PROPOSAL PENELITIAN KELOMPOK
Analisis Structure-Conduct-Performance (SCP) Pada Industri Surat Kabar Harian (SKH) Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Diajukan oleh: Maimun Sholeh, M. Si. / NIP.196606062005011002 Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si. / NIP.197510282005011002 Tejo Nurseto, M.Pd / NIP.197403242001121001
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI Alamat : Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281 Telp. 548202, 586168 Psw 274,248,249
Halaman Pengesahan 1. Judul Penelitian
:
Analisis Structure-Conduct-Performance (SCP) Pada Industri Surat Kabar Harian (SKH) Di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Jenis Penelitian : Penelitian Kelompok 3. Peneliti a. Nama Lengkap : Maimun Sholeh, M. Si. b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. NIP : 19660606 200501 1 002 d. Jabatan Fungsional : Lektor /IIIc e. Fakultas/Jurusan : FE/Pendidikan Ekonomi f. Alamat : Karangmalang Yogyakarta g. Telpon/Faks : 0274 586168 psw 387 h. Alamat Rumah : Bodeh 06/25 Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta i. Telpon/email : 082329075752/
[email protected] 4. Tema payung penelitian : Social Economics and Culture 5. Skim Penelitian : Fakultas 6. Bidang keilmuan/penelitian : Ekonomika Makro 7. Tim Peneliti No Nama dan gelar Bidang keahlian 1 Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si. Ekonomika Moneter 2 Tejo Nurseto, M. Pd. Kewirausahaan 8. Mahasiswa yang terlibat: No Nama Mahasiswa NIM 1 Rina Isnaeni 11404241035 2 Dwi Herprasetyo 11404244004 9. Jangka Waktu Penelitian 10. Dana yang diusulkan
: 5 (satu) bulan : Rp. 7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Yogyakarta, 11 Maret 2014 Kepala Proyek Penelitian
Maimun Sholeh, M. Si. NIP. 19660606 200501 1 002 Mengetahui Dekan FE UNY
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Sugiharsono, M. Si. NIP. 19550328 198303 1 002
Daru Wahyuni, M. Si. NIP. 196811091994032001
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN DAFTAR ISI ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
4
TINJAUAN TEORI
5
A. Teori Structure-Conduct-Performance
5
B. Masa Revolusi Komunikasi
7
C. Dinamika Industri Media
10
1. The Medium and The Message: Inseparable Duo
10
2. Manufacturing Content, Manufacturing Consent
11
D. Tantangan dan Peluang Media Cetak
11
E. Industri Media Di Indonesia
12
F. Kerangka Pemikiran
16
G. Hipotesis Penelitian
17
METODE PENELITIAN
18
A. Desain Penelitian
18
B. Variabel Penelitian
18
1. Variabel Struktural
18
a. Analisis Struktur
18
Variabel rasio konsentrasi
18
Variabel market share
18
b. Analisis Perilaku
19
c. Analisis Kinerja
19
Variabel profitabilitas (ROA) 2. Variabel Non-Struktural 3
19 19
a. Jumlah pembaca
19
b. Pendapatan iklan
19
c. Jumlah pelanggan
19
C. JENIS DAN SUMBER DATA
19
D. ALAT ANALISIS
20
1. Metode Panel Data
20
2. Model Analisis
21
E. UJI STATISTIKA DAN EKONOMETRIKA
BAB IV
24
1. Uji R-Squared
24
2. Uji F
24
3. Uji t
24
4. Uji Normalitas
25
5. Uji Multikolinieritas
25
6. Uji Autokorelasi
25
7. Uji Heteroskedastisitas
25
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
26
A. ANGGARAN BIAYA
26
B. JADWAL PENELITIAN
27
C. SUSUNAN TIM PELAKSANA
27
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
ABSTRAK
Terdapat tiga pemikiran dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja dengan menggunakan paradigma Structure Conduct Performance (SCP). Pertama, hipotesis tradisional yang mendasarkan pada perilaku kolusi, kedua, hipotesis diferensiasi yang mendasarkan pada perilaku diferensiasi produk dan yang ketiga, hipotesis efisiensi yang mendasarkan pada perilaku efisiensi pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa kuat pengaruh dari struktur pasar pada kinerja industri Surat Kabar Harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini mencoba membuktikan bahwa pangsa pasar dan konsentrasi pada industri SKH adalah proksi dari efisiensi. Jika hal tersebut terbukti, maka tidak akan ada hubungan yang signifikan antara pangsa pasar dan konsentrasi dengan profitabilitas sehingga mendukung hipotesis efisiensi. Jika terdapat hubungan yang positif antara pangsa pasar dengan profitabilitas, maka hasilnya mendukung hipotesis diferensiasi. Namun jika terdapat hubungan yang positif antara konsentrasi dengan profitabilitas, berarti kinerja industri SKH tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi sebagai proksi dari struktur pasar yang mana didalamnya diduga terdapat perilaku kolusi. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis tradisional. Kata Kunci : Structure, Conduct, Performance, Surat Kabar Harian
5
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana yang paling utama bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga pada akhirnya akibat dari kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri terhadap opini publik, maka dalam eksistensinya
untuk
menyampaikaninformasi, media
cetak
tersebut harus
memiliki Surat Ijin Terbit. Media cetak merupakan media massa tertua diantara media massa lain. Ide pembuatan media massa cetak tersebut telah berkembang semenjak zaman Romawi kuno. Walau demikian, kini eksistensi media cetak khususnya di Indonesia kini dipertanyakan. Akankah media massa cetak dapat bertahan di tengah arus perkembangan tekhnologi yang semakin canggih ini?. Melihat persaingan pasarnya, media cetak sebenarnya sedikit “kalah saing” dengan media massa lainnya seperti media Televisi maupun online. Kecanggihan tekhnologi keduanya mampu mempengaruhi masyarakat sehingga menjadi beralih mengkonsumsi media massa ini di bandingkan dengan media cetak demi mendapatkan berita atau informasi yang cenderung cepat saji. Lambat laun jika terus seperti ini, media cetak bisa teancam mati. Sebenarnya sekarang ini media cetak sendiri sudah berada dalam ranah yang tidak menentu seperti “mati segan, hidup pun tak mau”. Era reformasi yang dimulai tahun 1998 juga terjadi di bisnis media sehinga menghasilkan ledakan dalam bisnis media massa, termasuk media cetak. Berbagai bentuk kekangan bagi bisnis ini dilepaskan. Pemerintah mencabut ketentuan SIUP (surat izin usaha penerbitan). Siapa¬pun bisa leluasa terjun ke industri pers ini. Ratusan surat kabar, majalah, tabloid dengan mudah diterbitkan. Saat ini ada ratusan atau ribuan surat kabar baru yang terbit dalam berbagai bentuk. Untuk menyoroti perkembangan bisnis media cetak, baik yang berkaitan dengan tiras maupun iklan, serta strategi redaksi dalam menerobos pasar sebagai titik tolak untuk menganalisis dan membahas strategi manajemen bisnis pers menghadapi persaingan keras dan berbagai langkah untuk mencari peluang agar bisnis media cetak ini bias bertahan hidup dan untung. Ledakan bisnis media cetak itu juga mempengaruhi perkembangan total tiras di Indonesia. Total tiras per 1995 sebesar 13,04 juta eksemplar, dan 6
tahun 1998 mencapai 16,70 juta eksemplar. Pertumbuhan pesat ini tentu tak lepas dari keinginan investor untuk mencoba berbisnis di dunia pers, mengharap bisa memetik untung baik secara finansial maupun keuntungan lain di dunia bisnis informasi ini. Gegap gempitanya bisnis media cetak itu juga dirasakan di daerah. Apalagi sejumlah media cetak sudah melakukan sistem cetak jarak jauh. Seiring dengan ledakan bisnis media dan pertumbuhan media cetak di Indonesia di era reformasi mendapat tantangan dari media lainnya seperti TV, Internet dan Media Online. Data yang dikeluarkan Asosiasi Surat Kabar Dunia, sepanjang 1995-2003, oplah koran turun 5% di Amerika, 3% di Eropa, dan 2% di Jepang. Bila pada 1960-an empat dari lima orang Amerika membaca koran, di tahun 2005 tinggal 2 dari lima orang saja yang masih membaca koran. Yang tiga orang lagi telah terbenam di dunia elektronik atau digital. (Suara Merdeka.com, 2008). Dalam bidang informasi, menguasai pangsa pasar dan masuk dalam persaingan ketat antara perusahaan menjadi bagian terpenting dan tidak bisa dielakkan karena masyarakat penikmat informasi menjadikan berita sebagai kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa diabaikan keberadaannya. Oleh karena itu, kehadiran media informasi baik milik pemerintah maupun swasta sangat menunjang pengadakan informasi dan itu sangat diperlukan. Informasi itu bisa melalui media cetak maupun elektronik. Dalam persaingan media massa, selain media cetak sendiri, media elektronikpun (radio dan televisi) dan media internet walaupun hanya satu persen bangsa Indonesia yang terkait ke internet, juga melakukan persaingan namun tidak separah dengan persaingan media cetak, karena kita mengenal lokalisasi media yang menjadi ancaman langsung bagi media nasional seperti surat kabar daerah, majalah daerah. Karena itu, bisnis surat kabar pada saat ini merupakan bisnis yang menggiurkan bagi pengusaha-pengusaha pers, selama masyarakat Indonesia masih terikat dalam media konvensional, namun hal ini perusahaan pers perlu manajemen yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan dalam persaingan persuratkabaran dewasa ini. Dalam hal ini perusahaan pers yang berusaha menciptakan produk, guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Karena demikian besar dan ketatnya persaingan yang mendominasi dunia usaha dewasa ini, dimana perusahaan berlomba menguasai pangsa pasar. Namun dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan, seringkali perusahaan tersebut dihadapkan pada berbagai kesulitan, misalnya kesulitan merebut pangsa pasar yang
7
lebih luas sebagai akibat dari persaingan antara perusahaan untuk mengatasi keadaan tersebut. Pertanyaan yang sekarang perlu dipikirkan oleh media cetak adalah bagaimana cara bertahan hidup di tengah-tengah persaingan bisnis media ini? Untuk bisa terus eksis dalam dunia informasi, media cetak mau tidak mau harus ikut bergabung dalam industri media massa lainnya (Konglomerasi Media), karena tidak bisa dipungkiri jika alasan sebuah media untuk terus eksis bukan hanya untuk memberi informasi kepada masyarakat namun juga untuk mendapatkan profit. Ada banyak cara yang dapat yang dapat dilakukan para pemilik modal dalam mencapai tujuan mereka, diantaranya dengan pemusatan pememilikan perusahaan pers. Di Indonesia sendiri pemusatan dari kepemilikan usaha mulai menjadi perhatian medio 1980-an (Yasuo Hanazak, 1998). Implikasinya bahwa sekarang hal tersebut ternyata meluas hampir rata di seluruh media massa indonesia, media cetak juga tak kalah bersaing dengan hal tersebut. Para kapitalis mencoba memasuki daerah-daerah baik di dalam atau di luar tempat ia beredar dengan menerbikan media cetak baru. Kompas misalnya, belakangan ini telah menerbitkan beberapa koran daerah seperti Koran Kompas Yogya, Kompas Medan dan lain-lain. Alasan yang tepat yang diambil mereka berjiwa kapitalis dalam penyebaran berita ke daerah-daerah sendiri ialah adanya faktor kedekatan dengan masyarakat. Dimana informasi akan disebarkan adalah informasi yang berkaitan dengan daerah tersebut. Hal tersebut sangat benar, namun ketika dikaji lebih mendalam tujuan dari para pemilik modal tidak lain adalah untuk memperoleh keuntungan. Sehingga terkadang dalam pemberitaan informasi banyak yang kurang mendidik.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana struktur pasar industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta? 2. Bagaimana perilaku perusahaan yang ada dalam industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta?
