KAMUS BAHASA INDONESIA
KAMUS BAHASA INDONESIA
PUSAT BAHASA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA, 2008
499.213 KAM k
Kamus Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008 xvi, 1826 hlm.; 21,5 cm ISBN 978-979-689-779-1 BAHASA INDONESIA - KAMUS
TIM REDAKSI KAMUS BAHASA INDONESIA
Pemimpin Redaksi Dendy Sugono
Penyelia Sugiyono Yeyen Maryani
Redaksi Pelaksana Ketua Meity Taqdir Qodratillah Anggota Cormentyna Sitanggang, Menuk Hardaniwati Dora Amalia, Teguh Santoso, Adi Budiwiyanto Azhari Dasman Darnis, Dewi Puspita
Pembantu Pelaksana Endang Supriatin, Dede Supriadi Delia Saparini, Rini Maryani
PRAKATA Satu bahasa besar atau bahasa utama memiliki kamus, tata bahasa, dan uji bahasa yang standar. Kamus memuat khazanah kosakata bahasa yang dapat menjadi lambang atau indikator kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Demikian pula, bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang memadai sebagai sarana pikir, ekspresi, dan komunikasi di berbagai bidang kehidupan. Kamus Bahasa Indonesia ini merupakan buku rujukan yang memuat khazanah kata bahasa Indonesia. Selain kosakata umum bahasa Indonesia, kamus ini memuat berbagai istilah dari bidang ilmu yang pasti akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan mahasiswa. Dibandingkan dengan kamus yang terbit sebelumnya, kamus ini telah mengalami penyempurnaan definisi atau penjelasan lema/sublemanya, penambahan makna (akibat perkembangan pemakaian bahasa), perbaikan penulisan latin untuk nama tumbuhan dan hewan, serta perubahan urutan susunan sublema. Semua itu dilakukan atas dasar masukan dari para pengguna kamus, baik melalui surat, pos-el, telepon, surat kabar/majalah maupun melalui forum atau pertemuan ilmiah. Sublema yang merupakan derivasi dari lema pokok disusun berdasarkan paradigma pembentukan kata, tidak lagi diurutkan berdasarkan abjad. Dengan demikian, sublema petinju ditampilkan di bawah sublema bertinju, sedangkan peninju di bawah meninju dan meninjukan, serta tinjuan yang merupakan hasil meninju diletakkan di bawah peninjuan (perbuatan meninju). Dari segi isinya, kamus ini diperkaya istilah bidang ilmu fisika, kimia, matematika, dan biologi yang sudah sangat lazim digunakan. Definisi kata-kata itu diambil dari kamus istilah bidang ilmu yang dikembangkan oleh para pakar bersama Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. Dengan memasukkan istilah-istilah itu, kamus ini dapat menjadi rujukan awal yang dapat digunakan oleh pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum untuk memahami konsep-konsep dasar keilmuan itu. Dengan demikian, sumbangan kamus ini bagi upaya pencerdasan bangsa akan lebih dapat dirasakan. Untuk menghasilkan kamus seperti itu diperlukan semangat, ketekunan, dan kerja keras penyusun. Oleh karena itu, atas terbitnya kamus ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah turut berperan dalam penulisan kamus ini. Selain itu saya memberikan ucapan terima kasih kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional yang telah mengubah kamus ini ke format elektronik sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui layanan buku murah Departemen Pendidikan Nasional. Semoga penerbitan kamus ini dapat memberi manfaat besar bagi upaya pencerdasan bangsa menuju insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Jakarta, 28 Oktober 2008
Kepala Pusat Bahasa
Dendy Sugono Pemimpin Redaksi
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PENERBITAN KAMUS BAHASA INDONESIA Perkembangan bahasa mencerminkan perkembangan kemajuan peradaban masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu tampak pada perkembangan kosakata. Perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah pesat pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang, antara lain, dipacu oleh perkembangan ilmu dan teknologi serta seni. Perkembangan kosakata itu dapat dilihat pada bertambahnya lema dalam kamus bahasa Indonesia dari satu edisi ke edisi berikutnya. Tanpa kita rasakan ternyata Kamus Besar Bahasa Indonesia telah 20 tahun berada di tengah-tengah masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Selama kurun waktu itu kamus tersebut telah mengalami perkembangan muatan lema dari 62.000 lema pada edisi pertama (1988) hingga 91.000 lema pada edisi keempat (2008). Hal itu menunjukkan bahwa kamus tersebut selalu memutakhirkan kandungan lemanya. Menurut catatan Pusat Bahasa, dari edisi pertama hingga edisi ketiga kamus itu mengalami cetak ulang hingga puluhan kali. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat memang memerlukan kamus tersebut sebagai sumber rujukan dalam dunia pendidikan ataupun dunia kerja. Di samping pengguna, respons masyarakat terhadap kamus itu juga muncul dalam bentuk upaya penerbitan kamus serupa untuk keperluan bisnis. Beberapa kamus bahasa Indonesia bermunculan, bahkan beberapa di antaranya ada yang memanfaatkan kepopuleran Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tampaknya sudah merebut hati masyarakat. Jika kamus yang bermunculan itu disusun dengan standar perkamusan yang memadai, peran masyarakat dalam menyediakan kamus bahasa Indonesia seperti itu dapat menjadi aspek positif bagi pengembangan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kamus serupa itu akan menjadi aspek negatif apabila penyusunannya hanya memperhatikan aspek bisnis semata. Kamus Bahasa Indonesia ini harus dipandang sebagai upaya pemutakhiran acuan kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamus ini menjadi sumber rujukan bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan daya ungkap pengguna bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis, terutama di kalangan insan pendidikan. Kamus ini menjadi pegangan utama pelajar dan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berekspresi dan berkomunikasi lisan ataupun tulis. Demikian juga bagi peneliti, penulis, penerjemah, wartawan, dah masyarakat luas dapat memanfaatkan kamus ini demi meningkatkan pengetahuan dan wawasan bahasa Indonesia serta kemajuan peradaban
bangsa Indonesia. Atas terbitnya kamus ini, saya menyampaikan penghargaan yang tulus kepada para penyusun. Dalam semangat 100 tahun Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia dan semangat 80 tahun Sumpah Pemuda, terbitnya Kamus Bahasa Indonesia yang disertai terbitnya Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa sungguh merupakan persembahan yang amat berharga bagi bangsa Indonesia. Semoga buku ini membawa manfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Menteri Pendidikan Nasional
