From the SelectedWorks of Teddy Chandra
August, 2008
Analisis tentang Struktur Modal PerusahaanPerusahaan di Bursa Efek Jakarta Teddy Chandra, Pelita Indonesia School of Business
Available at: http://works.bepress.com/teddy_chandra/3/
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: http://www.researchgate.net/publication/282612023
Analisis tentang Struktur Modal Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Jakarta ARTICLE · AUGUST 2008
READS
15
1 AUTHOR: Teddy Chandra School of Business, Pelita Indonesia… 15 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE
Available from: Teddy Chandra Retrieved on: 26 December 2015
Analisis tentang Struktur Modal Perusahaan-Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Teddy Chandra
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Riau Abstract: This research aims to desoibe companies' capital structure grouped in main board and development board index at Jakarta Stock Exchange. Selected 134 companies consisted of 71 compdnies from main board and 62 ffom development board. This research wns an obseruational and explanatory study. Samples were obtained through purposive sampling. The results showed that (1) In term of Debt to Equity Ratio, the largest and the smallest debt user were of development boardfrom industrial sector. (2) In term of Debt to Assets Ratio, the highest debt utilization was 96,25% from the total asset or almost all of the asset was ~ , most funded by debts, this occurred in 2001 by industrinl sector group of development board. ~ e v m e l the conservative case in regard with debt utilization occurred in 2004 m.th 0,04% was debtjmded of the total asset, the company was grouped in development board and from industrial sector. (3) In the calculation of Equity to Assets Ratio main board companies were more conservative compared to developmerrt board. Keywords: capital structure, deb:, asset, equity
Sejak tanggal 13 Juli 2000 untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada bursa melalui implementasi tata kelola yang baik (Good Corporate-Governance), Bursa Efek Jakarta membagi saham-saham yang ada ke dalam 2 kategori indeks yaitu Indeks papan utama dan indeks papan pengembang. Perusahaan besar dengan track record yang baik akan dimasukkan kedalam indeks papan utama sementara perusahaan kecil lainnya dimasukkan kedalam indeks papan pengembang. Sebagai hari dasar <erhitun&n indeks ini digunakan tanggal 28 Desember 2001. Adapun kriteria yang digunakan untuk masuk kedalam indeks papan utama antara lain masa berdirinya (sejak disahkan oleh Menteri Kehakiman) minimal 3 tahun (36 bulan). Nilai aktiva bersih minimal Rp. 100 milyar. Pendapatan operasional minimal membukukan laba selama 2 tahun terakhir. Laba sebelum pajak tahun terakhir minimal Alamat Korespondensi: Teddy Chandra, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Riau J1. A. Yani No. 78 - 88 Pekan Baru - Riau
Rp. 20 milyar. Akumulasi laba sebelum pajak minimal Rp.30 milyar untuk 2 tahun terakhir. Saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang saham pengendali (minority shareholder) minimal 100 juta saham atau 35% dari modal disetor. Jumlah pemegang saham sekurangkurangnya 1000 pihak. Sementara kriteria untuk masuk indeks papan pengembang antara lain: Masa berdiri (sejak disyahkan oleh Menteri Kehak h a n ) minimal 1 tahun (12 bulan). Nilai aktiva bersih minimal Rp.5 milyar. Saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan pemegang shaam pengendali (minority shareholder) minimal 50 juta saham atau 35% dari modal disetor. ~umlahpemegang saham sekurang-kurangnya 500 pihak. Penelitian ini mengambil anggota indeks papan utama dan indeks papan pengembang sebagai sampel. Mengingat selalu berubahnya anggota dari indeks papan utama dan indeks papan pengembang, maka sebagai tolok ukur diambil anggota indeks
pada akhir tahun 2004 yaitu 31 Desember 2004. adapun anggota untuk indeks papan utama (Main Board) terdiri dari 125 emiten, sedangkan anggota untuk indeks papan pengembang (Development Board) terdiri dari 210 emiten. Total anggota un'mk kedua papan ini adalah 335 elniten. Setelah dilakukan seleksi, emiten yang terpilih adalah sebanyak 134 emiten dengan rincian 71 emiten untuk papan utama dan 62 emiten untuk papan pengembang. Mengingat emiten-emiten yang ada berasal dari berbagai sektor yang ada di Bursr! Efek Jakarta, maka untuk menghindari adarya bias akibat penyatuaii emiten dari sektor yang berbeda, dalam penelitian ini juga dilakukan analisa persektor dengan pengeloinpokan sebagai berikut:
kukan pemetaan lebih lanjut terhadap kecenderungan penguatan modal dan dasar bagi strategi perusahaan serta pengelolaan risiko dalam rangka meningkatkan nilai dan kinerja perusahaam-perusalam tersebut.
