P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 31 Desember 2014 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the year then ended
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9
Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY INFORMATION
Daftar I : Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk
117
Schedule I
: Parent Entity’s Statement of Financial Position
Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi Komprehensif Tersendiri Entitas Induk
119
Schedule II : Parent Entity’s Statement of Comprehensive Income
Daftar III : Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk
120
Schedule III : Parent Entity’s Statement of Changes in Equity
Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk
121
Schedule IV : Parent Entity’s Statement of Cash Flows
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014
2014 Rp
Catatan/ Notes
2013 Rp
ASET Kas
ASSETS 18.648.985.310
Giro pada Bank Indonesia
877.013.440.078
Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
32.469.943.939 740.207.920.895 772.677.864.834
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah
25.246.649.960 5 6 35
874.510.815.723
Demand Deposits with Bank Indonesia
6.316.572.336 852.678.575.413 858.995.147.749
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties Total
2.080.635.039.140 (158.087.126) 2.080.476.952.014
7
1.724.590.000.000 (222.918.816) 1.724.367.081.184
Efek-efek Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah
335.912.424.360 (3.162.859.060) 332.749.565.300
8
274.571.778.230 (3.861.454.790) 270.710.323.440
Tagihan Derivatif - Pihak ketiga
17.099.378.527
9
36.994.833.601
Kredit Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
10.599.133.472.103 (179.313.463.723) 10.419.820.008.380
Cash
10
9.711.393.550.236 (75.295.888.611) 9.636.097.661.625
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Third parties Unamortized interest Total Securities Third parties Unamortized interest Total Derivative Receivables - Third parties Loans Third parties Allowance for impairment losses Net
Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga
192.831.070.224
11
189.855.682.189
Acceptances Receivable - Third parties
Piutang Sewa Pembiayaan Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
312.336.477.178 (280.809.467) 312.055.667.711
12
329.613.535.197 (118.429.818) 329.495.105.379
Finance Lease Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
264.011.771 (238.297) 263.773.474
Tagihan Anjak Piutang Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
572.869.935 (157.740) 572.712.195
-
Consumer Financing Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
38.402.449.215 (10.020.570) 38.392.428.645
Factoring Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
Biaya Dibayar di Muka
47.684.470.313
13
71.934.400.650
Prepaid Expenses
Aset Tetap - Bersih
29.615.262.922
14
13.286.234.463
Premises and Equipment - Net
Aset Lain-Lain
27.669.361.455
15
48.002.299.408
Other Assets
JUMLAH ASET
15.128.605.800.542
14.118.461.376.211
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2014 Rp
Catatan/ Notes
2013 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga
1.443.926.956
450.421.824 6.452.690.298.487 6.453.140.720.311
2.729.246.040 285.366.266.219 288.095.512.259
16 17 35
18 35
2.967.330.086
216.924.292 6.780.206.706.606 6.780.423.630.898
1.320.269.585 365.100.000.000 366.420.269.585
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Derivative Payables - Third parties
10.724.090.206
9
23.270.977.632
Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga
192.831.070.224
11
189.855.682.189
Acceptances Payable - Third parties
Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih
448.961.148.004
19
448.153.449.532
Securities Issued - Net
20,32
24.472.922.000
Utang Pajak Pinjaman yang Diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
6.132.342.435
3.050.446.600.000 2.093.740.510.000 5.144.187.110.000
21 35
2.729.076.500.000 1.105.935.945.000 3.835.012.445.000
Taxes Payable Borrowings Related parties Third parties Total
Biaya Masih Harus Dibayar
50.613.828.784
22
41.416.701.558
Accrued Expenses
Liabilitas Pajak Tangguhan
49.104.806.980
32
33.767.874.850
Deferred Tax Liabilities
300.828.386
23
238.643.280
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Liabilitas Lain-Lain Jumlah Liabilitas
Post-Employment Benefits Obligation
13.690.080.451
10.696.617.482
Other Liabilities
12.659.225.464.996
11.756.696.544.092
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 5.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 4.050.000 saham tahun 2014 dan 2.850.000 saham tahun 2013
405.000.000.000
24
285.000.000.000
Capital Stock - Rp 100,000 par value per share Authorized - 5,000,000 shares Issued and paid-up - 4,050,000 shares in 2014 and 2,850,000 shares in 2013
Tambahan Modal Disetor
103.156.751.188
25
103.156.751.188
Additional Paid-in Capital
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.694.114.743.494 267.099.979.557
1.407.440.515.883 566.159.452.946
Retained Earnings Appropriated Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
2.469.371.474.239
2.361.756.720.017
Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity
8.861.307
8.112.102
2.469.380.335.546
2.361.764.832.119
15.128.605.800.542
14.118.461.376.211
Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Non-Controlling Interest Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
2014 Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi
827.093.187.216 16.883.401.587
Jumlah pendapatan bunga
843.976.588.803
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan komisi
306.896.806.840 1.028.093.089
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain - bersih
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 Catatan/ Notes
2013 Rp
693.482.556.587 15.812.479.057
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions
709.295.035.644
Total interest revenues
242.185.698.307 2.230.398.223
Interest Expenses Interest incurred Fees and commissions
307.924.899.929
244.416.096.530
Total interest expenses
536.051.688.874
464.878.939.114
Interest Revenues - Net
26
27
Other Operating Revenues and Expenses Other operating revenues 66.598.133.714 37.025.110.105 4.744.693.018
28
100.396.467.788 34.579.099.382 4.330.593.735
Gain on foreign exchange - net Other fees and commissions Others - net
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
108.367.936.837
Beban cadangan kerugian penurunan nilai
104.280.064.673
29
81.647.155.728
Provision for allowance for impairment losses
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Provisi dan komisi lainnya Premi penjaminan
140.714.501.405 87.801.006.004 13.967.239.214 13.139.026.868
30 31
83.736.111.579 81.245.113.780 12.793.862.603 12.092.474.696
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Other fees and commissions Guarantee premium
Jumlah Beban Operasional Lainnya
255.621.773.491
189.867.562.658
Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih
251.533.901.327
132.208.557.481
Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL
284.517.787.547
332.670.381.633
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Kerugian atas penghapusan dan penjualan aset tetap - bersih Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Pendapatan sewa Lain-lain - bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH
139.306.160.905
(1.389.782.953)
14
31.854.750 (3.749.744.261)
13
(5.107.672.464) 279.410.115.083 71.474.211.656
32
266.689.625.254 2.510.364.139 511.903.757
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Loss on disposal and sale of premises and equipment - net Gain on sale of non current assets held for sale Rental income Others - net
269.509.137.540
Total Non Operating Revenues (Expenses) - Net
602.179.519.173
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
(202.755.610)
85.206.559.581
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN
Total Other Operating Revenues
TAX EXPENSE - NET NET PROFIT FOR THE YEAR AND
207.935.903.427
516.972.959.592
207.934.754.222 1.149.205 207.935.903.427 60.271
516.971.761.325 1.198.267 516.972.959.592 33
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
149.847
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
NET INCOME AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO : Equity holders Non-controlling interest
BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan
-5-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2013 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor Dividen tunai Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
Saldo per 31 Desember 2014
Modal Saham/ Paid-up Capital Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transaction among Tambahan Modal Disetor/ Entities under Additional Paid in Capital Common Control Rp Rp
285.000.000.000
116.788.145.625
367.806.949.621
-
(70.024.500.000)
1.914.809.458.692
-
-
-
-
-
-
516.971.761.325
516.971.761.325
1.198.267
516.972.959.592
-
1.407.440.515.883
566.159.452.946
2.361.756.720.017
8.112.102
2.361.764.832.119
-
(100.320.000.000) (120.000.000.000)
(248.594.758.000)
-
(70.024.500.000) (400.000)
-
(400.000) -
34 34
120.000.000.000
-
-
34
-
-
-
-
-
-
-
207.934.754.222
207.934.754.222
1.149.205
207.935.903.427
-
1.694.114.743.494
267.099.979.557
2.469.371.474.239
8.861.307
2.469.380.335.546
405.000.000.000
103.156.751.188
(100.320.000.000) -
-
1.914.816.772.527
-
248.594.758.000
(70.024.500.000)
7.313.835
34
103.156.751.188
13.631.394.437 -
1.158.845.757.883
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
-
285.000.000.000
(13.631.394.437) -
(13.631.394.437)
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Kepentingan Equity Holders Non-pengendali/ of the Parent Entity Non-controlling Interest Rp Rp
25 34
Saldo per 31 Desember 2013 Dividen tunai Dividen saham Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
-
(100.320.000.000) (400.000)
286.674.227.611
(286.674.227.611)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
-
(400.000) -
Balance as of January 1, 2013 Differences in value of restructuring transactions among entities under common control presented as additional paid-in capital Cash dividends Net assets of subsidiaries attributable to non-controlling interest Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income Balance as of December 31, 2013 Cash dividends Stock dividends Net assets of subsidiaries attributable to non-controlling interest Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income Balance as of December 31, 2014
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 2014 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Beban cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan aset tetap dan aset lain-lain Beban imbalan pasca kerja Kerugian atas penjualan aset tetap Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Selisih kurs atas cadangan kerugian penurunan nilai Amortisasi atas biaya emisi Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Liabilitas derivatif Utang pajak Liabilitas akseptasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain
2013 Rp
279.410.115.083
602.179.519.173
(827.093.187.216) 306.896.806.840
(693.482.556.587) 242.185.698.307
104.280.064.673
81.647.155.728
17.607.884.684 28.893.756.675 1.389.782.953
3.844.761.590 10.992.453.631 202.755.610 (266.689.625.254)
(110.049.925) 807.698.472
3.888.788.738 1.914.786.802
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Interest earned Interest incurred Provision for allowance for impairment losses Depreciation of premises and equipment and other assets Post-employment benefits expense Loss on sale of premises and equipment Gain on sale of non-current assets held for sale Net foreign exchange loss on allowance for impairment losses Amortization of issuance cost Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Derivative receivables Acceptances receivable Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other assets Liabilities payable immediately Deposits Derivative payables Taxes payable Acceptances payable Post-employment benefits obligation Other liabilities
(87.917.127.761)
(13.316.262.262)
(762.045.039.140) (887.739.921.867) 19.895.455.074 (2.975.388.035) 17.277.058.019 308.858.164 38.402.449.215 54.179.050.476 (1.523.403.130) (327.282.910.587) (12.546.887.426) (2.283.811.978) 2.975.388.035 (28.831.571.569) 62.804.418.975
(68.364.000.000) (1.567.443.896.688) (23.135.178.717) 6.329.813.969 (6.712.904.609) 270.145.639 (30.345.040.760) (91.152.439.278) (73.013.498.784) 1.347.007.400.089 15.447.016.385 4.805.453.377 (7.358.824.678) (10.942.780.157) (102.130.426.190)
Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi Pembayaran pajak penghasilan Bunga yang diterima Bunga yang dibayar
(1.917.303.383.535) (72.194.047.113) 817.497.005.034 (357.510.635.624)
(620.055.422.664) (77.284.649.830) 685.859.168.381 (283.602.399.865)
Cash Used in Operating Activities Income tax paid Interest received Interest paid
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
(1.529.511.061.238)
(295.083.303.978)
Net Cash Used In Operating Activities
(62.039.241.860)
(76.235.468.778)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap
(35.658.987.017)
390.688.300.254 (8.652.047.617)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement in securities Proceeds from sale of premises and equipment Proceeds from sale of non-current assets held for sale Acquisitions of premises and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(97.365.937.956)
305.817.386.012
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
332.290.921
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
16.602.153
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) 2014 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan pinjaman yang diterima - bersih Pembayaran surat berharga yang diterbitkan Penurunan simpanan dari bank lain Pembayaran dividen Pembayaran dividen tunai entitas anak kepada non-pengendali Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2013 Rp
1.309.174.665.000 (78.324.757.326) (100.320.000.000)
1.180.066.320.750 (151.149.499.999) (481.479.749.200) (70.024.500.000)
(400.000)
(400.000)
1.130.529.507.674
(496.347.491.520)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Changes in borrowings - net Payment of securities issued Decrease in deposits from other banks Dividend payments Payments of subsidiaries' cash dividends to non-controlling interest
477.412.171.551
Net Cash Provided by Financing Activities
488.146.253.585
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3.154.529.694.616
2.666.383.441.031
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.658.182.203.096
3.154.529.694.616
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
18.648.985.310 877.013.440.078 772.677.864.834
25.246.649.960 874.510.815.723 858.995.147.749
989.841.912.874
1.395.777.081.184
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
2.658.182.203.096
3.154.529.694.616
Total
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
1.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
P.T. Bank Resona Perdania (“Bank”) didirikan berdasarkan akta No. 104 tanggal 31 Desember 1953 dari Raden Meester Soewandi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/15/11 tanggal 15 Februari 1956 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 168, Tambahan No. 17 tanggal 28 Februari 1956.
P.T. Bank Resona Perdania (the “Bank”) was established by virtue of deed No. 104 dated December 31, 1953 of Raden Meester Soewandi, S.H., notary public in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. J.A.5/15/11 dated February 15, 1956 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 168, Supplement No. 17 dated February 28, 1956.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 260486/UMII tanggal 23 Desember 1957, Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dan berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 1/2KEP/DIR tanggal 28 Februari 1969 telah disetujui menjadi bank devisa.
Based on the Minister of Finance of the Republic of Indonesia’s Decision Letter No. 260486/UMII dated December 23, 1957, the Bank obtained its license to operate as a commercial bank. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 1/2KEP/DIR dated February 28, 1969, the Bank’s status was upgraded to a foreign exchange bank.
Sehubungan dengan penggabungan usaha antara The Daiwa Bank Limited selaku pemegang saham mayoritas Bank dengan The Asahi Bank Limited dimana dalam penggabungan usaha tersebut nama The Daiwa Bank Limited, berubah menjadi “Resona Bank Limited”, maka berdasarkan akta perubahan anggaran dasar Bank No. 15 tanggal 11 April 2003 yang dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., nama Bank telah diubah menjadi “PT Bank Resona Perdania”. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09311HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 April 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6, tambahan No. 756 tanggal 20 Januari 2004.
In connection with the merger of the Bank’s majority shareholder, The Daiwa Bank Limited, with The Asahi Bank Limited where the majority shareholder’s name was changed to Resona Bank Limited, the Bank’s name was changed to PT Bank Resona Perdania, based on the amendment of the Bank’s Articles of Association No. 15 dated April 11, 2003 of Notary Hendra Karyadi, S.H., which have been approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C-09311 HT.01.04.TH.2003 dated April 29, 2003, and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 6, Supplement No. 756 dated January 20, 2004.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 26 November 2013 dari Muliani, S.H., M.kn., notaris di Jakarta mengenai pemindahan tempat kedudukan Bank. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU67009.A.H.01.02 tanggal 19 Desember 2013.
The Bank’s articles of association have been amended several times, the latest by Deed No. 6 dated November 26, 2013 of Muliani, S.H., M.kn., notary in Jakarta, pertaining to the translocation of domicile of the Bank. Such amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia in Decision Letter No. AHU67009.A.H.01.02 dated December 19, 2013.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan. Bank mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari 1958.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry. The Bank started its commercial activities in February 1958.
-9-
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Mulia Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. Bank mempunyai dua kantor cabang di Surabaya dan Bandung serta lima kantor cabang pembantu berlokasi di Cikarang, Karawang, Cibitung, Deltamas dan Suryacipta.
The Bank’s head office is located at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. The Bank has two branch offices located in Surabaya and Bandung and five sub-branch offices located in Cikarang, Karawang, Cibitung, Deltamas dan Suryacipta.
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 297 dan 294 orang.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank had 297 and 294 employees, respectively.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The members of the Boards of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
2013
Didi Nurulhuda Abdul Haris Hartanto Tang Peng Wah -
Didi Nurulhuda Abdul Haris Hartanto Cheng Shui-Hee, Garry Atsushi Tahara
Atsushi Tahara Shiro Saito Muhammad Akbar* Marie Ito Iding Suherdi Masahiro Ishii -
Akihiro Miyamoto Shiro Saito Jojo Prajoga* Marie Ito Iding Suherdi Masahiro Ishii Muhammad Akbar
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
* Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan / Director in-charge for Compliance Function
b.
2.
Entitas Anak
b.
Bank memiliki entitas anak berikut ini :
The Company has the following subsidiary:
a.
Persentase Tahun Operasi Pemilikan/ Komersial/ Percentage Start of Commercial of Ownership Operations
Entitas Anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
P.T. Resona Indonesia Finance (RIF)
Jakarta
Perusahaan pembiayaan/ Finance Company
PENERAPAN STANDAR KEUANGAN BARU DAN REVISI
Consolidated Subsidiary
AKUNTANSI
99,99%
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
1984
388.073.019.125
460.921.019.510
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS a.
Dalam tahun berjalan, Bank dan entitas anak (selanjutnya disebut “Grup”) telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
Jumlah Aset/Total Assets 2014 2013 Rp Rp
Standards effective in the current year In the current year, the Bank and its subsidiary (the”Group”) have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.
- 10 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers
ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
b.
ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut.
The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.
Standar telah diterapkan
diterbitkan
tapi
belum
c.
b.
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
Standards in issue not yet adopted The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements PSAK 1 (revised 2013) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
- 11 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income.
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard is expanded to cover associates and joint venture.
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
Separate
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
PSAK 4 (revised 2013), Financial Statements
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
- 12 -
PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual improvement), Financial Instrument: Disclosures
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
The amendment of these PSAKs mainly related to the changes in others PSAK, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities. The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures relates to the fair value and liquidity risk.
PSAK 65, Konsolidasian
Laporan
Keuangan
PSAK 65, Statements
Consolidated
Financial
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
PSAK 66, Pengaturan Bersama
PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting.
- 13 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
- 14 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the other comprehensive income items of the Group’s consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Group’s defined benefit plans.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the consolidated financial statements.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Statement of compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang yang digunakan untuk penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged nor restricted.
- 15 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Bank and the entity controlled by the Bank (its subsidiary). Control is achieved where the Bank has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif pelepasan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Group.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in the subsidiary are identified separately and presented within equity. The carrying amount of noncontrolling interests is the amount of those interests at initial recognition plus noncontrolling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the noncontrolling interests having a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s interests in subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the parent entity.
- 16 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
d.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
d.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non-pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.
- 17 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquire prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
e.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
e.
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. f.
Foreign Currency Balance
Transactions
and
The individual books of accounts of each entity in the Group are maintained in Indonesian Rupiah which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
f.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
Has control or joint control of the reporting entity;
ii.
Memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
Has significant influence over the reporting entity; or
atas
- 18 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
iii.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
iii.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
g.
b.
Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah program imbalan pascakerja imbalan kerja dari salah satu pelapor atau entitas yang dengan entitas pelapor.
suatu untuk entitas terkait
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan pihak yang tidak berelasi diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made under similar terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Financial Assets All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 19 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held to maturity Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3i.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3i.
- 20 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi atau dikurangi pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Group have the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs or less income which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instrument other than these financial instruments at FVTPL.
- 21 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
- 22 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Group must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Group estimates economic losses that may be suffered by the Group if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/ pembiayaan secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.
Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – the Group estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
- 23 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continue to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
- 24 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
h.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Instrumen
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group financial liabilities are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
dimiliki
untuk
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
- 25 -
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
i.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Penentuan nilai wajar sesuai dengan yang dijelaskan dalam Catatan 3i.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3i.
Liabilitas keuangan diukur perolehan diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for shortterm liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognise financial liabilities when and only when, the Group’s obligations are discharged or cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
pada
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
i.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
The fair value hierarchy shall have the following levels:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
- 26 -
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
j.
k.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Reklasifikasi Aset Keuangan
j.
Reclassification of Financial Instruments
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Group shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Group only reclassify financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Group have the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Group is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
k.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the consolidated financial statements if and only if, the Group:
-
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
intends to settle on a net basis or realize its asset and settle its liability simultaneously.
-
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 27 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
l.
m.
n.
o.
p.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
l.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
m.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Efek-efek
n.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities are classified as held-to-maturity and loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
o.
Derivative Receivables and Payables
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
Derivative receivables and payables are classified as fair value to profit or loss (FVTPL).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of derivative receivables and payables refer to Notes 3g, 3h, 3i and 3j related to financial assets.
Kredit
p.
Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
- 28 -
classified
as
loan
and
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
q.
r.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
q.
Acceptances Receivables and Payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance receivables are classified as loan and receivable. Acceptance liabilities are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable refer to Notes 3g, 3h, 3i and 3j related to financial assets and financial liabilities.
Sewa
r.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the subsidiaries’ net investment in the finance leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa dalam sewa pembiayaan harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments under finance lease are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 29 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
s.
t.
u.
Piutang Pembiayaan Konsumen
s.
Consumer Financing Receivables
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of consumer financing receivables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Tagihan Anjak Piutang
t.
are
Factoring Receivables
Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Factoring receivables are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of factoring receivables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.
Aset Tidak Lancar Dimiliki Untuk Dijual
u.
Noncurrent Assets Held for Sale
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (atau kelompok lepasan) diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Kondisi ini dianggap memenuhi hanya ketika penjualan tersebut harus sangat mungkin terjadi dan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual segera dalam kondisi sekarang. Manajemen harus berkomitmen untuk penjualan yang diharapkan untuk memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan yang selesai dalam 1 tahun dari tanggal klasifikasi.
Non-current assets (or disposal groups) are classified as held for sale if their carrying amount will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. This condition is regarded as met only when the sale is highly probable and the non-current asset (or disposal group) is available for immediate sale in its present condition. Management must be committed to the sale, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar dikurangi biaya untuk untuk menjual.
Noncurrent assets held for sale are measured at the lower of their previous carrying amount and fair value less costs to sell.
- 30 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
v.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Aset Tetap
v.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dan renovasi gedung dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to wirte-off the cost of assets using the double declining balance method, except for building and leasehold improvement, whose depreciation is computed using the using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan renovasi gedung Leasehold improvement Kendaraan Mesin-mesin dan inventaris kantor
w.
20 4 4–8 4–8
Buildings and building improvements Leasehold improvement Vehicles Machinery and office equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated depreciated.
biaya
at
cost
and
is
not
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are disposed of, their removed from the resulting gain or loss loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use.
Simpanan
w.
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
retired or otherwise carrying values are accounts and any is reflected in profit or
Deposits Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.
- 31 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.
x.
y.
z.
Simpanan dari Bank Lain
x.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of deposits from other banks refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.
Surat Berharga yang Diterbitkan
y.
Securities Issued
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of securities issued refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
z.
Pada tahun 2013, penerapan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi bisnis dengan entitas sepengendali adalah selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan sejak tahun 2013 disajikan dalam pos tambahan modal disetor. aa.
Deposits from Other Banks
Difference in Value of Restructuring Transactions among Entities under Common Control In 2013, upon the application of PSAK 38 (revised 2012), Business Combination of Entities Under Common Control is the difference between the transfer price and book value of assets, liabilities, shares or other forms of ownership instruments in a restructuring transaction among entities under common control previously recorded as “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” is presented as part of additional paid-in capital.
Imbalan Pasca Kerja
aa.
Grup menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kebijakan Bank adalah menghitung dan mengakui berdasarkan nilai yang tertinggi antara undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari kesepakatan kerjasama yang ditetapkan Bank dengan karyawannya.
Post-employment Benefits The Group provides post-employment benefits to its employees as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The Bank’s policy is to calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under the agreement between the Bank and its employees.
- 32 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined by an independent actuary using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the Group’s defined benefit obligations are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefit obligation recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation reduced by the fair value of plan assets and as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of scheme assets.
bb. Pendapatan dan Beban Bunga
cc.
bb. Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3g).
Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Suku bunga tersebut diterapkan terhadap nilai kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai.
Revenue related to impaired loan directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses. The interest rates are applied to the loan amounts net of impairment losses.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the consolidated financial statement is interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.
Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
cc.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Revenues and Expenses on Fees and Commissions Fees and commissions directly related to loan activities or specific terms and with significant amounts are deferred and amortized over the periods of related loan commitments using the effective interest rate method. For loans settled prior to maturity date, the balances of deferred fee or commission are recognized as income at loan settlement date.
- 33 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu atau nilainya tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to either loan activities or period of time or whose amounts are not material are recognized as revenue or expense when earned or incurred.
dd. Pajak Penghasilan
dd. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
- 34 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
ee.
ff.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Laba per Saham
ee.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing consolidated net income attributable to the owners of the entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing consolidated net income attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
Provisi
ff.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
gg. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
gg. Impairment of Non-financial Asset
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Group review the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
- 35 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. 4.
Estimated recoverable amount is the higher fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi dasar berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari direview secara berkala. Revisi terhadap estimasi akuntansi akan diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi, jika revisi tersebut hanya berpengaruh terhadap periode tersebut, atau pada periode tersebut dan periode berikutnya jika revisi tersebut mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Below are the critical judgements, apart from those involving estimations, that the management have made in the process of applying the Group accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 8.
The management have reviewed the Group’s heldto-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Group’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are described in Note 8.
Sumber estimasi ketidakpastian
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future, and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are explained below:
dalam
- 36 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
Cadangan keuangan
kerugian
penurunan
nilai
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
aset
Provision for losses on impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
At each reporting date, the Group evaluate whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Grup melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Group perform assessment of the impairment amounts in two ways, namely:
a.
a.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal pelaporan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
- 37 -
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the reporting date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the consolidated financial statements.
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal pelaporan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the reporting date. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in the individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce the difference between estimated and actual losses.
Manfaat Karyawan
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Group’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognize in the future periods. Although the assumptions used by the Group are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Group's post-employment benefits liability.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
- 38 -
Lives
of
Premises
and
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
5.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.
Nilai tercatat Catatan 14.
The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.
aset
tetap
diungkapkan
dalam
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2014 Jumlah/ Total Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat
245.378.440.078 631.635.000.000
Jumlah
877.013.440.078
2013 GWM Primer/ Primary MMD % 8,98 8,30
Jumlah/ Total Rp 253.840.815.723 620.670.000.000 874.510.815.723
GWM Primer/ Primary MMD % 8,69 8,27
Rupiah U.S. Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective from December 31, 2013, regarding Mandatory Minimum Deposit (MMD) Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The MMD in Rupiah consists of Primary MMD which is set at 8% and the Secondary MMD which is set at 4%, and MMD Loan to Deposit Ratio (LDR MMD) which is determined based on parameters under disincentive or over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive MMD in the United States Dollar is set at 8%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, GWM sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Surat Utang Negara (SUN) sebesar 9,88%. Pada tanggal 31 Desember 2013, GWM Sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar 8,31%.
As of December 31, 2014, the Bank’s secondary MMD which consists of Bank Indonesia Certificates, Bank Indonesia Certificates of Deposit and Government Bonds were 9.88%. As of December 31, 2013, the Bank’s Secondary MMD which consists of Bank Indonesia Certificates were 8.31%.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak membentuk GWM LDR karena LDR Bank lebih besar dari batas atas LDR target dan KPMM Bank diatas 14%.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank did not establish LDR minimum statutory reserves because the Bank’s LDR was above LDR target and Bank’s CAR was above 14%.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied with the MMD required under Bank Indonesia regulation.
Seluruh giro pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak mengalami penurunan nilai, karena ditransaksikan dengan Bank Sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.
All demand deposits with Bank Indonesia as of December 31, 2014 and 2013 are not impaired, since these are transacted with Central Bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency.
- 39 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
6.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
GIRO PADA BANK LAIN
6.
