ANALISIS STRUKTUR KAMUS UMUM MONOLINGUAL BAHASA INDONESIA
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh Melati Yeka A.A NIM 11210141030
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
ANALISIS STRUKTUR KAMUS UMUM MONOLINGUAL BAHASA INDONESIA Oleh Melati Yeka A.A NIM 11210141030 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia dan penyusunan struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) , Kamus Pelajar (2003), dan Kamus Saku Bahasa Indonesia (2013), sedangkan objek penelitian adalah struktur yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, dan Kamus Saku Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Instrumen dalam penelitian adalah human instrument. Keabsahan data diperoleh dengan triangulasi teori dan sumber, serta melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan teman sejawat. Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia ini adalah sebagai berikut. Ketiga kamus memiliki kelengkapan struktur yang berbeda-beda. Kamus Besar Bahasa Indonesia memuat enam struktur, yaitu struktur distribusi, makrostruktur, mikrostruktur, struktur frame, struktur rujuk silang, dan struktur akses. Kamus Pelajar memuat lima struktur, yaitu makrostruktur, mikrostruktur, struktur frame, struktur rujuk silang, dan struktur akses. Kamus Saku Bahasa Indonesia memuat dua struktur, yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. Dari ketiga kamus umum monolingual bahasa Indonesia yang diteliti dapat dipastikan bahwa struktur yang pasti ada dalam setiap kamus hanya dua, yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. Pola penyusunan makrostruktur dari ketiga kamus sama, yaitu alfabetis. Kelengkapan mikrostruktur dari ketiga kamus berbeda-beda. Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kamus yang paling lengkap informasi mikrostrukturnya, Kamus Pelajar informasi mikrostrukturnya tidak terlalu lengkap, dan Kamus Saku Bahasa Indonesia adalah kamus yang memuat informasi mikrostruktur yang paling sedikit. Kata kunci : kamus umum monolingual bahasa Indonesia, kelengkapan struktur kamus, penyusunan struktur kamus.
iii
THE STRUCTURE ANALYSIS OF THE GENERAL INDONESIAN MONOLINGUAL DICTIONARY By: Melati Yeka A. A. NIM 11210141030 ABSTRACT This research is aimed at knowing the structure and the arrangement of general Indonesian monolingual dictionary. This research is a descriptive qualitative research. The subject of this research is the great Indonesian Language Dictionary (KBBI) (2002), Kamus Pelajar (2003), and Kamus Saku Bahasa Indonesia (2013), while the object of the research is the structures contained in the great dictionary (KBBI), Kamus Pelajar, and Kamus Saku Bahasa Indonesia. The Data collection techniques used in this research were reading technique and writing technique. Then, the Instrument in research was the human instrument. The validity of the data was obtained by triangulation and sources theory as well as conducting discussions with supervising professor and colleagues. The results of the research obtained from the structure analysis of the general monolingual Indonesian dictionary are as follows. The three dictionaries have different completeness structures. The great Indonesian Language Dictionary contains of six structures, i.e. the distribution structures, macrostructures, microstructures, frame structures, crossword structures, and access structures. Kamus Pelajar contains of five structures, namely macrostructures, microstructures, frame structures, crossword structures, and access structures. Kamus Saku Bahasa Indonesia, in contrast, contains of two structures, i.e. macrostructures and microstructures. From the three common monolingual Indonesian dictionaries which were examined in this research, it is clear that there are always two certain structures in any dictionary namely macrostructures and microstructures. The pattern arrangement of the macrostructures of the dictionary is the same. It is arranged alphabetically. The completeness of the microstructures of these three dictionaries is different. The great Indonesian Language Dictionary is the dictionary with the most complete microstructure, Kamus Pelajar has less complete microstructures and Kamus saku Bahasa Indonesia has the least microstructures. Keywords: General monolingual Indonesian Dictionary structures, comprehensiveness, arrangement structure of the dictionary.