METODE Dilihat dari aspek metode pengumpulan data, penelitian ini adalah penelitian pengamatan (observational). Karena sifat data berupa data yang hanya dapat di obsemasi berdasarkan laporan keuangan pemsahaan di Bursa Efek Jakarta tanpa berusaha mendapatkan tanggapan dari lain. Dilihat dari aspek tujuan penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian eksplanatoris, yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud penjelasan (explanatory atau confirmatory). Populasi penelitian ini adalah perusaAnalisa persektor perusahaan di haan go public yang terdaftar pada Bursa Tabel 1 Efek Jakarta (BEJ).Sampel diperoleh dengm. bursa efek jakarta Jumlah metode purposive sampling, dimana sampel No Sektor anggota diperoleh dari hasil saringan yang disesuaiI Industri DasardanKimia 26 Emten kan dengan tujuan penelitian ini. Adapun 2 Aneka Industri 26 Emiten 3 Industri Barang Konsumsi 21 Emiten kriteria-kriteria yang digunakan dalam pe4 Properti & Real Estat danTransportasi & 22 Emiten nelitian ini adalah sebagai berikut: PerusaInfrastmktur 5 Perdagangan d m Jasa 26 Emiten haan yang akan diambil sebagai sampel har._+ _:,_ 6 Prrianian clan Periamhangao "am ~ U ' l k ms telail terdaftar pada Sursa Efek Jakarta Cukup (BEJ) sejak tahun 1998. perusahaan yang 122 Emiten Total mulai terdaftz mulai tahun 1999 dan seteSumber: Diolah rusnya, tidak akan dimasukkan sebagai Khusus untuk sektor pertanian dan sampel. Hal ini unwk menghindari bias pertambangan hanya ada 9 emiten atau 45 yang terjadi &bat perbedam umur perusadata. Jumlah data sebanyak 45 data ini tidak haan selama menjadi perusahaan publik. memenuhi persyaratan minimal SEM (100 Pemsahaan h a s mempunyai laporan keData), oleh sebab itu utuk kedua sektor uangan yang berkhir tanggal 31 Desember. yang termasuk dalam sektor utama tidak Perusahaan yang mempunyai laporan keikut di analisa. Sedangkan sektor Keuangan uangan yang tidak berakhir pada tanggal 31 Desember tidak akan dimasukkan sebagai dan investasi menang tidak dianalisa. Tujuan penelitian ini adalah mendes- sampel. Hal ini untuk menghindari salah kripsikan struktur modal perusahaan-peru- persepsi kinerja perusahaan akibat laporan sahaan yang termasuk ke dalam Indeks Pa- yang bulan tahuna~.Perusahaan perbankan pan Utama dan Indeks Papan Pengembang. dan lembaga keuangan lainnya (Bank, Multi Dengan mengetahui struktur modal perusa- Finance dan Asuransi) tidak dimasukkan haan-perusahaan tersebut maka dapat dila- dalam penelitian sebagai sampel. Hal ini ,
babkan perbedaan jenis perusahaan dan kriteria tolok ukur. Dalam laporan keuangan perusahaan yang disajikan tidak boleh ada saldo ekuitas yang negatif. Karena saldo ekuitas yang negatif akan memberikan makna yang berbeda jika dimasukkan dalam analisa rasio. HASIL DAN PEMBAHASAN Struktur Modal Struktur modal menggambarkan proporsi penggunaan hutang di dalam perusahaan. Untuk mendapatkan nilai dari struktur modal ini bisa dihitung dari variabel indikator DER (Debt to Equity ratio), variabel DAR (Debt to Assets Ratio) dan variabel EAR (Equity to Assets Ratio).