8
3. Bagaimana kinerja dari industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta? 4. Bagaimana hubungan antara struktur pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri?
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Menganalisis struktur pasar yang terjadi di Industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Menganalisis perilaku perusahaan yang berada dalam industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. Mengukur kinerja industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Menganalisis hubungan antara struktur pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta.
9
BAB II TINJAUAN TEORI
A. TEORI STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE Paradigma Structure-Conduct-Performance (SCP) adalah sebuah paradigma dalam ilmu ekonomi industri yang digunakan untuk menghubungkan elemen-elemen struktur pasar dengan perilaku dan kinerja suatu industri. Structure, mengacu pada struktur pasar yang biasanya didefinisikan oleh rasio konsentrasi pasar. Dimana rasio konsentrasi pasar adalah rasio yang mengukur distribusi pangsa pasar dalam industri. Conduct, merupakan perilaku perusahaan dalam industri. Perilaku ini bersifat persaingan (competitive) atau kerjasama (collusive), seperti misalnya dalam penetapan harga, iklan, produksi, dan predation. Sedangkan Performance atau kinerja adalah ukuran efisiensi social yang biasanya didefinisikan oleh rasio market power (dimana semakin besar kekuatan pasar semakin rendah efisiensi sosial). Ukuran kinerja yang lain adalah keuntungan perusahaan atau profitabilitas. Paradigma SCP didasarkan pada beberapa hipotesis yaitu:(Martin, 2004) 1. Struktur mempengaruhi perilaku, semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin tinggi tingkat persaingan di pasar. 2. Perilaku mempengaruhi kinerja, semakin tinggi tingkat persaingan atau kompetisi maka akan semakin rendah market power atau semakin rendah keuntungan perusahaan yang diperoleh. 3. Struktur mempengaruhi kinerja, semakin rendah konsentrasi pasar maka akan semakin rendah tingkat kolusi yang terjadi,atau semakin tinggi tingkat persaingan/kompetisi maka akan semakin rendah market power-nya. Hasil ketiga hipotesis di atas, menunjukkan struktur pasar mempengaruhi kinerja perusahaan dalam suatu industri. Pada awalnya, paradigma SCP merupakan teori struktur organisasi industri yang dikembangkan oleh Bain tahun 1951 dan hanya digunakan dalam industri manufaktur di Amerika. Setelah itu teori SCP mulai digunakan dalam industri perbankan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara struktur pasar dengan kinerja bank. Kemudian beberapa kajian yang meneliti tentang penggabungan beberapa bank (merger) pada tahun 60-an di Amerika telah mengakibatkan peningkatan konsentrasi pasar (market concentration) karena 10
bank mampu menguasai pasar, sehingga dapat meningkatkan tingkat keuntungannya seperti diungkapkan Gilbert (Martin, 1988). Selanjutnya penelitian dengan paradigma SCP yang dilakukan oleh Caves (Buyung Sarita, 2006) memberikan hasil temuan bahwa semakin tinggi konsentrasi pasar dalam industri perbankan, akan menghalangi masuknya pesaing baru dalam pasar Industri. Di samping itu, peningkatan konsentrasi pasar akan mempengaruhi perilaku bank yaitu dengan melakukan kesepakatan di antara bank dalam industri (tindakan kolusif) seperti adanya kebijakan penetapan harga, sehingga bank yang terlibat dalam kesepakatan ini akan dapat meningkatkan kinerjanya. Hannan, 1991 dan Lucey, 1996 (Buyung Sarita, 2006) juga menegaskan bahwa terdapat hubungan yang positif antara struktur pasar dengan kinerja. Hal ini terjadi karena perusahaan oligopoli dalam industri melakukan kesepakatan kebijakan penetapan harga. Akibatnya, perusahaan-perusahaan tersebut mampu menguasai pangsa pasar yang lebih besar, dan secara tidak langsung akan memperoleh keuntungan ekonomi yang lebih besar juga. Teori Structure Conduct Performance (SCP) meyakini bahwa struktur pasar akan mempengaruhi kinerja suatu industri. Aliran ini didasarkan pada asumsi bahwa struktur pasar akan mempengaruhi perilaku dari perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri secara agregat seperti yang diungkapkan oleh Gilbert (1984). Dari sudut pandang persaingan usaha, struktur pasar yang terkonsentrasi cenderung berpotensi untuk menimbulkan berbagai perilaku persaingan usaha yang tidak sehat dengan tujuan untuk memaksimalkan profit. Perusahaan bisa memaksimalkan profit (P>MC) karena adanya market power, sesuatu yang lazim terjadi untuk perusahaan dengan pangsa pasar yang sangat dominan (dominant position). Menurut Burgess (Bhanu Murty dan Deb, Ashis Taru, 2008), untuk menganalisis industri perbankan dibutuhkan variabel-variabel yang relevan dengan industri perbankan yang diamati yang memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri pada umumnya. Sehingga Burgess mengembangkan apa yang dikemukakan oleh Michael R. Baye, yaitu bahwa hubungan antara Structure-Conduct-Performance sangat dipengaruhi oleh kondisi dasar masing-masing perusahaan. Struktur, perilaku, dan kinerja atau biasa disebut SC-P (Structure-Conduct-Performance) merupakan tiga pilar utama yang dapat digunakan untuk melihat kondisi struktur dan persaingan di dunia industri, termasuk pasar media massa. Struktur pasar media yang kepemilikannya terkonsentrasi sebagaimana indikasi adanya 11
konglomerasi yang terjadi dalam peta persaingan pers daerah di Indonesia dalam praktiknya mempengaruhi perilaku perusahaan media yang secara bersama-sama menentukan kinerja sistem pasar media cetak di tanah air. Dalam industri media, konglomerasi memiliki pengaruh yang cukup kuat, antara lain ditunjukkan melalui pola-pola kerjasama yang dibangun dalam struktur jaringan, sentralisasi sumber informasi dan distribusi, serta homogenisasi sistem keagenan dalam jaringan distribusi dan sirkulasi. Pengaruh konglomerasi tersebut pada akhirnya membentuk karakteristik media yang khas, menunjukkan output produk media dalam struktur pasar oligopoli. Hoskins. dkk (2004), Hiebert. dkk (1991), McQuaill (1992) dan Albarran (1996) mengemukakan 3 kerangka analisis yang dapat menjelaskan berbagai sisi kerja bisnis media. Ketiga kerangka tersebut sekaligus merupakan indikator yang cukup relevan untuk menilai karakteristik industri media karena menyajikan informasi pokok terkait dengan keunikan operasi bisnis media massa. Ketiga kerangka analisis yang dimaksud meliputi struktur ekonomi
(structure),
operasionalisasi perusahaan (conduct), dan kinerja perusahaan (performance). Pendekatan SCP sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Mason (1939) yang kemudian diaplikasikan oleh Bain (1951) melalui studi lintas disiplin (Wirth dan Bloch, 1995). Esensi pendekatan SCP terhadap analisis organisasi industri adalah adanya hipotesis yang menyatakan bahwa performance atau keberadaan pasar (atau industri) dipengaruhi oleh perilaku perusahaan dalam
pasar, sedangkan perusahaan dipengaruhi pula oleh berbagai variabel yang
membentuk struktur pasar (Wirth dan Bloch, 1995).
B. MASA REVOLUSI KOMUNIKASI Perkembangan
tekhnologi
komunikasi
terus
mengalami
peningkatan
dan
perkembangan dari masa ke masa dengan berbagai perubahan yang signifikan. Perkembangan itu juga memengaruhi kehidupan masyarakat baik secara sosial, ekonomi maupun kehidupan politik. Terutama dengan berkembangnya teknologi media baru. Perubahan besar yang dilakukan pada tahun 1980 pada tiga teknologi komunikasi yakni era dimana informasi menjadi hal penting, yaitu telepon, televisi dan jaringan komputer. Death of distance merupakan sebuah istilah yang digunakan pada kemampuan teknologi untuk mencapai orang-orang yang ada di belahan dunia pada setiap saat. Teknologi komunikasi berubah cepat lebih dari setengah abad. Telephone diciptakan pada tahun 1876, transmisi 12
televisi pertama pada tahun 1926 dan computer diciptakan pada pertengahan 1940. Namun dalam perkembangannya teknologi ini berevolusi sejak tahun 1980. Teknologi mengalami evolusi sejak tahun 1980an, perkembangan mobilitas dan kebutuhan dari manusia dalam komunikasi jarak jauh. Telephone merupakan suatu alat yang sangat berguna bagi kehidupan, dalam perkembangan dan revolusi telephone sekarang ini, perkembangan telephone mengalami beberapa fase-fase penting. Jarak yang semakin diperluas, dan teknologi yang semakin canggih, mengubah system komunikasi yang tak lagi bertatap muka kini dapat dengan melalui telpon. Sama halnya dengan telephone, televisi juga mengalami perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada. perkembangan televisi dimulai ketika pada akhir perang dunia kedua, hanya ada sekitar 8000 rumah di belahan dunia yang memiliki televisi. Pada tahun 1996, lebih dari 840 juta atau dua pertiga rumah didunia memiliki televisi. Televisi tidak mengalami perubahan lebih dari 50 tahun, hanya program-program televisi yang terus mengalami perubahan dengan adanya satelit komunikasi.