Merupakan penempatan giro pada bank lain selain Bank Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents current accounts with banks other than Bank Indonesia, with detail as follows:
2014 Rp Pihak berelasi Mata uang asing Resona Bank Ltd, Jepang The Bank of East Asia, Hongkong Sub jumlah Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta Lainnya (masing-masing di baw ah Rp 10 juta) Mata uang asing JP Morgan Chase Bank NA, Amerika Serikat Citibank JP Tokyo, Jepang Deutsche Bank Trust Co., Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta OCBC Bank, Singapura JP Morgan Chase Bank AG, Jerman Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand OCBC-NISP Bank, Jakarta Lainnya (masing-masing di baw ah Rp 1 miliar) Sub jumlah Jumlah
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2013 Rp
32.449.763.177
6.305.302.185
20.180.762
11.270.151
32.469.943.939
6.316.572.336
270.756.115 56.800.818
272.662.161 14.847.846
8.904.441
6.764.849
371.440.612.212 219.778.680.108
419.133.957.836 233.408.863.461
92.977.733.023 34.641.656.589 11.975.079.706
142.632.534.965 39.770.732.318 4.742.447.484
6.651.590.738
5.569.557.351
1.301.652.055 -
4.207.736.427 2.496.299.812
1.104.455.090
422.170.903
740.207.920.895
852.678.575.413
772.677.864.834
858.995.147.749
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah
0,33%
0,21%
Related parties Foreign currencies Resona Bank Ltd, Japan The Bank of East Asia, Hongkong Sub total Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta Others (below Rp 10 million each) Foreign currencies JP Morgan Chase Bank NA, USA Citibank JP Tokyo, Japan Deutsche Bank Trust Co., USA PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta OCBC Bank, Singapore JP Morgan Chase Bank AG, Germany Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand OCBC-NISP Bank, Jakarta Others (below Rp 1 billion each) Sub total Total
Average annual interest rate Rupiah
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak mengalami penurunan nilai.
All demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2014 and 2013.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain tidak perlu dibentuk karena giro pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since demand deposits with other banks are assessed to be collectible upon maturity.
- 40 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
7.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis, mata uang dan nama bank adalah sebagai berikut:
Jenis penempatan Pihak ketiga Mata uang asing Deposito berjangka Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Rupiah Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 158.087.126 Jumlah Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Jenis penempatan Pihak ketiga Mata uang asing Deposito berjangka - OCBC Bank, Singapura Rupiah Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 222.918.816 Jumlah Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Jangka waktu/ Term Hari/Days
Classification of placements with Bank Indonesia and other banks by type, currencies and bank’s name are as follows:
2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
736-1.099 735-1.099
0,25% 0,28%
2
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
5,75%
Jumlah/ Amount Rp
737.186.100.575 353.448.938.565
989.841.912.874 2.080.476.952.014
Jangka waktu/ Term Hari/Days
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
212
2
0,27%
5,75%
Jumlah/ Amount Rp
328.590.000.000
1.395.777.081.184 1.724.367.081.184
Type of placement Third parties Foreign currencies Time deposits Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Rupiah Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 158,087,126 Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Type of placement Third parties Foreign currencies Time deposit - OCBC Bank, Singapore Rupiah Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 222,918,816 Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, penempatan pada bank lain dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 1.090.635.039.140 dan Rp 328.590.000.000 dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 21).
As of December 31, 2014 and 2013, placements with other banks in the form of time deposits amounting to Rp 1,090,635,039,140 and Rp 38,590,000,000 was used to secure the borrowings (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, penempatan pada Bank Indonesia tidak mengalami penurunan nilai karena ditransaksikan dengan Bank Sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.
As of December 31, 2014 and 2013, the placements with Bank Indonesia are not impaired since these are transacted with Central Bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain tidak perlu dibentuk karena penempatan pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since placements with other banks are assessed to be collectible upon maturity.
- 41 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15) Jumlah
8.
Carrying amount at amortized cost of the placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
2.080.476.952.014
1.724.367.081.184
280.857.989
343.628.469
2.080.757.810.003
1.724.710.709.653
EFEK-EFEK
8.
Efek-efek berdasarkan klasifikasi, jenis dan mata uang adalah sebagai berikut:
242.667.000.000
101.382.873.969
Sertifikat Deposito Bank Indonesia Bunga yang belum diamortisasi
110.000.000.000 (3.074.897.802)
Subjumlah
268.307.976.167
Subjumlah Jumlah Efek-efek - Bersih
Jangka waktu/ Term Hari/Days
type
and
Third parties Held-to-m aturity Rupiah Bank Indonesia Certificates
-
Government Bonds Bank Indonesia Certificates of Deposit Unamortized interest
(3.814.735.234) 238.852.264.766
64.529.550.391 (87.961.258)
31.904.778.230 (46.719.556)
64.441.589.133
31.858.058.674
332.749.565.300
270.710.323.440
Suku bunga rata-rata per tahun dan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Wesel ekspor
SECURITIES
2013 Rp
60.000.000.000
Pinjam an yang diberikan dan piutang Mata uang asing Wesel ekspor Bunga yang belum diamortisasi
Total
Securities based on classification, currencies are as follows:
2014 Rp Pihak ketiga Dim iliki hingga jatuh tem po Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia
Placements w ith Bank Indonesia and other banks Accrued interest receivable (Note 15)
Subtotal Loans and receivables Foreign currencies Export drafts Unamortized interest Subtotal Total Securities - Net
Average interest rates per annum and term are as follows:
2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
Jangka waktu/ Term Hari/Days
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
273
7,13%
273
5,60%
182
6,74%
-
-
1.665 13 - 103
8,58% 5,75%
14 - 118
5,66%
Bank Indonesia Certificates Bank Indonesia Certificates of Deposit Government Bonds Export drafts
Seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak mengalami penurunan nilai.
All securities are not impaired as of December 31, 2014 and 2013.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek tidak perlu dibentuk karena efek-efek dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since securities are assessed to be collectible upon maturity.
- 42 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the securities are as follows:
2014 Rp
9.
2013 Rp
Efek-efek Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15)
332.749.565.300
270.710.323.440
2.823.713.648
131.176.575
Jumlah
335.573.278.948
270.841.500.015
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
Securities Accrued interest receivable (Note 15) Total
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap. Forward dan swap merupakan komitmen untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign exchange contracts and swap contracts. Forward and swap contracts are agreements to buy or sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari instrumen derivatif berkisar antara 1 sampai 13 bulan.
The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of a counterparty to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 1 to 13 months.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada transaksi derivatif yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Dengan demikian, seluruh laba/rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi.
As of December 31, 2014 and 2013, none of the Bank’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in profit or loss.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014
Jumlah nosional/ Notional amount
Pihak ketiga Forw ard Sw ap Spot Jumlah tagihan derivatif dan liabilitas derivatif
Tagihan/ Receivables Rp
Beli/Buy Rp
Jual/Sell Rp
1.251.960.888.171 268.196.000.000 592.518.045.824
1.242.751.716.977 271.283.700.000 183.597.984.701
Liabilitas/ Payables Rp
16.144.238.508 520.578.810 434.561.209
9.914.511.915 380.210.580 429.367.711
17.099.378.527
10.724.090.206
Third parties Forw ard Sw ap Spot Total derivative receivables and derivative payables
2013 Jumlah nosional/ Notional amount Beli/Buy Rp Pihak ketiga Forw ard Sw ap Spot Jumlah tagihan derivatif dan liabilitas derivatif
848.896.040.809 351.911.854.364 4.560.550.000
Jual/Sell Rp 836.999.538.361 357.149.837.913 4.553.088.228
- 43 -
Tagihan/ Receivables Rp
Liabilitas/ Payables Rp
32.018.760.487 4.960.158.956 15.914.158
15.265.878.261 8.005.099.371 -
36.994.833.601
23.270.977.632
Third parties Forw ard Sw ap Spot Total derivative receivables and derivative payables
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
10. KREDIT a.
10. LOANS
Jenis Pinjaman
a. 2014 Rp
Rupiah Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman ekspor Trust receipts Pinjaman sindikasi Kredit konsumsi Anjak piutang Pinjaman karyawan bukan manajemen Fasilitas cerukan
2013 Rp
3.698.007.849.678 1.013.892.622.842 356.628.200.000 122.450.982.150 37.663.576.356 36.900.000.000 5.886.674.956
3.167.268.772.735 668.511.580.347 168.836.000.000 56.932.872.098 36.662.103.586 7.235.592.358
4.107.333.699 2.275.765.302
5.055.645.864 1.953.258.628
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.277.813.004.983
4.112.455.825.616
Bersih
5.107.971.804.402
Mata uang asing Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman ekspor Trust receipts Promissory notes two-step loans Anjak piutang Ekspor two-step loans
(169.841.200.581)
85.813.708.170 48.688.568.157 4.830.150.000
86.559.130.980 42.014.765.312 8.543.340.000
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.321.320.467.120
5.598.937.724.620
Bersih
5.311.848.203.978
5.592.187.061.410
10.419.820.008.380
9.636.097.661.625
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
10,90% 4,18% 1,32%
b. 2014 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
Net Foreign currencies Third parties Working capital loans Investment loans Export loans Trust receipts Promissory notes two-step loans Factoring Export two-step loans Total Allowance for Impairment losses
(6.750.663.210)
10,20% 4,02% 1,51%
Mata Uang
Total Allowance for Impairment losses
4.043.910.600.215
3.017.924.165.169 1.220.197.612.277 993.822.925.205 229.875.785.677
(9.472.263.142)
Rupiah Third parties Working capital loans Investment loans Export loans Trust receipts Syndicated loans Consumption loans Factoring Non-management employee loans Overdraft facility
(68.545.225.401)
2.897.030.733.715 1.194.148.015.391 842.607.834.936 248.201.456.751
Kredit - Bersih
b.
By Type of Loans
Net Loans - Net Average effective interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Japanese Yen
By Currencies 2013 Rp
5.277.813.004.983 5.104.490.899.282 216.829.567.838
4.112.455.825.616 5.270.280.159.928 328.657.564.692
Rupiah U.S. Dollar Japanese Yen
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
10.599.133.472.103
9.711.393.550.236
Total Allowance for Impairment losses
Kredit - Bersih
10.419.820.008.380
(179.313.463.723)
- 44 -
(75.295.888.611) 9.636.097.661.625
Loans - Net
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Sektor Ekonomi
c. 2014 Rp
d.
By Economic Sector 2013 Rp
Rupiah Industri Pembiayaan dan asuransi Perdagangan grosir Jasa usaha Konstruksi Listrik, air dan gas Hotel dan restoran Transportasi dan pergudangan Perusahaan induk Lain-lain Sub jumlah
2.777.987.026.871 1.271.540.816.507 544.998.577.390 403.975.334.719 122.926.635.745 108.216.102.974 4.000.000.000 3.154.909.993 41.013.600.784 5.277.813.004.983
2.115.410.050.396 867.409.305.341 566.327.261.531 394.185.891.788 141.913.951.975 7.000.000.000 14.859.618.721 294.100.000 5.055.645.864 4.112.455.825.616
Rupiah Industry Finance and insurance Wholesales trading Business service Construction Electricity, water and gas Hotel and restaurant Transportation and storage Holding company Others Sub total
Mata uang asing Industri Perdagangan grosir Jasa usaha Konstruksi Perusahaan induk Perdagangan retail Pembiayaan dan asuransi Pertanian Lain-lain Sub jumlah
2.515.193.252.421 1.113.717.228.303 650.458.850.415 531.215.504.598 173.204.225.000 113.694.300.000 74.588.092.790 3.715.500.000 145.533.513.593 5.321.320.467.120
2.423.367.113.788 1.423.679.317.140 721.397.311.073 568.570.122.692 170.197.450.000 114.154.600.000 67.157.869.210 3.651.000.000 106.762.940.717 5.598.937.724.620
Foreign Currencies Industry Wholesales trading Business service Construction Holding company Retail trading Finance and insurance Agriculture Others Sub total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
10.599.133.472.103
9.711.393.550.236
Kredit - Bersih
10.419.820.008.380
(179.313.463.723)
(75.295.888.611) 9.636.097.661.625
Jangka Waktu
d.
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Total Allowance for Impairment losses Loans - Net
By Maturity Based on term of loan agreements:
Rupiah Rp
2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
1.506.462.319.750 1.788.085.246.127 1.355.292.174.615 627.973.264.491
1.329.897.861.159 2.193.514.970.962 768.977.734.571 1.028.929.900.428
2.836.360.180.909 3.981.600.217.089 2.124.269.909.186 1.656.903.164.919
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.277.813.004.983
5.321.320.467.120
10.599.133.472.103
Kredit - Bersih
5.107.971.804.402
(169.841.200.581)
(9.472.263.142) 5.311.848.203.978
- 45 -
(179.313.463.723) 10.419.820.008.380
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for Impairment losses Loans - Net
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
e.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Rupiah Rp
2013 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Bersih/ Net Rp
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
1.586.382.119.345 1.039.996.274.562 1.300.764.596.395 185.312.835.314
1.809.983.626.355 1.996.929.311.712 852.108.047.118 939.916.739.435
3.396.365.745.700 3.036.925.586.274 2.152.872.643.513 1.125.229.574.749
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4.112.455.825.616
5.598.937.724.620
9.711.393.550.236
Total Allowance for Impairment losses
Kredit - Bersih
4.043.910.600.215
(68.545.225.401)
(6.750.663.210) 5.592.187.061.410
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain.
e.
(75.295.888.611) 9.636.097.661.625
Loans - Net
Syndicated loans represent loans given to debtors with syndicated financing agreements with other banks. The percentage of the Bank’s participation as a member in syndicated loans are 4.15% and 4% in 2014 and 2013, respectively.
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan masing-masing 4,15% dan 4% untuk tahun 2014 dan 2013. f.
Pinjaman kepada karyawan bukan manajemen Bank ditujukan untuk pendidikan, kepemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 10 sampai dengan 120 bulan. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman karyawan adalah 5,05% dan 5,02% masing-masing untuk 2014 dan 2013. Pembayaran kembali kredit melalui pemotongan gaji bulanan.
f.
Loans to the Bank’s non management employees are intended for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties, within a period of 10 to 120 months. These loans bear average interest rates per annum of 5.05% and 5.02% in 2014 and 2013, respectively. Loans are collected through monthly salary deductions.
g.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain tanah, bangunan, mesin, jaminan perusahaan, giro dan deposito berjangka.
g.
Loans are secured by collateral which are legalized by deed of encumbrance or power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry, such as lands, buildings, machineries, corporate guarantees, demand deposits and time deposits.
h.
Bank telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 114.315.585.078 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 74.436.967.563 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 64.627.140.354 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.286.234.285 pada tanggal 31 Desember 2013. Bank melakukan restrukturisasi dengan cara memberikan perpanjangan jangka waktu kredit dan penurunan suku bunga.
h.
The Bank has restructured loans of Rp 114,315,585,078 with allowance for impairment losses of Rp 74,436,967,563 as of December 31, 2014 and Rp 64,627,140,354 with allowance for impairment losses of Rp 2,286,234,285 as of December 31, 2013. Loans are restructured by giving extension of loan terms and reduction of interest rates.
- 46 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
i.
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, kredit berdasarkan klasifikasi kualitas adalah sebagai berikut:
Jumlah kredit/ Total loans Rp Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Sub jumlah Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan Sub jumlah Jumlah
Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan Macet Sub jumlah Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Sub jumlah Jumlah
i.
2014 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
Jumlah bersih/ Total-Net Rp Rupiah Current
4.223.745.243
4.695.213.664.361
277.905.896.881 3.154.909.993 37.663.576.356 259.651.212.149
1.716.203.676 152.072.879 18.627.626.516 145.121.552.267
276.189.693.205 3.002.837.114 19.035.949.840 114.529.659.882
5.277.813.004.983
169.841.200.581
5.107.971.804.402
4.746.430.894.471
4.285.895.139
4.742.144.999.332
Foreign currencies Current
572.920.357.649 1.969.215.000
3.217.153.003 1.969.215.000
569.703.204.646 -
Special mention Doubtful
5.321.320.467.120
9.472.263.142
5.311.848.203.978
10.599.133.472.103
179.313.463.723
10.419.820.008.380
2013 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
Special mention Standard Doubtful Loss Sub total
Sub total Total
Jumlah bersih/ Total-Net Rp Rupiah Current
3.744.635.507.916
827.996.431
3.743.807.511.485
248.725.861.044 82.432.353.070 36.662.103.586
969.608.245 38.531.923.393 28.215.697.332
247.756.252.799 43.900.429.677 8.446.406.254
4.112.455.825.616
68.545.225.401
4.043.910.600.215
5.095.279.754.632
1.754.899.106
5.093.524.855.526
Foreign currencies Current
503.657.969.988
4.995.764.104
498.662.205.884
Special mention
5.598.937.724.620
6.750.663.210
5.592.187.061.410
9.711.393.550.236
75.295.888.611
9.636.097.661.625
Rasio Non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
Based on the criteria stated in Bank Indonesia Regulations, loans classified according to quality are as follows:
4.699.437.409.604
Jumlah kredit/ Total loans Rp
j.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
j.
Sub total
Sub total Total
The non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
2013
2,85% 1,29%
1,23% 0,54%
- 47 -
Special mention Doubtful Loss
Gross NPL Net NPL
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
k.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Kredit bermasalah/ Non-performing loans Rp Rupiah Jasa usaha Industri Transportasi dan pergudangan Sub jumlah Mata uang asing Perdagangan grosir Jumlah
l.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
k.
2014 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
37.663.576.356 259.651.212.149
18.627.626.516 145.121.552.267
3.154.909.993
152.072.879
300.469.698.498
163.901.251.662
1.969.215.000
1.969.215.000
302.438.913.498
165.870.466.662
Dalam Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
Rupiah Rp
Kredit bermasalah/ Non-performing loans Rp
2013 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
36.662.103.586 82.432.353.070
28.215.697.332 38.531.923.393
-
-
119.094.456.656
66.747.620.725
-
Rupiah Business service Industry Transportation and storage Sub total Foreign currencies Wholesales trading
-
119.094.456.656
l.
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:
66.747.620.725
Total
As of December 31, 2014, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
m. The changes in the allowance for impairment losses on loans for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan (Catatan 29) Selisih kurs
68.545.225.403
6.750.663.208
75.295.888.611
101.295.975.178 -
2.834.208.242 (112.608.308)
104.130.183.420 (112.608.308)
Balance at beginning of year Provision during the year (Note 29) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
169.841.200.581
9.472.263.142
179.313.463.723
Balance at end of year
Rupiah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (Catatan 29) Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai dan hapus buku Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir tahun
2013 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
38.378.489.839
61.989.784.337
100.368.274.176
86.306.483.202
(4.635.443.861)
81.671.039.341
2.095.252.362 (58.235.000.000) -
(901.105.671) (53.575.822.024) 3.873.250.427
1.194.146.691 (111.810.822.024) 3.873.250.427
68.545.225.403
6.750.663.208
75.295.888.611
- 48 -
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) during the year (Note 29) Accrued interest on impaired and written of loans Write-off Exchange rate differences Balance at end of year
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. n.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
n.
The changes in loans written off are as follows:
2014 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Hapus tagih Penerimaan kembali Selisih kurs penjabaran
84.840.684.345 -
357.808.438.534 (27.607.568.947) (2.182.683.029) 5.621.024.308
442.649.122.879 (27.607.568.947) (2.182.683.029) 5.621.024.308
Balance at beginning of year Write off Recovery Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
84.840.684.345
333.639.210.866
418.479.895.211
Balance at end of year
2013 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
o.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible loans.
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Penambahan pada tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
26.605.684.345
287.027.677.069
313.633.361.414
58.235.000.000 -
70.780.761.465
58.235.000.000 70.780.761.465
Saldo akhir tahun
84.840.684.345
357.808.438.534
442.649.122.879
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
o.
2014 Rp
9.711.393.550.236
6.491.610.545
7.148.583.162
Jumlah
10.426.311.618.925
(179.313.463.723)
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
(75.295.888.611) 9.643.246.244.787
Loans Accrued interest receivable (Note 15) Allowance for impairment losses Total
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE 2014 Rp
Jumlah
Balance at end of year
2013 Rp
10.599.133.472.103
Sub jumlah
Additions during the year Exchange rate differences
Carrying amount at amortized cost of the loans are as follow:
Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15) Cadangan kerugian penurunan nilai
Tagihan Akseptasi Pihak ketiga Rupiah Debitur Mata uang asing Debitur Bank
Balance at beginning of year
2013 Rp
8.803.069.443
-
157.873.025.863 26.154.974.918
161.661.327.696 28.194.354.493
184.028.000.781
189.855.682.189
192.831.070.224
189.855.682.189
- 49 -
Acceptances Receivable Third parties Rupiah Debtors Foreign currencies Debtors Banks Sub total Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2014 Rp
2013 Rp
Liabilitas Akseptasi Pihak ketiga Rupiah Bank Mata uang asing Bank Debitur
157.873.025.863 26.154.974.918
161.661.327.696 28.194.354.493
Sub jumlah
184.028.000.781
189.855.682.189
192.831.070.224
189.855.682.189
Jumlah
8.803.069.443
-
Acceptances Payable Third parties Rupiah Banks Foreign currencies Banks Debtors Sub total Total
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak mengalami penurunan nilai.
Acceptances receivable are not impaired as of December 31, 2014 and 2013.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi tersebut tidak perlu dibentuk karena tagihan tersebut dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since acceptances receivable are assessed to be collectible upon maturity.
Tagihan akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:
Acceptances receivable classified according to maturity dates based on contract are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Rupiah > 1 - 3 bulan
8.803.069.443
Mata uang asing 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
47.580.942.909 98.061.367.808 28.654.399.244 9.731.290.820
7.630.006.150 82.766.757.169 88.228.511.270 11.230.407.600
Sub jumlah
184.028.000.781
189.855.682.189
192.831.070.224
189.855.682.189
Jumlah
Liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:
-
Foreign currencies 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Sub total Total
Acceptance payable classified according to maturity dates based on contract are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Rupiah > 1 - 3 bulan
8.803.069.443
Mata uang asing 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
47.580.942.909 98.061.367.808 28.654.399.244 9.731.290.820
7.630.006.150 82.766.757.169 88.228.511.270 11.230.407.600
Sub jumlah
184.028.000.781
189.855.682.189
192.831.070.224
189.855.682.189
Jumlah
Rupiah > 1 - 3 months
- 50 -
-
Rupiah > 1 - 3 months Foreign currencies 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Sub total Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
12. FINANCE LEASE RECEIVABLES
12. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 2014 Rp Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2013 Rp Third parties Rupiah Finance lease receivables Residual value
143.426.308.297 30.467.001.987
143.823.362.447 39.800.844.643
(24.847.239.105) (30.467.001.987)
(19.387.391.213) (39.800.844.643)
118.579.069.192
124.435.971.234
Subtotal
210.714.745.737 57.264.168.094
223.402.611.453 52.935.998.895
Foreign currency Finance lease receivables Residual value
(16.957.337.751) (57.264.168.094)
(18.225.047.490) (52.935.998.895)
Unearned lease income Security deposits
193.757.407.986
205.177.563.963
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
312.336.477.178 (280.809.467)
329.613.535.197 (118.429.818)
Total Allowance for impairment losses
Piutang sewa pembiayaan - Bersih
312.055.667.711
329.495.105.379
Finance lease receivables - Net
Subjumlah Mata uang asing Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
13,57% 5,73%
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
12,88% 5,58%
Unearned lease income Security deposits
Subtotal
Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currency
Total finance lease receivables based on product are as follow:
2014 Rp
2013 Rp
Mesin Alat berat Kendaraan bermotor Lain-lain
260.241.342.167 31.047.284.427 21.763.618.559 41.088.808.881
262.899.720.258 34.157.945.250 35.061.685.463 35.106.622.929
Machine Heavy equipment Vehicle Others
Jumlah
354.141.054.034
367.225.973.900
Total
Jumlah angsuran sewa pembiayaan berdasarkan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Total finance lease installments (gross of allowance for impairment losses) based on maturity date are as follow:
Pembayaran minimum sew a pembiayaan/ Minimum lease payments 2014 2013 Rp Rp Angsuran sew a pembiayaan Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Pendapatan sew a pembiayaan belum diakui Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Jumlah
Nilai kini dari pembayaran minimum sew a pembiayaan/Present value of minimum lease payments 2014 2013 Rp Rp
27.007.864.077 327.133.189.957
29.733.554.712 337.492.419.188
26.170.665.065 286.165.812.113
28.629.874.984 300.983.660.213
354.141.054.034
367.225.973.900
312.336.477.178
329.613.535.197
837.199.012 40.967.377.844
1.103.679.728 36.508.758.975
-
-
41.804.576.856
37.612.438.703
-
-
312.336.477.178
329.613.535.197
- 51 -
312.336.477.178
329.613.535.197
Lease Installments Within one year More than one year up to five years Subtotal Unearned lease income Within one year More than one year up to five years Subtotal Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Tenor pembiayaan berkisar antara 2-5 tahun.
The period of financing ranges from 2-5 years.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan dibebankan kepada konsumen.
Additional costs arising from insurance premium, stamp duty and others related to leased assets are charged to consumers.
Kualitas piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah tidak mengalami penurunan nilai secara individual.
The quality of finance lease receivables as of December 31, 2014 and 2013 are not individually impaired.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for the year ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Kolektif (Catatan 29) Selisih kurs penjabaran
118.429.818
134.045.350
159.821.266 2.558.383
(31.153.843) 15.538.311
Beginning balance Provision (reversal of provision) during the year Collective (Note 29) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
280.809.467
118.429.818
Balance at end or year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible finance lease receivables.
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa pembiayaan.
At the inception of the finance lease contracts, the lessees provide security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the right option is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.
13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
13. PREPAID EXPENSES
2014 Rp
2013 Rp
Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Sewa Lainnya
30.462.916.341 8.304.756.467 8.916.797.505
61.020.881.428 7.362.588.072 3.550.931.150
Benefit received from sale of non-current assets held for sale Rent Others
Jumlah
47.684.470.313
71.934.400.650
Total
- 52 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual
Benefit received from sale of noncurrent assets held for sale
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 065/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang penjualan tanah dan bangunan kantor pusat, direksi Bank memutuskan untuk menjual aset tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. Pada tanggal 21 Desember 2012 Bank melakukan perjanjian dengan PT Consulting Services Indonesia (CSI) serta PT Cushman & Wakefield Indonesia berupa (Master) Heads of agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Bank Resona Perdania to be developed into a new office building approx 55.000 SQM gross area. Perjanjian ini telah di legalisasi oleh Hadijah, S.H., Mkn, notaris di Jakarta di bawah No. 564/Leg/2012 tanggal 21 Desember 2012 sebagaimana diubah dengan Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx 55.000 SQM Semi Gross Area Between PT Bank Resona Perdania And PT Consulting Services Indonesia tanggal 29 Agustus 2013 dan didaftar oleh Notaris Hadijah, SH, MKn, di Kota Jakarta Pusat tanggal 29 Agustus 2013 No. 1814/W/2013. Berdasarkan keputusan Direksi dan perjanjian dengan CSI, Bank mencatat aset tanah dan bangunan dengan nilai tercatat Rp 123.998.675.000 sebagai aset tidak lancar tersedia untuk dijual. Pada akhir tahun 2012 Bank telah menerima deposit dari pembeli sebesar Rp 148.425.200.000 dan dicatat dalam liabilitas lain-lain.
Based on the Board of Directors No. 065/KEP/DIR-XII/2012 dated December 20, 2012 regarding the Board’s resolution to sell the land and building of head office, the Board of Directors decided to sell the land and building located at Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. On December 21, 2012 the Bank entered into an agreement with PT Consulting Services Indonesia (CSI) and PT Cushman & Wakefield Indonesia, referred to as (Master) Heads of agreement to sale and leaseback or buyback Resona Perdania Bank Building to be developed into a new office building with approximately 55,000 SQM gross area. This agreement has been legalized by Hadijah, S.H., Mkn, notary in Jakarta under No. 564/Leg/2012 dated December 21, 2012 as amended by Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx 55.000 SQM Semi Gross Area Between PT Bank Resona Perdania And PT Consulting Services Indonesia dated August 29, 2013 and registered by Notaris Hadijah, SH, MKn, in the City of Central Jakarta dated August 29, 2013 No. 1814/W/2013. Based on the Board of Directors resolution and agreement with CSI, the Bank recorded land and building with carrying value of Rp 123,998,675,000 as non-current assets held for sale. At the end of 2012, the Bank received the deposit from the buyer amounting to Rp 148,425,200,000 which was recorded as other liabilities.
Atas perjanjian tersebut, Grup masih dapat menempati bangunan tersebut sampai dengan 12 bulan setelah menerima pemberitahuan dari pembeli untuk mengosongkan properti. Pada tanggal 13 Januari 2014, Bank telah pindah ke lokasi baru di Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.
Based on the agrement, the Group can still occupy the building up to 12 months after the receipt of notice to vacate the property from the buyer. On January 13, 2014, the Bank relocated to the new premises at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.