Debt To Equity Ratio DER (Debt to Equity Ratio) adalah variabel indikator yang menggambarkan jaminan ekuitas atas hutang yang diambil. Ukuran DER adalah jurnlah hutang dibagi dengan jumlah ekuitas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Pengukuran ini sesuai dengan penelitian Friend & Lang (1988), Hatfieid et al. (1994), Lowe et al. (1994),Chen et a1.(1998),Sirnerly & Li (2000), Filbeck & Gorman (2001), Bruinshoofd & Kool (2001), Chatoth (2002) dan Sudarma (2004). Hasil perhitungan indikator Debt to Equity Ratio bisa dilihat dari tabel 2 sebagai berikut:
3
'
Development Board Rata-Rata 2.0043 2.4765 2.7930 3.0779 2.8672 2.6438 Maksium 9.8540 18.4936 25.3793 25.6476 15.1376 25.6476 Minimum 0.0004 0.0378 0.0522 0.0408 0.0367 NOW4
4
Jndustri Dasar &Kimia 1.6995 1.6706 1.5352 1.8871 2.5141 1.8613 Rat=-Rata 5.6426 5.3038 5.5157 6.3582 14.9465 14.9465 Mahimum Minimum 0.0505 0.1666 0.1335 0.1101 0.1248 0.0505
5
AnekaInduslri Rata-Rata 1.3233 2.0510 2.5982 4.2879 3.2446 2.7010 Makrimum 4.9827 18.4936 25.3793 25.6476 15.1376 25.6476 Minimum 0.0004 0,1359 0.1204 0.1152 0.0879 0.0004
6
Industri Barang Konwmsi 0.9931 0.8631 0.8977 1.1602 1.2679 Rata-Rata 3.6143 2.5776 2.9249 6.9362 7.7037 Maksimum Minimum 0.1877 0.1278 0,1168 0.1714 0.1854
1.0364 7.7037 0.1168
7
Property & Real estat Dan Transportari & Idrastmktur Rata-Rata 1.1629 1.1404 1.1109 1.3076 2.1838 1.3811 MaEium 3.8213 3.8228 3.2486 4.1950 11.7139 11.7139 Minimum 0.0391 0.0378 0.0522 0.0408 0.0490 0.0378
8
Perdagangan & Jasasa 1.8596 2.0612 2.8711 2.0053 2.2511 2.2097 Rata-Rata 9.854C 10.1888 23.1244 6.2280 10.0667 23.1244 Maksimum 0.3174 0.3795 0.2674 0.2101 0.1688 0.1688 Minimum
Sumber: Data Olahan
Dari tabel diatas terlihat bahwa kebijakan perusahaan dalam pendanaan menggunakan hutang rata-rata adalah sebesar 1,8406 kali dari jumlah modal. Jumlah penggunaan hutang tertinggi terjadi pada tahun 2001 dimana ada perusahaan yang menggunakan hutang sampai 25,6473 kali dari jumlah modal. Perusahaan yang menggunakan hutang sampai 25,6473 kali dari jumlah modal tersebut termasuk dalam kelompok development board dan sektor aneka industri. Sedangkan perusahaan yang menggunakan Hasil perhitungan statistik des- hutang terkecil berada pada tahun 2004 deTabel 2 kriptif atas indikator debt to equity ngan hutang hanya 0,04% dari jumlah moratio untuk tahun 2000 sampai dal. Perusahaan yang menggunakan hutang dengan 2004 - terkecil tersebut juga termasuk kedalam keDebt To E u, Rntn (Y21) NO Keterangan 2004 Zo03 iY2001 2oOo Total lompok development board dan sektor aneka industri. Rata-rata penggunaan hutang 1 TotalBoard ~ a t b ~ a t a I 4597 1 6380 1 7970 2 1178 2 1903 1 &106 dari perusaham-~erusahaanyang termasuk Mkimum 9.8540 18.4936 25.3793 25.6476 15.3376 25.6473 dalam kelompok main board Selma Lima Minimum 0.W04 0.0378 0.0522 0.0408 0.0367 0.0004 tahun seiak tahun 2000 sampai dennan - 2004 2 ManBoard hanya 1.1290 kali dari jumlah modal. Kelom0 9320 08906 09148 12904 16172 1 1290 Rata-Rata
200i
A
'
-
