“Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan Portofolio Optimal Terhadap Perusahaan Sektor Perbankan “ Nama NPM Fak/Jur Pembimbing
: Bayu Mayura Pridatama : 10208239 : Ekonomi - Manajemen / S1 : Dr. Imam Subaweh SE., AK., MM
A. Latar Belakang Investasi umumnya diartikan sebagai kegiatan penanaman modal atau penanaman dana yang dilakukan pada saat ini dalam berbagai wujud aktiva untuk memperoleh sejumlah keuntungan atau laba dalam jumlah tertentu di masa yang akan datang. Dalam berinvestasi investor selalu dihadapi dua hal, yaitu tingkat keuntungan atau pengembalian dan juga risiko yang akan timbul. Investasi menjadi sebuah aktivitas yang dilakukan para investor didalam menanamkan sejumlah dananya pada berbagai jenis pilihan investasi di pasar modal seperti saham, obligasi, deposito, properti, dan lain – lainnya. Setiap investasi memiliki hubungan return dan risiko tertentu dimana diketahui bahwa hasil investasi yang tinggi mengandung risiko yang besar (high risk high return).Konsep dasar dari teori portofolio merupakan membagi dana pada beberapa jenis investasi sekaligus akan mengurangi risiko yang akan ditanggung. Permasalahan yang akan timbul adalah banyaknya kombinasi portofolio yang dapat dibentuk dari aktiva beresiko yang tersedia dipasar.
B. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar tingkat pengembalian (return), risiko (risk) dari saham – saham pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan metode Markowitz? 2. Saham – saham perbankan dalam LQ45 apa saja yang termasuk dalam portofolio optimal dengan menggunakan metode Markowitz dalam periode 2008 sampai dengan 2011 dari kelima perusahaan perbankan ?
C. Batasan Masalah Batasan masalah hanya menggunakan lima saham perusahaan yang masuk kedalam LQ45. Perusahaan tersebut yaitu : Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Central Asia Tbk, dan Bank Mandiri Tbk, dengan periode tahun 2008 s/d 2011. Dan data tingkat suku bunga SBI yaitu tenor enam bulan pada periode 2008 s/d 2011, dengan analisis menggunakan Metode Markowitz untuk mendapatkan portofolio optimal.
D. Tujuan Penelitian 1. Seberapa besar tingkat pengembalian (return expected) dan risiko (risk) dari saham – saham perbankan yang terdapat di LQ45 pembentukan portofolio optimal dan kinerja portofolio dengan menggunakan Metode Markowitz. 2. Saham – saham perbankan yang terdapat di LQ45 apa saja yang masuk dalam portofolio optimal dengan menggunakan Metode Markowitz dari kelima perusahaan perbankan periode 2008 sampai dengan 2011. 3. Menganalisis tingkat pengembalian, risiko dan kinerja dalam pembentukan portofolio optimal terhadap perusahaan dalam bidang perbankan LQ45 dengan Metode Markowitz.
E. Metodologi Penelitian Menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dengan melakukan penelitian yang mengkaji dan menganalisis secara sistematis, menerapkan model indeks tunggal dalam pemilihan portofolio saham optimal terhadap kelima saham pada setiap perusahaan. Data diperoleh dari Pusat Refrensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Perpustakaan Umum Bank Indonesia mulai tahun 2008 s/d 2011, selain itu juga melalui media elektronik untuk melengkapi data yang diperlukan
E. Metodologi Penelitian Dengan objek penelitian lima saham perusahaan perbankan yang masuk ke dalam LQ-45 pada periode 2008 s/d 2011. Tahapan penelitian dengan menggunakan Metode Markowitz yaitu dengan menganalisis Return Bulanan, Expected return, varian & standar deviasi, kovarian, koefisien korelasi, risiko (risk), dan Sharpe Measure.