Prof. Dr. Bambang Sudibyo
Daftar Isi
Tim Redaksi v Prakata vii Sambutan Menteri Pendidikan Nasional ix Daftar Isi xi Petunjuk Pemakaian Kamus xiii Lema KBI A—Z 1—1826
PETUNJUK PEMAKAIAN KAMUS
A. Ejaan Ejaan yang digunakan di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini adalah ejaan bahasa Indonesia yang didasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. B. Bentuk Susunan Kamus Susunan kada dasar (lema) dan kata turunan (sublema) Kamus Bahasa Indonesia disusun seperti berikut. 1. Kata Dasar dan Kata Turunan Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar segala bentukan kata diperlakukan sebagai lema atau entri, sedangkan bentuk derivasinya (kata turunan, kata ulang, dan gabungan kata) diperlakukan sebagai sublema atau subentri. Contoh: sabar adalah kata dasar dan kata bersabar, menyabarkan, penyabar, dan kesabaran adalah bentuk derivasinya. Dengan demikian, cara menyusunnya adalah sebagai berikut. sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini; tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku 2. Kata Ulang atau Bentuk Ulang Kata ulang atau bentuk ulang di dalam Kamus Bahasa Indonesia ini diatur atau disusun sebagai berikut. a) Bentuk kata yang seolah-olah merupakan bentuk ulang, seperti alap-alap, laba-laba, kupu-kupu diperlakukan sebagai lema. b) Bentuk ulang seperti pontang-panting diperlakukan sebagai lema. c) Kata ulang yang menunjukkan jamak dalam hal proses diperlakukan sebagai sublema. Contoh: bersaf-saf diletakkan sesudah saf tersedeng-sedeng diletakkan sesudah sedeng 3. Gabungan Kata a) Gabungan kata atau kelompok kata yang mempunyai derivasi diperlakukan sebagai lema. Contoh: salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan b) Gabungan kata atau kelompok kata yang tidak berderivasi di perlakukan sbg sublema. Letaknya langsung di bawah lema yang berkaitan dan disusun berderet ke samping secara berurutan menurut abjad. Unsur pertama gabungan kata itu dicetak dengan tanda hubung ganda (--) Contoh: sagu n 1 pohon yg hati batangnya dapat dibuat tepung; 2 hati batang pohon palem; 3 tepung (dr pati hati batang enau, rumbia, dsb); -- belanda garut; Maranta arundinacea; -- betawi sagu belanda;
-- hati ki pemberian (tanda mata, hadiah, dsb) sbg hiburan (tanda penghargaan, kenang-kenangan, dsb); -- pisang hati batang pisang; - tampin pati sagu yg dibungkus dng daun nipah; c) Gabungan kata atau kelompok kata yang dibentuk dari kata turunan atau sublema diperlakukan sebagai sublema dan diletakkan di bawah kata turunan tersebut. Unsur pertama kata turunan itu dicetak dengan tanda tilde (~). Contoh: saji n ...; menyajikan v ...; tersaji v ...; sajian n ...; penyaji n ...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah C. Tanda Baca 1. Tanda Hubung (-) a) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: a) main-main b) saban-saban b) Tanda hubung dipakai di depan kata bilangan yang menunjukkan tingkat atau urutan. Contoh: ke-4 ke-7 ke-9 2. Tanda Hubung Ganda (--) Tanda hubung ganda dipakai untuk menggantikan lema yamg terdapat dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh:
sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; 3. Tilde (~) Tilde dipakai untuk menggantikan sublema yang terdapat di dalam contoh kalimat atau gabungan kata. Contoh: sabar a ...; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah;
4. Cetak Miring Huruf-huruf yang dicetak miring digunakan untuk menuliskan label kelas kata, dan contoh pemakaian lema atau sublema dalam kalimat. Contoh: a) Label Kelas Kata a (adjektiva), adv (adverbia), n (nomina), num (numeralia), p (partikel), pron (pronomina), dan v (verba) b) Kalimat contoh pemakaian lema dan sublema sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; 5. Cetak Tebal a. Huruf yang dicetak tebal adalah lema.
Contoh: dan piring n 1 perabot rumah tangga berbentuk bundar pipih sedikit cekung, terbuat dr porselen, beling, dsb, untuk meletakkan nasi, lauk-pauk, dsb: -- yg dipakai untuk jamuan malam sudah disiapkan; ...; b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk angka polisem (kata yg memiliki lebih dari satu makna). Contoh sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; c. Huruf yg dicetak tebal menunjukkan gabungan kata. Contoh: saji n ...; menyajikan v ...; ... penyaji n ...; -- makalah orang yg menyajikan makalah dl suatu pertemuan ilmiah
6. Koma (,) 1) Tanda koma (,) dipakai untuk membatasi huruf kapital dan huruf kecil pada lema pertama setiap abjad. Contoh: a) D, d /dé/ n huruf ke-4 abjad Indonesia b) G, g /gé/ n huruf ke-7 abjad Indonesia 2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan lema beserta kelas kata yang tidak diberi deskripsi dengan sublema. Contoh: a)
sabat v, menyabat v memukul dng tali atau cemeti
3) Tanda koma dipakai untuk menandai bagian-bagian pemerian sebagai pilihan bentuk kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan 7. Titik Koma (;) 1) Titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bentuk-bentuk kata yang bermakna sama atau hampir sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna. Contoh: salah guna, menyalahgunakan v melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya; menyelewengkan: jangan ~ fasilitas yg diberikan; penyalahgunaan n proses, cara, perbuatan menyalahgunakan; penyelewengan 2) Titik koma (;) dipakai sebagai penanda akhir penjelasan makna sebuah sublema yang masih belum merupakan bentuk derivasi terakhir (penjelasan makna sublema yang merupakan bentuk derivasi terakhir sebuah lema tidak diakhiri dengan tanda apa pun). Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; bersabar v bersikap tenang (tt pikiran, perasaan): kita harus ~ dl menghadapi setiap masalah; menyabarkan v menenangkan perasaan (pikiran dsb); menenteramkan hati: ia sedang ~temannya yg sedang gundah; penyabar n orang yg bersikap tenang (tidak terburu nafsu dan tidak lekas marah): orang yg ~ tidak cepat marah dl menangani setiap persoalan;
