ANALISIS STRATEGI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI UNIKOM
Imelda, ST.,MT
[email protected] ABSTRAK Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan dating. Salah satu jenjang pendidikan di Indonesia yang termasuk dalam jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah. Dalam pembangunan dan pengembangannya, pendidikan nasional memiliki standarisasi untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkompetensi dengan menetapkan beberapa standar teknis pelaksanaan bagi tata pamong penyelenggara pendidikan; guru/pendidik; isi, proses serta evaluasi belajar; keuangan serta modal penyelenggara pendidikan. Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal pemanfaatan Teknologi Informasi di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini. UNIKOM sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Bandung, menggunakan teknologi informasi sebagai pertama Inti usahanya, yaitu memberikan pendidikan berdasarkan kurikulum yang berbasis kompetensi teknologi informasi dan komputer. Kedua sebagai penunjang usahanya, yaitu menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dan prasarana untuk memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen dan seluruh stafnya serta membantu terlaksananya aktivitas di seruh unit yang ada. Oleh sebab itu perlu dianalisis strategi yang diterapkan di UNIKOM untuk kemudian kekurangan dari strategi tersebut dapat diperbaiki untuk peningkatan kualitas UNIKOM. Keyword : Analisis, Strategi, Teknologi Informasi
Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dalam Undang-Undang RI NO. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa [4] :
Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD ’45 (pasal 1). Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional (pasal 3).
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (pasal 4). Salah satu jenjang pendidikan di Indonesia yang termasuk dalam jalur pendidikan sekolah adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah yang memiliki tujuan sebagai berikut [3] :
Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi. Perguruan tinggi selain menyelenggarakan pendidikan tinggi, juga menyelenggarakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas yang dapat diselenggarakan oleh mentri yang
biasa disebut dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta yang biasa disebut dengan Peguruan Tinggi Swasta (PTS). Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi mengatur bahwa penyelenggara perguruan tinggi yang dilakukan oleh masyarakat haruslah berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial [3]. Gambar 1.1 menunjukkan bahwa PTN adalah badan hukum milik negara yang bersifat nirlaba [6]. Maksudnya, PTN adalah badan hukum yang mandiri dan berhak melakukan semua perbuatan hukum sebagaimana layaknya suatu badan hukum pada umumnya. Meskipun bersifat nirlaba, namun PTN dapat menyelenggarakan kegiatan lain dan mendirikan unit usaha yang hasilnya digunakan untuk mendukung penyelenggaraan fungsi-fungsi utama perguruan tinggi. Sedangkan penyelenggara PTS pada umumnya berbentuk yayasan. Pada tahun 2001, dikeluarkan UndangUndang RI No. 16 tahun 2001 tentang yayasan. Dalam undang-undang tersebut ditegaskan bahwa yayasan adalah badan hukum yang harus mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, dan didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan. Produk Perguruan Tinggi Produk perguruan tinggi yang sepenuhnya adalah jasa kependidikan tinggi yang terdiri dari [10] : Jasa Kurikuler (JK), meliputi kurikulum, silabus, rancangan mutu perkuliahan, satuan materi sajian, penyajian materi,
evaluasi, praktikum, dan pembimbingan. Jasa Penelitian (JP), meliputi pembimbingan tentang penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan penyediaan berbagai fasilitas. Jasa Pengabdian pada Masyarakat (JPM), meliputi kegiatan-kegiatan untuk membantu serta melayani masyarakat umum, terutama masyarakat yang ekonominya lemah atau pendidikannya masih rendah, dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu dan kereampilan yang merupakan JK dan JP. Jasa Administrasi (JA), meliputi administrasi akademik dan umum. Jasa Ekstrakurikuler (JE), meliputi semua kegiatan pelayanan terhadap mahasiswa, baik yang langsung mendukung JK, JP, dan JPM maupun yang tidak langsung, seperti pengembangan minat mahasiswa, pembinaan kesejahteraan mahasiswa, dan pembimbingan hubungan dengan dunia kerja.