Tahun 1962 peluncuran Telstar, satelit pribadi, ketika itu
mentransmisikan pemakaman presiden John F. Kenedy. Pada 1988 peluncuran PanAmsat, swasta pertama yang memiliki satelit komersial internasional. Sekarang, semua berita dapat disiarkan pada hari kejadiannya diantaranya runtuhnya tembok berlin, sidang vonis O.J Simpson, jutaan penonton melihat kejadian itu melalui televisi. Akhir tahun 1980, satelit komunikasi mulai masuk ke rumah-rumah dan ketika itu biaya yang dikeluarkan menjadi tidak mahal dengan berbagai pilihan channel. Dan pertengahan 1990 perubahan besar terjadi yakni mulai mentranmisikan televisi dalam digital bukan analog, bentuk, banyak channel yang akan ditransmisikan, dari satelit ke kabel atau melalui udara. Jadi, revolusi televisi terjadi dengan adanya perubahan-perubahan nyata dalam pilihan channel dan peralihan menuju televisi menggunakan system digital bukan analog. Channel televisi bisa diakses hingga enam channel dengan pilihan dua higga tiga channel. Dengan adanya satelit komunikasi juga memudahkan kehidupan manusia dalam hal penerimaan informasi serta biaya yang dikeluarkan pun tidak besar ketika itu. Revolusi computer berkembang cepat, kita ketahui bahwa segala sesuatu bisa dikendalikan oleh system komputerisasi karena system computer bisa ditanam disuatu alat atau system tertentu. Peningkatan daya computer mengikuti hukum Moore, di tahun 1965 13
Moore meramalkan bahwa kekuatan computer akan berlipat ganda setiap 18 bulan sampai dua tahun. Dengan adanya penemuan chip. 486 chip dibeli sekitar tahun 1994. Bisa melakukan sampai 200 juta perhitungan per detik. Menurut perkiraan intel, chip akan seribu kali lebih kuat. Penggunaan internet tumbuh pesat di tahun 1980 dan awal 1990, berlipatganda setiap tahun, tahun 1993 sampai 1994. World wide web memungkinkan mmengakomodasi grafik online, suara dan gambar bergerak lebih dari teks, membuat internet lebih fleksibel dan menarik untuk dilihat. Marc Anderson, programmer muda dan temantemannya di universitas Illinois. Mereka mengembangkan grafikal web browser, yang memudahkan kita dalam hal pilihan menu bahkan kita dapat mengakses kedua halaman yang ada di computer berbeda di belahan dunia lain. Namun bukan hanya memudahkan, terdapat beberapa konsekuensi yang akan dihadapi dalam transformasi teknologi ini, pertama internet berpotensi melipatgandakan daya komputasi dengan computer yang berbeda. Kedua, “informasi global yang serba cepat”. Kedatangannya bukan hanya informasi global yang baru artinya komunikasi bukan hanya sumber informasi global baru pada skala besar. Ketiga, internet telah menghasilkan sebuah industry baru yang kuat. Revolusi komunikasi yang terjadi pada ketiga alat komunikasi, yakni telephone yang merupakan teknologi komunikasi tertua, televisi dan computer yang berguna dan membantu kehidupan manusia. hingga kini ketika alat telekomunikasi tersebut terus berkembang. alat-alat komunikasi yang multifungsi. Antony Gidden mengatakan bahwa adanya time-space distantiation. Dimensi waktu dan ruang dalam kehidupan manusia melebar dengan seiring adanya sejarah perkembangan manusia. dalam masyarakat tradisional, orang-orang berkomunikasi secara langsung (face to face) karena dibatasi oleh time and space, namun dalam masyarakat modern tidak terhambat lagi adanya time-space dalam kehidupan manusia. perubahan pertama yakni adanya sarana transportasi yang menghubungkan tempat yang satu ke tempat yang lain, yang kemudian dikembangkan membentuk teknologi komunikasi. Masyarakat tradisional menyimpan berbagagi informasi yang kemudian diturunkan kepada generasi selanjutnya. Dan diperkuat dengan adanya sebutan „Global Village‟, „Death of Distance‟, dan „timeless time‟. Expansion and compression of space and time diistilahkan dengan dua sisi mata uang yang sama. Expansion adalah meningkatknya kontrol atas waktu dan ruang oleh setiap unit sosial. Sedangkan compression adalah privatisasi unit lokal untuk menjadi unit yang lebih kecil. 14
Kecenderungan yang diciptakan yakni terjadinya socialization ruang individu dan sebaliknya juga terjadi individualization ruang sosial individu. Kecenderungan kedua mengatakan bahwa terjadiindividualization dan privatization. Kita mencoba melepaskan diri kita dari lingkungan sosial tidak langsung kita juga telah melibatkan diri kita ke dalam lingkungan itu. Kecenderungan socialization and individualization tidak dapat berjalan bersamaan. Maka dari itu mereka merupakan ancaman sosial atas privasi manusia dan di sisi lain mereka merupakan syarat untuk melengkapi komunikasi sosial dan informasi di kehidupan semakin privat ini.
C. DINAMIKA INDUSTRI MEDIA Media tidak dapat dipisahkan dari hubungannya antara swasta dan ruang publik. Media memiliki peran dalam masyarakat sehingga tak heran jika media menjadi perebutan. Karena mengendalikan media sama saja dengan mengendalikan publik. Adanya ruang publik adalah salah satu hal yang membuat posisi media begitu pentiing stetapi juga keterlibatan publik sehiingga berperan penting dalam demokrasi. Dengan menggunakan kekuatan media, akhirnya ide-ide swasta dapat dengan mudah tersampaikan dan menjadi opini public. Adanya perkembangan media saat ini memungkinkan adanya global village seperti yang dikemukakakn Mc Luhan yang memungkinkan sebuah keadaan dimana adanya perkembangan teknologi dan industri media menyebabkan masyarakat dapat menonton hal yang sama di TV yang dapat diakses di TV lokal. Permasalahan media diantaranya : Keakuratan berita dan perlindungan sumber. Keakuratan berita sering kali diragukan dalam sistem demokrasi, sebab setiap orang memeiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapar serta informasi. yang berimplikasi sebagai alat yang powerful dalam menciptakan opini dan propaganda. 1. The medium and the message : Inseparable duo Mc Luhan berpendapat bahwa medium is the message, bahwa sekarang bukan lagi isi pesannya yang merupakan sebuah pesan, namun media itu sendiri yang merupakan sebuah pesan. Mc Luhan menggunakan ini untuk mengetahui dan mentransformasi evolusi media di masyarakat serta dampak yang ditimbulkannya. Dari telegraf ke media cetak dan sekarang internet, manusiapun yang memproses informasi mengalami perubahan. 15
2. Manufacturing content, manufacturing consent Kasus media di AS, menganalisis media dalam hal struktur kelembagaan dan hubungannya saat beroperasi. Menurut Herman dan Chomsky, media melayani dan mempropaganda atas nama kepentingan sosial yang mengendalian dan keuangan mereka. Media cetak, radio, televisi merupakan bisnis yang menguntungkan. Media sebagai propaganda, hal ini menunjukkan bahwa media dapat digunakan sebagai alat untuk mempropaganda. Terdapat lima filter yang membuat seseorang melakukan propaganda diantaranta: tingginya konsentrasi pemilik media hanya untuk keuntungan perusahaan. Kedua, iklan, sebagai satu-satunya sumber pendapatan media. Ketiga, sumber – media massa dituntut untuk menjadi simbolisasi hubungan dengan sumber yang powerful informasi pada kebutuhan ekonomi. Keempat, flak dan the enforces – flak disini merujuk pada respon negative kepada program dan statement yang diberikan media, keduanya digunakan sebagai agenda mengadvokasi masyarakat dengan menggunakan media. C. TANTANGAN DAN PELUANG MEDIA CETAK Tantangan akan datang ketika di dalamnya terdapat kompetitor yang menciptakan persaingan. Ini terjadi pada media cetak yang saat ini mengganggap media online sebagai batu sandungan mereka. Tantangan terbesar bagi media cetak adalah bukan melawan media online itu
sendiri
namun
menyelaraskan
dirinya
dengan
perkembangan
media online yang masif dan “digandrungi” masyarakat dalam memperoleh informasi. Menjadi tantangan tersendiri bagi media cetak ketika harus membuat inovasi dan terobosan baru dengan cara menyelaraskan dengan teknologi internet yang menjadi keunggulan media online. Kita dapat mengambil contoh media cetak Kompas yang memanfaatkan keunggulan komparatif namun fleksibel, yaitu menyediakan fasilitas QR Code yang memungkinkan pembaca mengakses data digital artikel yang dimaksud. Ramuan cetak dan digital ini cukup menjawab habit multiplatform komunitas pembacanya. Namun demikian, walaupun media cetak saat ini tengah bersaing dengan media online, peluang mengenai nasib media cetak kedepannya masih ada dan terbuka lebar. Mengingat media cetak merupakan pioneer bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan berita. Ada pula faktor lain yang menjadikan peluang media cetak untuk tetap eksis dan menjadi mainstream informasi dan berita, yaitu seperti ilustrasi shutterstockbahwa membaca media cetak seperti koran dan majalah sudah menjadi kebudayaan dan kebiasaan masyarakat 16
sejak dulu. Salah satunya sebagai teman dalam ritual meminum teh atau kopi di pagi hari. Ini menunjukkan bahwa masyarakat membaca media cetak bukan hanya untuk mendapatkan informasi dan berita tapi sudah menjadi suatu kebiasaan rutin. Walaupun telat sehari dalam pemberitaan, keakuratan content informasi dan berita media cetak dinilai lebih unggul dibanding dengan media online. Hal ini disebabkan media cetak lebih matang dalam menyajikan sebuah informasi dan berita karena waktu untuk mengolah dan mendapatkan keakuratan
sebuah
informasi
dan
berita
lebih
banyak.
