121
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA MUHAMMAD IQBAL TAWAQQAL1, FAISAL2 12)
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
ABSTRACT The purpose of this research is to examine the effect of financial leverage and systematic risk on stock returns and the profitability of the company as a control variable. The population of this study is the banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2014. Based on purposive sampling method it obtained 24 samples. The data used were secondary data of annual financial report including balance sheets, income statements, as well as the closing stock prices data, and the Composite Stock Price Index for the period 2010-2014. The analysis is conducted by using multiple linear regression analysis. The results partially indicated that the financial leverage positively and significant effected on stock returns, the systematic risk positively significant effected on stock returns and profitability are also positively significant on stock returns. Based on the results simultaneously indicated the financial leverage, systematic risk, and profitability positively significant effected on stock returns. Keywords: Stock Return, Financial Leverage, Systematic Risk, and Profitability
PENDAHULUAN Salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu usaha adalah tersedianya dana. Sumber dana murah yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan adalah dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. Pasar modal memiliki peranan penting untuk dapat memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap bertahan dalam perekonomian global. Salah satu bentuk pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar modal pada dasarnya berfungsi sebagai perantara, fungsi
ini
merupakan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor). Di samping itu pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien karena dengan adanya pasar modal ini maka pihak investor dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal.
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
122
Salah satu instrument investasi yang diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh investor untuk menentukan seberapa menarik suatu saham pada suatu perusahaan. Sebagai investor yang rasional dalam melakukan transaksi, faktor return dan risiko saham merupakan komponen pertimbangan yang penting. Para investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh return yang optimal dengan memperhatikan faktor risiko yang mereka hadapi. Investor berusaha untuk memperolah return saham yang maksimal dengan tingkat risiko tertentu atau memperoleh tingkat return tertentu dengan tingkat risiko yang minimal. Jika kondisi pasar modal dalam keadaan lemah maka dapat dilihat bahwa berinvestasi di pasar modal merupakan investasi yang berisiko. Maka para investor harus berhati-hati untuk membuat keputusan dalam membeli saham, diantaranya dengan melakukan analisis saham baik analisis fundamental melalui laporan keuangan dan akuntansi perusahaan maupun melalui analisis teknikal dengan melihat pergerakan harga saham diwaktu lalu. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesarbesarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar investasi mereka. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Eduardus Tandelilin, 2001:47). Penelitian ini akan menguji beberapa faktor yang mempengaruhi return saham, antara lain financial leverage, risiko sistematis, dan profitabilitas. Hal ini untuk menguji kembali penelitian yang dilakukan Michell Suharli (2005) yang meneliti tentang penelitian empiris terhadap dua faktor yang mempengaruhi return saham, dengan menambahkan profitabilitas sebagai variabel kontrol. Penambahan variabel profitabilitas sebagai faktor yang mempengaruhi return saham sesuai dengan
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
123
penelitian Yunina Fitri (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh financial leverage terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014; (2) pengaruh risiko sistematis terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014; (3) pengaruh profitabilitas terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014; Dan (4) pengaruh financial leverage, risiko sistematis, dan profitabilitas secara simultan terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102014.
KAJIAN KEPUSTAKAAN Signalling Theory Teori Sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain.
Trade-off Theory Trade-off theory menurut Myers (2001) yaitu “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress)”. Biaya kesulitan keuangan (Financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Capital Asset Pricing Model Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dan return yang diharapkan, model ini
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
124
digunakan dalam penilaian harga sekuritas (A model that describes the relationship between risk and expected return and that is used in the pricing of risky securities).
