Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
ANALISIS STRATEGI KEUNGGULAN BIAYA, DIFERENSIASI, DAN FOKUS PADA INDUSTRI KULINER MORNING GLORY & CO EATERY BANDUNG (1)
M. Micheal., (1) Febrian, Achmad Fajri*
1
Program Studi Magister Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jalan Bukit Dago Utara No.25 Bandung, Indonesia *Email:
[email protected]
ABSTRACT Culinary industry requires the right strategy to compete for its business to be able to industry the competitiveness of the company. To improve of the consumers for culinary industry is not easy, for it needs to be kept to a business strategy that includes low-cost strategy, differentiation and focus. This research aims to find out the influence of the culinary industry business strategy Morning Glory & CO Eatery in the city of Bandung in increasing of the customers. This research method using deep interviews with the analytical techniques used are descriptive qualitative. As a guide to analyze, researchers using theory a strategy of competitive advantage from Michael Porter, that is overall cost leadership, differentiation and focus. The results of this study showed that each overall cost leadership, differentiation and focus the positive and significant effect against the increase of the consumers. Keywords: Overall Cost Leadership, Differentiation Strategy, Focus Strategy
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sempat mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional. Mayoritas usaha skala besar pada berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa mengalami keterpurukan bahkan sampai terhenti aktifitasnya pada tahun 1998. Namun, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai 1ndust ekonomi. Namun setelah melewati masa krisis moneter, UMKM mampu memberikan kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia yaitu sumbangannya terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2015 sebesar 61,41% dengan daya serap tenaga kerja sebanyak 96,71%. Begitu pula dengan pembangunan ekonomi di Kota Bandung. UMKM di Kota Bandung berkembang di tahun 2000, hal ini disebabkan oleh perkembangan perekonomian di Kota Bandung yang terus menunjukkan perkembangan setiap tahunnya sehingga menjadi sebuah sector industri yang meningkatkan perekonomian. (L. Ulfha, 2016) 1|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Tabel 1 Jumlah UMKM Kota Bandung Tahun 2010-2015 Tahun 2010 2011 2012 2013 1 Mikro 3,649 3,827 3,921 4,115 2 Kecil 301 325 337 357 3 Menengah 271 273 273 274 Total 4221 4425 4531 4746 Sumber: Dinas KUMKM dan Perindag Kota Bandung Tahun 2015 No.
Jenis Usaha
2014 4,301 327 276 4904
2015 4,527 390 281 5198
Pertumbuhan yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung menjadi salah satu Kota dengan pertumbuhan ekonomi UMKM yang terus meningkat. Begitu pula dengan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tahun 2012 yang bisa dilihat pada table dibawah ini. Tabel 2 Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi di Kota Bandung Tahun 2012 No. Sektor 1 Pertanian 2 Pertambangan dan Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5 Konstruksi 6 Perdagangan,Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan dan Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 9 Jasa-jasa Sumber: http://data.bandung.go.id, 2017
LPE 6.12 3.18 10.86 13.33 11.58 10.92 9.54 7.43
Kelompok 2 2 1 1 1 1 1 2
Data tersebut mengindikasikan bahwa Kota Bandung merupakan kota penting bagi aktivitas ekonomi di Jawa Barat maupun Nasional sebagai pusat pertumbuhan dengan tumpuan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dewasa ini Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang bergerak pada industry kuliner di Indonesia kini tumbuh dan berkembang mengikuti tarian jaman. Terlepas dari dampak yang ditimbulkannya, tentu kita sepakat bahwa dalam pengembangan kedepan akan mampu menggerakan perekonomian 2ndus. Sejak 1941, Bandung sudah diposisikan sebagai sentra kuliner Nusantara karena memiliki industry kuliner terbanyak di seantero kota di Indonesia. Dengan laju pertumbuhan sebanyak 11.58%, Bandung selalu menjadi trademark dan trendsetter yang cukup menawan dan kreatif disektor industry kuliner. (R.T. Juviano, 2014)