F. Pembahasan 1. Penghitungan pengembalian SBI pada tahun 2008 s/d 2011 dengan tenor enam bulan, SBI sebagai tingkat imbal hasil bebas risiko (risk free rate). •
Tingkat Pengembalian Rata –Rata ( Rf ) Tahun 2008 : Rf = 1/12 [(0,79% + 0,81% + 0,82% + 0,8% + 0,74% + 0,81% + 0,85% + 0,85% + 0,87% + 0,87% + 1,02% + 0,98%)] = 0,85%
•
Tingkat Pengembalian Rata –Rata ( Rf ) Tahun 2009 : Rf = 1/12 [(0,88% + 0,81% + 0,66% + 0,69% + 0,63% + 0,6% + 0,57% + 0,56% + 0,55% + 0,56% + 0,56% + 0,56%)] = 0,63%
•
Tingkat Pengembalian Rata –Rata ( Rf ) Tahun 2010 : Rf = 1/12 [(0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,55% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,53% + 0,52%)] = 0,55%
•
Tingkat Pengembalian Rata –Rata ( Rf ) Tahun 2011 : Rf = 1/12 [(0,54% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,56% + 0,54% + 0,50% + 0,50% )] = 0.55 %
F. Pembahasan 2. Perhitungan pengembalian rata-rata (return ekspektasi), varian dan standar deviasi, yang dilakukan pada setiap saham-saham perusahaan di setiap tahunnya. Selanjutnya menghitung koefisien korelasi untuk melihat keterkaitan antar saham-saham tersebut dan kovarian yang terbentuk dalam matrik digunakan untuk membentuk persamaan simultan yang kemudian digunakan dalam pembentukan proporsi pada setiap saham perusahaan. Matriks Kovarian
F. Pembahasan 3. Setelah proporsi dari saham–saham tersebut yang membentuk portofolio optimal maka selanjutnya harus mencari berapa besarnya return portofolio, varian (risiko) portofolio dan kinerja dari portofolio tersebut.
G. Kesimpulan 1. Pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 terbentuk portofolio optimal dimana saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) lebih dominan dalam pembentukan proporsi pada setiap tahunnya. Sedangkan pada tahun 2011 portofolio yang terbentuk tidak optimal dikarenakan adanya saham yang tidak memiliki proporsi yaitu saham Bank Danamon Indonesia (BDMN), sehingga tingkat pengembalian (return) menurun namun risiko (risk) semakin tinggi dengan kata lain terjadi penurunan kinerja portofolio pada tahun 2011. 2. Investor dapat menjadikan Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, dan Bank Mandiri sebagai saham yang tetap masuk kedalam portofolio untuk melakukan investasi. Karena jika dilihat dari proporsi yang terbentuk saham-saham tersebut memiliki peningkatan pada proporsi didalam portofolio, yang disertai risiko dan tingkat pengembalian yang seimbang setiap tahunnya 3. Dengan digunakannya suku bunga SBI dengan tenor enam bulan pada periode tahun 2008 sampai dengan 2010 menunjukkan kinerja portofolio yang baik, tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan yang artinya meskipun portofolio terbentuk namun memerlukan revisi dan evaluasi kinerja dalam portofolio.
H. Saran 1. Untuk menentukan portofolio optimal dalam menentukan Tingkat Suku Bunga (SBI) sebagai tingkat imbal hasil bebas risiko (risk free rate) dalam menentukan kinerja portofolio yang terbentuk dapat disesuaikan dengan keadaan perekonomian yang telah ditetapkan dalam berinvestasi yaitu dengan tenor enam bulan dan tenor sembilan bulan. 2. Dengan terbentuknya portofolio tersebut, investor dapat mengevaluasi beberapa perusahaan yang memiliki imbal hasil kurang maksimal sehingga akan menciptakan proporsi yang lebih merata pada setiap masing – masing saham yang diinvestasikan. 3. Untuk menentukan portofolio optimal, investor dapat membandingkan metode Markowitz dengan metode atau pendekatan lain untuk dijadikan perbandingan dalam menentukan saham – saham yang akan dijadikan sebagai portofolio optimal.