Return Saham Menurut Hartono (2000:187) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya, sedangkan menurut Eduardus Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Financial Leverage Financial leverage menurut Keown, Martin, Petty dan Scott dalam bukunya “Dasar-dasar Manajemen Keuangan” yang diterjemahkan oleh Chaerul. D. Djakman dan Dwi Sulistyorini (2000:496) adalah: “Pembiayaan sebagian dari aset perusahan dengan surat berharga yang mempunyai tingkat bunga yang tetap (terbatas) dengan mengharapkan peningkatan yang luar biasa pada pendataan bagi pemegang saham”. Dilihat dari pengertian di atas financial leverage dimiliki perusahaan karena adanya penggunaan modal/dana yang memiliki beban tetap dalam pembiayaan perusahaan.
Risiko Sistematis Risiko sistematis menurut James dan Ross (2000:299), dalam Tandelilin (2001), “a sistematic risk is any risk that effects a large number of assets, each to a greater or lesser degree”. Risiko pasar berhubungan erat dengan perubahan harga saham jenis tertentu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor terhadap perubahan tingkat kembalian yang diharapkan. Untuk mengukur risiko ini dapat digunakan beta (β) yang menjelaskan return saham yang diharapkan. Beta merupakan pengukur yang tepat dari indeks pasar karena risiko suatu sekuritas yang diversifikasikan dengan baik, tergantung pada kepekaan
125
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
masing-masing saham terhadap perubahan pasar yaitu pada beta saham-saham tersebut.
Profitabilitas Menurut Horne dan Wachowicz (2005:222) rasio profitabilitas adalah rasio yang mengubungkan laba dari penjualan dan investasi. Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Gambar 1. Model Kerangka Penelitian
Financial Leverage Tingkat Risiko Sistematis
Pengembalian Saham
Profitabilitas
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian saham. H2: Risiko sistematis berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian saham. H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat penegembalian saham. H4: Financial leverage, risiko sistematis dan
profitabilitas secara simultan
berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham.
METODE PENELITIAN Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 hingga 2014. Teknik pengambilan data populasi dilakukan dengan metode pendekatan purposive sampling.
126
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
Pertimbangan tertentu dalam penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Perusahaan perbankan yang terdaftar
secara konsisten di Bursa Efek
Indonesia selama waktu penelitian 2010-2014. 3.
Perusahaan perbankan yang tidak memiliki data financial leverage dan risiko sistematis selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria dari penentuan sampel maka didapatkan sampel
penelitian sebanyak 24 perusahaan.
Teknik Pengumpulan Data Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumen yang dipublikasikan). Penelitian ini mempergunakan data censored yaitu data yang tersensor atau data yang dibatasi pada interval tertentu. Data untuk financial leverage diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Data yang digunakan untuk menghitung beta saham merupakan data dari nilai historis harga saham penutupan 24 saham perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia serta data IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang diperoleh di www.yahoo.finance.com dengan periode 2010-2014.
Operasional Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variable independen, serta satu variabel kontrol. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian saham, dan variabel independen adalah financial leverage dan risiko sistematis, serta variabel kontrolnya yaitu, Profitabilitas (ROA). Tingkat Pengembalian Saham (Y) Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian dari suatu investasi menurut Hartono (2003) adalah:
127
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
Rt
(Pt Pt 1 ) Pt 1
Keterangan: Rt : Return saham Pt : Harga saham (closing price) pada periode ke t Pt-1 : Harga saham (closing price) pada periode t-1 (periode sebelumnya)
Financial Leverage (X1) Financial Leverage dalam penelitian ini merupakan variabel independen. Variabel Independen adalah suatu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Rasio ini dihitung dengan rumus: Debt Ratio
TotalHu tan g TotalAktiva
Risiko Sistematis (X2) Variabel independen lainnya yaitu risiko sistematis. Beta (β) dihitung dengan rumus: i
Cov(R i , R m ) Var (R m )
Profitabilitas (X3) Profitabilitas pada penelitian ini merupakan variabel kontrol. ROA dalam penelitian ini dihitung dengan rumus: ROA
Laba Bersih T otalAktiva
Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan metode estimasi berupa Ordinary Least Square (OLS). Regresi linear berganda mempersoalkan tentang hubungan antara satu variabel terikat dengan beberapa
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
128
variabel bebas. Variabel terikat (Y) adalah rata-rata tingkat pengembalian saham, sedangkan variabel bebas pertama (X1) adalah rata-rata financial leverage yang diukur dengan debt ratio dan variabel bebas kedua (X2) adalah rata-rata risiko sistematis yang diukur dengan beta (β), dan ditambah dengan variabel kontrol (X3) yaitu profitabilitas yang diukur dengan ROA. Persamaan model analisis yang digunakan adalah: 𝑌 = α + 𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝛽3𝑋3 + 𝜀 Keterangan: Y : Tingkat Pengembalian Saham α : konstanta β1 : Koefisien regresi pertama β2 : Koefisien regresi kedua β3 : Koefisien regresi ketiga X1 : Financial Leverage X2 : Risiko Sistematis X3 : Profitabilitas (ROA) ε : error atau faktor gangguan lain yang mempengaruhi Y
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil regresi linear berganda terhadap variabel-variabel penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: Y = -1,888+1,921X1+0,554X2 +10,768X3 1.