kesabaran n ketenangan hati dl menghadapi cobaan; sifat tenang (sabar): ~ diperlukan dl mengatasi masalah ini; tersabar a paling tenang (tidak mudah marah): ia merupakan temanku yg ~di antara teman-temanku 8. Titik Dua (:) Titik dua (:) dipakai sebagai pengganti kata misalnya di akhir deskripsi dan sebelum contoh pemakaian. Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; 9. Tanda Kurung ((...)) Tanda kurung ((...)) dipakai untuk menunjukkan bahwa kata atau bagian kalimat yang terdapat di dalam penjelasan yang diapit oleh tanda kurung itu merupakan keterangan penjelas bagi kata-kata atau pernyataan yang terdapat di depannya. Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; 10. Garis Miring (/.../) Garis miring (/.../) dipakai untuk lafal kata yang mengandung unsur bunyi /e/ atau /é/ agar tidak terjadi kesalahan di dalam melafalkan kata. Contoh: sensor /sénsor/ n pemeriksaan sesuatu spt berita, film, sebelum disiarkan
11. Tika Atas atau Superskrip Tika atas atau superskrip (1..., 2..., 3...) dipakai untuk menandai bentuk homonim yang homograf dan homofon. Tanda ini diletakkan di depan kata lema yang memiliki bentuk homonim, setengah spasi ke atas. Contoh: a) 1bisa a mampu; dapat: dia C berenang; 2 bisa n zat racun dr binatang (spt ular); 1 b) seri a tidak ada yg menang atau kalah: pertandingan sepak bola itu berakhir ─ 2 seri n cahaya: ─ wajahnya; 12. Angka Arab Angka Arab bercetak tebal (1, 2, 3, ...) dipakai untuk menandai makna polisemi (yaitu arti kesatu, arti kedua, arti ketiga, dan seterusnya). Contoh: sabar a 1 tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah: hidup ini dihadapinya --; 2 tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu: dng – ia menjalankan usahanya; D. Label dan Singkatan Kata 1) Label Kelas Kata n nomina verba v a adjektiva adv adverbia num numeralia p partikel pron pronomina
2) Singkatan Kata dl dalam dng dengan dp daripada dari dr dsb dan sebagainya kpd kepada krn karena msl misalnya pd pada sbg sebagai spt seperti thd terhadap tentang tt yang yg
1083
O
O,o n huruf ke-5 abjad Indonesia oa se n oasis oasis n daerah di padang pasir yg berair cukup untuk tumbuh-tumbuhan dan untuk pemukiman obat n 1 Far bahan yg digunakan untuk mengurangi, menghilangkan, atau menyembuhkan sakit; 2 Kim barang kimia (untuk pelbagai keperluan) 3 ki mesiu; peluru; 4 ki guna-guna; -- jauh penyakit hampir, pb sukar mendapatkan pertolongan; berada di kesukaran; -- angin obat (berupa minyak, cairan, dsb) untuk mengobati sakit masuk angin, pening, dsb; -- bebas golongan obat yg tidak bersifat racun, tidak berpengaruh pd bahan makanan, dapat dibeli secara bebas, biasanya ditandai dng lingkaran hijau dgn garis hitam; -- bius obat yg menyebabkan tidak sadarkan diri dan sekaligus menghilangkan rasa nyeri; -cacing obat pembunuh cacing di dl perut; -- dokter obat yg diberikan oleh dokter; -- generik obat yg tidak menggunakan merek dagang, penamaannya berdasarkan pd zat yg terdapat pd obat itu sendiri; -kampung obat dr tumbuh-tumbuhan dsb yg dibuat oleh orang biasa atau dukun (bukan di pabrik farmasi); -- mata obat untuk menyembuhkan penyakit mata; -merah obat berwarna merah yg dibuat dr yodium yg dilarutkan dl alkohol untuk mengobati luka baru; -- nyamuk obat (ramuan) pembasmi (pengusir) nyamuk (berupa cairan yg disemprotkan atau benda padat yg dibakar); -- paten obat yg menggunakan merek dagang tertentu; -- pencahar obat untuk memudahkan buang air besar; obat cuci perut; -rumah obat-obatan yg disediakan di rumah; -- tidur obat yg menyebabkan tidur;
--tradisional obat yg diramu dr berbagai macam tumbuhan, akar, daun, batang, buah, untuk berbagai macam penyakit; berobat v 1 menggunakan obat: jika badan tidak nyaman, baik ~ ; 2 mengobati penyakit atau minta obat kpd: jangan ~ pd dukun, pergilah ke rumah sakit; 3 sudah diobati atau sudah mendapat obat; mengobati v menyembuhkan dng obat; memberi obat: siapa yg ~lukamu?; mengobatkan v 1 memakai sesuatu untuk obat atau untuk mengobati: ramuan ini dapat dipakai ~ penyakit kulit; 2 membawa berobat; terobat(i) v 1 dapat diobati: penyakitnya parah dan sudah tidak ~ lagi; 2 ki terhibur: hatinya yg sedih agak ~ oleh kata-kata Paman yg dia segani; pengobat n sesuatu yg dipakai untuk mengobati; ~ hati ki penghibur hati; pengobatan n proses, cara, perbuatan mengobati obat-obatan n berbagai macam obat; ramuan obat; obduksi Lt n pemeriksaan mayat untuk kepentingan pengadilan obeng /obéng/ n alat pertukangan untuk memutar sekrup objek /objék/ n 1 hal, perkara, atau orang yg menjadi pokok pembicaraan; 2 sasaran; tujuan; 3 Ling pelengkap dl kalimat; 4 hal atau benda yg menjadi sasaran usaha sambilan; 5 Kim benda yg dijadikan sasaran untuk diperhatikan dan diamati; 6 Opt bayangan dari suatu sistem lensa; mengobjek v mengerjakan usaha sambilan secara tidak tetap untuk menambah penghasilan: pagi hari dia menjadi guru, sore hari dia ~ ;
1084 mengobjekkan v menjadikan sesuatu sbg objek dr usaha sambilan: ia pernah ~ sepeda motornya sbg ojek untuk menambah penghasilan keluarganya; objekan n hasil mengobjek pengobjek n orang yg suka mengobjek; pengobjekan n proses, cara, perbuatan mengobjek objektif /objéktif/ a mengenai keadaan yg sebenarnya tanpa disertai anggapan atau pandangan pribadi objektivisme /objéktivisme/ n paham atau aliran yg menerirna segala sesuatu secara objektif objektivitas /objéktivitas/ n keobjektifan; sikap jujur dl mengambil keputusan atau tindakan 1 oblak a lebar; luas 2 oblak a oleng ke kiri dan ke kanan krn sekrupnya longgar (tt roda mobil, sepeda, dsb) obligasi n surat pinjaman dng bunga tertentu dr pemerintah yg dapat diperjualbelikan oblong n baju kaos berlengan dan tidak berkerah obor n 1 suluh terbuat dr daun kelapa kering atau seruas bambu kecil yg diisi atau sabut minyak kelapa atau minyak tanah dan ujungnya disumpal dng secarik kain; 2 ki orang yg memberi penerangan (petunjuk dsb); mengobor v 1 mengasapi dng obor; 2 menangkap ikan (belut, katak) dng penerangan; 3 ki menghasut; memanaskan hati; membangkitkan marah: mengobori v menyuluhi; menerangi obrak abrik a ubrak-abrik obral v 1 menjual barang secara besar-besaran dng harga murah: pd akhir tahun barang-barang itu dijual -; 2 ki secara besar-besaran mengeluarkan (memakai