Beda
halnya
dengan
media online yang terkadang hanya mengejar waktu tayang tanpa memedulikan kualitas informasi dan berita yang disajikan. Sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan atau mengkonsumsi informasi dan berita yang berkualitas dan akurat akan tetap mengandalkan media cetak sebagai sumber utama. Terkait dengan tantangan media cetak untuk lebih menyelaraskan dengan teknologi internet seperti yang dilakukan KOMPAS dengan QR Code-nya, media cetak akan mendapatkan porsi yang sama dengan porsinya saat ini sebagai sumber ionformasi dan berita. Tentunya dengan inovasi dan terobosan baru. Namun, Jika sebuah media cetak tetap mempertahankan sifat konvensional seperti yang masih terjadi pada beberapa media cetak di Indonesia, maka tak mustahil jika media online akan menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan sebuah berita dan informasi. Inovasi yang harus media cetak lakukan agar dapat terus eksis dan bukan malah semakin kritis adalah dalam hal layout yang dibuat menarik perhatian pembaca (dengan colourfull), porsi informasi dibuat lebih lengkap, konten berita lebih fenomenal-faktual-menarik, serta media cetak tersebut haruslah memiliki manajemen yang cerdas dalam mengatur distribusi, iklan, produksi, dsb. Sehingga semakin tinggi profit (banyaknya pembaca) juga semakin berkualitas tingkat produktivitas medie cetaknya. D. INDUSTRI MEDIA DI INDONESIA Dimulai dari tahun 1980an ketika beberapa orang non-jurnalis mendirikan sebuah media, seperti partai golkar, partai politik Harmoko yang memiliki pos kota. Presiden Soeharto masih mengontrol media. Regulasi ynag ditetapkanpun sangat ketat. Beberapa surat kabar dilarang bahkan dipaksa tutup seperti yang terjadi dengan majalah tempo yang mengalami pencabutan izin. Setelah era Soeharto, muncullah masa reformasi yang mengubah seluruh tatanan kehidupan secara utuh, namun pada akhirnya industri media pun mengalami 17
perkembangan yang pesat dan harus dapat bertahan hidup ketika ada banyaknya media yang berkembang. perubahan tersebut diantaranya : Pertama, adanya konvergensi media, konvergensi ini menyatukan/bergabungnya dua perusahaan media menjadi satu dibawah satu kontrol dan satu pengawasan. Contohnya Trans TV, trans 7 dan situs media online detik.com telah melakukan konvergensi dengan merambah ke bidang lain. Atau konvergensi yang dilakukan oleh group Kompas. Kedua, konglomerasi industri media di Indonesia.industri media yang ada sekarang ini bukan hanya masuk ke dalam insurtri media, namun berkembang dan merambah ke bidang lain. Seperti bisnis property, seperti yang terjadi pada CT Group dengan bisnis banknya dan bisnis propertinya. Ketiga, media lokal merupakan media yang dianggap paling edektid bagi masyarakat dengan informasi yang lebih relevan. Seperti MNC Froug yang memiliki sekitar 19 stasiun TV lokal dan Jawa pos memiliki 120 stasiun TV lokal. Keempat, pengadopsian internet mengubah cara bekerja pelibatan industri media dan warganegara. Pertumbuhan internet ini tidak secara merata ke seluruh negeri karena hanya terpusat ke beberapa pulau. Terakhir, situasi dimana peran dan posisi warganegara dalam sektor media di Indonesia melemah. Dengan adanya motif ekonomi terhadap pembentukan media, seringkali warganegara tidak lagi dipandang sebagai warganegara namun sebagai konsumen belaka. Konglomerasi merupakan karakteristik dari perkembangan industri media, yang kemudian lambat laun menganggap audiensnya bukan lagi sebagai warganegara namun lebih kepada konsumen yang dapat memenuhi kepentingan elit-elit kapitalis yang dapat membahayakan peran publik di media dan media tidak lagi mementingkan warganegara dalam pembentukan kerja media. Media pada akhirnya menjadi sebuah perebutan berbagai kelompok kepentingan, dari politikus dan bisnis berjuang untuk mendapatkan kontrol dan pengaruh. Karena menguasai media sama dengan menguasai publik. Pertumbuhan industri media tidak bisa lepas dari sistem ekonomi politik. seperti yang terjadi di Indonesia, perubahan situasi politik da ekonomi berdampak dapa dinamika industri media. Tidak hanya media yang sekarang digunakan sebagai kendaraan bagi kepentingan politik tetapi juga alat bisnis yang powerful. Bahkan politik dan bisnis seakan dikawinkan di industri media. Dalam dinamika politik, warganegara dilihat sebagai seorang pemilih dan bisnis melihat warganegara sebagai seorang konsumen. Keduanya merfleksikan bagaimana keadaan media saat ini. media tidak menyedia tempat bagai warganegara untuk dapat 18
berhubungan, merefleksikan dan terlibat didalamnya. Di dalam mempelajari ini, terdapat dua tantangan yang mendasarinya. Pertama : publicness media. Pengawasan untuk lebih mengkritik menuju pada konsekuensi yang tidak diinginkan pada bisnis media. Yang kedua media penting sebagai pilar keempat, yang memainkan peran penting dalam negara demokrasi meskipun sekarang bisnis media telah keluar dari fungsinya ketika media telah bergantung pada ekonomi. Pada dasarnya, konten semua media di Indonesia adalah sama. Keberagaman informasi dihilangkan karena pertumbuhan konsentrasi kepemilikan media. Pemilik media merupakan politikus juga, kemudian media mengekspos beberapa isu politik yang dikontrol oleh kekuatan kelompoknya. Mereka mengontrol apa yang dilihat atau didengar dan dibaca warganegara. Kepentingan publik tidak sepenuhnya disampaikan karena media mengontrol konten pada berita publik. Regulasi media di Indonesia selalu mengalami perubahan, merefleksikan kehidupan politik di Indonesia. Tidak ada aturan yang spesifik untuk mengontrol konsentrasi media. UU penyiaran No. 32/2002 artikel 18 menyatakan bahwa kepemilikan silang radio, televisi dan institusi media cetak harus dibatasi, tetapi tidak secara jelas bagaimana pembatasan itu apakah dengan cara paksa atau cara-cara kepemilikannya yang harus dibatasi. Sejak reformasi tahun 1998, media di Indonesia mengalami perubahan yang dramatis, hingga 1998, terdapat 279 perusahaan media dan hanya terdapat lima stasiun televisi dan kemudian bertambah hingga terdapat 20 stasiun televisi lokal dan meningkat hingga tiga kali lipat untuk perusahaan media cetak. Ini juga merupakan dampak dari adanya globalisasi pada media, tidak hanya pertumbuhan asosiasi periklanan glonal dan teknologi komunikasi yang memfasilitasi lintas batas yang bukan hanya mengontrol tetapi juga menyeragamkan konten. Budaya dan ideologi di dalam proses globalisasi sebagian besar berhubungan dengan gaya hidup dan melemahkan rasa saling membantu di dalam kehidupan bermasyarakat. Industri media di Indonesia telah berkembang denga pesat dan telah menjadi bisnis yang berorientasi pada keuntungan, membentuk kebutuhan publik dan kepentingan masyarakat. hak-hak yang dimiliki oleh warganegara adalah hak terhadap akses informasi tanpa sebuah opengecualian terhadap pengembangan dan transformasi kehidupan mereka sendiri. Kedua, akses warganegara terhadap infrastuktur media, terakhir akses warga
19
terhadap sarana yang mempengaruhi kerangka peraturan. Dan pelibatan warganegara dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan manusia. industri media di Indonesia pada dasarnya hanya mencari keuntungan belaka, perkembangan industri media di Indonesia memiliki motif profit di industri media yang akan mengubah karakter publik. Industri ini kemudian mengembangkan industri media di daerahdaerah namun tetap saja infrastuktur media dan distribusinya tidak merata. Akibatnya publiklah yang mengalami berbagai kerugian dengan adanya tayangan dengan kualitas rendah. Non edukasi tanpa adanya pilihan lain. Hal ini pada akhirnya memberikan respon kepada TV lokal dan radio untuk berinisiatif dan menyebar di tahun 2005-2008. Maraknya media komunitas menggambarkan bahwa media telah gagal dalam menangani berbagai kebutuhan sosial masyarakat. media lokal pada akhirnya memiliki dampak yang luar biasa dalam mengembangkan jarngannya contohnya adalah DKI Pos dari 20 stasiun TV lokal di seluruh Indonesia, Sindo TV bagian dari MNC memiliki 17 stasiun televisi lokal. Dengan perkembangan seperti di atas, baik dalam jumlah maupun jenisnya, mustahil semua media massa menguasai seluruh pasar yang ada. Sebaliknya, kecil sekali kemungkinan hanya satu media massa dapat menguasai seluruh pasar, dalam arti memenuhi segala macam tuntutan pasar, karena tuntutan pasar juga sangat bervariasi. Kompetisi telah menjadi kata kunci dalam kehidupan media massa saat ini.Keadaannya menjadi semakin kompleks, karena mencakup kompetisi tiga kelompok yaitu: Pertama, antara media cetak baik dari jenis yang sama maupun yang berbeda jenis; Kedua, antara media elektronik baik audio (radio) maupun audio-visual (televisi); serta Ketiga, antara media cetak di satu pihak dengan media elektronik di pihak lain. Dalam memperebutkan pangsa pasar, kompetisi media massa tidak hanya meliputi aspek isi, penyajian berita atau bentuk liputan lainnya, tetapi juga aspek periklanan. Hal tersebut dipersulit pula oleh perubahan tuntutan pasar (konsumen). Juga perubahan dalam cara, gaya dan strategi kompetisi yang digunakan masing-masing media massa sebagai respons terhadap tuntutan pasar.
20
E. KERANGKA PEMIKIRAN
LATAR BELAKANG
PERUMUSAN MASALAH
TINJAUAN TEORI STRUCTURE-CONDUCT-PERFORMANCE
HIPOTESIS
VARIABEL-VARIABEL STRUKTURAL
CONCENTRATION RATIO
MARKET SHARE
PERILAKU
RETURN ON ASSET (ROA)
PROFIL INDUSTRI SURAT KABAR HARIAN
JUMLAH PEMBACA
PENDAPATAN IKLAN
VARIABEL-VARIABEL NON- STRUKTURAL
21
JUMLAH PELANGGAN
F. HIPOTESIS PENELITIAN 1. Struktur pasar pada industri surat kabar harian diduga berbentuk oligopoly. 2. Konsentrasi pasar sebagai proksi struktur pasar berpengaruh secara positif terhadap ROA sebagai proksi kinerja. 3. Pangsa pasar sebagai proksi struktur pasar berpengaruh secara positif terhadap ROA sebagai proksi kinerja.
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh variabel-variabel yang saling berhubungan. Selain itu metode deskriptif digunakan untuk menganalisis struktur, perilaku dan kinerja dari industri surat kabar harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pendekatan structure-conduct-performance (SCP), serta untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja industri SKH dengan menggunakan analisis regresi dengan metode panel data. B. VARIABEL PENELITIAN 1. Variabel Struktural a. Analisis Struktur Variabel rasio konsentrasi (Concentration Ratio/CR) Untuk melihat struktur pasar industri maka dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat konsentrasi dari industri tersebut. Pengukuran tingkat konsentrasi bias menggunakan indeks konsentrasi parsial berupa konsentrasi 4 perusahaan terbesar, 8 perusahaan terbesar dan 20 perusahaan terbesar. Dalam penelitian ini akan digunakan variable CR4 yaitu rasio konsentrasi 4 perusahaan terbesar untuk mengukur tingkat konsentrasi pada industri Koran harian ini. Variabel yang akan dijadikan ukuran konsentrasi adalah variabel jumlah tiras/oplah harian yaitu dengan menjumlahkan tiras empat Koran harian terbesar dalam industri media cetak dibagi dengan total tiras dari keseluruhan Koran harian yang beredar di Propinsi DIY.
CR4 =
Variabel Market Share Pangsa pasar dihitung dengan memperhitungkan total tiras (oplah) yang dimiliki oleh sebuah surat kabar harian relatif terhadap total tiras yang ada di DIY dalam industri SKH dengan satuan persen (%). Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, 23
berkisar antara 0 hingga 100 persen dari total penjualan seluruh pasar. Menurut literatur neo-klasik, landasan posisi pasar perusahaan adalah pangsa pasar yang diraihnya.
Pangsa Pasar =
b. Analisis Perilaku (Conduct) Tahap analisis SCP yang kedua adalah analisis perilaku. Elemen perilaku dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu strategi harga, strategi produksi, strategi distribusi dan terakhir strategi promosi. Perilaku perusahaan-perusahaan media cetak ini akan dijelaskan secara deskriptif karena keterbatasan data sehingga tidak memungkinkan dilakukan analisis secara kuantitatif. c. Analisis Kinerja Variabel profitabilitas (Return on Asset/ROA) Variabel ROA mewakili profitabilitas perusahaan sebagai variabel dependen. Pemilihan variabel ROA ini karena ROA adalah variabel yang paling mungkindigunakan dalam menggambarkan profitabilitas industri surat kabar.