Sedangkan lulusan perguruan tinggi merupakan produk parsial karena sesungguhnya mahasiswa pada akhirnya lulus bukan karena jasa-jasa perguruan tinggi, melainkan juga karena adanya potensi dan usaha mahasiswa sendiri. Selain itu, pengaruh lingkungan, dukungan orang tua, berbagai bacaan dan informasi dari berbagai media, khususnya internet juga turut memberikan kontribusi pada keberhasilan mahasiswa.
Pelanggan Perguruan Tinggi Tidaklah mudah mengidentifikasikan, siapa sesungguhnya yang menjadi pelanggan perguruan tinggi. Jika dikatakan bahwa produk dari perguruan tinggi adalah ilmu pengetahuan dan pendidikan, maka pengguna produk tersebut adalah mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat disebut sebagai pelanggan perguruan tinggi. Jika dikatakan produk perguruan tinggi adalah sarjana lulusannya, maka pengguna produk tersebut adalah masyarakat luas khususnya dunia industri, pemerintahan, dan sebagainya. Hal ini merupakan keunikan dari perguruan tinggi jika dibandingkan dengan dunia usaha yang lain. Kondisi Perguruan Tinggi Indonesia Dalam pembangunan dan pengembangannya, pendidikan nasional memiliki standarisasi untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkompetensi dengan menetapkan beberapa standar teknis pelaksanaan bagi tata pamong penyelenggara pendidikan; guru/pendidik; isi, proses serta evaluasi belajar; keuangan serta modal penyelenggara pendidikan.
Masalah pemerataan pendidikan yang belum tercapai dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap pentingnya pendidikan dan kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anaknya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa anggaran pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negaranegara Asia lainnya seperti Bangladesh, Pakistan, Vietnam, Kamboja, Afganistan, India dan Myanmar. Rata-rata negara di Asia menempatkan anggaran pendidikan secara nasional di atas 3% dari GNP [5]. Rendahnya subsidi pemerintah terhadap bidang pendidikan menyebabkan biaya pendidikan di Indonesia menjadi tinggi dan terlalu mahal untuk kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia. Hal ini terjadi mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (perguruan tinggi).
pendidikan tersebut akan berdampak pada rendahnya sumber daya manusia Indonesia. Menurut Human Development Reports 2002 (Laporan Pembangunan Manusia 2002) yang dikeluarkan oleh Program Pembangunan PBB (United Nations Development Programme) tentang Human Development Indicators 2002, Indonesia menempati peringkat 110 dari 173 negara yang diteliti dengan Human Development Index (HDI) 0.684. Posisi Indonesia itu jauh di bawah negara anggota ASEAN, misalnya Singapura (25), Brunei Darussalam (32), Malaysia (59), Thailand (70), Vietnam (109). Kemudian pada Human Development Reports 2003, indeks tersebut merosot menjadi 0,682. Penurunan indeks yang mencerminkan memburuknya kualitas manusia Indonesia ini juga terlihat dari menurunnya peringkat HDI, dari urutan 110 ke 112, sementara Malaysia naik ke peringkat 58 dan Vietnam masih diurutan ke 109 [8].
Penyebab lainnya berhubungan dengan masalah otonomi daerah dan pendidikan yang sedang gencar dilaksanakan oleh pemerintah pusat, dimana pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu tentang pendidikan di daerahnya masing-masing. Hal ini telah tercantum dalam UndangUndang No. 22 Tahun 1999 [8]. Adanya Undang-undang itu merupakan salah satu faktor yang menjadikan sistem pendidikan harus dibayar mahal tiap orang tua peserta didik.