2|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Di Bandung sendiri banyak terdapat restoran yang cukup terkenal dan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah data jumlah restoran di kota Bandung dari tahun 2008 -2012. Tabel 3 Jumlah Restorn di Kota Bandung Tahun 2008 – 2012 Tahun Jumlah Restoran 2008 281 2009 298 2010 461 2011 512 2012 609 Sumber: http://data.bandung.go.id, 2017 Berdasarkan table di atas, terlihat bahwa dalam lima tahun terakhir perkembangan jumlah restoran di Kota Bandung terus mengalami peningatan. Hal ini juga tidak terlepas dari kreatifitas dan strategi bersaing yang terus dilakukan oleh para pelaku industri kuliner di Kota Bandung. Dalam beberapa tahun terakhir, di kota-kota besar di Indonesia terutama di Bandung sedang menjamur Restoran Kuliner Kopi. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi strategis di Indonesia. Indonesia merupakan pengekspor kopi terbesar keempat dunia dengan pangsa pasar sekitar 11% di dunia (Raharjo dan Bismo Try, 2013). Produksi kopi Indonesia telah mencapai 600.000 ton pertahun dan lebih dari 80% berasal dari perkebunan rakyat. Devisa yang diperoleh dari ekspor kopi dapat mencapai ± US $ 824,02 juta (2009), dengan melibatkan ± 1,97 juta KK yang menghidupi 5 juta jiwa keluarga petani (Dirjen Perkebunan, 2011). Dengan melihat bahwa peran komoditi kopi di Indonesia sangat memberikan manfaat bagi banyak hal, tidak tertutup kemungkinan bagi pelaku usaha kuliner kopi. Salah satu restoran kuliner kopi adalah Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto, yang beralamat di Jalan Taman Cempaka No.7, Taman Foto, Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat. Morning Glory Coffee dibangun dengan latar belakang ide dan obsesi dari sebuah cafe yang berada di luar negeri dan memiliki nama yang sama juga, ingin menunjukkan keberadaannya di Indonesia untuk kedua kalinya setelah berada di Medan dan sekarang ini berada di Bandung. Bisnis café resto ini sudah berjalan selama 2 tahun sejak 21 juli 2011 hingga saat ini, disini Morning Glory Coffee sudah pernah mendapatkan penghargaan atas kriteria mutu, aplikasi proses dan pengembangan pengelolaan hasil panen dari Kelompok Rantaya Proscesing Station. (A. Ariyanto, 2013) Morning Glory Coffee Café ‘n Resto didirikan untuk penikmat kopi profesioal yang ingin menikmati kopi dengan santai dalam cita rasa kopi khas Jawa Barat. Pendiri kafe ini adalah Nathanael Haris, yang merupakan salah satu dari 6 master kopi dunia. Berawal dari seorang Photografer yang memiliki riwayat penyakit lambung mengharuskannya untuk tidak 3|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
bisa mengkonsumsi Kopi, namun ketika Nathanael sedang berada di Italy dalam rangka pekerjaannya, Dia mencoba untuk mengkonsumsi Kopi dengan alasan agar tidak mengantuk saat lembur. Kenyataannya bahwa saat itu Nathanael merasa Kopi yang Dia konsumsi tidak menimbulkan sakit pada lambungnya, kemudian Nathanael mencari tahu asal kopi yang Dia konsumsi yang membawanya ke Jawa Barat, Indonesia. Sejak saat itu Nathanael mempelajari Kopi hingga pada tahun 2005, Nathanael mendirikan Kafe yang diberi nama Morning Glory. Kopi di Indonesia sebenarnya adalah warisan kolonial Belanda, penggilingan kopi untuk pertama kali berada di Batavia, yaitu di daerah kebon kopi. Pada saat itu Batavia terjadi banjir yang mana tanaman kopi yang ada di daerah tersebut menjadi rusak, kemudian ditemukan kembali tanah yang cocok untuk ditanami kopi, yang berada di Pangalengan Kabupaten Bandung, yang sampai sekarang menjadi daerah penghasil kopi Arabika terbaik di Indonesia. Selain di wilayah Bandung, saat ini lahan kopi di Jawa Barat saat ini tersebar di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Sukabumi, dan Cianjur. Morning Glory melakukan pendampingan dan kerjasama dengan para petani dari daerah Ciwidey, Rantaya, Sumedang dan Cibeureum. Walau kapasitasnya masih sekitar 1.000 ton per tahun, tapi Nael berharap dengan dukungan yang diberikan oleh pemerintah propinsi Jawa Barat yang akan mengembangkan lahan kopi seluas 350 ribu hektar dalam waktu beberapa tahun ke depannya. (Wahid. T, 2013) Setiap restoran atau coffee shop akan berusaha menawarkan pelayanan yang terbaik kepada konsumennya mulai dari rasa (taste) makanan yang unik, tempat yang nyaman, keunikan tempat, service yang memuaskan hingga penawaran harga yang kompetitif. Perubahan gaya hidup, selera, dan tata cara dalam menikmati serta mengkonsumsi makanan dan minuman pada masyarakat mendorong para pengusaha kuliner kepada ide-ide baru mengenai coffee shop yang dianggap lebih modern dan akan lebih disukai. Hingga tahun 2014 ada 153 Industri Kuliner yang bersaing di Kota Bandung (data.bandung.go.id), dan ini merupakan tantangan Morning Glory Caffee untuk bersaing. Michael Porter (1980) menyatkan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki banyak kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaing. Terdapat dua jenis dasar keunggulan kompetitif yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan yaitu biaya rendah dan deferensiasi yang sangat ditentukan oleh struktur industry. Porter kemudian menyarankan tiga strategi yang harus di pertimbangkan oleh perusahaan yaitu strategi keunggulan biaya (overall cost leadership), diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus) yang disebutnya sebagai strategi generik (generic strategies). (Hay. Soraya, 2014). Menyadari bahwa dengan keunggulan produk kopi Morning Glory yang dihasikan dan didukung dengan sumber daya yang besar menunjukan bahwa perlu adanya perencanaan strategi bisnis atau strategi generik (strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus) untuk meningkatkan jumlah konsumen guna beberlangsungan daya saing yang berkelanjutan disektor Industri Kuliner di Kota Bandung.
