ANALISIS USABILITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENERIMAAN KOLEKSI DEPOSIT DI PERPUSTAKAAN NASIONAL BERDASARKAN PENDEKATAN EVALUASI HEURISTIK
SUCI INDRAWATI IRWAN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2015 Suci Indrawati Irwan NRP G652120015
RINGKASAN SUCI INDRAWATI IRWAN. Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik. Dibimbing oleh IMAS SUKAESIH SITANGGANG dan BADOLLAHI MUSTAFA. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI sudah digunakan selama 3 tahun (sejak Januari 2012). Dalam penggunaannya pegawai Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit menemukan beberapa hambatan diantaranya sistem tidak dapat mendeteksi double regist, tampilan yang dirasa monoton,banyaknya menu dan banyaknya halaman yang harus dilewati ketika akan menuju halaman yang diinginkan, informasi yang dihasilkan belum sesuai kebutuhan dan adanya backward analysis system yaitu sebuah analisis yang harus dilalui sebuah sistem ketika sudah digunakan. Dalam melakukan analisis, penelitian ini menilai usabilitas suatu sistem yaitu mudah dipelajari, efisiensi, mudah diingat, pencegahan kesalahan dan memuaskan dengan menggunakan evaluasi heuristik. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket yang disebar kepada 17 orang pengguna sistem yaitu pegawai Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit. Data dianalisis menggunakan uji statistik student-t satu sampel. Hasil penelitian ini adalah perlunya perbaikan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI karena sistem belum dapat memenuhi unsur usabilitas. Untuk memperbaiki sistem maka rekomendasi perbaikan dalam kategori : 1. Mudah dipelajari Perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dan melakukan peng-indexan berdasarkan ID tag serta perbaikan penyusunan dan penggunaan fitur disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan user id. 2. Efisiensi Perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dan melakukan peng-indexan berdasarkan ID tag, penambahan kemampuan sistem agar dapat menyalin serta memodifikasi data yang ada dan penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard agar dapat digunakan dalam menggunakan sistem. 3. Mudah diingat Penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard agar dapat digunakan dalam menggunakan sistem. 4. Pencegahan kesalahan Perbaikan kemampuan sistem agar dapat mengidentifikasi penyebab error dan memberikan message box atau tanda aklamasi pesan error penyebab kesalahan ketika pengguna melakukan kesalahan dan penambahan fitur kamus yang berisi usulan terkait dengan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian untuk menghindari kesalahan penulisan.
5. Memuaskan Penambahan menu help yang dapat memberi petunjuk dan dapat diikuti ketika menemukan masalah sehingga membantu pengguna untuk menyelsaikan masalah. Kata kunci : evaluasi heuristik, sistem informasi manajemen, usabilitas
SUMMARY SUCI INDRAWATI IRWAN. Usability Analysis of Deposit Collection Acceptance Management Information System at National Library of Indonesia Based on Heuristic Evaluation Approach. Under supervision of IMAS SUKAESIH SITANGGANG dan BADOLLAHI MUSTAFA. Deposit Collection Acceptance Management Information System in Indonesia National Library has been used for 3 years (since January 2012). During the usage, the Acceptance, Monitoring, and Evaluation unit in Sub Directorate of Deposit found some obstacles includeing inabilityness of the system to detect double regist, a monotone display, too many menus and too many pages to get through before going to the desired page,and information resulted is not according user‟s needs. In addition backward analysis system is analysis which should be passed by a system when it has already been used. In analyzing system, this research assesses the usability of the system. Usability elements are learnability, efficiency, easy to remember, error prevention and satisfying using heuristic evaluation. Data collection of this research used quessionaires which spread among 17 system users that are the members of Acceptance, Monitoring, and Evaluation unit in Sub Directorate of Deposit. The data were analyzed used one sample students t-test statistic. The result of this research is need to improve Deposit Collection Acceptance Management Information System at National Library of Indonesia because this system has not fulfilled the usability elements. The recommendations to improve the system are as follows: 1. Learnability Improvement of response for fasten of data searching by query optimization involving related tables of data required and indexing based on the tag ID and repair on the arranging and the use of features to be adjusted with the needs of users based on their user ID and position authority. 2. Efficiency Improvement of response for fasten the response of data searching by query optimization involving related tables of data required and indexing based on the tag ID and addition to be able to copy and modify existing data and increase the ability of the system that the function keys in the keyboard can be use in using the system. 3. Easy to remember The addition of the ability of the system that the keyboard function keys can be use in using the system. 4. Error prevention Repair system's ability to identify errors and provide a message box or sign acclamation sign of error message containing an error message when the user made a mistake and adding dictionary menu associated with the terminology in the search box to avoid mistakes in typing.
5. Satisfying Adding help menu that can provide guidance and can be followed when finding problem that help users to solve a problem Keywords: heuristic evaluation, management information system, usabilty
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
1
ANALISIS USABILITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENERIMAAN KOLEKSI DEPOSIT DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI BERDASARKAN PENDEKATAN EVALUASI HEURISTIK
SUCI INDRAWATI IRWAN
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
2
Penguji luar komisi pada ujian tesis : Irman Hermadi, SKom, MS, Phd
3
Judul Tesis Nama NRP
: Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik : Suci Indrawati Irwan : G652120015 Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi, MKom Ketua
Drs Badollahi Mustafa, MLib Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Aziz Kustiyo, SSi, MKom
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 28 Maret 2015
Tanggal Lulus:
4
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta‟ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini dengan judul Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi, MKom dan Bapak Drs Badollahi Mustafa, MLib selaku komisi pembimbing, Bapak Irman Hermadi, SKom, MS, Phd selaku penguji pada ujian tesis serta kepada Bapak Aziz Kustiyo, SSi MKom selaku Ketua Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan yang telah memberikan banyak saran dan staf Program Studi Teknologi Informasi. Di samping itu penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Tri Listiowati, SH, SS, Ibu Sri Marganingsih SH selaku Kepala Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI beserta staf yang telah banyak membantu selama pengumpulan data dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan beserta staf. Ungkapan terima kasih atas dukungan kepada suami tercinta Alam Sholihin Abdussalam, kedua putriku Aurora Alainnisa Hayzaalam dan Audree Kilaunisa Gyannaalam, Ibunda Cucum Cumiati, Ayahanda Irwan Effendy, Keluarga Gegerkalong, Ibu Oom Nurrohmah, Bapak Yayan Soewaryan, Syauqi Abdussyahid, Keluarga besar di Bandung, dan Bapak Ficky serta teman-teman MTP angkatan 2012.
Bogor, Mei 2015 Suci Indrawati Irwan
5
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan dan Pendekatan Masalah Perumusan Masalah Pendekatan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian
vi vi vi 1 1 2 2 2 2 2
2 TINJAUAN PUSTAKA Daur Hidup Sistem Sistem Informasi Manajemen Basisdata dan Sistem Manajemen Basisdata Analisis Sistem Usabilitas Evaluasi Heuristik Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit Teknik Analisis Data Uji Validitas (Test of Validity) Uji Reliabilitas (Test of Realibility) Analisis Deskriptif Pengujian Hipotesis dengan Statistik Uji-t Student Analisis Lanjut Kategori Permasalahan
3 3 3 4 5 5 6 7 11 11 12 13 13 15
3 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Tahapan Penelitian Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Analisis Data
16 16 17 18 18 19 19
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis Verifikatif Dengan Statistik Uji-t Student Satu Sampel Analisis Lanjut Kategori Permasalahan Rekomendasi
20 21 23 23 23 24 26 29 32
6 5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
34 34 35 36 38 71
7
DAFTAR TABEL 1.
T abel dan atribut dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit
2. ilai hubungan keofisien reliabilitas (Guilford 1956) 3. obot jawaban responden (diadaptasi dari Galitz (2002)) 4. apping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan poin poin pertanyaan pada angket 5. asil uji validitas yang termasuk dalam kategori tidak valid 6. ata responden berdasarkan jenis kelamin 7. ata responden berdasarkan umur 8. ata responden berdasarkan masa kerja 9. nalisis desktitif variabel penelitian 10. asil pengujian dengan perhitungan statistik uji-t student satu sampel dengan hasil uji Ho diterima 11. nterval kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik 12. enilaian tingkat permasalahan evaluasi heuristik 13. ekomendasi perbaikan sistem
8 N 12 B 18 M 20 H 22 D 23 D 24 D 24 A 25 H 27 I 29 P 30 R 32
DAFTAR GAMBAR 1. erumusan masalah 2. aur hidup sistem (O‟Brien 2010) 3. ampilan halaman awal 4. ampilan halaman pengguna 5. ampilan halaman group penerbit 6. ampilan halaman master penerbit 7. ampilan form isian ucapan terimakasih
P 2 D 3 T 8 T 9 T 9 T 10 T 10
8 8.
T ampilan form isian registrasi
9. erangka pemikiran 10. angkah-langkah penelitian
11 K 16 L 17
DAFTAR LAMPIRAN 1. uisioner 2. kor penilaian evaluasi heuristik 3. asil Uji Validitas 4. asil perhitungan peritem menggunakan uji-t student 5. erhitungan skor pada item yang bermasalah
K 38 S 52 H 56 H 60p P 67
PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen data merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM dapat membantu sebuah perusahaan agar sumber daya informasi yang dimilikinya mencerminkan secara akurat sistem fisik yang diwakilinya. Perpustakaan Nasional RI memiliki salah satu fungsi yaitu fungsi deposit. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Karya Cetak dan Karya Rekam.Undang-Undang ini berisi tentang kewajiban bagi setiap penerbit dan pengusaha rekaman untuk menyerahkan hasil terbitan sebanyak dua eksemplar dan karya rekam sebanyak satu kopi ke Perpustakaan Nasional RI. Hasil perolehan terbitan dan karya rekam ini kemudian diterima dan diolah oleh Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit. Kelompok Penerimaan Sub Direktorat Deposit memiliki tugas untuk memberikan surat ucapan terimakasih sebagai tanda terima kepada penerbit dan pengusaha rekaman serta meregistrasi seluruh hasil karya cetak dan karya rekam yang masuk ke Sub Direktorat Deposit. Setiap tahun koleksi yang masuk mencapai 12.000 judul koleksi yang dibagi ke dalam delapan jenis yaitu monograf, grey litelature, surat kabar, majalah, buletin dan laporan penelitian, rekaman, serta koleksi terbitan internasional dan regional. Koleksi yang masuk diinputkan ke dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Hingga Januari 2014 SIM ini telah berjalan sekitar 2 tahun yaitu dimulai Januari 2013. Dalam perjalanannya, SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI belum dapat mengakomodasi
9 perkembangan kebutuhan pengguna dan ditemukannya beberapa kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi diantaranya dalam penggunaannya sistem tersebut masih belum dapat mendeteksi double regist, tampilan yang dirasa kurang menarik, banyaknya menu dan banyaknya halaman yang harus dilewati ketika akan menuju halaman yang diinginkan serta informasi yang dihasilkan belum sesuai dengan yang dibutuhkan. Karena dianggap memiliki permasalahan maka perlu dilakukan analisis yang bertujuan untuk perbaikan system. Selain itu, merujuk pendapat Kendall & Kendall (2011) dalam system development life cycle tahapan analisis kebutuhan terjadi dalam dua tahap yaitu pada saat akan membuat sistem (Forward Support Analysis) dan pada saat sistem itu sedang atau sudah digunakan (Backward Requirement Analysis). Analisis kinerja sistem dalam siklus hidupnya penting dilakukan agar penggunaan sistem menjadi optimal dan informasi yang dihasilkan akurat sesuai kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah berdasarkan konsep usabilitas (Nielsen 2012). Kemudian Indikator usabilitas tersebut kemudian dijabarkan dan diukur dengan menggunakan evaluasi heuristik yang dikemukakan Nielsen (1995b) yang mengevaluasi suatu sistem menjadi 10 kriteria. Dipilihnya pendekatan ini karena proses evaluasi yang cepat dan biaya yang dikeluarkan rendah (Nielsen 1995a). Perumusan dan Pendekatan Masalah Perumusan Masalah Dengan mengindahkan uraian permasalahan yaitu SIM penerimaan koleksi deposit Perpustakaan Nasional masih belum dapat mendeteksi double regist, tampilan yang dirasa kurang menarik, banyaknya menu banyaknya halaman yang harus dilewati ketika akan menuju halaman yang diinginkan dan informasi yang dihasilkan belum sesuai dengan yang dibutuhkan serta perlunya Backward Requirement Analysis maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah evaluasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dilakukan kepada staf Kelompok Penerimaan, Pengawasan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit berdasarkan komponen usabilitas (2012) yang akan diperiksa menggunakan evaluasi heuristik (Nielsen 1995b). Hasil dari evaluasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI akan menjadi bahan rekomendasi perbaikan. Perumusan masalah akan digambarkan dalam Gambar 1.