Pada tanggal 31 Januari 2013 berdasarkan perjanjian pengalihan dan penyerahan hak dan kewajiban yang telah dilegalisasi oleh Hadijah, S.H., Mkn, notaris di Jakarta di bawah No. 579/Leg/2013, terjadi pengalihan hak dan kewajiban atas (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Resona Perdania antara Bank dan PT CSI menjadi antara Bank dan PT Mitra Panca Persada (MPP).
On January 31, 2013, based on the agreement to transfer and deliver the rights and obligations as notarized by Hadijah, S.H., Mkn, notary public in Jakarta under No. 579/Leg/2013, the (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Resona Perdania Building between the Bank and PT CSI was transferred between the Bank and PT Mitra Panca Persada (MPP).
Berdasarkan akta-akta jual beli No. 11/2013, No. 12/2013, dan No.13/2013 semua tanggal 31 Januari 2013, dari Pejabat Pembuat Akta Tanah Hadijah, S.H., Mkn, Bank telah mengalihkan kepemilikan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 kepada MPP. Bank telah menerima pelunasan pembayaran dari MPP pada tanggal 31 Januari 2013.
Based on deed of sale & purchase No. 11/2013, No.12/2013, and No. 13/2013, all dated January 31, 2013 from a land deed official Hadijah, S.H., Mkn, the Bank has transferred the ownership of land and buildings located on Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 to MPP. The Bank has received the settlement from MPP on January 31, 2013.
- 53 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Keuntungan penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The gain on the sale of non-current assets held for sale is as follows: 2013 Rp
Jumlah tercatat aset tidak lancar tersedia untuk dijual Harga jual
123.998.675.000 390.688.300.254
Carrying amount of the non-current assets held for sale Selling price
Keuntungan penghapusan aset tetap tidak lancar tersedia untuk dijual
266.689.625.254
Gain on disposal of non-current assets held for sale
Harga jual yang diterima Bank setelah pajak terdiri atas penerimaan kas sebesar Rp 332.718.462.898 dan penerimaan manfaat sebesar Rp 57.969.837.356.
The selling price received after taxes by the Bank consist of cash received amounting to Rp 332,718,462,898 and benefit received amounting to Rp 57,969,837,356.
Rincian saldo manfaat yang diterima Bank sebelum pajak pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details of the outstanding balance of benefit received by the Bank before taxes in 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Sewa gedung Biaya parkir Biaya relokasi Biaya renovasi
28.206.676.641 2.256.239.700 -
37.608.902.188 3.008.319.600 291.947.240 20.111.712.400
Building rent Parking cost Relocation cost Renovation cost
Jumlah
30.462.916.341
61.020.881.428
Total
Manfaat yang diterima Bank dalam bentuk sewa gedung, biaya parkir dan biaya renovasi akan diamortisasi sepanjang masa sewa Bank di gedung baru. Manfaat dalam bentuk biaya relokasi akan langsung dibebankan ketika telah memperoleh penggantian dari pihak pembeli. Pada tahun 2014, Bank melakukan reklasifikasi biaya renovasi ke akun leasehold improvement (Catatan 14).
The benefits received by the Bank are in the form of building rent, parking cost, and renovation cost which will be amortized over the Bank’s rent period at the new premises. Benefits in the form of relocation cost will be directly charged to expense when the Bank received compensation from buyer. In 2014, the Bank made reclassification of renovation cost to leasehold improvement (Note 14).
14. ASET TETAP
14. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2014 Rp
Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan renov asi gedung Leasehold improvement Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Subjumlah Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Bangunan dan renov asi gedung Leasehold improvement Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Jumlah Jumlah Tercatat
736.560.000 634.844.825 1.882.850.000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassifications Rp
-
-
-
736.560.000
-
634.844.825 27.457.716.221 682.850.000
27.457.716.221 -
1.200.000.000
37.147.622.783
4.792.852.756
17.354.196.155
7.320.848.501
31.907.127.885
40.401.877.608
32.250.568.977
18.554.196.155
7.320.848.501
61.419.098.931
7.693.706.503
3.408.418.040
(7.320.848.501)
3.781.276.042
48.095.584.111
35.658.987.017
465.831.033 1.622.285.596
18.554.196.155
-
65.200.374.973
30.837.187 11.996.791.959 94.320.570
1.036.574.936
-
496.668.220 11.996.791.959 680.031.230
32.721.233.019
5.485.934.968
15.795.547.345
-
22.411.620.642
34.809.349.648
17.607.884.684
16.832.122.281
-
35.585.112.051
13.286.234.463
29.615.262.922
- 54 -
Cost: Land Buildings and building improv ements Leasehold improv ement Vehicles Machineries and of f ice equipment Subtotal Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and building improv ements Leasehold improv ement Vehicles Machineries and of f ice equipment Total Carry ing Amount
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2013 Rp Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Subjumlah Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Jumlah Jumlah Tercatat
736.560.000
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassifications Rp
-
-
-
736.560.000
-
634.844.825 1.882.850.000
912.916.219 1.882.850.000
108.932.685 -
387.004.079 -
36.170.137.493
1.222.266.430
276.620.457
31.839.317
37.147.622.783
39.702.463.712
1.331.199.115
663.624.536
31.839.317
40.401.877.608
404.697.318
7.320.848.502
40.107.161.030
8.652.047.617
663.624.536
-
(31.839.317) -
48.095.584.111
581.679.559 1.457.472.461
60.366.167 164.813.135
176.214.693 -
-
465.831.033 1.622.285.596
29.369.702.811
3.619.582.288
268.052.080
-
32.721.233.019
31.408.854.831
3.844.761.590
444.266.773
-
34.809.349.648
8.698.306.199
13.286.234.463
Kerugian atas penghapusan dan penjualan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Kerugian penghapusan dan penjualan aset tetap
Subtotal Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipment Total Carry ing Amount
Loss on disposal and sale of premises and equipments for the year ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Jumlah tercatat aset tetap Harga jual
7.693.706.503
Cost: Land Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipment
2013 Rp
1.722.073.874 332.290.921
219.357.763 16.602.153
(1.389.782.953)
(202.755.610)
Carrying amount of premises and equipments Selling price Loss on disposal and sale of premises and equipments
Pada tahun 2013 aset tidak lancar tersedia untuk dijual telah dijual serta pelunasan dan manfaat yang diterima Bank telah dicatat pada tanggal 31 Januari 2013 (Catatan 13).
In 2013, the non-current assets held for sale were sold and the payment and benefit received by the Bank were already recorded on January 31, 2013 (Note 13).
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang masa berlakunya sampai dengan 16 Agustus 2024 dan 1 Juli 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 (twenty) years expiring on August 16, 2024 and July 1, 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset.
Management believes that the net carrying amount of premises and equipment is lower than the recoverable amount, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
- 55 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Sompo Japan Insurance Indonesia dan PT Asuransi MSIG Indonesia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.746.596.114 pada tanggal 31 Desember 2014 dan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo, PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa dan PT Asuransi MSIG Indonesia sebesar Rp 6.662.098.289 dan USD 28.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Premises and equipments, except for land, are insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Sompo Japan Insurance and PT Asuransi MSIG Indonesia amounting to Rp 4,746,596,114 as of December 31, 2014 and with PT Asuransi Mitsui Sumitomo, PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa and PT Asuransi MSIG Indonesia amounting to Rp 6,662,098,289 and USD 28,000,000 as of December 31, 2013.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.
15. ASET LAIN-LAIN
15. OTHER ASSETS 2014 Rp
Pendapatan bunga yang masih harus diterima Penyertaan keanggotaan dan jaminan Beban perangkat lunak ditangguhkan - bersih Tagihan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih Jumlah Aset Lain-lain
2013 Rp
9.596.182.182
7.623.388.206
Accrued interest receivable
8.219.612.499
6.978.892.111
Membership and deposits
6.434.879.244 3.274.711.658 143.975.872
4.384.967.249 26.607.266.781 2.407.785.061
Deferred software license cost - net Claim to be received Others - net
27.669.361.455
48.002.299.408
Total Other Assets
Tagihan yang masih akan diterima
Claim to be received
Merupakan tagihan Bank kepada pihak ketiga atas sebagian manfaat yang diterima Bank dari transaksi penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual (Catatan 13).
Bank’s claim to third parties is part of the benefit received by the bank from the sale of non-current asset held for sale (Note 13).
16. LIABILITAS SEGERA
16. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY 2014 Rp
2013 Rp
Kiriman uang Lainnya
124.118.016 1.319.808.940
500.613.409 2.466.716.677
Fund transfers Others
Jumlah
1.443.926.956
2.967.330.086
Total
- 56 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
17. SIMPANAN
17. DEPOSITS
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of: 2014 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Pihak berelasi/ Related parties Rp
Jumlah/Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
450.421.824 -
3.457.639.692.654 1.552.264.561 2.993.498.341.272
3.457.639.692.654 2.002.686.385 2.993.498.341.272
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
450.421.824
6.452.690.298.487
6.453.140.720.311
Total
2013 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Pihak berelasi/ Related parties Rp
Jumlah/Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
216.924.292 -
3.470.219.616.995 1.367.473.051 3.308.619.616.560
3.470.219.616.995 1.584.397.343 3.308.619.616.560
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
216.924.292
6.780.206.706.606
6.780.423.630.898
Total
a.
Giro terdiri dari:
a. 2014 Rp
2013 Rp
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
884.677.282.222 2.572.962.410.432
922.618.410.302 2.547.601.206.693
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah Giro
3.457.639.692.654
3.470.219.616.995
Total Demand Deposits
0,67% 0,03%
Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currency
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
0,64% 0,04%
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat giro yang dijadikan jaminan kredit. b.
Demand deposits consist of:
As of December 31, 2014 and 2013 there is no demand deposit pledged as loan collateral.
Tabungan
b.
Seluruh tabungan dalam mata uang Rupiah. Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun masing-masing sebesar 6,04% dan 5,60% untuk tahun 2014 dan 2013.
Savings deposits All savings deposits are denominated in Rupiah. Average annual effective interest rate are 6.04% and 5.60%, respectively, for 2014 and 2013.
- 57 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Deposito berjangka terdiri dari:
c.
Time deposits consist of:
2014 Rp
2013 Rp
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
1.826.552.210.553 1.166.946.130.719
1.806.574.450.430 1.502.045.166.130
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah
2.993.498.341.272
3.308.619.616.560
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Deposito berjangka Rupiah Mata uang asing
7,34% 0,35%
5,67% 0,31%
Average annual effective interest rates Time deposit Rupiah Foreign currency
Deposito on call Rupiah Mata uang asing
7,28% 0,10%
5,54% 0,12%
Deposit on call Rupiah Foreign currency
Deposito berjangka berdasarkan waktu adalah sebagai berikut:
jangka
Rupiah Rp
Time deposits classified according to term are as follows: 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.288.893.435.721 417.938.363.419 100.300.000.000 19.420.411.413
828.367.069.712 288.043.550.824 50.068.806.476 466.703.707
2.117.260.505.433 705.981.914.243 150.368.806.476 19.887.115.120
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
1.826.552.210.553
1.166.946.130.719
2.993.498.341.272
Total
Rupiah Rp
2013 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Jumlah
819.192.823.088 869.189.615.494 43.538.891.008 74.653.120.840
398.794.180.904 906.500.863.872 131.904.107.414 64.846.013.940
1.217.987.003.992 1.775.690.479.366 175.442.998.422 139.499.134.780
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
1.806.574.450.430
1.502.045.166.130
3.308.619.616.560
Total
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 71.322.522.887, USD 3.063.587 dan JPY 10.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 239.365.715.716 dan USD 10.299.684 pada tanggal 31 Desember 2013.
Time deposits used as collateral for loans granted amounted to Rp 71,322,522,887, USD 3,063,587 and JPY 10,000,000 as of December 31, 2014 and Rp 239,365,715,716 and USD 10,299,684 as of December 31, 2013.
- 58 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the deposits are as follow:
2014 Rp Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Subjumlah Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22) Giro Tabungan Deposito berjangka Subjumlah Jumlah
2013 Rp
3.457.639.692.654 2.002.686.385 2.993.498.341.272
3.470.219.616.995 1.584.397.343 3.308.619.616.560
6.453.140.720.311
6.780.423.630.898
7.196 341.442 4.580.657.045
17.057 360.735 6.736.655.302
4.581.005.683
6.737.033.094
6.457.721.725.994
6.787.160.663.992
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Subtotal Accrued interest expense (Note 22) Demand deposits Saving deposits Time deposits Subtotal Total
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Deposits from other banks consist of: 2014 Rp
Rupiah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Sub jumlah
Deposits Demand deposits Saving deposits Time deposits
2013 Rp
2.729.246.040 511.266.219 3.240.512.259
1.320.269.585 1.320.269.585
Rupiah Demand deposits Related parties Third parties Sub total
Mata uang asing Pihak ketiga Call money
284.855.000.000
365.100.000.000
Foreign currencies Third parties Call money
Jumlah
288.095.512.259
366.420.269.585
Total
Jangka waktu Call money Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Giro Call money
31 - 33 hari/days
31 - 94 hari/days
0,08% 0,33%
0,67%
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
Term Call money Average annual effective interest rates Demand deposits Call money
Carrying amount at amortized cost of the deposits from other banks are as follow:
2014 Rp
2013 Rp
Simpanan dari bank lain Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22)
288.095.512.259
366.420.269.585
49.842.813
106.741.001
Jumlah
288.145.355.072
366.527.010.586
- 59 -
Deposit from other banks Accrued interest expense (Note 22) Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
19. SECURITIES ISSUED 2014 Rp
2013 Rp
Hasil emisi Medium Term Note IV (MTN IV) Medium Term Note V (MTN V)
300.000.000.000 150.000.000.000
300.000.000.000 150.000.000.000
Proceeds Medium Term Note IV (MTN IV) Medium Term Note V (MTN V)
Jumlah Biaya emisi yang belum diamortisasi
450.000.000.000 (1.038.851.996)
450.000.000.000 Total (1.846.550.468) Unamortized issuance cost
Bersih
448.961.148.004
448.153.449.532
Net
Pada tanggal 25 Juli 2012, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN IV sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2015 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. Dan pokok akan dibayarkan ketika MTN jatuh tempo.
On July 25, 2012, the Bank issued MTN IV amounting to Rp 300 billion with a term of 3 years maturing on July 25, 2015 with fixed interest rate of 8.75% per annum, payable semi-annually. Principal will be paid when the MTN is matured.
Pada tanggal 12 November 2013, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN V sebesar Rp 150 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2016 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,65% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan dimulai pada 12 Mei 2014. Pokok akan dibayarkan pada saat MTN jatuh tempo.
On November 12, 2013, the Bank issued MTN V amounting to Rp 150 billion with a term of 3 years maturing on November 12, 2016 with fixed interest rate of 10.65% per annum, payable semi-annually starting on May 12, 2014. Principal will be paid when the MTN is matured.
Penerbitan MTN IV dan V tersebut telah didaftarkan di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang bertindak juga sebagai agen pembayaran bunga dan pokok.
MTN IV and V are registered with PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) which also acts as the payment agency for interest and principal payments.
Berdasarkan perjanjian dengan agen pembayaran, Bank wajib menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh agen pembayaran selambat-lambatnya satu (1) hari bursa sebelum tanggal pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok.
Based on the agreement with the payment agency, the Bank is obliged to maintain funds in a bank account previously approved by the payment agent not later than one (1) trading day prior to the interest or principal payment date.
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga MTN melalui KSEI sesuai jadwal.
The Bank has complied with all covenants, paid the interest of the MTN through KSEI as scheduled.
Amortisasi biaya penerbitan surat berharga sebesar Rp 807.698.472 dan Rp 1.914.786.802 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, termasuk dalam beban bunga.
The amortization of issuance cost amounting to Rp 807,698,472 and Rp 1,914,786,802 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, were included in interest expense.
- 60 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the securities issued are as follow:
2014 Rp
2013 Rp
Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22)
448.961.148.004
448.153.449.532
13.549.375.000
13.549.375.000
Jumlah
462.510.523.004
461.702.824.532
20. UTANG PAJAK
This account consists of: 2014 Rp
Sub jumlah Entitas anak Pajak penghasilan badan (Catatan 32) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Sub jumlah Jumlah
Total
20. TAXES PAYABLE
Akun ini terdiri dari:
Bank Pajak penghasilan badan (Catatan 32) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final Pasal 21 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih
Securities issued Accrued interest expense (Note 22)
2013 Rp
234.815.480
16.257.873.050
4.636.282.550 765.706.622 123.428.530 830.642
5.323.571.123 2.004.315.853 405.206.498 699.551
5.761.063.824
23.991.666.075
343.108.657 26.013.834 2.156.120 371.278.611 6.132.342.435
- 61 -
The Bank Corporate income tax (Note 32) Income taxes Article 4 (2) - final Article 21 Article 26 Value added tax - net Sub total
Subsidiary Corporate income tax 376.818.694 (Note 32) Income taxes 102.061.562 Article 21 2.375.669 Article 23 481.255.925
Sub total
24.472.922.000 Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
21. PINJAMAN YANG DITERIMA
21. BORROWINGS 2014 Rp
Pihak berelasi Bank Dollar Amerika Serikat Resona Bank, Ltd., Tokyo The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong Entitas anak Dollar Amerika Serikat Resona Bank, Ltd., Tokyo Yen Jepang Resona Bank, Ltd., Tokyo Sub jumlah Pihak ketiga Bank Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Bank Central Asia, Jakarta Citibank, Jakarta OCBC - NISP Bank, Jakarta Sub jumlah
Bank Dollar Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd., Singapura The Japan Bank for International Cooperation Yen Jepang The Japan Bank for International Cooperation Entitas anak Dollar Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd., Singapura Sub jumlah Jumlah
2013 Rp
2.415.075.000.000 371.550.000.000
2.129.750.000.000 365.100.000.000
257.608.000.000
221.494.000.000
6.213.600.000
12.732.500.000
3.050.446.600.000
2.729.076.500.000
650.000.000.000 300.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000 -
200.000.000.000 250.000.000.000
1.250.000.000.000
450.000.000.000
743.100.000.000
486.800.000.000
100.640.510.000
105.605.175.000
-
2.680.770.000
843.740.510.000
60.850.000.000 655.935.945.000
5.144.187.110.000
3.835.012.445.000
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
Related parties The Bank U.S. Dollar Resona Bank, Ltd., Tokyo The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong Subsidiary U.S. Dollar Resona Bank, Ltd., Tokyo Japanese Yen Resona Bank, Ltd., Tokyo Sub total Third parties The Bank Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Bank Central Asia, Jakarta Citibank, Jakarta OCBC - NISP Bank, Jakarta Sub total
The Bank U.S. Dollar Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd., Singapore The Japan Bank for International Cooperation Japanese Yen The Japan Bank for International Cooperation Subsidiary U.S. Dollar Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd., Singapore Sub total Total
Carrying amount at amortized cost of borrowings are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Utang bank Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22)
5.144.187.110.000
3.835.012.445.000
32.081.141.522
20.558.195.279
Jumlah
5.176.268.251.522
3.855.570.640.279
- 62 -
Bank loan Accrued interest expense (Note 22) Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
a.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Resona Bank, Ltd., Tokyo
a.
Resona Bank, Ltd., Tokyo
Bank
The Bank
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Bank memperoleh lima fasilitas pinjaman revolving dan multicurrency revolving tanpa jaminan dari Resona Bank, Ltd., Tokyo untuk pembiayaan modal kerja yang diperlukan oleh Bank.
As of December 31, 2014, there are five unsecured revolving and multicurrency revolving credit facilities obtained from Resona Bank, Ltd., Tokyo for the purpose of financing the general working capital requirements of the Bank.
Pada tanggal 28 April 1992, Bank memperoleh fasilitas pinjaman jumlah maksimum pinjaman sebesar USD 220.000.000 dari Resona Bank, Ltd., cabang Singapura. Penarikan fasilitas kredit ini dapat dilakukan dalam tiga jenis mata uang termasuk di dalamnya Dollar Amerika Serikat. Sejak akhir September 1999, Resona Bank, Ltd., cabang Singapura berubah fungsi menjadi kantor representatif sehingga fasilitas dialihkan kepada Resona Bank Ltd., Tokyo. Berdasarkan perjanjian tambahan terakhir pada tanggal 28 Maret 2014, fasilitas pinjaman diperpanjang sampai tanggal 31 Maret 2019 dengan jumlah maksimum sebesar USD 45.000.000 dengan tingkat bunga per tahun sebesar cost of fund + 0,60%. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 60 bulan dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo tergantung kesepakatan bersama. Pada tanggal 30 September 2014, Bank melakukan penarikan atas fasilitas kredit ini sebesar USD 10.000.000.
On April 28, 1992, the Bank was granted credit facility from Resona Bank, Ltd., Singapore branch with a maximum credit limit of USD 220,000,000. The drawdown could be made in three currencies including United States Dollars.
Since the end of September 1999, Resona Bank, Ltd., Singapore Branch has changed its function to a representative office, therefore, the credit facility was transferred to Resona Bank, Ltd., Tokyo. Based on the latest addendum of the agreement dated March 28, 2014, this credit facility was extended to March 31, 2019 with maximum credit of USD 45,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund + 0.60% per annum. The credit facility has a term of 60 months and can be extended upon maturity subject to approval. On September 30, 2014, the Bank’s drawdown for this credit facility amounted to USD 10,000,000.
Pada tanggal 30 April 2006, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Resona Bank, Ltd., Tokyo dan telah mengalami perubahan pada tanggal 30 November 2007. Perubahan fasilitas pinjaman adalah jumlah maksimum pinjaman menjadi sebesar USD 80.000.000, jangka waktu 60 bulan dan bunga per tahun sebesar SIBOR + 0,60%. Pada tanggal 28 April 2011, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 30 April 2016 dengan jumlah maksimum sebesar USD 80.000.000 dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar USD 60.000.000 dan USD 40.000.000.
- 63 -
On April 30, 2006, the Bank was granted credit facility from Resona Bank Ltd., Tokyo which was amended on November 30, 2007. The amended credit facility has a maximum credit of USD 80,000,000 with a term of 60 months and subject to interest rate computed as SIBOR + 0.60% per annum. On April 28, 2011, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to April 30, 2016 with maximum amount of USD 80,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund + 0.60% per annum. The outstanding loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 60,000,000 and USD 40,000,000, respectively.
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pada tanggal 31 Juli 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar USD 20.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Pada tanggal 15 Agustus 2013, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 31 Juli 2018. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, fasilitas pinjaman ini belum dipergunakan.
On July 31, 2008, the Bank was granted credit facility for maximum amount of USD 20,000,000. The credit facility, which has a term of 60 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. On August 15, 2013, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to July 31, 2018. Up to December 31, 2014, this facility has not been utilized.
Pada tanggal 26 April 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar USD 75.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 13 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Pada tanggal 16 September 2014, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 26 Agustus 2019. Saldo pinjaman per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar USD 75.000.000.
On April 26, 2011, the Bank was granted credit facility for maximum amount of USD 75,000,000. The credit facility, which has a term of 13 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. On September 16, 2014, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to August 26, 2019. The loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 75,000,000.
Pada tanggal 14 Agustus 2012, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar USD 60.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Pada tanggal 18 Juni 2013, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 14 September 2018. Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing sebesar USD 50.000.000 dan USD 60.000.000.
On August 14, 2012, the Bank was granted credit facility for maximum amount of USD 60,000,000. The credit facility, which has a term of 60 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. On June 18, 2013, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to September 14, 2018. The loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 50,000,000 and USD 60,000,000, respectively.
Seluruh saldo pinjaman dan bunga yang masih harus dibayar dari fasilitas pinjaman Resona Bank, Ltd., Tokyo akan dibayar pada saat jatuh tempo dalam mata uang yang sama dengan mata uang pinjaman.
All outstanding loans drawn and interest accrued from the credit facilities obtained from Resona Bank Ltd., Tokyo shall be paid at maturity in the same currency in which the loan was denominated.
Entitas anak
The subsidiary
Pada tanggal 12 Juli 2006, entitas anak dan Resona Bank Ltd, Jepang, melakukan perubahan perjanjian kredit untuk mengubah tiga fasilitas yang bersaldo (USD 3.300.000, USD 3.000.000 dan USD 5.000.000) menjadi fasilitas kredit non committed and unsecured revolving dengan plafond USD 11.300.000 yang tujuannya untuk modal kerja entitas anak di luar Jepang.
On July 12, 2006, the subsidiary and Resona Bank Ltd, Japan, entered into amendment of loan agreement to convert three outstanding facilities (USD 3,300,000, USD 3,000,000 and USD 5,000,000) into a non-committed and unsecured revolving credit facility of up to USD 11,300,000 which is to be used for general working capital of the subsidiary outside Japan.
Pada tanggal 30 Maret 2012, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk meningkatkan plafond fasilitas kredit menjadi USD 28.300.000.
On March 30, 2012, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed on the increase of such credit facility to USD 28,300,000.
- 64 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Tingkat suku bunga yang dikenakan adalah Resona Bank Ltd’s interbank rate + 0,8% pertahun dan jatuh tempo pada 31 Agustus 2008. Pada tanggal 31 Agustus 2008, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dan setelah itu telah diperpanjang beberapa kali. Perpanjangan terakhir dilakukan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 28 Maret 2014 yang memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 31 Maret 2016.
The interest rate is the Resona Bank Ltd’s interbank rate + 0.8% per annum with a maturity date of August 31, 2008. On August 31, 2008, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed to extend this facility and subsequently has been extended several times. The latest credit facility amandment dated March 28, 2014 extend the facility up to March 31, 2016.
Saldo pinjaman masing-masing sebesar USD 20.800.000 dan JPY 60.000.000 per 31 Desember 2014 dan USD 18.200.000 dan JPY 110.000.000 per 31 Desember 2013.
The outstanding loan balance amounted to USD 20,800,000 and JPY 60,000,000 as of December 31, 2014 and USD 18,200,000 and JPY 110,000,000 as of December 31, 2013.
b.
The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong
b.
The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong
Pada tanggal 17 Januari 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini terhitung 13 bulan dari saat penarikan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR + 1,25% per tahun.
On January 17, 2011, the Bank was granted a USD 30,000,000 loan facility for general working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from the drawdown date. The credit facility bears interest rate of LIBOR + 1.25% per annum.
Pada tanggal 17 Februari 2012, Bank dan The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong setuju untuk memperbaharui fasilitas pinjaman sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini adalah 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Februari 2012. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR + 1,75% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2012.
On February 17, 2012, the Bank and The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong agreed to renew the loan facility into USD 30,000,000 for general working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from February 27, 2012. The credit facility bears interest rate of LIBOR + 1.75% per annum. This credit facility has been fully drawn as of December 31, 2012.
Pada tanggal 25 Maret 2013, Bank dan The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong setuju untuk memperbaharui jangka waktu pinjaman tersebut diatas menjadi 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Maret 2013 fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.
On March 25, 2013, the Bank and The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong agreed to renew the time period of the above facility to 13 months from March 27, 2013. This credit facility has been fully drawn as of December 31, 2013.
Pada tanggal 26 Juni 2014, Bank dan The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong setuju untuk memperbaharui jangka waktu pinjaman tersebut diatas menjadi 13 bulan terhitung mulai tanggal 23 Juli 2014 fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On June 26, 2014, the Bank and The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong agreed to renew the time period of the above facility to 13 months starting from July 23, 2014. This credit facility has been fully drawn as of December 31, 2014.
- 65 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura
c.
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapore
Bank
The Bank
Bank memperoleh tiga fasilitas pinjaman dari Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited, sebagai berikut:
The Bank obtained three outstanding loan facilities from Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited as follows:
Pada tanggal 20 September 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 30 Mei 2014, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 31 Mei 2016. Fasilitas ini mempunyai tingkat bunga mengambang cost of funds + 1,50% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
On September 20, 2007, the Bank was granted a USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years. This facility was amended several times, the latest on May 30, 2014 which extend the term of loan to May 31, 2016. The facility bears floating interest rate at cost of funds + 1.50% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 1 September 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 4 Juni 2014 yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 28 April 2017. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga cost of fund + 1,50% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
On September 1, 2008, the Bank acquired another USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years. The facilty was amended several times, the latest on June 4, 2014 which extend the term of loan to April 28, 2017. The credit facility bears interest at cost of fund + 1.50% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 30 September 2011, Bank memperoleh fasilitas term loan dan revolving credit, dengan total fasilitas sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini telah mengalami perubahan terakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 Desember 2016. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga cost of fund + 1,575%. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar USD 20.000.000 dan nihil.