iv
lautan. Kamus diambil dari kata
A. Pendahuluan Kamus memiliki peran penting
okeanos karena memiliki makna dasar
dalam kehidupan berbahasa, terutama
wadah pengetahuan. Kamus disebut
bidang
pengajaran
sebagai wadah pengetahuan karena
bahasa. Dalam pengajaran bahasa
memiliki pengetahuan bahasa yang
secara
harus
tidak terhingga dalam dan luasnya
untuk
ibarat lautan (Chaer, 2007:179). Ada
akademik
dan
formal,
menggunakan
orang
bahasa
baku
menunjukkan penghormatan terhadap
beberapa
bahasa nasional, dalam hal ini kamus
dibedakan berdasarkan bahasa sasaran,
digunakan untuk mencari kata yang
ukuran tebal-tipis, sifat kamus, dan isi
baku atau tidak baku.
kamus.
Kamus
tidak
hanya
berisi
jenis
kamus,
jenisnya
Jenis kamus yang berbagai macam
sederetan leksikon yang ditata secara
mengakibatkan
sistematis, tetapi juga berisi informasi
yang terdapat pada masing-masing
lain yang memperjelas setiap lema
kamus. Struktur dalam sebuah kamus
yang dideskripsikan. Informasi yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
dimaksud
ejaan,
Struktur kamus biasanya disesuaikan
pelafalan, kelas kata, makna, dan
dengan jenis kamus yang dibuat
etimologi,
serta
berdasarkan
penggunaannya.
Semua
adalah
informasi
contoh
perbedaan
sasaran
struktur
penggunanya.
informasi
Ada kamus yang memiliki kategori
yang menyangkut lema itu menjadi
struktur kamus yang lengkap, ada pula
bagian yang penting bagi pengguna
yang tidak. Namun struktur yang pasti
kamus.
ada dalam sebuah kamus adalah
Secara etimologi, kata kamus
makrostruktur dan mikrostruktur.
berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu qamus
( bentuk jamaknya
B. Metode Penelitian
qawamus ). Bahasa Arab menyerap
Penelitian
berjudul
Analisis
kata qamus dari kata dalam bahasa
Struktur Kamus Umum Monolingual
Yunani kuno, okeanos, yang berarti
Bahasa 1
Indonesia
ini
merupakan
penelitian kualitatif. Menurut Moleong
mikrostruktur
(2007:04), pada penelitian kualitatif,
yang pasti ada dalam setiap jenis
data deskriptif yang dihasilkan berupa
kamus.
merupakan
struktur
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
Teknik yang digunakan untuk
orang dan perilaku yang diamati di
mengumpulkan data dalam penelitian
dalam
ini adalah teknik baca dan teknik catat.
penelitian.
menambahkan dengan
Moleong
bahwa
juga
penelitian
teknik
baca
dalam
kualitatif
pengumpulan data dilakukan dengan
merupakan penelitian yang bermaksud
cara membaca masing-masing kamus.
untuk memahami
Setelah kegiatan membaca, selanjutnya
apa
pendekatan
Penggunaan
yang
fenomena tentang
dialami
oleh
subjek
dilakukan pencatatan atau teknik catat
penelitian secara holistik serta dengan
yaitu
cara deskriptif dalam bentuk kata-kata
mendokumentasikan data penelitian.
dan bahasa pada suatu konteks khusus
Data yang didokumentasikan atau
yang alamiah (Moleong, 2007: 06).
dicatat merupakan hasil temuan dari
Subjek
penelitian
ini
adalah
dengan
proses
membaca
mencatat
berupa
atau
sampel
kamus umum monolingual bahasa
bertujuan
Indonesia, yaitu Kamus Besar Bahasa
kemudian diklasifikasikan berdasarkan
Indonesia, Kamus Pelajar, dan Kamus
jenis struktur kamus serta dianalisis
Saku
berdasarkan
Bahasa
Indonesia.