Gambar 1 Perumusan masalah Pendekatan Masalah Dari perumusan masalah di atas maka dipandang perlu untuk melakukan pendekatan masalah. Maka penelitian ini membatasi masalah pada kemudahan dalam mempelajari, efektifitas, efisiensi, pencegahan kesalahan dan kepuasan staf dalam penggunaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI di Perpustakaan Nasional RI.
10 Tujuan Penelitian 1.
Melakukan evaluasi terhadap usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik. 2. Memberikan rekomendasi terhadap perbaikan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan aspek usabilitas dengan menggunakan pendekatan evaluasi heuristik. 3. Memberikan sumbangan dalam aspek teoretis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan ilmu teknologi informasi, khususnya bidang teknologi informasi untuk perpustakaan.
Hipotesis Penelitian Terdapat rata-rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
TINJAUAN PUSTAKA Daur Hidup Sistem Pembangunan suatu sistem adalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Menurut Kendal dan Kendal (2011) “Daur hidup sistem adalah pendekatan bertahap untuk analisis dan desain yang menyatakan bahwa sistem yang terbaik yang dikembangkan melalui penggunaan siklus tertentu analisis dan aktivitas pengguna”. Proses daur hidup sangat penting untuk mengetahui kelemahan dan keusangan suatu sistem. Fase hidup suatu sistem dapat dilihat dalam Gambar 2
11 Gambar 2 Daur hidup sistem (O‟Brien dan Marakas 2010) Dengan mengikuti daur hidup sistem maka kita dapat mengidentifikasikan masalah masalah dari pengguna, menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pengguna, memilih alternatif metode pemecahan masalah, dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem Informasi Manajemen Menurut O‟Brien dan Marakas (2010) : “Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi terorganisir “
Dari definisi di atas diketahui bahwa sistem terdiri atas komponen yang berpadu untuk suatu tujuan dengan adanya masukan, pengolahan, dan keluaran. Komponen tersebut salah satunya adalah data. “Data adalah fakta mentah atau pengamatan, biasanya tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis.” (O‟Brien dan Marakas 2010). Hasil pengolahan data keluaran dari sistem adalah informasi. Keberadaan informasi pada suatu sistem sangat penting dan memiliki fungsi primer karena mendukung keberhasilan suatu organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat untuk keberlangsungannya. Informasi sendiri diolah melalui sebuah sistem yang kerap disebut sistem informasi. Sistem informasi memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Mereka terjalin dalam struktur sistem bisnis yang mereka dukung sehingga kadang sulit membedakan sistem bisnis dan sistem bisnis pendukungnya. Salah satunya adalah SIM yang menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan para pimpinan untuk menjalankan bisnis (Whitten et al 2004) “Sistem Informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan pelaporan berorientasi manajemen berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi manajemen”
SIM menjadi sangat penting karena semakin kuatnya ekonomi global, transformasi masyarakat ekonomi dan industri ke layanan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan informasi serta adanya transformasi perusahaan bisnis dan lahirnya perusahaan digital. SIM mampu mengelola sumber daya yang ada, membantu menyelsaikan kerumitan di berbagai bidang bisnis, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Basisdata dan Sistem Manajemen Basisdata Menurut Rob et al (2013) “Basisdata adalah struktur komputer terpadu yang menyimpan koleksi data milik pengguna akhir yaitu fakta-fakta mentah yang menarik bagi pengguna akhir dan metadata atau data tentang data, di mana data pengguna akhir yang terintegrasi dan dikelola.”
Basisdata menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan
12 keputusan. Sebuah basisdata idealnya dapat membuat penggunaan dan penelusuran data menjadi lebih mudah, cepat, dan fleksibel untuk pemakai. Basisdata tidak dapat bekerja sendirian. Basisdata membutuhkan suatu perangkat lunak untuk membantu pengelolaan data yang dimilikinya. Perangkat lunak tersebut lazim disebut DBMS atau database management system. Connolly dan Begg (2010) mengungkapkan bahwa “Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan DBMS menjadi perangkat lunak yang mengelola dan mengontrol akses ke basisdata”. DBMS sendiri menurut Connolly dan Begg (2010) “Sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menentukan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basisdata” Masih menurut Connoly dan Beg (2010) tujuan penerapan basisdata adalah untuk Memungkinkan pengguna untuk menentukan basisdata Memungkinkan pengguna untuk memasukkan, update, menghapus dan mengambil data dari basisdata Menyediakan akses dikendalikan ke basisdata Dalam penelitian ini DBMS sendiri merupakan perangkat lunak yang merupakan bagian dari Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Analisis Sistem Dalam daur hidup suatu sistem diperlukannya tahapan analisis kinerja sistem. Analisis sistem memeriksa SIM dengan pemahaman, kesempatan, dan atau perintah lebih mendalam dalam semua proyek.Analisis sistem dapat menjawab pertanyaan dari masalah yang layak dipecahkan agar sistem tersebut layak dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Rob et al (2013) “ …Analisis sistem adalah suatu proses yang menetapkan kebutuhan dan memperluas sistem informasi”. Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan sistem ketika sistem tersebut sudah digunakan atau telah menjadi usang adalah dengan cara evaluasi yang berada pada dibagian maintain. Disadur dari Kendal dan Kendal (2011) bahwa “Evaluasi sistem merupakan suatu bagian penting dalam pengembangan dan mempertahankan suatu sistem dalam upaya keberhasilan perusahaan” . Evaluasi yang dilakukan pada saat sistem sudah digunakan ini disebut Backward Analysis Requirement (Kendal dan Kendal 2011). Dengan evaluasi dapat membantu menentukan dan mengambil keputusan mengenai kelanjutan atau perbaikan yang perlu dilakukan terhadap suatu sistem.
Usabilitas Salah satu aspek yang dievaluasi pada analisis sistem adalah usabilitas. Menurut ISO (International Standard Organization) 9241-11 (1998) usabilitas adalah efektifitas dalam pemakaian, efisiensi dalam penggunaan sumber daya, dan kepuasan yang didapatkan pengguna dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dalam sebuah lingkungan dari sebuah produk. Menurut Nielsen (2012) usabilitas mempunyai 5 komponen dasar:
13 1. Mudah dipelajari (learnability) Seberapa mudahkan pengguna menyelesaikan tugas sederhana pada saat pertama kali penggunaan desain? 2. Efisiensi (efficiency) Setelah pengguna mempelajari desain perangkat lunak, seberapa cepatkah mereka dapat menyelesaikan tugas? 3. Mudah diingat (easy to remember) Ketika pengguna tidak menggunakan desain setelah beberapa waktu, seberapa mudahkan mereka mengembalikan keahlian mereka? 4. Pencegahan kesalahan (error prevention) Berapa kali pengguna membuat kesalahan, seberapa parahkah kesalahan tersebut, dan bagaimana mereka dapat memperbaiki kesalahan tersebut? 5. Memuaskan (satisfying) Seberapa memuaskan desain tersebut menurut pengguna?
Evaluasi Heuristik Evaluasi heuristik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan review usabilitas sebuah website dan perangkat lunak antar muka yang pertama kali dikemukakan oleh Nielsen (1992). Evaluasi heuristik mengevaluasi dari 10 komponen yaitu (Nielsens 1995b): 1. Visibilitas status sistem (visibility of system status) yaitu sistem ini harus selalu menjamin pengguna untuk mengetahui tentang apa yang sedang terjadi, melalui umpan balik yang sesuai dalam waktu yang wajar; 2. Kecocokan antara sistem dan dunia nyata (match between system and the real world) yaitu sistem dapat „berbicara‟ dengan bahasa yang dimengerti pengguna yaitu menggunakan kata, frase dan konsep akrab bagi pengguna, bukan istilah berorientasi sistem; 3. Kendali pengguna dan kebebasan (user control and freedom) yaitu pengguna dapat memilih fungsi sistem ketika menemukan kesalahan dan akan menemukan dengan mudah "jalan keluar" untuk meninggalkan kondisi yang tidak diinginkan tanpa harus pergi melalui dialog diperpanjang. Untuk itu fungsi membatalkan dan mengulang harus ada dalam sistem; 4. Konsistensi dan standar (consistency and standards) yaitu system menggunakan kata-kata, situasi, dan tindakan yang standar; 5. Pencegahan kesalahan (error prevention) yaitu pencegahan kesalahan dapat mulai dilakukan dengan perancangan pesan kesalahan yang baik, sehingga pengguna dapat dicegah dari kesalahan lain yang lebih fatal; 6. Mengenali dibanding mengingat (recognition rather than recall) yaitu meminimalkan beban memori pengguna dengan membuat objek, tindakan, dan pilihan yang jelas dan mudah dikenali/ketahui. Instruksi untuk penggunaan sistem harus terlihat atau mudah didapat apabila diperlukan; 7. Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan (flexibility and efficiency of use) yaitu sistem dapat melayani pengguna ahli dan pemula dengan sama baiknya; 8. Estetika dan desain minimalis (aesthetic and minimalist design) yaitu dialog seharusnya tidak mengandung informasi yang tidak relevan atau jarang
14 dibutuhkan pengguna. Dukungan dan bantuan bagi pengguna dalam mengenali, mendiagnosis, dan memulihkan dari kesalahan harus menjadi prioritas; 9. Membantu pengguna mengenali, mendiagnosa, dan memperbaiki kesalahan (HELP users recognize, diagnose, and recover from errors) yaitu pesan kesalahan harus diungkapkan dalam bahasa sederhana (tanpa kode), langsung menunjukan masalah, dan konstruktif dalam menyarankan solusi; 10. Bantuan dan dokumentasi (HELP and documentation) yaitu bantuan dan dokumentasi dapat digunakan bagi pencarian informasi sehingga mudah untuk mencari, terfokus pada tugas pengguna, dan daftar langkah konkret yang akan dilakukan. Selain Nielsen ada juga beberapa pengujian sistem melalui heuristik yang dikemukakan oleh Gerhardt-Powals (1996) dengan teorinya cognitive engineering principles yang menguji dari kriteria berikut : 1. Pengotomatisan beban kerja yang tidak diinginkan 2. Mengurangi ketidak pastian 3. Penggabungan data 4. Informasi baru yang hadir dengan alat bantu yang pentingdalam interpretasi 5. Gunakan nama yang konseptual yang berkaitan dengan fungsi 6. Tugas yang dibatasi dengan jumlah data 7. Termasuk hanya menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna pada waktu tertentu 8. Memberikan beberapa pengkodean data jika diperlukan 9. Melaksanakan redundansi yang bijaksana Teori lain mengenai pengujian sistem melalui heuristik yang dikembangkan oleh Theng et al (2005) mengemukakan Usability heuristic and design guidelines yaitu : 1. Hambatan akses dan jalan buntu, 2. Kecocokan antara sistem dan dunia nyata, 3. Pengguna model dibandingkan dengan desain model, 4. Visibilitas status sistem, 5. Kesederhanaan struktur tugas, 6. Konsistensi dan standar estetika dan desain minimalis, 7. Mengenali dibanding mengingat, 8. Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan, 9. Membantu pengguna untuk mengenali, mendiagnosa, dan memperbaiki kesalahan, 10. Bekerja melintasi batas-batas. Pada penelitian ini pendapat Theng et al (2005) dipergunakan untuk memperkuat penggunaan evaluasi heuristik dari Jacob Nielsen (1995b) yang dipakai sebagai dasar penelitian. Penelitian ini menerapkan evaluasi heuristik dalam analisis SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Kelebihan dari evaluasi heuristik dari Jacob Nielsen (1995b) adalah mudah dalam proses evaluasi, proses evaluasi cepat dan biaya atau cost yang dikeluarkan murah, dan penilaian dilakukan secara informal sehingga tidak dibutuhkan psikolog.