dsb): kau tidak perlu - tenaga, manfaatkan tenagamu sebaik-baiknya; mengobral(kan) v 1 menjual secara obral; 2 ki mengeluarkan atau memakai banyak-banyak (tt perkataan, tenaga, barang, dsb); obralan n barang yg dijual secara obral; pengobralan n proses, cara, perbuatan mengobral obras n jahitan pd kelim atau pd tepi kain untuk mencegah supaya bahan tidak berserabut, dikerjakan dgn mesin obras obrol, mengobrol v bercakap-cakap atau berbincang-bincang tanpa pokok pembicaraan tertentu: setiap pagi mereka ~ di warung kopi itu; mengobrolkan v mempercakapkan atau memperbincangkan sesuatu dng seenaknya; obrolan n percakapan; omong kosong obros ark n sebutan perwira observasi n pengamatan; peninjauan; v mengamati: para mengobservasi astrolog ~ gerhana bulan observatorium n gedung yg diperlengkapi dng alat-alat (spt teleskop) untuk keperluan penyelidikan benda-benda angkasa obsesi /obsési/ n Psi pikiran yg selalu mengganggu jiwa seseorang yg sangat sukar dihilangkan obsidian n Geo batu kaca berwarna hitam atau hitam keabu-abuan yg terjadi dr lahar yg terlalu lekas membeku obsolet /obsolét/a tidak dipakai lagi; usang; ketinggalan zaman obstruksi n Pol penghambatan secara teratur yg dilakukan oleh golongan politik tertentu untuk menghalangi diterimanya suatu undang-undang atau peraturan oleh Dewan Perwakilan Rakyat oceh /océh/, mengoceh v 1 ber kata-kata yg bukan-bukan; meracau; berceloteh: jangan kau ~ di depanku; 2 berkicau (tt
1085 burung); 3 Psi mengulang-ulang suara yg sama terus-menerus; ocehan n perkataan yg bukan-bukan; celoteh; omongan; odekolonye n pewangi yg dibuat dr campuran minyak wangi dan alkohol odem /odém/ n Dok pembengkakan sebagian pd badan krn berkumpulnya zat cair yg berlebih-lebihan; busung oditur n Huk penuntut umum (terutama dl pengadilan militer) 1 odol n obat gosok gigi; tapal gigi; pasta gigi 2 odol, mengodol v 1 mengeluarkan bijibijian dr dl buah; 2 mengelola lebih lanjut (spt membuang biji, mengupas kulit): para petani kapuk tidak diperkenankan ~ kapuk hasil produksinya sendiri; mengodol-odol 1 v mengeluarkan isi di dalamnya (tt isi perut); 2 menarik terus benang dr gulungannya dng cara tidak teratur; ~ kapuk memisahkan (mengeluarkan) biji-biji dr kapuk; odolan n kapuk (dsb) yg telah diodol (dibersihkan); pengodolan n proses, cara, perbuatan mengodol odometer /odométer/ n 1 Kim alat untuk mengukur kekuatan bau; 2 alat untuk mengukur jarak yg ditempuh (kendaraan beroda) oferte /oférte/ n Dag penawaran tertulis dan terperinci dr pihak pengusaha (tt harga barang, tarif ongkos cetak, tarif sewa kendaraan, dsb) yg diajukan kpd pihak pemesan ofisial a resmi ofset /ofsét/ n Graf proses cetak (buku, koran, dsb) yg tinta cetaknya dr pelat dialihkan dulu ke kain karet, kemudian pd kertas atau bahan cetak lain oga n pipa tembakau; hokah
1
ogah, mengogah v menggerak-gerakkan (gigi, tonggak, pancang, dsb) ke kiri dan ke kanan dsb, supaya lepas; mengoyakngoyak; mengguncang-guncang 2 ogah v tidak mau: dia - makan; ogahogahan tidak suka dan agak malas; segan; enggan: dia selalu ~ jika disuruh mengerjakan sesuatu ogah-agih a bergoyang ke kiri dan ke kanan ogak-agik a senang sekali; puas sekali: kami - menonton tadi malam ogak-ogak kl n alan-alan; badut; pelawak; berogak-ogak v berjenaka; berkelakar ogam, mengogam v bermain sulap ogel /ogél/ a goyah; oleng 1 ogok, mengogokkan v memperlihatkan barang dsb dng maksud menawarkan 2 ogok, mengogok-ogok v berjalan dng lambat (krn baru sembuh dsb) oh p kata seru untuk menyatakan kecewa, yakin, dsb oi p kata seru untuk memanggil dsb oikumene /oikuméne/ n Kris usaha untuk mengadakan pendekatan dan kerja sama antara berbagai macam gereja Kristen 1 oja, mengoja v 1 menggalakkan (ayam dsb) supaya menyerang lawannya; 2 ki memberanikan; menghasut 2 oja, mengoja v mengambil ancangancang: ia ~ dulu sebelum melompati parit yg lebar itu ojek /ojék/ n sepeda atau sepeda motor yg digunakan untuk mengantar penumpang dng cara diboncengkan di belakang dng imbalan upah ; mengojekkan v menjadikan ojek: lumayan juga penghasilannya dr ~ sepeda motornya itu ojok, mengojok v berjalan lambat-lambat dan membungkuk-bungkuk oker n Kim bahan pewama yg dibuat dr barang tambang yg mengandung tahi besi
1086 dicampur dng tanah liat (warnanya berkisar antara kuning, jingga, dan coklat) oknum n 1 Kat penyebut diri Tuhan dl agama Kristen; pribadi; 2 orang seorang; perseorangan; 3 orang atau anasir ( dng arti yg kurang baik) okok a lokek; kikir; bakhil; kedekut: hemat pangkal kaya, tetapi -- suatu cela oksidasi n Kim 1 penggabungan dng oksigen; 2 perubahan susunan oleh peningkatan bagian elektro negatif atau perubahan zat atau ion dr valensi positif rendah ke valensi positif yg lebih tinggi oksigen /oksigén/ n Fis zat ringan yg terdapat dl atmosfer, tidak berwama, tidak berbau, dan tidak ada rasanya, yg diperlukan untuk hidup dan pembakaran; beroksigen v mengandung oksigen oksigenase /oksigénase/ n Kim enzim yg memungkinkan suatu organisme dapat memanfaatkan oksigen oksitetrasiklin /oksitétrasiklin/ n Far antibiotik yg dipergunakan dl pengobatan (sering dicampurkan pd makanan ternak) oktaf n 1 Mus nada yg ke-8 dl deretan tangga nada diatonik, yg mempunyai getaran sebanyak dua kali lipat; 2 Mus kumpuIan delapan nada berturut-turut; 3 Fis selang antara dua bunyi yg nisbah (ratio) frekuensi dasarnya sama dng dua oktahedron /oktahédron/ n Anat bentuk ruang yg dibangun oleh delapan buah sisi oktet /oktét/ n Mus gubahan lagu untuk delapan suara Oktober n bulan ke-10 oktroi n 1 izin yg diberikan kpd pengusaha untuk memproduksi atau memperdagangkan jenis barang-barang tertentu; 2 hak istimewa yg diberikan pemerintah kpd orang yg telah menghasilkan suatu penemuan baru untuk melindunginya thd peniruan oleh pihak lain; paten
okulasi n Tan suatu cara dl meningkatkan mutu pohon, yakni dng menempelkan sepotong kulit pohon yg bermata pd suatu irisan pd kulit pohon lain okuler /okulér/ n Opt salah satu lensa dr instrumen yg diperlukan dl pemeriksaan mata okulis n Dok dokter mata; ahli penyakit mata okultis n ahli ilmu gaib (kekuatan gaib yg tersembunyi) okultisme n 1 kepercayaan kpd kekuatan gaib yg tersembunyi yg dapat dikuasai manusia; 2 kajian tt kekuatan gaib okupasi n 1 pemakaian, penggunaan, atau penempatan tanah; 2 pendudukan suatu daerah oleh tentara asing olah, mengolah v memasak (mengerjakan, mengusahakan) supaya menjadi barang lain atau menjadi lebih sempurna; ~ rasa latihan rasa (batin) untuk menguatkan dan menyehatkan batin serta meningkatkan kemampuan daya tanggap batin; ~ seni latihan seni: panggung- panggung atau arena dapat digunakan untuk ~ seni;~ tanah mengusahakan tanah untuk ditanami pengolah n alat (orang) yg mengolah; pengolahan n proses, cara, perbuatan mengolah; seolah-olah n selaku; seakan-akan: ~ tidak ada orang yg lebih pandai dr dia olahraga n latihan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan badan (spt sepak bola, berenang, lempar lembing); berolahraga v melakukan latihan gerak badan (spt berenang, bermain bola); keolahragaan n segala sesuatu mengenai olah raga olahragawan n orang yg suka berolah raga 1 olak n 1 gelendong kayu yg berputar (pd alat tenun); 2 putar; pusing; 3 kembali; ulang: membayar kembali;