On September 30, 2011, the Bank obtained a 3 years term loan and revolving credit facility with total facility amounting to USD 20,000,000. This facility was amended on December 31, 2014 and expires on December 30, 2016. The credit facility bears interest at cost of fund + 1.575% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. The loan balance as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 20,000,000 and nil, respectively.
- 66 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
d.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Entitas Anak
The Subsidiary
Pada tanggal 23 Juli 2010, entitas anak melakukan perjanjian kredit dengan Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd dengan plafond USD 3.000.000, yang digunakan untuk modal kerja. Tingkat suku bunga per tahun adalah margin of 2,25% interbank market.
On July 23, 2010, the subsidiary entered into loan agreement with Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd for a credit facility of up to USD 3,000,000, to be used for general working capital. The interest rate per annum is margin of 2.25% interbank market.
Pada tanggal 31 Juli 2012, entitas anak dan Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, Singapura setuju untuk meningkatkan plafond fasilitas kredit menjadi USD 5.000.000. Tingkat suku bunga per tahun adalah cost of fund + 1,50%. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015 melalui Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 25 Juli 2014.
On July 31, 2012, the subsidiary and Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, Singapore agreed to increase such credit facility to USD 5,000,000. The interest rate per annum is cost of fund + 1.50%. This agreement has been extended several times, the latest was extended until October 31, 2015, through Credit Facility Amendment dated July 25, 2014.
Saldo pinjaman sebesar USD 5.000.000 per 31 Desember 2013.
The outstanding loan balance amounted to USD 5,000,000 as of December 31, 2013.
Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 24 Oktober 2014.
The loan facility has been fully paid on October 24, 2014.
The Japan Bank Cooperation (JBIC)
for
International
d.
The Japan Bank Cooperation (JBIC)
for
International
Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan tujuan pembiayaan, dengan cara subpinjaman, kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi, dan/atau modal jangka panjang dari sub-peminjam:
The Bank was granted credit facility for the sole purpose of financing, by way of sub-loan, long-term fund requirements for investments and/or long-term capital of sub-borrowers:
Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank memperoleh fasilitas sebesar JPY 250.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On March 30, 2009, the Bank obtained a JPY 250,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah base rate atau floor rate, yang mana yang lebih tinggi. Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan kecil dan menengah - base rate + 0,04% per tahun atau floor rate + 0,25% per tahun, yang mana yang lebih tinggi.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations - base rate or floor rate, whichever is higher.
Saldo per tanggal 31 Desember 2013 sebesar JPY 23.160.000.
The loan balance outstanding as December 31, 2013 amounted JPY 23,160,000.
Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 3 Oktober 2014.
The loan facility has been fully paid on October 3, 2014.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - base rate + 0.04% per annum or floor rate + 0.25% per annum, whichever is higher.
- 67 -
of to
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank memperoleh fasilitas (JBIC V) sebesar USD 10.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan berskala kecil dan menengah - floating rate yang berlaku pada tingkat + 0.25% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - applicable floating rate + 0.25% per annum.
Tanggal akhir pembayaran adalah 3 Oktober 2015.
kembali
The final repayment date is October 3, 2015.
Saldo per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar USD 1.312.000 dan USD 3.087.500.
The loan balance outstanding as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 1,312,000 and USD 3,087,500, respectively.
Pada tanggal 1 April 2011, Bank memperoleh fasilitas (JBIC VI) sebesar USD 13.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On April 1, 2011, the Bank obtained a USD 13,000,000 facility (JBIC VI) which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan Perusahaan berskala kecil dan menengah – applicable rate yang berlaku pada tingkat + 0.25% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - applicable floating rate + 0.25% per annum.
Tanggal akhir pembayaran adalah 3 Januari 2018.
The final repayment January 3, 2018.
kembali
Saldo per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar USD 3.814.000 dan USD 5.590.000.
On March 30, 2009, the Bank obtained a USD 10,000,000 facility (JBIC V) which bears an interest rate determined as follows:
date
is
The loan balance outstanding as of December 31, 2014 and 2013 amounted to USD 3,814,000 and USD 5,590,000, respectively.
Pada tanggal 13 Februari 2014, Bank memperoleh fasilitas (JBIC VII) sebesar USD 13.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut: Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
On February 13, 2014, the Bank obtained a USD 13,000,000 facility (JBIC VII) which bears an interest rate determined as follows: For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
- 68 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan berskala kecil dan menengah - floating rate yang berlaku pada tingkat + 0.15% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - applicable floating rate + 0.15% per annum.
Tanggal akhir pembayaran adalah 3 Januari 2023.
The final repayment January 3, 2023.
kembali
Saldo per tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD 3.000.000.
The loan balance outstanding as December 31, 2014 amounted USD 3,000,000.
Pembayaran dari semua fasilitas pinjaman dari JBIC akan diangsur secara triwulanan pada hari ketiga, sementara bunganya dibayarkan setiap tanggal 3 bulan Januari dan Juli, sampai pada saat jatuh tempo. e.
e.
Pada tanggal 22 Februari 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for six months per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga.
On February 22, 2013, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 loan facility for a term of 12 months with margin over JIBOR rate for six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest.
On March 18, 2014, the Bank agreed to extend this facility to March 18, 2015. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014 and 2013.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 6 atau 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for six months per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Pada tanggal 6 November 2014, Bank setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 6 November 2015. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
f.
of to
PT Bank Central Asia
Pada tanggal 18 Maret 2014, Bank setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 18 Maret 2015. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
is
The payment of principal of all loan facilities from JBIC shall be made quarterly on the third day of the month while interest is payable every third day of January and July, until maturity date.
PT Bank Central Asia
date
On October 11, 2013, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 loan facility for a term of 6 or 12 months with margin over JIBOR rate for six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest.
On November 6, 2014, the Bank agreed to extend this facility to November 6, 2015. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014 and 2013.
Citibank
f.
Pada tanggal 11 Juni 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman revolving sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jatuh tempo atas fasilitas ini adalah satu tahun dari tanggal penarikan, efektif tanggal 20 Mei 2014. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014. Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 100.000.000.000 dan nihil.
Citibank On June 11, 2011, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 revolving credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is one year, effective May 20, 2014. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014. The loan balance outstanding as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 100,000,000,000 and nil, respectively.
- 69 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
g.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Bank ANZ Indonesia
g.
Pada tanggal 15 April 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan Bank. Jangka waktu fasilitas ini adalah dua tahun dari tanggal penarikan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,25% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On April 15, 2014, the Bank was granted a Rp 200,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is two years, effective since the first drawdown date. This facility bears fixed interest rate of 9.25% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
Pada tanggal 12 September 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah tiga tahun dari tanggal penarikan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,20% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On September 12, 2014, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is three years, starting from the first drawdown date. This facility bears fixed interest rate of 9.20% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
Pinjaman yang diterima dari Bank ANZ Indonesia pada tahun 2014 dijamin dengan deposito berjangka dalam mata uang asing (Catatan 7). h.
Bank ANZ Indonesia
The borrowing received from Bank ANZ Indonesia in 2014 is secured by time deposits which is denominated in foreign currency (Note 7).
Standard Chartered Bank
h.
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 15 April 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah dua tahun dari tanggal penarikan yaitu tanggal 21 April 2016. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,35% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On April 15, 2014, the Bank was granted a Rp 200,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is two years, starting from the first drawdown date, which is April 21, 2016. This facility bears fixed interest rate of 9.35% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
Pada tanggal 23 Juni 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah tiga tahun dari tanggal penarikan yaitu tanggal 28 Juni 2017. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,40% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On June 23, 2014, the Bank was granted a Rp 150,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is three years, starting from the first drawdown date, which is June 28, 2017. This facility bears fixed interest rate of 9.40% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
Pada tanggal 26 September 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 300.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah tiga tahun dari tanggal penarikan yaitu tanggal 29 September 2017. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga JIBOR + 0,95% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On September 26, 2014, the Bank was granted a Rp 300,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is three years, starting from the first drawdown date, which is September 29, 2017. This facility bears fixed interest rate of JIBOR + 0.95% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
Pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank pada tahun 2014 dijamin dengan deposito berjangka dalam mata uang asing (Catatan 7).
The borrowing received from Standard Chartered Bank in 2014 is secured by time deposits which is denominated in foreign currency (Note 7).
- 70 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
i.
j.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
OCBC – NISP Bank, Jakarta
i.
OCBC – NISP Bank, Jakarta
Pada tanggal 15 Februari 2012, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 250.000.000.000 untuk kepentingan kegiatan usaha. Fasilitas ini tersedia dari tanggal 21 Februari 2012 sampai dengan tanggal 21 Februari 2014 dan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo sementara bunga akan dibayarkan setiap 6 bulan sekali.
On February 15, 2012, the Bank was granted a Rp 250,000,000,000 term loan facility for operational purposes. The credit facility is available from February 21, 2012 to February 21, 2014 and bears a fixed interest rate of 8.75% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually.
Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan telah dilunasi pada tanggal 21 Februari 2014.
This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and fully paid on February 21, 2014.
Pinjaman yang diterima dari OCBC – NISP Bank, Jakarta pada tahun 2013 dijamin dengan deposito berjangka dalam mata uang asing pada OCBC Bank, Singapura (Catatan 7).
The borrowing received from OCBC – NISP Bank, Jakarta in 2013 is secured by time deposits which is denominated in foreign currency on OCBC Bank, Singapore (Note 7).
CIMB Bank Niaga, Jakarta
j.
CIMB Bank Niaga, Jakarta
Pada tanggal 3 November 2009, Bank memperoleh fasilitas money market sebesar Rp 200.000.000.000 untuk tujuan pendanaan dan modal kerja. Pada tanggal 3 November 2010, fasilitas pinjaman ini dinaikkan menjadi Rp 300.000.000.000. Fasilitas ini mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 5 November 2014, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 5 November 2015. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga JIBOR + 2,60% per tahun.
On November 3, 2009, the Bank was granted a Rp 200,000,000,000 money market facility for funding and working capital purposes. On November 3, 2010 the facility was raised to Rp 300.000.000.000. This facility was amended several times, the latest on November 5, 2014 which extend the term of loan to November 5, 2015. The facility bears interest rate of JIBOR + 2.60% per annum.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas pinjaman ini belum digunakan oleh Bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the credit facility has not yet used by the Bank.
22. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
22. ACCRUED EXPENSES 2014 Rp
2013 Rp
Beban bunga atas: Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Simpanan Simpanan dari bank lain Lain-lain
32.081.141.522 13.549.375.000 4.581.005.683 49.842.813 352.463.766
20.558.195.279 13.549.375.000 6.737.033.094 106.741.001 465.357.184
Interest on: Borrowings Securities issued Deposits Deposits from other banks Others
Jumlah
50.613.828.784
41.416.701.558
Total
- 71 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
23. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank
The Bank
Bank menghitung imbalan pasca kerja berdasarkan mana yang lebih tinggi antara imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan imbalan berdasarkan Kesepakatan Kerja antara Bank dan karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah 233 dan 228 karyawan.
The Bank calculates post-employment benefits obligation, whichever is higher between the benefits stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and benefits under the Collaboration Agreement between the employees and the Bank. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2014 and 2013 is 233 and 228, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statement of comprehensive income in respect of the postemployment benefits is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Pengaruh kurtailmen/penyelesaian program Ekspektasi pengembalian aset program
7.673.808.056 4.424.842.256 362.969.730 17.856.715.532 (1.486.764.005)
Effect of curtailment/settlement (1.336.653.513) Expected return on plan assets
Jumlah
28.831.571.569
10.942.780.157
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang muncul dari kewajiban Bank terkait dengan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Liabilitas bersih
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss
Total
The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of these postemployment benefits are as follows:
2014 Rp Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui
7.213.286.131 3.681.272.749 1.384.874.790
2013 Rp
59.341.477.135 (46.600.221.667) (12.741.255.468) -
60.529.723.939 Present value of obligation (50.651.864.699) Fair value of plan assets (9.877.859.240) Unrecognized actuarial loss -
- 72 -
Net liability
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Movements of present value of defined benefit obligation are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Saldo awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Keuntungan yang dibayarkan Kurtailment dan penyelesaian program Kerugian (keuntungan) aktuaria
51.587.787.334 4.424.842.256 3.425.580.579 (2.793.341.567) (8.382.954.996) 4.213.641.642
63.937.665.038 3.681.272.749 4.195.824.956 (7.506.490.441) (12.720.484.968)
Saldo akhir Biaya untuk direktur/tenaga kerja asing
52.475.555.248
51.587.787.334
6.865.921.887
8.941.936.605
Jumlah
59.341.477.135
60.529.723.939
Balance at beginning of the year Interest cost Current service cost Benefit paid Curtailment and settlements Actuarial loss (gain) Ending balance Accrual for Director/Expatriate Total
Bank menyiapkan dana untuk pembayaran imbalan pasca kerja bagi karyawannya. Dana tersebut ditempatkan dalam kontrak asuransi jiwa dengan Allianz Life Indonesia. Dalam kontrak, asuransi jiwa berfungsi sebagai administrator dan fund manager, dan tidak mengambil kewajiban atas kecukupan dana untuk membayar klaim aktual. Dana tersebut diinvestasikan terutama dalam deposito berjangka.
The Bank sets up fund for payment of post employment obligation for its employees. The fund is put in a life insurance contract with Allianz Life Indonesia. In the contract, life insurance acts as an administrator and fund manager, and does not take the liability of sufficiency of the fund to pay for actual claim. The fund is invested principally in time deposits.
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2014 Rp Saldo awal Kontribusi atas aset program Beban tahun berjalan (Catatan 30) Saldo akhir
2013 Rp
(28.831.571.569) 28.831.571.569 -
-
Nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Nilai wajar aset aktual
Ending balance
Fair value plan assets are as follows:
2014 Rp Nilai wajar aset - awal Kontribusi aset program Keuntungan yang diharapkan aset program Manfaat yang dibayarkan Kurtailmen dan penyelesaian program Nilai wajar aset yang diharapkan Kerugian dari aset
Beginning balance (10.942.780.157) Contribution to plan assets Amount charged to statement of 10.942.780.157 comprehensive income (Note 30)
2013 Rp
50.651.864.699 28.831.571.569
46.206.003.713 10.942.780.157
Fair value of assets - beginning Contribution to plan assets
1.486.764.005 (9.117.583.762) (24.693.512.131) 47.159.104.380 (558.882.713)
1.336.653.513 (7.731.386.382) 50.754.051.001 (102.186.302)
Expected return on plan assets Benefit payment Curtailments and settlements Expected fair value of assets Loss from assets
46.600.221.667
50.651.864.699
Actual fair value of assets
- 73 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Ekspektasi imbalan hasil investasi
2014
2013
8,25% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 6,0% p.a
8,80% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 6,0% p.a
Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut: 2014 Rp Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas imbalan program
2013 Rp
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Expected return on investment
The history of experience adjustments is as follows: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
59.341.477.135
60.529.723.939
70.087.036.409
60.239.074.943
42.854.684.023
1.418.771.662
865.175.749
1.553.641.024
(96.692.821)
(261.652.013)
Present value of obligation Experience adjustments on plan liabilities
Entitas Anak
The Subsidiary
Entitas anak menghitung beban dan liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 11 dan 9 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The subsidiary calculates post-employment benefits obligation as stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. There are 11 and 9 employees entitled to the benefits as of December 31, 2014 and 2013.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statement of comprehensive income in respect of the post-employment benefits is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum direalisasi Amortisasi kerugian aktuarial
34.913.868 26.179.341
26.015.440 18.886.124
48.554 1.043.343
48.554 4.723.356
Jumlah
62.185.106
49.673.474
- 74 -
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost Amortization of actuarial loss Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang muncul dari kewajiban entitas anak terkait dengan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the subsidiary’s obligation in respect of these post employment benefits are as follows:
2014 Rp
2013 Rp Present value of past service liability Unrecognized past service (639.460) cost
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
375.057.586
287.685.062
(73.638.294)
(48.402.322) Unrecognized actuarial loss
Liabilitas bersih
300.828.386
238.643.280 Net liability
(590.906)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 30) Saldo akhir tahun
Movements in the net liability recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
238.643.280
188.969.806
62.185.106
49.673.474
300.828.386
238.643.280
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Balance at beginning of year Amount charged to comprehensive income (Note 30) Balance at end of year
Movements of present value of defined benefit obligation are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Saldo awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Kerugian (keuntungan) aktuaria
287.685.062 26.179.341 34.913.868 26.279.315
304.614.903 18.886.124 26.015.440 (61.831.405)
Balance at beginning of the year Interest cost Current service cost Actuarial loss (gain)
Saldo akhir tahun
375.057.586
287.685.062
Balance at end of year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2014
2013
8,43% 5% 100% TMI III 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 years old and reducing linearly to 1% at age 50 years old and thereafter
9,10% 5% 100% TMI III 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 years old and reducing linearly to 1% at age 50 years old and thereafter
- 75 -
Discount rate per annum Salary increment rate Mortality rate Resignation rate
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut: 2014 Rp Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas imbalan program
2013 Rp
The history of experience adjustments is as follows: 2012 Rp
2011 Rp
375.057.586
287.685.062
304.614.903
225.166.459
146.367.292
19.126.341
(83.264.203)
36.803.623
37.160.037
13.338.479
24. MODAL SAHAM
Present value of obligation Experience adjustments on plan liabilities
24. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
2010 Rp
Jumlah Saham/ Number of Shares
The composition of stockholders is as follows:
2014 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Tuan William Budiman
1.758.409
43,42
175.840.900.000
1.215.000 806.699 205.710 64.182
30,00 19,92 5,08 1,58
121.500.000.000 80.669.900.000 20.571.000.000 6.418.200.000
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Mr. William Budiman
Jumlah
4.050.000
100,00
405.000.000.000
Total
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp 123.739.900.000
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Tuan William Budiman
1.237.399
2013 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership % 43,42
855.000 567.677 144.759 45.165
30,00 19,92 5,08 1,58
85.500.000.000 56.767.700.000 14.475.900.000 4.516.500.000
Jumlah
2.850.000
100,00
285.000.000.000
Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
Name of Stockholders Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Mr. William Budiman Total
Sehubungan dengan meninggalnya Tn. William Budiman pada tanggal 31 Januari 2004, berdasarkan Akta Keterangan Mengenai Hak Waris No. 68 tanggal 27 April 2004 dari notaris Inggraini Yamin, S.H., menyatakan bahwa saham-saham Bank milik Tn. William Budiman saat ini dimiliki bersama oleh Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman dan Wilson Budiman, selaku kuasa dalam menjalankan hak dan wewenang serta melaksanakan liabilitas yang berhubungan dengan saham-saham Bank.
In connection with the death of Mr. William Budiman on January 31, 2004, and based on the Decree of Inherited Rights No. 68 dated April 27, 2004 of Inggraini Yamin, S.H., the shares owned by Mr. William Budiman are now jointly owned by Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman and Wilson Budiman, the trustees who have the right to execute the activities concerning shares of the Bank.
Perubahan jumlah saham beredar sejak tanggal 1 Januari 2013 hingga 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Changes in the number of shares since January 1, 2013 until December 31, 2014 are as follow:
Lembar/Shares Saldo 1 Januari dan 31 Desember 2013 Dividen saham
2.850.000 1.200.000
Balance as of January 1 and December 31, 2013 Stock dividends
Saldo 31 Desember 2014
4.050.000
Balance as of December 31, 2014
- 76 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 dan/and 2014 Rp
Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
116.788.145.625 (13.631.394.437)
Additional paid-in capital Differences in value of restructuring transactions among entities under common control
Jumlah
103.156.751.188
Total
26. BUNGA YANG DIPEROLEH
26. INTEREST EARNED 2014 Rp
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Sub Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman dan piutang yang diberikan Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sewa pembiayaan Anjak piutang Giro Pembiayaan konsumen Sub jumlah - Pinjaman dan piutang yang diberikan Mata uang asing Pinjaman dan piutang yang diberikan Kredit Sewa pembiayaan Wesel ekspor Penempatan pada bank lain Giro Sub jumlah - Pinjaman dan piutang yang diberikan Jumlah
2013 Rp
14.683.376.846 1.651.063.832
9.484.554.363
Rupiah Held to maturity Securities Bank Indonesia Certificate
-
Government Bonds
16.334.440.678
9.484.554.363
501.723.079.794
409.630.195.346
60.556.972.480 15.023.265.947 4.288.539.445 1.312.776.197 65.120.822
55.054.006.760 19.139.877.533 4.820.276.389 1.464.072.195 100.412.002
582.969.754.685
490.208.840.225
211.147.345.782 12.194.955.742 2.142.625.741 2.045.988.303 258.076.285
180.106.353.436 10.599.071.428 1.606.465.879 1.301.805.565 215.465.691
Loan and receivable Loans Finance leases Export draft Placements with other banks Demand deposits
227.788.991.853
193.829.161.999
Subtotal - Loan and receivable
827.093.187.216
693.522.556.587
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 13.766.541.284 dan Rp 17.631.107.702.
Subtotal - Held to maturity Loan and receivable Loans Placement with Bank Indonesia and other banks Finance Lease Factoring Demand deposits Consumer financing
Subtotal - Loan and receivable Foreign currencies
Total
For the years ended December 31, 2014 and 2013, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp 13,766,541,284 and Rp 17,631,107,702, respectively.
- 77 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
27. BUNGA YANG DIBAYAR
27. INTEREST INCURRED 2014 Rp
Liabilities keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Rupiah Deposito berjangka Surat berharga yang diterbitkan Simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima Giro Tabungan Mata uang asing Simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima Deposito berjangka Giro Jumlah
2013 Rp
119.898.561.629 42.225.000.000
100.754.271.828 57.911.875.000
86.569.549.336 6.258.814.438 104.741.604
34.232.841.112 6.559.521.544 77.571.613
44.377.950.217 6.483.345.135 978.844.481
37.632.718.909 4.316.165.428 700.732.873
306.896.806.840
242.185.698.307
28. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
Financial liabilities measured at amortized cost Rupiah Time deposits Securities issued Deposits from other banks and borrowings Demand deposits Savings deposits Foreign currencies Deposits from other banks and borrowings Time deposits Demand deposits Total
28. OTHER FEES AND COMMISSIONS
Pendapatan provisi dan komisi lainnya terutama berasal dari pendapatan jasa atas penerbitan bank garansi dan komisi atas transaksi ekspor impor serta jasa pengiriman uang.
Revenues from other fees and commissions mainly consist of service fees on bank guarantees issued, commissions on trade finance transactions, and fee on remittances.
29. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
29. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES
2014 Rp
ALLOWANCE
2013 Rp
Kredit (Catatan 10) Piutang sew a pembiayaan (Catatan 12) Piutang pembiayaan konsumen Anjak piutang
104.130.183.420 159.821.266 80.557 (10.020.570)
81.671.039.341 (31.153.843) (117.609) 7.387.839
Loans (Note 10) Finance leases receivable (Note 12) Consumer financing receivables Factoring
Jumlah
104.280.064.673
81.647.155.728
Total
- 78 -
FOR
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2014 Rp
Imbalan pasca kerja (Catatan 23) Sewa Honorarium tenaga ahli Penyusutan (Catatan 14) Perbaikan dan pemeliharaan Sarana informasi Pendidikan Komunikasi Amortisasi biaya software Alat-alat kantor Transportasi Asuransi Representasi Listrik, air dan gas Promosi dan iklan Pajak dan ijin Keanggotaan Lain-lain Jumlah
2013 Rp
28.893.756.675 28.487.036.955 18.590.009.045 17.607.884.684 8.449.527.634 5.700.175.786 4.936.592.096 4.550.719.986 2.780.112.602 1.856.906.614 1.768.168.655 1.535.414.331 1.415.740.502 1.191.079.499 1.119.085.144 586.739.976 483.198.151 10.762.353.070
10.992.453.631 11.691.062.102 12.343.973.226 3.844.761.590 6.023.521.215 4.943.958.854 4.124.061.113 4.140.787.341 3.201.878.454 1.988.303.552 1.538.409.077 1.813.462.397 1.073.988.786 2.659.363.456 1.651.926.159 809.989.155 600.787.762 10.293.423.709
Post-employment benefits (Note 23) Rent Professional fee Depreciation (Note 14) Repairs and maintenance Information facility Training Communication Amortization of software cost Office supplies Transportation Insurance Representation Electricity, water and gas Promotion and advertisement Taxes and licenses Membership Others
140.714.501.405
83.736.111.579
Total
31. BEBAN TENAGA KERJA
31. PERSONNEL EXPENSES 2014 Rp
2013 Rp
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Kesejahteraan karyawan
57.145.472.349 26.089.786.323 4.565.747.332
52.965.931.399 23.924.095.692 4.355.086.689
Salaries and wages Allowances Employee's welfare
Jumlah
87.801.006.004
81.245.113.780
Total
Details of salaries and benefits of Group’s Board of Directors and Commissioners are as follows:
Rincian gaji dan tunjangan atas Dewan Direksi dan Komisaris Grup adalah sebagai berikut: 2014 Rp Gaji dan upah Tunjangan Kesejahteraan Jumlah
2013 Rp
8.984.159.745 6.197.804.136 2.182.369.893
8.119.251.708 4.658.083.061 1.976.954.265
17.364.333.774
14.754.289.034
- 79 -
Salaries and wages Allowances Welfare Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
32. PAJAK PENGHASILAN
32. INCOME TAX
Beban pajak terdiri dari:
Income tax expense consists of the following: 2014 Rp
2013 Rp
Pajak kini Bank Entitas anak
51.514.238.500 4.623.041.026
73.916.290.750 4.399.874.191
Sub jumlah
56.137.279.526
78.316.164.941
Pajak tangguhan Bank Entitas anak
15.481.156.145 (144.224.015)
6.485.235.435 405.159.205
Sub jumlah
15.336.932.130
6.890.394.640
71.474.211.656
85.206.559.581
Jumlah
Current tax The Bank Subsidiary Sub total Deferred tax The Bank Subsidiary Sub total Total
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak
279.410.115.083 (18.843.885.167)
602.179.519.173 (19.783.365.378)
Income before tax expense per consolidated statements of comprehensive income Income before tax - subsidiary
Laba sebelum pajak - Bank
260.566.229.916
582.396.153.795
Income before tax - the Bank
Perbedaan temporer Beban (pendapatan) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal
(61.924.624.580)
(25.940.941.739)
7.415.352.236
(260.790.049.018)
Temporary differences Non deductible expenses (non taxable income)
Laba kena pajak - Bank
206.056.957.572
Beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Taxable income - the Bank
The details of current tax expense and payable are as follows:
2014 Rp Beban pajak kini Bank Entitas anak
295.665.163.038
2013 Rp
51.514.238.500 4.623.041.026
73.916.290.750 4.399.874.191
56.137.279.526
78.316.164.941
6.627.020 51.272.796.000
8.780.700 57.649.637.000
51.279.423.020
57.658.417.700
4.279.932.369
4.023.055.497
Utang pajak kini - Bank (Catatan 20) Utang pajak kini - entitas anak (Catatan 20)
234.815.480
16.257.873.050
343.108.657
376.818.694
Jumlah Utang Pajak
577.924.137
16.634.691.744
Sub jumlah Dikurangi pembayaran pajak di muka Bank Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Sub jumlah Entitas anak Pajak penghasilan Pasal 25
- 80 -
Current tax expenses The Bank Subsidiary Sub total Less prepaid taxes The Bank Income taxes Article 23 Article 25 Sub total Subsidiary Income taxes Article 25 Current tax payable - the Bank (Note 20) Current tax payable subsidiary (Note 20) Total Tax Payable
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2013 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and corporate income tax in 2013 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Entitas anak menggunakan fasilitas pengurangan pajak. Sejak tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerapkan fasilitas pengurangan tarif untuk wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50 miliar akan mendapatkan pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif yang dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 miliar.