15 Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit Penggunaan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dimulai pada bulan Januari 2013. SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dibangun menggunakan perangkat lunak sebagai berikut: DBMS : Oracle Bahasa pemrograman : PHP Webserver : Apache Desain antarmuka : CSS, Javascript, html SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI ini berfungsi sebagai sistem peregistrasian data koleksi yang diterima oleh Perpustakaan Nasional dari penerbit dan pengusaha rekaman dalam kewajiban mereka memenuhi UU no 4 tahun 1990 yaitu menyerahkan hasil terbitan mereka sebanyak 2 eksemplar atau 1 salinan rekaman ke Perpustakaan nasional. Selain itu fungsi dari SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI adalah terdapat halaman untuk membuat ucapan terimakasih sebagai tanda sudah menerima koleksi. Tabel 1 menunjukkan tabel dan atribut-atributnya dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Tabel 1 Tabel dan atribut dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit Tabel Atribut Pengguna User ID, Nama, Password lama, Password baru, Ulangi password baru Group Penerbit Nama grup penerbit, Keterangan, Status Penerbit Jenis penerbit, Group penerbit, Nama penerbit, Alamat 1, Alamat 2, Kota, Wilayah, Provinsi, Kodepos, No telefon 1, No telefon 2, No telefon 3, No fax, Email, Contact person, No contact, Koleksi pertahun, Keterangan, Status Ucapan terima Penerbit, Jenis pengiriman, Tanggal surat, Nomor surat, kasih Tanggal terima, Pengirim, No telefon, Ditujukan kepada, Cetak UT, Nama bahan perpustakaan, Sub bahan perpustakaan, Judul, Jumlah Judul, Jumlah copy, Harga Registrasi Penerbit, Tanggal terima, Tanggal regis, Bahan perpustakaan, Judul, Pengarang, Tahun terbit, ISBN/ISSN, No. Klas, Edisi, Jilid, Jumlah, Harga, Keterangan Beberapa tampilan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit dapat dilihat pada Gambar 3 sampai dengan Gambar 8.
16
Gambar 3 Tampilan halaman awal Gambar 3 adalah tampilan halaman awal ketika kita sudah memasukan username dan password kedalam sistem.
Gambar 4 Tampilan halaman pengguna Gambar 4 berisi tampilan halaman pengguna. Pada halaman ini berisi data username, nama dan fasilitas ubah password
17
Gambar 5 Tampilan halaman group penerbit Gambar 5 adalah tampilan halaman group penerbit yang berisi master penerbit besar yang memiliki lini percetakan/imprint
Gambar 6 Tampilan halaman master penerbit Gambar 6 adalah tampilan halaman master penerbit yang berisi data penerbit dan pengusaha rekaman yang telah menyerahkan koleksinya ke Perpustakaan Nasional
18
Gambar 7 Tampilan form isian ucapan terimakasih Gambar 7 adalah halaman form isian ucapan terimakasih yang berisi isian data umum koleksi yang diserahkan ke Perpustakaan Nasional RI baik melalui pos maupun diserahkan langsung. Hasil akhirnya adalah lembaran ucapan terimakasih sebagai bukti bahwa Perpustakaan Nasional RI telah menerima koleksi tersebut.
Gambar 8 Tampilan form isian registrasi Gambar 8 berisi tampilan isian registrasi. Pada halaman ini terdapat isian isian mengenai data koleksi seperti judul, pengarang, dan lain-lain. Teknik Analisis Data Uji Validitas (Test of Validity)
19 Uji validasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknis analisis item, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item pernyataan dengan total skor untuk masing-masing variabel. Dalam penelitian ini, digunakan uji validitas instrumen per item dengan menggunakan rumus Product Moment. Menurut Sandjojo (2011), pengujian validitas data dengan menggunakan korelasi pearson product moment dengan rumus :
...(1) dimana : Korelasi Product Moment x : Skor pernyataan ke-i, i = 1,2,3…n y : Skor total pernyataan ke-i, i = 1,2,3…n n : Jumlah responden Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi item-total yang terkoreksi. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3. Untuk mempermudah proses perhitungan koefisien korelasi maka digunakan alat bantu komputer dengan perangkat lunak statistik SPSS Versi 22. Uji Reliabilitas (Test of Realibility) Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993), reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Selain itu, menurut Duwi (2011), uji reliabilitas data digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Suatu alat pengukur dikatakan realiable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan, senantiasa menunjukan hasil yang sama. Uji reliabilitas (Kaplan dan Saccuzzo 1993 ) pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Alpha dengan rumus sebagai berikut: ...(2) dimana
k p
: Nilai reliabilitas : Jumlah varian skor tiap-tiap item : Varian total : Jumlah item
Uji reliabilitas internal digunakan untuk menguji konsistensi suatu jawaban. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach’s alpha. Lebih lanjut Kaplan dan Saccuzzo (1993)
20 menyarankan bahwa perkiraan keandalan dalam kisaran 0.7-0.8 cukup baik dalam penelitian dasar. Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan reliabilitas item mengunakan kriteria Kaplan yaitu kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7. Selain itu, bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa juga digunakan kriteria Guilford (1956) yang disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Nilai hubungan keofisien reliabilitas (Guilford 1956) No
Koefisien Reliabilitas
Hubungan
1.
< 0.20
Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan
2.
0.21 - 0.40
Hubungan yang kecil (tidak erat)
3.
0.41 - 0.70
Hubungan yang cukup erat
4.
0.71 - 0.90
Hubungan yang erat (reliabel)
5.
0.91 - 1.00
Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
6.
1.00
Hubungan yang sempurna
Analisis Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuan utamanya adalah mengambarkan sesuatu dan biasanya karakteristik atau fungsi. Ciri lain adalah penelitian deskrpitif ini tidak membandingkan atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono 2012). Menurut Winarno Surakhmad (2004) mengungkapkan bahwa : “Metode Deskriptif ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.” Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas hanya sampai pada pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu.Pada taraf terakhir, metode deskriptif harus sampai pada kesimpulan yang didasarkan atas penelitian data. Disamping penggunaan metode deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian. Metode deskriptif kuantitatif yang disesuaikan dengan variabel penelitian yang memusatkan diri pada masalah aktual dan fenomena yang terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-angka yang memiliki makna. Dalam pelaksanaannya, metode deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, menganalisis dan menginterpretasi data, sehingga
21 didapat suatu kesimpulan yang didasarkan pada data yang tersedia. Adapun yang menjadi dasar digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini, yaitu: 1. Penelitian ini mengungkapkan masalah aktual dan terjadi pada masa sekarang. 2. Diharapkan dengan metode ini dapat memberikan gambaran secara nyata tentang evaluasi terhadap usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik. Pengujian Hipotesis dengan Statistik Uji-t Student Metode pengujian hipotesis yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata masing masing item pertanyaan setiap indikator usabilitas terhadap nilai batas standard atau batas minimal sebesar 3. Nilai batas 3 diambil dari nilai tengah scoring angket sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Uji ini ditujukan untuk mengungkap apakah rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI atau rata rata dari tanggapan responden lebih besar 3, artinya terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Uji beda rata-rata satu sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik uji-t student karena untuk pengujian hipotesis rata-rata satu pihak baik uji pihak kanan ataupun pihak kiri, apabila nilai dari σ2 tidak diketahui dengan menggunakan statistik uji-t student (Walpole et al 2012), dimana tujuan dari statistik uji-t student satu sampel ini untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata- rata secara signifikan terhadap nilai cut point atau batas standar yang akan diuji. Menurut Uyanto (2009), langkah-langkah uji beda ratarata satu sampel sebagai berikut : 1. Menentukan Hipotesis Ho : ≥ 3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI H1: <3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI (Uyanto 2009) 2. Menentukan taraf signifikansi Uji hipotesis menggunakan uji satu pihak (one tail test) dengan taraf signifikansi α = 5%. Dalam hal ini bila peluang kesalahan α = 5% maka taraf kepercayaannya 95%. Artinya kesalahan pengambilan keputusan dalam menolak hipotesis yang benar adalah maksimal 5%. (Uyanto 2009) 3. Menghitung nilai t hitung thitung dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut (Walpole et al 2012):
...(3) dimana
22 : rata – rata tanggapan dari karyawan terhadap setiap item-item untuk masing-masing indikator tentang usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik. S i : Standard deviasi tanggapan dari karyawan terhadap setiap item-item untuk masing-masing indikator tentang usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik. n : Jumlah objek sampel yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI : Nilai rata-rata batas standard atau batas minimal sebesar 3 sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Berdasarkan rumusan hipotesis statistik di atas (rumus 3) yang akan diuji dalam H1 adalah apakah rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3 sehingga satu arah, maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik t pihak kiri (one tailed-left) 4. Menentukan nilai t tabel Untuk mengetahui nilai t tabel digunakan tabel distribusi t dengan α = 5% (one tail) dengan derajat bebas (db)= n– 2. Tabel selengkapnya dalam Lampiran 4 5. Pengambilan keputusan Dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel : Jika nilai t hitung≤ -ttabel, maka H 0 ditolak, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Jika nilai thitung < nilai ttabel maka H0 diterima, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI (Uyanto 2009) Analisis Lanjut Kategori Permasalahan Analisis lanjut ini dilakukan untuk mengkategorikan dari setiap permasalahan berdasarkan hasil statistik uji-t student satu sampel, kemudian berdasarkan dari tanggapan responden dicari nilai skor dari setiap jawaban responden dan kemudian dilakukan penilaian kategori terhadap permasalahan berdasarkan hasil statistik uji-t student tersebut. Untuk memudahkan penilaian skor tersebut, maka digunakan perhitungan interval untuk menentukan panjang kelas interval. Menurut Panuju (2009) “Bahwa untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut : 1. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden. 2. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden. 3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum. 4. Jarak interval adalah interval ini dibagi jumlah jenjang yang diinginkan
23 Penentuan kategori dalam nilai skor dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Skor minimum = skor minimum × jumlah pertanyaan × jumlah responden 2. Skor maksimum = skor maksimum × jumlah pertanyaan × jumlah responden 3. Rentang = Skor maksimum skor minimum 4. Panjang interval = ...(4)
Rumus 4 digunakan untuk mengetahui peringkat permasalahan evaluasi heuristik untuk item pada masing-masing indikator tersebut masuk dalam kategori tingkat permasalahan harus diperbaikiterhadap penggunaan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir penelitian diawali dengan munculnya keluhan dari para pegawai menggunakan SIM penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI dalam proses penginputan data koleksi. Selain itu, sebuah basisdata dalam siklus hidupnya harus menjalani tahapan system development life cycle agar tetap berjalan optimal dan menjamin informasi yang dihasilkan adalah akurat dan sesuai kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan maka dipandang perlu untuk melakukan Backward Requirement Analysis dengan menggunakan kajian usabilitas dari Nielsen (2012) dengan pendekatan evaluasi heuristik dari Jacob Nielsen (1995b) pada SIM penerimaan koleksi deposit. Evaluasi dengan menilai dari faktor kemudahan mempelajari aplikasi, efektifitas, efisiensi, kemudahan penggunaan dan kepuasan dalam penggunaan aplikasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Kerangka berfikir dituangkan dalam Gambar 9. Input“Program Penerimaan Deposit” -
-
-
Sistem tersebut masih belum dapat mendeteksi “double regist”, Tampilan yang dirasa kurang menarik Banyaknya menu dan banyaknya halaman yang
Backward Requirement Analysis
Komponen usabilitas (Nielsen 2012) 1. Mudah dipelajari (learnability) 2. Efisiensi (efficiency) 3. Mudah diingat (easy to remember) 4.Pencegahan kesalahan (error prevention) 5. Memuaskan
24
Output Rekomendasi perbaikan sistem informasi manajemen penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI.
Evaluasi Heuristik berdasarkan Nielsen (1995b)
Gambar 9 Kerangka pemikiran
Tahapan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemanfaatan (usabilitas) pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada Kelompok Penerimaan, Pemantauan, dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Subjek penelitian ini adalah staf yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI di Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI. Tahapan penelitian digambarkan pada Gambar 10. Identifikasi masalah
Perumusan rekomendasi perbaikan sistem
Perumusan kriteria usabilitas
Analisis data - Uji Validitas dan Reliabilitas - Analisis Deskriptif - Analisis Verifikatif - Analisis Lanjut
Pembuatan kuisioner berdasarkan analisis evaluasi heuristik
Pengumpulan data penilaian SIM dan melakukan mapping antara komponen usabilitas dengan evaluasi heuristik
25 Gambar 10 Langkah-langkah penelitian 1.
2. 3.