1087 berolak v 1 berputar; berpusing; berkisar: air tenang, ikan ~; olakan n gerakan berputar, berpusar; pusaran; kisaran; ~ air pusaran air; ~ angin kisaran angin; perolakan n perpusaran perkiraan (angin, air, dsb) 2 olak n hilir 3 olak, berolak a 1 tidak kuat lagi (tt badan dsb); 2 tidak manjur lagi (tt obat); mengolak v 1 berbalik kembali; terpental lagi (krn tidak tembus dsb); 2 tidak mau lagi (makan sesuatu) olak-alik adv selalu kembali; berulangulang; bolak-balik; orang yg - itu tidak dapat dipegang perkataannya; mengolak-alik(kan) v 1 memutarbalikkan: dia ~ hasil pembicaraan kita kemarin; 2 memboIak-balikkan: jangan ~ keranjang sampah itu di sini; 3 mempermainkan: dng mudah kucingku ~tikus kecil itu olak-olak n Zool itik laut; dendang laut, Sula Lencogaster plotus 1 olang-aling a goyang ke kiri dan ke kanan; oleng; berayun-ayun (tt perahu dsb); mengolang-aling(kan) v menggoyanggoyangkan ke kiri dan ke kanan; terolang-aling v terayun-ayun, tergoyang-goyang; olang-alingan n gerakan berolang-aling (berayun-ayun, bergoyang-goyang): barang siapa yg tidak biasa dng ~ perahu tentu akan mabuk 2 olang-aling, mengolang-aling V mengulang-ulang: murid itu ~ pelajarannya oleander /oléander/ n Bot tanaman perdu hias, bunganya spt bunga mawar berwarna merah jambu atau putih, berasal dr Eropa Selatan, Nerium oleander oleh /oleh/ p 1 partikel penanda pelaku pd kalimat pasif: rumah ini dibeli - ayah
bulan yg lalu; 2 sebab; karena: tidak lapuk - hujan; 3 akibat: -- kurang hatihatinya maka ia jatuh; 4 pada: tampak -ku seorang pemuda berdiri di depan pintu; 6 bagi (pada): persoalan itu menjadi pikiran -ku; 7 dengan: pohon itu sarat -- buah; beroleh v 1 mendapat; menerima sesuatu: ~ manfaat daripadanya; 2 kl boleh; dapat: supaya segera ~ kembali memperoleh v mendapat, mencapai sesuatu dng usaha: ~ kemenangan setelah berlatih berhari-hari sebelumnya; perolehan v sesuatu yg diperoleh; pendapatan, hasil: ~nya bekerja selama bertahun-tahun dapat menghidupi keluarganya; oleh-oleh /oléh-oléh/ n sesuatu yg dibawa dr bepergian; buah tangan oleng /oléng/ a berayun-ayun ke kiri ke kanan (tt perahu dsb); goyang: kapalnya - krn ombak; beroleng-oleng v bergoyang-goyang; terayun-ayun (spt perahu dipermainkan ombak); mengoleng v menggoyang; mengayun; menggelengkan (kepala dsb): ketika ditanya dia cuma ~ saja; olengan n gerakan oleng; ayunan; goyangan oleografi /oléografi/ n lukisan dng cat air oleometer /oléométer/n Kim hidrometer untuk membaca kerapatan nisbi minyak oleon /oléon/ n Kim 1 minyak: 2 asam sulfat berasap oleovitamin /oléovitamin/ n Kim larutan vitamin A alam atau sintetis dl minyak makanan oles /olés/, mengoles v melumur; melumas: dia ~ kakinya dng minyak kayu putih; mengoleskan v melumurkan; melumaskan: Pak Mantri ~ obat pd bagian yg terasa sakit;
1088 olesan n hasil mengoles oli n minyak pelumas (motor, mesin, dsb) oligarki n Pol pemerintahan yg dijalankan oleh beberapa orang yg berkuasa olimpiade n Olr pertandingan olahraga internasional yg diadakan setiap empat tahun di tempat yg berlainan Olimpus n nama gunung tempat diselenggarakannya olimpiade yg pertama 1 olok, olok-olok n perkataan yg mengandung sindiran (ejekan, lelucon) atau untuk bermain-main saja; kelakar, sendagurau; berolok-olok v bermain-main (dng maksud menyindir, mengejek) dng perkataan; berkelakar; bersendau gurau: jangan terlalu sering ~; mengolok-olok, memperolok-olok v mempermainkan dng perkataan (spt mengejek): tidak baik ~ kakak sendiri; olok-olokan n olok-olok; ejekan, sindiran 2 olok, olok-olok n cara menjahit dng jarum kasar (membuat kelim sehingga bersegi empat) olong-olong n ulat pd kayu jati, Duoitus oermaicus ombak n gerakan air laut yg turun naik atau bergulung-gulung: -- memecah di pantai; orang --, ki orang yg tingkah lakunya gelisah (spt orang yg hampir mati); -- nya kedengaran, pasirnya tidak kelihatan, pb telah terdengar beritanya, tetapi belum ada buktinya; -- yg kecil jangan diabaikan, pb perkara kecil yg mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga; berombak v ada ombaknya; bergelombang: laut pun tiada ~ ketika itu; mengombak v 1 menjadi ada :ombaknya: air danau yg tenang itu tiba-tiba ~ dng seketika; 2 berlekuk-lekuk menyerupai ombak: rambutnya ~ pada bagian depan ombang-ambing, mengombang-ambing v 1 terapung-apung turun nailk ke kiri dan
ke kanan dibawa ombak: perahu itu ~ di tengah laut; 2 ki terbawa-bawa ke sana kemari dng tidak berketentuan: rakyat ~ oleh keadaan yg tidak menentu; mengombang-ambingkan v 1 mengapung-apungkan turun naik: gelombang besar ~ kapal tua itu; 2 mempermainkan: asmara yg membara di hatinya telah ~ perasaan dan pikirannya omel /omél/, mengomel v marah-marah dng banyak mengeluarkan kata-kata; mencomel; bersungut-sungut: jangan suka ~ di belakang; mengomeli v memarahi; menggusari: jika aku tidak datang, dia pasti ~ku; omelan n perkataan yg menyatakan kurang senang omnivora n Zool pemakan segala (makhluk yg memakan tumbuhan dan hewan atau daging) omong n 1 bahasa; perkataan: -- Sunda; -Melayu, 2 bicara; cakap; kecek: jangan banyak --, nanti kupukul kau!; -- kosong cakap angin; bual; nonsen; beromong-omong v bercakap-cakap; berbincang-bincang: mari kita ~ sebentar di luar: mengomong v berkata; bercakap, berbicara: kau jangan suka ~ kotor di depan anak-anak; mengomongkan v mempercakapkan; membicarakan, memperkatakan: dia suka ~ kelakuan suaminya; omongan n 1 perkataan; pembicaraan; cakap: ~nya tidak dapat dipercaya; 2 bahan pembicaraan; buah mulut: sikapnya yg angkuh itu menjadi ~orang ompol n air kencing yg tidak sengaja keluar pada waktu tidur; mengompol v kencing ketika tidur: anaknya sudah besar, tetapi masih ~ ompong a 1 tidak bergigi lagi atau giginya sudah ada yg tanggal (tt manusia, hewan,