Objek
penelitian ini adalah struktur kamus
(purposive sample) yang
makrostruktur
dan
mikrostrukturnya.
yang terdapat dalam Kamus Besar
Keabsahan data dalam penelitian
Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, dan
ini dilakukan dengan cara mengamati
Kamus Saku Bahasa Indonesia. Dalam
dan mencermati data konkret yang
penelitian ini berfokus pada dua aspek
telah
struktur kamus umum monolingual
secara berulang-ulang secara teliti dan
bahasa Indonesia, yaitu makrostruktur
rinci terhadap data yang sama dalam
dan mikrostruktur lema. Dua aspek ini
usaha pemahaman dan penafsiran serta
dipilih
menyesuaikan antara hasil penelitian
karena
makrostruktur
dan 2
ada.
Pengamatan
dilakukan
dengan
kajian
teori
yang
telah
penggunaan,
bentuk
turunan,
dan
Kamus
Saku
dirumuskan untuk memperoleh hasil
informasi
penelitian yang akurat dan relevan.
Bahasa Indonesia merupakan kamus yang
C. Hasil
1.
Penelitian
etimologi.
paling
mikrostrukturnya,
dan
tidak
lengkap
kamus
tersebut
Pembahasan
hanya memuat informasi definisi kata
Hasil Penelitian
dan informasi morfologi.
Berdasarkan
yang
Penyusunan makrostruktur ketiga
dilakukan terhadap makrostruktur dan
kamus umum monolingual bahasa
mikrostruktur
umum
Indonesia yang dianalisis sama, yaitu
Indonesia,
secara alfabetis. Selain urutan lema
diperoleh hasil bahwa kamus umum
pokok yang diurutkan secara alfabetis,
monolingual
Indonesia
ketiga kamus yang dianalisis memuat
memiliki dua struktur yang pasti ada,
sublema yang juga diurutkan secara
yaitu makrostruktur dan mikrostruktur.
alfabetis.
kamus
monolingual
Dilihat
analisis
bahasa
bahasa
dari
pola
Kamus
Besar
Bahasa
penyusunan
Indonesia dan Kamus Pelajar juga
makrostrukturnya, ketiga kamus yang
memuat kata bentukan baru dari lema
dianalisis
pokok.
menggunakan
struktur
alfabetis dengan pola penyusunan yang berbeda-beda.
Kelengkapan
2.
Pembahasan
mikrostruktur dari ketiga kamus yang
a.
Kelengkapan Struktur Kamus
dianalisis juga berbeda-beda. Kamus
Umum
Besar Bahasa Indonesia dan Kamus
Indonesia
Pelajar memiliki
merupakan
kamus
mikrostruktur
Monolingual
Bahasa
yang
Kelengkapan struktur dari ketiga
lengkap.
kamus yang dianalisis berbeda-beda.
Kedua kamus ini tidak hanya memuat
Kamus
informasi definisi kata tetapi juga
merupakan kamus yang paling tidak
informasi
lengkap
gramatikal,
informasi
morfologi, informasi fonetis, contoh
Bahasa
strukturnya.
Indonesia
Kamus
Saku
Bahsa Indonesia hanya memiliki dua 3
Saku
struktur,
yaitu
mikrostruktur. memiliki
makrostruktur Kamus
lima
dan
pola penyusunan huruf demi huruf,
Pelajar
pola urutan ini didasarkan pada urutan
struktur,
yaitu
huruf yang membentuk lema.
makrostruktur, mikrostruktur, struktur
Pola
frame, struktur rujuk silang, dan
Kamus
struktur akses. Kamus yang paling
penyusunan entri lema pokok dalam
lengkap strukturnya adalah Kamus
Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kamus ini
Kamus Pelajar menggunakan pola
memuat enam struktur, yaitu struktur
penyusunan
distribusi,
urutan huruf dalam penyusunan setiap
makrostruktur,
penyusunan Pelajar
Besar
lema sama
Bahasa
alfabetis
pokok dengan
Indonesia.
berdasarkan
mikrostruktur, struktur frame, struktur
entrinya.
rujuk silang, dan struktur akses. Dari
penyusunan
kelengkapan struktur yang berbeda-
pokoknya juga menggunakan pola
beda tersebut, dapat dipastikan bahwa
penyusunan
struktur yang pasti ada dalam ketiga
urutan huruf demi huruf.