4.
5.
6.
Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah yaitu kegiatan menelaah masalah yang ada pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Selain itu dalam suatu siklus hidup sistem perlu dilakukan evaluasi ketika SIM telah digunakan. Setelah mengetahui masalah yang ada kemudian ditentukan cara evaluasi yaitu menilai sistem informasi menurut komponen usabilitas. Komponen usabilitas kemudian dijabarkan dan diuji dengan menggunakan evaluasi heuristik dari Nielsen (1995) yaitu menguji SIM Penerimaan Koleksi Deposit. Kuisioner diadaptasi dari heuristic evaluation-checklist system (1995). Kuisioner evaluasi heuristik disesuaikan dengan kondisi SIM Penerimaan Koleksi Deposit. Sumber data berasal dari angket yang disebarkan kepada staf Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dalam pekerjaan sehari-harinya. Angket disebar dengan bantuan Google Doc kemudian ditabulasi data menggunakan Microsoft Excel. Selain itu dilakukan juga mapping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan nomor indikator pertanyaan pada angket untuk memudahkan penilaian permasalahan. Setelah hasil data terkumpul kemudian dilakukan analisis yaitu Uji Instrumen Kuisioner yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, Analisis Deskriptif, Analisis Verifikatif yaitu uji–t student dan Analisis Lanjut dengan bantuan SPSS 22. Setelah dilakukan analisis data dari uji instrument dan analisis lanjut maka didapatkanlah item bermasalah di SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Kemudian disusunlah rekomendasi untuk dapat dijadikan bahan rekomendasi perbaikan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI agar menjadi sistem informasi manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan staf Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI.
Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI. Responden adalah karyawan Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI khususnya yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi yaitu sebanyak 17 karyawan, karena jumlah sampel penelitian terbatas sehingga penentuan sampel menggunakan sampel yang seadanya (accidental sampling).
26 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis (kuisioner) kepada responden (staf) untuk dijawab. Pernyataan yang digunakan dalam kuesioner menggunakan skala likert lima poin seperti dijabarkan pada Tabel 3. Tabel 3 Bobot jawaban responden (diadaptasi dari Galitz (2002)) Jawaban Tidak ada masalah Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah yang perbaikan menjadi prioritas Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
Nilai 1 2 3 4 5
Jenis dan Sumber Data Data diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua jenis data, yaitu: 1. Data Primer Data primer diambil dari hasil kuisioner yang diisi karyawan kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi, atau hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional. 2. Data sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber yang dapat diperoleh, yaitu dari jurnal, buku, penelitian terdahulu, dan media internet yang berkaitan dengan topik penelitian untuk mencari dan mengumpulkan berbagai bacaan dan mencari berupa data yang berkaitan dengan masalah penelitian menyangkut evaluasi terhadap usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik.
Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diawali dengan uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif dan verifikatif yaitu analisis data menggunakan statistik uji-t student satu sampel dengan tujuan untuk membandingkan nilai rata-rata masing masing item pertanyaan setiap indikator usabilitas terhadap nilai batas standard atau batas minimal sebesar 3 sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM
27 Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Data diolah menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 22.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab hasil penelitian dan pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian dan menganalisisnya dari data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan persepsi dari responden yaitu karyawan Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI khususnya yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi terkait dengan tingkat kepuasan pengguna terhadap SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Dalam penelitian ini terhimpun sebanyak 17 responden yang telah memenuhi syarat karena telah mengisi secara lengkap lembar kuesioner yang telah diberikan untuk dapat dilakukan analisis pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dan verifikatif untuk menguji hipotesis yang terdiri dari dua kategori yaitu apakah terdapat perbaikan atau tidak ada perbaikan pada Usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan kemanfaatan (usabilitas) pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI di Kelompok Penerimaan, Pemantauan, dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI tersebut melalui penyebaran angket (kuesioner) kepada responden. Penulis menyebarkan angket kepada 17 responden staf yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Angket diadaptasi dari Xerox Heuristic Evaluation – A System Checklist (1995). Angket tersebut terdiri dari 66 pertanyaan yang selengkapnya pada Lampiran 1.
28 Untuk mempermudah pada tahap penilaian per-komponen usabilitas maka dilakukan terlebih dahulu mapping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan nomor indikator pertanyaan pada angket. Mapping tersaji pada Tabel 4 Tabel 4 Mapping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan nomor indikator pertanyaan pada angket Komponen Usabilitas
Indikator Evaluasi Heuristik
Nomor Indikator pertanyaan 1 2 4 6
Mudah dipelajari
Visibilitas status sistem Pencocokan antara sistem dan dunia nyata Konsistensi dan standar Mengenali dibandingkan mengingat
Efisiensi
Visibilitas status sistem Kendali pengguna dan kebebasan Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan
1 3 7
Mudah diingat
Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan
7
Pencegahan kesalahan
Pencegahan kesalahan Membantu pengguna mengenali, mendiagnosa, dan memperbaiki kesalahan
5 9
Memuaskan
Estetika dan disain minimalis Bantuan dan dokumentasi
8 10
Kemudian jawaban responden dari sejumlah pertanyaan dalam angket yang disebarkan, dipaparkan dengan cara ditabulasikan, dianalisis berdasarkan frekuensi yang paling sering muncul kemudian dipersentasekan. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah menginterpretasikan dan memahami hasil pembahasan. Hasil angket terlampir pada Lampiran 2. Uji Validitas Dalam penelitian ini validitas dilakukan untuk menguji valid atau tidak setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya, dengan tujuan untuk menghitung korelasi di antara masing-masing pertanyaan (item) dengan skor total.Pengujian validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam angket dapat dikategorikan valid atau tidak untuk digunakan dalam mengukur kemanfaatan (usabilitas) pada suatu aplikasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika skor item tersebut berkorelasi positif
29 dengan total skor item dan lebih tinggi dari interkorelasi antar item, maka menunjukkan ke-validan dari instrumen tersebut. Dengan demikian menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan rumus korelasi pearson product moment dalam Rumus 1. Setelah data dari variabel diinterpretasikan ke dalam bentuk tabulasi atau ditabulasikan, data diuji dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu variabel, untuk kemudian mengkorelasikan skor variabel dengan skor total. Berdasarkan data hasil pengujian validitas, data tersebut dibandingkan dengan tingkat signifikan r kritis = 0.30. Apabila alat ukur berada < 0.30 maka data dinyatakan tidak valid dan jika alat ukur > 0.3 maka data dinyatakan valid. Uji validitas pada keseluruhan item tersedia pada lampiran 3. Tabel 5 menunjukan hasil analisis uji validitas dengan menggunakan SPSS 22.00 for windows yang hasil perhitungannya menunjukan tidak masuk kategori valid karena hasil perhitungan indeks validitasnya kurang dari nilai batas 0.300.
Tabel 5 Hasil uji validitas yang termasuk dalam kategori tidak valid No Item Item 1.6 :Penggunaan istilah pada penamaan menu sesuai dengan tugas pengguna Item 2.1: Bentuk ikon mudah dipahami dan dimengerti maksudnya Item 3.1 :Sistem menggunakan scroll bar (kontrol penggulung yang terdapat di sisi suatu jendela)yang memudahkan pengguna untuk mengatur tampilan windows pada layar Item 3.2 :Sistem menunggu tanda dari pengguna sebelum mulai melakukan proses ketika pekerjaan selesai Item 3.3 :Pengguna dapat membatalkan operasi yang sedang berlangsung item 4.10 : Sistem memberikan suara peringatan yaitu nada lembut untuk
Indeks Validitas (Korelasi)
Nilai Batas
Keterangan
0.213
0.300
Tidak Valid
-0.135
0.300
Tidak Valid
0.261
0.300
Tidak Valid
0.282
0.300
Tidak Valid
-0.049
0.300
Tidak Valid
0.217
0.300
Tidak Valid
30 umpan balik positif, keras untuk kondisi dalam kesalahan item 4.13 : Bahasa perintah sudah sesuai
0.255
0.300
Tidak Valid
Item 6.1 :Tampilan data dimulai di sudut kiri atas layar
0.209
0.300
Tidak Valid
-0.078
0.300
Tidak Valid
Item 6.2 :Tampilan teks mudah dibaca
Data pada Tabel 5 menunjukan bahwa 9 item angket memiliki koefisien validitas lebih kecil dari r kritisnya yaitu 0.3, sehingga dapat disimpulkan bahwa 9 item tidak valid yang berarti item tersebut tidak diikutsertakan dalam analisis sedangkan 57 item instrumen dinyatakan lainnya dinyatakan valid, yang berarti item yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur indikator tersebut dapat mewakilkan teori dan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga dapat diikut sertakan pada analisis selanjutnya.
Hasil Uji Reliabilitas Analisis reliabilitas merupakan salah satu ciri utama instrumen pengukuran yang baik. Reliabilitas sering disebut juga sebagai keterpercayaan, keandalan, keajegan, konsisten dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pada penelitian ini digunakan metode pengukuran reliabilitas alpha cronbach, dengan kriteria besarnya koefisien reliabilitas minimal berdasarkan Kaplan dan Saccuzzo (1993) harus dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah lebih besar sama dengan 0.7 (alpha cronbach ≥ 0.7) yang berarti bahwa secara keseluruhan alat ukur telah memiliki konsistensi. Berdasarkan hasil uji realiabilitas menggunakan Rumus 2 dan dibandingkan kepada Tabel 2, diketahui bahwa pada variabel usabilitas pendekatan heuristik, seluruh item dalam indikator angket adalah reliabel karena nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0.70 yaitu 0.928.
Analisis Deskriptif 1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Analisis statistika deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan secara univariat karakteristik responden dan variabel penelitian. Adapun informasi karakteristik responden digunakan untuk mempermudah dalam proses analisis. Informasi karakteristik responden yang dijelaskan berkaitan dengan jenis kelamin, umur dan masa kerja. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang didapat menggunakan kuesioner, maka gambaran karakteristik responden dapat dilihat dalam Tabel 6 sampai Tabel 8.
31 Responden didata menurut jenis kelamin. Tujuannya untuk mengetahui kisaran jenis kelamin responden. Hasil pengolahan data mengenai responden menurut jenis kelamin tersaji dalam Tabel 6. Tabel 6 Data responden berdasarkan jenis kelamin No 1 2
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Jumlah
Jumlah 12 5 17
% 70.6 29.4 100.0
Berdasarkan data pada Tabel 6, dari jumlah 17 responden yang menjadi objek penelitian diketahui bahwa mayoritas dari responden staf yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 orang atau sekitar 70.6% dari jumlah keseluruhan responden. Hal tersebut dapat dikarenakan jumlah staf pegawai perempuan lebih banyak daripada laki-laki pada staf Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI. Responden didata menurut usia. Tujuannya untuk mengetahui kisaran usia responden. Hasil pengolahan data mengenai responden menurut usia tersaji dalam Tabel 7 Tabel 7 Data responden berdasarkan umur No 1 2 3
Usia < 30 Tahun 30-40 Tahun >40 Tahun Jumlah
Jumlah 3 5 9 17
% 17.6 29.4 53.0 100.0
Berdasarkan data pada Tabel 7 dari 17 responden yang menjadi objek penelitian dapat terlihat bahwa umur yang lebih mendominasi yaitu pada kisaran umur diatas 40 tahun sebanyak 9 orang atau sekitar 53.0% dari jumlah keseluruhan responden sedangkan umur dibawah 30 tahun yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 17.6% dari jumlah keseluruhan responden. Hal tersebut dapat dikarenakan jumlah penambahan pegawai baru usia muda pada staf Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI masih sedikit. Responden didata menurut lama bekerja. Tujuannya untuk mengetahui kisaran masa kerja responden di Perpustakaan Nasional RI. Hasil pengolahan data mengenai responden menurut masa kerja tersaji dalam Tabel 8 Tabel 8 Data responden berdasarkan masa kerja No 1 2 3
Masa Kerja < 10 Tahun 10-20 Tahun >20 Tahun
Jumlah 8 4 5
% 47.1 23.5 29.4
32 Jumlah
17
100.0
Berdasarkan data pada Tabel 8, dari 17 responden yang menjadi objek penelitian dapat terlihat bahwa masa kerja yang lebih mendominasi yaitu pada kisaran masa kerja di bawah 10 tahun sebanyak 8 orang atau sekitar 47.1% dari jumlah keseluruhan responden sedangkan masa kerja 10-20 tahun yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 23.5% dari jumlah keseluruhan responden.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Penelitian yang dilakukan pada 17 sampel responden pada staf Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI khususnya yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi terkait dengan tingkat kepuasan pengguna terhadap SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dengan memberikan kuesioner yang terdiri dari 66 pertanyaan pada variabel usabilitas pendekatan heuristik dengan 10 indikator yang akan dievaluasi, dimana dari setiap pertanyaan mempunyai 5 alternatif jawaban yang diberi nilai. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner, maka dapat dilakukan analisis deskriptif mengenai rata-rata dari masing-masing indikator peritem dapat dijelaskan dalam Tabel 9. Tabel 9 Analisis desktitif variabel penelitian Indikator 1. Indikator Visibilitas Status Pada Sistem
2. Indikator Kecocokan Antara SIM Penerima Koleksi Deposit dan Dunia Nyata
3. Indikator Kebebasan dan Pengendali Pengguna Sistem
4. Indikator Sistem Konsisten
Item Tertinggi : 1.7 Waktu respon pencarian yang cepat Terendah : 1.1 Tampilan dimulai dengan judul yang menggambarkan isi layar Tertinggi : 2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya Terendah : 2.1 Bentuk ikon mudah dipahami dan dimengerti maksudnya Tertinggi : 3.4 Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada (copy-paste) Terendah : 3.3 Pengguna dapat membatalkan operasi yang sedang berlangsung Tertinggi : 4.5 Struktur menu
Nilai ratarata 2.6471 1.3529
2.4706
1.1765
2.4706
1.4118 2.5294
33 Indikator dan Baku 5. Indikator Pencegahan dan Pengenalan Kesalahan
6. Indikator Mudah Dikenal Dibandingkan Mengingat
7. Indikator Fleksibel dan Efisien Dalam Penggunaan
8. Indikator Instruksi Sederhana dan Jelas
9.