1089 dsb): gergaji yg sudah -- ini sukar untuk digunakan; 2 ki kurang berdaya; tidak bertenaga: tanpa hak veto, negara-negara besar bagaikan macan -ompreng /ompréng/ n besek kecil tempat nasi terbuat dr kaleng: untuk makan siang dia selalu membawa -– berisi masakan istrinya; mengompreng v 1 memberi ransum, makanan; 2 ki mencari penghasilan tambahan dng menambangkan mobil (bus) kantor (dinas) dsb: dulu banyak sapir yg ~ pd sore hari; omprengan n kendaraan yg dipakai untuk mencari penghasilan tambahan dng ditambangkan: kalau bus-bus penuh, lebih baik kita naik ~ saja omzet/omzét/ n jumlah dr seluruh hasil penjualan suatu barang tertentu dl jangka waktu tertentu; beromzet v mempunyai omzet: usaha rumahan yg dikelolanya ~ dua juta rupiah setiap bulan onak n 1 rotan yg berduri, Plectocomia griffithii; 2 duri yg bengkok spt kait; 3 ki kesukaran; kesulitan; kemudaratan: perkara itu banyak duri dan -nya 1 onar n 1 huru-hara; gempar; 2 keributan; kegaduhan; mengonarkan v menggemparkan; menghuru-harakan; mengacaukan: tindakan pejabat itu ~ masyarakat; keonaran v kegemparan; kerusuhan; keributan: ~ itu baru dapat diatasi setelah datang polisi yg dibantu oleh pasukan militer 2 onar kl n akal busuk; tipu muslihat once /oncé/ n pipa rokok; pipa untuk menghisap rokok oncom n tempe bercendawan terbuat dr bungkil kacang kedelai yg diragikan; oncor n suluh; obor
ondel-ondel /ondél-ondél/ n orang-orangan dl ukuran besar khas Betawi yg digerakgerakkan oleh orang yg berada di dalamnya (biasanya digunakan dl arak-arakan pengantin, pawai, dsb) onde-onde /ondé-ondé/ n penganan berbentuk bola-bola kecil terbuat dr tepung ketan atau singkong yg diberi gula merah dan kelapa di dalamnya onderdil n bagian dr sesuatu (tt mobil, sepeda, dsb); suku mesin atau perabot lainnya; suku cadang ondok, mengondokkan v menyembunyikan oneng-oneng /onéng-onéng/ n keturunan yg kelima (anak piut) ongah-ongih a goyah-goyah; goyanggoyang: jalannya –- spt angsa onggok n longgok; tumpuk; beronggok-onggok v berlonggoklonggok; bertumpuk-tumpuk; bertimbuntimbun; ~ buah-buahan dan sayursayuran dijual di tepi jalan; mengonggokkan v melonggokkan; menumpukkan: ~ sampah untuk dibakar; onggokan n longgokan; tumpukan; timbunan ongji n izin; lisensi 1 ongkang, ongkang-ongkang v duduk dng kaki berjuntai; 2 ki tidak berbuat apa-apa: rezeki tidak akan datang dng -- saja 2 ongkang, mengongkang-ongkang v berjalan dng langkah panjang ongkok, mengongkok-ongkok v berjalan membungkuk-bungkuk; mengongkoki v mendekati dng berjalan membungkuk-bungkuk (spt hendak menyerang) ongkos n 1 biaya; 2 belanja; 3 upah; mengongkosi v membiayai; membelanjai; membayarkan ongkos; perongkosan n perihal ongkos (biaya, belanja): semua ~ ditanggung pemerintah
1090 ongok a bodoh; tolol ongol-ongol n penganan terbuat dr tepung sagu, gula, kelapa, dsb onomatologi n Fifol ilmu yg mempelajari asal dan arti nama onomatope /onomatopé/ n kata yg terbentuk berdasarkan tiruan bunyi ons n satuan ukuran berat sebanyak sepersepuluh kilogram ontologi n cabang filosofi yg berhubungan dng eksistensi ontologis a berhubungan dng ontologi ontran-ontran n hal yg menimbulkan heboh atau onar onyah-anyih, mengonyah-anyih adv rengsa; segan-segan; tidak lekas-Iekas berbuat onyak-anyik a 1 goyah; goyang; 2 ki tidak tetap pendiriannya onyang ark n moyang onyok, mengonyok(kan) v 1 mengunjukkan, menonjolkan; menyodorkan: ia ~ potret itu kpd ibunya; 2 menyuruh (meminta) dng paksa: ia ~ saya untuk membeli sawahnya onyot, mengonyot v menarik panjang-panjang (spt tali, kulit, atau sesuatu yg dapat meregang); onyotan n 1 sesuatu yg dionyot; 2 hasil mengonyot 1 opak n kerupuk yg dibuat dr ketela, ketan, dsb 2 opak, mengopak v menyalakan kembali api yg hampir padam (dng dihembus dsb) 1 opak-apik, mengopak-apik v menjawab secara berbelit-belit; berdalih 2 opak-apik, mengopak-apik v menceraiberaikan; mengacaukan (api supaya lekas padam) opal n batu perhiasan mengkilap spt kaca dng bermacam-macam warna opas ark n 1 penjaga kantor; 2 agen polisi
opelet /opelét/ n mobil sedan atau jip yg diubah susunan tempat duduknya serta ditambangkan sbg kendaraan umum; mengopeletkan v menjadikan opelet: dia ~ mobil jipnya open n dapur (perapian); tungku; oven open /opén/ a 1 suka memperhatikan halhal kecil; 2 telaten dan cermat; mengopeni merawat (memelihara) dng baik oper, mengoper v 1 mengambil alih; menggantikan: ia tidak mau ~ pekerjaan kawannya; 2 memindahkan: sbg kepala kantor saya dapat ~ kau ke bagian lain; mengoperkan v menyerahkan; memindahkan; memberikan kpd: ~ bola kpd penyerang tengah; operan n hasil mengoper; kiriman; yg dioperkan: ia menerima ~ bola dr kawannya yg berada di sayap kiri pengoperan n proses, cara, perbuatan mengoperkan: ~ bola itu kurang cermat sehingga jatuh di kaki lawan opera n Sen sandiwara yg diiringi dng nyanyi dan musik operasi n 1 Dok bedah; bedel (untuk mengobati penyakit); 2 Mil gerakan militer; beroperasi v 1 melakukan gerakan militer: satu balatyon pasukan perdamaian ~ di daerah perbatasan; 2 melakukan aktivitas kerja: rumah sakit tetap~ pd hari libur; mengoperasi v Dok membedah; membedel (untuk mengobati); dokter itu sedang ~ seorang pasien untuk mengeluarkan batu ginjal; mengoperasikan v 1 membedahkan; membedelkan; 2 mengaryakan: pengusaha itu ~ lima buah bus milik pribadinya; pengoperasian n proses, cara, perbuatan mengoperasikan; pengaryaan
1091 operasional a bersangkut paut dng operasi operatif a secara operasi: pertolongan -- yg cepat dapat menolong jiwa si sakit operator n orang yg bertugas menjaga dan menjalankan suatu peralatan (telepon, radio, dsb) operet /operét/ n opera kecil (nyanyian dan dialog disuguhkan berganti-ganti) opini n pendapat; pikiran; pendirian; -- politik pendirian atau pandangan D253politik; pendirian berdasarkan ideologi atau sikap politik; -- publik pendapat sebagian besar rakyat opium n getah buah Papaver sommiferum yg belum masak yg dikeringkan (mempunyai daya memabukkan dan membius, biasanya dimakan atau diisap dng pipa); candu; madat 1 opname n Dok perawatan di rumah sakit 2 opname n pengambilan foto atau film opor n gulai (ayam, itik dsb) yg dimasak dng santan dan rempah rempah oportunis n penganut paham oportunisme oportunisme n Pol suatu paham, terutama di bidang politik, yg semata-mata hendak mengambil keuntungan dr kesempatan yg ada tanpa berpegang pd prinsip-prinsip tertentu oportunistis a bersifat oportunis oportunitas n kesempatan yg baik untuk berbuat sesuatu; waktu yg tepat; peluang oposisi n Pol 1 partai penentang di dewan perwakilan dsb; 2 penentangan; perlawanan opseter /opséter/ n pegawai yg mengawasi pekerjaan (membuat rumah, jembatan, dsb) opsir n Mil perwira (pangkat dl kemiliteran) optatif n Ling kata-kata tertentu yg digunakan untuk menyatakan harapan