jenis kamus yang dianalisis ada dua,
Selain
yaitu makrostruktur dan mikrostruktur.
huruf
Kamus
saku
makrostruktur
alfabetis
pengurutan
demi
huruf,
dalam lema
berdasarkan
berdasarkan Kamus
Besar
Bahasa Indonesia juga memuat pola urutan kata demi kata. Pola tersebut
b. Penyusunan Struktur Kamus Umum
Monolingual
disusun berdasarkan pada pengurutan
Bahasa
satuan kata. Pola kedua ini terdapat
Indonesia Makrostruktur
berkaitan
dengan
dua
sikap
dalam
memandang
penyusunan daftar lema dan sublema
kekosongan penulisan lema. Pertama,
dalam kamus. Makrostruktur adalah
kekosongan atau spasi di antara dua
struktur yang harus ada dalam setiap
unsur dianggap kosong dan huruf
kamus.
pertama pada unsur kedua merupakan kelanjutan dari huruf terakhir unsur
1) Makrostruktur Lema Makrostruktur lema pokok Kamus
pertama. Kedua, kekosongan atau
Besar Bahasa Indonesia menggunakan
spasi antarunsur dianggap sebagai 4
awal urutan baru sehingga huruf
dengan cetak tebal dan ditulis dengan
pertama pada unsur kedua menjadi
pemenggalan berdasarkan pedoman
bagian tersendiri dan menjadi titik
terperinci
yang
termuat
dalam
tolak urutan pertama.
Pedoman
Umum
Ejaan
Bahasa
Terdapat
perbedaan
penyusunan
pada
makrostruktur
pola
Indonesia yang Disempurnakan.
Kamus
Makrostruktur
sublema
dalam
sama
pola
Saku Bahasa Indonesia, yaitu pola
Kamus
pengurutan
penyusunannya dengan sublema dalam
langsung.
daftar Kamus
kata Saku
secara Bahasa
Pelajar
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Indonesia menerapkan pola alfabetis di
Sublema dalam Kamus Pelajar ditulis
mana setiap entri hanya terdiri dari
di
satu lema dan tidak ada sublema.
menjorok ke dalam. Sublema dalam
Semua lema yang memiliki bentuk
Kamus Pelajar juga ditulis dengan
yang
cetak
sama
dikelompokkan
dan
bawah
lema
tebal
pokok
dan
dengan
pemenggalan
masing-masing menjadi lema pokok,
berdasarkan pedoman seperti dalam
bukan menjadi sublema.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Berbeda dengan Kamus Besar Bahasa
2) Makrostruktur Sublema Selain lema pokok yang diurutkan
Indonesia dan Kamus Pelajar, Kamus
secara alfabetis, ketiga kamus yang
Saku Bahasa Indonesia tidak memuat
dianalisis juga memuat sublema yang
makrostruktur sublema.
merupakan bagian dari lema yang sama.
Penulisan
sublema
Ketiga
kamus
yang
dianalisis,
dalam
selain memuat sublema juga memuat
Kamus Besar Bahasa Indonesia berada
kata bentukan baru dari lema pokok.
di bawah lema pokok dan ditulis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
menjorok ke dalam. Maksud dari
dan Kamus Pelajar kata bentukan baru
penyusunan tersebut adalah untuk
merupakan jenis kata yang tidak
membedakan antara lema pokok dan
dijadikan lema baru dan juga tidak
sublema. Sublema dalam Kamus Besar
termasuk sublema. Pada Kamus Saku
Bahasa Indonesia ditulis agak masuk
Bahasa Indonesia, kata bentukan baru 5
ditulis sebagai sublema dan disusun juga secara
Ejaan
alfabetis, sublema ini
merupakan
kaidah
yang
ditulis agak masuk di bawah lema
melambangkan
pokok dan bercetak tebal.
memisahkan
atau
seperangkat
mengatur
cara
bunyi,
cara
menggabungkan
Makrostruktur kamus tidak hanya
kata dengan cara menggunakan tanda
berkaitan dengan sistem pengurutan
baca. Kamus Besar Bahasa Indonesia
lema atau sublema saja, tapi juga
dan Kamus Pelajar menggunakan
berkaitan dengan tanda. Tanda tika
sistem ejaan yang berlaku dalam
atas atau superskrip (1…2…) dipakai
bahasa
untuk menandai bentuk berhomonim
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
yang
Disempurnakan.
berhomograf
atau
homofon.