Sejarah Singkat UNIKOM Pada bulan Juli tahun 1994, Ir. Eddy Suryanto Soegoto, MSc., mendirikan Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Jerman (LPKIG) yang merupakan program pendidikan ini berbasis pada pendidikan komputerisasi dengan sistem praktek langsung dimana semua jurusan para siswanya diberikan pengetahuan perangkat lunak komputer terbaru saat itu. Ketika didirikan LPKIJ, bertempat di jalan Dipati Ukur 102 Bandung . Dengan 1 ruang kelas berkapasitas 50 orang dan 1 laboratorium komputer dengan 25 unit komputer. Lembaga ini membuka program pendidikan 1 tahun (D1) dengan 5 program studi yaitu Ahli Komputer Aplikasi Bisnis, Ahli
Masalah lainnya adalah kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Rendahnya kualitas hasil
Komputer Keuangan & Perbankan, Ahli Komputer Akuntansi & Perpajakan, Ahli Komputer Manajemen & Pemasaran dan Sekretaris Eksekutif. Jumlah peserta pendidikan pada tahun pertama ini sebanyak 233 siswa. Pada tahun 1995, dibuka jenjang pendidikan 3 tahun (D3) untuk memenuhi animo siswa tahun pertama yang ingin memperdalam ilmunya, disamping pemikiran jangka panjang pengembangan institusi. Pada tahun ini juga dibuka program studi baru, meliputi : Ahli Komputer Teknik Informatika, Ahli Komputer Manajemen Informatika dan Sekretaris Eksekutif. Ruang kelas ditambah menjadi 2 buah dan laboratorium komputer menjadi 2 buah dengan jumlah siswa sebanyak 457 orang. Pada tahun 1996, dilakukan penambahan gedung kuliah baru bertempat di jalan Dipati Ukur 116 (gedung FISIP sekarang), sekaligus pemindahan pusat administrasi dan perkantoran. Digedung baru ini dilakukan penambahan 1 laboratorium komputer, 5 ruang kuliah, ruang dosen dan ruang kemahasiswaan. Jumlah siswa dari tahun 1996 hingga tahun 1998 bertambah dari 632 orang menjadi 1184 orang. Pada tahun 1998, dimulai pembangunan Kampus baru (Gedung Rektorat /Kampus I sekarang) berlantai 6 di jalan Dipati Ukur 114. Pembangunan Kampus baru ini dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1999, sehingga pada awal perkuliahan bulan September 1999 telah dapat digunakan.
Mencermati dinamika peserta didik dan pengembangan Institusi kedepan, pada tanggal 24 Desember 1998 dibentuklah Yayasan Science dan Teknologi dan dilanjutkan dengan pengajuan pendirian STIMIK IGI dan STIE IGI ke DIKTI. Pada bulan Juli 1999 STIE IGI diresmikan dengan keluarnya SK Mendiknas no. 119/D/O/1999 dengan 5 program studi : Akuntansi S1, Manajemen S1, Manajemen Pemasaran D3, Keuangan Perbankan D3 serta Akuntansi D3. Pada bulan Agustus 1999 STIMIK IGI diresmikan dengan keluarnya SK Mendiknas no. 143/D/O/1999 dengan 5 program studi : Teknik Informatika S1, Manajemen Informatika D3, Teknik Komputer D3, Komputerisasi Akuntansi D3 serta Teknik Informatika D3. Agar Sistem Pendidikan lebih Efisien, Efektif, Produktif dengan Struktur Organisasi yang lebih baik, enam bulan kemudian dilakukan usulan ke DIKTI untuk melakukan Merger kedua Sekolah Tinggi diatas menjadi Universitas. Sehingga pada tanggal 8 Agustus 2000 keluarlah SK MENDIKNAS no. 126/D/O/2000 atas Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Pada SK tersebut sekaligus diijinkan dibukanya 11 program studi baru : Teknik Komputer S1, Manajemen Informatika S1, Teknik Industri S1, Teknik Arsitektur S1, Perencanaan Wilayah dan Kota S1, Ilmu Hukum S1, Ilmu Komunikasi S1, Ilmu Pemerintahan S1, Desain Interior D3, Desain Komunikasi Visual S1 dan Desain Komunikasi Visual D3. Sejak berdirinya pada tahun 2000, setiap tahunnya UNIKOM menerima ± 2500 mahasiswa baru. Terakhir pada tahun 2003 yang lalu diterima
sebanyak 2643 mahasiswa baru. Hingga tahun akademik 2003/2004 terdapat 6 Fakultas dan 23 Program Studi di UNIKOM dengan jumlah mahasiswa sebanyak 8484 orang yang berasal dari berbagai pelosok tanah air dan dari luar negeri yang sedang menempuh pendidikan di UNIKOM. Visi, Misi & Tujuan UNIKOM UNIKOM sebagai sebuah organisasi , memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut [11]: Visi : Menjadi Universitas terdepan dibidang Teknologi Informasi & Komputer, berwawasan Global dan menjadi pusat Unggulan dibidang ilmu pengetahuan Teknologi dan seni yang mendukung pembangunan nasional serta berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. Misi : Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi ke arah masyarakat industri maju dengan sistem pendidikan yang kondusif, tenaga pengajar berkualitas dan program-program studi berbasis pada teknologi informasi & komputer dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, kualitas dan manajemen mutu berdasarkan prinsip “Quality is Our Tradition”. Tujuan : Menghasilkan Ilmuwan dan berpikiran tinggi maju dibidangnya masing-masing, mahir menggunakan teknologi informasi & komputer dalam bekerja serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu UNIKOM memiliki strategi kebijakan organisasi sendiri, yaitu: 1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menggunakan
2. 3.