4|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus pada Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto. 2. Mengetahui bentuk strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus dalam meningkatkan jumlah konsumen. 3. Merumuskan pemecahan masalah dan alternative strategi bisnis yang relevan digunakan oleh Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto. 2. LANDASAN TEORI Menurut David Hunger dan Thomas Wheeleen (1996) Strategi terdiri atas strategi korporasi yang menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan tentang sikap perusahaan terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis untuk mencapai keseimbangan poduk dan jasa, strategi bisnis atau bersaing menggambarkan segmen pasar yang dilayani divisi tersebut, dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam Industry khusus, strategi fungsional menekankan pada pemaksimalan sumber daya produktivitas perusahaan dan strategi bisnis di sekitar mereka. Gambar 2.1 Hierarki Strategi Menurut David Hunger dan Thomas Wheelen (1994) Strategi Perusah aan
Kantor Pusat Perusahaan
Unit Bisnis Strategis
Produksi
Keuangan
Unit Bisnis Strategis
Pemasaran
Unit Bisnis Strategis
Penelitian & Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Strategi Bisnis
Strategi Fungsio nal
Sumber: Hay. Soraya, 2014 Menurut Hunger & Wheelen (1994), ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter (1980) menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik) atau strategi bisnis, yang meliputi: 1. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. 2. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. 5|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
3. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. (Hunger, J. David., and Thomas, L. Wheelen., S. Agung, Julianto, 2003). Strategi Generik menurut Porter (1980:25) “Competitive Strategy is about being different. It means deliberately choosing to perform activities differently or to perform different activities than rivals to deliver a unique mix of value”.(Sulistiani, S., 2014) Gambaran strategi generic menurut Poter (1980:26) yang terdiri dari strategi keunggulan biaya (overall cost ledership), strategi diferensiasi (differentiation), dan strategi fokus (focus). Perusahaan besar (Industrywide) dengan akses sumber daya yang besar biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil (Particular Segment Only) sering bersaing dengan landasan strategi fokus. Gambar 2.2 Strategi Generic Menurut Poter
Sumber: Sulistiani, S., 2014
6|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Berhubungan Dengan Tema Penelitian No 1
Penulis Dwi 2014
Sulistiani,
El Muhasaba: Jurnal Akuntansi (E-ISSN: 24428922) Database: Indonesian Publication Index (IPI) Url Database: http:// portalgaruda.org
Judul dan Hasil Penelitian Mencapai Keunggulan Bersaing Dengan Strategi Diferensiasi A strategy is needed because of the competition and the right strategy is to win the competition. Porter (1980) argued that the formulation of competitive strategy is to connect the company with its environment. Although the relevant environment is very broad, encompassing social forces as well as economic forces, the main aspects of the environment are industrial companies or industries in which the company competes. There needs to be a strategy known as generic strategy is the fundamental way for the company to achieve profitability above the industry average by having a sustainable competitive advantage. The strategy consists of: cost leadership strategy (cost leadership), differentiation strategy (differentiation), and a strategic focus (focus either cost leadership or differentiation focus). This article focuses on diferensisi strategy for achieving competitive advantage of a company. Some previous article that discussed the effect of differentiation strategy on competitive advantage, stating that the differentiation strategy to significantly affect a company's competitive advantage. Understanding the importance of differentiation strategies companies can make a difference with its competitors, so as to compete in a more competitive market, and could win the competition. This research can help companies that already distinguishes itself with competitors, may further reinforce and communicate the difference.