ROA =
2. Variabel Non-Struktural a. Jumlah Pembaca (REA) adalah jumlah pembaca surat kabar harian tertentu, variable ini berbeda dengan jumlah tiras maupun pelanggan. b. Pendapatan Iklan (ADV) adalah jumlah pendapatan surat kabar harian yang berasal dari iklan, baik iklan kecil maupun iklan lainnya yang terdapat dalam surat kabar tersebut. c. Jumlah Pelanggan (CUS) adalah jumlah pelanggan tetap surat kabar harian tertentu. C. JENIS DAN SUMBER DATA Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel atau disebut data longitudinal yaitu sekelompok data individual meliputi data 7 perusahaan surat kabar harian yang terbit dan beredar di DIY 2011 sampai dengan 2013. Pemilihan 24
periode tersebut semata-mata untuk alas an ketersediaan data. Data diperoleh dari Laporan dan Publikasi seperti Dewan Pers, AC Nielsen, data yang diperoleh dari alamat website bank yang bersangkutan serta data lain yang dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti. Surat kabar harian (SKH) yang dijadikan objek penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Daftar SKH yang menjadi obyek penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama SKH Kedaulatan Rakyat Harian Jogja Tribunnews Kompas Republika Suara Merdeka Koran Sindo Koran Merapi Jawa Pos
D. ALAT ANALISIS 1. Metode Panel Data Data panel atau disebut data longitudinal adalah sekelompok data individual yang diteliti selama rentang waktu tertentu. Sebagai hasilnya data set panel akan berisikan informasi observasi setiap individual data sampel. Data panel dapat berguna bagi peneliti untuk melihat dampak ekonomis yang tidak bias terpisahkan antar setiap individu dalam beberapa periode. Keuntungan lain dari penggunaan data panel adalah penyatuan informasi dari data cross section dan data time series yang akan menguarangi permasalahan yang timbul akibat hilangnya variabel. Dalam data panel, hilangnya suatu variable akan tetap menggambarkan perubahan lainnya akibat penggunaan data time series. Selain itu, penggunaan data yang tidak lengkap (unbalanced data) tidak akan mengurangi ketajaman estimasi karena penggunaan dummy dalam metode Least Squares Dummy Variables (LSDV) akan mengatasi data yang berantakan tersebut (Gujarati 2002). Namun selain menguntungkan data panel dalam penggunaannya akan menambahkan dimensi kesulitan baru dari spesifikasi model, yaitu meliputi gangguan dari cross section, time series, dan kombinasi keduanya. Estimasi model dengan menggunakan data panel terbagi menjadi 3 yaitu: 25
1. Teknik pertama menggunakan data yang dipool kemudian diestimasi adalah merupakan penggunaan metode Ordinary Least Squares (OLS) atau metode Common. Koefisiennya menggambarkan dampak variable independen terhadap variable dependen konstan untuk setiap cross section dan time series. Di luar penggunaannya yang sederhana, metode OLS memiliki pembatasan-pembatasan tertentu (restriction) terutama pada asumsi klasik. Asumsi koefisien slope dan intersep yang konstan di setiap waktu tidaklah realistis dalam menggambarkan kenyataan sebenarnya yang dinamis. Artinya metode ini tidak memperhitungkan „nature‟ dari perubahan yang terjadi di setiap cross section, sehingga kompleksitas kenyataan sebenarnya tidak dapat dicerminkan dalam metode ini. 2. Metode kedua adalah metode Fixed Effect Model (FEM). Metode ini memiliki beberapa kemungkinan asumsi yang bisa digunakan peneliti berdasarkan kepercayaannya dalam memilih data, seperti: Intersep dan koefisien slope konstan dari setiap cross section di sepanjang waktu. Error term diasumsikan mampu mengatasi perubahan sepanjang waktu dan individu. Asumsi ini mengikuti asumsi klasik dalam metode OLS. Koefisien slope konstan namun intersepnya bervariasi di setiap cross section. Koefisien slope konstan namun intersepnya bervariasi di setiap individu dan di setiap waktu. Seluruh koefisien baik slope maupun intersep bervariasi di setiap individu. Intersep dan slope bervariasi di setiap individu dan setiap waktu. Koefisien fixed effect di setiap industri akan menunjukkan perbedaan atau keunikan di antara objek penelitian (individu) atau di antara tahun yang diamati. 3. Metode yang ketiga adalah metode yang disebut dengan Random Effect (REM). Hal ini disebabkan karena variasi dalam nilai dan arah hubungan antar tempat diasumsikan random, namun ditangkap dan dispesifikasikan dalam bentuk kesalahan secara eksplisit. Model ini mengkombinasikan error yang dihasilkan oleh data cross section dan time series. Jika model fixed memiliki nilai intersep yang pasti di seluruh cross section, model random mewakili nilai rata-rata di seluruh intersep baik cross section atau time series. 2. Model Analisis Model yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada model Weiss yang menyatakan bahwa model yang benar untuk menganalisa persaingan dalam sebuah industri adalah model yang menggabungkan variabel pangsa pasar dan konsentrasi dalam satu model. Model ini digunakan oleh Smirlock, 1985 yang mempengaruhi sebagian besar pembentukan 26
model dalam penelitian ini. Dengan demikian maka pangsa pasar dan konsentrasi adalah variabel independen sebagai proksi dari variabel struktur pasar yang akan diuji pengaruhnya terhadap kinerja industri SKH sebagai objek penelitian ini. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Smirlock yang disesuaikan. Penyesuaian terjadi pada variabel lain yang telah terbukti mempengaruhi profit pada penelitian sebelumnya. Secara umum, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah : ROA = α0 + α1MS + α2CR + α3 (MS.CR) + ∑ αiZi Dimana : ROA = Return on Asset MS = Market Share CR = Concentration MS.CR = perkalian antara MS dengan CR Z = vektor dari variabel kontrol tambahan Guna dari persamaan diatas adalah untuk membedakan apakah profit yang dihasilkan berasal dari kolusi, diferensiasi produk atau efisiensi. Tanpa menggunakan variabel interaksi MSCR maka analisa profitabilitas dapat dilakukan. Apabila α1 > 0 dengan α2= 0, maka peningkatan pangsa pasar merupakan hasil dari diferensiasi produk yang dilakukan. Dimana dengan melakukan diferensiasi produk maka perusahaan akan memiliki kekuasaan pasar (market power) dan dapat menaikkan harga. Industri yang seperti itu mendukung differentiation hypothesis. Sedangkan industri dengan α2 > 0 dan α1 = 0 menandakan bahwa profit yang dihasilkan dalam industri tersebut merupakan hasil dari kolusi yang dilakukan perusahaan dalam industri, sehingga profit hanya akan berhubungan secara positif dengan konsentrasi pasar. Industri yang seperti itu mendukung traditional hypothesis. Sedangkan dalam sebuah industri yang efisien, maka profitabilitas hanya merupakan hasil dari efisiensi. Sehingga cara untuk meningkatkan profitabilitas hanya dengan cara meningkatkan efisiensi. Perusahaan yang efisien akan dapat meningkatkan pangsa pasarnya sehingga industri yang terdiri dari perusahaan yang efisien cenderung akan terkonsentrasi. Apabila profit lebih karena merupakan hasil dari efisiensi maka pangsa pasar dan konsentrasi tidak benar-benar mempengaruhi profit, α1 = 0 dan α2 = 0, karena hubungan antara pangsa pasar dan konsentrasi terhadap profitabilitas adalah palsu.
27
Variabel MSCR digunakan untuk membuktikan secara lebih lanjut apakah benar profit merupakan hasil dari kolusi. Hasil penelitian variabel ini digunakan untuk mempertegas penolakan maupun penerimaan traditional hypothesis. Apabila profit merupakan hasil dari kolusi maka α3 > 0, yang berarti bahwa pembagian profit akan meningkat sesuai dengan proporsi pangsa pasar terhadap konsentrasi industri. Dan apabila kolusi tidak terjadi dalam sebuah industri maka α3 < 0. Variabel Z yang disesuaikan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Z = α4REA + α5ADV + α6 CUS Dimana: REA = Jumlah pembaca ADV = Pendapatan iklan CUS = Jumlah pelanggan Sehingga secara umum, model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ROA = α0 + α1MS + α2CR + α3 (MS.CR) + α4REA + α5ADV + α6 CUS Apabila dijelaskan secara lebih spesifik sesuai dengan hipotesis yang dibangun, maka model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Traditional Hypothesis ROA = α0 + α2CR + α4REA + α5ADV + α6 CUS b. Differentiation Hypothesis ROA = α0 + α1MS +α4REA + α5ADV + α6 CUS c. Efficient Hypothesis ROA = α0 + α1MS + α2CR + α4REA + α5ADV + α6 CUS d. Traditional Hypothesis dan pembuktian ada tidaknya kolusi ROA = α0 + α1MS + α2CR + α3 (MS.CR) + α4REA + α5ADV + α6 CUS
28
E. UJI STATISTIKA DAN EKONOMETRIKA Setelah mendapatkan parameter estimasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap parameter estimasi tersebut agar suatu model dikatakan baik. Pengujianpengujian tersebut yaitu uji statistik terhadap model penduga melalui uji F dan pengujian untuk parameter-parameter regresi melalui uji t serta melihat berapa persen variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabelvariabel terikatnya melalui koefisien determinasi (R-Squared). Uji ekonometrika yang dilakukan antara lain uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji R-Squared (R2) Mengukur tingkat keberhasilan model regresi yang digunakan dalam memprediksi nilai variabel terikat. Nilai R2 memiliki dua sifat yaitu memiliki besaran positif dan besarannya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1. Jika R2 sebesar nol maka hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel terikat dengan variable bebas. Sedangkan jika R2 sebesar satu maka terdapat kecocokan yang sempurna antara variabel terikat dengan variabel bebas. Selain nilai R2 terdapat juga nilai Adjusted-R2. 2. Uji F Probability F-statistik digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara keseluruhan dari variabel bebas terhadap ROA. Apabila probability F-statistik kurang dari α (prob<α), maka kesimpulannya adalah tolak H0, artinya minimal ada satu variabel bebas yang mempengaruhi ROA secara nyata. Namun sebaliknya jika probability F-statistik lebih besar dari α (prob>α), maka dapat disimpulkan terima H0, artinya tidak ada variabel bebas yang berpengaruh terhadap PCM. 3. Uji t Probability t-statistik menunjukkan besarnya pengaruh nyata untuk masing-masing variabel. Apabila probability untuk masing-masing variabel bebas bernilai lebih kecil dari α (prob<α), maka dapat disimpulkan variabel bebas tersebut berpengaruh nyata. Begitu pula sebaliknya, jika probability lebih besar dari α (prob>α), maka variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi ROA. Dalam melakukan analisis metode OLS perlu diperhatikan masalah pelanggaran asumsi klasik. Model persamaan yang baik harus terhindar dari pelanggaran asumsi linier klasik. Pelanggaran yang harus dihindari dalam proses pengujian model
29
persamaan regresi adalah multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas (Gujarati, 1978). 4. Uji Normalitas Uji ini dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30, karena jika sampel lebih dari 30 maka error term akan terdistribusi normal. Uji ini disebut Jarque-Bera Test. Nilai probabilitasnya dijadikan acuan untuk menerima atau menolak H0. Jika nilai probabilitasnya > taraf nyata maka terima H0, maka kesimpulannya error term terdistribusi normal. 5. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas didefinisikan sebagai adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas pada model persamaan. Multikolinieritas dapat menyebabkan koefisien variabel bebas cenderung tidak signifikan terhadap variabel respon. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat koefisien korelasi antar variabel bebas yang terdapat pada matriks korelasi. Jika terdapat koefisien yang lebih besar dari │0,8│maka dapat disimpulkan terjadi multikolinieritas pada model persamaan yang digunakan. 6. Uji Autokorelasi Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi yang terjadi antara unsur gangguan (galat) pada tahun sekarang dengan galat tahun sebelumnya. Autokorelasi bisa terjadi pada data deret waktu (time series). Pengujian autokorelasi dapat diketahui dengan menggunakan Breusch-godfrey serial Correlation LM Test, yang hasil kesimpulannya dapat diketahui dari nilai Probability Obs*R-squared. Jika nilai Probability Obs*R-squared lebih kecil dari taraf nyata, maka terjadi autokorelasi di dalam model persamaan. Begitu pula sebaliknya, jika nilai Probability Obs*R-squared ternyata lebih besar dari taraf nyata maka tidak terjadi autokorelasi pada model persamaan yang digunakan. 7. Uji Heteroskedastisitas Suatu fungsi dikatakan baik apabila memenuhi asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) atau memiliki ragam error yamg sama. Heteroskedastisitas tidak merusak ketakbiasan dan konsistensi dari penaksir OLS, tetapi penaksir tadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar (yaitu asimtotik) (Gujarati, 1978). Gejala adanya heteroskedastisitas dapat ditunjukkan oleh probability Obs* R – Squared pada uji White Heteroskedasticity. 30
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. ANGGARAN BIAYA No I 1.
