa
29 30 20 8 10
0
0
0 1
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
2
3
27
Pada
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan metode PBL (Problem Base
aktif dan lebih
teliti dalam proses
pembelajaran.
Learning), terdapat perbedaan hasil yang didapatkan antara siklus I dan siklus II. Daftar Pustaka Perbedaan ini merupakan perbedaan yang meningkat atau mengalami perbaikan dari Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta hasil belajar siswa. Perbaikan yang terjadi ini dan Mulyasa, E. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja keseriusan dari siswa pada saat proses Rosdakarya. pembelajaran. Selain itu, siswa sudah mulai Modul Gambar Teknik Kelas XI SMK terbiasa dengan kondisi pembelajaran dengan Penerbangan AAG Adisutjipto. menggunakan metode PBL (Problem Base Pannen, Paulina, dkk. 1999. Cakrawala Learning) sehingga dapat meningkatkan Pendidikan. Jakarta. Universitas Terbuka. kemampuan belajar siswa. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Kesimpulan yang Mempengaruhi. Jakarta : Reneka Cipta. 1. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori pada siklus I, siklus II dan siklus III maka Pembelajaran. Semarang : UPT. MKK dapat diambil kesimpulan bahwa proses UNNES. dikarenakan
adanya
pembelajaran
kesungguhan
dengan
menggunakan
Sugandi, Achmad, dkk. 2000. Belajar dan metode PBL (Problem Base Learning) Pembelajaran. Semarang:IKIP PRESS. dapat meningkatkan kemampuan belajar
Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. 2013. gambar teknik pada siswa kelas XI Publikas Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bogor : Graha Cendekia. Jurusan AFP (Airframe & Power Plant) (Angkasa http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian -pembelajaran-menurut-para.html Ardhya Garini) Adisutjipto tahun (diakses pada 16 Juni 2013 jam 00:32 WIB) pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan http://binaprestasi1.wordpress.com/2011/07/03 dengan hasil nilai rata-rata keseluruhan /perlunya-bimbingan-belajar-dan-tujuanyang meningkat, tentang ketertarikan, bimbingan-belajar/ (diakses pada 16 Juni 2013 jam 1:00 WIB) ketelitian dan keaktifan. SMK
Penerbangan
AAG
dengan http://pedoman-sangkonselor.blogspot.com/2012/09/pengertianmenggunakan metode PBL (Problem bimbingan-belajar-menurut.html Base Learning) dapat merubah perilaku (diakses pada 16 Juni 2013 jam 00:30 WIB) http://developmentcountry.blogspot.com/2009/ siswa sehingga siswa lebih tertarik, lebih 12/definisi-pengembangan.html
2. Proses
pembelajaran
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
28
(diakses pada 16 Juni 2013 jam 02:00 WIB) http://www.academia.edu/4570365/Aktivitas_ Belajar (diakses pada 16 Juni 2013 jam 02:30 WIB)
Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 1. 2014
http://www.gayahidupalami.wordpress.com (diakses pada 16 Juni 2013 jam 02:40 WIB) ian43.wordpress.com (diakses pada 16 Juni 2013 jam 02:50 WIB)