dalam kelompok perusahaan development dan jasa (14,44%). board dan sektor aneka industri. Sebaliknya perusahaan yang lebih konservatif menggu- ,Equity To Assets Ratio nakan hutang tejadi pada tahun 2004 deEAR (Equity to Assets Ratio) adalah vangan jumlah hanya 0,04% dari jumlah asset, riabel indikator yang mengambarkan jumjuga termasuk dalam kelompok perusahaan lah aktiva yang pendanaannya berasal dari development board dan sektor aneka indus- ekuitas atau pemegang saham. Ukuran EAR tri. Jika dilihat dari rata-rata penggunaan adalah jumlah ekuitas dibagi dengan jumlah hutang pada kelompok development board aktiva dari tahun 2000 sampai dengan tahun selama lima tahun sejak tahun 2000 sampai 2004. Pengukuran ini sesuai dengan peneliti2004 hanya 54,76%, Sementara perusahaan- an Setyaningsih (1996), Sugihen (2003), Inperusahaan yang termasuk dalam kelompok dahwati (2004).Hasil perhitungan indikator main board mencapai 42,59%. Namun peng- Equity to Assets Ratio bisa dilihat dari tabel 4 gunaan hutang tertinggi pada kelompok sebagai berikut: perusahaan main board hanya 94,83% yang tejadi pada tahun 2001. Sedangkan untuk Tabel 4 Hasil perhitungan statistik desperusahaan yang menggunakan hutang tekriptifatas indikator equity to asrendah pada kelompok main board adalah sets ratio untuk tahun 2000 sam4,30% yaitu lebih tinggi daripada kelompok pai dengan 2004 development board. No Keterangan Equity To Assets Ratio (Y2.3) 2004 2003 2002 2001 ZOO0 Total Rata-rata penggunaan hutang tertinggi selama lima tahun pengamatan terdapat pa- 1 TotaiBoard Rata-Rata 0.5010 0.5057 0.5096 0.4824 0.4755 0.4948 da sektor industri perdagangan dan jasa de0.9996 0.8572 0.9504 0.9608 0.9634 0,9996 Mahimum Minimum 0.0921 0.0505 0.0372 0.0375 0.0613 0.0372 ngan jumlah 57,07%, sebaliknya rata-rata terendah terdapat pada sektor industri barang konsumsi dengan j d a h 40,64%. Rata-rata 0.8527 0.8867 0.8953 0.8967 0.9192 0.9192 Mahimum Minimum 0.2322 0.2674 0.1656 0.0517 0.0627 0.0517 penggunaan hutang untuk sektor industri dasar dan kimia adalah 51,23%, aneka in- 3 Development Board Rata-Rata 0.4413 0.4384 0.4409 0.4160 0.4279 0.4329 dustri 48,57 dan sektor property & real estat Mahimum 0.9996 0.9636 0.9504 0.9608 0.9634 0.9996 Minimum 0.0921 0.0505 0.0372 0.0375 0.0613 0.0372 dan transportasi & infrastruktur mencapai 45,33%. Untuk penggunaan hutang tertinggi 4 Indurtr~Dasar &Kunm RatbRata 04591 0.4701 04855 04476 0.4360 0.4597 dan terendah diantara semua sektor ini terMakiimum 0.8527 0.8572 0.8749 0.8766 0.8887 0.8887 letak pada aneka industri. Rasio tertinggi ke0.0627 Minimum 0.1505 0.2545 0.1494 0.1328 0.0527 dua terletak pada sektor perdagangan dan 5 Aneka Industri jasa dengan jumlah 95,85%, seterusnya sekRat=-Rata 0.5271 0.5149 0.5022 0.4490 0.4579 0.4902 0.9996 0.8804 0.8926 0.8967 0.9192 0.9996 Makiimum tor industri sektor industri dasar dan kimia Minimum 0.1453 0.0505 0.0372 0.0375 0.0375 0.0372 93,7356, property &real estat dan transportaBarang Konrumri si & infrastruktur 92,13% dan industri ba- 6 industri Rata-Rata 0.5739 0.6025 0.5993 0.5701 0.5446 0.5781 Mahimum 0.8420 0.8867 0.8953 0.8536 0.8435 0.8953 rang konsumsi sebesar 82,61%. Sedangkan 0.2167 0.2674 0.2402 0.1176 0.1072 0.1072 Minimum untuk rasio terendah kedua dan setemsnya adalah sektor Industri dasar d m kima 7 Properly & Real estat Dan Transporlasi & Inkashuktur Rata-Rata 0.5225 0.5393 0.5311 0.5127 0.4863 0.5184 (2,68%), property & real estat dan transporMahimum 0.9623 0.9636 0.9504 0.9608 0.9533 0.9636 Minimum 0.1989 0.2073 0.2302 0.1878 0.0787 0.0787 tasi & infrastruktur (3,64%), industri barang 8