II 1.
2.
5.
Jenis Kegiatan
Volume
Satuan
Harga Satuan
Biaya langsung Personil/Upah/Honor Tim Peneliti Ketua Tim Sekretaris Tim Anggota Tim
4 5 8
OB OB OB
200.000 150.000 100.000
800.000 750.000 800.000 2.350.000
Biaya Langsung Nonpersonil/Operasional Perjalanan Dinas Penjaringan Data a. Tim Peneliti (3 or) dan BPS b. Sewa kendaraan untuk jumput data
6 2
oh hari
100.000 200.000
600.000 400.000 1.000.000
Disain model dan entri data a. Entri data kuantitatif b. Analisis data kuantitatif c. Koordinasi utk penys laporan d. Konsumsi koordinasi tim
60 60 10 20
ok ok oh ok
10.000 15.000 50.000 15.000
600.000 900.000 500.000 900.000 2.900.000
Seminar a. Honor Pembahas/Nara sumber b. Konsumsi Persidangan
2 20
OH OH
400.000 50.000
800.000 1.000.000 1.800.000 7.050.000
Jumlah Operasional III 1. 2. 3.
Jumlah
Peralatan dan Material/Lain-lain Sewa Komputer dan Printer ATK dan bahan habis pakai Penggandaan Laporan Akhir
1 2 5
31
pkbl pkbl Sc
100.000 100.000 100.000 200.000 30.000 150.000 Jumlah Lainlain 450.000 Jumlah 7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
B. JADWAL PENELITIAN Tahapan
Tahapan Penelitian
Minggu ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Persiapan
Perumusan/Pendahuluan
Penyusunan model dan kisikisi data penelitian Penyusunan model dan panduan data mining Identifikasi sumber data
Pengumpulan data
Seminar proposal penelitian Pengumpulan data Pelaksanaan Identifikasi dan klasifikasi data
Analisis Data
Revisi dan Pelaporan
Olahan/
Pengolahan data Analisis data Penulisan draft awal hasil penelitian Seminar hasil penelitian Revisi penulisan laporan
32
penelitian Penyerahan laporan penelitian
C. SUSUNAN TIM PELAKSANA/PERSONALIA Secara umum, pembagian tanggung jawab dibagi berdasarkan pada ke empat tahapan penelitian seperti diatas, yaitu sebagai berikut: 1. Maimun Sholeh, M. Si Bertanggung jawab atas semua aktivitas terutama tahap perumusan dan pelaporan. Pada tahap pengolahan data juga bertanggung jawab pada analisis data. 2. Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si. Bertanggung jawab pada tahap tahap survey lapangan. 3. Tejo Nurseto, M. Pd. Bertanggungjawab pada tahap pelaporan. Tim utama tersebut dibantu oleh 2 orang mahasiswa yang berperan dalam membantu pelaksanaan teknis penelitian terutama dalam pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA
Bain, J.S. 1956. Barriers to New Competition. Cambridge: Harvard University Press De Fleur, Melvin L, Sandra Ball B Rokeach. 1988. Teori Komunikasi Massa. Kuala Lumpur: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. Djiwandono, J. Soedjati. 1994. AAnalisis dan Strategi Kompetisi antar Media Massa@ disampaikan pada Forum Diskusi Alternatif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atmajaya Yogyakarta. Gilbert, Alton R.B. 1984. Bank Market Structure and Competition: A Survey, Journal of Money, Credit and Banking. November. Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga Hasibuan, N. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli dan Regulasi. LP3ES. Jakarta. MacBride, S, 1983, Aneka Suara, Satu Dunia, Jakarta: PN Balai Pustaka-Unesco.
33
Matrin, Stephen. (1994). Industrial Economics: Economics Analysis and Public Policy, Second Edition, Macmillan Publishing Company. New York Mahayana, Dimitri, 1999, Menjemput Masa Depan. Bandung: Remaja Rosdakarya. McLuhan, Marshal, 1999, Understanding Media, The Extension Of Man. London: The MIT Press. Stepherd, W.G. 1979. The Economics of Industrial Organization. New Jersey : Prentice Hall. Smart, D.L dan Mc.William, A. 1993. Efficiency vs structure-conductperformance: implications for strategy research and practice.http//www. business&finance/Journal of Management/Spring,1993/Article. W. Carlton, Dennis and M. Perloff, Jeffrey,. 2000. Modern Industrial Organization. Third Edition, Addison-Wesley, USA Wihana Kirana J. 2008. Ekonomi Industri. Edisi 2. 2008. BPFE Yogyakarta
34
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN SEMINAR AWAL DAN AKHIR PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama NIP Pangkat/ Golongan Program Studi/ Jurusan Fakultas Judul Penelitian
: Maimun Sholeh, M. Si. : 19660606 200501 1 002 : Lektor / IIIc : Pendidikan Ekonomi : Ekonomi UNY : Analisis Structure-Conduct-Performance (S-C-P) Pada Industri Surat Kabar Harian (SKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta
menyatakan bersedia hadir dan mengikuti Kegiatan Seminar Awal dan Akhir Program Penelitian sejak awal sampai selesai kegiatan seminar tersebut. Apabila saya tidak menghadiri kegiatan Seminar Awal, Seminar Akhir, atau kedua-duanya secara penuh sanggup dikenai sanksi administratif dari FE UNY. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab demi peningkatan kualitas penelitian FE UNY.
Yogyakarta, 11 April 2014 Ketua Tim Pelaksana,
(Maimun Sholeh, M. Si. )
35
CURRICULUM VITAE Nama NIP/NIK Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Golongan / Pangkat Jabatan Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp./Faks. Alamat Rumah Telp./Faks. Alamat e-mail
: Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si : 19751028 200501 1 002 : Brebes, 28 Oktober 1975 : Laki-laki □ Perempuan : Kawin □ Belum Kawin □ Duda/Janda : Islam : IIIc/ Penata : Lektor : Universitas Negeri Yogyakarta : Kampus Karangmalang Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 55281 : 0274-586168 : Puri Potorono Asri No. C 6, Jl. Wonosari Km. 8 Potorono Banguntapan Bantul DI Yogyakarta 55196 : 081328052329 :
[email protected]/
[email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun Lulus
Program pendidikan (diploma, sarjana. Magister, spesialis, doktor)
1997
Sarjana
2003
Magister
Perguruan Tinggi Universitas Islam Indonesia Universitas Gadjah Mada
Jurusan/program studi
Manajemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
PELATIHAN PROFESIONAL Tahun 2011
2011 2011
Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Dalam Negeri (Training of Trainers Technical Facilitation of Economic Instruments on Environment Management) Dalam Negeri (Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional Tahun 2011) Dalam Negeri (Workshop Pelatihan Data Sakerti dengan Menggunakan Program STATA) 36
Penyelenggara
Jangka Waktu
Kementerian Lingkungan Hidup
5 hari (14-18 Juni 2011)
DP2M Ditjen Dikti Kemendiknas
4 hari (7-10 April 2011)
Survey Meter dan Asia Foundation
8 hari (8-15 Maret 2011)
2010
2009
2009
2009
Dalam Negeri (e-SPT Training) Dalam Negeri (Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian IPTEKDA Untuk Dosen UNY Dalam Negeri (Orientasi Pengembangan Pembimbing Kemahasiswaan (OPPEK) UNY Tahun 2009) International Seminar on Economic Learning and Briefing Session for Indonesian Trainers of Economic Education
2008
Pelatihan E-Learning UNY
2007
Luar Negeri (Training of Trainers on Economic Education, Seminar D di Johannesburg Afrika Selatan)
MUC Consulting Group dan FISE UNY
1 hari (23 Juli 2010)
Lembaga Penelitian UNY
1 hari (29 Juli 2009)
UNY
3 hari (23-25 Oktober 2009)
Center for Economic Education (CEE) Amerika Serikat
1 hari (18 Januari 2009)
UPT Puskom UNY
3 hari (19-20 Februari 2008)
Luar Negeri (Training of Trainers on Economic Education, Seminar C di Durban Afrika Selatan) Luar Negeri (Training of Trainers on Economic Education Seminar B di Mexico City Meksiko)
National Council on Economic Education (NCEE) Amerika Serikat National Council on Economic Education (NCEE) Amerika Serikat National Council on Economic Education (NCEE) Amerika Serikat
2007
Pelatihan E-Learning
UPT Puskom UNY
2 hari (25-26 Juli 2007)
2006
Luar Negeri (Training of Trainers on Economic Education, Seminar A di Bloemfontein Afrika Selatan)
National Council on Economic Education (NCEE) Amerika Serikat
9 hari (11-19 November 2006)
2006
Dalam Negeri (Pelatihan Jurnalistik Online dan Press Relation)
Universitas Negeri Yogyakarta
2 hari (20-21 September 2006)
Ditjen Dikti Depdiknas
7 hari (23-29 Juli 2006)
P3B UNY
14 hari (19 September – 3 Oktober 2005)
P3AI UNY
9 hari (18-26 Juli 2005)
2007
2007
2006
2005
2005
Pelatihan Pembelajaran Inovatif Dalam Mata Kuliah Ekonomi Bagi Dosen PTN/PTS Se-Jawa, Bali dan Sumatera Dalam Negeri (Training of Trainers untuk Communicative Academic English Pada Program Penggunaan Bahasa Ilmiah Dalam Negeri (Pelatihan Program Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI)
37
14 hari (21 Juni-3 Juli 2007) 15 hari (18 April-2 Mei 2007) 9 hari (13-21 Januari 2007)
PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah
Program Pendidikan
Ekonomika Internasional Ekonomika Industri Evaluasi Proyek Ekonomika Pertanian Ekonomika Industri Ekonomika Internasional Evaluasi Proyek Ekonomika Pertanian Ekonomika Industri Ekonomika Internasional Evaluasi Proyek Ekonomika Pertanian Ekonomika Industri Ekonomika Internasional Evaluasi Proyek Ekonomika Pertanian Ekonomika Industri Evaluasi Proyek