optik n Opt 1 ilmu pengetahuan yg berkenaan dng penglihatan (cahaya, lensa mata, dsb); 2 toko kaca mata optimal a terbaik; paling menguntungkan: dng kondisi fisik -- yg kami yakin akan menang dl pertandingan sore nanti optimis n orang yg selalu berpengharapan (berpandangan) baik dl menghadapi segala hal optimisme n sikap atau pandangan hidup yg dl segala hal memandang hal yg baik dan mengharapkan hasil yg baik saja optimistis a selalu berharapan (berpandangan) baik dl menghadapi segala hal optimum a dl kondisi yg terbaik(yg paling menguntungkan); optimal optis a berkenaan atau bertalian dng optik (penglihatan, lensa mata, dsb) opu n gelar bagi bangsawan Bugis di Sulawesi Selatan, lebih tinggi dp Daeng, tetapi lebih rendah ,dr Kraeng opus n Mus hasil gubahan yg besar (terutama dl jumlah) 1 orak, mengorak v menguraikan (tali, lingkar, gelung, dsb); segan ~ lingkar, ki sangat malas; ~ pura membayar utang ~ selimut membuka selimut; ~ senyum tersenyum; ~ sila bangkit berdiri dan pergi; terorak v terurai; terbuka; terungkai 2 orak, mengorak v menimba: kelasi itu ~ air dr perahu orak-arik a campur aduk; kacau balau: mengapa barang-barangku menjadi -begini?; mengorak-arik v mencampuradukkan; mengacaubalaukan: dialah yg ~ bukumu orakel n 1 ramalan-ramalan yg diberikan oleh orang-orang suci atas petunjuk dewa-dewa pd zaman Yunani kuno; 2 keajaiban
1092 oral a secara lisan orang n 1 manusia (dl arti khusus); 2 manusia (ganti diri ketiga yg tidak tentu); 3 diri sendiri; manusianya sendiri; 4 kata penggolong untuk manusia; 5 anak buah (bawahan); 6 rakyat (dr suatu negara); warga negara; 7 manusia yg berasal dr atau tinggal di suatu daerah (desa, kota, negara, dsb; 8 suku bangsa; 9 manusia lain; bukan diri sendiri; bukan kaum (golongan, kerabat) sendiri; -- berdendang dipentasnya, beraja di hatinya, pb menurut sesuka hati masingmasing; -- tua diajar makan pisang, pb orang yg sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari; spt menanti -- dahulu, mengejar orang kemudian, pb perbuatan yg sia-sia; -- asing 1 orang lain; orang dr negara lain; 2 orang yg tidak dikenal; -- awam 1 orang biasa; 2 bukan ahli dl suatu bidang keilmuan; -- baru orang yg baru mulai bekerja (baru saja datang atau tinggal di suatu tempat); -- besar orang yg berpangkat tinggi; pejabat; pembesar; orang yg sudah dewasa; -- biasa rakyat umum; bukan orang berpangkat atau orang bangsawan; -- dalam orang yg ada di dl lingkungan (pekerjaan, golongan, dsb); -hutan 1 mawas (kera besar); 2 orang yg tinggal di hutan; -- kampung orang atau penduduk yg tinggal di kampung (bukan di kota); -- kaya 1 orang yg banyak hartanya; hartawan; 2 orang yg berpangkat (berkedudukan) tinggi; 3 panggilan kpd istri orang berpangkat atau yg patut dihormati; -- kota orang atau penududuk yg tinggal di kota; -- tua 1 orang yg sudah tua; 2 ayah ibu; 3 orang yg dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dsb); orang-orang yg dihormati di kampung; orang-orangan n 1 tiruan orang; boneka; patung; 2 bagian yg hitam pd mata;
berorang-orang v secara dng orang lain (bukan secara kekeluargaan); seorang n 1 satu orang ; 2 sendiri; ~ budi-budian, ~ tabung seruas, pb dua orang yg sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati); ~ diri hanya sendiri saja; perseorangan adv secara seorang-seorang; satu-satu orang; keseorangan terpencil seorang diri (kesunyian dsb) orang-aring n Bot tumbuhan rempah yg dipakai untuk bahan campuran minyak rambut, berkhasiat menyuburkan rambut, juga dipakai sbg makanan ternak, Tridax procumbens oranye n warna kuning kemerah-merahan; jingga orasi n 1 pidato; 2 pidato pengukuhan (guru besar dsb); 3 khotbah orator n ahli pidato orat-oret /orat-orét/ n 1 coret-coret; 2 tulisan (dng cat dsb); mengorat-oret v mencoret-coret; menulisi (dinding dsb) dng cat dsb secara sembarangan: ada tangan tangan jahil ygtelah ~ dinding jembatan itu oratoris a 1 spt seorang orator: bakat-bakat -- ada pd anak itu oratorium n Kat tempat sembahyang atau tempat berdoa orbit n Geo jalan yg dilalui oleh suatu benda langit di dl peredarannya; mengorbit v 1 bergerak berkeliling pd orbitnya (tt benda langit); 2 ki meluncur naik (tt nama, aktivitas) sehingga terkenal; mengorbitkan v 1 meluncurkan satelit dsb ke angkasa luar sehingga masuk ke dl orbit suatu benda langit: beberapa negara besar telah ~ satelit bumi; 2 ki mendorong seseorang untuk tampil sbg cara
1093 untuk membuat orang itu cepat terkenal (dl bidang musik, politik, dsb) 1 orde n bintang jasa; tanda penghargaan (krn berjasa dsb) 2 orde n jemaat; kumpulan orang-orang yg sepaham: -- Yezuit didirikan oleh Ignatius van Loyola pd tahun 1540 3 orde n sistem; peraturan; susunan; angkatan order n 1 perintah; 2 pesanan ordinal a berturut; (bilangan) bertingkat: kelima ketujuh, kesembilan, dsb adalah angka-angka ordinasi a 1 peraturan; ketentuan; 2 penghabisan menjadi pendeta ordinat n Mat garis yg antara lain dipakai untuk menentukan titik dl suatu ruang ordiner /ordinér/ a biasa; tidak berarti ordner n map besar berkulit tebal untuk menyimpan arsip ordo Kat n perserikatan keagamaan yg anggotanya hidup sesuai dng aturan dan kaulnya ordonans n Mil pesuruh (yg menyampaikan laporan, perintah, dsb dr atasan ke bawah atau sebaliknya) ordonansi n peraturan pemerintah; surat pemerintah; peraturan kerajaan oreng /orén/ n alur antara hidung dan bibir oreol /oréol/ n lingkaran cahaya yg tampak di sekeliling kepala Nabi Isa dan orangorang suci lainnya oret /oret/ v coret; mengoret-oret v mencoret-coret: siapa lagi yg berani ~ dinding ini kalau bukan dia; 1 organ n Bio alat yg mempunyai tugas tertentu di dl tubuh manusia (binatang dsb) -- reproduksi n Tan organ tumbuh-tumbuhan yg berfungsi sbg alat perkembangbiakan
2
organ n majalah atau surat kabar milik perkumpulan (partai dsb) sbg sarana untuk mengemukakan pendapatnya 3 organ n alat musik besar spt harmonium organdi n bahan baju yg tipis, kaku, dan tembus pandang organik a organis 1 organis n 1 berkenaan dng organ (alatalat); 2 yg diperlengkapi organ (alat-alat); organik 2 organis n pemain alat musik organ organisasi n susunan atau kesatuan dr berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yg teratur: -- kaum buruh; berorganisasi v mempunyai organisasi; mengorganisasikan v mengatur dan menyusun bagian-bagian (orang dsb) sehingga seluruhnya menjadi kesatuan yg teratur: ~ kaum tani terorganisasi v tersusun dng baik dan teratur dl suatu kesatuan; organisator n orang yg mengorganisasikan; penyusun dan pengatur organisatoris a 1 bersifat ahi dl mengorganisasikan; 2 secara tertib organisasi: secara -- tindakannya itu dapat dibenarkan organisme n Bio makhluk hidup; susunan yg bersistem dr berbagai bagian untuk suatu tujuan tertentu; -- akuatik organisme yg hidup di perairan: -- termofilik organisme yg tumbuh di atas suhu 45°C organel /organél/n Bio bagian tertentu yg berada dl sel yg berfungsi sbg organ orgel n harmonium besar (spt yg biasa dipakai di gereja) orien /orién/ n bumi bagian timur (dilihat dr Eropa) oriental /oriéntal/ a bersifat orien orientalis /oriéntalis/ n ahli-bahasa, kesusastraan, dan kebudayaan Timur