Konstanta -1,888 artinya jika semua variabel independen bernilai nol (0) maka return saham akan menurun sebesar -1,888 dengan asumsi debt ratio, beta, dan profitabilitas tidak mengalami perubahan (konstan).
2.
Koefisien regresi variabel debt ratio (X1) sebesar 1,921 artinya jika setiap kenaikan debt ratio perusahaan 1% dengan asumsi variabel independen lain konstan maka akan meningkatkan nilai return saham sebesar 1,921%.
3.
Koefesien regresi variabel beta (X2) sebesar 0,554. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan beta perusahaan 1% maka akan meningkatkan return saham yang diterima oleh investor sebesar 0,554%.
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
4.
129
Koefisien regresi ROA (X3) mempunyai koefisien regresi sebesar 10,768. Hal ini dapat menunjukkan bahwa nilai dari peningkatan sebesar 1% dari ROA maka akan diikuti kenaikan return saham sebesar 10,768% dengan asumsi variabel lain konstan.
PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Financial Leverage (debt ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan financial leverage suatu perusahaan maka akan meningkatkan pula return bagi pemegang saham.
2.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa risiko sistematis (beta) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan risiko sistematis suatu perusahaan maka akan meningkatkan pula return bagi pemegang saham.
3.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitasuatu perusahaan maka akan semakin tinggi return bagi pemegang saham.
4.
Secara simultan, financial leverage, risiko sistematis dan rasio profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut: 1.
Bagi perusahaan Penulis menyarankan dalam menentukan tingkat pengembalian saham yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan
130
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
adalah perlunya memperhatikan besarnya proporsi leverage keuangan, risiko sistematis dan profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan karena peningkatan proporsi variabel-variabel tersebut akan mampu meningkatkan besarnya return perusahaan, dan bagi perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor
yang
mempengaruhi
return
saham
sehingga
dalam
pelaksanaannya nanti akan saling menguntungkan bagi perusahaan maupun investor. 2.
Bagi setiap investor yang memiliki tujuan investasi untuk memperoleh return saham yang diinginkan, penulis menyarankan yang harus dilakukan adalah memperhatikan besarnya proporsi leverage keuangan, risiko sistematis dan profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan dari investasinya, karena peningkatan proporsi dari ketiga variabel tersebut akan mampu meningkatkan besarnya jumlah return yang akan diperoleh oleh para investor.
3.
Bagi penelitian selanjutnyan Penulis menyarankan yang harus dilakukan oleh peneliti selanjutnya adalah dengan menambahkan variabel-variabel lain yang mampu menjelaskan atau mempengaruhi tingkat pengembalian saham agar penelitian selanjutnya dapat memberikan penjelasan yang lebihsempurna mengenai tingkat pengembalian saham perusahaan.