The subsidiary applied tariff deduction facility. Starting 2009, the Government of Republic of Indonesia enacted the tariff deduction facility, which provides that resident corporate tax payers with gross revenue up to Rp 50 billion shall receive a 50% reduction in the corporate tax rate on the taxable income for gross revenue up to Rp 4.8 billion.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dan perubahan dari liabilitas tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
1 Januari/ January 1, 2013 Rp
pajak
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income Rp
The details of and changes in the Group’s deferred tax liabilities are as follows:
31 Desember/ December 31, 2013 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to comprehensive income Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Bank Liabilitas pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai-kredit Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Jumlah liabilitas pajak tangguhan Entitas anak Liabilitas pajak tangguhan
(24.187.381.543) (652.959.317)
(6.676.557.135) 191.321.700
(30.863.938.678)
(15.683.080.763)
(461.637.617)
(24.840.340.860)
(6.485.235.435)
(31.325.576.295)
(2.037.139.350)
(405.159.205)
(2.442.298.555)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
201.924.618
(15.481.156.145)
144.224.015
(46.547.019.441) (259.712.999)
The Bank Deferred tax liabilities: Allowance for impairment losses - loans Securities issuance costs
(46.806.732.440)
Total deferred tax liabilities
(2.298.074.540)
Subsidiary Deferred tax liabilities
A reconciliation between total tax expense and the amounts computed by multiplying the prevailing effective tax rate to income before tax is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak
279.410.115.083 (18.843.885.167)
602.179.519.173 (19.783.365.378)
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax - subsidiary
Laba sebelum pajak - Bank
260.566.229.916
582.396.153.795
Income before tax - Bank
Tarif pajak yang berlaku Beban (pendapatan) yang tidak dapat menurut diperhitungkan fiskal menurut fiskal
65.141.556.729
145.599.038.449
1.853.837.916
(65.197.512.264)
Tax expense at effective tax rates Non deductible expenses (non taxable income)
Beban Pajak - Bank Beban Pajak - entitas anak
66.995.394.645 4.478.817.011
80.401.526.185 4.805.033.396
Tax Expense - Bank Tax Expenses - subsidiary
Jumlah
71.474.211.656
85.206.559.581
Total
- 81 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
33. LABA PER SAHAM
33. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The following data was used to compute the basic earnings per share:
2014 Rp Laba bersih untuk laba per saham dasar
2013 Rp
207.934.754.222 Lembar/ Shares
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar/dilusian
516.971.761.325
Net income for the computation of basic earnings per share
Lembar/ Shares
3.450.000
3.450.000
Number of shares Weighted average outstanding common shares for computation of basic/diluted earnings per share
Pada tahun 2013, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang dimiliki disesuaikan secara proporsional (dari 2.850.000 lembar menjadi 3.450.000 lembar saham) seakan-akan dividen saham telah dibagikan pada tanggal penyajian paling awal (Catatan 24).
In 2013, the number of weighted average ordinary shares outstanding is adjusted proportionately (from 2,850,000 shares to 3,450,000 shares) as if the stock dividends had taken place at the earliest period presented (Note 24).
Laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, karena tidak ada potensi dilusi saham pada tanggal pelaporan.
The diluted earnings per share are same with the basic earning per share for the years ended December 31, 2014 and 2013, as there are no potential dilutive shares as of reporting date.
34. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
34. DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
a.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 13 tanggal 30 Juni 2014, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai, dividen saham dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2013 masing-masing sebesar Rp 100.320.000.000, Rp 120.000.000.000 dan Rp 286.674.227.611.
a.
Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 13 dated June 30, 2014, the shareholders had approved the distribution of Rp 100,320,000,000 cash dividends, Rp 120,000,000,000 stock dividends for the 2013 financial year and the appropriation of Rp 286,674,227,611 for general reserve.
b.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 206/Sek-Dir/PL/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2012 masing-masing sebesar Rp 70.024.500.000 dan Rp 248.594.758.000.
b.
Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 206/Sek-Dir/PL/VI/2013 dated June 24, 2013, the shareholders had approved the distribution of Rp 70,024,500,000 cash dividends for the 2012 financial year and the appropriation of Rp 248,594,758,000 for general reserve.
35. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
35. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
Pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Related parties are as follows:
1.
Resona Bank Ltd., Tokyo, dan William Budiman merupakan pemegang saham Bank.
1.
Resona Bank Ltd., Tokyo, and William Budiman are the shareholders of the Bank.
2.
Saitama Resona Bank Ltd., pemegang saham utamanya sama dengan pemegang saham utama Bank.
2.
Saitama Resona Bank Ltd., the ultimate shareholder is the same as the Bank’s ultimate shareholder.
3.
The Bank of East Asia, Ltd. merupakan pemegang saham utama dari East Asia Indonesian Holdings, Ltd., yang merupakan salah satu pemegang saham Bank.
3.
The Bank of East Asia, Ltd. is the ultimate shareholder of East Asia Indonesian Holdings, Ltd., one of the shareholders of the Bank.
- 82 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included the following:
1. Giro pada bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 26).
1. Demand deposits with other banks and receipt of interest (Notes 6 and 26).
2. Simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 17, 18 dan 27).
2. Deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 17, 18 and 27).
3. Pinjaman yang diterima dan pembayaran bunga (Catatan 21 dan 27).
3. Borrowings and payment of interest (Notes 21 and 27).
Persentase saldo giro pada bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah aset pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 0,21% dan 0,04%.
The percentage of balance of demand deposit with other banks from related parties to total assets in 2014 and 2013 are 0.21% and 0.04%, respectively.
Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
The percentage of balance of each liability to related parties to total liabilities are as follows:
2014 %
2013 %
Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
0,004 0,022 24,10
0,002 0,011 23,21
Deposits Deposits from other banks Borrowings
Jumlah
24,13
23,22
Total
Persentase bunga yang diperoleh dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar nihil dan 0,01%.
The percentage of interest earned from related parties to total interest revenue in 2014 and 2013 are nil and 0.01%, respectively.
Persentase bunga yang dibayar kepada pihak berelasi terhadap jumlah beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 8,20% dan 7,72%.
The percentage of interest incurred from related parties to total interest expenses in 2014 and 2013 are 8.20% and 7.72%, respectively.
36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2014 Rp
KOMITMEN Tagihan Komitmen Pihak ketiga Fasilitas pinjaman diterima dari bank-bank lain yang belum digunakan Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan dan derivatif Jumlah Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Pihak ketiga Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan dan derivatif Jumlah Liabilitas Komitmen Tagihan Komitmen - Bersih
2013 Rp
1.228.875.000.000
1.577.850.000.000
909.388.092.675 2.138.263.092.675
822.685.935.424 2.400.535.935.424
164.818.698.136 243.492.194.130
119.140.366.337 286.484.970.141
1.043.468.012.671 1.451.778.904.937
592.300.649.502 997.925.985.980
686.484.187.738
1.402.609.949.444
- 83 -
COMMITMENTS Commitment Receivables Third parties Unused credit facilities received from other banks Unsettled spot foreign currencies bought and derivative Total Commitment Receivables Commitment Liabilities Third parties Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit Unsettled spot foreign currencies sold and derivative Total Commitment Liabilities Commitment Receivables - Net
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2014 Rp KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Pihak ketiga Pendapatan bunga dalam penyelesaian
2013 Rp
29.800.127.326
9.557.261.109
CONTINGENCIES Contingent Receivables Third parties Interest receivables on non-performing loans
Liabilitas Kontinjensi Pihak ketiga Bank garansi yang diterbitkan
622.842.319.337
228.970.967.196
Contingent Liabilities Third parties Bank guarantees issued
Liabilitas Kontinjensi - Bersih
593.042.192.011
219.413.706.087
Contingent Liabilities - Net
93.441.995.727
1.183.196.243.357
Jumlah Tagihan Komitmen - Bersih
37. JATUH TEMPO KEUANGAN
ASET
DAN
LIABILITAS
37.
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Total Commitment Receivables - Net
MATURITIES OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The analysis of maturities of financial assets and liabilities (gross of allowance for impairment losses) based on remaining terms until maturity calculated from December 31, 2014 and 2013 are as follows: 2014
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months Rp
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
18.648.985.310
-
-
-
-
18.648.985.310
795.015.507.578
-
-
-
-
795.015.507.578
772.677.864.834
-
-
-
-
772.677.864.834
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Keuangan/Financial Assets Tanpa suku bunga/Without interest: Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada Bank lain/Demand deposits with other banks Tagihan deriv atif / Derivative receivables Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Piutang pembiay aan konsumen/ Consumer financing receivables Tagihan anjak piutang/Factoring receivable Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /Placement with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Ef ek-ef ek/Securities Kredit/Loans Jumlah aset keuangan/Total financial assets
2.756.367.911
3.562.558.464
8.905.614.639
105.222.783.188 12.927.086.340
66.239.585.666 -
21.368.701.370 -
548.399.366.332
530.332.353.141
1.665.676.701.169
26.170.665.065
-
-
264.011.771 -
-
-
989.841.912.874
-
-
1.874.837.513 5.958.365.907.856 286.165.812.113 -
1.090.635.039.140
-
17.099.378.527
-
192.831.070.224 12.927.086.340
1.637.002.379.516
10.339.776.708.014
-
312.336.477.178
-
264.011.771 -
-
2.080.476.952.014
81.997.932.500 90.735.951.112 -
33.617.040.693 -
48.990.937.687 91.951.760.266
89.773.221.320 147.504.218.419
69.632.414.488 19.900.785.404
81.997.932.500 332.749.565.300 259.356.764.089
3.444.658.434.815
633.751.537.964
1.836.893.715.131
7.574.319.036.361
1.726.535.579.408
15.216.158.303.679
1.443.926.956 1.815.914.784 105.222.783.188 544.737.147
2.612.502.715 66.239.585.666 -
6.064.275.310 21.368.701.370 -
231.397.397 -
-
1.443.926.956 10.724.090.206 192.831.070.224 544.737.147
3.459.642.379.039 596.040.510.000
471.550.000.000
1.957.750.000.000
1.368.846.600.000
-
3.459.642.379.039 4.394.187.110.000
-
13.755.946.941
-
2.993.498.341.272 750.000.000.000
-
288.095.512.259
-
448.961.148.004
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest: Liabilitas segera/Liabilities payable immediately Liabilitas deriv atif /Derivative liabilities Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Surat berharga y ang diterbitkan/ Securities Issued Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities Selisih/Difference
13.755.946.941
2.170.542.090.869 288.095.512.259 36.857.881.843 6.673.961.683.026 (3.229.303.248.211)
-
687.304.018.807 1.227.706.107.188 (593.954.569.224)
- 84 -
-
135.652.231.596 100.000.000.000 299.307.432.003 2.520.142.640.279 (683.248.925.148)
-
650.000.000.000 149.653.716.001 -
-
36.857.881.843
2.168.731.713.398
-
12.590.542.143.891
5.405.587.322.963
1.726.535.579.408
2.625.616.159.788
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) 2013
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months Rp
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Keuangan/Financial Assets Tanpa suku bunga/Without interest: Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada Bank lain/Demand deposits with other banks Tagihan deriv atif / Derivative receivables Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Piutang pembiay aan konsumen/ Consumer financing receivables Tagihan anjak piutang/Factoring receivable Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Ef ek-ef ek/Securities Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Jumlah aset keuangan/Total financial assets
25.246.649.960
-
-
-
-
25.246.649.960
786.922.935.723
-
-
-
-
786.922.935.723
858.995.147.749
-
-
-
-
858.995.147.749
5.184.650.046
7.492.121.000
21.065.750.612
71.100.744.453 7.729.748.206
93.904.306.775 26.607.266.781
24.850.630.961 -
194.632.436.529
713.612.061.701
1.503.793.379.625
28.629.874.984 -
1.395.777.081.184 87.587.880.000 22.611.490.758 282.250.958.387 -
-
8.481.184.889 482.697.246.286 -
38.402.449.215
239.617.647.793 361.082.807.553 -
3.252.311.943 3.273.253.811.526
-
36.994.833.601
-
189.855.682.189 34.337.014.987
1.912.301.505.998
7.597.593.195.379
300.521.365.126
-
329.151.240.110
572.869.935 -
-
572.869.935 38.402.449.215
328.590.000.000
-
1.724.367.081.184
575.830.835.456 462.295.087
3.766.669.597.979
1.332.794.187.432
2.188.812.665.759
4.482.483.489.073
2.967.330.086 2.245.822.322 71.100.744.453 1.045.347.558
5.239.686.306 93.904.306.775 -
14.066.808.699 24.850.630.961 -
1.718.660.305 -
3.471.804.014.338 376.415.057.500
100.000.000.000
2.555.516.197.500
550.096.170.000
411.938.507.175 2.324.240.013.173
87.587.880.000 270.710.323.440 2.113.800.354.857 462.295.087 14.094.999.953.416
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest: Liabilitas segera/Liabilities payable immediately Liabilitas deriv atif /Derivative liabilities Liabilitas akseptasi/ Acceptance payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Surat berharga y ang diterbitkan/ Securities Issued Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities Selisih/Difference
8.293.689.471
-
2.971.254.155.039 1.569.570.000
317.357.298.545 250.000.000.000
305.570.269.585
60.850.000.000
33.201.603.305
-
20.008.162.976 1.111.200.000 -
-
-
-
-
7.245.467.603.657
827.351.291.626
(3.478.798.005.678)
505.442.895.806
- 85 -
2.615.553.000.136 (426.740.334.377)
-
304.250.000
2.967.330.086 23.270.977.632 189.855.682.189 1.045.347.558
3.471.804.014.338 3.582.331.675.000
-
-
8.293.689.471
-
-
3.308.619.616.560 252.680.770.000
-
-
366.420.269.585
-
448.153.449.532
448.153.449.532 -
-
33.201.603.305
999.968.279.837
304.250.000
11.688.644.425.256
3.482.515.209.236
2.323.935.763.173
2.406.355.528.160
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Following are the balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2014 and 2013: 2014
Mata Uang Asing/ Foreign currency
2013
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Mata Uang Asing/ Foreign currency
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset/Assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks - Deposito/Time deposits Efek-efek/Securities - Wesel ekspor/Export bills Tagihan derivatif/Derivative receivables
Kredit/Loans Tagihan akseptasi/Acceptances receivables
Piutang sew a pembiayaan/ Finance lease receivables Bunga yang masih akan diterima/ Accrued interest receivable Aset lain-lain/Other assets
USD JPY
408.982 2.674.000
5.065.242.070 2.140.999.440
498.103 21.237.000
6.061.913.510 2.458.182.750
USD
51.000.000
631.635.000.000
51.000.000
620.670.000.000
USD JPY SGD EUR THB GBP AUD HKD
40.351.006 2.435.577.861 1.277.206 441.878 3.452.658 18.761 5.458 12.637
499.747.207.824 252.228.443.285 11.975.079.706 6.651.590.738 1.301.652.055 361.865.061 55.384.029 20.180.762
49.632.993 2.070.964.714 492.875 332.332 11.341.608 17.559 6.361 7.178
604.033.524.931 239.714.165.646 4.742.447.484 5.569.557.351 4.207.736.427 353.121.206 69.049.697 11.270.151
USD
88.060.964
1.090.635.039.140
27.000.000
328.590.000.000
USD EUR JPY THB USD USD JPY USD JPY SGD EUR USD JPY
5.203.197 74.044.245 178.985 505 412.151.061 2.093.757.897 12.534.163 265.079.400 143.000 15.147.652 59.421.946
64.441.589.133 7.668.022.013 67.477.460 6.249.011 5.104.490.899.282 216.829.567.838 155.235.610.117 27.451.622.664 1.340.768.000 187.603.671.258 6.153.736.728
2.571.699 33.443 20.792.037 433.055.067 2.839.374.209 13.849.979 125.494.092 530.840 99.514 15.765.167 115.036.622
31.297.579.914 560.478.760 2.406.678.271 5.270.280.159.928 328.657.564.692 168.554.247.959 14.525.941.149 5.107.742.480 1.667.750.601 191.862.074.966 13.315.488.997
USD JPY USD EUR JPY
250.930 7 775.255 5.544 6.904
3.107.763.549 725 9.434.853.740 92.915.396 799.173
330.285 858 566.719 6.173 13.002
4.019.570.054 99.314 6.896.974.246 103.445.765 1.504.982
Jumlah aset sebelum cadangan kerugian penurunan nilai/ Total assets before allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai /Allowance for impairment losses
8.285.743.230.197
USD JPY
(761.462) (2.085.551)
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai/ Total allowance for impairment losses
(9.430.704.961) (215.979.662)
(9.646.684.623)
Jumlah aset/Total assets
8.276.096.545.574
- 86 -
7.855.738.271.231
(549.948) (1.228.005)
(6.692.862.401) (142.141.579)
(6.835.003.980) 7.848.903.267.251
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) 2014
Liabilitas segera/ Liabilities payable immediately
Giro/Demand deposits
Deposito berjangka/Time deposits Penempatan dari bank lain/Call Money Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas derivatif/Derivative liabilities
Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable
Utang pajak/Taxes payable Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses Liabilitas lain-lain/Other liabilities
JPY USD SGD JPY USD THB SGD EUR AUD USD JPY USD USD JPY JPY THB USD USD JPY SGD EUR USD JPY USD JPY USD JPY
Mata Uang Asing/ Foreign currency
3.996.357 62.273 3.416.444.056 177.702.046 2.415.869 1.278.784 358.862 1.283 84.326.936 1.183.439.766 23.000.000 313.926.000 60.000.000 71.438.475 47.409 11 12.534.163 265.079.400 143.000 6.670 17.046 1.105.420 177.509 547.305 506.131
Jumlah liabilitas/Total liabilities
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
413.862.731 771.248.380 353.806.946.439 2.200.839.835.252 910.782.583 11.989.875.221 5.401.954.503 13.016.434 1.044.389.108.552 122.557.022.167 284.855.000.000 3.887.973.510.000 6.213.600.000 7.398.168.471 17.737.591 135.135 155.235.610.117 27.451.622.664 1.340.768.000 82.602.376 1.765.284 13.690.623.390 18.382.831 6.778.371.196 52.414.924
18.440.908 43.322 1.274 3.221.759.689 177.471.458 10.328.452 496.567 371.801 1.294 107.251.469 1.700.170.956 30.000.000 276.877.500 133.160.000 22.825.350 13.849.979 125.494.092 530.840 99.514 8.212 8 720.847 231.695 483.550 758.210
2.134.535.101 527.230.566 12.255.060 372.918.684.003 2.159.827.644.956 3.831.855.636 4.777.968.636 6.231.007.428 14.046.034 1.305.250.377.973 196.794.788.157 365.100.000.000 3.369.599.175.000 15.413.270.000 2.642.034.280 168.554.247.959 14.525.941.149 5.107.742.480 1.667.750.601 99.941.013 926 8.772.710.779 26.818.678 5.884.804.042 87.762.806
8.132.203.964.241
Aset - Bersih/Net Total Asset
143.892.581.333
Kurs konversi yang digunakan Bank pada tanggal 26 Maret 2015, 31 Desember 2014 dan 2013, menggunakan kurs Reuters jam 16.00 WIB sebagai berikut:
Mata Uang Asing
USD 1 SGD 1 GBP 1 EUR 1 JPY 1 CHF 1 HKD 1 AUD 1 THB 1
2013 Mata Uang Asing/ Foreign currency
26 Maret/March 26, 2015 Rp 13.017,00 9.541,00 19.471,00 14.360,00 109,84 13.679,00 1.679,00 10.246,00 400,00
8.009.802.593.263 (160.899.326.012)
The conversion rates used as of March 26, 2015, December 31, 2014 and 2013 were Reuters’ rates as of 4:00 PM Western Indonesian Time with details as follows: 31 Desember/December 31, 2014 2013 Rp Rp 12.385,00 9.376,00 19.288,00 15.053,00 103,56 12.516,00 1.597,00 10.148,00 377,00
- 87 -
12.170,00 9.622,00 20.111,00 16.759,00 115,75 13.674,00 1.570,00 10.856,00 371,00
Foreign Currency
USD 1 SGD 1 GBP 1 EUR 1 JPY 1 CHF 1 HKD 1 AUD 1 THB 1
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
39. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
39. CLASSIFICATIONS AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.
2014 Catatan/ Notes
Aset keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sew a pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain
Diperdagangkan Liabilitas derivatif Jumlah Liabilitas Keuangan
2013 Nilai w ajar/ Fair value Rp
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Nilai w ajar/ Fair value Rp
8
268.307.976.167
268.307.976.167
238.852.264.766
238.852.264.766
9
17.099.378.527
17.099.378.527
36.994.833.601
36.994.833.601
5 6 7 8 10 11 12
15
Jumlah Aset Keuangan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
16 17 18 11 19 21 22
18.648.985.310 877.013.440.078 772.677.864.834
18.648.985.310 877.013.440.078 772.677.864.834
25.246.649.960 874.510.815.723 858.995.147.749
25.246.649.960 874.510.815.723 858.995.147.749
2.080.476.952.014 64.441.589.133 10.419.820.008.380 192.831.070.224 312.055.667.711 263.773.474 12.927.086.340
2.080.476.952.014 64.441.589.133 10.599.133.472.103 192.831.070.224 312.336.477.178 264.011.771 12.927.086.340
1.724.367.081.184 31.989.235.249 9.636.097.661.625 189.855.682.189 329.495.105.379 572.712.195 38.392.428.645 34.337.014.987
1.724.367.081.184 31.989.235.249 9.711.393.550.236 189.855.682.189 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215 34.337.014.987
15.036.563.792.192
15.216.158.303.679
14.019.706.633.252
14.095.131.129.991
1.443.926.956 6.453.140.720.311 288.095.512.259 192.831.070.224 448.961.148.004 5.144.187.110.000 50.613.828.784 544.737.147
1.443.926.956 6.453.140.720.311 288.095.512.259 192.831.070.224 448.961.148.004 5.144.187.110.000 50.613.828.784 544.737.147
2.967.330.086 6.780.423.630.898 366.420.269.585 189.855.682.189 448.153.449.532 3.835.012.445.000 41.495.292.776 1.045.347.558
2.967.330.086 6.780.423.630.898 366.420.269.585 189.855.682.189 448.153.449.532 3.835.012.445.000 41.495.292.776 1.045.347.558
10.724.090.206
10.724.090.206
23.270.977.632
23.270.977.632
12.590.542.143.891
12.590.542.143.891
11.688.644.425.256
11.688.644.425.256
Financial asset Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables Loans and receivable Cash Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placement w ith Bank Indonesia and other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other assets Total Financial Assets Financial liabilities Amortized cost Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other bank Acceptance payables Securities issued Borrow ings Subordinated bonds Other liabilities Trading Derivative payables Total Financial Liabilities
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas yang berbunga adalah sebesar Rp 13.406.958.410.866 dan Rp 12.384.998.319.358 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 12.162.647.689.207 dan Rp 11.471.505.090.791 pada tanggal 31 Desember 2013.
The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities amounted to Rp 13,406,958,410,866 and Rp 12,384,998,319,358, respectively as of December 31, 2014 and Rp 12,162,647,689,207 and Rp 11,471,505,090,791, respectively as of December 31, 2013.
Aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga tetap terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk), sedangkan aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga mengambang terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Asset or liabilities arranged at fixed interest rate are exposed to fair value interest risk, meanwhile asset or liability arranged at floating interest rates are exposed to cash flow interest rate risk.
Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya karena memiliki sifat jangka pendek dan atau sering dilaksanakan re-pricing.
Fair value approximates the carrying value because of short term in nature, and/or repricing frequently.
- 88 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
40. MANAJEMEN RISIKO
40. RISK MANAGEMENT
Dewan Direksi Bank mempunyai tanggung jawab utama dalam mengelola dan mengawasi berbagai macam risiko yang dihadapi oleh Grup. Direksi telah menetapkan Komite Aset dan Liabilitas, Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko Bank di bidangnya masing-masing. Seluruh komite memiliki anggota eksekutif dan non eksekutif dan melaporkan aktivitasnya secara berkala kepada Dewan Direksi.
The Bank’s Board of Directors has primary responsibility for managing and overseeing a wide range of risks faced by the Group. Board of Directors has set the Asset and Liability Committee, Credit Committee and Risk Management Committee which are responsible for policy development and oversight of risk management in their respective fields. All the committees have executive and non-executive members and regularly report their activities to the Board of Directors.
Bank menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional.
The Bank applies independent risk management in accordance with the requirement of Bank Indonesia regulations and the international best practices in banking industry.
Bagian Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, termasuk membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Together with the related working unit, Risk Management Division is responsible for managing/coordinating all of the risks face by the Bank, namely credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk, including to discuss and propose risk management policy and guidelines.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan profil risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko entitas anak secara konsolidasian.
All these risks are reported by the Bank through the preparation of the risk profile report on a quarterly basis to describe all the inherent risks in the Bank's business activities, including the consolidated risk of a subsidiary.
Tim manajemen risiko membantu Dewan Direksi untuk memastikan bahwa risiko telah dikelola dengan benar dan berdasarkan prinsip kehatihatian. Grup juga telah membuat kebijakankebijakan untuk mengatur dan memantau risikorisiko berikut:
Risk management team assists the Board of Directors to ensure that risks are managed properly and are in line with prudential principles. The Group also have created policies to regulate and monitor the following risks:
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank. Pemberian kredit merupakan sumber risiko kredit yang terbesar. Selain kredit, Bank menghadapi risiko kredit dari berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, transaksi antar bank, transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi.
Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other parties to fulfill the obligations to the Bank. Credit risk can be derived from the Bank's business activities. Lending is the biggest source of credit risk. In addition to credit, the Bank faces credit risk from various financial instruments such as securities, acceptances, interbank transactions, trade financing transactions, foreign exchange and derivatives transactions, as well as commitments and contingent liabilities.
Risiko kredit dapat meningkat karena terkonsentrasinya penyediaan dana, antara lain pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim disebut risiko konsentrasi kredit.
Credit risk may increase due to concentration of provision of funds, among others, by debtor, geographic, product, type of financing, or a particular business line. This risk is commonly called concentrations risk of credit.
- 89 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Secara umum eksposur risiko kredit merupakan salah satu eksposur risiko utama sehingga kemampuan Bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit serta menyediakan modal yang cukup bagi risiko tersebut sangat penting.
Generally, credit risk exposure is one of the major risk exposures, so the Bank’s ability to identify, measure, monitor, and control credit risk as well as provide sufficient capital for these risks is very important.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit risk management is not only intended to put the Bank as a bank that adheres to regulations, but is a management’s demand to implement a good credit risk management which is in accordance with banking practices to ensure that funds are not exposed to credit risk that may cause losses to the Bank. Application of risk management is not only aimed to prevent the decline in credit quality, but also expected to encourage Bank’s business activities.
Untuk memastikan penurunan kualitas kredit dapat diketahui lebih awal, maka portofolio kredit harus secara aktif dipantau dan dimitigasi melalui implementasi strategi remediasi dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang dipantau secara berkelanjutan antar Seksi/Bagian terkait termasuk unit kerja recovery, yaitu Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
To ensure that credit quality deterioration can be detected early, the loan portfolio should be actively monitored and mitigated through the implementation of remediation strategies in solving non-performing loans, which is monitored on an ongoing basis between the related sections/divisions including Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
Mulai tahun 2012 Bank telah menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit pada tahun 2012 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Metode Standar.
Since 2012, the Bank is required to calculate Risk Weighted Assets (RWA) of credit risk in accordance to Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk Using Standard Methods.
Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin (setiap 6 bulan) maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio kredit baik per kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai skenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkahlangkah pengendalian portofolio dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian, kualitas portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
To monitor the quality and test the elasticity of the portfolio quality (NPL and Yield) against the changes in economic variables that may impact the Bank’s capital adequacy, the Bank on a regular basis (every 6 months) and ad hoc, runs stress test on the entire loan portfolio both by the large debtor, segment of business, industry or products with a variety of scenarios. With the stress test, the Bank can early anticipate and take control of the portfolio and the most optimal solution as a strategy for short and long term. Thus, the credit portfolio quality and capital adequacy of the Bank are well preserved.
Bank menerapkan prosedur-prosedur dalam mengelola risiko, antara lain:
The Bank implements certain procedures to manage risks, among others:
tertentu
Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hasil diskusi dengan unit-unit bisnis, mencakup persyaratan agunan, penilaian kredit, tingkat risiko dan pelaporan, prosedur dokumentasi dan hukum, serta kepatuhan terhadap terhadap peraturan dan persyaratan yang diwajibkan oleh pengawas.
- 90 -
Formulating credit policies based on the results of discussions with the business units, including collateral requirements, credit assessment, the level of risk and reporting, documentation and legal procedures, and compliance with regulations and requirements that are required by the regulator.
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Pemisahan fungsi antara yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana. Permohonan kredit dilakukan analisa berdasarkan 4 eyes principles oleh Credit Examination Division dan Komite Kredit.