Perdagangm &Jaw Rata-Rata 0.4267 04160 04198 0.4150 0 3916
04138
Maksimum
Minimum
'
0.7366 0.7249 0.0921 0.0894
0.7890 0.0415
0.8198 0.1384
0.8556 0.0903
0.8556 0.0415
gangan dan jasa 85,56% (tertinggi) dan
Sumber: Data Olahan
4,157'0(terendah).
Rasio ini menggambarkan besamya porsi modal dibanding asset perusahaan. Rata-rata porsi modal dari asset untuk semua perusahaan selama h a tahun pengamatan adalah 49,48%. Artinya mash ada separuh dari assets dibiayai dengan modal. Perusahaan yang sangat konservatif terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah 99,96% atau hampir s~!II&. assets dibiayai dengz. n.0dal. Perusahaan ini termasuk dalam kelompok development board dan sektor aneka industii Sedangkan porsi terendah terjadi pada tahm 2002 dengaii juinlali 3,72%. Ferusahaan ini juga termasuk kedalam kelompok development board dan sektor aiieka industri. Rata-rata porsi modal pada kelompok main board sebesar 55,35% yang berarti lebih tinggi dibanding rata-rata smua perusahaan, sedangkan untuk development board hanya 43,29%. h i berarti perusahaan pada m& board lebih konservatif dibanding development board. Perusahaan yang termasuk dalam sektor industri barang konsuiisi 1ebih konservatif dengan rata-rata porsi modal selama lima tahun pengamatan sebesar 57,81%, di- & real estat dan transsusul sektor property portasi dan infrasimktur (51,84%),aneka industri (49,02%), indwtri dasar dx kimia (45,97%) dan perusahaan yang kecil porsi modalnya adalah sektor perdagangan dan jasa dengan jumlah 41,38%. Porsi modal dari asset tertinggi d m terendah berada pada sektor aneka industri dengan jumlah 99,96% dan 3,72%. Sementara untuk sektor lainnya seperti sektor industri dasar dan kimia 88,87% (tertinggi) dan 6,27% (terendah), sektor industri barang konsumsi 89,53% (tertinggi) dan 10,72% (terendah), sektor property & real estat dan transportasi & infrastruktur 96,36% (tertinggi) dan 7,87% (terendah) serta sektor perda-
KESIMPULAN Secara umum, maxajemen dari perusahaan papan atas (indeks papan utama) maupun manajemen perusahaan lapis kedua (indeks papan pengembang) tetap bersikap konservatif dalam berhutang. Para manajemen perusaham Lni lebih mengutamakan penggunaan sumber dana internal dari pada sumber dana ekstemal. (1) Dalam masalah Debt to Equity Ratio, perusahaan pengguna hutang terbesar dan terkecil untuk struktur modalnya adalah dari kelompok development board dan sektor aneka industri. (2) dalam rasio Debt to Assets Ratio, penggunaan hutang tertinggi adalah 96,25% dari jumlah asset atau hampir seluruh asset-nya dibiayai dengan hutang terjadi pada tahun 2001 oleh sektor aneka industri dari kelompok development board. Sebaliknya perusahaan yang paling konservatif menggunakan hutang terjadi pada tabu 2004 dengan jumla11 O,04% dari j-uiilah asset, juga ieiinasuk da!am kelompok pemsahaan development board d m sektor aneka industri. (3) Dalam masa:& penggunaan iiiodai sendiri @pii;s to Assets Ratio) perusahaan pada main board lebih konservatif untuk berhutang dibanding development board. Seca~aumum unt.