2 Putri, Ria Triani., Novirani, Dwi., Kurniawan. Dwi, 2015
Formulasi Strategi Menghadapi Persaingan Industri Kuliner Pada Eins Bistro & Boutique Di Bandung
This paper discusses about strategy formulation on Eins Reka Integra ISSN: Bistro & Boutique in the face of competition in culinary 2338industry fields. In formulating his strategy needed data 5081|No.2|Vol.03 on external and internal factors of Eins Bistro & Jurnal Online Boutique. Those factors will be counted matrix does it Institut Teknologi weigh in EFE and matrix IFE in the stage of data collection. To formulate the strategies carried out 7|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
Nasional, 2015
April analysis using three-stage analysis tool i.e GE matrix, SWOT matrix, and IE matrix. Then a third analysis combined to do the decision-making stage using QSPM Database: that would later produce the strategy to be implemented Indonesian on Eins Bistro & Boutique to be able to compete with its Publication Index competitors. The result of the formulation strategy is to (IPI) take form of competitive strategy for Eins Bistro & Url Database: Boutique in the culinary industry especially in http:// Bandung. portalgaruda.org 3 Audita Nuvriasari., Gumirlang Wicaksono., Sumiarsih, 2015 Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto. ISBN : 978-602-149303-8 Database: Indonesian Publication Index (IPI) Url Database: http:// portalgaruda.org
A Strategy Model To Increase The Competitiveness Of Smes Creative Industries Based On Market Orientation And Entrepreneural Orientation The purpose of this study are: (1). Mapping the condition of SMEs Creative Industries based on the results of SWOT analysis, (2). Formulate a strategy to support the increased competitiveness based on the strengths, weaknesses, opportunities and threats to SMEs Creative Industries, (3). Identifying characteristics of SMEs Creative Industries based on market orientation, (4). Identifying characteristics of SMEs Creative Industries based on entrepreneurial orientation, (5). Building a model of strategies for improving the competitiveness of SMEs Creative Industries based on market orientation and entrepreneurial orientation, and (6). Formulate implementation strategy to increase the competitiveness of SMEs Creative Industries based on market orientation and entrepreneurial orientation. The study was a qualitative study using action research approach, the research activities are followed by action or implementation. The samples were 100 SMEs Creative Industries in Handicraft business areas (various silver, natural fibers, pottery, leather, and wood) and fashion (various Batik) located in the Province of DIY. Data collection methods include: observation, questionnaires, deepth-interviews, and Focus Group Discussion (FGD). The results showed that the model strategies for improving the competitiveness of SMEs based on market orientation can be developed through intensive marketing strategy, customer satisfaction, competitive advantage and strengthening the organizational culture. A strategy model to increase the competitiveness based on entrepreneurial orientation can be developed through a strategy of building the 8|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
capability /competence, self-motivation, organizational innovation and partnerships/alliances. 4 Hay, Soraya (2014) Digital Libray UIN Sunan Ampel Surabaya. Editor : Yuhyil AydaInformationlibrary.uinsby.ac.id