Segregation of duties among analysis, approval, and credit administration within the framework or mechanism for delegating decision-making in provision of funds. Credit application is analyzed with 4 eyes principles by the Credit Examination Division and Credit Committee.
Pengembangan sistem administrasi kredit, efisiensi dan efektivitas operasional administrasi kredit, termasuk pemantauan dokumentasi, persyaratan kontrak, perjanjian kredit, dan pengikatan agunan.
Development of credit administration system, operational efficiency and effectiveness of credit administration, including monitoring documentation, contract requirements, credit agreements, and binding of collateral.
Melakukan pengawasan secara berkala atas kondisi debitur, yang meliputi kinerja keuangan, kemampuan membayar dan kinerja usaha debitur.
Conduct periodic monitoring of the debtors’ conditions, which includes financial performance, repayment capacity and business prospect.
Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan dan dilaporkan secara berkala ke Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
Monitor and evaluate progress and quality of the overall credit portfolio and report periodically to the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Memantau dan mengevaluasi perkembangan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait dan debitur-debitur tertentu serta memastikan pemenuhan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang sesuai.
Monitor and evaluate the development of the credit quality to related parties and particular debtors and ensure compliance with the appropriate Legal Lending Limit.
Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap kredit non-performing serta melaporkan perkembangannya ke Dewan Direksi.
Evaluate and monitor non-performing loans and report the progress to the Board of Directors.
Membatasi konsentrasi eksposur terhadap counterparty berdasarkan sektor industri untuk mencegah berlebihnya konsentrasi pada sektor industri tertentu.
Limit the concentrations of exposure to the counterparty based on the industrial sector to prevent over concentration on a particular industry sector.
Sentralisasi eksposur laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang mengandung risiko kredit dari setiap debitur atau per kelompok debitur dan/atau pihak lawan transaksi (counterparty) tertentu mengacu pada konsep single obligor.
Centralize the statement of financial position exposures and administrative accounts that contain credit risk of each borrower or a group of borrowers and/or certain counterparty referring to the concept of single obligor.
Menggunakan teknik pengukuran risiko dengan pendekatan pemeringkatan internal (internal rating) dan senantiasa melakukan pengkinian data secara berkala.
Use risk measurement technique with an internal rating approach and continue updating the data periodically.
Mengukur risiko kredit terkait dengan kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) seperti transaksi derivatif over the counter/OTC, dengan menggunakan nilai pasar yang dilakukan secara berkala.
Measure credit risks associated with the default of the other party (counterparty credit risk) such as derivative transactions over the counter/OTC, using the market value periodically.
Mengimplementasikan proses persetujuan pinjaman oleh entitas anak dengan mengikutsertakan Dewan Direksi Bank.
Implement the process of loan approval by the subsidiary by involving the Bank's Board of Directors.
- 91 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
(i) Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
(i)
The maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sama dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recorded in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk is equal to its carrying value.
Untuk garansi dan irrevocable letter of credit yang diterbitkan, maka eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai maksimum yang harus dibayar oleh Bank apabila garansi dan irrevocable letter of credit tersebut harus dipenuhi. Sedangkan untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah jumlah seluruh fasilitas komitmen kredit yang belum ditarik oleh nasabah.
For guarantee and irrevocable letter of credit issued, the maximum exposure to credit risk is equal to the maximum value to be paid by the Bank when the guarantee and irrevocable letter of credit must be fulfilled. As for the loan commitment, the maximum exposure to credit risk is the total of credit commitment facilities that have not been withdrawn by the customer.
Tabel berikut ini menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) untuk semua instrumen keuangan, baik yang tercatat pada laporan posisi keuangan maupun rekening administratif, tanpa mempertimbangkan jaminan.
The following table presents the maximum exposure to credit risk (gross allowance for impairment losses) for all financial instruments, both recorded on the statement of financial position and off-balance sheets, regardless of the collateral.
2014 Rp
2013 Rp
Laporan posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain
877.013.440.078 772.677.864.834
874.510.815.723 858.995.147.749
2.080.476.952.014 332.749.565.300 17.099.378.527 10.599.133.472.103 192.831.070.224 312.336.477.178 264.011.771 12.927.086.340
1.724.367.081.184 270.710.323.440 36.994.833.601 9.711.393.550.236 189.855.682.189 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215 34.337.014.987
Sub Jumlah
15.197.509.318.369
14.069.753.303.456
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other assets Sub Total
Eksposur risiko kredit yang terkait dengan rekening administratif tanpa jaminan atau peningkatan kredit lain adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to off-balance sheet items without taking into account of any collateral held or other credit enhancements are as follows:
Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit yang belum digunakan Irrevocable L/C yang masih
Commitments and contingencies
berjalan Bank garansi yang diterbitkan Sub Jumlah Jumlah
164.818.698.136
119.140.366.337
Unused credit facilities
243.492.194.130
286.484.970.141
Irrevocable letters of credit
622.842.319.337
228.970.967.196
Bank guarantees issued
1.031.153.211.603
634.596.303.674
Sub Total
16.228.662.529.972
14.704.349.607.130
- 92 -
Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
(ii) Analisa risiko konsentrasi kredit
(ii) Credit concentration risk analysis
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktifitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when several customers have similar business activities or similar characteristics which will cause the customers’ ability to meet their contractual obligation is affected by the change of economic condition and other conditions.
Bank senantiasa berupaya melakukan diversifikasi portofolio kredit berdasarkan industri, dan produk kredit untuk meminimalkan risiko kredit. Tingkat diversifikasi didasarkan pada rencana strategis Bank, sektor target, kondisi ekonomi saat ini, kebijakan pemerintah, sumber pendanaan, dan proyeksi pertumbuhan.
Bank always endeavors to diversify credit portfolio based on industry and credit product in order to minimize credit risk. The diversification level is based on the Bank’s strategic plan, targeted sector, current economic conditions, government policy, funding source and growth projection.
Risiko konsentrasi kredit berdasarkan mata uang dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 10 dan 37.
Concentration of credit risk by currency and maturity is disclosed in Note 10 and 37.
Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan off-financial position berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
The following table presents the financial assets and off-financial statement position concentration by type of counterparty (gross of allowance for impairment losses): 2014
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Demand deposits
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement
Tagihan
Piutang
Piutang pembiayaan
with Bank
with Bank
Derivatif/
sewa pembiayaan/
konsumen/
Tagihan akseptasi/
Indonesia and other banks
Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Derivative Receivables
Kredit/ Loans
Finance lease receivables
Consumer financing receivables
Acceptance Receivables
Aset lain-lain/ Other assets
and Contingencies
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
2.135.163.329.119
13,16
Government and Bank Indonesia
26.154.974.918
-
-
1.933.920.910.407
11,92
Banks Corporates and personal
Komitment dan kontinjensi/ Commitments %
Pemerintah dan Bank Indonesia
877.013.440.078
989.841.912.874
268.307.976.167
-
-
-
-
Bank-bank
772.677.864.834
1.090.635.039.140
38.779.224.837
5.673.806.678
-
-
-
-
-
25.662.364.296
11.425.571.849
10.599.133.472.103
312.336.477.178
264.011.771
166.676.095.306
12.927.086.340
1.031.153.211.603
12.159.578.290.446
74,93
1.649.691.304.912
2.080.476.952.014
332.749.565.300
17.099.378.527
10.599.133.472.103
312.336.477.178
264.011.771
192.831.070.224
12.927.086.340
1.031.153.211.603
16.228.662.529.972
100,00
Korporasi dan perorangan Jumlah
Total
2013 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Rp
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks Rp
Efek-efek/ Securities Rp
Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables Rp
Kredit/ Loans Rp
Piutang sewa pembiayaan/ Finance lease receivables Rp
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables Rp
Tagihan anjak piutang/ Factoring Receivables Rp
Tagihan akseptasi/ Acceptance Receivables Rp
Aset lain-lain/ Other assets Rp
Komitment dan kontinjensi/ Commitments and Contingencies Rp
-
-
-
2.514.100.320.629
17,10
Government and Bank Indonesia
-
-
1.247.773.359.775
8,49
Banks
Pemerintah dan Bank Indonesia
874.510.815.723
1.395.777.081.184
238.852.264.766
4.960.158.956
-
-
-
-
Bank-bank
858.995.147.749
328.590.000.000
31.858.058.674
135.798.859
-
-
-
-
Korporasi dan perorangan Jumlah
1.733.505.963.472
(iii) Kualitas kredit keuangan
1.724.367.081.184
28.194.354.493
Jumlah/ Total Rp
%
-
31.898.875.786
9.711.393.550.236
329.613.535.197
572.869.935
38.402.449.215
161.661.327.696
34.337.014.987
634.596.303.674
10.942.475.926.726
74,42
270.710.323.440
36.994.833.601
9.711.393.550.236
329.613.535.197
572.869.935
38.402.449.215
189.855.682.189
34.337.014.987
634.596.303.674
14.704.349.607.130
100,00
berdasarkan
kelas
aset
Corporates and personal Total
(iii) Credit quality by class of financial asset
Dalam mengidentifikasi risiko kredit, Bank didukung dengan aplikasi internal rating yang ditujukan untuk menghasilkan risk rating yang akurat dan konsisten. Rating yang dibuat sudah mengikuti standar sistem desain rating sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Basel II.
In identifying credit risk, the Bank uses internal rating application to assist in generating risk rating accurately and consistently. The risk rating application follows the system standard rating design that is required in Basel II.
- 93 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, maka hasil rating tersebut kemudian dipetakan ke kolektibilitas seperti dibawah ini:
Risiko/Risk
Low
Medium
High
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perkiraan Peringkat yang sesuai/ Corresponding Probable Rating AAA AA A BBB+/BBB BBBBB+/BB BBB+/B B-
10
CCC+/CCC
3
11 12
CCIn default
4 5
Peringkat Risiko/Risk Rating
To comply with Bank Indonesia regulation, the result of rating would be mapped to BI collectibility as follows:
Pemetaan ke Kolektabilitas BI/ Mapping to Collectibility BI
Nilai/Grade
Investment Grade 1
2
Lancar/Pass
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Kurang Lancar/ Sub Standard Diragukan/Doubtful Macet /Loss
Below Investment Grade
Definisi dari tingkat risiko adalah sebagai berikut:
Definition of risk level are as follow:
Low Risk Counterparties yang memiliki pendapatan yang tinggi atau stabil, permodalan yang kuat dan likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kemampuan membayar tanpa bantuan dari sumber dana tambahan.
Low Risk Counterparties which have high or stable earnings, strong capital and liquidity that meets with repayment capability without support from additional source of fund.
Medium Risk Counterparties yang memiliki pendapatan, modal dan likuiditas yang cukup baik, namun memiliki potensi menurun. Meskipun debitur mampu memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga, indikasi dari beberapa masalah yang belum teratasi akan mempengaruhi pembayaran di masa depan.
Medium Risk Counterparties which have fairly good earnings, capital and liquidity but with the potential for decline. Although debtor is able to meet principal and interest obligation, indication of certain problems that left unresolved will affect future payment.
High Risk Counterparties yang memiliki pendapatan dan modal yang rendah dan kesulitan likuiditas yang menunjukkan kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar kembali pokok dan/atau bunga.
High Risk Counterparties which have low earnings, capital and liquidity difficulties that shows possibility of inability to repay principal and/or interest.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan kelas menggunakan rating kredit internal Bank (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
The table below shows the credit quality of financial asset by class using the Bank’s internal credit rating (gross of allowance for impairment losses).
- 94 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) 2014
Risiko rendah/ Low risk Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan kosumen Tagihan anjak piutang Aset keuangan lain-lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired Risiko medium/ Risiko tinggi/ Medium risk High risk Rp Rp
Tidak memiliki rating/Unrated Rp
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Rp
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
268.307.976.167
-
-
-
-
-
268.307.976.167
17.099.378.527
-
-
-
-
-
17.099.378.527
877.013.440.078 772.677.864.834
-
-
-
-
-
877.013.440.078 772.677.864.834
-
64.352.460.000 -
2.080.476.952.014 64.441.589.133 4.340.689.488.152 192.831.070.224 184.308.359.019 264.011.771 -
5.891.652.610.452 127.527.437.326 -
9.327.946.024
3.599.140.316
8.807.438.075.943
6.022.779.188.094
500.680.833 -
500.680.833
-
64.352.460.000
302.438.913.499 -
302.438.913.499
2.080.476.952.014 64.441.589.133 10.599.133.472.103 192.831.070.224 312.336.477.178 264.011.771 -
12.927.086.340 15.197.509.318.369
Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other financial assets Accrued interest receivable Total
2013
Risiko rendah/ Low risk Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan kosumen Tagihan anjak piutang Aset keuangan lain-lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired Risiko medium/ Risiko tinggi/ M edium risk High risk Rp Rp
Tidak memiliki rating/Unrated Rp
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Rp
M engalami penurunan nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
238.852.264.766
-
-
-
-
-
238.852.264.766
36.994.833.601
-
-
-
-
-
36.994.833.601
874.510.815.723 858.995.147.749
-
-
-
-
-
874.510.815.723 858.995.147.749
-
-
-
-
1.724.367.081.184 31.858.058.674 9.711.393.550.236 189.855.682.189 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215
1.724.367.081.184 31.858.058.674 4.764.072.044.008 189.855.682.189 164.770.693.082 572.869.935 18.287.717.255
4.648.599.909.219 158.242.426.959 20.114.731.960
29.733.833.415
2.242.734.181
8.932.871.041.581
4.829.199.802.319
6.600.415.156 -
6.600.415.156
-
173.822.149.174 -
-
2.360.447.391
-
176.182.596.565
124.899.447.835 -
124.899.447.835
34.337.014.987 14.069.753.303.456
Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other financial assets Accrued interest receivable Total
(iv) Analisa umur pinjaman dan piutang yang sudah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
(iv) Aging analysis of past due but not impaired loans and receivables.
Bank memiliki pinjaman yang diberikan dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 64.352.460.000 dan Rp 176.182.596.565 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dikarenakan jatuh tempo dari pinjaman dan piutang tersebut masih di bawah 90 hari.
The Bank’s loans and receivables that are past due but not impaired amounted to Rp 64,352,460,000 and Rp 176,182,596,565 as of December 31, 2014 and 2013, since the past due for that Bank’s loans and receivables still below 90 days.
- 95 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
(v)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Kredit direstrukturisasi yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai.
(v) Restructured loans that would otherwise be past due or impaired.
Kredit yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah kondisi dimana Bank sebagai pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang mengalami kesulitan. Kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo sebesar nihil dan Rp 5.804.991.179 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Renegotiated/restructured loans are conditions where the Bank as the lender provide relief to borrowers who are experiencing difficulties. Loans that have been renegotiated/ restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to nil and Rp 5,804,991,179 as of December 31, 2014 and 2013.
(vi) Agunan
(vi) Collateral
Bank telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis modal kerja yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas dan/atau blokir rekening, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
The Bank has implemented policies to mitigate credit risk, which include taking collaterals as a guarantee for loan repayment and making it the second way out if contractual obligations are not met. The type of collateral accepted for working capital and investment loans to mitigate credit risk include cash deposited with the Bank, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, land and/or building, machinery, vehicles, accounts receivable, raw materials/inventories, stocks or other securities. The fair value of collateral is assessed based on internal and/or external appraisals.
Meskipun agunan pada dasarnya adalah unsur pendukung dan bukan merupakan unsur utama dalam hal pembayaran kembali kredit, namun sebagai salah satu upaya dalam penerapan prinsip kehatian-hatian dalam penyaluran kredit oleh Bank maka penerimaan agunan yang kuat dan bernilai menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit, dengan demikian fungsi penyaluran dana oleh Bank dapat dilaksanakan dengan baik.
Although collateral is basically a supporting element and is not a major element in terms of repayment of credit, but as one of the implementation of prudential principle of granting credit by the Bank, so the acceptable of strong and worth collateral being major consideration in any decision granting credit, thus the function of distributing the funds by the Bank can be implemented well.
Untuk menghindari Bank dari kerugian yang terjadi akibat agunan yang diterima oleh Bank kehilangan atau rusak karena adanya bencana seperti kebakaran, gempa bumi, banjir dan yang lainnya, maka Bank mempersyaratkan objek yang menjadi agunan harus ditanggung oleh perusahaan asuransi sehingga apabila terjadi bencana yang menimpa objek agunan, pihak asuransi akan mengganti kerugian yang timbul atas bencana tersebut dan nilai objek agunan tidak akan mengalami penurunan.
To prevent the Bank from losses due to collateral accepted by the Bank lost or damaged due to disaster such as fire, earthquake, flood and more, the Bank requires the object being collateral to be borne by insurance companies so that in the event of a disaster, the insurance companies will replace those loss and the value of collateral objects will not decline.
- 96 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Bank menggunakan azas konservatif dalam melakukan penilaian terhadap jaminan yang Bank terima, dimana nilai jaminan yang diakui Bank merupakan nilai terendah antara nilai pasar dikali dengan 56%, nilai tanggungan/fidusia dan nilai pinjaman dan piutang yang diberikan. Pada saat proses penilaian jaminan, Bank akan terlebih dahulu melaksanakan peninjauan lokasi jaminan yang bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi jaminan dalam keadaan baik dan dapat dipastikan keabsahan kepemilikan agunan dengan lokasi yang ada. Sesuai dengan pasal 35 PBI No. 14/15/PBI/2012, bahwa aktiva produktif diatas Rp 5.000.000.000 secara prinsip penilaian agunan harus dilakukan oleh penilai independen. Selain itu, Bank juga melakukan revaluasi agunan guna melakukan pengkinian nilai jaminan.
Bank using conservative principles in assessing collateral that Bank received, where the value of collateral is recognized by using the lowest value between market value multiplied by 56%, mortgage/fiduciary values and value of loan and receivables itself. At the time of assessment process, Bank will conduct visiting first to the collateral location in order to ensure the collateral still in good condition and can be confirmed the validity of the ownership with the existing location. In accordance with article 35 PBI No. 14/15/PBI/ 2012, that assets above IDR 5,000,000,000 in principle appraisal must be performed by an independent appraiser. In addition, Bank also conducts collateral revaluation to update the current value of collateral.
Tabel dibawah ini menyajikan informasi atas konsentrasi kredit dari nilai wajar jaminan yang dimiliki Bank.
The table below shows information of credit concentration from fair value of collateral that received by Bank.
Kredit ko rpo rasi/ Co rpo rate lo an Rp Ekspo sur kredit Nilai agunan *) To tal ekspo sur tanpa jaminan kredit P o rsi ekspo sur kredit tanpa jaminan kredit (%) Tanah & B angunan Depo sito & Tabungan Kendaraan M esin-mesin Kapal Garansi Lainnya: - Invento ri - Tagihan P iutang Jumlah
2014 Kredit Karyawan/ Staff lo an Rp
Kredit FI dan B UM N/ Credit FI and B UM N Rp
10.070.083.606.868 5.752.028.081.963
488.042.531.536 542.375.481.301
Kredit ko nsumsi/ Co nsumptio n lo an Rp
4.107.333.699 -
36.900.000.000 36.910.500.000
Jumlah/ To tal Rp 10.599.133.472.103 6.331.314.063.264
4.328.056.215.965
-
4.107.333.699
-
4.332.163.549.664
42,94
-
100,00
-
40,87
2.214.343.396.937 163.595.388.150 75.022.150.985 1.028.118.475.343 51.311.645.640 333.815.902.320
-
944.112.749.394 941.708.373.194 5.752.028.081.963
542.375.481.301 542.375.481.301
-
36.910.500.000 -
2.251.253.896.937 163.595.388.150 75.022.150.985 1.028.118.475.343 51.311.645.640 333.815.902.320
-
36.910.500.000
944.112.749.394 1.484.083.854.495 6.331.314.063.264
Outstanding Co llateral value *) To tal Unsecured credit expo sure Unsecured po rtio n o f credit expo sure (%) Land & B uilding Depo sits & Saving Vehicle M achineries Vessel Guarantee Others: - Invento ry - A cco unt Receivables To tal
*) B erdasarkan penilaian yang dilakukan B ank/B ased o n B ank's assessment 2013 Kredit korporasi/ Corporate loan Rp
Kredit FI dan BUMN/ Credit FI and BUMN Rp
Kredit Kary awan/ Staff loan Rp
Eksposur kredit Nilai jaminan *) Total eksposur tanpa jaminan kredit Porsi eksposur kredit tanpa jaminan kredit (%)
8.770.921.438.883 5.960.403.178.375
935.416.465.489 695.942.913.054
5.055.645.864 -
2.810.518.260.508
239.473.552.435
5.055.645.864
32,04
25,60
100,00
Tanah & Bangunan Deposito & Tabungan Kendaraan Mesin-mesin Kapal Garansi Lainny a: - Inv entori - Tagihan Piutang Jumlah
2.048.823.407.290 343.304.228.964 230.535.265.708 1.132.890.706.401 65.917.071.993 223.571.222.212 963.596.632.801 951.764.643.006 5.960.403.178.375
695.942.913.054 695.942.913.054
*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment
- 97 -
-
Jumlah/ Total Rp 9.711.393.550.236 6.656.346.091.429 3.055.047.458.807 31,46 2.048.823.407.290 343.304.228.964 230.535.265.708 1.132.890.706.401 65.917.071.993 223.571.222.212 963.596.632.801 1.647.707.556.060 6.656.346.091.429
Credit exposure Collateral v alue *) Total Unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%) Land & Building Deposits & Sav ing Vehicle Machineries Vessel Guarantee Others: - Inv entory - Account Receiv ables Total
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk that arises because of Bank’s inability to meet the financial liability that is due from cash flow funding source and/or from high quality liquid assets that can be encumbered, without disrupting Bank’s activity and financial condition.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh:
The inability to obtain cash flow funding source which gives rise to liquidity risk can be caused by, among others:
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
The inability to generate cash flow from earning assets or from asset sales including liquid assets; and/or
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima.
The inability to generate cash flow from fund raising, inter-bank transactions, and the borrowings.
Bank senantiasa menjaga ketersediaan dana dan likuiditas harian secara konsisten untuk menjamin kebutuhan likuiditas terpenuhi. Ketersediaan dana secara konsolidasian (semua jenis mata uang) per posisi 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 3.512.356 juta dan Rp 3.622.657 juta atau setara dengan 54,43% dan 68,88% dibandingkan dengan total dana pihak ketiga dan 23,22% dan 32,18% dibandingkan dengan total aset. Sedangkan rasio aset likuid (primer dan sekunder) dibandingkan total dana pihak ketiga dan total aset masing-masing sebesar 19,03% dan 8,12% tahun 2014 dan 16,90% dan 8,38% tahun 2013.
The Bank always maintains the available fund and daily liquidity consistently in order to assure liquidity needs are met. Consolidated available fund (all currencies) as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 3,512,356 million and Rp 3,622,657 million or equivalent to 54.43% and 68.88% compared to the total third-party funds and 23.22% and 32.18% respectively compared to total asset. Meanwhile, the liquid asset ratios (primary and secondary) compared to the total third-party funds and total asset are 19.03% and 8.12% in 2014 and 16.90% and 8.38% in 2013, respectively.
Bank menggunakan beberapa alat pengukuran risiko likuiditas seperti rasio likuiditas, profil maturitas, proyeksi arus kas dan stress testing untuk mengetahui seberapa besar risiko yang dihadapai oleh Bank termasuk dalam menentukan limit yang harus dijaga.
Bank takes several liquidity risk measurement methods such as liquidity ratio, maturity profile, cash flow projection and stress testing to derive how high the risk faced by the Bank is, including in determining the limit to be maintained.
Bank menggunakan metodologi profil maturitas untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang, baik kondisi defisit maupun surplus dan mengembangkan indikator peringatan dini untuk mengantisipasi terjadinya guncangan terhadap kondisi likuiditas Bank.
The Bank takes maturity profile methodology to estimate the potentials of liquidity risk to be faced by the Bank in the future, either in deficit or surplus position, and develop early warning indicators to anticipate shock to Bank’s liquidity condition.
Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi berbagai situasi, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis dengan melakukan stress testing yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi.
In order to know the Bank’s ability in facing various situations, the Bank conducts liquidity scenario analysis, comprising normal condition and abnormal condition scenarios including extreme or critical conditions by running stress testing equipped by contingency planning.
- 98 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Kondisi krisis mencakup kondisi krisis bank secara khusus (specific bank crisis) dan krisis pasar secara umum (general market crisis). Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank secara khusus, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi krisis pasar secara umum, misalnya krisis pasar secara regional, Bank memenuhi kebutuhan likuiditas melalui standby facility dari perusahaan induk (Resona Bank, Jepang) sedangkan untuk krisis pasar secara global, maka Bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia dengan kualitas aset yang dimiliki oleh Bank.
Critical condition comprises specific bank crisis and general market crisis. In line with such contingency planning, for specific bank crisis the Bank can meet its liquidity needs through borrowing (such as bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), and third-party fund pricing. As for general market crisis, such as regional market crisis, the Bank meets the liquidity needs through standby facility from the holding company (Resona Bank, Japan), as for global market crisis, the Bank meets its liquidity needs through liquidity facility from Bank Indonesia according to the quality of assets owned by the Bank.
Bank menerapkan prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko likuiditas untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas, antara lain dengan cara:
Bank implements certain procedures in managing and overseeing liquidity risk to minimize the possibility of Bank’s inability to obtain cash flow funding source, among others by:
Kebijakan manajemen likuiditas Bank telah menetapkan tanggung jawab, pendekatan manajemen dan strategi yang diambil untuk memastikan kecukupan likuiditas yang harus dipelihara dalam memenuhi kewajiban Bank secara kontraktual atau berdasarkan aturan.
Bank’s liquidity management policy sets out the responsibility, management approach and strategy to be taken to assure the adequacy of liquidity to be maintained to meet Bank’s contractual liability or pursuant to regulation.
Melakukan identifikasi dan analisis terhadap seluruh sumber risiko likuiditas meliputi produk dan aktivitas perbankan yang dapat mempengaruhi sumber dan penggunaan dana, baik pada posisi aset dan liabilitas maupun rekening administratif dan risiko-risiko lain yang dapat meningkatkan risiko likuiditas, misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Identifying and analysing all the liquidity risk sources which comprise banking product and activities that can affect fund source and usage, either in asset or liability positions and administrative accounts as well as other risks that may elevate liquidity risks, such as credit risk, market risk and operational risk.
Bank menetapkan dan memantau batasanbatasan tertentu untuk memastikan agar tingkat likuiditas yang optimal terjaga.
Bank sets out and monitors certain limits to assure that optimum liquidity level is maintained.
Posisi likuiditas harian diawasi dan stress testing likuiditas dilakukan secara teratur dengan berbagai variasi skenario baik dalam kondisi pasar normal dan maupun tidak normal (krisis). Semua kebijakan mengenai likuiditas termasuk prosedurnya harus di tinjau ulang dan mendapat persetujuan dari Komite Manajemen Risiko.
Daily liquidity level is watched and liquidity stress testing is run regularly under scenario variations either in normal market condition or crisis. All the policies regarding liquidity including the procedure must be reviewed and approved by Risk Management Committee.
Bank masih mengandalkan deposito dari nasabah dan bank lain sebagai sumber utama pendanaan yang umumnya memiliki jatuh tempo lebih pendek dan sebagian besar harus dikembalikan berdasarkan permintaan. Sifat jangka pendek dari simpanan tersebut meningkatkan risiko likuiditas Bank dan Bank secara aktif mengelola risiko ini dengan memelihara harga yang kompetitif dan senantiasa memantau tren pasar.
Bank still relies on time-deposit from customers and other banks as main source of funding which are generally due earlier and mostly have to be repaid upon request. The short-term nature of such saving elevates Bank’s liquidity risk and Bank actively manages this risk by maintaining competitive price and monitor market trend consistently.
- 99 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Bank telah menetapkan rencana pendanaan darurat bilamana Bank mengalami kesulitan likuiditas yang direview secara berkala baik mengenai pendekatan dan strategi yang akan diambil, maupun rencana tindak manajemen bank pada situasi krisis likuiditas.