sarjana sarjana sarjana sarjana sarjana sarjana sarjana sarjana
Pengantar Ekonomi Makro
sarjana
Makro Ekonomi Pengantar Ekonomika Pertanian Ekonomika Industri
sarjana
Institusi/Jurusan/Progra m Studi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Ekonomi Prodi Pend. Ekonomi Prodi Akuntansi Prodi Manajemen Prodi Pendidikan Ekonomi
Sem/Tahun Akademik Genap/2010-2011
Gasal/2010-2011 Genap/2009-2010 Gasal/2009-2010 Genap/2008-2009 Gasal/2008-2009 Genap/2007-2008 Gasal/2007-2008
Genap/2006-2007
Gasal/2006-2007
PRODUK BAHAN AJAR Mata Kuliah
Program Pendidikan
Evaluasi Proyek Sarjana Ekonomika Pertanian Sarjana
Bahan Ajar (cetak/noncetak) Non cetak Non cetak
Sem/Tahun Akademik 2010-2011 2009-2010
PENGALAMAN PENELITIAN Tahun 2013
2012
Judul Penelitian Benefit Incidence Analysis Program Bidikmisi di Perguruan Tinggi di Propinsi DIY Kajian Strategi Pembiayaan Pendidikan Menengah Pada 38
Ketua/Anggota Tim
Sumber Dana
Ketua
DIKTI
Anggota
DITJEN DIKMEN
2012
2011
2010
2010
2009
Jenjang Pendidikan SMA di Indonesia Kajian Strategi Pembiayaan Pendidikan Menengah Pada Jenjang Pendidikan SMK Teknologi di Indonesia Dampak Liberalisasi Perdagangan dalam Perilaku Pembentukan Harga Komoditas Pangan dan Implikasinya Terhadap Inflasi Estimasi Anggaran Pendidikan Dasar Melalui Penghitungan Unit Cost Guna Mewujudkan Pendidikan Terjangkau di Provinsi DIY Analisis Hubungan Pengeluaran Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi dengan Menggunakan Kausalitas Granger Analisis Spasial Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Manufaktur Di provinsi DIY
Anggota
DITJEN DIKMEN
Ketua
DIPA FISE UNY
Anggota
DIPA UNY
Ketua
DIPA FISE UNY
Ketua
DIPA FISE UNY
KARYA ILMIAH A. Buku/bab buku/jurnal Tahun
Judul
2010
Liberalisasi Perdagangan dan Perspektif Ekonomi Pertanian di Indonesia
2006
Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Bank di Indonesia
2006
Peran Pinjaman Bank terhadap Sektor riil (Pendekatan Vector Autoregressive)
2005
Keterkaitan Pengangguran dan Pendidikan: Potensi Sumber Daya dan Masalah 39
Penerbit/Jurnal Jurnal Ekonomi dan Bisnis OPTIMUM FE UAD Yogyakarta ISSN 1411-6022. hal 119-140 Vol 1 no 1 Jurnal Ekonomi dan Manajemen Universitas Andalas Padang, ISSN 08520054. Hal 23-31. AgustusDesember 2006 Edisi XV Nomor 2 Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, FISE UNY, ISSN 1829-8028. Hal 15-33. April Tahun 2006 Vol.4 nomor 1 Jurnal Economia Prodi Pendidikan Ekonomi UNY, ISSN 1858-2648. Hal 41-53.
2005
Analisis Purchasing Power Parity Indonesia Menggunakan Pendekatan Error Correction Model
Agustus 2005 Vol 6 No.1 Jurnal Ekonomi dan Pendidikan FISE UNY ISSN 1829-8028 hal 122-135. Vol 2 no 2
B. Makalah/Poster Tahun
Judul
Penerbit/Jurnal
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi Tahun
Judul
Penerbit/Jurnal
KONFERENSI/ SEMINAR/LOKAKARYA/ SIMPOSIUM Tahun 2011
2011
2011
2010 2010
2010
2010 2010 2010
Penyelenggara
Panitia/Peserta/Pe mbicara
FISE UNY
Peserta
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Brebes
Pembicara
YEES FISE UNY
Pembicara
FISE UNY
Peserta
Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kemenlu-PSAP UGM
Peserta
FISE UNY-SKH Kedaulatan Rakyat
Peserta
FISE UNY-SKH Kedaulatan Rakyat
Peserta
Judul Kegiatan Lokakarya Peningkatan Kinerja Tenaga Akademik Sarasehan Kehidupan Keberagamaan dalam Perspektif Kehidupan Ekonomi Umat Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi Mahasiswa Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah Hasil Penelitian Seminar Peluang dan Manfaat ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Bagi Indonesia Seminar Nasional Membangun Pendidikan dalam Perspektif Karakter dan Kebangsaan Seminar Nasional Peran Media Massa Dalam Pembentukan Karakter Bangsa Lomba Cerdas Cermat Ekonomi Tingkat Nasional Menggugat Lunturnya Nilai-
HIMA Pendidikan Ekonomi FISE UNY FISE UNY 40
Pembicara/Juri Peserta
2009 2009 2009 2009
2009
2008 2007 2007 2007 2007 2006
2005
2005
Nilai Nasionalisme dan Karakter Bangsa Membangun Tenaga Kerja Indonesia yang Merdeka Perkembangan APEC dan Perannya di Indonesia Kabinet SBY 2009-2014 Dalam Konteks Sosio Kebangsaan Practitioner Research in Management Development Sistem Ekonomi yang Universal Bagi Kemaslahatan Umat
Seminar Nasional Membangun Spiritualisme Dalam Pendidikan IPS Diskusi Indonesia Kini dan Esok Catatan Akhir Tahun Workshop Pendidikan Tingkat Nasional 2007 Seminar Nasional Paradigma Pengembangan Profesi Pendidik Seminar Nasional Menggugat Lunturnya Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia Lokakarya Penulisan Artikel Ilmiah Seminar Nasional Ekonomi Pemberdayaan perekonomian Nasional Sebagai Upaya Memperkuat Keunggulan Kompetitif Bangsa Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Pusat Studi Kawasan Lemlaga Penelitian UNY Pusat Studi Asia Pasifik (PSAP) UGM FISE UNY-SKH Kedaulatan Rakyat FISE UNY-Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) DIY Forum Komunikasi Lembaga Dakwah (FKLD) Kabupaten Brebes
Peserta Peserta Peserta Peserta
Pembicara
FISE UNY
Peserta
FISE UNY-SKH KR
Peserta
HMPE FISE UNY
Pembicara
FISE UNY
Peserta
FISE UNY
Peserta
Lemlit UNY
Peserta
Kopertis Wilayah V Yogyakarta
Peserta
Jurusan PDU FIS UNY
Peserta
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN MASYARAKAT Tahun 2011 2011
Jenis/Nama Kegiatan Sarasehan Kehidupan Keberagamaan dalam Perspektif Kehidupan Ekonomi Umat Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi 41
Tempat Islamic Center Brebes FISE UNY
2010
2010 2009 2009 2009 2008
2007
Guru Ekonomi di Jateng dan DIY Workshop Pendidikan Ekonomi Tingkat Nasional Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi Guru Ekonomi di DIY Introductory Workshop on Economic Education for Economic Teachers Introductory Workshop on Economic Education for Economic Teachers Sistem Ekonomi yang Universal Bagi Kemaslahatan Umat Introductory Workshop on Economic Education for Economic Teachers di MGMP Ekonomi SMA Pelatihan Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif untuk Mata Pelajaran Ekonomi Bagi Guru Ekonomi di Jateng dan DIY Penyuluhan Potensi Ekonomi Wilayah Pedesaan
2006 2006
Pelatihan Kewirausahaan
Departemen Ilmu Ekonomi FE Universitas Airlangga Surabaya YEES UNY
SMA Negeri Gunung Kidul SMP Negeri 1 Jetis Bantul Kantor Departemen Agama Brebes SMA Negeri 5 Purwokerto
Gedung Rektorat UNY
Balai Dusun Koripan, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul Pesantren An-Nuriyyah Bumiayu
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI
Peran/Jabatan
Institusi (Univ,Fak, Jurusan, Lab, Studio, Manajemen Sistem Informasi Akademik dll)
Tahun ... s.d. ...
Ketua Bidang Litbang Yogyakarta Economic Jurusan 2009- sekarang Education Society (YEES) Anggota Tim Humas Fakultas 2006-2007 PERAN DALAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN Tahun 2010 2010 2009 2007
Jenis/Nama Kegiatan Seminar Nasional Ekonomi Islam PKL Ke Bali PKL Ke Bali PKL Ke Bali dan Surabaya
Peran Moderator
Tempat UNY
Pendamping/pembimbing Bali Pendamping/pembimbing Bali Pendamping/pembimbing Surabaya dan Bali
42
PENGHARGAAN/PIAGAM Tahun
Bentuk Penghargaan
Pemberi
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH Tahun
Jenis/Nama Organisasi
Jabatan/jenjang keanggotaan
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Yogyakarta, 21 Maret 2014 Yang menyatakan,
(Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, M. Si)
43
CURRICULUM VITAE A. Data Pribadi Nama Lengkap dengan Gelar NIP. Tempat/Tgl. Lahir Alamat Rumah Nomor Telp./ HP. Status Profesi Dosen No Sertifikat Bidang Keahlian
B. Riwayat Pendidikan No. Jenjang Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA S1 Pendidikan 4. S2 Tinggi S3
: MAIMUN SHOLEH, M.Si : 19660606 200501 1 002 : Demak, 6 Juni 1966 : Bodeh 06/25, Ambarketawang, Gamping, Sleman : 081227066456 : Bersertifikat : 11100103806889 : Ekonomi Makro
Tempat Pendidikan MIN Pilang Wetan, Dempet Demak SMP Negeri Gubug, Grobogan SMA Muhammadiyah Gubug, Grobogan Universitas Brawijaya Malang UGM Yogyakarta
Lulus Tahun 1980 1983 1986 1991 2001
C. Riwayat Pekerjaan Tuliskan riwayat pekerjaan Bapak/Ibu dalam 3 tahun terkahir Jabatan Fungsional
Tenaga Pengajar/Asisten Ahli/Lektor/Lektor Kepala/Guru Besar *)
Pangkat dan Penata / IIIc Golongan Jabatan Struktural Tugas Tambahan
1. ………………………………………………………………. 2. ………………………………………………………………. 3. ………………………………………………………………. 1. 2.
TMT: 1 Januari 2011 TMT: 1 Oktober 2011 Th. ............. Th. ............ Th. ............. Th. ……… Th. ………
Keterangan: *) coret yang tidak perlu D. Tugas Mengajar E. Tuliskan tugas mengajar Bapak/Ibu Selama periode Semester Gasal 2010/2011 s.d. Genap 2013/2014 termasuk mengajar di luar Fakultas/Universitas. No
Semester
Nama Mata Kuliah
44
Program Studi/ Kelas
Jumlah SKS
Reguler/Non Reguler
1.