Teknologi Informasi untuk pertumbuhan UNIKOM Menciptakan kondisi kerja yang saling mendukung. Meningkatkan kompetisi dengan Peguruan Tinggi Swasta lain.
Struktur Organisasi Untuk mendukung pelaksanaan teknis dan operasionalnya maka UNIKOM menyusun struktur organisasi yang memiliki fungsi – fungsi dan pelaksanaan proses seperti di bawah ini: 1. Fungsi Manajemen Organisasi 1.1 Merencanakan kebijakan strategis organisasi 1.2 Pengawasan dan pengendalian pengelolaan institut 1.3 Manajemen resiko 1.4 Mengangkat, mengawasi kinerja dan memberhentikan staf/pimpinan institut 1.5 Memberikan penilaian dan melaporkan hasil penilaian 2. Fungsi Akademik 2.1 Menyusun kebijakan akademik 2.2 Pelaksanaan akademik 2.3 Pengawasan pada pelaksanaan akademik 2.4 Mengangkat, mengawasi kinerja dan memberhentikan staf/pimpinan institut 2.5 Memberikan penilaian dan melaporkan hasil penilaian. 3. Fungsi Administrasi Keuangan 3.1 Menyusun anggaran universitas 3.2 Pengelolaan kekayaan universitas 3.3 Pengawasan pengelolaan keuangan dan anggaran universitas. 3.4 Pelaporan hasil pengawasan. 4. Fungsi Kemahasiswaan
4.1 Pengawasan kegiatan mahasiswa 4.2 Pelaporan hasil pengawasan 4.3 Pengadaan kegiatan untuk pengembangan akademik mahasiswa 5. Fungsi LPPM(Penelitian dan Pengembangan) 5.1 Mengadakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat 5.2 Pengembangan keahlian dan profesionalitas para dosen. Fungsi dan proses tersebut di atas disimpulkan dari banyaknya tugas yang dikerjakan oleh masing-masing bagian organisasi. Bagan organisasi UNIKOM ditunjukkan pada gambar 1[11].
Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Unikom Dalam era modern sekarang ini, informasi menjadi suatu komoditi yang sangat penting. Penguasaan informasi besera teknologinya menjadi kunci keberhasilan dalam persaingan global saat ini. Informasi dapat dipandang sebagai entitas yang dapat dicari, dibangkitkan, diolah, disimpan, disebarluaskan, dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dalam konteks ini teknologi informasi didefinisikan sebagai himpunan perangkat bantu untuk bekerja dengan informasi dan memanfaatkannya secara cepat, akurat, efisien, dan berkelanjutan. Teknologi Informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal pemanfaatan Teknologi Informasi di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini. Padahal pemanfaatan Teknologi Informasi ini bukanlah suatu hal yang asing di negara seperti Amerika Serikat misalnya, sudah menjadi kelaziman Teknologi Informasi dimanfaatkan dalam bidang pendidikan pada dasawarsa yang lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia.