The Bank has set out emergency funding plan in the event the Bank undergoes liquidity difficulties as regularly reviewed from the aspects of approach and strategy to be taken, or the plan of bank’s management measures under liquidity crisis situation.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposures to liquidity risk
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset lancar terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio dari aset lancar terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut:
Bank measures and oversees liquidity risk by analyzing the gap of liquidity maturity and liquidity ratios. One of liquidity ratios is ratio of liquid assets to liquid liabilities. On December 31, 2014 and 2013, the ratios of liquid assets to liquid liabilities are as follows:
2014 Rp Kas Giro, Sertifikat Bank Indonesia dan penempatan Bank Indonesia lainnya Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain Jumlah aset lancar bersih Simpanan
2013 Rp
18.648.985.310
25.246.649.960
2.033.780.455.150
2.509.140.161.673
1.575.217.391.715
821.164.878.164
3.627.646.832.175 6.453.140.720.311
3.355.551.689.797 6.780.423.630.898
Rasio
56,22%
49,49%
Cash Demand deposits, BI Certificate and other Bank Indonesia placements Demand deposit w ith other banks and placement w ith other banks less deposits from other banks Total net liquid assets Deposits Ratio
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana entitas dapat disyaratkan untuk membayar.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For financial liabilities where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.
Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan untuk memproyeksikan arus kas bunga.
Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period to project interest cash flows.
- 100 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas kontraktrual tidak terdiskonto:
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows: 2014
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities payable immediately Derivative payables Acceptance payables Other liabilities
1.443.926.956 1.815.914.784 105.222.783.188 544.737.147
2.612.502.715 66.239.585.666 -
6.064.275.310 21.368.701.370 -
231.397.397 -
-
1.443.926.956 10.724.090.206 192.831.070.224 544.737.147
Suku bunga variabel: Simpanan Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar
3.459.642.379.039 507.255.541.250 10.626.404.639
471.550.000.000 25.497.381.264
2.796.595.338.750 61.427.673.749
618.786.230.000 52.581.651.275
-
3.459.642.379.039 4.394.187.110.000 150.133.110.927
Variable interest rate Deposits Borrowings Accrued expenses
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Biaya yang masih harus dibayar
2.170.542.090.869 288.095.512.259 27.799.099.826
687.304.018.807 16.906.777.264
135.652.231.596 100.000.000.000 300.000.000.000 87.515.491.873
650.000.000.000 150.000.000.000 72.930.972.222
-
2.993.498.341.272 288.095.512.259 750.000.000.000 450.000.000.000 205.152.341.185
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Borrowings Securities issued Accrued expenses
-
12.896.252.619.215
Sub jumlah
6.572.988.389.957
1.270.110.265.716
3.508.623.712.648
1.544.530.250.894
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit
28.831.194.331 40.456.350.663
6.550.397.689 181.026.407.549
88.700.106.116 21.538.607.758
470.828.160
40.737.000.000 -
164.818.698.136 243.492.194.130
Sub jumlah liabilitas komitmen
69.287.544.994
187.576.805.238
110.238.713.874
470.828.160
40.737.000.000
408.310.892.266
Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan
45.565.516.052
112.606.006.383
239.715.272.608
224.955.524.294
622.842.319.337
Contingent liabilities Bank guarantees issued
622.842.319.337
Sub total contingent liabilities
Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
Sub total Commitment liabilities
45.565.516.052
112.606.006.383
239.715.272.608
224.955.524.294
6.687.841.451.003
1.570.293.077.337
3.858.577.699.130
1.769.956.603.348
40.737.000.000
Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit
13.927.405.830.818
Total
2013
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2.967.330.086 2.245.822.322 71.100.744.453 1.045.347.558
5.239.686.306 93.904.306.775 -
14.066.808.699 24.850.630.961 -
1.718.660.305 -
Suku bunga variabel: Simpanan Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar
3.471.804.014.338 376.415.057.500 7.151.442.214
100.000.000.000 7.873.839.922
2.555.516.197.500 18.056.121.414
550.096.170.000 6.723.912.228
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Biaya yang masih harus dibayar
2.971.254.155.039 305.570.269.585 1.569.570.000 23.949.681.500
317.357.298.545 60.850.000.000 250.000.000.000 13.031.870.627
20.008.162.976 1.111.200.000 29.647.404.121
450.000.000.000 59.052.708.333 1.067.591.450.866
Sub jumlah
-
304.250.000 -
-
Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities payable immediately Derivative payables Acceptance payables Other liabilities
3.471.804.014.338 3.582.331.675.000 39.805.315.778
Variable interest rate Deposits Borrowings Accrued expenses
3.308.619.616.560 366.420.269.585 252.680.770.000 450.000.000.000 125.681.664.581
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Borrowings Securities issued Accrued expenses
7.235.073.434.595
848.257.002.175
2.663.256.525.671
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit
526.939.459 47.562.565.256
19.906.932.273 212.212.721.875
98.706.494.605 26.709.683.010
-
-
119.140.366.337 286.484.970.141
Sub jumlah liabilitas komitmen
48.089.504.715
232.119.654.148
125.416.177.615
-
-
405.625.336.478
Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan
60.217.456.869
84.255.800.569
70.506.631.923
-
228.970.967.196
Contingent liabilities Bank guarantees issued
228.970.967.196
Sub total contingent liabilities
Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
304.250.000
2.967.330.086 23.270.977.632 189.855.682.189 1.045.347.558
11.814.482.663.307
Sub total Commitment liabilities
13.991.077.835
60.217.456.869
84.255.800.569
70.506.631.923
13.991.077.835
7.343.380.396.179
1.164.632.456.892
2.859.179.335.209
1.081.582.528.701
304.250.000
12.449.078.966.981
Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit
Total
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah risiko pada laporan keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Market risk is the risk at the statement of financial position and administrative accounts including derivative transaction, due to overall change of market condition, including the risk of option price change.
- 101 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko komoditas dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Sedangkan risiko ekuitas berasal dari posisi trading book.
Market risk comprises interest rate risk, exchange rate risk, equity risk and commodity risk. Interest rate, exchange rate risk and commodity risk can be derived from both the trading book position and the banking book position. Meanwhile, the equity risk is derived from trading book position
Namun demikian, penerapan manajemen risiko untuk risiko ekuitas dan komoditas hanya wajib diterapkan oleh bank yang melakukan konsolidasian dengan entitas anak. Dan untuk posisi data 31 Desember 2014 dan 2013, Bank hanya memiliki risiko pasar untuk risiko suku bunga dan risiko nilai tukar saja.
However, risk management implementation for equity and commodity risks are only obligatory for banks which consolidates with its subsidiaries. And for data position as of December 31, 2014 and 2013, Bank only has exposure market risk just for interest risk and exchange risk only.
Tujuan utama Bank mengelola risiko pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.
The Bank’s main objective of managing market risk is to minimize the possibility of negative impact due to market condition change on the Bank’s assets and capital.
Dalam mengukur risiko pasar, selain menggunakan metode standard (standardized approach) sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Bank juga menggunakan metode pengukuran internal (internal measurement approach) untuk menghitung Value at Risk (VaR) risiko pasar dengan historical simulation yang diperuntukkan untuk kebutuhan internal Bank. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam menghitung VaR adalah sebagai berikut:
In measuring market risk, beside Bank uses standardized approach as stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulations, Bank also used the internal measurement approach to calculate Value at Risk (VaR) of market risk using the historical simulation which is addressed to Bank’s internal need. While for the assumptions that Bank used to calculate VaR are as follows:
Mata uang dasar adalah Rupiah. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 99%. Tail smoothing menggunakan Linear Interpolation. Holding period yang digunakan 10 hari.
Base currency is Indonesian Rupiah. Confidence level that used is 99%.
Bank menerapkan prosedur-prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko pasar, antara lain:
The Bank implements certain procedures in managing and overseeing market risk, including:
Memantau Posisi Devisa Neto (PDN) dengan menetapkan soft limit sebesar 90% x 20% x modal Bank, untuk memastikan bahwa Bank tidak melampaui limit PDN.
Monitoring Net Open Position (NOP) by setting the soft limit to 90% x 20% x Bank’s capital, to assure that Bank does not exceed the net open position.
Menyiapkan laporan repricing profile untuk memantau dampak tingkat suku bunga terhadap gap position, termasuk laporan maturity/repricing schedule untuk memantau basis risk dan repricing risk terhadap pendapatan bunga bersih (net interest income) dan nilai ekonomis bank (economic value of equity).
Preparing repricing profile report to monitor the effects of interest rate on position gap, including maturity report/repricing schedule to monitor basis risk and repricing risk against net interest income and economic value of equity.
Melakukan rekonsiliasi posisi baik untuk pricing suku bunga maupun pengendalian akurasi keuntungan dan kerugian transaksi, yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen.
Performing position reconciliation both for interest rate pricing and control of transaction profit and loss accuracy, managed and recorded in management information system.
Menetapkan dan memantau dealer limit, counter party line limit, dan limit per time bucket/band.
Implementing and monitoring dealer limit, counterparty line limit and per time bucket/band limit.
Tail smoothing using linear interpolation Holding period using 10 days
- 102 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Memonitor kontrak transaksi hingga jatuh tempo dan melakukan penilaian kembali kredibilitas counterparty serta mencegah penempatan yang terkonsentrasi.
Monitoring transaction contract until maturity and reassessing counterparty’s credibility as well as preventing concentrated placement.
Menetapkan transaksi valuta asing dan pasar uang yang diperkenankan.
Setting the allowable exchange transaction and money market.
Melindungi nilai keuntungan dalam denominasi valuta asing dan biaya keuntungan/kerugian terhadap pergerakan yang berlawanan dari kurs valuta asing.
Protecting profit in foreign currency denomination and profit/loss cost against opposing movement of foreign currency.
Memantau potensi tingkat kerugian (value at risk) per holding period dan pada tingkat kepercayaan tertentu.
Monitoring value at risk per holding period and at certain confidence level.
Melakukan pemantauan terhadap kewajaran harga (suku bunga dan nilai tukar) terhadap harga pasar yang berlaku
Monitoring fairness price (interest rate and exchange rate) compared to prevailing market price.
Melakukan stress testing berdasarkan kejadian historis maupun berdasarkan skenario pergerakan harga pasar yang ekstrim untuk memastikan kecukupan alokasi modal.
Running stress test based on historical events and extreme market price movement scenario to assure capital allocation adequacy.
1.
Risiko nilai tukar
1. Exchange rate risk
rate
Bank menghadapi risiko mata uang melalui transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau setiap risiko konsentrasi dalam kaitannya dengan mata uang individu yang kemudian dihubungkan dengan penjabaran transaksi mata uang asing dan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang fungsional, yaitu Rupiah.
The Bank faces currency risk in the transactions in foreign currency. The Bank monitors every concentration risk in relation to individual currency, which is then connected with the translation of the foreign currency transaction and assets as well as monetary liability in functional currency, i.e. Rupiah.
Posisi valuta asing bersih dengan mata uang utama pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seperti terlihat pada tabel berikut ini dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan, setiap bank diwajibkan untuk memelihara agregat dan keseimbangan posisi devisa neto maksimum 20% dari modal.
The foreign currency net position against major currencies as of December 31, 2014 and 2013 is shown in the table below, calculated pursuant to the prevailing Bank Indonesia’s provisions. In line with the regulation, every bank is required to maintain its aggregate and balance of net open position of maximum 20% of the capital.
Sensitivitas nilai tukar
Foreign exchange (forex) sensitivity
Analisa sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masingmasing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 15% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun kebelakang. Pada tahun 2014 dan 2013 ekses modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 376 kali dan 164 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang sangat rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi, sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Foreign exchange (forex) sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential forex losses by assuming that forex fluctuation will go adversely to each forex position. The forex fluctuation chosen is the higher of assumed forex fluctuation for each exchange rate of 15% or historical data for one year. In 2014 and 2013, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from forex risk 376 times and 164 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the Bank is considered very unsusceptible to forex movements.
- 103 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang telah diubah dengan PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan diubah lagi dengan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan yang terakhir dengan PBI No.12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Bank wajib mengelola dan memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal termasuk posisi devisa neto setiap 30 menit sejak sistem treasuri Bank dibuka sampai dengan sistem treasuri Bank ditutup. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Pursuant to Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003, as amended by PBI No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 and then by PBI No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and the latest by PBI No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, the Bank shall manage and maintain the net open position of maximum 20% of the capital including net open position every 30 minutes from the opening of the system to the closing of the Bank’s treasury system. According to Bank Indonesia guidelines, "net open position" is the sum of the absolute value of the net difference between assets and liabilities for each foreign currency and the net difference between the receivables and payables, in the form of commitments and contingencies at the administrative accounts, for each currency, which are all expressed in Rupiah.
Berikut rincian Posisi Devisa Neto Bank:
The following is the Bank’s Net Foreign Exchange Position:
Mata uang/Currency Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar Poundsterling Inggris/ British Poundsterling Yen Jepang/ Japanese Yen Dollar Hongkong/ Hongkong Dollar Dollar Australia/ Australian Dollar Euro/Euro Dollar Singapura/ Singapore Dollar Baht Thailand Thailand Baht/
Aset dan tagihan rekening administratif/ Assets and administrative asset accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
710.843.585
2014 Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/ Liabilities and administrative liability accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
8.803.797.805.550
710.495.257
18.761
361.872.565
6.050.532.978
626.593.195.201
12.636
20.180.509
5.457 1.197.995
55.385.502 18.033.421.356
1.282 1.197.496
1.570.237
14.722.546.044
1.571.815
21.905.113.993
56.936.389
58.103.750
Jumlah/Total
6.040.273.781 -
9.485.489.520.720
8.799.483.760.570 -
Bersih - absolut/Net absolute Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
348.328 18.761
361.872.565
10.259.197
1.062.442.339
12.636
20.180.509
13.016.780 18.025.911.541
4.175 499
42.368.722 7.509.815
14.737.341.860
1.578
14.795.816
21.465.018.888
1.167.361
625.530.752.862 -
9.479.255.802.501
2.103.485.442.989
*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital
Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar Poundsterling Inggris/ British Poundsterling Yen Jepang/ Japanese Yen Dollar Hongkong/ Hongkong Dollar Dollar Australia/ Australian Dollar Euro/Euro Dollar Singapura/ Singapore Dollar Baht Thailand Thailand Baht/ Jumlah/Total
440.095.105 6.263.309.851
Modal/Total Capital
Mata uang/Currency
4.314.044.980
Aset dan tagihan rekening administratif/ Assets and administrative asset accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
661.852.459
0,30% 2013 Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/ Liabilities and administrative liability accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
8.054.744.426.152
656.135.350
17.559
353.119.977
6.736.448.556
779.743.920.358
7.176
11.266.849
6.360 1.943.626
69.047.470 32.573.222.295
1.294 1.943.432
1.316.016
12.662.709.624
1.320.982
4.209.437.668
10.332.628
11.346.193
6.732.554.827 -
8.884.367.150.393
7.985.167.209.037 -
5.717.109
69.577.217.115
17.559
353.119.977
3.893.729
450.699.133
7.176
11.266.849
14.045.583 32.569.976.352
5.066 194
55.001.887 3.245.943
12.710.486.234
4.966
47.776.610
3.833.404.904
1.013.565
779.293.221.225 -
8.813.588.343.335
Modal/Total Capital
Bersih - absolut/Net absolute Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
376.032.764 70.874.360.278 1.947.992.483.711
*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital
3,63%
- 104 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) According to Bank Indonesia regulations, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 420.679 juta dan Rp 389.598 juta. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The maximum limit of Net Open Position (absolute) as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 420,679 million and Rp 389,598 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2014 and 2013 did not exceed the maximum limit allowed by Bank Indonesia.
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 menggunakan modal pada tanggal yang sama masing-masing sebesar 0,29% dan 3,58%.
The percentages of Net Open Position to capital as of December 31, 2014 and 2013 using capital as of the same dates are 0.29% and 3.58%, respectively.
2.
Risiko Suku Bunga
2. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga dalam banking book adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar berlawanan dengan posisi bank yang mengandung risiko suku bunga khususnya posisi buku bank terhadap potensi profitabilitas bank (earning perspective) yang bersifat jangka pendek (kurang dari 1 tahun) maupun nilai ekonomis dari ekuitas bank (economic value perspective) yang bersifat jangka panjang (lebih dari 1 tahun).
Interest rate risk in the banking book is the potential loss arising from movements in interest rates in the market opposing the bank’s position that contains interest rate risk, especially banking book position against the short term (less than 1 year) potential profitability of banks (earnings perspective) and long term (more than 1 year) economic value perspective.
Kegiatan operasional Bank akan terpapar risiko pergerakan suku bunga apabila aset produktif (termasuk investasi) dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga jatuh tempo atau direprice pada waktu yang berbeda atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas suku bunga mengambang, Bank juga menghadapi basis risk, yaitu perbedaan dari proses repricing terhadap berbagai tingkat suku bunga acuan mengambang, seperti suku bunga deposito, SBI enam bulan, JIBOR satu bulan, SIBOR enam bulan dan berbagai jenis suku bunga.
Bank’s operations will be exposed to the risk of interest rate movements if earning assets (including investments) and liabilities that are sensitive to maturity of interest rate or are repriced at different times or in different amounts. In terms of assets and liabilities of floating rate, the Bank also faces a basis risk, i.e. the difference between the repricing and various floating rate benchmark, such as deposit rates, six-month SBI, one month JIBOR, six-month SIBOR and various types of interest rates.
Kegiatan manajemen risiko dimaksudkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, sehingga tingkat bunga pasar konsisten dengan strategi bisnis Bank.
Risk management activities are intended to optimize net interest income, so the market interest rate is consistent with the Bank's business strategy
Untuk meminimalkan dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank berupaya mengurangi kesenjangan antara risiko aset sensitif (RSA) dan risiko liabilitas sensitif (RSL). Jika suku bunga bergerak secara paralel pada aset dan pada liabilitas, Bank tidak terlalu terkena risiko suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest rates on bank earnings, the Bank seeks to reduce the gap between risk sensitive assets (RSA) and risk sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel with the assets and liabilities, the Bank is not too much exposed to interest rate risk.
RSA Bank didominasi oleh kredit dan penempatan pada Bank Indonesia, dan RSL didominasi oleh dana pihak ketiga (giro dan deposito berjangka).
Bank’s RSA is dominated by loan and placements in Bank Indonesia, and RSL is dominated by the third party funds (demand deposits and time deposits).
- 105 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate) dijelaskan pada Catatan 37.
Repricing profile of the assets and liabilities that were sensitive to interest rate sorted according to its periodic repricing for floating rates and by its tenor for fixed rates is described in Note 37.
Sensitivitas Suku Bunga
Interest rate sensitivity
Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan metodologi repricing schedule/gap report yang digunakan untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan (Net Interest Income Sensitivity/NII Sensitivity) akibat pergerakan suku bunga, Bank melakukan simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock) secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps) tetap untuk semua periode waktu.
In managing interest rate risk, the Bank is using a repricing schedule/gap report to describe the level of interest rate risk exposure, while to measure the sensitivity of earnings (Net Interest Income Sensitivity/NII Sensitivity) due to movements in interest rates, Bank simulates the scenario of volatile interest rates (rate shock) in parallel shift with fix rate 100 basis points (bps) for all time bucket.
Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih.
The following table setforth the impact of reasonable possible changes in the interest rates on net inrerest income.
2014 Kenaikan/(penurunan) pada basis Sensitivitas dari laba poin/Increase (rugi) sebelum pajak (decrease) in basis 2014/Sensitivity of profit points (loss) before tax for 2014 Rp Asumsi pergerakan suku bunga
+100bps -100bps
25.050.714.267 (25.050.714.267)
Assumption of parallel shift interest rate
2013 Kenaikan/(penurunan) pada basis Sensitivitas dari laba poin/Increase (rugi) sebelum pajak (decrease) in basis 2013/Sensitivity of profit points (loss) before tax for 2013 Rp Asumsi pergerakan suku bunga
+100 bps -100 bps
42.469.386.712 (42.469.386.712)
Assumption of parallel shift interest rate
Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari pergerakan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga yang dipilih adalah yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 100 bps dan laporan posisi keuangan valas sebesar 100 bps atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2014 dan 2013, ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masingmasing sebesar 8,50 kali dan 3,04 kali.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of Bank’s excess capital to absorb potential interest rates movements losses, by making the assumption of changes /fluctuations in interest rates. Fluctuations in interest rate to be chosen is the higher between the fluctuation assumptions of each rupiah statement of financial position interest rate of 100 bps and foreign currency statement of financial position of 100 bps or fluctuations based on historical data from prior year. In 2014 and 2013, excess capital could cover the Bank interest rate risk by 8.50 times and 3.04 times, respectively.
Tingginya coverage ekses modal terhadap sensitivitas suku bunga menunjukkan bahwa Bank sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
The high coverage of excess capital against the sensitivity of interest rates shows that the Bank is not vulnerable to interest rate movements.
- 106 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Risiko Pasar - VaR
Market Risk - VaR
Berikut adalah rangkuman posisi VaR Bank yang berasal dari portofolio trading sebagai berikut:
A summary of the VaR position of the trading portfolio of the Bank is as follows:
2014
Suku bunga Nilai tukar
Rata-rata/ Average Rp
Tertinggi/ Maximum Rp
62.031.854 8.383.591.751
128.514.987 13.639.848.678
2013 Terendah/ Minimum Rp 51.185.766 3.460.628.633
VaR akhir tahun/ Year-End VaR Rp 71.933.097 5.344.995.125
Rata-rata/ Average Rp
Tertinggi/ Maximum Rp
262.440.404 10.968.000.733
816.178.621 28.566.737.998
Terendah/ Minimum Rp 56.857.533 472.386.199
VaR akhir tahun/ Year-End VaR Rp 668.404.839 9.280.012.942
Interest rate Foreign exchange
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to inadequacy and/or non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or the presence of external events affecting the operations of the Bank.
Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari sumber daya manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal.
Operational risk can be derived among others from the human resources (HR), internal processes, systems and infrastructure, as well as external events.
Tujuan utama Bank mengelola risiko operasional adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
The main purpose of managing the Bank's operational risk is to minimize the possible negative impact of non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or external events.
Prosedur meliputi:
Procedures to address operational risk include :
untuk
mengatasi
risiko
operasional
Menetapkan kebijakan reward termasuk remunerasi dan punishment yang efektif yang terintegrasi dalam sistem penilaian kinerja dalam rangka mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang optimal.
Establish policies including remuneration rewards and punishments which are effectively integrated in the performance appraisal system in order to support the optimal implementation of risk management.
Memberlakukan kode etik kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi dan menerapkan sanksi secara konsisten kepada pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran.
Adopt a code of conduct to all employees at every level of organization and to consistently apply sanctions to the officials and employees who are found guilty of misdemeanor and violations.
Membangun Business Continuity Management (BCM), yaitu proses manajemen (protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional Bank dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.
Build a Business Continuity Management (BCM), which is the integrated and comprehensive management process (protocol) to ensure continuity of operations of the Bank in conducting business and serving customers.
Memastikan bahwa Bank telah menerapkan kebijakan prinsip mengenal nasabah dengan melakukan Customer Due Dilligence (CDD) atau Enhanced Due Dilligence (EDD) secara berkala dan konsisten sesuai dengan eksposur Risiko Operasional.
Ensure that the Bank has implemented a policy to carry out the know your customer principles of Customer Due Diligence (CDD) or Enhanced Due Diligence (EDD) regularly and consistently in accordance with the Operational Risk exposures.
Mengumpulkan data risiko operasional untuk memperbaiki aktivitas operasional.
Collect operational risk operational activities.
- 107 -
data
to
improve
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Mengetahui sumber kerugian operasional potensial sehingga memungkinkan Bank untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Know the source of potential operational losses, so as allowing the Bank to take necessary precautions.
Melakukan identifikasi risiko yang melekat pada tiap kegiatan operasional melalui penilaian risiko kendali operasional.
Identify the risks inherent in each operational activity through operational control risk assessment.
Penilaian secara berkala terhadap risiko operasional yang dihadapi serta kecukupan kontrol dan prosedur untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi.
Periodically assess operational risks faced and the adequacy of controls and procedures to address the identified risks.
Pengembangan rencana kontinjensi memitigasi risiko operasional.
Develop contingency operational risk.
Pelatihan dan pengembangan profesional untuk seluruh karyawan
Conduct training and development for all employees.
Melakukan identifikas risiko operasional melalui Operational Risk Self Assessment (ORSA) secara berkala.
Identify operational risk through periodical Operational Risk Self Assessment (ORSA).
untuk
plans
to
mitigate
professional
RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk due to declining levels of stakeholders’ trust, which is derived from the negative perception toward the Bank.
Risiko reputasi dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank sebagai berikut :
Reputation risk can be sourced from the Bank's business activities as follows:
kejadian-kejadian yang telah merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah; atau
events that are detrimental to the reputation of the Bank, for example, negative news in the media, violations of business ethics, and customer complaints; or
hal-hal lain yang dapat menyebabkan risiko reputasi, misalnya kelemahan-kelemahan pada tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank
other things that can give rise to reputation risk, such as weaknesses in corporate governance, corporate culture and business practices of Bank
Tujuan utama Bank mengelola risiko reputasi adalah untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian dari risiko reputasi Bank.
The Bank's main purpose of managing the reputation risk is to anticipate and minimize the risk of loss from the Bank's reputation.
Prosedur untuk mengatasi risiko reputasi meliputi:
The procedures to address reputation risk include:
Mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit tersebut dan sebagai front liner dalam membangun dan mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan dengan nasabah.
Identify reputation risk that occurs on a business or the activity of the unit and being a front liner in building and preventing the reputation risk, especially regarding the relationship with the customer.
Menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan risiko reputasi.
Establish reputation risk parameters and mitigation in management of reputation risk.
Menetapkan kebijakan dan prosedur komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi massa yang positif.
Establish policies and communication procedures to ensure delivery of consistent messages and positive mass media coverage and communication.
- 108 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Melakukan monitoring terhadap berita di media, khususnya berita negatif mengenai Bank dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak dari pemberitaan tersebut.
Conduct monitoring of the media news, especially the negative news about the Bank and take the necessary steps to minimize the impact of the news.
Melaksanakan evaluasi secara harian atas risiko reputasi yang dihadapi Bank dan dituangkan dalam suatu Laporan Media Monitoring. Pengelolaan risiko reputasi ini secara komprehensif dilakukan oleh Bagian Planning, termasuk menjalankan fungsi kehumasan dan merespons pemberitaan negatif atau kejadian lainnya yang mempengaruhi reputasi Bank dan dapat menyebabkan kerugian Bank.
Carry out a daily evaluation of the reputation risks facing the Bank and this is set forth in the Media Monitoring Report. This management of reputational risk is comprehensively undertaken by Planning Division, including the public relations function and responding to negative news or other events affecting the Bank's reputation and may lead to loss of the Bank.
Memantau penyelesaian komplain nasabah dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan: investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.
Monitor completion of customer complaints and communicate the information required by the stakeholders: investors, customers, creditors, associations, and societies.
Melakukan pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan risiko reputasi, yang secara umum dilakukan melalui serangkaian aktivitas seperti tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), untuk pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan ekonomi/sosial yang diharapkan dapat membangun reputasi positif dari pemangku kepentingan terhadap Bank dan melakukan komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan.
Prevent events that lead to the occurrence of reputation risk, which is generally performed through a series of activities such as Corporate Social Responsibility, for community empowerment in the form of economic/social activity which is expected to build a positive reputation of the Bank and stakeholders and build communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders.
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Resiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk from non-compliance of Bank to implement laws and other applicable provisions.
Risiko kepatuhan dapat bersumber antara lain dari penyimpangan atau pelanggaran dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dari standar yang berlaku secara umum.
Compliance risk can be derived from, among others, violation of the Bank’s prevailing provisions or regulations and from defiance or contradiction of the generally applicable standards.
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank’s main objective in managing compliance risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of bank behavior that deviates or violates generally accepted standards, rules and/or prevailing regulations.
Prosedur meliputi:
Procedures to address compliance risks include:
untuk
mengatasi
risiko
kepatuhan
Formulate a strategy to encourage the creation of a culture of compliance and make the steps in order to support the creation of a culture of compliance in all activities of the Bank at every level of organization.
Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan dan membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.
- 109 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui proses review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ensure that all policies, rules, systems and procedures, as well as business activities of the Bank are in compliance with applicable legislation through the process of review and/or recommend updating and improvement of policies, rules, systems and procedures of the Bank to comply with the prevailing Bank Indonesia provisions and the legislation.