Gasal 2010/2011
Ekonomi Makro
Pen Ekonomi 4 UNY
R 1, R2
Perekonomian Global
Pen Ekonomi 4 UNY Pen Ekonomi 4 UNY Pen Ekonomi 4 UNY
R, NR
Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY Pen Ekonomi UNY
2
R, NR 1, NR 2 R
6
R, NR
4
R 1, R2
2
R, NR
4
NR
4
R, NR
2
R
8
R 1, R2
2
R
4
R, NR
2
R, NR
4
NR
2
Kelas A,
Pen Ekonomi 8 UNY Pen Ekonomi 2 UNY
Kelas A, Kelas B Kelas A, Kelas B
Pen Ekonomi 5 UNY
Kelas A, Kelas B Kelas C
Statistika 1 2.
Genap 2010/2011 Gasal
Sejarah Pemikiran Ekonomi
Perekonomian Indonesia PPL1 3.
Gasal 2011/2012
Perekonomian Global Ekonomi Makro Pendidikan Karakter
4.
Genap 2011/2012
Perekonomian Indonesia Statistika II PPL 1
5.
Gasal 2012/2013
Ekonomi Makro Pendidikan karakter Statistika 1
6.
Genap 2012/2013
Sejarah Pemikiran Ekonomi Perekonomian Indonesia PPL 1
7. Gasal 2013/2014
Ekonomi Makro Pendidikan Karakter
8.
Genap 2013/2014
Sejarah Pemikiran Ekonomi
45
6
R, NR R, NR
Perekonomian Indonesia Metode Kuantitatif Pengambilan Keputusan PPL 1
Pen Ekonomi 4 UNY Pen Ekonomi 4 UNY 2
Kelas A Kelas A, Kelas B Kelas A, Kelas B
F. Kegiatan Penelitian Tuliskan kegiatan penelitian Bapak/Ibu selama periode tahun 2009 s.d. 2011. Tahun
Judul Penelitian
Sumber Dana
Jumlah Dana (Rp)
2011
Analisis Sift-Share Pertumbuhan Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan Perguruan Tinggi Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
DIPA FISE UNY
5.000.000
2012
Analisis Input-Output Dampak Kenaikan Upah Minimum Propinsi Terhadap Pengangguran Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
DIPA FE UNY
5.000.000
Jumlah Jumlah Anggota* Mahasiswa yg terlibat (S/NS) 2S
HaKI
2013 Keterangan: Sumber Dana: Pembiayaan Sendiri oleh Peneliti (1), PT yang bersangkutan (2), Depdiknas (3), Institusi dalam negeri (4), Institusi luar negeri (5) S/SN: sedang skripsi (S) dan tidak sedang skripsi (SN) dan sebutkan jumlahnya, ex: S:2, NS:3 pada setiap penelitiannya jika memang ada *Jika ketua tambahkan kode K, jika anggota tambahkan kode A G. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tuliskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Bapak/Ibu selama periode tahun 2011 s.d. 2013. Tahun Judul Pengabdian Sumber Jumlah Dana (Rp) Jumlah Jumlah Dana Anggota Mahasiswa yg terlibat (S/NS) 46
2010 2011 2012
Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Syariah Bagi Anggota Koperasi Ukm Jamu Gendong Seruni Putih Bantul
DIPA FE UNY
5.000.000
3
2013
Keterangan: Sumber Dana: Pembiayaan Sendiri oleh Peneliti (1), PT yang bersangkutan (2), Depdiknas (3), Institusi dalam negeri (4), Institusi luar negeri (5) S/SN: sedang skripsi (S) dan tidak sedang skripsi (SN) dan sebutkan jumlahnya, ex: S:2, NS:3 pada setiap penelitiannya jika memang ada
H. Seminar/Pelatihan/Lokakarya Tuliskan kegiatan Seminar, Pelatihan, atau Lokakarya yang Bapak/Ibu ikuti selama periode 2011 s.d. 2013. No.
Nama Penyelenggara Tempat Tanggal Ket. *) Seminar/Pelatihan/Lokakarya 1 Seminar Ekonomi Islam UII 2011 Peserta 2 Seminar Jiwa Enterpreneur yang 2011 Peserta Pendidikan berkarakter sebagai bekal Ekonomi FISE indonesia menghadapi tantangan UNY Global 3 Seminar Ekonomi Kita 2012 Peserta UGM Menimbang Kekuatan Iran *) Tuliskan kedudukan Bpk./Ibu dalam kegiatan tersebut, misalnya: Peserta, Pemateri, Instruktur. I. Karya Ilmiah tidak Diterbitkan Tuliskan daftar judul karya ilmiah Bapak/Ibu selama periode tahun 2008 s.d. 2011 yang tidak diterbitkan. No.
Judul Karya Ilmiah
Tempat Presentasi
Tanggal/Tahun
Keterangan: L/N/I: lokal (L) Nasioanal (N), Internasioanl (I) sebutkan salah satu saja J. Daftar Artikel Tuliskan daftar judul artikel Bapak/Ibu selama periode tahun 2011 s.d. 2013.
47
Tingkat (L/N/I)
No.
Nama Jurnal/Majalah/Surat Kabar
Judul
No. ISSN
Tanggal/T ahun
1 2 3 4 K. Daftar Buku Tuliskan daftar buku Bapak/Ibu yang diterbitkan selama periode tahun 2011 s.d. 2013. No. 1 2 3
Judul
Penerbit
Tahun
No. ISSBN
L. Daftar Diktat Kuliah Tuliskan daftar diktat Bapak/Ibu yang diterbitkan selama periode tahun 2011 s.d. 2013. No.
Judul
Mata Kuliah
Sumber Dana
Tahun
M. Organisasi Sosial/Kemasyarakatan/Profesi Tuliskan nama-nama organisasi di mana Bapak/Ibu aktif di dalamnya selama periode 2011 s.d. 2013 No.
Nama Organisasi
Jabatan
Tahun
N. Jumlah Mahasiswa Bimbingan Tugas Akhir Tuliskan daftar nama mahasiswa yang Bapak/Ibu bimbing selama periode tahun 2011 s.d. 2013. Yogyakarta, 24 Maret 2014
Maimun Sholeh, M.Si 19660606200501002
48
CURRICULUM VITAE A. Data Pribadi 1. Nama 2. Nip 3. Tempat dan Tanggal Lahir 4. Program Studi 5. Mata Kuliah yang Diampu 5. Alamat 6. Status Akademik 7. Nama Jabatan Struktural
: Tejo Nurseto, M.Pd : 19740324 200112 1001 : Sleman, 24 Maret 1974 : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS : 1. Dasar-dasar Ilmu Ekonomi : 2. Kewirausahaan : Jl. Gejayan Santren Gg. Menur CTX 16 Yogyakarta : Aktif Mengajar :-
8. Riwayat Pendidikan No 1 2
Jenjang S1 S2
Program Studi Perguruan Tinggi P. Ekonomi Koperasi UNY Pendidikan Ilmu Pengetahuan PPs UNY Sosial (PIPS)
Negara Indonesia Indonesia
9. Penelitian No
1.
2.
3.
4.
5. 6.
Judul Penelitian Penelitian Mandiri dengan judul: "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Koperasi Guna Meningkatkan Kinerja (Studi Pada Koperasi Mahasiswa KOPMA Universitas Negeri Yogyakarta." Dampak Integrasi ASEAN Terhadap Impor Barang Manufaktur Di Indonesia: Akankah terjadi trade Creation atau Trade Diversion Evaluasi Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Studi Kasus: Sektor Pendidikan di Provinsi DIY) Pergeseran Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Bantul Pasca Gempa Melalui Analisis Tipologi Klassen Persepsi mahasiswa pendidikan ekonomi FISE UNY terhadap kinerja jurusan berdasarkan standar nasional Pendidikan Pembentukan Model Probit dalam melakukan 49
Posisi Keterlibatan
Sponsor/ Peny Dana
Tahun
Ketua
DIPA UNY
2011
Ketua
DIPA
2010
Anggota
DIPA
2010
Ketua
DIPA
2009
Anggota
DIPA
2009
Ketua
DIPA
2009
peramalan pencapaian hasil belajar mata kuliah kuantitatif Restrukturisasi Kredit Usaha Tani pada KUD di 7. Sleman Implementasi model pembelajaran ekonomi berbasis kompetensi dengan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan kemampuan 8. mahasiswa membangun konsep dasar ekonomi (studi kasus di Program Studi P. Ekonomi – FIS – UNY) Dampak krisis ekonomi terhadap perilaku 9. ekonomi dan mobilitas penduduk kabupaten Kulonprogo 10. Pengabdian Pada Masyarakat No 1 2 3 4 5 5
6 7
DIKTI
2004
Anggota
DIKTI
2003
Anggota
DIKTI
2002
Pembicara
Sponsor/Peny Tahun Dana KOPMAUNY 2008 Mahasiswa 2008 KKN PPL KOPMA UNY 2007
Pembicara
KOPMA UNY 2009
Pembicara
DIPA UNY
2010
Ketua
DIPA UNY
2010
Ketua
DIPA UNY
2011
Anggota
DIPA UNY
2011
Jurnal Jurnal Ekonomi & Pendidikan
Tahun 2004
Judul Pengabdian Pada Masyarakat Workshop Anggota Baru KOPMA UNY Pelatihan Motivasi dan Pengembangan Diri SMAN 1 Juwiring Klaten Pelatihan Manajemen Strategic KOPMA UNY Pelatihan Manajemen Strategic KOPMA UNY Pelatihan “Pendidikan Kewirausahaan Usia Dini” Pelatihan “Achivement Motivation” dalam Pembelajaran Kewirausahaan dengan Strategi Pembelajaran Game Tournament Pelatihan “Achivement Motivation Entrepreneurship” di SMKN I Bayat Klaten Pelatihan Strategi Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan Ke Dalam Pembelajaran Di Smk N Rota Bayat - Kabupaten Klaten
10. Daftar Artikel No Judul Artikel Strategi Menumbuhkan Wirausaha Kecil Menengah yang Tangguh
Anggota
50
Posisi Keterlibatan Pembicara Pembicara
11. Pengalaman Yang Berkaitan dengan Kewirausahaan No Nama Lembaga Jabatan 1. Grosir Sembako Pemilik Mamiko 2. PT. Little Bee Supervisor & Advisor Edutainment 3. PT Bank Jateng Konsultan 4. PT Bank BPD DIY Konsultan 5. BPR Shinta Daya Konsultan 6. KOPMA UNY Pembina 7. KOPMA UNY Penasehat
Tahun 2006-Sekarang 2006-2009 2007 2007 2008 2006 2007-sekarang
Pernyataan: Dengan ini saya menyatakan bahwa informasi yang saya tulis ini menerangkan keadaan, kualifikasi, dan
pengalaman saya dengan
sesungguhnya. Yogyakarta, 25 Maret 2014 Yang Menyatakan
Tejo Nurseto, M.Pd. NIP: 19740324 200112 1001
51