1094 orientasi /oriéntasi/ n peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb); berorientasi v 1 melihat-lihat atau meninjau (supaya kenal atau tahu); 2 mempunyai kecenderungan pandangan atau menitikberatkan pandangan: mereka orang-orang yg ~ ke Barat Orion n nama gugus bintang yg bercahaya terang orisinal a asli; tulen orkes /orkés/ n 1 rombongan pemain musik bersama seperangkat alat musiknya; 2 musik yg dimainkan secara bersama; -- dangdut musik dng irama khas dng suara gendang yg lebih ditonjolkan; -gambus musik dng irama padang pasir dng bunyi gambus (alat musik spt gitar) yg lebih ditonjolkan; -- melayu musik dng irama lagu-Iagu dr Tanah Melayu (Sumatra sebelah Timur, Semenanjung Malaya, dsb); -- simfoni orkes besar dng komposisi musik yg lengkap orna akr n warna ornamen /ornamén/ n 1 hiasan; lukisan; perhiasan; 2 hiasan yg digambar atau dipahat pd candi, gereja, dsb ornamental /ornaméntal/ a berhubungan dng ornamen ornamentasi /ornaméntasi/ n perhiasan dng memakai ornamen-ornamen ornitologi n ilmu pengetahuan tt burungburung ornitologis a berkenaan dng burung orografi n cabang geografi fisik yg berhubungan dng gunung-gunung orografis a secara orografi 1 orok n bayi 2 orok, mengorok v mendengkur: dia ~ karena terlalu lelah bekerja 1 orok-orok n Bot tanaman yg ditanam sbg pupuk hijau, Crotalaria ferruginea
2
orok-orok n titiran dibuat dr tempurung kelapa yg bunyinya menarik perhatian ikan untuk datang berkumpul 1 orong-orong n lubang sumbu meriam (bedil) kuno 2 orong-orong n anjing tanah ortodoks a 1 berpegang teguh pd peraturan agama; 2 kolot; berpandangan kuno ortodoksi n ketaatan kpd peraturan agama ortografi n gambaran bunyi bahasa yg berupa tulisan atu lambang; sistem ejaan suatu bahasa ortografis a bersifat ortografi ortopedi /ortopédi/ n Dok ilmu tt penyembuhan tulang anggota gerak atau tulang punggung yg tidak lurus atau salah bentuk ortopedis /ortopédis/ a secara ortopedi osean /oséan/ n lautan; samudera oseanarium /oséanarium/ n akuarium besar oseania /oséania/ n kumpulan pulau di Lautan Teduh oseanografi / oséanografi/ n Geo ilmu yg mempelajari segala aspek yg berhubungan dng laut dan lautan (spt air, tanaman, binatang laut); oseanologi oseanologi /oséanologi/ n oseanografi osilasi n gerakan ke kiri dan ke kanan atau ke atas dan ke bawah; ayunan; getaran osilator n peranti yg menghasilkan arus gerak (spt generator frekuensi radio) osilograf n 1 Lis alat yg mencatat aliran dan tekanan listrik yg berubah-ubah; 2 Dok yg mencatat getaran atau naik turunnya tekanan darah osilogram n Lis grafik yg dibuat oleh sebuah osilograf osiloskop n Lis osilograf yg mencatat gelombang-gelombang listrik secara visual pd suatu layar osmium n Kim unsur logam (simbol OS) yg sering ditemui dl kelompok logam platina
1095 osmose n pencampuran dua macam barang cair yg menembus sekatan (yg banyak pori-porinya) ostentasi /osténtasi/ n perbuatan memamerkan secara berlebihan (tt kepandaian, kekayaan, dsb) osteologi /ostéologi/ n Anat cabang ilmu anatomi yg khusus menyelidiki kerangka dan tulang-tulang otak n 1 benda putih yg lunak di dl tengkorak yg menjadi pusat saraf; benak; 2 ki alat berpikir; pikiran; benak; 3 ki biang keladi; tokoh; gembong; -- ayam ki bodoh; -- udang 1 ki bodoh; 2 nama tumbuhan, Buchanania lucida; 3 nama tumbuhan, Narrisia malleccensis; otak-otakan a suka berbuat yg bukanbukan (supaya disebut pemberani dsb); gila-gilaan; berotak v 1 mempunyai kecerdasan yg baik; 2 mempunyai otak: udang ~ dekat otak-atik, mengotak-atik v mencoba-coba atau mereka-reka untuk memperbaiki (radio, arloji, dsb yg rusak) atau membuat sesuatu otak-otak n lauk atau panganan (khas Palembang) dibuat dari ikan dsb dicampur dng rempah-rempah dan dibungkus dng daun pisang lalu dipanggang otar n perisai kecil 1 otek /oték/ n nama ikan laut 2 otek /oték/ a dl keadaan tidak berkedudukan mantap sehingga dapat digerakgerakkan; goyah 3 otek /oték/ n biji-bijian untuk makanan burung; sekoi 1 oto n kendaraan (kereta) yg dijalankan dng motor, mobil; otomobil 2 oto n pakaian penutup dada dan perut (untuk bayi atau anak kecil) otobis n mobil besar angkutan umum yg dapat memuat banyak penumpang; bus
otomat n mesin atau alat yg dapat bergerak dan bekerja sendiri otomatis a dng sendirinya; secara otomat otonom a 1 berdiri sendiri; dng pemerintahan sendiri: daerah ─; 2 kelompok sosial yg memiliki hak dan kekuasaan menentukan arah tindakannya sendiri otonomi n pemerintahan sendiri; berotonomi v memerintah sendiri; mengatur kepentingan daerah (negeri) sendiri otopet /otopét/ n papan kecil beroda dan berkemudi (untuk permainan anak-anak) otorisasi n hak otoritas n 1 hak untuk bertindak; 2 kekuasaan; wewenang otoriter /otoritér/ a berkuasa sendiri; sewenang-wenang: tindakan ygotot n urat yg keras; mengotot v berkeras hati; tidak mau mengalah; tegar hati: berbicaralah dng baik, jangan ~ spt itu oval a (bentuk) lonjong ; bulat panjang; bulat telur ovarium n indung telur oven n tempat pembakaran kue atau roti; tungku dapur; perapian; 2 tempat pembakaran dng panas yg tinggi (spt pembakaran kapur, batu bata); tanur overste n Mil 1 pangkat perwira menengah dl ketentaraan (letnan kolonel); 2 kepala biarawan ( wati) ovulasi n terlepasnya sel telur dr indung telur (biasanya di antara hari ke-9 dan hari-17 sesudah menstruasi) ovum n sel telur; sel betina 1 oyak, mengoyak-oyak; v menggoyah; menggerak-gerakkan (supaya lepas); mengguncang 2 oyak, mengoyak-oyak v mengejar-ngejar oyok v kejar; susul; mengoyok v mengejar; memburu: dia cepat-cepat keluar ~ layang-layang putus itu
1096 1
oyong a goyang; goyah, mengoyongkan v menggoyangkan hingga condong 2 oyong n Bot tumbuhan menjalar, buahnya spt peria, Luffa acutangula; gambas oyot n 1 sj tanaman merambat; 2 akar
ozon n Fis 1 lapisan udara yg terdapat di atmosfer yg mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir atau krn sinar ultraviolet matahari; 2 udara murni ozonometer /ozonométer/- n Fis alat yg dipergunakan untuk mengetahui berapa kadar ozon di udara