Strategi Keunggulan Bersaing Pt Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya Dalam Meningkatkatkan Jumlah Nasabah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan menggunakan metode tehnik analisis deskriptif kualitatif yaitu menggunakan tehnik pengumpulan berupa observasi, dokumentasi dan wawancara, data penelitian yang diperoleh terhimpun dari wawancara Database: yang dilakukan secara langsung dengan unit Indonesian pemasaran dan unit pelayanan yang menangani Publication Index strategi-strategi yang dilakukan BNI Syariah cabang (IPI) Dharmawangsa Surabaya untuk meningkatkan jumlah Url Database: nasabah. Sebagai panduan untuk menganalisis, penulis http:// menggunakan teori pendukung strategi keunggulan portalgaruda.org bersaing dari Michael Porter, yaitu biaya rendah, diferensiasi dan fokus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh BNI Syariah cabang Dharmawangsa Surabaya untuk meningkatkan jumlah nasabah adalah dengan menaikkan nilai rata-rata bagi hasil pada tabungan, menurunkan nilai rata-rata margin pembiayaan dan meningkatkan intensitas promosi. Oleh karena itu perlu pembenahan atas strategi-strategi yang sudah ada dengan inovasi baru yang akan menjadi keunggulan baru bagi BNI Syariah cabang Dharmawangsa Surabaya. Sumber: Data Olahan Peneliti, 2017
3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Peneliti meneliti industry kuliner Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto yang berada di Jalan Taman Cempaka No.7, Taman Foto, Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat data skunder yang bersumber dari jurnal internasional bereputasi yaitu Indonesian Publication Index (IPI), Google Scholar, maupun dari Literatur yang terkait dengan topic penelitian peneliti.
9|P age
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode wawancara secara mendalam, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada Manager Morning Glory & CO Easter Café ‘n Resto. Selama mewawancarai para informan, selain menggunakan panduan wawancara, peneliti juga menggunakan aplikasi Voice Memos yang tersedia diperangkat Smartphone peneliti, guna merekam proses wawancara saat wawancara berlangsung. 3.4 Metode Analisis Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang datanya diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung kepada pihak yang terkait, kemudian interpretasi dikaitkan dengan teori-teori yang berkaitan dengan strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMECAHAN MASALAH A. Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi Dan Fokus untuk meningkatkan jumlah konsumen Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah di terapkan. Streategi untuk meningkatkan jumlah konsumen sangat dipengaruhi oleh strategi yang dilakukan Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas strategi yang digunakan yang meliputi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus. 1. Strategi Keunggulan Biaya David Hunger dan Thomas Wheelen (2003:245), menyatakan bahwa strategi keunggulan biaya dengan biaya rendah (low cost) adalah kemampuan perusahaan atau sebuah unit bisnis untuk merancang, membuat, dan memasarkan sebuah produk sebanding dengan cara yang lebih efisien daripada pesaingnya. Biaya Rendah (overal cost leadership) adalah usaha perusahaan untuk menjadikan dirinya dengan tingkat efisiensi paling tinggi dan memiliki tingkat biaya paling rendah. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Manager Morning Glory & CO Eatery sebagai berikut: “Kita berani mejual harga caffee latte dengan harga Rp. 19.000,- yang mana ratarata kafe lain di Bandung meletakan harga sekitar Rp. 20.000,- s.d Rp. 30.000,- tetapi konsumen tetap mendapatkan fasilitas yang tidak kalah dengan kafe-kafe lain bahkan lebih baik dengan kafe-kafe lain. Kita juga menjual varian makanan dari Italia, Western, dan Asian dengan harga yang murah di kelasnya. Dan disini kami menjual makanan khas Jawa Barat juga dan itu merupakan salah satu nilai jual kami selain 10 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