~kmeningkatkan nilzi perusaham, perlu dilak-&an formulasi dm. iiiqdemeiitasi struktur modal yang bisa mengeluninir risiko yang dihadapi perusahaan dan meningkatkan produktivitas aktiva. Khusus untuk perusahaan main board, formulasi dan implementasi struktur modal hams lebih berorientasi pada peningkatan kinerja keuangan. Artinya secara umum investor lebih mengutamakan penggunaan aktiva secara produktif, sementara investor perusahaan development board perlu lebih mengutamakan kinerja keuangan perusahaan sebagai
dal yang sudah dibuat. DAFTAR RUJUKAN Antoniou, Antonios, Yilmaz Guney, Krishna Paudyal. 2002. Determinants of Corporate Capital Structure : Evidence from European Countries, Center for Empirical Research in Finance, Department of Economics and Finance, University of Durham, Version 1.2, March, 2002. Barton SL, Gordon PJ. 1987. "Corporate Strategy: Useful Perspective for the study of Capital Structure?". Academic Management Review 12: p.67-75. Barton SL, Gordon PJ. 1988. "Corporate Strategy and Capital Structure". Strategic management Journal, Vo1.9 p.623632. Booth, Laurence, Varouj Aivazian, Asli Dernirguc Kunt & Vojislav Maksimovic. 2000. Capital Structure in Developing Countries, Tenth Draft May 2000. Bruinshoofd, Allard, Clemens Kool. 2002. The Determinants of Corporate Liquidity in the Netherlands. Department of Economics, Maastricht University, Maastricht, the Netherlands. Bunkanwanicha, Pramuan, Jyoti Gupta, Rofikoh Rokhim. 2003. Debt and Entrenchment: Evidence from Thailand and Indonesia, ROSES-CNRS Maison des Sciences Economiques, University Paris, September 2003. Byung T. Ro, Crristine V. Zavgren and SuJane Hsieh. 1992. "The Effect of Bankruptcy on Systematic Risk of Common Stock: An Empirical Assessment". Journal of Business Finance & Accounting, 19(3),April 1992, PP.309-328. Chathoth, Prakash K. 2002. Co-alignment Between Environment Risk, Corporate Strategy, Capital Structure, and Firm Peuformance: A n Empirical Investigation of Restaurant Firms. Dissertation to the '
Institute and State University. Chen, Kaifeng. 2002. The Influence of Capital Structure on Company Value with Different Growth Opportunities, Paper for EFMA 2002 Annual Meeting. Eldomiaty, Tarek I. 2003. Dynamics of Firm's Market Value, Capital Structure and Systematic Risk, The 3rdInternational Conference of Economics and Management 'Financial Management Trends 2003', Kaunas University of Technology Lithuania and Kaliningrad State Technical University. Filbeck, Greg, Raymond F. Gorman. 2001. The Relationship Between Productivity and Leverage. Internet Publication, Miami University, Ohio. Friend, Irwin & Larry H.P. Lang. 1988. "An Empirical Test of The Impact of Managerial Self-interest on Corporate Capital Structure". The Journal Of Finance, Vol. XLIII, No.2, June 1988. Hatfield, Gay B., Louis T.W. Cheng & Wallace N. Davidson, III. 1994. The Determination of Optimal Capital Structure : The Effect of Firm and Industry Debt Ratios on Market Value, Journal of Financial and Strategic Decisions, Volume 7 Number 3. Huang, Samuel G.H., Frank M. Song, 2002, The Determinants of Capital Structure : Evidence From China, School of Economics and Finance and Center for China Financial Research (CCFR), The University of Hong Kong, Pokfulam Road, Hong Kong. Indahwati. 