REFERENSI Al-Qudah, Anas. dan Mahmoud Laham (2013) The Effect of Financial Leverage and Systematic Risk on Stock Returns in the Amman Stock Exchange (Analytical Study – Industrial Sector). Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 4 (6), 136-145 Ang, Robbert (1997) Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Soft Indonesia. Arifin, Zaenal (2005) Teori Keuangan dan Pasar Modal.Yogyakarta EKONISIA. Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F (1999) Manajemen Keuangan. Erlangga: Jakarta. Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F (2001) Manajemen Keuangan. Alih bahasa Herman Wibowo. Buku Dua. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
131
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F (2006) Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Alih bahasa Ali Akbar Yulianto. Buku satu. Edisi sepuluh. Jakarta: PT. Salemba Empat, Jakarta. Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F (2011) Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi sebelas, Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat Fahmi, Irham (2011) Analisa Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19. Semarang:Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, Damodar N (2004) Basic Econometrics, Fourth Edition. New Delhi: Tata Mc Graw-Hill Hanafi, M. M. dan Abdul Halim (2000) Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Hartono, Jogiyanto (2000) Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE UGM. ________ (2008) Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad (2004) Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN _________(2005) Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UUP AMP YKPN Kasmir (2008) Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William Petty dan David F. Scott, Jr (2000) Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Tujuh. Terjemahan oleh Chaerul D. Djakman dan Dwi Sulistyorini dari Basic Financial Management (1996) Jakarta: Salemba Empat. Kumianny A. Saputra dan Elly (2002) Pengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Saham Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Badan-badan Go-Public di Bursa Efek Jakarta Periode 1999. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.4 (1), 15-25. Nachrowi, Nachrowi Djalal, dan Hardius Usman (2000) Penggunaan Teknik Ekonometri, Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nur Fitria Bani Meisaroh (2010) Pengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Saham terhadap Tingkat pengembalian Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Pasundan.
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
132
Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D (2003) Fundamentals of Corporate Finance. New York: Mc Graw-Hill. Sander Rickson Simanjuntak (2006) Pengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Saham Terhadap Return Saham Perusahaan Property di Bursa Efek Jakarta. Artikel Ekonomi Manajemen. Universitas Sumatera Utara. Sartono, Agus (2001) Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BFFE Sawir, Agnes (2008) Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sekaran, Uma (2007) Research Methods for Business. Salemba Empat, Jakarta. Sharpe, William F (1964) Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium under Conditions of Risk. The Journal of Finance. Vol. 19 (3) Sugiyono (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharli, Michell. 2005. Studi Empiris terhadap Dua faktor yang mempengaruhi Return Saham pada Industri Food & Beverage di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 7 (2), 99-116. Suliyanto (2011) Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:Penerbit Andi Sunardi (2010) Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROA dan EVA terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45 di BEI. Jurnal Akuntansi Universitas Kristen Maranatha. Vol. 2 (1), 70-92. Syamsuddin, Lukman (2009) Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tandelilin, Eduardus (2001) Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Pasal 1 Angka 6 Yulianti, Retno. dan Zuhrohtun (2006) Operating Leverage dan Risiko Sistematik Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 6 (1), 1-8. Yunanto, Muhammad. Dan Henny Medyawati (2009) Studi Empiris Terhadap Faktor Fundamental dan Teknikal yang Mempengaruhi Return Saham pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis,Vol. 14, 28-38.
JIM-EKM. 01(2):121-133 (2017)
133
Yunina, Fitri, Islahuddin, dan Muhammad Shabri (2013) Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan Laba Terhadap Return Saham pada Perusahaan Aneka Industri di Indonesia. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Vol. 2 (2) Van Horne, James C dan Wachowicz, John M (2005) Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan., Buku Edisi 12, dialih bahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat Weston, J. Fred and Brigham, Eugene F (1994) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 9. Jakarta: Erlangga. Wolk et. A (2000) Accounting Theory: A Conceptual Institusional Approach. Fifth Edition. South-Western: College Publishing.