Indikator Membantu Pengguna Untuk Mengenal, Mendiagnosa dan Menghilangkan Kesalahan
10. Indikator Ada Bantuan dan Dokumentasi Dalam Sistem
Item sesuai dengan struktur tugas Terendah : 4.1 Ikon mempunyai label Tertinggi : 5.6 Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian Terendah : 5.2 Pesan kesalahan benar secara tata bahasa Tertinggi : 6.4 Perubahan warna yang menunjukan item tersebut telah dipilih (tombol yang tidak dipilih menjadi redup) Terendah : 6.2 Tampilan teks mudah dibaca Tertinggi : 7.5 Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse Terendah : 7.2 Sistem secara otomatis akan masuk pada keadaan awal Tertinggi : 8.1 Hanya informasi penting saja yang ditampilkan pada layar Terendah : 8.2 Ruas tabel disajikan dengan bahasa yang jelas dan singkat Tertinggi : 9.3 Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan Terendah : 9.1 Sistem memiliki suara peringatan yang ditampilkan (misalkan : beep) apabila terdapat kesalahan Tertinggi : 10.1 Terdapat menu HELP dalam memandu pengguna Terendah : 10.3 Pengguna dapat dengan muda berpindah dari menu HELP ke
Nilai ratarata 1.2941
2.6471
2.0000
2.4118
1.0588 2.8824
1.4118 2.2353 1.4706
2.5882
2.0000
3.4118 3.1765
34 Indikator
Nilai ratarata
Item pendarian dengan mudah atau melanjutkan pekerjaan
Analisis Verifikatif Dengan Statistik Uji-t Student Satu Sampel Dalam melakukan penilaian evaluasi heuristik, evaluator akan menilai masing-masing item pertanyaan untuk setiap indikator usabilitas dalam kuesioner, dengan melakukan pengujian hipotesis yaitu membandingkan nilai rata-rata masing masing item pertanyaan setiap indikator usabilitas terhadap nilai batas standard atau batas minimal sebesar 3 yang diambil dari nilai tengah rata-rata angket sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, dimana hipotesis yang akan di uji dapat dirumuskan sebagai berikut : Ho : ≥ 3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI H1: <3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dimana α=5% dan i= 1,2,3,…,57 Berdasarkan Rumus 3 dari Walpole et al (2012), untuk pengujian hipotesis rata-rata satu pihak baik uji pihak kanan ataupun pihak kiri, apabila nilai dari σ2 tidak diketahui maka menggunakan statistik uji-t student (Rumus 3) dengan hasil untuk masing-masing item setiap indikator-indikator usabilitas. Hasil perhitungan dengan dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db)n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Jika nilai thitung< -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak ada masalah pada item SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI sedangkan jika nilai thitung> -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima yang artinya ada masalah pada item SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Hasil perhitungan selengkapnya tersaji dalam Lampiran 4. Hasil perhitungan dengan hasil kriteria uji Ho diterima yang artinya bermasalah tersaji dalam Tabel 10. Tabel 10 Hasil pengujian dengan perhitungan statistik uji t-student satu sampel dengan hasil uji Ho diterima No Indik Indikator ator 1 Visibilitas Status Pada Sistem 2
Kecocokan Antara SIM Penerima Kolekasi Deposit dan
Item
thitung
1.7 Waktu respon pencarian yang cepat
-1.14
2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan
-1.70
Hasil Kriteria Uji Ho Diterima Ho Diterima
35 No Indik ator
Indikator
Item
thitung
Hasil Kriteria Uji
Dunia Nyata
pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya
3
Kebebasan dan Pengendali Pengguna Sistem
3.4 Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada (copy-paste)
-1.38
Ho Diterima
4
Sistem Konsisten dan Baku
4.5 Struktur menu sesuai dengan struktur tugas
-1.73
Ho Diterima
5
Pencegahan dan Pengenalan Kesalahan
5.4 Pesan kesalahan menunjukkan penyebab masalah
-1.38
Ho Diterima
5.6 Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian
-0.97
Ho Diterima
5.7 Sistem memiliki peringatan dini apabila pengguna melakukan kesalahan
-1.26
Ho Diterima
7
Fleksibel dan Efisien Dalam Penggunaan
7.5 Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse
-0.34
Ho Diterima
9
Membantu Pengguna Untuk Mengenal, Mendiagnosa dan Menghilangkan Kesalahan
9.2 Terdapat pesan kesalahan yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat
-1.29
Ho Diterima
9.3 Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya
-1.20
Ho Diterima
36 No Indik ator
Indikator
Item
thitung
Hasil Kriteria Uji
dilakukan 10
Ada Bantuan dan Dokumentasi Dalam Sistem
10.1 Terdapat menu HELP dalam memandu pengguna
1.24
Ho Diterima
10.2 Menu HELP dapat dengan mudah diakses
0.86
Ho Diterima
10.3 Pengguna dapat dengan muda berpindah dari menu HELP ke pendarian dengan mudah atau melanjutkan pekerjaan
0.53
Ho Diterima
10.4 Sistem menyediakan informasi secukupnya (bantuan HELP) apabila item yang dipilih membingungkan
0.89
Ho Diterima
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui uji-t student pada Tabel 10, maka didapat beberapa item pada masing-masing indikator usabilitas terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Analisis Lanjut Kategori Permasalahan Langkah selanjutnya adalah melakukan peringkat permasalahan evaluasi heuristik untuk item pada masing-masing indikator tersebut masuk dalam kategori tingkat permasalahan yang harus diperbaiki, sebelumnya terlebih dahulu menentukan kelas interval kategori menggunakan Rumus 4 sebagai berikut : 1. Nilai Skor maksimum = 5 × 1 × 17 = 85 2. Nilai Skor minimum = 1× 1 × 17 =17 3. Range / Rentang = 85 – 17 = 68 4. Banyak Kelas kategori = 5 kategori 5. Panjang interval kategori =
=17
Berdasarkan perhitungan menggunakan Rumus 4 didapatlah kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik yaitu panjang interval setiap kategori sebanyak 17. Interval kategori setiap tingkat permasalahan lebih rinci disajikan dalam Tabel 11. Tabel 11 Interval kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik
37 Interval Kategori Tingkat permasalahan Batas Batas atas bawah 17 Tidak ada masalah 18 34 Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas 35 51 rendah 52 68 Masalah yang perbaikan menjadi prioritas sedang Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi 69 85 prioritas utama Berdasarkan Tabel 11, kita dapat memberikan penilaian kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik pada hasil pengujian hipotesis melalui uji-t student satu sampel sebelumnya, didapatkan beberapa item pada masing-masing indikator-indikator usabilitas yang terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Masing-masing item yang bermasalah dihitung nilai skor per itemnya kemudian nilai skor dibandingkan kepada Tabel 11 maka didapat penilaian tingkat permasalahan evaluasi heuristik berdasarkan nilai skor dari masing-masing indikator tersebut. Untuk lebih jelas perhitungan nilai skor indikator-indikator usabilitas yang terdapat permasalahan dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil perbandingan antara nilai skor dan Tabel 11 yaitu kategori tingkat permasalahan terbagi dalam Tabel 12.
Tabel 12 Penilaian tingkat permasalahan evaluasi heuristik No Indikator
Indikator
Item
Nilai Skor
1
Visibilitas Status Pada Sistem
1.7 Waktu respon pencarian yang cepat
45
2
Kecocokan Antara SIM Penerima Kolekasi Deposit dpπan Dunia Nyata
42
3
Kebebasan dan Pengendali Pengguna Sistem
2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya 3.4 Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada (copy-paste)
42
Kategori Tingkat Permasalahan Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah
Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas
38 No Indikator
Indikator
Item
Nilai Skor
Kategori Tingkat Permasalahan rendah)
4
Sistem Konsisten dan Baku
4.5 Struktur menu sesuai dengan struktur tugas
43
5
Pencegahan dan Pengenalan Kesalahan
5.4 Pesan kesalahan menunjukkan penyebab masalah
42
5.6 Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian 5.7 Sistem memiliki peringatan dini apabila pengguna melakukan kesalahan
45
43
Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah
Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah
7
Fleksibel dan Efisien Dalam Penggunaan
7.5 Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse
49
9
Membantu Pengguna Untuk Mengenal, Mendiagnosa dan Menghilangkan Kesalahan
9.2 Terdapat pesan kesalahan yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat 9.3 Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan 10.1 Terdapat menu
43
10
Ada Bantuan dan
44
58
Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah
Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah yang
39 No Indikator
Indikator Dokumentasi Dalam Sistem
Item HELP dalam memandu pengguna 10.2 Menu HELP dapat dengan mudah diakses 10.3 Pengguna dapat dengan mudah berpindah dari menu HELP ke pencarian dengan mudah atau melanjutkan pekerjaan 10.4 Sistem menyediakan informasi secukupnya (bantuan HELP) apabila item yang dipilih membingungkan
Nilai Skor
56
54
56
Kategori Tingkat Permasalahan perbaikan menjadi prioritas sedang Masalah yang perbaikan menjadi prioritas sedang Masalah yang perbaikan menjadi prioritas sedang
Masalah yang perbaikan menjadi prioritas sedang
Rekomendasi Berdasarkan temuan permasalahan pada Tabel 12, maka disusunlah rekomendasi perbaikan sistem informasi manajemen penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan nasional RI. Tabel 13 menyajikan rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai acuan Tabel 13 Rekomendasi perbaikan sistem Item 1.7 Waktu respon pencarian yang cepat
2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya
Rekomendasi Perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dengan melakukan peng-indexan berdasarkan ID tag. Perbaikan penyusunan dan penggunaan fitur disesuaikan dengan kebuhan pengguna sesuai dengan user id dan otoritas pekerjaan di sistem tersebut dan memperbaiki entitas dalam tabel struktur sistem sehingga dapat mempersingkat langkah pekerjaan.