menjual minuman Kopi”. (Hasil wawancara dengan Bapak Firman selaku Manager Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada Jumat 28 April 2017). Dari hasil wawancara mengenai keunggulan biaya, dalam hal ini Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto masih lebih unggul dibandingkan dengan harga yang relative normal diberikan pada kafe – kafe kopi lainnya di Bandung. Strategi keunggulan biaya yang dilakukan adalah untuk memsasarkan produk seefisien mungkin dan semurah mungkin daripada pesaing. 2. Strategi Diferensiasi Menurut Purnomo dan Setiawan Hari (2007:63), dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari strstegi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, sebagai berikut: “Kafe Morning Glory ini adalah Casual resto yaitu Kafe untuk kalangan menengah keatas tetapi harga yang disediakan disini relative lebih murah. Ada keunikan tersendiri di Kafe Morning Glory ini dibanding Kafe-Kafe lain, jika di kafe-kafe lain kita menemukan tujuan utama konsumen yaitu untuk mengunjungi kafe, justru sebaliknya bagi Morning Glory tujuan untuk pulang, jadi Morning Glory memfasilitasi para konsumennya tujuan untuk pulang, dengan kata lain para konsumen Morning Glory menganggap kafe ini sebagai rumah sendiri, rata-rata konsumen di kafe ini sudah dianggap sebagai keluarga bagi Morning Glory, sebagian besar konsumen yang sudah beberapa kali mengunjungi Kafe Morning Glory sudah kenal dan akrab dengan para pelayan, manajer, bahkan pemilik dari kafe ini, jadi sudah seperti rumah sendiri”. (Hasil wawancara dengan Bapak Firman selaku Manager Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada Jumat 28 April 2017) Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto mencoba memberikan sesuatu yang berbeda dan berharga bagi konsumen. Tujuan diferensiasinya adalah untuk menghindarkan Morning Glory dari persaingan harga yang murah karena keunikan dan nilai-nilai yang telah dimiliki. Pendekatan pemasaran dan pendekatan terhadap konsumen dilakukan dengan nilai kekeluargaan serta berusaha menciptakan suasana seperti rumah yang nyaman dan tempat kembali. Dengan didukung oleh design yang high casual dengan biaya yang murah menjadikan Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto berbeda dari kafe lain yang sejenis.
11 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
3. Strategi Fokus Menurut Suwarsono Muhammad (2004:265), strategi fokus akan sangat efektif ketika konsumen mempunyai pilihan atau persyaratan tertentu yang dapat dipenuhi oleh perusahaan dan ketika perusahaan pesaing tidak berusaha untuk melakukan spesialisasi dalam segmen konsumen yang sama. Apabila perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya yang dapat dipertahankan (fokus biaya) atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmennya dan segmen tersebut menarik scara struktural, maka penganut strategi fokus akan menjadi perusahaan yang berkinerja tinggi di dalam industrinya. Fokus Segmentasi pasar dari Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto ini adalah para pecinta kopi yang ingin menikmati kopi dengan tenang dan nyaman, hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan informan, yaitu sebagai berikut: “Target konsumen dari Kafe Morning Glory ini adalah para pecinta kopi yang ingin menikmati kopi dengan tenang dan nyaman, kami tidak ingin menikmati trend model seperti kafe-kafe yang ada saat ini tetapi Morning Glory tetap pada tujuan utama yaitu untuk para pecinta profesional dan penikmat kopi yang ingin merasakan kenikmatan kopi terbaik, konsumen Kafe Morning Glory ini kebanyakan kalangan dari umur 20 sampai dengan 60 tahun, yang rata-rata sudah berpenghasilan, kebanyakan dari konsumen ingin melepas lelah setelah bekerja seharian”. (Hasil wawancara dengan Bapak Firman selaku Manager Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada jumat 28 April 2017) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti menemui kriteria konsumen Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto, diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4.