Gambar 1. Struktur Organisasi UNIKOM
UNIKOM sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di Bandung, menggunakan teknologi informasi sebagai : • Inti usahanya, yaitu memberikan pendidikan berdasarkan
•
kurikulum yang berbasis kompetensi teknologi informasi dan komputer. Penunjang usahanya, yaitu menggunakan teknologi informasi sebagai sarana dan prasarana untuk memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen dan seluruh stafnya serta membantu terlaksananya aktivitas di seruh unit yang ada
UNIKOM Center UNIKOM sebagai sebuah Institusi yang mempunyai komitmen untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi sudah seharusnya memiliki sebuah tim (divisi) yang handal dibidang tersebut, maka dengan alasan itulah UNIKOM CENTER didirikan. UNIKOM CENTER merupakan suatu divisi yang akan menjadi Pusat Perencanaan, Perancangan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan Komputerisasi di lingkungan UNIKOM yang dalam pelaksanaan tugas, pengawasannya, dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor Universitas Komputer Indonesia. UNIKOM Center memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut [11] : Visi : Menjadi Pusat Teknologi Informasi dan Komputer, Profesional dalam penyediaan pelayanan komputer untuk mendukung seluruh proses kegiatan civitas akademika UNIKOM, serta menjadi pusat pengembangan teknologi dan informasi berbasis komputer. Misi : Membantu UNIKOM untuk menyelenggarakan Pendidikan Tinggi
kearah masyarakat industri maju dengan sistem pendidikan yang kondusif, tenaga pengajar berkualitas dan program-program studi yang berbasis pada teknologi informasi dan komputer dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, kontrol kualitas dan manajemen mutu berdasarkan prinsip “Quality is Our Tradition”. Tujuan : 1. Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi. 2. Membuat dan mengembangkan Sistem Informasi yang ada di UNIKOM. 3. Melayani dan mengelola setiap kegiatan Universitas, Fakultas/Lembaga, Unit, Jurusan maupun dosen mata kuliah akan kebutuhan penggunaan komputer, dalam rangka mendukung proses belajar mengajar. 4. Mengkoordinasikan jadwal penggunaan komputer baik praktikum, bebas/internet, maupun untuk tugas-tugas lain dengan pihak-pihak terkait. 5. Merencanakan pengembangan fasilitas (kuantitas dan kualitas) laboratorium, pemeliharaannya dalam mengikuti perkembangan kemajuan teknologi serta untuk memenuhi akreditasi. Selain itu guna penyesuaian kurikulum pendidikan di Universitas Komputer Indonesia. 6. Ikut serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan di bidang ilmu komputer dan ilmuilmu pendukungnya sesuai dengan kebutuhan di lingkungan UNIKOM.
Fasilitas Online UNIKOM telah menyediakan fasilitas teknologi Online yang dapat dimanfaatkan untuk proses-proses akademik seperti yang terlihat pada tabel 3.1 [11]. Selain itu, UNIKOM sedang melakukan pengembangan teknologi informasi untuk menyediakan fasilitas Online seperti yang ditunjukkan oleh tabel 3.2 [11]. UNIKOM Hotline Telepon sampai saat ini merupakan media komunikasi yang memegang peranan penting dalam suatu komunikasi masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi sekarang ini telepon tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi tetapi juga sebagai media informasi. Fungsi terakhir ini di mungkinkan karena adanya dukungan teknologi Computer Telephony. Teknologi Computer Telephony mungkin masih terdengar asing bagi masyarakat, tapi sebenarnya sebagian dari masyarakat sudah pernah berinteraksi dengannya. Istilah seperti phone banking ataupun call center tentunya sebagian orang sudah mengenalnya. Layanan phone banking dan call center merupakan contoh dari implementasi teknologi computer telephony. Teknologi ini berbeda dengan VoIP (Voice IP) yang merupakan implementasi teknologi Internet Telephony. Untuk media kampus, umumnya digunakan telepon, mobile phone, fax, SMS, chat ataupun email. Untuk media informasi kampus, umumnya digunakan papan pengumuman, website, buletin kampus dan sebagainya. Sampai saat ini masih sedikit kampus yang memaksimalkan fungsi telepon sebagai media informasi padahal telepon bisa difungsikan sekaligus sebagai media
komunikasi dan sebagai media informasi. Dengan bantuan teknologi Computer Telephony kedua fungsi diatas dapat dijalankan baik untuk telepon maupun untuk handphone. Dengan menggabungkan kedua fungsi diatas maka telepon sebagai alat komunikasi dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Kemampuan ganda telepon tersebut dapat digabungkan dengan dalam satu nomor telepon yang kemudian dikembangkan menjadi UNIKOM Hotline (tidak lain adalah Campus Hotline). Dalam pembangunannnya dibutuhkan peralatan PABX dan jaringan telepon yang sudah ada, ditambah dengan CTI server dan aplikasi EMS (Enterprise Messaging System). Manfaat dari Kemampuan UNIKOM Hotline adalah sebagai berikut : 1. Sebagai pusat layanan komunikasi dan informasi via telepon 2. Memudahkan penelepon menghubungi ekstensi yang dituju. 3. Membantu operator telepon. 4. Penyedia fasilitas konseling. 5. Media informasi nilai ujian, jadwal ujian, special event, pengumuman kampus dan beasiswa 6. Media registrasi rencana studi mahasiswa 7. Media bagi pemasaran untuk menjangkau mahasiswa baru 8. Media bagi orang tua siswa untuk memonitor studi putra-putri mereka 9. Sebagai nilai lebih dari total service kampus. 10. Dapat ditambahkan fasilitas faxon-demand ataupun sms gateway
Dari segi ekonomis, UNIKOM Hotline yang dijalankan secara otomatis oleh komputer, akan memudahkan mahasiswa mencek nilai tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi dari rumah ke kampus. Mahasiswa cukup menelpon dari rumah ke UNIKOM Hotline, lalu mengikuti panduan menu, dan akan mendengarkan laporan nilai ujiannya. Dibutuhkan paling tidak 2 sampai 5 pulsa untuk mendapatkan informasi nilai ujiannya tergantung dari banyaknya matakuliah yang di akses.Operator nantinya akan lebih leluasa melayani penelpon yang sedang membutuhkan panduan. Informasi lainnya juga bisa di dapatkan seperti pengumuman dari manajemen kampus dan pengumuman beasiswa yang juga bisa diakses oleh orang tua mahasiswa. Diperkirakan biaya untuk menelpon lebih murah daripada biaya transportasi ke kampus khususnya bagi mahasiswa yang rumahnya jauh dari kampus. Registrasi dengan cara ini cocok untuk mahasiswa yang sedang berada jauh dari kampus misalnya di luar kota atau karena terpaksa untuk registrasi di luar jam kerja seperti di kantor administrasi akademis. Orang tua mahasiswa yang peduli dengan studi putra-putrinya dapat pula mengetahui perkembangan studi anaknya. Apalagi bila UNIKOM Hotline diperlengkapi dengan fasilitas Fax On Demand, maka orang tua dapat meminta melalui UNIKOM Hotline untuk dikirim transkrip nilai anaknya melalui fax. Komputer yang akan melayani permintaan ini. Fasilitas ini akan memberi nilai lebih bagi kampus di mata orang tua mahasiswa.
Biaya operasional UNIKOM Hotline secara teknis tidak ada karena pulsa ditanggung oleh pihak penelpon kecuali bila diperlengkapi dengan SMS gateway. Tetapi secara praktis biaya yang diperlukan adalah untuk staf operator dan layanan konseling. Untuk staf operator bisa ditambahkan tugas yang baru yaitu memasukan informasi kampus ke database dalam bentuk rekaman voice. UNIKOM SMS Short Message Service (SMS) adalah salah satu layanan operator telepon seluler (GSM) yang paling banyak dipakai masyarakat untuk berkomunikasi. Biaya pengurusan SMS relative murah bergantung pada operator penyelenggaranya. Teknologi SMS ini selain digunakan untuk berkomunikasi dapat juga digunakan untuk mengakses informasi, misalnya informasi mengenai saldo tabungan, stok barang, harga saham, data nilai ujian mahasiswa dan informasi lainnya yang ada dalam database suatu lembaga atau perusahaan. Dalam UNIKOM SMS ini, SMS digunakan mahasiswa untuk mengecek informasi nilai ujian mereka, mereka tidak perlu lagi datang ke kampus untuk melihat pengumuman, apalagi jika jarak dari rumah ke kampus cukup jauh atau bahkan mungkin yang berada diluar kota. Dengan menggunakan SMS untuk mengakses nilai mahasiswa akan dapat menghemat biaya transportasi yang harus dikeluarkan mahasiswa jika mereka datang kekampus hanya untuk mengecek informasi nilai saja. Selain informasi nilai, kedepannya sistem ini dapat dikembangkan untuk
aplikasi-aplikasi lainnya, misalnya untuk mengetahui jadwal kuliah, jadwal penerimaan mahasiswa baru, pengumuman dari kampus dan sebagainya dengan biaya relatif murah, praktis dan cepat. Layanan ini dihasilkan oleh Unikom Center pada Januari 2003.
Gambar 3. Struktur Sistem Informasi SMS UNIKOM
Strategi Teknologi Informasi Unikom Di tengah era globalisasi saat ini, tingkat persaingan diantara perguruan tinggi semakin ketat sehingga memaksa UNIKOM untuk memulai mempersiapkan langkah-langkah strategis agar dapat lebih berbobot dan mampu bersaing dengan sesama PTS lainnya dan PTN. Maka UNIKOM perlu meningkatkan mutu dan kinerjanya terutama dalam mengelola manajemen dan teknologi informasi sehingga mampu memanfaatkan peluang bisnis yang baru, sehingga dapat menjadi cheaper,
better, dan faster dan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya (gambar 4.1). Strategi merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan pesaing, arena strategi merupakan suatu rencana global meliputi penentuan arah bisnis dengan mengalokasikan faktor internal dan menempatkan dirinya di lingkungan, dimana UNIKOM mempunyai keunggulan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Permasalahan utama dalam penyusunan strategi adalah mencari tahu bagaimana posisi UNIKOM dengan perguruan tinggi lainnya, di dalam melakukan kegiatan usahanya yang bergerak dalam bidang pendidikan tinggi serta bagaimana melakukan perencanaan strategi UNIKOM (terutama dalam bidang teknologi informasi) untuk menghadapi kompetisi yang ada dalam lingkungan bisnisnya. Pendekatan yang akan dilakukan adalah analisis kompetitif Model Porter, analisis faktor internal dan eksternal dengan menggunakan Matrik Evaluasi Faktor Internal, Matriks Evaluasi Faktor Eksternal, Matrik Internal-Eksternal dan Matrik SWOT. Analisis Kompetitif Lingkungan operasional sangat besar pengaruhnya dalam menentukan intensitas persaingan. Menurut Porter, keadaan persaingan dalam suatu bidang usaha sangat dipengaruhi oleh lima kekuatan persaingan, yang secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas perusahaan dan industri.
Model Kompetitif Porter digunakan untuk memahami dan mengevaluasi struktur lingkungan dan ancaman dalam suatu jenis usaha. Model Porter menjelaskan bahwa ada lima kekuatan yang menentukan kemenarikkan dan keuntungan suatu industri, yaitu : � Pesaing dalam industri yang sama (Intraindustry rivalry) � Kekuatan dari para konsumen (Thebargaining power of buyers) � Kekuatan dari para pemasok (The bargaining power od su � Ancaman dari pesaing baru (The threat of new entrants) � Ancaman dari pendukung produk atau layanan (The threat of substitute product or services)
penyelenggara pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi. Dari gambar tampak bahwa UNIKOM memiliki pesaing yaitu PTN dan PTS lain yang sudah lama menyelenggarakan pendidikan tinggi yang memiliki program studi atau jurusan yang sejenis dengan UNIKOM. Begitu pula dengan PTN, PTS, dan lembaga-lembaga baru yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk pelatihan ataupun kursus akan menjadi pendatang baru yang merupakan ancaman bagi UNIKOM. Dari sudut pandang konsumen UNIKOM melayani :
Mahasiswa dalam bentuk Jasa Kurikuler, Jasa Administrasi, dan Jasa Ekstrakurikuler. Dosen dalam bentuk Jasa Penelitian dan Jasa Administrasi. Masyarakat pengguna lulusan UNIKOM. Masyarakat umum, yang selain pengguna lulusan UNIKOM juga pengguna Jasa Pengabdian pada Masyarakat. Perguruan Tinggi lainnya sebagai pengguna lulusan UNIKOM dan Jasa Ekstrakurikuler (seperti pelatihan & seminar).
Dalam hal ini UNIKOM dapat menggunakan kekuatan-kekuatan dari para konsumennya tersebut di atas untuk menghadapai pesaingnya. Sedangkan dari sudut pandang pemasok UNIKOM tergantung pada : • Gambar 4. Analisis Kompetitif UNIKOM Gambar 4 menunjukkan model analisis kompetitif untuk UNIKOM dalam menjalankan usahanya sebagai
•
Peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi di daerah (khususnya kota Bandung) dan di Indonesia. Minat, bakat, potensi dan kemampuan ekonomi masyarakat
•
• •
•
umum sebaai calon mahasiswa UNIKOM. Kemampuan mahasiswa di bidang ekonomi dan kemampuan untuk meningkatkan kompetensinya sebagai mahasiswa dan calon lulusan UNIKOM yang handal di bidang teknologi informasi Kompetensi dosen tetap UNIKOM di bidang keilmuannya. Kerjasama dengan pihak luar misalnya dengan perguruan tinggi lain dalam pelaksanaan tugas tridarma dan dengan isntansi lain dalam upaya meningkatkan pelayanan yang diberikan baik pada mahasiswa maupun dosen. Pemasok perangkat-perangkat keras yang mendukung
•
pengembangan teknologi informasi di UNIKOM. Bank dan pihak yayasan dalam hal pasokan dana yang dibutuhkan baik untuk untuk pengembangan UNIKOM.
Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Sebelum melakukan serangkaian analisis, tim penyusun melakukan indentifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal UNIKOM. Dalam hal ini, tim penyusun membatasi faktor – faktor yang diidentifikasi dan dianalisis yaitu faktor – faktor internal dan eksternal yang menyangkut maslah teknologi informasi yang mempengaruhi perkembangan strategi UNIKOM untuk menghadapi pesaingnya.
Gambar 5.Matriks Internal Eksternal UNIKOM
Gambar 6. Matriks SWOT UNIKOM Tabel 1. Identifikasi dan solusi masalah strategi prioritas I
Tabel 3. Identifikasi dan solusi masalah strategi prioritas II
Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan UNIKOM dan hasil analisis SWOT maka diketahui bahwa UNIKOM memiliki 8 alternatif strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi pesaing – pesaingnya yaitu : Mengoptimalkan SIM yang terintegrasi Mengoptimalkan pelayanan kepada mahasiswa Meningkatkan mutu lulusan Meningkatkan Akses Jaringan Memperbaiki sistem kerja
Mengoptimalkan pelayanan pada konsumen Meningkatkan pemanfaatan layanan teknologi informasi Meningkatkan promosi
Selain itu dapat dilakukan pengelompokan terhadap kedelapan alternative strategi menjadi 4 alternatif strategi sebagai berikut : Memperbaiki sistem kerja Optimasi Teknologi Informasi Optimasi Pelayanan Teknologi Informasi Meningkatkan promosi
DAFTAR PUSTAKA 1. Basic Framework for Higer Education Development KPPTJP IV (2003-2010), http:// ______________ C /KPPTJP_2003_2010.pdf 2. allon, Jack O., Competitive Advantage Through Information Tekchnology, McGraw- Hill Companies, Inc., Singapore, 1996. 3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Peranturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi, http://www.dikti 4. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, http://www.dikti 5. Dunia Pendidikan Bangsa Kita, http://________________ Pendidikan di Indonesia.htm 6. Indrajit, R.E. dan Djokopranoto, R., Strategi Manajemen Perguruan Tinggi., Jakarta, 2003. 7. Indonesia : Towards Standardizrd Education Under a Decentralized System, Ministry of National Education, Oktober 2003, http://www.idp.com/17aiec/select edpapers /Suryadi%20Future%20of%20int ernational%20development%202 3-10-03.pdf 8. Pengaruh otonomi Daerah Bagi Dunia Pendidikan, http:// _____________/Pengaruh Otonomi Daerah Bagi Dunia Pendidikan.htm 9. Rangkuti, Freddy, 1999, Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Gramedia, Jakarta. 10. Tampubolon, D.P., Perguruan Tinggi Bermutu Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Tinggi
Menghadapi Tantangan Abad ke21, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001. 11. UNIKOM, Buku Panduan 2004/2005 Universitas Komputer Indonesia. 12. Hidajat, DR. Ir. Ubuh B., Implementasi Strategi – Diktat Kuliah Strategi Perusahaan, TIITENAS.