40 Item 3.4 Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada
Rekomendasi Penambahan kemampuan sistem agar dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada dengan menambah menu yang sesuai dan menambah pernyataan query untuk salindata dari entri sebelumnya. 4.5 Struktur menu sesuai dengan Perbaikan penyusunan dan penggunaan fitur struktur tugas disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan user id dan otoritas pekerjaan di sistem tersebut. 5.4 Pesan kesalahan menunjukkan Perbaikan kemampuan sistem agar dapat penyebab masalah mengidentifikasi penyebab error dan memberikan message box pesan error penyebab kesalahan ketika pengguna melakukan kesalahan. Misalnya sistem harus dapat mendeteksi “double regist”. Perbaikan dilakukan dengan menambah kode program untuk dapat mengidentifikasi penyebab error pada sistem. 5.6 Sistem secara otomatis Penambahan kemampuan sistem agar memiliki usulan terkait dengan memiliki fitur KAMUS yang berisi usulan kesalahan penulisan/ peristilahan terkait dengan penulisan/ peristilahan di di kotak pencarian kotak pencarian untuk menghindari kesalahan penulisan 5.7 Sistem memiliki peringatan Perbaikan sistem agar memberikan dini apabila pengguna melakukan peringatan ketika pengguna melakukan kesalahan kesalahan misalkan dengan memunculkan pesan message box dan tanda aklamasi. 7.5 Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse 9.2 Terdapat pesan kesalahan yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat 9.3 Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan
10.1 Terdapat menu HELP dalam
Penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard dapat digunakan dalam menggunakan sistem. Penambahan kemampuan sistem untuk memberikan peringatan yang berisi message box pesan kesalahan yang jelas dan dapat dimengerti kepada pengguna ketika pengguna melakukan kesalahan baik dengan tulisan maupun tanda aklamasi. Penambahan kemampuan sistem memberikan saran dan jalan keluar ketika pengguna melakukan kesalahan dengan menampilkan message box. Message box tersebut mengeluarkan pesan yang dapat dimengerti dan dapat mengarahkan pengguna mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi Penambahan menu HELP yang dapat
41 Item memandu pengguna
10.2 Menu HELP dapat dengan mudah diakses 10.3 Pengguna dapat dengan mudah berpindah dari menu HELP ke pencarian dengan mudah atau melanjutkan pekerjaan 10.4 Sistem menyediakan informasi secukupnya (bantuan HELP) apabila item yang dipilih membingungkan
Rekomendasi memberi petunjuk dan dapat diikuti ketika menemukan hambatan sehingga membantu pengguna ketika menemukan masalah dengan menambah dokumen yang isinya adalah panduan dari aplikasi tersebut. Penempatan menu HELP yang lokasinya mudah diakses contoh di bagian pojok kanan atas disetiap halaman. Pembuatan kemampuan sistem agar sistem navigasi HELP diarahkan ke default halaman sistem sebelumnya sehingga pengguna dapat mudah berpindah dari menu HELP tanpa menutup pekerjaan yang sedang dilakukan Pembuatan kemampuan sistem agar menyediakan informasi mengenai sistem informasi manajemen tersebut dalam bentuk hierarki fungsi dan fitur dalam sistem
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis yang dipaparkan pada bab pembahasan diketahui bahwa SIM penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI belum dapat memenuhi unsur usabilitas dalam komponen kemudahan dipelajari, efisiensi, kemudahan diingat, pencegahan kesalahan dan memuaskan. Rekomendasi perbaikan SIM penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI pada komponen usabilitas yang ditemukan masalah adalah : 6. Mudah dipelajari (learnability) Pada kategori mudah dipelajari diberikan rekomendasi yaitu perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dengan melakukan pengindexan berdasarkan ID tag., perbaikan penyusunan dan penggunaan fitur disesuaikan dengan kebuhan pengguna sesuai dengan user id. 7. Efisiensi (efficiency) Pada kategori efisiensi diberikan rekomendasi perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi query yang melibatkan tabeltabel terkait data yang dicari dengan mereflict isi tabel dan melakukan peng-
42 indexan berdasarkan ID tag, penambahan kemampuan sistem agar dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada dan penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard agar dapat digunakan dalam menggunakan sistem. 8. Mudah diingat (easy to remember) Pada kategori kemudahan diingat diberikan rekomendasi perbaikan yaitu penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard agar dapat digunakan dalam menggunakan sistem. 9. Pencegahan kesalahan (error prevention) Pada kategori pencegahan kesalahan diberikan rekomendasi perbaikan yaitu Perbaikan kemampuan sistem agar dapat mengidentifikasi penyebab error dan memberikan message box atau tanda aklamasi pesan error penyebab kesalahan ketika pengguna melakukan kesalahan. Misalnya sistem harus dapat mendeteksi “double regist”, dan penambahan fitur KAMUS yang berisi usulan terkait dengan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian untuk menghindari kesalahan penulisan. 10. Memuaskan (satisfying) Pada kategori memuaskan diberikan rekomendasi perbaikan yaitu penambahan menu HELP yang dapat memberi petunjuk dan dapat diikuti ketika menemukan hambatan sehingga membantu pengguna ketika menemukan masalah.
Saran Berdasarkan analisis rekomendasi yang dipaparkan pada bagian simpulan maka saran yang dapat diberikan adalah 1. Perlunya segera dilakukan perbaikan SIM penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI agar dapat memenuhi komponen usabilitas yaitu mudah dipelajari (learnability), efisiensi (efficiency), mudah diingat (easy to remember), pencegahan kesalahan (error prevention), memuaskan (satisfying) sesuai rekomendasi. 2. Perlunya sosialisasi, workshop atau bimbingan teknis terkait dengan penggunaan SIM penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI yang dilakukan kepada staf Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi di Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI. 3. Perlunya dilakukan perubahan sistem informasi manajemen agar berbasis web sehingga dapat diakses dimana saja.
43
DAFTAR PUSTAKA
Carlson W, Thorne B. 1997. Applied Statistical Method. New Jersey (US) : Prentice Hall Connolly T, Begg C. 2010. Database System : a practical approach to design, implementation, and management 5th edition. Essex (England): Pearson Education Limited Duwi P. 2010.Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Jakarta: Media Kita. Galitz W O. 2002.The Essential guide to user interface design. Canada (USA): Wiley Gerhardt-Powals J. 1996.Cognitive Engineering Principles for Enhancing Human Computer Performance. “International Journal of Human-Computer Interaction”, 8(2), 189-21 Guilford JP. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. Third edition. Tokyo: Mc.Graw Hill, Kogakusha Company. Ltd. [ISO] International Standard Organization. 1998. ISO 9241-11: Guidance on Usability [internet]. [tanggal akses 11 Juni 2014]. Tersedia dari: http://www.usabilitypartners.se/about-usability/iso-standards.php Kaplan RM, Saccuzzo DP.1993. Phsycological Testing principles, application, and issues.Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove: California. Kendall KE, Kendall J. 2011.System analysis and design 8th edition. New Jersey (USA): Prentice-Hall International, Inc
44 McLeod R. 1998. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. Hendra Teguh, Penterjemah. Jakarta (ID): PT Prenhallindo. Terjemahan dari Management Information System Seventh Edition. Nielsen J. 1992. Finding Usability problem though heuristic evaluation. Proceedings ACM CHI‟92 [internet]. [diunduh pada 14 Maret 2015] tersedia pada http://www.faculty.utpa.edu Nielsen J. 1995a. Characteristics of Usability Problems Found by Heuristic Evaluation [internet] [tanggal posting 1 Januari 1995] tersedia pada http://www.nngroup.com/articles/usability-problems-found-by-heuristicevaluation/ Nielsen J. 1995b. 10 Usability Heuristics for User Interface Design [internet] [tanggal posting 1 Januari 1995] tersedia pada http://www.nngroup.com/articles/ten-usability-heuristics/ Nielsen J. 2012. Usability 101: Introduction to Usability [tanggal posting 4 Januari 2012] tersedia pada http://www.nngroup.com/articles/usability-101introduction-to-usability/ O‟Brien JA., Marakas GM. 2010. Introduction to information systems . New York (AS): McGraw-Hill Panuju R. 2009. Komunikasi Bisnis. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Rob P, Morris S, Coronel C. 2013. Database systems : design, implementation and management. Boston (AS): Course Management Sandjojo N. 2011. Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.. Theng YL, Chan MY, Khoo AL, Buddharaju, R. 2005. Quantitative and qualitative evaluations of the Singapore National Library Board’s Digital Library.didalam Theng Y L dan Foo S, editor. Design and usability of digital libraries: Case study in the Asia Pacific; 2005; London. USA(USA): Idea Group. Hlm347-348. Uyanto S. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS . Yogyakarta (ID): Graha Ilmu Walpole RE, Myers RH, Myers SL, Ye K. 2012. Probability & statistics for engineers & scientist. Ed 9th. Boston (USA): Pearson Education [internet] [diunduh pada 1 Maret 2015] : tersedia pada www.folk.ntnu.no/jenswerg/40CEFd01.pdf Whitten JL, Bentley DL, Dittman KC. 2004. Metode desain dan analisis sistem. Tim Penerjemah ANDI, Penerjemah. Yogyakarta(ID): Penerbit ANDI. Terjemahan dari System Analysis and Design Method.Ed ke-6. Winarno S. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung (ID): Tarsito Xerox Heuristic Evaluation – A System Checklist .1995.[internet]. [Diunduh pada 20 Januari 2013] : tersedia pada www.usability.ntlab.gr/commons/scripts/download. php?f...xerox_evaluation.
45
Lampiran 1 Kuisioner KUISIONER ANALISIS USABILITAS INFORMASI MANAJEMEN PENERIMAAN KOLEKSI DEPOSIT DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI BERDASARKAN EVALUASI HEURISTIK Terimakasih telah bersedia mengisi angket ini. Angket ini berisi tentang penilaian saudara terhadap Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit yang digunakan sebagai aplikasi registrasi koleksi Karya Cetak Karya Rekam menurut Undang-undang no 4 tahun 1990 yang di analisis faktor usabilitas berdasarkan evaluasi heuristik. DATA UMUM Nama : Umur : Lama bekerja : PERTANYAAN PENELITIAN Angket ini terdiri dari 66 (enam puluh enam) buah pertanyaan penelitian. Anda diminta untuk memilih salah satu dari lima opsi yang diberikan yang menurut anda paling tepat dengan pendapat dan penilaian anda mengenai Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit sebagai aplikasi registrasi koleksi Karya Cetak Karya Rekam menurut Undang-undang no 4 tahun 1990
46 1. Visibilitas status pada sistem Sistem harus dapat menginformasikan kepada pengguna tentang apa yang terjadi melalui tampilan dalam waktu yang tepat. Sistem juga harus menjelaskan suatu kendali dan kesesuaian dengan fungsinya. Sistem memiliki juga fungsi yang jelas yaitu sebagai mesin pencari. 1.1 Tampilan dimulai dengan judul yang menggambarkan isi layar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 1.2 Konsistensi antar tampilan mulai dari warna sampai pada ikon-ikon (lambang kecil berupa gambar yang tampak pada layar komputer) yang dipakai o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
1.3 Instruksi menu, petunjuk, dan pesan kesalahan muncul di tempat yang sama pada setiap menu o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 1.4 Jendela peringatan otomatis digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan untuk memungkinkan pengguna untuk melihat kesalahan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 1.5 Adanya umpan balik ketika sebuah aksi dilakukan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 1.6 Penggunaan istilah pada penamaan menu sesuai dengan tugas pengguna o Tidak ada masalah
47 o o o o
Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah yang perbaikan menjadi prioritas Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
1.7 Waktu respon pencarian yang cepat o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 1.8 Sistem menyediakan visibilitas. Dengan melihat saja pengguna dapat mengenali aksi yang harus dilakukan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ………………………………………………………………………………
2. Kecocokan antara SIM Penerimaan Koleksi Deposit dan dunia nyata Sistem harus dapat berbicara dalam bahasa pengguna, dengan frasa dan konsep yang akrab bagi pengguna dibandingkan dengan bahasa sistem. Sistem harus dapat mengikuti aturan pada dunia nyata dapat membuat informasi muncul dalam urutan alami dan logis. Seperti tombol “play” yang dilambangkan dengan tanda ► 2.1 Bentuk ikon mudah dipahami dan dimengerti maksudnya o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 2.2 Istilah yang digunakan menggunakan bahasa yang dimengerti bukan menggunakan bahasa komputer o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
48 2.3 Adanya kamus peristilahan/kata-kata yang tidak dimengerti o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yanπg perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 2.5 Warna yang dipilih sesuai dengan harapan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
2.6 Untuk pertanyaan dan jawaban antarmuka, pertanyaan dinyatakan secara jelas dalam bahasa yang sederhana o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 2.7 Judul menu sesuai dengan tata bahasa o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ……………………………………………………………………………… 3. Kebebasan dan kendali pengguna terhadap sistem : Pengguna bebas untuk memilih dan melakukan uraian tugas. Kebebasan pengguna meliputi seberapa kuat peran pengguna untuk mengatur aplikasi. Sistem
49 juga harus memiliki “pintu darurat” apabila menemui tugas yang tiak diinginkan. Sistem harus memiliki “undo” dan “redo” 3.1 Sistem menggunakan scroll bar (kontrol penggulung yang terdapat di sisi suatu jendela)yang memudahkan pengguna untuk mengatur tampilan windows pada layar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 3.2 Sistem menunggu tanda dari pengguna sebelum mulai melakukan proses ketika pekerjaan selesai o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 3.3 Pengguna dapat membatalkan operasi yang sedang berlangsung o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 3.4 Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada (copy-paste) o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 3.5 Pengguna dapat penggunakan operasi keyboard shortcut (kombinasi antara dua tuts atau lebih di keyboard yang ketika ditekan akan membantu dalam mengerjakan suatu task yang terkadang membutuhkan penggunaan mouse atau pointing device lainnya) o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 3.6 Tombol fungsi dapat menyebabkan akibat serius dengan memiliki fitur undo o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas
50 o
Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
3.7 Pengguna dapat mengulangi proses yang sama dengan mudah o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ……………………………………………………………………………… 4. Sistem yang konsisten dan baku Pengguna tidak perlu bertanya-tanya pada saat menjalankan sistem. Apakah dari kata yang berbeda, situasi, atau tindakan berarti memiliki hal yang sama. Sistem hendaknya mengikuti konvensi platform yang umum digunakan dan memiliki konsistensi desain saat dibangun. 4.1 Ikon mempunyai label o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.2 Keberadaan tanda visual untuk mengidentifikasi jendela yang aktif o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.3 Adanya judul pada setiap jendela o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.4 Scroll bar (kontrol penggulung yang terdapat di sisi suatu jendela) vertikal dan horisontal di setiap jendela o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
51 4.5 Struktur menu sesuai dengan struktur tugas o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.6 Daftar pilihan menu disajikan secara vertikal o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.7 Pilihan menu "exit" (keluar) selalu muncul di bagian bawah daftar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
4.8 Judul menu ditempatkan rata tengah atau rata kiri? o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.9 Digunakan 4 jenis warna yang dominan dan warna tersebut tidak senada o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.10 Sistem memberikan suara peringatan yaitu nada lembut untuk umpan balik positif, keras untuk kondisi dalam kesalahan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
52 4.11 Informasi penting ditempatkan di awal prompt (halaman muka ketika sistem siap digunakan) o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.12 Struktur nama pilihan menu sesuai dengan judul menu o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 4.13 Bahasa perintah sudah sesuai o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
4.14 Warna-warna dengan tingkat kontras yang tinggi digunakan untuk menarik perhatian o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ……………………………………………………………………………… 5.Pencegahan dan pengenalan kesalahan Daripada menampilkan pesan kesalahan, sistem sebaiknya didisain untuk mencegah kesalahan pada saat pertama kali dioperasikan. 5.1 Suara digunakan untuk tanda kesalahan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
53 5.2 Pesan kesalahan benar secara tata bahasa o o o o o
Tidak ada masalah Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah Masalah yang perbaikan menjadi prioritas Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
5.3 Pesan kesalahan dalam sistem menggunakan gaya tata bahasa, bentuk, terminologi, dan singkatan yang sesuai o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 5.4 Pesan kesalahan menunjukkan penyebab masalah o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
5.5 Pesan kesalahan memberikan informasi dengan kalimat yang tepat o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 5.6 Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 5.7 Sistem memiliki peringatan dini apabila pengguna melakukan kesalahan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :……………………………………………………….