Indonesia,
yaitu
Pedoman
Kedua
kamus
menggunakan
sistem
Tanda ini diletakkan tepat di depan
tersebut
lema yang berhomonim. Tanda ini
penulisan lema dengan memberi batas
dipakai dalam Kamus Besar Bahasa
suku kata. Pada Kamus Saku Bahasa
Indonesia dan Kamus Pelajar.
Indonesia tidak diberlakukan sistem
3) Mikrostruktur
ejaan dengan pemenggalan suku kata.
Mikrostruktur
mengacu
pada
Pada Kamus Saku Bahasa Indonesia
informasi yang diberikan pada masing-
pengguna tidak
masing lema yang tersusun dalam
bagaimana
sebuah
pengucapan sebuah kata.
kamus.
Mikrostruktur
merupakan semua informasi yang ditulis
setelah
pelafalan
mengetahui dan
cara
Dalam penyusunan kamus terdapat
pokok.
beberapa sistem ejaan khusus yang
Besar
berlaku dalam kamus. Sistem ejaan
Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, dan
tersebut mencakup penggunaan tanda
Kamus
Indonesia
baca, yaitu tanda hubung satu, tanda
memiliki kelengkapan yang berbeda-
hubung ganda, tanda tilde, huruf
beda. Dari ketiga kamus tersebut tidak
miring, huruf tebal, tanda koma, tanda
semua informasi mikrostruktur ada.
titik dua, tanda kurung, angka arab
Mikrostruktur
lema
dapat
dari
Saku
Kamus
Bahasa
cetak tebal.
(a) Ejaan 6
Tanda hubung satu (-) digunakan
digunakan untuk menunjukkan adanya
untuk menghubungkan kata dalam
pengganti kata misalnya di dalam
bentuk perulangan kata. Tanda hubung
deskripsi
ganda (--) digunakan untuk mengganti
memisahkan
kalimat
contoh
dari
lema
deskripsinya.
Tanda
kurung
(…)
pokok,
baik
dalam
bentuk
dan
dipakai
untuk
peribahasa, kiasan, gabungan kata,
digunakan sebagai penanda alternatif
maupun dalam contoh pemakaian.
bentuk kata yang masih memiliki
Tanda
untuk
persamaan makna dan masing-masing
mengganti sublema yang terdapat di
bentuk itu dapat menduduki fungsi
dalam
Huruf
kelas kata dan makna yang sama di
miring digunakan untuk menuliskan
dalam sebuah kalimat contoh yang
label yang mencakup label kelas kata,
sama. Tanda kurung juga dipakai
bidang ilmu, akronim, ragam bahasa,
untuk menunjukkan kata atau bagian
pemakaian bahasa, peribahasa, kiasan,
kalimat yang terdapat dalam deskripsi
dan contoh penggunaan, serta nama
yang
ilmiah. Huruf tebal digunakan untuk
merupakan keterangan penjelas bagi
menunjukkan lema, sublema, kata
kata-kata
rujukan, dan angka untuk polisemi.
terdapat di depannya.
tilde
(~)
contoh
dipakai
penggunaan.
diapit
tanda
atau
kurung
pernyataan
itu
yang
Tanda titik koma ( ; ) dipakai untuk memisahkan
bentuk
kata
yang
(b) Lafal
bermakna sama atau hampir sama
Lafal merupakan informasi yang
yang terdapat dalam deskripsi makna,
cukup penting dalam kamus. Dengan
penanda akhir deskripsi makna sebuah
informasi
sublema yang masih belum merupakan
melafalkan
derivasi
sebagaimana
terakhir,
deskripsi memisahkan memerlukan
penanda
makna
polisemi,
deskripsi bahasa
akhior
latin
yang
Indonesia
sebagai
pengguna
lema
mengucapkannya.
dengan
dapat tepat
penutur
asli
Dalam
bahasa
informasi
lafal
tidak
disertakan pada semua lema. Dari
sinonim. Tanda titik dua ( : )
ketiga 7
ini
kamus
yang
dianalisis,
informasi lafal hanya dimuat dalam
struktur,
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan
makrostruktur, mikrostruktur, struktur
Kamus Pelajar saja. Informasi lafal
frame, struktur rujuk silang, dan
yang terdapat dalam kedua kamus
struktur akses. Kamus Pelajar memuat
tersebut untuk membedakan bunyi /e/
lima struktur, yaitu makrostruktur,
dan /é/.
mikrostruktur, struktur frame, struktur rujuk (c) Label
yaitu
struktur
distribusi,
silang, dan struktur
Kamus
Saku
Bahasa
akses.
Indonesia
Label pada kamus berfungsi untuk
merupakan kamus yang paling tidak
mengetahui karakter atau ciri kata
lengkap susunan strukturnya, hanya
lema. Label terbagi atas lima bagian,
memuat
yaitu label ragam bahasa, label kelas
makrostruktur dan mikrostruktur. Dari
kata, label penggunaan bahasa, label
kelengkapan
bidang kehidupan dan label ilmu. Dari
berbeda-beda
ketiga kamus yang dianalisis, kamus
dipastikan bahwa hanya ada dua
besar bahasa Indonesia merupakan
struktur yang pasti ada dalam kamus
kamus yang memuat label paling
umum monolingual bahasa Indonesia,
lengkap. Kamus pelajar merupakan
yaitu makrostruktur dan mikrostruktur.
kamus yang sedikit memuat label.
Makrostruktur
Kamus saku adalah kamus yang tidak
merupakan struktur kamus yang harus
memuat label.
ada dalam sebuah kamus.
dua
struktur,
struktur
yaitu
kamus yang
tersebut,
dan
dapat
mikrostruktur
Makrostruktur dari ketiga kamus D. Penutup
umum monolingual bahasa Indonesia
1.
Kesimpulan
yang dianalisis menggunakan pola
Kamus umum monolingual bahasa
penyusunan alfabetis. Mikrostruktur
Indonesia
memiliki
struktur
yang
dari ketiga kamus yang dianalisis ada
berbeda-beda. Kamus Besar Bahasa
yang lengkap dan ada yang tidak.
Indonesia merupakan kamus yang
Dilihat
paling lengkap karena memuat enam
mikrostrukturnya, 8
dari
kelengkapan Kamus
Besar
Bahasa Indonesia adalah kamus yang
struktur lain yang belum peneliti kaji
paling lengkap karena memuat delapan
di penelitian ini.
informasi
mikrostruktur,
yaitu
informasi kelas kata, informasi makna, informasi ragam, informasi pelafalan fonetis, informasi contoh penggunaan, informasi bentuk turunan, informasi morfologi, dan informasi etimologi. Kamus
Pelajar
memuat
enam
informasi mikrostruktur, yaitu semua informasi yang termuat dalam Kamus Besar
Bahasa
Indonesia dan
kecuali
informasi
ragam
informasi
etimologi.
Kamus
Saku
Indonesia
hanya
memuat
Bahasa dua
informasi, yaitu informasi makna dan informasi morfologi.
2.
Saran Penelitian
tentang
Analisis
Struktur Kamus Umum Monolingual Bahasa Indonesia ini hanya membahas tentang
makrostruktur
dan
mikrostruktur kamus saja. Oleh karena itu,
peneliti
menyarankan
pembaca
yang
penelitian
dengan
akan
kepada
melakukan
objek
struktur
kamus umum monolingual bahasa Indonesia agar lebih lengkap struktur9
DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka. Mangunsuwito. 2013. Kamus Saku Bahasa Indonesia. Jakarta: Widyatama Pressindo. Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Setiawan, Teguh. 2015. Leksikografi Teori Penyusunan Kamus. Yogyakarta : Ombak. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
10