Pecinta dan Penikmat kopi profesional Rata-rata konsumen yang datang berkisar umur 20 - 60 tahun. Sudah bekerja atau berpenghasilan Biasanya menikmati kopi setelah bekerja seharian
Dari kriteria tersebut dapat di simpulkan bahwa konsumen Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto menciptakan gaya konsumen dengan segmen sasaran kelas menengah ke atas dan sudah berpenghasilan sehingga konsumen akan merasakan gaya sajian yang professional, dimana konsumen akan menjadi loyal dan berkelas. Pada strategi fokus, Morning Glory lebih mengutamakan strategi ini karena lebih efisien dan menciptakan nilai lebih kepada Morning Glory. B. Permasalahan yang timbul pada Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto Diluar keunggulan strategi bisnis yang dilakukan dan diterapkan pada Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto, terdapat permasalahan yang timbul. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Manager Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto pada hari Jumat tanggal 28 April 2017, ditemui bahwa sampai saat ini ada beberapa masyarakat di sekitar yang belum bias menerima terhadap keberadaan Kafe Morning Glory, walaupun Kafe ini 12 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
sudah memiliki surat resmi perizinan dari Dinas Perdagangan Kota Bandung, dan juga akad persetujuan atau MoU dari warga sekitar, namun tetap saja selalu ada permasalahan yang ditimbulkan dari warga sekitar yang tidak setuju, karena beberapa warga terganggu dengan parkiran mobil, music dan keramaian konsumen yang datang. Salah satu faktornya adalah lokasi Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto yang berada dalam kawasan permukiman. Morning Glory hanya terfokus untuk mengembangkan strategi untuk mengingkatkan konsumen, namun tidak melihat faktor penghambat yang berasal dari luar (factor eksternal). Sehingga akan menurunkan reputasi Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto. Tetapi pihak Morning Glory tidak putus asa untuk mengambil keputusan, dan melakukan strategi pendekatan secara persuasif terhadap warga sekitar dan selalu menghormati warga sekitar dengan merelokasi parkiran dan mengatur volume musik. Jadi selain melakukan strategi bisnis, Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto juga melakukan strategi pendekatan kepada warga sekitar atau bisa dibilang strategi fokus terhadap lingkungan sekitar, sehingga akan menjadikan kondisi bisnis yang kondusif dan nyaman yang tujuannya adalah peningkatan profit Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto.
5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen, Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto menggunakan strategi generik atau bisnis yang meliputi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus. Peneliti menemukan bahwa strategi ini berperan dalam peningkatan jumlah konsumen, dan menjadikan konsumen menjadi loyal dengan strategi diferensiasi, menjadi nyaman dengan strategi fokus serta konsumen akan terus datang dan bahkan bertambah untuk menikmati layanan produk kopi dan kuliner lainnya. Beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto yang pertama adalah untuk memperhatikan ancaman yang datang dari luar. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto mampu untuk tetap bersaing di dalam industry kuliner. Kedua yaitu untuk mempertahankan konsep bisnis dengan strategi strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus, sehingga Morning Glory & CO Eatery Café ‘n Resto bias tetap berinovasi dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, khususnya di Kota Bandung, Jawa Barat.
13 | P a g e
Academic Research Paper (2017) - Analisis Strategi Keunggulan Biaya, Diferensiasi, Dan Fokus Pada Industri Kuliner Morning Glory & Co Eatery Bandung
REFERENSI
Audita, Nuvriasari., Wicaksono, Gumirlang, Sumiarsih. 2015. “A Strategy Model To Increase The Competitiveness Of Smes Creative Industries Based On Market Orientation And Entrepreneural Orientation”. Penelitian dan Pengabdian LPPM Universitas Muhammadiyah, Purwokerto. Hay, Soraya. 2014, ”Strategi Keunggulan Bersaing Pt Bank Bni Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya Dalam Meningkatkatkan Jumlah Nasabah”, Semarang: Digital Library UIN Sunan Ampel. Hunger, David dan Wheleen, Thomas. 2003, “Manajemen Strategis”, Yogyakarta: Penerbit ANDI. Muhammad, Suwarsono. 2004, “Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus”, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Purnomo dan Hari, Setiawan. 2007, “Manajemen Strategi”, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ria Triani Putri, Dwi Novirani, Dwi Kurniawan, 2015. “Formulasi Strategi Menghadapi Persaingan Industri Kuliner Pada Eins Bistro & Boutique Di Bandung”. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, Bandung. Porter, M. E. 1980, “Competitive Strategy : Technigues For Analizing Industries and Competitors”, The Free Press, New York. Sulistiani, Dwi. 2014. “Mencapai Keunggulan Bersaing Dengan Strategi Diferensiasi”. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Firman. Wawancara, Bandung, Jawa Barat, 28 April 2017.
14 | P a g e