54 ……………………………………………………………………………… 6.Mudah dikenal dibandingkan mengingat Meminimalkan beban yang harus diingat pengguna. Membuat obyek, tindakan, dan pilihan terlihat dan mudah untuk diingat. Pengguna tidak perlu mengingat informasi dari satu bagian ke bagian lain. Instruksi untuk penggunaan sistem harus terlihat atau mudah dicari pabila ditemukan. 6.1 Tampilan data dimulai di sudut kiri atas layar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 6.2 Tampilan teks mudah dibaca o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
6.3 Peringatan dan pesan dimunculkan pada posisi mata selurus layar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 6.4 Perubahan warna yang menunjukan item tersebut telah dipilih (tombol yang tidak dipilih menjadi redup) o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 6.5 Zona dipisahkan oleh spasi, garis, warna, huruf, judul tebal, aturan garis, atau area yang diarsir o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
55 6.6 Ukuran, tebal, garis bawah, warna, shading, atau tipografi digunakan untuk menunjukkan jumlah atau item pada layar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 6.7 Ada warna dan kecerahan berbeda antara gambar dan warna latar belakang? o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ………………………………………………………………………………
7. Fleksibel dan efisien dalam penggunaan Akselerasi/percepatan penggunaan sistem tidak perlu terlihat oleh pengguna pemula namun dapat mempercepat interaksi bagi pengguna ahli sehingga sistem dapat melayani baik para pengguna yang belum berpengalaman dan telah berpengalaman. Memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan sesuai keinginan. 7.1 Sistem mendukung pengguna pemula dan berpengalaman untuk menggunakan kata kunci khusus untuk mempersingkat pencarian o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 7.2 Sistem secara otomatis akan masuk pada keadaan awal o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
56 7.3 Sistem memberikan cara pintas "find next" dan "find previous" untuk pencarian basis data o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 7.4 Pengguna yang telah mahir dapat melakukan shortcut dalam melakukan pencarian o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 7.5 Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ……………………………………………………………………………… 8. Instruksi yang jelas dan sederhana Dialog-dialog menu yang terdapat dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit tidak boleh mengandung informasi yang tidak relevan atau jarang dibutuhkan. Tata letak visual menghormati prinsip-prinsip kontras, repetisi, penyelarasan jarak dan proximity. 8.1 Hanya informasi penting saja yang ditampilkan pada layar o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 8.2 Ruas tabel disajikan dengan bahasa yang jelas dan singkat o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
57 8.3 Tata letak dan tata warna SIM Penerimaan Koleksi Deposit mencerminkan keselarasan desain o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ……………………………………………………………………………… 9. Membantu pengguna untuk mengenal, mendiagnosa dan menghilangkan kesalahan Sistem harus menginformasikan kesalahan dalam bahasa yang mudah dimengerti (tidak dalam bentuk kode) 9.1 Sistem memiliki suara peringatan yang ditampilkan (misalkan : beep) apabila terdapat kesalahan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
9.2 Terdapat pesan kesalahan yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 9.3 Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 9.4 Pesan kesalahan menggunakan kata dan tata bahasa yang mudah dimengerti dan umum digunakan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah
58 o o
Masalah yang perbaikan menjadi prioritas Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama
Komentar tambahan :………………………………………………………. ……………………………………………………………………………… 10. Adanya bantuan dan dokumentasi dalam sistem Akan lebih baik jika sistem digunakan tanpa dokumentasi, namun perlu untuk memberikan bantuan atau dokumentasi singkat. Informasi tersebut harus mudah dicari, terfokus pada tugas pengguna dan memuat daftar langkah yang harus dilakukan pengguna. Diharapkan dokumentasi HELP tidak terlalu besar dan memiliki penjelasan singkat. 10.1 Terdapat menu HELP dalam memandu pengguna o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 10.2 Menu HELP dapat dengan mudah diakses o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 10.3 Pengguna dapat dengan muda berpindah dari menu HELP ke pencarian dengan mudah atau melanjutkan pekerjaan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 10.4 Sistem menyediakan informasi secukupnya (bantuan HELP) apabila item yang dipilih membingungkan o Tidak ada masalah o Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki o Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah o Masalah yang perbaikan menjadi prioritas o Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama Komentar tambahan :………………………………………………………. ………………………………………………………………………………
59 Saran :…………………..…………………………………………………. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Terimakasih sudah membantu mengisi angket untuk menyampaikan penilaian saudara terhadap Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit yang digunakan sebagai aplikasi registrasi koleksi Karya Cetak Karya Rekam menurut Undang-undang no 4 tahun 1990 yang di analisis faktor usabilitas berdasarkan pendekatan evaluasi heuristic.
Suci Indrawati Irwan
60
61
62
63
Lampiran 3 Hasil uji validitas 1. Visibilitas status pada sistem No Item Item 1.1 Item 1.2 Item 1.3 Item 1.4 Item 1.5 Item 1.6 Item 1.7 Item 1.8
IndeksValiditas (Korelasi) 0.411 0.357 0.514 0.604 0.627 0.213 0.393 0.652
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
2. Kecocokan antara SIM penerimaan kolekasi deposit dan dunia nyata
64 No Item Item 2.1 Item 2.2 Item 2.3 Item 2.4 Item 2.5 Item 2.6 Item 2.7
IndeksValiditas (Korelasi) -0.135 0.592 0.550 0.429 0.620 0.390 0.450
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
3. Kebebasan dan pengendali pengguna sistem No Item Item 3.1 Item 3.2 Item 3.3 Item 3.4 Item 3.5 Item 3.6 Item 3.7
IndeksValiditas (Korelasi) 0.261 0.282 -0.049 0.660 0.741 0.697 0.859
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid
4. Sistem konsisten dan baku No Item Item 4.1 item 4.2 item 4.3 item 4.4 item 4.5 item 4.6 item 4.7 item 4.8 item 4.9 item 4.10 item 4.11 item 4.12 item 4.13
IndeksValiditas (Korelasi) 0.643 0.582 0.652 0.551 0.442 0.551 0.379 0.816 0.516 0.217 0.332 0.575 0.255
65 item 4.14
0.340
0.300
Valid
5. Pencegahan dan pengenalan kesalahan No Item Item 5.1 item 5.2 item 5.3 item 5.4 item 5.5 item 5.6 item 5.7
IndeksValiditas (Korelasi) 0.326 0.802 0.741 0.886 0.909 0.792 0.881
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
6. Lebih mudah dikenal dibandingkan diingat No Item Item 6.1 item 6.2 item 6.3 item 6.4 item 6.5 item 6.6 item 6.7
IndeksValiditas (Korelasi) 0.209 -0.078 0.770 0.810 0.625 0.798 0.754
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300
Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
7. Fleksibel dan efisien dalam penggunaan No Item Item 7.1
IndeksValiditas (Korelasi) 0.605
Nilai Batas
Keterangan
0.300
Valid
66 item 7.2 item 7.3 item 7.4 item 7.5
0.508 0.918 0.787 0.812
0.300 0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid Valid
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid
8. Instruksi dederhana dan jelas No Item Item 8.1 item 8.2 item 8.3
IndeksValiditas (Korelasi) 0.893 0.820 0.853
9. Membantu pengguna untuk mengenal, mendiagnosa dan menghilangkan kesalahan No Item Item 9.1 item 9.2 item 9.3 item 9.4
IndeksValiditas (Korelasi) 0.526 0.908 0.882 0.858
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid Valid
10. Terdapat bantuan dan dokumentasi dalam sistem No Item Item 10.1 item 10.2 item 10.3 item 10.4
IndeksValiditas (Korelasi) 0.816 0.927 0.900 0.949
Nilai Batas
Keterangan
0.300 0.300 0.300 0.300
Valid Valid Valid Valid
67
Lampiran 4 Hasil perhitungan peritem menggunakan uji-t student Berdasarkan rumus dari Carlson dan Thorne (1997), untuk pengujian hipotesis rata-rata satu pihak baik uji pihak kanan ataupun pihak kiri, apabila nilai dari σ2 tidak diketahui dengan menggunakan statistik uji-t student dengan hasil untuk masing-masing item setiap indikator-indikator usabilitas dalam Tabel 1 sampai dengan 10 : Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator visibilitas status pada sistem disajikan dalam Tabel 1 Tabel 1 Uji-t student untuk indikator visibilitas status pada sistem No
Indikator
Item
1
Visibilitas Status Pada Sistem
1.1 1.2 1.3 1.4
RataRata 1.35 1.47 1.65 2.24
Standar tDeviasi Hitung 0.86 0.80 1.11 1.48
-7.88 -7.88 -5.00 -2.13
Nilai Batas Kritis 1.75 1.75 1.75 1.75
Kriteria Uji Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak
68 1.5 1.7 1.8
1.88 2.65 1.88
1.17 1.27 1.05
-3.95 -1.14 -4.37
1.75 Ho Ditolak 1.75 Ho Diterima 1.75 Ho Ditolak
Berdasarkan Tabel 1, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 , dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 1.1,1.2,1.3.,1.4,1.5,1.6 dan 1.8 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, sedangkan untuk item 1.7 nilai thitung > -tTabel(5%,16) = -1.75 maka Ho diterima, artinya sistem memiliki waktu respon pencarian yang dianggap lambat dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator kecocokan antara SIM penerimaan koleksi deposit dan dunia nyata disajikan dalam Tabel 2
Tabel 2
Uji-t student untuk indikator kecocokan antara SIM penerimaan koleksi deposit dan dunia nyata
No
Indikator
Item
2
Kecocokan Antara SIM Penerima Koleksi Deposit dan Dunia Nyata
2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7
RataRata 1.35 2.35 2.47 1.94 1.71 1.47
Standar tDeviasi Hitung 0.79 1.46 1.28 0.83 0.77 0.94
-8.64 -1.83 -1.70 -5.28 -6.91 -6.69
Nilai Batas Kritis 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75
Kriteria Uji Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak
Berdasarkan Tabel 2, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1,75 , dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 2.2, 2.3, 2.5, 2.6 dan 2.7 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, sedangkan untuk item 2.4 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima, artinya
69 penempatan menu dianggap tidak disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator kebebasan dan pengendali pengguna sistem disajikan dalam Tabel 3 Tabel 3 Uji-t student untuk indikator kebebasan dan pengendali pengguna sistem RataRata
Standar Deviasi
3.4
2.47
1.59
3.5 3.6 3.7
2.29 2.24 1.94
1.49 1.15 1.43
No
Indikator
Item
3
Kebebasan dan Pengendali Pengguna Sistem
Nilai Kriteria Batas Uji Kritis -1.38 1.75 Ho Diterima -1.95 1.75 Ho Ditolak -2.75 1.75 Ho Ditolak -3.04 1.75 Ho Ditolak
tHitung