Peran pengendalian intern yang efektif, melalui petugas kepatuhan yang independen yang ada di setiap unit. Petugas kepatuhan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, bukan kepada Unit di mana mereka ditugaskan.
Play role of effective internal control, by an independent compliance officer in each unit. Compliance officers are responsible to the Director of Compliance, rather than to the Unit in which they are assigned.
Melakukan penilaian atas tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
Conduct an assessment of Bank’s level of compliance with the prevailing Bank Indonesia regulations and legislation.
Menetapkan kebijakan dan prosedur risiko kepatuhan, sebagai pedoman kerja dalam manajemen risiko kepatuhan.
Establish policies and procedures of compliance risks, as the work guidelines in the management of compliance risk.
Mengkomunikasikan setiap kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi dengan mengadakan sosialisasi atau menyampaikannya melalui media Intranet, serta mengadakan uji kepatuhan dan menerapkan compliance check sheet.
Communicate any company policy to all employees at every level of organization with socialization or Intranet, and run a compliance test and implement a compliance check sheet.
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk due to lawsuits and/or weaknesses of juridical aspects.
Risiko hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.
The sources of legal risk include weakness of the juridical aspects that is caused by Bank’s lack of commitment, absence and/or changes in legislation which lead to a transaction that the Bank has conducted which is not in accordance with the existing provisions, and a litigation process whether arising from third-party’s lawsuit against the Bank or the Bank’s against any third party.
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan, dan proses litigasi.
Bank’s main objective of the managing legal risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of the weakness of the juridical aspect, absence and/or changes in legislation, and litigation.
Prosedur untuk mengatasi risiko hukum meliputi:
The procedures to address the legal risks include:
Measure legal risk, using some of the parameters corresponding to the condition of the Bank, which include potential losses due to the demands of litigation, the cancellation of the agreement caused by the weakness of the engagement, a change in legislation that causes the Bank’s product being not in line with the existing provisions.
Melakukan pengukuran risiko hukum, dengan menggunakan beberapa paramater yang sesuai dengan kondisi Bank, antara lain berupa potensi kerugian akibat tuntutan litigasi, pembatalan perjanjian yang disebabkan oleh kelemahan perikatan, terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada.
- 110 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Melakukan kajian berkala terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank.
Conduct periodic review of legal documents, agreements and contracts with third-party and evaluate agreement’s weaknesses that can lead to legal risks for banks.
Melakukan penilaian atas risiko hukum berdasarkan dari besarnya gugatan, perkara yang sudah atau mungkin disampaikan ke Bank.
Conduct an assessment of legal risks based on the size of the lawsuit, the case which has been or may be brought against the Bank.
Menetapkan kebijakan pengelolaan risiko hukum.
prosedur
Establish policies and procedures for the management of legal risks.
Menerapkan legal governance, legal consistency dan legal completeness dalam setiap aktivitas Bank.
Apply legal governance, legal consistency, and legal completeness in every activity of the Bank.
Membentuk satuan kerja berupa unit yang berperan sebagai “legal watch,” yaitu, “unit legal” yang menyediakan analisis atau nasihat hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.
Establish a work unit, which is a "legal watch" unit, meaning the "legal unit" which provides analytical or legal advice to all employees at every level of organization.
dan
RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic risk is the risk which is due to inaccurate formulation and/or implementation of a strategic decision and the failure in anticipating the changes in business environment.
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
The main purpose of the Bank in managing strategic risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of inaccurate strategic decision-making and failure in anticipating the changes in business environment.
Prosedur untuk mengatasi risiko stratejik meliputi:
The procedures to address the strategic risks include:
Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko stratejik, seperti kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Identify the sources of strategic risks, such as weaknesses in the strategy formulation process and inaccuracies in the formulation of strategy, inadequate management information system, the results of inadequate internal and external environmental analysis, setting of too aggressive strategic goals, inaccuracy in the strategy implementation, and failure in anticipating the changing business environment.
Melakukan pengukuran risiko stratejik menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, dan pencapaian rencana bisnis.
Conduct strategic risk measurement using indicators or parameters of the complexity of the Bank's business strategy, Bank’s business position in the banking industry, and the achievement of business plan.
Melakukan pengendalian untuk memantau kinerja termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan ‘hasil aktual’ dengan ‘hasil yang diharapkan’ untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan deviasi yang signifikan kepada Direksi.
Implement controls to monitor performance including financial performance by comparing 'actual results' with 'expected results' to ensure that risks are taken within the limits of tolerance and report the significant deviation to the Board of Directors.
- 111 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Menunjuk unit kerja tertentu (Bagian Planning) yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menganalisa pencapaian aktual dibandingkan dengan target rencana bisnis yang disusun, termasuk melakukan kajian atas rencana bisnis yang sudah dibuat sesuai dengan kondisi internal Bank maupun kondisi eksternal secara umum, seperti kondisi makro ekonomi.
Designate a specific work unit (Planning Division) which has the authority and responsibility to analyze the actual achievements as compared with the drawn up business plan targets, this includes a review of the business plan to check whether this has been prepared in accordance with the Bank’s internal condition and the general external conditions, such as macro economy conditions.
Menganalisa seluruh alternatif strategi yang tersedia setelah mempertimbangkan tujuan stratejik serta toleransi risiko Bank. Kedalaman dan cakupan analisa disesuaikan dengan skala dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Analyze all strategic alternatives available after taking into account Bank’s strategic objectives and risk tolerance. Depth analysis and coverage are adjusted to the scale and complexity of Bank operations.
41. INFORMASI SIGNIFIKAN LAINNYA a.
41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
Manajemen Modal
a.
Capital Management
Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk tahun 2014 dan 2013 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 dan juga Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013, untuk tahun 2012 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012.
The capital adequacy ratio in 2014 and 2013 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and also Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013, for year 2012 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012.
Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan modal minimum (KPMM) dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012, Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
The capital adequacy ratio was calculated in accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010.
Untuk posisi Desember 2013, Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan modal minimum (KPMM) sesuai profil risiko dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012, Bank wajib memenuhi rasio kewajiban modal minimum sebesar minimum 9% sampai dengan 10% sesuai dengan penilaian profi risiko yang Bank.
For position as of December 2013, the calculation of minimum capital requirement based on risk profile with the circular letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012, Bank obliged to maintain minimum capital adequacy ratio by minimum 9% up to 10% based on Bank risk profile assessment.
- 112 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rpjuta/ Rpmillion
2013 Rpjuta/ Rpmillion
Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Tambahan Modal Disetor b. Cadangan umum c. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya setelah diperhitungkan pajak (100%)*) d. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%)*) e. Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif g. Aset tidak berw ujud lainnya h. Penyertaan (50%) Jumlah B.
405.000
285.000
116.788 1.694.115
116.788 1.407.441
107.026 -
(259.436) (21.114) 2.042.379
256.740 -
(148.931) (21.114) 1.895.924
Modal Pelengkap (Maksimum 100% dari Modal Inti) 1. Cadangan Revaluasi Aset tetap 2. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif/PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR) 3. Penyertaan (50%) Jumlah
Total Modal Inti dan Modal Pelengkap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal Minimum yang diw ajibkan (%) *)
Composition of Capital
-
121.374 (21.114) 100.260
-
103.400 (21.114) 82.286
2.142.639
1.978.210
11.511.569
10.114.712
912.625
811.580
18.103
91.217
A. Core Capital 1. Paid-up Capital 2. Additional Capital Reserves a. Additional Paid-in Capital b. General Reserves c. Unappropriated retained earnings after tax (100%)*) d. Current year's income after tax (50%)*) e. Difference from equity changes on subsidiary f. Difference betw een provision for posible asset loss and provision for impairment value of earning assets g. Other intangible assets h. Investment (50%) Total B. Supplementary Capital (Maximum of 100% of Core Capital) 1. Revaluation Increment on Premises and Equipment 2. General Reserves of Allow ance for Possible Losses on Earning Assets (maximum of 1.25% of ATMR) 3. Investments (50%) Total Total Core and Supplementary Capital Risk Weighted Assets (ATMR) For credit risk For operational risk For market risk
Capital Adequacy Ratio (%) 17,25%
18,11%
17,22%
17,96%
8%
8%
Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan
CAR w ith credit and operational risk CAR w ith credit, operational and market risk Minimum Capital Adequacy Ratio Required (%) *) Excludes effect of deferred taxes
- 113 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 17,61% dan 18,40% dan dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masingmasing adalah 17,58% dan 18,25%.
Bank’s minimum capital adequacy ratio on consolidated basis as at December 31, 2014 and 2013 after considering credit and operational risk is 17.61% and 18.40%, respectively, and after considering credit, operational and market risk is 17.58% and 18.25%, respectively.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 Nopember 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasian bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated November 27, 2006 regarding prudence and report in connection with the implementation of consolidated risk management for banks which controlled the subsidiary, requires banks in Indonesia to calculate consolidation Capital Adequacy Ratio.
Rasio Aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total Aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 2,82% dan 1,89%.
42. TRANSAKSI NON KAS
b.
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2014 and 2013 are 2.82% and 1.89%, respectively.
42. NON-CASH TRANSACTION
Pada tahun 2014, terdapat transaksi non kas yang berasal dari reklasifikasi biaya renovasi ke aset tetap sebesar Rp 20.111.712.400.
In 2014, there is a non-cash transaction from reclassification of renovation cost to premises and equipments amounting to Rp 20,111,712,400.
43. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK
43. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT COMPANY ONLY
Informasi keuangan tersendiri entitas induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada entitas anak dipertanggungjawabkan dengan metode biaya.
The financial information of the parent company only presents statements of financial position, statements of comprehensive income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which investments in its subsidiary were accounted using the cost method.
Informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan pada halaman 117 sampai dengan 122.
Financial information of the parent company only, was presented on pages 117 to 122.
44. KONTINJENSI
44. CONTINGENCIES
Bank sebagai agen jaminan kredit sindikasi PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk sejak 06 Juli 1995. ZT Holding, Pte, Ltd mengakui sebagai Kreditur sindikasi PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk sejak 7 November 2007. PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya dalam Putusan No. 01/PKPU/2013/PN.Niaga.Sby, tanggal 16 April 2013. Kurator meminta dokumen jaminan asli kepada Bank melalui suratnya No. 114.01/PAILIT-SAIP/JP-JOS/V/13, tanggal 26 September 2013, yang kemudian diserahkan oleh Bank pada tanggal 18 November 2013.
The Bank is an agent of a syndicated loan provided to PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk since July 6, 1995. ZT Holding, Pte, Ltd. acknowledged that the Company has been a creditor for the former (PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk) since November 7, 2007. PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk, was declared bankrupt by the Commercial Court Surabaya as stated in Bankruptcy Order No. 01/PKPU/2013/PN.Niaga.Sby, dated on April, 16 2013. The curator asked for original copies of collateral documents to the Bank through its letter No. 114.01/PAILIT-SAIP/JPJOS/V/13 on September 26, 2013, which was handed in by the Bank to the curator on November 18, 2013.
- 114 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
Putusan Pengadilan Niaga No. 21/Pdt.Sus-Gugatan lainlain/2014/PN.NIAGA.Sby, tanggal 11 Desember 2014 memutuskan bahwa asli Dokumen Jaminan harus tetap dipegang oleh Kurator yang nantinya akan dilakukan pelelangan/penjualan sesuai dengan ketentuan UU Kepailitan.
The Order of Commercial Court No. 21/Pdt.Sus-Gugatan lainlain/2014/PN.Niaga.Sby dated on December 11, 2014 determines that original collateral documents have to be kept by the Curator, that will be used in auction or sale of the collaterals in accordance with applicable Bankruptcy Law.
Pada tanggal 10 November 2014, ZT Holding, Pte, Ltd melaporkan Bank dengan nomor laporan LP/4088/XI/2014/PMJ/Ditreskrimum, tanggal 10 November 2014, atas tindak pidana penggelapan. Menurut ZT Holding, Pte, Ltd, Bank memberikan dokumen jaminan kepada Kurator PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk (dalam pailit) tersebut merupakan tindak pidana penggelapan. Sampai dengan laporan ini diterbitkan hal ini masih menunggu keputusan di Polda Metro Jaya.
On November 10, 2014, ZT Holding, Pte, Ltd, reported against the Bank a criminal case of a fraudulent activity through report No. LP/4088/XI.2014/PMJ/Ditreskrimum dated on November 10, 2014. According to ZT Holding, Pte, Ltd, the act of handing in collateral documents to the curator of PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk by the Bank (during the bankruptcy then), is a fraudulent act. Up to the date of this report, the case is still awaiting the decision of Disrict Police Office.
Pada tanggal 14 November 2014, Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan gugatan perdata perbuatan melawan hukum ZT Holding, Pte, Ltd dengan No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby.
On November 14, 2014, Surabaya District Court granted the civil lawsuit against ZT Holding, Pte, Ltd No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby.
Sampai dengan laporan diterbitkan, hal ini masih menunggu keputusan Pengadilan Negeri Surabaya.
Up to the date of this report, the case is still awaiting the decision of Surabaya District Court.
Bank memberikan fasilitas kredit (pinjaman) No. 110049RLH tanggal 27 Juni 2011 kepada PT. Rajawali Towerindo Perkasa (PT RTP) yang bergerak dibidang Pembangunan BTS Tower, yang selanjutnya akan disewakan kepada para operator seluler.
The Bank granted a credit facility (loan) No. 110049RLH to PT Rajawali Towerindo Perkasa (PT. RTP) on June 27, 2011. PT RTP is a construction company to build the BTS Tower, which will be leased to mobile phone network operators upon completion.
Sejak Juni 2012, PT RTP tidak melakukan pembayaran angsuran bulanan kepada Bank. Dengan tidak dilaksanakannya kewajiban pelunasan seluruh utang oleh PT RTP kepada Bank, maka Bank melakukan gugatan perdata dan sita jaminan pada tanggal 23 September 2013 yang terdaftar dengan nomor perkara 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst atas wanprestasi perjanjian kredit.
Since June 2012, PT. RTP did not make any installment payments to the Bank. By not fulfilling its financial obligations to the Bank, the Bank filed for civil lawsuit and seizure of collateral in September 23, 2013. The case was listed under case No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst concerning default of payment and violation of credit agreement.
Dalam putusan gugatan perdata tertanggal 20 Mei 2014, Majelis Hakim mengabulkan eksepsi dan menyatakan bahwa gugatan Bank tidak dapat diterima.
In reference to the court decision dated in May 20, 2014, the panel of judges granted exceptions and stated that the legal complaint filed by the Bank was rejected.
Tanggal 3 Juli 2014, Bank melakukan memori banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst tertanggal 20 Mei 2014 kepada Pengadilan Tinggi Jakarta.
On July 3, 2014, the Bank filed an appeal upon the District Court Central Jakarta No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dated May 20, 2014 to the Supreme Court in Jakarta.
Pada tanggal 24 November 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta, menerima permohonan banding Bank dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst tanggal 20 Mei 2014.
On November 24, 2014, the Supreme Court in Jakarta issued a decision in favor of the Bank and revoked the decision No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst previously made by the District Court in Central Jakarta dated on May 20, 2014.
Sampai dengan saat ini, Bank masih menagih kepada debitur untuk membayar pokok utang senilai Rp 58.235.000.000 beserta bunga dan dendanya.
Currently, the Bank is asking the debtor to repay the loan principal amounting to Rp 58,235,000,000 as well as incurred interests and late payment fees.
- 115 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
45. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued)
45. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
BANK
THE BANK
Berdasarkan Akta Penegasan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris No. 1 tanggal 16 Januari 2015, dilakukan pengangkatan atas Bellarminus Budijanto Jahja selaku Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan, menggantikan Muhammad Akbar, yang berlaku efektif sejak akta ini ditandatangani, dan Makoto Hasegawa sebagai Komisaris yang akan efektif ketika OJK menerbitkan persetujuan terhadap pengangkatan tersebut.
Based on Deed Affirmation Composition of the Board of Directors and Board of Commissioner No. 1 dated January 16, 2015, the appointment of Bellarminus Budijanto Jahja as a Compliance Director to replace Muhammad Akbar, effective on the date of the deed was signed, and Makoto Hasegawa as Commissioner will be effective when OJK issuing approval for the appointment.
Berdasarkan perjanjian (Master) Head of agreement on sale on leaseback or buyback for Gedung Bank Resona Perdania antara Bank dan PT Mitra Panca Persada (MPP), seperti yang dijelaskan dalam Catatan 13, pada tanggal 30 Januari 2015, Bank melakukan eksekusi opsi beli gedung seluas 6.000 m2 kepada MPP dengan melakukan pembayaran booking fee sebesar USD 420.000 dan PPN sebesar Rp 525.084.000. Dan pada tanggal 27 Februari 2015, Bank telah melakukan cicilan pembayaran uang muka sebesar USD 630.000 dan PPN sebesar Rp 807.723.000.
Based on agreement (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania between Bank and PT Mitra Panca Persada (MPP), as explained in Note 13, on January 30, 2015, the Bank executed the option to purchase the office space area of 6,000 m2 from MPP with the booking fee payment of USD 420,000 and value added tax amounting to Rp 525,084,000. On February 27, 2015 the Bank paid the advance installment payment of USD 630,000 and value added tax amounting to Rp 807,723,000.
46. REKLASIFIKASI AKUN
B
46. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun beban premi penjaminan yang dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013 disajikan sebagai provisi dan komisi yang dibayar dalam komponen beban bunga telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014, yaitu sebagai beban operasional lainlainnya.
Government guarantee premium which were presented as commissions and fee paid as part of interest expense in the consolidated statements of comprehensive income in 2013 has been reclassified to conform with the presentation of the consolidated statements of comprehensive income in 2014 into other operating expense-others.
47. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
47. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai dengan 116 dan informasi tambahan dari halaman 117 sampai 122 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2015.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 116 and supplementary information on pages 117 to 122 are the responsibilities of the management are approved and authorized for issue by the Bank’s Directors on March 26, 2015.
- 116 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE I: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *) DECEMBER 31, 2014
2014 Rp
2013 Rp
ASET Kas
ASSETS 18.647.919.010
25.245.059.360
Giro pada Bank Indonesia
877.013.440.078
874.510.815.723
Demand Deposits with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga
32.469.943.939 740.207.920.895
6.316.572.336 852.678.575.413
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties
772.677.864.834
858.995.147.749
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah Efek-efek Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah Tagihan Derivatif - Pihak ketiga Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga
2.080.635.039.140 (158.087.126)
1.724.590.000.000 (222.918.816)
2.080.476.952.014
1.724.367.081.184
335.912.424.360 (3.162.859.060)
274.571.778.230 (3.861.454.790)
332.749.565.300
270.710.323.440
17.099.378.527
36.994.833.601
10.000.000.000 10.599.133.472.103 (179.313.463.723) 10.429.820.008.380
60.157.875.000 9.711.393.550.236 (75.295.888.611) 9.696.255.536.625
Cash
Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks Third parties Unamortized interest Total Securities Third parties Unamortized interest Total Derivative Receivables - Third parties Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Net Acceptances Receivable - Third parties
192.831.070.224
189.855.682.189
Penyertaan Saham
42.227.933.142
42.227.933.142
Investment in Shares of Stock
Biaya Dibayar di Muka
47.259.497.360
70.951.238.693
Prepaid Expenses
Aset Tetap - Bersih
29.034.151.926
12.587.509.493
Premises and Equipment - Net
Aset Lain-Lain
27.154.505.329
46.445.647.340
Other Assets
JUMLAH ASET
14.866.992.286.124
13.849.146.808.539
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
TOTAL ASSETS *) PRESENTED USING COST METHOD
- 117 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE I: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *) DECEMBER 31, 2014 (Continued)
2014 Rp
2013 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
1.443.926.956
2.967.330.086
74.669.935.495 6.452.690.298.487
89.437.373.267 6.780.206.706.606
6.527.360.233.982
6.869.644.079.873
2.729.246.040 285.366.266.219
1.320.269.585 365.100.000.000
288.095.512.259
366.420.269.585
10.724.090.206
23.270.977.632
Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga
192.831.070.224
189.855.682.189
Acceptances Liabilities - Third parties
Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih
448.961.148.004
448.153.449.532
Securities Issued - Net
5.761.063.824
23.991.666.075
2.786.625.000.000 2.093.740.510.000
2.434.000.000.000 1.105.935.945.000
4.880.365.510.000
3.539.935.945.000
Biaya Masih Harus Dibayar
50.594.695.447
41.395.548.655
Accrued Expenses
Liabilitas Pajak Tangguhan
46.806.732.440
31.325.576.295
Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Lain-Lain
13.206.372.829
9.594.788.935
Other Liabilities
12.466.150.356.171
11.546.555.313.857
Total Liabilities
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga
Utang Pajak Pinjaman yang Diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Jumlah Liabilitas
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Derivative Liabilities - Third parties
Taxes Payable Borrowings Related parties Third parties Total
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 5.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 4.050.000 saham tahun 2014 dan 2.850.000 tahun 2013
405.000.000.000
285.000.000.000
Capital Stock - Rp 100,000 par value per share Authorized - 5,000,000 shares Issued and paid-up - 4,050,000 shares in 2014 and 2,850,000 shares in 2013
Tambahan Modal Disetor
103.156.751.188
103.156.751.188
Additional paid-in capital
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.694.114.743.494 198.570.435.271
1.407.440.515.883 506.994.227.611
Retained Earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
2.400.841.929.953
2.302.591.494.682
Total Equity
14.866.992.286.124
13.849.146.808.539
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 118 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE II: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
2014 Rp
2013 Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga
798.302.758.333 16.883.401.587 815.186.159.920
663.234.008.929 15.812.479.057 679.046.487.986
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions Total Interest Revenues
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga
304.113.945.929 1.028.093.089 305.142.039.018
239.401.639.500 2.230.398.223 241.632.037.723
Interest Expenses Interest incurred Fees and commissions Total Interest Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih
510.044.120.902
437.414.450.263
Interest Revenues - Net
66.519.095.055 4.999.600.000 37.025.110.105 4.744.693.018
101.939.892.222 4.999.600.000 34.579.099.382 4.330.593.735
OTHER OPERATING REVENUES AND EXPENSES Other Operating Revenues Gain on foreign exchange - net Dividend income Other fees and commissions Others - net
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
113.288.498.178
145.849.185.339
Total Other Operating Revenues
Beban cadangan kerugian penurunan nilai
104.130.183.420
81.671.039.341
Provision for allowance for impairment losses
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Provisi dan komisi lainnya Premi penjaminan
137.701.247.276 85.152.099.228 13.967.239.214 13.139.026.868
81.041.982.636 78.872.393.864 12.793.862.603 12.092.474.696
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Other fees and commissions Guarantee premium
Jumlah Beban Operasional Lainnya
249.959.612.586
184.800.713.799
Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih
240.801.297.828
120.622.567.801
Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL
269.242.823.074
316.791.882.462
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan Operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Pendapatan dividen Provisi dan komisi lainnya Lain-lain - bersih
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Kerugian atas penghapusan dan penjualan aset tetap - bersih Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Pendapatan sewa Lain-lain - bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
1.204.313.980 (3.493.515.840)
266.689.625.254 2.946.167.253 968.078.825
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Loss on disposal and sale of premises and equipment - net Gain on sale of noncurrent assets held for sale Rental income Others - net
(3.676.993.158)
270.603.871.332
Total Non-Operating Revenues (Expenses) Net
265.565.829.916
587.395.753.794
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
66.995.394.645
80.401.526.185
198.570.435.271
506.994.227.609
(1.387.791.298)
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
-
TAX EXPENSE NET PROFIT FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 119 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR III: INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Modal Saham/ Paid-up Capital Rp
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE III: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transaction among Tambahan Modal Disetor/ Entities under Additional Paid in Capital Common Control Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2013 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor Dividen tunai Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
285.000.000.000
116.788.145.625
(13.631.394.437)
-
(13.631.394.437) -
13.631.394.437 -
Saldo per 31 Desember 2013 Dividen tunai Dividen saham Pembentukan cadangan umum Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
285.000.000.000 120.000.000.000 -
Saldo per 31 Desember 2014
405.000.000.000
-
-
103.156.751.188 103.156.751.188
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Belum ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
1.158.845.757.883
1.865.621.767.071
248.594.758.000
-
1.407.440.515.883 286.674.227.611
-
1.694.114.743.494
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
318.619.258.000
Balance as of January 1, 2013 Differences in value of restructuring transactions among entities under common control presented as additional paid-in capital Cash dividends Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income
(70.024.500.000) (248.594.758.000)
(70.024.500.000) -
506.994.227.611
506.994.227.611
506.994.227.611 (100.320.000.000) (120.000.000.000) (286.674.227.611)
2.302.591.494.682 (100.320.000.000) -
198.570.435.271
198.570.435.271
Balance as of December 31, 2013 Cash dividends Stock dividends Appropriation for general reserve Net profit for the year and total comprehensive income
198.570.435.271
2.400.841.929.953
Balance as of December 31, 2014
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 120 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE IV: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF CASH FLOWS *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Beban cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs atas cadangan kerugian penurunan nilai Beban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Kerugian atas penjualan aset tetap Amortisasi atas biaya emisi
2013 Rp
265.565.829.916
587.395.753.796
(798.302.758.333) 304.113.945.929
(663.234.008.929) 239.401.639.500
104.130.183.420
(266.689.625.254) 81.671.039.341
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Interest revenue Interest expense Gain on sale of non current assets held for sale Provision for allowance for impairment losses Net foreign exchange loss (gain) on allowance for impairment losses Post-employment benefits Depreciation of premises and equipment Loss on sale of premises and equipment Amortization of issuance cost
(112.608.308) 28.831.571.569 17.349.058.888 1.387.791.298 807.698.472
3.873.250.427 10.942.780.157 3.579.266.546 1.914.786.802
(76.229.287.149)
(1.145.117.614)
(762.045.039.140) (837.582.046.867) 19.895.455.074 (2.975.388.035) 52.579.065.527 (1.523.403.130) (342.283.845.891) (2.207.544.681) (12.546.887.426) 2.975.388.035 (28.831.571.569) (37.783.964.761)
(68.364.000.000) (1.562.601.771.687) (23.059.273.290) 6.329.813.969 (89.333.207.094) (73.013.498.784) 1.381.924.993.578 4.729.571.306 15.446.987.232 (7.358.824.678) (10.942.780.157) (185.251.687.144)
Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi Pajak penghasilan yang dibayar Bunga yang diterima Bunga yang dibayar
(2.028.559.070.013) (67.537.296.070) 788.706.576.151 (253.519.250.482)
(612.638.794.363) (73.260.452.450) 655.610.620.722 (198.006.090.845)
Cash Used in Operating Activities Income tax paid Interest received Interest paid
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi
(1.560.909.040.414)
(228.294.716.936)
Net Cash Used in Operating Activities
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Utang pajak Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek
Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Derivative receivables Acceptances receivable Other assets Liabilities payable immediately Deposits Tax payable Derivative liabilities Acceptances liabilities Post-employment benefits obligation Other liabilities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (62.039.241.860)
Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap
(35.511.983.527)
390.688.300.254 (8.152.797.345)
Placement in securities Proceeds from sale of premises and and equipment Proceeds from sale of non-current assets held for sale Acquisition of premises and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(97.222.734.480)
306.307.911.370
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
328.490.907
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
(76.235.468.778) 7.877.239
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 121 -
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA SCHEDULE IV: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF CASH FLOWS *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 (Continued) 2014 Rp
2013 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan pinjaman yang diterima - bersih Pelunasan surat berharga yang diterbitkan Penurunan simpanan dari bank lain Pembayaran dividen tunai
1.340.429.565.000 (78.324.757.326) (100.320.000.000)
1.112.787.120.750 (151.149.499.999) (481.479.749.200) (70.024.500.000)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.161.784.807.674
410.133.371.551
Net Cash Provided by Financing Activities
488.146.565.985
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(496.346.967.220)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Changes in borrowings - net Payment of securities issued Decrease in deposits from other banks Cash dividend payments
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3.154.528.104.016
2.666.381.538.031
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.658.181.136.796
3.154.528.104.016
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
18.647.919.010 877.013.440.078 772.677.864.834
25.245.059.360 874.510.815.723 858.995.147.749
989.841.912.874
1.395.777.081.184
2.658.181.136.796
3.154.528.104.016
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Total
*) PRESENTED USING COST METHOD
- 122 -