2003. Analisis Pengaruh Leverage dun Kebijakan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan dun Nilai PerusahaanPerusahaan Go Public di Pasar Modal Indonesia Selama Masa Krisis 1998-2001, Disertasi Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang.
"Evidence on The Impact of the Agency Costs of Debt on Corporate Debt Policy". Journal of Finance, and Quantitative Analysis, Volume 21 No.2, June1986. Kochhar, Rahul, Michael A. Hitt. 1998. Linking Corporate Strategy and Capital Structure :Divers~~catiorz Strategy. Type and Source of Financing, Strategic management Journal (1986-1998), Summer 1998, p.601. Lee, Tenpao, Hsiao Tien Pao, Bohdan Pikas. 2003. "The Determinants of Capital Structure Choice Using Linear Models: High Technology Vs. Traditional Corporations, Journal of the Academy of Business and Economics, January 2003. Lowe, Julian, Tony Naughton & Peter Taylor. 1994. "The Impact of Corporate Strategy on the Capital Structure of Australian Companie" managerial and Decision Economics (1986-1998), May/ June 1994, p.245. Ramawati, Kusuma. 2001. Analisis Perbedaan Struktur Modd dan Faktor Interen, Faktor Eksteren Perusahaan Industri P M f dan Perusahaan Industri PiviijN di Bursa Zfek Jakarta, Serta Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan, Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airiangga, SuraSaya Simerly, Roy L., Mingfang Li. 2000. "Environmental Dynamism, Capital Structure and Performance: A Theoretical Integration and an Empirical Test, Strategic Management Journal. Chichester, VoL21, Iss. 1;p.31, Jan 2000.
Debt and Corporate Performance: Evidence From Unsuccessful Takeovers, National Bureau of Economic Research Working Paper Series 6068, June 1997. Sudarma, Made. 2004. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Intern dan Fnktor Ekstern Terhadap ~'trukturModal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Industri yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta), Disertasi Program Pascasajana Universitas Brawijaya, Malang. Sugihen, Syafruddin Ginting. 2003. Pengaruh Struktur Modal Terhadnp Produktivitas Aktiva dan Kinerja Keuangan serta Niiai Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Indonesia, Disertasi Program Pascasajana Universitas Airlangga, Suraba-
Ya Setyaningsih. 1996. Anahsis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dari Sesudah Go-Public Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkat Hasil Saham Di pasar Modai Indonesia, Thailand dan Jepang, Disertasi Frogram Pascasajana Universitas Airlangga, Surabaya. Tien Pao, Esiao, Bohdan Pikas, & Tenpao Lee. 2003. "The Determinants of Capital Structure Choice using Linier Modk: X g h 'Technoiogy Vs. Traditional Corporations". journal of Academy of Business and Economics, January 2003. Prasad, Dev, Gany D. Bruton, and Andreas G. Menkas. 1997. Long-Run Strategic Capital Structure. Journal of Financial and Strategic Decisions. Volume 10 Number 1,Spring 1997, pp.47-57