Berdasarkan Tabel 3, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1,75 , dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 3.5, 3.6 dan 3.7 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, sedangkan untuk item 3.4 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima, artinya pengguna menganggap sistem tidak dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada (copypaste) dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator sistem konsisten dan baku disajikan dalam Tabel 4 Tabel 4 Uji-t student untuk indikator sistem konsisten dan baku RataRata
Standar Deviasi
tHitung
4.2 4.3 4.4 4.5
1.82 1.59 1.53 2.53
0.88 1.00 0.72 1.12
-5.49 -5.80 -8.45 -1.73
Nilai Batas Kritis 1.75 1.75 1.75 1.75
4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11
1.29 2.24 1.24 1.88 2.06 1.76
0.69 1.03 0.56 0.99 0.83 0.90
-10.25 -3.05 -12.94 -4.64 -4.69 -5.64
1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75
No
Indikator
Item
4
Sistem Konsisten dan Baku
Kriteria Uji Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak
70 4.12 4.14
1.41 2.00
0.71 0.87
-9.19 -4.76
1.75 Ho Ditolak 1.75 Ho Ditolak
Berdasarkan Tabel 4 di atas, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 , dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 4.2, 4.3, 4.4, 4.6, 4.7, 4.8, 4.9, 4.10, 4.11, 4.12 dan 4.14 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, sedangkan untuk item 4.5 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= 1.75 maka Ho diterima, artinya struktur menu dianggap tidak sesuai dengan struktur tugas dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator pencegahan dan pengenalan kesalahan disajikan dalam Tabel 5
Tabel 5 Uji-t student untuk indikator pencegahan dan pengenalan kesalahan No
Indikator
Item
5
Pencegaha n dan Pengenalan Kesalahan
5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7
RataRata
Standar Deviasi
tHitung
2.12 2.00 2.12 2.47 2.24 2.65 2.53
1.17 1.27 1.22 1.59 1.39 1.50 1.55
-3.12 -3.23 -2.99 -1.38 -2.26 -0.97 -1.26
Nilai Batas Kritis 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75
Kriteria Uji Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima Ho Ditolak Ho Diterima Ho Diterima
Berdasarkan Tabel 5, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 ( lampiran 4 ), dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 5.1, 5.2, 5.3 dan 5.5 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, sedangkan untuk item 5.4. 5.6 dan 5.7 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima, artinya pada sistem dianggap tidak terdapat pesan kesalahan yang
71 menunjukkan penyebab masalah, Sistem dianggap tidak secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian, sistem dianggap tidak memiliki peringatan dini apabila pengguna melakukan kesalahan dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator mudah dikenal dibandingkan mengingat disajikan dalam Tabel 6 Tabel 6 Uji-t student untuk indikator mudah dikenal dibandingkan mengingat No
Indikator
Item
6
Mudah Dikenal Dibanding kan Mengingat
6.3 6.4 6.5 6.6 6.7
RataRata
Standar Deviasi
tHitung
1.59 2.41 1.82 1.94 1.82
0.87 1.28 1.07 1.20 0.73
-6.69 -1.90 -4.51 -3.65 -6.67
Nilai Batas Kritis 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75
Kriteria Uji Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak
Berdasarkan Tabel 6, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75( lampiran 4 ), dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 6.3, 6.4, 6.5, 6.6 dan 6.7 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak ada masalah pada indikator kemudahan dikenal daripada mengingat di SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator fleksibel dan efisien dalam penggunaan disajikan dalam Tabel 7 Tabel 7 Uji-t student untuk indikator fleksibel dan efisien dalam penggunaan No
Indikator
Item
7
Fleksibel dan Efisien Dalam Pengguna an
7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
RataRata
Standar Deviasi
tHitung
2.18 1.41 2.29 2.24 2.88
1.07 0.87 1.57 1.44 1.41
-3.16 -7.52 -1.85 -2.19 -0.34
Nilai Batas Kritis 1.75 1.75 1.75 1.75 1.75
Kriteria Uji Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Ditolak Ho Diterima
Berdasarkan Tabel 7, dengan alpha (α)=0,05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 ( lampiran 4 ), dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 7.1, 7.2, 7.3 dan 7.4 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak ada masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI sedangkan untuk item 7.5 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima,
72 artinya pengguna menganggap dibutuhkan bantuan mouse ketika menjalankan sistem dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator instruksi sederhana dan jelas disajikan dalam Tabel 8 Tabel 8 Uji-t student untuk indikator instruksi sederhana dan jelas No
Indikator
Item
8
Estetika dan disain minimalis
8.1 8.2 8.3
RataRata
Standar Deviasi
tHitung
2.24 1.47 2.06
1.52 1.18 0.83
-2.07 -5.35 -4.69
Nilai Kriteria Batas Uji Kritis 1.75 Ho Ditolak 1.75 Ho Ditolak 1.75 Ho Ditolak
Berdasarkan Tabel 8, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 ( lampiran 4 ), dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 8.1, 8.2 dan 8.3 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak ada masalah pada indikator estetika dan desain minimalis di SIM Penerimaan Koleksi Deposit Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator membantu pengguna untuk mengenal, mendiagnosa dan menghilangkan kesalahan disajikan dalam Tabel 9 Tabel 9 Uji-t student untuk indikator membantu pengguna untuk mengenal, mendiagnosa dan menghilangkan kesalahan RataRata
Standar Deviasi
tHitung
No
Indikator
Item
9
Membantu Pengguna Untuk Mengenal, Mendiagn osa dan Menghilan gkan Kesalahan
9.1
2.00
1.17
-3.52
9.2
2.53
1.50
-1.29
9.3
2.59
1.42
-1.20
9.4
2.18
1.42
-2.38
Nilai Kriteria Batas Uji Kritis 1.75 Ho Ditolak 1.75 Ho Diterima 1.75 Ho Diterima 1.75 Ho Ditolak
Berdasarkan Tabel 9, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75 ( lampiran 4 ), dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 9.1 dan 9.4 nilai thitung < -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak ada masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI sedangkan untuk item 9.2 dan 9.3 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima, artinya sistem dianggap memiliki pesan kesalahan yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan
73 pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat, pesan kesalahan dianggap tidak memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan jika menemukan permasalahan dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Perhitungan dengan menggunakan Rumus 3 untuk menghasilkan t-hitung untuk menghasilkan t-hitung yang dilakukan pada item untuk indikator bantuan dan dokumentasi dalam sistem disajikan dalam Tabel 10 Tabel 10 Uji-t student untuk indikator ada bantuan dan dokumentasi dalam sistem No
Indikator
Item
RataRata
Standar Deviasi
tHitung
10
Ada Bantuan dan Dokumenta si Dalam Sistem
10.1
3.41
1.37
1.24
10.2
3.29
1.40
0.86
10.3
3.18
1.38
0.53
10.4
3.29
1.36
0.89
Nilai Kriteria Batas Uji Kritis 1.75 Ho Diterima 1.75 Ho Diterima 1.75 Ho Diterima 1.75 Ho Diterima
Berdasarkan Tabel 10, dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db) n-1 = 17-1 = 16 diperoleh ttabel sebesar 1.75( lampiran 4 ), dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0 dalam hal lain. Ternyata untuk item 10.1, 10.2, 10.3 dan 10.4 nilai thitung > -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima, artinya sistem dianggap tidak erdapat menu HELP dalam memandu pengguna, menu HELP dianggap tidak dapat dengan mudah diakses, pengguna menganggap tidak dapat dapat dengan mudah berpindah dari menu HELP ke pencarian dengan mudah atau untuk melanjutkan pekerjaan, sistem dianggap tidak menyediakan informasi secukupnya (bantuan HELP) apabila item yang dipilih membingungkan, dan perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
74
Lampiran 5 Perhitungan Skor pada item yang terdapat masalah 1. Waktu respon pencarian yang cepat No 1
Item Item 1.7
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 2 1 7 3 4 17
Skor 10 4 21 6 4 45
2. Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya No 2
Item Item 2.4
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
F 2 1 4 6 4
Skor 10 4 12 12 4
75 Total
17
42
3. Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada (copy-paste) No 3
Item Item 3.4
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 4 0 2 5 6 17
Skor 20 0 6 10 6 42
4. Struktur menu sesuai dengan struktur tugas No Item Kategori 4 Item 4.5 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x Total
F 1 1 8 3 4 17
Skor 5 4 24 6 4 43
F 2 4 2 1 8
Skor 10 16 6 2 8 42
5. Pesan kesalahan menunjukkan penyebab masalah No 5
Item Item 5.4
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
6. Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian No 6
Item Item 5.6
Total
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
F 3 2 3 4 5 17
Skor 15 8 9 8 5 45
76 7. Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian No 7
Item Item 5.7
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 3 2 2 4 6 17
Skor 15 8 6 8 6 43
8. Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse No 8
Item Item 7.5
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 3 3 3 5 3 17
Skor 15 12 9 10 3 49
9. Terdapat pesan kesalahan yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat No 9
Item Item 9.2
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 3 2 1 6 5 17
Skor 15 8 3 12 5 43
10. Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan No 10
Item Item 9.3
Total
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
F 2 2 6 1 6 17
Skor 10 8 18 2 6 44
77 11. Terdapat menu HELP dalam memandu pengguna No 11
Item Item 10.1
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 3 8 2 1 3 17
Skor 15 32 6 2 3 58
F 3 7 2 2 3 17
Skor 15 28 6 4 3 56
12. Menu HELP dapat dengan mudah diakses No 12
Item Item 10.2
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
13. Pengguna dapat dengan mudah berpindah dari menu HELP ke pencarian dengan mudah atau melanjutkan pekerjaan No 13
Item Item 10.3
Kategori 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x
Total
F 3 6 1 5 2 17
Skor 15 24 3 10 2 54
14. Sistem menyediakan informasi secukupnya (bantuan HELP) apabila item yang dipilih membingungkan No 14
Item Item 10.4
Kategori 5 x 4 x 3 2 1
Total
x x x
F 3 7
Skor 15 28
1 4 2 17
3 8 2 56
78
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 30 November 1985 sebagai anak semata wayang dari pasangan Drs H Irwan Effendy Tabrani dan Hj Cucum Cumiati, Spd. Pendidikan Sarjana ditempuh di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung, lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Magister Teknologi Untuk Perpustakaan pada program Pascasarjana IPB dan menamatkan pada tahun 2015. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Perpustakaan Nasional RI. Penulis bekerja sebagai staf di Sub Direktorat Deposit, Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang. Selama mengikuti program pascasarjana S-2, penulis menjadi anggota Ikatan Pustakawan Indonesia dan Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan Indonesia. Saat ini penulis sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak.